ILMU KELAUTAN
-
Upload
fajar-mulana-isman-f -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of ILMU KELAUTAN
-
TUGAS INDIVIDU
DPPL
WILAYAH PESISIR SEBAGAI DAERAH PERTAHANAN
KEAMANAN
OLEH
NAMA : ANDIYARI
NIM : l111 12 901
MATAKULIAH DASAR - DASAR PENGELOLAAN
PESISIR DAN LAUT
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
-
Wilayah pesisir merupakan kawasan strategis di Indonesia. Dengan berbagai
keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki wilayah pesisir seharusnya
berpotensi menjadi sumber penguatan dan prime mover otonomi daerah. Bahkan
secara historis menunjukan bahwa wilayah pesisir ini telah berfungsi sebagai
pusat kegiatan masyarakat karena berbagai keunggulan fisik dan geografis yang
dimilikinya.
Secara politik dan hankam, wilayah pesisir merupakan kawasan perbatasan
antar negara maupun antar daerah yang sensitif dan memiliki implikasi terhadap
pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Potensi
wilayah pesisir sebagaimana digambarkan di atas, memang menjanjikan, namun
faktanya selama puluhan tahun kebijakan pengelolaan wilayah pesisir belum
memberikan kontribusi yang memadai dan dilakukan dengan pola sentralistik dan
cenderung ekploratif, sehingga menimbulkan berbagai ketidak adilan ditengah
masyarakat. Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi sangat penting
terkaitd engan pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan sesuai dengan prinsip
otonomi daerah dalam mengelola pembangunan kawasan kepulauan perbatasan
negara.
Kajian kebijakan pengelolaan pulau-pulau keci di perbatasan negara harus
dilakukan secara komprehensif yang tidak terlepas dari potensi dan
karakteristiknya yang mencakup aspek sumberdaya alam (lingkungan hidup)
baik sumberdaya hayati maupun non hayati; aspek infrasutruktur yang meliputi
ekonomi, hukum, kelembagaan dan sosial budaya serta aspek geopolitik
yaitu pertahanan dan keamanan terutama terkait dengan fungsi pulau-pulau kecil
di perbatasan negara sebagai basis pertahanan negara dan lokasi acuan titik
dasar untuk mempertegas kedaulatan Indonesia pada wilayah tersebut. Di samping
itu, kegiatan dalam pengelolaan pulau-pulau kecil di perbatasan negara perlu
memperhatikan aspek tata ruang untuk menghindari tumpang tindih dalam
pengelolaan dan konflik kepentingan, misalnya penentuan wilayah pulau kecil
sebagai daerah penangkapan, budidaya, wisata bahari, dan konservasi.
Penentuanalokasi ruang tersebut perlu dilengkapi dengan penyusunan rencana
detail dan pembagian zonasi untuk selanjutnya dapat digunakan dalam
-
penyusunan rencana pengelolaan, rencana bisnis dan rencana pertahanan
keamanan.
Berdasarka sistem pertahan keamanan diwilayah pesisir dapat kita kaitkan
pada era pemerintahan JOKOWI-JK saat ini yang menekankan system
pembangunan dan pengelolaan berbasis kemaritiman. Dimana Poros Pertahanan
dan Keamanan Maritim Berfokus untuk mengembangkan sumberdaya, sistem,
dan implementasi pengawasan, pemantauan dan pengendalian keamanan dan
pertahanan maritim Indonesia yang maju dan efektif. Menciptakan alur laut
internasional yang aman dan diawasi dengan baik, disamping mengoptimalkan
sistem pertahanan dan keamanan maritim nasional, juga berkontribusi
menyediakan sistem pemantauan dan pengendalian perlindungan pemanfaatan
sumberdaya kelautan di tingkat regional dan internasional. Dengan berbagai
poros kemaritiman ini, diharapkan Indonesia ke depan mampu menjadi poros
maritim dunia yang kuat dan berdaulat.
-
DAFTAR PUSTAKA
Dkp. 2008. Urgensi Ruu Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.
Atrikel On-Line Dinas Kelautan Dan Perikanan.
Theodora, Grace.2013. Kewenangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Terluar Di Provinsi Sulawesi Utara.
Dep. Kelautan Dan Perikanan Ri:Jakarta
Undang-Undang (Ruu) Pengelolaan Wilayah Pesisir (Pwp).