INFO BENCANA
Transcript of INFO BENCANA
INFO BENCANA
Dalam Edisi ini:
Gempabumi Guncang Sumatera Barat dan
Maluku Utara P.1
Banjir dan Tanah Longsor Jawa Tengah
Menimbulkan Korban Jiwa P.1
Hujan Lebat, Sulawesi Utara dilanda Banjir dan
Tanah Longsor P.3
Infografis Kejadian Bencana (Juni 2016) P.4
Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
Gempabumi Guncang Sumatera Barat dan Maluku Utara
Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR telah terjadi pada
Kamis, 2 Juni 2016 pukul 05.56 WIB, berpusat di perairan
sejauh 79 km sebelah barat daya dari Kabupaten Pesisir
Selatan Provinsi Sumatera Barat. Selain dirasakan kuat di
Pesisir Selatan, gempa juga dirasakan cukup keras di Painan,
Padang, dan Padang Panjang, Sumatera Barat. Masyarakat
Bengkulu juga turut merasakan gempa tersebut.
P.1
Gempa ini mengakibatkan 9 orang mengalami luka-luka. Sembi-
lan korban tersebut dirawat di beberapa puskesmas serta ru-
mah sakit di Kabupaten Pesisir Selatan.
Kerusakan yang diakibatkan gempa antara lain sebanyak 2.663
rumah rusak dengan rincian 114 rumah rusak berat, 612 rumah
rusak sedang, dan 1.905 rumah rusak ringan. Kerusakan terse-
but merupakan kerusakan yang ada di 19 kelurahan atau 16
kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Mukomu-
ko, Kabupaten Kerinci, dan Kota Padang.
Genpa bumi juga terjadi pada hari Rabu, tanggal 8 Juni 2016
pada pukul 02.15 WIB, berpusat di 124 km barat laut Ternate,
Provinsi Maluku Utara dengan kedalaman 10 km. Gempa
berkekuatan 6,6 SR disebabkan karena adanya sesar aktif pada
Zona Punggungan Mayu yang terbentuk akibat tumbukan anta-
ra mikro kontinen Halmahera dan kerak Samudera Laut Sulawe-
si. Meskipun pusat gempa bumi berada di laut, namun ener-
ginya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami.
Banjir dan Longsor Jawa Tengah Menimbulkan Korban Jiwa
Hujan yang terjadi sepanjang bulan Juni telah menyebabkan
bencana banjir dan tanah longsor menimpa beberapa wilayah
bagian selatan Jawa Tengah. Menurut laporan yang diterima
BNPB, wilayah tersebut antara lain Kabupaten Kebumen, Ban-
jarnegara, Wonosobo, Purworejo, Banyumas, Karanganyar,
Wonogiri, dan Kota Solo.
Pada tanggal 18 Juni 2016, telah terjadi banjir bandang di Desa
Jatiroto dan Desa Purbowangi, Kecamatan Buayan, Kabupaten
Kebumen. Banjir bandang ini terjadi akibat luapan sungai di
sekitar dua desa tersebut. Di saat yang sama juga terjadi longsor
di Dukuh Semampir, Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabu-
Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Juni 2016*
STATISTIK BENCANA INDONESIA 2016
JANUARI - JUNI
Jumlah Kejadian (kejadian) 1.113
Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 230
Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 1.770.225
Kerusakan Permukiman (unit) 16.822
*) Data per tanggal 4 Juni 2016
Edisi
Juni 2016
paten Kebumen. Diperkirakan tiga orang tertimbun longsor.
Pemerintah Kabupaten Kebumen menetapkan masa tanggap
darurat selama 15 hari, terhitung pada 19 Juni hingga 3 Juli
2016.
Pada hari yang sama, juga terjadi longsor di Desa Gumelem
Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Longsor
terjadi karena hujan deras sejak sehari sebelum kejadian. Tiga
orang meninggal karena tertimbun longsoran yaitu Sudarno
(40), Ahmad Bahrudin (40), dan Wato (40).
Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Purworejo. Lokasi
longsor terjadi di Kecamatan Gebang, Kecamatan Purworejo,
Kecamatan Banyuurip, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Bayan,
Kecamatan Bagelan, Kecamatan Purwodadi, dan Kecamatan
Ngombol. Bencana ini mengakibatkan korban meninggal men-
capai 46 orang, diantaranya 2 orang warga Desa Mranti Kec.
Purworejo, 1 orang warga Desa Tangkisan, Kec. Bayan, 1 orang
warga Desa Bagelan, Kec. Bagelan, 2 orang warga Desa Paceke-
lan, Kec. Kali Gesing, 5 orang warga Desa Sidomulyo, Kec. Pur-
worejo, 10 orang warga Desa Donorati, Kec. Purworejo, 15
orang warga Desa Karangrejo/ Caok, Kec. Loano. Selain korban
meninggal, juga terdapat korban luka-luka sebanyak 16 orang,
dan masih banyak orang masih belum ditemukan. Pencarian
korban difokuskan di Desa Donorati dan Desa Karangrejo/ Caok
yang diperkirakan masih ada 14 orang hilang. Sementara itu, di
Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing masih ada satu orang hilang.
Pemerintah pusat dan daerah, relawan, dan lembaga swasta
turut berkontribusi dalam penanganan tanggap darurat di Ka-
bupaten Purworejo, mulai dari pencarian korban hingga pe-
nanganan pengungsi. Sekitar 450 personil Tim SAR gabungan
dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, dan
P.2
relawan masyarakat terlibat dalam pencarian korban hilang di
Desa Donorati dan Desa Karangrejo/ Caok. Total pengungsi
sebanyak 280 jiwa tersebar di tiga lokasi pengungsian yaitu di
Desa Jelok, Desa Donorati, dan Desa Sudimoro.
Selain korban jiwa, juga terdapat kerugian akibat banjir dan
longsor di Kabupaten Purworejo. Kerugian tersebut yakni 100
rumah rusak akibat tertimpa longsoran tanah, 41 rumah rusak
akibat banjir, 28 rumah rusak berat, dan 3 jembatan rusak.
Ketiga jembatan yang rusak berada di Kecamatan Loning,
Mranti, dan Caok.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, bersama Bupati Purworejo,
Ketua Komisi 8 DPR RI, dan pejabat BNPB mendampingi BPBD
dalam penanganan darurat di lokasi longsor di Purworejo.
Operasi SAR ditetapkan hingga 24 Juni 2016. Daerah longsor
yang terjadi di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara meru-
pakan daerah rawan
sedang hingga tinggi
longsor. Adanya pem-
icu hujan lebat me-
nyebabkan longsor
terjadi dan men-
imbulkan korban jiwa.
Perlu ada upaya miti-
gasi stuktural dan non
struktural untuk
melindungi masyara-
kat dari bahaya long-
sor. Ke depan pena-
taan ruang yang ber-
basis peta rawan
longsor perlu lebih
ditegakkan dalam
implementasinya un-
tuk melindungi
masyarakat dari long-
sor.
Hujan Lebat, Sulawesi Utara dilanda Banjir dan Tanah Long-
sor
Hujan lebat disertai cuaca ekstrim dan gelombang tinggi me-
nyebabkan banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa dae-
rah di Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 21 Juni 2016.
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Kota
Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepu-
lauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Tidak hanya banjir dan tanah longsor, Kota Manado juga men-
galami bencana abrasi dan angin kencang. Banyak pohon yang
tumbang di jalan dan menyebabkan satu orang tewas karena
kendaraannya tertimpa pohon tumbang ketika melintas di
jalan tersebut. Di Kota Tomohon terjadi bencana tanah longsor
di beberapa titik salah satunya di Kelurahan Tinoor Kecamatan
Tomohon Utara. Sedangkan di Kabupaten Minahasa Selatan
Gambar 1. Longsor di jalan penghubung antara Desa Caok dan Desa Donorati
Penyusun :
Pusdatinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. Pramuka Kav. 38 Kode Pos 13120 Lt. 11-12
www.bnpb.go.id
P.3
terjadi bencana gelombang pasang yang mengakibatkan perahu
motor hancur dan hanyut di Amurang Timur. Selain gelombang
pasang, juga terjadi tanah longsor di beberapa kecamatan.
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terjadi
bencana banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan, yak-
ni di Kecamatan Siau Barat Utara, Kecamatan Siau Timur Se-
latan, Kecamatan Siau Timur, dan Kecamatan Siau Barat.
Bencana ini mengakibatkan 23 orang harus mengungsi ke Ger-
eja di Desa Mini. Dua jembatan mengalami kerusakan dimana
salah satu jembatan tertmbun material lahar dingin dari erupsi
Gunung Karangetang sehingga
akses dari ibukota ke
pelabuhan ulu-ulu terputus.
Sedangkan jembatan yang lain
putus akibat banjir bandang
sehingga akses 5 kampong di
Kecamatan Siau Barat Utara ke
pusat kota/ kabupaten dan
pelabuhan menjadi terputus.
Banjir, tanah longsor, dan ge-
lombang pasang di Kabupaten
Kepulauan Sangihe menimpa 6
kecamatan, yaitu Kecamatan
Manganitu, Kecamatan Kenda-
he, Kecamatan Tamoko, Keca-
matan Manganitu Selatan, dan
Kecamatan Tatoareng.
Dampak yang ditimbulkan
bencana tersebut antara lain 5
orang meninggal, 4 orang
masih belum ditemukan, dan 3
orang mengalami luka berat.
Sebanyak 1.917 jiwa pengungsi
ditampung di 7 lokasi, yaitu di
Gereja Moria Kel. Kol.
Akembawi, Gereja Lohong-
tulumang, Gereja Sion Kel. Kol.
Beha, SD GMIST Sion Beha,
rumah penduduk Kel. Kol. Beha Baru, rumah penduduk Kel.
Tapuang, dan rumah penduduk Kel. Enempahembang.
Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan rumah
dan infrastruktur lainnya. Tercatat 44 unit rumah rusak berat,
116 unit rumah rusak sedang, dan 49 unit rumah rusak ringan.
Kerusakan infrastruktur meliputi rusaknya dasar jembatan
sebanyak 2 unit dan jalan sepanjang 1 km sehingga mengaki-
batkan 5 kampung dan 3 kecamatan terisolir. Fasilitas pendidi-
kan dan fasilitas umum yang rusak sebanyak 7 unit dan kurang
lebih 10 Ha perkebunan dan pertanian rusak.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe telah mengeluarkan SK
Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana Banjir, Tanah Long-
sor, dan Gelombang Pasang di Kabupaten Kepulauan Sangihe
selama 14 hari sejak 21 Juni 2016 hingga 4 Juli 2016. Tim
Reaksi Cepat BNPB dipimpin oleh Direktur Tanggap Darurat
BNPB mendampingi BPBD Kabupaten Kepulauan Sangihe
pada saat masa tanggap darurat. BNPB memberikan bantuan
berupa dana siap pakai untuk operasional penanganan da-
rurat yang telah diterima oleh Bupati Kepulauan Sangihe.
Selama masa tanggap darurat, TRC BNPB telah melakukan
kaji cepat dan memberikan bantuan berupa makanan siap
saji serta meninjau lokasi pengungsian dan daerah terdam-
pak bencana. Selain bantuan dari BNPB, BPBD Provinsi Sula-
wesi Utara juga telah menyalurkan bantuan logistik dan
peralatan. BPBD Provinsi
Sulawesi Utara bersama
dengan TNI, Polri, SAR, dan
SKPD melakukan pe-
nanganan pengungsi,
pemenuhan kebutuhan da-
sar pengungsi dan warga
yang terdampak, serta pem-
bukaan akses jalan.
Badan Meteorologi, Klima-
tologi dan Geofisika (BMKG)
telah mengeluarkan
peringatan dini cuaca.
Peringatan BMKG me-
nyebutkan bahwa beberapa
wilayah di Indonesia berpo-
tensi hujan lebat disertai
kilat dan angin kencang/
puting beliung. Selain itu,
gelombang tinggi juga ber-
potensi terjadi di perairan
selatan Sumatera, Jawa
hingga Bali-NTT.
BNPB memerintahkan kepa-
da semua BPBD di daerah
yang memiliki potensi hujan
lebat agar tetap meningkat-
kan kesiapsiagaan
menghadapi bannjir, tanah longsor, dan puting beliung. Di-
harapkan BPBD dapat mengacu pada peta rawan bencana
yang telah dibagikan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang
ancaman bencana agar terus ditingkatkan. Tim Reaksi Cepat
BNPB telah disiapkan untuk dapat diterjunkan ke lokasi
bencana dalam kurun waktu kurang dari 24 jam untuk men-
dampingi BPBD dalam penanganan darurat.
Gambar 2. Longsor di Kel. Apengsembeka, Kab. Kepulauan Sangihe
Banjir; 12%
Tanah Longsor; 78%
Banjir dan Tanah Longsor; 9%
Gempa Bumi; 1%
5
731.049
5
17
3
6
7
1
Rekapitulasi Kejadian Bencana Periode: Januari-Juni 2016
kejadian bencana1.113
Jumlah Kejadian Bencana
77 jiwa 91.5%
2.134 unit16.822
Rumah Rusak Sedang2.520 unit
Rumah Rusak Ringan12.168 unit
Rumah rusak
Rumah Rusak Berat
Persentase Kerusakan Rumah
1.770.225 jiwaMenderita dan Mengungsi
Persentase Korban yang Menderita & MengungsiJumlah Korban Meninggal & Hilang
< 3
> 53 - 5
Jumlah kejadian
Peta Kejadian Bencana Bulan Juni 2016
Data Kejadian Bencana Bulan Juni 2016
86 kejadian
230 jiwaMeninggal dan hilang
67.1%
diakibatkan oleh Gempa Bumi
diakibatkan olehBanjir
Infografis Kejadian Bencana (Juni 2016) BNPB
Tanggal Pembuatan: 13/07/2016 www.dibi.bnpb.go.id per tanggal 1 Juni 2016 www.bnpb.go.id infoBNPBSumber: Website: FB: Twitter: @BNPB_Indonesia
Perbandingan Jumlah Kejadian BencanaBulan Januari - Juni Periode Tahun 2006 - 2016
Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,Puting Beliung Bulan Januari - Juni 2015 dan 2016
4
4
2
5
2418
IG: @BNPB_Indonesia
1
9
1
1
1
2
2
Tercatat pada bulan Juni 2016 telah terjadi lebih dari 80 kali bencana dan menyebabkan 77 jiwa meninggal dan hilang. Secara komula-tif sebanyak 84 ribu orang menderita dan mengungsi akibat bencana yang telah mengakibatkan 4.423 rumah mengalami kerusakan. Banjir masih menjadi bencana dengan intensitas paling sering terjadi sedangkan Tanah Longsor merupakan bencana yang mematikan karena telah menelan 60 korban jiwa.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
0
20
40
60
80
100
120
140
Jan Feb Maret April Mei Juni Jan Feb Maret April Mei Juni
2015 2016
Banjir Puting Beliung Tanah Longsor
34
21
18
6
5
2
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Banjir
Tanah Longsor
Puting Beliung
Gelombangpasang/abrasi
Banjir dan TanahLongsor
Gempa Bumi
76,895
3,933 2,752
222 214
BANJIR BANJIR DAN TANAH LONGSOR
TANAH LONGSOR GEMPA BUMI PUTING BELIUNG
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Gempa Bumi Banjir dan Tanah Longsor Banjir Tanah Longsor Puting Beliung Gelombangpasang/abrasi
Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan
6
51
1