Infeksi Pada Neonatus..
-
Upload
denny-andrea -
Category
Documents
-
view
106 -
download
10
description
Transcript of Infeksi Pada Neonatus..
![Page 1: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/1.jpg)
Mulya Safri M.Kes., SpA
![Page 2: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/2.jpg)
Penyebab morbiditas dan mortalitas tersering
2 % janin terinfeksi in utero 10 % janin terinfeksi selama persalinan
atau masa neonatus
![Page 3: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Jenis mikroorganisme penyebab2. Gambaran klinis sering tidak khas sehingga
tidak atau terlambat terdiagnosis.3. Uji laboratorium sering tidak tepat atau
terlambat.4. Mekanisme pertahanan tubuh imatur sehingga
memudahkan invasi mikroorganisme.5. Resistensi bakteri terhadap antibiotik.
![Page 4: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/4.jpg)
Jenis infeksiPerkiraan kejadian
Ibu /1000 kehamilan
Neonatus /1000 lahir hidup
Bakteri
Virus
Protozoa
SepsisMeningitisSKCytomegalovirus Selama hamil PerinatalRubella Epidemi Non epidemiHepatitis BHerpes SimplexToxoplasma gondii
---
10 - 13030 – 260
20 - 400,1 - 2,0
2 - 301 – 101 – 10
1 - 50,2 - 0,510 – 13
4 – 2420 – 100
3 – 300,1 – 0,7
0 – 70,003 – 0,3
1 – 6
![Page 5: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/5.jpg)
Patogenesis Host – Agent- environment factor. Host/pejamu:A. umum kemotaktik/fagosit/digesti leukosit belum sempurna kadar Ig A dan M rendah imunitas selular belum sempurna
reflek muntah-isap belum sempurnaluka tali pusatkulit tipistrauma lahirmanipulasi/tidakan invasif saat lahirparenteral nutrisi, ibu DM, asfiksia
![Page 6: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/6.jpg)
b. Khusus- BKB- BBLR- Defek kongenital- KMK
AGENT / Etiologi
![Page 7: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/7.jpg)
Enviroment/lingkungan
Faktor ibu:KPSW, partus lama, infeksi peripartum/intrapartum,
amnionitis, endometriasis
Faktor lingkungan pasca natal:Lingkungan perawatan bayi tidak baik, manipulasi
pemeriksaaan, tindakan invasif, kesadaran dan tindakan petugas tidak baik, susu formula
![Page 8: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/8.jpg)
Terjadinya infeksi:•Ante natal transplasenta•Intra natal lintas ascendens, amnion, jalan lahir•Pasca natal infeksi nosokomial/dll
![Page 9: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/9.jpg)
Umum
Saluran cerna
Saluran napas
Sist.kardiovaskuler
SSP
Hematologi
Panas, hipotermi, tampak tidak sehat, malas minum, letargi, sklerema
Distensi abdomen, anorekis, muntah, diare, hepatomegali
Apnea, dipsnea, taikpnea, retraksi, NCH, merintih, sianosis
Pucat, sianosis, kulit berburik, kulit lembab, hipotensi
Iritabilitas, tumor, kejang, hiporefleksi, moro reflek abnormal,
Pernapasan tidak teratur, ubun-ubun yang menonjolKuning, splenomegali, pucat, ptekie, purpura, perdarahan
![Page 10: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/10.jpg)
Riwayat ibu Riwayat kelahiran Kultur cairan LCS, urin dan darah Isolasi virus Uji serologik
![Page 11: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/11.jpg)
Infeksi yang didapat selama menjalani perawatan di RS.
Disebabkan oleh bakteri dan virus. Bakteri penyebab : Stapilococus aureus,
Streptococcus β-heolyticus grup A, E.coli, klebseila, Pseudomonas, Flavobacteri meningosepticum.
Virus penyebab : Coxsackie, ECHO, Adenovirus, virus influenza, virus respiratori sinsisial.
Infeksi ringan dan bisa berubah menjadi berat.
![Page 12: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/12.jpg)
Rangkaian kejadian bakteri – tuan rumah:• Kolonisasi: keaadan terdapat bakteri namun tidak disertai respon imum dan gejala klinis• Infeksi: keadaan didapatnya bakteri yang disertai adanya respon imun namun gejala klinis (-)• Penyakit infeksi: didapatnya bakteri dengan respon imun dan gejala klinis (+). Sepsis: respon sistemik terhadap peny. infeksi berat ditandai dengan hipotermia atau hipertermia, takikardi dan hiperventilasi• Sindrom sepsis: sepsis dengan gangguan perfusi
• Syok septik MOF +
![Page 13: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/13.jpg)
Sepsis neonatus adalah sindroma klinis dengan ciri penyakit sistemik dan bakteremia.
Diagnosis meningitis ditegakkan apabila pada cairan LP terdapat sel dan ↑ protein, kadar glukosa ↓, bakteri (+).
Etiologi : E. Coli, Klebsiela, Strepcoccus grup B, Staphtlococcus aureus, Enterococcus, Enterobacter Sp, Psedomonas aeruginosa, Proteus Sp, Listeria monocitogenes.
![Page 14: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/14.jpg)
Manifestasi klinis : suhu tubuh yang tidak stabil, ikterus, gawat napas, hepatomegali, distensi abdomen, anoreksia, muntah dan letargi , pada meningitis bisa disertai kejang dan iritabilitas.
Diagnosis : sesuai organisme penyebab. Pemeriksaan penunjang : kultur darah, urin
dan LCS. Terapi : Antibiotik sesuai biakan bakteri.
Terapi sepsis selama 10-14 hari, terapi meningitis selama 3 minggu.
![Page 15: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/15.jpg)
Prognosis : mortalitas bergantung pada
waktu timbul, penyebab, besar kecil bayi, berat penyakit, dan tempat perawatan.
Pencegahan : menganjurkan ibu hamil resiko
tinggi untuk melahirkan di RS, sterilisasi sarana dan prasarana RS secara bertahap, sterilisasi sebelum menyentuh bayi, dan vaksinasi.
![Page 16: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/16.jpg)
Peradangan pada tr. Respiratorius yang bisa disebabkan oleh infeksi maupun non infeksi.
Etiologi : bakteri, virus, aspirasi benda asing,. Terbagi atas bronkopneumonia, pneumonia
interstisial, dan pneumonia lobularis.
![Page 17: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/17.jpg)
Manifestasi klinis : malas minum, letargi, iritabel, perubahan warna kulit, suhu turun naik, distensi, BB turun, NCH, takipneu, retraksi, takikardia, apnea, merintih.
Auskultasi bisa didapat ronkhi basah halus. Gambaran Rö : terdapat infiltrat. Pengobatan : pemberian antibiotik sesuai bateri
penyebab. Chlamydia diterapi eritromisin atau trimetroprim/ sulfametoksazole ; pneumonia pneumocytis dengan trimetoprim,/ sulfametoksazole ; pneumonia oleh ureaplasma dengan eritromisin.
![Page 18: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/18.jpg)
Sering bersamaan. Infeksi dimulai di metafisis. Penularan secara hematogen. Daerah yang sering terkena tulang panjang dan
sendi anggota gerak. Etiologi :
Osteomielitis :85 % oleh Staphylococcus aureus. Penyebab lain : streptococcus grup A dan B , Pneumococcus.
Artritis septik : S.aureus, bakteri enteri gram negatif, Neisseria gonorrhoeae dan candida.
![Page 19: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/19.jpg)
Manifestasi klinis : gerakan spontan yang berkurang, rasa sakit pada gerakan pasif anggota gerak yang bersangkutan dan pembengkakan setempat.
Diagnosis dengan pemeriksaan Rö yang menunjukkan pembengkakan jaringan lunak karena nekrosis tulang dengan penghancuran dan elevasi periosteum di bawah metafisis.
![Page 20: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/20.jpg)
Terapi sesuai gram bakteri. Kokus gram positif diobati dengan metisilin, atau nafsilin dengan gentamisin. Kokus gram negatif diobati dengan ampicilllin dan gentamisin. Diberikan secara IV atau IM.
Prognosis ; walaupun jarang mematikan tapi penyakit ini berlangsung lama.
![Page 21: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/21.jpg)
Persentasi kejadian 0,1 - 1 %. Etiologi : 75 % oleh E.coli. Sisanya oleh basil
enterik gram negatif (klebsiella, Enterobacter, ptoteus sp) dan kokus gram positif (Enterococcus, Staphylococcus aureus dan S.epidermis)
Infeksi terjadi secara hematogen.
![Page 22: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/22.jpg)
Manifestasi klisnis : berbeda-beda dan tidak spesifik. Seperti sepsis, suhu turun yang rendah, iritabel dan BB tidak naik. Gejala lokal seprti balanitis, uretritis, kencing tidak lancar, atau teraba massa antara tulang rusuk dengan ileum.
Diagnosis ditegakkan dari biakan urin Terapi : antibiotik sesuai kultur bakteri selama 10 –
14 hari. Prognosis : infeksi berulang terjadi pada 20-25 %
penderita.
![Page 23: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/23.jpg)
Masalah penting karena membahayakan kehidupan.
Sumber penularan umumnya didapat saat lahir ketika bayi terkontaminasi dengan tinja ibu yang mengandung kuman patogen atau sesudah lahir yang didapat dari bayi lain melalui tangan petugas, alat minum dll.
Etiologi : E.coli, Salmonella, Echovirus, Rotavirus dan Adenovirus.
![Page 24: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/24.jpg)
Gejala klinis : malas minum, tampak kurang sehat, muntah dan mencret.
Bahaya yang ditakutkan adalah dehidrasi dan gangguan elektrolit.
Penatalaksanaan dengan pemberian cairan dan mengatur keseimbangan elektrolit, memberikan antibotik sesuai kuman penyebab dan mencegah penularan.
![Page 25: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/25.jpg)
Sukar diketahui karena tanda dan gejala tidak khas dan tidak mudah mengevaluasi membran timpani neonatus karena tampak suram dan menebal.
Gejala yang mungkin timbul adalah iritabilitas, letargi, malas minum, gagal tumbuh, gangguan pernapasan, dan demam.
Lebih sering pada bayi prematur. Etiologi : E.coli, K.pneumonia, P.aruginosa,
Srteptococus grup B dan S.aureus Terapi : antibiotik ampisilin dan amoksisilin.
![Page 26: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/26.jpg)
Peradangan yang disebabkan oleh bakteri gram (+) Listeria monocytogenes.
Infeksi terjadi bila dan kontak dengan hewan peliharaan. Penularan pada bayi melalui plasenta.
Gejala klinis : bayi lahir mati atau lahir hidup dengan hepatosplenomegali, penyakit deseminata dan pada tubuh atau membran mukosa mulut terdapat papula granulomatosa. Dikemudian hari bisa menyebabkan meningitis.
Terapi : ampicilin dengan gentamisin atau kanmisin selam 5-7 hari, kemudian dilanjutkan ampicilin saja selam 2 minggu.
Prognosa buruk.
![Page 27: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/27.jpg)
Janin dan neonatus mendapat infeksi dari plasenta, aspirasi sekret genital yang tercemar, ASI dan transfusi darah dari donor seropositif.
Manifestasi klinis : sebagian besar tidak bergejala. Pada gejala berat pada 10 % penderita dapat dijumpai retardasi pertumbuhan intrauterin, hepatosplenomegali, ikterus, ptekie, korioretinitis, kalsifikasi serebral dan mikrosefali.
![Page 28: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/28.jpg)
Diagnosis : virus dapat dibiakan dari urin. Dapat juga ditegakkan dengan adanya antibodi IgM CMV spesifik dalam serum neonatus.
Pengobatan : pemberian antivirus dapat menekan viruria sementara tapi tidak mempunyai efek terhadap kelainan neurologik.
Upaya pencegahan : 1. Isolasi neonatus2.Meningkatkan tindakan aseptik dan antiseptik
pada bayi yang terinfeksi3.Mengunakan darah donor yang sero negatif-
CMV.
![Page 29: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/29.jpg)
Infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi kronik intrauterin dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Penularan dapat terjadi melalui plasenta. Janin meninggal dalam kandungan atau lahir dengan
rubela kongenital. Manifestasi klinis dapat ringan sampai berat
bergantung pada banyaknya kelainan organ yang mengakibatkan cacat bawaan, dapat disertai trombositopenia, kelainan jantung, kelainan susunan saraf pusat bahkan retardasi mental.
Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan virulogi dan serologi dengan ditemukan adanya antibodi IgM spesifik terhadap rubela.
Terapi : tidak ada pengobatan yang spesifik. Pencegahan dilakukan dengan pemberian vaksin.
![Page 30: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/30.jpg)
Kemungkinan bayi terinfeksi dari ibu : 1. Ibu tanpa gejala akan tetapi mengandung HBsAg
karena membawa HBsAg yang kronik.2. Ibu yang menderita hepatitis B aktif selama
kehamilan.3. Ibu yangmenderita hepatitis aktif yang kronik.
Persentase bayi yang mendapat infeksi pada trimester I dan II hanya sedikit. Jumlahnya meningkat sampai 25-79 % pada trimester III atau beberapa waktu sebelum persalinan.
![Page 31: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/31.jpg)
Beberapa hal yang mungkin terjadi pada bayi dengan ibu hepatitis B :
1. HBsAg (+) dan tanpa gejala akan tetapi menderita antigenemia yang persisten dan penyakit hati kronis.
2. HBsAg (+) tetap tanpa gejala atau dengan hepatitis ringan dan kemudian sembuh serta antigenemia pun menghilang,
3. HBsAg (+) dan disertai hepatitis berat dengan nekrosis hati yang menyebabkan bayi meninggal.
4. Tidak pernah mendapat virus hepatitis B
![Page 32: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/32.jpg)
Pencegahan dan terapi : apabila HBsAg ibu (+), bayi harus mendapat globulin imun hepatitis B sebanyak 0,5 ml intramuskular dalam waktu 12 jam segera setelah lahir dan diulang 1 bulan kemudian. Selanjutnya diberikan vaksin hepatitis B sebanyak 0,5 ml intramuskuler pada waktu bayi berumur 7 hari, 1 bulan dan/atau 6 bulan. Kalau mungkin bayi di isolasi. Pemebrian ASI yang mengandung HbsAg dipertimbangkan karena mengganggu proses imunisasi.
Pada usia 15 bulan bayi harus diperiksa HBsAg dan Anti-HBs untuk melihat kekebalannya.
Pengaruh jangka panjang terhadap bayi adalah sirosis hati, karsinoma hepatoseluler, atau hepatitis kronik.
![Page 33: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/33.jpg)
VHS dapat menyebabkan penyakit berat pada neonatus. Mortalitas tinggi. Infeksi didapat :
VHS tipe 1 dari genetalia atau lesi di mulut ibu, herpes dari ayah atau keluarga lain dan infeksi dari bayi lain.
VHS tipe 2 dari jalan lahir. Manifestasi klinis: gejala lokal seperti kelainan pada mata
(keratokonjungtivitis, korioretinitis), kulit (erupsi vesikular, ruam makula eritematosa, atau punctum purpura), lesi mulut,dan ensefalitis. Pada gejala generalisaata mencakup organ tubuh dan SSP.
Diagnosis ditegakkan dengan mengisolasi virus dari vesikel dalam biakan jaringan.
Pengobatan : adenin arabinosa (Vidarabine , Ara-A) yang diberikan 1x sebanyak 15-30 mg/kgBB/hr intravena selama 12 jam.
Pencegahan : apabila diketahi ibu menderita infeksi VHS bayi harus dilahirkan secara sectio sesaria.
![Page 34: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/34.jpg)
Yang termasuk enterovirus pada manusia adalah virus polio, virus coxsackie A dan B, dan virus ECHO.
Manifestasi klinis ; apabila virus didapat dari ibu pada mulanya bayi tampak sehat, kemudian timbul panas, anoreksia, dan muntah dalam 1-5 hari serta berat badan bayi rendah.
Bayi mungkin dapat menderita meningitis aseptik atau ada ruam di kulit. Bila ada miokarditis, hati akan membesar dengan cepat, jantung berdilatasi dan ada murmur, serta koagulasi intravaskular.
![Page 35: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/35.jpg)
Pengobatan : miokarditis dan gagal jantung diobati dengan digitalis, diuretik. Pemberian transfusi dan plasma tukar darah tidak banyak manfaatnya. Steroid hanya diberikan apabila sangan diperlukan.
Prognosis buruk bila terjadi koagulasi intravaskuler deseminata. Prognosis jangka panjang pada bayi dengan meningitis berupa retardasi mental.
![Page 36: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/36.jpg)
Infeksi dapat terjadi dalam uterus, segera setelah lahir atau infeksi silang dari bayi lain.
Mortalitas tinggi pada varisela kongenital.Apabila gejala baru tampak 5-10 hari setelah lahir
biasanya tidak membahayakan bayi. Gambaran klinik terdapat lesi vesikuler. Pemberian Zoster immune globulin dan pooled
immune serum globulin dapat mengurangi dan mencegah varisela. Neonatus dengan varisela berat dapat diobati dengan kemoterapi antivirus adenin arabinosa atau acyclovir.
![Page 37: Infeksi Pada Neonatus..](https://reader035.fdocument.pub/reader035/viewer/2022081416/563db81a550346aa9a909b11/html5/thumbnails/37.jpg)
NelsonIlmu Kesehatan Anak
(Nelson : Textbook of Pediatrik)Edisi 12, Jilid 1
Richard E. Behrman, MDVictor C. Vaughan, III, MD