D-ILA ホームシアタープロジェクター 「プロジェクター ......1 D-ILA ホームシアタープロジェクター 「プロジェクター キャリブレーション
Ila Nurlaila Putri 2
-
Upload
ardhi-negara -
Category
Documents
-
view
248 -
download
3
description
Transcript of Ila Nurlaila Putri 2
-
KORELASI PEMAHAMAN AL-QURAN DENGAN KECERDASAN SISWA KELAS XI PUTERI DI MADRASAH ALIYAH AR-RISALAH KECAMATAN
KOTO TANGAH PADANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
OLEH :
ILA NURLAILA PUTRI
NIM. 00110111.110.1101
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
(UMSB)
.101 M/ 0115 H
-
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul KORELASI PEMAHAMAN AL-QURAN DENGAN KECERDASAN SISWA KELAS XI PUTERI DI MADRASAH ALIYAH AR-
RISALAH KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG. Oleh ILA NURLAILA PUTRI. NIM: 1102006016011. Berawal dari permasalahan bahwasanya di lapangan tidak semua umat Islam menyadari keagungan dan kesempurnaan al-Qur'an,
seperti pada obervasi penulis di madrasah Aliyah ar-Risalah Padang bahwa banyak
siswa yang belum menyadari keagungan dan kesempurnaan al-Quran. Sehingga kurangnya motivasi siswa dalam memahami hakikat al-Quran. Dari latar belakang masalah tersebut penulis terdorong untuk memotivasi siswa agar membaca dan
memahami al-Quran serta membuktikan salah satu mujizat al-Quran yang dilihat dari sisi korelasi (hubungan) pemahaman al-Quran dengan kecerdasan yang meliputi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang.
Tujuan penelitian ini adalah: (0) Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat pemahaman siswa terhadap al-Quran di Madrasah Aliyah ar-Risalah. (.) Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual
siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah. (1) Untuk mengetahui korelasi pemahaman al-Quran siswa dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah.
Dalam penelitian ini digunakan meode penelitian deskriptif kuantitatif, untuk
menganalisis rumusan masalah digunakan teknik persentase, sedangkan untuk
mengetahui korelasi pemahaman al-Quran dengan kecerdasan siswa digunakan dengan rumus korelasi spearment raw, dan penelitian ini merupakan penelitian
populasi.
Hasil penelitian sebagai berikut: (0) Gambaran tingkat pemahaman al-Quran siswa Madrasah Aliyah ar-Risalah tergolong padang klsifikasi tinggi, yaitu terletak
antara 41 10 dengan frekuensi 04 orang dan persentase 11,11 %. (.) Gambaran tingkat kecerdasan intelektual siswa Madrasah Aliyah ar-Risalah tergolong pada
klasifikasi sedang yaitu terletak antara 14- 51 dengan frekuensi .1 orang dan persentase 14,,44, Gambaran tingkat kecerdasan emosional siswa Madrasah Aliyah ar-Risalah tergolong pada klasifikasi tinggi yaitu terletak antara 5, 01 dengan frekuensi 1 orang dan persentase .0,154, dan gambaran tingkat kecerdasan spiritual siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah tergolong pada klasifikasi tinggi terletak antara
00 ,0 dengan frekuensi 00 orang dan persentase .0,4.4. (1) Terdapat korelasi pemahaman al-Quran dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual siswa Madrasah Aliyah ar-Risalah.
Dari penjelasan tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa pemahaman
al-Quran, kecerdasan emosional dan spiritual siswa tergolong pada klasifikasi tinggi
-
sedangkan kecerdasan intelektual tergolong pada klasifikasi sedang hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikenal dengan teori konvergensi dalam ilmu psikologi
bahwasanya inteligensi adalah hasil dari kontribusi lingkungan dan bawaan. Dan pada
penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat korelasi pemahaman al-Quran dengan kecerdasan siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang.
Saran penulis setelah melakukan penelitian ini adalah: kepada peserta didik
diharapkan agar terus mempelajari al-Quran dengan membacanya, memahaminya, menghafalnya dan mengetahui ilmu-ilmunya, kepada guru mata pelajaran tafsir
diharapkan agar dapat mengajarkan peserta didik makna al-Quran dengan metode-metode yang efektif dan efisien, kepada guru mata pelajaran tahfidz diharapkan agar
dapat membimbing peserta didik dalam menghafal al-Quran dengan sabar dan terus mengutamakana ketepatan bacaan dan kekuatan hafalan, kepada seluruh guru bidang
studi diharapkan agar dapat mengaitkan materi-materi yang disampaikan kepada
peserta didik, Kepada orang tua peserta didik diharapkan agar terus memotivasi
anaknya dalam belajar al-Quran.
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................................iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ........................................................... 1
-
B. Rumusan masalah ................................................................... 1
C. Tujuan penelitian .................................................................... 1
D. Manfaat penelitian ............................................................... 01
E. Hipotesa ................................................................................ 00
F. Ruang lingkup penelitian ....................................................... 00
G. Definisi operasional ............................................................. 00
H. Sistematika penulisan ............................................................. 0.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Al-Quran
0. Pengertian al-Quran .......................................................... 01
.. Fungsi al-Quran ................................................................ 05
1. Isi kandungan al-Quran .................................................... .1
1. Urgensi pemahaman al-Quran .......................................... .0
5. Metode memahami al-Quran ............................................ .4
B. Kecerdasan
1. Pengertian kecerdasan ....................................................... 14
6. Teori kecerdasan ............................................................... 14
3. Kecerdasan intelektual ....................................................... 43
1. Kecerdasan emosional ...................................................... 42
4. Kecerdasan spiritual ........................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian ............................................................. 26
-
B. Populasi ............................................................................. 24
C. Instrument penelitian .......................................................... 60
D. Teknik pengumpulan data ...................................................... 62
E. Teknik analisis data ................................................................ 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ...................................................................... 64
B. Pembahasan hasil penelitian .................................................. 40
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ...................................................................... 44
B. Implikasi ................................................................................ 42
DAFTAR KEPUSTAKAAN ...................................................................... 49
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, ternyata mampu
menggiring manusia kepada budaya jahiliyah. Dari sini, manusia harus
mencari pencerahan dengan melakukan perjalanan spiritual sampai
menemukan kesadaran jiwanya yang mendorong pada kebenaran yang hakiki.
Sesungguhnya kebenaran hanya ada pada cahaya Allah swt sebagai sumber
kebahagiaan sejati. Adapun cahaya itu tercantumkan pada al-Quran al-Karim.
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt
kepada junjungan kita Nabi besar dan rasul terakhir Muhammad shalallahu
alaihi wasalam, melalui malaikat Jibril untuk diteruskan penyampaiannya
kepada manusia di muka bumi sampai akhir zaman.0 Sebagai kitab suci umat
Islam al-Quran pada dasarnya al-Quran adalah kitab yang penuh berkah
yang harus diikuti agar mendapatkan rahmat Allah swt. Dalam QS. 0: 055
Allah swt berfirman sebagai berikut:
Artinya: Dan ini adalah Kitab (Al-Quran) yang kami turunkan dengan penuh
berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar mendapat rahmat..
Wisnu Arya Wardana, Al-Quran Dan Nuklir, (Jakarta: Pustaka Pelajar, .111), h. 1
. Ibid, h. 011
-
Pada ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah swt telah memerintahkan
manusia untuk mengikuti al-Qur'an dan bertakwa kepadaNya agar
mendapatkan rahmat, karena al-Qur'an diturunkan dengan penuh keberkahan.
Salah satu cara untuk dapat mengikuti al-Quran adalah memahaminya
dengan baik. Untuk dapat memahami al-Quran manusia harus mengawalinya
dengan cara mengenali, membaca, menghafal kemudian mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga keberkahan dan fungsi al-Quran dapat
dirasakan. Seperti dalam tingkatan ranah kognitif edisi revisi teori Bloom
dalam Kata Kerja Operasional (KKO) tingkatan ranah kognitif seseorang
diawali dengan mengenali, mengingat kembali, membaca, menyebutkan/
melafazkan, menuliskan, dan menghafal.1
Dari pendapat di atas dapat dikategorikan bahwasanya ketika seseorang
memahami al-Qur'an ia akan melewati beberapa tingkatan ranah kognitif
tersebut seperti membaca al-Quran, melafadzkan bunyi-bunyi huruf sesuai
makhraj dan tajwidnya, mengenali maknanya, menghafalnya yang kemudian
mengaplikasikannya.
Selain itu, membaca al-Quran ternyata mampu meningkatkan fungsi
otak manusia, salah satunya ketika melafalkan suara ghunnah. Disaat
melafalkan suara ghunnah tersebut, rongga hidung dan syaraf otak akan
bergerak sehingga dapat melancarkan kinerja otak, yang dampaknya kepada
1 www.http: Aprianto, Kata Kerja Operasional. diunduh tanggal 01/ 15/ .10. jam 11: 01:01
-
sipembaca adalah akan memiliki ingatan yang kuat serta menjadi cerdas
secara intelektual sebagaimana dalam kitab al-Bayan disebutkan :
" :
"
Artinya: Suara gunnah membantu mengaktifkan syaraf-syaraf otak yang salah
satunya adalah syaraf pengingat, seperti perkataan Syekh
Muhammad al-Hamadani yaitu seorang qori di Universitas al-Azhar
mengatakan Barang siapa yang menghafal al-Quran Allah swt akan menjaga daya ingatnya hingga ia mati.
1
Membaca al-Qur'an dapat mempengaruhi keaktifan syaraf-syaraf otak
manusia dan semakin sering otak digunakan maka akan semakin baik. Otak
manusia dapat diibaratkan seperti kabel listrik, di dalamnya terdapat banyak
cabang yang saling mengirimkan pesan melalui akson yang dibungkus dengan
myelin. Semakin baik kualitas akson dan myelin maka proses pertukaran
pesan akan berjalan dengan sangat cepat. Manusia yang bisa menggunakan
otaknya secara maksimal akan menjadi sosok yang sangat cerdas dan pintar
dalam menganalisis, menerima, dan mengirim pesan.5
Dengan demikian jika otak sering digunakan seperti dalam memahami
al-Quran maka seseorang tersebut akan menjadi cerdas. Selain dari
mencerdaskan otak manusia, al-Qur'an sebagai kalamullah yang bersifat
universal ternyata dapat mencerdaskan manusia secara emosi dan spiritual,
Babulah Ibrahim, Al-Bayanfii Kaifiyati Qira'atul Qur'an, (Cairo: Lajnah Kuliyyatul Azhar,
0111), h. 1 Najmuddin Muhammad, Gelombang Otak Manusia, (Jakarta.: Diva Press, .100), h. 01
-
karena ketika manusia memahami kitab yang penuh mujizat tersebut akan
dapat melatih manusia untuk mengendalikan emosinya, dan meningkatkan
spritualnya. Adapun tiga kecerdasan tersebut biasa dikenal dengan istilah
Intelektual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient
(SQ).
Namun di lapangan tidak semua umat Islam menyadari keagungan dan
kesempurnaan al-Quran, seperti pada observasi penulis di madrasah Aliyah
ar-Risalah Padang bahwa banyak siswa yang belum menyadari keagungan dan
kesempurnaan al-Quran sehingga kurangnya motivasi siswa dalam
memahami hakikat al-Quran.
Dari latar belakang masalah di atas penulis terdorong untuk memotivasi
siswa agar membaca dan memahami al-Quran serta membuktikan salah satu
mujizat al-Quran yang dilihat dari sisi korelasi (hubungan) pemahaman al-
Quran dengan kecerdasan yang meliputi kecerdasan intelektual, emosional
dan spiritual siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang.
Mengapa penelitian ini dilakukan di sekolah ar-Risalah Kecamatan Koto
Tangah Padang karena siswa-siswanya ditekankan agar selalu berinteraksi
dengan al-Quran. Tentunya secara otomatis siswa-siswa telah
mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasannya, sehingga memudahkan
mereka dalam memahami berbagai pelajarannya. Disamping itu mampu
mengenali emosi dirinya, dan meningkatkan spritualnya.
-
Berangkat dari perspektif tersebut penulis sangat tertarik untuk
mengadakan penelitian ilmiah dengan judul: "KORELASI PEMAHAMAN
AL-QURAN DENGAN KECERDASAN SISWA KELAS XI PUTERI DI
MADRASAH ALIYAH AR-RISALAH KECAMATAN KOTO
TANGAH PADANG". Kemudian pemilihan Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang sebagai tempat penelitian karena sekolah
tersebut didesain untuk mempelajari ilmu-ilmu al-Quran secara intensif dan
mengharuskan siswa-siswanya menghafal al-Quran disemua jurusannya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
0. Bagaimana gambaran tingkat pemahaman siswa terhadap al-Quran di
Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
.. Bagaimana gambaran tingkat kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang
1. Mengetahui korelasi pemahaman al-Quran siswa dengan kecerdasan
intelektual, emosional, dan kecerdasan spiritual siswa di Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
E. Hipotesa
-
Ha: Terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman al-Qur'an
dengan kecerdasan intelektual,emosional, dan spiritual.
Ho: Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman al-
Quran dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual.
F. Ruang lingkup penelitian
G. Definisi operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami pembahasan ini,
maka penulis menjabarkan definisi operasional dari penelitian yang berjudul
KORELASI PEMAHAMAN AL-QURAN DENGAN KECERDASAN
SISWA KELAS XI PUTERI DI MADRASAH ALIYAH AR-RISALAH
KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG yaitu sebagai berikut:
Pemahaman al-Quran : Yaitu pemahaman yang meliputi
pemahaman bacaan, pemahaman isi kandungan, pemahaman makna ayat al-
Quran yang dilihat dari segi kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, dan
pemahaman asbabunnuzul. Selanjutnya kemampuan menghafal al-Quran.
Kecerdasan siswa : Yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual.
Untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman al-Quran dan kecerdasan
tersebut penulis akan memberikan kuesioner kepada siswa Madrasah Aliyah
ar-Risalah Padang yaitu kelas X0 dengan menggunakan jawaban yang
berkategori Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS).
-
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Al-Quran
0. Pengertian al-Quran
Al-Quran secara etimologi diambil dari kata --- yang
berarti sesuatu yang dibaca ().0 Sedangkan Dalam Mujam Wajiz al-
Quran didefinisikan sebagai berikut:,
Definisi di atas dapat diartikan sebagai kalam Allah swt yang
diturunkan kepada Muhammad Rasullullah saw, yang tertulis dalam
lembaran-lembaran. Sedangkan menurut istilah al-Quran adalah:4
Pendapat di atas dapat diartikan bahwasanya menurut istilah al-Quran
didefinisikan sebagai perkataan Allah, yang diturunkan kepada nabi dan
rasul terakhir, dengan perantara Jibril Alaihissalam yang ditulis dalam
lembaran-lembaran (mushaf), diturunkan kepada kita dengan bertahap,
Abdul Majid Khon, Praktikum Qiraat, (Jakarta: Amzah, .11,), h.0
, Ibrahim Madzkur, Mujam Wajiz, (Cairo: Lajnah Fii Kuliyyatil Azhar, .111), h. 111 4 Muhammad Ali Ashabuni, Attibyan Fii Ulumul Quran, ( Cairo: Darru Ashabuni, 0111), h.
0
-
merupakan ibadah dengan membacanya, yang dimulai dari surat al-Fatihah,
diakhiri dengan surat an- Nas.
.. Fungsi al-Quran
Al-Quran sebagai perkataan Allah swt memiliki banyak fungsi,
diantaranya sebagai berikut:
a. Al-Quran sebagai Mujizat
b. Al-Quran sebagai mawizhah
c. Al-Quran sebagai penawar atau obat
d. Hudan
e. Rahmat
f. furqan
1. Isi kandungan al-Quran
a. Akidah
b. Akhlaq
c. Hukum
1. Urgensi pemahaman al-Quran
a. Al-Quran sebagai nutrisi bagi jiwa manusia
b. Al-Quran sebagai kitab Ilahi
c. Al-Quran kitab yang meliputi semua sisi agama
5. Metode memahami al-Quran
a. Terjemah
b. Tafsir
-
c. Asbabunnuzul
d. Pemahanan bahasa arab
e. Menghafal
B. Kecerdasan
0. Pengertian kecerdasan
Manusia diciptakan Allah swt dengan bentuk yang paling sempurna,
manusia memiliki akal dan hati nurani yang menjadikannya lebih istimewa
dari makhluk lainnya, hal ini disebutkan dalam al-Quran (QS. 15: 1) yang
dibahasakan dengan istilah ahsani taqwim yaitu sebagai berikut:
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.1
.. Teori kecerdasan
Pada dasarnya kecerdasan sudah banyak dibincangkan dalam al-
Quran al-karim diantaranya dalam QS.1: 011-011 yaitu sebagai berikut:
1 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. 51,
-
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian
malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal(011). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari adzab neraka
(010) Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukan kedalam neraka, maka sungguh, Engkau telah menghinakannya,
dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang dzalim(01.) Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang
menyeru kepada iman (yaitu), Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan
matikanlahn kami, dan matikanlah kami bersama orang-orang
yang berbakti.(011) Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan
janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat. Sungguh,
Engkau tidak pernah mengingkari janji.01
pada dasarnya kecerdasan manusia terdiri dari tiga inti kecerdasan
yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual seperti yang telah disebutkan di atas dalam al-Quran (QS. 1: 011-
011), karena tiga kecerdasan tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling
berkaitan satu sama lain.
1. Kecerdasan intelektual
Kecerdasan ini sering disingkat dengan IQ (Intelektual Quotient),
yang didefinisikan sebagai suatu kemampuan mental yang melibatkan
01 Departemen Agama RI, Op.Cit. h. ,5
-
proses berfikir secara rasional.00
Kecerdasan Intelektual (IQ) meliputi hal-
hal berikut:0.
a. Kemampuan untuk bekerja dengan abstraksi (ide, simbol, hubungan,
konsep dan prinsip)
b. Kemampuan untuk belajar dan menggunakan abstraksi tersebut dan
c. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah yang
sama sekali baru
1. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosionalpun berperan penting bagi manusia untuk
dapat mempertahankan hidupnya. Kecerdasan emosi tidak bersifat tetap
seperti halnya kecerdasan intelektual, kecerdasan ini dapat terus
ditingkatkan seperti menurut Goleman dalam ESQ (Emitional
Spiritual Quotient) disebutkan bahwa kecerdasan emosi sangat berbeda
dengan IQ, yang umumnya hampir tidak berubah selama kita hidup. Bila
murni kognitif relatif tidak berubah , kecakapan emosi dapat dipelajari
kapan saja. Tidak peduli orang yang tidak peka, pemalu, pemarah, kikuk,
atau sulit bergaul dengan orang lain, dengan motivasi dan usaha yang benar
kita dapat mempelajari dan menguasai kecakapan emosi.01
Kecerdasan
emosional menurut Daniel Goleman ada pada lima wilayah berikut: 01
00 M. Hariwijaya, Op. Cit. h.. 0. Ibid, h. , 01 Ary Ginanjar Agustian, Op. Cit. h. 011 M. Hariwijaya, Op.Cit. h. .
-
a. Kemampuan seseorang untuk mengenali emosi pribadinya sehingga
tahu kelebihan dan kekurangannya;
b. Kemampuan seseorang untuk mengelola emosi tersebut;
c. Kemampuan seseorang untuk memotivasi dan memberi kan dorongan
untuk maju kepada diri sendiri;
d. Kemampuan seseorang untuk mengenal emosi dan kepribadian orang
lain;
e. Kemampuan seseorang untuk membina hubungan dengan pihak lain
secara baik.
5. Kecerdasan spiritual
Para ahli mendefinisikan kecerdasan tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Dalam ESQ kecerdasan ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memberi makna ibadah terhadap setiap prilaku dan kegiatan, melalui
langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia
seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi
(integralistik), serta berprinsip "hanya karena Allah.05
b. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian
dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego, atau
jiwa sadar. Inilah kecerdasan yang kita gunakan bukan hanya untuk
05 Ibid, h. 5,
-
mengetahui nilai- nilai yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif
menemukan nilai-nilai baru.00
Kecerdasan spiritual pada manusia sudah mulai tampak ketika anak
beranjak menuju masa remaja dan akan menjadi mapan ketika ia mencapai
masa dewasa. Menurut Marsha Sinetar terdapat beberapa ciri dari anak
yang memiliki potensi kecerdasan spiritual yang tinggi yaitu sebagai
berikut:0,
0) Kesadaran diri yang mendalam, intuisi yang tajam, kekuatan-kekuatan
(ego-strenght) dan memiliki otoritas bawaan. Anak memiliki
pandangan yang luas terhadap dunia dan alam yaitu anak mampu
melihat bahwa alam adalah sahabat bagi manusia dan mampu melihat
bahwa alam raya ini diciptakan oleh zat yang Maha Tinggi yaitu
Tuhan.
.) Moral tinggi, pendapat yang kokoh, kecenderungan untuk merasa
gembira, mengalami pengalaman-pengalaman puncak, atau bakat-
bakat estetis yaitu anak memiliki kecerdasan moral yang tinggi,
memahami nilai-nilai kasih sayang, cinta dan penghargaan.
1) Pemahaman tentang tujuan hidupnya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
00 Agus Nngermanto, Quantum Quotient, (Bandung : Nuansa , .114), h. 005
Ibid, h. .0-.4
-
A. Rancangan penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih penelitian yang berbentuk
deskriptip kuantitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang
lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada
variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penggambaran kondisi bisa individual atau kelompok, dan menggunakan
angka-angka.04
Dalam penelitian tentang korelasi pemahaman al-Quran dengan
kecerdasan terdiri dari 0 variabel bebas (X) yaitu pemahaman al-Quran, dan
1 variabel terikat yaitu kecerdasan intelektual (Y0) kecerdasan emosional (Y.)
dan kecerdasan spiritual (Y1). Untuk mengetahui rumusan masalah tersebut
dapat digunakan analisis data dengan rancangan korelasional multivariat yaitu
teknik analisis korelasi yang mendasarkan diri pada lebih dari dua variabel01
,
yaitu menghubungkan antara variabel bebas (X) dengan variabel tiga variabel
terikatnya (Y0,
Y., Y
1) hubungan itu dapat digambarkan seperti pada gambar
berikut:
X Y1
Y6
Y3
04 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, .101), h. 51
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Press, .100), h. 041
-
Keterangan:
X = Pemahaman al-Quran
Y1 = Kecerdasan Intelektual
Y6
= Kecerdasan Emosional
Y3 = Kecerdasan Spiritual
B. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan..1
Dalam penelitian ini
populasinya adalah siswa kelas XI putri Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang yaitu jurusan Timur Tengah (Sarajevo) dan
jurusan IPA (Granada) seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Jumlah siswa kelas XI Putri Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang
NO
KELAS
JURUSAN
JUMLAH TIMUR
TENGAH
IPA
0 Sarajevo .0
. Granada 11
Jumlah Total 50
.1 Ibid, h. 004
-
Dari populasi di atas penulis menjadikan 05 orang sebagai uji coba
instrument, sedangkan 10 orang berikutnya menjadi responden penulis.
C. Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini instrument yang penulis gunakan adalah
kuesioner/ angket yaitu seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis,
sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang
diteliti..0
D. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah pemahaman al-
Quran, sedangkan yang menjadi variabel Y0 adalah kecerdasan intelektual,
Y.
kecerdasan emosional dan Y1
adalah kecerdasan spiritual . Sesuai dengan
rumusan masalah penelitian, maka untuk menganalisis rumusan masalah no 0
dan . dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu rumus
presentase:..
P =
x 0114
Keterangan:
f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
.0 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit, h. ,,
.. Ibid, h. 11
-
N: Jumlah frekuensi, atau banyaknya individu
P: Angka persentase
Sedangkan untuk mengetahui korelasi antara pemahaman al-Quran
dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual penulis menggunakan
rumus spearment raw yaitu rumus koefisien korerasi yang digunakan pada
analisis korelasi sederhana untuk variabel ordinal dengan variabel ordinal,
koefisien korelasi spearman dirumuskan :.1
0
0 .
1
Keterangan:
rs = koefisien korelasi rank
d = selisih rank antara X (RX) dan Y (RY)
n = banyaknya pasangan rank
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
0. Gambaran tingkat pemahaman al-Quran siswa kelas XI puteri di Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
.. 1. 11 = Sangat tinggi
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, ( Jakarta: Bumi Aksara, .111) h.
5,
-
1. 41 10 = Tinggi
1. ,0 41 = Sedang
5. 04 ,5 = Rendah
Untuk mengetahui tabel distribusi frekuensi skor pemahaman al-Quran
siswa kelas XI puteri di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1
Distribusi frekuensi pemahaman al-Quran siswa kelas XI puteri di Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 1. - 11 , 0,,1,4
Tinggi 41 -10 04 11,11 %
Sedang ,0 - 41 00 .0,4. %
Rendah 04 - ,5 5 0.,01 %
-
Bila digambarkan dalam bentuk histogram maka dapat dilihat seperti: ini:
0. Gambaran tingkat Kecerdasan siswa kelas XI puteri di Madrasah Aliyah ar-
Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
a. Gambaran tingkat kecerdasan intelektual
b. 0. 04 = Sangat Tinggi
c. 55 00 = Tinggi
d. 14 51 = Sedang
e. 11 - 1, = Rendah
Untuk mengetahui lebih jelasnya distribusi frekuensi dari kecerdasan
intelektual siswa tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.6 Distribusi frekuensi kecerdasan intelektual siswa kelas XI
puteri Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang
Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase
0
5
10
15
20
Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah
Pemahaman al-Qur'an
-
Sangat Tinggi 0. 04 , 0,,1,4
Tinggi 55 00 00 .0,4.4
Sedang 14 51 .1 14,,44
Rendah 11- 1, 1 1,,54
b. Gambaran tingkat kecerdasan emosional
c. 01 ,1 = Sangat Tinggi
d. 5, 01 = Tinggi
e. 51 50 = Sedang
f. 1. 11 = Rendah
Lebih jelasnya distribusi frekuensi dari kecerdasan intelektual siswa
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Distribusi frekuensi kecerdasan emosional siswa kelas XI puteri
di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang
Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 01 ,1 1 .0,154
Tinggi 5, 01 1 .0,154
-
Sedang 51- 50 01 10,114
Rendah 1. 11 1 1,,54
c. Gambaran tingkat kecerdasan spiritual
,. ,, = Sangat Tinggi
00 ,0 = Tinggi
01 05 = Sedang
51 51 = Rendah
Lebih jelasnya distribusi frekuensi dari kecerdasan Spiritual siswa
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Distribusi frekuensi kecerdasan spiritual siswa kelas XI puteri
di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah
Padang
Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi ,. -,, 0. .1,.04
Tinggi 00 ,0 00 .0,4.4
Sedang 01 -05 00 11,0.4
Rendah 51 51 . 1,4,4
0. Pengujian hipotesis
-
Dalam penelitian ini hipotesis yang akan diuji berbunyi Terdapat
korelasi antara pemahaman al-Qur'an dengan kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual. Setelah dilakukan analisis data dengan bantuan
SPSS dengan n 10 t kritisnya 1,114 maka r hitung (rho) sebesar 1,114,
1,1.1, 1,111. Bila dibandingkan r hitung dengan t kritis maka r hitung
lebih besar dari t kritisnya.
Dengan demikian hipotesis yang pertama yaitu hipotesis alternatif (Ha)
dalam penelitian ini berbunyi: Terdapat korelasi antara pemahaman al-
Qur'an dengan kecerdasan intelektual dengan n 10 t kritisnya 1,114 maka
r hitung (rho) sebesar 1,114 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima
hipotesis nol (Ho) ditolak. Hipotesis yang ke dua yaitu: Terdapat korelasi
antara pemahaman al-Qur'an dengan kecerdasan emosional dengan n 10 t
kritisnya 1,114 maka r hitung (rho) sebesar 1,1.1 maka hipotesis alternatif
(Ha) diterima hipotesis nol (Ho) ditolak. Hipotesis yang ke tiga yaitu:
Terdapat korelasi antara pemahaman al-Qur'an dengan kecerdasan
spiritual dengan n 10 t kritisnya 1,114 maka r hitung (rho) sebesar 1,111
maka hipotesis alternatif (Ha) diterima hipotesis nol (Ho) ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X
dengan variabel Y0, Y
., dan Y
1 yaitu pemahaman al-Quran dengan
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual siswa kelas XI di Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
-
Pemahaman al-Quran siswa kelas XI di Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang tergolong pada klasifikasi tinggi yaitu
terletak antara 41 10, begitu juga pada kecerdasan emosional dan spiritual
siswa tergolong pada klasifikasi tinggi yaitu terletak antara 5, 01 pada
kecerdasan emosional dan antara 00 ,0 pada kecerdasan spiritual. Hal ini
dapat membuktikan bahwasanya pemahaman al-Quran berhubungan
kecerdasan emosional dan spiritual seperti dalam Emotional Spiritual
Quotient (ESQ) disebutkan bahwasanya al-Quran sebagai pedoman
kecerdasan emosi dan spiritual- ESQ dari 11 suara hati dalam satu kesatuan
suara hati, pikiran dan tindakan (11 thingking hats)..1
Namun pada kecerdasan intelektual tergolong pada klasifikasi sedang
hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam QS.Yunus (01:5,) yaitu sebagai
berikut:
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran
(al-Quran) dan Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahamat bagi orang yang
beriman..5
Ayat di atas dapat diketahui bahwasanya al-Quran menjadi pelajaran
dan penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada yaitu hal-hal yang
.1 Ary Ginanjar Agustian, ESQ, (Jakarta: Agra, .110), h. 015
.5 Departemen Agama RI, Al-Quran Wanita, (Jakarta:Pena Pundi Aksara, .11.),.h. .05
-
berhubungan dengan hati yang menjadi sumber dari kecerdasan emosional
dan spiritual sehingga al-Quran terlebih dahulu menyembuhkan hati manusia
kemudian akalnya. Dalam hadist Rasul disebutkan bahwa jika hati seseorang
baik maka semua yang berhubungandengan ragapun menjadi baik,hadis
tersebut yaitu sebagai berikut:.0
: :
- (
, (
.)
Selain itu terdapat pendapat yang dikenal dengan teori konvergensi
dalam ilmu psikologi bahwasanya inteligensi adalah hasil dari kontribusi
lingkungan dan bawaan..,
Intelijensi ialah kemampuan yang dibawa sejak
lahir. Oleh karena itu, pemahaman al-Quran siswa di Madrasah Aliyah ar-
Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang memberikan kontribusi pada
kecerdasan intelektualnya namun tidak merubah secara keseluruhan
inteligensi bawaan dari siswa tersebut.
Pada penelitian ini, bahwa terdapat korelasi antara pemahaman al-
Quran siswa dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritualnya.
Pemahaman al-Quran memiliki korelasi dengan kecerdasan intelektual,
.0 Abdullah bin Hamid al-Hamid, Sislilah Litalimi Allughoh al-Arabiyyah Mustawa RabI al- Hadist, (Mamlakah al-Arabiyyah as-Suudiyyah: Jamiah al-Imam Muhammad bin Suud al- Islamiyyah), h. 01.
., Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, ( Jakarta: Rajawali Press, .101), h. 004
-
emosional, dan spiritual seseorang karena pada dasarnya memahami al-Quran
dapat menghantarkan pada titik fitrah manusia yang dapat memberikan
pengaruh positif pada tiga kecerdasan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut yaitu:
1. Gambaran tingkat pemahaman al-Quran siswa kelas XI puteri Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang tergolong padang
klsifikasi tinggi yaitu terletak antara 41 10 dengan frekuensi 04 orang
dan persentase 11,11 %.
6. Gambaran tingkat kecerdasan intelektual siswa kelas XI puteri Madrasah
Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang tergolong pada
klasifikasi sedang yaitu terletak antara 14- 51 dengan frekuensi .1 orang
dan persentase 14,,44. Gambaran tingkat kecerdasan emosional siswa
Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang tergolong
pada klasifikasi tinggi yaitu terletak antara 5, 01 dengan frekuensi 1
orang dan persentase .0,154, dan gambaran tingkat kecerdasan spiritual
siswa di Madrasah Aliyah ar-Risalah Kecamatan Koto Tangah Padang
-
tergolong pada klasifikasi tinggi terletak antara 00 ,0 dengan frekuensi
00 orang dan persentase .0,4.4.
1. Terdapat korelasi pemahaman al-Quran dengan kecerdasan intelektual,
emosional dan spiritual siswa kelas XI puteri Madrasah Aliyah ar-Risalah
Kecamatan Koto Tangah Padang.
B. Implikasi
Dari kesimpulan di atas penulis memberikan saran atau masukan
terhadap pihak yang terkait, dengan harapan dapat memberikan manfaat dan
kontribusi terhadap berbagai kalangan yaitu sebagai berikut:
1. Kepada peserta didik diharapkan agar terus mempelajari al-Quran dengan
membacanya, memahaminya, menghafalnya dan mengetahui ilmu-ilmunya
karna waktu yang mendewasakanmu dan al-Quranlah yang membuatmu
bijak.
6. Kepada guru mata pelajaran tafsir diharapkan agar dapat mengajarkan
peserta didik makna al-Quran dengan metode-metode yang efektif dan
efisien.
3. Kepada guru mata pelajaran tahfidz agar dapat membimbing peserta
didiknya dalam menghafal al-Quran dengan sabar dan terus
mengutamakana ketepatan bacaan dan kekuatan hafalan.
1. Kepada seluruh guru bidang studi diharapkan agar dapat mengaitkan
materi-materi yang disampaikan kepada peserta didik dengan al-Quran
-
4. Kepada orang tua peserta didik diharapkan agar terus memotivasi anaknya
dalam belajar al-Quran.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdullah, Udik. (.115). Meledakan IESQ. Jakarta: Zikrul
Agustian, Ginanjar Ari. (.110) ESQ. Jakarta : Arga
Al-Qaradhawi, Yusuf. (.111). Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Quran. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar
Al-Qaththan, Manna.( .110) Pengantar Studi Ilmu Al-Quran. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Aprianto. (.100). Kata Kerja Operasional(KKO). Online. Tersedia: apri,0.wordpress.com. (01 mei .10.)
Arifin, Gus dan A. Faqih, Suuhendri ( .101). Al-Quran Sang Mahkota Cahaya. Jakarta : Quanta
Asshabuni, Ali. M., (0111). Attibyaan Fii Ulumul Quran. Kairo: Daru Ashabuni
Attaki. H. (.114). Meditasi Al-Quran. Bandung : Attaqie
Departemen Agama RI. (.11.). Al-Quran Wanita. Jakart: Pena Pundi Aksara
Hamid al-Hamid bin Abdullah. (..) Sislilah Litalimi Allughoh al-Arabiyyah Mustawa RabI al- Hadist, Mamlakah al-Arabiyyah as-Suudiyyah: Jamiah al-Imam Muhammad bin Suud al- Islamiyyah
Hamid al-Hamid bin Abdullah. (..) Sislilah Litalimi Allughoh al-Arabiyyah Mustawa Tsalist al- Hadist, Mamlakah al-Arabiyyah as-Suudiyyah: Jamiah al-Imam Muhammad bin Suud al- Islamiyyah
Hariwijaya, M.( .115). Tes EQ. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://fhetanblog.wordpress.com/tesis-kecerdasan-spritual/
http://www.belajarislam.com/bagaimana-cara-memahami-alquran/
Hude, M. Darwis. (.110). Emosi . Jakarta: Erlangga
Ibrahim, B. ( 0111). Al-Bayanfii kaifiyati Qira'atul Qur'an. Cairo: Lajnah kuliyyatul Azhar
-
Ibrahim, Madzkur (.111) Mujam al-Wajiz. Mesir: tobiah khosoh biwazirah attarbiyah wattalim
Iskandar. (.111). Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press
Khon, M. Abdul. (.114). Praktikum Qiraat. Jakarta : Amzah
Mubayidh, Makmun. (.110) Kecerdasan dan kesehatan emosional anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Muhammad, N. ( .100). Gelombang Otak Manusia. Jogjakarta; Diva Press
Nggermanto, Agus. (.114). Quantum Quotient. Bandung: Nuansa
Prawira, Atmaja Purwa. (.10.). Psikologi Pendidikan dalam perspektif baru. Yogyakarta: A
Prayitno dan Khaidir, Avrifa. ( .101). Kandungan Fokus Nilai-nilai Karakter- Cerdas Dan 15 Butir Wujud Pengamalan Pancasila. Padang: Universitas Negeri Padang
Purwanto, Ngalim. (.11,). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Raghib, as-Sirjani. (.111) Mukjizat Menghafal Al-Quran. Jakarta: Zikrul
Safaria, Triantoro. (.11,). Spiritual Intellegence. Yogyakarta: Graha Ilmu
Santrock, W. Jhon dan Anggelica Diana(.100). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika
Sudijono. A. (0114). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; PT Sinar Grafindo Persa Press
Sukardi. (.100). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukidi. (.111). Kecerdasan Spiritual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Trisno dan Abdullah, Pius ( 0111) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya: Arkola
Uno B.Hamzah dan Kuadrat Masri.(.111). Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Wardana, W. A., (.111). Al-Qur'an dan Nuklir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
-
Yunus Mahmud. (01,.). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Mahmud Yunus Wadzuryah
Yusuf, M, Kadar. (.101). Studi Al-Quran. Jakarta