Implementasi
-
Upload
muhammad-hanif-m -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Implementasi
STANDAR IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Andri Setiawan
13.004
Pengertian Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Implementasi
keperrawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan(Gordon, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997).Intervensi keperawatan merupakan bentuk
penanganan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan pertimbangan pengetahuan
klinis yang bertujuan meningkatkan hasil perawatan klien (Bulechek, Butcher, dan
Dochterman 2008).
Tujuan Implementasi
1. membantu klien untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2. mencakup dalam peningkatan kesehatan
3. mencakup pencegahan penyakit
4. mencakum pemulihan kesehatan
5. memfasilitasi klien
Proses Berpikir Kritis dalam Implementasi
Sebelum mengimplementasikan intervensi keperwatan, gunakan
pemikiran kritis untuk menentukan ketepatan intervensi terhadap situasi klinis.
Walaupun implementasi telah direncanakan, perawat tetap berkewajiban
melakukan penilaian sebelum melaksanakan implementasi tersebut, karena
konsisi klien dapat berubah dalam hitungan menit. Berikut ini adalah beberapa
petunjuk yang dipertimbangkan saat pengambilan keputusan tentang
implementasi:
Tinjau ulang segala kemungkinan intervensi keperawatan yang sesuai
dengan masalah klien
Tinjau ulang semua kemungkinan konsekuensi pada setiap kemungkinan
intervensi keperawatan
Pertimbangkan peluang terjadinya kemungkinan konsekuensi
Buat keputusan tentang manfaat dari konsekuensi bagi klien
Proses Implementasi
Persiapan proses implementasi akan memasatkan asuhan keperawatan
yang efesien, aman, dan efektif.
1 Pengkajian Ulang terhadap Klien
Pengkajian merupakan proses kontinu yang terjadi setiap kali perawat
berinteraksi dengan klien. Saat mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan
baru, perawat akan memodifikasi rencana keperawatan. Selain itu, perawat
juga memodifikasi rencana saat menentukan kebutuhan kesehatan seorang
klien. Langkah ini membantu perawat untuk menentukan apakah tindakan
keperawatan tersebut masih sesuai dengan kondisi klien.
2 Meninjau dan Merevisi Rencana Asuhan Keperawatan yang Ada
Setelah mengkaji ulang, lakukan peninjauan pada rencana keperawatan,
bandingkan data tersebut agar diagnosis keperawatan menjadi valid, dan
tentukan apakah intervensi keperawatan tersebut masih menjadi yang terbaik
untuk situasi klinis saat itu. Jika terjadi perubahan status klien, diagnosis
keperawatan dan intervensinya, lakukan modifikasi rencana asuhan
keperawatan. Modifikasi rencana perawatan tertulis mencakup empat langkah
sebagai berikut:
1. Lakukan revisi data pada kolom pengkajian untuk menggambarkan status
klien terkini. Berikan tanggal pada data baru sehingga anggota tim yang lain
mengetahui waktu perubahan tersebut.
2. Lakukan revisi pada diagnosis keperawatan. Hapus diagnosis keperawatan
yang telah kehilangan relevansinya, tambah dan berikan tanggal pada
diagnosis yang baru.
3. Lakukan revisi pada intervensi sesuai dengan diagnosis dan tujuan
keperawatan yang baru. Revisi ini harus menggambarkan status terkini
klien.
4. Tentukan metode evaluasi untuk menentukan apakah anda telah berhasil.
3 Mengorganisasikan Sumber Daya dan Menyampaikan Layanan
Sumber daya suatu fasilitas mencakup peralatan dan personel yang
memiliki keterampilan. Organisasi peralatan dan personel akan membuat
perawatan klien menjadi lebih tepat waktu, efisien, dan penuh keterampilan.
Persiapan pemberian asuhan juga meliputi persiapan lingkungan dan klien
untuk intervensi keperawatan.
Keterampilan Implementasi
Perawat membutuhkan tiap jenis keterampilan untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan langsung dan tidak langsung.
1 Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif meliputi aplikasi pemikiran kritis pada proses
keperawatan. Untuk melaksanakan intervensi dibutuhkan pertimbangan yang
baik dan keputusan klinis yang jelas. Perawat harus berfikir dan mengantisipasi
secara kontinu sehingga dapat menyesuaikan perawatan berbagai konsep dan
menghubungkannya sambil mengingat kembali takta, situasi, dan klien yang
pernah anda temui sebelumnya (Di Vito-Thomas, 2005).
2 Keterampilan Interpersonal
Keterampilan ini dibutuhkan untuk terwujudnya tindakan keperawatan
yang efektif. Perawat membangun hubungan kepercayaan, menunjukkan
perhatian dan berkomunikasi dengan jelas. Komunikasi interpersonal yang baik
sangat penting untuk memberikan informasi, pengajaran, dan dukungan pada
klien dengan kebutuhan emosional.
3 Keterampilan Psikomotor
Keterampilan psikomotor membutuhkan integritas antara aktivitas
kognitif dan motorik. Sebagai contoh, saat melakukan penyuntikan, perawat
harus memahami anatomi dan farmakologi (kognitif), serta menggunakan
koordinasi dan presisi untuk melakukan penyuntikan dengan tepat (motorik).
Keterampilan ini sangat penting untuk membangun kepercayaan klien.
Mencapai Tujuan Klien
Implementasi asuhan keperawatan bertujuan memenuhi tujuan klien dan
hasilnya. Menetapkan prioritas juga penting dalam kesuksesan proses
implementasi. Prioritas akan membantu anda mengantisipasi dan mengurutkan
intervensi keperawatan pada klien yang memiliki banyak diagnosis keperawatan
dan masalah kolaboratif. Cara lain untuk mencapai tujuan adalah membantu klien
tetap patuh pada rencana terapinya.