iki SAP d prinfghjt

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Rheumatoid Artritis Hari / Tanggal : Selasa 12 November 2013 Sasaran : Warga desa Suka Cita Kecamatan Suka Makmur Waktu : 60 menit ( 09.00 – 10.00) A. Tujuan 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang Artritis reumatoid selama 60 menit warga desa Suka Cita kecamatan Suka Makmur dapat melakukan pencegahan dan penanganan awal pada penyakit Artritis reumatoid 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan tentang Artritis reumatoid selama 60 menit warga desa suka cita kecamatan suka makmur mampu untuk : 1. Menyebutkan pengertian dari Artritis reumatoid. 2. Menjelaskan etiologi Artritis reumatoid. 3. Mengetahui dan mengerti manifestasi klinis dari Artritis reumatoid. 4. Mengetahui bagaimana cara mencegah Artritis reumatoid.

description

edrftgy

Transcript of iki SAP d prinfghjt

Page 1: iki SAP d prinfghjt

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Rheumatoid Artritis

Hari / Tanggal : Selasa 12 November 2013

Sasaran : Warga desa Suka Cita Kecamatan Suka

Makmur

Waktu : 60 menit ( 09.00 – 10.00)

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Artritis reumatoid selama 60 menit

warga desa Suka Cita kecamatan Suka Makmur dapat melakukan pencegahan dan

penanganan awal pada penyakit Artritis reumatoid

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Artritis reumatoid selama 60 menit

warga desa suka cita kecamatan suka makmur mampu untuk :

1. Menyebutkan pengertian dari Artritis reumatoid.

2. Menjelaskan etiologi Artritis reumatoid.

3. Mengetahui dan mengerti manifestasi klinis dari Artritis reumatoid.

4. Mengetahui bagaimana cara mencegah Artritis reumatoid.

5. Mengetahui penatalaksanaan mandiri dari Artritis reumatoid.

6. Mengetahui faktor risiko Artritis reumatoid.

B. Pokok Bahasan : Artritis reumatoid

C. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian Artritis reumatoid.

2. Etiologi Artritis reumatoid.

3. Manifestasi klinis Artritis reumatoid.

4. Pencegahan Artritis reumatoid.

5. Penatalaksanaan mandiri Artritis reumatoid.

6. Faktor risiko Artritis reumatoid.

Page 2: iki SAP d prinfghjt

D. Penyuluhan

Penyuluhan ini ditujukan untuk desa Suka Cita Kecamatan Suka Makmur

yang berusia di atas 35 tahun keatas

E. Tempat

Penyuluhan dilaksanakan di balai desa karena letaknya yang strategis, dapat

dijangkau oleh seluruh warga

F. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

G. Media

1. Leaflet

2. LCD/Laptop

3. Sound & microphone

4. Video

5. Lembar panduan senam

H. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan :

1. Mengucap salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan

penyuluhan

4. Menyebutkan materi yang

akan diberikan

- Menjawab salam

- Mendengarkan

- Memperhatikan

- Memperhatikan

2. 20 menit Pelaksanaan :

1. Menjelaskan tentang :

a. Pengertian Artritis

reumatoid

b. Etiologi Artritis reumatoid

- Mendengarkan

Page 3: iki SAP d prinfghjt

c. Manifistasi klinik Artritis

reumatoid

d. Pencegahan Artritis

reumatoid

e. penatalaksanaan mandiri

tentang Artritis reumatoid

f. Faktor risiko Artritis

Reumatoid

3. 10 menit Senam persendihan - Senam bersama

4. 15 menit Tanya Jawab - Bertanya

5. 5 menit Evaluasi:

Menanyakan kepada peserta

tentang materi yang telah

diberikan, dan reinforcement

kepada pengunjung yang dapat

menjawab pertanyaan.

Menjawab

pertanyaan

6. 5 menit Terminasi :

Mengucapkan terima kasih

atas peran serta peserta.

Mengucapkan salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam

I. Kepanitiaan

1. Pengorganisasian

a. Moderator : Sulton

b. Penyaji         : M. Asrorun Niam

Roudlatul Jannah

c. Observer : Nazilatur Rohma

d. Operator     : Ade Famita Leny D.S

e. Instruktur Senam : Yuyun Novitasari

Page 4: iki SAP d prinfghjt

2. Uraian Tugas

a. Moderator

Uraian tugas :

Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada

peserta.

Mengatur proses dan lama penyuluhan.

Menutup acara penyuluhan.

b. Penyaji

Uraian tugas

Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa

yang mudah dipahami oleh peserta

Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses

penyuluhan.

Memotivasi peserta untuk bertanya.

c. Observer :

Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri

sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses

penyuluhan

Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.

Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses

penyuluhan.

Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.

Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak

sesuai dengan rencana penyuluhan.

d. Operator

Uraian tugas

Mengatur tampilan slide

e. Instruktur Senam

Uraian tugas

Memimpin jalannya senam

Page 5: iki SAP d prinfghjt

MATERI

Artritis reumatoid (RA)

A. Definisi Artritis rematoid (RA)

Artritis rematoid (RA) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai

membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan nyeri

persendian, kaku sendi, penurunan mobilita, dan kelelahan. RA terjadi antara usia

30 tahun dan 50 tahun dengan puncak insiden antara 40 tahun dan 60 tahun.

(Baughman, Diane C. 2000)

B. Etiologi Artritis Rematoid (RA)

Penyebab dari artritis rhematoid belum dapat ditentukan secara pasti, namun

ada beberapa pendapat yang mengatakan diakibatkan oleh:

1. Mekanisme imunitas, aktivitas imun yang abnormal (terjadi pada individu

yang secara genetik memiliki kerentanan)

2. Infeksi (virus atau bakteri), kerja hormon, atau faktor gaya hidup.

3. Pembentukan antibodi imunoglobulin (lg) M, respons antibodi awal

terhadap mikroorganisme diperantaian oleh IgG.

C. Manifistasi Klinik Artritis Reumatoid

1. Awitan RA ditandai oleh gejala umum inflamasi, berupa demam, keletihan,

penurunan berat badan, anemia, pembekakan sendi, dan nyeri sendi. dan

Nyeri sendi dimulai pada persendihan kecil seperti tangan, pergelangan, dan

kaki, Persendian dapat teraba hangat, bengkak, dan nyeri , kaku pada pagi

hari berlangsung selama lebih dari 30 menit.

2. Penurunan rentang gerak, kontraksi otot dan deformitas sendi

Deformitas (perubahan bentuk) tangan dan kaki disebabkan oleh

ketidaksejajaran sendi (misalignment) yang terjadi akibat pembengkakan,

distruksi sendi yang progresif atau subluksasio (dislokasi parsial) yang terjadi

ketika sebuah tulang tergeser terhadap lainnya dan menghilangkan rongga

sendi.

3. Nodulus reumatoid ekstrasinovial merupakan Pembengkakan pada

permukaan ujung sendi

Page 6: iki SAP d prinfghjt

4. Palpitasi persendihan menunjukkan jaringan spon atau boggi

5. Sering kali dapat diaspirasi cairan dari sendi yang mengalami pembengkakan

D. Pencegahan Artritis Reumatoid

a. Pencegahan Primer :

Menjaga agar asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan

tubuh, terutama banyak memakan ikan dari laut dalam. Perempuan yang

makan paling sedikit 2 saji makanan kaya asam lemak omega-3 seperti

tuna dan mackerel berkemungkinan lebih kecil 43% mendapatkan rematik.

Omega-3 mengatasi inflamasi dan bahkan dapat mengatasi gen tertentu

yang bisa menyebabkan mengembangkan rematik. Selain minyak ikan

atau untuk penggantinya makan sumber omega-3 lainnya seperti walnut,

flax, dan suplemen.

Mengkonsumsi vitamin C. Dalam sebuah studi, orang-orang yang

mendapatkan kurang dari 56 mg vitamin C per hari, berkemungkinan 3

kali lebih besar mengembangkan reumatoid artritis dibanding yang

mendapatkan 95 mg, jumlah dalam jeruk.

Hindari merokok. Merokok termasuk salah satu resiko reumatoid artritis.

Merokok dapat memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan

penyakit ini. Pada kenyataannya, sebuah studi mengungkapkan, merokok

meningkatkan resiko sampai dua kali lipat mengembangkan reumatoid

artritis.

Menjaga berat badan agar tetap stabil. Berat badan, harus selalu dikontrol.

Dengan mengontrol berat badan, berarti telah melakukan pencegahan

reumatoid artritis. Pasalnya, bobot badan yang berlebihan akan membebani

tubuh, lutut, dan sendi. Bagi penderita reumatoid artritis, mengurangi berat

badan justru dapat mengurangi risiko reumatoid artritis.

b. Pencegahan Sekunder :

1. Hentikan pemicu. Merokok termasuk salah satu resiko rematik. Merokok

dapat memicu serangan pada sistem imun yang menyebabkan penyakit ini.

Pada kenyataannya, sebuah studi mengungkapkan, merokok meningkatkan

resiko sampai dua kali lipat mengembangkan reumatoid artritis.

Page 7: iki SAP d prinfghjt

2. Tidak melakukan olahraga secara berlebihan. Aktivitas yang dianjurkan

untuk dihindari adalah berjalan kaki yang berjarak jauh, naik turun tangga,

dan berolahraga yang memiliki high impact seperti aerobik.

3. Konsumsi banyak jenis sayuran, misalnya jus seledri, kubis atau wortel

yang bisa mengurangi gejala reumatoid artritis.

4. Beberapa jenis herbal juga bisa membantu melawan nyeri reumatoid

artritis, misalnya jahe dan kunyit, biji seledri, daun lidah buaya, aroma

terapi, atau minyak juniper yang bisa menghilangkan bengkak pada sendi

c. Pencegahan Tersier :

1. Olahraga yang tepat adalah olahraga yang menitik beratkan pada

kelenturan sendi, kekuatan otot, dan bisa juga latihan di air hangat. Dengan

latihan dalam air yang disesuaikan dengan suhu tubuh, pasien tidak perlu

menggigil dan bisa berolahraga dengan lebih leluasa.

2. Pasien bisa melakukan senam reumatoid artritis yang berfungsi mencegah

sekaligus terapi terhadap gejala reumatoid artritis. Jika terapi tersebut tidak

bisa menghilangkan rasa nyeri, perlu dikombinasikan dengan obat anti

reumatoid artritis khusus karena itu bergantung pada jenis rematik pasien.

Setiap jenis reumatoid artritis, terangnya, mempunyai jenis obat yang

sangat berbeda. Bahkan penggunaan antibiotik kepada penderita reumatoid

artritis juga harus berhati-hati

3. Mengonsumsi obat konvensional jenis Hormon Reducement Therapy

(HRT) atau dengan cara tradisional yaitu mengonsumsi kedelai atau susu

kedelai

4. Berjemur sinar matahari di bawah pukul 09.00. Ini bisa membantu

penyerapan kalsium dalam tubuh yang bisa membantu fungsi tulang

E. Penatalaksanaan mandiri

1. Konsultasikan penyakit reumatoid artritis dengan dokter ahli

reumatologi.  Hal ini sangat penting untuk menentukan penyebab

reumatoid artritis dan pengobatan mana yang tepat untuk anda.  Apabila

anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan obat-

obatan sesuai dengan indikasi.

Page 8: iki SAP d prinfghjt

2. Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang

mengalami nyeri atau lainnya.

3. Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting

untuk menjaga anda tetap mobil (bergerak). Saat anda menggerakkan

sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat dan fleksibel

4. Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk

menggunakan tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu

yang cocok untuk kaki anda.  Dengan menggunakan sepatu yang cocok

untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.

5. Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup

dapat mecegah kelelahan dan nyeri.

6. Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan

mengenai hubungan makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda

dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan

buah, sayuran dan gandum.

7. Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk

menghilangkan nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi

yang kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan

melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat

mengurangi peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu

mengurangi rasa nyeri

F. Faktor Resiko

Faktor resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah

berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang

mulai mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan.

Mutu tulang rawan dan kelebihan berat badan tulang rawan yang bagus akan lebih

tahan terhadap kondisi aus. Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka

persendian tidak mudah aus walau dipakai lama.

Pada faktor kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada

jaringan tulang rawan di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering

dipakai mengangkut beban berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang

Page 9: iki SAP d prinfghjt

mengangkut beban. Faktor resiko lainnya bisa dikarenakan trauma (jatuh,

terbentur), keturunan (kelainan bawaan pada tulang).