Impairment Makalah
-
Upload
meyske-saampap -
Category
Documents
-
view
267 -
download
4
description
Transcript of Impairment Makalah
MAKALAH
IMPAIRMENT ( PENURUNAN NILAI )
( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan )
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5, Kelas Akuntansi A, Semester VII
Ayuni Sri Hastuti ( NPM 14033157 )
Desy Khoirunnisa ( NPM 12033014 )
Dewi Purnamasari ( NPM 12033013 )
Elpianita Liise ( NPM 12033004 )
Meyske Saampap ( NPM 12033008 )
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan karuniaNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “IMPAIRMENT ( PENURUNAN NILAI )
”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Seminar
Akuntansi Keuangan sebagai suatu implementasi atas pemahaman lansung
terhadap akuntansi persediaan dalam mencatat, menilai, menyajikan dan
mengungkapkan persediaan dalam laporan keuangan dengan acuan standarnya.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada
Dosen, orang tua dan teman-teman yang sudah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Dengan segala keterbatasan, Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Luwuk, Januari 2016
Tim Penyusun
Impairment ( Penurunan Nilai ) i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar isi ........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................
2.1 Pengertian dan jenis-jenis Persediaan.............................................. 3
2.2 Biaya-biaya Persediaan.................................................................... 4
2.3 Pencatatan Persediaan..................................................................... 5
2.4 Penilaian Persediaan........................................................................ 7
2.5 Implikasi Persediaan Dalam Laporan Keuangan.............................. 10
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
Impairment ( Penurunan Nilai ) ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang, perkembangan ekonomi yang semakin pesat
serta tingkat persaingan yang semakin ketat mendorong pelaku-pelaku
ekonomi agar lebih tanggap dalam menghadapi perubahan yang terjadi
dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang melaksanakan strategi-strategi
tertentu agar kegiatan produksi tetap berjalan dan bertahan dalam
persaingan pangsa pasar.
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu
kemampuan memproduksi secara tepat waktu sesuai dengan target produksi
yang didukung oleh kelancaran produksinya yang dipengaruhi oleh :
dimilikinya peralatan produksi dengan kualitas yang baik dalam jumlah yang
cukup dan tersedianya bahan baku produksi yang akan diolah. sehingga
perusahaan diharapkan harus bisa mengelola dan memanajemen sumber
daya baik sumber daya manusia sebagai factor yang menjalankan kegiatan
maupun sumber daya lain yang merupakan asset dari perusahaan itu
sendiri.
Salah satu asset yang dimiliki perusahaan adalah persediaan barang atau
bahan yang akan dijual kepada konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa
peranan persediaan berpengaruh langsung terhadap kemampuan
perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Keberadaan persediaan barang
atau bahan baik dalam perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur
mempunyai implikasi dilihat dari ada dan tidaknya persediaan itu. Jika
persediaan dalam perusahaan ada dan jumlahnya cukup besar, maka
Impairment ( Penurunan Nilai ) 1
implikasi biaya untuk menjaga keberadaan persediaan tak dapat dihindari.
Sebaliknya jika persediaan dalam perusahaan tidak tersedia, maka implikasi
ke proses produksi mapun proses penjualan tentu akan menjadi terganggu.
Sehingga tentunya akan berimplikasi pula pada laporan keuangan suatu
perusahaan. Persediaan akan mempengaruhi neraca dan laba rugi.
Peranan perusahaan sangat penting dalam mengelola persediaan serta
pencatatannya dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta
menperoleh pendapatan guna mencapai tujuan perusahaan
Sehingga dalam hal ini, kami ingin menkaji lebih dalam lagi tentang
pentingnya keberadaan persediaan barang dagangan dan
pengakuntasiannya ini lewat makalah yang berjudul Akuntansi Keuangan :
Persediaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan jenis-jenis persediaan ?
2. Apa saja biaya-biaya yang ada dalam persediaan ?
3. Bagaimana pencatatan persediaan ?
4. Bagaimana penilaian persediaan ?
5. Bagaimana implikasi persediaan dalam laporan keuangan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian dan jenis-jenis persediaan
2. Untuk menjelaskan biaya-biaya yang ada dalam persediaan
3. Untuk menjelaskan metode pencatatan persediaan
4. Untuk menjelaskan metode penilaian persediaan
5. Untuk menjelaskan implikasi persediaan dalam laporan keuangan
Impairment ( Penurunan Nilai ) 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Impairment ( Penurunan Nilai )
Menurut PSAK No.48 revisi tahun 2008 :
1. Penurunan nilai dari aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat
dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable
amount).
2. Secara periodik perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai (test of impairment). Jika terdapat indikasi, maka
perusahaan harus menaksir recoverable amount dari aset tersebut
2.2 Indikasi Penurunan Nilai
1. Informasi dari luar perusahaan
1) Selama periode tertentu, nilai pasar aset telah turun secara signifikan
melebihi pemakaian normal.
2) Selama periode tertentu telah/akan terjadi perubahan memburuk
dalam hal teknologi, pasar, kondisi ekonomi, hukum, atau dalam pasar
produk atau jasa yang dihasilkan oleh aset tersebut
3) Selama periode tertentu, suku bunga pasar dari investasi telah
meningkat sehingga akan menurunkan recoverable amount dari aset
secara material
4) Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
2. Informasi dari dalam perusahaan
1) Keusangan/ kerusakan
2) Perubahan signifikan dengan cara penggunaan aset
3) Kinerja ekonomi aset memburuk
Impairment ( Penurunan Nilai ) 3
4) Untuk suatu investasi dalam entitas anak, entitas asosiasi dan
pengendalian bersama entitas yang disajikan dalam laporan keuangan
terpisah berdasarkan metoda biaya, investor mengakui dividen dari
investasi dan terdapat bukti bahwa dividen melebihi total laba
komprehensif entitas anak dan entitas yang dikendalikan bersama
dalam periode dividen diumumkan.
2.3 Penurunan Nilai pada Aset Tidak Berwujud dengan Masa Manfaat Tidak
Terbatas
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas untuk di uji
penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatatnya
dengan jumlah terpulihkan, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai
Contoh : setiap tahun perusahaan harus melakukan pengujian
penurunan nilaia untuk goodwill. Apabila terdapat penurunan nilai
perusahaan harus mencatat impairment Loss on Goodwill.
Namun, perhitungan rinci terkini atas jumlah terpulihkan aset yang
dilakukan periode terdahulu dapat digunakan dalam menguji penurunan nilai
untuk aset tersebut pada periode berjalan, sepanjang semua kriteria berikut
ini dipenuhi :
1. Jika aseet tidak berwujud tidak menghasilkan arus kas masuk dari
penggunaan secara berkelangjuta yang sebagian besar independen dari
arus kas masuk dari aset-aset atau kelompok aset.
2. Penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang
melebihi jumlah tercatat aset dengan marjin yang substansial
3. Kecil kemungkinan bahwa penentuan jumlah terpulihkan saat ini akan
lebih kecil dari jumlah tercatat aset.
Impairment ( Penurunan Nilai ) 4
2.4 Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Apabila perusahaan memiliki indikasi penurunan nilai (setelah
dilakukan pengujian terhadap indikasi impairment), maka perusahaan akan
mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment Loss) ketika carrying
amount dari aset lebih tinggi dari recoverable amount.
Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih
nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.
2.5
1)
Menurut PSAK No. 14 ( Revisi 2009 ), “persediaan adalah aset :
(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
(b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.”
Pengertian persediaan ini sangat umum dan berlaku bagi perusahaan
jasa,dagang, maupun manufaktur. dapat dikatakan pula persediaan barang
dagang adalah untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan atau dengan
kata lain perusahaan bisa menyimpan persediaan sebelum dijual didalam
sebuah gudang yang sering berlaku untuk pedagang-pedagang besar
Impairment ( Penurunan Nilai ) 5
seperti retail yang perputaran persediannya cukup tinggi dan beragam untuk
mengantisipasi penjualan supaya tdak terjadi kekurangan persediaan.
Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung
dari jenis usahanya. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dagang
berupa persediaan barang dagangan. Persediaan barang dagang
merupakan elemen yang sangat penting dalam penetuan harga pokok
penjualan
Adapun Persediaan di industri ( manufacture ) diklasifikasikan menjadi :
Persediaan barang jadi, Persediaan barang dalam proses, Persediaan
bahan baku. Sedangkan bagi perusahaan jasa, persediaannya yaitu
besarnya biaya jasa yang secara lansung belum dikeluarkan dalam
menangani pemberian jasa
a. Biaya-biaya Persediaan
PSAK No. 14 ( revisi 2008 ) mengatur bahwa “ persediaan harus diukur
berdasarkan biaya atau nilai realisasi berdasarkan biaya atau nilai realisasi
neto, mana yang lebih rendah “ ( paragraf 8 ).
1. Biaya persediaan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain
yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang
siap untuk dijual atau dipakai. Biasa disebut harga pokok persediaan
2. Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor dan pajak
lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan
kepada kantor pajak), biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi. Diskon dagang atau trade
discount, rabat dan pos lain yang serupa dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian.
Impairment ( Penurunan Nilai ) 6
3. Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait
dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang
dialokasikan secara sistematis yang terjadi dalam proses konversi bahan
menjadi barang jadi.
4. Biaya lain-lain hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang
biaya tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan tempat
yang siap untuk dijual atau dipakai ( present location and condition ),
meliputi jumlah pemborosan yang tidak normal, biaya penyimpanan
kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahan
produksi berikutnya, biaya administrasi dan umum, serta biaya
penjualan.
b. Pencatatan Persediaan
1. Sistem Periodik ( Fisik), yaitu pencatatan persediaan beserta nilainya
dilakukan hanya pada akhir periode. Sistem ini tidak akan menjurnal akun
persediaan dan HPP apabila terjadi transaksi namun pada akhir periode
perusahaan harus menghitung jumlah dan nilai yang dimaksud
dengan menjurnal penyesuaian terhadap ikhtisar laba-rugi.
2. Sistem Perpetual (Buku), yaitu dilakukan secara berkesinambungan
langsung pada jumlahnya dan harga pokoknya. perusahaan
langsung dapat melihat berapa jumlah persediaan dan harga pokoknya
secara mutakhir Meskipun akhir periode ditemukan adanya
ketidaksesuaian jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian bisa
dilakukan dengan cara stock opname.
Tabel 2.3.1 ilustrasi jurnal pembelian dan penjualan persediaan :
Impairment ( Penurunan Nilai ) 7
c. Penilaian Persediaan
penilaian persediaan adalah menentukan nilai persediaan yang
dicantumkan dalam neraca. Persediaan akhir bisa dihitung harga
pokoknya menggunakan beberapa cara penentuan harga pokok
persediaan akhir, tetapi nilai ini tidak terlalu nampak dalam neraca,
jumlah yang ditampilkan dalam neraca tergantung pada metode
penilaian yang digunakan yang salah satunya yaitu berdasarkan harga
pokok terdiri dari :
1.FIFO (First In First Out ) , bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan
dijual lebih dahulu. Sehingga harga perolehan barang yang lebih dahulu
dibeli akan menjadi harga pokok penjualan lebih dahulu juga.
2.LIFO (Last In Last Out ), bahwa barang yang dibeli lebih akhir, akan dijual
lebih dahulu. Sehingga harga perolehan barang yang dibeli lebih akhir
akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.
3.Rata-rata (Average), bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogin.
Pengalokasian harga perolehan yang tersedia untuk dijual dilakukan atas
dasar harga perolehan rata-rata tertimbang.
Contoh soal : Hitunglah persediaan akhir dan HPP menggunakan metode
harga pokok dengan sistem periodik dan pepetual . dengan data transaksi
barang PT Cendana berikut ini :
April 3 membeli 4.000 unit @ Rp 8,00
10 membeli 12.000 unit @ Rp 8,80
26 menjual 8.000 unit
29 membeli 4.000 unit @ Rp 8.30
Impairment ( Penurunan Nilai ) 8
Jawabannya :
1. sistem periodik
Persediaan awal - pembelian 20,000 barang tersedia untuk dijual 20,000 penjualan 8,000
barang tersedia untuk dijual : - unit 03/ 04 pembelian 4000 unit @
20,000 unit 10/ 04 pembelian ### unit @ 20,000 unit 29/ 04 pembelian 4000 unit @
Persediaan akhir :
20,000 unit 29/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.30 = Rp 33,200 8,000 unit ### Rp 170,800 12,000 unit
10/ 04 pembelian 8,000 unit @ Rp 8.80 = Rp 70,400 FIFO 29/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.30 = Rp 33,200
jumlah ### Rp 103,600
03/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.00 = Rp 32,000 LIFO 10/ 04 pembelian 8,000 unit @ Rp 8.80 = Rp 70,400
jumlah ### Rp 102,400
Harga rata-rata per unit = Rp 170,800 / 20,000
Harga Pokok Penjualan :
Impairment ( Penurunan Nilai ) 9
Keterangan FIFO LIFO RATA-RATA
2. Sistem Perpetual
Dengan menggunakan sistem perpetual, sudah lansung dapat diketahui
persediaan akhir dan harga pokok penjualannnya.
Metode FIFO
Penjualan Saldo Keterangan FIFOTotal Unit HP Total Persediaan awal -
4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 Pembelian Rp 170,800 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 barang tersedia untuk dijual Rp 170,800
12,000 Rp 8.80 Rp105,000 persediaan akhir Rp(103,600) Rp 32,000 harga pokok penjualan Rp 67,200 Rp 35,200 8,000 Rp 8.80 Rp 70,400
8,000 Rp 8.80 Rp 70,400 4,000 Rp 8.30 Rp 33,200
Rp 67,200 12,000 Rp103,600
Metode LIFO
Penjualan SaldoTotal Unit HP Total
4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000
12,000 Rp 8.80 Rp105,000 Rp 70,400 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000
4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200
Impairment ( Penurunan Nilai ) 10
Metode Rata-rata
Rp 70,400 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.30 Rp 33,200
Rp 70,400 12,000 Rp100,400
2.5 Implikasi Persediaan Dalam Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang dibuat perusahaan harus memberikan
informasi mengenai kegiatan usahanya secara releva, dipercaya dan dapat
diperbandingkan untuk pihak-pihak didalam dan diluar perusahaan.
Sehingga biak manajemen dan pihak luar yang berkepentingan dapat
mengambil keputusan yang informatif.
Penilaian persediaan yang diterapkan harus diungkapkan dalam suatu
penjelasan laporan keuangan khususnya pada CALK atau catatan atas
laporan keuangan yang menguraikan secara garis besar semua kebijakan
akuntansi yang diikuti basis penilaian seperti metode apa yang dipakai
dalam menilai suatu persediaan. Dalam hal ini , Persediaan berimplikasi
langsung terhadap :
1. Di Neraca, persediaan disajikan dalam kelompok “Aktiva Lancar” (current
assets)—setelah akun “Piutang”, sehingga besar-kecilnya nilai saldo
persediaan yang disajikan berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai
aktiva (asset) secara keseluruhan.
2. Di Laporan Laba Rugi, besar kecilnya penggunaan persediaan (bahan
baku, bahan penolong dan barang jadi) menentukan besar kecilnya
Impairment ( Penurunan Nilai ) 11
“Harga Pokok Penjualan” (HPP), yang pada akhirnya juga akan
menentukan besar kecilnya “Laba” atau “Rugi” yang disajikan di dalam
laporan laba-rugi. Pada akhirnya, besar-kecilnya laba/rugi yang
dibukukan pada suatu periode akuntansi berimplikasi terhadap besar-
kecilnya “Laba Ditahan” (Retained Earning) yang disajikan di Neraca—
persisnya di kelompok akun “Ekuitas.”
BAB III
PENUTUP
1.1 KesimpulanPersediaan Menurut PSAK N0. 14 ( Revisi 2008) adalah aset yang
tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi
dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan
(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Adapun persediaan yang dimiliki oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung
dari jenis usahanya. Persediaan memerlukan biaya meliputi biaya
pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan
berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Biasa
disebut harga pokok persediaan
Pencatatan persediaan terdiri dari dua yaitu sistem periodik dan perpetual
( berkesinambungan ) yang penilaiannya dapat dilakukan dengan 3 metode
yaitu FIFO, LIFO, dan Rata-rata. Adapun penilaian tersebut akan terungkap
pada catatan atas laporan keuangan dan berimplikasi pada laporan
keuangan khususnya Neraca dan Laporan Laba Rugi.
1.2 Saran
Impairment ( Penurunan Nilai ) 12
1. Kepada Mahasiswa, sekiranya Lebih banyak menambah pengetahuan
tentang persediaan Baik melalui buku, internet, . sebagai bekal memasuki
dunia kerja misalnya disektor perusahaan dagang.
2. Kepada Dosen, Sekiranya kedepannya akan memberikan tugas makalah
lagi, sehingga mahasiswa akan lebih termotivasi dalam penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono .2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 6 . Yogyakarta: Bagian
Penerbitan STIE YKPN
Soemarso, SR..1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi keempat. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Sumber lain :
Jurnal Akuntansi Keuangan , Akuntansi Persediaan- Sistem Periodik Vs Sistem
Perpetual (http://www. jurnalakuntansikeuangan.com/.../akuntansi-
persediaan-sistim-periodik-vs...) diakses tanggal 15 oktober 2015
Najirun Maulud. , Akuntansi Dasar 2-Modul, Bab 4 - Persediaan
(http:// www. academia .edu/7308504/ Akuntansi - Persediaan ) diakses
tanggal 26 oktober 2015
Nikmatus Salamah, 2014, Analisis Pencatatan ddan Penilaian Persediaan
Sesuai dengan PSAK No. 14 Tahun 2009 Pada UD Jaya Aluminium
( Skripsi ) (http://www. library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--nikmatussa-
387-1-skripsi-).pdf ) diakses tanggal 12 oktober 2015
PSAK No. 18 revisi 2008 Persediaan . (http://www
.dinsos.taa.co.id/index.php/web/layanan/download_lampiran/4 ) diakses
tanggal 26 oktober 2015
Impairment ( Penurunan Nilai ) 13
Sriayu, 2014. Persediaan Barang dagangan ( makalah ) (
http://www.sriratihayu.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html)
Impairment ( Penurunan Nilai ) 14