IMPLEMENTASI PENGUKURAN DAN PENGAKUAN … · Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala...
Transcript of IMPLEMENTASI PENGUKURAN DAN PENGAKUAN … · Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala...
1
IMPLEMENTASI PENGUKURAN DAN PENGAKUAN
PENDAPATAN BERDASARKAN SAK EMKM PADA UD.ZEKSON
BAWOFANAYAMA TAHUN 2017
SKRIPSI MINOR
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Disusun Oleh:
ARISUSANTI BAENE
NPM:15100131002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN
TELUK DALAM
2019
2
IMPLEMENTASI PENGUKURAN DAN PENGAKUAN
PENDAPATAN BERDASARKAN SAK EMKM PADA UD.ZEKSON
BAWOFANAYAMA TAHUN 2017
SKRIPSI MINOR
Disusun Oleh:
ARISUSANTI BAENE
NPM:15100131002
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN
TELUK DALAM
2019
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang diberikan sehingga penulis dapat melakukan dan menyelesaikan
penelitian dan menyusun skripsi minor yang berjudul “ Implementasi
Pengukuran dan Pengakuan pendapatan berdasarkan SAK EMKM pada
UD. Zekson Bawofanayama tahun 2017”. Skripsi Minor adalah bertujuan untuk
memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam gelarAhli Madya pada Program
Studi di STIE Nias Selatan.
Selama dilakukannya penelitian dan penyusunan skripsiminor ini,penulis
tidak luput dari yang namanya kekurangan dan kelemahan. Hal tersebut dapat
penulis atasi berkat adanya bantuan-bantuan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Taosige Wau, S,E.,M.Si selaku ketua STIE Nias Selatan yang telah
memberikan ijin kepata penulis untuk melakukan penelitian dam penulisan
skripsi minor.
2. Bapak Samalua Waoma, S.E.,M.M selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
STIE Nias Slatan yang juga telah membantumemberikan ijin kepada penulis
untuk meneliti dan menulis skripsi minor ini.
3. Ibu Alwinda Manao S,E.,M.M selaku wakil ketua II yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi minor ini.
5
4. Bapak Yohanes Dakhi S.E.,M,M selaku wakil ketua III yang sudah
memberikan pelayanan dibidang kemahasiswaan sekaligus sebagai dosen
peguji II, sehingga penulis dapat termotivasi dalam menyelesaikan penulisan
skripsi minor saya ini.
5. Kepada Ibu Erasma Zalogo SE., M.M selaku ketua LPPM sekaligus sebagai
dosen penguji I yang telah meluagkan waktu untuk pelayanan dibagian
penelitian sekaligus yang meluangkan waktu untuk menguji dan membimbing
pada refisi sehingga skripsi minor ini dapat penulis selesaikan.
6. Bapak Reaksi S.E.,M.M selaku Ketua Prodi Akuntansi Sekaligus sebagai
Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, untuk
membimbing serta memberiakan saran dalam menyelesaikan skripsi minor
ini.
7. Seluruh Dosen STIE Nas Selatan yang telah membekali penulis selama
mengikuti perkuliahan dengan penuh kesungguhan dan tanggungjawab yang
begitu besar dalam membekali penulis sehingga dapat mencapai akhir dari
penyusunan skripsi minor ini.
8. Teristimewa kepada ayah dan ibu saya serta keluarga lainnya yang telah
memberikan bantuan, dukungan material dan moral kepada penulis.
9. Kepada seseorang yang selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan
skripsi minor ini, senantiasa selalu memberi semangat dan dorongan serta
selalu mendampingi dalam suka dan duka.
10. Kepada para sahabat dan teman-teman satu angkatan Prodi Akuntansi STIE
Nias Selatan, dan sahabat dari Alumni SMK Negeri 1 Telukdalam Yang
6
sudah senantiasa antusias memberikan semangat, motivasi, dan juga berbagi
berbagi informasi-informasi tentang bagaimana pembuatan Skripsi minor ini.
Dalam melakukan penyusunan skripsi minor ini, penulis menyadari bahwa
ada ada banyak kekurangan serta kelemahan, maka penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun sehinnga skripsi minor ini memberikan
manfaat ytang baik bagi pengembangan ilmu. Akhir kata, penulis berharap Tuhan
Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan smua pihak yang sudah
banyak membantu baik itu dalam bentuk pekerjaan, studi, motivasi bahkan
material.
Telukdalam, Februari
2019
Arisusanti Baene
NIM: 15100131002
7
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................... i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... vi
Daftar Tabel .................................................................................................. viii
Daftar Gambar .............................................................................................. ix
Daftar Lampiran............................................................................................ .x
Abstrak ......................................................................................................... xi
Abstrak...............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS ............. 6
2.1 Landasan Teori dan Tinjauan literatur .................................................... 6
2.1.1 Pengertian Pendapatan ................................................................... 6
2.1.2 Klasifikasi Pendapatan ................................................................. 8
8
2.1.3 Pengukuran Pendapatan ................................................................. 9
2.1.4 Dasar Pengukuran ......................................................................... 10
2.1.5 Pengakuan Pendapatan .................................................................. 11
2.1.6 Kriteria Pengakuan Pendapatan ..................................................... 15
2.1.7 Metode Pengakuan Pendapatan.........................................................17
2.1.9 Catatan Yang Digunakan Dalam Pencatatan Pendapatan.................21
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................. 22
2.3 Metode Analisis ...................................................................................... 25
2.3.1 Jenis Penelitian..................................................................................25
2.3.2 Metode Pengumpulan Data...............................................................26
2.3.3 Metode Analisis Data........................................................................26
2.3.4. Teknik Analisis.................................................................................27
BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 28
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 28
s 3.1.1 Sejarah UD.Zekson Bawofanayama............................................... 28
3.1.2 Struktur Organisasi UD. Zekson Bawofanayama ........................... 30
3.2 Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 32
3.3 Pembahasan Dan Analisa ........................................................................ 34
3.3.1 Pengukuran Penadapatan Pada UD. Zekson Bawofanayama...........34
3.3.2 Pengakauan Pendapatan Metode Cash Basis.....................................34
3.3.3 Pengakauan Pendapatan Metode Acrual Basis.................................35
9
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 37
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 37
4.2 Saran ....................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 41
10
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Penjualan Tunai UD. Zekzon Bawofanayama.....................32
Tabel 3.2 Daftar Penjualan Kredit UD. Zekson Bawofanayama.....................3
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-1 Daftar Penjualan UD. Zekson Bawofanayama Tahun 2017.
Lampiran-2 Lembaran Observasi periode 6 juli sampai 08 Agustus 2018.
13
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENGUKURAN DAN PENGAKUAN PENDAPATAN
BERDASARKAN SAK EMKM PADA UD. ZEKSON
BAWOFANAYAMA TAHUN 2017
Oleh:
ARISUSANTI BAENE
NIM: 15100131002
Dosen pembimbing:
Reaksi Zagoto, SE.,MM
Ruang lingkup penelitian studi tentang implemsentasi pengkuran dan
pengakuan pendapatan berdasarkan sak emkm. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur dan mengetahui pendapatan di UD. Zekson Bawofanayama. Metode
penelitian yang digunakan adalah pengakuan pendapatan dengan menggunakan
metode cash basis dan accrual basis selama satu periode yaitu tahun 2017. Hasil
yang didapat menunjukan bahwa pengakuan pendapatan menggunakan dua
metode yaitu cash basis dan accrual basis dimana kedua metode ini akan
menunjukan hasil pendapatan yang berbeda dalam satu periode. Kebijakan yang
dapat diambil oleh UD. Zekson Bawofanayama menggunakan metode pengakuan
pendapatan accrual basis sesuai dengan yang sarankan dalam sak emkm agar
semua jumlah pendapatan dapat dikeahui setiap periode.
Kata Kunci: Pengukuran dan PengakuanPendapatan
14
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF INCOME MEASUREMENT AND
RECOGNITION BASED ON EMKM SAK IN
UD. BAWOFANAYAMA ZEKSON 2017
By: ARISUSANTI BAENE
NIM: 15100131002
Supervisor:
Reaksizagoto, SE., MM
Research discussion room about the application of coding and recognition of
revenue based on EMK. The purpose of this study is to measure and study income
at UD. Zekson Bawofanayama. The research method used is acceptance using the
cash basis and accrual basis method for one period, namely 2017. The results
obtained show recognition using a cash method based on basis and saccrual basis
where the two methods will show different income results in one period. Policies
that can be taken by UD. Zekson Bawofanayama uses the method of receiving
income based on accruals according to what is stated in the EMK so that all
amounts of income can be known for each period.
Keywords: Measurement and Recognition of Income
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Umumnya sebuah organisasi didirikan dengan maksud untuk dapat
mencapai suatu tujuan tertentu. Ada banyak organisasi yang beroperasi bersifat
mencari laba (profit) dan berusaha keras untuk menghasilkan laba yang
maksimal. Selain itu juga seperti yang kita ketahui ada beberapa organisasi-
organisasi yang sifatnya non profit yang tujuan utamanya bukan hanya untuk
mencari laba tetapi juga bertujuanuntuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat atau konsumen melalui jasa yang diberikannya. Setiap organisasi-
organisasi yangtujuannya untuk mencari laba, secara berkala dapat menerbitkan
laporan keuangan yang mengkhitisarkan operasinya untuk waktu tertentu serta
rincian dari semua posisi harta dan hutang yang dimiliki oleh organisasi pada saat
tertentu dalam satu periode.
Berpedoman pada laporan tersebut,maka piha-pihak yang berkepentingan
dapat dengan mudah menilai posisi keuangan dan prestasi kerja yang dicapai oleh
perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Bagi banyak
pengguna laporan keuangan, laba bersih (the bottom line) dianggap sangat
berguna. Dan salah satu komponen dari unsur-unsur laba tersebut yaitu
pendapatan.
16
Pendapatan pada umumnya dapat dikatakan sebagaisuatu penghasilan
yang diperoleh dari kegiatan atau aktivitas perusahaan, dan biasanya pendapatan
itu dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda oleh setiap perusahaan sesuai
dengan aktivitas utama dari perusahaantersebut. Dalam hal ini yang menjadi
permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat organisasi itu
melakukan pengukuran dan pengakuan pendapatan, maka pengukuran dan
pengakuan pendapatan tersebut harus dilakukan dengan sangat akurat agar
perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan secara wajar. Apabila
pengukuran dan pengakuan pendapatan tidak tepat, maka kegiatan operasi
perusahaan akan memahami proses mengenai penghasilanya secara pasti. Secara
umum pengukuran dan pengakuan pendapatan harus disusun dan diatur dalam
standar akuntansi keuangan (SAK) entitas mikro kecil dan menengah.
SAK EMKM menjelaskan mengenai pemberlakuan akuntansi untuk
pengukuran dan pengakuan pendapatan yang sesuai dengan pernyataan standar
akuntansi sebenarnya sangat penting bagi sebuah organisasi, karena pengukuran
bertujuan untuk dapat membandingkan antara biaya (cost) dengan pendapatan
bersih dan pengakuan digunakan untuk dapat melakukan pencatatan sejumlah
rupiah dari pendapatan berdasarkan setiap transaksi yang terjadi dalam organisasi
tersebut.
UD.Zekson Bawofanayama, merupakan salah satu usaha yang beroperasi
ataubergerak dibidang penjualan barang dagangan seperti barang-barang
sembako, alat- alat kosmetik, perlengkapan rumah tangga, bahan bakar minyak
(BBM), dan yang lainya. UD. Zekson Bawofanayama bertempat atau beroperasi
17
di desa Bawofanayama, Kec.Fanayama, Kab.Nias Selatan. Yang menjadi sumber
sumber pendapatan perusahaan yaitu diperoleh dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut.
Melihat penerapan akuntansi dalam pengakuan pendapatan sangat penting
dalam organisasi dan informasi yang didapatakan oleh penulis pada saat
melakukan pengamatan dari keadaan tersebut, memotivasi penulis untuk
melakukan pengkajian ilmiah yang diberi jdul “Implentasi Pengukuran Dan
Pengakuan Pendapatan Berdasarkan SAK EMKM Pada UD.Zekson
Bawofanayama”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
dapat disimpulkan oleh penulis bahwa: UD. Zekson Bawofanayama masih belum
melakukan pengukuran dan pengakuan pendapatan berdasarkan SAK Entitas
Mikro Kecil dan Menengah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka yang
menjadi meperumusan masalah dalam skripsi minor ini adalah: “Berapa
pendapatan UD. Zekson Bawofanayama untuk tahun 2017 berdasarkan SAK
EMKM?.
18
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini, yaitu untuk mengukur dan
mengetahui pendapatan di UD. Zekson Bawofanayama untuk periode tahun 2017
berdasarkan SAK EMKM.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang telah diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
1. Bagi penulis
Penyusunan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat akademik bagi
penulis untuk menempuh ujian akhir ahlimadya jurusan akuntansi pada
sekolah tinggi ilmu ekonomi, dan sangat diharapkan hasil penelitian ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis tentang penyusunan tugas
akhir diploma dan yang teristimewa menambah pengetahuanpenulis tentang
bagaimanapengukuran dan pengakuan pendapatan serta sebagai bahan
perbandingan bagi penulis antara teori teori dari berbagai sumber bacaan
ilmiah dengan praktik kerja dilapangan.
2. Bagi perusahaan yang diteliti
Penelitian ini sangat diharapkan untuk dapat memberikan masukan bagi
perusahaan dan membantu perusahaan mengenai kebijakan akuntansi yang
tepat tepat dalam mengukur dan mengakui pendapatan dari hasil operasi
perusahaanya.
3. Bagi STIE Nias Selatan
Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada mahasiswa yang mau melakukan penelitian yang serupa
19
dan juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan
melakukan penyusunan ujian akhir melalaui sarana pembelajaran
diperpustakaan.
4. Bagi pihak lain
Sebagai bahan referensi dan informasi-informasi tambahan khususnya pada
jenis perusahaan-perusahaan yang beroperasi peda bidang yang sama, serta
kepada pihak-pihak akademik yang ingin mengetahui lebih kelanjutan
mengenai pengukuran dan pengakuan pendapatan yang harus diterapkan
dalam sebuah perusahaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi skripsi minor
ini, pada bagian dibawah ini, penulis menguraikan sistematika penulisan antara
lain sebagai barikut:Bab satu membahas mengenai latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematikan penulisan.
Bab dua membahas mengenai landasan teoritis dan metode analisis yang berisikan
tentang landasan teori, penelitian terdahulu dan metode yang yang terkait dengan
pengukuran dan pengakuan pendapatan pada UD. Zekson Bawofanayama. Bab
tiga membahas mengenai sejarah singkat UD.Zekson Bawofanayama, struktur
organisasi, uraian tugas, pembahasan dan analisa. Bab empat membahas tentang
kesimpulan dan saran.
20
BAB II
LANDASAN TEORI DAN DAN METODE ANALISIS
2.1 TinjauanLiteratur
2.1.1 Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan atau arus masuk atau peningkatan
nilai yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal yang dikenal
dengan sebutan yang berbeda beda, seperti pejuaalan, penghasilan jasa, bunga,
dividen dan sewa. Pendapatan merupakan hal yang pentingkarna pendapatan
adalah objek atas aktivitas dari perusahaan. Pendapatan memiliki pengerrtian yang
bermacam macam tergantung dari sisi mana untuk meninjau pengertian
pendapatan tersebut.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2016:4) pendapatan merupakan
”penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal,
pendapatan juga dapat dikatakan sebagai keuntungan yang mencerminkan akun
lain yang memenuhi defenisi penghasilan namun tidak termasuk dari kategori
pendapatan, seperti keuntungan dari penjualan aset.”
Selain defenisi yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
mengenai pengertian pendapatan, penulis juga mengutip pendapat-pendapat yang
diambil dari berbagai macam bacaan. Menurut Baritwan (2004::29) merumuskan
bahwa:
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utang (kombinasi dari keduanya) selama suatu
periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang,
penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupapakan kegiatan
utama dalam usaha.
21
Dalam Afriliana mengatakan bahwa “pendapatan merupakan aliran kas
masuk bruto yang berasal dari menfaat ekonomi yang timbul dari adanya suatu
aktivitas normal yang dilakukan perusahaan selama satu periode yang
mengakibatakan terjadinya kenaikan ekuitas dan bukan dari penanaman modal”.
Menurut Hendrik (2000:374)”pendapatan sebagai produk perusahaan lebih
unggul dari pada konsep arus keluar, dan konsep arus ke luar lebih unggul dari
pada arus masuk ”. Dimana konsep tersebut bersikap netral sebagaimana
umumnya baik terhadap pengukuran maupun pengakuan pendapatan.
Sedangkan menurutFinansial Accounting Satement Board dalam SFAC
no.3 mengatakan bahwa “pendapatan adalah arus masuk aktiva bersih yang
diperoleh dari penyerahan atau dari hasilkegiatan produksi barang atau dari hasil
operasi utama perusahaan yang berkesinambungan selama satu periode.
Menurut accounting terminologi bulletin no.2“pendapatan berasal dari
penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur oleh beban yang dikenakan pada
pelanggan, klien atau penyewa untuk barang dan jasa yang diberikan kepada
mereka”.
Dari beberapa pengertian pendapatan diatas, dapat disimpulkan bahwa
pendapatan adalah aliran penerimaan kas bruto yang timbul dari hasil aktivitas
utama perusahaan yang diterima dari konsumen pada perusahaan sebagai hasil
daripenjualan barang atau pemberian jasa yang mengakibatkan terjadinya
kenaikan ekuitas untuk penghasilan laba dalam rangka menyediakan barang jasa.
22
2.1.2 Klasifikasi Pendapatan
Dalam Mulyaningsih (2016:9) ada beberapa jenis pendapatan, yaitu
sebagai berikut:
A. Pendapatan Operasional
Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul karena adanya
kegiatan penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan
dalam satu periode tertentu, dalam hal ini merupakan kegiatan utama dan juga
merupakan tujuan utama perusahaan dan berhubungan langsung dengan usaha
(operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan, salah satu yang menjadi jenis
pendapatan operasional adalah pendapatan yang bersumber dari penjualan.
Penjualan tersebut dapat dibedakan dalam bentuk:
1. Penjualan kotor, Adalah pendapatan seseorang dari hasil penjualan barang-
barang atau jasa namun masih belum dikurangi berbagai potongan-
potongan atau biaya-biaya operasi langsung yang dibebankan.
2. Penjualan bersih (Diposible income), adalah pendapatan seseorang dari
hasil penjualan yang telah perhitungkan dan telah dikurangkan semua
berbagai beban dan potongan-potongan yang menjadi hak dari pembeli.
Jenis pendapatan operasional dapat timbul dari berbagai cara, yaitu:
a. Pendapatan dapat diperoleh langsung dari kegiatan utama perusahaan
itu sendiri.
b. Pendapatan berasal dari adanya kegiatan usaha yang hubunganya
telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.
23
B. Pendapatan Non Operasional
Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, namun
bukan berasal dari hasil kegiatan utam perusahaan. Ada beberapa yang menjadi
jenis pendapatan non operasional, yaitu: pendapatan bunga, sewa, royalti,
keutungan (laba), penjualan aktiva tetap, investasi jangka penjang, dan dividen
yang merupakan pendapatan diluar operasi perusahaan.Pendapatan yang dari
peningkatan ekuitas dari transaksi yang bukan kegiatan utama dari entitas dan
transaksi atau kejadian lainnya.
2.1.3 Pengukuran Pendapatan
Pengukuran pendapatan merupakan nilai tukar dari produk atau jasa pada
perusahaan. Pengukuran pendapatan mengacu pada nilai sekarang dari uang atau
ekuivalen uang yang akhirnya akan diterima sebgai hasil dari transaksi “wajar”.
Dalam nilai ini matau nilai sekarang terdiskontonatas uang yang diterima dalam
pertukaran dalam produk atau jasa yang ditransfer oleh perusahaan kepada para
pelanggannya
Pengukuran pendapatan menurutIkatan akuntansi Indonesia (2016:21)
adalah “peroses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset, liabilitas,
penghasilan, dan beban dalam sebuah laporan keuangan. Pendapatan harus diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.” Pada
umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Bila arus masuk dari
kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin
kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima.
24
Menurut Belkaoui (2006.h.279) “pendapatan dapat diukur dalam satuan
nilai produk atau jasa yang dipertukarkan dari satuan transaksi yang lugas.Nilai
ini mencerminkan baik kas netto yang ekuivalen ataupun nilai didiskonto tunai
dan uang yang diterima atau yang akan diterima dan pertukaran untuk produk atau
jasa-jasa yang ditransfer perusahaan kepada para pelangganya.
Menurut Yadianti(2007:65) dalam teori akuntansi suatu pengantar
“pengukuran pendapatan merupakan pemetaan (mapping) suatu angka kepada
objek atau peristiwa yang terjadi menurut aturan tertentu. Dalam hal ini akuntansi
merupakan pengukuran dari peristiwa dan transaksi-transaksi bisnis dari suatu
entitas yang telah diidentifikasi dengan angka-angka atau atribut yang relevan.
Dari penjelasan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengukuran
merupakan proses penetapan jumlah uang untuk mengetahui aktiva dan kewajiban
yang harus diukur dengan nilai wajar dan nilai tukar yang diterima oleh
perusahaan.
2.1.4 Dasar Pengukuran Pendapatan
Dari Tristiani Ada empat dasar pengukuran pendapatan yang digunakan
dalam akuntansi, yaitu:
1. Harga pertukaran masa lalu (harga pokok historis), adalah harga pokok dari
dari sumber daya pada saat mendapatkanya, hal ini biasanaya terjadiuntuk
mengukur persediaan.
2. Harga pertukaran pembelian, adalah harga pokok pengganti karena sumber
daya yang ditimbulkan oleh sumber daya yang dapat diukur untuk harga beli
yang berlakusaat ini.
25
3. Harga pertukaran penjualan, adalah harga yang berlaku saat ini dengan kondisi
harga yang kemungkinan besarnya stabil atau perubahannya tidak material.
4. Harga pertukaran masa mendatang, adalah penerimaan tunai yang terjadi
dimasa mendatang dan didiskontokan terhadap nilai yang berlaku sehingga
realisasi dan kesetaraan pendapatanya dapat terjamin..
Menurut Skousen dan Stice (2009:568) ada lima atribut pengukuran yang
biasanya digunakan dalam praktek yaitu:
1.Biaya historis (historikal cost)adalah harga setara kas untuk barang
atau jasa pada tanggal perolehan.(contoh:adalah tanah, bangunan,
peralatan dan sebagian besar persediaan)
2. Biaya penggantian saat ini (Current Replacement Cost) merupakan
harga setara kas yang bisa ditukarkan saat ini untuk membeli atau
menggantikan barang atau jasas yang sejenis (contoh: persediaan
yang mengalami penurunan nilai sejak perolehan).
3. Nilai pasar saat ini (Current Market Value) merupakan harga kas
yang setara dengan harga yang bisa didapat dengan menjual aset
dalam kondisipenjualan (contoh: beberapa instrumen keuangan)
4. Nilai realisasi bersih(Net Realizable Value) merupakan sejumlah
kas yang diharapkan akan diterima dari konversi aset dalam
aktivitas bisnis normal (piutang dagang)
5. Nilai sekarang atau nilai yang didiskontokan(net realizable value)
merupakan jumlah arus masuk kas bersih dimasa yang akan datang
atau arus keluar yang didiskonto kenilai sekarang pada tingkat
bunga yang sesuai (contoh: piutang jangka pendek, utang jangka
panjang adan aset operasi jangka panjang dianggap mengalami
penurunan nilai).
2.1.5 Pengakuan Pendapatan
Pengakuan (recognation) adalah proses pencatatan dan pelaporan suatu
pos keuangan didalam laporan keuangan. Pengakuan (recognation) merupakan
proses pembetukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan. Pos yang memenuhi defenisi suatu unsur harus diakui jika ada
26
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos akan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Menurut ikatan Akuntansi Indonesia (2012:452) pengakuan pendapatan
merupakan proses pembentukan akun dalam laporan posisi keuangan atau laporan
laba rugi yang memenuhi defenisi dalam suatu unsur pendapatan diakui adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
2. Perusahaan tidak lagi mengelolahatau, melakukan pengendalian efektif
barang yang dijual.
3. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
4. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi
akan mengalir keperusahaan tersebut.
Padaakhirnya semua perusahaan bermaksud
danbertujuanuntukmendapatkan pendapatan yang dapatdiakui pada saat
realisasinya atau sepanjang tahap (siklus) operasi. Menurut prinsip pengakuan
pendapatan, pendapatan harus diakui ketika telah direalisasi atau dapat direalisasi,
dan telah diperoleh. Pendapatan yang telah diperoleh terjadiapabila barang atau
jasa telah ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas (piutang). Pendapatan
dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat
dikonversi menjadi kas atau kalai atas kas dengan jumlah yang diketahui.
Sedangkan menurut SFAC No.5 (2000:237) “pengakuan
pendapatanadalahsuatu proses pencatatan suatu item dalam akun-akun dan
27
laporan keuanganseperti aktiva, kewajiban, pendapatan , beban, keuntungan atau
kerugian”.
Berkaitan dengan masalah tersebut menurut Dyckman (2000)
menegaskanbahwaada beberapa yang perlu diketahui tentang prinsip pengakuan
pendapatan yang menyatakan bahwa pendapatan harus diakui pada laporan
keuangan ketika:
1. Pendapatan dihasilkan
Pendapatan dihasilkan (earned) ketika perusahaan bersangkutan
pada hakikatnya menyelesaikan semua yang seharusnya dilakukan
untuk dapat menerima manfaat dari pendapatan itu.
2. Pendapatan realisasi atau dapat direalisasikan apabila barang dan
jasa dapat dijual. Pendapatan itu dapat direalisasi ketika klai atas
kas (misalnya, aktiva non kas seperti piutang usaha wesel tagih)
diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan kedalam
jumlah kas tertentu. Ini juga dipenuhi apabila produk terseperi
sebut adalah suatu komoditas, sepeti emas atau gandum
FASB ( Finansial Accounting Standard Board )dalam Concep
Statement no. 5 mengatakan beberapa contoh masalah-masalah akuntansi
dalam pengakuan pendapatan yang dapat direalisasi satuan laba pada saat
terjadinyapenyerahan (penjualan) barang yang diberikan untuk
penyimpangan pengakuan pendapatan pada kasus yang menyimpang dari
aturan umum (general rute).
1. Penjualan dengan persetujuan beli kembali
Bila sebuah perusahaan menjual produk dalam suatu periode dan setuju untuk
membelinya kembali dalam periode akuntansi berikutnya, perusahaan belum
bisa dikatakan menjual produk, karna bila persetujuan pembelian kembali
dilakukan pada harga tertentu dan harga tersebut menutup semua biaya
28
persediaan ditambah biaya penyimpanan yang berkaitan, maka prsediaan dan
kewajiban yang berkaitan tetap ada di pembukuan penjual .
2. Penjualan dimana terdapat hak return
Tiga metode pengukuran pendapatan alternative apabila penjualan
menanggung resiko kepemilikan yang berkepanjangan karena pengembalian
perodik yaitu:
a. Tidak mencatat penjualan sampai hak return habis masa berlakunya.
b. Mencatat penjualan tetapi menguranginya dangan taksiran return
mendatang
c. Mencatat penjualan dan memperhitungkan return sewaktu terjadi
FASB (Financial Accounting Standartd board)dalam buku intermediate
accountingtahun (1996) menyimpulkan bila suatu perusahaan menjual produknya
tetapi memberikan kepada pembeli hak return, pendapatan dari transaksi
penjualan dapat diakui pada saat penjualan hanya jika seluruh 6 syarat berikut ini
terpenuhi:
a. Harga penjualan kepada pembeli secara mendasar tetap atau dapat ditentukan
pada waktu penjualan.
b. Pembeli telah/berkewajiban membayar kepada penjual dan kewajiban tersebut
tidak bergantung penjualan kembali produk.
c. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah apabila ada kejadian
oencurian atau kerusakan fisik pada produk.
d. Pembeli memperoleh produk untuk dapat dijual kembali yang memiliki
subtansi ekonomi yang terpisah dariyang diberikan oleh penjual.
29
e. Penjual tidak memiliki kewajiban berarti pada prestasi kerja masa depan
secara langsung mengakibatkan penjualan kembali produk oleh pembeli.
f. Jumlah return masa depan dapat ditaksir secara layak.
3. Penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi.
Suatu perusahaan mencatat pendapatannya pada tanggal penyerahan tanpa
membuatpenyisihan untuk pembelian kembali ataupun retur yang terbatas.
Walaupun perusahaan tersebut mengikuti pengakuan pendapatan peda saat
penjualan yang berlaku, namun sebenarnya mereka mengakui laba dan
pendapatan sebelum waktunya.
Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
pengakuan pendapatan merupakan proses pembentukan atau pencatatan akun-
akun untuk pelaporan pengakuan pendapatan entitas yang dapat diklaim atas kas
(piutang), pendapatan harus berbentuk uang tunai, pendapatan dapat secara
langsung dipergunakan manfaatnya.
2.1.6 Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pengakuan sebagai pencatatan suatu item dan laporan keuangan seperti
aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu
termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata kata maupun dalam
jumlahnya.Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Acoounting
Standard Board (2000:239) ada ada tiga kategori pengakuan pendapatan yaitu
sebagai berikut:
1. Pendapatan baru diakui pada saat pengiriman produk atau jasa.
2. Pendapatan baru dapat diakui ssetelah pengiriman produk atau jasa.
3. Pendapatan baru akan diakui sebelum pengiriman produk atau jasa.
30
Menurut Suwardjono (2005:368) mengemukakan kriteria pendapatan
secara teknis baru dapat diakui setelah syarat berikut terpenuhi:
1. Ketertukaran nilai aset
2. Adanya suatu transaksi
3. Proses penghimpunan secara substansial telah selesai.
Menurut Belkaoui (2006:279) adapun kriteria pengakuan pendapatan
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip pendapatan menspesifikasikan:
a. Hakikat dari komponen komponen pendapatan
b. Pengukuran pendapatan
c. Penentuan waktu dari pengakuan pendapatan
2. Hakikat dan komponen konponen pendapatan telah
diinterprestasikan sebagai berikut:
a. Arus masuk aktiva bersih yang dihasilkan penjualan barang
atau jasa
b. Arus keluar barang atau jasa dari perusahaan ke pelanggan.
c. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau
jasa oleh usaha selama periode waktu tertentu.
3. Hal hal yang termasuk dalam pendapatan sebagai berikut:
Hal hal yang termasuk dalam pendapatan adalah semua perubahan
aktiva netto perusahaan salama transaksi modal yang dilaporkan
selama suatu periode harus dianggap sebagai pendapatan.
Akuntansi dapt dipahami lebih baik jika dibedakan antara
kegiatan perusahaan yang dihasilkan kekayaan dan transer
kekayaan secara tak terduga yang berasal dari hadiah atau rejeki
nomplok.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkann bahwa kriteria pengakuan
pendapatan dapat dikatakan apabila sudah memenuhi semua komponen-
komponen pendapatan dalam suatu transaksi yang berlangsung.
2.1.7 Metode Pengakuan pendapatan
31
Menurut Ikatan Akuntansi indonesia (2016:31) prinsip pengakuan
pendapatan adalah:
1. Pendapatan diakui ketika terdapat hak atas pembayaran yang diterima atau
yang masih harus baik pada masa sekarang atau masa depan.
2. Entitas mencatat pendapatan untuk manfaat ekonomi yang diterima atau
yang masih harus diterima secara bruto.
3. Entitas mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang atau penyediaan
jasa ketika barang tersebut telah dijual atau jasa telah diberikan kepada
pelanggan.
Dalam Srimuliani ada dua metode pengakuan pendapatan dalam periode
akuntansi, yaitu:
1. Dasar kejadian penting (critical event basis/ cash basis)
Dalam metode cash basis, pendapatan diakui ketika kas diterima
sedangkan beban diakui pada saat kas dibayarkan, artinya perusahaan
mencatat didalam transaksi jurnal entry ketika kas dikeluarkan atau
dibayarkan dan pendapatan dicatat ketika kas masuk diterima. Cash basis
merupakan salah satu konsep yang penting dalam akuntansi, dimana
pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transsaksi terjadi
dimana uang benar-benar diterima.
Contoh menjurnal:
Cash xxx
Penjualan xxx
2. Dasar akrual (Acrual Basis)
32
Menurut dasar akrual pendapatan diakui apabila penjualan barang atau jasa
telah dilakukan pada saat periode penerimaan.
Dengan demikian metode dasar akrual memperhitungkan pendapatan pada saat
terjadinya pendapatan. Sesuatu hal yang sering terjadi bahwa suatu pendapatan
telah diterima tetapi kewajiban atas pendapatan tersebut belum diselesaikan dam
dapat juga terjadi hal yang sebaliknya.
Untuk tujuan pencatatan dan pelaporan dalam akuntansi diperlukan adanya
pengakuan yang jelas tentang kapan pendapatan itu terjadi. Dasar akrual untuk
pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa pendapatan harus dilaporan
selama produksi, maka pendapatan diakui pada barang atau pada pengumpulan
hasil penjualan, pada saat diakui pendapatan yang ditandai dengan perpindahan
kepemilikan dari penjualan kepembeli.
Contoh menjurnal:
Piutang xxx
Penjualan xxx
Menurut Belkaoui pendapatan diakui:
A. Dasar akrual, yaitu digunakan untuk pengakuan pendapatan yang harus
dilaporkan selama produksi, akhir produksi, dan juga digunnakan pada
penjualan barang atau pada penagihan penjualan. Pada umumnya pendapatan
yang diakui selama produksi ada pada situasi-situasi berikut:
1. Pendapatan sewa, bunga, dan komisi yang diakui jika mendapatakan
persetujuan.
33
2. Pendapatan atas kontrak jangka panjang yang diakui atas dasarkemajuan
kontrak.
3. Pendapatan atas kontrak menurut biaya tambahan.
B. Dasar peristiwa penting, pengakuan ini digunakan pada suatu peristiwa yang
kritis dalam siklus operasi. Peristiwa ini dapat berupa:
1. Saat penjualan
2. Penyelesaian produksi
3. Penerimaan pembayaran sesudah penjualan.
Beberapa siafat pengakuan berdasarkan transaksi, yaitu:
1. Pengakuan pada saat penjualan
Dalam transaaksi ini tidak diharuskan melakukan pengiriman barang
secara sekaligus, tetapi tetapi dalam kondisi secara terus menerus contohnya
pendapatan dari persetujuan kontrakrual memperbolehkan yang lainya untuk
menggunakan aktiva perusahaan (sepeti pendapatan sewa, bunga, pembayaran
lese, dan royati)
2. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Dalam beberapa sistuasi tertentu, pendapatan dapat dilaporkan sebelum
pengiriman produk jadi atau penyelesaian suatu kontrak jasa. Biasanya, hal ini
terjadi ketika periode konstruksi dari aset yang dijual atau periode pelaksanaan
jasa relatif panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Contoh pengakuan pendapatan
sebelum penyerahaan adalah akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang yang
memungkinkan penerapan metode presentase penyelesaian. Dalam buku
Akuntansi Keuangan menengah ada dua metode akuntansi, yaitu:
a. Metode prentase penyelesaian
34
Pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses
konstruksi, yaitu, presentase penyelesaian. Biaya konstruksi ditambah laba
kotor(konstruksi dalam proses), dan termin diakumulasikan dalam akun kontra
persediaan (tagihan atas produksi dalam proses). Akuntansi ini mewajibkan
mewajibkan metode ini untuk dipakai apabila adanya kemajuan kearah
penyelasaian pendapatan. Serta biaya yangg layak dipercaya dan terpenuhinya
persyaratan , sebagai berikut:
1. Kontrak itu secara jelas menetapkan hal-hal yang dapat dipakssakan
pemberlakuannya mengenai barang atau jasa yang akan diberarikan dan
diterima oleh pihak yang terlibat dalam kontrak, imbalan yang akan
dipertukarkan, serta cara dan syarat penyelesaian.
2. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi semua kewajiban dalam
kontrak.
3. Kontrakror dapat diharapkan untuk melaksasnakan kewajiban
kontraktual tersebut.
b. Metode kontrak selesai
Pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak diselesaikan. Biaya
konstruksi diakumulasikan dalam akun persediaaan (konstruksi dalam
proses), dan termin akumulasi dalam akun kontra persediaan (tagihan atas
konstruki dalam proses)
Metode kontrak selesai hanya boleh diakui saaat kontrak selesai. Metode
ini hanya digunakan pada saat:
1. Jika suatu entitas terutama mempunyai jangka pendek,
35
2. Jika syarat syarat untuk menggunakan metode presebtase penyelesaian
tidak dapat dipenuhi,
3. Jika terdapat bahaya melekat dalam kontrak itu diluar resiko bisnis yang
normal dan berulang.
3. Pengakuan setelah pengiriman
Sebuah perusahan baru melakukan yang namanya pengakuan pendapatan
setelah benar-benar terjadinya sebuah transaksi atau setelah pesanan telah
dikirimkan kepada pelanggannya. Namun dalam beberapa kondisi kriteria
pengakuan pendapatan tidak dapat terpenuhi hingga beberapa waktu seetelah
terjadinya pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan, hal seperti ini
disebabkan karena :
1. Subtansi transaksi tersebut berbeda dengan bentuknya, seperti dalam
pengaturan pembiayaan produk.
2. Terjadinya hak retur produk.
3. Keetertagihan harga jual akhir sangat tidak pasti, seperti pada bebrapa
penjualan cicilan jangka panjang.
2.1.8 Catatan yang digunakan dalam pencatatan pendapatan
menurut Gunadi (2001:9) pencatatan pendapatan adalah “pencatatan data
perusahaan dengan teknik tertentu dan mengolahnya sehingga dapat disusun
menjadi laporan keuangan”
Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah:
1. Jurnal pendapatan
36
Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat pendapatan dari berbagai
sumber:
Contoh pencatatan pendapatan atas penjualan tunai :
Kas xxx
Pendapatan xxx
Contoh pencatatan pendapatan atas penjualan kredit :
Piutang xxx
Pendapatan xxx
2.1 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukanoleh peneliti
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka diambil
untuk penulisan dari teori-teori yang ada sebagai berikut :
Afrilina tahun (1995) melakukan penelitian yang diuraikan secara garis
besar, penelitian tentang “metode pengakuan pendapatan dan pengaruhnya
terhadap laba perusahaan Stasiun Radio” dalam penelitian ini masalah yang
diambil bagaimana perusahaan akan melaporkan laporan keuangan yang tepat dan
teliti serta kebutuhan untuk penilaian yang secara konveratif didalam mengajukan
laporan tersebut. Maka metode yang digunakan yaitu pengakuan pendapatan pada
saat penjualan. Kesimpulan yang dapat diambil, perusahaan stasiun radio sudah
menerapkan metode pencatatan akuntansi dengan menggunakan acrrual basis,
namun sistem pencatatanya tidak diterapkan dengan konsisten karena untuk
mencatatan adanya transaksi kontrak yang dibayar dibelakang perusahaan hanya
mencatat adanya pendapatan apabila kontrak sudah dipenuhi semuanya sehingga
37
terutama untuk transaksi iklan yang periode kontraknya lebih dari 1 bulan akan
terjadi pertemuan yang tidak tepat antara pendapatan dan biaya sehingga laporan
laba rubi yang disajikan menjadi tidak layak. Persamaan yang ada dalam
penelitian yaitu dalam melakukan penelitian sama-sama ingin mengetahui
penerapan pengakuan pendapatan telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku, sedangkan pebedaanya yaitu penelitian tardahulu
memfokuskan pada penerapan pendapatan jasa, sedangkan penelitian sekarang
sekarang membahas pada pendapatan usaha dagang.
Mulianingsih (2016). Penelitian yang dilakukan secara garis besar,
penelitian tentang analisis pengukuran dan pengakuan pendapatan berdasarkan
PSAK No. 23 pada PT. MENSA BINA. Dalam penelitian ini masalah yang
diambil, penerapan dalam hal pendapatan penjualan barang yang berupa produk
dalam negeri khususnya obat-obatan, metode penelitiannya menggunakan tekhnik
pengumpulan data berupa wawancara serta data primer sehingga menggunakan
metode kuantitatif. Kesimpulan yang diambil bahwa pengakuan dan pengukuran
akan selalu muncul bila terjadi transaksi yang berhubungan dengan pendapatan.
Pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan belum secara
keseluruhan sesuai dengan PSAK No.23. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan
yang berasal dari penjualan barang, bagian akuntansi tidak memperoleh laporan
penjualan barang tersebut. Untuk itulah PT. MENSA BINA melakukan pisah
batas (out off) pendapatan yang terjadi pada dua periode dengan diberikanya
laporan atas penjualan barang kepada bagian akuntansi. Dengan demikian, laporan
keuangan khususnya laba rugi yang disajikan dapat lebih dipercaya dan dikatakan
38
wajar. Persamaan yang ada dalam penelitian yaitu dalam melakukan penelitian
sama-sama ingin mengetahui penerapan pengukuran dan pengakuan pendapatan
telah sesuai peryataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku pada bidang
usaha dagang. Perbedannya yaitu penelitian terdahulu melakukan penelitian
dengan menggunakan PSAK No.23, dan penelitian sekaramg melakukan
penelitian dengan menggunakan SAK EMKM.
Fadilah (2013). Penelitian yang dilakukan secara garis besar, penelitian ini
tantang “Tinjauan atas penerapan PSAK No.23 tahun 2010 tentang pengakuan
pendapatan operasional pada PT. JASA MARGA”dalam penelitian ini masalah
yang diambil dalam proses tinjauan atas penerapan pengakuan pendaptan harus
dilakukan secara akuran untuk menhindari krsalahan pemakaian laporan keuangan
dalam memprediksi kemampuan perusahaan dan menghindari kesalahan dalam
pengambilan keputusan. Kesimpulan yang diambil yaitu pendapatan operasional
atau pendapatan utama dari PT. Jasa Maraga yaitu dari penjualan jalan tol.
Pendapatan diakui pada saat hasil pendapatan tol dan rekap setoran tol diterima
langsung dari bagian manajemen pengumpulan tol dan dibuat invoce voucher
penerimaan atau pada saat direalisasi. Persamaan yang ada dalam penelitian yaitu
dalam melakukan penelitian sama-sama ingin mengetahui penerapan pengakuan
pendapatan telah sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, Perbedaannya
yaitu penelitian terdahulu melakukan pada perusahaan jasa dengan menggunakan
PSAK No.23 tahun 2010, sedangkan penelitian sekarang melakukan penelitian di
perusahaan dangang dengan menggunakan SAK EMKM.
39
Marissa tahun (2005), melakukan penelitian secara garis besar tentang
“Analisis Penerapan Pengakuan Pendapatan Menggunakan Metode Point Of Sale
pada PT. X”, dalam penelitian ini masalah yang diambil pengakuan pendaptan
dalam point of sale akan terjadi praktik industri dan metode penelitiaan
menggunakan metode kuantitatif dan metode penerapan pendapatanya
menggunakan poit of sale. Kesimpulan bahwa dalam melakukan penjualan
dengan menggunakan poin of sale manajemen dan pemasaran sering rmelakukan
praktik industri yang dinamakan “Channel Stuffing” diman ketika produsen
inggin membuat hasil keuangan kelihatanya bagus maka menawarkan dengan
potongan yang besar kepada distributior menimbulkan persediaan distributor akan
membengkak dan saluran pemasaran menjadi penuh sesak tetapi laporan
keuangan terlihat baik meskipun akan merusak hasil periode berikutnya, jika
proses tersebut terulang maka laporan keuangan yang disajikan tidak wajar karena
tidak sesuai SAK. Persamaan yang ada dalam penelitian ini, pertama dalam
melakukan penelitian sama-sama ingin mengetahui bagaimana cara menerapkan
pengukuran dan pengakuan pendapatan apakah telah sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku, yang kedua adalah sama-sama melakukan penelitian pada
perusahaan dagang.
2.3 Metode Analisis
2.3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis datanya penelitian ini termasuk penelitian arsip
(Archuival Recearch) merupakan penelitian terhadap fakta tertulis ( Dokumen )
atau berupa arsip data-data yang berasal dari data eksternal, ( Indriantoro &
Supomo, 1999:23-30 ). Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
40
telah disajikan bab petama, penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif
yaitu metode penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah
masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realita atau setting yang
kompleks dan rinci.
Sedangkan berdasarkan metodologi penelitian termasuk jenis non
behaviorresearchi yaitu penelitian yang ditujukan untuk mengkaji tentang
penerapan pengakuan pendapatan pada kewajaran laporan keuangan, dan tidak
ditujukan untuk menganalisis perilaku,(Indrianti &Supomo, 1999:23-30). Metode
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana peneliti mendeskriptifkan
penerapan pengakuan pendapatan terhadap kewajaran laporan keuangan pada
UD. Zekson Bawofanayama.
2.3.2 Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Metode wawancara yaitu dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait
dalam perusahaan tersebut.
2. Metode dokumentasi, dalam penelitian ini data-data yang digunakan
mencatat data yang sudah ada pada subyek penelitian dengan mempelajari
kebijakan perusahaan, sejarah perusahaan, dalam pengukuran pendapatan
terhadap kewajaran laporan keuangan.
2.3.3 Metode Analisis Data
Yang menjadi unit analisis dalam penelitian adalah mengenai pengukuran
dan pengakuan dimana metode ini dipergunakan dalam upaya mengukur
41
danmengakui pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan operasional
selama satu periode.
Dalam hal ini metode pengukuran pendapatan berfungsi untuk melakukan
penetapan jumlah uang jika disetarakan atau dipertukarkan dengan niali produk
yang dimiliki oleh perusahaan, dan pengakuan pendapatan dapat dilakukan
dengan dua cara:
1. Cash basis merupakan pendapatan yang diakui saat kas sudah diterima,
pengakuan ini dapat digunakan apabila sudah dilakukannya perhitungan
untuk seluruh penjualan yang diperoleh dan diakumulasikan seluruh
pendapatan yang hanya secar tunai selama satu periode.
2. Acrual basis merupakan pengakuan pendapatan yang dilakukan pada saat
terjadi penjualan namun kas masih belum diterima.Pengakuan ini dapat
dilakukan tanpa harus berpedoman pada kas tunai yang diterima, yang artinya
perusahaan melakukan pengakuan terhadap pendapatan meskipun kas belum
diterima selam satu periode.
2.3.4 Teknik Analisis
Adapun teknis analisis data yang dilakukan oleh penulis yaitu:
1. Data-data dikumpulkan oleh penulis tentang pendapatan, data-data tersbut
adalah berupa data penjualan yang dilakukan selama satu periode.
2. Penulis menganalisis data yang dipeloleh dengan berbagai jenis metode
pengukuran dan pengakuan pendapatan diantaranya: Metode cash basis dan
acrual basis.
3. Menarik kesimpulan dan saran dari data tersebut.
42
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1. Gambaran Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Subyek penelitian yaitu UD. Zekson Bawofanayama yang merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang-barang dagangan yang
lokasinya berkedudukan di Desa Bawofanayama, Kecamatan Fanayama,
Kabupaten Nias Selatan merupakan perusahaan yang berbentuk Usaha Dagang
(UD). Pada tahun 2004 UD. Zekson Bawofanayama hanyalah usaha yang belum
memiliki Surat Ijin Usaha Penjualan (SIUP), UD. Zekson Bawofanayama pada
waktu itu hanya beberapa jenis barang dagangan saja, berhubung modal yang
dimiliki oleh UD. Zekson Bawofanayamapada wktu itu masih sangat kecil dan
Aktiva yang dimilikinya pun masih sangat minim. Dengan bermodal rumah yang
dimiliki sebagan itempat usaha, maka dengan berbagai upaya yang dilakukan
maka pada tahun 2008 UD. Zekson Bawofanayama membeli kendaraan (mobil)
yang berfungsi sebagai pembantu segala kegiatan operasi perusahaannya, yaitu
untuk mengangkut persediaan barang-barang dagangan dari Telukdalam ke lokasi
usaha dan juga digunakan sebagai alat transportasi umum (Angkutan Umum).
Kemudian pada tahun 2009 UD. Zekson Bawofanayama merehap bangunan yang
dimilikinya dengan memperbesar dan memperluas bangunan lokasi usahanya
guna menampung dan memperbanyak jenis-jenis persediaan yang akan dijual.
43
Dengan penuh perjuangan dan kerja keras, maka pada tahun 2012 lalu UD.
Zekson Bawofanayama mendapat Surat Ijin Usaha Perdaganagan Nias Selatan,
dengan No.SIUP 503/273/2012 dan sampai pada saat ini UD. Zeksson
Bawfanayama mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam usahanya.
3.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan organisasi yang menandakan
adanya pembagian tugas atau wewenang ataupun tanggungjawab. Pembagian
tugas dan tanggungjawab disesuaikan menurut bidang dan keahlian masing-
masing pegawai. Jika struktur organisasi tersusun baik, maka semua pekerjaan
akan terkoordinir dengan baik secara menyeluruh dan berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan organisasi itu sendiri.
Bentuk struktur organisasi harus sesuai dengan maksud dan tugas
perusahaan. Yang terpenting dalam suatu organisasi adalah pembentukan suatu
organisasi dalam pendelegasian tugas. Jika struktur organisasi tersusun dengan
baik maka semua pekerjaan akan terkoordinir secara menyeluruh dan berjalan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan organisasi.
Untuk mencapai tujuan organisasi dan terlaksananya tugas-tugas secara
efesiensi dalam organisasi sehingga setiap anggota dapat melihat dan dapat
mengetahui dengan jelas penyusunan organisasi dan juga dan bentuk dari tugas
masing-masing. UD. Zekson Bawofanayama memiliki struktur organisasi dalam
melaksanakan kegiatan operasi perusahaanya adalah sebagai berikut.
44
Gambar 3.1
Struktur Organisasi UD. Zekson bawofanayama
MANAGER
FAMA BALI
Sumber :UD. Zekson Bawofanayama
Dari struktur organisasi diatas, dapat diuraikan tugas serta tanggungjawab
masing-masing pengurus yang berada pada struktur tersebut diatas, yakni:
Uraian Tugas
a. Manager
Tugas:
Merencanakan, menyusun, mengawasi dan mengarahkan segala aktivitas
operasionaal organisasi, mengadakan penilaian dari semuakegiatan yang
KASIR BENDAHARA
YUNI WAU
KEPALA GUDANG
MARTINUS BALI
KARYAWAN
1. JEKSON BALI
2. YANTI BALI
MANEGER
FAMA BALI
45
dilakukan selama periode berjalan, dan bertanggungjawab menyampaikan
kepada seluruh anggota masing-masing tugas yang telah dijalankan,
keberhasilan maupan kemajuan, kemunduran yang dialami perusahaan,
mempertanggungjawabkan seluruh hasil kegiatan, bertanggungjawab atas
perkembangan perusahaan, memimpin dan mengelola perusahaan secara
keseluruhan.
b. kasir/bendahara
Tugas:
1. Memegang dan menyimpan kas perusahaan.
2. Menerima uang pembayaran piutang dan non piutang.
3. Menerima uang dari setiap pembayaran atas penjualan barang.
4. Mengeluarkan dana pembelian persediaan barang daganagan dan biaya-
biaya
5. Membuat catatan atas penerimaan dan pengeluaran kas setiap hari.
c. Karyawan
Tugas karyawan: Melayani konsumen atau pelanggan yang datang membeli,
menyiapkan dan membungkus barang yang telah dibeli oleh konsumen.
d. Kepala Gudang
Tugas dari seorang kepala gudang adalah:
1. Bertanggungjawab atas keberadaan barang yang telah ada digudang, dan
atas keluar masuknya barang yang ada di gudang.
2. Menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai yang
tercantum dalam faktur penjualan.
46
3.2 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan penulis untuk memecahkan masalah yang
dihadapi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan penelitian adalah data primer
yaitu data yang diperoleh darihasil survey lapangan denganmenggunakandata
ataudokumen-dokumen yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber objekpenelitianyaitu UD. ZeksonBwofanayama.
Tabel 3.1
DAFTAR PENJUALAN TUNAI
UD. ZEKSON BAWEPOFANAYAMA
PADA TAHUN 2017
Sumber:UD.ZeksonBawofanayama
Tabel diatas menjelaskan tentang jumlah penjualan UD. Zekson
Bawofanayama yang telah diperoleh selama satu periode yaitu tahun 2017 yang
BULAN JUMLAH PENJUALAN
Januari 40.948.650,00
Februari 35.899.447,00
Maret 26.461.887,00
April 41.034.872,00
Mei 38.377.635,00
Juni 38.008.195,00
Juli 41.410.110,00
Agustus 33.301.514,00
September 35.250.515,00
Oktober 32.828.363,00
Nofember 37.198.898,00
Desember 46.949.901,00
Totalpenjualan 447.669.997,00
47
diuraikan setiap bulannya, dimana penjualan tersebut hanya dicatat dan disusun
dalan dokumen pembukuan yang hanya khusus untuk penjualan saja.
Tabel 3.2
DAFTAR PENJUALAN KREDIT
UD. ZEKSON BAWOFANAYAMA
PADA TAHUN 2017
BULAN JUMLAH PIUTANG
FEBRUARI 7.433.000,00
MARET 4.835756,00
APRIL 6.379072,00
MEI 8.545.832,00
JUNI 8.583.000,00
TOTAL PIUTANG 35.776.660,00
PadatabeldiatastelahmenunjukanjumlahpiutangperusahaanUD.ZeksonBaw
ofanayamayangtelahdiperolehdarihasilpenjualankredit yang dilakukan selama
lima bulan dalamsatuperiodeyaitutahun2017.
3.3 Pembahasan dan Analisa
Kegiatan utama UD. Zekson Bawofanayama hanyalah melakukan
transaksi-transaksi pembelian dan penjualan barang-barang dagangan tanpa
adanya pencatatan yang jelas atas transaksi yang terjadi setiap harinya, Sekalipun
ada pencatatan, pencatatan yang dilakukan hanya pada kartu penjualan dan kartu
piutang pelanggan saja, tanpa adanya pembuatan rekap harian, atau penyusunan
48
arus keluar masuknya keuangan yang berlaku umum.Dalam penelitia ini penulis
akan mencoba memaparkan tentang pengukuran serta perbedaan pengakuan
pendapatan jika menggunakan dua metode dengan berpedoman pada tabel 3.1 dan
tabel 3.2
3.3.1 Pengukuran pendapatan pada UD. Ekson Bawofanayama
Dalam hal mengukur pendapatan, UD. Zekson Bawofanayama mengukur
pendapatan dari setiap transaksi penjualan yang dilakukan berdasarkan harga
pokok pembelian barang dagangan dikalikan dengan jumlah
presentasekeuntungan yaitu sebesar 10%yang ditetapkan dari harga pembelian,
sehingga hasilnya akan dianggap sebagai laba kotor sebelum dikurangi dengan
semua biaya-biaya yang terjadi, yang rumusnya:
HPP x Presentase =Hasil jumlah dari presentase
HPP + Hasil dari presentse = PendapatanKotor
Contoh : UD. Zekson Bawofanayama menjual Produk yang harga pokok
pembeliannya adalah sebesar Rp 120.000, namun perusahaan menjualnya
kembali dengan harga :
120.000 x 10% = 12.000
120.000 + 12.000 = 132.000
Jadi harga yang ditetapkan oleh perusahaan kepada konsumen sebagai harga
penjualan yaitu sebesar Rp 132.000.
49
3.3.2 Pengkuan pendapatan metode cash basis
Pada tabel 3.1 dan 3.2 halaman sebelumnya itu menerangkan tentang total seluruh
pendapatan baik dari hasil penjualan tunai dan penjualan kreidit pada UD. Zekson
Bawofanayama selama satu periode adalah:
Penjualan tunai Rp 447.669.997
Penjualan kredit Rp 35.776.660 +
Total : Rp 483.446.657
Jika perusahaan menerapkan metode kas basis pendapatan yang diakui hanya
pendapatan yang sudah diterima tunai saja sebesar Rp 447.669.997yang akan
dicantumkan dalam jurnal pendapatan.
Jurnal Pencatatan:
Kas 447.669.997,00
Penjualan 447.669.997,00
3.3.3 Pengakuan pendapatan metode acrual basis
Selama satu periode UD. Zekson Bawofanayama sudah memperoleh pendapatan
dari hasil penjualan baik tunai maupun kredit adalah:
Penjualan tunai Rp 447.669.997
Penjualan kredit Rp 35.776.660+
Total penjualan Rp 483.446.657
Dalam metode acrual basis perusahaan akan mengakui pendapatannya sebesar
yang dipeoleh yang dicantumkan akan dalam jurnal pendapatan.
50
Jurnal pencatatan:
Kas 447.669.997,00
Piutang 35.776.660,00
Penjualan 483.446.657,00
Jurnal diatas memperlihatkan perbedaan tentang jumlah pendapatan yang
diperoleh UD. Zekson Bawofanayama apabila menggunakan kedua metode
tersebut, dimana metode cas basis hanya menghitung dan mencatat pendapatan
yang sudah diterima secara tunai saja, sedangkan acrual basis melakukan
pencatatan dengan cara menggabungkan antara pendapatan atas kas yang sudah
diterima tunai maupun yang masi belum diterima tunai.
51
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian dan analisa yang telah dikemukakan dari bab-bab
sebelunya, maka peneliti mengambil topik tentang “Pengukuran dan Pengakuan
Pendapatan Berdasarkan SAK EMKM Pada UD .Zekson Bawofanayama”
Tujuan dari penelitian yaitu apakah pengukuran dan pengakuan pendapatan pada
UD. Zekson Bawofanyama telah sesuai dengan standar akuntansi yang berterima
umum, sehingga hasil yang diperoleh nantinya dapat dikatakan wajar.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan maka peneliti akan menarik
kesimpulan yang terkait dengan hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Pengukuran dan pengakuan pendapatan pada UD. Zekson Bawofanayama
belum secara keseluruhan sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini dapat dilihat
dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan tidak adanya ketetapan
laporan yang dibuat dan juga tidak memberikan hasil yang efektif dan
efesien.
2. Dalam metode cash basis UD.Zekson Bawofanayama hanya akan mencatat.
dan mengakui pendapatannya yang sudah diteima tunai sebesarRp
447.669.997 sedangkan dalam metode acrual basis perusahaan akan
mengakui pendapatannya baik tunai maupun kredit sebesar Rp 483.446.657.
52
4.2 Saran
Berdasarkan hasil usaha yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan harus dapat melakukan penerapan dalam akuntansinya, agar
memperoleh gambaran tentang pendapatan yang dipeoleh setiap
periodenya.
2. Pemilik harus mampu utuk mengetahui dan mengatur arus kelua masuk
keuangan agar terlihat jelas pendapatannya setiap periode dan bukan hanya
sekedar menikmatinya saja.
3. Seperti pada SAK EMKM pengakuan akrual basis dianjurkan supaya lebih
digunakan oleh usaha kecil dan menengah, dan juga agar perusahaan dapat
mengetahui jumlah pendapatan yang dimiliki baik yang sudah diterima
atau yang masih belum diterima tuani dan pelaporannya pun jelas
terhadap orang yang membutuhkannya.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Belkaoui. 1985. Teori Akuntansi. Prinsip-Prinsip Akuntanti. Edisi kedua.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Afriana FArida. 1995. Metode Pengakuan Pendapatan Dan Pengaruhnya Pada
Penetapan Laba / Rugi Perusahaan. Skripsi minor Surabaya: Univesitas
Airlangga.
Dyckman Thonas R. 2000. Intermediate Accounting. Proses Pengakuan Edisi
ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hendrikson, Eldon S. 1982. Teori Akuntansi. Pendapatan Dan Beban,
Keuntungan Dan Kerugian. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ikatan Kuntansi Indonesia. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia. Edisi
kedua. Jakarta: Salemba Empat
Zaki Baritwan. 2004. Intermediate Accounting. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit
BPFE.
Keiso, Donal E. 2002. Intermediate Accounting. Pedoman Untuk Pengakuan
Pendapatan Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mulianingsih. 2016. Analisis Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan
Berdasarkan PSAK No. 23 Pada PT. Mensa Bina Sukses Medan.
Skripsiminor. Medan: Fakultas Ekonomi.
54
Stice, Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan. Pengakuan, Pengukuran Dan
Pdelaporan. Edisi keenambelas. Jakarta: Salemba Empat.
Standar Akuntansi Keuanagan. 2016. Entitas Mikro, Kecil, Dan menengah.
Pengakuan Dan Pengukuran Pendapatan. Jakarta: Ikatan Akuntansi
Indonsia.
Suwarjono. 1989. Teori Akuntansi. Yokyakarta: Penerbit BPFE.
Winwin Yadianti. 2010. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Pengakuan Dan
Pengakuan Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.
.