Illustrasi Sebagai Alat Komunikasi Visual Dalam Dunia Mode
-
Upload
gatsuken3087 -
Category
Documents
-
view
485 -
download
8
description
Transcript of Illustrasi Sebagai Alat Komunikasi Visual Dalam Dunia Mode
ILUSTRASI SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI VISUAL DALAM
DUNIA MODE
DRS. GATOT SUKENDRO
AKADEMI SENI RUPA DAN DESAIN ISWI
JAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah Yang Maha Esa makalah Ilustrasi Sebagai Alat Komunikasi
Visual Dalam Dunia Mode dapat diselesaikan. Hal tersebut dapat terlaksana berkat bantuan
berbagai pihak.
Ucapan terima kasih terutama disampaikan kepada Ibu Dra. Warti Sundariyati, M.Pd
selaku Direktur Akademi Seni Rupa dan Desain ISWI, serta rekan-rekan sejawat yang telah
memberikan dorongan sehingga penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih mengandung banyak
kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan dari pembaca demi
kesempurnaan penulisan ini.
Jakarta, Juni 2010
GS
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Ilustrasi 3
B. Hakikat Komunikasi Visual 4
C. Perkembangan Ilustrasi Dalam Dunia Mode 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 22
B. Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan mode dunia saat ini semakin pesat, sejalan dengan
kemajuan teknologi informasi global yang semakin cepat. Dimana seakan-akan
tidak ada lagi batas negara, kesemuanya dapat kita ketahui dengan cepat.
Selain itu juga makin maraknya acara-acara yang berkaitan dengan mode
digelar, seperti seminar mode, peragaan mode atau fashion show yang
diselenggarakan baik oleh para desainer secara mandiri maupun yang
tergabung dalam sebuah asosiasi perancang mode di Indonesia. Namun semua
kegiatan tersebut tidak lepas dari tren mode dunia sebagai acuannya.
Walau kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih belum stabil
namun minat masyarakat terhadap mode terus meningkat. Tuntutan-tuntutan
tentang perkembangan di dunia mode terus berjalan seiring perputaran waktu
dan kebutuhan. Tuntutan-tuntutan tersebut tidak sekedar karya-karya busana,
akan tetapi telah merambah ke seni, pendidikan (education-eintertainment/
edu-tainment) dan ekonomi. Tiga komponen kegiatan tersebut, kini menjadi
fenomena baru dalam Perkembangan mode.
Salah satu tujuan pengembangan mode Indonesia adalah
mengupayakan peningkatan sinergi antara pemerintah, pengusaha dan
industriawan garmen di Indonesia dalam menentukan arah dan rencana arah
masa depan Indonesia di dunia Internasional guna mengantisipasi kegagalan
koleksi mode menuju pasar masa depan.
Perkembangan mode sangat cepat seiring perputaran waktu. Potensi
berkembangnya industri mode di Indonesia sangat besar, walaupun memang
tidak mudah karena mode adalah industri yang sangat ketat persaingannya
sehingga pelakunya harus berlomba-lomba menyebarkan informasi untuk
menarik pembeli sebanyak-banyaknya. Salah satu cara yaitu dengan
1
memberikan pengertian-pengertian serta pemahaman mengenai produk-produk
yang dihasilkan industri mode kepada konsumen.
Untuk menyebarkan tentang gagasan maupun produk mode guna
memberi pengertian dan pemahaman kepada masyarakat diperlukan suatu
media yang dapat dipahami tidak semata-mata secara konsep namun juga harus
dapat dipahami secara visual. Di sinilah peranan illustrasi sebagai sarana
komunikasi visual sangat diperlukan karena bahasa gambar lebih mudah
dipahami seseorang dibandingkan dengan bahasa verbal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang diangkat dalam
tulisan ini adalah apakah illustrasi dapat dijadikan sebagai alat komunikasi
visual yang efektif dalam dunia mode?
Jawaban yang positip dari permasalahan tersebut dapat memberi
informasi dan gambaran tentang media illustrasi sebagai alat komunikasi visual
yang efektif dalam dunia mode.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik
drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan,
puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visualisasi
melalui ilustrasi, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
- Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
- Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan
ilmiah
- Memberikan bayangan langkah kerja
- Mengkomunikasikan cerita.
- Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
- Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
- Dapat menerangkan konsep.
Konsep ilustrasi bisa ditinjau kembali ke masa silam melalui lukisan
dinding prasejarah dan konsep tulisan hieroglif. Masa keemasan ilustrasi
Amerika Serikat berlangsung pada tahun 1880, setelah perang dunia I. Hal ini
terjadi seiring dengan populernya surat kabar, majalah, dan buku berilustrasi
yang memungkinkan adanya eksperimen teknik oleh senimannya. Pada saat
inilah banyak ilustrator yang menjadi kaya dan terkenal. Tema yang banyak
muncul adalah aspirasi bangsa Amerika saat itu. Sedang di Eropa, seniman
pada masa keemasan ilustrasinya banyak dipengaruhi oleh gaya seni lukis yang
perkembang pada waktu itu.
Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua
yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau
Papua. Jejak ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan
3
tumpukan jari tangan berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang
beber dalam hiburan tradisional Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang
merepresentasikan alur cerita kisah Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul
bersamaan dengan berdirinya kerajaan Sriwijaya yang menganut agama Hindu
di Pulau Sumatera bagian Selatan.
B. Hakikat Komunikasi Visual
Kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari
komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui
suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa
Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang
berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Kemudian komunikasi
kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan
(commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan).
Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat
dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata
Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa
Inggris visual.
Komunikasi visual sangat erat hubungannya dengan bidang seni rupa
karena untuk menciptakan suatu bentuk yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi visual dibutuhkan keahlian dalam bidang seni rupa dan desain
seperti kemampuan penyampaian gagasan lewat Ilustrasi yang berupa
gambar/foto dan lain sebagainya.
Jadi Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan
pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual
language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai
berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan
sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar
ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta
mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial
maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).
Ruang lingkup Komunikasi Visual Meliputi: Advertising(periklanan),
Animasi Desain identitas, Usaha (corporate identity), Desain
Markalingkungan, Multimedia, Desain Grafis Industri (promosi), Desain
Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll, Cergam (komik, karikatur,
Poster), Fotografi, tipografi dan ilustrasi.
C. Perkembangan Ilustrasi dalam Dunia Mode
Dalam dunia mode ilustrasi memiliki peran yang sangat penting dalam
mengkomunikasikan gagasan para desainer secara visual kepada masyarakat.
Melalui ilustrasi masyarakat akan lebih mudah memahami apa yang
disampaikan oleh seorang desainer dengan segala macam gagasannya
tersebut, karena kesemuanya divisualisasikan dalam bentuk gambar.
Penggunaan ilustrasi dalam dunia mode diperkirakan sejak abad ke-19 yaitu
dimana para seniman lukis mulai menampilkan karya lukisannya dengan gaya
berpakaian yang modis pada waktu itu. Diawali dengan gerakan Art Nouveau
yang merupakan Sebuah gaya internasional dekorasi dan arsitektur yang
berkembang sekitar tahun 1890-1914 , nama Art Nouveau diambil dari toko La
Maison de l’Art Nouveau yang didirikan oleh Siegfried Bing di Paris pada
tahun 1896 . Art Nouveau berkembang dengan menggabungkan aliran yang
lebih dahulu berkembang yaitu Arts & Craft Movement oleh William Morris .
Selain berkembang di dunia desain Art Nouveau juga berkembang di dunia
arsitektur terlihat dari penggunaan tralis yang yang berbentuk sulur-sulur
tanaman. Art Nouveau dimaksudkan untuk mewakili perkembangan sosial
baru, teknologi baru, dan semangat ekspresi yang baru. Karakter Art Nouveau
adalah pada dasarnya merupakan tambahan dari nilai-nilai yang berhubungan
dengan garis-garis yang bergelombang, kesederhanaan komposisi, bentuk yang
distilir dan latar belakang yang dekoratif.
Namun pada kenyataannya gerakan itu memiliki nama yang berbeda di
seluruh Eropa. Di Jerman nama art nouveau itu dikenal sebagai 'Jugendstil',
yaitu dari nama majalah Diejugend (Pemuda) diterbitkan pada 1896; di Italia
'Stile Liberty’(setelah toko London, Gaya Liberty) atau' Floreale '; di Spanyol'
Modernista ', di Austria' Sezessionstil 'dan di Perancis istilah bahasa Inggris
"Modern Style" sering digunakan, menekankan asal-usul gerakan tersebut.
Tokoh-tokoh ilustrasi dari gerakan gaya art nouveau ini antara lain: Gustav
Klimt (1862-1918), Aubrey Beardsley (1872-1898), Alphonse Maria Mucha
(1860-1939), Antoni Gaudi (1852-1926).
Gustav Klimt adalah seorang pelukis Simbolis Austria dan salah satu
anggota paling menonjol di Wina. Karya utamanya termasuk lukisan, mural,
sketsa, dan benda-benda seni lainnya. subjek utama Klimt adalah tubuh wanita.
Masa keemasan Gustav Klimt ditandai oleh reaksi kritis positif dan
kesuksesan. Banyak lukisannya dari masa ini menggunakan bentuk daun emas,
penggunaan emas pertama dapat ditelusuri kembali ke Pallas Athena (1898)
dan Judith I (1901), meskipun karya-karya yang paling populer berkaitan
dengan periode ini yaitu Adele Bloch Potret Bauer I (1907) dan The Kiss
(1907 - 1908). Klimt kemungkinan besar terinspirasi dengan teknik emas dan
citra dari masa Bizantium. Kemudian pada 1904, ia berkolaborasi dengan
seniman lain di Palais Stoclet yang mewah, di rumah seorang pengusaha kaya
Belgia, yang merupakan salah satu monumen terbesar dari era Art Nouveau.
Kecintaannya yang nyata pada kostum diungkapkan dalam banyak karya lukis
foto dengan model pakaian Floge. Berikut salah satu contoh karyanya:
Gambar1. karya Gustav Klimt
Alphonse Maria Mucha, nama pertama dari Alfons Ceko (24 Juli 1860
- 14 Juli 1939), adalah seorang Art Nouveau Ceko, pelukis dan seniman
dekoratif, yang terkenal menghasilkan gambar-gambar perempuan dengan
gaya yang berbeda. Dia menghasilkan banyak karya lukisan, poster, iklan, dan
ilustrasi buku, serta desain untuk perhiasan, karpet, wallpaper, dan set
panggung teater yang mulanya disebut Gaya Mucha, tetapi kemudian dikenal
sebagai gaya Art Nouveau (bahasa Perancis untuk 'seni baru' ). Dalam hasil
karyanya Ilustrasinya Mucha sering menampilkan perempuan cantik,
perempuan muda yang kuat dengan jubah mengalir samar-samar bergaya
Neoklasik, pada latar belakang karya ilustrasinya sering menampilkan bunga-
bunga indah yang mengelilingi dan kadang-kadang terbentuk halus di belakang
kepala perempuan. Berbeda dengan pembuatan poster kontemporer ia
menggunakan warna pastel pucat pada Pameran Universal 1900. Di Paris Gaya
Mucha mulai menyebar secara internasional, dimana pameran universal
tersebut menghasilkan beberapa kontribusi terhadap nilai-nilai estetika kearah
seni dan kerajinan. Gaya Art Nouveau-nya sering ditiru sampai saat ini.
Berikut beberapa karyanya yang terkenal :
Gambar 2. Karya Alphonse Maria Mucha
Kemudian dalam perkembangannya seni ilustrasi disejajarkan dengan
tren gaya pada abad kedua puluh, dengan gaungnya seni rupa yang
mempengaruhi bentuk dan isi. Museum kostum dan perpustakaan yang lebih
besar sering memiliki salinan majalah Vogue dan Harper's Bazaar dari awal
1900-an. La Gazette du Bon Ton dan Delineator adalah dua dari majalah cetak
dari awal abad ini yang memiliki kualitas ilustrasi yang tinggi. Majalah ini
sangat berharga karena memuat banyak informasi bagi para desainer mode dan
ilustrator. Berikut adalah beberapa periode perkembangan dari penggunaan
ilustrasi dalam dunia mode:
Pertama, periode 1900-1930 yaitu mode muncul dari beberapa
kesusahan konsumen pada abad kesembilan belas terhadap siluet busana yang
sebelumnya lebih ramping, yang kemudian akhirnya berkembang menjadi
siluet flapper tahun 1920-an. Perempuan menjadi lebih aktif, dan pakaian
mereka secara bertahap efisien dan dikupas ke bawah untuk mengakomodasi
gaya hidup baru abad kedua puluh, tetapi evolusi ini memakan waktu hampir
25 tahun. Couture Mode mengarah ke Paris. Awal couture desainer seperti
House of Worth dan Lanvin mulai mendesain untuk pelanggan yang dapat
dipakai oleh perempuan biasa, serta rekan-rekan raja mereka, dan untuk
kegiatan sehari-hari bukan hanya kesempatan besar. Desain tersebut
selanjutnya disalin oleh penjahit di seluruh dunia yang diambil dari ilustrasi di
majalah-majalah mode baru. Kekayaan tersebut diambil untuk dipersembahkan
untuk banyak wanita dan didukung dressmakers kustom dan couture. Gaya
busana buatan tangan ditiru oleh para penjahit untuk mereka sendiri atau
mereka memesan pakaian siap pakai dari katalog yang baru muncul seperti
Sears dan Roebuck. Ilustrasi pada awal dekade ini berkisar pada kreasi fantasi
Erte, perancang kostum dan illustrator terkenal dari Rusia, membuat ilustrasi
katalog praktis yang diproduksi untuk menjual pakaiannya kepada masyarakat.
Poster iklan Teater dan film drama terkenal pada zaman ini juga sama-sama
mempublikasikan kostum bintang dan gaya individual. Pada 1915, dia
mendapatkan kontrak pertama dengan majalah Harper's Bazaar, yang
meluncurkan karirnya juga sebagai merancang kostum dan set panggung.
Akhirnya antara 1915-1937, Erte merancang lebih dari 200 desain untuk
Harper's Bazaar, dan ilustrasinya juga muncul dalam publikasi seperti
Illustrated London News, Cosmopolitan, Home Ladies 'Jurnal, dan Vogue.
Erté barangkali paling terkenal untuk desain mode yang bergaya elegan pada
periode art deco di mana ia bekerja. Tokoh-tokoh figurnya yang halus dan
canggih, desain yang glamor akan segera dikenali, seni dan ide-idenya masih
mempengaruhi mode pada abad ke-21.
Pada tahun 1925, Louis B. Mayer membawanya ke Hollywood untuk
desain set dan kostum untuk film bisu. Ada banyak masalah script sehingga
Erte diberikan tugas lain untuk membuatnya sibuk. Oleh karena itu, ia
merancang banyak kostum untuk film seperti Ben-Hur, The Mystic, Time, The
Comedian, dan Dance Madness.
Sejauh ini, gambar yang paling terkenal adalah Symphony in Black,
menggambarkan wanita tinggi, langsing terbungkus gaun hitam tipis
memegang tali anjing hitam. Gambar berpengaruh ini telah direproduksi dan
disalin berkali-kali hingga saat ini.
Gambar 3. Iustrasi karya Erte
Seniman lain dari catatan selama periode ini adalah Valentine Bruto,
Charles Dana Gibson, Barbier, Sem, Vuillard, Pierre Brissard, George Lepape,
Helen Dryden, Drian, Ruth Eastman, Marie Laurencin, John Martin, Howard
Chandler Christy, dan
Dana Charles Gibson (September 14, 1867 - 23 Desember 1944) adalah
seorang seniman grafis Amerika, terkenal karena karyanya yang berjudul Girl
Gibson, merupakan representasi ikonik dari wanita Amerika cantik dan
independen pada pergantian abad ke-20. Gibson lahir di Roxbury,
Massachusetts. Seorang pemuda berbakat, dia terdaftar oleh orang tuanya di
Liga Seni Mahasiswa, Manhattan. Ia belajar di sana selama dua tahun sebelum
meninggalkan untuk mencari pekerjaan. Menjajakan pena dan tinta nya sketsa,
ia menjual karya pertamanya pada tahun 1886 untuk majalah Life John Ames
Mitchell. Karya-karyanya muncul di majalah mingguan selama lebih dari 30
tahun. Dia dengan cepat membangun reputasi yang lebih luas, karya-karyanya
muncul dalam semua publikasi utama New York, Collier Harper's Weekly, dan
Scribners. Pengembangan Gibson Girl dari tahun 1890 dan ketenaran secara
nasional itu membuat Gibson dihormati dan kaya. Berikut salah karya
ilustrasinya Gibson girl:
Gambar 4. Karya Dana Charles Gibson
Barbier Lahir di Nantes pada tahun 1882, pada tahun 1907 George
Barbier menghadiri Ecole des Beaux-Arts di studio Jean Paul Laurens. Pada
1910, ia memamerkan hasil karyanya di Salon des Humoristes dengan nama
Edward William Larry. Kemudian oleh Lucien penerbit Vogel, ia bekerja
sebagai ilustrator untuk Gazette du Bon Ton, bersama-sama dengan Iribe,
Lepape, Marty, Martin, Boutet de Movel Brissaud, dan Brunelleschi, ia bekerja
untuk majalah yang sama setelah perang, menulis reportase dari Italia dan
Venice, dengan ulasan tentang teater, tari dan balet oleh Diaghilev. Segagai
anggota Société des Artis Décorateurs, dia secara teratur pameran di salon
mereka dari 1912 hingga kematiannya. Seorang seniman serba bisa, dia
menghasilkan segala macam pekerjaan yang berbeda selama bertahun-tahun
antara lain: buku ilustrasi, desain kostum untuk bioskop dan teater, penggemar
perhiasan, kaca, kain, wallpaper dan di atas semua, ilustrasi mode adalah yang
paling sukses dan halus dalam ekspresi penciptaannya. Sejak 1917 ia mulai
bekerja pada proyek-proyek penerbitan pribadi, ilustrasi artikelnya untuk para
penulis dan wartawan. Dia juga membuat ilustrasi yang sangat elegan pada
edisi terbatas dari novel dan puisi yang ditulis oleh penulis seperti P. Verlaine,
P. Louÿs, C. Baudelaire, T. Gautier dan lain-lain. Dibidang desain kostum
teater dan film, ia juga merancang kostum untuk Folies Bergere pada tahun
1923 dan bekerja sama dengan Erté untuk pembuatan desain berbagai set dan
kostum, untuk produksi Amerika. Dia juga mendesain kostum megah untuk
Rodolfo Valentino dalam film Monsieur Beaucaire (1924). Dia juga bekerja
pada biro iklan untuk merek dagang terkenal seperti Cartier, Renault, Elizabeth
Arden. Dia meninggal di puncak kesuksesan pada tahun 1932pada usia 50
tahun dan dia tidak memiliki ahli waris. Enam bulan kemudian, seluruh
koleksi, termasuk perpustakaan tak ternilainya disiapkan untuk lelang di Paris.
Berikut salah satu karya ilustrasinya:
Gambar 5. Karya Geoge Barbier
Georges Lepape: Belajar di Ecole des Arts Décoratifs, Paris, dan
Ateliers dari Humbert dan Cormon. Pada tahun 1911, Poiret seorang desainer
mode akan menerbitkan brosur untuk desainnya yang kali ini diciptakan oleh
seniman muda yang bernama Georges Lepape, yang telah dilatih di studio
yang dikelola oleh Fernand Cormon, dimana karya-karya dari Toulouse-
Lautrec, Van Gogh, Sérusier, Matisse, dan Picabia telah semua dipelajarinya.
Les Choses de Paul Poiret, absensi nominal Georges Lepape muncul dalam
edisi yang lebih besar: seribu eksemplar dicetak (Paris: 1911). Lepape juga,
telah menyerap pelajaran dari penggunaan warna cerah diajarkan oleh Russes
Ballet, dan pochoir sidik jarinya dari mode Poiret masih tinggi pengaruhnya
dalam brosur ini dan kemudian untuk harian berita du Bon Ton dia gunakan
gambar yang sesuai dengan area besar biru, hijau, merah, merah muda, dan
kuning. Berikut salah satu karya ilustrasinya:
Gambar 6. Karya Georges Lepape
Setelah Perang Dunia I dekade pemuda pertama berorientasi pada abad
kedua puluh muncul. Bentuk pakaiannya adalah persegi panjang ramping tanpa
petunjuk tentang ukuran pinggang alami. Hemlines naik ke titik tertinggi pada
tahun 1927. Makeup, terutama lipstik-inovasi baru, merupakan aksesori yang
sangat penting. Rambut bob pendek dan bergaya seperti laki-laki. sebagai
alternatif untuk berpakaian formal, penonton dan pakaian olahraga aktif
dikembangkan. Seni sangat mempengaruhi desainer dan ilustrator dari tahun
1920-an. Namun dunia mode terguncang oleh jatuhnya Pasar Saham New
York pada tahun 1929 dan berdampak luas. Empat puluh tahun telah lewat
sebelum keriangan, kesopanan, busana muda yang ditandai pada era tahun
1920-an berada kembali di vouge.
Kedua, periode 1930-1950. Mode dari tahun 1930-an mencerminkan
mentalitas depresi Amerika dan Dunia. Dress kusam, gaya aman dan warna
muram adalah aturan. Fotografi mulai populer selama periode ini. Ilustrasi
tumbuh lebih sering sebagai dekade akhir dan pindah ke 1940-an. fashion
Amerika muncul akhir tahun 1930-an dan 1940 Vogue memenuhi busana siap
pakai pada pasar Amerika untuk pertama kali. Arah desain masih berasal dari
couture Eropa. Motion gambar yang populer pada depresi, karena cara yang
ditawarkan murah untuk kekhawatiran dari kehidupan sehari-hari. Movie mode
yang glamor dan bintang film secara luas ditiru. Banyak desainer mulai
membuat kostum dari para bintang dan dikembangkan segai busana siap pakai
setelah nama mereka menjadi modis di layar.
Aksesoris, terutama topi, yang populer selama tiga puluhan dan empat
puluhan. Setelan dan sepotong bulu kecil itu tren penting yang dikembangkan
menjadi pakaian seragam. Pada Perang Dunia II terjadi pembatasan jumlah
kain yang bisa digunakan dalam pakaian. Sampai sesudah perang, sebuah
model busana siluet ramping muncul kembali karena kebutuhan. Pada 1947
Dior memulainya dengan gaya "New Look": panjang, bob rok dengan
menggigit di pinggang. Siluet A kembali ke feminitas dan pakaian yang
berlebihan terbawa ke dalam awal tahun 1950-an dimulai. Perubahan mode
menjadi lebih cepat pada titik ini. Ini adalah periode inspirasi ilustrasi mode
yang kaya. Tokoh-tokohnya antara lain : Joe Eula, Rene Bouche, Marcel
Vertes, Carl Erickson (eric), Ruth Sigrid Grafstrom, Bernard Boutet de
Monvel, Dorothy Hood, Kristen Berard, dan RBW (Hitung Rene Bouet-
Willaumez)
Joe Eula, ilustrator yang dapat menangkap dan menggambarkan gaya
liar mode dari Dior's New Look di tahun 1940-an sampai akhir masa kejayaan
rumah mode Saint Laurent. Berikut salah satu karya ilustrasinya:
Gambar 7. Dua buah ilustrasi mode karya Joe Eula
Selanjutnya Carl Erickson salah seorang Ilustrator Mode dan seniman
terkemuka iklan, dia menjadi terkenal karena bekerja untuk majalah Vogue dan
kosmetik Coty, dan dia biasanya menandatangani karya ilustrasinya dengan
inisial "Eric."
Gambar 8. Dua buah Ilustrasi mode pada cover majalah Vogue karya Carl Erickson
Periode ketiga 1950-1970 Suasana Pakaian di tahun 1950-an di
Amerika dikembangkan dari bob yang "New Look" ke kantong baju atau
kemeja akhir dekade. ukuran pinggang itu "hilang" selama 10 tahun, sementara
wanita mengenakan busana sederhana yaitu berupa gaun ramping. Suasana
mode pindah dari konservatif yaitu pakaian feminin ke revolusi pemuda yang
dicirikan pada tahun 1960-an.
Di Amerika gaya hidup telah sangat berubah dengan kemajuan
teknologi selama tahun 1950-an. Kekayaan dan kekuasaan yang melimpah
memungkinkan pinggiran kota untuk tumbuh. Dua mobil dan satu set televisi
menjadi simbol dari upwardly mobile, kelas menengah lebih terdidik di
Amerika. Perjalanan pesawat dan komunikasi masa yang baik menciptakan
dunia yang lebih kecil. Produksi Serat sintetis yang murah, sebagai bahan
tekstil yang perawatan sangat mudah merupakan sumber bahan yang tersedia
untuk memproduksi pakaian. 1960-an merupakan masa revolusi, ketika
perubahan dipercepat oleh gairah baru yang mayoritas penduduk muda.
Majalah Mode tahun 1960-an menampilkan banyak seni fotografi
editorial, sehingga para ilustrator hanya dapat mengembangkan ilustrasinya
pada pembuatan iklan toko ritel dan perdagangan. Pendatang baru dalam
ilustrasi mode selama satu dekade ini termasuk Kenneth Paul Block, Antonio
Lopez, Dorothy Hood, Eva Larsen, Barbara Pearlman, laslo, dan J. Hyde
Crawford.
Kenneth Paul Blok bergabung dengan Fairchild Publikasipada tahun 50
an dan bekerja di sana sampai departemen ilustrasi mode tersebut dibubarkan
pada tahun 1992. Melalui itu semua, dia dengan cepat namun teliti dalam
menangkap arah subyek dengan sikap dingin dan lepas, terbang ke Eropa
untuk menunjukkan couture atau hanya berjalan santai untuk membuat sketsa
yang hasilnya tak terduga saat makan siang. Sementara itu, ia memenuhi apa
yang pernah digambarkan sebagai pencarian masa kanak-kanak untuk menarik
perempuan glamor dengan pakaian yang indah. Portofolio Block penuh sesak
dengan potret darah biru seperti Babe Paley, Duchess of Windsor dan Jackie
Kennedy, serta bekerja komersial untuk Bergdorf Goodman, Bonwit Teller dan
Lord & Taylor dan label seperti Halston dan Perry Ellis. Tapi untuk Blok, hasil
akhirnya tidak pernah hanya soal garis pada halaman. Sikap keakuannya
dicurahkan segalanya untuk dunia mode. Berikut adalah salah satu hasil karya
ilustrasinya:
Gambar 9. Ilustrasi mode karya Kenneth Paul Blok
Antonio Lopez (11 Februari 1943 - 17 Maret 1987) adalah seorang
ilustrator fashion yang karyanya muncul di publikasi seperti Vogue, Harper's
Bazaar, Elle, Wawancara dan The New York Times. Beberapa buku
mengumpulkan ilustrasi nya telah diterbitkan. Dalam berita kematiannya, New
York Times menyebutnya sebagai ilustrator mode "besar". Dia umumnya
menandatangani karya-karyanya sebagai "Antonio". Antonio Lopez adalah
Picasso-nya ilustrasi mode. Dia merupakan denyut nadi dari gaya 60-an ke 80-
an, dan masih dihormati sebagai ilustrator yang paling inspiratif oleh praktisi
saat ini. Ia bekerja dengan berbagai bahan termasuk pensil, pena dan tinta,
arang, cat air dan film Polaroid. Karyanya sering muncul di Vogue, Harper's
Bazzar, Elle. Berikut salah satu contoh ilustrasinya:
Gambar 10. Ilustrasi mode Karya Antonio Lovez
Barbara Pearlman, seorang ilustrator terkenal di dunia, telah diakui
secara internasional dan terhormat untuk tingkat yang luar biasa dan kualitas
pekerjaannya sebagai seniman yang berhasil membentang baik komersial dan
di dunia seni murni. Artikel tentang Barbara Pearlman dan pekerjaannya telah
muncul dalam Bahasa Perancis Vogue, Elle, Marie Claire, Vogue Inggris dan
Harpers. Berikut salah satu contoh karyanya: color compaign,1965
Gambar 11. Ilustrasi mode karya Barbara Pearlman
Selanjutnya seorang Ilustrator Amerika, desainer kain dan wallpaper,
dan kolektor seni J. Hyde Crawford (1931) belajar seni dan ilustrasi mode di
Parsons School of Design, lulus pada tahun 1951. Setelah lulus, kemudian ia
bergabung pada Bonwit Teller di New York sebagai ilustrator mode, selama
tiga puluh lima tahun. Pada Bonwit Teller, Crawford merancang ikonik buket
bunga violet yang menjadi tanda yang diakui secara internasional dari Bonwit
Teller. Pada tahun 1968, bersama dengan mitra, pelukis abstrak Anthony J.
Tortora, ia mendirikan dansa kadril Wallpaper dan Kain.
Periode keempat, 1970-sampai sekarang. Sifat ego generasi tahun
1970-an adalah berpakaian dengan konservatisme baru. Fashion untuk
masyarakat sebagai lawan mode sebagai hak istimewa orang kaya menjadi
aturan. Baik di Eropa dan Amerika pakaian adalah simbol status yang tersedia
dalam berbagai harga kisaran dan kategori pakaian, dari celana jins untuk
pakaian lux sampai mantel bulu halus.
Sebuah pas badan aktif menjadi ideal mode. Tidak ada lagi sebuah
manifesto mudah didefinisikan. Kehidupan modern membuat banyak kegiatan
opsional khusus yang menuntut penampilan pribadi, sehingga tidak dapat
dihindari untuk mengganti dan memperbesar lemari pakaian yang khusus.
Pakaian menawarkan fleksibilitas kesempatan bagi banyak gaya ilustrasi mode
berkembang. Ilustrator pada dewasa ini didukung oleh banyaknya iklan toko
ritel, katalog, iklan perusahaan, dan publikasi mode domestik dan asing. Para
ilustrator kontemporer merupakan sumber inspirasi segar bagi para mahasiswa
mode. Illustrator pada masa ini antara lain Mia Carpenter, Mats Gustafson
Mia Carpenter lahir 1933 di California, dibesarkan di luar Los Angeles,
lulus dengan gelar BA Gelar dari Art Center School. Saat ini tinggal di New
York City bersama suaminya, menciptakan gambar ilustrasi mode serta
ilustrasi buku. Karyanya telah muncul di Illustrator Tahunan. Carpenter
diilustrasikan sebagai Lucky, Lucky White Horse, ditulis oleh Beryl Epstein,
diterbitkan oleh Harper & Row, New York, 1965. Berikut salah satu karya dari
Mia Carpenter yang di publikasikan di Good Housekeeping magazine :
Gambar 12. Ilustrasi mode karya Mia Carpenter
Muncul di akhir 1970-an pada saat dunia ilustrasi mode dibayangi oleh
fotografi, dan cat air sebagai medium konseptual nyaris tak dieksplorasi. Mat
Gustafson memiliki gaya seni yang independen dan diterapkan hampir
seorang diri pada medium yang ditemukannya kembali. Gaya elegan, estetika
yang diungkapkan telah menunjukkan kebebasan melalui ungkapan bentuk-
bentuk grafis yang indah, dengan media cat air yang luar biasa dan guntingan
kertasnya telah memperpanjang kemungkinan ilustrasi mode. Mats Gustafson
belajar kostum dan desain panggung di Skandinavia di Drama Institute
Stockholm dan pada tahun 1978 ilustrasi mode pertamanya telah diterbitkan di
British Vogue. Dia melukis sebuah host desainer internasional termasuk
Comme des Garçons, Chanel dan Yohji Yamamoto dan telah bekerja sama
dengan klien korporasi seperti Galeries Lafayette, Nike dan Bergdorf
Goodman. Pada tahun 1993 dan 1998 Galerie Bartsch dan Chariau, Munich
menerbitkan katalog edisi terbatas yang didedikasikan untuk pekerjaannya.
Berikut salah satu karya ilustrasinya:
Gambar 13. Ilustrasi mode karya Mats Gustafson
Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan
banyak software pembantu seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw,
dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap
memiliki nilai yang tinggi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari urain tulisan ini dapat disimpulkan bahwa peranan ilustrasi dalam dunia
mode memiliki peran yang sangat besar pada aspek penyampaian ide dan gagasan dari
seorang desainer kepada masyarakat. Karena melalui ilustrasi mode seorang desainer
tidak hanya sekedar dapat menyampaikan gagasan atau idenya namun juga ia dapat
berkarya menampilkan karya ilustrasinya yang memiliki ciri khas atau gayanya
sendiri, sehingga masyarakat akan mengenal ciri khas gayanya tersebut.
Dalam masa perkembangannya ilustrasi dalam dunia mode diawali dengan
gerakan gaya Art Nouveau dan Art Deco yang selanjutnya dapat dibagi menjadi
beberapa periode yakni periode pertama yakni pada tahun1900-1930, periode kedua
pada tahun 1930-1950, periode ketiga pada tahun 1950-1970 dan periode keempat
pada tahun 1970 hingga sekarang.
Pada masa periode-periode tersebut peranan ilustrasi sangat besar dan penting
terutama untuk memvisualisasikan gagasan mode yang dimiliki oleh para desainer
maupun ilustratornya guna mempromosikan produk modenya kepada masyarakat
dengan menggunakan ilustrasi yang apik baik untuk poster maupun iklan dimajalah
mode seperti harver bazaar dan majalah vouge dan lain sebagainya.
Pada jaman sekarang gaya ilustrasi Art Nouveau dan Art Deco juga mulai
marak lagi di dunia periklanan dan design mode.
B. Saran
Bagi para pemula yang ingin meningkatkan kemampuan dalam bidang
illustrasi mode khususnya mahasiswa seni rupa dan desain yang mengambil jurusan
desain mode maupun desain komunikasi visual ada beberapa hal yang mungkin dapat
dilakukan seperti mengklip dan menyimpan ilustrasi yang menarik dari para illustrator
mode dunia. Dan selanjutnya mencoba untuk meniru gaya dan teknik dari seorang
seniman ilustrator mode yang dikagumi layaknya seperti menjadi artis yang magang
22
untuk menyalin sebuah mahakaryanya. Menyalin untuk mempelajari cara
menggabungkan teknik terbaik artis lain dengan keterampilan yang kita miliki sendiri.
Setelah menguasai teknik ini, gunakan untuk membuat gambar unik kita sendiri. Ikuti
gaya ilustrator kontemporer favorit sampai saat kemampuan kita berkembang menjadi
kemampuan yang lebih besar dan lebih besar. Meniru dan mengadaptasi, praktek dan
percobaan. Dengan cara tersebut kita akan dapat mengembangkan gaya ilustrasi yang
unik dan terus membaik, sehingga kita dapat mengkomunikasikan sebuah konsep
rancangan mode ke dalam bentuk gambar ilustrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Borrelli, Laird, Fashion Illustration Now. London : Thames and Hudson Ltd., 2001.
Bossert, Jill, Advertising Illustration, Step by Step Technique, Cranz, Switzerland: Rotovision, 1997.
Carter, David E., Designing Corporate Identity Programs for Small Corporation, Art Direction New York : Book Company, 1985.
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 2001.
Ross, Robert, Illustration Today. Philadelphia : International Textbook Inc., 1980.
Sachari, Agus, Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa dan Desain (Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya). Jakarta: penerbit Erlangga, 2005.
Shimp, Terence, Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : penerbit Erlangga, 2003.
Sloan, Eunice Morre, Ilustrating Fashion. New York : Harper and Row Publishers, 1977.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilustrasi
http://womenmanagement.blogspot.com/2009/04/rip-kenneth-paul-block.html
http://www.huntfor.com/absoluteig/mucha.htm
http://www.art-deco-prints-and-posters.com/lepape.asp
24