IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK …eprints.ums.ac.id/28339/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkelas...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
225 -
download
1
Transcript of IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK …eprints.ums.ac.id/28339/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdfkelas...
IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN
METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIC Semester I SMP Amal Mulya
Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh
AGNETTA EKA PUTRI
A 410 080 345
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN
METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Oleh
Agnetta Eka Putri1, N. Setyaningsih
2, dan Rita P Khotimah
3
1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected]
2Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected]
3Staf Pengajar UMS Sukakarta,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan
bilangan bulat dan pecahan setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan
matematika realistik dengan metode pq4r. Jenis penelitian pada penelitian ini
adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subyek penerima tindakan adalah siswa
kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu, Karanganyar yang berjumlah 38
siswa dan subjek pelaksana tindakan adalah guru kelas VII C dibantu oleh
peneliti. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, tes, catatan
lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
metode alur yang terjadi dari reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan
bulat dan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari 1) Kemampuan siswa memahami
masalah sebelum tindakan 31,6% dan setelah tindakan 86,8%, 2) Kemampuan
siswa menyusun rencana penyelesaian masalah sebelum tindakan 26,3% dan
setelah tindakan 78,9%, serta 3) Kemampuan siswa melaksanakan rencana
penyelesaian masalah sebelum tindakan 18,4% dan setelah tindakan 73,6%.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik dengan
metode pq4r dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan.
Kata Kunci : pemecahan masalah, pendekatan matematika realistik, pq4r
I. PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk manusia dalam
mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa
ini, pendidikan banyak mengahadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah
satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini,sehingga
dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi
pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satu hambatan dalam pelajaran matematika adalah bahwa siswa
kurang tertarik pada matematika. Banyak siswa yang mengalami kesulitan
bila menghadapi soal – soal matematika. Hal ini dapat mengakibatkan
prestasi belajar matematika sangat rendah bila dibandingkan dengan mata
pelajaran lain.
Suatu kesalahan yang sering terjadi adalah guru kurang memperhatikan
tingkat pemahaman siswa dalam mengikuti perubahan, langkah, tahap demi
tahap dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan kata lain, siswa hanya
dibuat tercengang oleh guru dalam mempermainkan rumus yang begitu
runtun dalam sebuah rangkaian pokok bahasan. Kondisi ini mungkin bagi
guru suatu pekerjaan yang remeh jika sekedar menulis rumus yang
sebenarnya dapat dijadikan sebagai penuntun siswa dalam memahami materi
dan menyelesaikan soal – soal.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa kelas VIIC
SMP Amal Mulya Tawangmangu siswa kurang mampu dalam memecahkan
masalah pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan, ini terjadi karena
tingkat konsentrasi siswa yang tidak maksimal dalam mengikuti
pembelajaran. Ini mungkin disebabkan karena metode yang digunakan tidak
cocok atau metodenya tidak membuat siswa termotivasi sehingga kebanyakan
siswa kurang mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi
tersebut. Ditemukan permasalahan mengenai kemampuan pemecahan
masalah matematika yaitu : 1) siswa yang dapat memahami masalah hanya
sebesar 31,6%, 2) siswa yang dapat menyusun rencana penyelesaian masalah
hanya sebesar 26,3% dan 3) siswa yang dapat melaksanakan rencana
penyelesaian masalah hanya sebesar 18,4%. Hal itu disebabkan karena guru
jarang menerapkan strategi dan metode yang dapat meningkatkan pemecahan
masalah matematika tersebut. Lebih lanjut, guru memaparkan bahwa siswa
masih kesulitan untuk memahami masalah kontekstual. Akibatnya, siswa
tidak mampu memodelkan masalah tersebut dalam bentuk matematis. Siswa
juga kurang terampil dalam mengintrepretasikan soal kontekstual.
Muhamad Ali (2009), dalam penelitiannya yang menggunakan strategi
pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (PQ4R)
memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan strategi PQ4R dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran
maematika. Diyah (2007), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa PMR
lebih efektif daripada pembelajaran konvensional pada kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP.
Berdasarkan uraian diatas, maka dikemukakan rumusan masalah yaitu
:“ Adakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam belajar
matematika setelah digunakan Pendekatan Matematika Realistik dengan
metode PQ4R kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu meliputi aspek:
(1) Kemampuan memahami masalah matematika, (2) Kemampuan siswa
menyusun rencana penyelesaian masalah matematika, dan (3) Kemampuan
siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah matematika?”.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VII C setelah diterapkannya implementasi
pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R.
II. METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan
desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Acton Research
(CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika dibantu
peneliti di lingkungan sekolah. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas
VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu yang berjumlah 38 siswa dan subyek
pelaksana tindakan adalah guru kelas VIIC dibantu oleh peneliti. Penelitian
ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang langkah-langkah yang
tepat dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
pembelajaran matematika di kelas melalui pendekatan matematika realistik
dengan metode pq4r. Penelitian tindakan kelas bercirikan perbaikan terus
menerus terhadap praktek-praktek pembelajaran sehingga peneliti merasa
proses pembelajaran mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Prosedur
penelitian tindakan kelas difokuskan pada kegiatan pokok yaitu : 1) dialog
awal , 2) perencanaan (planning), 3) pelaksanaan (acting), 4) pengawasan
(observing), 5) refleksi (reflecting), 6) evaluasi dan 7) penyimpulan. Tahap
dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus, yaitu
suatu putaran kegiatan secara beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi,
bentuk PTK itu tidak kegiatan tunggal tetapi harus berupa rangkaian kegiatan
yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus (Arikunto 2008: 20).
Perencanaan dan penyusunan yang dilakukan untuk mengadakan
tindakan adalah mengidentifikasi masalah dan siswa yang diharapkan dapat
digunakan untuk merumuskan permasalahan siswa terutama yang
berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa selama
pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan berdasarkan pada
perencanaan. Selanjutnya dari pelaksanaan yang ada diimplementasikan
melalui pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r. Oleh karena
itu rencana tindakan bersifat sementara fleksibel dan siap diubah sesuai
dengan keadaan yang ada.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain : 1) metode observasi untuk mengumpulkan datayang dilakukan secara
sistematis dengan prosedur yang terstandar, 2) metode tes dilakukan sebagai
dasar untuk mengelompokkan subjek penelitian dalam kemampuan
penguasaan materi pelajaran, 3) catatan lapangan digunakan untuk mencatat
temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati
dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa aktivitas siswa dan
permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran dan 4) metode
dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu
melalui buku-buku, arsip, yang berhubungan dengan yang akan diteliti.
Selanjutnya pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r
diaplikasikan pada pembelajaran matematika mengenai materi bialngan bulat
dan pecahan pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu
dengan melibatkan guru mata pelajaran matematika.
Pengembangan instrumen penelitiannya dengan menggunakan pedoman
observasi, pedoman test dan catatan lapangan. Pedoman observasi dibagi
menjadi 3 bagian yaitu : a) observasi tindak mengajar, b) observasi tindak
belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
pembelajaran matematika, dan c) keterangan tambahan yang berkaitan
dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai. Catatan
lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dalam
rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data. Catatan lapangan berisi
tentang : a) tindak mengajar yang berkaitan peristiwa penting saat guru
melakukan tindakan yang telah direncanakan, b) tindak belajar berupa catatan
pengalaman yang berkaitan dengan sikap siswa kelas VII C di SMP Amal
Mulya Tawangmangu saat menerima tindakan dan c) penarikan makna yaitu
mengenai kesimpulan dari proses pembelajaran melalui pendekatan
matematika realistik dengan metode pq4r.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R
mendapat tanggapan yang positif dari guru matematika, hal ini terbukti dari
adanya peningkatan indikator-indikator kemampuan pemecahan masalah
matematika dalam pembelajaran matematika yang meliputi kemampuan siswa
memahami masalah, kemampuan siswa menyusun rencana penyelesaian
masalah, dan kemampuan siswa melaksanakan rencana penyelesaian masalah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, data peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematika dalam pembelajaran matematika ditunjukkan
pada tabel I dan diilustrasikan pada grafik I berikut ini :
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
SebelumTindakan
Putaran I Putaran II Putaran III
sisw
a %
Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika
Kemampuan MemahamiMasalah
KemampuanMelaksanakan RencanaPenyelesaian
Kemampuan MenyusunRencana Penyelesaian
Tabel I
Data Hasil Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam
Pembelajaran Matematika melalui Implementasi Pendekatan Matematika
Realistik dengan Metode PQ4R.
Adapun grafik peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
dalam pembelajaran matematika dari tindakan kelas putaran I sampai
tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar I
Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Tindakan
Kemampuan siswa
memahami
masalah
Kemampuan siswa
menyusun rencana
penyelesaian
masalah
Kemampuan siswa
melaksanakan
rencana penyelesaian
masalah
Sebelum
Tindakan
12 siswa 10 siswa 7 siswa
(31,6%) (26,3%) (18,4%)
Putaran I 14 siswa 12 siswa 10 siswa
(36,8%) (31,6%) (26,3%)
Putaran II 25 siswa 22 siswa 19 siswa
(65,8%) (57,8%) (50%)
Putaran
III
33 siswa 30 siswa 28 siswa
(86,8%) (78,9%) (73,6%)
Dari tabel dan grafik diatas menyatakan bahwa pembelajaran secara
keseluruhan sampai berakhirnya tindakan III, perilaku siswa yang berkaitan
dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami
perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas putaran III
diperoleh kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran
matematika pada materi bilangan bulat dan pecahan.
Pengamatan yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran menunjukkan bahwa siswa berantusias untuk mengikuti proses
pembelajaran. Proses pembelajaran melalui pendekatan matematika realistik
dengan metode pq4r merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika. Pendekatan
matematika realistik dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika
dapat dengan mudah membangkitkan siswa untuk lebih aktif. Penelitian
tindakan kelas telah dilakukan dengan pendekatan matematika realistik
dengan metode pq4r dalam pembelajaran matematika di kelas VII C SMP
Amal Mulya Tawangmangu diperoleh bahwa kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam pembelajaran meningkat.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa keterangan atau
gambaran tentang kemampuan pemecahan masalah siswa bahwa pada saat
sebelum putaran dari sejumlah 38 siswa kelas VII C yang hadir, terdapat 12
siswa (31,6%) yang memahami masalah, 10 siswa (26,3%) yang menyusun
rencana penyelesaian masalah, 7 siswa (18,4%) yang melaksanakan rencana
penyelesaian masalah.
Data hasil penelitian tindakan kelas putaran I terdapat peningkatan dari
sebelum putaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase
tindakan tiap indikator yang diamati. Peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 38
siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas putaran I terdapat 14 siswa
(36,8%) yang memahami masalah, 12 siswa (31,6%) menyusun rencana
penyelesaian masalah, 10 siswa (26,3%) yang melaksanakan rencana
penyelesaian masalah.
Data tingkatan kelas putaran II terdapat peningkatan dari tindakan kelas
putaran I. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tiap –
tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat dilihat
dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan kelas
putaran II terdapat 25 siswa (65,8%) yang memahami masalah, 22 siswa
(57,8%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 19 siswa (50%) yang
melaksanakan rencana penyelesaian masalah.
Data tingkatan kelas putaran III terdapat peningkatan dari tindakan
kelas putaran II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase
tiap – tiap indikator yang diamati. Peningkatan siswa pada putaran ini dapat
dilihat dari sejumlah siswa 38 siswa kelas VII C yang hadir pada tindakan
kelas putaran III terdapat 33 siswa (86,8%) yang memahami masalah, 30
siswa (78,9%) yang menyusun rencana penyelesaian masalah, 28 siswa
(73,6%) yang melaksanakan rencana penyelesaian masalah.
Tindak mengajar yang telah dilakukan oleh guru matematika kelas VII
C di SMP Amal Mulya Tawangmangu adalah selalu menyampaikan tujuan
pembelajaran, materi ajar dan kegiatan yang akan dilakukan, membimbing
dan mengarahkan siswa untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan
baik, berlaku adil kepada semua siswa, serta menciptakan suasana yang
membuat siswa terlibat secara aktif dengan setiap kegiatan pembelajaran.
Perubahan tindak belajar yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam pembelajaran matematika dilaksanakan selama tiga
putaran tindakan kelas.
Tanggapan guru matematika setelah penelitian selesai dilaksanakan
juga mendukung hipotesis ini. Guru kelas yang terlibat dalam penelitian
mengatakan bahwa pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r
memberikan perubahan positif pada siswa. Proses pembelajaran yang menarik
membuat siswa lebih berkomunikasi aktif dalam proses pembelajaran.
Penerapan strategi PMR didukung oleh penelitian Sugiman dan Yaya S.
Kusumah (2010) tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa yang diajar dengan pendidikan matematika realistik lebih
tinggi daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik
siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika didukung
oleh penelitian Syaiful (2012) menyimpulkan adanya Aktivitas siswa dalam
menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan
bahwa siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan PMR lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan PMB. Senada
dengan pernyataan tersebut, penelitian ini mengkaji karakteristik dari
kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah.
Penerapan strategi pembelajaran dengan pendekatan matematika
realistik didukung oleh penelitian Muchlis Effie Efrida (2012), dalam
jurnalnya menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang belajar dengan pendekatan PMRI lebih baik secara signifikan dari
pada siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional.
Penelitian yang dilakukan I Gusti Ngurah Japa (2008), menyimpulkan
bahwa setelah diterapkannya metode investigasi dalam pemecahan masalah
matematika terbuka, cara belajar siswa mengalami peningkatan. Dalam
belajar siswa tampak aktif, kreatif, produktif, antusias, dan disiplin.
Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika juga cenderung
meningkat. Senada dengan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini
diharapkan dengan penerapan PMR dengan metode PQ4R siswa bisa lebih
aktif, serta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan
suatu permasalahan.
Penelitian Kocak, Bozan dan Isik (2009) menyatakan bahwa siswa
belajar matematika dalam kerja kelompok lebih baik dalam memahami suatu
permasalahan. Siswa lebih mengutamakan ide-ide baru dengan menerapkan
pemahaman bukannya menghafal matematika melalui rumus. Senada dengan
pernyataan tersebut, penelitian ini mengidentifikasi hal yang sama bahwa
dengan kerja kelompok, siswa akan lebih mudah memahami suatu
permasalahan, karena dalam mempelajari matematika siswa tidak hanya
menghafal, tetapi juga berlatih memecahkan masalah.
Penelitian Jinfa Cai (2003) juga menyatakan bahwa mayoritas siswa
dapat memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah dan memilih
representasi solusi yang tepat untuk berkomunikasi dengan jelas proses solusi
mereka. Dalam penelitian ini, siswa diajarkan untuk menerapkan strategi
yang tepat dalam pemecahan masalah. Dengan berdiskusi, mereka dapat
menentukan strategi yang tepat untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan
dengan menerapkan pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R
pada siswa kelas VII C SMP Amal Mulya Tawangmangu mengalami
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika.
IV. KESIMPULAN
Pendekatan matematika realistik dengan metode pq4r dalam
pembelajaran matematika tentang bilangan bulat dan pecahan mampu
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran
matematka. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
pembelajaran matematika ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan
selama tiga putaran. Selain itu, peningkatan kemampuan pemecahan masalah
siswa juga didukung oleh pendapat dari guru kelas yang terlibat dalam
penelitian.
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika diamati dari
tiga indikator yaitu kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika antara
lain kemampuan siswa dalam memahami masalah sebanyak 86,8 %,
kemampuan siswa dalam menyusun rencana penyelesaian masalah sebanyak
78,9 %, dan kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana penyelesaian
masalah sebanyak 73,6 %.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research Car). Jakarta: Bumi Aksara.
Ali, Muhamad. Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran.
Http://mohammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04
Muchlis,Effie Efrida. 2012. “Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia ( PMRI ) Terhadap Perkembangan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Kelas II SD Kartika 1.10 Padang”. Jurnal
Exacta Vol. X. No. 2. Universitas Bengkulu: Edisi Desember 2012.
Japa, I G. N. 2008. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Terbuka Melalui Investigasi Bagi Siswa Kelas V SD 4 Kaliuntu”. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2(1) 60-73.
Kusumah Yaya S, Sugiman. 2010. “Dampak Pendidikan Matematika Realistik
Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP”.
IndoMS. J.M.E Vol.1 No. 1, pp. 41-51 : Edisi Juli 2010
Syaiful. 2012. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Melalui Pendekatan PendidikanMatematika Realistik”. Edumatica
Volume 02 Nomor 01, ISSN: 2088-2157 : Edisi April 2012
Cai, Jinfa. 2003. “Singaporean Students’ Mathematical Thinking in Problem
Solving and Posing: An Exploratory Study”.International Journal of
Mathematical Education in Science and Technology, 34(5), 719-737.
Kozak, Zeynep Fidan; Radiye Bozan Özlem Isık. 2009. “The importance of group
work in mathematics”. Procedia Social and Behavioral Sciences 1 2363–
2365.
Diyah. 2007. “Keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Pada
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII SMP”.
Skripsi. Semarang : FMIPA UNES (Tidak Diterbitkan)
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang : CV. Citra Mandiri Utama.