IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN...
Transcript of IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN...
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh
FAUZIAH
NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS
B i s mi I I ahir r o hm anirr o him
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
Judul Skripsi
Fauziah
I r 10015000091
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPSy Ekonomi
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
lmplementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 94 lakarta
Dengan ini saya menyatakan:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang saya ajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Strata Satu (S1)
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.'2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya hasil sendiri
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi berdasarkan katentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 06 Januari 2015
17
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA
. Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
FAUZIAHNIM: 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1435H./2014 M.
NrP. 19s20902 197903100r
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMANegeri 94 Jakarta disusun oleh FAUZIAH, Nomor Induk Mahasiswa: 1110015000091,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 11 Desember 2014 dihadapan
dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.pd) dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Tanda Tangan
-r4/
Desember 2014
Ketua Panitia (Ketua Prodi)
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNrP. 1 973 0 4242008r I 0 t2
Sekretaris Sidang
Drs. H. Svarioulloh- M. SiNIP. 1 96709092007 0tt033
Penguji I
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP. 1 9730 4242008t10r2
Penguji II
Mochammad Noviadi NugrohoNIP. 19761 I 18201 101006
Jakarta, 1 I
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
n-ir-i+
/Ji-t2 _ /i
*J"i>-14
2X'11'uvi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
NrP. 19s91020 198603 2 001
i
ABSTRAK
Fauziah (NIM: 1110015000091). Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 pada
mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, serta mengetahui kesiapan
dan hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada guru mata pelajaran
ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta karena SMA Negri 94
Jakarta merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran
ekonomi dengan menggunakan Kurikulum 2013. Dalam penelitian ini, peneliti
yang terjun langsung ke lapangan atau lokasi penelitian untuk mengumpulkan
data melalui teknik triangulasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman guru tentang
pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 sudah cukup baik. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran melalui kompetensi inti yang terdiri dari KI-1 (sikap
spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) sudah
diterapkan dengan baik. Dan teknik penilaian dalam kelas sudah sesuai dengan
pedoman kurikulum 2013.Akan tetapi penerapan metode saintifik dalam
pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta belum sepenuhnya terlaksana.
Serta beberapa kendala yang dihadapi pada saat penerapan kurikulum 2013 dalam
pembelajaran ekonomi di antara lain: Guru mengalami kesulitan untuk
mendorong siswa mandiri, guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan
kreatifitas metode pembelajaran, guru masih kurang sosiaalisasi tentang
pembelajaran kurikulum 2013, masih belum adanya buku pegangan guru untuk
mata pelajaran ekonomi, serta faktor-faktor eksternal lainnya.
Dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, guru ekonomi di SMA Negeri 94
Jakarta telah melakukan berbagai upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain, diskusi
dengan sesama guru mata pelajaran ekonomi dari sekolah lain yang bertujuan
untuk menambah wawasan tentang kurikulum 2013, menggunakan berbagai
sumber dan media belajar dari lingkungan sekolah dan memaanfatkan fasilitasdan
teknologi yang disediakan oleh sekolah.
Kata kunci: Kurikulum 2013
ii
ABSTRACT
Fauziah (NIM:1110015000091). Implementation Of Curriculum 2013 In
Economy Subject In Senior High School Negeri 94 Jakarta. Thesis. Jakarta:
Education Social Sciences Department, Faculty of Education and Teaching
Science, State Islamic Universty Syarif Hidayatulah Jakaera 2014.
This research was to know about the implementation of curriculum 2013 in
economy subject in Senior High School Negeri 94 Jakarta, also to know the
preparation and the difficulties in teaching and learning process. The method of
this research was descriptive qualitative. The location in this research was in
Senior High School Negeri 94 Jakarta, due to Senior High School Negeri Jakarta
is one of senior high schools which has implemented curriculum 2013 in teaching
and learning process of economy subject. In this research, the writer did this
research to the location of the research directly to collect the data by
triangulation technique. Analyzing data was done by reduction of data, Display
data, dan to get the summary.
Based on the result of this research, it coould be summarized that teacher’s
understanding about teaching and learning process which uses curriculum 2013
has been quite good. In assessment technique of the class has been appropriate
with curriculum 2013. Some of difficulties in implementing teaching and learning
process of economy subject are: Teachers get difficulties to motivate students to
do everything by themselves, teachers get difficulties to improve the creativity of
teaching method, teachers get lack of socialisation about curriculum 2013, and
teacher’s book of economy subject is still hard to find, also another external
factors.
In handling these difficulties, economy teachers in Senior High School Negeri 94
Jakarta have a lot of efforts. Some of the efforts are having discussion with other
economy teachers from another schools in order to improve their knowledge
about curriculum 2013, using several sources and learning media from school
area, utilizing school’s facility and technology which have been given by the
school.
Keywords: Curriculum 2013
iii
Kata Pengantar
Puji dan Syukur hanya Kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan
kebenaran kepada umatnya, sehingga dalam kesempatan ini dengan mudah
menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 Pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta”
Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang memberikan pengajaran serta suri tauladan kepada para
umatnya melalui sunnah-sunnahnya yang luar biasa sehingga menjadikan kami
umat paling tinggi derajatnya dari seluruh umat di muka bumi ini. Juga kepada
seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya yang selalu membantu perjuangan dalam
menegakkan agama Islam di dunia ini.
Dalam skripsi ini, pasti mengalami berbagai kesulitan khususnya pada saat
menganalisis data hasil penelitian. Oleh karena itu, apa yang telah disampaikan
dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun, meskipun besar harapan,
skripsi ini dapat menjadi sumbangsih tersendiri yang melengkapi pustaka tentang
implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yang efektif di
sekolah. Sehingga dapat bermanfaat dan nantinya memberi referensi kepada para
peneliti lainnya untuk meneliti masalah tersebut lebih lanjut sesuai dengan
berjalannya zaman.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penulisan skripsi ini tidaj
akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan kesadaran hati penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Nurlena Rifa’i, P.hD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Drs.H. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan saran, motivasi kepada penulis
4. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA sebagai pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran, saran dan kritik untuk membimbing
penulis sehingga terselesainya tugas penulisan skripsi ini.
5. Pimpinan dan staf Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan serta perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah membantu
penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan.
iv
6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan kepada
penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
7. Agenes Sukasni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta, M.
Hamta Isneani, SE dan Merry, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi
dan Jumenah, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang
telah meluangkan waktu dan memberi izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di SMA Negeri 94 Jakarta.
8. Orang tua tercinta, Bapak Syihabudin, S.Pd dan Ibu Ainasyah atas segala
do’a, nasehat, kesabaran, luapan kasih sayang, pengorbanan dorongan
moral maupun material, dan spiritual yang selalu diberikan kepada
penulis.
9. Kakak Haninna tul Jannah, S.Pd, Rudini, dan Akhmad Khulaifi, tak lupa
adik tercinta Akhmad Kamil, Akhmad Kamal, Nurkamila, Amira Syakira
dan M. Rayyan selalu mewarnai hidupku dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menuntut ilmu dan mengarungi kehidupan.
10. Semua sahabat REAKSI angkatan 2010 (Ekonomi) Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Sahabat LOV (Faiza, Annisa, Sari Rahmawati,
Khairina, Rizka, Marini, Rizqi Rahayu, Nina Roslina, Ayu Astuti) dan
semuanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasi atas segala
masukan, motivasi dan dukungan kalian semua.
11. Teman-teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ilmu Pengetahuan
Sosial. Dede, Rizka, Faisal, Litta, Ardi, Dara, Deli, Destia, Nurwahida.
Dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasi atas
kerjasama dan kebersamaanya selama menjadi anggota HMJ.
12. Sahabat Kostan tercinta, Haula, Maria, Nufus, Selly, Oci, Rima, Fatim,
Serlin yang selalu menemani, menyemangati, dan memotivasi penulis
sehingga dapat terselesaikan sesuai waktu yang diharapkan.
13. Sahabat Dekat yang tidak perna bosan menemani, menghibur dan
memberikan kritik dan sarannya, Muhammad Ikhsan Nurrachaman, Hani
Wijaya, Tika Listianty, Novi, Izni Nurin dan Dias Duriyatina. Terimakasi
atas dukunganya.
Akhirnya penulis menyerahkan semuanya kepada Allah SWT,
mudah-mudahan dapat balasan yang lebih baik. Harapan penulis semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis bagi siapa yang membacanya
untuk menambah ilmu pengetahuan. Amin.
Jakarta, 08 November 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalahan .................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ....................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013 .............................................................. 7
1. Pengertian Kurikulum 2013 ....................................... 7
2. Tujuan Kurikulum 2013 .............................................. 9
B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 ..................... 10
1. Standar Kelulusan Kurikulum 2013 ............................ 11
2. Standar Isi Kurikulum 2013 ....................................... 12
3. Standar Proses Kurikulum 2013 ................................. 14
4. Standar Evaluasi Kurikulum 2013 .............................. 35
C. Mata Pelajaran Ekonomi ................................................. 43
1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi .......................... 43
2. Manfaat Mata Pelajaran Ekonomi .............................. 45
D. Hasil Penelitian yang Relavan ........................................ 46
E. Sinopsis ........................................................................... 47
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 49
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 49
C. Metode Penelitian ................................................................. 50
vi
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 51
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 52
F. Instrumen Penelitian.............................................................. 53
G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM ......................................................... 57
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 94 Jakarta ......................... 57
2. Visi dan Misi SMA Negri 94 Jakarta .............................. 57
3. Letak Geografis SMA Negeri 94 Jakarta......................... 58
4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ................ 58
5. Ekstrakulikuler SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 61
6. Keadaan Siswa SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 61
7. Keadaan Guru SMA Negeri 94 Jakarta ........................... 62
B. DESKRIPSI DATA .............................................................. 63
C. HASIL PENELITIAN ........................................................... 63
1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 94 Jakarta ............................................... 64
2. Standar Kelulusan Kurikulum 2013 ................................ 65
3. Standar Isi Kurikulum 2013............................................. 67
4. Standar Proses Kurikulum 2013 ...................................... 71
5. Standar Penilaian Kurikulum 2013 .................................. 74
6. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum
2013 ................................................................................. 76
7. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Kurikulum
2013 ................................................................................. 78
D. PEMBAHASAN ................................................................... 80
1. Impelentasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 94 Jakarta ............................................... 80
2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94
Jakarta Dalam Kurikulum 2013 ....................................... 81
vii
3. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri
94 Jakarta Dalam Kurikulum 2013 .................................. 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 84
B. Saran ..................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan SMA ................................................ 11
Tabel 2.2 Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
pada SMA/MA/SMALB/ Paket C ................................................. 13
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2)
Sekolah Menengah Atas ............................................................... 27
Tabel 2.4 Daftar Deskripsi Indikator.............................................................. 28
Tabel 2.5 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI-3) Sekolah Menengah Atas ..... 31
Tabel 2.6 Kompetensi Inti Keterampilan (KI-4) Sekolah Menengah Atas .... 32
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta ............................... 54
Tabel 4.2 Nama Pembina Ektrakulikuler ....................................................... 55
Tabel 4.3 Daftar Siswa SMA Negeri 94 Jakarta pada
Tahun Pelajaran 2014/2015............................................................ 55
Tabel 4.4 Data Guru SMA Negeri 94 Jakarta ................................................ 56
Tabel 4.5 Data Pegawai Non Guru SMA Negeri 94 Jakarta .......................... 56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran Dokumentasi Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta
Lampiran 2 RPP Materi Ketenagakerjaan Mata Pelajaran Ekonomi kelas X
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Berita Wawancara
Lampiran 4 Daaftar Penilaian Kelas XI IIS 1
Lampiran 5 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan dari SMA Negeri 94 Jakarta
Lampiran 8 Uji Referensi
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Triangulasi Metode ………………. 55
Gambar 3.2 Skema Triangulasi Sumber………………. 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era teknologi informasi dan komunikasi dan era reformasi khususnya
di bidang pendidikan yang terus berkembang secara dinamis telah memberikan
pengaruh luar biasa terhadap sistem tata nilai dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menjadi
tentangan lain yang perlu diantisispasi dengan sebaik-baiknya. Pengaruh dan
tantangan itu perlu disikapi secara bijak dan cerdas agar tidak menimbulkan
perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimasa yang akan datang.
Hal tersebut mengisyaratkan mengenai penting dan perlunya membangun
pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.1
Desentralisasi pendidikan digulir sejalan dengan kebijakan pemerintah,
yakni otonomi daerah sehingga pusat-pusat kekuasaan dilimpahkan kota dan
kabupaten untuk menembus satuan pendidikan dan sekolah dalam berbagai jenis
dan jenjang pendidikan. Misalnya : perubahan kurikulum dalam era otonomi
daerah dan desentralisasi pendidikan tidak lagi menjadi tugas orang-orang pusat,
tetapi merupakan pekerjaan setiap satuan pendidikan dam sekolah secara
langsung, termasuk dalam implementasinya. Oleh karena itu dalam era
desentralisasi pendidikan ini, akan terjadi berbagai variasi dan jenis kurikulum
pada setiap satua pendidikan di setiap sekolah, karena masing-masing
mengembangkan kurikulum yang satu sama lain boleh jadi berbeda. Meskipun
demikian, perbedaan ini tetap berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan
(SNP/PP. N. 19 Tahun 2005) sehingga kurikulum berbeda-beda ini pada akhirnya
1Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013,
h.1http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-Implementasi-
Kurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30)
2
akan bermuara pada visi, misi dan tujuan yang sama yang diikat oleh Standar
Nasiona Pendidikan (SNP).2
Sejak tahun 2001, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional,
telah mengembangkan kurikulum berbasisi kompetensi (KBK) dan pada tahun
2006 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pada saat ini dan
pada masa yang akan datang, kurikulum dimaksud perlu terus dijaga dan
dikembangkan dalam pengembangan kurikulum sesuai dengan perkembangan
zaman dimasa. Hal demikian sangat penting dan di perlukan demi terwujudnya
lulusan yang mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat
nasional dan internasional. Kompetensi dimaksud, antara lain : kompetensi
berkomunikasi, kompetensi berpikir kritis, kompetensi mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan, kompetensi menjadi warga negara yang bertanggung
jawab, berkompetensi berempati dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
dan kompetensi hidup bermasyrakat baik pada tataran lokal, nasional maupun
internasional.
Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah
kurikulum yang sangat memberatkan peserta didik, karena terlalu banyak materi
pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka menjadi
terbebani dengan segudang materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai.3
Keberhasilan atau kegagalan implementasi kurikulum di sekolah sangat
tergantung pada guru dan kepala sekolah, karena dua figur tersebut merupakan
kunci yang menentukan serta menggerakan berbagai kompenen dan dimensi
sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang
lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah. Guru yang baik
harus menyusun perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas.
Proses belajar mengajar yang baik harus didahului dengan persiapan yang baik,
tanpa persiapan yang baik sulit rasanya menghasilkan pembelajaran yang baik.
Oleh karena itu, sudah seharusnya guru mengajar menyusun perencanaan atau
2E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi
Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 1 3Imas Kurinasih dan Berlin Sani, ImplementasiKrikulum 2013 Konsep &
Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 31
3
perangkat pembelajaran. Program atau perencanaan yang harus disusun oleh guru
sebelum melakukan pembelajaran.
Dilandaskan oleh cita-cita luhur untuk menyiapkan dan membangun
generasi muda Indonesia yang demikian itulah, pemerintah melalui Kemdikbud,
mengembangkan Kurikulum 2013 secara nasional. Pengembangan Kurikulum
2013 didesain untuk menyiapkan dan membangun generasi muda Indonesian yang
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab dalam mengawali kehidupan bangsa dan negara.4
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematik agar pembelajan
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap
Kompetensi Dasar (KD) yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan disatuan pendidikan.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab
II Dasar, Fungsi dan Tujuan, Pasal 13 dinyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.5
Kurikulum pendidikan adalah suatu alat dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan salah satu
komponen terpenting karena kurikulum merupakan rancangan dari seluruh
4 Kreshna Aditya Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013,
.http://id.scribd.com/doc/125301696/Pedoman-Pemberian-Bantuan-Implementasi-
Kurikulum-2013 (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 19.30) 5 Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaanya Tahun
2000-2004, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2003), h.7
4
kegiatan pendidikan dan sebagai alat pembina dan pengembangan siswa untuk
menjadi manusia yang berilmu, bermoral dan terampil sesuai dengan fungsinya
sebagai makhluk sosial.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan bahwa
perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang penting
dan genting. Alasan perubahan kurikulum, kurikulum pendidikan harus
disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum
harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.6
Dalam hubunganya dengan perubahan Kurikulum, berbagai pakar dunia
pendidikan menganalisis dan melihat perlunya suatu solusi yang harus diberikan
dalam rangka melahirkan para peserta didik yang memiliki kompetensi. Sehingga
kurikulum 2013 perlu diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan suatu konsep
kurikulum yang pada pelaksanaanya memberikan kewenangan sepenuhnya
kepada pihak sekolah. Yang terpenting sekarang bagaimana
mengimplementasikan Kurikulum baru ini untuk mencapai kompetensi yang
dimiliki oleh siswa pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diinginkan
tercapai.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi pendidikan tesrsebut, salah satu mata
pelajaran yang mesti ditempuh peserta didik di Sekolah khususnya Penjurusan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi karena
mata pelajaran tersebut adalah pelajaran inti dari penjurusan IPS.
Melihat begitu pentingnya implementais kurikulum 2013 pada mata
pelajaran Ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta, maka penulis merasa perlu untuk
melakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Atas dasar permasalahan-
permasalahan di atas penulis memilih judul “Implementasi Kurikulum 2013
Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.”
6 Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan
Opini Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opini-
kurikulum2013/ (diakses pada 02 Juli 2014 Pukul 22.30)
5
B. Identifikasi Masalah
Dalam latar belakang masalah diatas, maka masalah dapat diidentifikasikan
sebagai:
1. Kurikulun 2013 menjadi tolak ukur proses pembelajaran setelah
mengalami perkembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
2. Banyaknya guru yang masih belum memahami tentang proses
pembelajaran kurikulum 2013.
3. Pelajaran ekonomi pada peminatan ilmu pengetahuan sosial menjadi
penting sebagai acuan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas, ruang lingkup masalah dalam
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi.
2. Kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi.
3. Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, untuk lebih mempertajam
masalah, maka merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Negeri 94 Jakarta?
2. Bagaimana kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?
3. Bagaimana hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai adalah:
a. Memperoleh kebenaran empiris tentang implementasi kurikulun 2013
pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
b. Memperoleh kebenaran empiris tentang kesiapan guru dalam implemntasi
kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
c. Memperoleh kebenaran empiris tentang hambatan dalam implemntasi
kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
2. Manfaat Penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Jakarta agar bisa dijadikan bahan referensi dalam
perkuliahan atau penelitian.
b. Bagi peneliti, peneliti jadi mengetahui implementasi Kurikulum 2013 yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
c. Bagi guru, khususnya guru Sekolah Menengah Atas pada mata pelajaran
ekonomi membantu dalam memahami tentang implementasi kurikulum
2013 sehingga mampu dalam menerapkan proses pembelajaran sesuai
dengan kurikulum 2013.
d. Bagi institusi, khususnya bagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) agar dapat memberikan solusi dari hambatan-hambatan
yang dihadapi dalam penerapan atau pelaksanaan kurikulum 2013.
e. Bagi para pembaca, agar dapat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis tentang implemntasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, sehingga dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu . Istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atlit pada zaman
Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari
kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang
harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish
untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh
tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang
terlibat di dalamnya. Curriculum is the entire school program and all the
people involved in it. Program tersebut berisi mata pelajaran- mata pelajaran
(courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam waktu tertentu, seperti
SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan
seterusnya. Dengan demikian, secara terminologi istilah kurikulum (dalam
pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. 1
Kurikulum itu selalu dimanis dan senantiasa di pengaruhi oleh perubahan-
perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat
berubah secara fundamental, bila suatu Negara beralih dari Negara yang dijajah
menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus
mengalami perubahan yang menyeluruh.
Perubahan kurikulum mengenai perubahan dasar-dasarnya, baik mengenai
tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah
kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, Pembina
1 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), hal. 2
8
pendidikan dan mereka-mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab
perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan sosial, suatu social change.
Perubahan kurikulum, juga disebut pembaharuan atau inovasi kurikulum,
tentu saja dimaksud untuk mencapai perbaikan, sekalipun perubahan itu tidak
dengan sendirinya membawa perbaikan.
Menurut Wina Sanjaya mengutip pernyataan Saylon Alexander dan Lewis
mengatakan “bahwa pengertian kurikulum sebagai jumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang
sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan”.2 Dan
menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasioanl dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud
dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian
dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.3
Berdasarkan pengertian tentang kurikulum diatas, dapat di simpulkan
bahwa kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai
aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka
mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Aktifitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluar
kelas yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan
bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga bisa
dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik, tenaga
administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait lainnya untuk
dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta; Kencana Prenada Media
Grup,2008), hal. 4 3 Ibid, hal. 8
9
Sedangkan kurikulum 2013 menurut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhammad Nuh mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan
adalah kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling
mendasar adalah:
a. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu
pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah
mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan
teknologi dan informasi.
b. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun
memiliki kemampuan berpikir kritis.
c. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif
dan afektif.
d. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member
kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam
berbagai mata pelajaran.
e. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.4
2. Tujuan Kurikulum 2013
Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.5
4 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan
(Surabaya: KataPena, 2014) h. 22 5Tujuan Kurikulum 2013, http://samparona.blogspot.com/2013/10/karakteristik-dan-
tujuan-kurikulum-2013.html (diakses pada 07 Agusutus 2014 Pukul 20.22).
10
B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam Oxford
Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah “put
something into effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau
dampak).6
Jadi dapat didefinisikan implementasi kurikulum 2013 adalah suatu proses
penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas
pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Menurut Kunandar sebagaimana dikutip Mulyasa, Miller dan Seller
mengatakan bahwa “Pelaksanaan atau Implementasi Kurikulum merupakan
suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan Kurikulum ke
dalam praktek pembelajaran atau aktivitas baru sehingga terjadi perubahan
pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah”.7
Dari uraian di atas bahwa implementasi kurikulum adalah operasional
konsep kurikulum yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual
dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah sangat ditentukan
oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan prasarana pendidikan
apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik, maka hasil dari
pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan memuaskan.
Ada terdapat standar yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 diantaranya adalah:
6E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Jakarta. Bumi
Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 178 7Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan persiapan menghadapi Sertifikasi
Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 233
11
1. Standar Lulusan Kurikulum 2013
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Tujuan standar kompetendi lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar pendidikan dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan dan standar
pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ Paket C
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Lulusan SMA
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dari sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindakan yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sebagai
12
pengembangan diri yang dipelajari di sekolah secara
mandiri. 8
2. Standar Isi Kurikulum 2013
Peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Standar Isi disesuaikan dengan subtansi tujuan pendidikan nasional
dalam doamin sikap spritual dan sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan. Oleh karena itu, standar isi dikembangkan untuk
menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada standar Kompetensi
Lulusan, yakni, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik,
kesesuaian, kecangkupan, keluluasaan, dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan
kompetensi tersebut.
Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang
berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima,
menjalankan, menghargai, mengahatim dan mengamalkan. Pengetahuan
dimilki melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Karateristik komptensi beserta perbedaan
proses pemerolehannya memperngaruhi Standar Isi.
Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus
dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan
jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam standar isi untuk setiap mata
pelajaran.
Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap
muatan sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1),
dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor
8 Kunandar, op. cit., h. 59
13
32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:
Tabel 2.2
Muatan Ekonomi Untuk Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial pada
SMA/MA/SMALB/ Paket C
Tingkat
Kompe
tensi
Tingkat
Kelas Kompetensi Ruang Lingkup Materi
5 X-XI a. Mensyukuri atas sumber
daya, pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi
Indonesia sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa
dengan cara menhayati dan
memiliki perilaku juju,
disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, sederhana,
mandiri, adil, berani, dan
peduli.
b. Memahami dan menyajikan
konsep ilmu ekonomi, prinsip
ekonomi, permasalahan
ekonomi, peran pelaku
kegiatan ekonomi, serta pasar
dan terbentuknya harga
pasar.
c. Memahami dan menyajikan
peran bank, lembaga
keuangan bukan bank, bank
sentral, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), serta
menyimulasikan sistem
pembayaran dan alat
pembayaran.
d. Memahami dan menerapkan
konsep manajeman, koperasi
dan pengelolahan koperasi.
e. Memahami dan menyajikan
konsep pembangunan
ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi.
1) Konsep dasar ilmu
ekonomi.
2) Prinsip ekonomi.
3) Permasalahan ekonomi.
4) Pelaku ekonomi.
5) Pasar uang dan pasar
modal.
6) Pengelolahan koperasi.
7) Pembangunan ekonomi.
8) Ketenagakerjaan.
9) Pendapatan nasional.
10) APBN.
11) APBD.
12) Pajak.
13) Inflasi.
14) Kebijakan moneter dan
fiskal.
15) Perdagangan
internasional.
16) Kerjasama ekonomi
internasional.
14
f. Menganalisi dan menyajikan
hasil analisis
ketenagakerjaan, pendapatan
nasional, APBN, dan APBD,
serta peran, fungsi dan
manfaat pembangunan.
g. Menganalisis dan menyajikan
perhitungan indeks harga dan
inflasi, serta kebijakan
moneter dan fiskal.
h. Menganalisis dan
mengevaluasi peran pelaku
ekonomi dan pasae modal
dalam sistem perekonomian
Indonesia.
i. Memahami konsep dan
mengevaluasi kebijakan
perdagangan internasional
dan kerjasama ekonomi
internasional.
3. Standar Proses Kurikulum 2013
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Proses
Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
1. Perencanaan Pembelajaran
Pencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar
isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
15
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabusdan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran
yang digunakan.
Pembelajaraan pada hakekatnya adalah sebuah proses komunikasi
transaksional antara guru dan siswa dimana proses tersebut bersifat
timbal balik, proses transaksional juga terjadi antara siswa dengan
siswa. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam
proses pembelajaran.
Menurut Asep Herry Hermawan mengutip pernyataan Oemar
Hamalik mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah prosedur dan
metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan
bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran”. Dan menurut Muhammad
Surya menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya”.9
Menurut Jihad dan Haris bahwa “pembelajaran merupakan suatu
proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju
kepada apa yang dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa
yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran”.10
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah penekanannya
pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui
usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi
proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah perlunya komunikasi timbal balik
9Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi. Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar
(Bandung: UPI Press, 2007) Cet 2. h.3 10
Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ( Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 142
16
(transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik itu
secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.
Ada beberapa langkah yang penting yang harus dilakukan untuk
menyusun bahan ajar yang dapat memenuhi maksud dari kurikulum
2013, di antaranya:
a. Membaca dan menganalisis KD dari berbagai KI satu tahun.
b. Menganalisis materi yang telah disampaikan sehingga
mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa pada
bulan tersebut. Hal ini bisa dilakukan, misalnya 2x16 pekan
efektif = 32. Kemudian juga dengan membuat rangkaian KD
dari KI 1,2,3 dan 4.
c. Melakukan pemetaan dan kemudian menyusun urutan bahan
ajar dengan sistematika yang benar, seperti:
1) Pendahuluan.
2) Mengamati kasus atau testimoni perilaku materi tertentu.
3) Mendorong pertanyaan apa, mengapa, bagaimana.
4) Menggali informasi (meminta siswa membaca pengetahuan
tentang materi atau bahan ajar tertentu).
5) Menalar atau mendiskusikan tentang apa bedanya, fungsinya,
dampaknya dan lain sebagainya dari materi yang ada.
6) Menyajikan cerita.
7) Merefleksi.
8) Merenungkan.
9) Mengomentari kasus (penerimaan dan penghargaan).
10) Ayo bertindak (mencoba mambuat).
11) Mempraktikan prilaku (rencana aksi) di rumah, di sekolah, di
masyarakat, di negara.
12) Penutup.
13) Merangkum atau membuat peta konsep.
14) Penilaian pencapaian pengetahuan.
17
15) Tugas membuat portofolio (laporan tertulis). 11
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan
tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang
lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan tepat sasaran.12
Dengan demikian, Perencanaan
berkaiatan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan
mendahului pelaksanaan mengingat perencanaan merupakan suatu proses
untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan
persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan
efisien.13
Menurut Hani Handoko, Semua kegiatan Perencanaan pada dasarnya
melalui empat tahap berikut ini yaitu Tahap 1: Menetapkan tujuan
atau serangkaian tujuan, Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini, tahap
3: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan Tahap 4:
mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.14
Persiapan atau perencanaan pembelajaran merupakan konsep
kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar agar pembelajaran yang akan dilakukan dapat terencana
dan tercapai oleh anak didiknya.
Menurut E. Mulyasa untuk kepentingan jalan persiapan mengajar
maka harus mencakup pada 3 kegiatan yaitu identifikasi kebutuhan,
perumusan kompetensi dasar dan penyusunan program pembelajaran.15
Identifikasi kebutuhan, kebutuhan merupakan kesenjangan antara
apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya atau sesuatu yang
harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan
11
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan,
(Surabaya: KataPena, 2014), h. 155-156 12
Adul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset,
2005),h. 15 13
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet 1, H.2 14
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi 2, h.79 15
E. Mulyasa, KTSP Suatu Panduan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006),
h.213
18
peserta didik untuk mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan
belajar, sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin
dihadapi dalam kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
belajar.
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan
dikuasai peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus
dipelajari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui
bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu.
Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka
pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang
akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar merupakan upaya
untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan kompetensi.
Adapun perangkat utama yang harus disiapkan oleh guru adalah:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan pegangan
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi inti. Rencana
pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa
yang telah ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran
meliputi :
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema.
3) Kelas/semester.
4) Materi pokok.
5) Kompetensi inti yang ditetapkan dari silabus yang terdiri dari
KI-1 pada sikap spritual, KI-2 Pada sikap sosial, KI-3 pada
pengetahuan dan KI-4 pada keterampilan.
6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi inti.
7) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
19
diukur, yang mencangkup dari kompetensi inti pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relavan, ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan indikator kompetensi.
9) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran.
11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relavan.
12) Langka-langka pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan inti, dan penutup.
13) Penilaian hasil pembelajaran.16
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
operasional yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi inti. Apabila
rumusan kompetensi inti sudah operasional, rumusan tersebutlah
yang dijadikan dasar dalam rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tutunan atau beberapa
tujuan.
c. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung
terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media
16
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.6
20
pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah, dan
lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran, misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan
sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan
prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran. Dengan demikian saran dan prasarana merupakan
komponen penting yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran.17
d. Memilih Metode yang Sesuai.
Metode adalah merupakan suatu cara untuk memperoleh
pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi.
18Seorang guru yang baik tentunya tidak akan melupakan
kemampuan teknis keguruan yang merupakan kunci keberhasilan
profesinya sebagai seorang guru, kemampuan untuk mengelola
proses pembelajaran dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang
guru ekonomi harus memilih metode yang tepat dalam ideal dalam
proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui
pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau
informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai
berikut:
17
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarta: Prenada Media Grup, 2008) cet
4. h.200 18
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011) h. 19
21
1) Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan
proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan
mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan
dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang,
hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan
membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang
penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian
dan mencari informasi.
2) Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau
dilihat. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin
tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka
rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Kegiatan
menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013
adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan
dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
22
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
3) Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak
lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan
menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi
dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain
selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas
wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun
kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
4) Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan mengasosiasi atau mengolah informasi atau
menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013
adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
23
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
5) Menarik kesimpulan
Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari
kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah
menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan
berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara
bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok atau secara
individual membuat kesimpulan.
6) Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil
tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai
hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik
tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 adalah
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. 19
e. Penataan Tempat Belajar
Tempat belajar seperti ruang kelas yang menarik merupakan hal
yang sangat disarankan dalam proses pembelajaran kurikulum
2013. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya ditampilkan untuk
memenuhi ruang kelas. Selain itu, hasil pekerjaan yang
19
Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013, http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014
/03/kurikulum-2013-langkah-langkah-umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00)
24
ditampilkan diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih
baik dan dapat menimbulkan inspirasi bagi siswa lain.
Tampilan dapat berupa gambar, peta, diagram, puisi, dan lain
sebaginya. Ruang kelas yang penuh dengan hasil karya siswa harus
ditata dengan baik, sehingga dapat membantu guru dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) sehingga rujukan
dalam membahas suatu masalah.
2. Kegiatan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pengelolahan kelas guru
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas, dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan meteri pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada setiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran.
25
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.20
Dalam pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat tiga kegiatan pokok yang
secara umum dibagikan kedalam tiga tahap kegiatan yaitu: kegiatan
pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan
akhir pembelajaran/penutup. Ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut21
:
a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk
pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap
pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan.
Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat
dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi
kegiatan pendahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal
pembelajaran yang efektif agar siswa siap secara penuh dalam
mengikuti kegiatan inti pembelajaran. Dengan waktu yang relatif
singkat guru harus dapat melaksankan kegiatan-kegiatan yang
menunjang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa yang
efektif.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
20
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.8 21
Ibid., h. 9
26
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan
atau tugas yang akan dilakukan untuk memperlajari suatu
materi dan menjelaskan permasalahan atau tugas.
b. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi
pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembanagn fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karateristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru hasrus memperhatikan
kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama,
toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang
tercantum dalam silabus dan RPP.
Kompetensi inti dalam kegiatan inti dalam pembelajaran
kurikulum 2013 meliputi:
1. Sikap (KI-1 dan KI-2)
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua,
yaitu sikap spiritual yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 (KI-1)
terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan
bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan sikap sosial yang
mengacu pada Kompetensi Inti 2 (KI-2) berkaitan dengan
pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
27
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam.22
Uraian dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dalam
kurikulum 2013.
Tabel 2.3
Kompetensi Inti Sikap Spriritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2)
Sekolah Menengah Atas
Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas
XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
pro aktif dan
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
pro aktif dan
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
2. Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif, dan
pro aktif dan
menunjukan sikap
sebagai bagian dari
soslusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efekrif dengan
22
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian Kurikulum 2013, (Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6
28
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.23
Deskripsi beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang
terdapat dalam KI-1 dan KI-2
Tabel 2.4
Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan pengertian Contoh indikator
Sikap spritual KI-1
Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut.
a) Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan
sesuatu.
b) Menjalankan ibadah tepat waktu.
c) Memberikan salam pada saat awal dan akhir
persentasi sesuai agama yang dianut.
d) Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
Yang Maha Esa.
e) Mengucapkan syukur ketika berhasil
mengerjakan sesuatu.
f) Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha.
23
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.103
29
g) Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah,
tempat tinggal, sekolah dan masyarakat.
h) Memelihara hubungan baik dengan sesama
umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
i) Menghormati orang lain menajalankan ibadah
sesuai dengan agamanya.
Sikap sosial KI-2
1. Jujur
Adalah perilaku dapat
dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
a) Tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan.
b) Tidak memngambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber.
c) Mengungkapkan perasaan apa adanya.
d) Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki.
2. Disiplin
Adalah tidakan yang
menunjukan perilaku tertib
dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan
a) Datang tepat waktu.
b) Patuh pada tata tertib atau aturan bersama
sekolah.
c) Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
3. Tanggung jawab
Adalah sikap dan perilaku
seseorang untuk
melaksanakan tugas dan
kewajiban, yang seharusnya
dilakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
a) Melaksanakan tugas individu dengan baik.
b) Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan.
c) Tidak meyalahkan/menuduh orang lain tanpa
bukti yang akurat.
d) Mengembalikan barang pinjaman.
e) Menepati janji
30
4. Toleransi
Adalah sikap dan tindakan
yang menghargai
keberagamaan latar
belakang, pandangan, dan
keyakinan.
a) Tidak menggangu teman yang berbeda
pendapat.
b) Menerima kesepakatan meskipun berbeda
pendapatnya.
c) Dapat memaafkan kesalahan orang lain.
d) Mampu dan mau berkerja sama dengan siapa
pun yang memiliki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan.
e) Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan
diri pada orang lain.
5. Santun
Adalah sikap baik dalam
pergaulan baik dalam
berbahasa maupun
bertingkah laku. Norma
kesantunan bersifat relatif,
artinya yang dianggap
baik/santun pada tempat
dan waktu tertentu bisa
berbeda pada tempat dan
waktu yang lain.
a) Menghormati orang lain yang lebih tua.
b) Tidak berkatakata kotor, kasar dan takabur.
c) Tidak meludah di sembarang tempat.
d) Tidak meyelah pembicaraan pada waktu yang
tidak tepat.
e) Mengucapkan terima kasih setelah menerima
bantuan orang lain.
f) Bersikap 3S (salam, senyum, sapa).
6. Percaya diri
Adalah kondisi mental atau
psikologis seseorang yang
memberikan keyakinan kuat
untuk berbuat atau
a) Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa
ragu-ragu.
b) Mempu membuat keputusan dengan cepat.
c) Tidak mudah putus asa.
d) Tidak canggung dalam bertindak.
31
bertindak e) Berani persentasi di depan kelas.
f) Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan.24
2. Pengetahuan (KI-3)
Pengetahuan yang mengacu pada Kompetensi Inti 3 (KI-3),
pengetahuan yang dimiliki melalui aktivitas mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta. Karakteristik aktifitas belajar dalam aspek pengetahuan
ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam aspek keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penelitian (inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).25
Tabel 2.5
Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, dan XII
Sekolah Menengah Atas
Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
24
Direktur Jendral Pendidikan Dasar, op. cit., h.8 25
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.9
32
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecakan masalah.
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecakan masalah.
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecakan masalah.26
3. Keterampilan (KI 4)
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Seluruh isi
materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dan
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modul
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning)27
.
26
Ibid., h. 161 27
Ibid.,h. 10
33
Tabel 2.6
Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Kelas X, XI, dan XII
Sekolah Menengah Atas
Kompetensi inti kelas X Kompetensi inti kelas XI Kompetensi inti kelas XII
4. Mengelolah, menalar
dan menyajikan dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri dan mampu
menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
4. Mengelolah, menalar
dan menyajikan dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak
secara efektif dan kreatif
serta mampu
menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.
4. Mengelolah, menalar
dan menyajikan dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri bertindak
secara efektif dan kreatif
serta mampu
menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.28
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus direncanakan oleh guru
berdasarkan pada kurikulum yang berlaku dengan memprioritaskan
pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.
Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi:
a) Memberikan tujuan/topik pelajaran yang akan dibahas.
b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh
siswa.
c) Membahas/menyajikan materi pelajaran.29
28
Ibid., h.253 29
Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http://massofa.wordpreess.com pada
12 juni 2011
34
c. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran harus
direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien dan
fleksibel. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevalusai:
1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama mengemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa.
Apa yang dilakukan guru ketikan siswa bertanya, ketika siswa
berpendapat, ketika siswa mengajukan hasil kerja, ketika siswa
membuat kesalahan.
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok.
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya30
.
Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan akhir dalam pembelajaran
tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pembelajaran,
tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan
kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh
berdasarkan pada proses hasil belajar peserta didik. Waktu yang
tersedia untuk kegiatan inti relatif singkat, oleh karena itu guru
mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
30
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada) hal.10
35
4. STANDAR EVALUASI KURIKULUM 2013
Tugas guru dalam melakukan evaluasi adalah membantu siswa
dalam mencapai tujuan umum dari pendidikan yang telah ditetapkan.
Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu
bertidak secara aktif dalam membantu setiap langka dalam proses
pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan merupakan
tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan
bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran
yang diterapkan di dalam kelas.31
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Upaya meningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem
penilaianya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajaran yang baik
akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pembelajaran
ini dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Selanjtnya sistem penilaian
yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi
mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang
lebih baik. Oleh karna itu, dalam upaya peningkatkan kualitas
pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian yang diterapkan. 32
Hubungan evaluasi terhadap kurikulum dan bahan pelajaran adalah
sebuah hubungan yang saling berkaitan. Jika materi pelajaran sudah
relavan dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum,
makan evaluasi yang berhubungan dengan materi akan secara otomatis
berhubungan dengan kurikulum. Namun jika materi pelajaran tidak
relavan dengan kurikulum, maka test yang dibuat berdasarkan materi
tidak akan mendukung tujuan kurikulum.
Penilaian hasil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam proses pembelajaran. Pada umumnya tujuan
31
M. Sukardi. Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,2011), Cet 5. h.17 32
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
2009), h.6
36
pembelajaran mengikuti pengklasifikasikan hasil belajar yaitu kognitif,
afektif maupun piskomotorik.
a. Manfaat penelitian hasil belajar
Manfaat penelitaian hasil belajar yang dilakukan guru adalah:
1) Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama dan setelah
proses pembelajaran berlangsung. Artinya, dengan melakukan
penelitian maka kemajuan hasil belajar peserta didik selama dan
setelah proses pembelajaran dapat diketahui.
2) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
Artinya, dengan melakukan penilaian, maka dapat diperoleh
informasi berkaitan dengan materi yang belum dikuasai peserta
didik dan materi yang sudah dikuasai peserta didik.
3) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik. Artinya, dengan melakukan penilaian, maka
dapat mengetahui perkembangan hasil belajar dan sekaligus
kesulitan yang dialami peserta didik, sehingga dapat dilakukan
program tindak lanjut melalui pengayaan atau remedial.
4) Umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. Artinya, dengan
melakukan penilaian, maka guru dapat melakukan evaluasi dari
terhadap keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
5) Memberikan pilihan alternatif penilaian kepada guru. Artinya,
dengan melakukan penilaian, maka guru dapat mengidentifikasi
dan menganalisis terhadap teknik penilaian yang digunakan oleh
guru, apakah sudah sesuai dengan karakteristik materi atau belum.
Hal ini disebabkan kesalahan dalam menentukan teknik penilaian
berakibat informasi tingkat pencapaian yang diperoleh peserta
didik tidak akurat.
6) Memberikan informasi kepada orang tua tentang mutu dan
efektifitas pembelajaran yang dilakukan sekolah. Artinya dengan
37
melakukan penilaian, maka orang tua dapat mengetahui apakah
sekolah menyelengarakan pendidikan dengan baik atau tidak. Hal
ini juga sebagai bentuk akuntabilitas publik, karena sekolah adalah
institusi publik yang harus mempertangungjawabkan kinerja
kepada masyarakat. Oleh karena itu, seyogyanya setiap hasil
penilaian peserta didik diinformasikan kepada orang tua peserta
didik.33
b. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013
Pada kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi objek dari
pendidikan, tapi justru menjadi subjek dengan ikut mengembangkan
tema dan materi yang ada. Dan dengan adanya perubahan ini, tentunya
berbagai standar dalam komponen pendidikan akan mengalami
berubah.
Mentri Pedidikan dan kebudayaan, Mohammad Nuh sebagai
pemangku kebijakan tertinggi mengatakan bahwa “standar penilaian
pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Karena tujuan dari kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif
dalam tiap materi pembelajaran, maka salah satu komponen nilai
siswa adalah jika si anak banyak bertanya.”34
c. Teknik Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua
kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespons sesuatu atau objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
33
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.70 34
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan
(Surabaya: KataPena, 2014) h. 31
38
seseorang. Sikap mengacu kepada perbuatan atau perilaku
seseorang, tetapi tidak berarti semua perbuatan identik dengan
sikap. Perbuatan seseorang mungkin saja bertentangan dengan
sikapnya. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau
tindakan yang diinginkan.
Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan
guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari
peserta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan
(receiving atau attending), merespon atau menanggapi
(responding) , menilai atau mengahrgai (valuing), mengorganisasi
atau mengelola (organization), dan berkarakter (characterization).
Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi menjadi dua, yakni sikap
sprirtual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk menjadi
kompetensi inti, yakni kompetensi inti 1 (KI 1) untuk sikap
spiritual dan komptensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial.35
Aspek sikap dapat dinilai dengan cara berikut36
:
a) Observasi
Penilaian kompetensi sikap melalui pengamatan atau
obseravsi juga bisa dilakukan untuk melihat sikap atau
respons peserta didik terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Dalam kurikulum 2013 guru harus
melakukan pengamatan terhadap kompetensi sikap yang
meliputi sikap spiritual atau sikap sosial dari peserta didik.
Oleh karena itu, dalam melakukan observasi guru harus
mengidentifikasikan aspek-aspek apa yang mau diobservasi
dari kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
b) Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihand an
35
Ibid., h. 100 36
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan
(Surabaya: KataPena, 2014) h. 61
39
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian komptensi
sikap, baik sikap spiritual maupun sikap sosial. Instrumen
yang digunakan berupan lembar penilaian diri. Penilaian
diri (self assesment) adalah suatu teknik penilaian dimana
peserta didik diminta menilai dirinya sendiri berkaitan
dengan status, proses dan tingkat pencapaian komptensi
yang dipelajarinya.
c) Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang
dapat dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap, baik sikap spritual maupun sosial dengan
cara meminta peserta didik untuk saling menilain satu sama
lain. Instrumen yang digunakan bisa berupa lembar
penilaian antarteman dalam bentuk angket atau kuesioner.
Penilaian antarteman menuntut keobjekan data yang akurat.
d) Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik dalam dan luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan prilaku. Guru hendaknya memiliki
catatan-catatan khusus tentang sikap spiritual dan sikap
sosial. Catatan-catatan tersebut secara tertulis dan dijadikan
dokumen bagi guru untuk melakukan pembinaan dan
bimbingan terhadap peserta didik. Jurnal yang berisi
catatan-catatan peserta didik sebaiknya dibuat per peserta
didik. Catatan-catatan kelemahan atau kekurangan peserta
didik berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial
selanjtnya ditindak lanjuti dengan upaya-upaya pembinaan
dan bimbingan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan
sikap dan perilaku dari peserta didik secara bertahap.
40
e) Wawancara
Wawancara merupakan teknik penilaian dengan cara
guru melakukan wawancara terhadap peserta didik
menggunakan pedoman atau panduan wawancara berkaitan
dengan sikap spritual dan sikap sosial tertentu yang ingin
digali dari peserta didik. Kita juga dapat menanyakan
secara langsung atau wawancara tenteng sikap peserta didik
berkaitan dengan pembelajaran. Misalnya, bagaimana
tanggapan atau respon peserta didik tentang pembelajaran
Bahasa Inggris yang baru berlangsung. Dalam melakukan
wawancara guru terlebih dahulu membuat pedoman
wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan
ditanyakan pada peserta didik. Pertanyaan bisa diajukan
ketika pembelajaran berlangsung atau setelah pembelajaran.
Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah
penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian
atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang
meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau
aplikasi, analisis, sitemtis, dan evaluasi. Dalam kurikulum 2013
kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode
kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan mereflesikan
konsep-konsep keilmuan yang harus dikuasai oleh peserta didik
melalui proses belajar mengajar.37
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut38
:
37
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.159 38
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan
(Surabaya: KataPena, 2014) h. 62
41
a) Tes Tulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes
tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tullisan. Dalam
menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam
bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang
lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain
sebagainya.
b) Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi, terutama
pengetahuan (kognitif) dimana guru memberikan pertanyaan
langsung kepada peserta didik secara verbal (bahasa lisan) dan
ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan
menggunakan bahasa verbal juga. Tes lisan menuntut peserta
didik memberikan jawaban secara lisan. Tes lisan biasanya
dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara
siswa dengan tester tentang masalah yang diujikan. Tes lisan
bisa digunakan pada ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester , ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kopetensi, dan ujian sekolah.
c) Proyek
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas. Penilaian ini bertujuan untuk pendalaman
terhadap penugasan kompetensi pengetahuan yang telah
dipelajari atau dikuasai di kelas melalui proses pembelajaran.
Dalam memberikan tugas kepada peserta didik hendaknya
ditentukan lamanya waktu pekerjaan.
42
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Ranah piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan
dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan
(skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal
ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari
tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik.
Keterampilan itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang
dalam tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi,
manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi inti (KI
4), yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi
inti 3 (KI 3), yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan
itu menunjukan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan
kompetensi keterampilan tersebut. Dalam kurikulum 2013
kompetensi keterampilan menjadi kompetensi ini 4 (KI 4).39
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut40
:
a) Kinerja atau Performance
Penilaian kinerja adalah penilaian tindakan atau tes praktik
yang secara efektif dapat digunakan untuk kepentingan
pengumpulan berbagai informasi tentang berntuk-bentuk
perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam
diri peserta didik. Penilaian kinerja dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta
didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
39
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013). (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada), h.251 40
Kurniasih, op.cit., h.62
43
pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan.
b) Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang meliputi: pengumpulan, pengirganisasian,
[engevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan
peserta didik (individu/kelompok) dalam waktu atau periode
tertentu. Tugas tersebut bisa berupa investigasi atau penelitian
sederhana tentang suatu masalah yang berkaitan dengan
materi (KD) tertentu mulai dari perencanaan, pengumpulan
data atau informasi, pengolahan data, penyajian data dan
menyusun laporan.
c) Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menujukan
perkembanagan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang
berkaiatan dengan kompetensi tertentu dalam satu mata
pelajaran. Penilain portofolio pada dasarnya menilai karya-
karya siswa secara individual pada satu periode untuk suatu
mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut
dikumlpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik.
C. Mata Pelajaran Ekonomi
1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu social berasal dari
bahasa Yunani yaitu dari kata oikonomia, kata ini berasal dari kata oikis
dan nomos, oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti terlaksana
atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
44
Modern, Ekonomi mengandung arti tentang “pengetahuan dan penelitian
mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan
pemakaian barang serta kekayaan”.41
Sedangkan menurut M. Manulang ilmu Ekonomi merupakan “suatu
ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai
kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat
memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa).”42
Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan ilmu
ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat
mambuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat
dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusiannya untuk keperluan konsumsi,
sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai orang dan golongan
masyarakat.43
Menurut Dadang Supardan mengutip dari pernyataan Samuelson dan
Nordhaus mengemukakan “bahwa ilmu ekonomi merupakan study
tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara
menggunakan sumberdaya yang langka dan memiliki beberapa alternatif
penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian
menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai
individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat”.44
Pengertian dari ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan
dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti
kecenderungan dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan
perdagangan di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut
dipahami, maka ilmu ekonomi dapat di manfaatkan oleh pemerintah
untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya
keterbukaan perekonomian suatu bangsa.45
41
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 42
http://historyofindonesia.blogspot.com/pengertian-ekonomi.html, di akses pada 10
agustus 2014 43
Iskandar Putong, Ekonomi Mikro&Makro, (Jakarta: Ghalia, 2002) h. 15 44
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet 3. h.367 45
Nanang Fatah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet 1, h.11
45
Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa setiap kegiatan
manusia yang dapat menghasikan uang bisa disebut sebagai ekonomi.
Ekonomi juga mempengaruhi hajat hidup orang banyak bahkan sampai
bisa melumpuhkan suatu Negara.
2. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
Manfaat mempelajari ilmu ekonomi sebagaimana yang dikemukakan
oleh Mankiw dan memang demikian kenyataanya adalah sebagai berikut:
a. Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perlaku ekonomi
dalam duina nyata secara lebih baik. Dengan menguasai ilmu
ekonomi, pertanyaan seputar mengapa harga produk tertentu
cenderung nail mendekati hari raya, mengapa penjual barang mewah
cenderung meningkat pada saat perekonomian mengalami krisis,
mengapa nilai kurs sangat berpengaruh terhadap harga-harga di dalam
negeri, dan seterusnya. Dalam hal ini berlaku prinsip mengetahui lebih
baik daripada tidak mengetahui.
b. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat seseorang lebih
mahir atau lihai dalam perekonomian. Tentu saja bagi yang
mempelajari ilmu ekonomi dan kemudian menguasainya dengan baik
relatif akan mudah membaca fenomena ekonomi yang terjadi
sehubungan dengan kejadian-kejadian dalam perekonomian,
kemudian relatif dapat memperkirakan apa yang akan terjadi
kemudian. Dalam hal ini berlaku prinsip, bersedia dan waspada serta
berjaga lebih baik dan aman daripada tidak sama sekali.
c. Dengan menguasai ilmu ekonomi maka akan memberikan
pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Bagi
yang tidak mengetahui dan menguasai ilmu ekonomi, umumnya
kadang terlalu apriori terhadap suatu kebijakan pembangunan
ekonomi atau bahkan terlalu optimis dan cenderung menyalahkan.46
46
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002), Cet 2, hal 16.
46
D. Hasil Penelitian yang Relavan
1. Rini Syevyilni Wisda, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan di SMA N I Ranag Pesisir Sum-Bar, penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasikan bagaimana pelaksanaan KTSP di
SMAN 1 Ran-Pes. Metode yang digunakan yaitu metode Kualitatif. Dari
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, Pelaksanaan KTSP
dalam proses belajar mengajar pada tahap persiapan pelaksanaan
pembelajaran guru-guru menyusun berbagai program secara mandiri.
2. Muhammad Faizal, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di MTs. Negri 1 Kota Bekasi, Penelitian ini
mengenai Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
MTs. Negri 1 Kota Bekasi. Metode yang digunakan yaitu metode
Kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
KTSP di MTs. 1 Bekasi sudah dapat terlaksana dengan cukup baik, dan
sebagaian besar guru di MTs Negri 1 Bekasi masih belum memiliki
kecakapan dalam pengelolahan kelas dan penataan ruang kelas.
3. Rian Wahyudi, Implementasi Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs
Daarul Hikmah Pamulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadist, RPP dan proses belajar mengajar yang
didasarkan pada model pembelajaran kontekstual yaitu Contextual
Teaching and Learning (CTL) dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Metode yang digunakan adaah
metode Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif.
47
E. Sinopsis
Kurikulum itu tidak hanya sebatas pada jumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam rangka
mempengaruhi anak didik tersebut didalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Aktivitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun diluat
kelasm yang tentunya termasuk di dalamnya kegiatan belajar mengajar dan
bagaimana mengatur strategi dalam proses pembelajaran. Kurikulum juga
bisa dijadikan sebagai acuan dan dasar pijakan baik bagi tenaga pendidik,
tenaga administrasi, kepala sekolah, siswa dan pihak-pihak yang terkait
lainnya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Sedangkan kurikulum 2013 menurut Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan bahawa kurikulum 2013 ini
lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri Kurikulum 2013 yang
paling mendasar adalah:
1. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari
tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman
sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui
perkembangan teknologi dan informasi.
2. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun
memiliki kemampuan berpikir kritis.
3. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif,
inovatif dan afektif.
4. Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integrative member
kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran.
5. Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
48
Implementasi Kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang
masih bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian, keberhasilan pelaksanaan di sekolah
sangat ditentukan oleh guru, karena bagaimanapun baiknya saran dan
prasarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugas dengan baik,
maka hasil dari pelaksanaan kurikulum pembelajaran tidak akan
memuaskan.
Implementasi Kurikulum 2013 adalah suatu proses penerapan ide,
konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran
sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan.
49
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 94 Jakarta, yang berlokasi
di Jl. Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Alasan dipilihnya SMA Negeri 94
Jakarta karena sekolah tersebut sudah menerapkan proses pembelajaran
kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013-2014 sehingga seolah ini dianggap
cocok untuk menjadi tempat penelitian yang dilakukan. Proses penelitian ini
dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrumen, uji
coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan
sebagai kegiatan inti penelitian, rentan waktu yang dibutuhkan secara
keseluruhan selama 1 (satu) bulan, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
1. Observasi lapangan ke sekolah SMA Negeri 94 Jakarta tanggal 01 Agustus
2014
2. Wawancara tanggal 27 Agustus 2014
B. Populasi dan Sampel penelitian
Menurut sugioyono ”populasi adalah wilayah generaliasi yang teridiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 94
Jakarta.
Sugioyono menambahkan bahwa, ”sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.2 Berdasarkan karakteristik yang
telah dijelaskan maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling. Sugiyono juga menyebutkan bahwa, “purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) h. 297
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), cet.7. h. 81
50
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang suatu kondisi plitik
disuatu daerah, maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik”.3
Berkenaan dengan penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 pada
mata pelajaran ekonomi maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
dibidang kurikulum yaitu wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA Negeri
94 Jakarta dan guru-guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Lincoln dan
Guba di sebut sebagai Naturalistic Inquiry. Penggunaan pendekatan ini
dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar
alamiah, artinya tanpa manipulasi subjek yang diteliti.4
Diantara metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah metode
deskriptif. Menurut Bungin, metode deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penilaian,
dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter,
sifat, model, tanda atau gambar tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena
tertentu.5
Sebenarnya, metode desktiptif tidak hanya menggambarkan kondisi objek
penelitian, tetapi juga menganalisanya berdasarkan metode, teori, dan
kemampuan peneliti. Kemampuan dan pengalaman peneliti sangat berpengaruh
terhadap hasil penelitian yang menggunakan metode desktiptif.6
Dengan penelitian kualitatif, analisis dilakukan secara komprehensif,
sehingga proses pengumpulan dan penyajian data hasil penelitian tidak hanya
3 Ibid., h. 85
4 UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). h. 61 5 Ibid., h. 62
6 Ibid., H. 63
51
bertumpu pada hal-hal yang mengemuka saja, tetapi juga dengan berupaya
melihat faktor-faktor yang melatar belakanginya (program, budaya, atau
kebijakan tertentu). 7
D. Prosedur Pengumpulan Data
Data merupakan sebuah hal yang sangat penting dan menjadi dasar
keabsahan atau kevalidan dan kekuatan dalam penelitian. Data merupakan
bahan yang belum diolah atau dapat disebut juga bahan mentah yang berkaitan
dengan fakta. Sumber dan jenis-jenis data terbagi menjadi :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
pemimpin formal seperti wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA
Negeri 94 Jakarta, kordinator bidang studi ekonomi dan guru bidang studi
ekonomi itu sendiri yang diteliti di SMA Negeri 94 Jakarta.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian, namun
berbeda dengan data primer data sekunder adalah data yang diperoleh dari
data-data yang sudah ada pada pengimplementasian kurikulum 2013
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), format penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan, serta data-data yang mendukung lainnya.
Kedua jenis data yang didapat yakni data primer dan data sekunder
dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data yang terencana namun
hanya berbeda dalam sumber data saja. Pengumpulan data merupakan cara
yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan
rumusan masalah. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik
yang tepat dan relevan dengan data yang dicari. Menurut jamiluddin
Ritonga, ”untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, pengumpulan
data juga harus mengikuti prosedur yang dituntut oleh setiap metode
penelitian yang sangat relevan”.8
7 Ibid., H. 64
8 Jamiluddin Ritonga, Riset Kehumasan, (Jakarta: PT. Gramedia Grasindo, 2004), h. 39.
52
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Tekni pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut Grald D. Berrema, pengamatan adalah teknik pengumpulan
data dimana seorang peneliti melakukan pengamatan pada masyarakat
yang menjadi objeknya. Teknik ini terdiri dari observasi dan observasi
partisipasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi
partisipasi, yaitu pengamatan langsung dengan melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan masyrakat yang diteliti. Sifat khas observasi partisipasi
adalah adanya pemanfaatan sebaik mungkin hubungan antara peneliti dan
para informan dengan cara yang berbeda-beda bergantung keadaanya,
hubungan ini dikenal dengan istilah rapport. Seorang peneliti dengan
teknik ini senantiasa berusaha mengembangkan rapport, atau tepatnya
berusaha sedemikian rupa sehingga kepentingan penelitian dijamin.9
2. Wawancara
Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur yaitu
wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, kemudian diberikan kepada
responden (seluruh guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94
Jakarta)10
. Dalam penelitian yang akan dilakukan mewawancarai seluruh
guru mata pelajaran ekonomi dan Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum. Metode interview di gunakan untuk mendapatkan data tentang
gambaran umum Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
3. Dokumentasi
9 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007).
H. 191 10
Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2004) cet
1, h.75.
53
Metode dokumentasi merupakan non manusia, sumber ini adalah
sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga akan relatif
murah pengeluaran biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber yang
stabil dan akurat sebagai cermin situasi dan kondisi yang sebenarnya serta
dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami
perubahahan.11
Dokumentasi yang penulis gunakan untuk memperoleh
data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis
teliti, yaitu dokumentasi RPP kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi
kelas X dan XI.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara. Wawancara dilaksanakan terhadap wakil kepala sekolah bidang
kurikulum. Wawancara juga akan dilakukan pada guru-guru mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, yang mana wawancara ini adalah untuk
memperoleh data mengenai implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
disusun oleh peneliti, responden menjawab beberapa pertanyaan yang telah
ditentukan.
Kisi-kisi wawancara yang akan dilakukan disusun dan dikembangkan dari
dua variabel utama yang hendak dicapai, sebagaimana dituliskan didalam tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Aspek Indikator
Implementasi
Kurikulum 2013
Pada Mata
Pelajaran Ekonomi
1. Implementas.
Kurikulum 2013
Implementasi Kurikulum 2013 pada
mata pelajaran ekonomi
2. Standar Isi
Kurikulum 2013
a. Membuat RPP
b. Merumuskan tujuan pembelajaran
c. Mempersiapkan sarana dan
prasarana
d. Memilih metode yang sesuai
11
UIN Jakarta, op.cit, h.67
54
e. Penataan tempat belajar
3. Standar Proses
Kuriklumum 2013
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Akhir
4. Standar Penilaian
Kurikulum 2013
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
5. Kesiapan guru mata
pelajaran ekonomi
a. Kesiapan Standar Kelulusan
Kurikulum 2013
b. Kesiapan Standar Isi Kurikulum
2013
c. Kesiapan Standar Proses
Kurikulum 2013
d. Kesiapan Standar Penilaian
Kurikulum 2013
6. Hambatan guru dan
Pemecahan
a. Hambatan Standar Kelulusan
Kurikulum 2013
b. Hambatan Standar Isi Kurikulum
2013
c. Hambatan Standar Proses
Kurikulum 2013
d. Hambatan Standar Penilaian
Kurikulum 2013
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui penerapan implementasi
kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta,
maka data yang akan disebarkan diolah menggunakan langkah sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, serta
55
membuang yang tidak perlu.12
Pada tahap ini meredusi data dari hasil
wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dengan demikian, data yang
direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas dan memudahkan
untuk mengumpulkan data apabila diperlukan.
2. Penyajian Data
Penyajian data yaitu sejumlah informasi yang tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.13
Selanjutnya penyajian data dilakukan dalam bentuk
wawancara diuraikan menjadi bagian-bagian paragraf untuk mencari
jawaban dari setiap rumusan masalah dalam penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data direduksi dan disajikan selanjutnya penarikan kesimpulan
yang didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten. Menurut
Sugiono adalah penarikan kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.14
Adapun teknik yang digunakan dalam
penarikan kesimpulan yaitu:
a. Triangulasi Data atau Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek kembali
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berada dalam metode kualitatif. Dalam hal ini triangulasi
sumber membandingkan data hasil observasi dengan data hasil
wawancara dan studi dokumentasi yang telah dilakukan.
b. Triangulasi Metode
Teknik Triangulasi ini menggunakan berbagai metode
pengumpulan data untuk menggali data sejenis.15
Teknik Triangulasi ini
12
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R &D, (Bandung:
CV. Alfaveta, 2011), Cet XII, h.321 13
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R &D, (Bandung:
CV. Alfaveta, 2011), Cet XII, h.341 14
Ibid., h. 345 15
Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang: Bayumedia Publising, 2004) cet
1, h.142-143.
56
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yaitu
wawancara, observasi dan studi dokumentasi, dengan sumber data yang
lainnya.
Gambar 3.1 Skema Triangulasi Metode
Gambar 3.2 Skema Triangulasi Sumber
WAWANCARA
DOKUMENTAS
KURIKULUM
2013
WAKIL
KEPALA
SEKOLAH
BIDANG
GURU-GURU
BIDANG STUDI
EKONOMI
OBSERVASI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 94 Jakarta
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 052/O/1988 Tanggal 6 Februari 1988 tentang
pembukaan dan penegerian sekolah tahun ajaran 1987/1988 maka
didirikanlah Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri Baru Rawa Buaya, yang
terletak di Jalan. Al Barkah 1 Rawa Buaya Jakarta Barat. Seiring dengan
perkembangan dan dinamika serta jumlah SMA yang ada di wilayah DKI
Jakarta, kemudian berubah menjadi SMA Negeri 94 Jakarta.
Dinamika dan pasang surut Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri
94 Jakarta selalu berkembang. Pada tahun 1992 proses kegiatan belajar
mengajar dipindahkan ke gedung baru yang beralamat di Jl. Semanan Raya
Kalideres Jakarta Barat, karena gedung lama digunakan untuk gedung SMP
Negeri 264 Jakarta. Perpindahan ke gedung yang baru dengan jumlah ruang
yang lebih sedikit menyebabkan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
secara 2 bagian kelas, yaitu kelas pagi dan kelas siang. Dengan jumlah
rombongan belajar 18 kelas, sedang ruang kelas yang tersedia maka
pelaksanaan KBM dibagi 2 (dua). Kelas III ( 6 kelas ) dan kelas II sebagian (4
kelas) masuk pagi, sedangkan kelas II (2 kelas) dan kelas I (6 kelas) masuk
siang. Konsekuensi logis dari pembagian dua kelas tersebut maka kegiatan
belajar mengajar, terutama alokasi waktu disesuaikan dengan jam yang
tersedia.
Tahun ajaran 2006, tepatnya tanggal 26 Mei 2006, di saat siswa dan siswi
sedang melaksanakan pekan ulangan, SMA Negeri 94 Jakarta mengalami
musibah kebakaran. Hampir semua bangunan dan perabotan SMA Negeri 94
Jakarta yang berada di lantai dua habis terbakar. Dampak serius dari
kebakaran tersebut selain bangunan serta perabot dan dokumen sekolah yang
58
terbakar adalah gedung SMA Negeri 94 Jakarta tidak bisa digunakan lagi
untuk kegiatan belajar mengajar. Atas rekomendasi dari pihak-pihak terkait
dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Depag DKI, akhirnya
proses KBM dipindahkan atau menumpang di MAN 12 Jakarta. Terhitung
mulai 1 Juni 2006 secara resmi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di
MAN 12 Jakarta yang berlokasi di Jln.Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta
Barat. Karena sarana ruangan yang sangat terbatas, maka kegiatan belajar
mengajar dibagi dua shif, yaitu kelas pagi dan kelas siang. MAN 12 sebagai
tuan rumah melaksanakan KBM pada pagi hari ( pk. 07.00 – 12.30), sedang
SMA 94 melaksanakan KBM pada siang hari ( pk. 13.00 – 17.30). Dengan
kondisi yang demikian sudah barang tentu KBM kurang bisa berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Namun demikian, didasari dengan semangat
untuk memajukan pendidikan serta keikhlasan dalam menjalankan tugas dari
semua komponen, KBM dapat berjalan dengan baik.
Sejarah baru SMA Negeri 94 Jakarta dimulai, tepatnya mulai tanggal 1
Maret 2008 proses KBM kembali ke tempat semula. Gedung baru yang
megah setinggi 4 lantai, dengan bangunan standar baru untuk bangunan SMA
serta fasilitas dan sarana yang lengkap, SMA Negeri 94 Jakarta menatap masa
depan, menciptakan KBM yang kondusif guna mengantarkan peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa.
Sejak berdiri tahun 1988 sampai sekarang, SMA Negeri 94 Jakarta,
sudah beberapa kali berganti pimpinan. Setiap pimpinan dengan gaya
kepeminpinannya berupaya untuk meningkatkan mutu dan membawa SMA
Negeri 94 untuk mampu berkompetisi dengan SMA yang ada di Jakarta Barat
khususnya dan DKI Jakarta pada umumnya.
2. Visi dan Misi SMA Negeri 94 Jakarta
a. Visi
Berprestasi dalam bidang Akademik dan Non Akademik, serta
memiliki kecakapan hidup dengan berlandaskan iman dan Taqwa.
59
b. Misi
Adapun misi dari SMA Negeri 94 Jakarta adalah:
1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
2. Menbentuk warga sekolah yang santun
3. Melengkapi sarana dan prasarana sekolah sehingga mendukung
terciptanyasuasana pembelajaran yang menyenangkan.
4. Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai.
5. Meningkatkan kemandirian belajar siswa
6. Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke PTN
7. Meningkatkan prestasi Ektra Kulikuler, sehingga mampu
berprestasi di tingkat provinsi
8. Memberikan kemampuan vocasional
9. Mengoptimalkan peranan Stakeholder sekolah
10. Memberikan dan mengembangkan manajemen pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
3. Letak Geografis SMA Negeri 94 Jakarta
SMA Negeri 94 Jakarta terletak di Jl. Raya Semanan, Kelurahan Semanan,
Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat 11850. Telepon/Fax (021)5417052. Luas
ta 11740. Telepon/Fax (021)5417052. Luas tanah 4.192 m status tanah milik
pemerintah, luas bangunan 3.321,5 meter persegi.
4. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta
Peran sarana dan prasarana dalam lembaga kependidikan sangat penting,
guna menunjang proses pencapaian tujuan pembelajaran dan pendidikan
secara umum. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada saat penelitian di
sekolah dengan kabag tata usaha dan dari dokumen yang di dapat,
dikemukakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 94
Jakarta adalah sebagai berikut :
a. Sarana belajar
1) Sumber belajar : buku murid, buku pegangan guru, buku bacaan, VCD,
CD-ROM
60
2) Media pembelajaran : Laptop, LCD, Proyektor, komputer.
3) Sarana penunjang : Lapangan olahraga, lapangan upacara.
b. Prasarana belajar
1) Ruang belajar: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang lab. Bahasa,
ruang lab. Biologi, ruang lab. Fisika, ruang lab. Komputer, ruang
multimedia, ruang serbaguna/aula.
2) Ruang kantor: ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang
guru, ruang tata usaha, ruang komite sekolah.
3) Ruang penunjang : ruang OSIS, ruang BK, ruang UKS, ruang
PMR,ruang pramuka, ruang ibadah/masjid, ruang mading, ruang WC,
ruang koperasi, ruang dapur, ruang gudang, ruang kantin, ruang pos
penjaga, lahan parkir.
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana SMA Negeri 94 Jakarta
No Ruang Jumlah Luas ( m2 )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Teori/Kelas
Laboratorium
Perpustakaan
Audio Visual
Keterampilan
Guru
Tata Usaha
Kepala Sekolah
Wakil Kep. Sekolah
BK
OSIS
UKS
Pramuka
Gudang
Dapur
WC Guru
WC Siswa
WC Kepala Sekolah
Gardu Jaga
Rumah Jaga
Pencinta Alam
Musholla/Masjid
Koperasi
18
5
1
-
-
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
8
1
1
-
-
1
1
1298
480
96
-
-
96
72
48
48
24
24
16
6
16
24
16
128
4
6
-
-
144
28
61
24 Kantin 6 48
5. Ekstrakulikuler SMA Negeri 94 Jakarta
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan
kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat menunjang pendidikan dalam
menunjang ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler ini
sesungguhnya merupakan bagian intgral dari kurikulum sekolah yang
bersangkutan, dimana semua guru terlibat di dalamnya. Karena itu kegiatan
ini perlu diprogram secara baik dan didukung oleh semua guru. Adapun
kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolah ini anta lain yaitu:
Tabel 4.2
Nama Pembina Ekstrakulikuler
No Nama Pembina Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Erni Budiarti, S.Pd.
Erni Budiarti, S.Pd
Ahmad Rojali, S.AgS.Pd.
Yul Andri Ekaputra, S.Pd
Wirdawati, S.Pd
Jojor Tampubolon, S.Pd
Endi PW , M.Si
Paskibra
Pecinta Alam
Rohis Putra
Olah Raga
PMR
Kesenian
KIR
6. Keadaan siswa SMA Negeri 94 Jakarta
Jumlah siswa yang terdaftar di SMA Negeri 94 Jakarta pada tahun
2014/2015 sebanyak 681 siswa, yang terdiri 307 siswa laki-laki dan 374
siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel 4. 3
Data siswa SMA Negeri 94 Jakarta pada tahun pelajaran 2014/2015
KELAS Rombongan Jumlah Siswa
Keterangan L P Jumlah
X IPA 3 30 65 95 Pagi
X IPS 3 55 80 135 Pagi
XI IPA 2 36 43 79 Pagi
XI IPS 4 85 73 158 Pagi
62
XII IPA 2 29 46 75 Pagi
XII IPS 4 72 93 139 Pagi
Jumlah 18 307 374 681
7. Keadaan Guru dan Pegawai SMA Negeri 94 Jakarta
Latar belakang pendidikan guru merupakan salah satu faktor penentu
untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar, guru yang memiliki latar
belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan kualitas yang akan
dihasilkan dari lembaga pendidikan tersebut. Selain itu guru juga harus
mampu menyesuaikan diri dengan karateristik yang ada pada siswa.
Disamping guru, tenaga kepegaiawaian juga memiliki peran penting
didalam layanan pendidikan, karena tanpa didukung pegawai yang kompeten
maka proses belajar mengajar akan terhambat.
Berikut ini adalah data guru dan pegawai yang ada di SMA Negeri 94 Jakarta:
Tabel 4.4
Data Guru SMA Negeri 94 Jakarta
No Ijazah Tertinggi Jumlah Keterangan
GT GTT Jumlah
1
2
3
S 3 / S 2
S 1
Sarjana Muda
Jumlah
6
34
1
-
8
-
6
42
1
-
-
-
41 8 49
Tabel 4. 5
Data Pegawai Non Guru SMA Negeri 94 Jakarta
No Ijazah Tertinggi Jumlah
Ket P.T P.T.T Jumlah
1
2
3
4
S 1
SMA / SMK
SLTP
SD
Jumlah
6
4
-
1
-
7
-
-
6
11
-
-
11 7 17
63
B. DESKRIPSI DATA
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dalam
pengumpulan data yang menggunakan 3 (tiga) metode yaitu, wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Ketiga metode tersebut, diharapkan mampu
membantu mengetahui kondisi umum SMA Negeri 94 Jakarta dan khususnya
tentang implementasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan disana. Melalui
observasi dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan
sekolah, pendidik, peserta didik dan juga sarana dan prasarana yang menunjang
jalannya proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan karena semua itu
merupakan komponen penting dalam proses implementasi kurikulum 2013.
Wawancara yang dilakukan adalah sebagai upaya untuk mengetahui
implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta, mulai dari
pemahaman tentang kurikulum 2013, implementasi kurikulum 2013 pada
pelajaran ekonomi, sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 94,
penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013, serta hambatan yang ada pada
proses pembelajaran ekonomi. Wawancara tersebut ditujukan kepada wakil
kepala sekolah bidang kurikulum yaitu Jumenah , serta koordinator program
pembelajaran IPS yaitu M. Hamta Isnaeni, SE. dan guru mata pelajaran
ekonomi yaitu Meryy S.Pd.
Adapun dokumentasi yang dilakukan adalah untuk memperkuat data agar
lebih valid. studi dokumentasi dilakukan diruang tata usaha, diruang guru dan
diruang guru bidang kurikulum.
C. HASIL PENELITIAN
Sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang ada pada BAB I bahwa
sebenarnya penelitian ini mempunyai maksud untuk mengungkapkan
Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada Pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 94 Jakarta, maka berdasarkan informasi yang didapatkan dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka rumusan masalah yang akan
disajikan menurut indikator sebagai berikut:
64
1. Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 94 Jakarta.
2. Kesiapan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
3. Hambatan dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut Jumenah selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum bahwa
implementasi kurikulum 2013 adalah guru sebagai fasilitator, dan yang
mengaktifkan adalah siswa. Siswa harus lebih kreatif, inovatif dan siswa
ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan, namun di
kurikulum 2013 menekankan pada aspek sikap, yang terdiri dari sikap
spiritual dan sikap sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas ataupun
dilingkungan sekolah.1
Menurut M. Hamta Isnaeni sebagai kordinator guru mata pelajaran
ekonomi yang sudah mengikuti pendidikan dan latihan secara umum tentang
kurikulum 2013. Dalam hal ini M. Hamta Isnaeni mengatakan bahwa
pemahaman guru mata pelajaran ekonomi mengenai implementasi kurikulum
2013 masih belum begitu luas.2
Kemudian menurut guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 94
Jakarta Merry mengatakan dirinya belum mengikuti kegiatan pendidikan dan
latihan yang di adakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
implementasi kurikulum 2013. Informasi tentang kurikulum 2013 diketahui
dari teman sesama guru yang sudah mengikuti diklat. Selanjutnya Merry
berpendapat bahwa penerapan kurikulum 2013 sebenarnya bagus untuk siswa
karena guru hanya sebagai fasilitator yang membimbing siswa agar mampu
belajar mandiri dan inovatif, akan tetapi pada saat ini masih banyak siswa di
1 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4
September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 2 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah.
65
SMA Negeri 94 Jakarta yang belum bisa belajar mandiri pada saat proses
pembelajaran.3
Hal ini berarti pemahaman guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri
94 Jakarta sebenarnya baru memahami secara umum tentang kurikulum 2013.
Karena belum adanya pendidikan dan latihan (diklat) khusus untuk semua
guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta. Dan dalam proses pembelajaran
kurikulum 2013 guru sebagai fasilitator bagi siswa dan siswa harus mandiri
pada saat proses belajar mengajar berlangsung, akan tetapi kenyataan di dalam
kelas siswa sangat sulit untuk di tuntut mandiri. Ketika kegiatan belajar
mengajar pada mata pelajaran ekonomi berlangsung masih banyak siswa yang
sulit menalar dan memahami materi pelajaran ekonomi.
2. Standar Kelulusan Pendidikan Kurikulum 2013
Menurut M. Hamta Isnaeni dalam standar kelulusan implementasi
kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi yaitu dengan melakukan proses
persiapan mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar dan
memberikan kegiatan kemandirian kepada peserta didik, hanya saja
mengimplentasikannya belum secara menyeluruh dan masih mengacu pada
kurikulum yang lama. Dengan mengadopsi dan mengembangkan kurikulum
yang lama dan di implementasikan kedalam kurikulum 2013.4
Pelaksaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri
94 Jakarta pada saat ini sudah sesuai dengan kurikulum 2013 dan penerapanya
dimulai dari mengadakan rapat sekolah untuk membahasan kegiatan
pembelajaran dan bentuk penyusunan program pembelajaran, pelaksaan
pembelajaran, serta penilaian hasil belajar. Setiap awal semester semua guru-
guru di SMA Negeri 94 Jakarta dari masing-masing mata pelajaran membuat
3 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014
di ruang guru. 4 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah.
66
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai bidang mata pelajaran.5 Hal
ini disampaikan oleh Jumenah.
Pendapat lain menurut Meryy, S.Pd bahwa pelaksanaan kurikulum 2013
sudah satu tahun yang lalu, namun karena hanya satu guru pada masing-
masing bidang studi yang sudah mengikuti diklat tentang kurikulum 2013.
Sehingga guru mata pelajaran ekonomi untuk menerapkan kurikulum 2013
menjadi dasar yang wajib dalam proses pembelajaran pada saat ini masih
terus belajar dan mencari tahu tentang kurikulum 20136.
Hal ini berarti pelaksaan kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta pada
mata pelajaran ekonomi sudah menjadi tahun kedua, yaitu dengan
mengadopsi dan mengembangkan kurikulum yang lama dan di
implementasikan kedalam kurikulum 2013. Hanya saja informasi yang
didapatkan tentang kurikulum 2013 pada mata pelajaran ekonomi belum
secara keseluruhan.
Penerapan kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta pada mata
pelajaran ekonomi meliputi penyusun program pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa, membuat RPP, menyiapkan metode pembelajaran
yang kreatif agar siswa tidak merasa bosan, dengan menerapkan pendekatan
saitifik 5 aspek pembelajaran (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan) dalam proses pembelajaran.
Menerapkan isi kurikulum 2013 menurut Jumenah. dilakukan dengan
cara memberikan silabus Sekolah Menengan Atas dari Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan kepada setiap guru, lalu mengadakan pertemuan
antar guru bidang studi mata pelajaran lain di lingkungan sekolah dan
memberikan keleluasaan kepada masing-masing guru untuk mengembangkan
Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) yang sudah ditetapkan
selanjutnya membuat indikator-indikator.7
5 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4
September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 6 Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September 2014
di ruang guru 7 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4
September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
67
Hal ini berarti penerapan Kurikulum 2013 yang meliputi langkah-
langkah penyusunan program pembelajaran yang berorientasi kepada siswa,
lalu melakukan materi yang sesuai dengan kurikulum 2013. Kemudian
menerapkan kelima aspek pendekatan saintifik dalam RPP (mengamati,
menyanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan) pada saat
pembelajaran berlangsung, dan mengadakan rapat antar guru mata pelajaran
lain pada setiap awal semster, serta mengadakan rapat kepada orang tua
murid tentang pengenalan kurikulum 2013.
3. Standar Isi Pendidikan Kurikulum 2013
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan sekolah dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri 94
Jakarta yaitu guru-guru yang sudah dibimbing, dan sudah mengikuti
pendidikan dan latihan (diklat), tentu sudah diajarkan bagaimana membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang di dalamnya sudah ada
pemilihan metode pembelajaran yang efektif serta media belajar yang akan
digunakan. Sekolah meminta guru-guru untuk mengumpulkan perangkat
pembelajaran yang sudah dibuat pada setiap rapat kerja (raker). Raker
diadakan setiap awal tahun ajaran. Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta
memfasilitasi guru-guru untuk menyusunan program pembelajaran dari
contoh-contoh RPP dari tempat diklat serta contoh-contoh dari sekolah
lain, untuk sharing antar guru bidang studi yang ada di lingkungan SMA
Negeri 94 Jakarta.8
Sedangkan menurut M. Hamta Isnaeni yang dilakukan sekolah dalam
perencanaan pembelajaran dengan mengembangkan silabus yang ada dari
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, lalu membuat RPP yang sesuai
dengan pedoman Kurikulum 2013, selanjutnya membuat program tahunan
dan program semester.9
8 Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis 4
September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 9 M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah
68
Hal ini berarti langkah yang dipersiapkan sekolah dalam perencanaan
pembelajaran ekonomi yaitu dengan mengadakan rapat untuk membahas
perencanan pembelajaran dan perangkat pembelajaran serta
mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013.
1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Merry dan M. Hamta Isnaeni mengatakan RPP untuk pelajaran
ekonomi kelas X dan kelas XI sudah dibuat berstandar kurikulum 2013
dari contoh-contoh yang telah diberikan oleh sekolah serta contoh guru-
guru yang sudah mengikuti pelatihan.
Persiapan pembelajaran berarti guru mata pelajaran ekonomi harus
mengetahui tentang silabus tingkat Sekolah Menengah Atas lalu di
kembangkan kedalam RPP. RPP pada kurikulum 2013 dalam kegiatan
pembelajaran harus memenuhi penerapkan pada pendekatan santifik
yaitu 5 aspek (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan) yang harus diterapkan di kelas ekonomi
ungkapan Jumenah.10
RPP dibuat berdasarkan Kompetensi Inti yang mencakup KI-I
sebagai aspek sikap peserta didik terhadap Tuhan. KI-2 sebagai aspek
sikap peserta didik terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungannya.
KI-3 sebagai aspek pengetahuan peserta didik. Dan KI-4 sebagai aspek
keterampilan peserta didik.
2). Tujuan Pembelajaran
Menganalisisis dan merumuskan tujuan adalah langkah awal
menyusun RPP. Tujuan RPP memberikan arah atau sasaran yang
hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan
sepatutnya mempunyai tujuan, karena tujuan menuntut pada apa yang
hendak dicapai atau sebagai gambaran tentang hasil akhir dari suatu
kegiatan. Dengan mempunyai gambaran yang jelas tentang hasil yang
10
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis
4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
69
hendak dicapai itu dapatlah diupayakan berbagai kegiatan atau pun
perangkat untuk mencapainya.
Merry mengatakan bahwa tujuan pembelajaran ekonomi yaitu
harus sesuai dengan KI, KD dan indikator yang sesuai dengan RPP
yang telah di buat. Tujuan pembelajaran harus mencangkup perilaku
siswa pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta kejelasan
tingkatan tujuan dari kompetensi yang paling sederhana ke yang paling
kompleks. Sebagai guru seharusnya sebelum mengajar kedalam kelas
sudah mempersiapkan media, dan metode apa yang akan digunakan.11
M. Hamta Isnaeni mengungkapkan bahwa tujuan pembelajaran
merupakan panduan arah dan sasaran yang hendak dicapai. Suatu
sasaran harus jelas menggambarkan sesuatu keadaan tertentu. Tujuan
pembelajaran harus dapat memberikan gambaran secara jelas tentang
bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diharapkan dimiliki oleh siswa.
Dari mengamati siswa guru akan mengetahui pola tingkah laku siswa.12
Tujuan pembelajaran dalam kurikulum 2013 memberikan
penekanan untuk siswa di tuntut aktif dan mandiri dalam proses
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Tujuan pembelajaran
kurikulum 2013 dibuat berdasarkan tuntutan dan kebutuhan siswa
dimasa sekarang. Siswa pada saat ini mempu menguasai teknologi
dengan baik. Sehingga siswa lebih bisa memanfaatkan media internet
untuk proses pembelajaran ekonomi dengan baik.
3). Sarana dan Prasarana
Jumenah mengungkapkan fasilitas yang ada di SMA Negeri 94
Jakarta sudah sangat memenuhi standar kurikulum 2013, hanya saja
keterlambatan buku pegangan guru yang saat ini belum dikirim dari
Departemen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.13
11
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru 12
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah 13
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis
4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
70
Pernyataan tersebut didukung oleh pak M. Hamta Isnaeni yang
mengatakan bahwa buku pegangan guru harusnya menjadi pedoman
guru dalam mengajar belum ada sampai saat ini, untuk sarana dan
prasarana di sekolah sudah memenuhi standar Kurikulum 2013.
Hal ini berarti bahwa prasarana yang lengkap dan baik sangat
diperlukan untuk menunjang berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran
yang berstandar kurikulum 2013 secara efektif. Tetapi sarana berupa
buku pedoman guru mata pelajaran ekonomi menjadi salah satu faktor
kekurangan proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi.
4). Metode yang Sesuai
Metode pembelajaran dalam RPP yaitu metode yang dirancang
sesuai dengan indikator tujuan pembelajaran ekonomi. Metode adalah
suatu cara khusus guru untuk membuat siswa lebih mudah memahami
materi pelajaran ekonomi dan membuat akan lebih antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Menurut M. Hamta Isnaeni metode yang digunakan belum
mengacu pada metode yang di dalam kurikulum 2013. Yang penting
guru dapat menguasai kelas dengan baik, secara efektif dan siswa tidak
merasa bosan dengan pelajaran ekonomi.14
Merry mengungkapkan perubahan dari KTSP menjadi Kurikulum
2013 tidak merubah metode pembelajaran yang digunakan dikelas.
Ketika perlajaran berlangsung makan metode demonstrasi, metode
picture and picture, metode diskusi, metode jigsaw, yang sering
digunakan. Yang terpenting siswa merasa tidak bosan selama proses
pembelajaran berlangsung.15
Hal ini berarti metode pembelajaran saintifik yang menjadi acuan
dalam proses pembelajaran dikelas untuk kurikulum 2013 belum
dilaksanakan secara baik. Meskipun pendekatan yang dianjurkan adalah
14
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah 15
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru
71
pendekatan saintifik tetapi apabila guru mata pelajaran ekonomi di
SMA Negeri 94 Jakarta sudah menggunakan metode pembelajaran yang
menuntut siswa aktif dan mandiri dalam proses belajar di kelas maka
metode jigsaw, metode diskusi atau model pembelajaran picture and
picture dan lainnya bisa diterapkan secara efektif dalam proses
pembelajaran kurikulum 2013.
3. Standar Proses Pendidikan Kurikulum 2013
a. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran dikelas ekonomi, M. Hamta
Isnaenimelakukan pendahuluan dengan mengucapkan salam, kemudian
mengabsen siswa untuk penilaian sikap. Dalam KI-1 yaitu mengenai
penilaian sikap spritual dari kegiatan pendahuluan dalam proses
pembelajaran yaitu guru memperhatikan ketika siswa berdoa sebelum
memulai belajar, itu adalah salah satu indikator dari sikap spritual, setelah
itu memberikan salam pada saat awal dan akhir persentasi juga menjadi
indikator sikap spiritual. Kemudian untuk KI- 2 yaitu sikap sosial dalam
kegiatan pelaksaan pembelajaran M. Hamta selaku guru ekonomi di kelas
mengabsen siswa satu persatu dan memperhatikan siswa yang datang tepat
waktu ke dalam kelas, hal tersebut menjadi peniliaian disiplin dalam sikap
sosial. Selanjutnya M. Hamta Isnaenimemberikan motivasi kepada siswa
agar siswa lebih siap mengikuti pembelajaran ekonomi. kemudian M.
Hamta Isnaenidalam pelaksaan pembelajaran KI-3 yaitu pengetahuan
makan indikator yang digunakan mengulangi materi pembelajaran minggu
lalu dengan menginat dan mengulangi pelajaran minggu lalu hal ini
bertujuan mengulangi daya ingat siswa.
Dalam hal ini kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama
untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
memfokuskan dirinya agara mampu mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
72
2. Kegiatan Inti
Guru mata pelajaran ekonomi berusaha semaksimal mungkin untuk
melaksanakan apa yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, setelah guru
memberikan apersepsi kepada siswa, yaitu menghubungkan antara materi
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari hal ini bertujuan untuk
membangun pola pikir siswa, kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Setelah itu M. Hamta Isnaenimengimplementasikan pada
kegiatan KI-3 yaitu pengetahuan dengan melakukan aktivitas kepada siswa
kelas X untuk mengetahui dan memahami tentang materi
ketenagakerjaan kemudian M. Hamta Isnaenimenerapkan kepada siswa
dengan membagi 8 kelompok dalam 1 kelas hal ini sekaligus penerapan
pada aspek KI-4 yaitu keterampilan siswa ditugaskan menganalisis tema
penganguran, ketika proses pembelajaran dilakukan menjadi bagian
beberapa kelompok kecil (Learning Community) , kemudian guru
memberikan waktu sebanyak 10 menit untuk mengembangkan materi
tentang Ketenagakerjaan. Siswa diberikan kebebasan untuk mencari bahan
materi ketenagakerjaan sebanyak-banyaknya melalui media buku atau pun
internet. Kelompok pertama mempersentasikan tentang pengertian
ketenagakerjaan dan kelompok lain menyimak. Akan tetapi pada proses
menyimak siswa ada yang mendengarkan dengan baik dan masih ada yang
sibuk dengan kelompoknya.
Kemudian setelah kelompok 1 persentasi maka guru memberikan
kesempatan untuk kelompok lain untuk bertanya. Dari 5 kelompok
masing-masing kelompok untuk memberikan 2 pertanyaan. Siswa masih
belum aktif dan mandiri memberikan pertanyaan kepada kelompok lain.
Karena kurangnya kesadaran siswa dalam menyimak kelompok yang
sedang persentasi.
Pada saat persentasi berlangsung berarti kelompok 1
mengkomunikasikan kepada kelompok lain tentang materi pengangguran
musiman. Siswa yang menyimak dengan baik tentang materi
73
pengangguran musiman berarti siswa tersebut sudah mampu menalar
materi pengangguran musiman yang telah dijelaskan oleh kelompok 1.
3. Kegiatan Penutup
Pada akhir pertemuan guru ekonomi melakukan refleksi (umpan
balik), bisa dilihat dari kegoatan penutup yaitu guru memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari saat itu.
Setelah itu guru ekonomi melakukan penilaian yang sebenarnya dengan
pengamatan yang guru ekonomi lakukan selama diskusi berlangsung.
penilaian tertinggi diambil dari siswa yang aktif dalam bertanya dan
mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulan bahwa pada aspek
sikap spiritual KI-1, sikap sosial KI-2, aspek pengetahuan KI-3 dan aspek
keterampilan KI-4. Pada ke 4 aspek tersebut secara garis besar sudah
digunakan akan tetapi masih belum maksimal. Dikarenakan ada beberapa
kendala yang dihadapi, diantaranya siswa kurang menyimak persentasi
kelompok lain karena siswa masih sibuk dengan hal lain, seperti
mengobrol atau mencari materi diluar waktu yang telah guru berikan.
Selain itu untuk aspek mencoba dalam pelajaran ekonomi masih
belum bisa praktik langsung yang berkaitan dengan materi yang ada. Jika
pelajaran IPA ketika guru IPA sudah menyampaikan materi maka akan
langsung dipraktikan di LAB IPA sehingga aspek tersebut dapat
dilakukan. Untuk mata pelajaran ekonomi sering dikaitakan dengan
kehidupan sehari-hari. Dan contoh materi yang diajarkan diambil dari
contoh realita yang terjadi disekitar kita atau pun kehidupan ekonomi
dalam kehidupan sehari-hari. Maka aspek mencoba belum bisa terlaksana
untuk mata pelajaran ekonomi.16
16
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah
74
4. Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Menurut Jumenah wakil bidang kurikulum penilaian hasil belajar
dilakukan sekolah dalam bentuk 7 komponen penilaian sikap KI-1 dan KI-2
yaitu sikap spritual dengan mengamalkan ajaran agama, sikap sosial yaitu
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, percaya diri. Dan penilaian
pengetahuan KI-3 melalui nilai hasil ulangan dan penilaian keterampilan
KI-4 melalui praktek . Dalam kurikulum 2013 penilaian sikap menjadi
dominasi atas penilaian lainnya, karena dalam kurikulum 2013 guru harus
slektif menilai siswa dari kesehariannya. Jika dalam kurikulum KTSP
penilaian sikap hanya penialaian tambahan, kini di kurikulum 2013
penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi hasil belajar siswa.17
Dalam penilaian hasil belajar di SMA Negeri 94 Jakarta yang telah
dilaksanaakan oleh sekolah berarti sudah sesuai dengan kurikulum 2013.
Dalam penialain hasil belajar di sekolah penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan harus secara kongkrit tidak hanya
penilaian ilusi. Guru harus objektif dalam menilai hasil belajar siswa. Agar
guru mengetahui perkembangan dan wawasan siswa dengan baik.
Menurut pendapat Merry, penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang dilakukan
guru ekonomi melalui komponen sikap spritual dan sikap sosial . Sikap
spiritual KI-1 dengan mengamalka ajaran agama dan sikap sosial ki-2 yaitu
tanggung jawab, jujur, religi, disiplin, peduli, gotong royong, santun .
penilaian tersebut diambil ketika sedang penilaian diskusi kelompok,
penilaian sikap dalam mengikuti pembelajaran, penilaian ketika tugas
kelompok dan lain-lain18
.
M. Hamta Isnaenicara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas
guru memberikan penilaian sikap spirual KI-1 dan sikap sosial KI-2 kepada
siswa, terdiri dari 1. Kedisiplinan ketika guru masuk kedalam kelas, 2. Lalu
sikap keagamaan toleransi dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. Jujur
17
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis
4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 18
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru
75
dikelas ketika diberikan tugas menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab
ketika mengerjakan tugas kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya
tugas kelompoknya, 5. Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas
guru mengamati secara khusus kepada siswa. 6. Gotong royong, ketika ada
tugas kelompok maka harus saling gotong royong mengerjakan tugas
kelompok. 7. Santun yaitu jika guru sedang mengajar makan peserta didik
harus bersikap yang santun. Dari 7 penilaian sikap yang terdapat dalam
kriteria maka jika siswa yang 2 x mendapatkan nilai C dalam penilaian
sikap maka akan mendapatkan teguran dan berjanji memperbaiki sikap di
dalam kelas.19
Hal ini berarti penilaian sikap pada pelajaran ekonomi di SMA Negeri
94 Jakarta secara menyeluruh menilain penilaian sikap dengan baik. Proses
penilaian sikap KI-1 dan KI-2 yang mungkin memberatkan bagi guru tetapi
sangat berpengaruh bagi siswa. Guru jadi lebih mengenal siswa satu persatu,
penialain sikap tersebut di ambil secara objektif, penilaian sikap membuat
siswa sadar bahwa guru akan menilai perilaku dan tingkah lakuknya dalam
proses pembelajaran di kelas.
Merry dan M. Hamta Isnaenimengungkapkan penilaian pengetahuan
KI-3 dilakukan guru ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta dengan cara
penilaian hasil ulangan. Ulangan harian, ulangan Mid semester, dan ulangan
semester. Dari penilaian tersebut maka hasilnya akan digabungkan menjadi
penilaian pengetahuan di raport.
Menurut M. Hamta Isnaenipenilaian keterampilan KI-4 yang dilakukan
guru ekonomi yaitu dalam tugas praktik. Dalam pembelajaran ekonomi
praktik yang dimaksud yaitu ketika persentasi kelompok, diskusi ketika
pembelajaran berlangsung, dan tugas harian siswa. Dari nilai nilai tersebut
maka hasil yang akan dimasukan adalah penilaian ketrempilan.20
19
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah 20
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah
76
Merry meberikan penilaian keterampilan KI-4 pada mata pelajaran
ekonomi dari persentasi kelompok pada setiap minggu. Seminggu sekali
akan ada persentasi kelompok, penilaian keterampilan diambil ketika
makalah sudah mecangkup materi yang diberikan, power point yang
digunakan berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari, dan
keaktifan siswa dalam menyimak persentasi yang sedang berlangsung.21
Dalam hal ini penilaian yang dilakukan guru ekonomi yaitu
memberikan penilaian keterampilan yaitu melalui diskusi atau persentasi
ketika pembelajaran ekonomi berlangsung. hal ini berkaitan dengan ranah
piskomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi
pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi
dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan
itu sendiri menunjukan tingkat keahlian seseorang dalam tugas atau
sekumpulan tugas tertentu.
2. Kesiapan Guru dalam Kurikulum 2013
Guru seharusnya sudah memiliki kesiapan dalam mengimplemntasikan
kurikulum 2013, Merry mengungkapkan bahwa kesiapan dalam penerapan
kurikulum 2013 hampir sama seperti pada kurikulum sebelumnya, tugas guru
hanya mengikuti keputusan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.22
Menurut Jumenah kesiapan pihak sekolah, dari kepala sekolah, guru atau
pun murid akan selalu mengikuti kebijakan dari pemerintah, akan tetapi
kesiapan tersebut harus di iringi dengan peranan serta dukungan pemerintah itu
sendiri. Harapan para guru agar penerapan kurikulum 2013 itu bukan hanya
kurikulum percobaan tetapi dapat terealisasikan dengan baik.
21
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru 22
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru
77
Menurut M. Hamta S.E bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh
pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan (diklat) agar guru bisa lebih
memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik.
Dalam hal ini Jumenah mengungkapkan pelaksanaan diklat sudah
dilaksanakan secara bertahap. Dan pihak sekolah mengadakan pelatihan
kurikulum 2013 melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), inhouse
traning dan workshop tentang kurikulum 201323
.
M. Hamta Isnaenimengungkapkan baru adanya diklat secara umum
tentang pengenalan kurikulum 2013, hal ini masih kurang informasi secara
khusus untuk mata pelajaran ekonomi. jika sudah adanya diklat secara khusus
untuk mata pelajaran ekonomi maka guru yang sudah melakukan diklat bisa
memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat, dan
juga sudah memahami secara menyeluruh tentang kurikulum 2013. Tetapi di
SMA Negeri 94 Jakarta hanya 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat
yang sesuai dengan bidang studi, guru-guru lain hanya mengikuti diklat secara
umum untuk perkenalan dan pelatikan penerapan kurikulum 2013.24
Pendapat lain di ungkapkan oleh Merry yang belum mengikuti diklat
kurikulum 2013, dari 2 orang guru mata pelajaran ekonomi hanya satu guru
yang sudah mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang kurikulum
2013 dari guru yang sudah mengikuti diklat25
.
Pendidikan dan latihan tentang kurikulum 2013 sangat penting di berikan
agar kepada guru-guru SMA Negeri 94 Jakarta khususnya guru mata pelajaran
ekonomi agar lebih memiliki wawasan tentang kurikulum 2013 yang lebih
mendalam dan mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya masing-
masing. Adanya diklat ini memberikan kepada guru ekonomi agar lebih
memahami tentang kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi. Jika diklat
23
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis
4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah. 24
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah 25
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru
78
tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya maka kurikulum 2013 baru sekedar
gambaran.
Dalam mengimplementasikan kurikulum, yang berperan penting adalah
guru karena guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanakan kurikulum. Oleh
karena itu pentingnya kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum
dituntut kompetensi, komitmen dan tanggung jawabnya. Kompetensi guru
tidak hanya menguasai apa yang harus dibelajarkan tapi bagaimana
membelajarkan siswa yang menantang, menyenangkan, memotivasi,
menginspirasi dan memberi ruang kepada siswa untuk melakukan keterampilan
proses yaitu mengobservasi, bertanya, mencari tahu, merefleksi. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai maka harus adanya strategi pembelajaran yang tepat
dalam mengimplementasikan kurikulum. Serta spirit pendidikan pada setiap
guru dan peserta didik, maka proses pendidikan itu akan terlaksana dengan
baik. Hal tersebut harus di dukung dengan sarana dan fasilitas yang memadai
sepertu buku pelajaran, buku pedoman guru, media pembelajaran serta
dilaksanakan Diklat baik Kepala Sekolah, Pengawas, Guru Inti, Guru Pelatih
maupun diklat guru secara masal.
3. Hambatan dalam Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Ekonomi
Dra. Jumenah S,P.d mengungkapkan hambatan dalam implentasi
kurikulum 2013 yaitu waktu tahun pertama buku pelajaran tidak cepat datang.
Kemudian di tahun kedua ada keterlambatan pengiriman buku padahal pihak
sekolah sudah memintanya cukup lama tetapi masih ada buku yang belum
datang. Kemudian buku pegangan guru yang sudah kami pesan tetapi belum
datang bukunya, hanya saja dari pihak Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan ada solusi dengan mengirimkan CD buku pegangan guru tp baru
berupa CD belum berbentuk print out.26
Menurut Merry penghambat yang dirasakan yaitu belum bisa menghafal
seluruh nama-nama siswa jika hanya melihat wajahnya sehingga dengan dibuat
tanda pengenal sangat berfungsi bagi guru untuk mengetahui nama-nama
26
Jumenah, Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum, Wawancara pribad, Jakarta Kamis
4 September 2014 di ruang wakil kepala sekolah.
79
siswa, agar penilaian yang dilakukan setiap harinya menjadi penilaian objektif.
Selain itu faktor penghambat juga ada di siswa yaitu sulitnya siswa untuk
belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk mendiri
dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap pertemuan, akan
tetapi siswa masih sulit melakukanya. Guru yang masih mencoba agar siswa
bisa mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa masih sulit membaca materi
yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di informasikan pada
pertemuan minggu lalu. Hambatan lain adalah belum semua guru yang
mengikuti diklat kurikulum 2013, sehingga tidak semua guru memahami secara
luas tentang pembelajaran kurikulum 2013. Dan guru-guru mata pelajaran lain
mengetahui pelaksaan implementasi kurikulum 2013 dari workshop, atau
mencari informasi dari guru ekonomi lainnya dari MGMP (Musyawarah Guru
Mata Pelajaran)27
.
Menurut M. Hamta hambatan yang dialami dalam implemntasi kurikulum
2013 adalah diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana.
Untuk diklat yang sudah dilaksanakan yaitu gambaran umum tentang
implementasi kurikulum 2013. Dan buku pegangan siswa masing-masing siswa
sudah mendapatkannya, akan tetapi buku pedoman guru dalam kurikulum 2013
belum ada. Mungkin apabila buku pedoman guru dan diklat khusus mata
pelajaran sudah terlaksana maka proses pembalajaran ekonomi di kelas akan
lebih baik.28
Hal ini bahwa belum perlu adanya peranan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk merealisasikan buku pedoman guru dalam pelajaran
ekonomi karena buku tersebut menjadi pedoman pengajaran dan sarana yang
inti dalam proses pembelajran mata pelajaran ekonomi di sekolah. Sehingga
guru mempunyai pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Selain itu diklat khusus mata pelajaran ekonomi adalah cara untuk membantu
guru untuk melaksanakan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013
27
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru 28
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah
80
dengan benar. Tidak hanya gambaran saja, tetapi guru yang sudah mengikuti
diklat harus menerapkan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
D. PEMBAHASAN
1. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
SMA Negeri 94 Jakarta
Implementasi kurikulum adalah suatu proses penerapan konsep dan
kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta
didik menguasai seperangkat komponen tertentu, sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan secara nyata dalam kehidupan.29
Kurikulum disusun oleh ahli pendidikan, pendidik, pejabat pendidikan
serta unsur masyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan tujuan
memberi pedoman kepada pelaksana pendidikan dalam proses bimbingan
perkembangan siswa untuk mencapai tujuan yang di cita- citakan siswa
sendiri.
Dalam proses implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi yang diharuskan siswa untuk aktif dan mandiri dalam kegiatan
belajar mengajar masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini bersamaan
dengan pernyataan guru ekonomi Merry S,Pd bahwa sulitnya siswa untuk
belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk
mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap
pertemuan. Guru yang masih berusaha dan mencoba agar siswa bisa
mengolah pola fikirnya menjadi luas. Akan tetapi siswa masih sulit
membaca materi yang akan dipelajari, sedangkan materi tersebut sudah di
informasikan pada pertemuan minggu lalu.30
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh,
menegaskan dalam Impelentasi Kurikulum 2013 bahwa
29
http://dickozenid.blogspot.com/2013/05/kelamahan-kurikulum-2013.html (diakses pada
05 Oktober 2014 pukul 14.00) 30
Merry, Guru mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Kamis 4 September
2014 di ruang guru.
81
Kurikulum mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-
tantangan di masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan
keahlian untuk beradapati serta bisa bertahan hidup dalam lingkungan
yang senantiasa berubah. perubahan dan pengembangan kurikulum 2013
merupakan persoalan yang penting. Alasan perubahan kurikulum,
kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena
zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan
penalaran, bukan lagi hafalan semata. Perubahan ini diputuskan dengan
merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa Indonesia.31
Pernyataan Muhammad Nuh bahwa implementasi kurikulum 2013
harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.
Hal ini belum terlaksana dengan baik di SMA Negeri 94 Jakarta, masih
banyak siswa yang masih belum menalar mata pelajaran ekonomi dengan
baik atau mempersiapkan materi yang akan dipelajari.
2. Kesiapan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta
Dalam Impelentasi Kurikulum 2013
Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013,
diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, menalar, mengkomunikasikan dan mempresentasikan
materi yang diperoleh dari proses pembelajaran.32
Menurut Sukemi, staf khusus Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Bidang Komunikasi Media bahwa:
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa
menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan
terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting dari pada
pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena
dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Disinilah guru
berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran
pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi
juga harus mampu beradaptasi terhadap perubahan.33
31
http://www.untirta.ac.id/berita-501-artikel--kesiapan-guru-menyonsong-kurikulum-
2013.html (diakses pada 20 Oktober 2013 Pukul 20.00) 32
http://harunarcom.blogspot.com/2012/12/persiapan-guru-dalam-menghadapi.html
(diakses pada 20 Oktober Pukul 20.22) 33
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel_kurikulum2013 (diakses pada 21 Oktober
2014 Pukul 13.00)
82
Menurut M. Hamta bahwa kesiapan guru haruslah di dukung oleh
pemerintah, dalam hal pelatihan dan pendidikan (diklat) agar guru bisa
lebih memahami dan implentasi kurikulum 2013 bisa lebih baik.
Menurut Mentri Pendidikan dan kebudayaan Muhammad Nuh, bahwa:
Persoalan guru selalu dijawab oleh pemerintah dengan menyatakan
bahwa pada tahap awal akan ada sekitar 300.000 guru yang akan dilatih
secara khusus untuk menyambut pelaksanaan kurikulum bru ini. Jumlah
tersebut untuk memenuhi target implementasi kurikulum di 30% sekolah
di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2013 ini. Pemerintah juga selalu
menjelaskan bahwa pelatihan guru selalu diadakan setiap tahun. Jadi
tanpa ada perubahan kurikulum pun selalu ada pelatihan guru. Dengan
adanya perubahan kurikulum, maka persoalan tema latihan saja yang
perlu diubah, yaitu untuk menyiapkan para guru dalam
mengimplementasikan kurikulum baru34
Dalam hal ini pernyataan dari pemerintah dengan realita yang ada
bahwa masih terdapat guru ekonomi yang belum mendapatkan pelatihan
secara khusus. apabila guru tidak siap mengimplementasikan kurikulum
baru, maka kurikulum sebaik apa pun tidak akan membawa perubahan apa
pun pada dunia pendidikan nasional. Guru ekonomi di SMA Negeri 94
Jakarta sudah siap mengimplentasikan kurikulum 2013 hanya saja
kesiapan tersebut tidak di iringi oleh proses pelatihan yang khusus untuk
mata pelajaran ekonomi.
Guru mata pelajaran ekonomi sudah mengusahakan agar implmentasi
kurikulum 2013 dalam pembelajaran dikelas mengikuti standar kurikulum
2013. Hanya saja hambatan dalam kurikulum 2013 yaitu belum adanya
diklat khusus untuk pelajaran ekonomi dan belum adanya buku pedoman
guru menjadi dasar kurangnya pemahaman tentang kurikulum 2013.
Sehingga pembelajaran di kelas masih terlihat sama seperti kurikulum
yang lalu dan siswa yang dituntut untuk mandiri dalam kurikulum 2013
belum sepenuhnya terjadi di sekolah.
34
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan Opini
Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opini-kurikulum2013/
(diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
83
3. Hambatan Guru Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta
dalam Kurikulum 2013
Setiap guru harus memahami baik buku siswa maupun buku guru dan
mampu menggunakanya dalam pembelajaran. Permendikbud Nomor 71
Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk
pendidikan dasar dan Menengah menetapkan Buku Teks Pelajaran sebagai
buku siswa dan Buku Panduan Guru sebagai buku guru yang layak
digunakan dalam pembelajaran.
Hambatan dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu buku pedoman
guru ekonomi yang belum ada sampai saat ini. Menurut M. Hamta buku
pegangan guru belum didapatkan sampai saat ini. Untuk buku siswa
masing-masing siswa sudah mendapatkannya. Mungkin apabila buku
pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana makan
proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik.35
Menurut Muhammad Nuh, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
mengatakan bahwa:
Buku pedoman guru dan buku pedoman siswa menjadi konsekuensi
perubahan buku pegangan kurikulum 2013. Dalam pelaksanaan
pengadaan buku harus bisa dipertanggung jawabkan dan transparan.
Buku masternya akan di siapkan, jadi bisa di uji isinya benar atau salah.
Dan siapa pun boleh mengawasinya36
.
Tentang pernyataan Mentri Kemendikbud tersebut belum terlaksana di
SMA Negeri 94 Jakarta karena menurut M. Hamta Isneani bahwa buku
pedoman guru belum di dapatkan oleh guru mata pelajaran ekonomi.
35
M. Hamta Isnaeni, Kepala bidang pelajaran ekonomi SMA Negeri 94, Jakarta Rabu 3
September 2013 di ruang tamu sekolah 36
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan Opini
Kurikulum 2013. kemdiknas.go.id/kemdikbud/depan/tanya-jawab-dan-opini-kurikulum2013/
(diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
84
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah diuraikan pada bab-
bab sebelumnya mengenai implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Ekonomi di SMA Negri 94 Jakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemahaman dan pengetahuan guru mata pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 94 Jakarta tentang kurikulum 2013 baru memahami secara umum.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada mata pelajaran ekonomi
kelas X dan kelas XI sudah sesuai dengan kurikulum 2013.
3. Dalam penerapan Kompetensi Inti yang terdiri dari KI-1 yaitu sikap
spiritual, KI-2 yaitu sikap sosial, KI-3 yaitu pengetahuan dan KI-4 yaitu
keterampilan, sudah diterapkan di dalam proses pembelajaran.
4. Pendekatan metode saintifik yang menjadi acuan dalam kurikulum 2013
belum sepenuhnya terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran
ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta.
5. Sarana dan Prasarana sudah memenuhi standar kurikulum 2013.
6. Kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 belum di dukung
dengan pengadaanya pendidikan dan latihan (diklat) dari Departemen
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Hambatan guru dalam implementasi kurikulum 2013 yaitu belum terdapat
buku pedoman guru mata pelajaran ekonomi dan hambatan bagi peserta
didik yaitu siswa masih sulit untuk belajar aktif dan mandiri dalam proses
pembelajaran ekonomi dikelas.
85
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan sebagai berikut:
kepada pihak Departemen Kementian Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya
melakukan pendidikan dan pelatihan secara khusus kepada guru mata pelajaran
ekonomi serta kepada masing-masing mata pelajaran lain. Agar pemahaman
tentang implementasi kurikulum 2013 pada guru mata pelajaran ekonomi lebih
tersusun dan terarah. Dan pengadaan buku pedoman guru untuk mata pelajaran
ekonomi bisa terealisasikan agar guru-guru di SMA Negeri 94 Jakarta memiliki
pedoman pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Amri Sofan . Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013.
Arifin Zainal,l{onsep dan Model Pengembangan Kurikulun. Bandung: PT.
Remaia Rosdakary a, 2001 .
Arikunto suharsimi, Manajemen Penelitian . Jakarta: Rineka cipto, 2oo7 .
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
Metodologi ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007.
Direktur Jertdral Pendidikan Dasar, Sistent Penilaian Kurikuluru 2013, (Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan., 2013), h.6
Dokumen Kurikulum 2013, Kementr:ian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
2012.
Fatah Nanang, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan,Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2000.
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar.Bandung: CV Wacana
Prima,2009.
Handoko Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1995.
Harjanto, Perencanaan Pengajaron. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
Hermawan Asep Herry, Asra dan Laksmi Dewi, Belajar&pembelajaran Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Press, 2007 .
Kurinasih Imas dan Berlin Sani,ImplementasiKrikulunt 20l3 Konsep &
P enerapan . Surabaya: KataP ena, 201 4.
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modem, h.89
86
L8
'llOZ 'e,(;u1epso6
efeureA '14 :Sunpuu g.uototolaqtaad uop .robpg ,o1ue,(uzg uep ouo,(ng
/002 'ssa.rd
JJN :uluruplN'DwlDlutag uog l114alE uo.rotolaqluad odo&uaTy .l.rqos orqpns
'II0Z 'erusly ltung :Buulef 'plsos nru11 ngo&ua4,Buepeguep.redng
'l I0z'srBsIV rurn8 Jd :euBIuI -uDfpryuad sDryD^g..141 .rpru>1ns
I l0Z.ete^eJIV .AO :Bunpueg
' 0 T U ttop ! to t ! ltnnx uDto4 a pu a d ury ry ryu a d uD i i i
i a u a d a p o i ani .ouof r8rr 5
'8002
'dn:g elpehtr Bpurrerd :Bl€ruIuI 'uoto[olaqwad uDp wnfllmx.Eul/K e.,(etuug
'n1OZ '3ursr1qn4 erpeurndeg :3uep11 'o)D)uDMDli uop tsD^hsqo ,!rlur1 n (eqea
7gg7'etseaopul sIIeqC :uU?IBf 'onlDlr[ uDp oilllw ltuouo4g .ro1uo*ua4,-----
Z00Z'el9q9 :?UB)ef . u1 DW T o nt rW n u ou ol g <repuelsl Bu o1n 6
ti0Z unln{lrn) rseluaueydtul uun}ueg uerreqruad ueruoped
'9OOZ'e(teSl epsog eferueg 14 :Eunpue g 'slptDtd uDnpuDd npns 1SJX .a ------
'6002<Bres{Y
Iiung 'ege)ef 'umltptpuzd uoruDS pqBurl Lunpry)nx rsoluaualdtul ,E-use,(1ntr41
'5002']osJJo
e,(ru4epso6 e terueg'16 :Sunpuu g' uoto [op qw a d uoDuo)u a n d, Inpypl !"er\
'L002 'epus-te4 opuUBrD BfBU Jd :€UBIE1 .nrnD
rsotlr!1uag dopoq7uatu uodorstad uop 1SJX rsoluawaldwl puorsalot4 ntng,-----
'EI1Z 'upes:e4 opuge:gefe; 'Jd :eUuIBf .(f f Oe uryruf)nx uDy)DSDpDg
llple Duasad nfo1ag ISzH uoro1rua4) luuafiv uDtqruad.:epueun;4
Undang-Undang Tentang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaanya Tahun 2000-
2004. Jakarta: CV. Tamita Utama,2003.
UIN Jakarta, Pedontan Penulisan Sh"ipsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri Syari,f Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UN Press,
2013
88
DAFTAR PUSTAKA ELEKTRONTK
Aditya Kreshna , Pedoman Pentberian Bantuan Implementasi Kurikulum 2013,
http://id.scribd.com/doc/1 253 0 I 696iPedoman-Pemberian-Bantuan-
Implementasi-Kurikulum-2O13 (diakses pada02 Juli 2014 Pukul 19.30)
http://historyofindonesia.blogspot.com/pengertian-ekonomi.html, di akses pada 1 0
Oktober 2014
http://samparona.blosspot.con/2013/l0lkarakteristik-dan-tuiuan-kurikulum-
2013.html
http://ruangkreasikita.blo gspot.com/20 I 4 /03/kurikulum-20 I 3 -lanekah-lanekah-
umum.html (diakses pada 12 Agusutus 2014 Pukul 14.00)
http://dickozenid.blogspot.com/201 3/05lkelamahan-kurikulum-20 1 3 .html (diakses
pada 05 Oktober 2014 pukul 14.00)
http://www.untirta.ac.idlberita-501-artikel--kesiapan-guru-menyonsone-
kurikulum-2013.htm1 (diakses pada2} Oktober 2013 Pukul 20.00)
http://harunarcom.blogspot.com/2012i 12lpersiapan-suru-dalam-menghadapi.html
(diakses pada2} Oktober Pukul 20.22)
littp:/lkenidikbud.eo.idlkemdikbud/artikel_kurikulum20 i 3 (diakses p,aoa 2I
Oktober 2014 Pukul 13.00)
Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari http://massofa.wordpreess.com
pada12 Agustus 2014
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Tanya jawab dan
Op ini Kur ikulum 2 0 1 3 . kerndiknas.go. id/kemdikbud/depan/tanya-jarvab-
dan-opini-kurikulurn2Ol3/ (diakses pada 02 Juli 2014 pukuIZZ.30)
89
90
Lampiran 1
Dokumentasi Penelitian
Sekolah SMA Negeri 94 Jakara
Perpustakaan Elektronik Sekolah SMA Negeri 94 Jakarta
91
Wawancara dengan Ibu Dra. Jumenah Selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IIS 1
92
Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IIS 2
Buku Pegangan Siswa Kurikulum 2013 Kelas X dan Kelas XI Pada Mata
Pelajaran Ekonomi
93
Lampiran 2
PEDOMAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013
A.
B.
Sekolah
.Matapelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
AloKasl waxtu
Ilnmnaf anai
Kompetensi
1.
2.
C.
D.
E.
F'.
G.
Inli /k-Il
Dasar dan Indikator
J.
(KD pada Kl-l}(KD pada KI-2)
(KD pada KI-3)
Indikator:
4.
T\rirr an Pemtlel aiaran
Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Metode Pembelaj:irari (Rincian dari Kegiatal Pembelajaran)
Media, AIat, dan Sumber Pembelajaran
l. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belalar
Lan gkah- langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Iiesatu:
d. FcrrtiairuiuarrT'Kcgialirrr Awai (...rrrcrriL,i
b. Kegiatan Inti (...menit)
n Ppnrrfrrn / ,npn'itl^ -_^ -'--_r \"'__^.-_^1-,
2. Pertemuan l(edua:
a. Pei-ida.1-ruluan/l(egiatan Ar,val (...menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (...menit), dan seterusnya.
(KD pada KI-4)
Indikator:
Catatan:
KD-l don KD-2 dari Kl-1 dqn Kl-2 tidak horus dikembongkon dolom indikatorkorena keduonyo dicopoi melalui proses pembelajaron yong tidok longsung.lndikotcr dikembongkon honya untuk KD-i don KD-4 yong dicopoi meloluip rose s pe mbelaja ro n I a n gsu ng.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen3. Pedoman penskoran
96
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Ketenagakerjaan
Waktu : 3 JP
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai), santun, responsif dan proaktif,
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk
kesejahteraan rakyat.
2.2 Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri dalam
upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku
ekonomi.
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.
3.3.1 Menjelaskan Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja
dan angkatan kerja.
3.3.2 Menjelaskan penyebab pengangguran
4.4 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan di Indonesia
4.4.1 Menjelaskan sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku di Indonesia
4.4.2 Menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi masalah
penganguran di Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menunjukan kesungguhan dalam belajar ekonomi tentang ketenagakerjaan.
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi tentang nama-nama bangunan publik.
97
3. Mejelaskan pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan
angkatan kerja
4. Menjelaskan cara meningkatkan kualitas tenaga kerja
5. Menjelaskan sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku di Indonesia
6. Menjelaskan penyebab pengangguran
7. Menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi masalah
penganguran di Indonesia
D. Materi Pembelajaran :
Materi berdasarkan Fakta
1. Masalah ketenagakerjaan di negara-negara berkembang termasuk Indonesia
lebih tinggi daripada di negara-negara maju. Permasalahan tersebut adalah
tingginya pengangguran. Penyebabnya antara lain:
Industrialisasi di negara berkembang umunya tidak disertai kesiapan
tenaga kerjanya
Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah
Tingkat pembentukan modal nasional rendah
2. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma Ana
tingkat pendaptan masyarakat akan merosot. Situasi ini dapat menimbulkan
kelesuan ekonomi Ana berpengaruh pada emosi masyarakat dan kehidupan
keluarga sehari-hari
Materi berdasarkan Konsep
1. Pegertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja, dan angkatan kerja
2. Bagan peraga komposisi penduduk dan tenaga kerja
3. Sistem upah di Indonesia tergantung pada kondisi permintaan Ana penawaran
tenaga kerja, hubungan pemberi kerja dan penerima kerja, serta upah minimum.
Sejak tahun 2000, upah minimum yang berlaku adalah upah minimum provinsi
(UMP)
4. Pengertian penganggur, tingkat pengangguran, dan jenis-jenis pengangguran dan
penyebabya. Jenis pengangguranberdasar faktor penyebab terjadinya yaitu
pengangguran sifilis, pengangguran struktural, pengangguran friksional, dan
pengangguran Muslimah. Jenis pengangguran berdasar lama waktu kerja yaitu
pengangguran terbuka, pengangguran terselubung, dan setengah menganggur.
5.
Materi Berdasarkan Prinsip
1. Untuk menciptakan iklim yang mendukung perluasan lapangan kerja,
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, dan meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja, langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga
kerja. Usaha menigkatkan mutu tenaga kerja dilakukan oleh berbagai pihak yaitu
pemerintah, perusahaan (swasta), dan individu
2. Mengatasi masalah pengangguran harus dilihat dari jenis pengangguran itu
sendiri. Contohnya mengatasi pengangguran struktural dengan memindahkan
tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan sedangkan mengatasi pengangguran
friksional adalah dengan informasi lengkap tentang lapangan kerja.
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah :
1. Persentasi dan Diskusi
98
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
F. Media, Alat, Sumber Pembelajaran
1. Buku paket Ekonomi Esis Alam S. Kurikulum 2013
2. Buku-buku penunjang yang relevan
3. Media massa cetak/ elektronik
4. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerja an
G. Karakter Kebangsaan
1. Kreatif
2. Kerja keras
3. Rasa ingin tahu
4. Gemar membaca
5. Disiplin
6. Peduli sosial
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKASI
WAKTU Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Guru Menyapa
selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran
siswa dan kesiapan siswa
belajar termasuk
kebersihan ruang belajar
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara
singkat
Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan
pembelajaran, rambu-
rambu pembelajaran dan
metode penilaian yang
akan terapkan
Siswa mendengarkan,
menjawab sapaan, semua
siswa bertanggung jawab
menjaga kebersihan kelas,
dan mewujudkan
lingkungan kelas yang
bersih danrapi. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar
diberi kelancaran oleh
Tuhan YME.
Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada
penjelasan yang tidak
dimengerti
Siswa menyimak
penjelasan guru tentang
materi pembelajaran, dan
mengajukan pertanyaan
untuk hal-hal yang belum
jelas
15 menit
99
Guru menginformasikan
sumber belajar berupa;
buku, ensiklopedia,
artikel koran dan sumber
belajar lainnya
Memberikan motivasi
tentang masalah
ketenagakerjaan
Guru menggali
pengetahuan siswa
dengan mengajukan
pertanyaan tentang
konsep ketenagakerjaan
Siswa menyiapkan buku
sumber dan sumber belajar
lainnya untuk mencapai
penguasaan kompetensi
religius, sosial, pengetahuan
dan keterampilan
Siswa menyimak motivasi
yang disampaikan guru
untuk menghantarkan
pemahaman kepada materi
pembelajaran.
Siswa menjawab pretes
dengan jujur untuk mengaji
materi pembelajaran
I
N
T
I
Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati
(membaca) literatur
tentang pengertian
ketenagakerjaan,
kesempatan kerja, tenaga
kerja, dan angkatan kerja
Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati
(membaca) literatur
tentang upaya
meningkatkan kualitas
tenaga kerja
Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan pengertian
ketenagakerjaan,
kesempatan kerja, tenaga
kerja, dan angkatan kerja
dan upaya meningkatkan
kualitas tenaga kerja
Guru menugaskan siswa
untuk membuat konsep
komposisi penduduk dan
tenaga kerja
Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
Sisiwa mengamati literatur
dan kehidupan masyarakat di
sekitar, guna menemukan
aspek ekonomi yang menjadi
topik pembelajaran
ketenagakerjaan seperti
pengertian peduduk,
kesempatan kerja, tenaga
kerja, dan angkatan kerja
. Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang seputar
ketenagakerjaan dan upaya
meningkatkan kualitas tenaga
kerja
Siswa mencoba untuk
mengeksplorasi dengan cara
mencatat dan mengidentifikasi
berbagai konsep
ketenagakerjaan dan upaya
meningkatkan kualitas tenaga
kerja. (mengasosiasi)
Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan
hasil pengamatan dan
eksplorasi konsep
ketenagakerjaan dan upaya
meningkatkan kualitas tenaga
kerja
60 menit
100
pemaparan siswa.
P
E
N
U
T
U
P
Memberikan penguatan
pada konsep-konsep
esensial yang meliputi
semua materi konsep dasar
ketenagakerjaan
Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang konsep-konsep
yang dipelajari dan prilaku
apa saja yang harus
dijalankan siswa
sehubungan dengan
pencapaian kompetensi
sosial dalam materi
pembelajaran tersebut.
Guru memberikan
kesimpulan dan evaluasi
pembelajaran
Memberikan pekerjaan
rumah individu:
Secara pribadi, buatlah
contoh upaya peingkatan
mutu tenaga kerja yang
dilakukan berbagai pihak
Menayakan nilai-nilai
karakter bangsa apa saja
yang didapat dari pelajaran
hari ini.
Menyimak penguatan konsep
yang disampaikan guru, dan
mencatatnya di buku catatan
harian
Menjawab secara cepat
pertanyaan guru berkaitan
dengan konsep-konsep
penting yang telah dipahami
dalam kegiatan pembelajara
ini (postes)
Siswa menyimak evaluasi
dan kesimpulan yang
dijelaskan guru
Mendengarkan dan mencatat
pekerjaan rumah yang akan
dikaji pada kegiatan
pembelajaran yang akan
datang.
Secara jujur siswa
menyampaikan nilai karakter
apa saja yang diperoleh
setelah proses pembelajaran
hari ini.
15 menit
101
Pertemuan II
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKASI
WAKTU Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Guru menyapa selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran siswa
dan kesiapan siswa belajar
termasuk kebersihan ruang
belajar
Guru meminta siswa
merefleksi hasil pertemuan
sebelumnya
Guru menagih dan
membahas PR yang
ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara
singkat
Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan pembelajaran,
rambu-rambu pembelajaran
dan metode penilaian yang
akan diterapkan
Guru menginformasikan
sumber belajar berupa;
buku, ensiklopedia, artikel
koran dan sumber belajar
lainnya
Guru Menggali
pengetahuan siswa dengan
mengajukan pertanyaan
tentang sistem upah di
Indonesia
Siswa mendengarkan, menjawab
sapaan, semua siswa bertanggung
jawab menjaga kebersihan kelas,
dan mewujudkan lingkungan kelas
yang bersih, apik. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar diberi
kelancaran oleh Tuhan YME.
Siswa merefleksi hasil pertemuan
sebelumnya
Memberikan hasil PR kepada guru
untuk di nilai.
Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada penjelasan
yang tidak dimengerti
Siswa menyimak penjelasan guru
tentang materi pembelajaran, dan
mengajukan pertanyaan untuk hal-
hal yang belum jelas
Siswa menyiapkan buku sumber
dan sumber belajar lainnya untuk
mencapai penguasaan kompetensi
religius, sosial, pengetahuan dan
keterampilan
Siswa menyimak motivasi yang
disampaikan guru untuk
menghantarkan pemahaman
kepada materi pembelajaran.
Siswa menjawab pretes dengan
jujur untuk mengaji materi
pembelajaran
15 menit
102
I
N
T
I
Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati
(membaca) literatur tentang
sistem upah di Indonesia
Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan topik tersebut.
Guru memfasilitasi siswa
agar menggali informasi
dan mencatat mengeai
sistem upah di Indonesia
Guru menugaskan siswa
untuk membuat laporan,
dan melaporkan hasil
pengamatan (eksplorasi)
Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
pemaparan siswa.
Sisiwa mengamati literatursistem
upah di Indonesia
. Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang seputar materi yang telah
dijelaskan
Siswa mencoba untuk
mengeksplorasi dengan
caramencatat dan mengidentifikasi
mengeai sistem pembayaran upah
di Indonesia(mengasosiasi).
Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan hasil
pengamatan dan eksplorasi sistem
pembayaran upah di Indonesia
60 menit
P
E
N
U
T
U
P
Memberikan penguatan pada
konsep-konsep esensial yang
meliputi semua materi sistem
pembayaran upah di
Indonesia
Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang konsep-konsep yang
dipelajari dan prilaku apa saja
yang harus dijalankan siswa
sehubungan dengan
pencapaian kompetensi sosial
dalam materi pembelajaran
tersebut.
Guru memberikan
kesimpulan dan evaluasi
pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah
individu:
Apa saja yang menentukan
sistem pembayaran upah
Menayakan nilai-nilai
karakter bangsa apa saja
yang didapat dari pelajaran
hari ini.
Menyimak penguatan konsep yang
disampaikan guru, dan mencatatnya
di buku catatan harian
Menjawab secara cepat pertanyaan
guru berkaitan dengan konsep-
konsep penting yang telah dipahami
dalam kegiatan pembelajara ini
(postes)
Siswa menyimak evaluasi dan
kesimpulan yang dijelaskan guru
Mendengarkan dan mencatat
pekerjaan rumah yang akan dikaji
pada kegiatan pembelajaran yang
akan datang.
Secara jujur siswa menyampaikan
nilai karakter apa saja yang
diperoleh setelah proses
pembelajaran hari ini.
15 menit
103
Pertemuan III
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKAS
I
WAKTU Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Guru Menyapa selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran siswa
dan kesiapan siswa belajar
termasuk kebersihan ruang
belajar
Guru meminta siswa
merefleksi hasil pertemuan
sebelumnya
Guru menagih dan membahas
PR yang ditugaskan pada
pertemuan sebelumnya
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara singkat
Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan pembelajaran,
rambu-rambu pembelajaran
dan metode penilaian yang
akan terapkan
Guru menginformasikan
sumber belajar berupa; buku,
ensiklopedia, artikel koran
dan sumber belajar lainnya
Memberikan motivasi tentang
konsep pengangguran
Guru menggali pengetahuan
siswa dengan mengajukan
pertanyaan tentang konsep
pengangguran
Siswa mendengarkan,
menjawab sapaan, semua siswa
bertanggung jawab menjaga
kebersihan kelas, dan
mewujudkan lingkungan kelas
yang bersih, rapi. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar diberi
kelancaran oleh Tuhan YME.
Siswa merefleksi hasil
pertemuan sebelumnya
Memberikan hasil PR kepada
guru untuk di nilai.
Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada
penjelasan yang tidak dimengerti
Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran, dan mengajukan
pertanyaan untuk hal-hal yang
belum jelas
Siswa menyiapkan buku sumber
dan sumber belajar lainnya untuk
mencapai penguasaan
kompetensi religius, sosial,
pengetahuan dan keterampilan
Siswa menyimak motivasi yang
disampaikan guru untuk
menghantarkan pemahaman
kepada materi pembelajaran.
Siswa menjawab pretes dengan
jujur untuk mengaji materi
pembelajaran
15 menit
104
I
N
T
I
Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati (membaca)
literatur tentang tingkat
pengangguran, jenis
pengangguran, dampak
pengangguran dan cara
mengatasinya
Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan tingkat pengangguran,
jenis pengangguran, dampak
pengangguran dan cara
mengatasinya
Siswa diminta untuk membagi
kelompok sesuai jumlah siswa
untuk
mencobamengeksplorasimas
alah ketenagakerjaan di
Indonesia
Guru menugaskan siswa
untuk membuat presentase
berisi poin-poin tentang
ketenagakerjaan yang telah
dipelajari, dan melaporkan
hasil pengamatan (eksplorasi)
Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
pemaparan siswa.
Sisiwa mengamati literatur
tentang tingkat pengangguran,
jenis pengangguran, dampak
pengangguran dan cara
mengatasinya
. Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang seputar materi yang telah
dijelaskan
Siswa berdiskusi kelompok
mencoba untuk
mengeksplorasimasalah
ketenagakerjaan di
Indonesia(mengasosiasi)
Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan hasil
pengamatan dan eksplorasi tentang
masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
Siswa membuat presentase berisi
poin-poin ketenagakerjaanyang
telah dipelajari, dan melaporkan
hasil pengamatan (eksplorasi)
60 menit
105
P
E
N
U
T
U
P
Memberikan penguatan pada
konsep-konsep esensial yang
meliputi semua materi
ketenagakerjaan
Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang konsep-konsep yang
dipelajari dan prilaku apa saja
yang harus dijalankan siswa
sehubungan dengan pencapaian
kompetensi sosial dalam materi
pembelajaran tersebut.
Guru memberikan kesimpulan
dan evaluasi pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah
individu:
mendapatkan simpulan dan
menemukan cara mengatasi
masalah ketenagakerjaan di
Indonesia
Menayakan nilai-nilai karakter
bangsa apa saja yang didapat
dari pelajaran hari ini.
Menyimak penguatan konsep yang
disampaikan guru, dan
mencatatnya di buku catatan harian
Menjawab secara cepat pertanyaan
guru berkaitan dengan konsep-
konsep penting yang telah
dipahami dalam kegiatan
pembelajara ini (postes)
Siswa menyimak evaluasi dan
kesimpulan yang dijelaskan guru
Mendengarkan dan mencatat
pekerjaan rumah yang akan dikaji
pada kegiatan pembelajaran yang
akan datang.
Secara jujur siswa menyampaikan
nilai karakter apa saja yang
diperoleh setelah proses
pembelajaran hari ini.
15 menit
I. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan .
b. Toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
c. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
d. Disiplin selama proses pembelajaran
e. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
f. Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
Observasi
Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
106
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan
Penugasan
Penyelesaian
pribadi
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan
Analika
Penyelesaian
kelompok
I. Instrumen Penilaian hasil Belajar
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
3. Penilaian Keterampilan : Analitika
107
1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Penilaian Observasi
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Kompetensi dasar :2.1. Memilikimotivasiinternal, kemampuanbekerjasama,
konsisten,
Sikapdisiplin, rasa percayadiri, dansikaptoleransidalam
Perbedaanstrategiberpikirdalammemilihdanmenerapkan
Strategimenyelesaikanmasalah.
Indikator : 1. Aktif
2. Kerjasama
3. Toleran
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk
bekerjasamadalamkegiatankelompok.
2. Cukupjika menunjukkan ada sedikit usaha untuk
bekerjasamadalamkegiatankelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasamadalamkegiatankelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasamadalamkegiatankelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jikasama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
108
N
o
N
a
m
a
si
s
w
a
Sikap
Tanggung
jawab
Jujur Peduli Kerja sama Santun Percaya
diri
Disiplin
K C B B
S
K C B B
S
K C B BS K C B B
S
K C B B
S
K C B B
S
K C B B
S
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
BS : Baik Sekal
109
2. LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN
Penugasan
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XI
Rubrik Penilaian
No
. Kriteria
Kelompok
4 3 2 1
1 Kesesuaiandengan konsep dan prinsip
ekonomi
2 Ketepatanmemilihbahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktupengumpulantugas
5 Kerapihanhasil
Jumlahskor
Keterangan:4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik
Nilai Perolehan =
110
3. PENILAIAN KETERAMPILAN
Penilaian Analitika
SatuanPendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI /1
Indikator :Siswa mampu mengalisis topik yang diberikan dengan mampu
menjawab setiap pertanyaan dengan tepat.
TujuanAnalitika :Memantau perkembangan kemampuan dan pemahaman siswa
tentang berbagai konsep dan penerapan ilmu ekonomi.
Tugas:
1. Bacalah artikel di bawah ini
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya
Hadapi MEA, Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja RI Masih Kalah
Pemerintah menyatakan tingkat produktifitas dan pendidikan tenaga kerja di Indonesia
masih sangat rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia,
Thailand dan Filipina. Padahal Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) pada 2015. Dalam era liberalisasi pekerja terampil dibutuhkan untuk
bekerja di wilayah ASEAN.
Produktifitas tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi MEA yang berbasis kompetensi
masih dipertanyakan. Tingkat pendidikan pekerja di Indonesia untuk usia 25 tahun ke atas
saja, rata-rata lama sekolahnya 5,8 tahun. Sementara itu, Malaysia 9,5 tahun, Filipina 8,9
tahun dan Thailand 10,1 tahun. Apalagi dengan Singapura, Indonesia jelas lebih rendah.
Inilah yang menggambarkan kesiapan tenaga kerja kita di ASEAN. Demikian ujar
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana di acara
Seminar Nasional Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Untuk meningkatkan profesionalitas tenaga kerja Indonesia, kata Armida, salah satunya
melalui pendidikan, baik formal maupun non formal. Sebab, hanya sekitar 5% pekerja di
Indonesia yang mengaku mendapat pelatihan.
Selain itu, Armida menjelaskan, Indonesia perlu meningkatkan produktifitas tenaga kerja
seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China serta negara-negara BRICS (Brasil, Rusia,
India, China, dan South Africa/Afrika Selatan). Programnya termasuk meningkatkan
partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan.Partisipasi kerja perempuan sangat besar
untuk meningkatkan leverage ekonomi. Karena selama 20 tahun, tingkat partisipasi kerja
wanita Indonesia tidak banyak bergerak hanya 50,3%. Sedangkan Thailand 45,4%,
111
Filipina 41,8%. Kontribusi perempuan pun lebih banyak di sektor yang punya nilai
tambah rendah,” papar dia.
Sementara Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh mengatakan, Indonesia membutuhkan
113 juta tenaga kerja yang memiliki kompetensi, mengingat potensi pendapatan mencapai
US$ 1,8 triliun pada 2030. Saat ini baru 55 juta pekerja berketerampilan.”Tenaga kerja
yang punya keterampilan semakin naik setiap tahun. Kalau tidak punya keterampilan,
bisa jadi bencana. Makanya kami pakai pendekatan mendidik sejak dini, sekolah tinggi
dan menjangkau lebih luas,” ucapnya.
Dari data ILO pada tahun lalu, ada sekitar 300 juta kesempatan kerja di kawasan ASEAN
dan pasifik. Sedangkan 1% pertumbuhan ekonomi mampu menyerap 200 ribu tenaga
kerja.
(Sumber: Agustina Melani: http://bisnis.liputan6.com)
Pertanyaan:
1. Apa pengaruh tingkat pendidikan terhadap tenaga kerja?
2. Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah ini?
3. Apa sebaiknya program yang diterapkan pemerintah untuk mengatasi masalah ini?
112
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94
JAKARTA
Oleh
FAUZIAH
NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
113
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
untuk Ketua Program/Jurusan Bidang IPS Ekonomi
1. Bagaimana pemahaman Guru ekonomi dalam mengimplementasikan
pembelajaran ekonomi di sekolah?
2. Bagaimana cara atau langkah sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru-guru
ekonomi?
3. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di
sekolah?
4. Bagaimana cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
Ekonomi kepada guru ekonomi yang ada di sekolah?
5. Faktor-faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Ekonomi di sekolah?
6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013
prosgram IPS ekonomi kepada guru-guru?
Jika Ya? Pendiklatan seperti apa?
Jika Tidak? Mengapa?
7. Langka-langka apa saja yang dipersiapkan sekolah dalam penyusunan
program pembelajaran untuk guru IPS Ekonomi?
8. Apakah guru-guru ekonomi di sekolah ini sudah membuat RPP sesuai
dengan pedoman Kurikulum 2013?
9. Bagaimana agar tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 bisa
tercapai di sekolah ini?
10. Apakah sarana dan prasarana dalam pembelajaran ekonomi di sekolah ini
sudah sesuai dengan kurikulum 2013?
11. Metode/model apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran
ekonomi?
12. Bagaimana cara penerapan metode/model tersebut?
13. Bagaimana penataan kelas pada pembelajaran ekonomi di sekolah ini?
14. Hal apa saja yang guru ekonomi lakukan sebelum memulai kegiatan
pembelajaran ?
15. Bagaimana cara ibu guru dalam menjelaskan materi yang diajarkan dalam
proses pembelajaran IPS ekonomi?
16. Apakah ibu guru sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan peserta didik?
17. Apakah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung murid-murid
memberikan respon balik kepada guru?
Jika Ya, dalam bentuk apa?
Jika Tidak, mengapa?
18. Apakah pada setiap awal semester guru menjelaskan kepada peserta didik
tentang silabus mata pelajaran ekonomi?
114
19. Apakah sebelum memulai pembelajaran guru ekonomi memberikan
motivasi terlebih dahulu kepada peserta didik sesuai dengan pedoman
kurikulum 2013?
20. Dalam kegiatan inti pembelajaran guru ekonomi pendekatan apa yang
ajarkan kepada peserta didik?
21. Apakah guru ekonomi sudah memiliki kesiapan dalam pembelajaran
berstandar kurikulum 2013?
22. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar
ekonomi?
23. Bagaimana cara penilaian kelas ketika peserta didik berada di dalam kelas
dan diluar kelas?
24. Apakah guru ekonomi sering memberikan tugas harian kepada peserta
didik?
25. Apakah ada hambatan dalam melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah
ini?
26. Bagaimana ibu memecahkan hambatan tersebut?
115
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
untuk Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
1. Apa yang ibu bisa gambarkan tentang pembelajaran dalam kurikulum
2013?
2. Apakah sangat berbeda dengan kurikulum KTSP?
3. Sejak kapan sekolah SMA Negri 94 Jakarta mulai menggunakan
kurikulum 2013?
4. Apakah sekolah sudah melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013
pada program IPS kepada guru-guru?
5. Apakah guru-guru di sekolah sudah siap dalam melaksanakan kurikulum
2013?
6. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 di sekolah
ini?
7. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah menunjang dalam Kurikulum
2013?
8. Langkah-langkah apa saja yang di persiapkan sekolah dalam penyusunan
program pembelajaran di sekolah?
9. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran?
10. Bagaiamana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar?
11. Adakah hamabatan yang terjadi selama pelaksanaan kurikulum 2013?
12. Bagaiamana cara pemecahaanya menurut pendapat sekolah?
116
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
untuk guru-guru di SMA Negri 94 Jakarta.
1. Bagaimana pemahaman Ibu guru Ekonomi mengenai Kurikulum 2013
dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah ini?
2. Bagaimana cara atau langkah Ibu Guru ekonomi dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi?
3. Bagaiamana pelaksaaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di
sekolah?
4. Bagaiaman cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
ekonomi kepada peserta didik yang ada di sekolah?
5. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran ekonomi di sekolah?
6. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah memenuhi dalam
pembelajaran ekonomi?
7. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-diklat tentang kurikulum 2013
pada program IPS Ekonomi?
8. Langkah apa saja yang Ibu/Bapak persiapkan dalam menyusun program
pembelajaran Ekonomi?
9. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Ibu/Bapak dalam pelaksanaan
pembelajaran ekonomi?
10. Langkah apa saja yang ibu/bapak ekonomi dalam pelaksanaan
pembelajaran Ekonomi?
11. Bagaiaman cara yang dilakukan oleh ibu/bapak guru dalam penilaian hasil
belajar ekonomi?
12. Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dalam
kurikulum 2013?
13. Bagaiamana menurut pendapat ibu/bapak dalam memecahkan hambatan
tersebut?
117
Lampiran 5
BERITA WAWANCARA
Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94
JAKARTA
Oleh
FAUZIAH
NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
118
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
kepada Ibu Dra. Jumenah, S.Pd wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMA
Negri 94 Jakarta
1. Apa yang ibu bisa gambarkan tentang pembelajaran dalam kurikulum
2013?
Jawaban: Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 94 Jakarta kita
dalam mengajar dituntut dan guru sebagai fasilitator yang berperan aktif
adalah siswa. Siswa harus lebih kreatif dan inovatif dan siswa di sini
ditekankan bukan hanya pada pengetahuan dan keterampilan saja, namun
di kurikulum 2013 di tekankan sikapnya, bagaimana sikap siswa dalam
pembelajaran itu. Dan juga dalam kurikulum 2013 ada KI 1 sampai KI 4
dan KD juga di sana siswa dituntut untuk seperti apa sikapnya. Sungguh
berbeda dengan KTSP. Dan berperan aktif itu siswa, guru hanya sebagai
fasilitator
2. Apakah sangat berbeda dengan kurikulum KTSP?
Jawaban: ya berbeda, tapi perbedaanya tidak terlalu jauh karena hanya
pada penekanan, jadi di kurikulum 2013 siswa ditekankan kepada sikap,
tidak hanya pengetahuan dan keterampilan. Sebenarnya kurikulum 2013
juga KTSP juga, hanya bedanya dahulu KTSP 2006 dan sekarang KTSP
2013. Di KTSP dahulu sikap tidak menjadi dominan yang menjadi
dominan adalah pengetahuan dan keterampilan baru sikap. Sementara di
kurikulum 2013 sikap lebih diutamakan. Dan juga di kurikulum 13 siswa
jauh lebih aktif, siswa yang harus punya inovasi, siswa yang harus tau
materi yang akan dipelajari.
3. Sejak kapan sekolah SMA Negri 94 Jakarta mulai menggunakan
kurikulum 2013?
Jawaban: sejak tahun lalu tahun pelajaran 2013-2014 sudah mulai
melaksanakan Kurikulum 2013 dan ini adalah tahun ke 2 pelaksanaan
kurikulum 2013.
4. Apakah sekolah sudah melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013
pada program IPS kepada guru-guru?
119
Jawaban : sudah, seperti kemarin sebelum libur semster 2 itu guru-guru
yang belum diklat di diklatkan. Ada yang dari LPMP kemudian, kita
disekolah melakukan inhouse traning ada workshop, inhouse traning
tentang kurikulum 2013 dan kita memanggil narasumber untuk
menjelaskan kepada guru-guru tentang kurikulum 2013.
5. Apakah guru-guru di sekolah sudah siap dalam melaksanakan kurikulum
2013?
Jawaban: sudah, karena kami sudah melaksanakan dari tahun 2013 dan
kami sudah siap. kesiapan pihak sekolah, dari kepala sekolah, guru atau
pun murid akan selalu mengikuti kebijakan dari pemerintah, akan tetapi
kesiapan tersebut harus di irirngi dengan peranan pemerintah itu sendiri.
Harapan kami dari guru agar penerapan kurikulum 2013 itu bukan hanya
kurikulum percobaan tetapi dapat terelisasikan dengan baik.
6. Bagaimana pelaksanaan kuikulum 2013 di SMA Negri 94 Jakarta?
Pelaksaan kurikulum 2013 dalam pelajaran ekonomi di SMA Negri 94
Jakarta ini sesuai dengan kurikulum 2013 dan biasanya dilakukan melalui
rapat sekolah untuk pembahasan kegiatan pembelajaran dalam bentuk
penyusunan program pembelajaran, pelaksaan pembelajaran dan penilaian
hasil belajar. Serta setiap awal semester menetapkan RPP sesuai bidang
permata pelajaran
7. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 di sekolah
ini?
Jawaban : fasilitas-fasilitas sekolah sudah memenuhi standar kurikulum
2013 kalau misalnya siswa mau praktik atau presentasi IPS kita juga sudah
menyiapkan Lab IPS kemudian pada IPA juag sudah ada Lab nya.
8. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah menunjang dalam Kurikulum
2013?
Jawaban: sarana dan prasarana sekolah sudah sangat menunjang dan
sangat baik untuk proses pembelajaran. fasilitas yang ada di SMA Negri
94 Jakarta sudah sangat memenuhi standar kurikulum 2013, hanya saja
keterlambatan buku pegangan guru yang saat ini belum dikirim dari
120
Departemen Pendidikan Nasional, padahal kami dari pihak sekolah sudah
memesannya sudah lamaLangkah-langkah apa saja yang di persiapkan
sekolah dalam penyusunan program pembelajaran di sekolah?
Jawaban : Dalam persiapan pembelajaran berarti guru ekonomi harus
mengetahui tentang silabus tingkat Sekolah Menengah Atas lalu di
kembangkan kedalam RPP, sebab RPP pada kurikulum 2013 dengan
KTSP memiliki perbedaan, dalam RPP pada kurikulum 2013 dalam
kegiatan pembelajaran harus memenuhi penerapkan 5 aspek pembelajaran
(mengamati, menyanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan)
yang harus diterapkan di kelas ekonomi guru-guru sudah dibimbing, sudah
diklat, mereka sudah diajarkan bagaimana membuat program-program,
mereka sudah memperispkan. Dan sekolah meminta guru-guru untuk
mengumpulkan perangkat pembelajaran. Kita setiap pada awal tahun
mengadakan raker (rapat kerja) kita siapkan juga, bagaiamana sekolah
memfasilitasi guru-guru dalam penyusunan program pembelajaran. Kami
siapkan juga contoh-contoh RPP dari tempat diklat kemudian contoh-
contoh dari sekolah lain, untuk sharing.
9. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran?
Jawaban : sekolah memfasilitasi guru-guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, guru-guru juga melakukan tugas-tugasnya dengan baik,
melakukan kurikulum 2013 dengan sungguh-sungguh. Kami juga dari
pihak sekolah selalu melakukan brifing kepada guru-guru. Dan juga
mengundang orang tua murid untuk mengsosialisasikan bahwa disekolah
sudah melaksanakan kurikulum 2013.
10. Bagaiamana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar?
Jawaban : penilaian hasil belajar dilakukan sekolah dalam bentuk 7
komponen penilaian sikap, penilaian keterampilan melalui praktek dan
penilaian pengetahuan melalui nilai hasil ulangan. Dalam kurikulum 2013
penilaian sikap menjadi dominasi atas penilaian lainnya, karena dalam
kurikulum 2013 guru harus slektif menilai siswa dari kesehariannya. Jika
dalam kurikulum KTSP penilaian sikap hanya penialaian tambahan, kini di
121
kurikulum 2013 penilaian sikap sangat ditekankan dan mempengaruhi
hasil belajar siswa jadi kami membuat jadwal superfisi kemudian ada tim
penyelianya yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tim
pengembang kemudian guru-guru senior. Ada format dari sekolah untuk
penilaianya. Penilaian hasil belajar berupa raport yang formatnya sudah
sesuai dengan kementrian.
11. Adakah hamabatan yang terjadi selama pelaksanaan kurikulum 2013?
Jawaban : waktu ditahun pertama kita mempunyai hambatan di buku
pelajaran tidak cepat datangnya. Kemudian di tahun ini ada juga
keterlambatan pengiriman buku paddhal kami meminta sudah cukup lama
tetapi masih ada buku yang belum datang. Kemudian buku peganagn guru
yang sudah kami pesan tetapi belum datang bukunya, hanya saja dari
pihak dinas ada solusi mereka sudah mengirimkan CD buku pegangan
guru tp baru berupa CD belum berbentuk print out.
12. Bagaiamana cara pemecahaanya menurut pendapat sekolah?
Jawaban : kita memanfaatkan buku yang ada di perpustakaan, dan guru-
guru juga sudah membuat power point materi apa yang akan digunakan.
122
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
untuk guru mata pelajaran ekonomi ibu Merry, S.Pd di SMA Negri 94 Jakarta
1. Bagaimana pemahaman Ibu guru Ekonomi mengenai Kurikulum 2013
dalam pembelajaran Ekonomi di sekolah ini?
Jawaban : sebetulnya kurikulum 2013 kalau diterapkan bagus. Tetapi saya
belum adanya penataran dari sekolah. Guru yang belum di diklat hanya
mencari tahu dari internet dan dari sumber guru yang sudah melakukan
diklat.
2. Bagaimana cara atau langkah Ibu Guru ekonomi dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi?
Jawaban : mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pelajaran
ekonomi dilakukan dengan melakukan proses persiapan mengajar,
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar dan memberikan
kegiatan kemandirian kepada peserta didik. saat ini saya pelahan-lahan
mengimplentasikannya belum secara menyeluruh dan masih mengac pada
kurikulum yang lama. Dengan mengadopsi dan mengembangkan
kurikulum yang lama dan di implementasikan kedalam kurikulum 2013
3. Bagaiamana pelaksaaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi di
sekolah?
Jawaban : sudah satu tahun yang lalu sudah efektif hanya saja karena
hanya satu guru pada masing-masing bidang yang sudah mengikuti diklat.
Intinya kami menerapkan kurikulum 2013 karena itu menjadi dasar yang
wajib dalam proses pembelajaran semantara saat ini guru masih terus
belajar dan mencari tahu tentang kurikulum 2013
4. Faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran ekonomi di sekolah?
Jawaban : faktor dari sekolah seperti RPP dan prangkat pembelajaran
lainya sudah sangat menunjang untuk kurikulum 2013 karena pihak
sekolah memberikan tugas kepda guru-guru untuk membuat program
pembelajaran.
123
5. Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah memenuhi dalam
pembelajaran ekonomi?
Jawaban : sara dan prasarana disekolah sudah sangat lengkap. Di kelas
sudah ada proyektor dan LCD, siswa sudah memiliki buku yang dari
sekolah.
6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-diklat tentang kurikulum 2013
pada program IPS Ekonomi?
Jawaban: belum, karena pada mata pelajaran ekonomi sendiri baru satu
guru yang mengikuti diklat. Guru lain mencari informasi tentang
kurikulum 2013 dari guru yang sudah mnegikuti diklat.
7. Metode apa saja yang ibu sering lakukan dalam pembelajaran Ekonomi di
kelas?
Jawaban: metode demonstrasi, metode picture and picture, metode diskusi,
metode jiksaw.
8. Apa tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013?
Jawaban : tujuan pembelajaran ekonomi yaitu harus sesuai dengan KI dan
indikator yang sesuai dengan RPP yang telah di buat. Tujuan pembelajaran
harus mencangkup prilaku siswa pada aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap, serta kejelasan tingkatan tujuan dari kompetensi yang paling
sederhana ke yang paling kompleks. Sebagai guru seharusnya sebelum
mengajar kedalam kelas sudah mempersiapkan media, dan metode apa
yang akan digunakan
9. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Ibu/Bapak dalam pelaksanaan
pembelajaran ekonomi?
Jawaban : tetap mengacu pada kurikulum 2013 tantunya, dengan
mengamati, mengaosiasikan, mengkomunikasikan tetap melakukan hal itu.
Kita tetapi melakukan 5M tersebut hanya murid masih perlu dibimbing
oleh guru, tidak langsung dilepas secara mandiri. Guru sebagai fasilitator.
10. Bagaiaman cara yang dilakukan oleh ibu/bapak guru dalam penilaian hasil
belajar ekonomi?
124
Jawaban : kita melakukan setiap hari penilaian sikap anak, penileian
kerjasama, disiplin, tanggung jawab, penialain pengetahuan setiap kali
pertemuan. Mencai nilai pengetahuan dengan cara jika diberikan tugas
murid mampu mencari tahu sendiri dari pengamatan yang sudah guru
sampaikan. Nilai praktik atau keterampilan diambil dari hasil persentasi
siswa di kelas.
11. Apakah ibu sudah siap mengimplementasikan kurikulum 2013?
Jawaban : seperti pada kurikulum sebelum-sebelumnya, kami pihak guru
hanya mengikuti Keputusan Mentri Pendidikan, guru sebagai pembimbing
murid mengikuti apa yang telah diputuskan. Siap ataupun tidak siap harus
siap.
12. Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi dalam
kurikulum 2013?
Jawaban : saya belum terlalu menghafal nama-nama siswa jadi nametag
sangat berguna buat guru mengetahui nama siswa. Agar penilaian yang
dilakukan setiap harinya bisa sangat objektif. Lalu suitnya murid untuk
belajar mandiri, karena di kurikulum 2013 siswa sangat di tuntut untuk
mendiri dan mencari tahu materi apa yang akan dipelajari disetiap
pertemuan, akan tetapi siwa masih sulit melakukanya. Sehingga guru yang
masih menuntun murid untuk mengolah pola fikirnya menjadi luas. Siswa
masih sulit membaca, sudah di kasih tau tentang materi yang akan
dipelajari, tetapi siswa jarang yang membaca materi yang akan dipelajari.
13. Bagaiamana menurut pendapat ibu/bapak dalam memecahkan hambatan
tersebut?
Jawaban : tidak bosan-bosannya kita sebagai guru menyuruh siswa untuk
mecari sendiri, dan guru lebih kretif mencari metode pembelajaran apa
yang siswa sukai agar pembelajaran di kelas tidak membosankan dan
siswa lebih mandiri.
125
Pedoman wawancara Implementasi Kurikulum 2013 dalam pelajaran Ekonomi
untuk Ketua Program/Jurusan Bidang IPS Ekonomi Bapak M. Hamta, SE
1. Bagaimana pemahaman Guru ekonomi dalam mengimplementasikan
pembelajaran ekonomi di sekolah?
Jawaban : saya sebagai kordinator guru ekonomi baru mengikuti diklat
secara umum tentang kurikulum 2013, belum secara khususnya. Dan juga
belum adanya buku pegangan guru dalam pembelajaran ekonomi
2. Bagaimana cara atau langkah sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran Ekonomi kepada guru-guru
ekonomi?
Jawaban : untuk kelengkapan tentang implenetasi kurikulum 2013 secara
khusus baru 4 mata pelajaran (sejarah, matematika, bahasa indonesia,
bahasa inggris) yang sudah memiliki kelengkapan buku pegangan guru
dan buku pegangan siswa, belum termasuk mata pelajaran ekonomi.
Untuk mata pelajaran ekonomi baru ada pengenalan tentang kurikulum
2013 belum secara khusus baru secara umum saja.
3. Bagaimana pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran ekonomi di
sekolah?
Jawaban: pembelajaran pada kurikulum 20013 sudah dilaksanakan dari
tahun ajaran 2013/2014 dan tahun ini menjadi tahun kedua.
4. Bagaimana cara menerapkan isi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
Ekonomi kepada guru ekonomi yang ada di sekolah?
Jawaban: cara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas guru
memberikan penilaian 7 sikap kepada siswa, terdiri dari 1. kedisiplinan
ketika guru masuk kedalam kelas, 2. lalu sikap keagamaan toleransi
dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. jujur dikelas ketika diberikan tugas
menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas
kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya tugas kelompoknya, 5.
Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mwngamati secara
khusus kepada siswa. Untuk penilaian praktik ketika guru memberikan
126
tugas siswa mengumpulkan tugas atau tidak, dan nilai pengetahuan adalah
ketika nilai akhir ulangan.
5. Faktor-faktor apa saja yang menunjang penerapan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Ekonomi di sekolah?
Jawaban: fasilitas sekolah sudah sangat menunjang terlaksananya
kurikulum 2013, sarana dan prasarana pun sudah lengkap.
6. Apakah sekolah selalu melakukan diklat-dilkat tentang Kurikulum 2013
prosgram IPS ekonomi kepada guru-guru?
Jika Ya? Pendiklatan seperti apa?
Jika Tidak? Mengapa?
Jawaban : Untuk diklat secara khusus belum ada, hanya diklat secara
umum saja, nah jika kita sudah didiklat secara khusus kita bisa
memberikan pengarahan kepada guru lain yang belum mengikuti diklat,
dan juga sudah memahami secara mendalam tentang kurikulum 2013.
Tetapi di sekolah ini baru 4 mata pelajaran yang sudah mengikuti diklat
secara khusus, sisanya hanya mendapatkan diklat secara umum yaitu
pengenalan kurikulum 2013.
7. Langka-langka apa saja yang dipersiapkan sekolah dalam penyusunan
program pembelajaran untuk guru IPS Ekonomi?
Jawaban : dalam pembelajarn guru harus memperispkan metode apa yang
akan diajarkan kepada siswa agar siswa tidak merasa bosan dengan
pembelajarn ekonomi dikelas.
8. Apakah guru-guru ekonomi di sekolah ini sudah membuat RPP sesuai
dengan pedoman Kurikulum 2013?
Jawaban : sudah.
9. Bagaimana agar tujuan pembelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 bisa
tercapai di sekolah ini?
Jawaban : jika ada buku pedoman guru sudah dilengkapi maka
pembelajaran akan lebih efektif. Sampai saat ini buku pedoman guru untuk
ekonomi masih belum ada, jadi cara pembelajaran guru yang satu dengan
127
yang lain akan berbeda, tidak sama seperti guru yang sudah di diklat
khusus.
10. Apakah sarana dan prasarana dalam pembelajaran ekonomi di sekolah ini
sudah sesuai dengan kurikulum 2013?
Jawaban : sudah sangat memenuhi.
11. Metode/model apa saja yang sering digunakan dalam pembelajaran
ekonomi?
Jawaban : saya masih menggunakan metode yang efektif di kelas. Tidak
harus mengacu pada metode yang di dalam kurikulum 2013. Yang penting
guru dapat menguasai kelas dengan baik, dan siswa tidak meras bosan
dengan pelajaran ekonomi.
12. Bagaimana cara penerapan metode/model tersebut?
Jawaban : jika ada metode yang membuat anak merasa senang, maka
penerapanya akan sangat efektif bagi pembelajaran di kelas. Misalnya
metode demostrasi yang perna saya lakukan di kelas dengan materi
pengangguran. Siswa di kelompokan menjadi bagian-bagian
pengangguran, lalu masing masing kelompok menebak pengangguran apa
yang sedang di peragakan oleh kelompok lain.
13. Bagaimana penataan kelas pada pembelajaran ekonomi di sekolah ini?
Jawaban : hasil karya anak pada pelajaran ekonomi saya akan kumpulkan
lalu di letakan di Lab.IPS, penataan kelas disesuaikan tergantung metode
yang akan dilakukan pada saat pelajaran dikelas.
14. Hal apa saja yang guru ekonomi lakukan sebelum memulai kegiatan
pembelajaran ?
Jawaban : membahas pelajaran yang lalu untuk mengingat apakah siswa
belajar di ruumah ketika akan mempelajari pelajaran hari ini. Membuat
suasana kelas harus kondusif.
15. Bagaimana cara ibu guru dalam menjelaskan materi yang diajarkan dalam
proses pembelajaran IPS ekonomi?
128
Jawaban : mejelaskan terlebih dahulu, lalu murid memahami pelajaran
yang sudah guru jelaskan dan di akhir pelajaran murid membuat
kesimpulan yang telah dipelajari.
16. Apakah ibu guru sudah menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan peserta didik?
Jawaban : yah sudah sangat sesuai. Tetapi bagaiaman individu murid yang
mampu memahai pelajaran dengan baik atau tidak. Di dalam kelas pasti
setiap murid mempiliki daya pikir yang berbeda, sehingga guru yang
sudah menjelaskan ada saja murid yang belum memahami dengan baik.
17. Apakah pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung murid-murid
memberikan respon balik kepada guru?
Jika Ya, dalam bentuk apa?
Jika Tidak, mengapa?
Jawaban : Ya, mereka merespon dengan baik. Apalagi skrng fasilitas
sekolah sudah sangat memadai. Siswa bisa lebih bebas mencari tahu
materi pelajaran tidak hanya dari buku, ketika pelajaran saya berlangsung
siswa diperbolehkan membukan Hp untuk searching tugas atau materi
yang sudah ditugaskan.
18. Apakah pada setiap awal semester guru menjelaskan kepada peserta didik
tentang silabus mata pelajaran ekonomi?
Jawaban : jarang. Yang terpenting siswa tahu materi yang akan dipelajari.
19. Bagaimana cara yang dilakukan sekolah dalam penilaian hasil belajar
ekonomi?
Jawaban : cara penerapan nya yaitu, ketika awal masuk kelas guru
memberikan penilaian 7 sikap kepada siswa, terdiri dari 1. kedisiplinan
ketika guru masuk kedalam kelas, 2. lalu sikap keagamaan toleransi
dikelas baik tidak adanya fanatisme, 3. jujur dikelas ketika diberikan tugas
menyontek atau tidak, 4. Tanggung jawab ketika mengerjakan tugas
kelompok bagaimana mempertanggung jawabnya tugas kelompoknya, 5.
Peduli dalam belajar, ketika pengamatan di kelas guru mengamati secara
khusus kepada siswa. 6. Gotong royong, ketika ada tugas kelompok maka
129
harus saling gootong royong mengerjakan tugas kelompok. 7. Santun yaitu
jika guru sedang mengajar makan peserta didik harus bersikap yang
santun. Dari 7 penilaian sikap yang terdapat dalam kriteria maka jika
siswa yang 2 x mendapatkan nilai C dalam penilaian sikap maka akan
mendapatkan teguran dari saya dan berjanji memperbaiki sikap di dalam
kelas. penilaian keterampilan yang dilakukan guru ekonomi yaitu dalam
tugas praktik. Dalam pembelajaran ekonomi praktik yang dimaksud yaitu
ketika persentasi kelompok, diskusi ketika pembelajaran berlangsung, dan
tugas harian siswa. Dari nilai nilai tersebut maka hasil yang akan
dimasukan adalah penilaian ketrempilan
20. Apakah ada hambatan dalam melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah
ini?
Jawaban : buku pegangan guru belum didapatkan sampai saat ini, dan
diklat khusus untuk mata pelajaran ekonomi belum terlaksana. Untuk
diklat umum baru gambaran saja tentang implementasi kurikulum 2013,
dan itu pun belum secara khusus kedalam mata pelajaran ekonomi. Untuk
buku siswa masing-masing siswa sudah mendapatkannya, akan tetapi buku
pedoman guru dalam kurikulum 2013 belum ada. Mungkin apabila buku
pedoman guru dan diklat khusus mata pelajaran sudah terlaksana makan
proses pembalajaran ekonomi di kelas akan lebih baik
130
Lampiran 6
DAFTAR PENILAIAN KELAS XI IIS 1
SMA Negeri 94 Jakarta
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINASPENDIDIKAN
SMA NEGERI94 JAKARTAJl. Raya Semanan, Kalideres, Jakarta Bara! Kode Pos : 11850
Telp/Fax : (021\ 5417052, website : www.sma94.com" o.mail : sma94 [email protected]
DAFTAR ABS ENSI SISWA TAH UN PELAJARAN 201 41241 5Kelas: Xl-lls 1
MATA PELAJARAN:
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
20't2
24
36
Wali Kelas : Terem Tarigan, S.Pd,
Jakarta,
Guru Bidang Studi
(..................,.... .....
Nomor
NAMA
Daftar Hadirlpertomuan
Urul lndul NISNI'E I 2 3 4 5 6 7 8 9 t0 11 t2 t3l{{ t! 1 17 It 19 20
2 8406 9972882277 qDIYA REYNALDI L
5 8428 9985752209 \SLAN HADI L
6 8434 9981384070 \ZMI NI ADZRO PATOLUON P
7 8437 9986152038 ]AHYA PUTERIABDI MBBI P
15
t6 8501
L7 8s02 9987155286 XHOLIFAH P
18 8510 9986151532 i/l\NDAINI P
20 85n 9984965112 MUHA},{AD IKHSAN L
2L 8534 99861s1545 NILA SILVIA ANANDRY P
22 8544 9994210632 NURUL FATHUL ZANNAH P
23 8550 9976258391 PUTRI OKIARI P
24 8626 9988151917 1EGITA AYU NAWANG PAWESTRI P
25 8560 9988152074 TEMA JUNITA P
26 8561 9986533r95 1ESI DWI YUNIANTO L
27 8567 9980767668 RINI WIDYAASIH P
28 8575 9986397330 tOHI,IAWATl P
29 8576 9988290576 }ABILA NURIN P
30 8583 9980605401 SETIYOKO ADI KUNCORO L
31 8585 9980042037 3ISKA SABRINAH P
32 8590 9980591205 SUCI SWAMBAH P
33 8594 9987132413 THALIA KU['\R P
34 8603 9971567107 WIREN SYAYIDAH P
35 8607 9980877322 YUSUF BUDIIVIAN L
36 8609 9987595962 ZIDAN KHUI\,IAR L
Lampiran 7
RAPORT SISWA DALAM PENILAIAN
KURIKULUM 2013
Penelitian Skripsi:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 94
JAKARTA
Oleh
FAUZIAH
NIM : 1110015000091
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LAPORAN
CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Peserta Didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
ADITIA PURNAWARMAN
8405 / 9981544964
LAPORAN
CAPAIAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)
Nama Sekolah :
NPSN / NSS :
Alamat Sekolah :
Kode Pos :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Website Sekolah :
Email Sekolah :
SMA NEGERI 94
20101585 / 301016201094
JL. RAYA SEMANAN
-
11850 021-5417052Telepon :
SEMANAN
KALIDERES
JAKARTA BARAT
DKI JAKARTA
www.sma94.com
2
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Laporan Capaian Kompetensi ini digunakan selama peserta didik mengikuti pembelajaran
di Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.
2. Apabila peserta didik pindah sekolah, Laporan Capaian Kompetensi dibawa oleh peserta
didik yang bersangkutan sebagai bukti pencapaian kompetensi.
3. Apabila Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik hilang, dapat diganti dengan laporan
Capaian Kompetensi Pengganti dan diisi dengan nilai dan deskripsi yang dikutip dari buku
Induk sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan.
4. Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan pas foto terbaru
ukuran 3 x 4 cm, dan pengisianya dilakukan oleh wali kelas.
3
KETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK
NIP.
1. Nama Peserta Didik (Lengkap) :
2. NIS / NISN :
3. Tempat Tanggal Lahir :
4. Jenis Kelamin :
5. Agama :
6. Status dalam Keluarga :
7. Anak ke :
8. Alamat Peserta didik :
9. Nomor Telepon Rumah :
:
10. Sekolah Asal :
11. Diterima di sekolah ini
Di kelas :
Pada tanggal :
12. Nama Orang tua
a. Ayah :
b. Ibu :
13. Alamat Orang Tua :
:
Nomor Telepon Rumah :
14. Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah :
b. Ibu :
15. Nama Wali Peserta Didik :
16. Alamat Wali Peserta Didik :
:
Nomor Telepon Rumah :
ADITIA PURNAWARMAN
TANGERANG, 27-Mar-1997
Laki-laki
Islam
Lengkap
2 dari 3 Saudara
KP.GAGA NO.86 Rt. 001/009 SEMANAN, KALIDERES
-
-
-
-
15-Jul-2013
WARMAN
MILA KARMILA
KP.GAGA NO.86 Rt. 001/009 SEMANAN, KALIDERES
-
-
Karyawan Swasta
Tidak bekerja
-
-
-
-
-17. Pekerjaan Wali Peserta Didik :
Kepala Sekolah,
Agnes Sukasni, S.Pd
19710319 199802 2 001
8405 / 9981544964
4
28 Juni 2014Jakarta,
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah
Nama
Nomor Induk/NISN
:
:
:
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
CAPAIAN KOMPETENSI
MATA PELAJARAN
Pengetahuan
(KI-3)
Keterampilan
(KI-4)
Sikap Spiritual dan Sosial
(KI-1) dan (KI-2)
Angka Predikat Angka Predikat Dalam
MapelAntar Mapel
SMA NEGERI 94
JL. RAYA SEMANAN
-
ADITIA PURNAWARMAN
8405 / 9981544964
10 IIS-1
2013/2014
2(Genap)
Kelompok A (Wajib)
1
2
3
4
5
6
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3.00
Nama Guru :Ahmad RojaliS.Ag.
3.00B B B
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Nama Guru :Drs.Lilik SuwartoMM
3.00 B 3.00 B B
Bahasa Indonesia
Nama Guru :Nurintan SiregarS.Pd
3.00 B 3.00 B B
Matematika
Nama Guru :H. SungkanaS.Pd
2.66 B- 2.66 B- B
Sejarah Indonesia
Nama Guru:Drs. Taswadi
2.66 B- 3.00 B B
Bahasa Inggris
Nama Guru :Iwarda RiyatiS.Pd
2.66 B- 2.66 B- B
Pengamalan ajaran
agama baik,
kejujurannya baik,
kedisiplinan baik,
tanggung jawab
baik, kepedulian
baik, kesantunan
baik, dan
kepercayaan dirinya
baik
1
2
3
1
2
3
4
5
6
Kelompok B (Wajib)
Kelompok C ( Peminatan )
Seni Budaya (Seni Teater)Nama Guru :RumsinahS.Pd
3.00 B 2.66 B- B
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Prakarya Kerajinan dan Kewirausahaan
Nama Guru :Erni Budiarti, S.Pd, SH
3.33 B+ 3.33 B+ B
2.66Nama Guru :Saiful AzmiS.Pd
B- 2.66 B- B
Geografi
Sejarah
Sosiologi
Ekonomi
Fisika
Bahasa dan Sastra Indonesia
Nama Guru :Nono Karna, S.Pd3.00 B 2.66 B- B
Nama Guru :Drs. Taswadi
3.00 B 2.66 B- B
3.00Nama Guru :Drs.Edi Kurniadi
B 2.66 B- B
Nama Guru :M. Hamta IsnaeniSE.
2.66 B- 2.66 B- B
Nama Guru :Endi PrijowidyantoroS.Pd., M.Si.2.66 B- 2.66 B- B
Nama guru :RumsinahS.Pd
2.66 B- 2.66 B- B
5
Ekstrakurikuler Keikutsertaan dalam Kegiatan
1.
2.
Pramuka
Rohani Islam
Ketidakhadiran
Sakit
Izin
Tanpa Keterangan
:
:
: hari
hari
hari0
0
0
Mengetahui
Orang Tua/Wali,
Erni Budiarti, S.Pd, SH
Jakarta,
Wali Kelas
Amat Baik, UJI TANDA KECAKAPAN UMUM
UJI TANDA KECAKAPAN KHUSUS
BAKTI SOSIAL
Amat Baik, -Seminar Pendidikan
-Taburo
-BBQ(Belajar Baca Quran)
NIP. 94.012
WARMAN
6
28 Juni 2014
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah
Nama
Nomor Induk/NISN
:
:
:
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
SMA NEGERI 94
JL. RAYA SEMANAN
-
ADITIA PURNAWARMAN
8405 / 9981544964
10 IIS-1
2013/2014
DESKRIPSI KOMPETENSI
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Sosial
Penguasaan materi pengelolaan wakaf cukup memuaskan,
meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah cukup
memuaskan, meneladani perjuangan rasulullah saw di madinah
cukup memuaskan, semangat menuntut ilmu cukup memuaskan,
dan iman kepada malaikat cukup baik
Penerapan materi semangat menuntut ilmu cukup memuaskan,
meneladani perjuangan rasulullah saw di madinah sudah baik,
meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah sudah baik,
pengelolaan wakaf sudah baik, dan iman kepada malaikat cukup
baik
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
2. Pendidikan Pancasila
dan
Kewarganegaraan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Sosial
Penguasaan materi sistem pemerintahan negara dan kedaulatan
negara cukup memuaskan, hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah cukup memuaskan, otonomi
daerah cukup memuaskan, sistem peradilan indonesia cukup
memuaskan, sistem hukum dalam nkri cukup baik, ancaman
terhadap negara indonesia cukup baik, pelanggaran hak cukup
baik, dan pengingkaran kewajiban cukup baik
Penerapan materi sistem peradilan indonesia sudah baik,
pelanggaran hak sudah baik, sistem hukum dalam nkri sudah
baik, otonomi daerah sudah baik, hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan daerah sudah baik, sistem
pemerintahan negara dan kedaulatan negara sudah baik,
pengingkaran kewajiban sudah baik, dan ancaman terhadap
negara indonesia sudah baik
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
7
2(Genap)
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
Bahasa Indonesia
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Penerapan materi konteks budaya dan situasi yang
melatarbelakangi lahirnya sebuah teks cukup memuaskan,
penanda kebahasaan dalam teks sudah baik, bentuk teks genre
cerita (teks anekdot, pantun, cerita ulang), faktual (laporan hasil
observasi, eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks),
dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu film/drama) cukup baik,
paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan
mimik) cukup baik, struktur teks bergenre cerita (teks anekdot,
Keterampilan
Penguasaan materi konteks budaya dan situasi yang
melatarbelakangi lahirnya sebuah teks memuaskan, satuan
bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, suku kata, morf,
kata, kelas kata, diksi, frasa memuaskan, paralinguistik (lafal,
kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik) sudah baik,
bentuk teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita ulang),
faktual (laporan hasil observasi, eksposisi, prosedur kompleks,
eksplanasi kompleks), dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu
Pengetahuan3.
4. Matematika Pengetahuan Penguasaan materi trigonometri sudah baik, limit fungsi sudah
baik, persamaan dan fungsi kuadrat cukup baik, peluang cukup
baik, statistika cukup baik, aljabar cukup baik, dan geometri
cukup baik
Keterampilan Penerapan materi trigonometri sudah baik, aljabar sudah baik,
statistika sudah baik, limit fungsi cukup baik, geometri cukup
baik, persamaan dan fungsi kuadrat cukup baik, dan peluang
cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
5. Sejarah Indonesia Pengetahuan Penguasaan materi teori tentang masuknya islam di indonesia
cukup baik, dan karakteristik kerajaan islam cukup baik
Keterampilan Penerapan materi teori tentang masuknya islam di indonesia
cukup memuaskan, dan karakteristik kerajaan islam cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
8
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
6.
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Penerapan materi teks lisan dan tulis pernyataan dan pertanyaan
tentang niat melakukan sesuatu cukup baik, past simple dan
present perfect tense cukup baik, teks naratif lisan dan tulis
berbentuk legenda sederhana. cukup baik, teks tulis berbentuk
announcement (pemberitahuan) cukup baik, teks lisan dan tulis
sederhana (orang, tempat wisata, & bangunan bersejarah
terkenal) cukup baik, dan teks lisan dan tulis untuk mengucapkan
dan merespons ucapan selamat bersayap cukup baik
Keterampilan
Penguasaan materi teks lisan dan tulis pernyataan dan
pertanyaan tentang niat melakukan sesuatu cukup baik, teks
lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespons ucapan
selamat bersayap cukup baik, teks lisan dan tulis sederhana
(orang, tempat wisata, & bangunan bersejarah terkenal) cukup
baik, teks tulis berbentuk announcement (pemberitahuan) cukup
baik, teks naratif lisan dan tulis berbentuk legenda sederhana.
cukup baik, dan past simple dan present perfect tense cukup
PengetahuanBahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
1. Seni Budaya (Seni
Teater)
Pengetahuan Penguasaan materi membuat kritik teater cukup memuaskan,
dan menampilkan teater sesuai dengan tata pentas cukup baik
Keterampilan Penerapan materi menampilkan teater sesuai dengan tata pentas
cukup baik, dan membuat kritik teater cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
9
2. Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan
Pengetahuan Penguasaan materi permainan bola besar menggunakan
permainan sepakbola*) cukup memuaskan, permainan bola besar
menggunakan permainan bolavoli *) cukup memuaskan,
permainan bola besar menggunakan permainan bolabasket *)
cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan
permainan softball *) cukup memuaskan, permainan bola kecil
menggunakan permainan bulutangkis *) cukup memuaskan,
permainan bola kecil menggunakan permainan tenis meja *) cukup
Keterampilan Penerapan materi permainan bola besar menggunakan permainan
sepakbola*) cukup memuaskan, permainan bola besar
menggunakan permainan bolavoli *) cukup memuaskan,
permainan bola besar menggunakan permainan bolabasket *)
cukup memuaskan, permainan bola kecil menggunakan
permainan softball *) cukup memuaskan, permainan bola kecil
menggunakan permainan bulutangkis *) cukup memuaskan,
permainan bola kecil menggunakan permainan tenis meja *) cukup
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
3.
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Keterampilan Penerapan materi aneka karya kerajinan tekstil cukup baik,
praktek pembuatan kerajinan tekstil cukup baik, dasar-dasar
kewirausahaan bidang kerajinan tekstil cukup baik, fungsi karya
kerajinan limbah tekstil cukup baik, praktek kerajinan limbah
tekstil berdasarkan kebutuhan sumberdaya cukup baik, dan
teknik pembuatan benda kerajinan tekstil cukup baik
Penguasaan materi dasar-dasar kewirausahaan bidang kerajinan
tekstil cukup baik, aneka karya kerajinan tekstil cukup baik,
fungsi karya kerajinan limbah tekstil cukup baik, praktek
kerajinan limbah tekstil berdasarkan kebutuhan sumberdaya
cukup baik, teknik pembuatan benda kerajinan tekstil cukup baik,
dan praktek pembuatan kerajinan tekstil cukup baik
PengetahuanPrakarya Kerajinan
dan Kewirausahaan
Kelompok C (Peminatan)
1. Geografi Pengetahuan Penguasaan materi manusia dan dinamika atmosfera sudah baik,
mitigasi dan adaptasi bencana alam sudah baik, manusia dan
dinamika hidrosfera sudah baik, dan manusia dan dinamika
litosfera sudah baik
Keterampilan Penerapan materi manusia dan dinamika hidrosfera cukup baik,
manusia dan dinamika atmosfera cukup baik, mitigasi dan
adaptasi bencana alam cukup baik, dan manusia dan dinamika
litosfera cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
2. PengetahuanSejarah Penguasaan materi sumber sejarah cukup memuaskan,
peradaban awal indonesia dan dunia cukup memuaskan, berpikir
sejarah cukup baik, dan manusia purba indonesia dan dunia
cukup baik
Keterampilan Penerapan materi peradaban awal indonesia dan dunia cukup
baik, sumber sejarah cukup baik, manusia purba indonesia dan
dunia cukup baik, dan berpikir sejarah cukup baik
Sikap Spiritual dan
SosialPengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
10
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
3. Pengetahuan Penguasaan materi metode penelitian sosial sudah baik
Keterampilan Penerapan materi metode penelitian sosial cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
4. Ekonomi Pengetahuan Penguasaan materi sistem dan alat pembayaran cukup baik,
konsep manajemen cukup baik, koperasi cukup baik, dan
perbankan cukup baik
Keterampilan Penerapan materi perbankan sudah baik, sistem dan alat
pembayaran cukup baik, konsep manajemen cukup baik, dan
koperasi cukup baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
5. Fisika Pengetahuan Penguasaan materi sifat elastisitas bahan cukup baik, fluida
statik cukup baik, kalor cukup baik, dan optik cukup baik
Keterampilan Penerapan materi sifat elastisitas bahan cukup baik, fluida statik
cukup baik, kalor cukup baik, dan optik cukup baik
Sikap Spiritual dan
SosialPengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
Sosiologi
11
MATA PELAJARAN KOMPETENSI CATATAN
6. Bahasa dan Sastra
IndonesiaPengetahuan
Keterampilan Penerapan materi drama dan teater cukup baik, relasi makna
antar kata cukup baik, dan prinsip bahasa indonesia baku cukup
baik
Penguasaan materi drama dan teater cukup baik, relasi makna
antar kata cukup baik, dan prinsip bahasa indonesia baku cukup
baik
Sikap Spiritual dan
Sosial
Pengamalan ajaran agama baik, kejujurannya baik, kedisiplinan
baik, tanggung jawab baik, kepedulian baik, kesantunan baik,
dan kepercayaan dirinya baik
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas
Erni Budiarti, S.Pd, SH
NIP. 94.012
WARMAN
Jakarta, 28 Juni 2014
Keputusan :
Berdasarkan hasil yang dicapai pada
Semester 1 dan 2, peserta didik ditetapkan
naik ke kelas XI IIS
Agnes Sukasni, S.Pd
12
Kepala Sekolah
NIP. 19710319 199802 2 001
Nama Peserta Didik : ADITIA PURNAWARMAN
Nama Sekolah :
Nomor Induk / NISN :
SMA NEGERI 94
8405 / 9981544964
No. Prestasi Yang Pernah Dicapai
1.
2.
3.
CATATAN PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI
13
r
Nomor : Un.0 liF. I /KM .01.3 I ......../2014Lamp. : -Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.Bapak Dr. Tengku Ramli Zakafia,MAPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
Ai s al amu' al a i kum ir.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Jakarta, 17 Maret2014
untuk menjadi pembimbing
NamaNIMJurusan
Semester
Judul Skripsi
FAUZIAHI I 10015000091
Pendidikan IPS/Ekonomi
VIIVSImplementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
SMA Negri 94 Jakarta
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 28 Februari20\4, abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padajudul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Was s alamu' alaikum wr.w b.
a.nrDekan' Kajur Pendidikan IPS
Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMAUtN JAKARTAFITKJl. lr. H. JuaNa No 95 Ciputat 15412lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
PEMERINTAH PROVINSI DAEMH KHUSUS IBUKOTA JAKARTADINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 94 JAKARTAJl. Raya Semanan Kalideres Jakarta Barat
Telepon :5417052
SURAT KETERANGANNomor z 119l-1.851.622
Kepala SMA Negeri 94 Jakarta dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Universitas
FAUZIAH
1110015000091
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
8 ( delapan )
Universitas Islam Negeri Jakarta
Telah melaksanakan Penelitian di SMA Negeri 94 Jakarla Barat dari tanggal 27
Agustus 204 s.d 5 September 2014, sesuai dengan Surat Permohonan Izin Penelitian
UN Jakarta Nomor : Un.0lff.llKM.0l.3/241712014 tertanggal I Juli 2014 dengan
Judul : " Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 94 Jakarta".
Demikian surat keterangan ini kami berikan untuk dapat dipergunak4n sebagaimana
mestinya.
2014
1998022001
larF,-1.
-(
Dokumen
Jakarta, 01 Juli2014Nomor : Un'01/F'1 /Kl'J'01 31 1\11'12014
Lamp. : Outline/ProPosalHal : Permohonan lzln Penelitian
Kepada Yth.
lG$aSekelalrSMA Negri€4 Jakar{a -di
Tempat
Assal am u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama :Fauziah
NIM : 1110015000091
Jurusan : Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Semester : 8 (delaPan)
Judul Skripsi : lmplementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negri 94 Jakarta
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN Jakarta yang
sedang ,"nyrsrn skripsi, dan .akan mengadakan penelitian (riset) 'jiinstanii/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin'
untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud'
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih'
Wassalam u' al aiku m wr.wb.
012
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa Yang bersangkutan
FORM (FR)RMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. k. H. Juada No 95 Ciputal 15412 lndonesia
si. fe6if : 1 Maret 2010
ffiONAN IZIN PENELIIIAN
, M.Pd
DAF"TAR REFERENSI
Judul
Nama
NIM
Dosen Pembimbing
: Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata pelajaranEkonomi di SMA Negeri 94 Jakarta
: Fauziah
:1110015000091
: Dr. Teuku Ramli Zakaia,MM
Kreshna Aditya pedoman f"*Kurikulum 2013,
53-evrrrsrr r vrrtuwt latt
(diakses pada 02 Juli2014 Pukul 19.30)
E.Mulyasa, Imp lementot t Xrrrti@Pendidikan (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: IImas Kurinasih & Berlin Sani, @Konsep & Penerapan (Surabaya: Katapena, 2014) h. 3lKreshnaAditya pedoman fri@Kurikulum 2013,
h. I http,//id. t".ibd. "o*/dod
l 25 3 0 1 696/prdon ur-p.*b".iur-BAuts (diakses pada 02 Juli2014 Pukul 19.30)
undang-undang Tentang stsoffiPelaksanaanya Tahun 2A00-2004, (Jakarta: CV. TamitaUtama,2AA3),h.7
Pusat Informasi dan Hrbrrrg@Tanya ja,tuab dan Opini Ktrrihrlttm 20i.3.
kemdiknas. go. idlkemdikbud/depa n/ tany a-j awab-dan-opini-
kurikulum20l3/ (diakses pada 02 Juli 2014 pukur223a)
7Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001) hal.28 II
b
8Wina Ssanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta;
Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 49 il v
9Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta;
Kencana Prenada Media Grup.2008) hal. 89 u \"
10Imas Kurinasih& B erlin S ani, Imp I e m en t as i K r i ktt lum 2 0 I 3
Kons ep & Penerapan (Surabaya: KataPen a, 2A14) h. 22l0 II V
l1Tr.{ttan Kurihilum 2013, http://samparona.blogspot.com/20 1 3/1 0/karakteristik-dan-tujuan-kurikulum-20 1 3.html(diakses pada07 Agusutus 2014 Pukul20.22\.
l1 II vT2 E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Jakarta. Bumi Aksara,2009) Cet ke 2 Hal: 17811 II V
13
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan
persiapan menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 233
1l il v
t4
Asep Herry Hermawan, Asra dan Laksmi Dewi.
Belajar&Pembelajaran Sekolah Dasar (Bandung: UPI Press,
2007) Cet 2. h.3
1,2 IIV
l5Sofan Amri. Pengembangan
Ktrikulum 2013 (Jakarta: PT.
& Model Pembelajaran dalam
Prestasi Pustakaraya, 201 3)t2 Ii V
16Imas Kurinasih& Berlin Sani, IrnplementasiKrihlum 2013
Konsep &Penerapan (Surabaya: KataPena,2Al4) h. 155-156l4 II v
l7Adul Maj id, P e r e n c an a a n P e mb e I aj a r an, (B andung:
PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2005),h. 15t4 II V
18Harjanto, Perencanaan Pengajararz, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1997), Cet 1, H.214 il V
l9Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), Edisi
2,h.79t4 II
V
20E. Mulyasa, KTSP Suattt Panduan Praktis, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 20A6),h.213t4 il t,
21 Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar t6 II
Peserta Didik Berdasarkon Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafi ndo Persada) hal.6 V22
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran ( Jakarata:
Prenada Media G*p, 2008) cet 4. H.200I7 II V
23Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran (Bandung:
PT. Ranaja Rosdakarya,2}ll) h. 19t7 II lv
24
Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013,
http:i/ruangilffeasikita.blosspot.con/2014 /03/lorikulum-
20 I 3JangkahJangkah-umum.html (diakses pada I 2 A zusutus
2014 Pukul 14.00)
20 II t,
25 PT.
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta:
RajaGrafi ndo Persada) hal. 8
22 il v26 PT.
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarla:
Raj aGrafi ndo Persada) hal.9
22 II v27
Direktur Jendral
Ktu'ikulum 2013,
2013), h.6
Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan., 23 II
v28 PT.
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajor
Peserta Didik Berdasarkan Kuriktlunt 201 3). (Jakarta:
RajaGrafindo Persada) hal. 1 03
24 IIV
29
Pendidikan Dasar, Sistem Penilaian
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.,
Direktur Jendral
Kurihtlum 2013,
2013), h.8
27 u V
30
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Pesertq Didik Berdasarkan Kr,trikuh.mt 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafi ndo Persada) hal.9
27 IIV
31Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Bertiasarkan Ktrikulum 2013). (Jakarta: pT.28 il 0J
RajaGrafindo Persada) hal. 1 61
32
Kunandar; Pe ni I a i an Aut e n t i k @ en i I ai an H as i I B e I aj a rPeserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafmdo Persada) hal. 1 0
29 IIM
JJ
Kunandar, Pe n i I ai an Aut e n t i k (P e n i I a i an Ha s i I B e I aj ar
Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafido Persada) hal.253
29 il V34
Sofa, Prosedur umum pembelajaran. Diakses dari
http ://massofa. wordprees s. com p ada 1 2 juni 2 0 I 1
30 u V35
Kunandar, Pe nilaian Autentik (Penil aian Has il B elaj ar
Peserta Didik Berdasarkan Kurihilum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafido Persada) hal. 1 0
30 II V36
Sukardi,. Evoluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi
Aksara,20ll), Cet 5. h.l731 II v
3tHarun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung:
CV Wacana Prima, 2009), h.63t II
V38
Kunandar, Pe n i I ai an Aut e n t ik (P e n i I a i an Has i I B e I aj a rPeserta Dildik Berdasarkan Kuril*ilr.un 201 3). (Jakarta: pT.
RajaGrafmdo Persada) hal.70
-) -) II V
39Imas Kurirmsih& Berlin Sani, ImplementasiKriktiltun 2013
Kons ep & Pener apon (Surabaya: KataPen a, 20I 4) h. 47JJ II V
40
Kunandar Pe n i I a ian A ut en t i k (P en i I a i an H as il B e laj a rPeserta Didik Berdosarkcrn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
Raj aGrafimdo Persada) hal. 5 9
34 II V
41
Kunandar Pe n i I ai an Aut en t i k (P e ni I ai an H as i I B e I aj ar
Peserta Nlik Berdasarkan l{urikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafiudo Persada) hal. 1 00
35 ilY
42Imas Kurinasih& Berlin Sani, Imp lemen t as iKrikulurn 2 0 t 3
Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena , Z0l4) h. 6l35 II lr
43 Kunandar Pe n il ai an A ut en t i k ( P enila i an H as i I B e laj a r 38 II 4^
Peserta Didik Berdasarknn Kurikulum 2013). (Jakarta: pT.
RajaGrafindo Persada) hal. I 59 b44
Imas Kurinasih& Berlin Sani, Implementas iKrikulum 2 0 I 3
Konsep & Penerapan (Surabaya: KataPena, 2014) h. 6238 u V
45
Kunandar Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik Berdasarksn Knrikulttm 2013). (Jakarta:
RajaGrafindo Persada) hal.25 1
PT. 4A II\,
46Imas Kurinasih& Berlin Sani, Implemen tas iKriknlum 2 0 I 3
Kons ep & P enerapan (Surabaya: KataPen a, 201 4) h. 6240 il v
47 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.89 41 u lU
48http ://historyofi ndonesi a.bl ogspot. com/pengerti an-
ekonomi.html, di akses pada 10 Desember 201341 II v
49Iskandar Putong, Ekonomi Mikro&Makro. (Jakarta: Ghalia,
2002) h. 1s41 II V
50Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), Cet 3. h.36742 II V
5lNanang Fatah, Ekonomi Dan Pernbiayaan Pendidikan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet 1, h.l142 II V
52Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan lVlakro,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2A02),Cet2, hal 16.43 II h
53
UIN Jakarta, Pedoman Penuliscut Skripsi Fakultas llmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syari.f
Hldayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H. 6l
46 III v
54
UIN Jakarta, Pedoman Penulisan Skripsi Fahtltas llnut
Tarbiyah dan Keguntan Universitas Islam Negri Syarrf
Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, ZAn). H. 62
46 IiIl-
55
UIN Jakarta, Pedoman Penulisart Skripsi Fakultas llmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H. 63
47 ilIV
56 UIN Jakarta, Pedoman Perutlisan Skriosi Fakultas llmu 47 III U
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syar{
Hidayatullah Jakart a, (Jakarta: UIN Press, 2A13). H. 64 V57
Suharsirni Arikunto, M anaj emen P enelit i an, (Jakarta: Rineka
Cipto, 2W7),h.23447 ilI V
58
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif:
Pemahaman Filosofis clan Metodologi ke Arah Peng,rctsaan
Model Aplikasr. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2007).
H. 191
48 ru[,
s9Iin Tri Rahayu, Observasi dan Wawancara, (Malang:
Bayumedia Publising, 2004) cet 1, h.7 5.48 ilI h
60
UIN Jakarta, Pedoman Peruilisan Skripsi Falailtas llmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri SyarfHidoyatullah Jakarta,(Jakarta: UIN Press, 2013). H.67
49 ilI v61
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII, h.321
49 III u
62
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII, h.341
50 IIIlY,
63
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif dan R &D, (Bandung: CV. Alfaveta, 2011), Cet
xII, h.345
50 III t,
64Iin Tri Ralrayu, Obseryasi dan LYayvancara, (Malang:
Bayumedia Publising, 2A0q cet 1, h.142-143.50 III V
65
http://dickozenid.blogspot. com/20 I 3/05/kelamahan-
kurikulum-2Ol3.html (diakses pada 05 Oktober 2014 pukul
14.00)
75 IV &
66
http://www.untirta.ac.id/berita-50 1 -artikel--kesiapan- guru-
menyonsong-kurikulum-20 i 3.html (diakses pada Z0 Oktober
2013 Pukul 20.00)
75 IV /L
67
http://harunarcom.blogspot.com/201 211 2/persiapan- guru-
dalam-men ghad api, html (di akses p ada 20 Oktober Pukul
20.22)
76 ry t,68
http ://kemdikbud. eo. i d/kemdikbudlartikei kurikulum2 0 1 376 IV v
(diakses pada?l Oktober 2014 Pukul 13.00)
69
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud,
Tanya jawab dan Opini Kurikulum 2013.
kemdiknas. go. id/kemdikbud/depan/tanya-j awab-d an-opini-
kurikulum2013/ (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul21.30)
76 ry L
70
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud,
Tanya jawab dan Opini Kurikulum 2013.
kemdiknas. go.id&emdikbudldepan/tanya-j awab-dan-opini-
kurjkulum20l3l (diakses pada 02 Oktober 2014 Pukul 21.30)
78 IV(,
Untuk memenuhi validasi skripsi yang berjudul Implementasi Kurikulum 2013Pada Nlata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 94 Jakarta, maka perlu pengujidaftar referensi untuk mengetahui sumber data yang diperoleh.
Jakarta, 04 Desember 2014
NIP. 1952090 031 001