Infeksi Tropis
-
Upload
yudha-anantha-khaerul-putra -
Category
Documents
-
view
266 -
download
1
Transcript of Infeksi Tropis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
1/92
Etiologi: Dengue adalah penyakit
infeksi demam akut disebabkan
oleh 4 serotipe (DEN 1, 2, 3, 4)
Flavivirus, dibawa oleh Aedes aegyp t i
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
2/92
Aedes aegypti
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
3/92
Manifestasi infeksi virus Dengue
Infeksi virus Dengue
Asimptomatik Simptomatik
Demam yang tak jelas(undiffrentiated fever)
Demam Dengue
Tanpa perdarahan Dengan perdarahan
Demam Berdarah Dengue(kebocoran plasma)
DBD Dengan renjatan(DSS)
DBD Tanpa renjatan
Demam Dengue Demam Berdarah Dengue
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
4/92
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
5/92
Demam dengue
Masa inkubasi 4-7 (3-14 hari) Gejala tidak khas : nyeri kepala, nyeri tulang
belakang, Lelah, gejala ringan pada salurannapas
Khas : suhu tinggi mendadak, kadang-kadang menggigil, flushed face
nyeri belakang bola mata
nyeri otot/ sendi
Anoreksia, konstipasi, nyeri perut Demam 5-7 hari (bifasik)
Ruam makulopapular
Perdarahan : petekie, epistaksis,
jarang terjadi perdarahan hebat.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
6/92
Demam dengue
Laboratorium Leukosit
awal fase demam leukosit normal,
kemudian menjadi leukopenia
Trombositopenia dapat terjadi
Transaminase dapat meningkat
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
7/92
Tersangka infeksi
virus Dengue
Demam tinggi, mendadak, terus menerus
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
8/92
Pengobatan Demam Dengue
Tirah baring selama demam
Antipiretik (parasetamol)
Cairan & elektrolit oral
jus buah, sirup, susu, oralit
Monitor suhu dan laboratorium
darah
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
9/92
MANIFESTASI KLINIS DEMAM
BERDARAH DENGUE
= GEJALADEMAM DENGUE
disertai:
KECENDERUNGAN BERDARAH
&TANDA KEBOCORAN PLASMA
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
10/92
Kriteria diagnosis DBD, WHO, 1997
Klinis
demam mendadak tinggI 2- 7 hari
perdarahan ( termasuk ujibendung + ) seperti petekie,epistaksis dll
hepatomegali syok: nadi kecil & cepat
dengan tekanan nadi < 20,atau hipotensi disertaigelisah dan akral dingin
Laboratorik
trombositopenia(
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
11/92
TT : raise BP halfway sys/dias 5 min.
+ Tourniquet test >10/inch2
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
12/92
Demam Berdarah Dengue
Terdapat tanda perembesan plasma hemokonsentrasi (peningkatan Ht) penurunan kadar albumin
cairan di rongga pleura, abdomen
Tendensi terjadi syokhipovolemikKriteria
Dua atau lebih tanda klinis +
trombositopenia + hemokonsentrasi
(harus ada) + dikonfirmasi uji serologi
DHF
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
13/92
Kurva Suhu
Demam Berdarah Dengue
Hari sakit
emp
Klinis memburuk, lemah, gelisah, tangan
kaki dingin, nafas cepat, diuresis
berkurang, tidak ada nafsu makan
Syok
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
14/92
Tanda-tanda Syok pada
DSS Lesu, lemah
Nadi cepat & lembut (Tip: nada/pulse dorsalis pedis tidak ada)
Pernafasan cepat / Tachypnea
Kaki tangan dingin dan lembab
Kesadaran menurun, gelisah & apatis, kejang-kejang
Pucat & terkadang sianosis circum oral (sekeliling mulut)
Tekanan darah menurun; tekanan nadi menyempit < 20
Tandapleural effusion (terutama kanan) pada 60-90%.
(Pungsi & dranase thoraks biasanya tidak berhasil.)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
15/92
DD Gejala klinis DBD
++ Nyeri kepala +
+++ Muntah ++
+ Mual +++ Nyeri otot +
++ Ruam kulit +
++ Diare +
+ Batuk ++ Pilek +
++ Limfadenopati +
+ Kejang +
0 Kesadaran menurun ++0 Obstipasi +
+ Uji tourniquet positif ++
++++ Petekie +++
0 Perdarahan sal cerna ++ He atome ali +++
H h i Di th i
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
16/92
+ Tourniquet test >10/inch2
Hemorrhagic Diathesis :TT + Petechiae, easy bruise
Subconjuntival hem.
Copyright S.N.
Massive gastric bleedingGI bleeding upper)
Suchitra N.
Haemorrhagic
manifestations; most
common on skin as
petechiae
Convalescent confluent petechial rash
Petechial rash in an adult (Acute phase )
Haemorrhagic manifestations; most common on skin as petechiae
Suchitra N.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
17/92
Pemeriksaan laboratorium
Leukosit,
awalnya -> menurun /normal,
pada fase akhir -> limfositosis relatif (LPB>15%),
pada fase syok akan meningkat
trombositopeniadan hemokonsentrasi kelainan pembekuansesuai derajat penyakit
protein plasmamenurun
hiponatremiapada kasus berat
Isolasi virus, deteksi antigen/PCR dan ujiserologis (diperlukan pemahaman perjalananpenyakit
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
18/92
Vaughn DW, Green S, Kalayanarooj S, et al. Dengue in the early febrile
phase: viremia and antibody responses. J Infect Dis 1997; 176:322-30.
AB
PEI = A/B x 100
Pleural Effusion Index
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
19/92
IgM IgG Interpretasi+ - Infeksi primer
+ + Infeksi sekunder
- + Tersangka infeksi sekunder
- - Tidak ada infeksi
Pemeriksaan penunjang
Isolasi virus terbaik saat viremia (3-5 hari) Uji HI
NS-1 antigen
Dengue (IgGIgM) Blot
IgM terdeteksi hari ke 5, meningkat sampai
minggu III, menghilang setelah 60-90 hari IgG pada infeksi primer mulai terdeteksi pada
hari 14, pada infeksi sekunder mulai hari 2.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
20/92
Diagnosa Banding Penyakit Dengue:
Rubeola / Morbilli / Campak (prodrom: batuk kering,konjunktivitis, demam) RL juga positif!
Demam Tifoid abdominalis (Enteric Fever) serta syok
Sepsis dengan DIC (Deseminated Intravascular
Coaggulation) & syok Meningitis meningokokussering diserta DIC
Demam Chikungunya: mirip dengan DHF di AsiaTenggara, arthralgia & myalgia lebih parah.
Roseola/ Exanthama subitum: 4 hari demam amattinggi tanpa gejala lain yang berat. Kemudian rash
Encefalitis Japanese B
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
21/92
DBD I / IITanpa syok
Demam 2-7 hari, uji Torniquet (+)
Atau perdarahan spontan
Ht tdk meningkat, trombositopeni
Penderita bisa minum?
YA TIDAK
Beri minum 1-2L/hari atau 1 sdm/5
Bila suhu>38 C -> parasetamolBila kejang -> antikonvulsan
Muntah terus menerus
IVFD NaCl/D5 1:3, rumatan
Periksa Hb, Ht, JT 6-12 jam
Monitor gejala klinis dan laboratorium
Ht naik dan/ trombosit turunInfus ganti RL
Awasi tanda syok
Palpasi hatiUkur diuresis
Awasi perdarahan, Hb,Ht, JT
6-12j
Perbaikan klinis dan laboratoris -> PULANG
BAGAN
BERIKUT
RL/N Cl0 9 t RLD5
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
22/92
Perbaikan
Ht Nadi/TD stabil, Diuresis cukup
Tak ada perbaikan
Tanda vital tidak stabil
IVFD stop 24 - 48 jam
Bila TV/Ht stabil, diuresis
baik
DBD I-II dgn HT
5 ml/kg/jam
3 ml/kg/jam
10-15 ml/kg/jam, bertahap
RL/NaCl0,9 atau RLD5
/ NaCl0.9 +D5
Cairan awal 6-7 ml/kg/jam
Tak ada perbaikan, gelisah, sesak
Ht Nadi TN
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
23/92
DBD IIIOksigenisasi 2-4 L/menit kat nasalPenggantian volume plasma secepatnya
Cairan kristaloid dan atau koloid 10-20 ml/kg BB
30 menit
Evaluasi , apakah syok teratasi?
Pantau tanda vital setiap 10 menit
Catat balans cairan selama pemberian IVFD
Stabil dalam
24 jam
Cairan 5 cc/kg/jam, Ht stabil dlm 2 kali peme
Riksaan, 3 cc/kg/jam
24- 48 jam stl syok teratasi, Ht stabil/TV, diuresis
INFUS STOP
DBD IV
Syok belum
teratasi
Syok teratasi
KesadaranNadi / FJ
Tekanan darah
Cap fill
Ekstremitas
Diuresis
lab: AGD, elektr,
Syok tidak teratasi
Kesadaran membaikNadi kuat
TN>20 mm
Tidak sesak/sianosis
Ekstremitas hangat
Diuresis cukup 1 cc/kg/jam
Cairan 10 cc/kg/jam
Kesadaran menurun
Nadi lembut
TN
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
24/92
TATALAKSANA KASUS DBD
DERAJAT III DAN IV (SINDROM SYOK
DENGUE) Sindrom syok dengue adalah DBD dengan
gejala gelisah, nafas cepat, nadi terabakecil, lembut atau tak teraba, tekanan nadimenyempit, bibir biru, tangan kaki dingin,tidak ada produksi urin.
Segera beri infus kristaloid 10-20 ml/kgBBsecepatnya (nilai dalam 30 menit) danoksigen 2 liter/menit. Untuk SSD beratdiberikan ringer laktat 20 ml/kgBB bersamakoloid. Observasi tensi dan nadi tiap 15menit, Ht dan trombosit tiap 4-6 jam.Periksa elektrolit dan gula darah.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
25/92
Indikasi Transfusi Darah
Whole blood, komponen darah (PRC, FFP,
suspensi trombosit)
Indikasi pemberian trombosit klinis terdapat perdarahan masif
jumlah trombosit rendah bukan indikasi
suspensi trombosit tidak pernah diberikan
sebagai profilaksis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
26/92
Ruam penyembuhan
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
27/92
Kriteria pemulangan pasien DBD
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit > 50.000/ul
Tidak dijumpai distres pernafasan yangdisebabkan oleh efusi pleura/asidosis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
28/92
DEMAM TIFOID
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
29/92
Masuk ke Lambung
Termakan oleh
Makrofag dan
berkembangbiak
didalamnya
Plek Peyer
ileum distal
KGB
mesentrika Duktus torasikus Sirkulasi darah
Makanan dan Minumanmengandung salmonella
Termakan
Diusus halus dengan
sistem imun rendah
Menembus lamina
propria
RES
PATOFISIOLOGI I
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
30/92
PATOFISIOLOGI II
Bakteri kelurdari makrofag
Berkembang biak dieksraseluler,organ dan jaringan
Sirkulasi darah Gejala sistemik
HATIKandung empedu
Lumen usus
Feses
Makrofag sudah
teraktifasiHiperaktif Melepskan sitokin
Gejala sistemik
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
31/92
MANIFESTASI KLINIK
Gejala klasik Minggu pertama : demam kontinue
("stepwise fever") dan bacteremia
Minggu kedua : nyeri perut dan rash (rosespots makula berwarna spt salmon dipunggung dan perut)
Minggu ketiga :hepatosplenomegali,
intestinal bleeding and perforation,berkaitan dgn hiperplasi ileocecal lymphaticdari Peyer's patches, + /-secondarybacteremia and peritonitis.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
32/92
Manifestasi klinis
Lidah kotor,
Bradikardia relatif,
Syok septik,
Encephalopati --- Kejang demam
Diare (50-70%) >< konstipasi (30%)
Batuk (35%) --- Pneumoni
Nyeri perut
Atralgia --- myalgia
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
33/92
DIAGNOSA BANDING
Malaria
ISK
Tuberkolosis
Ricketsia (Typus murin)
Penyakit keganasan
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
34/92
LABORATORIUM Pemeriksaan darah rutin
Lekopeni
Trombositopeni
Tes Widal
4 titer :O,H,A dan B
Positip bila : titer O sekali pemeriksaan 1/200 atau
meningkat 4 kali dari pemeriksaan pertama (96% D.
Tifoid)
Kultur (Gall culture/ Biakan empedu)
gold standard
spesimen dari darah, urine, tinja
ELISA , PCR (Polymerase Chain Reaction)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
35/92
KOMPLIKSI
INTESTINAL
Perdarahan usus
Perforasi usus
EKSTRA INTESTINAL Hematologik
Hepatitis Tifosa
Miokarditis
Neuropsikiatrik/Tifoid Toksik
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
36/92
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA
ANTIBIOTIKLini Pertama :
Kloramfenikol 50-100 mg/kgBB/hari
Ampisilin 150-200 mg/kgBB/hari
Kotrimoksasol 10mg/kgBB/hari
Lini Kedua : Seftriaksone, Sefiksim, Ciprofloksasin,Azythromycin
Deksametason : hanya pada kasus berat
Paracetamol 10mg/kgBB/kali
DIET : Lunak,rendah serat (serat kasar) dandilarang :makanan yang dapat mengiritasisaluran pencernaan
TIRAH BARING (hingga bebas demam)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
37/92
PENCEGAHAN
Terhadap lingkungan
Penyediaan air minum yang memenuhi syarat
Pembuangan kotoran manusia yang higienes
Pemberantasan lalat Pengawasan terhadap penjual makanan
Terhadap manusia
Imunisasi
Menemukan dan mengobati karier
Pendidikan kesehatan masyarakat
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
38/92
Penyakit infeksi akut, menular, terutama menyerang
saluran pernafasan atas, dengan tanda khasterbentuknya pseudomembaran dan eksotoksin
yang menimbulkan gejala umum dan lokal.
Etiologi: Corynebacterium diphteriae
Diameter 0,5-1 m, gram positif aerob, non-motile, tidakberspora, Khas : gada
Letak pararel atau bentk lancip satu sama lain (bentk V or L)
Biakan : media Loeffler, agar darah, agar dgn kalium telurit
Tipe : mitis, intermedius, gravis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
39/92
PATOGENESIS
Menginfeksi selaput lendir (sering padasaluran pernafasan)
Tahap awal: edema dan hyperemia awalsering diikuti dengan nekrosis epitel dan
radang akut Eksotoksin polipeptida kuat menghambat
sintesis protein nekrosis jaringan lokal
Mukosa/kulit melekat serta berkembang
biak memproduksi toksin merembes kesekeliling ke seluruh tubuh respon tubuh(membentuk suatu membran)
39
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
40/92
40
MANIFESTASI
Gejala umum. Demam (37,8 - 38,9 C ), lesu, pucat,
nyeri kepala dan anoreksi, nyeritenggorokan
Gejala akibat eksotoksin pada jaringanyang terkena.
Pasien tanpa toksisitas rasa tidaknyaman dan malaise
Pasien yang toksik berat kelesuanyang hebat, pucat dan takikardi
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
41/92
41
KLINIS
Difteria Hidung
Difteria Tonsil dan Faring
Eritema
bercak + eksudat
pseudomembran
Difteri Laring
Difteri Kulit, Vulvovaginal,
Konjungtiva dan Telinga Bullneck
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
42/92
42
DIAGNOSIS
Pemeriksaan klinis
Lekositosis, anemia
EKG dapat terjadi Aritmia, perubahan segmen ST
dan sel T bila ada Miokarditis
Diagnosis pasti isolasi Corynebacteriumdiphteriae(swab di daerah faring terutamadaerah yang tidak berwarna, ulserasi, dankripte tonsil)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
43/92
43
DIAGNOSISBANDING
Tonsilitis membranosa
Tonsilitis folikularis / lakunaris
Mononukleosis infeksiosa
Angina Plaut Vincent
Candida
Common cold
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
44/92
44
KOMPLIKASI
Obstruksi saluran nafas
Miokarditis (minggu ke-2)
Polineuritis difteri (3-7 minggu)
Pneumonia
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
45/92
Terapi Netralisasi toksin bebas
ADSdosis
D. hidung40.000 u
D. faring6080.000 u
D. laring dengan bullneck100.000 u
Dilakukan sensitivity test intradermal
indurasi > 3 mm sesudah 20 menit(+)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
46/92
ADS diberikan secara Besredka denganinterval 20 menit
0,05 ml lar 1 : 20 sk
0,10 ml lar 1 : 20 sk
0,10 ml lar 1 : 10 sk
0,10 ml tanpa pengenceran sk
0,30 ml tanpa pengenceran im
0,50 ml tanpa pengenceran im
0,60 ml tanpa pengenceran iv
Bila tdk ada reaksi, sisanya diberikan i.v secara
pelan-pelan
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
47/92
Eradikasi kuman
PP 50.000 u/kgbb/hr im dibagi 2 dosis
selama 14 hari
Eritromisin 40 mg/kgbb/hr dibagi 4 dosis
selama 14 hari
Isolasi
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
48/92
Suportif
Bedrest 23 minggu
O2 bila sesak nafas
Diet : mudah dicerna
Trakeostomi bila perlu
Prednison 1-1,5 mg /kg bb/hr p.o. dibagi
3 dosis selama 14 hari pada kasus berat
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
49/92
49
IMUNITAS
Imunitas dapatan primer terhadap
difteria adalah toxin-neutralizing
antibody(antitoxin), didapatkan
transplasental dan dapat bertahan 1-2tahun setelah lahir.
Imunitas terhadap difteri dapat diukur
dengan :uji Shick
uji Moloney.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
50/92
UJI SCHICK Untuk mengetahui apakah seseorang telah
mengandung antitoksin Disuntikkan 1/50 MLD intrakutan
(+) vesikel, setelah 24 jam
(-) tdk ada reaksi antitoksin tinggi
UJI MALONEY menentukan sensitivitas terhadap produk bakteri dari
basil difteri
0,1 mL larutan toksoid difteri secara intradermal + 24 jam timbul eritema > 10 mm (seseorang
tersebut telah mempunyai kontak dengan basil difterisebelumnya sehingga terjadi reaksi hipersensitivitas)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
51/92
Pengobatan terhadap kontak Difteri
Biakan Uji Schick Tindakan
() () Bebas isolasi : anak yang telah mendapat imunisasi dasar
diberikan booster toksoid difteri
(+) () Pengobatan karier : penicillin 100 mg/BB/Hari oral, suntikan
atau eritromicin 40 mg/BB/Hari selama 1 minggu
(+) (+) Penicillin 100mg/kgBB/hr oral/suntikan atau eritromisin
40mg/BB/Hari + ADS 20.000 UI
() (+) Toksoid difteri/imunisasi aktif, sesuaikan dengan status
imunisasi
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
52/92
Pencegahan
Waktu dipulangkan
imunisasi DPT < 7 thimunisasi DT > 7 th
Untuk kontak dengan pxperiksa sediaanhapus hidung, tenggorakan
Hasil (-)
Imunisasi atau DPT/DT yang belum
imunisasi atau imunisasi ulang bagi yangpernah
Eritromisin 40 mg/kg/hr p.o. selama 7 hari
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
53/92
Hasil (+)
Imunisasi
Eritromisin 40 mg/ mg bb/hr p.o. selama7hari
Bila anak ada gejalarawat
Prognosis
Tergantung umur, virulensi kuman, lokasimembran, status imunisasi, kecepatan Tx,
perawatan umumAdanya trombositopeni, lekositosis >
25.000/mm3prognosis buruk
Mortalitas 5 % terutama ok miokarditis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
54/92
Batuk rejan / whooping cough / batuk seratus hari/Tussis Quinta
Masa inkubasi 620 hari ( rata-rata 710 )Etiologi : Bordetella pertusis
Aerobic kokobasilus
Gram negatif
Kecil, ukuran panjang 0,51 m dan diameter 0,2 0,3 m
Tidak bergerak dan tidak berspora.
Media : bordet gengou (potato-blood-glycerol agar)
Toksin : Pertusis (Pertusigen), Heat Labil (Dermonecrotic), Adenylate
Cyclase, Tracheal Cytotoxin, LPS
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
55/92
Patogenesis
Bordetella Pertusis
udara pernafasan
melekat pada silia epitel saluran pernafasan
bermultiplikasi dan mengeluarkan toksin
menyebar ke seluruh permukaan epitel saluranpernafasan
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
56/92
Stadium Kataral ( 12 minggu)
Bersin - bersin, pilek ringan
Demam ringan ( jarang > 38,40C )
Mata berair
Nafsu makan berkurang
Lesu
Batuk ringan
St di P k i l
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
57/92
Stadium Paroksismal
(24 minggu)
Frekuensi dan derajat batuk bertambah, khaspengulangan 5-15 kali batuk yang kuat selamaekspirasi diikuti dengan menghirup nafas secara
mendadak dalam dengan nada tinggi danmenimbulkan bunyi melengking (whoop).
Pengeluaran sejumlah besar lendir atau tampaksebagai gelembung udara di hidungnya.
Muntah
Sulit bernafas Pembuluh darah kapiler di muka-leher melebar dan
dapat pecah , terjadi titik-titik perdarahan di konjungtivamata.
Kuku dan bibir penderita menjadi kebiruan (sianosis)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
58/92
Stadium Konvalesen ( 12 minggu
) Batuk semakin berkurang
Muntah semakin berkurang
Penderita tampak merasa lebih baik
Nafsu makan secara berangsur-angsur
mulai bertambah
Penderita sudah tidak infeksius.
Kadang batuk terjadi hingga berbulan-
bulan
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
59/92
Diagnosis
Anamnesisgejala klinis
LaboratoriumLekositosis + limfositosis absolut
Kultur
PCR
Serologi
Rontgen
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
60/92
Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Pneumoni
Tuberkulosis
Infeksi adenovirus
Chlamydia Trachomatis
B. Parapertusis
B. Bronchiseptika
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
61/92
Komplikasi
Apneu Muntah
Malnutrisi
Dehidrasi Perdarahan
Kerusakan otak
Kejang
Hernia
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
62/92
Penatalaksanaan
Isolasi Hindari faktor yang dapat memicu batuk Pada bayi yang menderita pertussis dan berusia di
bawah 6 bulan harus dirawat di rumah sakit. Diet dalam porsi kecil tapi sering.
Berikan cairan melalui infus apabila tidak dapatmakan karena batuk. Asupan cairan harus cukup untuk mencegah
dehidrasi. Lakukan penghisapan lendir dari tenggorokan
secara teratur. Berikan oksigen Antibiotik untuk orang yang melakukan kontak erat
dengan penderita saat penderita berada dalammasa penularan.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
63/92
Tatalaksana
Antibiotika Eritromisin : 50mg/kgBB/hr dibagi 3-4 dosis7hr
Kloramfenikol : 30-50mg/kgBB/hr
Azitromicin, claritromisin
Bronkodilator, kortikosteroid, antitussif tidak
terbukti efektif
B. pertussis immunoglobulin
Imunisasi DPT, efektivitas pencegahan: 70-90%
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
64/92
Prognosis
Tergantung pada usia penderita
Anak yang lebih tua memiliki prognosis
yang lebih baik
Kematian terbesar terjadi pada usia < 6bulan.
Pada observasi jangka panjang, apneu
atau kejang dapat menyebabkangangguan intelektual di kemudian hari.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
65/92
Morbili, measles, atau rubeola.
EtiologiVirus campak adalah anggota Morbilivirus dari familiparamiksovirus
Virus tersebut ditemukan di dalam sekresi nasofaring,
darah dan air kemih (selama periode prodromal danuntuk waktu singkat setelah munculnya ruam kulit)Masa tunas 10-20 hari
PATOGENESIS
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
66/92
PATOGENESIS
Droplet Penderita
CampakKelenjar Getah
Bening Di bawah
Mukosa
Memperbanyak diri,
menyebar ke RIS
(viremia 1)
5-6 hari sesudah
infeksi awalVirus masuk
kembali ke
pembuluh darah
virus menyebar
ke
Permukaan epitelorofaring,
konjungtiva, sal.
Pernapasan, kulit,
kandung seni,
usus, (viremia 2)
Manifestasi klinis
batu, pilek, matamerah, demam,
koplik spot, ruam
kulit makulo
papular
Terjadi nekrose
pada jaringan
(viremia 2)
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
67/92
CAMPAK: MANIFESTASI KLINIS
Stadium Kataral (Prodromal)Berlangsung selama 4-5 hari disertai demam, batuk,pilek, faring merah, nyeri menelan, stomatitis,
fotofobia dan konjungtivitis. Bercak Koplik muncul
menjelang akhir stadium kataral
GAMBAR BERCAK KOPLIK GAMBAR
KONJUNGTIVITIS
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
68/92
CAMPAK: MANIFESTASI KLINIS
Stadium ErupsiTerjadi eritema berbentuk makulapapulamula-mula timbuldi belakang telinga, wajah, leher, bagian belakang dan
ekstrimitas.
GAMBAR RUAM PADA KULIT
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
69/92
CAMPAK: MANIFESTASI KLINIS
Stadium Konvalesensi
Eruksi berkurang meninggalkan
bekas berwarna lebih tua(hiperpigmentasi) lama-lama hilang
sendiri, suhu urun sampai normal
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
70/92
Pemeriksaan Lab
o Tidak khas, seperti umumnya infeksivirus.
o Darah tepi
leukosit normal atau meningkat apabila adakomplikasi infeksi bakteri.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
71/92
DIAGNOSIS BANDING
Eksantema subitum(roseola)
Rubella
Demam skarlatina.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
72/92
Tatalaksana
Suportif: cairan yang cukup, suplemen nutrisi,
antibiotikinfeksi sekunder, anti konvulsi
kejang, Pemberian vitamin A 100.000 IU, bila disertai
malnutrisi dilanjutkan 1500 IU tiap hari.
Rawat inap: hiperpireksia (>38C), dehidrasi,kejang, asupan oral sulit, adanya komplikasi
PENCEGAHAN
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
73/92
PENCEGAHAN
Imunisasi aktif(Virus hidup yang dilemahkan,virus mati)
Virus mati: tidak digunakan lagi
Virus hidup yang dilemahkan: 0,5 ml; subkutan;
umur 9 bulan
Imunisasi pasif
Imunoglobulin serum 0,25 ml/kg BB diberikan
intramuskuler 5 hari
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
74/92
PROGNOSIS
Morbili merupakan penyakit self limiting
Prognosanyabaik.
Komplikasi :Bronkopneumonia
Gastroenteritis
EnsefalitisOtitis media akut dan lain-lain
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
75/92
Penyakit toksemik akut yang disebabkan oleh
eksotoksin Clostridium tetani
Etiologi :
Clostridium tetani : Anaerob murni, berspora, gram +,tak
berkapsula
Tersebar di tanah (tahan lama), debu, saluran
pencernaan kuda
Toksin: tetanolisin (hemolisis darah), tetanospasmin
(spamus)
P t i
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
76/92
Patogenesis
Kuman tidak invasif, masuk lewat (berbagailuka) jejas potensial oksidasi-reduksi rendah(anaerob) dalam bentuk spora
60% port d entri ada di kaki sebagai luka
tusuk. Spora berubah vegetatif, mengeluarkan
eksotoksin: tetanolisin dan tetanospasmin
Tetanospamin: protein toksik terhadap sel
syaraf, terabsorbsi oleh end organ sarafmotorik diteruskan ke sel saraf lain dansusunan saraf pusat, toksin tidak bisadinetralkan
patogenesis
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
77/92
..patogenesis
Saraf sensorik dan berdegenerasi tidak
mengabsorbsi toksin
Toksin bebas di darah mudah di netralkan
Tetanolisin: menghancurkan sel darah
merah, tidak menimbulkan tetanus,menambah optimal kondisi lokal
berkembang kuman
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
78/92
.patogenesis
Port d entri yang lain:
Uterus post partum
Abortus provokatusUmbilikus (bayi)
Otitis media
Caries dentis
KRITERIA DIAGNOSIS
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
79/92
KRITERIA DIAGNOSIS Riwayat mendapat trauma, pemotongan dan
perawatan tali pusat yang tidak steril.
Riwayat tidak diimunisasi tetanus (imunisasi
tidak lengkap).
Manifestasi klinis :
Tetanus lokal : kaku otot dekat fokus, nyeri
terus menerus
Tetanus sefalik : Lokasi di kepala,leher, THT,inkubasi pendek (1-2 hari), Kelumpuhan N II, IV, V,VI,VII, IX, X, XII (sendiri/kombinasi)
ad vitam jelek
Tetanus generalisata :
D j t P kit
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
80/92
Derajat Penyakit
Derajat I (ringan)Trismus ringan sampai sedang, kekakuan umum, spasme (-),disfagia (-) atau ringan, gangguan respirasi (-).
Derajat II (sedang).Trismus sedang, kekakuan jelas, spasme hanya sebentar,
takipnea, disfagia ringan. Derajat III (berat).
Trismus berat, otot spastis, spasme spontan, takipnea, apneicspell, disfagia berat, takikardi, aktifitas sistem otonommeningkat.
Derajat IV (sangat berat)Gejala derajat IV ditambah gangguan otonom berat,hipertensi berat dan takikardi atau hipotensi dan bradikardi,hipertensi berat atau hipotensi berat.
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
81/92
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
82/92
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
83/92
Anamnesis: sangat spesifik, tiba-tiba bayi demam, tidak mau atautidak dapat menetek yang biasanya bisa menetek (trismus)
Gejala: karpermond (khas), kejang, sianosis, suhu tinggi, kaku
kuduk-opistotonus
DIAGNOSIS BANDING
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
84/92
DIAGNOSIS BANDING
Kejang tetani : diagnosis denganpemeriksaan darah (hiperkalsemia)
Infeksi susunan saraf pusat : meningitis,
ensepalitis. Kejang demam sederhana.
Epilepsi.
Rabies.
Mastoiditis, pneumonia lobaris atas,
miositis leher, spondilitis leher.
PENYULIT
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
85/92
PENYULIT Gangguan ventilasi paru, Aspirasi pneumonia,
Bronkopneumonia, Atelektasis, Emfisemamediastinal, Pneumotoraks,
Sepsis,
Fraktura vertebra,
Laserasi lidah/bukal, Hematoma intra muskular,
Miokarditis, aritmia, Hipertensi, hipotensi,
Syok,
Malnutrisi,
Dehidrasi,
Tromboemboli.
Apnea
TERAPI
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
86/92
TERAPIa. Tindakan spesifik
1.a. Imunoglobulin tetanus (TIG) : dosis tunggal
3000-6000 unit (sebagian IM, sebagian
infiltrasi lokal di sekeliling luka)
b. Antitoksin tetanus (ATS) : dosis 5000-10000unit IV. ATS digunakan jika TIG tidak tersedia.
2. Eksplorasi secara sirurgis terhadap luka,
eksisi jaringan nekrotik, pencucian dan
drainase.
3. Antibiotika : penisilin atau tetrasiklin parenteral
10-14 hari.
terapi
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
87/92
terapiB. Tindakan umum
1. Rawat penderita di tempat yang sepi, gelap, penangananseminimal mungkin.
2. Sedasi dan antikonvulsi.
Sedasi sesuai indikasi : benzodiazepin, barbiturat
Kejang hebat : fenobarbital (1 tahun =75 mg. Dilanjutkan dosis 5 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosis)
Diazepam : 4 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosis, bila perlu bisa
IV.
Largaktil : 4 mg/kgbb/hari, dibagi 6 dosis. Bila kejang sukardiatasi : kloralhidrat 5%, 50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3-4
dosis, perektal.
t i
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
88/92
..terapi
3. Aspirasi kalau perlu
4. Oksigen dan cairan IV : sesuai
kebutuhan
5. Intubasi trakea atau trakeostomi K/P
PENCEGAHAN
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
89/92
PENCEGAHANa. Imunisasi aktif
Suntikan tetanus toxoid (eksotoksin yang sudahdilemahkan) untuk merangsang antibodi tubuhterhadap eksotoksin tetanus
b. Imunisasi pasif1. Heterolog (ATS)
2. Homolog (hipertet)
c. Luka harus dibersihkan. Luka yang dalam perlu
dilebarkan kemudian dibersihkan denganperhidrol 3% serta diadakan drainase yang baik
PROGNOSIS
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
90/92
PROGNOSIS Buruk bila:
1. Masa tunas yang pendek (
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
91/92
.prognosis
Angka mortalitas pada bayi mencapai70%. Pada kelompok usia lain 10-60%
-
7/27/2019 Infeksi Tropis
92/92
Wassalam Trimakasih