Identitas Mahasiswa

7
ROSSI GALIH KESUMA, 1301405035 HUBUNGAN SIKAP KONSELOR SEKOLAH TERHADAP PROFESINYA DENGAN PENERAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN KONSELING

description

ROSSI GALIH KESUMA, 1301405035 HUBUNGAN SIKAP KONSELOR SEKOLAH TERHADAP PROFESINYA DENGAN PENERAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDUAL DI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010. Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Identitas Mahasiswa

Page 1: Identitas Mahasiswa

ROSSI GALIH KESUMA, 1301405035

HUBUNGAN SIKAP KONSELOR SEKOLAH TERHADAP PROFESINYA DENGAN PENERAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDUAL DI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : ROSSI GALIH KESUMA - NIM : 1301405035 - PRODI : Bimbingan dan Konseling - JURUSAN : Bimbingan Dan Konseling - FAKULTAS : Ilmu Pendidikan - EMAIL : rhe_gieka pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. D. Y. P. Sugiharto, M.Pd., Kons - PEMBIMBING 2 : Drs. Heru Mugiarso, M.Pd., Kons - TGL UJIAN : 2011-02-09

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulHUBUNGAN SIKAP KONSELOR SEKOLAH TERHADAP PROFESINYA DENGAN PENERAPAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDUAL DI SMA NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010

Page 4: Identitas Mahasiswa

Abstrakonselor dalam melaksanakan tugas-tugas konseling, tidak hanyadiwajibkan untuk memperoleh pendidikan serta memenuhi standar kompetensikonselor, namun juga menaati kode etik profesi yang telah ditetapkan olehorganisasi profesi. Kode etik profesi bimbingan dan konseling mengatur segalahal mengenai bimbingan dan konseling. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadimala-praktik dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Khususnyadalam pelaksanaan layanan konseling individual, kode etik profesi mengaturmengenai hubungan konselor dengan klien dalam proses konseling individual.Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1)Bagaimanakah sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakankonseling individual di sekolah menengah atas? (2) Bagaimanakah penerapankode etik profesi konseling dalam pelaksanaan konseling individual di sekolahmenengah atas? Dan (3) Adakah hubungan sikap konselor sekolah terhadapprofesinya dengan penerapan kode etik profesi konseling dalam pelaksanaankonseling di sekolah?Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui deskripsi sikapkonselor sekolah terhadap profesinya dalam pelaksanaan konseling individual disekolah menengah atas; (2) Untuk mendapatkan fakta mengenai penerapan kodeetik profesi konseling dalam pelaksanaan konseling individual di sekolahmenengah atas; (3) Untuk membuktikan adanya hubungan sikap konselor sekolahterhadap profesinya dengan penerapan kode etik profesi konseling dalampelaksanaan konseling individual di sekolah.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskripsif korelasional. Penelitian inimerupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya dan seberapa besarhubungan antara sikap profesional konselor sekolah dengan penerapan kode etikprofesi Bimbingan dan Konseling dalam pelaksanaan konseling individual diSMA Negeri se-kota Semarang tahun 2010.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambilsuatu simpulan sebagai berikut :Pertama, Sikap konselor sekolah terhadap profesinya dalam melaksanakankonseling individual di SMA Negeri se-Kota Semarang saat ini sudah baik,dimana mereka telah memiliki kompetensi pengembangan kepribadian (KPK),kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan (KKK), dan kompetensi keahlianberkarya (KKB) sangat baik dan memiliki kompetensi perilaku berkarya (KPB),dan kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi (KBB) yang baik.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata Kuncisikap koselor sekolah, kode etik profesi BK, hubungan.

Page 6: Identitas Mahasiswa

ReferensiABKIN. 2005. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode EtikBimbingan dan Konseling, Standar Kompetensi Konselor.Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek).Jakarta:Rineka Cipta.Atkinson, Rita., dkk. 2005. Pengantar Psikologi:Jilid Dua. Batam:Interaksara.Azwar, Saifudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar._____________. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar._____________. 2008. Sikap Manusia:Teori dan Pengukurannya. Edisi Kedua.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Depdikbud. 2003. Undang-undang Pendidikan Nasional Tentang SistemPendidikan Nasional. Jakarta:BP Cipta Jaya.Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Bimbingan danKonseling. Jakarta:Dikmenum.Direktorat Pembinaan Pendidikan, Tenaga Kependidikan, dan KetenagaanPerguruan Tinggi. 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling.Jakarta:Depdiknas.Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung:Refika Aditama.Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik:Jilid 2.Yogyakarta:Andi Offset.Hendrarno, Eddy. 2003. Bimbingan dan Konseling. Semarang:SwadayaManunggal.Istikomah. 2008. Profesionalisasi Konselor di SMA Negeri se-KabupatenRembang. Skripsi Bimbingan dan Konseling. Unnes. Semarang.Kartadinata, Sunaryo. 2005. Standarisasi Profesi Bimbingan dan Konseling.Makalah disajikan dalam Konvensi Nasional XIV dan Kongres NasionalABKIN. Semarang. 13-16 April.Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Malang:UMM Press.Lesmana, Jeanete Murad. 2005. Dasar-dasar Konseling. Jakarta:UI Press.Mar’at, Samsunuwiyati dan Lieke Indieningsih Kartono. 2006. Perilaku Manusia.Bandung:Refika Aditama.Mugiarso, Heru. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang:UNNES Press.Munandir. 2005. Perubahan Masyarakat, Profesionalisme Bimbingan danPenegakan Kode Etik:Isu dan Permasalahannya. Makalah disajikan dalamKonvensi Nasional XIV dan Kongres Nasional X ABKIN, Semarang, 13-16April 2005.Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.Nurihsan, Achmad Juntika dan Sudianto Akur. 2005. Manajemen Bimbingan danKonseling di SMA. Jakarta:Grasindo.Paulus, Mujiyanto. 2004. Sumbangan Sikap Profesional dan Kemampuan GuruMembaca terhadap Kemampuannya Mengajarkan Membaca di SekolahDasar. Tesis Pendidikan Bahasa Indonesia. Unnes. Semarang.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27 Tahun 2008 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.Pratiningrum, Ratri. 2006. Profesionalitas Konselor dalam PelaksanaanBimbingan dan Konseling di SMA Negeri se-Kota Semarang TahunPelajaran 2005/2006. Skripsi Bimbingan dan Konseling. Unnes.Semarang.Prayitno dan Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Depdikbud dan Rineka Cipta.Prayitno. 2004. Layanan Konseling Individual. Padang: Universitas NegeriPadang.Rahman, Hibana S. 2003. Bimbingan dan Konseling Pola 17. Jakarta:UCY Press.Robbins, Stepens P. 2001. Perilaku Organisasi:Konsep, Kontroversi, Aplikasi.Jilid 1. Jakarta:PT. PrenhallindoSudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung:Tarsito.Sugiharto, DYP. 2007. Konseling Proaktif dengan Strategi Pengelolaan Diri.Pidato Pengukuhan Guru Besar FIP Unnes.Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.Supriyo. 2003. Standar Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling. Makalahdalam Seminar Nasional ABKIN Propinsi Jawa Tengah pada 16 Oktober2003.Tim Penyusun. 2005. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Sinar GrafikaTurhastuti. 2007. Pengaruh Supervisi Bimbingan dan Konseling, SikapProfesional terhadap Konerja Guru Pembimbing. Tesis ManajemenPendidikan. Unnes. Semarang.Walgito, Bimo. 1990. Psikologi Sosial. Yogyakarta:Andi Offset.Wibowo, Mungin Eddy. 2002. Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Depdiknas.Willis, Sofyan. 2007. Konseling Individual:Teori dan Praktek. Bandung:Alfabeta.Winkel & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta:Media Abadi.Yusuf dan Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:RefikaAditama.

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id