IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE
Transcript of IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE
PADA BACKEND SISTEM INFORMASI ATLANTAS
BERBASIS WEBSITE
LAPORAN SKRIPSI
CALVIN SEVIRO BIMA SAKTI
4816040105
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE PADA
BACKEND SISTEM INFORMASI ATLANTAS BERBASIS
WEBSITE
LAPORAN SKRIPSI
Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh
Diploma Empat Politeknik
CALVIN SEVIRO BIMA SAKTI
4816040105
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Calvin Seviro Bima Sakti
NIM : 4816040105
Tanggal : 04 Agustus 2020
Tanda Tangan :
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi diajuakan oleh :
Nama : Calvin Seviro Bima Sakti
NIM : 4816040105
Program Studi : TI
Judul Skripsi :IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
MICROSERVICE PADA BACKEND SISTEM
INFORMASI ATLANTAS BERBASIS WEBSITE
Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Selasa, Tanggal 04,
Bulan Agustus, Tahun 2020 Dan dinyatakan LULUS.
Disahkan oleh
Pembimbing I : Indra Hermawan, S.Kom., M.Kom.
Penguji I : Risna Sari, S.Kom., M.T.I.
Penguji II : Hata Maulana, S.Si., M.T.I.
Penguji III : Yoyok Sabar Waluyo, S.S., M.Hum.
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom
NIP. 197802112009121003
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirohanirohim, Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE PADA BACKEND
SISTEM INFORMASI ATLANTAS BERBASIS WEBSITE”. penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Terapan Politeknik. Dalam Skripsi ini dibuat sistem integrasi antar kesatuan unit
lalu lintas yaitu unit bagian kecelakaan dan tilang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini di masa pandemic sepert ini. oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
A. Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom., selaku ketua jurusan teknik informatika
Politeknik Negeri Jakarta yang sudah menyediakan waktu dan tenaga untuk
melaksanakan sidang skripsi.
B. Risna Sari, S.Kom., M.T.I., selaku KPS yang sudah menyediakan waktu dan
tenaga untuk melaksanakan sidang skripsi.
C. Indra Hermawan, S.Kom.,M.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
D. Kombes. Pol. Azis Andriansyah, S.H., S.I K., M.Hum., selaku Kepala Polres
Depok yang sudah mengizinkan penulis untuk meneliti di salah satu satuan di
polres.
E. Bripda Eka dan Pak Pranyoto, selaku staff satlantas yang sudah bersedia
diwawancara oleh penulis untuk melakukan analisis data.
F. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
moral maupun materil.
G. Aditta Nia Rahayu dan Aditya Dirgantara, selaku teman sekelompok skripsi
penulis yang tetap kompak dalam mengerjakan skripsi ini meskipun sedang
masa pandemi.
H. Bowi Andreyano, selaku teman CCIT PNJ angkatan 2017 yang membantu dan
menghibur saat terjadi kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.
vi
I. Rahmawati Putri, selaku teman CCIT yang membantu dan menghibur saat
terjadi kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.
J. Teman-teman PECINTA BOBA, yang membantu dan menghibur penulis saat
terjadi kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, Juli 2020
Penulis
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Calvin Seviro Bima Sakti
NIM : 4816040105
Program Studi : Teknik Informatika & Komputer
Jurusan : Teknik Informatika
Jenis karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk
memberikan kepada Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE PADA BACKEND SISTEM
INFORMASI ATLANTAS BERBASIS WEBSITE
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 04 Agustus 2020
Yang menyatakan
( Calvin Seviro Bima Sakti )
viii
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MICROSERVICE PADA BACKEND
SISTEM INFORMASI ATLANTAS BERBASIS WEBSITE
Abstrak
Jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Wilayah Depok dari tahun 2017 sampai
2019 mengalami fluktuasi, dati tahun 2017 sebanyak 33.600 kasus, 2018 sebanyak 52.100
kasus dan 2019 sebanyak 42971 kasus. Dalam setiap tahunnya peningkatan pelanggaran
terjadi dan kemampuan aplikasi dalam pendistribusian data akan menurun. Hal ini terjadi
pada Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok, dengan semakin banyaknya penanganan
pencatatan data kecelakaan dan data pelanggaran yang terjadi di Kota Depok tentunya
harus diimbangi dengan peningkatan sistem sebagai media pelaporan secara online. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan untuk memecahkan proses tersebut perlu adanya
sebuah arsitektur baru yaitu microservice. Microservice memungkinkan pengembangan
fungsi perangkat lunak dipecah menjadi bagian – bagian service yang kecil dan terfokus
menjadikan service akan memiliki kemampuan resource yang bisa diatur dengan tepat dan
membagi fungsionalitas aplikasi menjadi layanan yang kecil dan saling berhubungan
menjadi satu kesatuan bisnis proses aplikasi. Arsitektur ini mengintegrasikan data antar
satuan dan mendistribusikan data terkait adanya kasus pelanggaran lalu lintas atau
kecelakaan yang terjadi secara realtime oleh petugas polisi setempat serta menyajikan
informasi data pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang spesifik..
Kata Kunci : Pelanggaran, Microservice, Lalu Lintas, Service
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi DAFTAR TABLE ................................................................................................ xiii BAB I……… ........................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 2 1.4 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 3 1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi ...................................................................... 3 BAB II………………………………………………………… .............................. 4
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4 2.1 Sistem Informasi ........................................................................................ 4
2.2 Microservice .............................................................................................. 4 2.3 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 4 2.4 Rapid Application Development ............................................................... 4
2.4.3 Implementation .......................................................................................... 8 2.4.4 Testing ..................................................................................................... 11
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 11 BAB III…………. ................................................................................................. 13
PERENCANAAN DAN REALISASI ................................................................... 13 3.1 Perancangan Program Aplikasi ............................................................... 13 3.1.1 Metode Penelitan ..................................................................................... 13
3.1.2 Deskripsi Sistem ...................................................................................... 14
3.1.3 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 14 3.1.4 Cara Kerja Program Aplikasi .................................................................. 15 3.1.5 Rancangan Program Aplikasi .................................................................. 17 3.2 Realisasi Program Aplikasi ..................................................................... 34 3.2.1 Kecelakaan Service .................................................................................. 34
3.2.2 Tilang Service .......................................................................................... 37 3.2.3 User Service ............................................................................................ 37 BAB IV……….. .................................................................................................... 63 PEMBAHASAN .................................................................................................... 63 4.1 Pengujian ................................................................................................. 63
4.2 Deskripsi Pengujian ................................................................................. 63 4.3 Prosedur Pengujian .................................................................................. 63
4.4 Data Hasil Pengujian ............................................................................... 65 4.4.1 Black Box Testing ................................................................................... 65 4.4.2 Integration Testing .................................................................................. 84 4.5 Evaluasi ................................................................................................... 91 4.5.1 Evaluasi Hasil Black Box Testing ............................................................ 91
x
4.5.2 Evaluasi Hasil Integration Testing .......................................................... 92 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 93 5.2 Saran ........................................................................................................ 93 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 94 LAMPIRAN ........................................................................................................... 96
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Kerja Microservices sistem informasi atlantas .......................... 16 Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem informasi atlantas ..................................... 17 Gambar 3.3 Activity Diagram Login ..................................................................... 18 Gambar 3.4 Activity Diagram Logout ................................................................... 19 Gambar 3.5 Activity Diagram Menambah Data Kecelakaan ................................. 20
Gambar 3.6 Activity Diagram Mengubah Data Kecelakaan ................................. 21 Gambar 3.7 Activity Diagram Export Data Kecelakaan ........................................ 22 Gambar 3.8 Activity Diagram Menambah Data Kendaraan .................................. 23 Gambar 3.9 Activity Diagram Mengubah Data Kendaraan ................................... 24 Gambar 3.10 Activity Diagram Menambah Data Korban ..................................... 25
Gambar 3.11 Activity Diagram Mengubah Data Korban ...................................... 26
Gambar 3.12 Activity Diagram Menambah Master Data ...................................... 27
Gambar 3.13 Activity Diagram Menghapus Master Data ..................................... 28 Gambar 3.14 Activity Diagram Mengubah Master Data ....................................... 29 Gambar 3.15 Activity Diagram Menambah Petugas ............................................. 30 Gambar 3.16 Activity Diagram Mengubah Status Petugas ................................... 31
Gambar 3.17 Activity Diagram Export Bukti Pelanggaran Lalu Lintas ................ 32 Gambar 3.18 ER Diagram Microservice ................................................................ 33
Gambar 3.18 Potongan Kode Controller Tambah Data Jenis Kendaraan .............. 38 Gambar 3.19 Potongan Kode Controller Tampil Data Jenis Kendaraan ............... 39 Gambar 3.20 Potongan Kode Controller Hapus Data Jenis Kendaraan................. 39
Gambar 3.21 Potongan Kode Controller Detail Data Jenis Kendaraan ................. 40 Gambar 3.22 Potongan Kode Controller Update Data Jenis Kendaraan ............... 40
Gambar 3.23 Potongan Kode Controller Insert Data Jenis Tabrakan .................... 41 Gambar 3.24 Potongan Kode Controller Show Data Jenis Tabrakan .................... 41
Gambar 3.25 Potongan Kode Controller Delete Data Jenis Tabrakan................... 42 Gambar 3.26 Potongan Kode Controller Detail Data Jenis Tabrakan ................... 42 Gambar 3.27 Potongan Kode Controller Update Data Jenis Tabrakan ................. 43
Gambar 3.28 Potongan Kode Controller Insert Data Jenis Kondisi Korban ......... 43
Gambar 3.29 Potongan Kode Controller Show Data Jenis Kondisi Korban ......... 44 Gambar 3.30 Potongan Kode Controller Delete Data Kondisi Korban ................. 44 Gambar 3.31 Potongan Kode Controller Detail Jenis Kondisi Korban ................. 45 Gambar 3.32 Potongan Kode Controller Update Jenis Kondisi Korban ............... 45 Gambar 3.33 Potongan Kode Controller Insert Data Pasal Pelanggaran ............... 46
Gambar 3.34 Potongan Kode Controller Show Data Pasal Pelanggaran ............... 46 Gambar 3.35 Potongan Kode Controller Delete Data Pasal Pelanggaran ............. 47 Gambar 3.36 Potongan Kode Controller Detail Data Pasal Pelanggaran .............. 47 Gambar 3.37 Potongan Kode Controller Update Data Pasal Pelanggaran ............ 48 Gambar 3.38 Potongan Kode Controller Insert Data Petugas................................ 49
Gambar 3.39 Potongan Kode Controller Show Data Petugas................................ 49 Gambar 3.40 Potongan Kode Controller Website Detail Data Petugas ................. 50
Gambar 3.41 Potongan Kode Controller Update Status Petugas ........................... 51 Gambar 3.42 Potongan Kode Controller Insert Data Kecelakaan ......................... 52 Gambar 3.43 Potongan Kode Controller Website Show Data Kecelakaan ........... 52 Gambar 3.44 Potongan Kode Controller Export Data Kecelakaan........................ 53 Gambar 3.45 Potongan Kode Controller Detail Data Kecelakaan ......................... 54
xii
Gambar 3.46 Potongan Kode Controller Update Data Kecelakaan ....................... 54 Gambar 3.47 Potongan Kode Controller Website Insert Data Kendaraan ............. 55 Gambar 3.48 Potongan Kode Controller Website Show Data Kendaraan............. 56 Gambar 3.49 Potongan Kode Controller Website Detail Data Kendaraan ............ 56 Gambar 3.50 Potongan Kode Controller Website Update Data Kendaraan .......... 57
Gambar 3.51 Potongan Kode Controller Insert Data Korban ................................ 58 Gambar 3.52 Potongan Kode Controller Show Data Korban ................................ 58 Gambar 3.53 Potongan Kode Controller Detail Data Korban Kecelakaan ............ 59 Gambar 3.54 Potongan Kode Controller Update Data Korban Kecelakaan .......... 60 Gambar 3.55 Potongan Kode Controller Insert Surat Operasi ............................... 61
Gambar 3.56 Potongan Kode Controller Show Surat Operasi ............................... 61 Gambar 3.57 Potongan Kode Controller Website Detail Surat Operasi ................ 62 Gambar 3.58 Potongan Kode Controller Website Update Surat Operasi .............. 62
Gambar 4.1 Integrasi API Gateway ke Kecelakaan Service .................................. 85 Gambar 4.2 Integrasi API Gateway ke Kecelakaan Service (Offline) ................... 86 Gambar 4.3 Integrasi API Gateway ke Tilang Service .......................................... 87 Gambar 4.4 Integrasi API Gateway ke Tilang Service (Offline) ........................... 88
Gambar 4.5 Integrasi API Gateway ke User Service ............................................. 89 Gambar 4.6 Integrasi API Gateway ke Tilang dan Kecelakaan Service................ 90
Gambar 4.7 Integrasi API Gateway ke Tilang(Offline) dan Kecelakaan Service . 91
xiii
DAFTAR TABLE
Tabel 1. Simbol Use Case Diagram ......................................................................... 5 Tabel 2. Simbol Activity Diagram ............................................................................ 7 Tabel 3. Simbol Class Diagram ............................................................................... 8 Tabel 4. Master Kendaraan Controller ................................................................... 34 Tabel 5. Master Tabrakan Controller ..................................................................... 35
Tabel 6. Master Kondisi Controller ....................................................................... 35 Tabel 7. Master Jalan Controller ............................................................................ 35 Tabel 8. Kecelakaan Controller.............................................................................. 36 Tabel 9. Kendaraan Controller ............................................................................... 36 Tabel 10. Korban Controller .................................................................................. 36
Tabel 11. Surat Operasi Controller ........................................................................ 37
Tabel 12. Tilang Controller .................................................................................... 37
Tabel 13. User Controller ....................................................................................... 38 Tabel 14. Rencana Pengujian Black Box Testing ................................................... 64 Tabel 15. Pengujian Login ..................................................................................... 66 Tabel 16. Pengujian Logout ................................................................................... 67
Tabel 17. Pengujian Melihat Data Master ............................................................. 67 Tabel 18. Pengujian Menambah Data Master Kecelakaan .................................... 68
Tabel 19. Pengujian Mengubah Data Master ......................................................... 70 Tabel 20. Pengujian Menghapus Data Master ....................................................... 74 Tabel 21. Pengujian Melihat Data Petugas ............................................................ 75
Tabel 22. Pengujian Menambah Data Petugas ....................................................... 75 Tabel 23. Pengujian Mengubah Data Petugas........................................................ 76
Tabel 24. Pengujian Melihat Data Kecelakaan ...................................................... 77 Tabel 25. Pengujian Menambah Data Kecelakaan ................................................ 77
Tabel 26. Pengujian Mengubah Data Kecelakaan ................................................. 78 Tabel 27. Pengujian Melihat Data Kendaraan ....................................................... 78 Tabel 28. Pengujian Menambah Data Kendaraan .................................................. 79
Tabel 29. Tabel Pengujian Mengubah Data Kendaraan......................................... 80
Tabel 30. Pengujian Melihat Data Korban ............................................................. 81 Tabel 31. Pengujian Menambah Data Korban ....................................................... 81 Tabel 32. Tabel Pengujian Mengubah Data Kendaraan......................................... 82 Tabel 33. Pengujian Melihat Data Surat Operasi ................................................... 83 Tabel 34. Pengujian Menambah Data Surat Operasi ............................................. 83
Tabel 35. Tabel Pengujian Mengubah Data Surat Operasi .................................... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sistem transportasi merupakan inti suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki
banyak penduduk serta aktivitas. Selain itu sistem transportasi merupakan hal yang
krusial dalam menentukan keefektifan suatu kota. Pergerakan penduduk dan
aktifitas ekonomi yang menggerakkan kota sangat tergantung pada sistem
transportasi yang sebagian besar dilayani oleh angkutan umum. Banyak sekali
kasus pelanggaran lalu lintas di jalan raya yang dilakukan oleh pemakai jalan yang
cenderung mengakibatkan timbulnya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas yang
semakin meningkat.
Berdasarkan data Satlantas Polres Kota Depok banyaknya kasus pelanggaran lalu
lintas dalam bentuk bukti pelanggaran atau tilang pada tahun 2017 sebanyak 33600
kasus. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan pelanggaran lalu lintas menjadi 52100
kasus dan pada tahun 2019 terjadi penurunan pelanggaran lalu lintas menjadi 42971
kasus. Pelanggaran tersebut terjadi justru pada jam-jam sibuk dimana aktifitas
masyarakat di jalan raya meningkat. Peningkatan menjadi tantangan baru bagi
pihak Kepolisian untuk mampu menerapkan sangsi yang mendidik namun tetap
memiliki efek jera. Namun yang terjadi selama ini sistem tilang sering
disampingkan oleh oknum anggota polisi serta sipil demi tercapainya kepentingan
bersama tanpa mengikuti prosedur yang ada. (Chusminah, Haryati and Kristiani,
2018)
Berdasarkan data Satlantas Polres Kota Depok pada tahun 2017 sebanyak 253 kasus
kecelakaan, pada tahun 2018 sebanyak 217 kasus kecelakaan dan pada tahun 2019
sebanyak 428 kasus kecelakaan. Dari tahun 2017 ke 2018 terjadi penurunan kasus
sebanyak 36 tetapi dari 2018 ke 2019 mengalami kenaikan kasus sebanyak 211
kasus.
Pesatnya perkembangan teknologi pada zaman ini telah memberikan banyak
manfaat di berbagai bidang. Salah satu manfaat yang diberikan oleh pesatnya
perkembangan teknologi adalah membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai
2
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
macam pekerjaannya. Hal ini terjadi pada Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok,
dengan semakin banyaknya penanganan pencatatan data kecelakaan dan data
pelanggaran yang terjadi di Kota Depok tentunya harus diimbangi dengan
peningkatan sistem sebagai media pelaporan secara online. Berdasarkan pernyataan
dari Staff Unit Lalu Lintas semakin bertambahnya proses pencatatan data
kecelakaan yang direkap tiap bulan dari staff unit laka lantas kepada staff OP satuan
lalu lintas dan juga setiap unit pada satuan lalu lintas harus berdiri pada aplikasi
atau sistemnya masing-masing.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan untuk memecahkan proses tersebut perlu
adanya sebuah arsitektur baru yaitu microservice. Arsitektur microservice
merupakan konsep arsitektur pengembangan perangkat lunak dimana keseluruhan
fungsi – fungsi perangkat lunak dibuat menjadi lebih spesifik sesuai layanan pada
perangkat lunak. Microservice memungkinkan pengelolaan service – service yang
ada pada perangkat lunak secara terpisah, dengan begitu jika dilakukan
pengembangan service maka service lain tidak akan terganggu. Selain itu
pengembangan kapasitas antar service bisa dibedakan sehingga resource yang
dipakai bisa tepat.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pengembangan sistem ini dengan konsep
arsitektur microservice. Sistem ini diperlukan untuk mengintegrasikan data antar
satuan dan mendistribusikan data terkait adanya kasus pelanggaran lalu lintas atau
kecelakaan yang terjadi secara realtime oleh petugas polisi setempat serta
menyajikan informasi data pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang spesifik.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah
dengan sistem ini adalah : Bagaimana mengimplementasikan arsitektur
microservice pada lingkungan satuan lalu lintas Polres Metro Depok ?
1.3. Batasan Masalah
Batasan dalam pembuatan sistem ini adalah :
a. Fokus tugas akhir lebih ke aplikasi backend dan web service.
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Implementasi web service menggunakan bahasa pemograman PHP dan
RESTFul API.
c. Sistem ini dirancangan dengan model aristektur microservice.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan sistem ini adalah mengimplementasikan arsitektur microservice
pada sistem infomasi atlantas berbasis website.
Manfaat yang didapat dan diharapkan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan informasi kasus pelanggaran lalu lintas dan kecelakan yang
terintegrasi melalui website.
b. Membantu staff dalam pengolahan data yang lebih spesifik dan terfokus.
1.5. Metode Pelaksanaan Skripsi
Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rapid Application
Development. Tahapan RAD terdiri atas 3 tahap yang bergantung satu sama lain
dan terstruktur di setiap tahap, yaitu :
1. Requirement Planning
Pada tahap ini user dan pengembang melakukan analisis untuk mengidentifikasi
tujuan dan pemecahan masalah.
2. Desain Workshop
Pada tahap ini dilakukan desain sistem sesuai dari analisis kebutuhan diatas.
3. Implementasi
Pada tahap ini sistem yang telah dibangun, diuji cobakan terlebih dahulu setelah itu
dijalankan dan diperkenalkan kepada organisasi yang menjalankan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang proses dan kegiatannya untuk
memproses informasi seperti menangkap, mengirimkan, menyimpan, memperoleh
kembali, mengubah dan menampilkan informasi. Sebuah sistem kerja itu sendiri
adalah sebuah sistem di mana partisipasi manusia dan/atau mesin melakukan
aktivitas menggunakan informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya untuk
memproduksi produk yang dituju (Yudanto, Tolle and Brata, 2017).
2.2. Microservice
Microservice adalah kumpulan beberapa proses yang berkomunikasi antar service
lain untuk membentuk sebuah aplikasi yang kompleks terhadap bahasa application
programming interfaces apapun. Microservice sendiri adalah pengembangan
lanjutan dari Service-oriented Architecture karena microservice merupakan sistem
yang terdiri dari komponen servis-servis blok, kecil ,terpisah dan fokus pada tugas-
tugasnya atau bekerja secara metode modular, autonomous untuk tujuan masing-
masing namun terkoneksi satu sama lain secara protokol. Dengan arsitektur ini
maka tercapai satu tujuan utama tertentu dalam pengembangan software (Putra,
2019) .
2.3. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat diartikan merancang suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang ada atau memperbaiki sistem yang ada. Siklus hidup
pengembangan sistem / System Development Life Cycle (SDLC) adalah metode
pendekatan yang paling umum digunakan pada pengembangan sistem. (Febriani,
2018)
2.4. Rapid Application Development
Metode Rapid Application Development (RAD) adalah proses pada pengembangan
perangkat lunak yang bertujuan menciptakan proses pembuatan aplikasi dalam
5
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
waktu yang singkat (Prabowo and Suprapto, 2019). Metode iterative yang
digunakan RAD dalam pengembangan sistem yaitu working model (model bekerja)
sistem dibangun pada awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan
requirement analysis (analisis kebutuhan).
2.4.1. Requirement Planning
Pada dasarnya kebutuhan sistem yang mendasar adalah mengidentifikasikan
kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan
dibuatnya sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis juga
perlu dilakukan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga mengetahui aktivitas
apa saja yang terdapat dalam sistem tersebut.
2.4.2. Design Workshop
Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi terbaik adalah langkah dari
kebutuhan desain. Pada bagian ini diperlukan membuat desain pemograman dan
proses bisnis dalam bentuk pemodelan dalam arsitektur informasi yang telah
didapatkan dari data-data.
A. Use Case Diagram
Use Case atau diagram use case adalah pemodelan untuk menggambarkan
hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini menggambarkan himpunan use
case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting dalam mengorganisasi dan
memodelkan perilaku sistem yang diharapkan oleh pengguna. (Widianti, 2018)
Tabel 1. Simbol Use Case Diagram
Sumber : (Heriyanto, 2018)
Simbol Deskripsi
Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat yang biasa
disebut dengan aktor.
6
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor yang disebut Use
Case.
Asosiasi adalah komunikasi antara
aktor dan use case yang berpartisipasi
pada use case yang memiliki interaksi
dengan aktor.
Include adalah relasi use case
tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan
memerlukan use case lain untuk
menjalankan fungsinya.
Ekstensi adalah relasi use case
tambahan ke use case lain dimana yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walaupun tambahan use case lain.
Generalisasi adalah hubungan umum-
khusus antar dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umumnya dari lainnya.
B. Activity Diagram
Activity diagram adalah penggambaran model yang menunjukkan aktivitas sistem
dalam bentuk kumpulan aksi yang masing-masing aksi tersebut dimulai, keputusan
yang mungkin terjadi hingga berakhirnya aksi. Activity diagram adalah diagram
yang bersifat dinamis yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas
lainnya dalam suatu sistem. (Suendri, 2018)
7
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 2. Simbol Activity Diagram
Sumber : (Heriyanto, 2018)
Simbol Deskripsi
Start untuk menyatakan awal dari suatu
proses.
Action untuk menyatakan aksi yang
dilakukan dalam suatu arsitektur
sistem.
Stop untuk menyatakan akhir dari suatu
proses.
Decision untuk menyatakan kondisi
dari suatu proses.
C. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan objek dengan
menggambarkan hubungan suatu model untuk menunjukkan objek data dan
hubungan yang ada pada model berikutnya. ERD memakai sejumlah simbol untuk
menggambarkan struktur dan hubungan antar data. (Fauzan, 2019)
Tiga fungsi utama ERD adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat untuk memodelkan hasil dari analisis data.
b. Sebagai alat untuk memodelkan data konseptual (lojikal).
c. Sebagai alat untuk memodelkan Objek-objek dalam suatu sistem (dasar dari
object diagram/class diagram).
ERD adalah diagram yang menjadi dasar dalam pembuatan database suatu sistem.
Dalam diagram ini hubungan antar objek, aktor dan proses bisnis dibentuk menjadi
suatu entitas yang memiliki atribut dan saling terhubung sesuai dengan proses bisnis
yang ada. Hubungan antar entitas disebut dengan relasi. Relasi inilah yang akan
mempengaruhi susunan tabel-tabel yang ada pada database. ERD merupakan
bentuk dari pemodelan data.
8
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
D. Class Diagram
Class Diagram adalah kelas sebagai suatu set objek yang memiliki atribut dan
perilaku yang sama dalam satu model dari suatu sistem. Class diagram juga
merupakan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku
sistem dan menunjukkan atribut dan operasi dari sebuah kelas yang berhubungan
dengan objek yang terhubung. (Fauzan, 2019)
Tabel 3. Simbol Class Diagram
Sumber : (Heriyanto, 2018)
Simbol Deskripsi
Simbol kelas pada stuktur sistem.
Interface yang sama dengan konsep
dalam pemograman beriorientasi pada
objek.
Asosiasi adalah relasi antar kelas
dengan makna umum
Asosiasi berarah adalah relasi antar
kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain.
2.4.3. Implementation
Pada tahapan ini proses pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemograman
yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.
9
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
A. Web Service
Web Service adalah jembatan antar aplikasi yang berhubungan yang dapat dipanggil
dan diakses menggunakan format pertukaran data sebagai pengirim/penerima
pesan. Web Service digunakan sebagai suatu fasilitas yang menyediakan layanan
dalam bentuk data kepada aplikasi lain. Format yang digunakan dalam mengirim
atau menerima pesan dari aplikasi adalah JSON atau XML sehingga data ini dapat
diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform dan bahasa pemograman
(Arsya, Zaman, 2017)
B. Representational State Transfer
Representational State Transfer (REST) adalah sebuah arsitektur perangkat lunak
untuk mengkomunikasikan data dan website dalam bentuk HTTP protokol.
Application Programming Interfaces (API) adalah jembatan komunikasi antar klien
– server untuk mengimplementasikan fitur – fitur yang terdapat pada perangkat
lunak. Sistem yang mengikuti prinsip REST disebut RESTFUL API (Faruqi,
Gumilang and Hasibuan, 2018). REST API terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Desain URL
Karena REST API diakses menggunakan protokol HTTP diperlukan penamaan dan
struktur URL yang baik dan mudah dimengerti dalam penggunannya. URL API
biasa disebut sebagai endpoint dalam pemanggilannya. Contoh pemanggilan URL
yang baik adalah seperti berikut: users, users/1, users/export/1.
2. HTTP Verbs
Metode yang dilakukan ketika melakukan request sehingga pada bagian server
mengetahui apa yang user ingin dapatkan. Metode dalam request terdiri dari : GET,
POST, PUT, DELETE
3. Response Code
Kode yang telah menjadi standar dalam menginformasikan hasil request kepada
user. Terdapat 3 kelompok kode yang paling sering digunakan di REST API yaitu:
a. Kode 2XX yang menandakan request yang dilakukan berhasil.
b. Kode 4XX yang menandakan bahwa request mengalami kesalahan pada sisi
klien.
10
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
c. Kode 5XX yang menandakan bahwa request mengalami kesalahan pada sisi
server.
4. Format Response
Setiap request yang dilakukan user akan menerima data respons dari server.
Respons tersebut biasanya berupa XML ataupun JSON. Setelah mendapatkan data
respons tersebut barulah user bisa menggunakannya dengan cara mengurai data
tersebut dan diolah sesuai kebutuhan.
C. MySQL
MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional open-source (RDBMS)
populer yang didistribusikan, dikembangkan, dan didukung oleh Oracle
Corporation. Sistem relasional seperti, MySQL menyimpan data dalam bentuk tabel
dan menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) untuk mengakses data. Di
MySQL harus menentukan dulu skema berdasarkan persyaratan dan mengatur
aturan untuk mengontrol hubungan antar bidang dalam catatan. Di MySQL,
informasi terkait dapat disimpan dalam tabel yang berbeda, tetapi mereka dikaitkan
dengan penggunaan gabungan. Dengan demikian, duplikasi data dapat
diminimalkan (Damodaran B, Salim, dan Vargese 2016).
D. Lumen Laravel
Laravel adalah framework MVC yang didesain untuk meningkatkan kualitas
perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan dan perbaikan serta
meningkatkan produktivitas pekerja dengan sintak yang fungsional yang dapat
mengurangi banyak waktu untuk implementasi. Lavarel merupakan framework
dengan versi yang up-to-date, oleh karena itu karena Laravel mensyaratkan utama
PHP versi 5.3 keatas. Laravel merupakan framework PHP yang menekankan pada
kesederhanaan dan fleksibilitas pada desainnya (Luthfi, 2017).
Lumen adalah bagian dari laravel yang biasa disebut micro-framework yang
dikhususkan untuk pembuatan API. Berbeda dengan laravel yang digunakan untuk
pembuatan full-stack website.
11
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.4.4. Testing
Proses testing dari RAD menekankan pada pemakaian kembali komponen yang
telah diuji. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu pengujian dan komponen
baru harus diuji (Frieyadie, 2017).
A. BlackBox Testing
Blackbox Testing adalah salah satu metode pengujian pada pengembangan sistem
atau aplikasi yang dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan pada
fungsional yang baik dan benar tanpa harus mengetahui bisnis proses yang terjadi.
Pengujian blackbox dilakukan dengan membuat test case yang berupa form test
input dan ouput yang diharapakan pada fungsional aplikasi. Pengujian bisa
dilakukan pada aplikasi yang tingkat granulitas rendah sehingga memungkinkan
memakan waktu yang relatif tidak lama. (Jayanto, 2017)
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang memiliki topik atau penelitian yang
sama sehingga penelitian-penelitian tersebut menjadi acuan dalam pembuatan
tugas akhir ini. Penelitian terdahulu dapat memberikan arahan tentang bagaimana
penelitian mengenai topik tersebut harus dilakukan dan juga memberikan saran
tentang bagaimana suatu aplikasi atau sistem menjadi lebih baik.
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Dedi Puji Jayanto pada tahun 2017
berupa merancang bangun suatu aplikasi sistem informasi aspirasi dan pengaduan
masyarakat. Sistem informasi aspirasi dan pengaduan masyarakat merupakan
sistem yang berguna untuk melayani aspirasi masyarakat serta pengaduan yang
terjadi di seluruh Indonesia. Sistem ini menggunakan metode microservice
springboot dengan framework spring. Pada prinsip sistem ini, microservice ini
melibatkan satu halaman website dengan banyak controller yang dimana fungsi
dari setiap controller berbeda-beda seperti contoh untuk halaman aduan terdiri atas
microservices complaint, citizen dan customer.
Penelitian dilakukan oleh Maksy Sendiang, Sonny Kasenda dan Jerry Purnama
pada tahun 2018 dengan judul “Implementasi Teknologi Microservices pada
Pengembangan Mobile Learning”. Sistem ini berbasis website dengan
12
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
framework laravel dan arsitektur microservice lumen. Penelitian ini dilakukan
untuk mengimplementasi kan mobile learning kepada semua pelajar dengan
berbagai latar belakang yang berbeda serta mampu menyediakan fasilitas learning
yang berbeda pula seperti kemampuan pengambilan dan sharing gambar secara real
time, peta dan global positioning system (GPS) yang terintegrasi jaringan wireless.
Dengan fitur yang disebutkan menjadikan mobile learning menyediakan fasilitas
pembelajaran yang fleksibel dan menyenangkan.
Penelitain terdahulu selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
Angga Kawa Perdana pada tahun 2018 dengan judul “Pengembangan REST API
Layanan Penyimpanan Menggunakan Metode Rapid Application
Development (Studi Kasus : PT. XYZ)”. Sistem ini berbasis API framework
Restify dengan menggunakan bahasa Javascript dan database yang digunakan
MySql. Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan penambahan REST
API layanan penyimpanan untuk PT. XYZ yang sudah terlebih dahulu
menggunakan konsep arsitektur microservices sehingga dapat diintegrasikan
dengan layanan lainnya. Penelitian ini juga menggunakan standar autentikasi
OAuth yang dimana proses autentikasinya menggunakan access token untuk
mengakses resource aplikasi yang ada dengan jangka waktu yang tertentu.
Hasil pemaparan diatas menyimpulkan bahwa penelitan ini diadaptasi dari ketiga
penelitian sebelumnya. Dengan membandingkan metode dan menambahkan fitur
atau keamanan yang tidak ada pada penelitian sebelumnya. Penelitian yang akan
dilakukan dalam implementasi aristektur microservice pada backend sistem
informasi atlantas dilakukan untuk pencatatan data kecelakaan secara online
ditempat terjadinya kecelakaan serta penambahan fitur e-laporan pada staff.
Penelitian ini juga menghubungkan antara 1 layanan dengan layanan lain yaitu
pelaporan rekap bulan yang dilakukan oleh staff kecelakaan kepada staff OP.
13
BAB III
PERENCANAAN DAN REALISASI
3.1 Perancangan Program Aplikasi
Perancangan dari sistem yang terdiri dari metode penelitian, deksripsi sistem, cara
kerja sistem, rancangan sistem, dan realisasi sistem akan dibahas pada bab ini.
3.1.1. Metode Penelitan
Metode Penelitian merupakan tahapan dalam penyelesaian permasalahan pada
tugas akhir ini. Metode penelitian dapat digunakan sebagai panduan pengerjaan
tugas akhir agar lebih sistematis, teratur dan terarah. Pembuatan metode penelitian
berdasarkan model pengembangan Rapid Application Development. Tahapan-
tahapan dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat dilihat sebagai berikut :
A. Studi Literatur
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan dan pengkajian pustaka tentang konsep
dan metode pengerjaan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
diangkat pada tugas akhir ini.
B. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini akan dilakukan penggalian kebutuhan mengenai sistem informasi
yang akan dibuat. Penggalian kebutuhan nantinya akan menjadi kebutuhan data,
kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
C. Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan dan desain aplikasi sistem informasi atlantas.
Perancagan dan desain menggunakan UseCase Diagram, Activity Diagram, ER
Diagram, Class Diagram.
D. Pembuatan Sistem
Implementasi desain sistem merupakan tahapan pembuatan kode aplikasi dan kode
database aplikasi berdasarkan desain yang telah disepakati. Kode aplikasi dibuat
dengan menggunakan framework lumen.
14
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
E. Testing
Pengujian yang akan dilakukan adalah menggunakan pengujian blackbox testing
untuk mengetahui jalannya fungsionalitas dalam aplikasi. Blackbox testing juga
dilakukan untuk memastikan aplikasi berjalan dengan baik.
3.1.2. Deskripsi Sistem
Sistem informasi ini merupakan sistem yang memberikan informasi tentang data
pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan dengan menggunakan penghubung
komunikasi data REST API dengan model arsitektur microservice yang diterapkan
pada sistem ini membuat pengelolaan data yang terstruktur serta monitoring service
yang mudah karna service berdiri diatas fungsi-fungsi yang berbeda. Web Service
ini mengintegrasikan 2 aplikasi yaitu android dan website.
3.1.3. Analisis Kebutuhan
Perancangan web service dengan model arsitektur microservice pada sistem
informasi ATLANTAS diperlukan analisis sebagai berikut.
a. Kebutuhan Data
Kebutuhan data merupakan hal yang utama dalam membuat sebuah program
aplikasi, termasuk dalam perancangan web service REST pada sistem informasi ini
dan dengan menerapkan arsitektur microservice untuk memecah aplikasi lebih rinci
lagi dari sisi fungsionalitasnya. Data yang diperlukan yaitu data laporan kecelakaan
lalu lintas dan laporan bukti pelanggaran lalu lintas tertentu. Data tersebut
didapatkan dari wawancara dan diskusi kelompok yang dilakukan narasumber yaitu
staff tilang dan lakalantas polres kota depok.
b. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dilakukan untuk mengetahui apa saja permasalahan yang
dialami oleh user dan mengetahui kebutuhan user. Dengan melakukan wawancara
kepada narasumber mengenai permasalahan yang terjadi maka dapat disimpulkan
kebutuhan fungsional terdiri atas aktor yang akan menggunakan sistem dan
deskripsi kebutuhan fungsional sebagai berikut :
1. Fitur Login
15
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Staff Satuan Lalu Lintas, Staff tilang maupun admin melakukan login terlebih
dahulu sebelum mengakses sistem.
2. Fitur Mengelola Data Kecelakaan
Staff Satuan Lalu Lintas dapat menambah, mengubah dan menghapus data
kecelakaan yang meliputi data kecelakaan, data korban dan data kendaraan yang
terlibat.
3. Fitur Mengelola Data Petugas dan Data Master
Admin dapat menambah, mengubah dan menonaktifkan petugas yang terlibat
dalam pencatatan kasus pelanggaran lalu lintas. Admin dapat juga menambah,
mengubah dan menghapus data master pada website atlantas yang meliputi data
jenis kendaraan, jenis kondisi korban, jenis tabrakan untuk kecelakaan dan jenis
pelanggaran untuk pelanggaran lalu lintas.
4. Fitur Unduh Laporan
Staff Satuan Lalu Lintas dapat mengunduh data laporan lalu lintas kecelakaan
maupun bukti pelanggaran lalu lintas.
c. Kebutuhan Non – Fungsional
Implementasi REST API dengan arsitektur microservice pada sistem atlantas ini
berjalan pada web micro - framework. Pengembangan menggunakan bahasa
pemograman PHP Lumen. Spesifikasi kebutuhan hosting yang beroperasi 24 jam
dengan minimal spesifikasi berikut CPU Minimal 2,5 Ghz, RAM 1024 MB,
Penyimpanan Hardisk / SSD minimal 20 GB dan Kecepatan Internet yang baik.
3.1.4. Cara Kerja Program Aplikasi
Sistem akan berhasil dan bekerja dengan baik apabila bekerja sesuai alur atau cara
kerja yang telah ditentukan. Adapun alur konsep dari arsitektur microservices pada
sistem informasi atlantas ini yang dipaparkan pada gambar 3.1.
16
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.1 Alur Kerja Microservices sistem informasi atlantas
Gambar 3.1 mengenai alur kerja dari arsitektur microservice sistem informasi
atlantas. Pertama melakukan login sesuai aktornya dan tiap aktor memliki fungsi
yang berbeda. Untuk role admin hanya mengakses pada bagian user service saja,
untuk staff laka pada bagian laka service, untuk staff tilang mengakses tilang
service serta untuk petugas dan kanit/kasat bisa mengakses tilang dan laka service.
Selanjutnya dari tiap aktor akan melakukan tugasnya sesuai kebutuhan
fungsionalnya masing-masing yang sudah dijelaskan sebelumnya. Semua proses
tersebut melewati proses keamanan autentikasi OAuth 2.0 yang dimana sebelum
mengakses service-service ini klien harus terautentikasi akan menerima access
token yang dapat digunakan pada jangka waktu tertentu untuk mengakses resource
tersebut. Access Token tersebut disimpan kedalam basis data pada aplikasi yang
17
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
terhubung dan memiliki waktu kadaluwarsa. Semua perintah yang dilakukan dari
website menggunakan HTTP Request lalu dikirimkan melewati API Gateway untuk
divalidasi dari access token. Jika sukses maka akan diteruskan ke service yang
dituju.
3.1.5. Rancangan Program Aplikasi
A. Use Case Diagram
Use Case menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem dan mengetahui apa
saja yang dapat dilakukan user. Pada Gambar 3.2 merupakan diagram use case dari
sistem ini yang dapat dilakukan oleh user. Diagram ini terdiri dari 3 jenis aktor dari
masing-masing Staff Satuan Lalu Lintas. Staff Satuan Lalu Lintas terdiri dari
beberapa jabatan yaitu staff tilang, staff kecelakaan, dan admin. Staff tilang dapat
mengexport bukti pelanggaran lalu lintas, staff kecelakaan dapat mengelola data
kecelakaan, data kendaraan kecelakaan dan data korban kecelakaan, dan admin
dapat menambah, mengubah status petugas, mengelola data master.
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem informasi atlantas
18
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan lebih jelas fungsi-fungsi yang akan dijalankan
pada sistem informasi atlantas ini.
Gambar 3.3 Activity Diagram Login
Gambar 3.3 merupakan diagram activity untuk melakukan login. Semua staff
sebelum megelola data harus melakukan login terlebih dahulu dengan mengisi NRP
dan password. Kemudian akan divalidasi apakah staff tersebut terdaftar dalam
sistem ini atau tidak. Jika terdafta maka akan menampilkan halaman utama website
19
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
sesuai jabatan yang didapat. Setiap staff memiliki tampilan yang berbeda sesuai
dengan jabatannya.
Gambar 3.4 Activity Diagram Logout
Gambar 3.4 merupakan diagram activity untuk melakukan logout. Semua aktor
dapat melakukan logout. Jika memilih logout, maka sistem akan memproses akun
yang telah melakukan login dengan menghapus session dan kembali menuju
halaman login.
20
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.5 Activity Diagram Menambah Data Kecelakaan
Pada Gambar 3.5 merupakan diagram activity menambah data kecelakaan.
Menambah data kecelakaan hanya dilakukan oleh staff kecelakaan. Setelah staff
kecelakaan login lalu masuk ke halaman utama website dan memilih managemen
laka. Data yang ditambah berisikan data kecelakaan, korban yang terlibat serta
kendaraan yang terlibat. Jika sudah selesai maka staff kecelakaan dapat mengklik
simpan lalu sistem akan memproses tambah data tersebut.
21
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.6 Activity Diagram Mengubah Data Kecelakaan
Pada gambar 3.6 merupakan diagram activity mengubah data kecelakaan. Proses
ini hanya dilakukan oleh staff kecelakaan dan jika ada kekeliruan atau kesalahan
dalam menambah data kecelakaan. Setelah staff kecelakaan login lalu masuk ke
halaman utama website dan memilih managemen kecelakaan lalu klik menu Data
Kecelakaan, maka akan menampilkan list data kecelakaan. Staff kecelakaan akan
memilih data kecelakaan yang ingin diubah lalu klik tombol ubah maka sistem akan
memproses perubahan data kecelakaan.
22
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.7 Activity Diagram Export Data Kecelakaan
Pada gambar 3.7 merupakan diagram activity export data kecelakaan. data
kecelakaan hanya dilakukan oleh staff laka. Setelah staff laka login lalu masuk ke
halaman utama website dan memilih managemen kecelakaan lalu klik data
kecelakaan. Lalu input nomor laporan kecelakaan pada pencarian data kecelakaan
lalu klik cari. Selanjutnya jika data yang dicari muncul lalu klik export. Sistem akan
mengubah data tersebut menjadi dokumen pdf.
23
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.8 Activity Diagram Menambah Data Kendaraan
Pada gambar 3.8 merupakan diagram activity menambah data kendaraan.
Menambah data kecelakaan hanya dilakukan oleh staff kecelakaan. Setelah staff
kecelakaan login lalu masuk ke halaman utama website dan memilih managemen
laka lalu klik Data Kendaraan. Data yang ditambah berisikan detail data kendaraan
berdasarkan nomor laporan kecelakaan yang sudah diinput sebelumnya.
24
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.9 Activity Diagram Mengubah Data Kendaraan
Pada gambar 3.9 merupakan diagram activity mengubah data kendaraan. Proses ini
hanya dilakukan oleh staff kecelakaan dan jika ada kekeliruan atau kesalahan dalam
menambah data kendaraan. Setelah staff kecelakaan login lalu masuk ke halaman
utama website dan memilih managemen kecelakaan lalu klik menu Data
Kendaraan, maka akan menampilkan list data kendaraan. Staff kecelakaan akan
memilih data kendaraan yang ingin diubah lalu klik tombol ubah maka sistem akan
memproses perubahan data kendaraan.
25
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.10 Activity Diagram Menambah Data Korban
Pada gambar 3.10 merupakan diagram activity menambah data korban. Menambah
data korban hanya dilakukan oleh staff kecelakaan. Setelah staff kecelakaan login
lalu masuk ke halaman utama website dan memilih managemen laka lalu klik Data
Korban. Data yang ditambah berisikan detail data korban berdasarkan nomor
laporan kecelakaan yang sudah diinput sebelumnya dan data kendaraan sudah
diinput.
26
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.11 Activity Diagram Mengubah Data Korban
Pada gambar 3.11 merupakan diagram activity mengubah data korban. Proses ini
hanya dilakukan oleh staff kecelakaan dan jika ada kekeliruan atau kesalahan dalam
menambah data korban. Setelah staff kecelakaan login lalu masuk ke halaman
utama website dan memilih managemen kecelakaan lalu klik menu Data Korban,
maka akan menampilkan list data korban. Staff kecelakaan akan memilih data
korban yang ingin diubah lalu klik tombol ubah maka sistem akan memproses
perubahan data korban.
27
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.12 Activity Diagram Menambah Master Data
Pada gambar 3.12 merupakan diagram activity menambah master data. Menambah
master data hanya dilakukan oleh admin. Setelah admin login lalu masuk ke
halaman utama website dan memilih menu Master Data. Data yang ditambah
berisikan jenis kendaraan (kendaraan bermotor, kendaraan tak bermotor), jenis
tabrakan (tunggal, depan-depan, samping-depan), kondisi korban (MD, LR, LB),
pasal pelanggaran (pasal tilang) dan nama jalan (alamat jalan, longitude dan
latitude). Jika sudah selesai maka staff kecelakaan dapat mengklik simpan lalu
sistem akan memproses tambah data tersebut.
28
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.13 Activity Diagram Menghapus Master Data
Pada gambar 3.13 merupakan diagram activity menghapus master data. Yang
mampu melakukan menghapus master data adalah admin. Setelah admin
melakukan login lalu masuk ke halaman utama website dan memilih menu Master
Data. Kemudian menampilkan form tambah master data dan tabel, pilih salah satu
master data yang akan dihapus. Setelah klik button delete maka data yang di dalam
database akan terhapus.
29
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 14 Activity Diagram Mengubah Master Data
Pada gambar 3.14 merupakan diagram activity mengubah master data. Proses ini
hanya dilakukan oleh admin dan jika ada kekeliruan atau kesalahan dalam
menambah master data. Setelah admin login lalu masuk ke halaman utama website
dan memilih menu Master Data lalu pilih salah satu menu master, maka akan
menampilkan form tambah master data dan tabel. Admin akan memilih master data
yang ingin diubah lalu klik tombol ubah maka sistem akan memproses perubahan
master data.
30
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.15 Activity Diagram Menambah Petugas
Pada gambar 3.15 merupakan diagram activity menambah petugas. Yang dapat
melakukan aktivitas ini adalah admin. Setelah admin melakukan login lalu pilih
menu Managemen Petugas kemudian pilih sub menu Data Petugas maka akan
menampilkan form tambah data petugas dan tabel data petugas. Selanjutnya input
petugas baru dan jika sudah selesai maka admin dapat mengkilk tombol submit lalu
sistem memproses tambah data petugas.
31
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.16 Activity Diagram Mengubah Status Petugas
Pada gambar 3.16 merupakan diagram activity mengubah status petugas. Yang
dapat melakukan aktivitas ini adalah admin. Setelah admin melakukan login lalu
pilih menu Managemen Petugas kemudian pilih sub menu Data Petugas maka akan
menampilkan form tambah data petugas dan tabel data petugas. Selanjutnya pilih
salah satu petugas yang akan di aktifkan/nonaktifkan statusnya, hasil perubahan
status akan ter-update ke dalam database.
32
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.17 Activity Diagram Export Bukti Pelanggaran Lalu Lintas
Pada gambar 3.17 merupakan diagram activity export bukti pelanggaran lalu lintas.
Export bukti pelanggaran lalu lintas hanya dilakukan oleh staff tilang. Setelah staff
tilang login lalu masuk ke halaman utama website dan memilih managemen tilang
lalu klik data tilang. Lalu input nomor blangko pada pencarian data tilang lalu klik
cari. Selanjutnya jika data yang dicari muncul lalu klik export. Sistem akan
mengubah data tersebut menjadi dokumen pdf.
33
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
C. ER Diagram
ER Diagram menggambarkan hubungan suatu model untuk menunjukkan objek
data dan hubungan yang ada pada model berikutnya.
Gambar 3.18 ER Diagram Microservice
Pada Gambar 3.18 merupakan hubungan Entity Relationship Diagram (ERD) pada
satuan unit lalu lintas. Table master_kondisi, master_kendaraan dan
master_tabrakan untuk menampung jenis acuan data yang akan dipakai untuk table
34
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
data orang, data_kecelakaan dan surat_tanda_nomor_kendaraan. Master_kondisi
memiliki relasi dengan data_orang untuk mencatat korban yang terlibat.
Master_kendaraan memiliki relasi dengan surat_tanda_nomor_kendaraan untuk
mencatat jenis kendaraan berdasarkan data dari STNK kendaraan yang terlibat.
Master_tabrakan memiliki relasi dengan data_kecelakaan untuk mencatat jenis
tabrakan dari kecelakaan yang terjadi. Data_kecelakaan juga berelasi dengan
surat_tanda_nomor_kendaraan dan data_orang untuk mencatat korban dan
kendaaran yang terlibat dari 1 laporan kecelakaan. Surat_tilang memiliki relasi
dengan surat_operasi untuk mencatat laporan kegiatan operasi. Surat_tilang juga
memiliki relasi dengan master_pelanggaran untuk mencatat jenis pelanggarn yang
dikenakan. Surat_tilang memiliki relasi dengan master_penduduk dan
surat_izin_mengemudi untuk mencatat data pelanggar serta kendaraannya.
3.2 Realisasi Program Aplikasi
Realisasi sistem meliputi implementasi dari microservice sistem. Berikut dibawah
ini penjelasan dari setiap service-nya :
3.2.1 Kecelakaan Service
Terdapat 2 aktor yang menjalakan service kecelakaan, admin dan staff laka.
Kecelakaan service mempunyai fungsi dalam kelola data yang berhubungan dengan
proses pencatatan laporan kecelakaan. Pada tabel 4 adalah class master kendaraan
controller yang berisi method-method dalam kelola data yang berhubungan dengan
master data kendaraan yang akan digunakan dalam proses pencatatan data
kendaraan kecelakaan yang terlibat.
Tabel 4. Master Kendaraan Controller
Controller Master Kendaraan
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data jenis kendaraan GET /MKendaraan
Menampilkan detail jenis kendaraan GET /MKendaraan/{id}
Menambah data jenis kendaraan POST /MKendaraan
Menghapus data jenis kendaraan DELETE /MKendaraan/{id}
Mengubah data jenis kendaraan PUT /MKendaraan/{id}
35
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pada tabel 5 adalah class master tabrakan controller yang berisi method-method
dalam kelola data yang berhubungan dengan master data tabrakan yang akan
digunakan dalam proses pencatatan data kecelakaan.
Tabel 5. Master Tabrakan Controller
Controller Master Tabrakan
Kebutuhan Microservice Method
Rest URL REST
Menampilkan data jenis tabrakan GET /MTabrakan
Menampilkan detail jenis tabrakan GET /MTabrakan/{mtabrakan}
Menambah data jenis tabrakan POST /MTabrakan
Menghapus data jenis tabrakan DELETE /MTabrakan/{mtabrakan}
Mengubah data jenis tabrakan PUT /MTabrakan/{mtabrakan}
Pada tabel 6 adalah class master kondisi controller yang berisi method-method
dalam kelola data yang berhubungan dengan master data kondisi korban yang akan
digunakan dalam proses pencatatan data korban kecelakaan.
Tabel 6. Master Kondisi Controller
Controller Master Kondisi
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data kondisi korban GET /MKondisi
Menampilkan detail kondisi korban GET /MKondisi/{mkondisi}
Menambah data kondisi korban POST /MKondisi
Menghapus data kondisi korban DELETE /MKondisi/{mkondisi}
Mengubah data kondisi korban PUT /MKondisi/{mkondisi}
Pada tabel 7 adalah class master jalan controller yang berisi method-method dalam
kelola data yang berhubungan dengan master data nama jalanyang akan digunakan
dalam proses pencatatan data kecelakaan.
Tabel 7. Master Jalan Controller
Controller Master Jalan
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data nama jalan GET /jalan
Menampilkan detail nama jalan GET /jalan/{jalan}
36
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Menambah data nama jalan POST /jalan
Menghapus data nama jalan DELETE /jalan/{jalan}
Mengubah data nama jalan PUT /jalan/{jalan}
Pada tabel 8 adalah class kecelakaan controller yang berisi fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan proses pencatatan data kecelakaan yang terjadi.
Tabel 8. Kecelakaan Controller
Controller Kecelakaan
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data kecelakaan GET /kcl
Menampilkan detail kecelakaan GET /kcl/{kcl}
Menambah data kecelakaan POST /kcl
Mengubah data kecelakaan PUT /kcl/{kcl}
Export data kecelakaan PUT /kcl/export-{id}
Pada tabel 9 adalah class kendaraan controller yang berisi fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan proses pencatatan data kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Tabel 9. Kendaraan Controller
Controller Kendaraan
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data kendaraan GET /kstnk
Menampilkan detail kendaraan GET /kstnk/{kstnk}
Menambah data kendaraan POST /kstnk
Mengubah data kendaraan PUT /kstnk/{kstnk}
Pada tabel 10 adalah class korban controller yang berisi fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan proses pencatatan data korban yang terlibat kecelakaan.
Tabel 10. Korban Controller
Controller Korban
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data korban GET /orang
Menampilkan detail korban GET /orang/{orang}
Menambah data korban POST /orang
37
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Mengubah data korban PUT /orang/{orang}
3.2.2 Tilang Service
Terdapat 2 aktor yang menjalakan service tilang, admin dan staff tilang. Kecelakaan
service mempunyai fungsi dalam kelola data yang berhubungan dengan proses
input surat operasi tilang dan menampilkan data pelanggaran lalu lintas. Pada tabel
11 adalah class surat operasi controller yang berisi fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan proses pendataan surat operasi untuk tindakan pelanggaran lalu lintas secara
represif, preventif dan preemtif.
Tabel 11. Surat Operasi Controller
Controller Surat Operasi
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data surat operasi GET /soperasi
Menampilkan detail surat operasi GET /soperasi/{soperasi}
Menambah data surat operasi POST /soperasi
Mengubah data surat operasi PUT /soperasi/{soperasi}
Pada Tabel 12 adalah class tilang controller yang berisi fungsi menampilkan
informasi semua dan detail pada pelanggar lalu lintas.
Tabel 12. Tilang Controller
Controller Surat Operasi
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Menampilkan data tilang GET /tilang
Menampilkan detail tilang GET /tilang /{tilang}
3.2.3 User Service
Terdapat 1 aktor yang menjalankan service user yaitu admin. User service
mempunyai fungsi dalam proses login, menambah dan mengubah status aktor .
Service ini juga mempunyai peran sebagai API Gateway yang mengatur
management API dari service kecelakaan dan tilang, merge beberapa API serta
autentikasi API . Dikirimkan berbentuk REST API menggunakan protokol HTTP
Request. Berikut daftar tabel controller dibawah ini pada user service.
38
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 13. User Controller
Controller User
Kebutuhan Microservice Method Rest URL REST
Login POST /login
Mengambil data petugas GET /users
Mengambil detail petugas GET /users/{id}
Menambah data petugas POST /users
Mengubah status petugas PUT /users/{id}
Generate Token POST /oauth/token
Berikut dibawah ini implementasi fungsi microservice pada sistem informasi
atlantas.
a. Implementasi Data Jenis Kendaraan
Pada implementasi data jenis kendaraan memanggil fungsi controller master
kendaraan di microservice kecelakaan. Untuk menyimpan dan memunculkan data
jenis kendaraan membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.18 Potongan Kode Controller Tambah Master Data Jenis Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.18 adalah untuk menambah data master jenis kendaraan
dengan memanggil fungsi service menambah data jenis kendaraan. Data yang sudah
diisi pada form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah
disimpan pada variabel $MKendaraan kemudian disimpan ke database melalui
service function insertJKendaraan. Jika sukses maka akan langsung ke halaman
utama data jenis kendaraan.
39
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.19 Potongan Kode Controller Tampil Master Data Jenis Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.19 untuk menampilkan semua data jenis kendaraan dengan
memanggil fungsi service menampilkan data jenis kendaraan, variabel
$Mkendaraan memanggil function service getMKendaraan dan mengambil seluruh
data yang ada pada master data jenis kendaraan lalu ditampilkan dalam bentuk json
yang kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal jenis kendaraan.
Gambar 3.20 Potongan Kode Controller Hapus Master Data Jenis Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.20 untuk melakukan hapus data jenis kendaraan dengan
memanggil fungsi service detail dan hapus jenis kendaraan. Melalui function
deletejKendaraan yang id terpilih. Variabel $MKendaraan mengambil data yang
ada pada master data dengan memanggil function service getDetailMKendaraan
sesuai dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function
service deletejKendaraan. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis
kendaraan. Untuk menampilkan detail dan mengubah data jenis kendaraan
membutuhkan kode dibawah ini.
40
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.21 Potongan Kode Controller Detail Master Data Jenis Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.21 untuk mengambil data jenis kendaraan berdasarkan id
yang dipilih dengan memanggil fungsi service detail data jenis kendaraan. Variabel
$MKendaraan mengambil data yang ada pada master data dengan memanggil
function service getDetailMKendaraan sesuai dengan variabel id-nya dan
ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail jenis
kendaraan.
Gambar 3.22 Potongan Kode Controller Update Master Data Jenis Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.22 adalah untuk mengubah data jenis kendaraan dengan
memanggil fungsi service ubah data jenis kendaraan. Data yang sudah diisi pada
form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari request yang diisi.
Variabel $MKendaraan mengambil data yang ada pada master data dengan
memanggil function web service getDetailMKendaraan sesuai dengan variabel id-
nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function service updatejKendaraan.
Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis kendaraan.
41
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Implementasi Data Jenis Tabrakan
Pada implementasi data jenis tabrakan memanggil fungsi controller master tabrakan
di microservice kecelakaan. Untuk menyimpan dan memunculkan data jenis
tabrakan membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.23 Potongan Kode Controller Insert Master Data Jenis Tabrakan
Fungsi pada gambar 3.23 adalah untuk menambah data jenis tabrakan dengan
memanggil fungsi service menambah data jenis tabrakan. Data yang sudah diisi
pada form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah disimpan
pada variabel $MTabrakan kemudian disimpan ke database melalui service
function insertjTabrakan. Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman
utama data jenis tabrakan.
Gambar 3.24 Potongan Kode Controller Show Master Data Jenis Tabrakan
Fungsi pada gambar 3.24 untuk menampilkan semua data jenis tabrakan dengan
memanggil fungsi service menampilak data jenis tabrakan, variabel $MTabrakan
memanggil function getMTabrakan dari service dan mengambil seluruh data yang
ada pada master data jenis tabrakan lalu ditampilkan dalam bentuk json yang
kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal jenis tabrakan.
42
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.25 Potongan Kode Controller Delete Master Data Jenis Tabrakan
Fungsi pada gambar 3.25 untuk melakukan fungsi hapus data jenis tabrakan dengan
memanggil fungsi service menghapus jenis tabrakan. Melalui function
deleteMTabrakan yang id terpilih. Variabel $MTabrakan mengambil data yang ada
pada master data dengan memanggil function service getDetailMTabrakan sesuai
dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function service
deleteMTabrakan. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis tabrakan.
Untuk menampilkan dan mengubah data jenis tabrakan membutuhkan kode
dibawah ini.
Gambar 3.26 Potongan Kode Controller Detail Master Data Jenis Tabrakan
Fungsi pada gambar 3.26 untuk mengambil data jenis tabrakan berdasarkan id yang
dipilih dengan memanggil fungsi service menampilkan detail jenis tabrakan.
Variabel $MTabrakan mengambil data yang ada pada master data dengan
memanggil function service getDetailMTabrakan sesuai dengan variabel id-nya dan
ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail jenis
tabrakan.
43
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.27 Potongan Kode Controller Update Master Data Jenis Tabrakan
Fungsi pada gambar 3.27 adalah untuk mengubah data jenis tabrakan dengan
memanggil fungsi service mengambil detail dan menghapus jenis tabrakan. Data
yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari
request yang diisi. Variabel $MTabrakan mengambil data yang ada pada master
data dengan memanggil function service getDetailMTabrakan sesuai dengan
variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function service
updateMTabrakan. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis tabrakan.
c. Implementas Data Jenis Kondisi Korban
Pada implementasi data jenis tabrakan memanggil fungsi controller master kondisi
korban di microservice kecelakaan. Untuk menyimpan dan memunculkan data
kondisi korban membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.28 Potongan Kode Controller Insert Master Data Jenis Kondisi Korban
Fungsi pada gambar 3.28 adalah untuk menambah data master jenis kondisi korban
dengan memanggil fungsi service menambah data kondisi korban. Data yang sudah
44
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
diisi pada form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah
disimpan pada variabel $MKondisi kemudian disimpan ke database melalui service
function insertKKorban. Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman
utama data kondisi korban.
Gambar 3.29 Potongan Kode Controller Show Master Data Jenis Kondisi Korban
Fungsi pada gambar 3.29 untuk menampilkan detail data jenis kondisi korban
dengan memanggil fungsi service menampilkan detail kondisi korban, variabel
$MKondisi memanggil function getDetailMKondisi dari web service dan
mengambil seluruh data yang ada pada master data kondisi korban lalu ditampilkan
dalam bentuk json yang kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal detail
kondisi korban.
Gambar 3.30 Potongan Kode Controller Delete Master Data Kondisi Korban
Fungsi pada gambar 3.30 untuk melakukan fungsi hapus data dengan memanggil
fungsi service mengambil detail dan menghapus data kondisi korban. Melalui
function deleteMKondisi yang id terpilih. Variabel $MKondisi mengambil data
yang ada pada master data dengan memanggil function web service
getDetailMKondisi sesuai dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu
dijalankan function web service deleteMKondisi. Jika sukses, maka redirect ke
45
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
halaman awal kondisi korban. Untuk menampilkan dan mengubah data jenis
kondisi korban membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.31 Potongan Kode Controller Detail Jenis Kondisi Korban
Fungsi pada gambar 3.31 untuk mengambil data jenis kondisi korban berdasarkan
id yang dipilih dengan memanggil fungsi service menampilkan detail kondisi
korban. Variabel $MKondisi mengambil data yang ada pada master data dengan
memanggil function service getDetailMKondisi sesuai dengan variabel id-nya dan
ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail kondisi
korban.
Gambar 3.32 Potongan Kode Controller Update Jenis Kondisi Korban
Fungsi pada gambar 3.32 adalah untuk mengubah data jenis kondisi korban dengan
memanggil fungsi service mengambil detail dan mengubah data kondisi korban.
Data yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data
dari request yang diisi. Variabel $MKondisi mengambil data yang ada pada master
data dengan memanggil function web service getDetailMKondisi sesuai dengan
46
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function service
updateMKondisi. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis kondisi korban.
d. Implementasi Data Pasal Pelanggaran
Pada implementasi data jenis tabrakan memanggil fungsi controller master pasal
pelanggaran di microservice tilang. Untuk menyimpan dan memunculkan data
pasal pelanggaran kode dibawah ini.
Gambar 3.33 Potongan Kode Controller Insert Master Data Pasal Pelanggaran
Fungsi pada gambar 3.33 adalah untuk menambah data master pasal pelanggaran
dengan memanggil fungsi service menambah data pasal pelanggaran. Data yang
sudah diisi pada form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah
disimpan pada variabel $pasal kemudian disimpan ke database melalui service
function insertjPasalPelanggaran. Jika sukses maka akan langsung redirect ke
halaman utama data pasal pelanggaran.
Gambar 3.34 Potongan Kode Controller Show Master Data Pasal Pelanggaran
47
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi pada gambar 3.34 untuk menampilkan semua data pasal pelanggaran dengan
memanggil fungsi service menampilkan data pasal pelanggaran, variabel $pasal
memanggil function getMPasal dari service dan mengambil seluruh data yang ada
pada master data pasal pelanggaran lalu ditampilkan dalam bentuk json array yang
kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal pasal pelanggaran.
Gambar 3.35 Potongan Kode Controller Website Delete Master Data Pasal Pelanggaran
Fungsi pada gambar 3.35 untuk melakukan fungsi hapus data dengan memanggil
fungsi service menghapus data pasal pelanggaran. Melalui function
deletePPelanggaran yang id terpilih. Variabel $pasal mengambil data yang ada pada
master data dengan memanggil function service getDetailPPelanggaran sesuai
dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function service
deletePPelanggaran. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal pasal pelanggaran.
Untuk menampilkan dan mengubah data pasal pelanggaran membutuhkan kode
dibawah ini.
Gambar 3.36 Potongan Kode Controller Detail Master Data Pasal Pelanggaran
Fungsi pada gambar 3.36 untuk mengambil data pasal pelanggaran berdasarkan id
yang dipilih dengan memanggil fungsi menampilkan detail pasal pelanggaran.
48
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Variabel $pasal mengambil data yang ada pada master data dengan memanggil
function service getDetailPPelanggaran sesuai dengan variabel id-nya dan
ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail pasal
pelanggaran.
Gambar 3.37 Potongan Kode Controller Update Data Pasal Pelanggaran
Fungsi pada gambar 3.37 adalah untuk mengubah data pasal pelanggaran dengan
memanggil fungsi service mengambil detail data dan menghapus data pasal
pelanggaran. Data yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules
dengan data dari request yang diisi. Variabel $pasal mengambil data yang ada pada
master data dengan memanggil function web service getDetailPPelanggaran sesuai
dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function web
service updatePPelanggaran. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal pasal
pelanggaran.
e. Implementasi Data Petugas
Pada implementasi data jenis tabrakan memanggil fungsi controller master pasal
pelanggaran di microservice user. Untuk menyimpan dan memunculkan data
petugas membutuhkan kode dibawah ini.
49
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.38 Potongan Kode Controller Insert Data Petugas
Fungsi pada gambar 3.38 adalah untuk menambah data petugas dengan memanggil
fungsi service menambah data petugas. Data yang sudah diisi pada form harus
divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah disimpan pada variabel $user
kemudian disimpan ke database melalui service function insertPetugas. Jika sukses
maka akan langsung redirect ke halaman utama data petugas.
Gambar 3.39 Potongan Kode Controller Show Data Petugas
50
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi pada gambar 3.39 untuk menampilkan semua data petugas dengan
memanggil fungsi service menampilkan data petugas, variabel $users memanggil
function getPetugasAll dari web service dan mengambil seluruh data yang ada pada
master data petugas lalu ditampilkan dalam bentuk json yang kemudian ditampilkan
pada tabel di halaman awal petugas. Untuk menampilkan dan mengubah data
seperti gambar 3.49 membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.40 Potongan Kode Controller Website Detail Data Petugas
Fungsi pada gambar 3.40 untuk mengambil data petugas berdasarkan id yang
dipilih dengan memanggil fungsi service menampilkan detail data petugas.
Variabel $users mengambil data yang ada pada master data dengan memanggil
function web service detailPetugas sesuai dengan variabel id-nya dan ditampilkan
sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail petugas.
51
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.41 Potongan Kode Controller Update Status Petugas
Fungsi pada gambar 3.41 adalah untuk mengubah data petugas dengan memanggil
mengambil detail dan mengubah data petugas. Data yang sudah diisi pada form
harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari request yang diisi. Variabel
$users mengambil data yang ada pada master data dengan memanggil function
service getPetugas sesuai dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan idnya lalu
dijalankan function service updatePetugas. Jika sukses, maka redirect ke halaman
awal data petugas.
f. Implementasi Data Kecelakaan
Pada implementasi data kecelakaan memanggil fungsi controller kecelakaan, jenis
kendaraan, jenis tabrakan, kondisi korban, jalan, kendaraan dan korban di
microservice kecelakaan. Untuk menyimpan dan memunculkan data membutuhkan
kode dibawah ini.
52
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.42 Potongan Kode Controller Insert Data Kecelakaan
Fungsi pada gambar 3.42 adalah untuk menambah data kecelakaan dengan
memanggil fungsi service menambah data kecelakaan. Data yang sudah diisi pada
form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah disimpan pada
variabel $kcl kemudian disimpan ke database melalui service function insertLaka.
Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman utama data kecelakaan.
Gambar 3.43 Potongan Kode Controller Website Show Data Kecelakaan
53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi pada gambar 3.43 untuk menampilkan semua data kecelakaan dengan
memanggil fungsi service menampilkan data kecelakaan, menampilkan data jalan
dan menampilkan data jenis tabrakan. Variabel $kcl memanggil service function
getKecelakaan, variabel $jalan memanggil service function getJalan, variabel
$tabrakan memanggil service function getMTabrakan dari web service dan
mengambil seluruh data yang ada pada master data jenis tabrakan, data jalan, dan
data kecelakaan. Lalu ditampilkan dalam bentuk json yang kemudian ditampilkan
pada tabel di halaman awal kecelakaan. Untuk menampilkan export data kecelakaan
membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.44 Potongan Kode Controller Export Data Kecelakaan
Fungsi pada gambar 3.44 untuk export data kecelakaan ke bentuk PDF berdasarkan
id yang dipilih dengan memanggil fungsi service export data kecelakaan,
menampilkan data jalan, menampilkan data jenis kendaraan dan menampilkan data
kondisi korban. Variabel $kcl memanggil function web service exportKecelakaan
berdasarkan id yang dipilih, $jalan, $tabrakan dan $kondisi mengambil data dengan
memanggil function service getMKendaraan, getJalan, getMTabrakan dan
ditampilkan sesuai dengan format pada tampilan PDF halaman export data
kecelakaan. Untuk menampilkan dan mengubah data membutuhkan kode dibawah
ini.
54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.45 Potongan Kode Controller Detail Data Kecelakaan
Fungsi pada gambar 3.45 untuk mengambil data kecelakaan berdasarkan id yang
dipilih dengan memanggil menampilkan detail data kecelakaan, menampilkan data
jalan dan menampilkan data jenis tabrakan. Variabel $kcl, $jalan, $tabrakan
mengambil data dengan memanggil function web service getDetailMKendaraan,
getJalan, getMTabrakan sesuai dengan variabel id kecelakaan dan ditampilkan
sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman detail data kecelakaan.
Gambar 3.46 Potongan Kode Controller Update Data Kecelakaan
55
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi pada gambar 3.46 adalah untuk mengubah data kecelakaan dengan
memanggil fungsi service mengambil detail dan mengubah data kecelakaan. Data
yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari
request yang diisi. Variabel $kcl mengambil data dengan memanggil function web
service getDetailKecelakaan sesuai dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan
idnya lalu dijalankan function web service updateKecelakaan. Jika sukses, maka
redirect ke halaman awal data kecelakaan.
g. Implementasi Data Kendaraan Terlibat Kecelakaan
Pada implementasi data kendaraan yang terlibat kecelakaan memanggil fungsi
controller kendaraan, kecelakaan dan jenis kendaraan di microservice kecelakaan.
Untuk menyimpan dan memunculkan data pada tabel seperti gambar 3.60 seperti
dibawah ini, membutuhkan kode seperti berikut.
Gambar 3.47 Potongan Kode Controller Website Insert Data Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.47 adalah untuk menambah data kendaraan dengan
memanggil fungsi service menambah data kendaraan. Data yang sudah diisi pada
form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah disimpan pada
variabel $kstnk kemudian disimpan ke database melalui service function
insertKendaraan. Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman utama data
kendaraan.
56
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.48 Potongan Kode Controller Website Show Data Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.48 untuk menampilkan semua data kendaraan dengan
memanggil fungsi service menampilkan data kendaraan, menampilkan data
kecelakaan dan menampilkan data jenis kendaraan. Variabel $ksntk memanggil
service function getKendaraan, variabel $laka memanggil service function
getKecelakaan, variabel $jkendaraan memanggil service function getMKendaraan
dari web service dan mengambil seluruh data yang ada pada master data jenis
kendaraan, data kecelakaan, dan data kendaraan. Lalu ditampilkan dalam bentuk
json array yang kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal kendaraan.
Untuk menampilkan dan mengubah data kendaraan membutuhkan kode dibawah
ini.
Gambar 3.49 Potongan Kode Controller Website Detail Data Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.49 untuk mengambil data kendaraan berdasarkan id yang
dipilih dengan memanggil fungsi service menampilkan detail kendaraan,
57
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
menampilkan data kecelakaan dan menampilkan jenis kendaraan. Variabel $kstnk,
$laka, $jkendaraan mengambil data dengan memanggil function web service
getDetailSTNK, getKecelakaan, getMKendaraan sesuai dengan variabel id
kendaraan dan ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing pada halaman
detail data kendaraan.
Gambar 3.50 Potongan Kode Controller Website Update Data Kendaraan
Fungsi pada gambar 3.50 adalah untuk mengubah data kendaraan dengan
memanggil fungsi service mengambil detail dan mengubah data kendaraan. Data
yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari
request yang diisi. Variabel $kstnk mengambil data yang ada pada master data
dengan memanggil function web service getDetailSTNK sesuai dengan variabel id-
nya. Setelah mendapatkan idnya lalu dijalankan function web service
updateKendaraan. Jika sukses, maka redirect ke halaman awal jenis kendaraan.
h. Implementasi Data Korban Kecelakaan
Pada implementasi data korban kecelakaan memanggil fungsi controller korban,
kondisi korban, kendaraan dan kecelakaan di microservice kecelakaan. Untuk
menyimpan dan memunculkan data pada tabel seperti gambar 3.66 seperti dibawah
ini, membutuhkan kode seperti berikut.
58
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.51 Potongan Kode Controller Insert Data Korban
Fungsi pada gambar 3.51 adalah untuk menambah data korban. Data yang sudah
diisi pada form harus divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah
disimpan pada variabel $orang kemudian disimpan ke database melalui service
function insertKorban. Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman utama
data korban.
Gambar 3.52 Potongan Kode Controller Show Data Korban
59
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Fungsi pada gambar 3.52 untuk menampilkan semua data korban dengan
memanggil service menampilkan data korban, menampilkan data kecelakaan,
menampilkan data kendaraan dan menampilkan data kondisi korban. Variabel
$korban memanggil service function getKorban, variabel $stnk memanggil service
function getKendaraan, variabel $laka memanggil service function getKecelakaan,
variabel $kondisi memanggil service function getMKondisi dari service dan
mengambil seluruh data yang ada pada master data jenis kondisi korban, data
kecelakaan, dan data kendaraan. Lalu ditampilkan dalam bentuk json yang
kemudian ditampilkan pada tabel di halaman awal kecelakaan.Untuk menampilkan
dan mengubah data korban kecelakaan membutuhkan kode dibawah ini.
Gambar 3.53 Potongan Kode Controller Detail Data Korban Kecelakaan
Fungsi pada gambar 3.53 untuk mengambil data korban berdasarkan id yang dipilih
dengan memanggil fungsi service menampilkan detail data korban dengan
memanggil service menampilkan data korban, menampilkan data kecelakaan,
menampilkan data kendaraan dan menampilkan data kondisi korban.. Variabel
$kcl, $orang, $laka, $kondisi mengambil data dengan memanggil function service
getDetailKorban, getKecelakaan, getKendaraan, getMKondisi sesuai dengan
variabel id kecelakaan dan ditampilkan sesuai dengan textboxnya masing-masing
pada halaman detail detail orang.
60
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.54 Potongan Kode Controller Update Data Korban Kecelakaan
Fungsi pada gambar 3.54 adalah untuk mengubah data korban kecelakaan dengan
memanggil fungsi service mengambil detail dan mengubah data korban kecelakaan.
Data yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data
dari request yang diisi. Variabel $orang mengambil data dengan memanggil
function service getDetailKorban sesuai dengan variabel id-nya. Setelah
mendapatkan idnya lalu dijalankan function service updateKorban. Jika sukses,
maka redirect ke halaman awal data korban.
i. Implementasi Surat Operasi
Pada implementasi data korban kecelakaan memanggil fungsi controller surat
operasi di microservice kecelakaan. Untuk menyimpan dan memunculkan surat
operasi, membutuhkan kode seperti berikut.
61
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.55 Potongan Kode Controller Insert Surat Operasi
Fungsi pada gambar 3.55 adalah untuk menambah surat operasi dengan memanggil
fungsi service menambah data surat operasi. Data yang sudah diisi pada form harus
divalidasi dengan variabel $rules lalu data yang sudah disimpan pada variabel
$soperasi kemudian disimpan ke database melalui service function insertSOperasi.
Jika sukses maka akan langsung redirect ke halaman utama data surat operasi.
Gambar 3.56 Potongan Kode Controller Show Surat Operasi
Fungsi pada gambar 3.56 untuk menampilkan semua data surat operasi dengan
memanggil fungsi service menampilkan data surat operasi, variabel $soperasi
memanggil function getSOPerasi dari service dan mengambil seluruh data lalu
ditampilkan dalam bentuk json array yang kemudian ditampilkan pada tabel di
halaman awal surat operasi. Untuk menampilkan dan mengubah data surat operasi
membutuhkan kode dibawah ini.
62
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.57 Potongan Kode Controller Website Detail Surat Operasi
Fungsi pada gambar 3.57 untuk mengambil data surat operasi berdasarkan id yang
dipilih dengan memanggil fungsi service menampilkan detail surat operasi.
Variabel $soperasi mengambil data dengan memanggil function service
getDetailSOperasi sesuai dengan variabel id-nya dan ditampilkan sesuai dengan
textboxnya masing-masing pada halaman detail surat operasi.
Gambar 3.58 Potongan Kode Controller Website Update Surat Operasi
Fungsi pada gambar 3.58 adalah untuk mengubah data surat operasi dengan
memanggil fungsi service menampilkan detail dan mengubah surat operasi. Data
yang sudah diisi pada form harus divalidasi pada variabel $rules dengan data dari
request yang diisi. Variabel $soperasi mengambil data dengan memanggil function
web service getDetailSOperasi sesuai dengan variabel id-nya. Setelah mendapatkan
idnya lalu dijalankan function service updateSOperasi. Jika sukses, maka redirect
ke halaman awl surat operasi.
63
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengujian
Tujuan dari pengujian ini agar sistem yang digunakan oleh pengguna dapat berjalan
secara optimal dan memenuhi rangkaian kebutuhan pengguna, serta untuk
mengetahui apakah masukan dan keluaran yang dihasilkan sistem sudah sesuai alur
yang ada.
4.2 Deskripsi Pengujian
Setelah selesai pembuatan suatu sistem langkah berikutnya yang dilakukan yaitu
pengujian sistem. Pengujian memiliki tujuan untuk memastikan bahwa sistem yang
dibangun telah sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya telah ditentukan.
Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dari sistem serta mengetahui apabila
terjadinya kesalahan yang terdapat pada sistem yang dirancang. Dengan
ditemukannya kesalahan-kesalahan pada sistem maka dapat dilakukan perbaikan
sistem. Pengujian black box digunakan agar dapat mengetahui fungsional sistem
dan kesesuaian dari data masukan hingga keluaran yang dihasilkan dari sistem yang
telah dirancang dan pengujian integration digunakan untuk mengetahui status log
melalui layanan API pada saat pengujian dan menampilkan response yang didapat
pada saat melakukan request.
4.3 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan black box testing
dan integration testing. Berikut penjelasan dari prosedur pengujian.
A. Black Box Testing
Pada tabel 14 merupakan daftar rencana pengujian pada sistem informasi atlantas
dengan menggunakan black box testing
64
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 14. Rencana Pengujian Black Box Testing
No Item Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
1
Autentfikasi
Melakukan Login Black Box
Melakukan Logout Black Box
2
Menu Data
Master
Admin Melihat Data Master Black Box
Admin Menambah Data Master Black Box
Admin Mengubah Data Master Black Box
Admin Menghapus Data Master Black Box
3
Menu Data
Petugas
Admin Dapat Melihat Data Petugas Black Box
Admin Dapat Menambah Data Petugas Black Box
Admin Dapat Mengubah Data Petugas Black Box
4
Menu Data
Kecelakaan
Staff Kecelakaan Dapat Melihat Data
Kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Menambah Data
Kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Mengubah Data
Kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Mengexport Data
Kecelakaan Black Box
5
Menu Data
Kendaraan
Staff Kecelakaan Dapat Melihat Data
Kendaraan yang terlibat kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Menambah Data
Kendaraan yang terlibat kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Mengubah Data
Kendaraan yang terlibat kecelakaan Black Box
6
Menu Data
Korban
Staff Kecelakaan Dapat Melihat Data Korban
yang terlibat kecelakaan Black Box
Staff Kecelakaan Dapat Menambah Data
Korban yang terlibat kecelakaan Black Box
65
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Staff Kecelakaan Dapat Mengubah Data Korban
yang terlibat kecelakaan Black Box
7 Menu Data
Surat Operasi
Staff Tilang Dapat Melihat Data Surat Operasi Black Box
Staff Tilang Dapat Menambah Surat Operasi Black Box
Staff Tilang Dapat Mengubah Data Surat
Operasi Black Box
B. Integration Testing
Prosedur pengujian ini melibatkan 3 service yaitu API Gateway, Kecelakaan
Service dan Tilang Service dengan menggunakan 2 jenis pengujian yaitu kedua
service dinyalakan dan salah satu service dimatikan / offline. Pengujian dilakukan
untuk mengetahui integrasi antar service dapat terkoneksi dan berfungsi dengan
service yang lain sesuai yang diharapkan (Khoirunnisa, 2019).
4.4 Data Hasil Pengujian
Data hasil pengujian fungsionalitas sistem berupa tabel pengujian per item uji atau
hasil uji dari sistem, tabel terdiri dari dua jenis hasil uji yaitu data normal dan data
salah. Pengujian dilakukan untuk data yang dimasukan sehingga dapat dilihat hasil
dari pengujiannya sesuai dengan yang diharapkan. Jika data yang dimasukan sesuai
dengan harapan. Maka, pada kolom kesimpulan pada tabel pengujian, diberikan
tanda ceklis dalam tanda kurung diterima. Namun, apabila tidak sesuai maka tanda
ceklis akan berada pada tanda kurung ditolak. Data hasil pengujian integration
testing juga berupa uraian pengujian per item dan hasil pengujian yang dilakukan.
4.4.1 Black Box Testing
1. Pengujian Autentifikasi
Pengujian autentifikasi ditunjukkan untuk masuk kesistem dan keluar dari sistem.
Pengujian ini berisi pengujian login yang skenarionya terhadap semua role ketika
melakukan login dan pengujian logout yang skenarionya untuk keluar dari sistem.
66
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 15. Pengujian Login
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
A.1
Mengetik NRP
dan Password
kemudian klik
login
Sistem menerima akses
login dan kemudian
menampilkan halaman
yang dituju
Penguna
berhasil login
dan
menampilkan
halaman yang
dituju
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
No Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
A.2
NRP dan
password tidak
diisi atau kosong
kemudian klik
tombol login
Sistem akan menolak
dan menampilkan pesan
pada textbox “Harap isi
Bidang ini”
Sistem
menolak dan
menampilkan
pesan pada
textbox “Harap
isi Bidang ini”
[√] Diterima
[] Ditolak
A.3
NRP atau
password tidak
sesuai kemudian
klik tombol login
Sistem akan menolak
dan menampilkan pesan
error “These credentials
do not match our
records”
Sistem
menolak dan
menampilkan
pesan error
“These
credentials do
not match our
records”
[√] Diterima
[] Ditolak
67
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 16. Pengujian Logout
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
A.4
Memilih tombol
logout pada
header
Pengguna dapat keluar
dari sistem dan
kembali ke halaman
login
Pengguna keluar
dari sistem dan
kembali ke
halaman login
[√] Diterima
[] Ditolak
2. Pengujian Menu Data Master
Pengujian menu master ditunjukkan kepada admin untuk melakukan proses
melihat, menambah, mengubah dan menghapus data master yang akan digunakan
oleh pengguna lain.
Tabel 17. Pengujian Melihat Data Master
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.1
Admin memilih
menu jenis
kecelakaan pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan halaman
utama jenis
kecelakaan dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman jenis
kecelakaan
utama
[√] Diterima
[] Ditolak
B.2
Admin memilih
menu jenis
tabrakan pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan halaman
utama jenis tabrakan
dan data table
Sistem
menampilkan
halaman jenis
kecelakaan
tabrakan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.3
Admin memilih
menu kondisi
korban pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan halaman
kondisi korban dan
data table
Sistem
menampilkan
halaman kondisi
korban
[√] Diterima
[] Ditolak
68
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.4
Admin memilih
menu nama jalan
pada management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan halaman
nama jalan dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman nama
jalan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.5
Admin memilih
menu pasal
pelanggaran pada
management
tilang.
Sistem akan
menampilkan halaman
pasal pelanggaran dan
data table
Sistem
menampilkan
halaman pasal
pelanggaran
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 18. Pengujian Menambah Data Master Kecelakaan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.6
Admin mengisi
form jenis
kecelakaan pada
halaman utama
jenis kecelakaan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
jenis kecelakaan
yang telah
dimasukkan
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
jenis kecelakaan
yang telah
dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.7
Admin mengisi
form jenis
tabrakan pada
halaman utama
jenis tabrakan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
jenis tabrakan yang
telah dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.8
Admin mengisi
form kondisi
korban pada
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
kondisi korban
[√] Diterima
[] Ditolak
69
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
halaman utama
kondisi korban
kondisi korban yang
telah dimasukkan
yang telah
dimasukkan
B.9
Admin mengisi
form nama jalan
pada halaman
utama nama
jalan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
nama jalan yang
telah dimasukkan
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
nama jalan yang
telah dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.10
Admin mengisi
form pasal
pelanggaran
pada halaman
utama pasal
pelanggaran
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
pasal pelanggaran
yang telah
dimasukkan
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
pasal pelanggaran
telah dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.11
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
jenis kecelakaan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.12
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
jenis tabrakan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
70
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.13
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
Kondisi korban
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.14
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
nama jalan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.15
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
pasal
pelanggaran
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 19. Pengujian Mengubah Data Master
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.16
Admin memilih
detail salah satu
data jenis
kendaraan dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
jenis kendaraan yang
telah diubah
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
jenis kendaraan
yang diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
71
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.17
Admin memilih
detail salah satu
data jenis
tabrakan dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
jenis tabrakan yang
telah diubah
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
jenis tabrakan yang
diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
B.18
Admin memilih
detail salah satu
data kondisi
korban dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
kondisi korban yang
telah diubah
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
kondisi korban
telah diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
B.19
Admin memilih
detail salah satu
data nama jalan
dan mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
nama jalan yang
telah diubah
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
nama jalan yang
telah diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
B.20
Admin memilih
detail salah satu
data pasal
pelanggaran dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
pasal pelanggaran
yang telah diubah
Sistem menyimpan
ke database dan
menampilkan data
pasal pelanggaran
yang telah diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.21
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail jenis
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
72
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
kecelakaan
diberi nilai yang
sama
“At least one value
must change”
B.22
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail jenis
kecelakaan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.23
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail jenis
tabrakan diberi
nilai yang sama
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“At least one value
must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
B.24
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail jenis
tabrakan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.25
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail kondisi
korban tabrakan
diberi nilai yang
sama
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“At least one value
must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
73
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.26
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail kondisi
korban
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.27
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail nama
jalan diberi nilai
yang sama
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“At least one value
must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
B.28
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail nama
jalan dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
B.29
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail pasal
pelanggaran
diberi nilai yang
sama
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“At least one value
must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
B.30
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail pasal
pelanggaran
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
[√] Diterima
[] Ditolak
74
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
dibiarkan
kosong
ini” pada textbox
yang kosong
textbox yang
kosong
Tabel 20. Pengujian Menghapus Data Master
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
B.31
Admin memilih
tombol hapus
pada jenis
kecelakaan yang
dipilih
Sistem akan
menghapus data dan
menampilkan halaman
utama jenis
kecelakaan
Sistem
menghapus data
dan
menampilkan
halaman utama
jenis kecelakaan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.32
Admin memilih
tombol hapus
pada jenis
tabrakan yang
dipilih
Sistem akan
menghapus data dan
menampilkan halaman
utama jenis tabrakan
Sistem
menghapus data
dan
menampilkan
halaman utama
jenis tabrakan
[√] Diterima
[] Ditolak
B.33
Admin memilih
tombol hapus
pada kondisi
korban yang
dipilih
Sistem akan
menghapus data dan
menampilkan halaman
utama kondisi korban
Sistem
menghapus data
dan
menampilkan
halaman utama
kondisi korban
[√] Diterima
[] Ditolak
B.34
Admin memilih
tombol hapus
pada nama jalan
yang dipilih
Sistem akan
menghapus data dan
menampilkan halaman
utama nama jalan
Sistem
menghapus data
dan
menampilkan
halaman utama
nama jalan
[√] Diterima
[] Ditolak
75
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B.35
Admin memilih
tombol hapus
pada pasal
pelanggaran yang
dipilih
Sistem akan
menghapus data dan
menampilkan halaman
utama pasal
pelanggaran
Sistem
menghapus data
dan
menampilkan
halaman utama
pasal
pelanggaran
[√] Diterima
[] Ditolak
3. Pengujian Menu Data Petugas
Pengujian menu data petugas ditunjukkan kepada admin untuk melakukan proses
melihat, menambah dan mengubah status data petugas.
Tabel 21. Pengujian Melihat Data Petugas
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
C.1
Admin memilih
menu data petugas
pada management
petugas.
Sistem akan
menampilkan halaman
data petugas dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman data
petugas
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 22. Pengujian Menambah Data Petugas
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
C.2
Admin mengisi
form data petugas
pada halaman
utama jenis
tabrakan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan
sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem menyimpan
data ke database
dan menampilkan
data petugas
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
76
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
C.3
Admin memilih
tombol tambah
sementara form
data petugas
dibiarkan kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 23. Pengujian Mengubah Data Petugas
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
C.4
Admin memilih
detail salah satu
data petugas dan
mengisi perubahan
status data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah diubah
Sistem
menyimpan data
ke database dan
menampilkan data
petugas yang
telah diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
C.5
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail data
petugas diberi
nilai yang sama
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least
one value must
change”
[√] Diterima
[] Ditolak
C.6
Admin memilih
tombol ubah
sementara form
detail data
petugas dibiarkan
kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
77
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4. Pengujian Menu Data Kecelakaan
Pengujian menu data ditunjukkan kepada staff kecelakaan untuk melakukan proses
melihat, menambah dan mengubah data kecelakaan yang terjadi.
Tabel 24. Pengujian Melihat Data Kecelakaan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan
D.1
Staff kecelakaan
memilih menu data
kecelakaan pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan
halaman data
kecelakaan dan
data table
Sistem
menampilkan
halaman data
kecelakaan
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 25. Pengujian Menambah Data Kecelakaan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
D.2
Staff kecelakaan
mengisi form data
kecelakaan pada
halaman utama
data kecelakaan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem
menyimpan ke
database dan
menampilkan data
kecelakaan yang
telah dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan
D.3
Staff kecelakaan
memilih tombol
tambah sementara
form data
kecelakaan
dibiarkan kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
78
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 26. Pengujian Mengubah Data Kecelakaan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan
D.4
Staff kecelakaan
memilih detail
salah satu data
kecelakaan dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah diubah
Sistem dapat
menyimpan ke
database dan
menampilkan
data kecelakaan
data telah
diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
D.5
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
kecelakaan
diberi nilai yang
sama
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“At least one value
must change”
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
[√] Diterima
[] Ditolak
D.6
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
kecelakaan
dibiarkan
kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
5. Pengujian Menu Data Kendaraan
Pengujian menu data kendaraan ditunjukkan kepada staff kecelakaan untuk
melakukan proses melihat, menambah dan mengubah data kendaraan yang terlibat
kecelakaan.
79
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 27. Pengujian Melihat Data Kendaraan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
E.1
Staff kecelakaan
memilih menu data
kendaraan pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan
halaman data
kendaraan dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman data
kendaraan
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 28. Pengujian Menambah Data Kendaraan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
E.2
Staff kecelakaan
mengisi form data
kecelakaan pada
halaman utama
data kendaraan
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem
menyimpan data
ke database dan
menampilkan data
kendaraan yang
telah dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
E.3
Staff kecelakaan
memilih tombol
tambah sementara
form data
kendaraan
dibiarkan kosong
Sistem akan
menolak dan
menampilkan pesan
“Harap isi bidang
ini” pada textbox
yang kosong
Sistem menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
80
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 29. Tabel Pengujian Mengubah Data Kendaraan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
E.4
Staff kecelakaan
memilih detail
salah satu data
kendaraan dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah diubah
Sistem
menyimpan data
ke database dan
menampilkan
data kendaraan
telah diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data
Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
E.5
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
kendaraan diberi
nilai yang sama
Sistem akan menolak
dan menampilkan pesan
“At least one value must
change”
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “At least
one value must
change”
[√] Diterima
[] Ditolak
E.6
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
kendaraan
dibiarkan
kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan pesan
“Harap isi bidang ini”
pada textbox yang
kosong
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
6. Pengujian Menu Data Korban
Pengujian menu data korban ditunjukkan kepada staff kecelakaan untuk melakukan
proses melihat, menambah dan mengubah data korban yang terlibat kecelakaan.
81
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 30. Pengujian Melihat Data Korban
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
F.1
Staff kecelakaan
memilih menu data
korban pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan
halaman data
korban dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman data
korban
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 31. Pengujian Menambah Data Korban
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
F.2
Staff kecelakaan
mengisi form data
korban pada
halaman utama
data korban
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem
menyimpan data
ke database dan
menampilkan
data korban
yang telah
dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
F.3
Staff kecelakaan
memilih tombol
tambah sementara
form data korban
dibiarkan kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang kosong
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
82
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 32. Tabel Pengujian Mengubah Data Kendaraan
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
F.4
Staff kecelakaan
memilih detail
salah satu data
korban dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah diubah
Sistem
menyimpan data
ke database dan
menampilkan
data korban
yang telah
diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
F.5
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
korban diberi
nilai yang sama
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “At least
one value must
change”
[√] Diterima
[] Ditolak
F.6
Staff kecelakaan
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
korban dibiarkan
kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang kosong
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
7. Pengujian Menu Surat Operasi
Pengujian menu surat operasi ditunjukkan kepada staff tilang untuk melakukan
proses melihat, menambah dan mengubah data surat operasi yang dilakukan
memulai proses tilang.
83
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 33. Pengujian Melihat Data Surat Operasi
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
G.1
Staff tilang memilih
menu data surat
operasi pada
management
kecelakaan.
Sistem akan
menampilkan
halaman data surat
operasi dan data
table
Sistem
menampilkan
halaman data
surat operasi
[√] Diterima
[] Ditolak
Tabel 34. Pengujian Menambah Data Surat Operasi
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
G.2
Staff tilang
mengisi form data
surat operasi pada
halaman utama
data surat operasi
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah
dimasukkan
Sistem
menyimpan ke
database dan
menampilkan
data surat
operasi yang
telah
dimasukkan
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
G.3
Staff tilang
memilih tombol
tambah sementara
form data surat
operasi dibiarkan
kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang kosong
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
84
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 35. Tabel Pengujian Mengubah Data Surat Operasi
No
Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
G.4
Staff tilang
memilih detail
salah satu data
surat operasi dan
mengisi
perubahan data
Sistem dapat
menyimpan data ke
database dan sistem
menampilkan data
yang telah diubah
Sistem dapat
menyimpan data
ke database dan
menampilan
data surat
operasi telah
diubah
[√] Diterima
[] Ditolak
Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukkan Harapan Hasil Uji Kesimpulan
G.5
Staff tilang
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
surat operasi
diberi nilai yang
sama
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “At least one
value must change”
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “At least
one value must
change”
[√] Diterima
[] Ditolak
G.6
Staff tilang
memilih tombol
ubah sementara
form detail data
surat operasi
dibiarkan kosong
Sistem akan menolak
dan menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang kosong
Sistem menolak
dan
menampilkan
pesan “Harap isi
bidang ini” pada
textbox yang
kosong
[√] Diterima
[] Ditolak
4.4.2 Integration Testing
Pada integration testing ini penulis menggunakan aplikasi postman untuk melihat
response yang dikiriminkan oleh user melalui API gateway. API gateway
menggunakan url localhost:8010, kecelakaan service menggunakan url
85
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
localhost:8001 dan tilang service menggunakan url localhost:8002. Berikut
pengujian yang dilakukan :
1. Integrasi API Gateway ke Kecelakaan Service
Berikut pengujian dengan kondisi 2 service yang online pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Integrasi API Gateway ke Kecelakaan Service
Pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke
kecelakaan service untuk mendapatkan data jenis kendaraan. Berikut rincian REST
API dair gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/MKendaraan
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 200
• Time : 479ms
• Response Body : data berupa id, jenis_kendaraan dan keterangan
Berikut pengujian dengan kondisi kecelakaan service yang offline pada gambar 4.2.
86
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.2 Integrasi API Gateway ke Kecelakaan Service (Offline)
Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke
kecelakaan service untuk mendapatkan data jenis kendaraan jika kondisi
kecelakaan service dalam keadaan offline. Berikut rincian output REST API pada
gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/MKendaraan
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 500
• Time : 2.98 s
• Response Body : Error menampilkan pesan cURL error 7 failed connect to
localhost:8001
2. Integrasi API Gateway ke Tilang Service
Berikut pengujian dengan kondisi 2 service yang online pada gambar 4.3.
87
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.3 Integrasi API Gateway ke Tilang Service
Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke tilang
service untuk mendapatkan data surat operasi tilang. Berikut rincian output REST
API dari gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/soperasi
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 200
• Time : 712ms
• Response Body : data berupa id, nomor_surat, pemberi perintah,
pertimbangan, dasar_hukum, penerima_perintah, tanggal_dikeluarkan dan
tempat_dikeluarkan
Berikut pengujian dengan kondisi tilang service yang offline pada gambar 4.4.
88
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.4 Integrasi API Gateway ke Tilang Service (Offline)
Pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke
kecelakaan service untuk mendapatkan data jenis kendaraan jika kondisi
kecelakaan service dalam keadaan offline. Berikut rincian output REST API gamabr
diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/soperasi
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 500
• Time : 3.69 s
• Response Body : Error menampilkan pesan cURL error 7 failed connect to
localhost:8002
3. Integrasi API Gateway ke User Service
Berikut pengujian dengan menggunakan 2 service online pada gambar 4.5.
89
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.5 Integrasi API Gateway ke User Service
Pada gambar 4.5 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke user
service untuk mendapatkan detail data petugas. Berikut rincian output REST API
gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/users/1
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 200
• Time : 1809ms
• Response Body : data petugas
4. Integrasi API Gateway ke Tilang Service dan Kecelakaan Service
Berikut pengujian dengan kondisi semua service online pada gambar 4.6.
90
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.6 Integrasi API Gateway ke Tilang dan Kecelakaan Service
Pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke tilang
service(stnk) dan kecelakaan service untuk mendapatkan data korban terlibat
kecelakaan. Berikut rincian output REST API gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/orang
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 200
• Time : 519ms
• Response Body : data korban kecelakaan
Berikut pengujian dengan kondisi 2 service yang online dan 1 service offline (tilang
service) pada gambar 4.6.
91
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 4.7 Integrasi API Gateway ke Tilang(Offline) dan Kecelakaan Service
Pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa API gateway melakukan request ke tilang
service(stnk) dalam keadaan offline dan kecelakaan service untuk mendapatkan
data korban terlibat kecelakaan. Berikut rincian output REST API gambar diatas :
HTTP Request :
• Method : GET
• URI : http://localhost:8010/orang
• Header : client_credentials
Response :
• Response Code : 200
• Time : 759ms
• Response Body : data korban kecelakaan
4.5 Evaluasi
4.5.1 Evaluasi Hasil Black Box Testing
Pengujian black box telah dilakukan dengan menggunakan 69 skenario yang seperti
sudah dijelaskan sebelumnya. Hasil dari testing yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 = 69
69× 100% = 100%
92
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berdasarkan hasil testing yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa fungsi pada backend sistem informasi atlantas dapat berjalan dengan baik
secara fungsional dan sesuai yang diharapkan.
4.5.2 Evaluasi Hasil Integration Testing
Pengujian integration telah dilakukan dengan menggunakan 7 skenario pengujian
yang telah dilakukan diatas. Dari 7 skenario yang dilakukan, 2 diantara
menunjukkan hasil response code yaitu 500 atau error. Hasil dari integration
testing sebagai berikut :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 = 5
7× 100% = 71%
Berdasarkan dari presentase keberhasilan yang dihitung maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengujian integrasi antar microservice pada backend sistem
informasi atlantas terintegrasi dengan cukup baik.
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil implementasi arsitektur microservice pada backend sistem
informasi atlantas berbasis website, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Pembuatan sistem backend pada sistem informasi atlantas berhasil dibuat
dengan konsep arsitektur microservice yang memberikan informasi kasus
pelanggaran dan kebutuhan setiap unit akan saling terintegrasi.
2. Dalam membangun sistem backend menggunakan arsitektur microservice
maka kebutuhan fungsional harus dipecah menjadi beberapa microservice yang
dipanggil melalui API Gateway.
3. Pengujian black box terhadap backend sistem informasi atlantas dengan
skenario melakukan login, mengelola data master, mengelola petugas,
mengelola data kecelakaan, mengelola data kendaraan yang terlibat dan
mengelola data korban yang terlibat kecelakaan dinyatakan berhasil.
4. Pengujian integration terhadap antar microservice yang terintegrasi satu sama
lain berhasil.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan untuk pengembangan selanjutnya dari impementasi
arsitektur microservice agar selalu memenuhi kebutuhan pengguna :
1. Implementasi ini masih berfokus pada pengembangan sisi back-end sehingga
mengesampingkan front-end aplikasi. Oleh karena itu diharapkan hal tersebut
lebih diperhatikan lagi pada pengembangan selanjutnya.
2. Ada baiknya pada pengembangan sistem ini pada tahap selanjutnya dilakukan
testing dengan menggunakan metode white box testing karena memungkinkan
kedepannya pengembangan yang akan dilakukan akan lebih mendalam.
3. Untuk mendapatkan skalabilitas dengan integrasi yang lebih tinggi perlu
diterapkan command query separation dan multiple server pada penelitian
selanjutnya.
94
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Chusminah, C., Haryati, R. A. & Kristiani, D, 2018 Efektifitas Implementasi E-
Tilang Kendaraan Bermotor Dalam Rangka Tertib Berlalu Lintas Pada Korps
Lalu Lintas Polri, Jurnal Sekretari dan Manajemen Widya Cipta, 2(2), pp. 1–
9.
Damodaran B, D., Salim, S. and Vargese, S. M. (2016) Performance Evaluation of
MySQL and MongoDB Databases, International Journal on Cybernetics &
Informatics, 5(2), pp. 387–394.
Faruqi, I. A., Gumilang, S. F. S. & Hasibuan, M. A, 2018 Perancangan Back-End
Aplikasi Rumantara Dengan Gaya Arsitektur Rest Menggunakan Metode
Iterative Incremental, eProceedings of Engineering, 5(1), pp. 1411–1417.
Fauzan, M. 2019. Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Pegawai
Menggunakan Metode Simple Multi Attribute Rating Technique.
Febriani, Y, 2018. Pengembangan Sistem Informasi Penjualan, Pembelian Dan
Persediaan Berbasis Web, Sitech, Vol 1, No, pp. 1–6.
Heriyanto, Y, 2018. Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web
Pada Pt.Apm Rent Car, 2(2), pp. 64–77.
Jayanto, D. P, 2017. Informasi Web Application Backend Development Of “ Siap
” : “ Sistem Informasi Aspirasi Dan Pengaduan Masyarakat ” Application
Based On Web Using Microservice Springboot.
Khoirunnisa, L. 2019. Rancang Bangun Sistem E-Learning Berbasis Microservices
Dan Domain Driven Design (Studi Kasus Probistek Uin Maulana Malik
Ibrahim Malang) .
Luthfi, F, 2017. Penggunaan Framework Laravel Dalam Rancang Bangun Modul
Back-End Artikel Website Bisnisbisnis.ID, JISKA (Jurnal Informatika Sunan
Kalijaga), 2(1), p. 34
Prabowo, M. & Suprapto, A, 2019. Implementasi Metode Profile Matching Dalam
Aplikasi Penerimaan Siswa Baru pada SMK Ma’arif NU 2 Boyolali’, Jusifo
(Jurnal Sistem Informasi), 5(2), pp. 71–80.
95
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Putra, R. A, 2019. Analisa Implementasi Arsitektur Microservices Berbasis
Kontainer Pada Komunitas Pengembang Perangkat Lunak Sumber Terbuka (
Opendaylight Devops Community )’, 9, pp. 150–162.
Sendiang, M., Kasenda, S. & Purnama, J, 2018. Implementasi Teknologi
Mikroservice pada Pengembangan Mobile Learning’, Journal of Applied
Informatics and Computing, 2(2), pp. 63–66.
Suendri, 2018. Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada
Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle
(Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan)’, 6341(November), pp. 1–9.
Widianti, R, 2018. Implementasi Algoritma Firefly Untuk Penjadwalan Piket
Karyawan ( Studi Kasus : Toko Maju Jaya ).
Yudanto, A. L., Tolle, H. & Brata, A. H, 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer, 1(8), pp. 628–634.
Zaman, G. A. P., 2017. Perancangan Dan Implementasi Web Service Sebagai
Media Pertukaran Data Pada Aplikasi Permainan. Jurnal Informatika,
Volume 11, pp. 22-30.
LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Penulis
Calvin Seviro Bima Sakti
Lahir di Depok, 28 September 1997, putra ke-1 dari 2
bersaudara dari pasangan Bapak Rosidi dan Ibu Pardiyah.
Lulus Dari SDN Mekarjaya 30 pada tahun 2009, SMPN 4
Depok pada tahun 2012, dan SMK Taruna Bakti Depok
pada tahun 2015. Saat ini sedang menempuh Pendidikan
Diploma IV Program Studi Teknik Informatika Jurusan
Teknik Informatika dan Komputer di Politeknik Negeri
Jakarta.
Lampiran 1 Hasil Wawancara
Wawancara bersama Kapolres Depok, Bapak Aziz
Lampiran 2 Hasil Wawancara
Wawancara bersama Staff bagian tilang, Bripda Eka
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Wawancara bersama Staff bagian Laka Lantas, Pak Pranyoto
Lampiran 4 Hasil Wawancara
Wawancara bersama Staff bagian Lalu Lintas, Pak Purwanto