Infeksi Tenggorokan (Hengli)
Transcript of Infeksi Tenggorokan (Hengli)
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
1/22
1
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri tenggorokan akibat infeksi tenggorokan merupakan gejala yang sering
dikeluhkan akibat adanya kelainan atau peradangan di daerah nasofaring, orofaring dan
hipofaring. Infeksi tenggorokan adalah infeksi yang terdapat pada faring yang dapat
dibedakan berdasarkan letak anatominya yaitu faringitis, tonsilitis dan laringitis. Faringitis
dapat terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis kelamin, serta frekuensi yang
lebih tinggi terjadi pada populasi anak-anak.
Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus
(40-0!", bakteri (#-40!", alergi, trauma dan toksin. $elain faringitis, tonsilitis juga
merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. %onsilitis merupakan
peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari &in&in 'aldeyer. apat terjadi pada
semua umur, terutama sering terjadi pada anak-anak. %erdapat ) ma&am tonsil yaitu tonsil
faringal, tonsil palatina, dan tonsil lingual yang membentuk lingkaran yang disebut &in&in
'aldeyer.
*aringitis dalah peradangan pada laring yang dapat disebabkan oleh infeksi virus
maupun bakteri. *aringitis lebih banyak dijumpai pada anak-anak (usia kurang dari ),#tahun", namun tidak jarang dijumpai pada anak yang lebih besar, bahkan pada orang de+asa
atau orang tua.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
2/22
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Tenggorokan (Faring)
Faring adalah suatu kantong fibromuskular yang bentuknya seperti &orong, yang
besar di bagian atas dan sempit di bagian ba+ah. antong ini mulai dari dasar tengkorak
terus menyambung ke esofagus setinggi vertebra servikal ke-. e atas faring
berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga
mulut melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring di ba+ah berhubungan melalui
aditus laring dan ke ba+ah berhubungan dengan esofagus. anjang dinding posterior
faring pada orang de+asa kurang lebih 4 &m, bagian ini merupakan bagian dinding faring
terpanjang. inding faring dibentuk oleh (dari dalam ke luar" selaput lendir, fasia
faringobasiler, pembungkus otot, dan sebagian fasia bukofaringeal. Faring terbagi atas
nasofaring, orofaring dan laringofaring (hipofaring" (/usmarjono dan ermani 1., 2003".
ambar 2. Faring
Mukoa
5ukosa faring bervariasi, tergantung pada letaknya. ada nasofaring karena
fungsinya untuk saluran respirasi, maka mukosanya bersilia, sedang epitelnya torak
berlapis yang mengandung sel goblet. i bagian ba+ahnya, yaitu orofaring dan
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
3/22
3
laringofaring, karena fungsinya untuk saluran &erna, epitelnya gepeng berlapis dan tidak
bersilia.
i sepanjang faring dapat ditemukan banyak sel jaringan limfoid yang terletak
dalam rangkaian jaringan ikat yang termasuk dalam sistem retikuloendotelial. 6leh karena
itu, faring dapat disebut juga daerah pertahanan tubuh terdepan (/usmarjono dan ermani
1., 2003".
Se!a"ut Len#ir (Mu$ou B!anket)
aerah nasofaring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap melalui hidung. i
bagian atas, nasofaring ditutup oleh palut lendir yang terletak di atas silia dan bergerak
sesuai dengan arah gerak silia ke belakang. alut lendir ini berfungsi untuk menangkap
partikel kotoran yang terba+a oleh udara yang diisap.
%tot
6tot-otot faring tersusun melingkar (sirkular" dan memanjang (longitudinal". 6tot-
otot yang sirkular terdiri dari 5. onstriktor faring superior, media, dan inferior. 6tot-otot
ini terletak di sebelah luar. 6tot-otot ini berbentuk kipas dengan tiap bagian ba+ahnya
menutup sebagian otot bagian atasnya dari belakang. i sebelah depan, otot-otot ini
bertemu satu sama lain dan di belakang bertemu pada jaringan ikat yang disebut 7rafe
faring8. erja otot konstriktor untuk menge&ilkan lumen faring. 6tot-otot ini dipersarafi
oleh nervus vagus (n. 9".
6tot-otot yang longitudinal adalah 5. $tilofaring dan 5. alatofaring. *etak otot-
otot ini di sebelah dalam. 5. $tilofaring gunanya untuk melebarkan faring dan menarik
laring, sedangkan 5. alatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian
ba+ah faring dan laring. :adi kedua otot ini bekerja sebagai elevator. erja kedua otot ini
penting untuk menelan. 5. $tilofaring dipersarafi oleh n. I9, sedangkan 5. alatofaring
dipersarafi oleh n.9.
ada palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu dalam satu sarung
fasia dari mukosa yaitu 5. *evator veli palatini, 5. %ensor veli palatini, 5. alatoglosus,
5. alatofaring, dan 5. ;
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
4/22
4
ambar 2.2 6tot-otot ada alatum 5olle
$umber ambar= >lis , ealy :?, :ohnson , 'illiams ;.,200@
5. levator veli palatini membentuk sebagian besar palatum mole dan kerjanya untuk
menyempitkan ismus faring dan memperlebar ostium tuba eusta&hius. 6tot ini dipersarafi
oleh n. 9.
5. tensor veli palatini membentuk tenda palatum mole dan kerjanya untuk
mengen&angkan bagian anterior palatum mole dan membuka tuba eusta&hius. 6tot ini
dipersarafi oleh n. 9.
5. palatoglosus membentuk arkus anterior faring dan kerjanya menyempitkan ismus
faring. 6tot ini dipersarafi oleh n. 9.
5. palatofaring membentuk arkus posterior faring. 6tot ini dipersarafi oleh n. 9. 5.
a
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
5/22
5
losofaring dan serabut simpatis. ?abang faring dari n. Bagus berisi serabut motorik. ari
pleksus faring yang ekstensif ini keluar &abang-&abang untuk otot-otot faring ke&uali 5.
$tilofaring yang dipersarafi langsung oleh &abang n. losofaring (n. I9".
1erdasarkan *okasinya, Faring dibagi menjadi=
a) Naoå
1atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian ba+ah adalah
palatum mole, ke depan adalah rongga hidung, sedangkan ke belakang adalah vertebra
servikal (/usmarjono dan ermani 1., 2003".
. asar dibentuk oleh permukaan atas palatum mole yang miring. Ismus faringeus
adalah lubang di dasar nasofaring di antara pinggir bebas palatum mole dan dinding
posterior faring. $elama menelan, hubungan antara naso dan orofaring tertutup oleh
naiknya palatum mole dan tertariknya dinding posterior faring ke depan ($nell /$.,
200".
inding lateral pada tiap-tiap sisi mempunyai muara tuba auditiva ke faring. inggir
posterior tuba membentuk elevasi yang disebut elevasi tuba. 5. $alpingofaringeus yang
melekat pada pinggir ba+ah tuba, membentuk lipatan vertikal pada membran mukosa
yang disebut plika salpingofaringeus ($nell /$., 200".
') %roå
6rofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas
ba+ah adalah tepi atas epiglotis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke belakang
adalah vertebra servikal (/usmarjono dan ermani 1., 2003".
;tap dibentuk oleh permukaan ba+ah palatum mole dan ismus faringeus. umpulan
ke&il jaringan limfoid terdapat di dalam submukosa permukaan ba+ah palatum mole.
asar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah (yang hampir vertikal", dan &elah
antara lidah dan permukaan anterior epiglotis. 5embran mukosa yang meliputi sepertigaposterior lidah berbentuk iregular, yang disebabkan oleh adanya jaringan limfoid di
ba+ahnya, disebut tonsil lingual. 5embran mukosa melipat dari lidah menuju ke epiglotis.
ada garis tengah terdapat elevasi, yang disebut plika glosoepiglotika mediana, dan dua
plika glosoepiglotika lateralis. *ekukan kanan dan kiri plika glosoepiglotika medianan
disebut valekula ($nell /$., 200".
inding anterior terbuka ke dalam rongga mulut melalui ismus orofaring. i ba+ah
ismus ini terdapat pars faringeus lingualis.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
6/22
6
inding posterior disokong oleh korpus vertebra servikalis kedua dan bagian atas
korpus vertebra servikalis ketiga.
Toni!
%onsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan
ikat dengan kriptus di dalamnya.
ambar 2.) %onsil
%erdapat ) ma&am tonsil yaitu tonsil faringeal (adenoid", tonsil palatina, dan tonsil
lingual yang ketiga-tiganya membentuk lingkaran yang disebut &in&in 'aldayer. %onsil
palatina yang biasanya disebut tonsil saja terletak di dalam fosa tonsil. ada kutub atas
tonsil seringkali ditemukan &elah intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yangkedua. utub ba+ah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah. ermukaan medial tonsil
bentuknya beraneka ragam dan mempunyai &elah yang disebut kriptus. >pitel yang
melapisi tonsil adalah epitel skuamosa yang juga melapisi kriptus. i dalam kriptus
biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bekteri, dan sisa makanan.
ermukaan lateral tonsil melekat pada fasia faring yang sering juga disebut kapsul tonsil.
apsul ini tidak melekat erat pada otot faring, sehingga mudah dilakukan diseksi pada
tonsilektomi. %onsil mendapat darah dari ;. alatina minor, ;. alatina asendens, &abang
tonsil ;. 5aksila eksterna, ;. Faring asendens, dan ;. *ingualis dorsal (/usmarjono dan
ermani 1., 2003"
$) Laringo Faring
1atas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior
adalah laring, batas inferior adalah esofagus, serta batas posterior adalah vertebra servikal
(/usmarjono dan ermani 1., 2003". inding anterior dibentuk oleh aditus laringis dan
membran mukosa yang meliputi permukaan posterior faring. inding posterior disokongoleh korpus vertebra servikalis ketiga, keempat, kelima, dan keenam. inding lateral
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
7/22
7
disokong oleh kartilago tiroid dan membran tiroidea. $ebuah alur ke&il, tetapi penting
pada membrana, disebut fosa piriformis, terletak di kanan dan kiri aditus laringis. Fossa ini
berjalan miring ke ba+ah dan belakang dari dorsum lingua menuju ke esofagus. Fosa
piriformis dibatasi di medial oleh plika aryepiglotika dan di lateral oleh lamina kartilago
tiroidea dan membran tiroidea ($nell /$., 200".
1ila laringofaring diperiksa dengan ka&a tenggorok pada pemeriksaan laring tidak
langsung, atau dengan laringoskop pada pemeriksaan laring langsung, maka struktur
pertama yang tampak di dasar lidah adalah valekula. 1agian ini merupakan dua buah
ekungan yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan ligamentum
glosoepiglotika lateral pada tiap sisi. Balekula disebut juga kantong pil, sebab pada
beberapa orang, kadang-kadang bila menelan pil akan tersangkut di situ.
i ba+ah valekula terdapat epiglotis. ada bayi epiglotis ini berbentuk omega dan
pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang-kadang bentuk infantil ini
tetap sampai de+asa. alam perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar
dan tipisnya sehingga pada pemeriksaan laringoskopi tidak langsung tampak menutupi
pita suara. >piglotis berfungsi juga untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau
bolus makanan, pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esofagus
(/usmarjono dan ermani 1., 2003".
Nervus laring superior berjalan di ba+ah dasar sinus piriformis pada tiap sisi
laringofaring. al ini penting untuk diketahui pada pemberian analgesia lokal di faring dan
laring pada tindakan laringoskopi langsung.
Fungsi faring yang terutama adalah untuk respirasi, pada +aktu menelan, resonansi
suara dan artikulasi.
B. In&eki Tenggorokan
. Faringiti
.. De&inii
Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring" yang biasanya
disebabkan oleh infeksi akut. Farigitis dapat disebabkan oleh virus (40-0!", bakteri
(#-40!", alergi, trauma, toksin dan lain-lain.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
8/22
8
.. Etio!ogi
a". Birus
Birus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis. 1eberapa jenis virus yang
dapat menyebabkan faringitis yaitu=Rhinovirus, Coronavirus, Virus influenza,
Virus parainfluenza, Adenovirus, Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2,
Coxsackievirus A, Cytomegalovirus, Virus pstein!"arr,H#V$
b". 1akteri
1eberapa jenis bakteri penyebab faringitis yaitu= Streptoccocus pyogenes%
merupakan penyebab terbanyak pada faringitis akut$ Streptokokus grup A%
merupakan penyebab terbanyak pada anak usia # C # tahun, Streptokokus
grup C dan &% 'eisseria gonorrheae% Coryne(acterium diphtheriae%
Coryne(acterium ulcerans% )reponema pallidum% Vincent angina% merupakan
mikroorganisme anaerobik dan dapat menyebabkan komplikasi yang berat,
seperti abses retrofaringeal dan peritonsilar
&". enyebab faringitis yang bersifat noninfeksi, yaitu sleep apnea, >/,
merokok, dan alergi. ;lergi menyebabkan hiperplasia limfoid, obstruksi nasal,
dan keluarnya mukus hidung yang dapat mengiritasi faring (/usmarjono,
$oepardu >;., 2003".
..*. +e,a!a #an tan#a
ejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada
mikroorganisme yang menginfeksi. $e&ara garis besar faringitis menunjukkan
tanda dan gejala-gejala seperti lemas,anoreDia, suhu tubuh naik, suara serak,
kaku dan sakit pada otot leher, faring yang hiperemis,tonsil membesar, pinggir
palatum molle yang hiperemis, kelenjar limfe pada rahang ba+ah teraba dan
nyeri bila ditekan dan bila dilakukan pemeriksaan darah mungkin
dijumpai peningkatan laju endap darah dan leukosit.
..-. K!ai&ikai
a. Faringiti Akut
) Faringiti ira!
/inovirus menimbulkan gejala rinitis dan beberapa hari kemudian
akan menimbulkan faringitis.
ejala dan %anda
emam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
9/22
9
ada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis. Birus
influen;.,
2003".
;denovirus selaian menimbulkan gejala faringitis, juga
menimbulkan gejala konjungtivitis pada anak.
>pstein barr virus menyebabkan faringitis yang disertai produksi
eksudat pada faring yang banyak. %erdapat pembesaran kelenjar limfe di
seluruh tubuh terutama retroservikal dan hepatosplenomegali.
Faringitis yang disebabkan IB- menimbulkan keluhan nyeri
tenggorok, nyeri menelan, mual, dan demam. ada pemeriksaan tampak
faring hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher, dan
pasien tampak lemah (/usmarjono, $oepardu >;., 2003"
Tera"i
Istirahat dan minum yang &ukup. umur dengan air hangat. ;nalgetika
jika perlu dan tablet hisap.
ambar 2.4 Faringitis Birus
) Faringiti Bakteria!
Infeksi grup ; streptokokus E-hemolitikus merupakan penyebab
faringitis akut pada orang de+asa (#!" dan pada anak ()0!".
+e,a!a #an Tan#a
Nyeri kepala yang hebat, muntah, kadang-kadang disertai demam
dengan suhu yang tinggi.
ada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil
hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya. 1eberapa hari
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
10/22
10
kemudian timbul ber&ak petekie pada palatum dan faring. elenjar limfe
leher anterior membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.
ambar 2.# Faringitis 1akteri
Tera"i
a. ;ntibiotik
iberikan terutama bila grup ; $treptokokus E-hemolitikus
diduga penyebab faringitis akut ini. enisilin 1an
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
11/22
11
'. Faringiti Kronik
%erdapat dua bentuk faringitis kronik yaitu faringitis kronik
hiperplastik dan faringitis kronik atrofi.Faktor predisposisi proses radang
kronik di faring ini ialah rinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok,
alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu. Faktor lain
penyebab terjadinya faringitis kronik adalah pasien yang biasa bernapas
melalui mulut karena hidung tersumbat (/usmarjono, $oepardu >;., 2003"
. Faringiti Kronik Hi"er"!atik
ada faringitis kronik hiperplastik
Tera"i
%erapi lokal dengan melakukan kaustik faring dengan memakai
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
12/22
12
nyeri menelan. apat dijumpai faring yang hiperemis, eksudat, tonsil yang
membesar dan hiperemis, pembesaran kelenjar getah bening di leher.
..0 Pemerikaan Penun,ang
;dapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu dalam
penegakkan diagnosa yaitu= pemeriksaan darah lengkap, kultur mikroba,
Namun pada umumnya peran diagnostik pada laboratorium dan radiologi
terbatas.
..1 Prognoi
mumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. asien
dengan faringitis biasanya sembuh dalam +aktu -2 minggu.
..2 Kom"!ikai
omplikasi dari faringitis yaitu sinusitis, otitis media, epiglotitis,
mastoiditis, pneumonia, abses peritonsilar, abses retrofaringeal. $elain itu
juga dapat terjadi komplikasi lain berupa septikemia, meningitis,
glomerulonefritis, demam rematik akut. al ini terjadi se&ara limfogenik
maupun hematogenik
. Toni!iti
.. De&inii
%onsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari
&in&in 'aldayer. ?in&in 'aldayer terdiri atas susunan kelenjar limfe yang
terdapat di dalam rongga mulut, yaitu tonsil faringeal (adenoid", tonsil palatina
(tonsil fausial", tonsil lingual (tonsil pangkal lidah", tonsil tuba eusta&hius
(lateral (andG dinding faringG tonsil erla&h".
enyebaran infeksi melalui udara, tangan, dan &iuman. apat terjadi pada
semua umur, terutama pada anak.
.. Toni!iti Akut
a. Toni!iti 3ira!
+e,a!a
ejala yang timbul lebih menyerupai &ommon &old disertai nyeri
tenggorokan. enyebab tersering adalah epstein barr virus. aemofilus
influen
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
13/22
13
&oDs&hakie pada rongga mulut akan tampak luka-luka ke&il pada palatum
dan tonsil yang sangat nyeri dirasakan pasien.
%erapi &ukup dengan istirahat, minum &ukup, analgetik, dan anti virus
diberikan jika gejala berat (/usmarjono, $oepardu >;., 2003"
.
ambar 2. %onsilitis
'. Toni!iti Bakteri
/adang akut tonsil dapat disebabkan kuman grup ; streptokokus E
hemolitikus yang dikenal sebagaistrept throat, pneumokokus, Streptococcus
viridans% dan Streptococcus piogens$ Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel
jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi radang berupa keluarnya leukosit
polimorfonuklear sehingga terbentuk detritus. etritus ini merupakan
kumpulan leukosit, bakteri yang mati, dan epitel yang terlepas. $e&ara klinis
detritus ini mengisi kriptus tonsil dan tampak sebgai bar&ak kuning.
1entuk tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis
folikularis. 1ila ber&ak-ber&ak detritus ini menjadi satu, membentuk alur-alur
maka akan terjadi tonsilitis lakunaris. 1er&ak detritus ini juga dapat melebar
sehingga terbentuk sema&am membran semu (pseudomembran" yang
menutupi tonsil.
+e,a!a #an Tan#a
5asa inkubasi 2-4 hari. ejala dan tanda yang sering ditemukan
adalah nyeri tenggorok dan nyeri +aktu menelan, demam dengan suhu tubuh
tinggi, lesu, nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan, dan otalgia. /asa nyeri di
telinga ini karena nyeri alih melalui saraf glosofaringeus. ada pemeriksaan
tampak tonsil membengkak, hiperemis, dan terdapat detritus berbentuk folikel,
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
14/22
14
lakuna, atau tertutup oleh membran semu. elenjar submandibula
membengkak dan nyeri tekan.
Tera"i
;ntibiotik spektrum luas penisilin, eritromisin. ;ntipiretik dan obat
kumur yang mengandung desinfektan.
Kom"!ikai
ada anak sering menimbulkan komplikasi otitis media akut, sinusitis,
abses peritonsil, abses parafaring, bronkitis, glomerulonefritis akut,
miokarditis, artritis serta septikemia akibat infeksi B. :ugularis interna
($indrom *emierre".
;kibat hipertrofi tonsil akan menyebabkan pasien bernapas malalui mulut,
tidur mendengkur, gangguan tidur karena terjadinya sleep apnea yakni
*(structive Sleep Apnea Syndrome (6$;$".
ambar 2.H
%nsilitis 1akteri
$. Toni!iti Mem'ranoa
. Toni!iti Di&teri
Frekuensi penyakit ini sudah menurun berkat keberhasilan imunisasi
pada bayi dan anak. enyebab tonsilitis difteri ialah kuman
Coryne(acterium diphteriae% kuman gram positif dan hidup di saluran nafas
bagian atas, yaitu hidung, faring, dan laring.
%onsilitas difteri sering ditemukan pada anak berusia kurang dari 0
tahun dan frekuensi tertinggi pada usia 2-# tahun +alaupun pada orang
de+asa masih mungkin menderita penyakit ini.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
15/22
15
+e,a!a #an Tan#a
ambaran klinik dibagi dalam ) golongan yaitu gejala umum, gejala
lokal, dan gejala akibat eksotoksin.
a. +e,a!a Umum
$eperti gejala infeksi lainnya, yaitu kenaikan suhu tubuh biasanya
subfebris, nyeri kepala, tidak nafsu makan, badan lemah, nadi lambat,
serta keluhan nyeri menelan.
'. +e,a!a !oka!
%onsil membengkak ditutupi ber&ak putih kotor yang makin lama
makin meluas dan bersatu membentuk membran semu. 5embran ini
dapat meluas ke palatum mole, uvula, nasofaring, laring, trakea, dan
bronkus, serta menyumbat saluran nafas. 5embran semu ini melekat erat
pada dasarnya, sehingga bila diangkat akan mudah berdarah. ada
perkembangan penyakit ini bila infeksinya berjalan terus, kelenjar limfe
leher akan membengkak sedemikian besarnya sehingga leher
menyerupai leher sapi ((ull neck" (/usmarjono, $oepardu >;., 2003".
$. +e,a!a aki'at ekotokin
>ksotoksin yang dikeluarkan oleh kuman difteri akan menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh yaitu pada jantung dapat terjadi miokarditis
sampai dekompensasi kordis, mengenai saraf kranial menyebabkan
kelumpuhan otot palatum dan otot-otot pernapasan, serta pada ginjal
menimbulkan albuminuria.
Diagnoi
iagnosis tonsilitis difteri ditegakkan berdasarkan gambaran klinik
dan pemeriksaan preparat langsung kuman yang diambil dari permukaan
ba+ah membran semu dan didapatkan kuman Coryne(acterium
diphteriae.Tera"i
;nti difteri serum (;$" diberikan segera tanpa menunggu hasil
kultur, dengan dosis 20.000-00.000 unit tergantung dari umur dan
beratnya penyakit.
;ntibiotik penisilin atau eritromisin 2#-#0 mgGkg11 dibagi dalam )
dosis selama 4 hari. ortikosteroid ,2 mgG kg11G hari. ;ntipiretik
untuk simptomatis. era+atn harus istirahat di tempat tidur selama 2-)
minggu.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
16/22
16
Kom"!ikai
*aringitis difteri dapat berlangsung &epat. 5embran semu menjalar
ke laring dan menyebabkan gejala sumbatan. 5akin muda usia pasien
makin &epat timbul komplikasi ini. 5iokarditis dapat mengakibatkan
payah jantun atau dekompensasi kordis. elumpuhan otot palatum mole,
otot mata untuk akomodasi, otot faring serta otot laring sehingga
menimbulkan kesulitan menelan, suara parau, dan kelumpuhan otot-otot
pernafasan. ;lbuminuria sebagai akibat komplikasi ke ginjal.
. Toni!iti Se"tik
enyebab dari tonsilitis septik ialah $treptokokus hemolitikus yang
terdapat dalam susu sapi sehingga dapat timbul epidemi. 6leh karena di
Indonesia susu sapi dimasak dulu dengan &ara pasteurisasi sebelum
diminum maka penyakit ini jarang ditemukan.
*. Angina P!aut in$ent (Stomatiti U!ero Mem'ranoa)
enyebab penyakit ini adalah bakteri $piro&haeta atau %riponema yang
didapatkan pada penderita dengan higiene mulut yang kurang dan defisiensi
vitamin ?.
+e,a!a
emam sampai )3?, nyeri kepala, badan lemah, dan kadang-kadang
terdapat gangguan pen&ernaan. /asa nyeri di mulut, hipersalivasi, gigi dan
gusi mudah berdarah.
Pemerikaan
5ukosa mulut dan faring hiperemis, tampak membran putih keabuan
di atas tonsil, uvula, dinding faring, gusi, serta prosesus alveolaris, mulut
berbau, dan kelenjar submandibula membesar.
Tera"i
;ntibiotik spektrum luas selama minggu. 5emperbaiki higiene
mulut. Bitamin ? dan vitamin 1 kompleks.
-. Pen4akit Ke!ainan Dara5
%idak jarang tanda pertama leukemia akut, angina agranulositosis, dan
infeksi mononukleosis timbul di faring atau tonsil yang tertutup membran
semu. adang-kadang terdapat perdarahan di selaput lendir mulut dan
faring serta pembesaran kelenjar submandibula.a. Leukemia akut
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
17/22
17
ejala pertama sering berupa epistaksis, perdarahan di mukosa
mulut, gusi, dan di ba+ah kulit sehingga kulit tampak ber&ak kebiruan.
%onsil membengkak ditutupi membran semu, tetapi tidak hiperemis, dan
rasa nyeri yang hebat di tenggorok.
'. Angina agranu!oitoi
enyebabnya ialah akibat kera&unan obat dari golongan amidopirin,
sulfa, dan arsen. ada pemeriksaan tampak ulkus di mukosa mulut dan
faring serta di sekitar ulkus tampak gejala radang. lkus ini juga dapat
ditemukan di genitalia dan saluran &erna.
$. In&eki mononuk!eoi
ada penyakit ini terjadi tonsilo faringitis ulsero membranosa
bilateral. 5embran semu yang menutupi ulkus mudah diangkat tanpa
timbul perdarahan. %empat pembesaran kelenjar limfe leher, ketiak, dan
regioinguinal. ambaran darah khas yaitu terdapat leukosit mononukleus
dalam jumlah besar. %anda khas yang lain ialah kesanggupan serum
pasien untuk beraglutinasi terhadap sel darah merah domba (reaksi aul
1unnel".
..* Toni!iti Kronik
Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis kronik ialah rangsangan menahun
dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh &ua&a,
kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat. uman
penyebabnya sama dengan tonsilitis akut, tetapi kadang-kadang kuman berubah
menjadi kuman golongan gram negatif.
Pato!ogi
arena proses radang berulang yang timbul maka selain epitel mukosa juga
jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid
diganti oleh jaringan parut yang akan mengalami pengerutan sehingga kriptimelebar. $e&ara klinik kripti ini tampak difus berisi detritus. roses berjalan
terus sehingga menembus kapsul tonsil dan akhirnya menimbulkan perlekatan
dengan jaringan di sekitar fosa tonsilaris. ada anak proses ini disertai dengan
pembesaran kelenjar limfe submandibula.
+e,a!a #an Tan#a
ada pemeriksaan tampak tonsil membesar dengan permukaan yang tidak
rata, kriptus melebar, dan beberapa kripti terisi oleh detritus. /asa ada yang
mengganjal di tenggorok, dirasakan kering di tenggorok, dan nafas berbau.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
18/22
18
Tera"i
%erapi lokal ditujukan pada higiene mulut dengan berkumur atau obat hisap.
Kom"!ikai
/adang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah sekitarnya
berupa rinitis kronik, sinusitis, atau otitis media se&ara perkontinuitatum.
omplikasi jauh terjadi se&ara hematogen atau limfogen dan dapat timbul
endokarditis, artritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis, pruritus,
urtikaria, dan furunkulosis.
%onsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik, gejala
sumbatan, serta ke&urigaan neoplasma.
..- Hi"ertro&i A#enoi#
;denoid adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid yang terletak pada
dinding posterior nasofaring, termasuk dalam rangkaian &in&in 'aldayer. $e&ara
fisiologis adenoid membesar pada anak usia ) tahun dan kemudian akan
menge&il dan hilang sama sekali pada usia 4 tahun. 1ila sering terjadi infeksi
saluran nafas bagian atas makan dapat terjadi hipertrofi adenoid. ;kibat dari
hipertrofi ini akan timbul sumbatan koana dan sumbatan tuba eusta&hius.
;kibat sumbatan koana pasien akan bernapas melalui mulut sehingga terjadi=
. Fasies adenoid, yaitu tampak hidung ke&il, gigi insisivus ke depan
(prominen", arkus faring tinggi yang menyebabkan kesan +ajah pasien
tampak seperti orang bodoh
2. Faringitis
). angguan ventilasi dan drainase sinus paranasal sehingga menimbulkan
sinusitis kronik.
;kibat sumbatan tuba eusta&hius akan terjadi otitis media akut berulang,
otitis media kronik, dan akhirnya terjadi otitis media supuratif kronik.
;kibat hipertrofi adenoid juga akan menimbulkan gangguan tidur, tidur ngorok.
Diagnoi
iagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinik, pemeriksaan
rinoskopi anterior dengan melihat tertahannya gerakan velum palatum mole
pada +aktu fonasi, pemeriksaan rinoskopi posterior (pada anak biasanya sulit",
pemeriksaan digital untuk meraba adanya adenoid, dan pemeriksaan radiologik
dengan membuat foto lateral kepala (pemeriksaan ini lebih sering dilakukan
pada anak".
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
19/22
19
Tera"i
ada hipertrofi adenoid dilakukan terapi bedah adenoidektomi dengan &ara
kuretase memakai adenotom.
In#ikai A#enoi#ektomi
. $umbatan
a. $umbatan hidung yang menyebabkan bernapas melalui mulut
b. Sleep apnea
&. angguan menelan
d. angguan berbi&ara
e. elainan bentuk +ajah dan gigi
2. Infeksi
a. ;denoiditis berulangG kronik
b. 6titis media efusi berulangG kronik
&. 6titis media akut berulang
). e&urigaan neoplasma jinakG ganas
Kom"!ikai
omplikasi tindakan adenoidektomi adalah perdarahan bila pengerokan
adenoid kurang bersih. 1ila terlalu dalam menguretnya akan terjadi kerusakan
dinding belakang faring. 1ila kuretase terlalu ke lateral maka torus tubarius
akan rusak dan dapat mengakibatkan oklusi tuba eusta&hius dan akan timbul
tuli konduktif (/usmarjono, $oepardu >;., 2003"
.
../ Laringiti
. Laringiti
A. De&inii
*aringitis adalah peradangan pada laring yang dapat disebabkan oleh
virus dan bakteri.
B. Etio!ogi
ada umumnya disebabkan oleh infeksi virus influen
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
20/22
20
ada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam, malaise, batuk,
nyeri telan, ngorok saat tidur, dan keadaan berat didapatkan sesak nafas
dan sianosis.
emeriksaan fisik
%ampak mukosa laring hiperemis, terutama diatas dan ba+ah pita suara
ambar 2= *aringitis
D. Pemerikaan "enun,ang
emeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat membantu
menegakkan diagnosis. ari pemeriksaan ini plika vokalis ber+arna
merah dan tampak edema terutama dibagian atas dan ba+ah glotis.
emeriksaan darah rutin tidak memberikan hasil yang khas, namun
biasanya ditemui leukositosis. pemeriksaan usapan sekret tenggorok dan
kultur dapat dilakukan untuk mengetahui kuman penyebab.
E. Penata!akanaan
Non medikamentosa
Istirahat berbi&ara dan bersuara selama 2-) hari, jika pasien sesak
dapat diberi 62sebanyak 2 literGmenit, istirahat, menghindari iritasi pada
faring dan laring misalnya tidak merokok, dan tidak makan makanan
pedas.
5edikamentosa
%erapi simtomatik sesuai indikasi seperti antipiretik, analgesik.
;ntibiotik jika penyebabnya infeksi bakteri dan trakeostomi apabila ada
sumbatan laring.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
21/22
21
BAB III
KESIMPULAN
;. F;/INI%I$
- Faringitis adalah peradangan dinding faring yang dapat disebabkan akibat infeksi
maupun non infeksi.
- Faringitis dibedakan menjadi faringitis akut dan faringitis kronis.
- >tiologi yang paling sering ditemukan adalah virus
- iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, tanda dan gejala penyakit.
- enatalaksanaan disesuaikan dengan gejala klinis pasien .
1. %6N$I*I%I$
- %onsilitis adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari &in&in
+aldeyer.- %onsilitis dibedakan menjadi tiga jenis yaitu %onsillitis akut, %onsilitis
membranosa dan %onsillitis kronis
- enatalaksanaan disesuaikan dengan gejala klinis pasien .
- %erapi tonsilitis bakteri adalah antibiotik spektrum luas penisilin, eritromisin.
;ntipiretik dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
- enatalaksanaan tonsilektomi harus sesua dengan indikasi.
?. *;/INI%I$
- *aringitis adalah peradangan laring yang dapat disebabkan oleh virus dan bakteri.
-enegakan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan
penunjang.
-
7/24/2019 Infeksi Tenggorokan (Hengli)
22/22
22
- enetalaksanaan dapat berupa terapi non medikamentosa dan terapi
medikamentosa.
- %erapi simtomatik sesuai indikasi seperti antipiretik, analgesik. ;ntibiotik jika
penyebabnya infeksi bakteri dan trakeostomi apabila ada sumbatan laring.
DAFTA7 PUSTAKA
;dams, .*. 33H. +enyakit!+enyakit 'asofaring ,an *rofaring. alam= 1oies, 1uku
;jar enyakit %%, hal.))). >?, :akarta.
arro+ , $iemens ?. Indi&ations for tonsille&tomy and adenoide&tomy. *aryngos&ope
2002J2=-0
>lis , ealy :?, :ohnson , 'illiams ;, editor. rayKs ;natomy= %he ;natomi&al
1asi&s of ?lini&al ra&ti&e. >disi )3. Ne+ Aork= >ls+vier, 200@.
/usmarjono, ermani 1. 6dinofagi. alam= $oepardi >;, Iskandar N, 1ashiruddin :, dan
/estutu /, editor. 1uku ;jar Ilmu esehatan %elinga, idung, %enggorok,
epala, dan *eher. :akarta= 1alai enerbit FIJ 2003. . 22 C 2.
/usmarjono, $oepardu >;. Faringitis, %onsilitis, dan ipertrofi ;denoid. alam=
$oepardi >;, Iskandar N, 1ashiruddin :, dan /estutu /, editor. 1uku ;jar Ilmu
esehatan %elinga, idung, %enggorok, epala, dan *eher. :akarta= 1alai
enerbit FIJ 2003. . 2H C 22#.
$nell /$. ;natomi linik untuk 5ahasis+a edokteran. >disi . :akarta= >?, 200. .
H3#-H3H.