Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
-
Upload
nita-kurniasih -
Category
Economy & Finance
-
view
4.892 -
download
15
Transcript of Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks Harga dan Inflasi, Permintaan
dan Penawaran Uang
Nita KurniasihXI MIA 4
Tujuan Pembelajaran
Keluar
Referensi
Materi
Menjelaskan pengertian indeks harga
Menjelaskan tujuan perhitungan indeks harga
Menjelaskan metode perhitungan inflasi
Menjelaskan pengertian inflasi
Menjelaskan penyebab inflasi
Menjelaskan dampak dan cara mengendalikan inflasi
Menjelaskan teori permintaan dan penawaran uang
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran harga
TUJUAN PEMBELAJARAN
REFERENSI
Buku paket Erlangga kelas 2LKS Kreatif Ekonomi kelas XI semester 2http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2014/04/definisi-inflasi-dan-metode.htmlhttp://sholikhudin-arif.blogspot.com/2013/03/cara-menghitung-indeks-harga-dengan.html http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/teori-kuantitas-uang.html
MATERIIndeks Harga Inflasi Permintaan dan
penawaran uang
Pengertian
Metode perhitungan
Tujuan perhitungan
Macam – macam
Pengertian
Penyebab
Jenis – jenis
Menghitung Inflasi
Cara mengatasi
Dampak
Permintaan uang
Penawaran uang
Faktor – faktor yang
mempengaruhi
Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun
yang dihitung dengan harga rata-rata pada tahun dasar. Tahun dasar yang
digunakan adalah tahun yang dibuat sebagai patokan perhitungan. Prinsipnya
bebas memilih tahun dasar, tetapi agar hasil perhitungan angka indeks harga
rasional, maka tahun dasar yang dipilih sebaiknya adalah tahun dimana
kondisi perekonomian dalam keadaan stabil dan tidak terlalu lama dengan
tahun yang akan datang.
Pengertian Indeks Harga
a. Indek harga konsumen (IHK)Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu.
b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan
perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai barang-barang tertentu.
c. Indek harga yang diterima petaniAngka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan
dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan denganhasil/yang diterima petani.
d. Indek harga yang dibayar petani.Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi pembelian/biaya
konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya.
Macam -macam Indeks Harga
Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan.
Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak.
Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
Tujuan perhitungan Indeks Harga
A. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang
meliputi indeks harga, kuantitas, dan nilai.
Keterangan:IA = indeks harga yang tidak ditimbangPn = harga yang dihitung angka
indeksnyaPo = harga pada tahun dasar
Metode Perhitungan Indeks Harga
2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)
1) Angka indeks harga (price = P)
Keterangan:IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbangQn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnyaQo = kuantitas pada tahun dasar
3) Angka indeks nilai (value = V)
Keterangan:IA = angka indeks nilaiVn = nilai yang dihitung angka indeksnyaVo = nilai pada tahun dasar
B. Angka Indeks TertimbangPenghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode
1) Metode agregatif sederhana
2) Metode LaspeyresAngka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).
Keterangan:IA = indeks harga yang ditimbangPn = nilai yang dihitung angka
indeksnyaPo = harga pada tahun dasarW = faktor penimbang
Keterangan:IL = angka indeks LaspeyresPn = harga tahun yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasarQo = kuantitas pada tahun dasar15
3) Metode PaascheAngka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Keterangan :
IP = angka indeks PaaschePn = harga tahun yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasarQn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut• Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.
• Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.
5) Metode Irving FisherPenghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving
Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche
4) Metode Drobisch and Bowley
Keterangan:D = angka indeks DrobischIL = angka indeks LaspeyresIP = angka indeks Paasche
Keterangan:
IF = angka Irving Fisher
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomia dimana harga-harga
secara umum mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini dalam jangka
panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan
harga pada Lebaran tidak dianggap sebagai inflasi. Hal ini dikarenaka
biasanya setelah masa lebaran usai, harga – harga akan kembali
1. Kenaikan permintaan (full inflation)
Dimana terjadi inflasi disebabkan oleh
kenaikan permintaan total terhadap barang dan
jasa.
2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation)
Dimana inflasi terjadi karena meningkatnya biaya
produksi, sehingga barang yang ditawarkan mengalami
kenaikan.
Penyebab Inflasi
3. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan
jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.
4. Berkurangnya jumlah barang dipasaran, artinya jumlah penawaran barang mengalami
penurunan sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak yang berakibat harga barang
naik.
5. Inflasi dari luar nergri (imported inflation), artinya inflasu karena mengimpor barang dari
luar negri sedangkan diluar negri terjadi inflasi sehingga barang-barang impor mengalami
kenaikan harga.
6. Inflasi dari dalam negri (domestic inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah
atau terjadi defisit anggaran.
Berdasarkan tingkat keparahannya : Inflasi Ringan : berada di bawah 10% per tahun. Inflasi Sedang : berkisar 10% - 30% per tahun. Inflasi Berat : berkisar 30% - 100% per tahun. Inflasi sangat berat ::berkisar 100% per tahun.
Jenis – jenis Inflasi
Berdasarkan sumbernya : Inflasi yang bersumber dari luar negri :
Terjadi karena ada kenaikan di luar negri. Jika suatu negri mengimpor barang dari negara
yang mengalami inflasi, maka otomatis kenaikan harga akan memengaruhi harga-harga dalam
negrinya sehingga menimbulkna inflasi Inflasi yang bersumber dari dalam negri :
Terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit, dapat
terjadi juga karena kegagalan panen. Kegagalan panen menyebabkan penawaran terhadap
suatu barang menurun, sehingga harga-harga akan naik.
Dampak InflasiA. Dampak terhadap pendapatan ( Equity Effects)
Efek inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian
terutama mereka yang berpenghasilan tetap dan ada pula kelompok yang mengalami
keuntungan dengan adanya inflasi
Pihak yang dirugikan :
Orang yang berpanghasilan tetap
Orang yang menyimpan kekayaan
dalam bentuk kas
Orang yang menabung
Para konsumen/pembeli
Kreditur
Para investor berupa obligasi
Pihak yang diuntungkan :
Para spekulan, petani dan pedagang
Debitur atau peminjam uang
Penyimpan kekayaan dalam bentuk
emas atau barang lain
Investor berupa saham
C. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga
barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen.
Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil
uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran
dilakukan antara barang dengan barang.
B. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada: Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat
terjadi inflasi.
Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat
terhadap beberapa jenis barang.
E. Dampak terhadap Perdagangan Internasional
Jika terjadi inflasi di dalam negeri, harga barang-barang buatan dalam negeri akan jauh lebih
mahal daripada harga barang-barang sejenis buatan luar negeri. Akibatnya, barang-barang
buatan dalam negeri tidak dapat bersaing diluar negeri. Arus impor akan meningkat dan arus
ekspor akan terhambat, bahkan mengalami penurunan terus-menerus. Pada akhirnya, hal itu
akan menghabiskan cadangan devisa Negara dan neraca perdagangan Indonesia akan
defisit/pasif.
D. Dampak terhadap pengangguran
Adanya inflasi yang tinggi akan dibayar dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Denga
kata lain inflasi akan menyebabkan rendahnya permintaan pasar, sehingga dunia usaha akan
menjadi lesu yang berakibat pengurangan tenaga kerja dan akan tercipta pengangguran.
Cara Mengatasi InflasiKebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur jumlah uang yang beredar agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu perekonomian.
1. Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirement Policy).
Bila bank sentral ingin memperkecil jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikkan tingkat cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan demikian, dana yang dapat disalurkan oleh bank umum semakin kecil, sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin sedikit.
2. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation).
Bank sentral melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka, antara lain dilakukan dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi,SBI, dan SPBU.
3. Kebijakan Diskonto (Discount Policy).
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menaikkan tingkat bunga peminjaman yang dikenakan kepada bank umum. Sebagai akibatnya, bank umum akan mengurangi pinjaman uangnya kepada bank sentral sehingga uang yang beredar semakin sedikit.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan.
Bentuk Kebijakan Fiskal:Menurunkan pengeluaran pemerintah. Menaikkan pajak.Penguranagan utang luar negriPenghematan pengeluaran pemerintahan
Kebijakan Non-Moneter dan Non-FiskalPeningkatan produksiKebijakan upahPengawasan hargaMenambah jumlah barang dipasarMenetapkan harga maksimum untuk beberapa barang
Permintaan uang diartikan sebagai kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Berdasarkan
teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua, Teori Kusntitas uang klasik dan Teori uang Keynes.
Teorti Kuantitas klasikTeori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar
Permintaan Uang
Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal berikut.a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka akan mengakibatkan perubahan yang sebanding terhadap P.b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P.
Teori permintaan uang Keynes
Menurut John Maynard Keynes ada 3 motif yang mempengaruhi permintaan uang tunai
oleh masyarakat. Ketiga motif tersebut yaitu:
•Motif Transaksi (Transaction motive)
•Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
•Motif Spekulasi (Specualtive motive)
1. Permintaan uang untuk transaksi (transaction demand)
Terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar, kita menggunakan uang untuk membeli
barang dan jasa atau untuk membayar tagihan. Permintaan uang untuk transaksi memiliki
hubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan naik, maka permintaan uang untuk
keperluan bertransaksi juga meningkat.
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga (precautionary demand)
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa
yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, kebanjiran dan kebakaran. Permintaan uang
untuk berjaga-jaga juga memiliki hubungan positif dengan pendapatan.
3. Permintaan uang untuk spekulasi (speculative demand)
Spekulasi berarti melakukan sesuatu tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa
depan. Jika seorang spekulan meramalkan bahwa harga rumah, nilai saham, atau harga emas akan
meningkat dimasa depan, mereka akan membeli rumah, saham, atau emas, dan bukan menyimpan
uang. Jadi, dalam hal ini spekulan berharap bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan dari
peningkatan harga rumah, saham, atau emas di masa depan. Ini tentu dengan sendirinya
mengurangi permintaan uang.
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi
bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu. Jumlah keseluruhan atau kuantitas uang
yang beredar dalam perekonomian (biasa disebut stok uang) memiliki pengaruh yang sangat
besar dalam berbagai variabel ekonomi.
Ada dua pengertian uang yang beredar, yaitu uang dalam arti sempit (narrow mone atau
M1) dan uang dalam arti luas (broad money atau M2).
Uang dalam arti sempit berarti semua kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank-
bank umum) kepada sektor domestik atau masyarakat. Aset yang paling jelas dimasukkan ke
dalam penghitungan ini adalah mata uang berupa uang kertas dan yang logam. Mata uang
merupakan alat pertukaran yang secara luas diterima dalam perekonomian. Dengan
demikian, mata uang merupakan bagian dari stok uang. Selain mata uang, stok uang yang
dihitung dalam M1 adalah simpanan yang mudah ditarik, seperti rekening koran (demand
deposit).
Penawaran Uang
Dengan demikian, yang termasuk ke dalam M1 adalah mata uang, traveler scheque,
rekening koran, dan simpanan lain yang mudah dicairkan.
Uang dalam arti luas merupakan M1 ditambah dengan uang kuasi (deposito,
tabungan, pasar dana, dan yang lainnya)
Jenis – jenis uang yang beredar di masyarakat :
a. M1 (uang kartal + uang giral)
M1 merupakan jenis uang yang paling cair karena dapat segera
dibelanjakan, dan juga merupakan uang biasa digunakan setiap hari. Uang
kartal terdiri dari uang logam dan kertas. Uang kartal di keluarkan oleh Bank
Sentral (BI). Uang giral adalah alat pembayaran berupa surat-surat berharga
yang dikeluarkan Bank Umum seperti cek, dan bilyet giro.
b.M2 (M1 + uang kuasi)M2 diperoleh dengan menjumlah M1 dengan uang kuasi. Uang kuasi juga
disebut near money atau uang dekat, yaitu bentuk kekayaan finansial yang dapat segera diuangkan. Meskipun berfungsi secara tidak langsung sebagai alat pembayaran, tetapi dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal maupun uang giral. Contoh uang kuasi adalah deposito berjangka pendek dan rekening simpanan/tabungan di bank umum.
c.M3 (M2 + deposito berjangka panjang)M3 merupakan gabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi, dan
deposito berjangka panjang (lebih dari satu tahun). Apabila perekonomian suatu negara semakin maju, maka pengunaan uang kartal semakin sedikit dan digantikan dengan penggunaan uang giral, dan uang kuasi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
permintaan uang :
Kekayaan masyarakat
Tersedianya fasilitas kredit
Harapan tentang harga
Kepastian tentang pendapatan yang
diharapkan
Sistem pembayaran ayang berlaku
Faktor – faktor yang mempengaruhi
penawaran uang :
Tingkat suku bunga
Inflasi
Pendapatan
Kekayaan masyarakat
Nilai tukar rupiah
Fasilitas kredit
Harga barang
Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang
Untuk mengetahui seberapa besar kenaikan harga barang, terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Dari indeks harga tersebut dapat diketahui besarnya tingkat kenaikan harga (inflasi) secara agrerat tiap periode waktu tertentu. Ada tiga cara untuk menghitung besarnya laju inflasi :
1. GNP/ PDB DeflatorCara mengukur dengan menggunakan perbandingan GNP nominal dengan GNP
riil. GNP nominal merupakan GNP berdasarkan tingkat harga yang sedang berlaku, sedangkan GNP riil adalah GNP berdasarkan tingkat harga konstan. GNP deflator dapat diukur dengan indeks Paasche.
Menghitung Laju Inflasi
Keterangan :IP = Indeks PaaschePn = harga tahun tertentu (tahun ke-n)Po = harga tahun dasarQn = kuantitas tahun tertentu (tahun ke-n)
Menghitung laju inflasi dengan GNP deflator
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK berfungsi mengukur biaya pembelian kelompok barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsume n.
IHK dapat di hitung dengan rumus berikut :
Keterangan :Qo = jumlah barang pada tahun dasrPo = harga barang pada tahun dasarPt = harga barang pada tahun t
3.Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks Harga Produsen (IHP) ini mengukur harga barang yang dibeli oleh produsen yang meliputi barang mentaj dana barang setengah jadi.
IHP dapat dihitung dengan rumus berikut :
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHP :
Keterangan :Qo = jumlah barang pada tahun dasrPo = harga barang pada tahun dasarPt = harga barang pada tahun t
Menghitung laju inflasi dengan menggunakan IHK :