Implementasi Corporate Sociel

15
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENGATASI EKSTERNALITAS PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Muhammad Zamroni Mahfudh 0910213105 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

description

BISNIS

Transcript of Implementasi Corporate Sociel

Page 1: Implementasi Corporate Sociel

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY DALAM MENGATASI

EKSTERNALITAS PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)Tbk.

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Muhammad Zamroni Mahfudh0910213105

JURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2013

Page 2: Implementasi Corporate Sociel

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAMMENGATASI EKSTERNALITAS PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Yang disusun oleh :

Nama : Muhammad Zamroni Mahfudh

NIM : 0910213105

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang

dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 5 Juli 2013

Malang, 5 Juli 2013

Dosen Pembimbing,

Dr. Asfi Manzilati, SE.,ME.

NIP. 19680911 199103 2 003

Page 3: Implementasi Corporate Sociel

Implementasi Corporate Social Responsibility dalam Mengatasi Eksternalitas PT. SemenIndonesia (persero) Tbk.

Muhammad Zamroni MahfudhDr. Asfi Manzilati, SE.,ME.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas BrawijayaEmail: [email protected]

ABSTRAK

Pembangunan ekonomi di suatu Negara dalam periode jangka panjang akan membawaperubahan mendasar dalam struktur ekonomi negara tersebut, yaitu dari ekonomi tradisional yangdititikberatkan pada sektor pertanian ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri.Mengingat perusahaan tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat dengan menimbulkaneksternalitas atas kegiatan produksinya, maka perusahaan juga perlu menyadari bahwa perusahaanterdiri dari para individu yang terlibat di dalamnya, yakni pemilik dan karyawanya. Sehinggaperusahaan seharusnya lebih peka dan tidak hanya memikirkan keuntungan finansial saja, melainkanharus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik, khususnya masyarakat beserta lingkungandi sekitar perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk eksternalitas yang terjadi pada PT. SemenIndonesia (persero) Tbk. dan implementasi Corporate Social Responsibility dalam mengatasieksternalitas tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenomlogi, dimanamembantu peneliti memasuki sudut pandang orang lain, dan berupaya memahami mengapa merekademikian. Data yang diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur, observasi dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan dimulai dari reading, coding, reducing, displaying danintepreting.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam prosesnya PT. Semen Indonesia (persero)Tbk. selain menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, industri juga membawadampak yaitu merusak lingkungan hidup, seperti mencemari udara, tanah dan air. Selain itu, industrijuga berpengaruh dalam mengubah tatanan serta pola kehidupan masyarakat dan keluarga.Mencermati sisi negatif industrialisasi tersebut, tidak adil manakala masyarakat harus menanggungbeban sosial. Harapanya PT. Semen Indonesia harus berkomitmen untuk turut mensejahterakankehidupan masyarakat sekitar sekaligus memelihara lingkungan sebagaimana tertuang dalam misiPerusahan “Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan(stakeholder)” melalui pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Karena masyarakat sekitarmerupakan bagian dari perusahaan, sehingga menjadi kewajiban Perseroan untuk terus berkembangbersama masyarakat sekitarnya.

Kata kunci : PT. Semen Indonesia (persero) Tbk., Eksternalitas, Corporate Social Responsibility

A. PENDAHULUAN

Menurut Hidayat (PantonaNews.com) mengatakan, bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi sektorindustri sebagai tulang punggungnya selalu diimbangi dengan pesatnya degradasi mutu kingkungan.Makin pesat pertumbuhan sektor industri hampir selalu mengakibatkan anjloknya mutu lingkungan.Kenapa mesti demikian, bukankah dalam mengembangkan industri apapun selalu disertai studikelyakan (feasibility study) yang meliputi Analisis Menganai Dampak Lingkungan (Amdal). Lantas,sejauh mana validitas dari Amdal tersebut, sudah benar-benar direalisasikan atau baru sekedarpelengkap evaluasi proyek. Ketika suatu industri di bangun untuk menghasilkan suatu output, disisilain berpotensi menyerap tenaga kerja mengurangi tingkat pengangguran. Namun ada hal lain yang

Page 4: Implementasi Corporate Sociel

harus di pikirkan dengan pengadaan suatu industri, yaitu dampak lingkungan yang di timbulkan olehproses produksi industri tersebut.

Persaingan industri semen nasional makin ketat. Setelah sempat tergerus pada awal 2011, kinimarket share atau pangsa pasar Semen Gresik Group kembali merangkak naik. Deputi Menteri BUMNBidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan mengatakan, ekspansiperusahaan-perusahaan semen swasta membuat perebutan pangsa pasar semen nasional makin sengit.

Untuk mencukupi kebutuhan semen nasional yang tiap tahun diperkirakan naik 5,5-7,9 persen,Semen Gresik Group terus berupaya melakukan ekspansi. Targetnya, pabrik baru di Tuban bisaberoperasi paling lambat awal 2012 dan pabrik baru Semen Tonasa beroperasi April 2012. Selain itu,perseroan terus mematangkan rencana pengembangan pabrik baru di Jawa Tengah dan Padang(SemenGresik.Com).

Industrialisasi merupakan bagian dari pembangunan. Di manapun aktivitas membangun ini akanselalu memiliki risiko. Prof. Otto Soemarwotto (pakar lingkungan) pernah mengemukakan,masalahnya bukan membangun atau tidak membangun, melainkan bagaimana membangun agarseklaligus mutu hidup dapat terus ditingkatkan (PantonaNews.com).

Saat ini, perusahaan mempunyai tambahan kewajiban yaitu melaksanakan Corporate SocialResponsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial sesuai yang tercantum pada pasal 74 Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang ini telahdisahkan pemerintah, sehingga pemerintah berharap semua perusahaan yang beroperasi di Indonesiamelaksanakan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut. Selain itu, sebagai PerusahaanBUMN yang berada di lingkungan masyarakat. PT Semen Gresik harus bertanggung jawab dankomitmen Perseroan dalam bidang sosial bertujuan untuk menciptakan positive emotional relationdengan masyarakat secara berkesinambungan. Wilayah aktivitas CSR Perseroan dalam bidang sosialmencakup penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastructure development), keagamaan (Religius),pendidikan (education), kesejahteraan sosial, kesehatan (health improvement), penghijauan(Regreening), tanggap darurat bencana (disaster emergency response). Namun apakah hal tersebutsudah terealisasikan di lingkungan masyarakat.

Mengingat perusahaan tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat denganmenimbulkan eksternalitas atas kegiatan produksinya, maka perusahaan juga perlu menyadari bahwaperusahaan terdiri dari para individu yang terlibat di dalamnya, yakni pemilik dan karyawanya.Sehingga perusahaan seharusnya lebih peka dan tidak hanya memikirkan keuntungan finansial saja,melainkan harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik, khususnya masyarakat besertalingkungan di sekitar perusahaan. Diakui atau tidak, dibalik maju dan berkembangnya pesatnya suatuperusahaan selalu disertai dengan peran masyarakat dan lingkungan. Karena masyarakat danlingkungan adalah sumberdaya yang dimiliki dan direproduksi oleh perusahaan.

Jadi, dengan melihat kondisi permintaan pasar yang terus meningkat hingga mendominasi pangsapasar nasional. Untuk mencukupi kebutuhan semen nasional. PT. Semen Indonesia Tbk. terusberupaya melakukan ekspansi. Hal ini akan berdampak pada tingginya permintaan lahan yangrencananya akan terus mematangkan pembangunan pabrik baru yang ada di jawa tengah dan padang,baik untuk aktivitas industri maupun untuk aktivitas pendukungnya. Dalam jangka panjang, melauikegiatan-kegiatanya diharapkan program CSR PT. Semen Indonesia Tbk. secara berkesinambungandapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul “Implementasi Corporate Social Responsibility dalamMengatasi Eksternalitas PT. Semen Indonesia (persero) Tbk.”

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ditetapkan Research Question dari penelitian ini,adalah :

1. Bagaimana bentuk eksternalitas yang ditimbulkan oleh PT. Semen Indonesia Tbk. dari prosesproduksi nya?

2. Bagaimana Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mengatasieksternalitas tersebut?

Page 5: Implementasi Corporate Sociel

B. KAJIAN PUSTAKA

Pasar Sebagai Sentral Penyelesaian Ekonomi (Neo Klasik)

Menurut Mankiw (2004), Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang ataujasa. Sebagai suatu kelompok, para pembeli menentukan seberapa banyak permintaan barang atau jasatersebut, dan sebagai suatu kelompok yang lain, para penjual menentukan seberapa banyak penawaranbarang atau jasa tersebut.

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkanpembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasauntuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yangmemengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapateori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasisumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasidan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksimanusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.

Kegagalan Pasar

Menurut Rinawati (2010) bahwa, kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapatberfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat.Dalam hal ini mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyakatau terlalu sedikit, dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidakterjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut.

Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitaslainya, dan semakin modern suatu perekonomian semakin besar dan semakin banyak kaitanya dengankegiatan-kegiatan lainya. Apabila semua keterkaitan antara kegiatan dengan kegiatan lainyadilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitastersebut tidak menimbulkan masalah. Akan tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang tidakmelalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah.

Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya beberapa factor, yaitu, 1) adanya barang bersama(common goods), 2) adanya ketidaksempurnaan pasar, 3) adanya barang publik, 4) adanya eksternalitas,5) adanya pasar tidak penuh (incomplete market), 6) adanya kegagalan informasi, 7) adanyaketidakpastian.

Peran Pemerintah

Peran pemerintah yang semakin besar dalam perekonomian tidak dapat dilepaskan dari kegagalanpasar (market failure). Kegagalan pasar inilah yang pada mulanya menjadi latar belakang dirasaperlunya campur tangan pemerintah. Mekanisme pasar melalui invisible hand dinilai tidak mampusecara efisien dan efektif dalam menjalankan fungsinya yang menurut Weimer dan Vinning (1992)adalah merupakan kegagalan pasar tradisional.

Namun kegagalan pasar hanyalah salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun tangan dalamperekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal (Mangkoesoebroto, 1999).Menurut Barton dalam Sasana (2004) menyebutkan pula bahwa, dalam ekonomi pasar yangdikendalikan oleh pemerintahan yang dipilih secara demokratis, hanya ada dua alasan bagi pemerintahuntuk masuk ke dalam aktivitas masyarakat, yaitu : social equity dan kegagalan pasar.

Berdasarkan alasan-alasan itu, secara garis besar peran pemerintah dengan public policies-nyaadalah mengkoreksi kegagalan pasar untuk memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber dayadan barang, serta merealokasi oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional dan

Page 6: Implementasi Corporate Sociel

nilai-nilai lainnya (Weimer dan Vinning, 1992). Menurut Barton dalam Sasana (2004) menyebutkanperan utama pemerintah secara garis besar yaitu :

1. Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan relatif pemerintahdalam perekonomian (keseimbangan sektor publik dan sektor swasta) dan penyediaan barang-barang publik serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

2. Peran regulator. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan masyarakattermasuk undang-undang yang mengatur dunia bisnis yang memadai untuk memfasilitasiaktivitas bisnis dan hak-hak kepemilikan pribadi.

3. Peran kesejahteraan sosial. Mencakup kebijakan-kebijakan yang mendorong pemerataan sosialdi negara yang bersangkutan seperti perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) danpenyediaan sejumlah barang publik campuran bagai masyarakat.

4. Peran mengelolan ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara umum dan kemakmuranekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang didesain untuk mendorong pertumbuhanekonomi yang stabil, full employment, inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran.

Eksternalitas

Menurut Nicholson (2002), bahwa suatu situasi dimana produksi atau konsumsi dari jenis barangtertentu mempengaruhi pihak ketiga yang sesungguhnya tidak terlibat dalam transaksi tersebut.

Aktivitas produksi perusahaan dapat berpengaruh secara langsung terhadap kesejahteraanindividu. Suatu perusahaan yang memproduksi polusi udara menyebabkan biaya pada individu yangtinggal di dekat perusahaan, dalam bentuk turunya tingkat kesehatan dan peningkatan debu sertalumpur. Efek yang serupa timbul dari perusahaan yang menyebabkan polusi air (misalnya, perusahaantambang yang membuang limbahnya ke danau, mengurangi nilai rekreasi danau bagi orang yang inginmemancing di danau). Dalam kasus tersebut, paling tidak pada inspeksi pertama, kelihatanyaperusahaan tidak akan memperhitungkan setiap biaya eksternal ini dalam mengambil keputusanmengenai jumlah yang harus di produksi.

Eksternalitas terjadi karena ada suatu syarat yang menyertainya, yaitu adanya pengaruh dari suatutindakan dan tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima. Eksternalitas dapat timbulsebagai akibat tindakan konsumsi dan eksternalitas ini dapat bersifat positif (menguntungkan) atau bisanegatif (merugikan). Sedangkan masalah eksternalitas yang sering muncul dalam pengelolaansumberdaya adalah berbagai dampak negatif, yang mengakibatkan manfaat yang di peroleh darisumberdaya sering tidak seimbang dengan biaya sosial yang harus di tanggung.

Barang Publik

Menurut Nicholson (2002), bahwa barang publik adalah barang yang memberikan manfaatnoneksklusif pada semua orang dalam suatu kelompok dan dapat diberikan kepada suatu penggunatambahan dengan biaya marjinal nol. Devinisi tersebut adalah barang yang apabila dikonsumsi olehindividu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya,barang publik sempurna (pure public good) didefinisikan sebagai barang yang harus disediakan dalamjumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat.

Kebutuhan barang pribadi dirasakan secara perorangan, sedangkan kebutuhan barang publikdirasakan secara bersama-sama oleh para individu dalam masyarakat. Manfaat yang dihasilkan olehbarang publik tidak terbatas pada konsumen tertentu saja yang membeli barang itu, akan tetapi jugabagi konsumen lainnya. Mekanisme pasar secara tepat dapat menggambarkan penyediaan barangpribadi. Mekanisme ini didasarkan pada pertukaran dan pertukaran hanya terjadi jika terdapat hakeksklusif bagi pihak yang membelinya. Suatu pasar menyediakan sistem dimana produsen akan akanmemproduksi barang jika konsumen membutuhkan barang itu. Hanya pihak yang bersedia membayarbarang itulah yang dapat memperoleh manfaat atas barang. Dalam kondisi ini, pasar menjadi efisien,karena transaksi pemanfaatan barang dianalogikan suatu tender terbuka dan setiap orang bolehmengikuti tender sehingga tidak ada yang dirugikan.

Page 7: Implementasi Corporate Sociel

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar danpenting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagiproses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruhterhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek Biotik,Abiotik dan kultural, dan. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup".

Sebuah AMDAL menjelaskan bagaimana sebuah proyek, seperti pembangunan jalan raya,pertambangan, bandar udara, atau pengembangan industrial lain bisa mempengaruhi manusia, binatang,tumbuhan, tanah, air, dan kualitas udara di suatu kawasan. Ini bisa juga dilihat pada masalah-masalahsosial, seperti penggusuran warga dan hilangnya sumberdaya kultural, seperti mata pencahariantradisional, tempat-tempat bersejarah atau yang bermakna spiritual, dsb. Sebuah AMDAL juga harusmendorong cara-cara pelaksanaan pekerjaan yang lebih sedikit menimbulkan kerugian, jika sebuahproyek diijinkan beroperasi.

Berlangsung tidaknya suatu kegiatan pembangunan didasarkan atas ada tidaknya dampak pentingdari kegiatan tersebut. Dampak penting yang dimaksudkan adalah perubahan yang sangat mendasarakibat adanya suatu kegiatan, sedangkan dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan akibatadanya kegiatan baik bersifat positif maupun negatif (Prihantoro, 1989).

Corporate Social Responsibility (CSR)

Terdapat beberapa definisi CSR. Salah satu yang cukup menarik adalah yang dibuat oleh lingkarstudi CSR Indonesia, yakni “upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampaknegatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalamranah ekonomi, sosial, dan lingkungan agar mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan”.Secara implisit definisi tersebut berarti mengajak perusahaan untuk bersungguh-sungguh dalam upayamemberikan manfaat atas kehadirannya bagi umat manusia saat ini. Meminimalkan dampak negatifadalah bagian dari usaha memberikan manfaat di masa yang akan datang (Rachman, 2011).

Dalam memberikan manfaat, perusahaan perlu memiliki prioritas dan strategi. Salah satu prioritaspenting adalah eksistensi perusahaan itu sendiri untuk menjadi lembaga bisnis berkelanjutan(kemampuan menghasilkan laba jangka panjang). Hal ini tentunya akan menjadi tujuan yang strategis.Kemampuan menghasilkan laba jangka panjang hanya akan terealisasi jika kehadiran perusahaan dapatberguna dan didukung oleh stakeholder.Dukungan stakeholder akan terwujud jika dampak negatifpada ranah sosial, ekonomi, dan lingkungan, bukan hanya dapat diminimalisir, tetapi justru dapatmemberikan dampak positif yang besar bagi stakeholder.

Program CSR yang meliputi pengurangan kemiskinan, pelestarian lingkungan, dan pembangunanekonomi berkelanjutan adalah bagian dari upaya pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. Halini berguna untuk membantu perusahaan dalam memperbaiki financial performance dan akses padamodal, meningkatkan corporate image dan penjualan/layanan jasa, memelihara kualitas kerja,memperbaiki keputusan pada isu-isu kritis, serta menangani risiko secara lebih efisien dan mengurangibiaya jangka panjang. Beberapa pihak mungkin tidak setuju dengan pernyataan bahwa tanggung jawabsosial dikaitkan profit perusahaan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika CSR bisa juga ditafsirkansebagai investasi, perusahaan akan menilai return yang didapatkan. Dengan demikian, CSR bisaditafsirkan sebagai sebuah tanggung jawab perusahaan (entitas bisnis) kepada stakeholder danshareholder.

Saat ini, pemahaman atas tanggung jawab sosial perusahaan banyak yang mengartikan hanyasebatas charity, philanthropy, dan community development. Bahkan, tak jarang tanggung jawab CSRtersebut hanya dibebankan pada bagian atau divisi tertentu. Padahal kenyataannya, kegiatan-kegiatan

Page 8: Implementasi Corporate Sociel

CSR merupakan suatu keputusan strategis yang melibatkan semua sumber daya perusahaan atau suatukeputusan strategis yang menyeluruh.

Kegiatan-kegiatan CSR dalam bentuk community development, charity, ataupun philanthropyyang saat ini berkembang di Indonesia masih merupakan kegiatan yang bersifat pengabdian kepadamasyarakat ataupun lingkungan yang berada tidak jauh dari lokasi tempat dunia usaha melakukankegiatannya. Sering kali kegiatan CSR belum dikaitkan dengan tiga elemen yang menjadi kunci daripembangunan berkelanjutan, yaitu aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa kitasebut triple bottom line. Sinergi dari ketiga elemen tersebut merupakan kunci dari konseppembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Pemangku Kepentingan dalam Kegiatan CSR

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baikbersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak langsung olehperusahaan (Dobrea, 2010). Dengan demikian, stakeholder merupakan pihak seperti pemerintah,perusahaan, masyarakat sekitar, lingkungan, lembaga diluar perusahaan (LSM dan sejenisnya),lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja perusahaan, kaum minoritas dan lain sebagainya yangkeberadaannya sangat mempengaruhi perusahaan.

Untuk memenuhi kontrak sosialnya (social contract) dalam masyarakat, perusahaan dihadapkankepada beberapa tanggung jawab sosial secara simultan kepada para pemangku kepentingan. Yangdimaksud pemangku kepentingan disini adalah orang atau kelompok yang mempengaruhi ataudipengaruhi oleh berbagai keputusan, kebijakan, maupun operasi perusahaan (Post dalam Solihin,2008). Jones (dalam Solihin, 2008) selanjutnya mengklasifikasikan pemangku kepentingan tersebut kedalam dua kategori, yaitu:

1. Inside stakeholders, terdiri atas orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadapsumber daya perusahaan serta berada di dalam organisasi perusahaan. Yang termasuk kedalam kategori inside stakeholders adalah pemegang saham (stockholders), para manajer(managers), dan karyawan (employees).

2. Outside stakeholders, terdiri atas orang-orang maupun pihak-pihak (constituencies) yangbukan pemilik perusahaan, bukan pemimpin perusahaan, dan bukan pula karyawanperusahaan, namun memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi olehkeputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Yang termasuk ke dalam kategorioutside stakeholders adalah pelanggan (customers), pemasok (suppliers), pemerintah(government), masyarakat lokal (local communities), dan masyarakat secara umum (generalpublic).

Pelaksanaan CSR oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Pelaksanaan CSR lainnya yang bersifat mandatory adalah pelaksanaan CSR yang dilakukan olehBUMN. BUMN yang berbentuk perseroan, memiliki karakteristik berbeda dengan perusahaankorporasi yang dimiliki sepenuhnya oleh swasta (private company). Pada perusahaan BUMNberbentuk perseroan, selain melekat tujuan perusahaan untuk memperoleh optimalisasi laba,perusahaan juga dituntut untuk memberikan layanan kepada publik. Misalnya, melalui Paket Januari1990, Menteri Keuangan membuat Surat Keputusan Menteri Keuangan yang mewajibkan BUMNmenyisihkan 1-5% dari laba yang mereka peroleh untuk membina Usaha Kecil dan Koperasi atau yangsaat ini diubah menjadi Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Peran BUMN dalammelaksanakan PKBL memiliki arti tersendiri untuk kondisi Indonesia saat ini, karena Indonesia saat initengah mengalami ancaman ledakan pengangguran. PKBL yang dilaksanakan oleh BUMN akan turutmenciptakan lapangan kerja sehingga dapat menyerap angkatan kerjayang selama ini belum dapatterserap oleh sektor formal (Solihin, 2008).

Berikut ini (dalam Riyanto, 2011) adalah rincian penyisihan laba bersih BUMN untuk kegiatanPKBL yang tertuang dalam Pasal 1 dan Pasal 9 Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-05/MBU/2007yang memuat substansi-substansi sebagai berikut :

Page 9: Implementasi Corporate Sociel

1. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil (PK) adalah program untuk meningkatkankemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melaui pemanfaatan bagian labaBUMN. Adapun Dana Kemitraan tersebut bersumber dari: (i) Penyisihan Laba setelah pajak(Laba Bersih) maksimal sebesar 2%, (ii) Jasa Administrasi pinjaman/margin/bagi hasil, bungadeposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional,dan (iii) Pelimpahan dan Program Kemitraan BUMN lain jika ada.

2. Program Bina Lingkungan (BL) adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakatoleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Adapun Dana Program BLini bersumber dari: (i) Penyisihan Laba setelah pajak (Laba Bersih) maksimal sebesar 2%,dan (ii) Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program BL.

C. METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan,maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan analisis observasi, wawancara dandokumentasi. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknikpengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar.

Teknik pengumpulan data disini memberikan penjelasan bagaimana cara yang dilakukan dalammengumpulkan data, apakah dengan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan ataudokumentasi.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2009) adalah “upaya yangdilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadisatuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yangpenting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifatkualitatif. Proses analisis data itu sendiri lebih cenderung pada deskripsi data yang diperoleh. Adapunlangkah – langkah analisa data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Membaca dan mempelajari data yang diperoleh, baik melalui wawancara, observasi maupundokumentasi.

2. Mengkodekan data agar memudahkan dalam mengolah.3. Mereduksi data dan mengsinkronkannya dengan kajian pustaka.4. Menyajikan data, baik dalam bentuk tabel maupun kalimat, sehingga dapat mempermudah

dalam penarikan kesimpulan.5. Menyimpulkan hasil analisis data yang telah dilakukan. Begitu matriks terisi, maka kesimpulan

awal dapat dilakukan.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Eksternalitas Perusahaan di Tengah Lingkungan Masyarakat

Pada bagian ini peneliti akan mengungkap bentuk kegiatan eksternalitas dari proses produksi olehPT. Semen Indonesia yang dulunya bernama PT. Semen Gresik, dan implementasi corporate socialresponsibility dalam mengatasi eksternalitas tersebut. Yang mana dari penelitian ini, akan diketahuieksternalitas yang diakibatkan proses produksi dari Semen sangat berpengaruh terhadap kesejahteraanmasyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan perusahaan.

Dampak dari pembangunan industri bahwa pembangunan industri yang berdampak langsungpada lingkungan terjadi berupa kenaikan kepadatan penduduk, penurunan produksi pertanian,penggusuran penduduk, dan konstruksi prasarana dan kompleks industri. Selanjutnya sebagai akibatdari penggusuran penduduk mengakibatkan terjadinya tekanan penduduk yang berakibat pada

Page 10: Implementasi Corporate Sociel

munculnya masalah lingkungan fisik berupa kerusakan lingkungan dan masalah sosial yaitu terjadinyaurbanisasi. Kenaikan tekanan penduduk mendorong penduduk melakukan urbanisasi ke kota yangberakibat pada meningkatnya penduduk kota. Peningkatan penduduk suatu kota berakibat padapeningkatan produksi limbah, terutama limbah rumah tangga.

Selama ini, perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntunganbagi masyarakat, seperti: memberikan kesempatan kerja, menyediakan barang yang dibutuhkanmasyarakat untuk konsumsi, membayar pajak, memberi sumbangan, dan lain-lain. Namun dibalik itusemua, keberadaan perusahaan ternyata juga banyak menimbulkan berbagai persoalan sosial danlingkungan, seperti: polusi udara, keracunan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kesewenang-wenangan, produksi makanan haram serta bentuk negative externalities lain (Harahap, dalam Hadi:2011).Gambar 1 : Jalur Lalu Lintas yang Dilewati Truck Muatan

Sumber: Penelitian Lapang 2013

Dari gambar di atas, bisa kita lihat bahwa jalur yang dilewati truck muatan yang keluar masuk kedalam pabrik PT. Semen Indonesia Tbk. terlihat sangat gersang dan berdebu. Hal ini akan sangatmengganggu warga sekitar yang tinggal di dekat kawasan tersebut.

Mencermati sisi negatif industrialisasi tersebut, tidak adil manakala masyarakat harusmenanggung beban sosial. Mengingat, masyarakat adalah pihak yang tidak memperoleh kontra prestasilangsung dari industrialisasi, terutama masyarakat garis bawah yang secara modal dan kesempatantidak memiliki akses terhadap hiruk pikuk industrialisasi. Sementara, justru mereka yang harusmenanggung dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Beberapa dampak yang terjadi di lingkunganmasyarakat, sebagai berikut:

1. Dampak Ekonomia. Meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar, Menyerap tenaga kerja sekitar perusahaan, urbanisasipenduduk menjadi modern serta bentuk indikator ekonomi lain.

b. Pemberian upah karyawan di atas rata-rata, Prioritas penggunaan tenaga kerja lokal dan perhatianserta keberpihakan terhadap kaum minoritas.

c. Pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan untuk publik baik untuk tujuan komersialmaupun non komersial (jalan, sarana olahraga, pasar dan sejenisnya).2. Dampak Lingkungan

a. Eksploitasi sumberdaya alam yang tidak seimbang, pemanasan global akibat berkurangnyapenghijauan yang diajadikan bahan baku produksi, dan sejenisnya.

b. Limbah, emisi debu, pencemaran air, pencemaran udara, konsumsi energi, dan sejenisnya.3. Dampak Sosial

a. Tingkat cedera atau penyakit akibat pekerjaan dan lainya.b. Perubahan pola pikir masyarakat menjadi modern, Kesenjangan Sosial.

Page 11: Implementasi Corporate Sociel

c. Dinilai dengan dampak kesehatan dan keselamatan konsumen, jumlah tuntutan konsumen akibatkelalaian perusahaan, informasi yang dibutuhkan konsumen dari satu produk yang sesuai standar dansebagainya.

Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh sebagian masyarakat Gresik tentang menurunya kualitashidup mereka, karena mereka tinggal di lingkungan industri yang aktivitas hari-harinya tidak pernahlepas dengan polusi udara yang efek jangka panjangnya dapat merugikan kesehatan dirinya. Sepertiyang terlihat di gambar berikut:

Gambar 2 : Jalur Lalu Lintas yang Dilewati Truck Muatan

Sumber: Penelitian Lapang 2013

Jalur keluar masuk pabrik yang masih di gunakan masyarakat untuk beraktifitas, mulai dariberkebun hingga aktifitas lainya. Dampak sosial lain, seperti kesenjangan antar daerah seringkalimenjadi permasalahan serius. Ketimpangan ekonomi misalnya, hal ini juga dapat terjadi antarkecamatan di Gresik. Seringkali ditemukan dalam satu Kabupaten, pertumbuhan ekonomi di masing-masing kecamatan mengalami kesenjangan, dan umumnya kecamatan yang berada di daerah perkotaandan yang padat dengan industri manufaktur akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibandingkan dengan kecamatan lain yang jarang industri. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Hery dalampembahasan sebelumnya, mengenai pola pikir masyarakat yang sangat jelas berbeda. Antaramasyarakat yang tinggal di daerah dekat dengan industri, dan yang jauh dengan industri (PT. SemenIndonesia). Mereka berpikir selangkah lebih maju dan responsive terhadap suatu masalah.

Implementasi Corporate Social Responsibility

Sebagai awal pengendalian dan pengawasan, melakukan perencanaan pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan merupakan hal yang dipandang penting. Perencanaan, menjadi satu dimensikeseriusan perusahaan dalam ikut berpartisipasi dan empathy terhadap berbagai masalah lingkungandan sosial.

Menurut Riyanto (2011) bahwa, tuntutan tanggung jawab sosial perusahaan terus berkembang.Tanggung jawab tak hanya pada pengembangan masyarakat di sekitar operasional perusahaan saja,tetapi juga terkait seluruh stakeholder, termasuk konsumen. Tanggung jawab yang lebih luas inidikenal dengan sebutan Corporate social responsibility (CSR).

Seperti yang kita ketahui, bahwa di masa lalu tanggung jawab lingkungan berada dalam ranahpublik, dimana pemerintah ditunjuk sebagai aktor untuk melaksanakan dan mengatur perilaku ramahlingkungan, baik melalui regulasi, sanksi dan tidak jarang melalui penawaran insentif. Sementarasektor swasta dianggap sebagai penyebab dari permasalahan lingkungan. Namun akhir-akhir inikalangan dunia bisnis menyadari akan pentinganya kombinasi antara isu pelestarian lingkungan dan

Page 12: Implementasi Corporate Sociel

pertumbuhan ekonomi bisnis. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan CSR perusahaan. Tidak terkecualiPT. Semen Indonesia Tbk. selaku perusahaan yang turut memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA).Harapanya PT. Semen Indonesia Tbk. juga dapat mengkombinasikan isu pelestarian lingkungandengan pertumbuhan perusahaan, karena dengan pelaksanaan CSR tersebut perusahaan mampumenciptakan hubungan yang selaras dan harmonis dengan lingkungan hidup serta pencitraan di matapublik.CSR dalam ISO 26000

ISO 26000 adalah standar internasional untuk tanggung jawab sosial atau social responsibility(SR). Tanggung jawab organisasi atas dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari keputusan danaktivitasnya pada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku etis dan transparan dalam berkontribusiterhadap pembangunan berkelanjutan, seperti kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; memperhatikanekspektasi pemangku kepentingan; menaati peraturan dan perundangan yang berlaku serta konsistendengan norma perilaku internasional; dan terintegrasi dalam organisasi dan diimplementasikan padaseluruh aktivitas organisasi yang terkait dengan organisasi tersebut (Rachman, 2011).

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tentang isu mengadopsi ISO 26000 dalamstrategi merencanakan CSR pada perusashaan dan mengenai pelaksanaan corporate socialresponsibility oleh Badan Usaha Milik Negara, menurut Riyanto (2011) bahwa, selain menjalankanprogram corporate social responsibility (CSR), juga menjalankan Program Kemitraan dan BinaLingkungan (PKBL).

Perbedaan Antara CSR dan PKBL

Perbedaan nya adalah, jika CSR merupakan beban perusahaan (expenses), hal maka PKBLmerupakan beban pemegang saham (shareholders) karena diambil dari laba bersih perusahaan yanghendak dibagikan sebagai deviden. Kelaziman praktek penyisihan laba bersih BUMN untukkepentingan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN tersebuttertuang dalam berbagai keputusan dan peraturan Menteri BUMN, dan terakhir diatur dalam PeraturanMenteri BUMN Nomor: Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negaradan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Inti dari perbedaan mendasar antara CSR dan PKBL adalah :1. Terletak pada dasar hukum yang berbeda2. Kepada siapa laporan CSR dan PKBL itu di pertanggung jawabkan3. Dari segi pendanaan program tersebut.

Kondisi Umum CSR PT. Semen Indonesia Tbk.

Untuk Visi dan Misi CSR dalam tatanan program, Perseroan menciptakan acuan yang menjadipola dasar pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL merupakan programyang menjadi wadah partisipasi Perseroan dalam menjaga keseimbangan lingkungan danpemberdayaan masyarakat. Program Bina Lingkungan merupakan sarana untuk menjagakeseimbangan pasca kegiatan produksi. Minimal, menjaga agar kondisi lingkungan tetap sama dengansebelum adanya penambangan. Di sisi lain, Program Bina Lingkungan diterjemahkan dalam enambidang besar yakni bencana alam, peningkatan pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan,peningkatan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam.

Tanggung jawab sosial dan komitmen PT. Semen Indonesia dalam bidang sosial bertujuan untukmenciptakan “positive emotional relation” dengan komunitas secara berkesinambungan. PT. SemenIndonesia dalam bidang sosial mencakup penyediaan sarana umum, keagamaan, pendidikan,kesejahteraan sosial, kesehatan, revitalisasi seni-budaya, tanggap darurat bencana (disaster emergencyresponse) dan olahraga.

Tanggung jawab sosial PT. Semen Indonesia dalam bidang ekonomi difokuskan pada upayapengembangan pola pendampingan usaha kecil dan koperasi, baik terikat atau tidak dengan bisnisSemen Indonesia melalui penyaluran dana dan pembinaan yang berkesinambungan, denganmengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, professional dan etika. Berkembangnya pola

Page 13: Implementasi Corporate Sociel

pendampingan usaha kecil dan koperasi itu diharapkan akan memacu potensi usaha kecil agar menjaditangguh dan mandiri (termasuk layak berhubungan dengan bank dalam pengelolaan finansialusahanya).

Sedangkan tanggung jawab sosial dalam bidang lingkungan adalah menunjang pembangunanmasyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. PT. Semen Indonesia sangatmenyadari bahwa pencapaian kerja finansial dan sosial, tidak akan efektif tanpa didukung olehkepedulian untuk menjaga keberlanjutan lingkugan (Sustainability report, Semen Indonesia, 2012).

Program Kemitraan

Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007, penyediaan anggaran untukpelaksanaan PKBL diambil dari penyisihan laba bersih dari perusahaan. Anggaran yang tesedia,disalurkan melalui Program Kemitraan dalam bentuk pinjaman kemitraan bagi para pelaku usaha kecilmenengah dan koperasi (UMKM). Sebagian lagi disalurkan melalui Bina Lingkungan untukmembantu pembangunan sarana/prasarana publik dan infrastruktur lainya yang ditujukan untukpeningkatan kualitas hidup masyarakat (Sustainability Report, Semen Indonesia, 2012).

Bantuan pinjaman kemitraan pada pelaku UMKM yang disebut mitra binaan, ditujukan untukmemberdayakan kegiatan usaha mereka sehingga menjadi lebih berkembang dan memiliki daya saing.Pemberian pinjaman kemitraan disertai pembinaan, berupa pendampingan dan promosi termasukmenyertakan mereka dalam pameran. Penyaluran dan PK dalam bentuk pinjaman kemitraan, jugamenjadi mekanisme kemanfaatan tidak langsung yang bisa dirasakan masyarakat atas keberadaanperseroan, sekaligus alternatif mengatasi dampak negatif yang timbul dari keterbatasan kesempatankerja bagi tenaga kerja lokal. Dengan berkembangnya kegiatan UMKM mitra binaan, diharapkan dapatmenyerap lebih banyak penduduk setempat sebagai tenaga kerja.

Program Bina Lingkungan

Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan BinaLingkungan, maka pelaksanaan BL meliputi:

1. Sektor Bencana AlamBantuan kepada korban bencana alam, diantaranya bantuan 12.000 paket sembako senilai Rp.1,5 miliar, yang diberikan kepada masyarakat korban banjir di Kabupaten Tuban, KabupatenBojonegoro, Kabupaten Lamongan. Selain itu, bantuan bagi korban lumpur panas Lapindo diKecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bantuan diberikan kepada korbanluapan lumpur yang ada di Desa Siring, Desa Ketapang, Desa Pematon dan Desa Gempolsari.Bantuan yang diberikan pada bulan januari 2012 sebesar Rp. 234.750.000.

2. Sektor pendidikanBantuan beasiswa kepada pelajar yang kurang mampu dan pelajar berprestasi di wilayahGresik dan Kabupaten Tuban, dengan nilai total Rp. 1.797.150.000. Jumlah tersebutdisalurkan antra lain dalam bentuk beasiswa peralatan sekolah bagi 1.908 pelajar kurangmampu, dan bantuan Program Bimbingan Belajar Kelas Khusus untuk siswa jenjang kelas 9,sebanyak 170 siswa.Di bidang pendidikan informal, PT. Semen Indonesia Tbk. juga telah menyelenggarakanbeberapa kegiatan, pelatihan keterampilan dan kewirausahaan berbasis kompetensi dankemasyarakatan, bidang teknisi telepon selular. Pelatihan diikut oleh kalangan generasi mudayang berasal dari 25 desa di area “ring 1” sekitar pabrik.

3. Sektor KesehatanDemikian untuk kesehatan, penyuluhan kesehatan kepada karyawan yang diselenggarakandalam seklai dalam setiap bulan, dengan topik: penyakit asam urat, penyakit hipertensi,penyakit akibat kerja, pengaruh beban kerja terhadap kesehatan karyawan, pengendalianresiko bising di tempat kerja.Selain itu, pengusahaan air bersih, program sanitasi, klinik gratis merupakan salah satu upayaperusahaan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat.

4. Sektor Prasarana & Sarana Umum

Page 14: Implementasi Corporate Sociel

Bantuan pembuatan 30 tenda pedagang kaki lima (PKL), yang pelaksanaanya bekerja samadengan Dinas Pariwisata. Selain itu pembangunan toilet dan tempat wudlu di beberapasekolah, yang ditujukan untuk menunjang kegiatan pendidikan terutama dalam halpeningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.

5. Sektor Sarana IbadahPT. Semen Indonesia Tbk. selama tahun 2012 terealisir sebesar hampir Rp. 7,7 M meliputiperbaikan masjid/musholla dan selama bulan Ramadhan 1433 H, telah memberikan bantuan16.700 paket sembako senilai Rp. 1,7 M kepada masyarakat di wilayah Gresik dan KabupatenTuban. Mereka yang mendapatkan bantuan paket sembako adalah masyarakat yang berbedadi sekitar lokasi pabrik.

6. Sektor Pelestarian AlamUntuk pelestarian alam, PT. Semen Indonesia Tbk. melakukan penenaman pohon mahoni disepanjang turus Jalan Soko sampai dengan Singgahan yang jaraknya sekitar 29 KM sebanyak3.940 batang dalam upaya pengurangan emisi karbon dan penanggulangan pemanasan global.Dana yang di realisasikan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 409.080.000.

Dengan adanya program CSR yang berkelanjutan harusnya memberikan dampak positif danmanfaat yang lebih besar bagi setiap elemen masyarakat, baik kepada perusahaan itu sendiri berupacitra perusahaan dan para stakeholder yang terkait. Memang tujuan dari keberlanjutan ini diharapkandapat membantu menciptakan kehidupan di masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiapkegiatan tersebut akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara terus menerus,membangun dan menciptakan kesejahteraan dan kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalamprogram tersebut. Namun dalam kenyataannya masih belum terjadi pemerataan kesejahteraan di setiappemangku kepentingan dan hanya sebagian pihak saja yang diuntungkan dalam kegiatan tersebut.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Eksternalitas

Keberadaan perseroan di tengah lingkungan masyarakat, dapat membawa perubahan positifmaupun negatif.a. Eksternalitas positif, seperti perubahan struktur masyarakat yang modern, urbanisasi penduduk

yang berpindah ke Gresik. Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Sebagaipenduduk asli Gresik menanggapi perubahan tersebut merupakan fenomena yang kurangmenyenangkan.

b. Eksternalitas negatif, seperti polusi dan pencemaran limbah akibat proses produksi PT. SemenIndonesia Tbk.

Implementasi CSR

a. PT. Semen Indonesia Tbk. mengadopsi ISO 26000 dalam strategi merencanakan dan pelaksanaanCSR pada perusahaan.

b. Dalam implementasinya, PT. Semen Indonesia Tbk. sebagai BUMN bertanggung jawabmemenuhi harapan masyarakat dan kesejahteraan para stakeholder nya, perseroan lebihmengarah pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Saran

a. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ini sudah bagus, baik dalam implementasinyamaupun hasil yang didapat. Namun, terdapat masalah polusi dan pencemaran limbah terkaitkondisi lingkungan yang kian hari semakin menurun kualitasnya. Dengan adanya bantuan-bantuan yang telah diberikan Perseroan, bukan berarti masyarakat sudah terbebas dari polusi ataupencemaran limbah. Harapanya Perseroan lebih memperhatikan pengendalian, pengelolahanlimbah serta pengawasan terhadap lingkungan.

Page 15: Implementasi Corporate Sociel

b. PT. Semen Indonesia Tbk. hendaknya merefleksikan keinginan dari suatu bisnis untukmenjadikan perbaikan sosial dan lingkungan, sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar tanggungjawab ekonomi dan hukum, dengan kata lain program CSR nya juga harus bersifat sukarela.

c. Keterbukaan antara Perseroan dengan para stakeholder nya, terkait membuat pembukuanbeberapa laporan tahunan kinerja perusahaan. Namun, perlu ditegaskan atau dipublikasikan lagipada masyarakat agar tidak ada salah paham atau ketidakjelasan. Misal tentang bantuan yangtelah diberikan pada masyarakat.

Daftar Pustaka

Hadi. Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mankiw, N. G. 2004. Principles of Economics (third ed.). Jakarta: Salemba Empat

Moleong, Lexy J. 2009.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakaya.

Nicholson, Walter. 2002.Mikroekonomi Intermediate. Jakarta : Erlangga

Prihantoro, L. (1989).Manusia dan Lingkungan Hidup. Bandung: FPMIPA-IKIP

Rachman, Nurdizal M., Asep, Efendi., dan Emir, Wicaksana. 2011. Panduan LengkapPerencanaan CSR. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rinawati, Anita. 2010. Eksternalitas Sebagai Salah Satu Penyebab Kegagalan Pasar. JurnalEkonomi Mikro Vol. 8 : 49-62

Riyanto, Agus S. 2011. PKBL : Ragam Derma Sosial BUMN. Cetakan Pertama. Jakarta: BananaPubliser.

Sasana, Hadi. 2004. Kegagalan Pemerintah Dalam Pembangunan. Jurnal EkonomiPembangunan Vol. 1 : 31-38

Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility : from Charity to Sustainability. Jakarta:Salemba Empat.

Semen Indonesia. 2012. Sustainability Report. Jakarta : Borobudur

UU Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak LingkunganHidup".

UU Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas”

Weimer, David L, and Aidan R. Vinning. 1992. Policy Analysis Concepts and Practice. PrenticeHall, New Jersey.

Hidayat, Atep. 2011. Industri Sejalan dengan Lingkungan. http://www.pantonanews.com/371-industri-sejalan-lingkungan-. Diakses Tanggal 7 Februari 2013.

Semen Gresik, Permintaan Semen Nasional Meningkat.http://www.semengresik.com/ina/post/Permintaan-Semen-Nasional-Terus-Meningkat.aspx.Diakses Tanggal 7 Februari 2013.