Industri Pembuatan Etilen Oksida Dari Etilen Dan Oksigen
-
Upload
iwan-saputra -
Category
Documents
-
view
311 -
download
11
Transcript of Industri Pembuatan Etilen Oksida Dari Etilen Dan Oksigen
Nama : Iwan SaputraNIM : 08/265475/TK/33678
Tugas PIK 1
Macam-Macam Industri dengan berbagai macam tipe reaksi :
1. Industri Pembuatan Etilen Oksida dari Etilen dan Oksigen(Reaksi Oksidasi)
Dalam proses ini terjadi reaksi utama yaitu pembentukan etilen oksida dan reaksi
samping menghasilkan karbon dioksida dan air.
Reaksi utama :
C2H4 + ½O2 → C2H4O
Reaksi samping :
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O
Reaksi dijalankan dalam reaktor fixed bed multitube pada tekanan 10 – 20 atm dan
temperatur 220 – 280oC dengan menggunakan katalis perak. Konversi per pass dijaga
rendah sekitar 15 % untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi, yaitu 75 %. Selain
terbentuk etilen oksida, juga terbentuk produk samping berupa gas CO2 dan H2O dengan
kandungan CO2 yang tinggi. Hal ini menyebabkan diperlukannya rangkaian CO2 absorber
dan CO2 stripper untuk mengurangi kadar CO2 sebelum gas keluar dapat direcycle kembali
ke dalam reaktor. Selain itu untuk mencegah efek eksplosivitas etilen terhadap oksigen,
maka perlu penambahan nitrogen dalam siklus reaktor.
2. Industri Pembuatan Asam Asetat (Proses Karbonilasi)
Salah satu metode untuk memproduksi asam asetat adalah dengan mereaksikan
methanol dengan karbon monoksida (Proses karbonilasi methanol).
CH3OH + CO CH3COOH
Reaksi ini dijalankan pada fase cair-gas dan merupakan reaksi irreversible. Katalis
yang digunakan adalah Rhodium kompleks dengan adanya promotor HI. Konversi yang
dihasilkan adalah 99 % pada kondisi operasi. Reaksi ini merupakan reaksi eksothermis.
Selain reaksi utama, juga terjadi reaksi samping :
CO + H2O CO2 + H2
Mekanisme reaksi :
CH3OH + HI CH3I + H2O
[Rh(CO)2I2]- + CH3I [CH3Rh(CO)2I3]-
[CH3Rh(CO)2I3]- + CO CH3 – C – Rh(CO)2I3 -
O
CH3 – C – Rh(CO)2I3 - CH3COI +[Rh(CO)2I2]-
O
CH3COI + H2O CH3COOH + HI
3. Industri Pembuatan Styrene menggunakan bahan baku Ethylbenzene
(Reaksi Dehidrogenasi)
Proses pembuatan Styrene monomer menggunakan bahan baku Ethylbenzene yang
mendasarkan pada reaksi dehidrogenasi, dengan melepas dua atom hydrogen dari cabang ethyl.
Reaksi ini merupakan reaksi endothermis dan bersifat reversibel. Panas yang dibutuhkan
digunakan untuk memutus ikatan C-H. Untuk memenuhi kebutuhan panas agar temperatur
optimum dapat dijaga kestabilannya digunakan pemanas fuel gas dari furnace yang masuk pada
bagian shell dari reaktor.
1. Reaksi utama yang terjadi
C6H5CH2CH3 ↔ C6H5CH=CH2 + H2 ΔH = 28100 cal/gmol
Ethylbenzene (g) Styrene (g) Hidrogen (g)
2. Reaksi samping yang terjadi :
a. Thermal cracking Ethylbenzene menghasilkan benzene, toluene, metana dan
etana.
Reaksi :
C6H5CH2CH3 (g) → C6H6 (g) + C2H4 (g)
C6H5CH2CH3 (g) + H2 (g) → C6H5CH3 (g) + CH4 (g)
b. Reaksi antara coke pada permukaan katalis dengan steam menghasilkan
oksida karbon dan hidrogen.
Reaksi :
C2H6 (g) + 2H2O(g) → 2 CO (g) + 4 H2 (g)
CH4 (g) + H2O (g) → CO (g) + 3 H2 (g)
CO (g) + H2O (g) → CO2 (g) + H2 (g)
Thermal cracking terjadi pada temperatur di atas 6300C sehingga untuk
operasi digunakan temperatur optimum 590 – 6300C.