Indah Noviyantirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33653... · 2017. 1. 12. ·...
Transcript of Indah Noviyantirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33653... · 2017. 1. 12. ·...
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANGTUA DAN ANAK DALAM
FILM MENCARI HILAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
Islam
(S. Kom. I)
Oleh:
Indah Noviyanti
NIM: 1112051000115
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M
i
ABSTRAK
Indah Noviyanti
NIM : 1112051000115
Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam film Mencari Hilal
Setiap manusia pasti melakukan kegiatan komunikasi. Mulai dari lahir sampai
dewasa. Komunikasi yang pertama terbentuk adalah komunikasi di dalam keluarga. Dalam
hal ini orangtua adalah orang yang mempunyai peranan besar atas pembentukan dari
kepribadian seorang anak. Karena keluarga adalah tempat pertama seorang anak belajar
tentang segala hal. Film Mencari Hilal menggambarkan keadaan yang sering terjadi dalam
sebuah keluarga. Perbedaan umur antara orang tua dan anak kerap kali memunculkan
perbedaan pandangan. Agar tetap terjadi komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak
haruslah terjalin relasi. Karena relasi dapat menciptakan harmonisasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul pertanyaan, Pertama, bagaimana
struktur narasi komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak berdasarkan alur awal,
tengah dan akhir cerita dalam film Mencari Hilal? dan Kedua, bagaimana karakter tokoh
dinarasikan dalam film Mencari Hilal? Ketiga, Apakah materi film Mencari Hilal sudah
memenuhi kriteria komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang Islami?
Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis narasi model Tvzetan
Todorov. Yaitu narasi dibagi menjadi tiga tahap. Diantaranya, alur awal, alur tengah dan alur
akhir. Dan model yang kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Vladimir
Propp hanya untuk menjelaskan tentang fungsi karakter – karakter tokoh dalam narasi.
Karena narasi tidak cukup pada analisis teks semata. Teknik pengumpulan data, penulis
menonton dvd original film Mencari Hilal serta peneliti melakukan wawancara dengan
sutradara film Mencari Hilal yaitu Ismail Basbeth.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis narasi (narrative analysis)
yang bersifat kualitatif deskriptif. Yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai
delapan karakter dalam narasi serta alur permulaan, pertengahan, dan akhir cerita. Paradigma
yang digunakan adalah konstruktivis yang berasumsi bahwa apa yang nyata merupakan hasil
konstruksi dari pemikiran individu. Subjek dalam penelitian ini adalah Ismail Basbeth selaku
sutradara film Mencari Hilal sedangkan objek dalam penelitian ini adalah film Mencari
Hilal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur yang digunakan dalam film Mencari Hilal
adalah alur Maju. Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang terdapat pada film
Mencari Hilal antara Mahmud dan Heli pada alur awal film membentuk pola hubungan
Asimetris, Pada alur tengah film hubungan KAP antara Mahmud dan Heli berpola
kompemporer, dan pada alur akhir hubungan KAP orangtua dan anak berpola simetris. Di
dalam Islam relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak berlaku sesuai dengan konteks.
Serta terdapat 7 karakter tokoh dalam film Mencari Hilal, dengan tokoh utama Mahmud dan
Heli serta didukung oleh tokoh pendukung di antaranya Halida, Pak Majid, Pak Daniel dan
Pak Arifin.
Kata kunci : Film, Narasi, Komunikasi Orangtua, Anak.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin , Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat serta salam
senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan
Anak dalam film Mencari Hilal” diharapkan mampu menyumbang wawasan serta
pengetahuan tentang narasi dalam film.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, Doa
serta dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Dr. Suparto. M.Ed. Ph.D, Selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj.
Roudhonah, M.Ag Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. H.
Suhaimi, M.Si Selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs.Masran, MA Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Fita
Fathurokhmah, M.Si ,Selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Dr. Rully Nasrullah, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
ilmu serta meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing dan
senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis selama proses penulisan skripsi
ini.
4. Prof. Andi Faisal Bakti, Ph. D, MA Selaku dosen pembimbing akademik KPI D 2012
yang telah membimbing penulis selama kurang lebih 4 tahun perkuliahan.
iii
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terimakasih telah mengajar dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis.
6. Seluruh Staff Tata Usaha dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis
dalam hal peminjaman buku – buku yang digunakan sebagai referensi dan
memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan.
7. Mas Ismail Basbeth, selaku sutradara film Mencari Hilal yang sangat berbaik hati
untuk membantu saya mendapatkan izin peminjaman copy film “Mencari Hilal”, serta
bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara.
8. Para produser Mencari Hilal yaitu Mas Hanung Bramantyo, Salman Aristo, Raam
Pundjabi, Putut Widjanarko, yang telah mengizinkan saya untuk menggunakan copy
film Mencari Hilal untuk keperluan Skripsi saya.
9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Zaelani dan Ibunda Yanti Haryati, terimakasih
atas doa, dukungan, dan kasih sayang yang tiada terhingga dan tak terhitung
banyaknya yang selalu engkau berikan kepada penulis.
10. Seluruh Keluarga besar, Kakaku Indri Lestari, Adikku Ismi Azizah, Kakak Iparku
Rizki Pradana serta keponakanku tercinta Revanza Adavi Muffarizan, terimakasih
telah menghibur dan memotivasi penulis selama penulis menyusun skripsi ini.
11. Harits Aditya Permadi, Terimakasih banyak atas doa, waktu, bantuan dan dukungan
yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini.
iv
12. Sahabat yang selalu setia menjalani perkuliahan bersama, Nina, Aya, Mely, Iryanti,
Dewi, Ana, Nicky semoga semua doa yang kita inginkan tercapai dan kita semua
bersama – sama mencapai kesuksesan.
13. Sahabat sedari SMA sampai saat ini, Rini, Enjang, Wisnu, Lupita, Roy, Wita
terimakasih telah memberikan banyak atas pelajaran dan motivasi yang kalian berikan
kepada penulis.
14. Teman – teman dari KKN SHINE 2015 terimakasih atas suka duka selama satu bulan
menjalani KKN bersama.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh
pihak yang telah membantu. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian semua.
Amiin yaa Rabbal’Alamin. Tentu banyak sekali kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Tiada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah Swt.
Jakarta, 05 Agustus 2016
Indah Noviyanti
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................... 5
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian................................................................... 7
E. Tinjauan Pustaka......................................................................8
F. Kerangka Konsep.................................................................... 10
G. Metodologi Penelitian............................................................. 12
H. Sistematika Penulisan.............................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
A. Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak........................ 18
B. Tinjauan umum tentang Film.................................................. 33
C. Teori Narasi............................................................................. 44
BAB III GAMBARAN UMUM FILM MENCARI HILAL
A. Sekilas Film Mencari Hilal..................................................... 53
B. Sinopsis Film Mencari Hilal................................................... 58
C. Biografi Sutradara Film Mencari Hilal................................... 61
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis KAP Orangtua dan Anak dalam Film Mencari
Hilal........................................................................................ 62
vi
B. Karakter Tokoh dalam Film Mencari Hilal........................... 94
C. Perspektif Islam tentang KAP Orangtua dan anak
pada Film Mencari Hilal..................................................... 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 105
B. Saran............................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Poster film Mencari Hilal............................................................................ 57
Gambar 3.2 : Ismail Basbeth sutradara film Mencari Hilal............................................... 60
Gambar 4.1 : Mahmud dan Heli saat melihat Bukit Mas.................................................. 75
Gambar 4.2 : Heli mengakui kebohongannya................................................................... 76
Gambar 4.3 : Mahmud dan Heli menumpang di mobil pembawa sayur........................... 80
Gambar 4.4 : Mahmud dan Heli berhasil melihat hilal......................................................85
Gambar 4.5 : Paspor yang menunjukan nama asli dari Heli.............................................. 86
Gambar 4.6 : Heli Memberi Air untuk Mahmud berbuka puasa....................................... 88
Gambar 4.7 : Mahmud meminta maaf kepada Heli........................................................... 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Mulai dari lahir sampai dengan dewasa manusia pasti
melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi yang pertama terbentuk
adalah komunikasi di dalam keluarga. Sebagaimana definisi dari keluarga
sendiri yaitu keluarga adalah sebagai suatu sistem yang terdiri atas
individu-individu yang berinteraksi dan saling bersosialisasi dan
mengatur.1
Komunikasi di dalam keluarga merupakan suatu hal yang penting.
Khususnya antara orangtua dan anak. Dalam hal ini orangtua adalah orang
yang mempunyai peranan besar atas pembentukan dari kepribadian
seorang anak. Karena keluarga adalah tempat pertama seorang anak
belajar tentang segala hal.
Komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak merupakan
salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu dalam
menjalin komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat
menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan
1 Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2012),h. 6.
2
yang baik dan tindakan.2 Komunikasi antarpribadi dapat dikatakan efektif
apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang disampaikan
Pada saat ini, seni di bidang perfilman sudah berkembang pesat
terutama di Indonesia, karena telah menyajikan berbagai konten yang
beragam. seperti munculnya film bernuansa dakwah dan bergenre religi.
Pada dasarnya, Film merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer
dan menjadikan manusia larut dalam sebuah dunia imajinasi pada saat-saat
tertentu. Hal inilah yang mengunggulkan film dibandingkan media
komunikasi massa lainnya.
Karena memiliki pengaruh yang cukup besar maka film kerap kali
digunakan sebagai media untuk menyampaian suatu pesan yang dibuat.
Saat ini beberapa film telah mengkombinasikan unsur hiburan dan
pendidikan di dalamnya, sehingga film atau movie dapat juga menjadi
media pembelajaran manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan
ilmu pengetahuan.3
Oleh karena itu maka penulis ingin mengkaji suatu film melalui
narasi dialog dan karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal.
penulis akan mengkaji bagaimana komunikasi antarpribadi antara orangtua
dan anak dibentuk dalam film Mencari Hilal melalui alur cerita, dialog
dan juga karakter – karakter tokoh yang terdapat dalam film tersebut.
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT.Citra
Aditya Bakti,2003),h.8. 3 Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan
„Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2010), h. 14.
3
Mencari Hilal menceritakan tentang seorang yang bernama Mahmud.
Ia adalah ayah dari 2 orang anaknya yaitu Halida dan Heli. Suatu hari
Mahmud mendapati isu bahwa sidang Isbat Kementerian Agama menelan
dana hingga 9 milyar untuk menentukan hilal. Mendengar hal tersebut
membuat Mahmud terburuk dan berkeinginan untuk menemukan hilal
seperti saat di pesantrennya dahulu. Namun keinginannya ditentang oleh
putrinya Halida karena melihat kondisi Mahmud yang sudah tua dan
sedang sakit. Tetapi Mahmud sangat bersikeras sampai ia mengatakan
“Tidak ridho mati sebelum menemukan hilal!” . Disaat yang bersamaan
Heli seorang anak bungsu dari Mahmud yang sudah lama pergi dari rumah
karena selalu berbeda pola fikir dengannya itu kembali ke rumah untuk
meminta dibuatkan paspor oleh kakaknya. Heli pun terpaksa bersedia
menemani ayahnya mencari hilal agar ia bisa mendapatkan paspor untuk
pergi ke nikaragua.
Cerita pada film ini menggambarkan sebuah perjalanan yang
dilakukan oleh seorang Ayah dan Anak yang selalu berbeda namun
mereka terpaksa bergerak atas keinginan yang berbeda dalam satu
perjalanan yang sama sampai akhirnya di dalam perjalanan tersebut
merubah perilaku mereka masing – masing.
Film ini mengandung pesan keagamaan, pesan moral dan juga
kritik sosial kepada pemerintah di dalamnya. Kelebihan di dalam film ini
adalah keberanian memperlihatkan tentang wajah Islam di Indonesia saat
4
ini yaitu kerap kali terjadi perbedaan pandangan dalam menentukan 1 hilal
pada bulan syawal di Indonesia. Kadangkala perbedaan tersebut
menimbulkan konflik dalam bermasyarakat. Selain dari pada itu film ini
juga sengaja mengangkat tema konflik yang sangat dekat dengan
kehidupan masyarakat sehari – hari yaitu perbedaan pendapat antara
orangtua dengan anaknya. Hal ini bertujuan agar pesan tersebut dapat
dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Mencari Hilal dibintangi oleh Oka Antara yang memerankan tokoh
Heli , Deddy Sutomo memerankan tokoh Mahmud dan Erythrina Baskoro
memerankan tokoh Halida. Film ini dirilis pada bulan Juli 2015,
bertepatan dengan libur lebaran. Serta disutradarai oleh sutradara muda
Ismail Basbeth.
Mencari Hilal merupakan sebuah film gerakan dari sebuah gerakan
“Gerakan Islam Cinta” dan “Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi”.
Kedua gerakan ini mempunyai visi menyampaikan pesan bahwa Islam itu
adalah agama yang toleran dan penuh cinta. Atas dasar inilah maka film
Mencari Hilal dibuat oleh lima rumah produksi yang masing – masing
memiliki kepentingan di dalamnya. Diantaranya adalah Argi Film, Dapur
Film, Mizan Production, MVP Pictures,dan Studio Denny JA.
Film ini berhasil meraih 7 penghargaan. Diantaranya adalah :
Deddy Sutomo dan Oka Antara Kategori pasangan terbaik (Indonesia
Movie Award 2016), Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria terbaik
(Indonesia Movie Actor Award 2016), Oka Antara sebagai Pemeran
5
Pendukung Pria terbaik (Indonesia Movie Award 2016), Erythrina
Baskoro sebagai Pemeran Wanita pendukung terfavorit (Indonesia Movie
Award 2016)4, Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria terpuji
(Festival Film Bandung 2015), Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama
Pria Terbaik (Festival Film Indonesia 2015).5
Karena kesuksesannya tersebut. Selain di tayangkan di Indonesia,
Mencari Hilal juga diikutsertakan dalam berbagai festival film
internasional, diantaranya Tokyo International Film Festival, Hongkong
Asian Film Festival, Cinema Asia Amsterdam dan Copenhagem Pix di
Denmark.6
Berdasarkan latar belakang inilah, penulis tertarik untuk menganalisis
narasi khususnya narasi yang berhubungan dengan komunikasi
antarpribadi antara orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal. Maka
Skripsi ini berjudul “KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA
DAN ANAK DALAM FILM MENCARI HILAL”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat
dalam pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya
pembahasan, Penelitian ini dibatasi hanya dengan mengkaji pada pesan
4 Diandra Caesarlita, artikel diakses pada 07 Juli 2016 dari http://lifestyle.sindonews.com
5 http://pialacitra.com/ diakses pada 07 Juli 2016 pukul 21.33 WIB.
6Wawancara penulis dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal pada 22
Mei 2016
6
yang terdapat pada isi teks narasi adegan dan dialog dari film Mencari
Hilal yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi orangtua dan
anak khususnya ayah dan anak . Dan penelitian ini menggunakan
model analisis struktur narasi menurut Tvzetan Todorov dan secara
sepintas teori Vladimir Propp akan digunakan di bab IV hanya untuk
mengkaji karakteristik tokoh – tokoh yang terdapat dalam narasi.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana struktur narasi komunikasi antarpribadi antara orangtua
dan anak berdasarkan alur awal, tengah dan akhir cerita film
Mencari Hilal?
b. Bagaimana karakter tokoh dinarasikan dalam film Mencari Hilal ?
c. Apakah materi film Mencari Hilal sudah memenuhi kriteria
komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang Islami?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana struktur narasi komunikasi
antarpribadi antara orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal.
2. Untuk mengetahui nagaimana karakter tokoh dinarasikan dalam
film Mencari Hilal.
7
3. Untuk mengetahui apakah materi komunikasi antarpribadi dalam
film Mencari Hilal sudah sesuai dengan komunikasi orangtua dan
anak menurut Islam.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua aspek,
yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Akademis
a. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memperkaya
bidang studi ilmu komunikasi khususnya di bidang
komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak .
b. Penulis juga berharap skripsi ini bisa menjadi bahan
referensi untuk memperkuat penelitian tentang narasi film
model Tzetan Todorov dan Vladimir Propp bagi mahasiswa
Komunikasi Penyiaran Islam khususnya, serta mahasiswa
lainnya yang mempunyai minat di bidang penyiaran dan
film pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan konstribusi yang positif kepada mahasiswa
Komunikasi Penyiaran Islam, maupun orangtua dan anak
dalam memahami komunikasi antarpribadi antara orangtua
dan anak.
8
b. Memberikan konstribusi yang positif tentang memahami
Karakter – karakter yang ada dalam sebuah film untuk
praktisi film serta peminat film.
c. Sebagai masukan kepada pembuat film ataiu mahasiswa
Komunikasi Penyiaran Islam yang berminat dalam dunia
film agar senantiasa memasukkan nilai – nilai Islam dalam
sebuah film.
E. Tinjauan Pustaka
Skripsi milik Mega Nur Fitria, dengan judul “Analisis Narasi Film
“My Name Is Khan” dalam Perspektif Komunikasi Antar Agama dan
Budaya”. Penelitian menggunakan teori narasi model Tzetan Todorov di
bab IV dan menggunakan model dari Vladimir Propp dimasukan ke dalam
bab III. Objek kajiannya adalah film “My Name Is Khan” . Ia mengaitkan
narasi film My Name is Khan yang mengandung unsur – unsur Komunikasi
Antar Agama dan budaya. Perbedaannya adalah objek kajiannya ia
menggunakan film My Name is Khan sedangkan penelitian ini
menggunakan film Mencari Hilal.7
Skripsi milik Atik Sukriati Rahmah, dengan judul “Analisis Narasi
Film 99 Cahaya di Langit Eropa” perbedaannya adalah skripsi ini hanya
mennggunakan model narasi dari Tzetan Todorov sedangkan penulis
menggunakan dua model, dan Objek kajianya adalah film 99 Cahaya di
Langit Eropa. Hasil temuannya yaitu mengaitkan narasi yang mengandung
7 Mega Nur Fitriana, “Analisis Narasi “My Name Is Khan” Dalam Perspektif Komunikasi
Antaragama dan Budaya” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, 2014).
9
unsur – unsur komunikasi antar agama dan budaya dalam film 99 Cahaya
di Langit Eropa.8
Skripsi Dewi Angela dengan judul “Nilai – Nilai
Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu”. Persamaan dalam skripsi ini
adalah teori yang digunakan yaitu teori dari Vladimir Propp dan Tzetan
Todorov, sedangkan perbedaannya adalah objek penelitiannya dan juga
nilai – nilai yang diambil. Dalam skripsi ini menggunakan konsep nilai –
nilai kekeluargaan.9
Tesis milik Robituh Widi Astuti. Dalam tesisnya ia ingin
menemukan bagaimana pola komunikasi orangtua dan anak yang terdapat
dalam al –Quran melalui kisah – kisah yang ada dalam al –Qur’an.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama sama meneliti tentang
komunikasi antarpribadi antar orangtua dan anak. Sedangkan
perbedaannya penelitian ini tidak meneliti kisah kisah tokoh keluarga yang
ada dalam al – Qur’an melainkan komunikasi orangtua dan anak yang
terdapat dalam film Mencari Hilal.10
8 Atik Sukriati Rahmah, “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa” (Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014). 9 Dewi Angela, “Nilai – Nilai Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu” (Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,2013). 10
Robituh Widi Astuti, “Komunikasi Orangtua dan Anak Perspektif Kisah dalam Al-
Qur‟an”, ( Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).
10
F. Kerangka Konsep
Bagan 1. Kerangka Konsep
Sumber : (1) Penelitian ini menggunakan karakteristik komunikasi antarpribadi Joseph A. Devito
dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia yang terdiri dari 5 aspek yaitu keterbukaan, sikap
positif, empati, sikap mendukung dan kesetaraan. (2) Gill Branston and Roy Stafford, The Media
Student‟s Book,h.36. (3) Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book,h.36. (4)
Stephen W. LittleJhon, Teori Komunikasi,h.286.
Komunikasi AntarPribadi
antara Orangtua dan Anak
dalam film Mencari Hilal (1)
Kelebihan Film
Sebagai media dakwah
Sebagai media
penyampaian pesan
Model Narasi Tzetan Todorov
( 2)
1. Alur Awal
2. Alur Tengah
3. Alur Akhir
Model Narasi Vladimir Propp (3)
1. The Villain (Penjahat)
2. Hero (Pahlawan)
3. The Donor (Penderma)
4. Helper (Penolong)
5. Princess (Putri)
6. Her Father (Ayah sang
Putri)
7. Dispatcher (Pengirim)
8. The False Hero
( Pahlawan Palsu)
Komunikasi Asimetris
Komunikasi
Komplementer (4)
Komunikasi Simeteris
(
Hubungan Orangtua dan
Anak dalam Islam.
11
Komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak merupakan
salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu dalam
menjalin komunikasi yang efektif. Dan di dalam film ini terdapat
komunikasi antarpribadi yang terjalin antara Mahmud sebagai ayah dan
Heli sebagai anak dalam film Mencari Hilal.
Film merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer saat ini
karena memiliki pengaruh yang cukup besar maka film kerap kali
digunakan sebagai media untuk menyampaian suatu pesan yang dibuat.
Saat ini beberapa film telah mengkombinasikan unsur hiburan dan
pendidikan di dalamnya, sehingga film atau movie dapat juga menjadi
media pembelajaran manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan
ilmu pengetahuan.11
Untuk menganalisis komunikasi orangtua dan anak yang terdapat
pada film Mencari Hilal. penulis menggunakan model narasi dari
Todorov. Setiap narasi memiliki 3 alur. Alur awal dimulai dari durasi 0 –
30 menit yang berisi keseimbangan suatu cerita tentang pengenalan tokoh,
situasi dan latar. Lalu alur tengah dimulai dari durasi 30 – 60 menit berisi
konfik/ masalah yang muncul dalam narasi. Bagian ini merupakan batang
tubuh dari suatu narasi. Alur akhir dimulai dari durasi 60-94 menit berisi
upaya – upaya untuk menyelesaikan suatu konflik dan merupakan inti dari
sebuah narasi.
11
Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan
„Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Jakarta, 2010), h. 14.
12
Selain dari pada alur sebuah narasi, dalam penelitian ini juga
menggunakan model dari Vladimir Propp. Yang akan menganalisis
karakter tokoh dalam film Mencari Hilal. Suatu narasi mempunyai
karakter tokoh, dan setiap karakter tersebut mempunyai fungsi dalam
narasi, dan setiap karakter tersebut saling berkesinambungan. Terdapat 8
karakter yang ada diantaranya : The Villain (Penjahat), The Hero
(Pahlawan), The Donor (Penderma), Helper (Penolong), Princess (Putri),
Ayah sang Putri, Dispatcher (Pengirim), The False Hero ( Pahlawan
Palsu).
Selanjutnya, setelah penulis menganalisis komunikasi yang
terdapat dalam film Mencari Hilal melalui alur awal , tengah dan akhir,
serta juga karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal. maka
penulis mengkaitkan pola komunikasi antarpribadi antara orangtua dan
anak yang terdapat pada masing masing alur.
Setelah itu, penulis akan menganalisis apakah komunikasi orangtua
dan anak dalam film Mencari Hilal sesuai dengan konsep dari komunikasi
orangtua dan anak menurut islam yang ditinjau dari Al – Qur’an.
13
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi
deskriptif (narrative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah
mengenai aneka fungsi bahasa (pragmatic).12
Dengan metode ini tidak
hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam film Mencari Hilal,
tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Analisis narasi
lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan diteliti. Dalam pendekatan ini,
penulis menggunakan metode yang langsung menarasikan dalam bentuk
penjelasan kualitatif tentang fenomena yang dibahas. Pendekatan ini
bertujuan untuk memahami makna sehingga dapat menggambarkan secara
luas tentang isi dari film Mencari Hilal.
Menurut Todorov suatu narasi berawal dengan adanya
keseimbangan (ekuilibrium) yang menandai suatu keadaan yang baik - baik
saja. yang kemudian keadaan itu terganggu karena adanya gangguan/
masalah.13
Lalu narasi diakhiri oleh adanya upaya untuk menyelesaikan
masalah sehingga keseimbangan (ekuilibrium) dapat tercipta kembali.14
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Sutradara Film Mencari Hilal
yaitu Ismail Basbeth. Dan sebagai objek penelitiannya adalah Film Mencari
Hilal.
12
Alex Sobur, Analisis Teks Media – Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotic, dan Analisis Framing, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2001),h.18. 13
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.46. 14
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York:
Routledge, 2003), h.36.
14
3. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi/pengamatan dilakukan dengan cara penulis
menonton rekaman dvd original film Mencari Hilal secara
berulang - ulang lalu mengamati setiap scene dan memilih
adegan – adegan yang mengandung unsur relasi orangtua dan
anak yang sesuai dengan rumusan masalah yang digunakan
untuk penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai
pengaju/ pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.15
Penulis mewawancarai Ismail Basbeth selaku sutradara dari
film Mencari Hilal untuk membantu memperkaya data dalam
penelitian ini.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bagian yang mendukung dalam
proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian.
15
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), h.127.
15
Dokumentasi berupa dokumen pendukung yang tertulis, seperti
literatur-literatur resensi film Mencari Hilal dari internet
maupun media lain, serta buku-buku tentang narasi,
komunikasi antarpribadi yang relevan dengan penelitian.
b. Pengolahan Data
Pertama penulis melakukan observasi yaitu dengan
menonton dvd original Mencari Hilal dengan mengamati adegan –
adegan dan dialog film Mencari Hilal, kemudian penulis memilih
dan menganalisis sesuai dengan model penelitian yang diinginkan,
dalam konteks ini dikaitkan dengan komunikasi antarpribadi
dengan menyesuaikan penulisan buku Pedoman Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA
(Center for Quality Development and Assurance) di Jakarta tahun
2007.
c. Teknik Analisis data
Setelah data terkumpul, kemudian di klasifikasikan sesuai
dengan pertanyaan penelitian. Temuan data ditafsirkan dan
dianalisis berdasarkan kerangka konsep lihat bagan 1.
Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik
analisis model Tzetan Todorov yaitu suatu narasi mempunyai 3
struktur yaitu alur awal, tengah hingga akhir. Pada alur awal
biasanya narasi dimulai dengan keadaan yang normal, pada alur
tengah mulai muncul konflik dalam narasi, pada bagian akhir
adalah bagian yang klimaks karena dalam alur akhir terdapat upaya
16
untuk menyelesaikan konflik dalam narasi sekaligus sebagai
penutup sebuah cerita. Lalu model Vladimir Propp digunakan
hanya untuk menganalisis karakter penokohan dalam suatu narasi.
Terdapat 8 klasifikasi karakter tokoh dalam narasi untuk mewakili
isi dari suatu pesan agar dapat tersampaikan.
H. Sistematika Penulisan
Dalam membahas suatu penelitian diperlukan sistematika
pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah –
langkah pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini terdiri atas enam sub bab antar lain latar
belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka
teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Teori
Pada bab ini terdiri dari Komunikasi Orangtua dan Anak,
Teori Narasi, Konsep Film, serta Konsep Komunikasi
orangtua dan anak menurut Islam.
17
BAB III : Gambaran Umum
Pada bab ini terdiri dari gambaran umum film Mencari
Hilal, Sinopsis film Mencari Hilal, serta biografi Ismail
Basbeth selaku sutradara film Mencari Hilal.
BAB IV : Hasil Temuan dan Analisis Data
Pada bab ini terdiri dari Alur narasi komunikasi orangtua
dan anak dalam film Mencari Hilal, Karakter tokoh yang
terdapat dalam film Mencari Hilal, serta perspektif Islam
dalam menilai Komunikasi Orangtua dan anak pada film
Mencari Hilal.
BAB V : Penutup
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan yang ditutup dengan
saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
A. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua – Anak
1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi atau (Interpersonal
Communication) merupakan komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau lebih yang mempunyai huubungan dan
mendapatkan feedback secara langsung.1 Komunikasi antar pribadi
merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan penyampaian dan
penerimaan pesan secara timbal balik. Tujuannya adalah untuk
memperoleh pemahaman makna yang sama.
Komunikasi antarpribadi pada umumnya dipahami lebih
bersifat pribadi (private) dan berlangsung secara tatap muka (face
to face).2 Relasi Antarpribadi atau Human Relations merupakan
interaksi antara seseorang dengan orang atau kelompok lain, yang
menyangkut hubungan manusiawi, etika atau moral, aktivitas
1 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, (Jakarta: Karisma Publishing
Grup, 2011),h.252.
2 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS ,2007) , h.2.
19
sehari- hari. Pada umumnya bertujuan untuk memperoleh kepuasan
bagi kedua belah pihak.3
Relasi antarpribadi merupakan hasil dari komunikasi
antarpribadi. Menurut Malcolm R. Parks komunikasi antarpribadi
merupakan bentuk komunikasi yang diatur dalam norma relasional
yang biasa terjadi dalam kelompok yang sangat kecil.4
Berkomunikasi antarpribadi merupakan keharusan bagi
setiap manusia. Keefektifan dalam relasi antarpribadi ditentukan
jika kedua pihak mampu mengkomunikasikan secara jelas apa
yang ingin disampaikan, memiliki kesamaan pikiran dan tujuan.
Keadaan ini ditandai oleh adanya kepercayaan dan keterbukaan.
2. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua- Anak
Relasi antara Orangtua dan anak terjadi setelah relasi antara
pasangan suami istri. menjadi orang tua merupakan salah satu
tahapan yang dijalani oleh pasangan yang memiliki anak. Anak -
anak menjalani proses tumbuh dan berkembang dalam suatu
lingkungan dan hubungan. Keluarga merupakan tempat dimana
sebagian besar waktu anak mempelajari sebuah komunikasi.
Komunikasi antara orangtua dan anak bersifat dua arah.
3 Dasrun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya, (Yogyakarta: Graha
Ilmu,2012), h.96.
4 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi
Antarpribadi, (Jakarta: Kencana,2014), h.14.
20
Setiap kegiatan orangtua dan anak dapat menentukan
interaksi komunikasi yang terjadi diantara keduanya. Orangtua
kerap menjadi role model bagi anak – anaknya. Dan di dalam
keluargalah pembentukan konsep diri seorang anak terbentuk.
Hubungan orangtua dan anak dalam keluarga terjalin
melalui interaksi komunikasi yang dilakukan sehari – hari. Namun
di dalam setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur – unsur
konflik, ketidakcocokan atau incompatibility adalah karakteristik
utama timbulnya konflik.5
Yang dimaksud dengan konfik adalah situasi di mana
tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau
menganggu tindakan pihak lain. hal ini kerap kali terjadi dalam
hubungan antara orangtua dan anak6.
Komunikasi akan dikatakan efektif apabila terjadi
perubahan sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Serta
menunjukan interakasi yang terjalin di antara keduanya. Berikut
adalah karakteristik dalam komunikasi antarpribadi yang dapat
menumbuhkan hubungan antarpribadi yang efektif, yaitu :7
5 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi
Antarpribadi, h.276.
6 Supratiknya, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta:
Kanisius,1995), h.94.
7 Joseph D.Vito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta : Karisma Publishing
Grup,2011),h.259.
21
a) Keterbukaan (Openess)
Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya dalam
menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif.
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek
dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator
antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi dan membuka diri bagi orang lain.
Kedua, mengacu pada kesediaan komunikator untuk
bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Aspek
yang ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan
pikiran.8
Agar komunikasi antarpribadi antara orang tua dan
anak melahirkan hubungan antarpribadi yang efektif, maka
perlu adanya sikap saling terbuka diiringi dengan sikap
percaya dan sikap suportif. Dengan itu akan mendorong
timbulnya sikap saling pengertian, saling menghargai, dan
saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
b) Empati (Empathy)
Empati adalah rasa ikut merasakan perasaan yang
sedang dialami oleh orang lain. Orang yang bersifat empati
8 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, h.286.
22
mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap orang lain serta harapan dan keinginan
orang lain untuk masa mendatang. Empati bisa berupa
verbal maupun non verbal.Terdapat beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk menanamkan rasa empati.
Diantaranya:9
Pertama, menahan godaan untuk mengevaluasi,
mengkritik dan menilai orang lain. Hal ini untuk
menumbuhkan pemahaman bersama. Kedua, mengenal
lebih jauh tentang seseorang, misal kemampuannya,
ketakutannya, keinginannya, maka dengan itu akan lebih
mudah untuk merasakan apa yang ia rasakan. Ketiga,
cobalah untuk merasakan perasaan orang lain dari sudut
pandangnya, bukan dari sudut pandang pribadi.
Ketiga hal tersebut dapat membantu kita untuk
menumbuhkan rasa empati kepada lawan bicara kita. Hal
ini dapat dilakukan terutama antara orangtua dan anak.
Komunikasi akan lebih efektif apabila terdapat perasaan
empati dari keduanya yang meminimalisir timbulnya
konflik dalam hubungan antarpribadi.
9 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, h.287.
23
c) Sikap Mendukung (Supportiveness)
Hubungan Antarpribadi yang efektif adalah
hubungan yang memiliki sikap saling mendukung serta
adanya pengakuan satu sama lain. Di dalam menjalin relasi
antara orangtua dan anak, setiap anggota keluarga harus
memberikan dukungan terhadap anggota keluarga yang
lainnya. Karena dengan adanya dukungan dari keluarga
akan membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi
setiap anggota keluarga. Baik dalam orang tua dan anak.
Di dalam menjalin relasi antara orangtua – anak,
seorang orangtua harus memiliki sifat suportif apabila
memang orangtua yang salah, dan untuk seorang anak juga
harus suportif dalam mengakui kesalahannya.
Ada beberapa prinsip dalam mendukung komunikasi
keluarga,sehubungan dengan komunikasi antara orangtua
dan anak, diantaranya :
1) Bersedia memberikan kesempatan berbicara kepada
setiap anggota keluarga.
2) Mendengarkan secara aktif apa yang dibicarakan
oleh lawan bicara.
3) Menghormati kepentingan – kepentingan tiap
anggota keluarga.
24
4) Menyelesaikan konflik secara adil sehingga terjalin
komunikasi yang baik.10
d) Sikap Positif (Positiveness)
Sikap positif adalah selalu melihat sesuatu dengan
hal yang baik. Sikap positif bertentangan dengan sikap
ketidakacuhan. Sikap positif mengacu pada dua aspek
komunikasi antarpribadi. Pertama, komunikasi
interpersonal terbina jika setiap pribadi memiliki sikap
positif terhadap dirinya sendiri. Kedua, perasaan positif
sangat penting diperlukan untuk menjalin interaksi yang
efektif.
Sikap positif biasanya terdiri dari pujian atau
penghargaan. Sikap positif dalam menjalin komunikasi
antar pribadi mutlak diperlukan. Agar komunikasi bisa
berjalan dengan efektif. Komunikasi dapat terwujud jika
keduanya dapat berpandangan positif terhadap dirinya
sendiri. Untuk orangtua tidak selalu berfikiran negatif
kepada anaknya. Agar tercapai komunikasi yang efektif
maka orangtua dapat memberikan reward terhadap anaknya
apabila seorang melakukan sesuatu yang membanggakan.
10
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi
Antarpribadi, (Jakarta: Kencana, 2014), h.173.
25
e) Kesetaraan (Equality)
Komunikasi akan berjalan dengan efektif apabila
kondisinya setara. Kesetaraan adalah perasaan saling
melengkapi antara kedua pelaku komunikasi. Dengan artian
harus ada pengakuan bahwa kedua belah pihak sama –
sama bernilai dan berharga.
Konsep Relationship sangat penting dalam kajian
komunikasi antarpribadi. “Jalinan Hubungan” merupakan
seperangkat harapan yang ada pada partisipan yang dengan
itu mereka menunjukan perilaku tertentu dalam
komunikasi. “Relationship” antar individu senantiasa
melatar belakangi pola – pola interaksi di antara partisipan
dalam komunikasi antarpribadi. Relationship dalam
komunikasi antar pribadi tidak selamanya bersifat simetris.
Tidak jarang terdapat kecenderungan dominasi dalam
hubungan antarpribadi.11
Terdapat 3 pola hubungan dalam komunikasi antarpribadi :
1. Pola komunikasi simetris adalah perilaku pelaku
merespon dengan cara yang sama perilaku pelaku
komunikasi yang lainnya (sejajar). Jika pelaku
11
Pawito,Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Jogyakarta: Lembaga
Kajian Islam Sosial, 2007), h.57.
26
melakukan kebaikan, maka pihak lain juga
melakukan hal yang sama.
2. Pola komunikasi asimetris adalah perilaku pelaku
bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya
(tidak sejajar) cenderung tidak adanya respon.
3. Pola komunikasi komplementer adalah pelaku
komunikasi merespon dengan cara yang berlawanan
dan cenderung bersifat saling melengkapi. Contoh :
Ketika seseorang bersifat mendominasi, yang lain
mematuhinya12
3. Komunikasi Orangtua- Anak menurut Islam
Di dalam Al – Qur’an sering menggunakan kata ahli
sebagai arti dari keluarga. Menurut Al – Isfahani , keluarga adalah
tempat memadukan rasa yang melalui dirinya keturunan seseorang
berkembang, serta menjadi tempat berlabuh seorang laki – laki.13
Konsep ahli atau keluarga dalam Islam dibentuk
berdasarkan pernikahan yang sah, yakni pernikahan yang sah,
yakni pernikahan yang memenuhi syarat dan rukun yang
ditetapkan oleh Al – Qur’an dan Sunnah.
12
Stephen W. Littlejhon, Teori Komunikasi,Edisi 9 ,(Jakarta: Salemba
Humanika,2008),h.286.
13 Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat
Mewujudkan Keluarga Sakinah, (Jakarta:Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,2011), h.31.
27
Keluarga inti terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak. Disini
akan dijelaskan bagimana ajaran Islam menjelaskan kedudukan
masing – masing dalam keluarga14
:
a. Kedudukan seorang suami / ayah dalam Islam
Kedudukan suami menurut Al – Qur’an adalah
sebagai kepala keluarga. Berdasarkan kedudukan suami
sebagai kepala keluarga, maka tugas pokok dan fungsi
suami terhadap keluarganya adalah mencari nafkah yang
halal yang mencakup kebutuhan sandang, pangan dan
papan serta tugas seorang suami sekaligus ayah bagi anak –
anaknya adalah memperhatikan, melindungi dan mendidik
anak – anaknya.
Namun di dalam Islam kepemimpinan yang dimiliki
seorang ayah dalam keluarga tidak boleh berlaku sewenang
– wenang, tetapi harus dijalankan secara musyawarah,
harus melibatkan istri dan anak – anak dalam memutuskan
sebuah keputusan. Karena di dalam Al- Qur’an prinsip
musyawarah merupakan solusi terbaik dalam
menyelesaikan setiap persoalan, temasuk masalah yang
terjadi dalam keluarga. Berikut adalah ayat Al – Qur’an
14
Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara &
Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah,h.92.
28
yang menjelaskan tentang konsep musyawarah dalam
masalah di keluarga :
Artinya : “Dan ibu – ibu hendaklah menyusui anak –
anaknya selama 2 tahun penuh, bagi yang ingin menyusui
secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah
dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang
tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula
seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun
(berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin
menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara
keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan
cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketuahuilah
bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat diatas menjelaskan tentang perintah
orangtua yaitu ibu untuk melaksanakan kewajibannya
menyusukan anak anaknya beserta ketentuannya, dan
kewajiban ayah sebagai seorang kepala keluarga untuk
mencari nafkah dengan cara yang halal.
29
b. Kedudukan Isteri/ Ibu dalam Islam
Menurut ajaran Islam, kedudukan seorang isteri
dalam keluarga adalah sebagai ibu rumah tangga.15
Sebagai
seorang ibu rumah tangga maka seorang istri memiliki
tugas – tugas pokok diantaranya, sebagai manager rumah
tangga. Sebagai pendidik bagi anak – anaknya. Sebagai
pemelihara kehormatan keluarganya, dan sebagai tempat
berlabuh suami dalam keadaan suka maupun duka.
c. Kedudukan Anak dalam Islam
Islam memandang kedudukan seorang anak
sangat penting bagi keluarga, masyarakat dan negara.
Karena anak merupakan anugerah dari Allah Swt.
Dalam islam anak merupakan salah satu kunci surga.
Selain kewajiban seorang orangtua, islam juga
menekankan kewajiban anak kepada orangtuanya. Al –
Qur’an menjelaskan tentang kewajiban anak terhadap
orangtua pada ayat sebagai berikut :
15
Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara &
Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah, h.92.
30
Artinya : “Dan Tuhan- mu telah memerintahkan supaya
kamu tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah
kamu berbuat baik kepada ibu dan bapak. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua – duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali –
kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
yang baik.” (Q.S Al – Isra : (23))
Berdasarkan ayat diatas, menjelaskan tentang poin – poin
kewajiban seorang anak terhadap orangtuanya. Diantaranya :
1. Perintah untuk tidak menyembah selain Allah
2. Berbuat baik kepada kedua orangtua
3. Merawat orangtua dengan sebaik mungkin dan yang
paling utama adalah perintah untuk berbakti kepada
kedua orangtua, baik itu ayah dan ibu sampai akhir
hayatnya. Tetap menjalin hubungan yang baik
dengan orangtua dengan tidak memutuskan
hubungan silaturahmi.
4. Perintah untuk berkata yang baik dan menghindari
sikap dan perbuatan yang dapat menyakiti perasaan
31
kedua orangtua. seperti tidak mengeluarkan kata -
kata kasar kepada kedua orangtua.
Selain perintah untuk menghormati kedua orangtua seperti
poin – poin diatas. Anak tidak harus menerima apa saja yang
diperintah oleh orangtuanya. Apalagi menyuruh kepada kesesatan.
Digambarkan dalam Surah Luqman juga penjelasan apabila
orangtua menyuruh kepada jalan yang menyesatkan. Seorang anak
tidak harus mentaatinya. Tetapi tetap harus menghormati mereka
sebagai seorang orangtua. Hal tersebut tertuang dalam Surah
Luqman ayat 15 sebagai berikut :
Artinya: “ Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau
tidak mempaunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau mentaati keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya
kepada-Ku tempat kembalimu, maka Aku akan
beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S Luqman : 31 (15)).
Hubungan antara orang tua dan anak sangatlah penting
dalam Islam, sehingga Allah telah menuliskan beberapa kisah
orangtua dan anak di dalam Al- Quran. Yaitu melalui tokoh –
tokoh yang ada dalam Al –Qur’an dalam menjalin komunikasi
32
dalam keluarganya. Allah menjelaskan tentang hak - hak dan
kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh orangtua ataupun oleh
seorang anak. Hal tersebut dikemas secara variatif, ada yang
berupa informasi, perintah maupun larangan. Hal ini dilakukan
agar kisah di dalam Al – Qur’an bisa dijadikan teladan dalam
menjalani kehidupan dalam berkeluarga.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
Komunikasi antara orang tua – anak telah diatur dengan sangat
baik dalam Islam , seorang anak harus berbakti dan menghormati
kedua orang tuanya tetapi tetap bersifat berimbang. Apabila
seorang orangtua mengajarkan kepada kesesatan, maka seorang
anak tidak harus mentaatinya. Tetapi tetap harus memperlakukan
orangtua mereka dengan sopan. Dan sebagai orangtua harus
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup anak - anaknya.
33
B. Tinjauan umum tentang Film
1. Film Sebagai Media Dakwah
Dakwah telah berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad
SAW sampai sekarang. Karena seiring perkembangan teknologi
dan semakin kompleksnya problematika yang dialami oleh
manusia maka dibutuhkan media dakwah yang inovatif yang lebih
mudah diterima oleh masyarakat luas. Salah satunya dengan
menggunakan media massa. Media massa yang sangat besar
pengaruhnya adalah media massa yang terdiri atas Pers, Film,
Radio dan Televisi.16
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa
adalah dapat menjangkau komunikan dalam jumlah yang relatif
banyak dan dalam waktu yang serempak.
Sebagai media komunikasi massa, Film dapat menjadi
media dakwah yang efektif dengan pendekatan yang menarik untuk
menyampaikan pesan – pesan tertentu berdasarkan kaidah kaidah
sinematografi, karena secara psikologis film memiliki
kecenderungan yang unik dalam menerangkan hal – hal yang
16
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu ,2011), h .90.
34
masih samar, mengurangi keraguan dan lebih mudah untuk
diingat.17
Sesuai dengan definisi film Film menurut UU No.33 Tahun
2009, yaitu film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata
sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan
kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat
dipertunjukkan.
Pada dasarnya, film merupakan salah satu bentuk hiburan
yang populer dan menjadikan manusia larut dalam sebuah dunia
imajinasi pada saat-saat tertentu. Saat ini beberapa film telah
mengkombinasikan unsur hiburan dan pendidikan di dalamnya,
sehingga film atau movie dapat juga menjadi media pembelajaran
manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan ilmu
pengetahuan.18
Film memiliki berbagai fungsi. Salah satunya adalah pesan
pesan keagamaan. Ada film yang menampilkan pesan dakwah
secara terang – terangan melalui judul yang digunakan, namun ada
pula film yang secara eksplisit menampillkan pesan dakwahnya.
Karena sifat film yang tidak hanya memiliki nilai informasi tetapi
film memiliki nilai ekslusif bagi para penontonnya.
17
Wahyu Illahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
,2010), h.108.
18 Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam
Adegan „Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 14.
35
Biasanya dalam sebuah film menyampaikan pesan – pesan
keagamaan melalui dialog antar pemain dan gerakan gerakan yang
disajikan dalam film.
2. Unsur Film
Terdapat dua unsur yang membantu kita untuk memahami
sebuah film. Keduanya saling berkesinambungan dalam
membentuk sebuah film, unsur ini saling melengkapi, dan tidak
dapat dipisahkan dalam proses pembentukan film. Diantaranya
adalah unsur naratif dan unsur sinematik.
a. Unsur Naratif
Unsur ini berhubungan dengan aspek cerita atau tema
film. Oleh karena itu setiap film tidak akan pernah lepas
dari unsur naratif. Unsur ini meliputi pelaku cerita atau
tokoh, permasalahan dan konflik,tujuan, serta lokasi dan
waktu.
1. Pemeran/ Tokoh
Dalam film, ada dua tokoh penting yang membantu
ide cerita yaitu pemeran utama dan pemeran
pendukung. Pemeran utama adalah bagian dari ide
cerita dalam film yang diistilahkan protagonis,
sedangkan pemeran pendukung disebut dengan
istilah antagonis yang biasanya dijadikan
pendukung ide cerita dengan karakter pembuat
36
masalah dalam cerita menjadi lebih rumit atau
sebagai pemicu konflik dalam cerita.
2. Permasalahan dan Konflik
Permasalahan dalam cerita diartikan sebagai
penghambat tujuan, yang dihadapi tokoh protagonis
untuk mencapai tujuannya, biasanya di dalam cerita
disebabkan oleh tokoh antagonis. Permasalahan ini
pula yang memicu terjadinya konflik antara pihak
protagonis dengan pihak antagonis. Permasalahan
bisa muncul tanpa disebabkan pihak antagonis.
3. Tujuan
Dalam sebuah cerita, pemeran utama pasti memiliki
tujuan atau sebuah pencapaian dari karakter dirinya.
Biasanya dalam cerita ada sebuah harapan dan cita –
cita dari pemeran utama, harapan itu dapat berupa
fisik ataupun abstrak (non- fisik).
4. Ruang/Lokasi
Ruang dan lokasi menjadi penting untuk sebuah
latar cerita, karena biasanya, latar lokasi menjadi
sangat penting untuk mendukung suatu penghayatan
sebuah cerita.
5. Waktu
Adanya penempatan waktu dalam cerita dapat
membangun sebuah cerita yang berkesinambungan
37
dengan alur cerita, karena dengan adanya waktu,
alur cerita dapat terasa lebih realistis karena telah
membantu adanya suasana antara pagi, siang, sore
ataupun malam.
b. Unsur Sinematik
Unsur sinematik adalah unsur yang membantu ide cerita
untuk dijadikan sebuah produksi film. Karena unsur
sinematik merupakan aspek – aspek teknis dalam sebuah
produksi film. Ada empat elemen yang mendukung unsur
sinematik, diantaranya yaitu:
1. Mise- en scene
Ini dapat dikatakan sebagai mata kamera, karena
meliputi segala hal yang ada di depan kamera. Mise-
en scene memiliki empat elemen pokok. Yaitu,
setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make –
up, serta akting atau pergerakan pemain.
2. Sinematografi
Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera
dan filmnya serta hubungan antara kamera dengan
objek yang akan diambil gambarnya.
3. Editing
Yaitu proses penyatuan dan pemberian efek pada
sebuah gambar (shot) lainnya.
38
4. Suara
Suara adalah segala hal dalam film yang mampu
kita tangkap melalui indera pendengaran.19
3. Jenis Film
Film memiliki beberapa jenis penyampaian pesan dan
penyampaian makna, itu semua tergantung seperti apa cara
penyampaian yang akan di buat. Film dibagi menjadi tiga jenis
yakni dokumenter, fiksi dan eksperimental. pembagian ini
didasarkan atas cara bertuturnya dari film tersebut, ada dua
pembagiannya yaitu naratif dan non-naratif.
Film fiksi mempunyai struktur naratif yang jelas,
sedangkan film dokumenter dan film eksperimental tidak memiliki
struktur naratif yang jelas. Adapun definisi dari jenis-jenis film
yang dijelaskan oleh Himawan Pratista secara singkat, sebagai
berikut: 20
a) Film Dokumenter
Film ini biasanya berhubungan dengan
orang-orang, tokoh, peristiwa atau kejadian. Film
dokumenter ini tidak menciptakan suatu peristiwa
tetapi merekamnya. Film dokumenter juga tidak
memiliki tokoh antagonis maupun protagonis.
19
Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka,2008) ,
h.3.
20 Himawan Pratista, Memahami Film , h .4.
39
Struktur bertutur dari film dokumenter umumnya
sederhana dengan tujuan agar penonton dapat
memahami dan percaya fakta-fakta yang disajikan.
b) Film Fiksi
Film fiksi terikat oleh plot, dari sisi cerita,
film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar
kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan
yang telah dirancang sejak awal. Struktur film
biasanya terikat dengan hubungan sebab akibat.
Cerita fiksi juga biasanya memiliki karakter
(penokohan) seperti antagonis dan protagonis.
c) Film Eksperimental
Film ini merupakan jenis film yang sangat
berbeda dengan dua jenis film lainnya. Film ini
tidak memiliki atau terikat oleh plot tetapi tetap
memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi
oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide,
emosi, serta pengalaman batin mereka. Film ini
umumnya tidak bercerita tentang apapun, dan juga
bentuk dari film ini abstrak dan tidak mudah
dipahami, karena mereka menggunakan simbol-
simbol personal yang mereka ciptakan sendiri.
40
4. Klasifikasi Film
Menurut himawan pratista dalam bukunya yaitu Memahami
Film, metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk
mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre, yaitu klasifikasi
dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola yang sama
sebagai berikut :
a) Drama
Drama merupakan tema yang
mengetengahkan aspek-aspek human interest,
sehingga yang dituju adalah perasaan penonton
untuk dapat meresapi setiap kejadian yang menimpa
tokoh dalam adegan tersebut. Tema ini pula bisa
dikaitkan dengan latar belakang kejadiannya. Jika
kejadiannya tersebut di sekitar keluarga, maka
disebut dengan drama keluarga.
b) Action
Pada istilah ini action sering kali berkaitan
dengan adegan berkelahi, bertengkar, dan tembak-
menembak. Sehingga, tema ini bisa dikatakan
sebagai film yang berisi “pertarungan” atau
“perkelahian” fisik yang dilakukan oleh peran
protagonis dengan antagonis.
41
c) Komedi
Komedi merupakan tema yang berbeda
dengan lawakan. Sebab, jika dalam lawakan
biasanya yang berperan adalah para pelawak. Dalam
komedi itu tidak dilakonkan oleh para pelawak,
melainkan pemain film biasa saja. Inti dari tema
komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat
penontonnya tertawa terbahak-bahak. Biasanya
juga, film yang berkaitan dengan komedi ini
merupakan suatu sindiran pada fenomena sosial atau
kejadian tertentu yang sedang terjadi.
d) Horor
Jika sebuah film menawarkan suasana yang
menakutkan, menyeramkan, dan membuat
penontonnya merinding, itulah yang disebut dengan
film horor. Suasana horor dalam film itu bisa dibuat
dengan cara animasi, special effect, atau bisa
langsung diperankan oleh tokoh-tokoh dalam film
tersebut.
e) Tragedi
Pada tema ini, tragedi menitikberatkan pada
nasib manusia. jika sebuah film dengan akhir cerita
sang tokoh selamat dari kekerasan, perampokan
42
atau bencana alam dan lainnya, bisa disebut dengan
tragedi.
f) Drama Action
Tema ini merupakan gabungan dari dua
tema, yaitu drama dan action. Pada tema drama
action ini biasanya menyuguhkan suasana drama
dan juga adegan-adegan berupa “pertengkaran
fisik.” Untuk menandainya, dapat dilihat dengan
cara melihat alur cerita film. Biasanya film dimulai
dengan suasana drama, lalu setelah itu alur
meluncur dengan menyuguhkan suasana tegang,
biasanya berupa pertengkaran-pertengkaran.
g) Komedi tragis
Suasana komedi biasanya ditonjolkan
terlebih dahulu, kemudian menyusul dengan
adegan-adegan yang tragis. Suasana yang dibangun
memang gentir, sehingga penonton terbawa dengan
emosinya dalam suasana tragis, akan tetapi
terbungkus dalam suasana komedi.
h) Komedi horor
Komedi horor sama dengan seperti komedi
tragis, suasana komedi horor juga merupakan
gabunga antara tema komedi dan horor. Biasanya
film dengan tema ini menampilkan film horor yang
43
berkembang, kemudian diplesetkan menjadi
komedi.
i) Parodi
Tema parodi ini merupakan duplikasi dari
tema film tertentu. Tetapi diplesetkan, sehingga
ketika film parodi ditayangkan, para penonton akan
melihat satu adegan film tersebut dengan tersenyum
dan tertawa. Penonton berbuat demikian tidak
sekedar karena film yang ditayangkan itu lucu tetapi
karena adegan yang ditonton pernah muncul di film-
film sebelumnya. Tentunya para penikmat film
parodi akan paham kalau sering menonton film,
sebab parodi selalu mengulang adegan film yang
lain dengan pendekatan komedi. Jadi, tema parodi
itu berdimensi duplikasi film yang sudah ada,
kemudian dikomediakan.
Film Mencari Hilal, termasuk ke dalam karakteristik film drama.
Atau bisa juga diklasifikasin ke dalam drama keluarga, karena isi cerita
mengangkat tentang komunikasi antara orangtua dan anak. Serta film ini
memiliki latar belakang kejadian sosial yaitu adanya perbedaan pendapat
dan faham – faham keagamaan dalam pencarian hilal di Indonesia.
44
C. Teori Narasi
Narasi berasal dari bahasa latin narre yang artinya membuat tahu.
Narasi berhubungan dengan usaha untuk memberitahu sesuatu atau
peristiwa.21
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai suatu
peristiwa yang telah terjadi. Narasi mendefinisikan di mana, bagaimana
berbagai hal bisa terjadi, kapan hal – hal tersebut terjadi, dan seberapa
cepat hal – hal tersebut terjadi.22
Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran
utamanya adalah tingkah laku yang dijalin dan dirangkaikan menjadi
sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu.23
Narasi berisikan
tentang bagaimana cerita disampaikan melalui representasi dari teks. Teks
dilihat sebagai rangkaian peristiwa, logika, dan tata aturan peristiwa yang
akan digunakan atau tidak. Teks dapat dikatakan narasi, apabila terdapat
berbagai macam peristiwa. Narasi mempunyai alur yang didasarkan pada
hubungan sebab dan akibat.
Menurut Braston and Stafford, narasi terdiri dari atas empat model,
yaitu:24
21
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013), h.1.
22 Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media ; Pengantar Kepada Kajian Media,
(Yogyakarta: Jalasutra, 2006), h.139.
23 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), h.136.
24
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York:
Routledge, 2003) , h.56-57.
45
a. Narasi menurut Tvzetan Todorov, suatu cerita yang memiliki alur
awal, tengah dan akhir.
b. Narasi menurut Vladimir Propp, suatu cerita yang pasti memiliki
karakter penokohan.
c. Narasi menurut Levis Strauss, suatu cerita yang membahas
mengenai hubungan narasi dengan mitos.
d. Narasi menurut Rolland Barthes, suatu cerita yang membahas
narasi dengan kode – kode.
Setelah pemaparan model-model analisis singkat di atas, Dalam
penelitian ini penulis hanya menggunakan dua model klasifikasi narasi
yaitu menurut Tvzetan Todorov dan Vladimir Propp :
1. Model Analisis Narasi Todorov
Setiap Narasi memiliki bagian pendahuluan, tengah, dan
akhir. Menurut Todorov suatu narasi berawal dengan adanya
keseimbangan (ekuilibrium) yang menandai suatu keadaan yang
baik baik saja. yang kemudian keadaan itu terganggu karena
adanya gangguan/ masalah.25
Lalu narasi diakhiri oleh adanya
upaya untuk menyelesaikan masalah sehingga keseimbangan
(ekuilibrium) dapat tercipta kembali.26
Pembuat narasi secara
sengaja memilih peristiwa, rangkaian peristiwa yang kronologis di
25
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.46.
26 Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York:
Routledge, 2003), h.36.
46
ubah oleh pembuat narasi menjadi flashback dengan tujuan untuk
menciptakan ketegangan dan menarik perhatian penonton.27
Selain
itu narasi juga mempunyai struktur, jika digambarkan struktur
narasi menurut Todorov adalah sebagai berikut:
Gambar 1 : Struktur Narasi28
Narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks
semata. Narasi berisikan penjelasan tentang bagaimana cerita
disampaikan, bagaimana materi dari suatu cerita dipilih dan
disusun untuk mencapai efek tertentu kepada khalayak.29
Jika
sebuah narasi dipotong-potong, maka narasi mempunyai beberapa
bagian (sub) di mana masing-masing bagian saling terhubung.
Dalam konteks ini, narasi bukan hanya memilih peristiwa yang
dianggap penting tetapi juga menyusun peristiwa tersebut ke dalam
tahapan tertentu. Peristiwa mempunyai tahapan awal hingga akhir
dan tahapan tersebut merupakan cara dalam menghadirkan
peristiwa kepada penonton atau pembaca. Tahapan yang melekat
inilah dipakai dalam melihat peristiwa. Alur merupakan jalinan
27
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks
Berita Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013), h.45.
28 Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks
Berita Media , h. 46 .
29 Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New
York: Routledge, 2003), h.38.
Ekuilibrium
(Keseimbangan)
Gangguan
(Kekacauan)
Ekuilibrium
(Keseimbangan)
47
peristiwa yang satu ke peristiwa yang lain sehingga membentuk
suatu cerita yang utuh atau memuat sederetan peristiwa yang
dialami oleh para tokoh. Karena peristiwa tidak dapat dilihat secara
acak, tetapi tersusun dalam suatu tahapan tertentu melalui alur pada
cerita.30
Berikut adalah pembagian alur cerita menurut Tvzetan
Todorov :
a) Alur Awal
Bagian pendahuluan pada alur awal suatu cerita adalah
bagian yang menyajikan suatu perkenalan peristiwa yang menjadi
daya tarik dan mengharuskan penonton atau pembaca memahami
adegan-adegan selanjutnya.31
Perkenalan tersebut berupa
perkenalan tokoh, situasi, dan latar certia. Setiap situasi dapat
menghasilkan suatu perubahan yang dapat membawa akibat atau
perkembangan lebih lanjut di tahapan berikutnya. Ada situasi yang
sederhana, tetapi ada juga situasi yang kompleks. Kesederhanaan
atau kekompleksannya tergantung dari mata yang berbeda.
Kompleks tidaknya situasi dapat diukur dari kaitan-kaitan antara
satu faktor dengan faktor yang lain, dapat diukur dari jumlah
faktornya, dan dapat pula diukur dari akibat-akibat yang
ditimbulkannya serta rangkaian-rangkaian kejadian selanjutnya.32
30
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks
Berita Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013) h.45-46
31 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007) h.56
32 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007) , h.150-
151.
48
b) Alur Tengah
Bagian alur tengah pada suatu cerita menyajikan tahapan di
mana mulai memasuki tahap konkretisasi dan melepaskan dirinya
dari situasi awal33
, hal ini diperlihatkan ketika rangkaian
ketegangan akan masalah – masalah mulai terjadi dan keadaan
yang tadinya tenang mulai terganggu dengan adanya gangguan
tersebut. Pada bagian ini mulai terdapat upaya untuk
menyelesaikan masalah. Bagian alur tengah merupakan batang
tubuh yang utama dari seluruh tindak-tanduk para tokoh. Bagian
ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang membentuk seluruh
proses narasi.34
c) Alur Akhir
Bagian penyelesaian pada alur akhir suatu cerita bukan
hanya menjadi titik di mana berakhirnya suatu tindakan tetapi juga
menjadi akhir dari titik di mana masalah – masalah yang diawal
terlihat tidak mungkin terselesaikan mulai menemukan solusinya.35
Nama teknis bagian akhir dari suatu narasi disebut juga peleraian
atau denouement.36
Bila seorang pembuat film ingin membuat
sebuah cerita, ia menganggap bagian akhir cerita sebagai titik di
33
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New
York: Routledge, 2003) h.56.
34 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), h.56.
35 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h.154.
36 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h.155.
49
mana perbuatan dan tindak-tanduk dalam seluruh narasi itu
memperoleh maknanya yang bulat dan penuh.37
Jadi, dalam bagian
akhir ini mencakup pemecahan dari suatu permasalahan dan
penutup dengan makna dari suatu cerita.
2. Model Analisis Narasi Propp
Suatu narasi mempunyai karakter tokoh, yakni orang atau
tokoh yang mempunyai sifat atau perilaku tertentu. Karakter-
karakter tersebut masing-masing mempunyai fungsi dalam narasi
dan setiap karakter saling berkesinambungan. Narasi tidak hanya
menggambarkan isi, tetapi di dalamnya juga terdapat berbagai
karakter. Karakter di sini dapat sesuatu yang sering ada di
kehidupan nyata atau berupa karakter seorang superhero. Karakter
tokoh dalam sebuah cerita membantu kita untuk menggambarkan
dunia atau realitas.38
Menurut Propp, karakter – karakter di dalam
narasi memiliki fungsi tertentu yang membuat narasi menjadi utuh.
Agar pesan dapat tersampaikan, karakter tokoh dapat
mewakili isi dari suatu pesan. Mulai dari karakter pahlawan (orang
baik), kemudian penjahat hingga karakter-karakter tokoh yang
membantu pahlawan dan penjahat.39
Propp tidak tertarik dengan
37
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New
York: Routledge, 2003), h.56.
38 David Herman, The Cambridge Companion to Narrative, (New York:
Cambridge University Press, 2007), h.71.
39 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis
Teks Berita Media (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013) h.65.
50
motivasi psikologis dari masing-masing karakter. Ia lebih melihat
karakter itu sebagai sebuah fungsi dalam narasi.40
Menurutnya
dalam struktur naratif yang penting bukanlah tokoh – tokohnya
melainkan aksi dari tokoh – tokoh tersebut yang disebut dengan
fungsi. Berikut adalah klasifikasi karakter tokoh dalam narasi
menurut Propp antara lain:
Tabel 2.1
Karakter dalam Narasi41
NO KARAKTER FUNGSI
1
Penjahat (Villain)
Karakter ini adalah sosok yang membuat
konflik dalam narasi. Seorang tokoh yang
memerankan peran antagonis.
2
Pahlawan (Hero)
Karakter ini dalam narasi adalah orang
yang mengembalikan situasi kacau akibat
kehadiran penjahat menjadi situasi normal.
3
Penderma (Donor)
Karakter ini dalam narasi adalah orang
yang memberikan sesuatu kepada
pahlawan, bisa berupa benda, informasi
ataupun nasihat, kekuatan supranatural.
Dimana pertolongan tersebut dapat
membantu pahlawan dalam penyelesaian
masalah dalam narasi.
4
Penolong (Helper)
Karakter ini dalam narasi adalah orang
yang secara langsung membantu pahlawan
dalam mengalahkan penjahat dan
mengembalikan situasi kembali kepada
40
Arthur A. Berger, Media and Society: A Critical Perspectiv, (Boulder: Rowman and
Littlefield Publishers, 2003), h.43.
41 Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York:
Routledge, 2003) ,h.34.
51
situasi normal.
5
Putri (Princess)
Karakter ini dalam narasi adalah orang
yang mengalami perlakuan buruk dari sang
penjahat, tetapi selain itu karakter ini juga
dapat digambarkan sebagai orang terdekat
dari pahlawan.
6
Ayah sang putri Karakter ini adalah orang yang memberikan
penghargaan kepada pahlawan.
7
Pengirim (dispatcher)
Karakter ini dalam narasi digambarkan
sebagai orang yang mengirim pahlawan
untuk menyelesaikan tugas dalam melawan
penjahat. Pengirim dalam narasi biasanya
seorang raja atau seorang bijak yang
dihormati.
Pahlawan Palsu
(the false hero)
Karakter ini dalam narasi adalah tokoh
yang pada awalnya digambarkan baik dan
membantu pahlawan, tetapi di akhir cerita
baru terbongkar bahwa dia sebenarnya
adalah seorang penjahat.
Karakter dalam narasi di atas dapat diterapkan pada semua narasi, baik
cerita tradisional ataupun cerita modern. Karakter tokoh yang telah dikemukakan
oleh Propp telah dibagi menjadi dua tokoh utama, yakni pahlawan dan penjahat.
Karakter pahlawan dan penjahat tersebut masing-masing didukung oleh karakter
tokoh lain dalam sebuah narasi sebagai pembantu.42
Melalui kedua model analisis narasi tersebut, penelitian ini akan mengkaji
melalui alur dan karakter tokoh yang akan diperkuat juga oleh dialog pada film.
42
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita
Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.73-74.
8
52
Definisi menarik tentang narasi diungkapkan oleh Bragnigan, yakni narasi adalah
cara untuk mengelola data spasial dan temporal menjadi penyebab dan
memunculkan efek keterkaitannya sebuah peristiwa dari awal, tengah dan akhir
cerita yang akan menimbulkan sifat dari cerita itu.43
Alasan penulis menggunakan
analisis narasi adalah untuk mengetahui narasi yang lebih mendalam dengan
keterkaitan relasi orangtua –anak melalui dialog pada film tersebut, karakter
tokoh dan alur cerita yang diperkuat oleh dimensi visual berupa screenshot dalam
adegan film tersebut secara ilmiah.
43
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York:
Routledge, 2003), h.33.
53
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM MENCARI HILAL
A. Sekilas Film “Mencari Hilal”
Mencari Hilal adalah sebuah film bergenre drama religi karya dari
sutradara muda Ismail Basbeth yang sebelumnya telah sukses dalam
sebuah film pendek yaitu shelter yang di produksi tahun 2011 dan another
trip to the moon yang di produksi tahun 2015, Film Mencari Hilal
merupakan film panjang religi pertama dari Ismail Basbeth.
Mencari Hilal merupakan hasil kerja sama dari 5 Rumah Produksi,
diantaranya Argi Film, Dapur Film, Mizan Production, MVP Pictures,dan
Studio Denny JA.1 Film yang berdurasi 94 menit ini dirilis pada 15 Juli
2015 bertepatan dengan momen libur lebaran. Berikut adalah penjelasan
dari kelima rumah produksi diatas :
Dapur film adalah rumah produksi milik sutradara terkenal
Indoensia yaitu Hanung Bramantyo yang didirikan tahun 2003 di Jakarta,
dalam pembuatan film Mencari Hilal dapur film mendapat tugas mengenai
bagian teknis pengambilan gambar.2
Mizan Production merupakan anak dari Mizan Grup yang dimiliki
oleh Bapak Haidar Bagir. Dalam pembuatan film ini Mizan Production
bertugas untuk memberikan ide cerita sesuai dengan dari “Gerakan Islam
Cinta”. 3
1 Mencari Hilal (2015), www.movie.co.id diakses pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 11:53
WIB. 2 www.dapurfilm.com diakses pada 21 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB.
3 Hasil wawancara penulis dengan Ismail Basbeth Selaku Sutradara film Mencari Hilal
Pada 22 Mei 2016.
54
MVP Pictures atau biasa disebut Multivision Plus merupakan
rumah produksi pertama di Indonesia. Kerjasama dihasilkan karena Raam
Pundjabi menjadi salah satu produser dalam film Mencari Hilal. Rumah
produksi ini mendapat bagian dalam pendistribusian film Mencari Hilal.4
Dan untuk Studio Denny JA merupakan studio film milik dari
Bapak Denny JA yang memprakarsai gerakan “Indonesia tanpa
Diskriminasi” yang mana pesan – pesan tersebut tertuang dalam film
Mencari Hilal.5
Film ini tidak dibuat untuk kepentingan komersil, tetapi
merupakan sebuah film gerakan dari dua kepentingan. Pertama, “Gerakan
Islam Cinta” yang diprakarsai oleh Haidar Bagir selaku Direktur Mizan
Grup. Gerakan Islam Cinta (GIC) adalah sebuah komunitas yang di
deklarasikan oleh 40 tokoh muslim Indonesia di Jakarta sebagai bentuk
respon kaum muslim terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang
mengatasnamakan agama. Komunitas ini terbuka bagi setiap orang yang
percaya bahwa Islam adalah agama cinta (rahmah), damai (salam) dan
welas asih.6
Gerakan yang kedua adalah gerakan “Indonesia Tanpa
Diskriminasi” yang diprakarsai oleh Denny JA. Gerakan Indonesia Tanpa
Diskriminasi (ITD) adalah sebuah gerakan yang menginginkan terciptanya
Indonesia untuk semua, tanpa adanya diskriminasi. Gerakan ini muncul
4 http://www.mvpindonesia.com/ diakses pada 21 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB.
5 Hasil wawancara penulis dengan Ismail Basbeth Selaku Sutradara film Mencari Hilal
Pada 22 Mei 2016. 6 www.islamcinta.com diakses pada tanggal 24 Juni 2016 pukul 22.07 WIB.
55
atas keprihatinan Denny JA atas berbagai bentuk diskriminasi yang terjadi
di Indonesia terutama setelah reformasi 1998.7
Hal ini juga disampaikan oleh Ismail Basbeth selaku Sutradara
film Mencari Hilal pada saat wawancara dengan penulis.
“...Karena film ini fokusnya bukan di komersialisisasi, tapi ini film
gerakan bagaimana kemudian orang - orang film yang fokus pada
issue ini bergabung untuk membuat film , Ini merupakan suatu
gerakan Yang pertama “Gerakan Islam Cinta” adalah gerakan
dari Direktur Mizan Grup yaitu pak Haidar Bagir, makannya ada
Mizan Production lalu ada Denny JA Studio, dia punya gerakan
“Indonesia Tanpa Diskriminasi”...”.
Film Mencari Hilal berlatar sepenuhnya di Jogjakarta, sehingga
tidak mengherankan jika hampir semua dialog yang ada dalam film ini
berlogat jawa, serta latar waktu dalam film ini mengambil waktu saat
bulan Ramadhan 1435 H atau pada tahun 2014.
Film ini termasuk dalam road movie yaitu sebuah perjalanan yang
dilakukan seorang ayah dengan anaknya. yang mengangkat tentang
konflik yang kerap kali terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Yaitu
perbedaan antara seorang ayah yang “kaffah” dengan anak laki – laki yang
“sekuler”.
Di dalam film ini juga sengaja mengangkat isu – isu tentang Islam
yang belakangan terjadi di Indonesia saat ini. Diantaranya tentang
perbedaan pandangan, faham – faham antar Islam di Indonesia serta
memasukkan beberapa kritik – kritik sosial untuk pemerintah.
Menurut Ismail Basbeth, film ini sengaja mengangkat tema hari
besar Islam karena film ini ingin mencerminkan bahwa perbedaan
7 http://dennyja-world.com diakses pada 24 Juni 2016 pukul 22.15 WIB.
56
sebenarnya bukan menjadi masalah sosial, namun yang seringkali menjadi
masalah adalah cara manusia dalam menghadapi perbedaan yang ada.
Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sulit menerima keberagaman.
Film ini menceritakan tentang sebuah penerimaan atau
“acceptance”, yaitu bagaimana dua orang yaitu seorang ayah dan anak
yang sangat berbeda dalam gagasan dan tujuannya pada akhirnya bisa
menerima perbedaan yang ada dengan ditunjukan pada akhir cerita mereka
bersalaman.8
Namun sayangnya film ini kurang mendapatkan respon positif di
masyarakat Indonesia, terbukti dengan hanya tayang selama seminggu di
bioskop Indonesia. Namun walaupun film ini tidak berhasil secara
komersil, tetapi film ini masuk ke dalam banyak nominasi yang diadakan
dalam ajang penghargaan di Indonesia. Selain masuk sebagai nominasi,
film ini mampu membuktikan keberhasilannya dengan meraih berbagai
penghargaan.
Berikut adalah penghargaan yang telah didapatkan oleh film
Mencari Hilal :
1. Deddy Sutomo dan Oka Antara dalam Kategori Pasangan
Terbaik pada Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
2. Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada
Festival Film Indonesia (FFI) 2015.
3. Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada
Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
8 Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal, Jakarta,
22 Mei 2016.
57
4. Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji pada
Festival Film Bandung 2015.
5. Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada
Festival Film Indonesia (FFI) 2015.
6. Oka Antara kategori Pemeran Pria Pendukung Terbaik
Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
7. Erythrina Baskoro kategori Pemeran Wanita Pendukung
Terfavorit Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
Melihat banyaknya penghargaan yang didapat dalam satu film
selama 2 tahun berturut – turut membuktikan bahwa film Mencari Hilal
adalah film yang diperhitungkan dan termasuk dalam film terbaik
Indonesia.
Selain di tayangkan di dalam negeri, Film Mencari Hilal juga
ditayangkan dalam Ajang – Ajang Festival internasional, diantaranya
Tokyo International Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Cinema
Asia Amsterdam dan Copenhagem Pix di Denmark. seperti yang
dinyatakan oleh Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal
kepada penulis pada saat Wawancara .
“...Dalam ajang internasional aku kirimin beberapa, tapi kan
energi ku juga terbatas toh yang pertama itu di Tokyo itu
nominasi kalo di tokyo itu Tokyo International Film Festival
terus di Hongkong Asian Film Festival terus ada di Cinema
Asia Amsterdam dan yang terakhir CPH pix (copenhagen
denmark)...”
58
B. Sinopsis Film Mencari Hilal
Gambar 3.1 : Poster Film Mencari Hilal
Mahmud (Deddy Sutomo) adalah seorang pedagang tua yang
sangat taat beragama, ia sangat menegakkan prinsip Islam secara kaffah
dalam segala aspek hidupnya, namun kadangkala pola komunikasi
Mahmud yang apa adanya membuat dirinya tidak disukai atau bahkan
dimusuhi sebagian orang. Baginya hidup adalah ibadah dan satu-satunya
hal yang penting di dunia ini adalah akhirat. "Semua ditentukan oleh
Allah," adalah kata yang sering diucapnya. Mahmud memiliki 2 orang
anak yaitu Halida dan Heli.
Halida (Erythrina Baskoro) adalah anak pertama Mahmud,
beliau sangat menyayangi ayahnya, bahkan mengurus hidup ayahnya yang
sudah tua, Halida bekerja di kantor Imigrasi.
59
Heli (Oka Antara) adalah anak bungsu dari Mahmud. Heli
seorang mahasiswa sekaligus aktivis lingkungan hidup di kampusnya.
Berbeda dengan ayahnya, Heli tidak taat beragama. Heli sering membuat
Mahmud gerah karena sikapnya yang sangat kritis terhadap agama . Heli
sudah lama pergi meninggalkan rumahnya karena sering terjadi perdebatan
dengan ayahnya.
Perbedaan cara menjalani hidup inilah yang kemudian menjadi
kerikil di dalam hubungan antara ayah dengan anak ini.
Suatu hari Mahmud terpuruk ketika mendengar berita bahwa
sidang Isbhat Kementrian Agama menelan dana hingga 9 milyaran rupiah,
Mahmud yang sudah tua mengiginkan untuk mengulangi tradisi mencari
hilal yang pernah dilakukannya saat pesantren dulu. Menurutnya, hilal
adalah gerbang menuju Fitri dan pencarian hilal sangatlah bermakna dan
Mahmud ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak
dibuat untuk memperkaya diri. Bertepatan dengan itu, Heli yang sudah
tidak lagi dianggap keluarga kembali ke rumah.
Kedatangannya bukan dalam rangka pulang kampung menjelang
lebaran, melainkan hanya ingin meminta bantuan kakaknya yang bekerja
di kantor imigrasi, untuk dibuatkan paspor agar ia dapat pergi ke
Nicaragua. Awalnya Halida enggan namun akhirnya ia bersedia membantu
Heli dengan satu syarat, yaitu Heli harus menemani Mahmud untuk
mencari hilal.
Awalnya Heli menolak untuk menemani Mahmud namun ia
terpaksa menuruti permintaan Halida agar kakaknya yang bekerja di
60
kantor imigrasi itu membantunya mengurus paspornya yang kadaluarsa
bertepatan dengan libur lebaran. Heli butuh secepatnya keluar negeri
membantu para aktifis dunia berjuang melawan perusakan lingkungan di
Nikaragua.
Sampai akhirnya kedua bapak-anak ini melakukan perjalanan
bersama dan bertemu banyak peristiwa dan orang, diantaranya ARIFIN
(Toro Margens), teman lama Mahmud yang juga ternyata seorang caleg
yang ambisius. Sampai akhirnya Mahmud dapat mewujudkan niatnya
untuk melihat hilal yang diinginkannya dan Heli dapat mendapatkan
paspor dari halida.
61
C. Biografi Sutradara Film Mencari Hilal
Gambar 2. Sutradara Film Mencari Hilal Ismail Basbeth
Ismail Basbeth adalah pria kelahiran wonosobo tahun 1985.
Sebelum terjun ke dalam dunia film, ia terlebih dahulu belajar musik
tradisional di bandung. Dan melanjutkan pendidikannya jurusan ilmu
komunikasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ia mulai terjun ke dunia film saat bergabung dengan Jogja -
Netpac Asian Film Festival tahun 2006. Dan mulai membuat film pendek
perdananya pada tahun 2008 yang berjudul “Hide and Sleep”.9
Pada tahun 2011 dirinya berpartisipasi dalam program
internasional dan mendapatkan fellowship untuk belajar di Asian Film
Academy (AFA) di Korea Selatan dan memenangkan BFC & SHOCS
Scholarsip Fund.
Sampai saat ini, beliau telah memproduksi setidaknya 8 film
pendek. Berikut adalah daftar film pendek hasil karya dari Ismail Basbeth :
hide and sleep (2008), Harry van Jogja (2010), Fixation (2011), Shelter
9 http://jogjafilmacademy.com/id/pengajar-ismail-basbeth/ diakses pada 21 Agustus 2016
pukul 11.30 WIB.
62
(2011), Ritual (2012), The Thieves (2012), Lemari Kyo (2012), Who the
fuck is Ismail Basbeth (2012). Another trip to the moon (2015)
Setelah membuat film pendek. Ismail Basbeth mendapat tawaran
dari Hanung Bramantyo untuk menyutradarai film Mencari Hilal (2015).
Seperti yang disampaikan Ismail Basbeth saat wawancara dengan penulis
sebagai berikut :
“Sampai saat shooting pertama film panjang saya berjudul
“Another trip to the Moon” kemudian saya bertemu dengan mas Hanung
lalu diajak untuk membuat suatu karya saat itu. Satu ucapan mas Hanung
yang saya ingat “Kalau seluruh sutradara muda berbakat seperti kamu
hanya mengurusi dirimu sendiri, lalu siapa yang mengurusi penonton film
Indonesia?” dan saat itu saya baru kepikiran, “kenapa ngga aku coba
ya?”10
Mencari Hilal merupakan film panjang pertamanya. Dan film
tersebut masuk dalam nominasi Asian Future Award dalam Tokyo
Internasional Film Festival tahun 2015 di tokyo serta mendapatkan
banyak penghargaan di Indonesia.
Selain sebagai seorang sutradara. Ismail Basbeth juga merupakan
seorang produser dan Co- Founder dari Hide Project Film , Lab bosan
berisik, dan Jogja -NETPAC Asian Film Festival.11
Hide project film awalnya adalah sebuah rumah produksi alternatif
yang memberikan perhatian dengan selalu memberikan penawaran
alternatif baik dalam gaya bercerita, tema ataupun teknik produksi yang
bekerja sama dengan sutradara – sutradara kreatif. Hal ini dilakukan
10
Hasil wawancara dengan Ismail Basbeth pada 22 Mei 2016. 11
https://ismailbasbeth.wordpress.com/about/ artikel diakses pada 13 Agusutus 2016
pukul 18.00 WIB.
63
Basbeth bersama kedua temannya yang sama – sama konsen dalam bidang
perfilman.
Bosan berisik lab berdiri sejak tahun 2012. hadir untuk
mempertahankan semangat eksperimentatif tidak hanya pada karya film,
tetapi seperti seni rupa, seni pertunjukan, semi musik, dan sebagainya.
Ismail Basbeth mengharapkan hadirnya kedua hal ini dapat saling
mempengaruhi dan mampu merangsang tumbuh kembang sumber daya
manusia yang kreatif dalam pengelolaan manajerial yang lebih dinamis
dan adaptif di Indonesia.
62
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan data dan hasil analisis
penelitian yang terdapat dalam film Mencari Hilal, sesuai dengan teori yang
penulis gunakan yaitu analisis model Tvzetan Todorov dan teori Vladimir Propp
untuk menganalisis karakterisasi tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal.
Berikut adalah hasil temuan yang berkaitan dengan teori diatas :
A. Analisis KAP Orangtua dan Anak dalam Film Mencari Hilal
Menurut Tvzetan Todorov, Narasi terbagi menjadi tiga bagian
yaitu terdiri dari struktur awal, tengah, hingga akhir. Berikut adalah
analisis alur narasi dari film Mencari Hilal.
1. Analisis KAP Orangtua dan anak terhadap Alur Awal film
Mencari Hilal
Bagian awal adalah bagian pengenalan suatu cerita,
memperkenalkan tokoh – tokoh dan keadaan masih tampak
normal. Dengan adanya alur awal membuat penonton mampu
memahami adegan – adegan selanjutnya dalam narasi. Penulis
membatasi alur awal ini yaitu narasi yang dimulai dari film dimulai
sampai dengan menit ke-30. Berikut adalah analisis alur awal dari
narasi film Mencari Hilal.
63
Scene 1 : 00.00 – 09.26
Bagian ini dibuka dengan tulisan “ Mempersembahkan
sebuah film Gerakan Islam Cinta dan Indonesia Tanpa
Diskriminasi” dan dilanjuttkan dengan pengertian hilal terlebih
dahulu. Selanjutnya adegan pertama adalah saat Mahmud (Deddy
Sutomo) yang sedang berdagang di pasar. lalu datang seorang
pembeli yang ingin membeli beras di tokonya sebanyak 50 Kg,
sedangkan di stok gudang, Mahmud hanya memiliki stok beras 70
Kg, terjadi perbedatan antara Mahmud dengan seorang pembeli
tadi.
Pembeli : “Pak, minta yang ini 50 kg
yaa”
Busro (Karyawan Mahmud) : “Hhm, yang itu di gudang
tinggal 70 Kg bu, ibu ambil
20 Kg saja yaa”
Pembeli : “Lho, sampeyan ini
bagaimana toh, kalo perlu
yang ini saya naikan
harganya jadi 10 ribu, ambil
semua itu stokmu yang di
gudang, tak habisin semua”
Mahmud : “Astaghfirullah, buk kalau
nanti orang lain
membutuhkan piye?”
Pembeli : “Sampeyan ini piye toh pak,
katanya dagang, diajak
untung kok malah ndak mau
yo.”
Mahmud : “Saya ngga dagang bu,
Ibadah”.1
Melihat dialog tersebut, terlihat sekali bahwa pembeli
tersebut bersifat sombong namun hal ini tidak menggoyahkan
1 Dialog pada durasi menit ke 02 : 30 dalam film Mencari Hilal.
64
Mahmud, ia menunjukkan bahwa ia benar -benar seseorang yang
sangat memegang teguh nilai – nilai keislaman dalam seluruh
aspek hidupnya. Ia tidak peduli apabila ia harus merugi. Karena
menurutnya ia tidak berdagang melainkan Ibadah. Namun karena
sifatnya yang dinilai sok agamis, banyak sekali rekan sesama
pedagang yang tidak menyukai Mahmud, karena mereka
menganggap Mahmud membuat tokonya sepi dari pembeli.
Scene 2 : 09.30 – 14:50
Keesokan harinya, Mahmud mendengar kabar di televisi
yang menyebutkan bahwa sidang isbat Kementerian Agama
menelan dana hingga milyaran rupiah, lalu Mahmud menanyakan
tentang kebenaran masalah ini dengan Saipul (Pak Hasmi),
temannya saat di pesantren dulu. Mendengar penjelasan dari
Saipul tentang apa saja yang membuat sidang Isbat memerlukan
biaya milyaran rupiah, Mahmud ingin mengulang tradisi melihat
hilal seperti yang ia lakukan dulu dengan teman- temannya di
pesantren, lalu berniat mengajak Saipul , tetapi Mahmud tersadar
bahwa Saipul tidak bisa ikut karena penyandang disabilitas.
Berikut adalah kutipan dialog antara Mahmud dan Saipul :
Mahmud : “Pul, kita harus kirab lagi, kita harus pergi
ke tempat kyai lagi”.
Saipul : “Ooh boleh”
Mahmud : “Kita harus lihat Hilal”
Saipul :”Oke”
65
Mahmud : “Kamu harus ikut pul”
Saipul : “Uuuh ikuuuuuut”
Mahmud : “Aku serius loh pul”
Saipul : “Saya juga serius”
Mahmud : “Astaghfirullah hal adziim” (sambil
melihat keadaan saipul diatas kursi roda).2
Keinginan Mahmud tetap bulat, ia tetap berniat ingin pergi
seorang diri melihat hilal, namun tidak diizinkan oleh putrinya
Halida (Erythrina Baskoro), karena melihat kondisi kesehatan
ayahnya yang sedang sakit dan sudah tua. Berikut adalah kutipan
narasi saat Halida melarang kepergian Mahmud :
Mahmud : “Ndo, kalau sampe bapak meninggal
belom sempat melihat hilal,Bapak ngga
Ridho!”
Halida : “Pak, kalo sampe terjadi apa – apa sama
bapak, saya ngga bisa maafin diri saya
sendiri pak. Apa bapak tega membiarkan
saya seumur hidup dengan rasa bersalah”.
Mahmud : “Ndo, bapakmu iki wes tuo, udah ngga ada
kesempatan lagi”.
Halida : “Bapak, orangtua halida tinggal bapak,
tolonglah ngerti pak”.3
Dari percakapan diatas, terlihat sekali bahwa Halida
adalah seorang anak yang sangat patuh dan menyayangi ayahnya.
2 Dialog pada durasi menit ke 12 : 10 dalam film Mencari Hilal.
3Dialog pada durasi menit ke 18 : 15 dalam film Mencari Hilal.
66
Scene 3 : 14.51 – 20.46
Disaat yang bersamaan, Heli (Oka Antara) pulang.
Keinginannya untuk pulang hanya untuk meminta tolong kepada
Halida untuk dibuatkan paspor karena ia harus pergi ke nikaragua
untuk membantu konflik yang terjadi disana. Awalnya Halida tidak
ingin membantu membuatkan paspor untuk Heli, namun akhirnya
Halida berjanji akan membuatkan paspor untuk Heli dengan syarat
Heli harus menemani Mahmud pergi. Heli menolak menemani
ayahnya.
Berikut adalah kutipan Narasi saat Heli menolak untuk
menemani ayahnya :
Heli : “Kamu ngga serius kan mbak? Aku kesini
buat ngurusin paspor bukan buat ngurusin
bapak”.
Halida : “Apa semua aktivis itu kaya kamu gitu hel?
Sama negara lain di belain, tapi sama bapak
sendiri nemenin aja engga mau”.
Heli : “Apa bapak pernah nemenin ibu saat ibu
sakit?”
Halida : “Menurut kamu, almarhum ibu akan
seneng liat kamu gak hormat sama bapak
gitu?”
Mahmud : “Sudah” (sambil membanting koper
miliknya) “kalau mau ikut suruh cepet”
ucap Mahmud ke Halida seraya menyuruh
Heli agar segera bergegas.4
Heli pun dengan terpaksa menuruti permintaan Halida
untuk menemani Mahmud agar dapat segera dibuatkan paspor.
4 Dialog pada durasi menit ke 20 : 05 dalam film Mencari Hilal.
67
Scene 4 : 22.25 – 30.00
Perjalanan antara Mahmud dan Heli pun dimulai, diawali
dengan menaiki bus, Mahmud yang memang memiliki sifat yang
sangat Islami, selalu menerapkan ajaran Islam secara kaffah di
segala lini hidupnya, tidak segan menceramahi seorang supir bus
yang tidak berhenti saat melewati sebuah masjid. Berikut adalah
dialog saat Mahmud menceramahi Supir bus.
Mahmud : “Nak, sudah zuhur.”
Supir Bus : “Yaa, memang sudah pak.”
Mahmud : “Satu mesjid sudah dilewati,tadi
ada mushola kelewatan, mbo yaa’
kita ini solat dulu toh nak.”
Supir Bus : “Kita ini musafir kan pak.”
(Ucapnya Sambil meminum air
mineral).
Mahmud : “Loh, nak ini nggak puasa toh?”
Supir Bus : “Aduh pak, pekerjaan saya ini
berat dan penuh resiko loh, gimana
nanti kalo saya itu lemes, ngantuk,
nasib penumpang saya itu loh.”
Mahmud : “Nak sudah bayar fidyah? Nak,
orang yang menunda sholat itu nanti
di alam kubur akan bertemu itu ular
yang sering memukul pendosa
berkali – kali sampai terjungkal. Itu
baru menunda shalat, belum yang
tidak berpuasa, belum yang tidak
membayar fidyah, apalagi berzinah.
Waaah dosanyaa, jangan jangan adik
ini pernah berzinah?”
Supir Bus : “Ih ngawur bapak”.
Mahmud : “Orang yang tau, pura – pura tidak
tau, wah nanti akan dilaknat allah
sebesar - besarnya! Sampean ini
supir, jadi kalo nanti di akhirat kamu
mau jadi ahli neraka?”
Supir Bus : “Heh bapak ini emang siapa? Gusti
Allah toh? Kok mau masukin orang
68
ke neraka? Emangnya bapak gusti
allah?”5
Lalu Mahmud dan Heli diturunkan oleh Supir bus yang
tidak suka diceramahi oleh Mahmud. Mahmud dan Heli terus
berjalan. Mahmud terlihat bingung kemana ia akan pergi ,Mahmud
pun menanyakan lokasi “Telaga Pekerti” yaitu tempat untuk
melihat hilal saat ia pesantren dahulu , namun tidak ada satupun
yang mengetahui tempat tersebut.
Di saat itu Heli hendak membeli minum dan berniat untuk
membatalkan puasanya, namun keinginan Heli itu ditentang
Mahmud, minuman yang dibeli Heli dibuang oleh Mahmud.
Heli pun tidak tinggal diam sekarang, dia menanyakan
kepada Mahmud tempat apa yang ingin mereka tuju.
Heli : “Sebenernya kita ini mau kemana?
Kita udah ganti angkot 4 kali,
lewatin tempat ini 2 kali.”
Mahmud : Dari mana kamu tahu? (seakan
tidak mau disalahkan)
Heli : “Itu penginapan (sambil menunjuk
ke arah hotel) ,udah bolak - balik kita
lewatin.”
Mahmud : “Oke istirahat dulu lah”.6
Akhirnya Mahmud memutuskan untuk beristirahat di
penginapan tersebut.
5 Dialog pada durasi menit ke 23:30 dalam film Mencari Hilal.
6 Dialog pada durasi menit ke 29 : 09 dalam film Mencari Hilal.
69
Setelah penulis melakukan analisis terhadap alur awal film
Mencari Hilal, penulis tidak menemukan adanya komunikasi antar
pribadi antara orangtua dan anak sesuai berdasarkan konsep
karakteristik efektivitas komunikasi antarpribadi menurut Joseph
A. DeVito.7
2. Analisis KAP Orangtua dan anak terhadap Alur Tengah film
Mencari Hilal
Pada bagian ini mulai muncul adegan – adegan yang
menegangkan dan mulai terjadi konflik. Bagian tengah merupakan
pengembangan dari situasi awal. Bagian tengah dimulai dari narasi
menit ke -30 sampai menit ke -60. Berikut adalah analisis narasi
alur tengah dalam film Mencari Hilal.
Scene 5 : 30.01 – 35.05
Saat di penginapan, Mahmud bertanya kepada Pemilik
penginapan mengenai keberadaan “Telaga Pekerti”, dan ternyata
pemilik hotel mengetahui keberadaan “ Telaga Pekerti” dan ia
memberitahu Mahmud bahwa sejak tahun 1981 nama “Telaga
Pekerti” telah berubah nama menjadi “Bukit Mas” karena konon
katanya banyak orang yang menjadi kaya raya karena mengurus
tambang kapur disana.
7 Joseph. A.devito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta: Karisma Publishing Grup,2011),
h.259- 270
70
Tanpa berlama - lama, Mahmud langsung melanjutkan
perjalanannya. Sesampailah mereka di Bukit Mas, namun yang
mereka temukan tidak sesuai dengan ekspektasi, karena kenyataan
bahwa keadaan Bukit itu sekarang adalah sebuah bukit kapur yang
sudah rusak karena kegiatan pertambangan. Dengan wajah kecewa
akhirnya mereka berdua kembali ke penginapan.
Walaupun Mahmud kecewa, namun ia masih tetap berniat
untuk melihat hilal dengan mencari jalan kedua, yaitu ke rumah
Pak Sofyan, ia adalah teman Mahmud sewaktu pesantren.
Scene 6 : 35.06 – 42.21
Keesokan hari, Mahmud dan Heli melanjutkan perjalanan
mereka, dimulai dengan mendatangi rumah Pak Sofyan dan
ternyata Pak Sofyan sudah pindah sejak 5 tahun lalu. Mahmud
menanyakan alamat baru dari Pak Sofyan ke pemilik rumah baru,
akhirnya Mahmud mendapatkan alamat rumah Pak Sofyan.
Tetapi, Mahmud tidak terbuka dengan Heli soal dirinya
yang ternyata belum mengetahui kemana tujuan mereka
selanjutnya. Berikut adalah kutipan narasi saat Heli menanyakan
ke Mahmud mengenai tempat tujuan mereka :
Heli : “Jadi sebenernya bapak ngga ngerti kita
mau kemana?”
Mahmud : “Kapan bapak bilang pernah mengerti?”
Heli : “Lah, dari kemarin bapak ngomong seolah
– olah bapak ngerti banget tujuan kita mau
kemana. Kalo tau begini kan gak mungkin
71
satu, dua hari perjalanan kita pak. Waktuku
mepet”
Mahmud : “Kenapa mesti ikut? Bapak tidak pernah
memaksa!”.8
Melihat percakapan yang terjadi antara Mahmud dan Heli,
terlihat jelas bahwa Mahmud adalah orangtua yang keras, teguh
pendirian. Dan tidak mendengarkan sama sekali masukan yang
diberikan oleh anaknya.
Perjalanan mereka pun di lanjutkan, mereka menaiki bus
untuk ke rumah Pak Sofyan yang baru. Berikut adalah kutipan
dialog yang terjadi antara Heli dan Mahmud saat Heli menanyakan
tentang kepastian tempat kedua yang mereka akan tuju :
Heli : “Nanti kalo alamatnya nggak ketemu lagi
gimana? Percuma loh kita buang – buang
waktu”.
Mahmud : “Kalo setiap langkahmu niatnya untuk
allah tidak ada yang percuma”
Heli : “Kenapa mesti mempersulit hidup kaya
gini toh pak? teknologi udah ada, ahli juga
banyak, kalo ngeliat hilal bisa cepet ngapain
dibikin lama?”
Mahmud : “Dari dulu bapak tuh memang begini”
Heli : “Sekarang aku tanya, apa yang namanya
ibadah itu harus selalu mempersulit hidup?”
Mahmud : “Apakah hidup itu hanya sebatas sulit dan
gampang? Hah? Minggir!”9
Dari dialog tersebut, terlihat jelas sekali perbedaan yang
nampak antara seorang ayah yang masih bersifat tradisional dengan
8 Dialog pada durasi menit ke 37 : 07 dalam film Mencari Hilal.
9 Dialog pada durasi menit ke 38 :15 dalam film Mencari Hilal.
72
seorang anak yang sudah modern. Ini merupakan salah satu
penyebab hubungan ayah dan anak antara Mahmud dan Heli tidak
berjalan baik.
Saat di dalam bus, Heli menelepon teman sesama
aktivisnya, namun teman Heli sangat kecewa dengan dirinya dan
membatalkan kepergian dengan menggantikannya dengan orang
lain.
Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan mereka kembali
untuk mencari alamat rumah Pak Sofyan. Heli menunjukkan
alamat dengan aplikasi google maps ke Mahmud dengan alasan
agar bisa cepat sampai. Awalnya Mahmud tidak mempercayai Heli
begitu saja, tetapi lambat laun akhirnya Mahmud menuruti nasihat
dari Heli.
Scene 7 : 42.22 – 48.26
Mereka melanjutkan perjalanan untuk ke rumah pak Sofyan
yang baru. Dan saat itu Mahmud baru mengetahui bahwa ternyata
Heli sengaja menunjukan alamat yang salah agar mereka bisa
segera pulang. Hal ini juga dijelaskan oleh Ismail Basbeth selaku
sutradara Mencari Hilal saat wawancara dengan penulis :
“...Iya, dia sengaja nunjukin yang salah, terus pura – pura
bodoh biar bisa cepet pulang. Eh ternyata malah
mempertemukan Mahmud dengan temannya yang lain...”.10
10
Wawancara dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal.
73
Mahmud kecewa saat mengetahui bahwa Heli telah
membohonginya. Lalu ia menuju masjid untuk hendak berbuka
puasa dan beristirahat. Dan tanpa sengaja saat menjelang berbuka
Mahmud bertemu dengan teman saat di pesantrennya dulu, yaitu
Djunaedi (Ernanto Suyiek).
Djunaedi mencoba mengarahkan Mahmud dan Heli agar
tidak ke tempat Pak Sofyan karena terlalu jauh, dan Djunaedi
mengarahkan agar ke tempat pak Arifin dikarenakan jaraknya lebih
dekat. Dan Mahmud menuruti masukan dari Djunaedi.
Scene 8 : 48.27 - 54.48
Sampailah mereka dirumah pak Arifin (Toro Margens),
yang ternyata sekarang beliau menjadi seorang Caleg yang
ambisius. Di depan pagar rumahnya terpajang semua atribut
kampanye. Mahmud langsung menyampaikan keinginannya untuk
mencari hilal kepada pak arifin. Pak Arifin pun menceritakan
bahwa saat dia pesantren dulu ia pernah mencari hilal dengan
teman – temannya di tempat yang bernama “Menara Hiro” itu
adalah tempat sebelum kirab dipindah ke Telaga Pekerti.
Mahmud langsung meminta tolong untuk diantarkan ke
“Menara Hiro”, Namun Arifin berkelak tidak akan pergi kesana
lagi karena sakit hati dengan masyarakat di desa Karangmadu yang
tidak memilih beliau saat mendaftar menjadi bupati di daerah
tersebut.
74
Arifin pun menasihati Mahmud agar mengurungkan niatnya
untuk mencari hilal, namun Mahmud masih ingin terus berjuang
untuk kemashlahatan Umat.
Scene 9 : 54.50 – 60.00
Keesokan harinya Mahmud dan Heli melanjutkan
perjalanan untuk mencari kantor Kecamatan untuk menanyakan
mengenai kejelasan tempat “Menara Hiro” yang mereka tuju. Di
tengah jalan ia bertemu dengan pria yang bernama Andi (Bandel
Elyas) yang sedang duduk di warung kopi. Heli hendak
menanyakan lokasi kantor kecamatan dan Menara Hiro, Andi tidak
tahu tetapi ia mengusulkan untuk nememui Pak Daniel, karena ia
dianggap mengetahui seluk beluk daerah tersebut.
Sesampai di tempat pak Daniel (Rukman Rosadi), ternyata
tempat itu adalah sebuah Gereja yang dibuat di pekarangan rumah,
dan Pak Daniel adalah seorang Pendeta. Namun saat Umat Nasrani
sedang beribadah tiba- tiba datang segerombolan Ormas dengan
menggunakan atribut Islam membubarkan kegiatan gereja tersebut.
Heli yang melihat kejadian itu tidak terima perbuatan yang
dilakukan oleh ormas tersebut. Karena tidak menghargai toleransi
antar umat beragama. “Hukum siapa? Hukum orang arrogant
75
seperti kalian? Ibadah ini hak mereka, tunggu lah sampai mereka
selesai”. 11
Islam mengajarkan toleransi kepada setiap umatnya. Yaitu
dengan tidak mencampuradukkan agama orang lain dan memaksa
penganut agama lain untuk beribadah seperti umat Islam. Seperti
firman Allah yang berbunyi “Untukmu Agamamu, dan Untukkulah
Agamaku” (Q.S Al- Kafirun/109:6)
Karena di dalam Islam tidak pernah mengajarkan tentang
kekerasan apalagi kebencian. Hal ini yang sering merusak nama
baik Islam di mata dunia. Islam terkenal sebagai agama yang
anarkis dan terkenal dengan faham terorisme.
Tidak terima dengan perkataan Heli tersebut, maka terjadi
rusuh antara mereka, dan ormas itu pun berhasil mengusir jemaat
gereja.
Setelah penulis menganalisis alur tengah film Mencari Hilal,
terdapat Komunikasi Antar Pribadi antara orangtua dan anak berdasarkan
konsep dari Joseph A. DeVito sebagai berikut :
a. Empati
Sikap empati antara hubungan ayah dan anak dalam
film Mencari Hilal pada alur tengah terdapat pada scene 5.
Saat itu Heli merasakan kekecewaan seperti yang dirasakan
ayahnya saat melihat kondisi “Bukit Mas”. Berikut adalah
11
Terdapat pada durasi menit ke 57 : 50 dalam film Mencari Hilal.
76
kutipan dialog yang menggambarkan sikap empati dari
Heli.
Gambar 4.1 Mahmud dan Heli saat melihat Bukit Mas
Gambar diatas menunjukkan ekspresi kekecewaan
dari Mahmud dan Heli saat melihat keadaan Bukit Mas
yang sudah rusak karena kegiatan tambang kapur.
b. Sikap Positif
Sikap positif pada alur tengah ditunjukkan oleh
Mahmud kepada anaknya yaitu Heli. Hal ini terdapat pada
scene 6. Mahmud mulai mempercayai Heli saat Heli
hendak menunjukkan lokasi dengan menggunakan google
maps miliknya.
c. Keterbukaan
Sikap terbuka pada alur tengah film Mencari Hilal
terdapat pada scene 7.
77
Gambar 4.2 Heli mengakui kebohongannya
Pada gambar menunjukkan saat Heli yang akhirnya
terbuka kepada ayahnya tentang kebohongan yang
dilakukannya saat menunjukkan alamat rumah pak Sofyan.
Hal itu dilakukan Heli dengan alasan agar ia bisa cepat
kembali ke rumah untuk mendapatkan paspor dan
melaksanakan perjalanannya ke nikaragua.
Berikut adalah dialog yang menunjukkan
keterbukaan yang dilakukan Heli terhadap ayahnya :
Mahmud : “Yang ini kamu ngga bohong kan?”
Heli : “Engga pak”.
Mahmud : “Jadi yang tadi itu kamu
berbohong?”
Heli : “Gini loh,soal...”
Mahmud :“Itu urusanmu dengan Allah,
percuma kamu buat pembenaran
pada bapak, dosa dosamu tuh udah di
catet”.
Mahmud : “Kamu ada jalan keluar?”
Heli : “Yaaa nanya lokasi ke yang ngerti”
78
Mahmud : “Yaaa udah besok aja tanya orang
sini”.
Heli : “Kalo menurut aku sih, ada baiknya
kita langsung nanya ke kantor
kecamatan, aku rasa kalo kita
mulainya dari situ...”.12
d. Sikap Mendukung
Dukungan pada alur tengah berikan Heli kepada
Mahmud pada Scene 8. Saat Mahmud dihina oleh bapak
Arifin tentang sikapnya yang terlalu memikirkan umat.
Berikut adalah narasi yang menggambarkan dukungan Heli
terhadap Mahmud :
Heli : “Menurutku Pakde salah, perjuangan untuk
perubahan itu bukan untuk orang – orang yang takut
rugi loh pakde. Jadi yaa kalo pakde ga punya nyali
untuk berbuat besar, yaa tolonglah jangan ajak
bapak saya jadi orang kalah seperti sampeyan.13
3. Analisis KAP Orangtua dan Anak terhadap Alur Akhir Film
Mencari Hilal
Bagian akhir adalah bagian penyelesaian suatu cerita. Pada
bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dialami para
tokoh dan pada bagian ini terdapat solusi dari setiap masalah yang
datang pada bagian sebelumnya. Alur akhir dimulai dari menit ke -
60 sampai akhir film. Berikut adalah analisis alur akhir film
Mencari Hilal.
12
Terdapat pada durasi menit ke 00: 44:00 dalam film Mencari Hilal 13
Terdapat pada durasi 00:52:04 dalam film Mencari Hilal.
79
Scene 10 : 60.01 – 1.08.04
Heli yang terluka di rawat di rumah pak Majid ,beliau
adalah paman dari Andi. Pak Majid menceritakan bahwa
kerusuhan yang terjadi di kampung ini terjadi baru baru saja, hal
ini disebabkan karena IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan
karena warga sudah terbawa isu-isu yang negatif bahwa akan
terjadi kristenisasi menjadikan warga tidak memberikan izin
karena takut murtad. Ternyata awal masalahnya hanyalah sepele
yaitu soal lahan parkir jemaat gereja yang menganggu. Masalah ini
menjadi semakin rumit karena Ketua Rt disana meminta bantuan
dari ormas dari daerah lain untuk menegur pihak gereja. pak Majid
pun menyampaikan seraya bertanya kepada Mahmud dan Heli :
“Saya yakin islam itu adalah agama yang penuh cinta, kalo boleh
saya tanya, dalam situasi seperti ini apakah islam punya jawaban
yang tidak melukai hati siapapun?”14
Pernyataan seperti itu menarik menurut saya, karena di
ucapkan langsung oleh pak Majid, yang berasal dari keluarga
muslim namun memiliki kerabat yang non muslim. Tapi ini tidak
menjadikan mereka bertengkar melainkan membuat mereka
tentram dan damai dengan adanya perbedaan tersebut. Karena
Islam hadir sebagai agama yang rahmatan lil’alamin, Islam hadir
sebagai agama yang damai dan toleran. Hal tersebut telah jelas
14
Ucapan pak Majid yang terdapat pada durasi 1 : 02: 02 dalam film Mencari
Hilal.
80
tertuang dalam firman Allah Al- Qur’an Surah Al – Anbiya /21:7
“Tidaklah kami mengutus kamu , melainkan untuk (menjadi)
Rahmat bagi semesta alam”.
Hal Ini juga merupakan salah satu pesan yang ingin
disampaikan dalam film Mencari Hilal seperti yang disampaikan
oleh Ismail Basbeth selaku sutradara Mencari Hilal saat wawancara
dengan penulis :
“Di dalam film ini kita ada dua kepentingan bagaimana
kekuatan sebesar ini didunia film dipakai untuk dua
kepentingan. Yang pertama ngomongin “Indonesia tanpa
Diskriminasi” kemudian kedua “Gerakan Islam Cinta”.
bagaimana memperkenalkan bahwa sebenernya indonesia
itu toleran banget loh, kenapa semakin kesini itu semakin
agresif dan represif islamnya. Masa sih ga ada cerita -
cerita yang kemudian bisa menunjukan itu, bahwa ada
peluang untuk kita menemukan islam sing rahmatan lil
alamin bukan rahmatan lil muslimin. Atas sebab itulah
saya mengambil cerita ini.”15
Mendengar hal tersebut, Heli dan Mahmud tergerak untuk
membantu menyelesaikan masalah yang terjadi, hal pertama yang
mereka lakukan adalah pergi kerumah pak Arifin untuk meminta
tolong beliau, lalu mereka semua berkumpul di rumah Pak Rt
untuk bermusyawarah mengenai masalah gereja. Dengan ditengahi
oleh pak Arifin yang akan membantu memberikan akses mengurusi
surat izin gereja tersebut.
15
Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth Sutradara Film Mencari Hilal, Jakarta 22
Mei 2016.
81
Scene 11 : 1.08.05 -
Setelah musyarawah selesai, Mahmud dan Heli bermalam
di rumah Pak Daniel, dia lah yang mengetahui lokasi dari “Menara
Hiro” yang ingin dituju oleh Mahmud, Pak Daniel memberikan
peta lokasi dan juga meminjamkan motor untuk digunakan oleh
Heli dan mahmud.
Esok pagi mereka melanjutkan perjalanan dengan
menggunakan motor pemberian dari Pak Daniel. Namun di tengah
perjalanan motor tersebut mogok dan diharuskan menginap di
bengkel. Dengan bantuan penjaga bengkel Mahmud dan Heli tetap
bisa melanjutkan perjalannya dengan menumpang mobil
pengangkut sayuran yang akan pergi ke desa Samar, yaitu lokasi
tempat “Menara Hiro” berada.
Gambar 4.3 : Mahmud dan Heli menumpang di mobil pembawa sayur
Sesampainya mereka di desa Samar, mereka melihat
seluruh warga sedang melakukan arak takbir dengan membawa
obor dan makanan. Makanan yang telah mereka arak tadi mereka
82
bawa ke masjid lalu mereka makan bersama- sama, dengan
kepercayaan kalau makanan ini akan berkah karena telah di
doakan.
Mahmud tidak terima dengan adanya tradisi seperti itu, ia
pun menanyakan kebenaran hal tersebut kepada salah satu warga
sekitar. Terjadi perbedaan pendapat tentang pandangan -
pandangan Islam antara Mahmud dan warga sekitar. Berikut adalah
kutipan narasi Mahmud dengan warga :
Mahmud : “Sejak kapan amalan – amalan seperti itu
bisa menentukan keselamatan pak?”
Warga 1 : “Amalan kita ini niatnya baik pak, ini yang
diajarkan oleh guru – guru kami dahulu,
tradisi ini untuk mewujudkan nilai – nilai
keislaman itu.
Warga 2 : “Iyaaa betul pak, nah jenangan ini
mengingatkan kita supaya selalu berani
membela agama”.
Mahmud : “Selama ini saya tidak pernah pake jenang
– jenangan tapi tetap bisa membela agama,
yang kalian jalankan selama ini tidak islami,
tidak dianjurkan agama, dan apa yang tidak
wajib, di wajib – wajibkan, itu resikonya
bid’ah”.
Warga 2 : “Loh apakah semudah itu menuding bid’ah
pak?”
Mahmud : “Hanya orang yang berilmu yang bilang
begitu, sejak saya masuk desa ini masih
banyak sekali yang harus diluruskan pak.
Contohnya, dari mana bapak tahu kalau
besok akan lebaran?”
Warga 1 : “Kalau itu karena lebaran kemarin jatuh
pada satu pahing, jadi kalau dirunut kedepan
360 hari tepat akan jatuh pada besok pagi”.
Mahmud : “Itu kalender jawa?”
83
Warga 2 : “Loh kalender jawa itu itungannya sama
dengan kalender hijriah pak, jadi sama saja”.
Warga 1 : “Kami memang menggunakan hisab
munjid pak.”
Mahmud : “Yaa tapi harus pake hisab rukyat pak,
pokoknya harus hilal dan ini sudah
disepakati para ulil amri”.
Warga 1 : “Memang pak, dulu di daerah ini ada juga
warga yang lebaran menggunakan ruqyat
hilal, mereka dulu sebelum menunggu
lebaran selalu di menara hiro sana”.16
Di Indonesia sendiri memang banyak sekali perbedaan
pandangan dalam menentukan hilal pada saat hari raya Idul Fitri,
ada yang menggunakan Metode Hisab yaitu dengan perhitungan.
Lalu ada pula yang menggunakan metode Ruqyat yaitu metode
dengan menggunakan penglihatan mata. Namun sebaiknya
perbedaan tersebut tidak terlalu dibesar – besarkan. Karena kedua
ajaran itu memang benar adanya. Allah pun memerintahkan untuk
tidak bertengkar apabila berbeda pandangan.
Menghargai keberagaman yang ada merupakan kewajiban
setiap muslim. Hal tersebut telah diperintahkan Allah dalam Surah
An- Nisa : “Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang
demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-
Nisa’: 59).
16
Dialog pada durasi 1 : 18 : 36 dalam film Mencari Hilal.
84
Heli langsung memotong pembicaraan tersebut dan
menanyakan lokasi “Menara Hiro” kepada warga. Dan bermaksud
untuk segera pergi agar tidak terjadi perdebatan yang lebih
panjang, namun Mahmud enggan dan melanjutkan percakaannya
membuat Heli tidak bisa menahan emosinya. Berikut adalah
kutipan narasi antara Mahmud dan Heli.
Mahmud : “Sebentar heli, biarkan bapak
menyampaikan kebenaran allah”.
Heli : “Kebenaran apalagi sih pak? Kebenaran
versi siapa dulu yang kita omongin ini?
Mahmud : “Qur’an , Sunnah, dan kebenaran Allah”.
Heli : “Semua ngerasa paling ngerti tentang
kebenaran Allah pak, semua ngerasa paling
bisa ngebenerin orang lain gak terkecuali
dengan orang orang yang kita temuin
kemaren. Bapak ustad yang coba nipu
rakyat, orang orang yang ngelarang orang
lain ibadah”.
Mahmud : “Sudah sudah!! Kalau kamu tidak mengerti
soal agama jangan banyak bicara”.
Heli : “Aku lebih ngga ngerti lagi kenapa tuhan
ngebikin kita beda? Supaya apa? Supaya
saling bunuh – bunuhan? Kenapa gak bikin
sama aja? Apa tuhan Cuma bikin ini untuk
iseng?
Mahmud : “MURTAD!!
Heli : “Kenapa? Karena aku punya banyak
pertanyaan? Aku banyak nanya juga biar
plong pak rasanya, bukan asal ngelawan
bapak. Bapak ngga takut kalo yang bapak
percayai selama ini salah?”.
Mahmud : “Pergi!! , kamu bukan anakku lagi”
Heli : “Demi dakwah loh bapak ninggalin ibu
selama ibu sakit, aku juga kalo punya pilihan
gamau punya ayah seperti bapak, memang
bapak paling ngerti soal agama,tapi gatau
caranya jadi ayah yang baik seperti apa”.17
17
Dialog pada durasi 1 : 21: 05 dalam film Mencari Hilal.
85
Hal ini menunjukan bahwa memang banyak sekali
perbedaan yang terjadi di Indonesia, dan ini merupakan
kesengajaan sutradara untuk menunjukan kepada penonton bahwa
perbedaan di luar sana akan lebih besar dibandingkan perbedaan
yang terjadi antara ayah dan anak . Hal ini diungkapkan oleh Ismail
Basbeth saat wawancara dengan penulis.
“...Makanya saya ga khawatir sepanjang filmnya saya
tunjukin perbedaan - perbedaan yang lebih besar supaya
mereka sadar kalau persoalan kamu berdua itu kecil
banget dibandingin yang diluar sana. Ayo bergeraklah
kalian berdua untuk yang diluar sana untuk sesuatu yang
lebih besar, kan begitu, nah pada akhirnya mereka salaman
di akhir..”.18
Scene 12 : 1.21.48 – 1.34.00
Heli akhirnya pergi meninggalkan Mahmud, saat itu
Mahmud memikirkan apa yang dibicarakan oleh Heli, Mahmud
merasa bersalah dengan perkataannya tadi.
Mahmud melanjutkan perjalananya ke “Menara Hiro”
seorang diri, untuk melanjutkan niatnya melihat hilal. Sedangkan
Heli melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Selama
perjalanan pulang, Heli terus memikirkan keadaan Mahmud,
sampai akhirnya Heli menyusuli Mahmud.
Sesampainya disana, Heli melihat Mahmud sudah
tergeletak, Heli membantu sampai Mahmud dapat terbangun, dan
18
Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth, Jakarta 22 Mei 2016.
86
akhirnya Mahmud meminta maaf kepada anaknya terhadap apa
yang dilakukannya selama ini.
Mahmud : “Maafin bapak yaa le, terserah kamu,
bapak manut”.
Heli : “ Bapak Ikhlas?”
Mahmud hanya menganggukan kepala.
Heli : Yaudah sekarang kita cari hilal (sambil menopang
Mahmud untuk berjalan).19
Mendengar hal tersebut membuat Heli menangis dan
akhirnya membantu Mahmud untuk sampai ke atas “Menara Hiro”
untuk melihat hilal. Sesampai di atas “Menara Hiro” mereka
berhasil melihat hilal yang dicari oleh Mahmud selama ini.
Gambar 4.4 : Mahmud dan Heli berhasil melihat hilal
Mahmud : “Hilal.... Hilal nak....”
Heli : (Sambil melihat ke arah Mahmud) “
Saya pak”.
Dan ternyata Heli memiliki nama asli yaitu Hilal Hanafi
Mahmud. Mahmud berhasil mendapatkan 2 hilal, pertama adalah
hilal yang dicari semua umat muslim saat penentuan masuknya
19
Dialog pada durasi 1 : 25 : 58 dalam film Mencari Hilal.
87
bulan syawal. Dan kedua adalah hilal yang dicari oleh Mahmud
adalah Heli, anaknya sendiri yang sudah lama pergi dari
kehidupannya.
Gambar 4.5. Paspor yang menunjukan nama asli dari Heli
Pada akhir cerita Mahmud meninggal dunia setelah berhasil
melaksanakan niatnya untuk melihat hilal, dan Heli mendapatkan
paspornya sesuai yang dijanjikan oleh Halida kakanya. Serta
hubungan ayah dan anak antara Mahmud dan Heli menjadi baik
kembali setelah perjalanan ini.
Setelah penulis menganalisis alur akhir film Mencari Hilal,
terdapat KAP orangtua dan anak yang dilakukan oleh Mahmud dan Heli.
Berdasarkan konsep karakteristik efektivitas komunikasi menurut Joseph
A. DeVito :
88
a. Keterbukaan20
Sikap terbuka dilakukan oleh Heli terhadap Mahmud.
Akhirnya Heli mengutarakan perasaannya selama ini kenapa ia
tidak menyukai bapaknya dan ia berterus terang kalau Mahmud
tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik untuknya.
Berikut adalah kutipan dari dialog antara Heli dan
Mahmud :
Mahmud : “Sebentar Heli, biarkan bapak
menyampaikan kebenaran allah”.
Heli : “Kebenaran apalagi sih pak?
Kebenaran versi siapa dulu yang kita
omongin ini?
Mahmud : “Qur’an , Sunnah, dan kebenaran
Allah”.
Heli : “Semua ngerasa paling ngerti
tentang kebenaran Allah pak, semua
ngerasa paling bisa ngebenerin orang
lain gak terkecuali dengan orang
orang yang kita temuin kemaren.
Bapak ustad yang coba nipu rakyat,
orang orang yang ngelarang orang
lain ibadah”.
Mahmud : “Sudah sudah!! Kalau kamu tidak
mengerti soal agama jangan banyak
bicara”.
Heli : “Aku lebih ngga ngerti lagi kenapa
tuhan ngebikin kita beda? Supaya
apa? Supaya saling bunuh –
bunuhan? Kenapa gak bikin sama
aja? Apa tuhan Cuma bikin ini untuk
iseng?”
Mahmud : “MURTAD!!
20
Joseph A.Devito, Komunikasi Antar manusia, (Tangerang Selatan, Karisma Publishing
Grup,2011), h.259.
89
Heli : “Kenapa? Karena aku punya
banyak pertanyaan? Aku banyak
nanya juga biar plong pak rasanya,
bukan asal ngelawan bapak. Bapak
ngga takut kalo yang bapak percayai
selama ini salah?”.
Mahmud : “Pergi!! , kamu bukan anakku lagi”
Heli : “Demi dakwah loh bapak ninggalin
ibu selama ibu sakit, aku juga kalo
punya pilihan gamau punya ayah
seperti bapak, memang bapak paling
ngerti soal agama,tapi gatau caranya
jadi ayah yang baik seperti apa”.21
e. Empati
Pada alur akhir film Mencari Hilal terdapat pada
scene 11. empati yang ditunjukkan oleh Heli
terhadap ayahnya. Pada gambar 4. Menggambarkan
saat heli ikut merasakan Mahmud yang sedang
berpuasa dan Heli memberikan air mineral untuk
Mahmud berbuka puasa.
Gambar 4.6 Heli Memberi Air untuk Mahmud berbuka
puasa
21
Dialog pada durasi 1 : 21: 26 dalam film Mencari Hilal
90
f. Sikap Mendukung
Pada alur akhir film Mencari Hilal terdapat
pada scene 10. Sikap mendukung ditunjukkan oleh
kedua belah pihak. Baik Mahmud maupun Heli
pada saat bersama- sama mendukung untuk
menyelesaikan konflik gereja yang terjadi di desa
Karangmadu.
g. Sikap Positif
Pada alur akhir film Mencari Hilal sikap
positif terdapat pada scene 12. sikap positif
dilakukan Heli saat ia tetap memikirkan ayahnya
walaupun awalnya ia berniat untuk pergi
meninggalkan Mahmud sendiri.
h. Kesetaraan
Pada alur akhir terdapat pada scene 12.
narasi yang menggambarkan sikap kesetaraan antara
seorang ayah yang didengan anaknya. Mahmud
meminta maaf kepada Heli, dan mengakui bahwa
selama ini yang ia lakukan salah. Ia berusaha
menjadi hamba yang baik tetapi ia melupakan
kewajibannya sebagai orang tua yang baik.
Sebagaimana firman Allah dalam Al –
Qur’an surah Al – Baqarah (2) : 223 yang
91
menjelaskan tentang kewajiban yang harus
dilakukan oleh seorang ayah dan ibu.
Berikut adalah kutipan narasi yang
menggambarkan sifat suportif yang dilakukan oleh
Mahmud :
Gambar 4.7 Mahmud meminta maaf kepada heli
Mahmud : “Maafin bapak yaa le, terserah
kamu, bapak manut”.
Heli : “ Bapak Ikhlas?”
Mahmud hanya menganggukan kepala
Heli : Yaudah sekarang kita cari hilal (sambil
menopang mahmud untuk berjalan).22
22
Dialog pada durasi 1: 26 : 08 dalam film Mencari Hilal.
92
B. Pola Hubungan Komunikasi Orangtua – Anak dalam film Mencari
Hilal
Faktor Pendukung Komunikasi Antar Pribadi
Alur narasi film
Mencari Hilal
Percaya Keterbukaan Sikap
Mendukung
Sikap
positif
Kesetaraan
Alur Awal film
Mencari Hilal
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Alur Tengah film
Mencari Hilal
Positif Positif Positif Positif Negatif
Alur Akhir film
Mencari Hilal
Positif Positif Positif Positif Positif
Tabel 4.1 Faktor Pendukung Hubungan Antarpribadi23
Setelah penulis menganalisis komunikasi antarpribadi orangtua dan anak
dalam film Mencari Hilal berdasarkan Efektivitas komunikasi Joseph A. Devito,
maka terdapat pola – pola hubungan komunikasi yang berbeda setiap aluirnya.
Berikut adalah pola komunikasi orangtua dan anak berdasarkan alur awal, alur
tengah, dan alur akhir film Mencari Hilal :
Pada alur awal film Mencari Hilal, terbentuk pola hubungan komunikasi
asimetris (asymmetrical relationship) antara Mahmud dengan Heli. Pola asimetris
berarti perilaku pelaku bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya (tidak
23
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2005),h.130.
93
sejajar) dan cenderung tidak ada respon.24
Hal ini ditandai dengan tidak adanya
faktor pendukung yang terdapat pada tabel 4.1 diatas. Pada alur ini Mahmud
masih bersifat otoriter, cenderung ingin menang sendiri. Sedangkan untuk Heli ia
sangat acuh terhadap ayahnya dan memilih untuk menghindar. Hal ini
menyebabkan tidak terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya. Hal inilah
yang menyebabkan pola hubungan mereka asimetris.
Pada alur tengah film Mencari Hilal, pola hubungan komunikasi
antarpribadi antara Mahmud dan Heli berbentuk komplementer (complementary).
Pola komunikasi komplementer adalah perilaku seorang pelaku interaksi
melengkapi perilaku pelaku interaksi lainnya.25
Seperti yang terlihat pada tabel
4.1 diatas, terdapat Keterbukaan, empati, sikap mendukung dan sikap positif yang
dilakukan baik Mahmud maupun Heli dan yang kurang hanya kesetaraan yang
tidak ada dalam alur tengah film Mencari Hilal. Pada alur ini terlihat bahwa
antara Mahmud dan heli masing – masing saling mengisi dan menutupi
kekurangan yang dimiliki dari tiap pribadi. Disaat Mahmud sedang dihina oleh
temannya, Heli langsung dengan sigap membela ayahnya.
Pada alur akhir film Mencari Hilal, pola hubungan komunikasi
antarpribadi antara Mahmud dengan Heli berbentuk simetris (symmetrical
relationship). Seperti yang terlihat pada tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa terdapat 5
poin karakteristik yang terdapat pada alur akhir film Mencari Hilal. Pola
komunikasi simetris adalah perilaku pelaku bercermin pada perilaku yang lainnya
(sejajar). Pada alur akhir hubungan antara Mahmud dan Heli memang sudah
24
Stephen W.Littlejohn, Teori Komunikasi, h.286. 25
Stephen W.Littlejohn, Teori Komunikasi, h.286.
94
simetris. Mahmud yang awalnya bersifat otoriter pada alur akhir sudah berubah
dan mengakui kesalahannya karena tidak mampu menjadi ayah yang baik untuk
Heli. Dan Heli yang awalnya sosok anak yang tidak penurut, yang sangat acuh
terhadap ayahnya namun pada alur akhir ia menjadi anak yang berbakti dan sangat
peduli dengan kondisi ayahnya.
C. Karakter tokoh dalam Film Mencari Hilal
Menurut Vladimir Propp, terdapat 8 karakter tokoh dalam narasi,
berikut adalah analisis karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari
Hilal, diantaranya :
1. The Hero atau Pahlawan ( Heli )
Menurut Propp, Pahlawan adalah orang yang
mengembalikan situasi kacau menjadi normal kembali.26
Walau
tidak semua pahlawan dalam narasi digambarkan dengan tokoh
yang gagah dan tampan.
Di dalam film ini seorang pahlawan diperankan oleh Oka
Antara yang memerankan tokoh Heli. Sesuai dengan definisi
pahlawan yang dikemukakan oleh Propp. Heli dalam film Mencari
Hilal telah menyelesaikan konflik yang terjadi di Desa
Karangmadu. Yaitu konflik tentang izin pembangunan Gereja yang
menimbulkan adanya isu kristenisasi. Serta Heli disini telah
26 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book , h.34.
95
berhasil membantu Mahmud dalam melaksanakan niatnya yaitu
mencari hilal.
2. Villain atau Penjahat
Tokoh Villain atau penjahat tidak terdapat dalam film
Mencari Hilal.
3. The Donor atau Penderma ( Pak Daniel )
Menurut Propp, Penderma adalah orang yang memberikan
sesuatu kepada pahlawan, baik berupa benda, informasi ataupun
nasihat.27
Pak Daniel adalah seorang pendeta yang membantu Mahmud
dengan memberikan denah atau peta lokasi menuju “Menara Hiro”,
yaitu lokasi untuk melihat hilal. Selain itu Pak Daniel juga
meminjamkan sepeda motor untuk Mahmud dan Heli agar sampai
disana lebih cepat. Dalam film ini tokoh Pak Daniel diperankan
oleh Rukman Rosadi.
4. Helper atau Penolong ( Pak Majid )
Penolong dalam film ini ditokohkan oleh Pak Majid yang
diperankan oleh Gunawan Maryanto. Dia adalah paman dari Andi,
yang membantu merawat Heli saat Heli sedang terlibat baku
hantam dengan Ormas. Dan Pak Majid juga lah yang membantu
27 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
96
Mahmud dan Heli untuk menyelesaikan konflik Gereja yang terjadi
di Masyarakat Karangmadu.
Sesuai dengan definisi dari Helper atau penolong dalam narasi
adalah orang yang secara langsung membantu pahlawan dalam
mengalahkan penjahat dan mengembalikan situasi kembali kepada
situasi normal.28
5. Princess atau Putri (Halida)
Menurut Propp, Putri adalah karakter yang mengalami
perlakuan buruk dari penjahat, tetapi karakter ini digambarkan
sebagai orang terdekat pahlawan.29
Di dalam film ini karakter putri
digambarkan oleh Halida yang diperankan oleh Erythrina Baskoro.
Halida adalah putri dari Mahmud yang sangat menyayangi
ayahnya, selain itu Halida adalah seorang kakak kandung dari Heli.
Tetapi dalam film ini karakter putri tidak mendapatkan perlakuan
buruk dari penjahat .
6. Ayah sang putri
Menurut Propp, ayah sang putri adalah seorang raja atau
orang yang memberikan penghargaan kepada pahlawan.30
Dalam
film Mencari Hilal, ayah sang putri tidak digambarkan dengan
28
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
29 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34. 30
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
97
tokoh raja namun karakter ini diperankan oleh Mahmud, karena
beliau adalah ayah dari Halida.
7. Dispatcher atau Pengirim (Pak Andi)
Pengirim dalam narasi digambarkan sebagai orang yang
mengirim pahlawan untuk menyelesaikan tugas dalam melawan
penjahat.31
Pak andi adalah orang yang tidak sengaja bertemu di
jalan dengan Mahmud dan Heli saat sedang ingin menanyakan
jalan ke Kecamatan untuk menanyakan tentang “Menara Hiro”,
saat itu pak Andi mengusulkan agar mereka bertemu dengan pak
Daniel karena Pak Daniel dianggap mengetahui seluk beluk sejarah
daerah tersebut.
8. The False Hero atau Pahlawan Palsu ( Pak Arifin)
Menurut Propp, karakter ini pada awalnya digambarkan
baik, tetapi diakhir cerita baru terbongkar bahwa dia sebenarnya
adalah seorang penjahat.32
Dalam film ini karakter penjahat palsu
diperankan oleh tokoh Pak Arifin yang diperankan oleh Toro
Margens, Pak Arifin adalah teman lama dari Mahmud yang
awalnya dianggap dapat membantu Mahmud menemukan tempat
untuk melihat hilal, namun Pak Arifin telah berubah menjadi
seorang caleg yang ambisius dan tidak mementingkan kepentingan
umat.
31
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
32 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
98
D. Perspektif Islam tentang KAP Orangtua dan anak yang terdapat pada
film Mencari Hilal
Pada bagian ini, setelah penulis menganalisis komunikasi orangtua
dan anak dan juga karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal.
maka disini penulis akan mengaitkan apakah terdapat koherensi antara
komunikasi orangtua dan anak yang terdapat dalam film Mencari Hilal
dengan komunikasi orangtua dan anak menurut Islam.
1. Pada alur awal film Mencari Hilal KAP pola hubungan yang
terjalin antara orangtua dan anak bersifat asimetris. Yaitu perilaku
pelaku bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya (tidak
sejajar). Hal ditandai karena sang ayah bersifat otoriter cenderung
merasa paling benar, egois, tidak memberikan kesempatan anaknya
untuk mengutarakan pendapatnya.
Dalam Islam tidak menganjurkan hubungan asimetris.
karena walaupun orangtua sebagai wali yang harus dihormati oleh
setiap anak, tetapi otonomi kekuasaan yang dimiliki oleh orangtua
tidak boleh dilakukan secara semena – mena, tetapi harus
dilandaskan pada musyawarah dan melibatkan seluruh anggota
keluarga untuk memutuskan suatu keputusan. Allah pun telah
menjelaskan masalah ini pada Surah Al - Baqarah ayat 15 yang
berbunyi :
99
A
r
Artinya : “Dan ibu – ibu hendaklah menyusui anak –
anaknya selama 2 tahun penuh, bagi yang ingin menyusui
secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah
dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang
tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah
seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula
seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun
(berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin
menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara
keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan
cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketuahuilah
bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S
Al – Baqarah : 15)
Dari ayat diatas merupakan contoh musyawarah yang
dilakukan dalam pengambilan keputusan dalam berkeluarga.
Karena di dalam musyawarah ada pengakuan terhadap pendapat
isteri dan anak – anak dalam memutuskan kepentingan keluarga.
Perintah seorang ibu yang harus menyusui anaknya selama 2 tahun,
kewajiban seorang ayah untuk menafkahi istri dan anak – anaknya.
Jadi bentuk hubungan asimetris tidak dibenarkan menurut Islam.
100
2. Pada alur tengah film Mencari Hilal, Komunikasi yang terjalin
antara orangtua dan anak bersifat komplementer. Yaitu sikap saling
melengkapi satu sama lain. Apabila pelaku komunikasi bersifat
mendominasi, maka yang lain mematuhinya.
Bentuk hubungan ini adalah bentuk hubungan yang sangat
baik dalam sebuah keluarga. Di dalam Islam mengajarkan untuk
saling menasihati apabila saudara kita melakukan kesalahan. Hal
tersebut berlaku juga dalam sebuah keluarga. Disaat orangtua
melakukan kesalahan maka kita tidak harus menurutinya namun
tetap menghormati mereka sebagai orangtua kita. Seperti yang
telah dijelaskan dalam ayat Al – Qur’an surah Luqman ayat 15
yang berbunyi :
Artinya : “ Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau
mentaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-
Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka
Aku akan beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S Luqman : 31 (15)).
Pada ayat diatas menjelaskan bahwa apabila orang tua kita
melakukan kesalahan atau menyuruh kita berbuat kepada hal-hal
101
yang tidak sesuai dengan aturan agama dan perintah allah maka
kita sebagai anak tidak perlu menaatinya akan tetapi kita sebagai
anak wajib memberi nasehat atau masukan kepada orang tua kita
kalau apa yang mereka lakukan itu salah dengan catatan kita tetap
menghormati nya sebagai orang tua.
3. Pada alur akhir film Mencari Hilal, hubungan antara ayah dan anak
bersifat simetris. Yaitu perilaku pelaku bercermin pada perilaku
yang lainnya (sejajar). Jika lawan bicara kita sedang marah , maka
yang lain juga marah. Dan sebaliknya jika lawan bicara kita baik,
maka yang lain juga ikut baik.
Di dalam Islam, orangtua memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibanding anak – anaknya. Karena orangtua telah mengasuh
dan membesarkan anak – anaknya maka keharusan seorang anak
untuk menghormati kedua orangtua sudah menjadi tanggung jawab
yang dimiliki bagi setiap anak. Hal tersebut telah disebutkan dalam
Al – Qur’an Surah Al – Isra ayat 23 yang berbunyi :
Artinya : “Dan Tuhan- mu telah memerintahkan supaya
kamu tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah
kamu berbuat baik kepada ibu dan bapak. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua – duanya sampai
102
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali –
kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
yang baik.”
Dari ayat diatas, mengandung perintah anak untuk
menghormati kedua orangtuanya, berikut adalah poin – poin dari
ayat diatas :
1. Perintah untuk tidak menyembah selain Allah
2. Berbuat baik kepada kedua orangtua
3. Merawat orangtua dengan sebaik mungkin dan yang
paling utama adalah perintah untuk berbakti kepada
kedua orangtua, baik itu ayah dan ibu sampai akhir
hayatnya. Tetap menjalin hubungan yang baik
dengan orangtua dengan tidak memutuskan
hubungan silaturahmi.
4. Perintah untuk berkata yang baik dan menghindari
sikap dan perbuatan yang dapat menyakiti perasaan
orangtua kita.
Selain dari pada kewajiban seorang anak kepada
orangtua seperti yang telah disebutkan diatas, orangtua juga
harus melaksanakan tanggung jawabnya. Karena
penghormatan anak terhadap orangtua berbanding lurus
dengan tanggung jawab orangtua terhadap anak.
Jika orangtua memperlihatkan tanggung jawabnya
terhadap keluarga, maka secara otomatis anak pun akan
menghormati dan menuruti perintah dari kedua
orangtuanya.
103
Dari ketiga bentuk hubungan komunikasi orangtua dan anak diatas,
maka bentuk hubungan komplementer yang paling ideal menurut Islam.
Karena di dalamnya mengandung prinsip musyawarah dan kekeluargaan.
Serta setiap masing – masing anggota keluarga memilik peran di
dalamnya. Di dalam Islam relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak
berlaku sesuai dengan konteks. Kadang kala orangtua menggunakan
powernya apabila seorang anak melakukan kesalahan. Dan juga seorang
anak mempunyai hak untuk tidak mengikuti perintah orangtua apabila
orangtua tersebut menyuruhnya kepada ketidakbaikan.
Keluarga yang sakinah adalah hubungan yang penuh dengan
keakraban dan kasing sayang. Menurut Susan Boon , KAP yang berhasil
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Keramahtamahan dan saling menyayangi antar anggota
keluarga.
2. Adanya kepercayaan dari tiap – tiap anggota keluarga.
Kepercayaan menurut Susan Boon memiliki poin – poin
sebagai berikut : pertama yaitu dapat diandalkan, siap
membantu satu sama lain, mampu menyelesaikan konflik,
serta bersikap loyal dan setia.33
3. Pengungkapan diri dari masing – masing anggota keluarga
4. Memiliki sikap tanggung jawab.
33
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi,
(Jakarta: Kencana,2014),h.157.
104
Untuk mencapai keseluruhan hal tersebut dalam sebuah keluarga
tidaklah secara tiba – tiba, melainkan membutuhkan waktu dan proses.
Maka hal tersebut juga terjadi di dalam film Mencari Hilal.
Hubungan komunikasi antarpribadi Mahmud dan Heli pada alur
awal belum baik, karena di dalam hubungan tersebut tidak adanya faktor
pendukung komunikasi. Pada alur tengah, hubungan komunikasi
antarpribadi orangtua dan anak antara Mahmud dan Heli sudah mulai
terjalin dengan baik, dan pada alur akhir film Mencari Hilal, sudah
menggambarkan keberhasilan KAP orangtua dan anak yang dilakukan
antara Mahmud dengan Heli.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan dalam rumusan
masalah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak dalam narasi film
Mencari Hilal terbagi ke dalam 3 alur sesuai dengan model dari
Tzetan Todorov. Diantaranya :
a) Pada alur awal film Mencari Hilal, Komunikasi
antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah
hubungan yang bersifat asimetris. Hubungan antara
Mahmud dan Heli tidak terlalu baik. Tidak adanya
respon dari kegiatan komunikasi yang dilakukan.
Mahmud yang masih sangat egois dan cenderung
otoriter, dan Heli yang memilih untuk menarik diri
karena selalu bertolak belakang dengan ayahnya.
b) Pada alur tengah film Mencari Hilal, Komunikasi
antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah
pola hubungan yang bersifat komplementer. Pada alur ini
hubungan antara Mahmud dan Heli sudah cukup baik.
106
Karena sudah adanya saling pengertian dan sikap saling
melengkapi diantaranya keduanya.
c) Pada alur akhir film Mencari Hilal, Komunikasi
antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah
pola hubungan simetris. Hubungan antara Mahmud dan
Heli sudah terjalin dengan sangat baik. Relasi yang
terbentuk sudah mendapatkan respon yang positif.
Mereka sudah mampu menyelesaikan konflik secara adil.
Mulai dari konflik ricuh gereja, konflik antara pak Arifin
dan warga karangmadu. Mahmud pun sudah mau
mengakui kesalahannya selama ini. Dan ia tidak sungkan
untuk meminta maaf kepada anaknya sendiri. Dan Heli,
ia sudah patuh dan memaafkan kesalahan yang telah
diperbuat ayahnya selama ini.
2. Pada film Mencari Hilal terdapat 7 karakter sesuai dengan
analisis model Vladimir Propp yaitu sebagai berikut, Heli
sebagai Pahlawan, Pak Daniel sebagai Penderma, Pak Majid
sebagai Penolong, Halida sebagai Putri, Mahmud sebagai
Ayah sang Putri, Pak Andi sebagai Pengirim, dan Pak Arifin
sebagai Pahlawan Palsu. Karakter penjahat tidak ditemukan
dalam film Mencari Hilal.
3. Di dalam Islam, seorang anak wajib berbakti kepada kedua
orangtuanya. Relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak
berlaku sesuai dengan konteks, kadang kala orangtua
107
menggunakan powernya apabila seorang anak melakukan
kesalahan, namun tidak dilakukan secara sewenang – wenang.
Dan juga seorang anak mempunyai hak untuk tidak menuruti
perintah orangtua apabila orangtua tersebut menyuruhnya
kepada ketidakbaikan. Komunikasi antarpribadi orangtua dan
anak yang paling ideal menurut Islam adalah bentuk hubungan
komplementer. Yaitu hubungan yang saling melengkapi
kekurangan dari masing – masing anggota keluarga dengan
berlandaskan pada prinsip musyawarah dan kekeluargaan.
Di dalam film ini banyak sekali nilai - nilai yang dapat diambil.
Selain komunikasi antara orangtua dan anak yang baik, toleransi antar
agama, pesan dakwah, dan kritik – kritik sosial yang sedang terjadi di
Indonesia saat ini. Semua terangkum menjadi satu dalam durasi 94 menit.
Walaupun di dalam film ini selalu dijumpai dengan banyak sekali
perbedaan, mulai dari perbedaan yang kecil sampai perbedaan yang sangat
kompleks. Namun, film ini mengajarkan tentang arti sebuah “Penerimaan”
yaitu bagaimana kita bisa menerima semua perbedaan yang ada tanpa
harus membesar – besarkannya.
108
B. Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian film Mencari Hilal, maka
penulis memberikan saran yang insya allah bermanfaat.
1. Untuk para pembuat film, semoga terus menerus membuat
film yang kaya akan nilai- nilai Islam didalamnya yang
sesuai dengan Al- Qur’an dan Sunnah serta menjadikan
film sebagai media dakwah. Dan senantiasa mengangkat
masalah sosial yang terjadi di masyarakat untuk dijadikan
ide cerita dalam sebuah film.
2. Semoga penonton Indonesia dapat dengan cerdas memilih
mana film yang bagus untuk mereka tonton dan mana yang
tidak. Dan semoga film ini dapat dijadikan media untuk
menyampaikan pesan terutama cara menjaga hubungan
yang baik antara orangtua dan anak kepada masyarakat
yang menontonnya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku :
A Devito, Joseph. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Karisma Publishing
Group, 2011.
Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2011.
Berger, A. Arthur. Media and Society: A Critical Perspective. Boulder: Rowman
and Littlefield Publishers, 2003.
Braston, Gill and Roy Stafford. The Media Student's Book. London and New
York: Routledge, 2003.
Burton, Graeme. Yang Tersembunyi di Balik Media ; Pengantar Kepada Kajian
Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2006.
Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem. Teori Komunikasi Antarpribadi.
Jakarta: Kencana,2014.
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks
Berita Media. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013.
Gorys Keraf. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia, 2007.
Herman, David. The Cambridge Companion to Narrative. New York: Cambridge
University Press, 2007.
Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha
Ilmu,2012.
Illahi,Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya ,2010.
Lestari, Sri. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana, 2012.
Littlejhon W. Stephen. Teori Komunikasi,Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika,2008.
Moeleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Jogyakarta: Lembaga Kajian Islam
Sosial, 2007.
Pratista, Himawan. Memahami Film . Yogyakarta: Homerian Pustaka,2008.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media – Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotic, dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya,2001.
Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta, 2007.
Sujarweni V.Wiratma, Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.
Supratiknya. Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta:
Kanisius,1995.
Thwaites, Tony. dkk. Introducing Cultural and Media Studies. Yogyakarta:
Jalasutra, 2009.
Usman, Asep Ismail. Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat
Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011.
B. Skripsi
Atik Sukriati Rahmah, “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa” (Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, 2014.
Dewi Angela, “Nilai – Nilai Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu” (Skripsi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam,2013)
Mega Nur Fitriana, “Analisis Narasi “My Name Is Khan” Dalam Perspektif Komunikasi
Antaragama dan Budaya” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014)
Robituh Widi Astuti, “Komunikasi Orangtua dan Anak Perspektif Kisah dalam
Al- Qur‟an”, ( Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).
Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan
„Jeruji Besi‟, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.
C. Website
http://alutfifa.blogspot.co.id/2012/07/pola-dan-proses-komunikasi-keluarga.html
http://dennyja-world.com
https://ismailbasbeth.wordpress.com
http://jogjafilmacademy.com/id/pengajar-ismail-basbeth/
http://lifestyle.sindonews.com
http://pialacitra.com/
http://www.mvpindonesia.com
www.dapurfilm.com
www.islamcinta.com
www.movie.co.id
www.muslim.or.id
Lampiran – lampiran
A. Poster Film “Mencari Hilal”
B. HASIL WAWANCARA DENGAN SUTRADARA FILM “MENCARI HILAL”
Narasumber : Ismail Basbeth
Tempat : Dapur Film Production Jakarta
Waktu : Minggu, 22 Mei 2016 Pukul 15.00 WIB.
1. Apa yang melatarbelakangi mas untuk menjadi Sutradara film “Mencari
Hilal”?
Awalnya, saya tidak pernah berfikir untuk membuat film atas nama
banyak orang, karena sebelumnya saya hanya membuat 10 film pendek
sebelum film panjang pertama saya, saya berfikir bahwa sebuah film itu
adalah sebuah ilmu pengetahuan dan saya asyik aja bereksperimentasi
didalamnya, tanpa pernah berfikir bagaimana ilmu pengetahuan ini kemudian
luas dan juga fleksibel pada zamannya kemudian dapat diaplikasikan dan
menjadi impact dalam kehidupan sosial. Jadi saat itu saya hanya membuat film
untuk orang-orang pecinta film dan bersama-sama para penyuka film. Sampai
saat shooting pertama film panjang saya berjudul “Another trip to the Moon”
kemudian saya bertemu dengan mas Hanung lalu diajak untuk membuat suatu
karya saat itu.
Satu ucapan mas Hanung yang saya ingat “Kalau seluruh sutradara
muda berbakat seperti kamu hanya mengurusi dirimu sendiri, lalu siapa yang
mengurusi penonton film Indonesia?” dan saat itu saya baru kepikiran,
“kenapa ngga aku coba ya?” Waktu itu aku tidak berfikir seperti itu” akhirnya
ditawarkan oleh mas Hanung sebuah projek yang bukan projek komersil
meskipun nantinya akan bekerja dengan studio - studio besar tapi film ini
projek - projek film ini adalah projek film yang diniatkan. kita sebagai film
maker bekerja sama dengan orang – orang besar dengan pemangku
kepentingan lain berbicara untuk masyarakat yang lebih besar dan pada waktu
itu issue nya adalah islam. Dan saya tuh islam. oiyaya aku ga pernah kepikiran
sebagai sutradara yang “aneh” tau tau bikin film islam itu gimana ceritanya.
Itu sangat beda banget sementara aku secara pribadi itu sangat
mementingkan kebebasan berekspresi terus tiba - tiba di order film islam yang
di Indonesia itu yang saking banyaknya film islam itu sampai muncul genre
satu - satunya didunia itu drama religi,dan itu cuma ada di Indonesia. Coba
bayangin saya berprestasi di internasional sebagai pembuat film
eksperimental,lalu film pertama di Indonesia itu film drama religi, kebayang
ga sih? Itu kaya kebalikan dari aku banget, tapi mas Hanung ngomong,
“Tenang aku ga akan bebanin kamu macem - macem, ini ada budgetnya, ini
ada ceritanya, terserah kamu mau dibikin apa, syaratnya cuma satu, jangan
eksperimental”.
Jadi secara cerita dari Mencari Hilal itu diceritakan secara naratif . Apa
yang kamu punya pandangan personalmu tentang dunia islam sekarang dan
idealnya gimana menurutmu” , film seperti apa yang harus muncul. Isu yang
segini besar dana produksi itu dipercayakan ke saya untuk melihatnya dari
sudut pandang pribadi saya dan akhirnya aku memilih “Mencari Hilal” karena
saya punya issu itu dengan bapak saya, yang nggak nyambung, beda generasi,
bapak dan anak, sama sama cowok, gengsi laki lakinya sama - sama gede. Nah
aku yang paling deket itu ini aja. “Aku pelajari dulu mas, kalo udh ada
skripnya nanti kita ngobrol aku shooting another trip to the moon dulu”. Jadi
ini ceritanya sudah ada , ide idenya sudah ada tapi waktu itu belum ada
skripnya yang punya ide ide itu salman aristo nah dari sekian ide ini itu
mencari hilal itu paling deket sama cerita saya kaya bapak saya sama saya gitu
meskipun ga plek banget gitu tapi saya paham, “oh ini nih saya punya masalah
ini juga”, Paling tidak deket gitu loh, karena kerasa karena waktu itu saya
ngomong sama mas Hanung “kalo saya ga bisa ngerasain ceritanya bagaimana
mungkin saya bisa bikin film yang penonton ngerasain ceritanya, wong yang
mau ditonton itu harus ngelewatin saya dulu toh?”
Nah terus saya shooting tuh film another trip to the moon ternyata
cukup menarik lah prestasinya. Waktu ketika saya bicara dengan mas hanung
ini posisi saya bahkan belum punya film panjang, tapi mas hanung sudah
menawarkan saya, itu kan gila kan? Saya kira ga banyak produser yang
seberani itu nawarin pembuat film pendek eksperimental lagi, bayangin coba
disuruh bikin film drama religi, tapi saya ngomongin dengan mas hanung “tak
selesain dulu another trip to the moon karena saya sudah siap siap kalo nanti
sekiranya selesai saya shooting kalo tawarannya masih on aku mau ngerjain”.
Tapi karena ini projek kan bukan projeknya dia doang, ini kan kroyokan kan,
banyak banget ph ternyata kamu butuh mengundang banyak sutradara lain yaa
silahkan, aku ga mau membebani ya aku sih fair aja karena ini kan projek.
Ternyata aku selesai another trip masih buat aku yaudah , ternyata produser
yang lainnya masih setuju. Jadi mereka semua itu produser sudah setuju
bahkan sebelum film panjang pertama saya rilis dan berprestasi di
internasional. Nah ini yang menarik makanya semua film saya itu saya anggap
film pertama saya di posisi dan wilayahnya masing masing. Nah begitu
awalnya.
2. Apa tema yang diusung dalam film “ Mencari Hilal”?
Awalnya temanya macam – macam. Kita ada dua kepentingan
bagaimana kekuatan sebesar ini didunia film dipakai untuk dua kepentingan.
Yang pertama ngomongin “Indonesia tanpa Diskriminasi” kemudian kedua
“Gerakan Islam Cinta” bagaimana memperkenalkan bahwa sebenernya
indonesia itu toleran banget loh, kenapa semakin kesini itu semakin agresif
dan represif islamnya.
Masa sih ga ada cerita - cerita yang kemudian bisa menunjukan itu,
bahwa ada peluang untuk kita menemukan islam sing rahmatan lil alamin
bukan rahmatan lil muslimin . Jelas itu beda sekali nah kemudian oke, maka
kita akan berbicara islam yang memanusiakan manusia. Nah pas saya dapet
mencari hilal itu kan terus saya fokusnya kesitu, bagaimana mendekatkan
cerita yang issuenya segede ini, enak banget dijual kan sebenernya, tapi jangan
tergoda jualan, deketin itu ke manusianya jadikan itu peristiwa yang deket
sekali dengan sehari hari.
Didekatkan ke masyarakat supaya film ini tidak menjadi film yang
bagus dan dipaksa penonton untuk film bagus, tapi film yang kemudian dekat
sama mereka dan mereka sendiri yang bilang bagus, bukan kita yang
ngomong. Kalo mereka yang ngomong sendiri, berarti filmnya memang
mendekat, menyentuh, mengajak mereka nah itu sudah sesuatu itu sudah
cukup. Bahwa setelah itu nanti mereka bergerak untuk menyiapkan sesuatu
yang baik atau bukan, tugas merubah hati orang itu tugasnya gitu allah toh
bukannya tugas kita? Tapi gagasannya sudah ada disitu, Nah karena
produsernya memang wong pinter - pinter toh bayangin ajalah gitu aku kan
dipake kemampuanku sebagai sutradara dan oke ini menarik karena tidak
hanya sebagai sutradara kemudian saya bisa merespon film ini di wilayah
kemanusiaan saya, sebagai manusia itu saya kepingin ikut ngomong apa sih
gitu loh.
3. Kenapa mengangkat tema tentang perbedaan pandangan yang terjadi di
Indonesia, mengingat ini adalah masalah yang sensitif, apakah sempat
terjadi pro dan kontra ?
Begini kalau kamu mengerjakan skripsi kamu takut ga? Semua hal
menakutkan ketika kamu tidak menjalani gitu kan? Tapi ada satu hal yang
membuatmu pasti menjalani, yaitu kewajiban. Ada satu kewajiban tertentu
yang memaksamu harus mengerjakan ini meskipun kamu takut- takut karena
kamu tau ada sesuatu yang lebih besar setelah ini, nah itu kan responsibility
kan? Yang dibesarkan responsibility nya, jangan takutnya.
Kalo kamu takut dan membesarkan rasa takutmu, sore ini kamu tidak
duduk dengan saya, tapi karena kamu mendahulukanm responsibility mu atas
desakan kewajiban itu gitu loh kamu mendahulukan itu. Sama seperti saya,
waktu bikin film ya ada takutnya, apalagi ini film pertama saya naratif, semua
elemennya terlalu banyak untuk menjadi takut , terus saya kerja sama temen -
temen saya dari sejak film pendek bareng semua ngerjain film itu pertama kali
semua dibantuin timnya mas hanung ya yang pertama kali kerja bareng, semua
yang serba pertama kali gitu loh ya takut tapi kan itu ada satu kewajiban
menyelesaikan ini untuk responsibility yang lebih besar dan saya
mengarahnya ke responsibility itu.
Jadi saya ngga ngeliat ketakutan. Kalau kita takut terus diliatin terus
malah makin takut kan ga ada hasilnya gitu loh. Ya simplenya begitu dijalani
kemudian ya impactnya di penonton, ya kita liat sendiri kemaren film ini ngga
laku tapi yang membicarakan segitu banyaknya orang padahal ga laku.
Penontonnya secara numbers memang hanya 12 ribu orang secara
komersil, tapi kamu liat semua orang ngomongin film itu bagus banyak sekali.
Tapi ini menarik karena film ini digagas ngomongin value bukan ngomongin
numbers. Ini kan bukan film komersil berarti sama dengan berhasil filmnya.
Meskipun film ini biasa ditangani dengan orang - orang yang komersil tapi
film ini tuh film gerakan, makanya stampelnya jelas banget seperti yang tadi
saya jelasin di awal
4. Kenapa perbedaan itu digambarkan dengan Tokoh Ayah dan Anak?
Kalo kita ngomongin manusia itu pasti ngomongin politik kan.
Kenapa? Kamu dibebaskan oleh gusti allah bahwa nasib suatu kaum itu akan
saya rubah ketika kaum itu merubahnya sendiri. Faktanya kamu ngantuk bisa
ngatur ngantuk mu sendiri? Yang ngatur siapa? Jelas allah, yaa itu keberadaan
politik kamu itu sebatas satu tubuh ini , yang nyiptain bukan kamu. Kita
bangun tidur emang bisa nge’set bangun tidurmu sendiri? Pake alarm apa gitu,
oke bisa ngebantu tapi yang ngebalikin siapa? Kamu ngomongnya allah kan
jadi simpel banget, iya oke tapi caranya apa? Caranya balik ke ngantuk tadi
toh? Semua profesor di seluruh dunia ini tau pentingnya tidur, tapi ada ga yang
bisa ngejelasin kenapa mesti ngantuk? Ga ada yg bisa ngejelasin bung.
Kita semua tau sebab setelahnya, setelah ngantuk itu harus tidur.
Berarti kamu tidur ini dan pentingnya tidur itu buat apa tapi ngantuknya
sendiri itu tidak diperjelaskan.
Nah berbekal pemahaman - pemahaman kecil seperti itu, saya ngerasa
ketika berbicara manusia berarti ada sifat - sifat politiknya. Nah, sifat - sifat
politik di ruang yang lebih besar , kalo tadi kan cukup religius ya, tapi kalo di
ruang yang sosial sikap - sikap politik adalah bagaimana ketika ada satu
kebijakan, diputuskan oleh seorang pemimpin atau satu sosial cultur
diputuskan. Kalo dia pemerintah yaa menjadi undang undang, kalo dia sosial
jadi norma adat, dan ada satu lagi yaitu orang tua. Nah orang tua punya
peraturan - peraturan dan dia manfaatkan itu betul sekali secara politis. Maka
dari pada aku ngomongin indonesia, ngritik indonesia dari sesuatu yg gede
banget mending dari rumah toh, sama toh , ada pemimpin ada yang dipimpin,
ada proses berbaginya pengetahuan, berbaginya pemahaman atau
pertumbuhan biologis, pertumbuhan pemikiran ngomongin negara itu sama aja
kamu ngomongin rumah. Rumah tangga mu oke maka negaramu oke. Dengan
cara ini kemudian jawaban kita atas manusia itu pasti politik. Kita menjadi
kita ini kan ga dididik oleh diri kita sendiri, ada orang tua, Ada warga
kampung ,ada ini ada itu, kemudian kita besar belajar mulai paham diri kita
sendiri, oh ternyata ini, lalu beradaptasi ulang ini apa. Nah, ini aku pengen
gambarin itu dalam hubungan bapak dan anak.
Satu pemahaman ku berawal dari satu pemahaman politis yang sudah
berjalan dan teruji selama bertahun - tahun seperti mahmud itu tampak
menjengkelkan tapi tidak sepenuhnya salah. Orang tua itu memang
menjengkelkan minta ampun tapi setelah dipikir - pikir gitu niatnya dia itu
sebenernya baik loh, Cuma saking dia sibuk diluar rumah dengan caranya
sendiri sampe kehilangan rumahnya sendiri, dia lupa sama hal - hal kecilnya.
Sementara anaknya ini ga mau kalah. Ternyata dia jadi plek kaya bapaknya. Si
heli ga sadar itu kalo dia ternyata foto copy dari bapaknya padahal dia ga suka
sama bapaknya. Nah, bagaimana kemudian proses ini ditemukan dalam
perjalanan itu. Makannya ketika film ini diputar di tokyo di hongkong semua
orang ngomonginnya keluarga ga ada yg ngomongin film ini film islam.
5. Tolong jelaskan tema dari “Gerakan Islam Cinta” dan “Indonesia tanpa
diskriminasi”?
Karena film ini fokusnya bukan di komersialisisasi, tapi ini film
gerakan bagaimana kemudian orang - orang film yang fokus pada issue ini
bergabung untuk membuat film, Ini merupakan suatu gerakan, Beberapa
caranya melalui buku, festival islam cinta dll. Yaa salah satu medianya yaa
film, rencananya ada empat film, tapi yang jadi dua, dan film mencari hilal
merupakan film yang kedua, yang pertama adalah film ayat – ayat adinda.
Karena film ini adalah salah satu project dari gerakan tersebut. Yang
pertama “Gerakan Islam Cinta” adalah gerakan dari Direktur Mizan Grup
yaitu pak Haidar Bagir, makannya ada Mizan Production lalu ada Denny JA
Studio, dia punya gerakan “Indonesia Tanpa Diskriminasi” dan ada Pak Raam,
dia sering banget membiayai film islam, makannya pada join. makannya film
ini nggak dituntut kok sama mereka secara komersial harus berapa ratus,
bahkan targetnya hanya 100 ribu atau 200 ribu apalah, karena kita tau film ini
bukan film ngepop, film yang cukup serius membicarakan hal – hal, bukan
film film ecek ecek.
6. Bagaimana Alur dan Plot dalam film “Mencari Hilal”?
Ceritanya simple aja yaitu seorang bapak yg kekanan - kananan
bertemu dengan seorang anak yang kekiri - kirian atau ga kekiri - kirianlah
katakanlah sekuler lebih tepatnya. dia itu sebenernya orang kanan ,tapi ingin
merdeka sedikit, yang ternyata setelah ini film berjalan mereka berdua itu
sama - sama tau penyebabnya itu bukan gagasan atau ideologi tapi “rumah”.
Yang menyebabkan gejolak ini adalah hubungan mereka yang tidak lancar
sebagai bapak sama anak. Mereka berdua yang bermasalah dan ga bisa
ngobrol ini.
Apalagi ditambahin gate generation atau zaman yang berbeda, mereka
terpaksa bergerak atas keinginan mereka yang berbeda dalam satu perjalanan
yang sama. Lalu apa yang terjadi setelah perjalanan ini mereka akan
menemukan apa bersama - sama. Mereka menemukan pemahaman. Makanya
kalo film pertama saya aja tentang rejection atau penolakan, maka tema film
kedua saya ini kalo saya sempitkan, kalo saya bikin suatu film itu selalu ada
satu kata yaitu “penerimaan atau acceptance”. bagaimana kemudian mereka
dua pribadi yang bertolak belakang di akhir filmnya harus salaman. Makanya
saya ga khawatir sepanjang filmnya saya tunjukin perbedaan - perbedaan yang
lebih besar supaya mereka sadar kalau persoalan kamu berdua itu kecil banget
dibandingin yang diluar sana. Ayo bergeraklah kalian berdua untuk yang
diluar sana untuk sesuatu yang lebih besar, kan begitu nah mereka salaman di
akhir.
Nah kamu bayangin ga setelah ending filmnya itu kira - kira gimana?
Mahmud meninggal, dan heli udah bukan aktivis yang seperti sebelumnya.
Dia aktivis yang paham betul persoalan di lokal itu harus diperjuangkan
dengan cara-cara yang baik dan benar.
Nggak kok banyak orang - orang bahkan dulu dizaman dulu orang -
orang kiri yang orang - orang islam juga. intinya simple aja kita berjuangnya
untuk apa, sesuatu yang lebih besar itu apa. Nah karena saya terbiasa bekerja
di ranah pengetahuan seperti tadi pengalaman saya pertama saya pengen hilal
ini berdiri disitu juga. Berbicaranya untuk pengetahuan supaya kita bisa
menjadi yang lebih baik bareng - bareng.
7. Berapa lama proses pembuatan film “Mencari Hilal”?
Proses shooting kalo dari awal sampe akhir setahun ga terlalu lama
untukku. Tapi untuk mas salman dua tahun karena dia mulai dari setahun
sebelumnya sebelum ketemu aku ide cerita skrip dll.
8. Dimana saja latar lokasi pembuatan film “Mencari Hilal”?
Sepenuhnya di jogja
9. Apa penghargaan yang telah diraih film “Mencari Hilal” ?
Ya sejauh ini kita banyak mendapatkan nominasi tapi kalo menang itu
di aktor kebanyakan di festival film bandung, kalau di FFI itu ada best film,
best director, best original screenplay, best editing, best music, best male
main actor dan best editing, terus piala maya itu best actor semua.
10. Festival Internasional apa saja yang pernah diikuti oleh film “Mencari
Hilal” dan apa saja hasil yang telah didapat ?
Dalam ajang internasional aku kirimin beberapa, tapi kan energi ku
juga terbatas toh yang pertama itu di tokyo itu nominasi kalo di tokyo itu
Tokyo International Film Festival terus di Hongkong Asian Film Festival terus
ada di Cinema Asia Amsterdam dan yang terakhir CPH pix (copenhagen
denmark).
11. Pesan moral apa yang ingin disampaikan dari film “Mencari Hilal”?
Tadi sebenarnya udah dijelasin di atas. Yaa intinya saya sebagai film
maker, saya bersenang - senang di dunia film, bekerja didunia film, mencoba
mengambil tanggung jawab yang lebih besar untuk berbicara atas sesuatu
diluar film itu apa. Kali ini kami memutuskan, “Islam dan Kemanusiaan”
menggunakan film ini simplenya begitu.
Dokumentasi penulis dengan Sutradara film Mencari Hilal Ismail Basbeth
Daftar Pemain Film “Mencari Hilal”
MENCARI HILAL
Casting Director IBNU WIDODO
WIDHI SUSILA UTAMA
Assistant Casting Director JONATHAN KEVIN JULIAN
Talent Coordinator BAGYO SOK ASOY
SUJARWO
NO. PERAN NAMA
1 HELI OKA ANTARA
2 MAHMUD DEDDY SUTOMO
3 ARIFIN TORO MARGENS
4 Halida Erythrina Baskoro
5 Andi Bandel Elyas
6 Pendeta Daniel Rukman Rosadi
7 Majid Gunawan Maryanto (Cindil)
8 Busro Adi Marsono
9 Ridwan Ikun SK
10 Bos Ormas Haydar Salishz
11 Zunaedi Ernanto Suyiek
12 Nurjanah Briliana Dewi
13 Pembeli 2 Sri Wahyuni
14 Pembeli 1 Delia Nuswantara
15 Shinta Vanda Mutiara
16 Supir Pick-Up Sujarwo
17 Muhdi MN Qomaruddin
18 Ida Siti Fauziah
19 Nuryanto Kukuh Prasetya
20 Warga I Freddy Heryanto
21 Gatot Untung Basuki
22 Kardi Jamal El Tripot
23 Pak RT Whani Darmawan
24 Ibu Muda Lisa Anggraeni
25 Wahyudi Alex Suhendra
26 Host TV Mutiara Dewi
27 Saiful Pak Hasmi
28 Iqbal Aditya Nugraha Putra
29 Supir Bis Ibnu Widodo
30 Kondektur Yaya Sae Satria
31 Supir Angkot Purwoto
32 Penumpang Angkot Suryo Wiyogo
33 Receptionist Hotel Wati Wibowo
34 Pemilik Rumah Eko Budiantara
35 Tukang Sampah Edi Cahyono
36 Tukang Bengkel Alit Jabang Bayi
37 Andre Hanung Bramantyo