Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
description
Transcript of Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
RENCANA KEGIATAN INDUSTRIALISASI
KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHAP 1 TAHUN 2012
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
20 FEBRUARI 2012
A. ARAH KEBIJAKAN
• VISI: INDONESIA PENGHASIL PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN BERNILAI TAMBAH DAN BERDAYA SAING TERKEMUKA TAHUN 2015
• MISI: MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN
B. TAHAPAN INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHAPAN KOMODITI
TAHAP I MULAI 2012
TAHAP II MULAI 2013
TAHAP III MUALI 2014
UDANG PANTURA JAWA LAMPUNG DAN SULAWESI
SUMATERA UTARA
BANDENG PANTURA JAWA SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
PATIN SUMATERA KALIMANTAN LANJUTAN
RUMPUT LAUT SULAWESI DAN NTB
JAWA TIMUR, NTT LANJUTAN
(1) Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran
TAHAPAN KOMODITI
TAHAP I MULAI 2012
TAHAP II MULAI 2013
TAHAP III MUALI 2014
TUNA 1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. SULAWESI UTARA 4. SUMATERA
BARAT 5. MALUKU
1. SUMATERA UTARA 2. BALI 3. SULAWESI
TENGGARA 4. NTT 5. MALUKU UTARA
1. SULAWESI BARAT
2. SULAWESI SELATAN
3. PAPUA
PINDANG JAWA SUMATERA LANJUTAN
(2) Industrialisasi Kelautan dan Perikanan: Perikanan Tangkap, Pengolahan dan Pemasaran
ASUMSI DASAR: 1. Program dan kegiatan terkait komoditas dan wilayah lainnya berjalan seperU
yang direncanakan untuk mencapai target kinerja Renstra 2. Kebijakan makro tentang Penataan Sistem Manajemen KP akan dikembangkan
serentak secara nasional mulai 2012 sesuai kerangka konseptual industrialisasi kelautan dan perikanan dengan menggunakan anggaran yang sudah ada.
C. TARGET PRODUKSI PERIKANAN NASIONAL
• TARGET RENSTRA NO Komoditas
Target Produksi Nasional (ton) Kenaikan (%) 2011 2012 2013 2014
1 Udang
460.000
529.000
608.000
699.000
14,97
2 PaUn
383.000
651.000
1.107.000
1.883.000
70,04
3 Bandeng
419.000
503.400
604.000
700.000
18,67
4 Rumput Laut
3.504.200
5.100.000
7.500.000
10.000.000
41,97
5 Tuna
955.515
1.002.494
1.051.884
1.104.115
4,94
D. TARGET PRODUKSI PERIKANAN
DI LOKASI INDUSTRIALISASI TAHAP 1
NO Komoditas Target Produksi Lokasi Industrialisasi Kenaikan (%) 2011 2012 2013 2014
1 Udang Skenario A (tanpa rehab)
50.448
62.650 75.796
101.219 26,24
Udang Skenario B (dengan rehab)
83.116
102.925
150.797
214.120 37,45
2 PaUn dengan induk & benih unggul 95.262 113.362 204.052
336.685 54.67
PaUn tanpa induk & benih unggul 97.167 119.030
149.638
16,74
3 Bandeng dengan induk & benih unggul
150.034
196.920
227.560
290.772
24,86
Bandeng tanpa induk & benih unggul
150.034
157.536
174.865
195.848
9,33
4 Rumput Laut dengan bibit unggul 401.861
694.645
863.886
1.182.159
44,69
Rumput Laut tanpa bibit unggul 401.861
442.047
530.456
709.296
21,24
5 Pindang 204.930 225.423 253.601 291.641 12,50
6 Tuna 67.929 75.117 80.837 87.836 8,95
E. NILAI PRODUKSI IKAN NASIONAL
(KONDISI SAAT INI: RENSTRA)
NO Komoditas Nilai Produksi Nasional Kenaikan
(%) 2011 2012 2013 2014
1 Udang 23.000.000 26.450.000 30.400.000 34.950.000 14,97
2 PaUn 3.447.000 5.859.000 9.963.000 16.947.000 70,04
3 Bandeng 5.028.000 6.040.800 7.248.000 8.400.000 18,67
4 Rumput Laut 13.126.698 19.211.070 28.423.028 41.997.845 46,79
5 Tuna 12.272.804 14.727.365 17.672.838 21.207.406
4,94
F. NILAI PRODUKSI IKAN
DI LOKASI INDUSTRIALISASI TAHAP 1 NO Komoditas Nilai Produksi Lokasi Industrialisasi (Rp. Milyar) Kenaikan
(%) 2011 2012 2013 2014
1 Udang : Skenario A (tanpa rehab)
2.603
3.538
4.380
6.350
34,90
Udang : Skenario B (dengan rehab)
4.353
5.890
8.892
13.789 47,11
2 PaUn dengan induk & benih unggul 1.143
1.247
2.347
4.040
56,48
PaUn tanpa induk & benih unggul 1.143
1.069
1.309
1.646
24,11
3 Bandeng dengan induk & benih unggul
1.650
2.166
2.503
3.198
24,86
Bandeng tanpa induk & benih unggul
1.650
1.733
1.924
2.154
9,33
4 Rumput Laut dengan bibit unggul 281
486
691
1.064
56,31
Rumput Laut tanpa bibit unggul 281
309 371 514
22,83
5 Pemindangan 4 6 7 10 28,71
6 Tuna 1.183 1.411 1.594 1.962 8,87
G. TARGET VOLUME EKSPOR PRODUK UTAMA DI LOKASI INDUSTRIALISASI
JENIS PRODUK TARGET (Ton)
2012 2013 2014
Rumput Laut dengan bibit unggul 8.336 14.686 31.918
Rumput Laut tanpa bibit unggul 6.631 10.609 21.279
Udang Skenario A (tanpa rehab) 46.590 60.845 86.369
Udang Skenario B (dengan rehab) 76.541 121.052 182.706
PaUn dengan induk dan benih unggul 508 2.204 7.070
PaUn tanpa induk dan benih unggul 435 1.286 3.142
Bandeng dengan induk dan benih unggul 4.923 12.516 26.169
Bandeng tanpa induk dan benih unggul 3.938 9.618 17.626
Tuna 51.801 56.439 62.293
H. NILAI TAMBAH PER KOMODITAS
KOMODITAS TARGET (RP milyar/THN) Kenaikan
(%) 2012 2013 2014 Total 24.402 40.018 64.325 60,61
UDANG SKENARIO A (tanpa rehab) 7.416 10.662 16.667 42,29
UDANG SKENARIO B (dengan rehab) 11.300 20.548 33.535 59,85 PATIN DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 273 1.200 2.629 203
PATIN TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 81 113 157 38,78
BANDENG DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 2.446 3.543 5.762 52,31
BANDENG TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 1.610 2.277 3.178
30,06
RUMPUT LAUT DENGAN BIBIT UNGGUL 325 555 1.011 78,55
RUMPUT LAUT TANPA BIBIT UNGGUL 94 155 319 63,16
PEMINDANGAN 1,50 1,99 2,86 38,15
TUNA 855 963 1064 13,,65
REKAPITULASI NILAI TAMBAH, TENAGA KERJA DAN ANGGARAN INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
No Output/Outcome Tahun Kenaikan (%/Thn) 2012 2013 2014 Jumlah
I. Nilai Tambah Komoditas (Rp. Milyar) 1. Tuna, Tongkol dan Cakalang 1,362.2 1,859.7 2,590.6 5,812.5 37.9 2. Udang 11,300.3 20,547.7 33,535.1 65,383.1 72.5 3. Rumput Laut 325.3 555.0 1,010.6 1,890.9 76.4 4. Bandeng 2,446.2 3,543.3 5,762.1 11,751.6 53.7 5. Patin 94.9 162.9 234.6 492.4 57.8 6. Pindang 1,502.8 1,986.5 2,862.9 6,352.3 38.2 7. Garam 410.8 664.8 1,622.5 2,698.1 102.9
Jumlah 17,442.4 29,319.9 47,618.5 94,380.9 65.3 II Tenaga kerja (Orang)
1. Tuna, Tongkol dan Cakalang 57,995 62,835 69,713 190,544 9.6 2. Udang 132,026 178,133 275,877 586,036 44.9 3. Rumput Laut 304,606 381,366 596,146 1,282,118 40.8 4. Bandeng 108,208 128,614 174,413 411,235 27.2 5. Patin 13,775 21,933 33,466 69,175 55.9 6. Pindang 11,943 17,447 28,803 58,192 55.6 7. Garam 32,901 53,490 66,884 153,275 43.8
Jumlah 661,455 843,817 1,245,303 2,750,574 37.6 III Anggaran Pemerintah (Rp. Milyar)
A. KKP 1. DJPT 153.57 543.66 594.15 1291.39 131.6 2. DJPB 800.26 364.66 523.99 1,688.92 -5.4 3. DJP2HP 60.76 855.25 1,020.35 1,936.36 663.4 4. DJPSDKP 164.48 234.146 262.23 660.85 27.2 5. DJKP3K 154.86 262.148 382.29 799.30 57.6 6. BPSDMKP 31.94 83.222 101.13 216.30 91.0 7. BALITBANG 23.68 29.40 35.60 88.69 22.6 8. BKIPM 27.73 41.59 62.39 131.72 50.0
Jumlah 1,417 2,414 2,982 6,814 46.9 B. PU (belum termasuk Garam) 1,035.88 255.13 399.73 1,691 -9.3
Jumlah PU+KKP 2,453.19 2,669.23 3,381.88 8,504 17.8
17,442.43
29,319.92
47,618.51
1,417.31 2,414.10
2,982.15
1,035.88 255.13 399.73 0.00
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
30,000.00
35,000.00
40,000.00
45,000.00
50,000.00
Rp.
Mily
ar
Nilai Tambah (Rp. Milyar)
Anggaran KKP (Rp. Milyar)
Anggaran PU (Rp. Milyar)
661,455
843,817
1,245,303
- 200,000 400,000 600,000 800,000
1,000,000 1,200,000 1,400,000
2012 2013 2014
Ora
ng
Tahun
Tenaga Kerja (Orang)
GRAFIK REKAPITULASI NILAI TAMBAH, ANGGARAN DAN TENAGA KERJA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
§ Total Tenaga Kerja 2012-2014 : 2.750.574 orang
§ Total Nilai Tambah 2012-2014 : Rp. 94,38 Triliun
§ Total Anggaran 2012-2014 : Rp. 8,5 triliyun
*) Ketersediaan anggaran PU untuk pembangunan irigasi primer dan sekunder merupakan syarat tercapainya nilai tambah di komoditi udang dan bandeng
No. Komoditas 2012 2013 2014 Jumlah 1. Produksi Tuna (ton)
- Industrialisasi (IN) 75,116.51 80,837.10 87,835.99 243,789.60 - Nasional (NS) 203,370.00 205,810.00 208,208.00 717,388.00 - IN thd NS (%)* 24.76 39.28 42.19 33.98
2. Produksi Udang (ton) - Industrialisasi (IN) 102,924.54 150,797.48 214,119.86 467,841.89 - Nasional (NS) 529,000.00 608,000.00 699,000.00 1,836,000.00 - IN thd NS (%)* 19.46 24.80 30.63 25.48
3. Produksi Rumput Laut (ton) - Industrialisasi (IN) 442,046.82 530,456.18 709,295.69 1,681,798.69 - Nasional (NS) 5,100,000.00 7,500,000.00 10,000,000.00 22,600,000.00 - IN thd NS (%)* 8.67 7.07 7.09 7.44
4. Produksi Bandeng (ton) - Industrialisasi (IN) 307,569.70 174,864.63 195,848.38 678,282.71 - Nasional (NS) 503,400.00 604,000.00 700,000.00 1,807,400.00 - IN thd NS (%)* 61.10 28.95 27.98 37.53
5. Produksi Patin (ton) - Industrialisasi (IN) 97,167.39 119,030.05 149,637.78 365,835.22 - Nasional (NS) 651,000.00 1,107,000.00 1,883,000.00 3,641,000.00 - IN thd NS (%)* 14.93 10.75 7.95 10.05
PERSENTASE 5 KOMODITI ANTARA INDUSTRIALISASI DENGAN RENSTRA KKP 2010-2014
* Perbandingan year to year
I. REVITALISASI UDANG • POTENSI DAN PELUANG • LUAS TAMBAK REVITALISASI • PETA LOKASI • PROYEKSI HASIL UDANG:
– KENAIKAN VOLUME DAN NILAI PRODUKSI – PENYERAPAN TENAGA KERJA
• TARGET PRODUKSI OLAHAN • TARGET NILAI TAMBAH UDANG • PROYEKSI HASIL UDANG • ANGGARAN • KEGIATAN STRATEGIS
1. POTENSI DAN PELUANG • Produksi UDANG nasional tahun 2010 sebesar 380.972 ton, nomor 4 Setelah rumput laut,
nila dan bandeng dengan nilai Rp. 17,66 Triliun. • Kenaikan rata-‐rata produksi UDANG dari Tahun 2005-‐2010 adalah 6,82% pertahun.
• Volume produksi Udang Nasional Tahun 2009 – 2014 DIPROYEKSIKAN NAIK 14,96%/thn, yaitu dari 348.100 TON menjadi 699.000 TON
• Produksi udang di pulau Jawa sebesar 116.291 ton pada Tahun 2010. Produksi udang di
pantura Jawa tahun 2010 diperkirakan sebesar 80% dari total produksi udang di pulau Jawa.
• Luas tambak di pantura Jawa 168.043 ha dengan kondisi makin rusak karena degradasi lingkungan.
• Tambak di pantura yang perlu revitalisasi diperkirakan seluas 51.589 ha dari 168.043 ha terutama yang berada di 22 kabupaten pada Tahun 2012.
2. LOKASI PENGEMBANGAN UDANG PANTURA PETA 1:
LUAS LAHAN SAAT INI TH. 2011 168.043 Ha, 22 Kabupaten, 4 Provinsi (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur)
3. RENCANA PRODUKSI: 3.1 TARGET BUDIDAYA UDANG 2012
(TANPA REHAB SALURAN DAN PERBAIKAN TAMBAK)
• LAHAN PRODUKSI: – Luas lahan revitalisasi: 82.870 Ha di 22 Kabupaten di Pantura Jawa pada Tahun 2012
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi: 62.650 ton. – Nilai Produksi: Rp. 3,53 Triliun. – Total Nilai Tambah: Rp. 2,75 Triliyun
• KEBUTUHAN BENIH BERKUALITAS: – Jumlah Benih: 8.173.062.500 ekor – Nilai Benih: Rp. 163,46 Milyar
• TENAGA KERJA: – Jumlah Tenaga Kerja 115.189 orang
3. RENCANA PRODUKSI: 3.2 TARGET BUDIDAYA UDANG 2012
(DENGAN REHAB SALURAN DAN PERBAIKAN TAMBAK)
• LAHAN PRODUKSI: – Luas lahan revitalisasi: 82.870 Ha di 22 Kabupaten di Pantura Jawa pada Tahun 2012
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi: 102.925 ton. – Nilai Produksi: Rp. 5,89 Triliun. – Total Nilai Tambah: Rp. 3,70 Triliyun
• KEBUTUHAN BENIH BERKUALITAS: – Jumlah Benih: 8.173.062.500 ekor – Nilai Benih: Rp. 163,46 Milyar
• TENAGA KERJA: – Jumlah Tenaga Kerja 115.189 orang
4. HASIL
NO URAIAN 2011 2012 2013 2014 Kenaikan per Thn(%)
1 Luas areal (Ha) 69.615 82.870 103.234 135.213 24,86
2 Produksi Tanpa Rehab Saluran dan tambak (Ton) 50.448 62.650 75.796 101.219 26,24
3 Produksi Dengan Rehab Saluran dan Tambak (Ton) 83.116 102.925 150.797 214.120 37,45
4 Nilai Produksi Tanpa Rehab Saluran dan tambak (juta Rp) 2.603.000 3.538.000 4.380.000 6.350.000
34,90
5 Nilai Produksi Dengan Rehab Saluran dan tambak (juta Rp)
4.353.000 5.890.000 8.892.000 13.789.000 47,11
6 Total Nilai Tambah Tanpa Rehab Saluran dan tambak (Juta Rp.) -‐ 2.752.000 3.270.000 4.689.000 31,12
7 -‐Total Nilai Tambah Dengan Rehab Saluran dan tambak (Juta Rp.)
3.701.000 5.994.000 8.517.000
52,02
4.1 PROYEKSI KENAIKAN VOLUME DAN NILAI PRODUKSI UDANG TANPA DAN DENGAN REHAB SALURAN DAN TAMBAK
5. PROYEKSI HASIL UDANG NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE KENAIKAN (%)
1 BUDIDAYAa LAHAN 69.615 82.870 103.234 135.213 24,86
b PRODUKSI DENGAN REHAB SALURAN 83.116 102.925 150.797 214.120 37,45
PRODUKSI TANPA REHAB SALURAN 50.448 62.650 75.796 101.219 26,24
c NILAI PRODUKSI DENGAN REHAB SALURAN (RP. MILYAR) 4.353 5.890 8.892 13.789 47,11
NILAI PRODUKSI TANPA REHAB SALURAN (RP. MILYAR) 2.603 3.538 4.380 6.350 34,90
d TENAGA KERJA 82.091 115.189 153.169 239.584 43,24
e NILAI TAMBAH TANPA REHAB (RP. MILYAR) 2.752 3.270 4.689 31,12
NILAI TAMBAH DENGAN REHAB (RP. MILYAR) 3.701 5.994 8.517 52,02
f BENIH (JUTA EKOR) 5.406 8.173 10.162 13.022 34,55
gANGGARAN DENGAN REHAB (RP. MILYAR) 1.465 480 707 -‐9,94
ANGGARAN TANPA REHAB (RP. MILYAR) 157 179 210 14,2
2 PENGOLAHAN
aPRODUKSI DENGAN REHAB SALURAN (TON) 66.493 83.369 131.194 196.990 44,3PRODUKSI TANPA REHAB SALURAN (TON) 40.358 50.746 65.943 93.122 32,3
bNILAI TAMBAH DENGAN REHAB SALURAN (RP. MILYAR) 5.442 7.599 14.554 25.018 67,68NILAI TAMBAH TANPA REHAB SALURAN (RP. MILYAR) 3.335 4.664 7.391 11.978 53,46
cTENAGA KERJA DENGAN REHAB SALURAN (ORG) 13.447 16.837 24.964 36.293 39,62TENAGA KERJA TANPA REHAB SALURAN (ORG) 8.587 10.705 13.170 17.859 27,77
3 PEMASARAN
aVOLUME EKSPORT DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 60.894 76.541 121.052 182.706 44,93
VOLUME EKSPORT TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 36.960 46.590 60.845 86.369 32,87
KOMODITAS
UDANG
6. ANGGARAN: 6.1 KEBUTUHAN ANGGARAN INDUSTRIALISASI UDANG
TANPA REHAB SALURAN DAN TAMBAK
Komponen Kegiatan Sub Komponen 2012 2013 2014
Sistem Perbenihan Operasionalisasi BBU 5,500 7,150 9,295 Sertifikasi dan pembinaan CPIB 440 572 744 Pembinaan dan monitoring benih 440 572 744 pembuatan unit petokolan sehat 11,000 14,300 18,590
Sistem Produksi Pembinaan pakan mandiri dan peredaran pakan
6,820 8,866 11,526
Percontohan penerapan CBIB 1,650 2,145 2,789 Sertifikasi CBIB 220 286 372 Penyediaan pupuk dan Probiotik 2,200 2,860 3,718 Demfarm 6,600 8,580 11,154
Sistem Sarana dan Prasarana
Pengadaan excavator 7,500
Sistem Keskanling Pembinaan, monitoring obat ikan, bahan kimia & biologi
220 286 372
Pembinaan dan temu lapang 220 286 372 Laboratorium Keskanling (bangunan dan alat)
5,000
Sistem Usaha PUMP Perikanan budidaya 24,765 32,195 41,853
Pendampingan Teknologi Monitoring dan evaluasi 220 286 372
Revitalisasi peran UPT untuk pendampingan dan diseminasi
220 286 372
Pembinaan pengembangan kewirausahaan
330 429 558
73,345 79,099 102,828 Total (Rp. Juta)
6.2 KEBUTUHAN ANGGARAN INDUSTRIALISASI UDANG DENGAN REHAB SALURAN DAN TAMBAK
Komponen Kegiatan Sub Komponen 2012 2013 2014 Sistem Perbenihan
Operasionalisasi BBU 5,500 7,150 9,295 SerUfikasi dan pembinaan CPIB 440 572 744 Pembinaan dan monitoring benih 440 572 744 pembuatan unit petokolan sehat 11,000 14,300 18,590
Sistem Produksi Pembinaan pakan mandiri dan peredaran pakan 6,820 8,866 11,526 Percontohan penerapan CBIB 1,650 2,145 2,789 SerUfikasi CBIB 220 286 372 Penyediaan pupuk dan ProbioUk 2,200 2,860 3,718 Demfarm 6,600 8,580 11,154
Sistem Sarana dan Prasarana Rehab. Saluran tersier 310,763 76,366 119,921 Rehab tanggul dan pendalaman tambak 331,480 81,457 127,916 Pengadaan excavator 7,500
Sistem Keskanling Pembinaan, monitoring obat ikan, bahan kimia & biologi 220 286 372 Pembinaan dan temu lapang 220 286 372 Laboratorium Keskanling (bangunan dan alat) 5,000
Sistem Usaha PUMP Perikanan budidaya 24,765 32,195 41,853 Pendampingan Teknologi
Monitoring dan evaluasi 220 286 372 Revitalisasi peran UPT untuk pendampingan dan diseminasi 220 286 372 Pembinaan pengembangan kewirausahaan 330 429 558
Total (Rp. Juta) 715,588 236,921 350,665
6.3 KEBUTUHAN REHAB SALURAN TERSIER, TANGGUL DAN PENDALAMAN TAMBAK
DI LOKASI INDUSTRIALISASI UDANG (PANTURA)
URAIAN TAHUN
TOTAL VOLUME KEBUTUHAN ANGGARAN (Rp. Milyar) 2012 2013 2014
Luas Lahan (Ha) 82,870 103,234 135,213
Rehab Saluran Tersier 6,761 Km 507.05
Volume (Km) 4,144 1,018 1,599
Anggaran Rehab Saluran Tersier (Rp.Milyar) 310.76 76.37 119.92
Rehab Tanggul & pendalaman tambak 67,607 Ha 540.85
-‐ volume (Ha) 41,435 10,182 15,989
-‐ Anggaran (Rp Milyar) 331.48 81.46 127.92
TOTAL ANGGARAN (Rp. Milyar) 1,047.90
Asumsi :
-‐ SeUap 100 ha tambak membutuhkan 5 Km saluran tersier, dengan satuan biaya Rp. 75 juta/Km
-‐ Rehab tanggul dan pendalaman tambak dilakukan 50% dari total luas lahan, dengan satuan biaya Rp. 15 juta/Ha
6.4 KEBUTUHAN REHAB SALURAN PRIMER DAN SEKUNDER DI LOKASI INDUSTRIALISASI UDANG PANTURA
(DI UPAYAKAN MELALUI ANGGARAN KEMENTERIAN PU)
URAIAN TAHUN
TOTAL VOLUME KEBUTUHAN ANGGARAN (Rp. Milyar) 2012 2013 2014
Luas Lahan (Ha) 82,870 103,234 135,213
Rehab Saluran Sekunder 2,704 Km 811.28
-‐ Volume (Km) 1,657 407 640
-‐ Anggaran (Rp.Milyar) 497.22 122.19 191.87
Rehab Saluran Primer 1,352 Km 878.89
-‐ Volume (Km) 829 204 320
-‐ Anggaran (Rp.Milyar) 538.66 132.37 207.86
TOTAL 4,056 Km 1,690.16
Asumsi :
-‐ SeUap 100 ha tambak membutuhkan 2 Km saluran sekunder, dengan satuan biaya Rp. 300 juta/Km
-‐ SeUap 100 ha tambak membutuhkan 1 Km saluran primer, dengan satuan biaya Rp. 650 juta/Km
Kegiatan Strategis (Komponen Kegiatan) Anggaran (Rp. Juta)
2012 *) 2013 2014 PENGOLAHAN Pengembangan industri udang 31.500 42.000 Bimbingan Teknis pengolahan dan pemasaran 4.200 5.250 SerUfikasi pengolahan 3.150 4.200 Bantuan sarana prasarana pengolahan 15.750 21.000 Pembangunan cold storage 29.400 29.400 PEMASARAN Pengembangan jaringan pemasaran 4.200 5.250 Promosi dalam dan luar negeri 10.500 15.750 Penyediaan sarana prasana pemasaran 15.750 21.000 Fasilitasi penguatan modal 15.750 21.000
6.5 KEBUTUHAN ANGGARAN UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN UDANG
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI UDANG DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI) a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 69,615.11 82,870.00 103,234.19 135,213.14 390,932.43 24.86 - Produksi (ton) 50,447.60 62,649.72 75,796.10 101,219.47 290,112.88 26.24 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 2,602.85 3,537.72 4,379.76 6,349.78 16,870.10 34.90 - Nilai Tambah (Rp. Milyar) 0.00 2,751.66 3,270.22 4,689.09 10,710.97 31.12 - Tenaga kerja pembudidaya (orang)
82,091 115,189 153,169 239,584 590,033 114.85
b. Hilir (TI) - Volume Produk Olahan (ton) 40,358 50,746 65,943 93,122 250,168.87 98.45 - Nilai Produk Olahan (Rp. Milyar)
5,417 7,530 11,114 17,693 41,754.03 122.90
- Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
3,335 4,664 7,391 11,978 27,368.60 60.26
- Tenaga kerja/pengolah dan pemasar (orang)
8,587 10,705 13,170 17,859 50,321.23 91.65
LANJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
2. Industrialisasi (IN) a. Hulu (IN)
- Luas Lahan (ha) 69,615.11 82,870.00 103,234.19 135,213.14 390,932.43 24.86 - Produksi (ton) 83,116.00 102,924.54 150,797.48 214,119.86 550,957.89 37.45 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 4,353.20 5,890.40 8,891.73 13,789.09 32,924.42 47.11 - Nilai Tambah (Rp. Milyar) 0.00 3,701.17 5,993.86 8,517.34 18,212.38 52.02 - Tenaga kerja pembudidaya (orang)
82,091 115,189 153,169 239,584 590,033 43.24
b. Hilir (IN) - Volume Produk Olahan (ton) 66,493 83,369 131,194 196,990 478,045.76 44.30 - Nilai Produk Olahan (Rp. Milyar)
8,925 12,370 22,112 37,428 80,835.02 62.21
- Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
5,442 7,599 14,554 25,018 52,613.09 81.71
- Tenaga kerja/pengolah dan pemasar (orang)
13,447 16,837 24,964 36,293 91,540.16 39.62
Lanjutan
LANJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
3. KESIMPULAN a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 11,300.26 20,547.70 33,535.12 70,825.46 72.52 - Tenaga Kerja (orang)* 132,026 178,133 275,877 586,036 44.90 - Anggaran Pemerintah (Rp. Milyar)
(1). Anggaran KKP 770,977 530,665 681,735 1,983,378 -1.35 (-) DJPB 715,588 236,921 350,665 1,303,173 (-) DJP2HP 26,785 233,200 271,200 531,185 (-) BPSDMKP 7,344 21,958 25,536 54,838 (-) BALITBANG KP 5,050 6,313 7,575 18,938 (-) BKIPM 6,543 9,814 14,721 31,079 (-) DJPSDKP 1,668 14,459 4,038 20,165 (-) DJKP3K 8,000 8,000 8,000 24,000
(2). Anggaran PU 1,035.88 255.13 399.73 1,690.74 -9.35 b. Tanpa Industrialisasi (TI)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 7,415.86 10,661.60 16,667.36 38,079.57 50.05 - Tenaga Kerja (orang)* 125,894 166,338 257,444 549,676 43.45
Lanjutan
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
4. ASUMSI a. Rehabilitasi saluran tambak** (km) 6,629.60 1,629.09 2,558.30 10,816.99 -9.19
- Primer 828.70 203.64 319.79 1,352.13 - Sekunder 1,657.40 407.27 639.57 2,704.24 - Tersier 4,143.50 1,018.18 1,598.94 6,760.62
b. Rehabilitasi tanggul dan pendalaman tambak*** (ha)
41,435.00 10,182.09 15,989.48 67,606.57 -9.20
c. Seluruh syarat CPIB terpenuhi
Keterangan * Nilai tambah dan tenaga kerja dihitung mulai tahun 2012 ** Setiap 100 ha tambak membutuhkan 1 km saluran primer dan 2 km saluran sekunder serta 5 km saluran
tersier *** Rehab tanggul dan pendalaman tambak dilakukan 50% dari total luas lahan
LANJUTAN
Lanjutan
7. KEGIATAN STRATEGIS: RUANG LINGKUP a. REVITALISASI TAMBAK
Peningkatan kualitas sarana produksi
• IdenUfikasi potensi tambak menurut Ungkatan kualitas dan kelayakan lokasi di 22 kabupaten melalui ground checking: kunjungan lapangan
• Kerjasama dengan gubernur, bupaU/walikota dan masyarakat untuk membuat kesepakatan penetapan lokasi yang akan direhabilitasi
• Mobilisasi peralatan seperU back-‐hoe di daerah • Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk
pembangunan infrastruktur: pengairan, kolam penampungan, dan jalan produksi
• Penetapan lokasi rehabilitasi sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait dan kelayakan lokasi
• Penerapan sistem budidaya ramah lingkungan • Perbaikan lingkungan: kawasan penyangga-‐green belt dengan
tanaman mangrove
b. PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN Pengadaan dan distribusi benih berkualitas
• Menetapkan target produksi benih udang berkualitas sesuai kebutuhan: 988 ,37 juta ekor
• Revitalisasi dan mendorong BBU (UPTD), dan HSRT untuk meningkatkan produksi benih udang berkualitas sesuai peta sentra-‐sentra produksi udang
• Peningkatan produksi benur berkualialitas di 5 Balai utama: BBAP Situbondo, BBPBAP Jepara, BBAP Takalar, dan BBAP Ujung Bate Aceh
• Pembinaan dan pengawalan dalam penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) dan serUfikasi pembenihan bagi hatchery besar dan rakyat (HSRT) oleh tenaga penyuluh, pembina dan pengawas pembudidayaan UPT pusat dan daerah.
• Pembinaan Pusat Pertokolan di Sidoarjo, Gresik, Lamongan, PaU, Jepara, Pekalongan, Brebes, Cirebon, Karawang dan Tangerang
• Pengaturan sistem distribusi benur dengan jaringan produksi benur dan pembesaran dengan prinsip efisiensi
• Penyediaan bantuan permodalan pengadaan benih dan biaya pengelolaan tambak melalui program PUMP sekitar 660 paket
• PelaUhan teknis pembenihan dan pendederan bagi tehnisi HSRT dan pendederan
c. PEMBESARAN UDANG Revitalisasi sistem produksi pembesaran dengan in-‐put
teknologi dan bimbingan teknis
• Rehabilitasi tambak dan saluran tersier melalui penggunaan back-‐hoe • Penerapan sistem budidaya bandeng sesuai dengan prinsip-‐prinsip budidaya ikan
yang baik (CBIB) dan pengaturan waktu penebaran benih yang tepat untuk menjamin konUnuitas pasokan bahan baku
• Pengembangan kawasan (Klaster) secara bertahap dan berkesinambungan • Penerapan sistem pemberian pakan efisien sesuai kebutuhan dengan pakan
berkualitas dan murah • Penyebarluasan formula pakan berkualitas hasil litbang, teknik pembuatan pakan
berbahan lokal dan peralatan produksi pakan untuk rakyat • Penggunaan teknologi probioUk untuk menstabilkan kualitas air dan penyuburan
tanah dan air. • Perbaikan sistem manajemen air tambak selama produksi: inlet-‐outlet systems • Sistem penanggulangan hama dan penyakit terintegrasi • Penyuluhan, pelaUhan, dan bimbingan teknis • Sistem pengawasan penggunaan anU bioUk • Sistem penanganan ikan yang baik untuk efisiensi dan jaminan kualitas: panen dan
pasca panen
d. PENGOLAHAN UDANG Diversifikasi produk olahan dan pembinaan pengolah
skala UMKM di sentra-‐sentra produksi • IdenUfikasi pengolah UMKM di sentra-‐sentra produksi udang di seluruh
kabupaten/kota di pantai utara Jawa, • Diversifikasi dan inovasi produk olahan, melalui pengembangan aneka
teknologi pengolahan udang skala UMKM, • Paket-‐paket bantuan teknologi pengolahan, pengemasan, pembinaan
kualitas, penerbitan aneka ragam resep produk olahan, dan bimbingan teknis,
• Pengembangan konekUvitas jejaring bisnis antar pengolah dan antara pengolah dengan konsumen di dalam dan di luar negeri,
• Penguatan struktur industri pengolahan: jaminan pasokan bahan baku berkualitas dan pasar dimulai dari sistem pengolahan inovaUf dan kreaUf sesuai tren pasar,
• Kemitraan bisnis UMKM dengan UPI skala besar untuk meningkatkan peran UMKM sebagai bagian dari struktur industri perikanan di dalam dan di luar negeri,
• Mobilisasi lembaga-‐lembaga pelaUhan, pendidikan dan bisnis untuk melakukan bimbingan teknis bidang pengolahan,
• Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan bidang pengolahan.
e. PEMASARAN Promosi, match-‐making, branding, dan stabilisasi harga
• Pemetaan pasar udang nasional dan global, serta idenUfikikasi jejaring dan
mata rantai pemasaran lebih akurat di 22 Kabupaten di pantura, • Analisis dan penyusunan strategi peningkatan daya saing dan kemampuan
penetrasi pasar dengan cara lebih kreaUf dan inovaUf untuk pasar nasional dan global,
• Pengembangan jejaring perdagangan antara eksporUr dan komunitas restoran dengan para pengolah dan pemasar lokal di sentra-‐sentra produksi, untuk memperpendek rantai pemasaran,
• Pembinaan pasar-‐pasar lokal untuk meningkatkan sistem manajemen dan jaringan pemasaran yang lebih luas,
• Business channeling: imporUr dari negara tujuan ekspor dengan komunitas budidaya dan pengolah lokal,
• Desiminasi informasi pasar global dan nasional, • Pembinaan kualitas produk di Ungkat industri UMKM untuk meningkatkan
daya saing produk.
f.KEGIATAN PENDUKUNG • PENELITIAN DAN TEKNOLOGI:
– Pengembangan teknologi produksi tahan penyakit dan berkelanjutan – Pengembangan Klinik IPTEK Mina Bisnis – Aplikasi teknologi produkUf budidaya sistem tradisional dan semi tradisional
• SUMBERDAYA MANUSIA: – Pemberian bantuan pendidikan anak pembudidaya miskin – PelaUhan teknis – Penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan
• PENGENDALIAN MUTU: – Standarisasi instalasi karanUna dan inspeksi jaminan mutu UPI – Monitoring dan evaluasi masuk dan penyebaran penyakit ikan, residu, dan
bahan berbahaya – SerUfikasi kesehatan dan penerapan sistem penelusuran (traceability)
• PENGAWASAN: – Pembangunan sarana dan prasarana pengawasan – Operasi pengawasan terhadap penggunakan obat-‐obatan dan pesUsida
terlarang, – Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS).
II. REVITALISASI BANDENG
• POTENSI DAN PELUANG • PETA LOKASI • TARGET VOLUME DAN NILAI PRODUKSI, DAN
TENAGA KERJA • TARGET PENGOLAHAN • TARGET PEMASARAN • PROYEKSI HASIL BANDENG • ANGGARAN • KEGIATAN STRATEGIS
1. POTENSI DAN PELUANG
• Produksi bandeng nasional tahun 2009: 328.290 ton, nomor 2 setelah udang
(338.068 ton) dengan nilai Rp 3.740.640.039.000,-‐ atau nomor 3 setelah udang dan nila, masing-‐masing Rp. 11.614.859.651.000,-‐ dan Rp 4.743.443.887.000,-‐
• Volume produksi bandeng naik 3,94% dengan kenaikan nilai produksi 18,15% dari tahun 2005-‐2009.
• Volume produksi Bandeng Nasional Tahun 2010 – 2014 DIPROYEKSIKAN NAIK 25 % /thn, DARI 349.600 TON menjadi 700.000 TON
• Sebagian besar bandeng diproduksi di jawa, yaitu 155.144 ton, terutama di pantai utara dengan nilai Rp 1.287.207.014.000,-‐ atau 39% dari total nilai bandeng nasional.
• Luas tambak di jawa 156.949 ha, sebagian besar berlokasi di pantura dengan kondisi makin rusak karena degradasi lingkungan.
• Tambak di pantura yang perlu revitalisasi diperkirakan 103.143 ha dari 140.182 ha terutama yang berada di 14 kabupaten, sedangkan sekitar 37.047 ha tambak perlu di rehabilitasi karena Udak produkUf (idle).
2. LOKASI REVITALISASI BANDENG DI PANTURA JAWA
PETA 3
LUAS LAHAN SAAT INI TH. 2011 117.110 Ha 14 Kabupaten UPAYA PERBAIKAN sd. TH. 2014 revitalisasi : 93.455 Ha
3. RENCANA PRODUKSI: 3.1 TARGET BUDIDAYA BANDENG 2012
BELUM ADA DUKUNGAN BENIH DAN INDUK UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – Luas lahan : 78.768 Ha di 14 Kabupaten di Pantura Jawa
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi: 157.536 ton atau 630.144..000 ekor (size 4 ekor/kg)
– Nilai Produksi: Rp. 1,73 Trilyun • KEBUTUHAN BENIH BERKUALITAS:
– Jumlah Benih: 1.312.797.500 ekor – Nilai Benih: Rp. 196.919.625.000,.-‐
• TENAGA KERJA: – Jumlah Tenaga Kerja 95.834 orang
3. RENCANA PRODUKSI: 3.2 TARGET BUDIDAYA BANDENG 2012
DENGAN MENGGUNAKAN BENIH DAN INDUK UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – Luas lahan rehabilitasi: 78.768 Ha di 14 Kabupaten di Pantura Jawa
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi: 196.920 ton atau 787.680.000 ekor (size 4 ekor/kg) – Nilai Produksi: Rp. 2,16 Trilyun – Nilai Tambah: Rp. 433 Milyar
• KEBUTUHAN BENIH BERKUALITAS: – Jumlah Benih: 1.312.797.500 ekor – Nilai Benih: Rp. 196.919.625.000,.-‐
• TENAGA KERJA: Pembesaran dan Pembenihan: 80.081 orang – Pembesaran, Pengolah lahan & Panen: 78.768 orang – Pembenihan dan Pendederan: 1.313 orang
4. HASIL
NO URAIAN 2011
2012 2013 2014 Kenaikan (%)
1 Luas areal (Ha) 75.017 78.768 84.282 96.924 9,00
2 Volume produksi tanpa dukungan benih dan induk unggul (Ton)
150.034 157.536 174.865 195.848 9,33
3 Volume produksi dengan dukungan benih dan induk unggul (Ton)
150.034 196.920 227.560 290.772 24,86
4 Nilai Produksi tanpa dukungan benih dan induk unggul (Rp Milyar)
1.650 1.733 1.924 2.154 9,33
5 Nilai Produksi dengan dukungan benih dan induk unggul (Rp Milyar)
1.650 2.166 2.503 3.198 24,86
6 Nilai Tambah Setelah input benih dan induk unggul (Rp. Milyar)
-‐ 433 580 1044 56,97
4.1 PROYEKSI KENAIKAN VOLUME DAN NILAI PRODUKSI BANDENG
5. PROYEKSI HASIL BANDENG NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE KENAIKAN (%)
1 BUDIDAYAa LAHAN 75.017 78.768 84.282 96.924 9,00
b PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 150.034 196.920 227.560 290.772 24,86 PRODUKSI TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 150.034 157.536 174.865 195.848 9,33
c NILAI PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 1.650 2.166 2.503 3.198 24,86
NILAI PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 1.650 1.733 1.924 2.154 9,33
d NILAI TAMBAH DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 433 580 1.044 56,97
e TENAGA KERJA 76.017 95.834 111.083 147.324 24,87 f BENIH (JUTA EKOR) 1.000 1.313 1.517 1.938 21,67g ANGGARAN (RP. JUTA) 49.262 61.770 74.524 23,02
2 PENGOLAHAN
aPRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 75.017 98.460 125.158 174.463 32,59PRODUKSI TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 75.017 78.768 96.176 117.509 16,43
bNILAI TAMBAH DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL (RP. MILYAR) 1.475 2.013 2.964 4.718 47,65NILAI TAMBAH TANPA INDUK & BENIH UNGGUL (RP. MILYAR) 1.475 1.610 2.277 3.178 30,06
cTENAGA KERJA DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 9.478 12.374 17.531 27.088 42,25TENAGA KERJA TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 9.478 9.899 13.472 18.245 25,32
3 PEMASARAN
aVOLUME EKSPORT DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 1.200 4.923 12.516 26.169 191,16VOLUME EKSPORT TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 1.200 3.938 9.618 17.626 151,87
KOMODITAS
BANDENG
6. ESTIMASI ANGGARAN BUDIDAYA BANDENG
Komponen Kegiatan Anggaran (Rp. Juta) 2012
2013 2014 RKAKL Penghematan Usulan APBN-P Jumlah
Operasionalisasi BBIP - - 3.500 3.500 4.550 5.915
Sertifikasi dan pembinaan CPIB 280 - - 280 420 630
Pembinaan dan monitoring benih 280 - - 280 420 630
pembuatan unit petokolan sehat - - 7.000 7.000 9.100 11.830
-
Penyediaan pupuk dan Probiotik 1.400 1.400 1.820 2.366
Pembinaan Pakan Mandiri dan peredaran pakan 280 280 364 473
Pengadaan Eksavator 6.000 6.000 7.500 7.500
Laboratorium Keskanling dan alat 1.000 1.000 1.000 1.500
Pembinaan dan Monres 280 280 364 473
PUMP-PB 650* 650 845 1.099
Pembinaan Wirausaha 280 280 364 473
Pembinaan dan temu lapang teknologi 240 240 312 406 Monev 280 280 364 473
Revitalisasi peran UPT untuk pendampingan dan diseminasi
280 280 364 473
No Kabupaten Anggaran Pengolahan Anggaran Pemasaran 2013 2014 2013 2014
1 Pasuruan 3,850 6,750 1,850 2,450 2 Sidoarjo 5,250 8,150 1,850 2450 3 Gresik 5,250 8,150 1,850 2450 4 PaU 5,250 8,150 1,850 2450 5 Kendal 5,250 8,150 1,850 2450 6 Demak 3,850 6,750 1,850 2450 7 Brebes 3,850 6,750 1,850 2450 8 Pemalang 3,850 6,750 1,850 2450 9 Tangerang 3,850 6,750 1,850 2450
10 Cirebon 3,850 6,750 1,850 2450 11 Indramayu 5,250 8,150 1,850 2,450 12 Subang 3,850 6,750 1,850 2,450 13 Karawang 3,850 6,750 1,850 2,450 14 Bekasi 3,850 6,750 1,850 2,450
Total 60,900 101,500 25,900 34,300
7. ESTIMASI ANGGARAN UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BANDENG
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI BANDENG DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI) a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 75,017.00 78,767.85 84,281.60 96,923.84 334,990.29 9.00 - Produksi (ton) 150,034.00 307,569.70 174,864.63 195,848.38 828,316.71 24.62 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,650.37 1,732.89 1,923.51 2,154.33 7,461.11 9.33 - Tenaga kerja (orang) 76,017 95,834 111,083 147,324 430,259 24.87
b. Hilir (TI) - Volume Olahan (ton) 75,017 78,768 96,176 117,509 367,469.42 16.43 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 2,300 2,477 3,335 4,470 12,582.21 25.46 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
1,475 1,610 2,277 3,178 8,540.04 30.06
- Tenaga kerja (orang) 9,478 9,899 13,472 18,245 51,094 25.32 2. Industrialisasi (IN)
a. Hulu (IN) - Luas Lahan (ha) 75,017.00 78,767.85 84,281.60 96,923.84 334,990.29 9.00 - Produksi (ton) 150,034.00 196,919.63 227,560.32 290,771.52 865,285.46 24.86 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,650.37 2,166.12 2,503.16 3,198.49 9,518.14 24.86 - Nilai Tambah (Rp. Milyar) 433.22 579.65 1,044.15 2,057.03 56.97 - Tenaga kerja (orang) 76,017 95,834 111,083 147,324 430,259 24.87
b. Hilir (IN) - Volume Olahan (ton) 75,017 98,460 125,158 174,463 473,097.90 32.59 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 2,300 3,096 4,340 6,637 16,373.19 42.58 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
1,475 2,013 2,964 4,718 11,169.11 47.65
- Tenaga kerja (orang) 9,478 12,374 17,531 27,088 66,471 42.25
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
3. KESIMPULAN a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar) 2,446.18 3,543.27 5,762.14 13,226.14 53.74 - Tenaga Kerja (orang) 108,208 128,614 174,413 411,235 27.23 - Anggaran KKP (Rp. Milyar) 44,433 219,512 301,223 565,168 215.63
(a). DJPB 21,750 27,787 34,241 83,778 (b). DJP2HP 5,921 147,900 221,650 375,471 (c). BPSDMKP 7,456 22,945 23,167 53,568 (d). BALITBANG KP 1,100 1,650 2,200 4,950 (f). BKIPM 6,543 9,814 14,721 31,079 (g). PSDKP 863 6,916 2,043 9,822 (h). KP3K 800 2,500 3,200 6,500
b. Tanpa Industrialisasi (TI) - Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 1,610.37 2,277.34 3,177.79 8,540.04 40.48 - Tenaga Kerja (orang) 108,208 128,614 174,413 411,235 27.23
4. ASUMSI a. Seluruh syarat CPIB terpenuhi b. Menggunakan benih/induk unggul
LANJUTAN
Keterangan * Tanpa industrialisasi nilai tambah bandeng hanya ada di tingkat hilir/pengolahan
Nilai tambah dan tenaga kerja dihitunga mulai tahun 2012
Lanjutan….
8. KEGIATAN STRATEGIS: RUANG LINGKUP a. REVITALISASI TAMBAK
Peningkatan kualitas sarana produksi
• IdenUfikasi potensi tambak menurut Ungkatan kualitas dan kelayakan lokasi di 14 kabupaten melalui ground checking: kunjungan lapangan
• Kerjasama dengan gubernur, bupaU/walikota dan masyarakat untuk membuat kesepakatan penetapan lokasi yang akan direhabilitasi
• Mobilisasi peralatan seperU back-‐hoe di daerah • Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk
pembangunan infrastruktur: pengairan, kolam penampungan, dan jalan produksi
• Penetapan lokasi rehabilitasi sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait dan kelayakan lokasi
• Penerapan sistem budidaya ramah lingkungan • Perbaikan lingkungan: kawasan penyangga-‐green belt dengan
tanaman mangrove
b. PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN: Pengadaan dan distribusi benih berkualitas
• Menetapkan target produksi benih bandeng berkualitas 1 sesuai kebutuhan: minimum 1.168.800.000 ekor Tahun 2012.
• Pemetaan sentra-‐sentra pembenihan dan posisinya terhadap sentra-‐sentra pembesaran bandeng,
• Revitalisasi dan mendorong BBIAP (UPTD), Loka, dan UPR untuk meningkatkan produksi benih bandeng berkualitas 1 sesuai peta sentra-‐sentra produksi bandeng
• Peningkatan produksi nener berkualialitas 1 di 5 Balai utama: BBPPBAL Gondol, BBAP Situbondo, BBPBAP Jepara, BBAP Takalar, dan BBAP Ujung Bate Aceh
• Pembinaan dan pengawalan dalam penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) dan serUfikasi pembenihan bagi hatchery besar dan rakyat (HSRT) oleh tenaga penyuluh, pembina dan pengawas pembudidayaan UPT pusat dan daerah.
• Pembinaan Pusat Pertokolan di Gresik, Lamongan, dan Karawang • Pengaturan sistem distribusi benih sesuai dengan jaringan produksi benih dan
pembesaran dengan prinsip efisiensi • Penyediaan bantuan permodalan pengadaan benih dan biaya pengelolaan tambak
melalui program PUMP sekitar 420 paket • Program vaksinasi induk dan benih • PelaUhan teknis pembenihan dan pendederan bagi tehnisi HSRT dan pendederan
c. PEMBESARAN: Revitalisasi sistem produksi pembesaran dengan in-‐put
teknologi dan bimbingan teknis
• Rehabilitasi tambak dan saluran tersier melalui penggunaan back-‐hoe • Penerapan sistem budidaya bandeng sesuai dengan prinsip-‐prinsip budidaya ikan
yang baik (CBIB) dan pengaturan waktu penebaran benih yang tepat untuk menjamin konUnuitas pasokan bahan baku
• Penerapan sistem pemberian pakan efisien sesuai kebutuhan dengan pakan berkualitas dan murah
• Penyebarluasan formula pakan berkualitas hasil litbang, teknik pembuatan pakan berbahan lokal dan peralatan produksi pakan untuk rakyat
• Penggunaan teknologi probioUk untuk menstabilkan kualitas air dan penyuburan tanah dan air.
• Perbaikan sistem manajemen air tambak selama produksi: inlet-‐outlet systems • Sistem penanggulangan hama dan penyakit terintegrasi • Penyuluhan, pelaUhan, dan bimbingan teknis • Sistem pengawasan penggunaan anU bioUk • Sistem penanganan ikan yang baik untuk efisiensi dan jaminan kualitas: panen dan
pasca panen
d. PENGOLAHAN Diversifikasi produk olahan dan pembinaan pengolah
skala UMKM di sentra-‐sentra produksi bandeng • IdenUfikasi pengolah UMKM di sentra-‐sentra produksi bandeng di seluruh
kabupaten/kota di pantai utara Jawa, • Diversifikasi dan inovasi produk olahan bandeng, melalui pengembangan
aneka teknologi pengolahan bandeng skala UMKM, • Paket-‐paket bantuan teknologi pengolahan, pengemasan, pembinaan
kualitas, penerbitan aneka ragam resep produk olahan, dan bimbingan teknis,
• Pengembangan konekUvitas jejaring bisnis antar pengolah dan antara pengolah dengan konsumen di dalam dan di luar negeri,
• Penguatan struktur industri pengolahan: jaminan pasokan bahan baku berkualitas dan pasar dimulai dari sistem pengolahan inovaUf dan kreaUf sesuai tren pasar,
• Kemitraan bisnis UMKM dengan UPI skala besar untuk meningkatkan peran UMKM sebagai bagian dari struktur industri perikanan di dalam dan di luar negeri,
• Mobilisasi lembaga-‐lembaga pelaUhan, pendidikan dan bisnis untuk melakukan bimbingan teknis bidang pengolahan,
• Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan bidang pengolahan.
e. PEMASARAN Promosi, match-‐making, branding, dan stabilisasi harga
• Pemetaan pasar bandeng nasional dan global, serta idenUfikjejaring dan
asi mata rantai pemasaran lebih akurat di 14 Kabupaten di pantura, • Analisis dan penyusunan strategi peningkatan daya saing dan kemampuan
penetrasi pasar dengan cara lebih kreaUf dan inovaUf untuk pasar nasional dan global,
• Pengembangan jejaring perdagangan antara eksporUr dan komunitas restoran dengan para pengolah dan pemasar lokal di sentra-‐sentra produksi, untuk memperpendek rantai pemasaran,
• Pembinaan pasar-‐pasar lokal untuk meningkatkan sistem manajemen dan jaringan pemasaran yang lebih luas,
• Business channeling: imporUr dari negara tujuan ekspor dengan komunitas budidaya dan pengolah lokal,
• Desiminasi informasi pasar global dan nasional, • Pembinaan kualitas produk di Ungkat industri UMKM untuk meningkatkan
daya saing produk.
f.KEGIATAN PENDUKUNG • PENELITIAN DAN TEKNOLOGI:
– Pengembangan teknologi produksi tahan penyakit dan berkelanjutan – Pengembangan Klinik IPTEK Mina Bisnis – Aplikasi teknologi produkUf budidaya sistem tradisional dan semi tradisional
• SUMBERDAYA MANUSIA: – Pemberian bantuan pendidikan anak pembudidaya miskin – PelaUhan teknis – Penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan
• PENGENDALIAN MUTU: – Standarisasi instalasi karanUna dan inspeksi jaminan mutu UPI – Monitoring dan evaluasi masuk dan penyebaran penyakit ikan, residu, dan
bahan berbahaya – SerUfikasi kesehatan dan penerapan sistem penelusuran (traceability)
• PENGAWASAN: – Pembangunan sarana dan prasarana pengawasan – Operasi pengawasan terhadap penggunakan obat-‐obatan dan pesUsida
terlarang, – Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS).
III. REVITALISASI PATIN • POTENSI DAN PELUANG • LOKASI • TARGET VOLUME DAN NILAI PRODUKSI,
TENAGA KERJA DAN ANGGARAN • TARGET PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
NASIONAL • TARGET PEMASARAN • PROYEKSI HASIL • ANGGARAN • KEGIATAN STRATEGIS
1. POTENSI DAN PELUANG • Produksi paUn pada tahun 2009 mencapai 109.687 ton dan naik rata-‐rata
49,62% dari tahun 2005, kenaikan terUnggi dibanding dengan komoditas lainnya,
• Nilai produksi paUn nasional pada tahun 2009 mencapai Rp. 1.739.422.053.000,-‐ atau naik 98,60% dari tahun 2005.
• Sebagian besar paUn diproduksi di Sumatera, yaitu 79.266 ton pada tahun 2009 atau 72% dari total produksi nasional,
• Nilai produksi paUn di Sumatera tahun 2009 mencapai Rp. 1.380.302.847.000,-‐ atau 79,35% dari total nilai paUn nasional. Nilai produksi paUn di Sumatera tahun 2009 naik 151,69% dari tahun 2005,
• Produksi paUn di Sumatera naik terus dari tahun 2005 dengan kenaikan rata-‐rata 77,86%,
• Diantara 10 Propinsi di Sumatera, terdapat 3 Propinsi memproduksi paUn terUnggi, yaitu Sematera Selatan, Riau dan Jambi.
2. LOKASI PENGEMBANGAN PATIN DI SUMATERA PETA 3
LUAS LAHAN SAAT INI TH. 2011 30,661 Ha, 12 Kabupaten, 3 Provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan)
3. RENCANA PRODUKSI: 3.1 TARGET BUDIDAYA PATIN 2012
BELUM ADA DUKUNGAN BENIH DAN INDUK UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – JUMLAH LAHAN: 3.239 Ha di 12 Kabupaten, 3 Propinsi: Riau, Jambi,
dan Sumatera Selatan • TARGET PRODUKSI:
– VOLUME PRODUKSI: 97.167 TON – NILAI PRODUKSI: Rp. 1,06 Trilyun
• KEBUTUHAN DAN PRODUKSI BENIH BERKUALITAS: – BENIH: 251.915.000 ekor – NILAI BENIH: Rp. 62,97 Milyar
• TENAGA KERJA: – JUMLAH TENAGA KERJA 3.887orang
3. RENCANA PRODUKSI: 3.2 TARGET BUDIDAYA PATIN 2012
DENGAN DUKUNGAN BENIH DAN INDUK UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – JUMLAH LAHAN: 3.239 Ha di 12 Kabupaten, 3 Propinsi: Riau, Jambi, dan
Sumatera Selatan • TARGET PRODUKSI:
– VOLUME PRODUKSI: 113.362 TON – NILAI PRODUKSI: Rp. 1,24 Trilyun – NILAI TAMBAH SETELAH INPUT BENIH DAN INDUK UNGGUL: Rp. 178
Milyar • KEBUTUHAN DAN PRODUKSI BENIH BERKUALITAS:
– BENIH: 251.915.000 ekor – NILAI BENIH: Rp. 62,97 Milyar
• TENAGA KERJA: – JUMLAH TENAGA KERJA 3.887orang
4. HASIL 4.1 PROYEKSI KENAIKAN VOLUME DAN NILAI PRODUKSI IKAN PATIN
NO URAIAN 2011
2012 2013 2014 Kenaikan (%)
1 Luas areal (Ha) 3.175 3.239 3.401 3.741 5,67
2 Volume produksi tanpa dukungan benih dan induk unggul (Ton)
95.262 97.167 119.030 149.638 16,74
3 Volume produksi dengan dukungan benih dan induk unggul (Ton)
95.262 113.362 204.052 336.685 54,67
4 Nilai Produksi tanpa dukungan benih dan induk unggul (Rp Milyar)
1.069 1.309 1.646 24,11
5 Nilai Produksi dengan dukungan benih dan induk unggul (Rp Milyar)
1.143 1.247 2.347 4.040 56,48
6 Nilai Tambah Setelah input benih dan induk unggul (Rp. Milyar)
-‐ 178 1037 2.394 306,55
5. PROYEKSI HASIL PATIN NO 2011 2012 2013 2014 PORSENTASE
KENAIKAN (%)
1 BUDIDAYAa LAHAN 3.175 3.239 3.401 3.741 5,67
b PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 95.262 113.362 204.052 336.685 54,67
PRODUKSI TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 97.167 119.030 149.638 16,74
c NILAI PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 1.143 1.247 2.347 4.040 56,48
NILAI PRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 1.069 1.309 1.646 24,11
d NILAI TAMBAH DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL(RP. MILYAR) 178 1.037 2.394 306,55
e TENAGA KERJA 3.175 3.887 4.421 5.611 21,02
f BENIH (RIBU EKOR) 211.694 251.915 453.448 748.189 54,67g NILAI BENIH (RP. JUTA) 52.923 62.979 113.362 187.047 54,67h ANGGARAN (RP. JUTA) 78.433 225.516 302.502 45,64
2 PENGOLAHAN
aPRODUKSI DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 26.673 31.741 61.215 117.840 68,12
PRODUKSI TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 27.207 35.709 52.373 38,96
bNILAI TAMBAH DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL (RP. MILYAR) 33 95 163 235 100,41
NILAI TAMBAH TANPA INDUK & BENIH UNGGUL (RP. MILYAR) 81 113 157 38,78
cTENAGA KERJA DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 8.353 9.889 17.512 27.855 51,51
TENAGA KERJA TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 8.476 10.215 12.380 20,85
d ANGGARAN 97.100 81.450 (16,12)
3 PEMASARAN
aVOLUME EKSPORT DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 508 2.204 7.070 277,38
VOLUME EKSPORT TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 435 1.286 3.142 169,88
KOMODITAS
PATIN
6. ANGGARAN 6.1 KEBUTUHAN ANGGARAN BUDIDAYA PATIN No. Komponen Kegiatan Subkomponen Kegiatan Anggaran (juta)
2012 2013 2014 1 Pembinaan dan Pengadaan
Sarana Perbenihan Bantuan Induk Unggul 1,200 1,560 2,028 Operasional BBI Lokal 3,000 3,900 5,070 Bantuan Sarana Produksi UPR 2,400 3,120 4,056 SerUfikasi Pembinaan CPIB 240 312 406 Pembinaan dan Monitoring Benih Bina 240 480 960
2 Pembinaan dan Pengadaan Sarana Produksi
Percontohan Penerapan CBIB 720 1,440 2,160 SerUfikasi CBIB 240 480 960 Pembinaan Pakan Mandiri dan Peredaran Pakan 240 360 540
3 Pengadaan Sarana dan Rehabilitasi Lahan
Pengadaan Mesin Pakan Mini 3,600 7,200 10,800 Pencetakan Kolam 24,000 36,000 54,000
4 Pembinaan dan Pengadaan Sarana Keskanling
Vaksinasi Induk dan Benih 600 1,200 2,400 Aplikasi ProbioUk 600 1,200 2,400 Lab Kesling dan Alat 1,500 1,500 -‐ Pembinaan Monitoring OIKB 240 360 540
5 Pembinaan Wirausaha dan Pengembangan Modal
Usaha
PUMP 9,620 12,506 16,258
Pembinaan pengembangan Kewirausahaan 300 450 675 6 Pengawalan Teknologi
InovaUf dan Diseminasi Pembinaan dan Temu Lapang 300 450 675
Monev Teknologi 240 360 540 Revitalisasi Peran UPT untuk Pendampingan dan Diseminasi 240 360 540
JUMLAH 49,520 73,238
105,007
2012 2013 2014 Pengembangan sentra/kampung pa_n 1. Penyediaan lahan 2 lokasi @ 2,5 ha 2. Pembangunan bangsal pengolahan 2 lokasi 3. Fasilitasi permodalan (UMKM) 4. Investasi swasta 5. Ser_fikasi UMKM pengolahan 6. Bimtek pengolahan dan pemasaran 7. Bantuan peralatan pengolahan
-‐ 10 4 -‐ 1 2 2
10 (APBD)
15 6 10 1 2 3
10 (APBD)
20 8 10 1 3 4
Pengembangan logis_k distribusi produk Pengadaan sarana pemasaran bergerak
1,2
2,4
2,4
Pengembangan jaringan pasar (retail modern, HOREKA, dan ekspor) 1. Fasilitasi kemitraan usaha 2. Fasilitasi sarana pemasaran 3. Fasilitasi temu bisnis, promosi dalam dan luar negeri
3 6 5
5 10 7
5 10 9
TOTAL 34,2 61,4 72,4
6.2 KEBUTUHAN ANGGARAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN PATIN
Satuan: Rp. milyar
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI PATIN DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI) a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 3,175.40 3,238.91 3,400.86 3,740.94 13,556.12 5.67 - Produksi (ton) 95,262.15 97,167.39 119,030.05 149,637.78 461,097.36 16.74 - Nilai Produksi (Rp. Milyar) 1,143.15 1,068.84 1,309.33 1,646.02 5,167.33 13.90 - Tenaga kerja (orang) 3,175 3,887 4,421 5,611 17,095 21.02
b. Hilir (TI) - Volume Olahan (ton) 0.00 27,207 35,709 52,373 115,289.11 38.96 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 0.00 380.61 505.70 732.75 1,619.06 38.88 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar) 0.00 81.34 112.90 156.65 350.88 38.78 - Tenaga kerja (orang) 0.00 8,476 10,215 12,380 31,071.30 20.85
2. Industrialisasi (IN) a. Hulu (IN)
- Luas Lahan (ha) 3,175.40 3,238.91 3,400.86 3,740.94 13,556.12 5.67 - Produksi (ton) 95,262.15 113,361.95 204,051.52 336,685.00 749,360.61 54.67 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 1,143.15 1,246.98 2,346.59 4,040.22 8,776.94 56.48 - Nilai Tambah (Rp. Milyar) 178.14 1,037.26 2,394.20 3,609.61 306.55 - Tenaga kerja (orang) 3,175 3,887 4,421 5,611 17,095 21.02
b. Hilir (IN) - Volume Olahan (ton) 26,673 31,741 61,215 117,840 237,469.95 68.12 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 353.32 444.05 866.91 1,648.70 3,312.97 70.36 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
33.24 94.89 162.93 234.62 525.68 57.85
- Tenaga kerja 8,353 9,889 17,512 27,855 63,608.15 51.51
LANJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
3. KESIMPULAN a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 94.89 162.93 234.62 4,135.29 57.85 - Tenaga Kerja (orang) 13,775 21,933 33,466 69,174.79 55.90 - Anggaran KKP (Rp. Milyar) 67,627 288,521 345,907 702,055 173.26
(a). DJPB 49,520 73,238 105,007 227,765 (b). DJP2HP 5,418 188,600 207,000 401,018 (c). BPSDMKP 6,396 12,992 18,682 38,070 (d). BALITBANG KP 1,300 1,950 2,600 5,850 (e). BKIPM 4,008 6,012 9,018 19,038 (f). PSDKP 985 5,729 3,600 10,314
b. Tanpa Industrialisasi (TI) - Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 81.34 112.90 156.65 350.88 38.78 - Tenaga Kerja (orang) 12,363 14,636 17,991 44,991 20.66
4. ASUMSI a. Seluruh syarat CPIB terpenuhi b. Menggunakan benih/induk unggul
DUKUNGAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN : • Pengendalian impor ikan Patin
Lanjutan….
7. KEGIATAN STRATEGIS: RUANG LINGKUP a. PERLUASAN DAN REVITALISASI KOLAM Peningkatan luasan dan kualitas sarana produksi kolam
• IdenUfikasi potensi kolam menurut Ungkatan kualitas dan kelayakan lokasi di 12 kabupaten di 3 propinsi, melalui ground checking: kunjungan lapangan
• Kerjasama dengan gubernur, bupaU/walikota dan masyarakat untuk membuat kesepakatan penetapan lokasi yang akan dilakukan ekstensifikasi dan revitalisasi kolam budidaya paUn,
• Mobilisasi dan pengadaan peralatan seperU back-‐hoe di daerah • Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk
pembangunan infrastruktur: pengairan, kolam penampungan, dan jalan produksi
• Penetapan lokasi rehabilitasi sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait dan kelayakan lokasi
• Penerapan sistem budidaya ramah lingkungan • Pembangunan kolam budidaya paUn
b. PEMBENIHAN DAN PENDEDERAN Pengadaan dan distribusi benih berkualitas
• Menetapkan target produksi benih paUn berkualitas sesuai kebutuhan: minimum 347.950.000 ekor tahun 2012
• Pemetaan sentra-‐sentra pembenihan dan posisinya terhadap sentra-‐sentra pembesaran paUn,
• Revitalisasi dan mendorong BBI, Loka, dan UPR untuk meningkatkan produksi benih paUn berkualitas 1 sesuai peta sentra-‐sentra produksi paUn
• Pengadaan induk unggul di 3 Balai Benih Ikan: BBPBAT Sukabumi, BBAT Jambi, dan BBI Cijengkol.
• Pembinaan BBI Lokal: Kampar, Pekan Baru, Muaro Jambi, Kota Jambi, Batanghari, Kota Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir.
• Pengaturan sistem distribusi benih sesuai dengan jaringan produksi benih dan pembesaran dengan prinsip efisiensi
• Program vaksinasi benih • Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan teknis pembenihan oleh
UPR dan pendederan
c. PEMBESARAN Revitalisasi sistem produksi pembesaran dengan in-‐put teknologi dan
bimbingan teknis
• Penerapan sistem tabur benih sesuai dengan prinsip-‐prinsip budidaya ikan yang baik (CBIB) dan pengaturan waktu yang tepat untuk menjamin konUnuitas pasokan bahan baku
• Penerapan sistem pemberian pakan efisien sesuai kebutuhan dengan pakan berkualitas dan murah
• Penyebarluasan formula pakan berkualitas hasil litbang, teknik pembuatan pakan berbahan lokal dan peralatan produksi pakan untuk rakyat
• Penggunaan teknologi penyuburan lahan dan produksi plankton, seperU probioUk.
• Perbaikan sistem manajemen air kolam selama produksi: inlet-‐outlet systems
• Sistem penanggulangan hama dan penyakit terintegrasi • Penyuluhan, pelaUhan, dan bimbingan teknis • Sistem pengawasan penggunaan anU bioUk • Sistem penanganan ikan yang baik untuk efisiensi dan jaminan kualitas:
panen dan pasca panen
d. PENGOLAHAN Diversifikasi produk olahan dan pembinaan pengolah skala UMKM di
sentra-‐sentra produksi paUn
• IdenUfikasi pengolah UMKM di sentra-‐sentra produksi paUn di seluruh kabupaten/kota di Sumatera,
• Diversifikasi dan inovasi produk olahan paUn, melalui pengembangan aneka teknologi pengolahan paUn skala UMKM,
• Paket-‐paket bantuan teknologi pengolahan, pengemasan, pembinaan kualitas, penerbitan aneka ragam resep produk olahan, dan bimbingan teknis,
• Pengembangan konekUvitas jejaring bisnis antar pengolah dan antara pengolah dengan konsumen di dalam dan di luar negeri,
• Penguatan struktur industri pengolahan: jaminan pasokan bahan baku berkualitas dan pasar dimulai dari sistem pengolahan inovaUf dan kreaUf sesuai tren pasar,
• Kemitraan bisnis UMKM dengan UPI skala besar untuk meningkatkan peran UMKM sebagai bagian dari struktur industri perikanan di dalam dan di luar negeri,
• Mobilisasi lembaga-‐lembaga pelaUhan, pendidikan dan bisnis untuk melakukan bimbingan teknis bidang pengolahan,
• Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan bidang pengolahan.
f. PEMASARAN: Promosi, match-‐making, branding, dan stabilisasi harga
• Pemetaan pasar paUn nasional dan global, serta idenUfikasi jejaring dan mata rantai pemasaran lebih akurat di 12 Kabupaten di 3 Propinsi,
• Analisis dan penyusunan strategi peningkatan daya saing dan kemampuan penetrasi pasar paUn dengan cara lebih kreaUf dan inovaUf untuk pasar nasional dan global,
• Pengembangan jejaring perdagangan antara eksporUr dan komunitas restoran dengan para pengolah dan pemasar paUn lokal di sentra-‐sentra produksi, untuk memperpendek rantai pemasaran,
• Pembinaan pasar-‐pasar lokal untuk meningkatkan sistem manajemen dan jaringan pemasaran paUn yang lebih luas,
• Business channeling: imporUr dari negara tujuan ekspor dengan komunitas budidaya dan pengolah lokal,
• Desiminasi informasi pasar global dan nasional, • Pembinaan kualitas produk di Ungkat industri UMKM untuk meningkatkan
daya saing produk.
f.KEGIATAN PENDUKUNG • PENELITIAN DAN TEKNOLOGI:
– Pengembangan teknologi produksi tahan penyakit dan berkelanjutan – Pengembangan Klinik IPTEK Mina Bisnis – Aplikasi teknologi produkUf budidaya sistem tradisional dan semi tradisional
• SUMBERDAYA MANUSIA: – Pemberian bantuan pendidikan anak pembudidaya miskin – PelaUhan teknis – Penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan
• PENGENDALIAN MUTU: – Standarisasi instalasi karanUna dan inspeksi jaminan mutu UPI – Monitoring dan evaluasi masuk dan penyebaran penyakit ikan, residu, dan
bahan berbahaya – SerUfikasi kesehatan dan penerapan sistem penelusuran (traceability)
• PENGAWASAN: – Pembangunan sarana dan prasarana pengawasan – Operasi pengawasan terhadap penggunakan obat-‐obatan dan pesUsida
terlarang, – Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS).
IV REVITALISASI RUMPUT LAUT
• POTENSI DAN PELUANG • LOKASI • TARGET VOLUME DAN NILAI PRODUKSI, DAN
TENAGA KERJA • TARGET PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
NASIONAL • TARGET PEMASARAN • PROYEKSI HASIL • ANGGARAN • KEGIATAN STRATEGIS
1. POTENSI DAN PELUANG
• Produksi Rumput Laut pada tahun 2009 mencapai 3.906.420 ton dan naik rata-‐rata 30, 47 % dari tahun 2007, kenaikan terUnggi dibanding dengan komoditas lainnya
• Sulawesi Selatan, merupakan produsen terbesar Rumput Laut yaitu 1.245.771 ton pada tahun 2009 atau 31.89 % dari total produksi nasional,
• Produksi Rumput Laut di Sulawesi Selatan naik terus dari tahun 2007 yakni sebesar 630.741 ton menjadi 1.245.771 ton dengan kenaikan rata-‐rata 27,71%
• Produksi Rumput Laut di Sumbawa naik terus dari tahun 2007 yakni sebesar 75.509 ton menjadi 162.411 ton dengan kenaikan rata-‐rata 31,80 %.
• Demikian juga potensi budidaya rumput laut di Kab. Minahasa Utara dan Parigi Moutong dengan produksi sebesar 67.266 ton dan11.938 ton dan memiliki areal potensial untuk dikembangkan
• Sedangkan potensi areal pengembangan RL di Sulawesi Selatan yakni sebesar 13.201 Ha, Sulawesi Tengah 65.426 Ha, Sulawesi Utara sebesar 3.598 Ha, sedangkan Nusa Tenggara Barat adalah sebesar 45.330 Ha.
2. LOKASI SENTRA RUMPUT LAUT
10. Banten (1,34%) Produksi = 52.426 ton
1. Sulawesi Selatan (31,89%) Produksi = 1.245.771
ton
4. Sulawesi Tenggara (8,93%) Produksi = 348.981 ton
8. B a l I (2,55%) Produksi = 99.481 ton
7. Nusa Tenggara Barat (4,16%) Produksi = 162.411 ton
3. Jawa Timur (9,96%) Produksi = 388.952
ton
5. Nusa Tenggara Timur (8,90%) Produksi = 347.726 ton
6. Maluku (6,66%) Produksi = 260.155
ton
2. Sulawesi Tengah (18,64%) Produksi = 728.280 ton
9. Gorontalo (1,64%) Produksi = 64.035 ton
3. RENCANA PRODUKSI: 3.1 TARGET BUDIDAYA RUMPUT LAUT 2012 TANPA DUKUNGAN INPUT BIBIT UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – LUAS LAHAN: 12.630 Ha di 5 Kabupaten, 4 Propinsi: Sulawesi Selatan (Takalar
dan Jeneponto), Sulawesi Utara (Minahasa Utara), Sulawesi Tengah (Parigi Moutong) dan Nusa Tenggara Barat (Sumbawa).
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi : 442.047 ton – NILAI PRODUKSI: Rp. 309,43 milyar
• KEBUTUHAN DAN PRODUKSI BIBIT BERKUALITAS: – BIBIT : 75.779 Ton; – NILAI BIBIT : Rp 189,44 milyar
• PENYERAPAN TENAGA KERJA: sebesar 53.527 orang, terdiri dari : – Pembesaran : 303.118 Orang , – Pembibitan: 30.311 Orang;
3. RENCANA PRODUKSI: 3.2 TARGET BUDIDAYA RUMPUT LAUT 2012 DENGAN DUKUNGAN INPUT BIBIT UNGGUL
• LAHAN PRODUKSI: – LUAS LAHAN: 12.630 Ha di 5 Kabupaten, 4 Propinsi: Sulawesi Selatan (Takalar
dan Jeneponto), Sulawesi Utara (Minahasa Utara), Sulawesi Tengah (Parigi Moutong) dan Nusa Tenggara Barat (Sumbawa).
• TARGET PRODUKSI: – Volume Produksi : 694.645 ton – NILAI PRODUKSI: Rp. 486,25 milyar – Total Nilai Tambah: Rp. 177 Milyar
• KEBUTUHAN DAN PRODUKSI BIBIT BERKUALITAS: – BIBIT : 75.779 Ton; – NILAI BIBIT : Rp 189,44 milyar
• PENYERAPAN TENAGA KERJA: sebesar 333.429 orang, terdiri dari : – Pembesaran : 303.118 Orang , – Pembibitan: 30.311 Orang;
4. HASIL
4.1 PROYEKSI KENAIKAN VOLUME DAN NILAI PRODUKSI RUMPUT LAUT
NO URAIAN 2011
2012 2013 2014 Kenaikan (%)
1 Luas areal (Ha) 11.482 12.630 15.156 19.703 20,00
2 Volume produksi tanpa dukungan bibit unggul (Ton)
401.861 442.047 530.456 709.296 21,24
3 Volume produksi dengan dukungan bibit unggul (Ton) 401.861 694.645 863.886 1.182.159 44,69
4 Nilai Produksi tanpa dukungan bibit unggul (Rp Milyar)
281,30 309,43 371,31 514,23 24,11
5 Nilai Produksi dengan dukungan bibit unggul (Rp Milyar)
-‐ 486,25 691,11 1.063,94 46,14
6 Nilai Tambah Setelah input bibit unggul (Rp. Milyar)
-‐ 177 320 550 76,38
5. PROYEKSI HASIL RUMPUT LAUT NO 2011 2012 2013 2014
PORSENTASE KENAIKAN (%)
1 BUDIDAYAa LAHAN 11.482 12.630 15.156 19.703 20,00b PRODUKSI DENGAN BIBIT UNGGUL 401.861 694.645 863.886 1.182.159 44,69
PRODUKSI TANPA BIBIT UNGGUL 401.861 442.047 530.456 709.296 21,24
c NILAI PRODUKSI DENGAN BIBIT UNGGUL(RP. MILYAR) 281,30 486,25 691,11 1.063,94 56,31
NILAI PRODUKSI TANPA BIBIT UNGGUL(RP. MILYAR) 281,303 309,433 371,319 514,239 22,83
d NILAI TAMBAH DENGAN BIBIT UNGGUL(RP. MILYAR) 176,82 319,79 549,70 76,38
e TENAGA KERJA 252.598 303.118 378.897 591.080 33,67
f BIBIT (TON) 75.779 90.935 118.216 16,67g NILAI BENIH (RP. JUTA) 189,449 227,338 295,540 16,67h ANGGARAN (RP. JUTA) 33.369 55.965 116.699 42,26
2 PENGOLAHANa PRODUKSI DENGAN BIBIT UNGGUL 6.028 10.420 17.278 35.465 81,31PRODUKSI TANPA BIBIT UNGGUL 6.028 6.631 10.609 21.279 56,86
bNILAI TAMBAH DENGAN BIBIT UNGGUL (RP. MILYAR) 79 148 235 461 80,74NILAI TAMBAH TANPA BIBIT UNGGUL (RP. MILYAR) 79 94 155 319 63,16
cTENAGA KERJA DENGAN INDUK & BENIH UNGGUL 861 1.489 2.468 5.066 81,31TENAGA KERJA TANPA INDUK & BENIH UNGGUL 861 947 1.516 3.040 56,86
d ANGGARAN
3 PEMASARAN
aVOLUME EKSPORT DENGAN BIBIT UNGGUL 4.822 8.336 14.686 31.918 88,79VOLUME EKSPORT TANPA BIBIT UNGGUL 4.822 5.305 9.018 19.151 64,12
KOMODITAS
RUMPUT LAUT
6. ANGGARAN: 6.1 KEBUTUHAN ANGGARAN BUDIDAYA
RUMPUT LAUT
Komponen Kegiatan sub Komponen 2012 2013 2014
Sistem PembenihanBantuan bibit rumput laut 6.875 8.938 11.619
Sistem Produksi Percontohan budidaya Rumput Laut
1.000 1.300 1.690
Sistem Usaha Paket PUMP_PB rumput laut 2.860 13.000 16.250 Sistem Sarana dan Prasarana Sarana produksi 2.500 3.250 4.225 Pengawalan Teknologi Pembinaan dan temu lapang 50 65 85
Monitoring dan evaluasi 50 65 85 Pendampingan teknologi dan Desiminasi
75 98 127
13.410 26.715 34.080 TOTAL (RP. Juta)
6.2 KEBUTUHAN ANGGARAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
Kegiatan Strategis (Komponen Kegiatan) Anggaran (Rp. Juta)
2012 *) 2013 2014
PENGOLAHAN 66,000 39,250
Pembangunan pabrik pengolahan RL 45,000 -
Penyediaan sarana pengolahan RL 10,000 20,000
Serifikasi pengolahan RL skala UMKM 2,500 3,000
Bimtek pengolahan RL 1,000 1,250
Penguatan modal kerja dan investasi 5,000 10,000
Pengembangan kemitraan RL berbasis klaster 2,500 5,000
PEMASARAN 21,500 37,000
Pembangunan depo rumput laut 10,000 20,000
Penyediaan sarpras pemasaran RL 5,000 15,000
Pengembangan etalase produk olahan RL 5,000 -
Temu bisnis pengolahan dan pemasaran RL 1,500 2,000
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI RUMPUT LAUT DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
1. Tanpa Industrialisasi (TI) a. Hulu (TI)
- Luas Lahan (ha) 11,481.74 12,629.91 15,155.89 19,702.66 58,970.19 20.00 - Produksi (ton) 401,860.74 442,046.82 530,456.18 709,295.69 2,083,659.43 21.24 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 281.30 309.43 371.32 514.24 1,476.29 22.83 - Tenaga kerja (orang) 252,598 303,118 378,897 591,080 1,525,693 40.50
b. Hilir (TI) - Volume Olahan (ton) 40,186 44,205 53,046 70,930 208,366 26.86 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 121.23 140.88 229.28 468.06 959 83.45 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
79 94 155 319 569 84.98
- Tenaga kerja (orang) 861 947 1,516 3,040 6,364 80.29 2. Industrialisasi (IN)
a. Hulu (IN) - Luas Lahan (ha) 11,481.74 12,629.91 15,155.89 19,702.66 58,970.19 20.00 - Produksi (ton) 401,860.74 694,645.00 863,885.78 1,182,159.49 3,142,551.01 44.69 - Nilai Produk (Rp. Milyar) 281.30 486.25 691.11 1,063.94 2,522.61 56.31 - Nilai Tambah (Rp. Milyar) 176.82 319.79 549.70 1,046.31 76.38 - Tenaga kerja (orang) 252,598 303,118 378,897 591,080 1,525,693 33.67
b. Hilir (IN) - Volume Olahan (ton) 40,186 69,464.50 86,388.58 118,215.95 314,255.10 44.69 - Nilai Olahan (Rp. Milyar) 121.23 221.38 373.40 780.10 1,496.12 86.73 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)
79.04 148.44 235.18 460.92 923.58 77.21
- Tenaga kerja (orang) 861 1,489 2,468 5,066 9,884.30 81.31
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
3. KESIMPULAN a. Industrialisasi (IN)
- Nilai Tambah (Rp. Milyar) 325.26 554.97 1,010.62 1,969.89 76.36 - Tenaga Kerja (orang) 304,606 381,366 596,146 1,282,118 40.76 - Anggaran KKP 29,330 157,481 153,100 339,911
(a). DJPB 13,410 26,715 34,080 74,205 (b). DJP2HP 2,740 106,500 79,500 188,740 (c).DJPSDKP 837 3,551 7,865 12,253 (d). Badan SDMKP 2,997 7,294 12,720 23,011 (e). BKIPM 5,757 8,635 12,953 27,345 (f). Balitbang 3,589 4,786 5,982 14,358
b. Tanpa Industrialisasi (TI) - Nilai Tambah (Rp. Milyar)* 94.46 155.02 319.11 568.59 84.98 - Tenaga Kerja (orang) 304,065 380,413 594,120 1,278,598 40.64
4. ASUMSI a. Penggunaan sepenuhnya bibit unggul b. Penerapan CPIB
DUKUNGAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN : • Pengendalian ekspor rumput laut kering
Lanjutan….
7. KEGIATAN STRATEGIS: RUANG LINGKUP a. EKSTENSIFIKASI LAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT:
Peningkatan luasan dan kualitas produksi RL
• IdenUfikasi potensi budidaya RL menurut Ungkatan kualitas dan kelayakan lokasi di 5 kabupaten di 4 propinsi, melalui ground checking: kunjungan lapangan
• Kerjasama dengan gubernur, bupaU/walikota dan masyarakat untuk membuat kesepakatan penetapan lokasi yang akan dilakukan ekstensifikasi;
• Kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pembangunan infrastruktur: penampungan, dan jalan produksi;
• Penetapan lokasi rehabilitasi sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait dan kelayakan lokasi
• Penerapan sistem budidaya ramah lingkungan • Pembangunan para-‐para penjemuran;
b. PEMBIBITAN: Pengadaan dan distribusi bibit berkualitas
• Menetapkan target produksi bibit berkualitas sesuai kebutuhan: minimum 8.299 ton tahun 2012;
• Pemetaan sentra-‐sentra pembibitan dan posisinya terhadap sentra-‐sentra budidaya RL;
• Revitalisasi dan mendorong pembibitan swasta untuk meningkatkan produksi bibit RL berkualitas sesuai peta sentra-‐sentra produksi RL;
• Pembinaan BBIP; • Pengaturan sistem distribusi bibit sesuai dengan jaringan produksi bibit dan budidaya RL dengan prinsip efisiensi;
• Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan teknis pembibitan ;
c. BUDIDAYA RUMPUT LAUT Revitalisasi sistem produksi dengan in-‐put teknologi dan bimbingan
teknis
• Penerapan sistem pengikatan bibit sesuai dengan prinsip-‐prinsip budidaya ikan yang baik (CBIB) dan pengaturan waktu yang tepat untuk menjamin konUnuitas pasokan bahan baku
• Sistem perawatan pada budidaya rumput laut; • Penyuluhan, pelaUhan, dan bimbingan teknis • Sistem penanganan rumput laut yang baik untuk efisiensi dan jaminan kualitas: panen dan pasca panen
d. PENGOLAHAN Diversifikasi produk olahan dan pembinaan pengolah skala UMKM di
sentra-‐sentra produksi rumput laut • IdenUfikasi pengolah UMKM di sentra-‐sentra produksi rumput laut di
seluruh kabupaten/kota di Sulawesi (Takalar, Jeneponto, Parigi Moutong, Minahasa Utara) dan NTB (Sumbawa);
• Diversifikasi dan inovasi produk olahan rumput laut, melalui pengembangan aneka teknologi pengolahan rumput laut skala UMKM,
• Paket-‐paket bantuan teknologi pengolahan, pengemasan, pembinaan kualitas, penerbitan aneka ragam resep produk olahan, dan bimbingan teknis,
• Pengembangan konekUvitas jejaring bisnis antar pengolah dan antara pengolah dengan konsumen di dalam dan di luar negeri,
• Penguatan struktur industri pengolahan: jaminan pasokan bahan baku berkualitas dan pasar dimulai dari sistem pengolahan inovaUf dan kreaUf sesuai tren pasar,
• Kemitraan bisnis UMKM dengan UPI skala besar untuk meningkatkan peran UMKM sebagai bagian dari struktur industri perikanan di dalam dan di luar negeri,
• Mobilisasi lembaga-‐lembaga pelaUhan, pendidikan dan bisnis untuk melakukan bimbingan teknis bidang pengolahan,
• Penyuluhan, pelaUhan, dan pendampingan bidang pengolahan.
e. PEMASARAN: Promosi, match-‐making, branding, dan stabilisasi harga
• Pemetaan pasar rumput laut nasional dan global, serta idenUfikasi jejaring dan mata rantai pemasaran lebih akurat di Sulawesi, NTB dan daerah lainnya,
• Analisis dan penyusunan strategi peningkatan daya saing dan kemampuan penetrasi pasar paUn dengan cara lebih kreaUf dan inovaUf untuk pasar nasional dan global,
• Pengembangan jejaring perdagangan antara eksporUr dan komunitas restoran dengan para pengolah dan pemasar paUn lokal di sentra-‐sentra produksi, untuk memperpendek rantai pemasaran,
• Pembinaan pasar-‐pasar lokal untuk meningkatkan sistem manajemen dan jaringan pemasaran paUn yang lebih luas,
• Business channeling: imporUr dari negara tujuan ekspor dengan komunitas budidaya dan pengolah lokal,
• Desiminasi informasi pasar global dan nasional, • Pembinaan kualitas produk di Ungkat industri UMKM untuk meningkatkan
daya saing produk.
f.KEGIATAN PENDUKUNG • PENELITIAN DAN TEKNOLOGI:
– Pengembangan teknologi produksi tahan penyakit dan berkelanjutan – Pengembangan Klinik IPTEK Mina Bisnis – Aplikasi teknologi produkUf budidaya sistem tradisional dan semi tradisional
• SUMBERDAYA MANUSIA: – Pemberian bantuan pendidikan anak pembudidaya miskin – PelaUhan teknis – Penyelenggaraan penyuluhan dan pendampingan
• PENGENDALIAN MUTU: – Standarisasi instalasi karanUna dan inspeksi jaminan mutu UPI – Monitoring dan evaluasi masuk dan penyebaran penyakit ikan, residu, dan
bahan berbahaya – SerUfikasi kesehatan dan penerapan sistem penelusuran (traceability)
• PENGAWASAN: – Pembangunan sarana dan prasarana pengawasan – Operasi pengawasan terhadap penggunakan obat-‐obatan dan pesUsida
terlarang, – Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS).
V. PINDANG • POTENSI DAN PELUANG • LOKASI • STATUS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU • JENIS IKAN UNTUK BAHAN BAKU • TARGET PRODUKSI PINDANG NASIONAL DAN JAWA • TARGET PRODUKSI PINDANG JAWA PER PROPINSI • TARGET TENAGA KERJA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN • TARGET NILAI TAMBAH • TARGET UMKM YANG DIBINA DAN TENAGA KERJA • PERKIRAAN KEUNTUNGAN • NILAI TAMBAH USAHA • KEGIATAN STRATEGIS
PROVINSI JUMLAH PEMINDANG
KAPASITAS TON/BLN
Nasional 65.766 82.207
Pulau Jawa 51.444 64.305 1. Jawa Barat
24.108 30.135 2. Jawa Tengah
11.694 14.617 3. DIY
384 480 4. Jawa Timur
12.834 16.042 5. Banten
2.424 3.030
1. POTENSI DAN PELUANG: 1.1 JUMLAH PEMINDANG TAHUN 2010 DI JAWA
Dengan asumsi 1 unit terdiri dari 5 orang, usaha pemindangan di Pulau Jawa memberikan penghidupan bagi 257.220 orang.
• Kebutuhan bahan baku pindang nasional -‐ Per hari (ton) 3.288 -‐ Per bulan (ton) 98.649
-‐ Per tahun (ton) 1.183.788 • Pasokan bahan baku dari wilayah barat Indonesia (ton/bulan)
76.434 (77,48%)
• Kekurangan bahan baku ikan pindang (ton/bulan)
22.215 (22,52%)
• Kekurangan bahan baku per tahun (ton/tahun)
266.580
1.3 STATUS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU IKAN PINDANG TAHUN 2010
Sumber: APPIKANDO, 2011
NO JENIS IKAN JUMLAH ( TON) 1 Layang 330.687
2 Lisong 3.569
3 Tongkol 148.663
4 Tongkol como 154.487
5 Kembung 260.833
6 Banyar 18.565
7 Slengseng 399 Total 917.203
1.4 JENIS BAHAN BAKU IKAN PINDANG DARI DALAM NEGERI PER TAHUN
Sumber: APPIKANDO, 2011
2. LOKASI INDUSTRIALISASI PEMINDANGAN DI PULAU JAWA
Total Pemindang: - Nasional : 65.766 KK - Pulau Jawa : 51.444 KK
URAIAN TAHUN (Ton)
2012 2013 2014
KEBUTUHAN BAHAN BAKU
• Nasional 1.183.788 1.302.167 1.432.383
• Lokus pulau Jawa 710.272 781.300 859.430
PRODUKSI (Rendemen 90%)
• Nasional 1.065.409 1.171.950 1.289.145
• Lokus pulau Jawa 639.245 703.170 773.487
3. TARGET PRODUKSI IKAN PINDANG NASIONAL DAN JAWA
4. HASIL 4.1 TARGET PRODUKSI IKAN PINDANG
DI LOKASI PENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA
JUM LAH PEMINDAN
G
TARGET (TON/THN)
2011 2012 2013 2014
Pulau Jawa 639.245
703.170
773.487
1. PaU 100 28.080 30.888 33.977 37.374
2. Rembang 291 54.000 59.400 65.340 71.874
3. Kendal 30 12.150 13.365 14.702 16.172
4. Sukabumi 1.200 83.025 91.328 100.460 110.506
5. Bogor 400 27.675 30.443 33.487 36.835
4.2 TARGET TENAGA KERJA PENGOLAH DAN PEMASARAN DI LOKASI PENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA
TARGET (ORANG/THN)
2011 2012 2013 2014
Pulau Jawa
1. PaU 1.300 1.520 2.280 3.800
2. Rembang 2.000 2.400 3.400 5.840
3. Kendal 100 120 180 300
4. Sukabumi 4.500 4.800 7.200 12.000
5. Bogor 1.200 1.600 2.400 4.000
4.3 TARGET NILAI TAMBAH DI LOKASI PENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA
TARGET (RP.JUTA/THN)
2011 2012 2013 2014
Pulau Jawa 1. PaU 42.120 46.332 50.965,5 56.061
2. Rembang 81.000 89.100 98.010 107.811
3. Kendal 18.225 20.047,5 22.053 24.258
4. Sukabumi 124.537,5 136.992 150.690 165.759
5. Bogor 41.512,5 45.664,5 50.230,5 55.252,5
4.4 TARGET UMKM YANG DIBINA DAN TENAGA KERJA YANG TERSERAP
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
PATI REMBANG KENDAL SUKABUMI BOGOR Jumlah Sentra/kampung pindang yang dibina (unit)
2 3 1 12 4
Jumlah UKM yang dibina (unit) 20 60 6 240 80 Tenaga kerja yang terserap (orang) 1520 2400 120 4800 1600
PATI REMBANG KENDAL SUKABUMI BOGOR Jumlah Sentra/kampung pindang yang dibina (unit)
3 4 1 18 6
Jumlah UKM yang dibina (unit) 30 85 9 360 120
Tenaga kerja yang terserap (orang) 2280 3400 180 7200 2400
PATI REMBANG KENDAL SUKABUMI BOGOR Jumlah Sentra/kampung pindang yang dibina (unit)
5 7 1 30 10
Jumlah UKM yang dibina (unit) 50 146 15 600 200 Tenaga kerja yang terserap (orang)
3800 5840 300 12000 4000
KABUPATEN/KOTA JUMLAH PEMINDANG
TARGET (TON/THN)
KEUNTUNGAN (Rp x 1000)
Pulau Jawa 639.245 958.867.500
1. PaU 100 28.080 42.120.000
2. Rembang 291 54.000 81.000.000
3. Kendal 30 12.150 1.822.500
4. Sukabumi 1200 83.025 124.537.500
5. Bogor 400 27.675 41.512.500
4.5 PERKIRAAN KEUNTUNGAN
4.6 NILAI TAMBAH USAHA PEMINDANGAN PULAU JAWA
NO KAPASITAS PRODUKSI (bahan baku kg/hari)
NILAI TAMBAH (Rp . per bulan)
1 50-‐300 25,277,000,000 2 300-‐1.000 54,166,000,000 3 1.000-‐5.000 24,916,000,000 4 >5.000 3,972,000,000
Total nilai tambah per bulan 108,331,000,000
Total nilai tambah per tahun 1,299,972,000,000
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI PINDANG DI LOKASI PERCONTOHAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaika
n (%/thn)
1. Industrialisasi (IN) a. Volume produk olahan (ton) 204,930 225,423 253,601 291,641 975,595 12.50 b. Harga produk olahan (Rp/kg) 20,000 25,000 28,000 32,000 105,000 17.10 c. Nilai produk olahan (Rp juta) 4,098,600 5,635,575 7,100,825 9,332,512 26,167,512 31.64 d. Kebutuhan bahan baku (ton) 227,700 250,470 281,779 324,046 1,083,994 12.50 e. Harga bahan baku (Rp/kg) 15,000 16,500 18,150 19,965 69,615 10.00 f. Nilai bahan baku (Rp juta) 3,415,500 4,132,755 5,114,284 6,469,570 19,132,109 23.75 g. Nilai tambah olahan(Rp Milyar) 683 1,503 1,987 2,863 7,035 65.43 h. Tenaga Kerja pengolah dan pemasar
(orang) 9,100 10,440 15,460 25,940 60,940 43.53 2. Nilai Tambah Industrialisasi
a. Nilai tambah olahan(Rp Juta)* 683 1,503 1,987 2,863 6,352 38.15 b. Tenaga kerja (orang) 10,440 15,460 25,940 51,840 57.94 c. Anggaran KKP (Rp. Milyar) 11,236 125,404 153,127 289,767 519.10
- P2HP 9,165 116,000 142,000 267,165 - Badan SDMKP 1,876 9,014 10,347 21,237 - Balitbang KP 195 390 780 1,365
* Nilai tambah dan tenaga kerja dihitung mulai tahun 2012
a. Pengembangan sentra • Penyediaan lahan dan pengembangan kawasan oleh daerah • Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran • Penguatan modal • Penguatan kelembagaan POKLAHSAR • Bimbingan Teknis
5. KEGIATAN STRATEGIS: RUANG LINGKUP a. PRODUKSI
b. Pengembangan Kemitraan Usaha • Fasilitasi investasi perusahaan inU (pola Bapak Angkat) • Jaminan suplai bahan baku dengan BUMN (public service obliga9on)/swasta • Jaminan pemasaran
c. Promosi ikan budidaya (bandeng dan paUn) sebagai bahan baku pindang
• Pengembangan produk (kemasan, branding) • Promosi/kampanye gemar pindang paUn dan bandeng (FORIKAN, PKK) • Fasilitasi permodalan usaha (PUMP)
b. PEMASARAN
1) Produksi ikan pindang sebagian besar akan dipasarkan di pulau Jawa melalui jaringan pemasaran yang sudah berkembang (pasar tradisional, eceran langsung): -‐ Kab. Rembang : Rembang, Surakarta, Yogyakarta, Wonogiri, Klaten, Sragen, Semarang, Surabaya, Tasikmalaya, Jakarta
-‐ Kab. PaU : PaU, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Wonogiri, Klaten, Sragen, Surabaya, Tasikmalaya, Jakarta
-‐ Kab. Kendal: Kendal, Temanggung, Wonosobo, Yogyakarta, Surakarta, Banyumas, Purbalingga.
-‐ Kab. Sukabumi: Sukabumi, Bandung, Bogor, Jakarta -‐ Kab. Bogor: Bogor, Bandung, Jakarta
2) Kemitraan usaha antara pemindang dan perusahaan mitra (pola Bapak Angkat) akan dikembangkan pindang segar/ beku/ dingin untuk tujuan pasar retail modern, HOREKA dan ekspor
3) Promosi/kampanye gemar makan pindang akan diUngkatkan di daerah yang Ungkat konsumsi ikannya masih rendah seperU Yogyakarta, Blitar.
VI. REVITALISASI TUNA • POTENSI DAN PELUANG • LOKASI • TARGET VOLUME DAN NILAI PRODUKSI • REKAPITULASI PERIKANAN TUNA 5 LOKASI • TARGET PENGOLAHAN DAN PEMASARAN • PROYEKSI HASIL REVITALISASI TUNA • KEGIATAN STRATEGIS
103
1. POTENSI DAN PELUANG TUNA
103
• Tuna menyebar di perairan Indonesia seperU di Samudera Pasifik, Samudera Hindia, dan perairan Laut Banda serta Laut Flores.
• Tuna secara komersil ditangkap dengan berbagai alat penangkap ikan seperU rawai tuna (tuna longline), huhate (pole and line), pukat cincin, pancing tonda, handline, dll.
• Produksi perikanan tuna nasional tahun 2010 sebesar 911.065 ton atau sekitar 18,07% terhadap total produksi perikanan tangkap di laut dengan nilai produksi sebesar Rp 10,2 trilyun.
• Selama 10 tahun terakhir, kenaikan rata-‐rata produksi tuna nasional sebesar 3,66% per tahun.
• Proyeksi produksi tuna nasional 2010-‐2014 naik sebesar 4,68% per tahun, yaitu dari 911.065 ton pada tahun 2010 menjadi 1.104.115 ton pada tahun 2014 senilai Rp 21,2 Trilyun dari Rp 10,2 Trilyun pada tahun 2010.
PPS BITUNG dengan komidi_ unggulan CAKALANG, TONGKOL
DAN TUNA
PPS Bungus dengan komidi_ unggulan TUNA, TONGKOL
DAN CAKALANG
PPN PALABUHANRATU dengan komidi_ unggulan TUNA, TONGKOL, DAN
CAKALANG
104
PPN Ambon dengan komidi_
unggulan TUNA, TONGKOL DAN CAKALANG
PPSNZ JAKARTA dengan komidi_ unggulan TUNA, TONGKOL DAN CAKALANG
2. LOKASI INDUSTRIALISASI TUNA, TAHAP 1
105
3. REKAPITULASI PERIKANAN TUNA
DI 5 LOKASI TAHAP 1
No.
Indikator kinerja outcome
Kondisi saat ini
Kondisi yang diinginkan (target output kuan_ta_f)
Kenaikan rata-‐rata
(%) 2011 2012 2013 2014 2012-‐2014
1. Volume Produksi TTC (ton)
67.929 74.290
78.292
87.573 8,6%
2. Nilai Produksi TTC (Rp 1000)
1.183.208.00
6
1.411.155.527
1.594.705.63
1
1.962.545.531 18,0%
3. Pendapatan rata-‐rata (Rp 1000)/bulan/nelayan)
1.909
2.369
2.576
2.804 8,8%
4. Jumlah nelayan (orang) 20.988 23.060
24.611
27.280 8,8%
5. Jumlah non-‐nelayan (orang)
3.457
5.485
6.200
7.145 14,1%
6. Anggaran (Rp. Juta) -‐ 86.798 323.847 427.521 152,6%
4. TARGET VOLUME PERODUKSI DAN NILAI TUNA NASIONAL
No.
Indikator kinerja outcome
Kondisi saat ini
Kondisi yang diinginkan (target output kuan_ta_f)
Kenaikan rata-‐rata
(%) 2011 2012 2013 2014 2012-‐2014
1. Volume Produksi TTC (ton)
955.515 1.002.494 1.051.884 1.104.115 4,94%
2. Nilai Produksi TTC (Rp Juta)
12.272.804 14.727.365 17.672.838 21.207.405 20,80%
3. Pendapatan rata-‐rata (Rp 1000)/bulan/nelayan)
1.988,84 2.381,84 2.2985,50 3.515,16 20,95%
4. Jumlah nelayan (orang) 105.416 115.538 118.139 120.698 2,21%
5. Jumlah non-‐nelayan (orang)
29.415 32.845 34.440 36.150 4,91%
6. Anggaran (Rp. Juta) -‐ 3.086.444 3.581.156
2.658.597
-‐4,97%
107
a. PROYEKSI HASIL DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA
Produksi TTC Meningkat rata-‐rata 3,72% pertahun
• Mutu I naik • Mutu II turun
Nilai tambah meningkat menjadi Rp 415,6 Miliar
pada th 2014
Pendapatan Nelayan pada th 2014 sebesar 3,15 juta /
bulan/ orang
108
b. PROYEKSI HASIL DI PPS BUNGUS
Produksi TTC Meningkat rata-‐rata 10,99% pertahun
• Mutu I naik • Mutu II turun • Mutu III turun
Nilai tambah meningkat menjadi Rp 50,5 Miliar
pada th 2014
Pendapatan Nelayan pada th 2014 sebesar 3,48 juta / bulan/orang
109
c. PROYEKSI HASIL DI PPS BITUNG
Produksi TTC Meningkat rata-‐rata 16,06% pertahun
• Mutu I naik • Mutu II turun • Mutu III à 0
Nilai tambah meningkat menjadi Rp 301,0 Miliar
pada th 2014
Pendapatan Nelayan pada th 2014 sebesar 3,10 juta /bulan/ orang
110
d. PROYEKSI HASIL DI PPN AMBON
Produksi TTC Meningkat rata-‐rata 17,64%
pertahun
• Mutu I naik • Mutu II turun
Nilai tambah meningkat menjadi Rp 116,2 Miliar
pada th 2014
Pendapatan Nelayan pada th 2014 sebesar 1,99 juta /bulan/ orang
111
5. HASIL NILAI TAMBAH TTC DAN ANGGARAN YANG DIPERLUKAN DI 5 PELABUHAN PERIKANAN LOKASI PILOT PROJECT INDUSTRIALISASI PERIKANAN TANGKAP
No. Pelabuhan Perikanan Nilai Tambah (Rp Juta)* Anggaran (Rp Juta) 2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 PPS Nizam Zachman 128.793 254.728 415.568 9.560 72.915 73.806
2 PPS Bitung 124.326 202.729 301.007 5.556 47.628 67.111
3 PPS Bungus 10.444 29.191 50.516 3.130 41.839 63.746
4 PPN Ambon 54.958 82.587 116.182 6.030 47.903 67.787
5 PPN Palabuhanratu 62.757 190.270 399.080 5.783 47.339 74.396
Total 381.278 759.505 1.282.353 30.060 257.623 346.845
Komulatif (2012-2014) 2.423.136 634.528
Selisih (Nilai tambah dikurangi Anggaran) 1.788.608
URAIAN TARGET 2012 2013 2014
Volume Produk olahan (ton) 60,227 61,958 72,232 -Tuna segar/mutu 1 8,161 7,202 14,950 -Tuna beku/mutu 2 11,370 11,368 11,528 -Tongkol segar 7,289 8,493 8,232 -Cakalang beku 33,409 566,635 37,522 Nilai Tambah (Rp Juta) 2,204,575 2,472,645 3,061,727 -Tuna segar/mutu 1 938,466 804,917 1,719,245 -Tuna beku/mutu 2 732,175 693,269 742,359 -Tongkol segar 72,890 88,760 82,320 -Cakalang beku 461,043 456,932 517,803 Serapan pasar domestik (ton) 7,289 13,155 8,232 Volume ekspor (ton) 52,938 50,274 64,000
6. TARGET PENGOLAHAN DAN PEMASARAN TUNA
7. PROYEKSI HASIL REVITALISASI TUNA
NO KOMODITAS 2011 2012 2013 2014 PORSENTASE KENAIKAN
(%) V TUNA 1 PENANGKAPAN a PRODUKSI 67.929 74.290 78.292 87.573 8,87
b NILAI PRODUKSI (RP. JUTA) 1.183.208 1.411.156 1.594.706 1.962.546
18,45 c TENAGA KERJA 24.445 28.545 30.811 34.425 12,15 d ANGGARAN (RP. JUTA) 86.798 323.847 427.521 152,56 2 PENGOLAHAN a PRODUKSI 52.314 58.901 64.047 70.577 10,51
b NILAI PRODUKSI
2.195 2.693 3.191 3.922 21,36 c TENAGA KERJA 26.157 29.450 32.024 35.288 10,51 3 PEMASARAN a VOLUME EKSPORT 45.697 51.801 56.439 62.293 10,89 b NILAI (RP. JUTA) 194.209 355.435 409.386 478.992 38,40
INDIKATOR KINERJA INDUSTRIALISASI TTC DI 5 PELABUHAN PERIKANAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah
Kenaikan (%/thn)
1. Industrialisasi (IN) a. Hulu (IN)
- Produksi TTC (ton) 67,929.00 75,116.51 80,837.10 87,835.99 311,718.60 8.95 Tuna 27,017.00 30,621.05 33,811.27 37,745.17 129,194.49 11.80 Tongkol 6,617.00 7,099.91 7,608.54 8,284.28 29,609.73 7.78 Cakalang 34,295.00 37,395.55 39,417.29 41,806.54 152,914.39 6.84
- Mutu Produk (ton) Mutu 1 11,809.42 22,217.70 28,955.43 38,491.29 101,473.84 50.46
Tuna 9,052.16 11,923.32 14,384.20 18,100.66 Tongkol 428.18 1,049.55 1,828.78 2,867.01 Cakalang 2,329.08 9,244.83 12,742.45 17,523.63
Mutu 2 55,077.67 52,792.50 51,875.47 49,341.37 209,087.01 -3.59 Tuna 17,408.83 18,598.17 19,427.07 19,644.51 Tongkol 6,111.27 6,043.61 5,773.55 5,413.94 Cakalang 31,557.57 28,150.73 26,674.85 24,282.91
Mutu 3 1,041.91 6.75 6.20 3.33 1,058.19 -51.26 Tuna 556.01 0.00 0.00 0.00 Tongkol 77.56 6.75 6.20 3.33 Cakalang 408.34 0.00 0.00 0.00
NJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaika
n (%/thn)
- Nilai Produksi (Rp. Milyar) 1,340.22 1,730.64 2,127.20 2,668.21 7,866.28 25.83 Mutu 1 496.30 835.81 1,150.13 1,635.02 4,117.26 49.39
Tuna 452.61 655.78 870.24 1,204.60 Tongkol 6.42 17.32 33.19 57.24 Cakalang 37.27 162.71 246.69 373.18
Mutu 2 834.82 894.81 977.06 1,033.18 3,739.87 7.37 Tuna 348.18 409.16 470.14 522.94 Tongkol 76.39 83.10 87.32 90.08 Cakalang 410.25 402.56 419.60 420.17
Mutu 3 9.11 0.02 0.02 0.01 9.16 -46.56 Tuna 6.67 0.00 0.00 0.00 Tongkol 0.19 0.02 0.02 0.01 Cakalang 2.25 0.00 0.00 0.00
- Nilai Tambah TTC (Rp. Milyar) 0.00 399.51 796.07 1,337.09 2,532.68 83.61 - Pendapatan Nelayan (Rp. Ribu/bln/org) 1,909.00 2,369.00 2,576.00 2,804.00 13.90 - Tenaga kerja Nelayan/Non Nelayan (orang)
24,445 28,545 30,811 34,425 118,226 12.15
b. Hilir (IN) - Volume Produk Olahan (ton) 52,313.52 58,901 64,047 70,577 245,838.56 9.47 - Nilai Produk Olahan (Rp. Milyar) 2,195.13 2,693.33 3,190.84 3,921.71 12,001.00 20.69 - Nilai Tambah Olahan (Rp. Milyar)* 854.90 962.69 1,063.64 1,253.49 4,134.72 14.17 - Tenaga kerja/pengolah & pemasar (org)
26,157 29,450 32,024 35,288 122,919 9.47
INDIKATOR KINERJA INDUSTRIALISASI TTC DI 5 PELABUHAN PERIKANAN (lanjutan)
LANJUTAN
No. Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan (%/thn)
2. KESIMPULAN Industrialisasi (IN) - Nilai Tambah TTC (Rp. Milyar)** 855 1,362 1,860 2,591 5,812.49 37.91 - Tenaga Kerja (orang)** 50,602 57,995 62,835 69,713 190,544 9.65 - Anggaran KKP*** 351,271 843,765 981,446 2,176,482 78.26
(1). DJPT 153,578 543,667 594,153 1,291,398 (2). P2HP 10,733 63,050 99,000 172,783 (3). PSDKP 159,798 199,591 243,674 603,063 (3). BPSDMKP 1,876 4,619 5,843 12,338 (4). BALITBANG 7,405 8,516 9,794 25,715 (5). BKIPM 4,881 7,322 10,982 23,185 (6). KP3K 13,000 17,000 18,000 48,000
3. ASUMSI a. Manajemen kepelabuhan dan penanganan pasca panen b. Penerapan pengolahan dan pemasaran yang baik
Keterangan: * Nilai tambah Tanpa Industrialisasi (TI) hanya ada pada tingkat pengolahan pada tahun 2011 ** Nilai tambah dan tenaga kerja dihitung mulai tahun 2012 *** Belum termasuk investasi untuk pembangunan infratsruktur pelabuhan perikanan
INDIKATOR KINERJA INDUSTRIALISASI TTC DI 5 PELABUHAN PERIKANAN (lanjutan)
7. KEGIATAN STRATEGIS: a. Sistem Manajemen Penangkapan ikan
• Penataan Ulang Sistem Manajemen Perikanan Tangkap: – Re-‐registrasi usaha penangkapan ikan dan kapal perikanan – Penataan sistem perijinan penangkapan ikan
• Penataan sistem manajemen SDI: – Penataan sistem data staUsUk – Implementasi logbook dan pencataan pendaratan ikan di pelabuhan
– Implementasi sistem penempatan observer di atas kapal • Standarisasi dan modernisasi sarana penangkapan:
– Pembangunan kapal .30GT dan bantuan sarana – Bantuan peningkatan kualitas palkah ikan dan sistem rantai dingin
– Pengunaan teknologi penagkapan dan penanganan ikan terkini
7. KEGIATAN STRATEGIS: a. Sistem Manajemen Penangkapan ikan (lanjutan) • Penataan sistem manajemen pendaratan ikan:
– Integrasi sistem manajemen pencatatan pendaratan ikan – Penguatan sistem pengawasan pendaratan ikan di pelabuhan
• Penataan sistem manajemen pelabuhan perikanan: – Pengembangan, penataan, dan pemeliharaan infrastruktur, fasilitas pelabuhan
perikanan – Penyediaan kebutuhan logisUk pelabuhan periknan, seperU BBM, air bersih, es
dan perbekalan – Pelaksanaan kesyahbandaran yang efekUf – Pengembangan pelabuhan sebagai zona inU minapolitan dan basis
industrialisasi perikanan. • Pengembangan Usaha dan Investasi:
– Penyediaan bantuan kepada usaha nelayan (PUMP dan bantuan lainnya) – Fasilitasi akses permodalan nelayan, bimbingan teknis dan pembinaan usaha – Perlindungan usaha nelayan, melalui sistem kartu nelayan, asuransi dll.
7. KEGIATAN STRATEGIS: b. Pengolahan dan Pemasaran
• Pengembangan sentra pengolahan: tuna loin UMKM, tuna kaleng
• SerUfikasi pengolahan dan pembinaan kualitas hasil olahan
• Pembangunan cold storage dan pabrik es • Pengembangan jaringan pemasaran luar negeri dan dalam negeri
• Fasilitasi akses permodalan.
7. KEGIATAN STRATEGIS: c. Iptek, SDM, Pengendalian Mutu dan
Pengawasan • Iptek:
– Penyediaan informasi perkiraan daerah penangkapan ikan – Penerapan teknologi penangkapan, penanganan dan pengolahan ikan
• SDM: – Penyuluhan, pelaUhan, dan pencacahan data – Pendampingan
• Pengendalian mutu: – Peningkatan efekUvitas dan efisiensi sistem perkaranUnaan – Inspeksi sistem jaminan mutu – Sistem monitoring dan evaluasi phama dan penyakit ikan
• Pengawasan: – Peningkatan pengawasan di WPP – Peningkatan efekUvitas pengawasan di pelabuhan perikanan
VII. USAHA GARAM RAKYAT
• NERACA GARAM NASIONAL • PETA LOKASI DAN LUAS LAHAN GARAM RAKYAT • DAMPAK INTERVENSI PROGRAM PUGAR 2011 • TARGET PELAKSANAAN PUGAR 2012 • INDUSTRIALISASI USAHA GARAM RAKYAT -‐ INVESTASI INDUSTRIALISASI USAHA GARAM RAKYAT
-‐ ESTIMASI PROFIT USAHA GARAM RAKYAT • ESTIMASI ANGGARAN • KEGIATAN STRATEGIS
1. NERACA GARAM NASIONAL TAHUN 2011
URAIAN TAHUN 2011 (TON)
KEBUTUHAN GARAM 3,251,691 A. Garam Konsumsi 1,451,691 a. Rumah Tangga 750,000 b. Industri Aneka Pangan 250,000 c. Industri Pengasinan Ikan 451,691 B. Garam Industri 1,800,000 a. Industri CAP 1,600,000 b. Industri NON CAP (Kulit, TeksUl, Sabun, dsb)
200,000
PRODUKSI GARAM 1,575,663 *)
A. Garam Konsumsi 1,575,663 B. Garam Industri 0
IMPOR GARAM (REALISASI sept. 2011) 1,707,509 **)
A. Garam Konsumsi 923,756 B. Garam Industri 783,753
Keterangan : *) Berdasarkan perhitungan Produksi Garam di 40 Kab/Kota – Kementerian Kelautan dan Perikanan **) Berdasarkan Data Kementerian Perdagangan
Kab. Pa_ (2.407 ha) Kab. Rembang (1.590.90 ha)
2. PETA LOKASI DAN LUAS LAHAN 7 KABUPATEN SENTRA GARAM RAKYAT
Total Luas Lahan Potensi di 7 Kab/Kota Sentra Usaha Garam Rakyat Sebesar 15.033,41 Ha
Kab. Indramayu (1.533 ha) Kab. Cirebon (1.447 ha)
Kab. Sampang (4.200 ha) Kab. Sumenep (1.408,68 ha) Kab. Pamekasan (1.795,70 ha)
3. PETA LOKASI DAN LUAS LAHAN 33 KAB/KOTA PENYANGGA PUGAR (Lanjutan)
Total Luas Lahan Potensi di 33 Kab/Kota Penyangga Usaha Garam Rakyat Sebesar 7.476, 05 Ha
Kab. Lamongan (238,60 ha) Kab. Gresik (155,95 ha) Kab. Pasuruan (114,50 ha) Kab. Probolinggo (357 ha) Kota Surabaya (565,10 ha) Kab. Bangkalan (121 Ha) Kota Pasuruan (92,85 Ha) Kab. Tuban (351 Ha)
Kab. Brebes (177.06 ha) Kab. Jepara (480 ha) Kab. Demak (674 ha)
Kab. Karang Asem (46,38 ha) Kab. Buleleng (100 ha)
Kab. Pangkep (1.244 ha) Kab. Takalar (86,21 ha) Kab. Jeneponto (557,55 ha)
Kota Palu (18 ha)
Kab. Lombok Timur (297,45 ha) Kab. Lombok Tengah ( Kab. Bima (1.725 ha) Kab. Sumbawa (150 ha) Kota Bima (79 Ha) Kab. Lombok Barat (45 Ha)
Kab. Ende (56 ha) Kab. Alor (40 ha) Kab. Timor Tengah Utara (33 ha) Kab. Kupang (204 ha) Kab. Manggarai (45 Ha) Kab. Sumba Timur (64,40 Ha) Kab. Nagekeo (300Ha)
Kab. Aceh Timur Kab. Aceh Utara
Kab. Karawang
4. PERBANDINGAN DAMPAK INTERVENSI PROGRAM PUGAR 2011
KOMPONEN SEBELUM SESUDAH
Masa Produksi rata-‐rata 4, 5 Bulan
ProdukUvitas (Ton/Ha) 60 73
Tenaga Kerja (Org/Ha)* 2 3*)
Pendapatan (Rp/Org/Bln) 750.000 975.000
Kelompok Tidak Ada 2.057
Harga Jual** :
-‐ KP 1 (Rp/Kg) 325 650
-‐ KP 2 (Rp/Kg) 275 350
Kualitas Krosok Olahan
Unit Pengolahan Garam (UPG)/Demplot 4
Teknologi Tradisional Semi Intensif
Posisi Tawar Petambak Lemah Meningkat
5. TARGET PELAKSANAAN PUGAR 2012
SUMBER : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DIT. PMPPU * Sentra Produksi Garam Rakyat
Kabupaten/ Kota
Total Luas Lahan (Ha) PUGAR 2012
Total Jumlah Penerima BLM
2012
Total BLM 2012 (Rp.
000)
NON BLM (Rp.000)
Total Anggaran (Rp.000)
1 Cirebon* 1129 1918 7.600.500 435.000 8035500 2 Indramayu* 1505 2138 8.100.500 366.300 8466800 3 Brebes 215 436 1.700.000 326.800 2026800 4 Jepara 430 712 3.250.000 328.300 3578300 5 Demak 456 695 3.250.000 326.300 3576300 6 Rembang* 1217 2396 8.600.500 427.600 9028100 7 PaU* 1025 3334 9.300.000 427.600 9727600 8 Tuban 225 327 1.250.000 304.300 1554300 9 Lamongan 240 300 1.100.000 316.800 1416800 10 Pasuruan 131 70 450.000 225.300 675300 11 Kota Pasuruan 96 83 300.000 225.300 525300 12 Gresik 145 47 300.000 225.300 525300 13 Probolinggo 237 524 2.200.000 390.100 2590100 14 Kota Surabaya 928 728 1.100.000 324.800 1424800 15 Pamekasan* 700 1108 2.800.000 346.800 3146800 16 Sampang* 3631 3730 9.835.300 440.600 10275900 17 Sumenep* 1417 2710 8.600.500 430.600 9031100 18 Bangkalan 146 292 985.000 321.300 1306300 19 Karangasem 16 245 483.750 229.800 713550 20 Buleleng 50 60 1.100.000 313.300 1413300 21 Bima 780 1720 6.300.000 451.500 6751500 22 Sumbawa 88 197 700.000 337.000 1037000 23 Kota Bima 70 237 700.000 337.000 1037000 24 Lombok Timur 193 482 1.600.000 334.000 1934000 25 Lombok Barat 108 270 1.900.000 334.000 2234000
6. TARGET PELAKSANAAN PUGAR 2012 (Lanjutan)
SUMBER : KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DIT. PMPPU
Kabupaten/ Kota
Total Luas Lahan (Ha) PUGAR 2012
Total Jumlah Penerima BLM 2012
Total BLM 2012 (Rp.000)
NON BLM (Rp.000)
Total Anggaran (Rp.000)
26 Nagekeo 25 229 750000 369500 1119500 27 Ende 44 200 525000 279500 804500 28 Timor Tengah Utara 25 108 267500 259500 527000 29 Kupang 254 194 667500 336500 1004000 30 Alor 16 160 250000 265500 515500 31 Sumba Timur 64 263 262500 339000 601500 32 Manggarai 14 180 250000 272500 522500 33 Kota Palu 18 161 250000 272500 522500 34 Jeneponto 334 490 1800000 356500 2156500 35 Pangkep 299 619 1700000 338500 2038500 36 Takalar 156 705 877500 338500 1216000
Total 1 16429 28069 91106050 11953700 103059750 37 Aceh Utara 60 120 650000 402000 1052000 38 Aceh Timur 15 86 499500 402000 901500 39 Karawang 119 237 1361250 367000 1728250 40 Lombok Tengah 43 86 520000 338500 858500
Total 2 237 323 3030750 1509500 4540250 Total 1+2 16665 28392 94136800 13463200 107600000
7. INDUSTRIALISASI USAHA GARAM RAKYAT
JENIS KEGIATAN LUAS LAHAN (Ha)
PRODUKTIFITAS (Ton/Ha)
PRODUKSI (Ton)
RATA-‐RATA PEMBELIAN GARAM (RP. 700.000/Ton)
LAHAN PUGAR 40 KAB/KOTA (INTENSIFIKASI)
16,500 80 1,320,000 924,000,000,000
LAHAN NON PUGAR 40 KAB/KOTA
8,500 60 510,000 357,000,000,000
LAHAN POTENSI 5 KAB (EKSTENSIFIKASI)
12,500 100 1.250.000 875,000,000,000
TOTAL 37,500 80 3,330,000 2,156,000,000,000
CATATAN : Diasumsikan 50% dari total produksi, yaitu sebesar 1.665.000 ton diolah menjadi produk antara dan produk akhir
8. INVESTASI INDUSTRIALISASI USAHA GARAM
JENIS KEGIATAN SATUAN BIAYA SATUAN JUMLAH
PUGAR
1. PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA (Ha) 16,500 5,000,000 82,500,000,000
2. BIAYA PENGELOLAAN (PER Ha) 0.30 1,500,000 24,750,000,000
TOTAL KEBUTUHAN BIAYA PUGAR 107,250,000,000
EKSTENSIFIKASI 5 KABUPATEN: Kupang, Bima, Janeponto, Sampang, dan Sumenep
1. DOKUMEN PERENCANAAN (Ha) 12,500 500,000 6.250.000,000
2. INFRASTRUKTUR DASAR (PER Ha) 12.500 50,000,000 625.000,000,000
TOTAL KEBUTUHAN BIAYA INFRASTRUKTUR 631.250,000,000
B/C RATIO EKSTENSIFIKASI 5 KABUPATEN (Kupang, Bima, Janeponto, Sampang, Sumenep) Rp. 1.125.000.000.000/Rp. 631.250.000.000 = 1,8
8. ESTIMASI PROFIT USAHA GARAM RAKYAT
KEGIATAN SATUAN (Ton) BIAYA SATUAN (Rp./Ton) JUMLAH (Rp.) Pembelian Garam Rakyat
1,665,000 700,000 1,165,500,000,000
Biaya Distribusi Pergudangan Penyusutan
1,665,000 300,000 499,500,000,000
Biaya Pengolahan Produk (packaging) 1,665,000 500,000 832,500,000,000
TOTAL BIAYA PENGELUARAN (I) 2,497,500,000,000
Penjualan Produk 1,665,000 2,000,000 3,330,000,000,000
TOTAL PENJUALAN PRODUK (II) 3,330,000,000,000
PROFIT/MARGIN (II -‐ I) 832,500,000,000
9. ESTIMASI ANGGARAN a. RENCANA INDUSTRIALISASI USAHA GARAM RAKYAT
No Indikator Kinerja Outcome/Tahapan Mata Rantai Produksi
Kondisi saat ini (2011)
Kondisi yang diinginkan
(target ouput dalam Ton)
2012 2013 2014 Indikator Kinerja Outcome
Produksi Garam
808.610
1.320.000
1.845.000
3.300.000
Luas Lahan Pugar 10.967 16.500 20.500 33.000
Tenaga Kerja (TK)
-‐ TK Petambak Garam 32.902 49.500 61.500 99.000
-‐ TK Pengolah -‐
3.000 4.000 5.000
-‐ TK Pengumpul -‐
660 923 1.650
-‐ TK Tidak Langsung (MarkeUng) 330 461 825
-‐ Tenaga Penyuluh 80 87 87 97
2012 2013 2014 1. Penyiapan Kawasan Garam
Ekstensifikasi utk Industri 6.250.000 752.050.000 196.250.000
-‐ Penyusunan Master Plan dan DED/Zonasi WP3K*
6.250.000 -‐ -‐
-‐ Konsolidasi Lahan Garam**
-‐ Pembangunan Saluran Primer dan Sekunder ***
375.000.000 93.750.000
2. Ekstensifikasi Tambak Garam
-‐ Pembangunan Saluran tersier*** 375.000.000 93.750.000
-‐ Pembangunan Jalan Produksi*** 2.050.000 8.750.000
b. PENYIAPAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN GARAM
* Pembiayaannya di Dit Tata Ruang KP3K dan anggaran Pugar Kab/Kota ** Pembiayaannya dari biaya umum/peningkatan kapasitas Pugar di Kab/Kota *** Pembiayaannya diharapkan dari Pemda dan Kemen PU
c. PENINGKATAN PRODUKSI USAHA GARAM RAKYAT Biaya Peningkatan Produksi 108.948.845 212.655.850 326.985.544
1. Penyediaan Sarana /Prasarana Dasar
-‐ Pembangunan Gudang utk Garam 800.000 1.300.000 1.450.000
-‐ Peningkatan Infrastruktur UPG 3.650.000 4.015.000 4.416.500 -‐ Penyaluran BLM 85.068.000 182.450.000 293.700.000 2. Pengembangan Inovasi Teknologi
Produksi
-‐ Diversifikasi Produk Garam -‐ 200.000 200.000 -‐ Implementasi TTG garam 400.000 4.400.000 4.840.000 -‐ Pemanfaatan TTG dalam Usaha Garam 5.418.000 5.959.800 6.555.780
-‐ Peningkatan Kapasitas SDM Petambak Garam dan Teknologi Garam Rakyat
1.800.000 1.980.000 2.178.000
-‐ Peningkatan Kapasitas IPTEK SDM Pesisir mel Kegiatan Regenerasi Nelayan
785.680 864.248 950.673
-‐ Implementasi TTG di wilayah Pesisir dan Pulau-‐Pulau Kecil
615.140 676.654 744.319
-‐ Workshop Kemitraan Akses IPTEK bagi Masyarakat Pesisir
158.850 174.735 192.209
(Rp. 000)
PENINGKATAN PRODUKSI USAHA GARAM RAKYAT (Lanjutan)
3. Pengembangan SDM dan Kelembagaan
-‐ Fasilitasi Tenaga Pendamping (TP) 3.955.800 3.955.800 4.410.489
-‐ Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping**
4.000.000 4.400.000 4.840.000
-‐ Sosialisasi Nasional Program PUGAR 463.000 509.300 560.230
-‐ Bimtek Pengelola PUGAR 261.500 287.650 316.415 -‐ Publikasi dan Penyebaran Informasi PUGAR
382.560 420.816 462.898
-‐ Lokakarya Nasional PUGAR 307.315 338.047 371.851
-‐ Fasilitasi Penguatan dan Peningkatan Peran Perempuan Pesisir
565.000 621.500 683.650
-‐ Tipologi Sosial Budaya Masyarakat Pesisir dalm mendukung PUGAR
225.000 -‐ -‐
-‐ Workshop Peningkatan Sosial Budaya Masyarakat Pesisir
93.000 102.300 112.530
(Rp. 000)
d. INDUSTRI PENGOLAHAN GARAM RAKYAT
Pengolahan Garam Rakyat
22.018.000
27.080.000
31.663.000
1. Pengembangan Industri Skala Mikro dan Kecil
-‐ Pengembangan kemitraan KUGAR
1.800.000
1.800.000
1.800.000 -‐ Pengadaan Sarana Prasarana Pengolahan Garam
19.918.000
24.950.000
29.500.000
2. Kemitraan Industri Garam Skala Menengah dan Besar
-‐ Pengembangan Usaha dan Pemasaran Garam Rakyat
300.000
330.000
363.000
(Rp. 000)
e. HARGA DASAR DAN TATA NIAGA GARAM
647.175 811.893 933.082
1. Regulasi dan Penataan Usaha Garam
-‐
50.000
75.000 2. Iden_fikasi dan Analisis Mata
Rantai
-‐ Penyusunana Basis Data dan Sistem Informasi PUGAR
266.175 292.793 322.072
-‐ Bisnis Plan dan Pengembangan Industrialisasi Usaha Garam Rakyat
200.000 220.000 242.000
-‐ Bimtek Akses Permodalan Koperasi PUGAR
181.000 199.100 219.010
3. Penetapan Kuota Produksi Garam -‐ 50.000 75.000
(Rp 000)
INDIKATOR KINERJA OUTCOME INDUSTRIALISASI GARAM RAKYATDI LOKASI PERCONTOHAN
No Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan
(%/thn) 1. Tanpa Industrialisasi (TI)
a. Lahan (Ha) 24,374.00 24,374.00 24,374.00 24,374.00 97,496.00 0 b. Produksi (ton) 1,348,780.51 1,348,780.51 1,348,780.51 1,348,780.51 5,395,122.04 0 c. Nilai (Rp. Milyar) 337.20 337.20 337.20 337.20 1,348.78 0
2. Industrialisasi (IN) a. Lahan Garam Non Industri
(Ha) 13.41 7.87 3.87 0.00 25.16 -64.02 b. Lahan Garam
Industrialisasi (Ha) 10,967.00 16,500.00 20,500.00 33,000.00 80,967.00 45.22
c. Produksi Gabungan (ton) 1,575,921.77 1,762,128.48 2,061,074.70 3,303,949.87 8,703,074.82 29.69 d. Produksi Industrialisasi
(ton) 808,610.00 1,320,000.00 1,845,000.00 3,300,000.00 7,273,610.00 60.63
e. Nilai (Rp Milyar) 630.37 881.06 1,236.64 2,312.76 5,060.84 55.72 f. Biaya Investasi (Rp.
Milyar) 94.00 133.06 234.65 353.09 814.80 56.13 g. Nilai Tambah (Rp. Milyar) 199.17 410.81 664.80 1,622.48 2,897.26 102.94 h. Tambahan Tenaga Kerja
(orang) 32,901 53,490 66,884 106,475 259,750.00 42.12
No Indikator Kinerja Outcome 2011 2012 2013 2014 Jumlah Kenaikan
(%/thn) 3. Kesimpulan
a. Industrialisasi - Nilai Tambah (Rp. Milyar)
199.17 410.81 664.80 1,622.48 2,897.26 102.94
- Tambahan Tenaga Kerja (orang)
32,901.00 53,490.00 66,884.00 106,475.00 259,750.00 42.12
b. Anggaran KKP (Rp. Milyar)
142,438 248,749 365,613 756,800 60.81
- DJKP3K 133,064 234,648 353,092 720,804 - BPSDMKP 4,000 4,400 4,840 13,240 - BALITBANG KP 5,044 5,801 6,671 17,516 - DJPSDKP 330 3,900 1,010 5,240
*) belum termasuk kebutuhan anggaran dari Kementerian PU sebesar Rp. 1,6 triliun untuk Konsolidasi Lahan Garam, Pembangunan petak tambak garam, Pembangunan Saluran primer, sekunder dan tersier, dan Pembangunan Gudang Penampung Garam
DUKUNGAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN : • Penetapan harga dasar pemerintah untuk KP1 dan KP2 • Penetapan satu institusi sebagai buffer stock • Penandatanganan MOU dengan Kemen PU, Kemendagri/Pemda, Kemenperin, dan Kemendag • Penetapan kesepakatan quota impor garam, khususnya garam industri
Lanjutan..
10. KEGIATAN STRATEGIS a. PENYIAPAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN GARAM
Penyiapan Kawasan Garam
1. Melakukan: a. Penataan ruang dan zonasi dari Dit Tata Ruang KP3K, termasuk Survei and Mapping 2011. b. Konsolidasi lahan dan penataan saluran irigasi air laut menjadi air tua, dana BLM Pugar 2012.
2. Melakukan intensifikasi dan revitalisasi pada lahan dgn anggaran BLM Pugar 2011 dan 2012
3. Melakukan pengembangan kawasan Industri Garam berbasis intensifikasi dan revitalisasi, untuk 2012 penambahan 5.500 ha lahan non Pugar menjadi lahan pugar, dana BLM Pugar 2012.
Ekstensifikasi Lahan Tambak Garam
1. Bekerjasama dengan Pemda Kab. Kupang (6000 Ha), Sampang (1500 Ha), Sumenep (1000 Ha) Bima (3000 Ha), dan Janeponto (1000 Ha), menyusun perencanaan dan detail engineering design 12.500 Ha lahan ekstensifikasi. Dana DED 2012 ada di Sekretariat Pugar utk Kupang, Bima dan Jeneponto; sedang DED utk Sampang dan Sumenep ada di daerah, bantuan perencanaan prasarana Pugar.
2. Mengembangkan kemitraan dengan perusahaan Swasta Nasional, PT Garam, Cheetam, dan Mitsubishi. Rapat koordinasi sudah d i l aksanakan dan akan d i l an ju tkan tahun 2012 u tk merealisasikannya, dgn anggaran Pusat.
3. Bermitra dengan Pemda dan Kementerian PU membanguan prasarana dasar. Tahun 2012 dgn PU di Cirebon, sementara utk kab/kota lain dakan diajukan usulan 2013 pada tahun ini.
4. Mendorong investasi perusahaan untuk produk ikutan dari hasil produksi garam dan pengembangan produksi ikan sampingan
Klustering Tambak Garam
1. Tahun 2012, konsentrasi industrialisasi garam dengan metode intensifikasi dan revitalisasi dilakukan di klaster I (iklim kering), II (iklim kering-‐basah) dan III (iklim basah) dengan teknologi berbeda sesuai dengan lamanya musim kering.
2. Tahun 2013 Industrialisasi garam dengan metode intensifikasi dan revitalisasi dilakukan di klaster I (iklim kering), II (iklim kering-‐basah) dan III (iklim basah) dan mulai pembangunan infrastruktur, saluran primer, sekunder dan tersier.
3. Tahun 2014, konsentrasi industrialisasi garam dilakukan dengan metode ekstensifikasi di prioritaskan di klaster I Upe iklim kering (Kab. Kupang, Kab. Bima, Kab. Jeneponto), dan Klaster II (Kab. Sampang dan Kab. Sumenep).
4. Pengembangan koridor usaha garam untuk Pulau Sumatera seperti Aceh, untuk mempertahankan swasembada garam nasional. Tahun 2012 akan dilakukan intensifikasi di Kab. Aceh Utara dan Aceh Timur
b. PENINGKATAN PRODUKSI GARAM RAKYAT Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar
1. Melakukan intensifikasi dan revitalisasi dari 10.967 ha (2011) menjadi 16.500 ha (2012) lahan produksi garam rakyat. Kegiatannya didanai dari dana Pugar 2012.
2. Melakukan rekayasa sosial, pendampingan dan penyuluhan petambak garam rakyat (KUGAR) melalui 2.815 kelompok usaha garam rakyat. Pendampingan dan pembinaan kelompok didanai dari Dana Peningkatan kapasitas kelembagaan/pendampingan daerah 2012 dst.
3. Memberikan BLM untuk membeli bahan, alat dan input produksi, perbaikan tambak garam, dan prasarana dasar pendukung: Dana kegiatan ini dari BLM Pugar 2012.
4. Bekerjasama dengan PEMDA dan Kemen PU membangun sarana prasarana dasar seperU saluran air laut, akses jalan produksi, dll. Dinas KP dan Dinas PU bekerjasama untuk membangun sebagian infrastruktur ini dari dana infrastruktur Pugar dan APBD
Pengembangan Inovasi Teknologi
1. Bekerjasama dengan Litbang KKP, PT dan Pakar Garam, melakukan uji coba lapangan/demplot. Dit PMPPU dan Puslit KKP telah buat 4 tahun 2011, dan akan membuat 10 Demplot T.A. 2012.
2. Melakukan penerapan di lahan garam rakyat sesuai dengan kondisi karakterisUk bio-‐geofisik pesisirnya: Akan dibangun percontohan pengolahan di Cirebon, Indramayu, PaU dan Sampang bekerja sama dgn Kelompok Perempuan Pesisir.
3. Mentransfer IPTEK melalui tenaga penyuluh/ pendamping pedesaan kepada petambak garam; Kegiatan pelaUhan dan penyuluhan dari Pugar 2012.
Pengembangan SDM dan Kelembagaan
1. Bekerjasama dengan Badan SDM KKP, melakukan pelaUhan tenaga penyuluh perikanan akhir Januari 2012; serta supervisi penyuluh/Tenaga pendamping
2. Melakukan pembinaan 2815 Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR), serta pelaUhan manajemen keuangan/pemasaran serta akses kepada permodalan seperU KUR, KKPE, PKBL, CSR: Kegiatan MOU PKBL dan CSR sudah dilakukan, utk KUR akan dirancang tahun 2012 skema khusus Garam, serta ujicoba KUR di beberapa lokasi
3. Pembinaan usaha garam dan kualitas produksi kepada petambak garam, serta pengelolaan pasca panen. Kegiatan pelaUhannya di anggaran Sekretariat Pugar dan BPSDM
c. PENGOLAHAN GARAM RAKYAT Pengembangan Industri Skala Mikro dan Kecil
1. Meningkatkan kualitas garam hasil produksi, dari KP3/KP2 menjadi KP1 atau Premium melalui proses pencucian, sorUfikasi dan pengolahan lanjutan. Kegiatannya dianggarkan tahun 2012.
2. Memfasilitasi diversififikasi hasil produksi garam rakyat untuk memenuhi konsumen dari berbagai segment dengan kriteria produk tertentu
3. Membina/fasilitasi 300 Unit Pengolah Garam (UPG) yang ada dan membangun 40 UPG binaan KKP untuk melakukan forUfikasi/iodisasi bagi garam dapur dan memperbaiki kualitas packaging. Tahun 2012 ada 10 binaan dan sisanya kemitraan; tahun 2013 ada 40 unit baru dibangun.
4. Memfasilitasi proses sorUfikasi dan pengembangan produk turunan garam seperU garam cair untuk konsumsi, binen dan bahan baku farmasi, SPA dll. Kegiatan ini akan dihubungkan dengan KUR dan KKPE untuk membiayai pembelian alat dan bahan.
Kemitraan Industri Garam Skala Menegah dan Besar
1. Mengembangkan kemitraan dengan 30 industri garam menengah dan besar untuk meningkatkan kualitas produksi dari KP3/KP2 menjadi KP1 atau Premium. Teknologinya sudah diujicoba thn 2011, perluasannya dilakukan tahun 2012 dgn anggaran Pugar Pusat
2. Memfasilitasi kemitraan dengan asosiasasi pengusaha garam, industri garam, dan Dewan Garam KADIN. Biaya rapat dan fasilitasi di alokasikan pada sekretariat Pugar
3. Memfasilitasi proses sorUfikasi dan pengembangan produk turunan garam industri seperU binen untuk obat dan bahan baku farmasi, SPA, kaca dll. Tahun 2012 akan dilibatkan swasta untuk mengolah produk yg dibutuhkan.
d. HARGA DASAR DAN TATA NIAGA GARAM Regulasi dan Penataan Usaha Garam
1. Menetapkan harga dasar pemerintah KP1 Rp 750/kg, KP2 Rp 550/kg dan memantaunya untuk 2012-‐2015. Kegiatan Penetapan harga dasar sudah tahun 2011, mungkin akan direvisi 2013
2. Menetapkan satu insUtusi sebagai buffer stock, lalu insUtusi ini menggalang dana dari Bank/Non-‐bank, termasuk KUR dan melakukan operasi pasar. Pendekatan penunjukan Baffer Stock dilakukan 2012, salah satu calon adalah PT Garam
3. Bermitra dengan koperasi primer (GKPN) dan sekunder nelayan sebagai mitra lembaga buffer stock, untuk membeli, menyimpan dan memasarkan produk pada saatnya. Sekretariat Pusat memfasilitasi pertemuan ini.
4. Memperbaiki mata rantai kegiatan ekonomi mulai petambak sampai konsumen sehingga petambak garam dapat menikmaU rente ekonomi yang lebih baik. Tim ahli supply chain akan menyusun konsep ini lebih kongkrit
IdenUfikasi dan Analisis Mata Rantai Tata Niaga Garam
1. Melakukan kajian mata rantai tata niaga (supply chain) garam dan peningkatan nilai tambah (value added) bersama Pakar. Ada Um pakar yang bertemu secara regular dari beberapa Univ, mengkaji soal tata niaga dan pemasaran serta peningkatan kualitas garam yg di produksi.
2. Mendukung faktor-‐faktor penentu dalam mata rantai dan mengendalikan faktor penghambat seperU tengkulak. Kegiatan memotong jalur langsung tengkulak dan produden, mendorong asosiasi atau kelompok, tertarik dan mendapar.
Penetapan Quota Impor dan Produksi Garam
1. Melakukan pendatan secara berkala hasil produksi usaha garam rakyat. Tim Monev Pugar akan melakukan verifikasi dan validasi data, anggaran Pugar Pusat dan juga ke daerah
2. Menetapkan hasil produksi nasional/kebutuhan garam bersama Tim lintas Kementerian. Rapat koordinasi dibawah Menko Perekomian akan menetapkan hasil produksi dalam negeri.
3. MenyepakaU quota impor garam, khususnya garam industri. Berdasarkan hasil produksi dalam negeri, maka dilanjutkan kesepakatan quota impor yg ditetapkan kementerian Perdagangan. Anggaran di Pugar Pusat.
I. KELEMBAGAAN PELAKSANAAN INDUSTRIALISASI KP TAHAP 1
Pelaksanaan industrialisasi KP dilaksanakan dengan format kelembagaan sebagai berikut: • TINGKAT PUSAT:
– TIM KERJA REVITALISASI KP: • Ketua: Direktur yang bertanggung jawab bidang Produksi • Wakil Ketua: Direktur yang bertanggung jawab bidang pengolahan atau
pemasaran • Anggota: seluruh unsur unit eselon 1 KKP • Nara Sumber: Para Ahli dari Perguruan Tinggi dan Konsultan
• Tingkat Provinsi – TIM KERJA REVITALISASI KP
• Ketua : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan • Anggota : SKPD terkait dan penyuluh perikanan
• TINGKAT KABUPATEN/KOTA – TIM KERJA REVITALISASI KP:
• Ketua: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan • Anggota: SKPD terkait dan penyuluh perikanan
J. PERKIRAAN ANGGARAN 6 KOMODITAS
NO KOMODITAS 2012 2013 2014KENAIKAN
(%)I BANDENG
BUDIDAYA 21.750 27.787 34.241 25,49 PENGOLAHAN 5.921 147.900 221.650 1.223,88
II PATINBUDIDAYA 49.520 73.238 105.007 45,64 PENGOLAHAN 5.418 188.600 20.700 1.645,98
III UDANGBUDIDAYA 715.588 236.921 350.665 (9,44)PENGOLAHAN 26.785 233.200 271.200 393,47
IV RUMPUT LAUTBUDIDAYA 13.410 26.715 34.080 63,39 PENGOLAHAN 2.740 106.500 79.500 1.880,75
V TUNAPENANGKAPAN 153.578 543.667 594.153 131,64 PENGOLAHAN 10.733 63.050 99.000 272,23
VI PEMINDANGANPENGOLAHAN 9.165 116.000 142.000 594,05 TOTAL 1.014.608 1.763.578 1.952.196
K. PERBANDINGAN NILAI PRODUKSI DAN ANGGARAN (JUTA RP)
NO KOMODITAS 2011 2012 2013 2014 KENAIKAN (%)I UDANG
TANPA REHABNILAI PRODUKSI 2.011 2.012 2.013 2.014 44,39DENGAN REHABNILAI PRODUKSI 92.041 115.295 172.909 251.548 40,24ANGGARAN 770.977 530.665 681.735 -‐1,35
II BANDENGTANPA INDUK & BENIH UNGGULNILAI PRODUKSI 3.950 4.210 5.259 6.624 19,15 DENGAN INDUK & BENIH UNGGULNILAI PRODUKSI 3.950 5.262 6.843 9.835 35,66ANGGARAN 770.977 530.665 681.735 215,63
III PATINTANPA INDUK & BENIH UNGGULNILAI PRODUKSI 1.143 1.449 1.815 2.379 27,69DENGAN INDUK & BENIH UNGGULNILAI PRODUKSI 1.496 1.691 3.214 5.689 60,02ANGGARAN 67,627 288,521 345,907 173,26
IV RUMPUT LAUTTANPA BIBIT UNGGULNILAI PRODUKSI 403 450 601 982 36,27 DENGAN BIBIT UNGGULNILAI PRODUKSI 403 708 1.065 1.844 66,49ANGGARAN 29.330 157.481 153.100 217,07
V TUNANILAI PRODUKSI 3.535 4.424 5.318 6.590 23,09 ANGGARAN 351271 843765 981446 78,26
VI PEMINDANGANNILAI PRODUKSI 4.099 5.636 7.101 9.333 31,64 ANGGARAN 11.236 125.404 153.127 519,10
L. RESUME USAHA
PERIKANAN BUDIDAYA PER KOMODITAS
Modal Keuntungan Modal Keuntungan Modal Keuntungan
Patin di kolam 1.047,000 853,000 3.239 3.401 3.741 3.391.233,000 2.762.867,000 3.560.847,00 2.901.053,000 3.916.827 3.191.073,000 Bandeng 8,000 37,250 78.768 84.282 96.924 630.142,800 2.934.102,413 674.252,80 3.139.489,581 775.391 3.610.413,019 Rumput Laut 49,920 30,000 12.630 15.156 19.703 630.485,060 378.897,271 756.582,07 454.676,726 983.557 591.079,743 Udang -‐ -‐ Ekstens i f 120,000 162,000 68.782 85.977,63 111.771 8.253.852,000 11.142.700,200 10.317.315,00 13.928.375,250 13.412.510 18.106.887,825 -‐ Semi Intens i f 550,000 220,000 13.259 16.403 22.375 7.292.560,000 2.917.024,000 9.021.485,00 3.608.594,000 12.306.195 4.922.478,000 -‐ Intens i f 660,000 374,000 829 854 1.067 546.942,000 309.933,800 563.548,26 319.344,014 704.435 399.180,018 Total 2.434,920 1.676,250 177.506,759 206.072,676 255.580,636 20.745.214,860 20.445.524,684 24.894.030,128 24.351.532,571 32.098.914,233 30.821.111,604
2013(Rp. Juta)
2014(Rp. Juta)2012
(ha)2013(ha)
2014(ha)
Komoditas Modal kerja (Rp. Juta/Ha)
Keuntungan (Rp. Juta/ha)
Luas Lahan Revitalisasi 2012 (Rp. Juta)
LAMPIRAN
132,026
178,133
275,877
11.30
20.55
33.54
-‐
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
-‐
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
2012 2013 2014
Triliun Orang PRODUKSI UDANG DENGAN
INDUSTRIALISASI
Tenaga Kerja Nilai Tambah
62,650 75,796 101,219
102,925
150,797
214,120
-‐
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
2012 2013 2014
Ton PRODUKSI UDANG
Tanpa Industrialisasi
Dengan Industrialisasi Dibutuhkan tambahan anggaran Rp 642 Miliar (2012) untuk rehabilitasi saluran tersier
dan pendalaman kolam
INDUSTRIALISASI UDANG
2.45
3.54
5.76
108,208
128,614
174,413
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
200,000
2
3
4
5
6
1 2 3
Orang Triliun EFEK INDUSTRIALISASI
BANDENG
Nilai Tambah Tenaga Kerja
157,536.00
174,864.63
195,848.38 196,919.63
227,560.32
290,771.52
150,000
170,000
190,000
210,000
230,000
250,000
270,000
290,000
310,000
2012 2013 2014
Ton PRODUKSI BANDENG
Tanpa Industrialisasi
Dengan Industrialisasi
INDUSTRIALISASI BANDENG
94.89
162.93
234.62
13,775
21,933
33,466
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
0
50
100
150
200
250
2012 2013 2014
Orang Miliar EFEK INDUSTRIALISASI PATIN
Nilai Tambah Tenaga Kerja
97,167.39
119,030.05
149,637.78 113,361.95
204,051.52
336,685.00
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
2012 2013 2014
Ton PRODUKSI PATIN
Tanpa Industrialisasi
Dengan Industrialisasi
INDUSTRIALISASI PATIN
325.26
554.97
1,010.62
304,606
381,366
596,146
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
0
200
400
600
800
1000
1200
1 2 3
Orang Miliar
EFEK INDUSTRIALISASI RUMPUT LAUT
Nilai Tambah Tenaga Kerja
442,046.82 530,456.18
709,295.69
694,645.00
863,885.78
1,182,159.49
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
2011 2012 2013
Ton PRODUKSI RUMPUT LAUT
Tanpa Industrialisasi
Dengan Industrialisasi
INDUSTRIALISASI RUMPUT LAUT
225
254
292
200
220
240
260
280
300
2012 2013 2014
Ribu Ton PRODUKSI PINDANG
Produksi Pindang
1.50
1.99
2.86
10,440
15,460
25,940
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
1 2 3 1
2
3
4 Orang Triliun EFEK INDUSTRIALISASI PINDANG
Nilai Tambah Tenaga Kerja
INDUSTRIALISASI PINDANG
75.12
80.84
87.84
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
84.00
86.00
88.00
90.00
2012 2013 2014
Ribu Ton PRODUKSI TTC
Produksi Tuna
1.36
1.86
2.59 57,995
62,835
69,713
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
2012 2013 2014 1
2
3
4 Orang Triliun EFEK INDUSTRIALISASI TTC
Nilai Tambah Tenaga Kerja
INDUSTRIALISASI TTC
1,349 1,349 1,349
1,762
2,061
3,304
-‐
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2012 2013 2014
Ribu Ton PRODUKSI GARAM
Tanpa Industrialisasi
Dengan Industrialisasi
0.41
0.66
1.62
53,490
66,884
106,475
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
100,000
110,000
2012 2013 2014 0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80 Orang Triliun
PRODUKSI GARAM DENGAN INDUSTRIALISASI
Nilai Tambah Tenaga Kerja
INDUSTRIALISASI GARAM
661,455
843,817
1,245,303
17.44
29.32
47.62
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
500,000
600,000
700,000
800,000
900,000
1,000,000
1,100,000
1,200,000
1,300,000
1,400,000
1,500,000
2012 2013 2014
Triliun rupiah Orang
Tenaga Kerja (orang) Nilai Tambah (triliun rupiah)
DAMPAK INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
No. Komoditas 2012 2013 2014 Jumlah 1. Produksi Tuna (ton)
- Industrialisasi (IN) 75,116.51 80,837.10 87,835.99 243,789.60 - Nasional (NS) 303,370.00 205,810.00 208,208.00 717,388.00 - IN thd NS (%)* 24.76 39.28 42.19 33.98
2. Produksi Udang (ton) - Industrialisasi (IN) 102,924.54 150,797.48 214,119.86 467,841.89 - Nasional (NS) 529,000.00 608,000.00 699,000.00 1,836,000.00 - IN thd NS (%)* 19.46 24.80 30.63 25.48
3. Produksi Rumput Laut (ton) - Industrialisasi (IN) 442,046.82 530,456.18 709,295.69 1,681,798.69 - Nasional (NS) 5,100,000.00 7,500,000.00 10,000,000.00 22,600,000.00 - IN thd NS (%)* 8.67 7.07 7.09 7.44
4. Produksi Bandeng (ton) - Industrialisasi (IN) 307,569.70 174,864.63 195,848.38 678,282.71 - Nasional (NS) 503,400.00 604,000.00 700,000.00 1,807,400.00 - IN thd NS (%)* 61.10 28.95 27.98 37.53
5. Produksi Patin (ton) - Industrialisasi (IN) 97,167.39 119,030.05 149,637.78 365,835.22 - Nasional (NS) 651,000.00 1,107,000.00 1,883,000.00 3,641,000.00 - IN thd NS (%)* 14.93 10.75 7.95 10.05
PERBANDINGAN VOLUME PRODUKSI : INDUSTRIALISASI - NASIONAL
• Produksi industrialisasi dihitung mulai 2012 • Produksi nasional dihitung berdasarkan target produksi nasional 2010-2014
REKAPITULASI NILAI TAMBAH, TENAGA KERJA DAN ANGGARAN INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
No Output/Outcome Tahun Kenaikan (%/Thn) 2012 2013 2014 Jumlah
I. Nilai Tambah Komoditas (Rp. Milyar) 1. Tuna, Tongkol dan Cakalang 1,362.2 1,859.7 2,590.6 5,812.5 37.9 2. Udang 11,300.3 20,547.7 33,535.1 65,383.1 72.5 3. Rumput Laut 325.3 555.0 1,010.6 1,890.9 76.4 4. Bandeng 2,446.2 3,543.3 5,762.1 11,751.6 53.7 5. Patin 94.9 162.9 234.6 492.4 57.8 6. Pindang 1,502.8 1,986.5 2,862.9 6,352.3 38.2 7. Garam 410.8 664.8 1,622.5 2,698.1 102.9
Jumlah 17,442.4 29,319.9 47,618.5 94,380.9 65.3 II Tenaga kerja (Orang)
1. Tuna, Tongkol dan Cakalang 57,995 62,835 69,713 190,544 9.6 2. Udang 132,026 178,133 275,877 586,036 44.9 3. Rumput Laut 304,606 381,366 596,146 1,282,118 40.8 4. Bandeng 108,208 128,614 174,413 411,235 27.2 5. Patin 13,775 21,933 33,466 69,175 55.9 6. Pindang 11,943 17,447 28,803 58,192 55.6 7. Garam 32,901 53,490 66,884 153,275 43.8
Jumlah 661,455 843,817 1,245,303 2,750,574 37.6 III Anggaran Pemerintah (Rp. Milyar)
A. KKP 1. DJPT 153.57 543.66 594.15 1291.39 131.6 2. DJPB 800.26 364.66 523.99 1,688.92 -5.4 3. DJP2HP 60.76 855.25 1,020.35 1,936.36 663.4 4. DJPSDKP 164.48 234.146 262.23 660.85 27.2 5. DJKP3K 154.86 262.148 382.29 799.30 57.6 6. BPSDMKP 31.94 83.222 101.13 216.30 91.0 7. BALITBANG 23.68 29.40 35.60 88.69 22.6 8. BKIPM 27.73 41.59 62.39 131.72 50.0
Jumlah 1,417 2,414 2,982 6,814 46.9 B. PU (belum termasuk Garam) 1,035.88 255.13 399.73 1,691 -9.3
Jumlah PU+KKP 2,453.19 2,669.23 3,381.88 8,504 17.8
TERIMA KASIH