Implementasi Dan Evaluasi

4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Nama : Ny. W Ruangan : Ruang 23 E RSUD Dr. Saiful Anwar RM No. : _________________ NO Dx Tangga l & Jam IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI 1 2 11-11- 2015 Pkl 09.30 Manajemen Krisis 1. Memberikan salam terapeutik kepada klien disertai perkenalan diri perawat kepada klien 2. Membuat kontrak kesepakatan dengan klienuntuk klien patuhi (klien harus tenang, tidak boleh gaduh gelisah, mematuhi perawat) 3. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien dengan menjelaskan mengapa klien dirawat dan prosedur serta terapi yang akan diberikan kepada klien 4. Menjelaskan prosedur yang akan klien terima (mendapatkan obat agar klien tenang, serta menjelaskan fungsi frekuensi, dosis, cara penggunaan) 5. Menjelaskan kepada klien untuk meminta bantuan jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas 6. Menjelaskan kepada klien tentang kebutuhan utamanya saat ini dan mendorong klien S: ”iya mbak, mbak risyda.” ”ngaten mbak kulo digowo mriki amarga stress, katah sing dipikirne, kulo mriki kersane mboten mikir terus” ”tapi lek kulo iling malih kulo ngelu, sirah loro (sambil menangis)” ”nggih mbak, kulo arepe noto keluarga, kulo pengen sembuh. Kulo berusaha sembuh.” ”kulo tasik ngelu mbak, pikirane tasik katah, mboten saget turu, kuwatir turu sak lawase.” ”iyo mbak. Sek ngelu. Engko kondo sampean lek ono opo-opo” O: - klien duduk berhadapan dengan perawat - klien memandang ke arah wajah perawat - klien berusaha mengungkapkan kesedihannya - klien tampak murung, banyak menangis, - klien menganggukkan kepala untuk menyetujui kesepakatan dengan perawat - A: Kognitif klien belum mampu mengingat kembali kebutuhan utama klien saat ini. Klien tidak mampu menyebutkan kembali tentang manfaat obat yang ia konsumsi, frekuensi untuk meminumnya, jenis obatnya. Klien mampu menyebutkan alasan ia dirawat di sini. Klien mampu menyebutkan kembali bagaimana cara meminta bantuan untuk memenuhi kebutuhannya. Afektif klien kooperatif ketika diajak berbincang dengan perawat, klien bersedia menerima arahan dari perawat untuk tenang Psikomotor klien menerima jabatan tangan perawat, klien mampu mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam sambil mengucapkan istighfar P: 1

description

Implementasi manajemen krisis dan gangguan proses pikir

Transcript of Implementasi Dan Evaluasi

Page 1: Implementasi Dan Evaluasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASIKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. W Ruangan : Ruang 23 E RSUD Dr. Saiful Anwar RM No. : _________________

NODx

Tanggal & Jam

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

1

2

11-11-2015

Pkl 09.30

Manajemen Krisis1. Memberikan salam

terapeutik kepada klien disertai perkenalan diri perawat kepada klien

2. Membuat kontrak kesepakatan dengan klienuntuk klien patuhi (klien harus tenang, tidak boleh gaduh gelisah, mematuhi perawat)

3. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien dengan menjelaskan mengapa klien dirawat dan prosedur serta terapi yang akan diberikan kepada klien

4. Menjelaskan prosedur yang akan klien terima (mendapatkan obat agar klien tenang, serta menjelaskan fungsi frekuensi, dosis, cara penggunaan)

5. Menjelaskan kepada klien untuk meminta bantuan jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas

6. Menjelaskan kepada klien tentang kebutuhan utamanya saat ini dan mendorong klien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

S:”iya mbak, mbak risyda.””ngaten mbak kulo digowo mriki amarga stress, katah sing dipikirne, kulo mriki kersane mboten mikir terus””tapi lek kulo iling malih kulo ngelu, sirah loro (sambil menangis)””nggih mbak, kulo arepe noto keluarga, kulo pengen sembuh. Kulo berusaha sembuh.””kulo tasik ngelu mbak, pikirane tasik katah, mboten saget turu, kuwatir turu sak lawase.””iyo mbak. Sek ngelu. Engko kondo sampean lek ono opo-opo”

O:- klien duduk berhadapan dengan perawat- klien memandang ke arah wajah perawat- klien berusaha mengungkapkan kesedihannya- klien tampak murung, banyak menangis,- klien menganggukkan kepala untuk menyetujui kesepakatan dengan perawat-

A:Kognitif klien belum mampu mengingat kembali kebutuhan utama klien saat ini. Klien tidak mampu menyebutkan kembali tentang manfaat obat yang ia konsumsi, frekuensi untuk meminumnya, jenis obatnya. Klien mampu menyebutkan alasan ia dirawat di sini. Klien mampu menyebutkan kembali bagaimana cara meminta bantuan untuk memenuhi kebutuhannya.Afektif klien kooperatif ketika diajak berbincang dengan perawat, klien bersedia menerima arahan dari perawat untuk tenangPsikomotor klien menerima jabatan tangan perawat, klien mampu mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam sambil mengucapkan istighfar

P:Klien belajar mengalihkan ingatan tentang masalah rumah tangganya, berlatih untuk mengontrol kesedihannya dengan teknik relaksasi nafas dalam disertai istighfar, mengingat kembali kebutuhan utamanya yaitu klien tenang dan berusaha sembuhPerawat mengevaluasi perkembangan klien esok hari yang telah diajarkan hari ini, mengajarkan klien tentang cara mengontrol pikiran dengan minum obat dan bercakap-cakap, mengulang manajemen krisis jika pasien masih labil, melanjutkan SP gangguan proses pikir jika

1

Page 2: Implementasi Dan Evaluasi

klien sudah stabilIMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. W Ruangan : Ruang 23 E RSUD Dr. Saiful Anwar RM No. : _________________

NODx

Tanggal & Jam

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

1 12-11-2015

Pkl 15.30

SP 1 Gangguan Proses Pikir1. Memberikan salam

terapeutik kepada klien

1. Membantu pasien mengorientasikan realitas: (panggil nama, orientasi waktu, orang dan tempat/lingkungan)

2. Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi (ADL, tidur, obat, religi)

3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya yang realistis.

4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan.

S:”waalaikumsalam””iya mbak baru bangun. Habis tidur lagi””Iya berkurang pusingnya.””Iya mbak mau””Bu sih, sekarang siang ya mbak?belum lihat jam””iya ingat, mbak risda. Itu faisal anak pertama. Suami sama anak kedua tadi keluar.””Sekarang masih di rumah sakit.””iya mbak butuh sabar.””iya””Sudah mandi sudah ganti ini. nanti aja sholatnya. Rokonya masih dipinjam.””iya mandi, makan minum, obat, ....””iya mbak nanti kalau pusingnya udah hilang sholat.””obatnya warna oranye, diminum jam 9 pagi dan malam. Obatnya biar bisa tidur”

O:- klien duduk di samping perawat- klien sesekali memandang ke arah wajah perawat dan sesekali ke arah depan dengan mata sayu- klien berusaha memahami apa yang diajarkan perawat sambil makan snack- klien menyebutkan kebutuhannya saat ini

A:Kognitif klien mampu mengingat nama perawat, dan mampu menyebutkan kembali kebutuhan utama klien saat ini. Klien berorientasi terhadap orang, tempat dan waktu. Klien mulai memahami sebagian tentang manfaat obat yang ia konsumsi, frekuensi untuk meminumnya, jenis obatnyaAfektif klien kooperatif ketika diajak berbincang dengan perawat, klien belum bersedia menerima arahan dari perawat untuk memenuhi kebutuhan dirinya (religi : sholat asar), klien tidak bersedia dibuatkan jadwal untuk memenuhi kebutuhannyaPsikomotor klien menerima jabatan tangan perawat, klien mampu menunjuk anak pertamanya ketika perawat orientasikan terhadap orang.

P:Klien mengingat kembali kebutuhan utama yang harus ia penuhi (ADL, tidur, obat, religi), berorientasi terhadap realitaPerawat mengevaluasi perkembangan klien esok hari yang telah diajarkan hari ini, mengulang

2

Page 3: Implementasi Dan Evaluasi

SP 1 point 4 membantu klien membuat jadwal untuk memenuhi kebutuhannya

3