IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL …repository.usd.ac.id/33145/2/121424003_full...
Transcript of IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL …repository.usd.ac.id/33145/2/121424003_full...
i
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR
PADA MATERI GAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Erwin Kurniawan
NIM : 121424003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR
PADA MATERI GAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Erwin Kurniawan
NIM : 121424003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR
PADA MATERI GAYA
Disusun oleh:
Erwin Kurniawan
NIM : 121424003
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. Tanggal, 30 November 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
SKRIPSI
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR
PADA MATERI GAYA
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Erwin Kurniawan
NIM : 121424003
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Fisika
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 11 Januari 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhitho, S.Pd. .............................
Sekretaris : Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. .............................
Anggota : Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. .............................
Anggota : A. Hariwangsa Panuluh, M.Sc. .............................
Anggota : Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D. .............................
Yogyakarta, Januari 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Senang melayani orang lain”
Skripsi ini kupersembahkan kepada
Mamakku dan Bapakku yang setiap hari dari pagi sampai siang, mau hujan atau
panas pergi ke kebun karet, terlebih berdoa setiap hari untukku
Dan mbakku yang menjadi panutanku untuk sekolah
Adekku yang lahir setelah aku lulus SMA membuat cinta di dalam keluarga
bertambah.
Sarah Yoelsadai yang hadir menemani di saat kuliahku mengalami kesesakan
karena sudah lama tidak lulus-lulus.
Juga teman-teman area SOG, Fire Community yang saya kasihi,
Dan ku ucapkan syukurku kepada Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Januari 2019
Penulis
(Erwin Kurniawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama : Erwin Kurniawan
NIM : 121424003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR
PADA MATERI GAYA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang dibuat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 11 Januari 2019
Yang menyatakan,
Erwin Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN SISWA SMA CENTRAL ASIA
DALAM MENGGAMBAR FREE BODY DIAGRAMS UNTUK
MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN TERSRTUKTUR PADA
MATERI GAYA
Erwin Kurniawan, 2018. Identifikasi Tingkat Kemampuan Siswa SMA Central
Asia dalam Menggambar Free Body Diagrams untuk Menyelesaikan Tes Uraian
Terbatas dan Tersrtuktur pada Materi Gaya. Skripsi Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi tingkat kemampuan siswa dalam
menggambarkan Free Body Diagrams dalam menyelesaikan soal pada materi gaya.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Agustus 2018 di luar jam sekolah
siswa. Subyek penelitian ini adalah 33 orang siswa SMA kelas X IPA yang dipilih
secara acak di salah satu SMA Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian secara
langsung tanpa pemberian materi terlebih dahulu. Data hasil kerja siswa diperoleh
dalam bentuk gambar dan dianalisis berdasarkan rubrik kemampuan menggambar
free body diagrams menurut Rosengrant, dkk (2009) yang kemudian dianalisis
secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: Banyak responden yang memiliki tingkat
kemampuan yang rendah dalam menggambarkan Free Body Diagrams.
Kata Kunci: free body diagrams, gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF THE CENTRAL ASIA HIGH SCHOOL STUDENT
ABILITY IN DRAWING FREE BODY DIAGRAMS TO COMPLETE
LIMITED DESCRIPTION AND STRUCTURED TEST MATERIALS
Erwin Kurniawan, 2018. Identifying the Ability Level of Central Asian High
School Students in Drawing Diagrams Free Body to Complete Limited and
Structured Descriptions Tests on Force Materials. Thesis Physics Education
Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education,
Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
This study aims to identify the level of student’s ability to describe Free Body
Diagrams in solving problems in force material.
This research was conducted in January-August 2018 in extra time student’s
school. The subjects of this study were 33 high school students of science class level
1 randomly selected in one of the Yogyakarta high schools. Researchers conducted
the research directly without giving material first. Student work as data obtained
in the form of images and analyzed based on the rubric of the ability to draw free
body diagrams according to Rosengrant, et al (2009) which were then analyzed
quantitatively.
The results showed: Many respondents had low levels of ability to describe Free
Body Diagrams.
Keywords: free body diagrams, force
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
berjudul Identifikasi Tingkat Kemampuan Siswa SMA Central Asia dalam Menggambar
Free Body Diagrams untuk Menyelesaikan Tes Uraian Terbatas dan Tersrtuktur pada
Materi Gaya.
Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
skripsi atas waktunya untuk membimbing dengan penuh perhatian, serta
yang telah meluangkan banyak waktu dan masukan selama penulisan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. dan Bapak A. Hariwangsa Panuluh, M.Sc.
selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, Drs. Severinus Domi M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik, dan segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah
memberikan pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan selama penulis
belajar di Universitas Sanata Dharma.
4. Segenap Staf sekretariat JPMIPA, Mbak Tari, Mas Arif, dan Pak Sugeng
yang telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Serta semua pihak dan teman-teman Pendidikan Fisika 2012 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, Agatha Ayu Lisa Widawati, atas waktu
untuk berdiskusi sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan skripsi
ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
pembacakhususnya dan dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.
Yogyakarta, 11 Januari 2019
Penulis
Erwin Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
1.5 Definisi Operasional .......................................................................... 6
BAB II DASAR TEORI .................................................................................. 9
2.1. Kajian Pustaka .................................................................................. 9
2.1.1. Kemampuan Siswa .................................................................. 9
2.1.2. Tujuan Pembelajaran Fisika .................................................... 12
2.1.3. Representasi Free Body Diagram .................................................. 15
2.1.4. Tes Uraian Terbatas ......................................................................... 22
2.1.5. Uraian Terstruktur ........................................................................... 23
2.1.6. Penelitian yang Relevan .......................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27
3.1. Jenis Penelitian .................................................................................. 27
3.2. Waktu Penelitian ............................................................................... 28
3.3. Partisipan ........................................................................................... 28
3.4. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 29
3.6. Instrumen Penelitian ......................................................................... 29
3.7. Prosedur Penelitian ........................................................................... 31
3.8. Teknik Analisis Data ......................................................................... 32
3.8.1. Analisis Kuantitatif ................................................................. 32
3.8.2. Analisis Kualitatif ................................................................... 35
3.9. Penelitian Pendahuluan ..................................................................... 36
BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ......................... 38
4.1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 38
4.1.1. Deskriptif Karakteristik Responden ............................................... 38
4.2. Data dan Analisis Data ............................................................................. 39
4.2.1. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada
Tes Uraian Terbatas ........................................................................ 39
4.2.2. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada
Tes Uraian Terstruktur .................................................................... 43
4.2.3. Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terbatas ................... 53
4.2.4. Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terstruktur ............. 56
4.3. Pembahasan .............................................................................................. 59
4.3.1. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada
Tes Uraian Terbatas ........................................................................ 59
4.3.2. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada
Tes Uraian Terstruktur..................................................................... 64
4.3.3. Tingkat Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
pada Tes Uraian Terbatas dan Terstruktur ..................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 75
A. Kesimpulan ........................................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2. Kategori Tingkat Kemampuan Siswa .................................... 12
Tabel 2.2. Kualitas Diagram Benda Bebas ............................................ 25
Tabel 2.3. Klasifikasi Skill Representasi Free Body Diagram ................ 26
Tabel 2.4. Klasifikasi Skill Representasi Free Body Diagram ................ 26
Tabel 3.1. Level Kemampuan Menggambar Free Body Diagrams ........ 34
Tabel 3.2. Hasil Studi Pendahuluan 1 .................................................... 36
Tabel 3.3. Hasil Studi Pendahuluan 2 .................................................... 36
Tabel 4.1. Tabel Data Gender Siswa ...................................................... 38
Tabel 4.2. Tabel Data Umur Siswa ........................................................ 39
Table 4.3. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 1 Uraian Terbatas ...................................................... 39
Tabel 4.4. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 2 Uraian Terbatas ....................................................... 40
Tabel 4.5. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 3 Uraian Terbatas ....................................................... 40
Tabel 4.6. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 4 Uraian Terbatas ....................................................... 41
Tabel 4.7. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 5 Uraian Terbatas ....................................................... 42
Tabel 4.8. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 1 sampai dengan 5 Uraian Terbatas ........................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.9. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 1 Uraian Terstruktur .................................................. 43
Tabel 4.10. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 2 Uraian Terstruktur................................................... 44
Tabel 4.11. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 3 Uraian Terstruktur................................................... 44
Tabel 4.12. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 4 Uraian Terstruktur................................................... 45
Tabel 4.13. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 5 Uraian Terstruktur................................................... 45
Tabel 4.14. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD pada Soal
Nomor 1 sampai dengan 5 Uraian Terstruktur ....................... 46
Tabel 4.15. Tingkat Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body
Diagrams pada Tes Uraian Terbatas dan Terstruktur ............ 47
Tabel 4.16. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 1 sampai dengan Nomor 5 Uraian Terbatas dan
Uraian Terstruktur .................................................................. 49
Tabel 4.17. Tabel Level FBD Per Siswa .................................................. 51
Tabel 4.19. Tabel Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terbatas 53
Tabel 4.19. Tabel Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terbatas 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Diagram bebas benda sebuah buku yang diam di atas meja ......... 19
Gambar 2.2. Interaksi Timbal balik antara Reprsentasi Internal dan Representasi
Eksternal .................................................................................. 20
Gambar 4.1.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1 Uraian
Terbatas .................................................................................. 60
Gambar 4.1.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1 Uraian
Terbatas .................................................................................. 60
Gambar 4.2.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2 Uraian
Terbatas .................................................................................. 61
Gambar 4.2.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2 Uraian
Terbatas .................................................................................. 61
Gambar 4.3.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3 Uraian
Terbatas .................................................................................. 61
Gambar 4.3.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3 Uraian
Terbatas .................................................................................. 62
Gambar 4.3.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3 Uraian
Terbatas .................................................................................. 62
Gambar 4.3.d. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3 Uraian
Terbatas .................................................................................. 62
Gambar 4.4. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4 Uraian ......... 63
Gambar 4.5.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terbatas .................................................................................. 63
Gambar 4.5.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terbatas .................................................................................. 64
Gambar 4.5.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terbatas .................................................................................. 64
Gambar 4.6. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.7.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 66
Gambar 4.7.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 66
Gambar 4.7.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 67
Gambar 4.8. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 67
Gambar 4.9.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 67
Gambar 4.9.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 68
Gambar 4.9.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 68
Gambar 4.10.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 68
Gambar 4.10.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 69
Gambar 4.10.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5 Uraian
Terstruktur .............................................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Soal Uraian Terbatas dan Terstruktur .................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembelajaran fisika dapat diartikan sebagai proses pembelajaran
fenomena-fenomena alam. Pada pembelajaran fisika, kemampuan penguasaan
konsep merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar. Menurut
Arikunto (2010: 115) untuk memiliki pemahaman (comprehension) atau
penguasaan konsep yang baik siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep serta dapat
menyajikan ulang konsep tersebut kedalam bentuk yang lain. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran fisika bukanlah pembelajaran berbasis hafalan
tetapi lebih menuntut penguasaan dan aplikasi sehinggga terjadi pembelajaran
yang mengesankan. Dengan demikian, dalam pembelajaran fisika siswa dituntut
untuk dapat membangun pengetahuan dan penguasaan konsep dalam diri mereka
sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala-
gejala alam yang dapat dibuktikan secara eksperimental dan secara matematis
melalui berbagai simbol-simbol. Kemampuan konseptual dan analisis untuk
menemukan sebuah konsep baru sangat ditekankan. Rendahnya kemampuan
siswa dalam memahami suatu konsep yang diajarkan menyebabkan siswa belum
bisa mengubah makna konsep tersebut ke dalam bentuk representasi yang lain.
Apalagi materi dinamika partikel khususnya hukum II Newton sangat menuntut
siswa mampu menganalisis dan menguraikan arah-arah gaya pada suatu system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pemicu dilakukannya penelitian ini berdasarkan pengalaman pribadi dari
peneliti yang menemukan kejanggalan pada kasus kecelakaan lalu lintas.
Kejanggalan tersebut didapati dari perbedaan antara gambar/ diagram lokasi
kejadian pada laporan kepolisian dengan keadaan lokasi sebenarnya. Kesalahan
penggambaran pada laporan polisi tersebut menyebabkan analisis kejadian dan
penetapan tersangka kecelakaan lalu lintas tersebut tidak sesuai dengan kejadian
sebenarnya. Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menggambar
Free Body Diagrams sangat penting. Sehingga peneliti melakukan penelitian
tersebut pada siswa disekolah.
Setelah dilakukan penelitian di sekolah, dengan cara siswa diminta untuk
menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem. Ternyata
tidak semua siswa mengerti apa yang mereka gambarkan dan mereka belum
mampu menguraikan gaya-gaya apa saja yang bekerja pada sistem tersebut. Tentu
saja akan membuat siswa sangat kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal
aplikasi. Jika kesulitan tersebut tidak segera diatasi, maka akan mengganggu hasil
belajar mereka karena masih rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa pada
mata pelajaran tersebut. Kemampuan siswa dalam menganalisis dan menguraikan
gaya-gaya akan membantu memudahkan siswa dalam memahami konsep yang
diajarkan, karena siswa cenderung lebih mudah dalam memahamai suatu konsep
jika direpresentasikan secara visual.
Sanjaya (2010:126) mengungkapkan bahwa pemahaman bukan hanya
sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan,
menerang-kan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu
konsep. Pemahaman merupakan suatu proses mental dalam membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan untuk menangkap dan arti dari bahan yang diajarkan serta dapat
direfleksikan dalam pegetahuan yang baru. Kemampuan memahami dalam proses
pembelajaran sangat menuntut siswa untuk mengerti apa yang diajarkan dan
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan serta dapat memanfaatkan
informasi yang diterimanya. Sedangkan konsep menurut (Hadijah, 2012:13)
menyatakan bahwa konsep merupakan pengatahu-an mengenai hasil pemikiran
manusia yang diperoleh melalui fakta-fakta dan peristiwa yang dinyatakan dalam
definisi, teori-teori, dan dapat diguna-kan untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian dari beberapa ahli, peneliti
melakukan studi pendahuluan dengan memberikan lima butir soal uraian
terstruktur yang diadaptasi oleh peneliti dari jurnal yang berjudul Some
Consequences of Prompting Novice Students to Construct Force Diagrams.
(Heckler, Andrew F. 2010) Kelima soal tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menggambarkan free body
diagrams. Soal ini diberikan kepada siswa yang telah mempelajari materi
Hukum II Newton.
Selain peneliti memberikan tes uraian kepada siswa, peneliti pun melakukan
pembicaraan dengan salah satu guru fisika di sekolah tersebut. Menurut guru fisika,
dalam pembelajaran materi Hukum II Newton, guru menjelaskan bagaimana cara
menggambar free body diagrams. Namun, guru menjelaskan dengan metode
ceramah, sehingga siswa menjadi bosan dan tidak memperhatikan guru ketika
menjelaskan. Selain itu juga, guru tidak menjelaskan cara penggambaran free body
diagrams secara detail seperti panjang vektor tidak diajarkan sesuai dengan
aturannya. Pada akhirnya, siswa tidak memahami dengan betul bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
membuat free body diagrams.
Faktor-faktor tersebut bisa menghambat siswa dalam menyelesaikan soal
fisika dengan benar. Seperti yang dikatakan Ronsegrant dkk. (2009, hlm.2) bahwa
dengan menggambar free body diagrams siswa dapat mengidentifikasi gaya-gaya
apa saja yang bekerja pada suatu benda dan menggunakannya pada persamaan
Hukum II Newton dalam menentukan percepatan benda tersebut ataupun
menentukan nilai gaya yang belum diketahui.
Berdasarkan masalah yang peneliti peroleh dari hasil studi lapangan dan
studi pustaka, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi kemampuan siswa SMA
Central Asia menggambar free body diagrams khususnya siswa SMA Central
Asia. Untuk itu peneliti merencanakan penelitian dengan memberikan suatu tes
uraian terbatas dan tes uraian terstruktur yang masing-masing tes terdiri dari lima
butir soal untuk mengidentifikasi kemampuan menggambar free body diagrams
siswa SMA. Tes uraian terbatas digunakan untuk melihat bagaimana siswa
menyelesaikan masalah tanpa adanya arahan untuk siswa. Sedangkan tes uraian
terstruktur digunakan untuk melihat kemampuan siswa menggambar free body
diagrams dengan adanya soal arahan untuk menggambar free body diagrams
dengan benar sehingga siswa dapat menyelesaikan soal tersebut dengan benar.
Kedua jenis tes uraian tersebut digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana
kemampuan siswa menggambar free body diagrams. Oleh sebab itu peneliti akan
melakukan penelitian yang berjudul, “IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN
SISWA SMA CENTRAL ASIA DALAM MENGGAMBAR FREE BODY
DIAGRAMS UNTUK MENYELESAIKAN TES URAIAN TERBATAS DAN
TERSRTUKTUR PADA MATERI GAYA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yang akan dibahas
yaitu “Bagaimana tingkat kemampuan siswa SMA Central Asia dalam
menggambar free body diagrams untuk menyelesaikan tes uraian terbatas dan
terstruktur pada materi gaya?”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui tingkat kemampuan siswa SMA Central Asia dalam
menggambar free body diagrams untuk menyelesaikan tes uraian
terbatas dan terstruktur pada materi gaya.
2. Menentukan tingkat kemampuan siswa SMA Central Asia dalam
menggambar free body diagrams dengan tes uraian terbatas pada
materi gaya.
3. Menentukan tingkat kemampuan siswa SMA Central Asia dalam
menggambar free body diagrams dengan tes uraian terstruktur pada
materi gaya.
4. Membandingkan tingkat kemampuan siswa SMA Central Asia
antara penyelesaian soal uraian terbatas dengan terstruktur.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan, adapun manfaat dari
penelitian yang akan dilaksanakan, sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaatnya untuk menambah informasi bagi perkembangan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
fisika tentang pentingnya siswa memiliki kemampuan menggambar free
body diagrams dalam menyelesaikan soal fisika.
2. Manfaat praktis
Manfaatnya untuk mengembangkan strategi pembelajaran dan jenis
evaluasi yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas yang mana
dapat meningkatkan kemampuan menggambar free body diagrams
dalam menyelesaikan soal fisika.
1.5. Definisi Operasional
1. Free Body Diagrams
Free body diagrams adalah salah satu bentuk representasi yang
menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada suatu objek yang ditinjau.
Dalam menggambar free body diagrams, dituntut kemampuan
menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada suatu objek, panjang dan
arah vektor gayanya dan penamaan gaya yang bekerja pada objek
(Ainsworth, 2001).
2. Tingkat Kemampuan Menggambar Free Body Diagrams
Tingkat Kemampuan Menggambar Free Body Diagrams yang
dimaksud dalam penelitian yang akan dilaksanakan yaitu salah satu
bentuk kemampuan representasi dalam menyelesaikan soal fisika pada
materi gaya. Kemampuan menggambar free body diagrams dapat diukur
menggunakan tes uraian terbatas dan tes uraian terstruktur. Tes uraian
terbatas dan tes uraian terstruktur diberikan kepada siswa yag telah
mempelajari materi gaya. Tingkat kemampuan menggambar free body
diagrams diklasifikasikan oleh Rosengrant et al. (2008) menjadi empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
level, yaitu no evidence of (tidak ada representasi diagram),
inadequte (terdapat representasi diagram, tetapi masih ada kesalahan
penentuan arah gaya), needs improvement (terdapat representasi
diagram, arah gaya sudah benar, tetapi panjang gaya dan label gaya
masih salah),dan adequate (terdapat representasi diagram, arah dan
panjang gaya sudah benar).
3. Tes Uraian Terbatas
Tes uraian terbatas adalah salah satu bentuk tes uraian yang dalam
pengerjaan soal tersebut hanya melalui satu langkah kerja saja untuk
menjawab persoalan. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan
kepada hal – hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan bisa
dari segi ruang lingkupnya, sudut pandang menjawabnya, dan
indikator – indikatornya. Tes uraian terbatas yang digunakan peneliti
terdiri dari lima butir soal. Tes diberikan setelah siswa mempelajari
materi gaya. Hasil siswa menyelesaikan tes uraian terbatas diolah
menggunakan rubrik penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
4. Tes Uraian Terstruktur
Tes uraian terstruktur adalah salah satu bentuk tes uraian yang
dalam penyelesaiannya membutuhkan dua atau lebih langkah. Pada
penelitian yang peneliti lakukan tes uraian terstruktur yang digunakan
terdiri dari lima butir soal. Setiap butir soal terdiri dari dua sampi empat
butir sub soal dimana siswa diarahkan untuk menyelesaikan soal
terakhir. Tes diberikan setelah siswa mempelajari materi gaya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diberikan setelah tes uraian terbatas selesai diselesaikan oleh siswa.
Pengolahan hasil siswa menyelesaikan soal pada tes uraian terstruktur
menggunakan rubrik penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Kemampuan Siswa
Menurut Phoenik (2007) kemampuan berasal dari kata mampu
yang berarti kuasa, dapat, dan sanggup. Keadaan sanggup yang dimaksud
adalah sanggup melakukan suatu pekerjaan atau sanggup dalam
menyelesaikan suatu masalah. Kesanggupan melakukan hal tersebut
disebut dengan kemampuan. Artinya, kemampuan adalah kapasitas
seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan
(Robbin, 2008).
Kemampuan selalu dibutuhkan oleh setiap orang, termasuk peserta
didik. Peserta didik selalu dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan segala pekerjaan atau tugasnya sebagai siswa. Salah
satunya adalah kemampuan dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Namun, kemampuan yang dimiliki siswa antara siswa yang
satu dan yang lainnya tentunya berbeda-beda.
Kemampuan atau kompetensi merupakan pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konstiten
dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam
arti memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
melakukan sesuatu (Tholip, 2005).
Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah
menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik- baiknya.
Kemampuan siswa yang berbeda disebabkan oleh beberapa faktor.
Antara lain program pendidikan yang sudah pernah dipelajari, tingkat
kecerdasan, bidang keahlian siswa, dan lain-lain. Oleh karena itu, terdapat
kemampuan siswa yang berbeda dalam menyerap ilmu pengetahuan yang
diberikan, seperti dikemukakan oleh Salam berikut ini.
Kemampuan seseorang dalam menidentifikasikan/ mengenal
problem dan memecahkannya adalah berbeda-beda. Menurut Salam
(1988) Hal ini banyak ditunjang oleh latar belakang akademis yang
dimilikinya, misalnya:
1) Speseialisasi keahliannya.
2) Banyak membaca/studi kepustakaan.
3) Program pendidikan yang ditempuh.
4) Menganalisis suatu bidang.
5) Memberi perhatian khusus pada praktek kehidupan.
Berdasarkan kutipan di atas dapat dikatakan bahwa semakin
banyak belajar, semakin tinggi jejang pendidikan yang ditempuh, maka
semakin tinggi pula kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya.
Akan tetapi, terkadang terdapat pula siswa yang tidak dapat menyelesaikan
tugasnya dengan tepat dan benar meskipun sudah mempelajari berbagai
ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan oleh hal-hal lain sebagaimana yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
telah diuraikan oleh Salam tersebut.
Siswa mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Hal ini
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung kemampuan dasar siswa
tersebut. Di antaranya yaitu hasrat dan kecintaannya untuk terus
mempelajari dan mengembangkan diri, kemauan keras dan juga disiplin
diri untuk tetap gigih dalam belajar.
Berbicara mengenai kemampuan siswa dalam fisika maka tidak
terlepas dari tiga hal, yaitu: bakat (kemampuan dasar yang dibawa
sejak lahir), Achievement (hasil yang dicapai setelah mengikuti
pendidikan/latihan tertentu), dan Special Abilities (kesanggupan
khusus fungsi psikologi) seperti kecerdasan atau kecakapan untuk
melakukan suatu pekerjaan dan ingatan yakni kesanggupan yang
khusus tetapi abstrak (Pasaribu, 2003).
Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa dalam fisika siswa
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda karena dipengaruhi
oleh bakat yang dibawanya sejak lahir serta lingkungan yang ada di
sekitarnya. Namun untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
belajar fisika dapat diukur dari prestasi yang diperolehnya dalam pelajaran
tersebut. Adapun katagori tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar
mengajar, diklasifikasikan sebagai berikut (Bahri, 2000):
Tabel 2.2. Kategori Tingkat Kemampuan Siswa
No. Nilai Keterangan
1 90 - 100 Tingkat kemampuan sangat baik
2 75 – 89 Tingkat kemampuan baik
3 55 – 74 Tingkat kemampuan sedang
4 40 – 54 Tingkat kemampuan kurang
5 00 – 39 Tingkat kemampuan buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan kategori kemampuan dasar siswa yang dikemukakan
Bahri (2000) di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan siswa
dalam belajar fisika ada yang tinggi, sedang dan ada yang rendah. Ketiga
tingkat kemampuan tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Tingkat kemampuan tinggi
Seorang siswa dikatakan mempunyai tingkat kemampuan tinggi
dalam belajar fisika apabila memperoleh prestasi fisika dari 75 - 100.
Dari hasil yang diperoleh siswa tersebut jelaslah bahwa ia dapat
memahami dan menguasai materi pelajaran fisika yang dijarkan
gurunya dengan baik.
2. Tingkat kemampuan sedang
Apabila seorang siswa memperoleh prestasi fisika dari 55 - 74
maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut mempunyai tingkat
kemampuan yang sedang, dimana dalam hal ini siswa kurang
memahami dan kurang menguasai materi pelajaran yang disampaikan
oleh gurunya.
3. Tingkat kemampuan rendah
Seorang siswa dikatakan berkemampuan rendah dalam belajar
fisika apabila prestasi fisika yang diperoleh berkisar antara 00 - 54,
dalam hal ini jelaslah bahwasanya siswa tersebut tidak memahami dan
menguasai fisika yang diajarkan oleh gurunya.
2.1.2. Tujuan Pembelajaran Fisika
Fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan dasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dikelompokkan dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Ha’iz
tujuan mempelajari mata pelajaran fisika agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mata pelajaran Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam
rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir analistis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif dengan menggunakan Matematika, serta dapat mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri (Departemen
Pendidikan Nasional, 2003). Tujuan pembelajaran Fisika di Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) adalah sebagai sarana
untuk:
1. Memupuk sikap ilmiah
2. Memberikan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrument
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data,
menyusun laporan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tulisan.
3. Mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
4. Menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip Fisika serta mempunyai
keterampilan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi. Membentuk sikap terhadap Fisika dengan menikmati dan
meyadari keindahan keteraturan perilaku alam serta dapat menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
berbagai peristiwa alam dan keluasaan penerapan Fisika dalam
teknologi. (Departemen Pendidikan Nasional, 2003)
2.1.3. Representasi Free Body Diagram
Kress et al dalam Abdurrahman, Aprilyawati, & Payudi (2008:373)
mengatakan bahwa secara naluriah manusia menyampaikan, menerima,
dan menginterpretasikan maksud melalui berbagai penyampaian dan
berbagai komunikasi. Baik dalam pembicaraan bacaan maupun tulisan.
Peran representasi sangat penting dalam proses pengolahan informasi
mengenai sesuatu.
Menurut Hadijah (2012:7) representasi ditampilkan siswa sebagai
model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan
untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya sebagai hasil
interpretasi pemikirannya. Representasi juga merupakan sesuatu yang
mewakili, menggambarkan atau menyimbolkan obyek dan atau proses
(Rosengrant, Etkina, dan Heuvelen: 2007:1). Siswa dapat
merepresentasikan suatu objek nyata kedalam representasi gambar.
Melalui representasi gambar tersebut siswa dibelajarkan
merepresentasikan free body diagram dari keadaan objek tersebut. Ketika
siswa mampu merepresentasikan suatu konsep kedalam bentuk
representasi lain tentu akan membantu siswa lebih mudah dalam
menyelesaikan masalah.
Terdapat beberapa definisi yang dikutip oleh Safrina (2011:10)
tentang representasi sebagaimana dikemukakan berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Representasi adalah alat-alat yang digunakan individu untuk
mengorganisasikan dan menjadikan situasi-situasi lebih
bermakna.
2. Representasi adalah konfigurasi atau bentuk atau susunan dapat
menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu dalam
suatu cara.
3. Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari situasi
masalah atau aspek dari suatu masalah yang digunakan untuk
menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat
direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata, atau symbol
matematika.
4. Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan
ungkapan-ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide
matematika yang ditampilkan siswa dalam upanya untuk mencari
suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.
5. Terdapat empat gagasan yang digunakan dalam memahami
konsep representasi. Pertama, representasi dapat dipandang
sebagai abstraksi internal dari ide-ide matematika atau skema
kognitif yang dibangun oleh siswa melalui pengalaman; kedua,
sebagai reproduksi mental dari keadaan mental yang
sebelumnya; ketiga, sebagai sajian secara struktur melalui
gambar, symbol ataupun lambang; dan yang terakhir sebagai
pengetahuan tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain.
6. Representasi didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan
dimana satu hal mewakili hal lain sampai pada suatu level
tertentu, untuk tujuan tertentu, dan yang kedua oleh subjek atau
interpretasi pikiran. Representasi menggantikan atau mengenai
penggantian suatu obyek, penginterpretasian pikiran tentang
pengetahuan yang diperoleh dari suatu obyek, yang diperoleh
dari pengalaman tentang tanda representasi.
Definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa representasi
merupakan kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan suatu
konsep dari suatu masalah yang digunakan untuk menemukan solusi
dengan suatu cara yang berbeda-beda berdasarkan interpretasi pikirannya
menjadi lebih bermakna. Cara yang digunakan untuk meyatakan suatu
konsep tersebut dapat berupa representasi verbal, gambar, diagram, grafik,
dan matematika. Fisika merupakan bidang yang mempelajari tentang
gejala-gejala alam yang dikaji secara matematis melalui berbagai simbol-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
simbol. Proses untuk memahami konsep fisika tidak hanya dibutuhkan
representasi secara verbal maupun matematis, namun diperlukan juga
representasi yang lain yaitu representasi free body diagram. Soal-soal
aplikasi yang harus dihadapi siswa tidak hanya objek yang bersifat
konkrit, sehingga untuk mempelajari objek yang abstrak perlu memilki
skill intelektual khusus. Melatih skill intelektual dalam proses belajar
sangat diperlukan kegiatan visual dalam mendukung penjelasan suatu
konsep. Aristoteles dalam Hikmat (2011:207) pernah menyatakan “tanpa
gambar, tidak mungkin bisa berpikir”. Stokes dalam Hikmat (2011:207)
juga mengungkapkan “using visual strategies in teaching results in a
greater degree of learning”. Menurut felder dan Soloman dalam Hikmat
(2011:208) ”mayoritas manusia adalah pembelajar visual jika materi ajar
dicukupi visualisasinya informasi akan lebih lama bertahan”.
Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bahwa representasi
diagram sebagai pendukung dari representasi gambar dan representasi
yang lain sangat penting dalam mengembangkan pemahaman konsep
siswa lebih optimal. Representasi yang lebih konkrit dapat digunakan
untuk mengaplikasikan konsep dasar matematika. Sebagai contoh siswa
dapat menggunakan diagram bentuk bebas untuk menyusun hukum
Newton kedua dalam bentuk komponen sebagai penolong dalam
penyelesaian masalah. Hal ini didukung oleh jurnal penelitian Ayesh
(2010:509) yang mengatakan bahwa:
Free-body diagram is one type of reprsentasions that is import in
teaching Newton’s laws in the first year of physics courses. The use
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
of free-body diagram representation has clear impact on the
student performence.
Rosengrant et al (2009:1) juga mengatakan bahwa:
We found that when students are in a course that consistently
emphasizes the use of free-body diagrams, the majority of them do
use diagrams on their own to help solve exam problems even when
they receive no credit for drawing the diagrams. We also found
that students who draw diagrams correctly are significantly more
successful in obtaining the right answer for the problem.
Fisika memuat banyak bentuk diagram yang sering digunakan
(sesuai konsep), antara lain: diagram gerak, diagram benda bebas (free
body diagram) diagram garis medan (field line diagram), diagram
rangkaian listrik (electrical circuit diagram), diagram sinar (ray diagram),
diagram muka gelombang (wave front diagram) dan lain sebagainya. Jenis
diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagram benda bebas
(free body diagram). Menurut Sutrisno (2010) dalam artikelnya, diagram
benda bebas (free body diagram) adalah diagram yang menunjukkan arah
dan besar relatif yang bekerja pada suatu benda tertentu. Ada dua unsur
utama yang harus ada pada diagram benda bebas:
1. Kotak yang menjadi representasi dari benda yang sesungguhnya
2. Anak panah yang mewakili besar dan arah gaya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sunardi & Indra
(2012:111) menyatakan bahwa:
Diagram benda bebas adalah suatu diagram yang digunakan untuk
menunjukkan besar relatif dan arah semua gaya yang bekerja pada
suatu benda dalam keadaan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut pendapat Kanginan (2012:125) yaitu:
Diagram terpisah yang menggambarkan semua gaya yang bekerja
pada benda disebut sebagai diagram benda bebas (free body
diagram).
Uraian pendapat tersebut mengungkapkan bahwa free body
diagram merupakan suatu diagram terpisah yang digunakan untuk
menggambarkan besar relatif dan arah semua gaya yang bekerja pada
suatu objek dalam keadaan tertentu. Sebagai contoh, sebuah buku diam
di atas meja, maka diagram bebas benda buku tersebut dapat dilihat
pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1. Diagram bebas benda sebuah buku yang diam di atas meja
Umumnya dalam mata pelajaran fisika ketika siswa diminta untuk
menyelesaikan masalah terutama pada materi dinamika partikel, siswa
sering melakukan dua kesalahan dalam menggambarkan free body
diagram masih yaitu: (1) tidak lengkap menggambar gaya-gaya yang
tidak tergambar pada diagram benda bebas yang ditinjau (ada gaya
yang tidak tergambar pada diagram benda bebas), (2) menggambar
gaya-gaya yang bekerja pada benda atau sistem benda secara
berlebihan (ada gaya yang tidak bekerja pada benda tetapi tergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Representasi internal Representasi eksternal
pada diagram benda bebas (Kanginan, 2012:125).
Representasi sendiri terbagi menjadi dua yaitu representasi
internal dan representasi eksternal. Representasi internal dari seseorang
sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan aktivitas mental
dari seseorang dalam pikirannya (minds-on). Representasi internal
seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi
eksternalnya. Sebagai contoh dari pengungkapan melalui kata-kata
(lisan), melalui tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun
melalui alat peraga (hands-on) (Fadilah, 2008:13). Proses terjadinya
hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari
seseorang, ketika berhadapan dengan sesuatu masalah. Representasi
internal tak bisa diamati secara kasat mata. Hanya masing-masing
siswa saja yang tahu sampai mana pemahaman mereka terhadap suatu
materi yang disajikan. Representasi internal yang ada dalam diri siswa,
dapat diketahui dengan kita meminta siswa untuk mentransformasikan
representasi internal tersebut menjadi reprsentasi eksternal.
Proses interaksi antara representasi internal dan representasi
eksternal dapat dilihat pada Gambar 2.2.:
Gambar 2.2. Interaksi Timbal balik antara Reprsentasi Internal dan
Representasi Eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut pernyataan Airey J dan Linder C yang dikutip dari
Abdurrahman et al (2008:373) mengungkapkan:
Melalui representasi yang multimodal akan menciptakan suasana
pembelajaran dengan peran aktif seluruh potensi yang dimiliki oleh
siswa, mengaktifkan kemampuan belajar (learning ability) siswa
baik minds-on maupun hands-on, merupakan vaktor yang sering
menjadi masalah dalam pembelajaran fisika.
Siswa dalam merepresentasikan representasi internal menjadi
representasi eksternal akan menjadi lebih mudah jika menggunakan
pendekatan multiple representations. Adanya pendekatan multiple
representations diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami suatu
konsep melalui representasi yang disajikan.
Hinrich seperti dikutip dalam Rosengrant et al (2007:2)
menguraikan bahwa Multiple Representation dapat membantu siswa
dalam memahami suatu materi dinamika.
Hinrichs describes how using a system schema (object of interst is
circled, objects that are interacting with it are circled and than
connected to it via labeled arrows) helped his students learn
dynamics. He used the system schema as part of a sequence of
rerpesentations (problem text, sketch, system schema, free body
diagram, and finally equations) to solve problem.
Hinrichs menguraikan bagaimana bagan sistem (objek dari
lingkaran penting, objek yang mengintegrasikan dengan lingkaran dan
kemudian menghubungkannya melalui anak panah yang disegelkan)
membantu siswanya mempelajari dinamika. Hinrichs juga
menggunakan sistem skema sebagai bagian dari akibat representasi
(teks masalah, sketsa, sistem skema, diagram bentuk bebas, dan
persamaan akhir) untuk menyelasaikan masalah. Sebelum siswa bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menyelesaikan masalah, siswa harus memahami dahulu tahapan tugas
kognitif yang terkait dengan representasi, yaitu:
1. Siswa harus memahami suatu representasi (yaitu: mana yang
merupakan bentuk dan operator dari suatu representasi).
2. Siswa harus memahami hubungan antara representasi dan
domainnya.
3. Siswa harus menerjemahkan antar representasi.
4. Jika representasi dirancang mereka sendiri, siswa perlu memilih
dan membangun representasi yang sesuai. (Ainsworth, Labeke,
dan Peevers, 2001)
Melalui pernyataan yang telah dipaparkan sebelumnya,
representasi diagram benda bebas (free body diagram) adalah cara
mengkomunikasikan suatu konsep dari suatu masalah yang digunakan
untuk menemukan solusi dengan suatu cara yang berbeda-beda,
berdasarkan interpretasi pikirannya menjadi lebih bermakna dengan
menggunakan suatu diagram terpisah yang digunakan untuk
menggambarkan besar relatif dan arah semua gaya yang bekerja pada
suatu objek dalam keadaan tertentu.
2.1.4. Tes Uraian Terbatas
Menurut Nana Sudjana (1991: 37) Tes Uraian Terbatas yaitu
peserta didik membutuhkan satu langkah pengerjaan persoalan dalam
menjawab soal yang ditanyakan, arah jawaban dibatasi sedemikian rupa
sehingga terarah. Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-
hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pembatasan bisa dari segi ruang
lingkupnya, sudut pandang menjawabnya, dan indikator-indikatornya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.5. Uraian Terstruktur
Menurut Nana Sudjana (1991: 37) Uraian terstruktur dianggap
sebagai bentuk soal yang lebih kompleks. Uraian terstruktur merupakan
soal yang membutuhkan dua atau lebih dalam menyelesaikannya. Uraian
terstuktur berisi unsur-unsur: pengantar soal, seperangkat data, dan
serangkaian subsoal. Keuntungan soal bentuk uraian terstruktur antara
lain:
1) Satu soal bisa terdiri atas beberapa subsoal atau pertanyaan.
2) Setiap pertanyaan yang diajukan mengacu kepada suatu data tertentu
sehingga lebih jelas dan terarah.
3) Soal-soal berkaitan satu sama lain dan bisa diurutkan berdasarkan
tingkat kesukarannya.
2.1.6. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan Rahmaniar (2016) judul Identifikasi Tingkat
Kemampuan Siswa Sma Dalam Menggambar Free Body Diagrams
Untuk Menyelesaikan Tes Uraian Terbatas Dan Tersrtuktur Pada
Materi Gaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
deskriptif yang berarti peneliti mendeskripsikan hasil temuanya tanpa
adanya perlakuan khusus pada siswa. Partisipan yang ikut serta dalam
penelitian ini yaitu siswa SMA kelas X sebanyak 35 siswa. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
menggambar free body diagrams dalam menyelesaikan tes uraian
terbatas dan tes uraian terstruktur. Berdasarkan kedua jenis tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tersebut, setiap siswa akan diklasifikasikan dalam empat tingkat
kemampuan menggambar free body diagrams dimana setiap tingkat
memiliki karakteristik yang berbeda dan peneliti mewawancarai siswa
saat menyelesaikan tes. Hal ini dilakukan agar peneliti bisa mengetahui
bagaimana cara penyelesaian siswa ketika mengerjakan kedua tes.
Hasil penelitian menunjukan kemampuan siswa menggambar free body
diagrams pada tes uraian terbatas sebanyak 34,86% termasuk pada
tingkat no evidence of, 24,11% tingkat inadequate, 29,14% tingkat
needs improvement dan 4 % tingkat adequate. Pada tes uraian
terstruktur sebanyak 16,59% termasuk tingkat no evidence of, 23,99%
tingkat inadequate, 36% tingkat needs improvement, dan 13,71%
tingkat adequate. Peneliti menemukan bahwa siswa yang menggambar
free body diagrams terlebih dahulu dan menggambar free body
diagrams dengan benar lebih sukses dalam menyelesaikan tes uraian
terbatas dan uraian terstruktur.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Novianti (2010) judul Analisis
Kemampuan Representasi Free Body Diagrams Dalam Menyelesaikan
Soal Soal Aplikasi Hukum Newton Pada Siswa Ma Darel Hikmah
Pekanbaru. Penelitian yang digunakan adalah berupa metode survei.
Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMP MA Darel Hikmah
Pekanbaru, yaitu: kelas X1, kelas X2, kelas X3 yang berjumlah 67
siswa, sedangkan sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 5% dari populasi maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sampel penelitian sebanyak 57 siswa. Hasil penelitian diperoleh skor
rata-rata untuk kemampuan menentukan gaya-gaya yang bekerja pada
benda sebesar 72,57 dan untuk kemampuan menentukan gaya-gaya
yang bekerja pada benda sebesar 60.55 dan untuk kemampuan untuk
kemamuan menentukan gaya-gaya yang bekerja terhadap sumbu x dan
y sebesar 41,22. Dengan demikian kemampuan representasi free body
diagrams siswa kelas X Darel Hikmah berada pada kategori sangat
rendah.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayani, Jusman Mansyur dan
Darsikin dengan judul Kualitas Diagram Benda Bebas Buatan Siswa
Dalam Physics Problem Solving. Subyek penelitian adalah siswa
Kelas X dan Kelas XI yang berasal dari empat SMA Negeri yang
berada di Kota Poso. Responden dalam penelitian ini adalah 11 orang
responden pada soal pertama, 7 responden pada soal kedua dan ketiga.
Pada penelitian ini responden yang membuat gambar dikategorikan
menjadi kategori tidak lengkap, kurang lengkap, cukup lengkap dan
lengkap dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 2.2. Kualitas Diagram Benda Bebas
Nomer
Soal
Kategori
Tidak
Lengkap
Kurang
Lengkap
Cukup
Lengkap Lengkap
1 45 % 45 % 10 % 0 %
2 72 % 14 % 14 % 0 %
3 72 % 14 % 14 % 0 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Penelitian ini dilakukan oleh Demara Balqis, Sentot Kusairi, Edi
Supriana dengan judul Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa melalui Free Body Diagrams (FBDs) untuk Materi Hukum
Newton. Dari penelitian ini ditemukan sebanyak 41,3% siswa tidak
terbiasa menggambar diagram gaya sebelum mengerjakan soal.
5. Penelitian dengan judul THE INFLUENCE OF FREE-BODY
DIAGRAM REPRESENTATION SKILL TOWARDS THE CONCEPT
COMPREHENSION ini dilakukan oleh Galuh Utami, Eko Suyanto,
Abdurrahman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Natar
pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah sampel
32 siswa. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.3. Klasifikasi Skill Representasi Free Body Diagram
Nilai Skill Representasi FBD
Jumlah Persentase
81 – 100 1 Siswa 3,13%
61 – 80 22 Siswa 68,75%
41 – 60 8 Siswa 25%
21 – 40 1 Siswa 3,13%
0 -20 Tidak ada 0%
Tabel 2.4. Klasifikasi Skill Representasi Free Body Diagram
Nilai Skill Representasi FBD
Jumlah Persentase
81 – 100 2 Siswa 6,25%
61 – 80 12 Siswa 37,5%
41 – 60 15 Siswa 47%
21 – 40 3 Siswa 9,38%
0 -20 Tidak ada 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis kemampuan menggambar
free body diagrams siswa kelas X SMA Central Asia dimana tidak ada perlakuan
khusus pada objek penelitian. Oleh sebab itu, metode penelitian yang digunakan
yaitu metode penelitian deskriptif. Sukmadinata (2012: 72) menjelaskan bahwa
metode deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu kondisi yang apa adanya
dimana peneliti tidak memberikan perlakuan khusus pada objek penelitian.
Penelitian deskriptif dapat dilakukan dalam jangka waktu singkat atau dalam
jangka waktu panjang. Untuk penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian
deskriptif untuk jangka waktu singkat.
Siswa diberikan tes dalam dua bentuk yaitu tes uraian terbatas dan tes
uraian terstruktur dalam waktu yang berbeda. Untuk tes pertama, siswa diberikan
tes uraian terbatas. Siswa diberi waktu satu jam pelajaran. Selanjutnya, siswa
diberi waktu istirahat selama 15 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan
memberikan tes uraian terstruktur. Ketika siswa sedang menyelesaikan tes, peneliti
akan mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui bagaimana pola siswa
menyelesaikan soal. Seperti yang dijelaskan Margono (2010:106) bahwa data
penelitian deskriptif dapat berupa hasil angket, wawancara dan pegalaman
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3.2. Waktu dan Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran 2017/2018, yang
dilaksanakan selama 8 bulan yaitu dimulai pada bulan Januari 2018
sampai dengan bulan Agustus 2018.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas X SMA Central Asia.
3.3. Partisipan
Penelitian dilakukan di salah satu SMA Central Asia. Partisipan dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 33 siswa kelas X. Kelas yang digunakan peneliti
disarankan oleh guru fisika yang bersangkutan berdasarkan kemampuan rata-rata
siswa dimana pada kelas yang digunakan sebagai penelitian lebih baik
dibandingkan kelas lain.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan suatu wilayah yang tergeneralisasi dan terdiri dari
objek-objek penelitian yang mempunyai ciri dan kualitas tertentu sesuai dengan
tujuan peneliti, lalu dapat dibuat kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 117).
Sampel adalah bagian dari jumlah suatu populasi yang memiliki
karakteristik sesuai dengan populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 118). Menurut
Sugiyono (2013:118) juga menjelaskan bahwa sampel haruslah representatif atau
dapat mewakili populasi yang diteliti.
Adapun cara untuk menentukan sampel dari suatu populasi yang disebut
dengan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sampling. Teknik sampling ini digunakan karena sampel yang diambil merupakan
rekomendasi dari guru fisika yang bersangkutan dan sampel yang diambil sesuai
dengan tujuan penelitian yang dilakukan peneliti. Sampel yang digunakan yaitu
salah satu kelas X SMA Central Asia yang terdiri dari 33 siswa.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes yang terdiri
dari dua jenis tes uraian yaitu tes uraian terbatas dan tes uraian terstruktur kepada
siswa setelah mempelajari materi gaya dan bagaimana cara menggambar free body
diagrams. Tes dilakukan terpisah dengan jeda waktu 15 menit. Tes pertama
menggunakan tes uraian terbatas. Selanjutnya siswa diberikan tes uraian terstruktur.
Saat tes berlangsung peneliti secara random mewawancarai siswa mengenai cara
siswa menyelesaikan tes yang diberikan baik tes uraian terbatas maupun tes uraian
terstruktur. Saat mewawancarai siswa yang sedang menyelesaikan tes, suara siswa
direkam oleh peneliti dan merekam hasil kerja siswa yang diwawancarai. Hasil dari
setiap test, angket dan wawancara dianalisis.
3.6. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat dua jenis tes yang
digunakan dan wawancara untuk mendukung hasil tes. Tes yang diberikan yaitu tes
uraian terbatas dan tes uraian terstruktur.
1. Tes Uraian
Sudjana (1989: 35) menjelaskan bahwa tes uraian adalah bentuk
tes yang menuntun siswa mengungkapkan gagasan hasil analisisnya
dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasanya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menggunakan tes uraian, guru dapat mengetahui kemampuan analisis
siswa dan penggunaan bahasa dalam tulisan siswa. Selain itu, guru dapat
mengetahui pola pikir siswa dari hasil jawaban siswa. Tes uraian
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu uraian bebas, uraian terbatas
dan uraian tersturktur. Pada penelitian ini menggunakan tes uraian
terbatas dan tes uraian terstruktur. Uraian terbatas yaitu uraian yang
dimana jawabannya diberi batasan jawabannya, tetapi pada uraian
terbatas tidak ada arahan bagi siswa dalam menyelesaikan tes. Selain
uraian terbatas, terdapat uraian terstruktur. Uraian terstruktur berupa
bentuk tes yang dimana dalam satu soal terdiri dari beberapa subsoal
yang terstruktur dari tingkat soal yang mudah sampai soal yang tersukar.
Bentuk uraian terstruktur dapat digunakan untuk menilai semua aspek
kognitif siswa.
Hasil dari tes uraian terbatas dan tes uraian terstruktur akan
dianalisis menggunakan rubrik penilaian tes uraian yang disusun oleh
peneliti dan berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Polya (dalam
Alfeld, 2011) mengenai metode pemecahan masalah. Selain itu, peneliti
mengggunakan rubrik penilaian free body diagrams (Rosengrant, dkk,
2009:5) yang terdiri dari 4 level kemampuan menggambar free body
diagrams.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana
peneliti ingin mengetahui keadaan responden lebih mendalam dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
jumlah responden yang sedikit (Sugiyono, 2013, hlm.198). Wawancara
yang dilakukan peneliti merupakan wawancara terbuka dimana siswa
diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Wawancara ini digunakan untuk mengetahui kesulitan- kesulitan siswa
ketika menyelesaikan kedua tes yang diberikan baik tes uraian bebas
maupun tes uraian terstruktur.
3.7. Prosedur Penelitian
Dalam pembuatan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis dan pembahasan.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
a. Menetukan masalah yang akan dikaji. Peneliti melakukan studi
pendahuluan ke satu kelas X SMA yang telah memepelajarai
materi Hukum Newton.
b. Studi pendahuluan yang dilakukan yaitu dengan memberikan lima
soal materi Hukum Newton dan mewawancarai guru fisika yang
bersangkutan
c. Melakukan studi literatur untuk memperkuat bahwa masalah yang
peneliti merupakan masalah yang sangat penting dan perlu diteliti.
d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi
dinamika partikel yang lebih menekankan pada pembelajaran
menggambar free body diagrams.
e. Membuat instrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
f. Melakukan validasi instrumen kepada para ahli
g. Melakukan uji coba instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan beberapa hal, yaitu.
a. Memberikan pembelajaran materi dinamika partikel yang lebih
menekankan pada menggambar free body diagrams.
b. Melakukan tes yang terdiri dari dua sesi, yaitu sesi pertama
menggunakan tes uraian terbatas dan sesi kedua menggunakan tes
uraian terstruktur.
3. Tahap Analisis dan Pembahasan
Kegiatan pada tahap akhir, meliputi.
a. Mengolah data hasil dari tes kemampuan menggambar free body
diagrams
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
c. Membuat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
d. Membuat laporan penelitian
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Analisis Kuantitatif
Untuk menganalisis identifikasi tingkat kemampuan siswa SMA
Central Asia dalam menggambar free body diagrams untuk menyelesaikan
tes uraian terbatas dan tersrtuktur pada materi gaya digunakan analisis
deskriptif, yaitu dengan perhitungan skor total responden untuk setiap
butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa analisis deskriptif kualitatif
digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan obyek yang diteliti melalui sampel
atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Analisis ini juga menggambarkan
jawaban responden dari soal yang diajukan. Pada bagian ini penyusun
akan menganalisa data tersebut satu persatu yang didasarkan pada jawaban
responden yang dihimpun berdasarkan soal yang telah diisi oleh responden
selama penelitian berlangsung. Langkah berikutnya adalah menganalisis
data untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Analisis
data yang digunakan dari penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kuantitatif dengan persentase. Menurut Arikunto (2012) rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = persentase yang dicari
F = frekuensi
N = jumlah responden
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes, Hasil tes uraian terbatas
dan testruktur dianalisis kemampuan menggambar free body diagrams
siswa dengan menggunakan rubrik kemampuan menggambar free body
diagrams (Rosengrant, dkk, 2009: 5). Rubrik tersebut terdiri dari empat
level dimana setiap level memiliki karakteristik masing-masinng dari level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang terendah sampai level tertinggi.
Tabel 3. 1 Level Kemampuan Menggambar Free Body Diagrams
No evidence of
(Sangat Kurang
memadai)
Inadequate
(Kurang memadai)
Needs improvement
(Butuh
peningkatan)
Adequate
(Memadai)
0 1 2 3
Tidak ada
representasi
yang
digambarkan
Ada FBD tetapi
terdapat
kesalahan seperti
adanya gaya
tambahan yang
tidak termasuk
dalam sistem
objek dan arah
vektor gayanya
salah
Ada FBD dan tidak
ada gaya tambahan
yang tidak termasuk
sistem objek, tetapi
terdapat kesalahan
dalam pelabelan
nama gaya dan
panjang pendeknya
vektor dari gayanya
FBD yang
digambarkan sudah
lengkap tidak ada
kesalahan dalam
pelabelan nama
gaya,
penggambaran
vektor dan arah
vektor gayanya.
Jadi, apa yang
digambarkan sesuai
dengan keadan soal.
Data hasil penelitian akan diolah dengan menganalisis jawaban
siswa khususnya dalam penggambaran free body diagrams berdasarkan
rubrik yang sudah ada yang diklasifiasikan oleh Rosengrant, dkk. (2009)
yang terdiri dari empat level, yaitu: (0) no evidence of (sangat kurang)
yang berarti siswa tidak menggambarkan free body diagrams, (1)
inadequate (kurang memadai) dimana siswa menggambarkan free body
diagrams tetapi belum bisa menentukan gaya-gaya yang bekerja pada
benda dengan benar, (2) needs improvement (butuh peningkatan) dimana
siswa sudah mampu menggambarkan free body diagrams dan
menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda tetapi belum mampu
menentukan panjang vektor gaya dan penamaan gaya-gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pada setiap benda dan (3) adequate dimana siswa sudah mampu
menggambarkan free body diagrams dengan benar. Hasil analisis data
penelitian akan diperkuat dengan hasil wawancara terhadap siswa. Setelah
itu hasil penyelesaian siswa diklasifikasikan menjadi tiga tipe
penggambaran free body diagrams, yaitu tipe pertama siswa menggambar
free body diagrams di luar benda yang ditinjau, tipe kedua siswa
menggambar free body diagrams langsung pada objek yang ditinjau dan
tipe ketiga siswa menggambar free body diagrams di luar dan langsung
pada objek yang ditinjau.
Dari rubrik analisis data di atas, hasil penilaian kerja siswa akan
dimasukkan ke dalam tabel penskoran atau mengkategorikan levelnya
dalam tabel seperti di bawah ini :
No.
Absen
Soal 1 Soal 2 Soal 3 dst.
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst.
3.8.2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dari penelitian ini, peneliti akan mengidentifikasi
tingkat kemampuan siswa dari hasil wawancara. Hasil wawancara dengan
siswa selama pengerjaan tes dianalisis untuk memperkuat hasil tes siswa
sehingga dapat diketahui bagaimana siswa mengerjakan tes tersebut dan
kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa ketika mengerjakan tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.9. Penelitian Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian dengan metodologi di atas, penelitian ini
diperkuat dengan sebuah penelitian pendahuluan yang secara sederhana dengan hasil
sebagai berikut.
Tabel 3.2. Hasil Studi Pendahuluan 1
Materi dalam
Free Body
Diagrams
Level Free Body Diagrams
No evidence of
Inadequate Needs Improvement
Adequate
Benda di atas Bidang Miring
0 0 18,75% 81,25%
Gaya Berat 0 37,5% 9,375% 53,125%
Gaya Normal 6,25% 59,375% 28,125% 6,25%
Penguraian Gaya 68,75% 28,125% 3,125% 0
Gaya Gesek 28,125% 68,75% 0 3,125%
Tabel 3.2. Hasil Studi Pendahuluan 2
Materi dalam
Free Body
Diagrams
Jawaban
Benar Salah
Benda di atas Bidang Miring
100 % 0
Gaya Berat 71,875 % 28,125 % Gaya Normal 43,75 % 56,25 %
Penguraian Gaya 6,25 % 93,75 % Gaya Gesek 37,5 % 62,5 %
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di salah satu kelas
SMA Central Asia di kabupaten Sleman pada tanggal 8 Januari 2018, peneliti
menganalisis kemampuan siswa dalam menggambar free body diagrams. Siswa
diberi dua jenis soal. Soal pertama siswa diminta menggambarkan sebuah benda
di atas bidang miring yang memiliki berat dan memiliki gaya gesek antara benda
tersebut dengan bidang miring. Selain itu juga siswa diminta menggambarkan
arah gaya normal dan uraian gaya berat tersebut. Berdasarkan tabel 1.1, dapat
disimpulkan bahwa persentase siswa dalam menggambarkan free body diagrams hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pada gambar/ materi benda di atas bidang miring dan gaya berat yang mencapai di
atas 50 % di level Adequate yaitu 81,25% dan 53,125%. Sedangkan pada
penggambaran gaya normal dan gaya gesek, terbanyak siswa masuk pada level
Inadequate dengan persentase 59,375% dan 68,75%. Pada penggambaran
penguraian gaya terbanyak masuk ke No evidence of sebesar 68,75%.
Sedangkan soal kedua siswa diberi soal objektif, sehingga siswa hanya memilih sebuah
gambar yang benar diantara pilihan yang ada. Persentase siswa yang memilih jawaban yang
benar jika diperhatikan polanya hampir sama dengan persentase ketercapaian level free body
diagrams. Berdasarkan Tabel 1.2, dapat disimpulkan bahwa 100% siswa memilih jawaban
benar di gambar benda berada di atas bidang miring, 71, sedangkan untuk memilih gaya normal,
penguraian gaya dan gaya gesek jawaban siswa yang benar di bawah 50% yaitu 43,75 %,
6,25%, dan 37,5%. Hasil dari penelitian pendahuluan kedua ini jika dibandingkan dengan
penelitian pendahuluan pertama sangatlah relevan. Persentase jumlah siswa yang menjawab
benar berbanding lurus dengan level siswa dalam menggambar free body diagrams.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Central Asia, yaitu berjumlah 33
siswa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Agustus 2018.
Persiapan yang dilakukan peneliti dengan menyiapkan soal tes uraian terbatas dan
tes uraian terstruktur dan interview guide yang dicatat sebagai panduan garis besar
pengajuan pertanyaan kepada guru dan siswa.
4.1.1. Deskriptif Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin Siswa
Hasil penelitian terhadap dua kelompok responden, yaitu responden
laki-laki dan responden perempuan yang seluruhnya berjumlah 33
responden disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Tabel Data Gender Siswa
Gender Frequency %
1. Laki-laki 15 45
2. Perempuan 18 55
Total 33 100
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 33 siswa yang diteliti
seluruhnya didominasi siswa perempuan yaitu sebanyak 18 (55%), dan
sisanya laki-laki sebanyak 15 (45%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Umur Siswa
Hasil penelitian terhadap tiga kelompok responden, yaitu
responden umur 16, umur 17 tahun dan 18 tahun yang seluruhnya
berjumlah 33 responden disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Tabel Data Umur Siswa
Umur Frequency %
16 tahun 2 6
17 tahun 24 73
18 tahun 7 21
Total 33 100
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 33 responden yang
diteliti didominasi oleh umur di atas 17 tahun sebanyak 24 (73%), umur 16
tahun sebanyak 2 (6%), dan umur 18 tahun sebanyak 7 (21%).
4.2. Data dan Analisis Data
4.2.1. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada
Tes Uraian Terbatas
a. Soal 1
Tabel 4.3. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 1 Uraian Terbatas
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 8 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 20 61
Adequate (Memadai) 5 15
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 1 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 20 (61%), kriteria No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 8 (24%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 5 (15%).
b. Soal 2
Tabel 4.4. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 2 Uraian Terbatas
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 7 21
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 21 64
Adequate (Memadai) 5 15
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 2 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 21 (64%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 7 (21%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 5 (15%).
c. Soal 3
Tabel 4.5. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 3 Uraian Terbatas
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 4 12
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 25 76
Adequate (Memadai) 4 12
Total 33 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dari tabel di atas soal no 3 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 25 (76%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 4 (12%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 4 (12%).
d. Soal 4
Tabel 4.6. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 4 Uraian Terbatas
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 7 21
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 18 55
Adequate (Memadai) 8 24
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 4 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 18 (55%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 7 (21%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 8 (14%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
e. Soal 5
Tabel 4.7. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 5 Uraian Terbatas
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 8 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 20 61
Adequate (Memadai) 5 15
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 5 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 20 (61%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 8 (24%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 5 (15%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dari 5 soal uraian terbatas di atas maka dapat menunjukkan rekap
data persentase kemampuan siswa SMA dalam menggambar Free Body
Diagrams pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.8. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 1 sampai dengan Nomor 5 Uraian Terbatas
Level FBD %
Soal 1
%
Soal 2
%
Soal 3
%
Soal 4
%
Soal 5
No evidence of
(Sangat Kurang
memadai)
0 0 0 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 24 21 12 21 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 61 64 76 55 61
Adequate (Memadai) 15 15 12 24 15
Total 100 100 100 100 100
4.2.2. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada Tes
Uraian Terstruktur
a. Soal 1
Tabel 4.9. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 1 Uraian Terstruktur
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 9 27
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 20 61
Adequate (Memadai) 4 12
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 1 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 20 (61%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 9 (27%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 4 (12%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Soal 2
Tabel 4.10. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 2 Uraian Terstruktur
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 8 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 23 70
Adequate (Memadai) 2 6
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 2 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 23 (70%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 8 (24%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 2 (6%).
c. Soal 3
Tabel 4.11. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 3 Uraian Terstruktur
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 9 27
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 21 64
Adequate (Memadai) 3 9
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 3 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 21 (64%), kriteria No
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 9 (27%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 3 (9%).
d. Soal 4
Tabel 4.12. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 4 Uraian Terstruktur
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 20 61
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 11 33
Adequate (Memadai) 2 6
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 1 didominasi oleh kriteria Inadequate
(Kurang memadai) yaitu sebanyak 20 (61%), kriteria No evidence of
(Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria Needs improvement
(Butuh peningkatan) sebanyak 11 (33%), dan Adequate (Memadai)
sebanyak 2 (6%).
e. Soal 5
Tabel 4.13. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 2 Uraian Terstruktur
Level FBD Frequency %
No evidence of
(Sangat Kurang memadai) 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 8 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 20 61
Adequate (Memadai) 5 15
Total 33 100
Dari tabel di atas soal no 5 didominasi oleh kriteria Needs
improvement (Butuh peningkatan) yaitu sebanyak 20 (61%), kriteria No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
evidence of (Sangat Kurang memadai) sebanyak 0 (0%), Kriteria
Inadequate (Kurang memadai) sebanyak 8 (24%), dan Adequate
(Memadai) sebanyak 5 (15%).
Dari 5 soal uraian terstruktur di atas maka dapat menunjukkan
rekap data persentase kemampuan siswa SMA dalam menggambar Free
Body Diagrams pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.14. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal
Nomor 1 sampai dengan Nomor 5 Uraian Terstruktur
Level FBD %
Soal 1
%
Soal 2
%
Soal 3
%
Soal 4
%
Soal 5
No evidence of
(Sangat Kurang
memadai)
0 0 0 0 0
Inadequate
(Kurang memadai) 27 24 27 61 24
Needs improvement
(Butuh peningkatan) 61 70 64 33 60
Adequate (Memadai) 12 6 9 6 15
Total 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Tingkat Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada Tes Uraian Terbatas dan Terstruktur
Tabel 4.15. Tingkat Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams pada Tes Uraian Terbatas
dan Terstruktur
No
Tes Uraian Terbatas Tes Uraian Terstruktur
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
No
Tes Uraian Terbatas Tes Uraian Terstruktur
No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 1 No. 2 No. 3 No. 4 No. 5
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Level
FBD
per
soal 8 20 5 7 21 5 4 25 4 7 18 8 8 20 5 9 21 3 8 23 2 9 21 3 20 11 2 8 20 5
% 24 61 15 21 64 15 12 76 12 21 55 24 24 61 15 27 64 9,1 24 70 6,1 27 64 9,1 61 33 6,1 24 61 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dari Tabel 4.15 di atas, dapat direkap hasil persentase kemampuan siswa
menggambar FBD pada uraian terbatas dan uraian terstruktur maka dibuat tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.16. Tabel Kemampuan Siswa Menggambar FBD Pada Soal Nomor 1
sampai dengan Nomor 5 Uraian Terbatas dan
Uraian Terstruktur
Level FBD
Tes Uraian Terbatas Tes Uraian Terstruktur
%
Soal
1
%
Soal
2
%
Soal
3
%
Soal
4
%
Soal
5
%
Soal
1
%
Soal
2
%
Soal
3
%
Soal
4
%
Soal
5
No evidence of
(Sangat
Kurang
memadai)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Inadequate
(Kurang
memadai)
24 21 12 21 24 27 24 27 61 24
Needs improvement
(Butuh
peningkatan)
61 64 76 55 61 61 70 64 33 61
Adequate (Memadai)
15 15 12 24 15 12 6 9 6 15
Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dalam menyelesaikan tes uraian terstruktur siswa lebih banyak
menggambarkan free body diagrams dibandingkan dalam menyelesaikan
tes uraian terbatas. Pada soal pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima
siswa seluruhnya menggambar free body diagrams jadi tidak ada yang
masuk dalam kriteria (no evidence of ) dimana pada tingkat ini siswa
tidak menggambarkan free body diagrams.
Pada tingkat inadequate pada tes uraian terbatas lebih sedikit
daripada tes uraian terstruktur dimana siswa sudah mampu
menggambarkan free body diagrams tetapi belum mampu menganalisis
gaya-gaya yang bekerja pada benda yang ditinjau. Pada tes uraian
terbatas soal pertama 8 siswa, soal kedua 7 siswa, soal ketiga 4 siswa,
soal keempat 7 siswa, soal kelima 8 siswa tetapi pada tes uraian
terstruktur lebih banyak yaitu soal pertama 9 siswa, soal kedua 8 siswa,
soal ketiga 9 siswa, soal keempat 20 siswa, dan soal kelima 8 siswa.
Tingkat needs improvement yaitu tingkat dimana siswa sudah
mampu menggambarkan free body diagrams dan mampu menganalisis
gaya-gaya yang bekerja pada benda yang ditinjau, tetapi belum mampu
menentukan panjang vektor gaya dan penamaan gayanya dan tingkat
adequate yaitu tingkat dimana siswa sudah mampu menggambar free
body diagrams dengan benar lebih banyak pada tes uraian terbatas
daripada tes uraian terstruktur. Pada tes uraian terbatas soal pertama 20
siswa, soal kedua 21 siswa, soal ketiga 25 siswa, soal keempat 18 siswa,
soal kelima 20 siswa tetapi pada tes uraian terstruktur lebih banyak yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
soal pertama 21 siswa, soal kedua 23 siswa, soal ketiga 21 siswa, soal
keempat 11 siswa, dan soal kelima 20 siswa.
Pada tingkat adequate dimana siswa sudah mampu
menggambarkan free body diagrams dengan benar. termasuk pada
tingkat inadequate lebih banyak pada tes uraian terbatas daripada tes
uraian terstruktur. Pada tes uraian terbatas soal pertama 5 siswa, soal
kedua 5 siswa, soal ketiga 4 siswa, soal keempat 8 siswa, soal kelima 5
siswa tetapi pada tes uraian terstruktur lebih banyak yaitu soal pertama 3
siswa, soal kedua 2 siswa, soal ketiga 3 siswa, soal keempat 2 siswa, dan
soal kelima 5 siswa.
Tabel 4.17. Tabel Level FBD Per Siswa
No
Responden
No evidence
of
(Sangat
Kurang
memadai)
Inadequate
(Kurang
memadai)
Needs
improvement
(Butuh
peningkatan)
Adequate
(Memadai)
0 1 2 3
1 - 3 7 0
2 - 0 7 3
3 - 1 9 0
4 - 8 2 0
5 - 0 4 6
6 - 1 8 1
7 - 1 9 0
8 - 0 10 0
9 - 0 10 0
10 - 1 9 0
11 - 2 8 0
12 - 0 4 6
13 - 7 3 0
14 - 3 7 0
No No evidence Inadequate Needs Adequate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Responden of
(Sangat
Kurang
memadai)
(Kurang
memadai)
improvement
(Butuh
peningkatan)
(Memadai)
0 1 2 3
15 - 0 10 0
16 - 6 4 0
17 - 1 9 0
18 - 10 0 0
19 - 0 9 1
20 - 3 6 1
21 - 0 2 8
22 - 0 2 8
23 - 10 0 0
24 - 0 9 1
25 - 1 9 0
26 - 2 6 2
27 - 6 3 1
28 - 4 6 0
29 - 0 10 0
30 - 7 3 0
31 - 3 7 0
32 - 2 4 4
33 - 6 4 0
Jumlah 84 177 39
Dari tabel di atas level FBD Soal uraian terbatas dan terstruktur
per siswa didominasi pada kriteria Needs improvement (Butuh
peningkatan). Jika dilihat dari hasilnya anak masih perlu pembelajaran
tentang materi free body diagram (FBD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4.2.3 Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terbatas
Tabel 4.18. Tabel Identifikasi Gambar Siswa pada Soal
Uraian Terbatas
No. Gambar Siswa Gambar yang benar Keterangan
1
- Tidak ada tanda
gaya.
- Ada tanda panah
gaya namun, titik
jatuh tanda gaya
tidak benar.
2
- Tidak ada tanda
gaya berat.
- Titik jatuh gaya
normal tidak pada
pusat massa benda.
- Panjang tanda gaya
normal tidak benar.
- Titik jatuh gaya
normal tidak pada
pusat massa benda.
- Terdapat keterangan
massa benda yang
menggunakan tanda
panah (tanda yang
sama dengan tanda
gaya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3
-Tidak ada tanda gaya
berat dan gaya
normal.
- Titik jatuh gaya tidak
pada pusat massa
-Tidak ada tanda gaya
berat dan gaya
normal.
- Titik jatuh gaya tidak
pada pusat massa
-Tidak ada tanda gaya
berat dan gaya
normal.
- Titik jatuh gaya tidak
pada pusat massa
-Tidak ada tanda gaya
berat dan gaya
normal.
- Titik jatuh gaya tidak
pada pusat massa
4
- Panjang tanda gaya
tidak benar
- Penguraian gaya berat
ke sumbu x dan y
tidak benar.
- Tidak
menggambarkan
tanda gaya gesek
statis.
- Salah dalam
menentukan sudut Ө
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
- Panjang tanda gaya
tidak benar
- Penguraian gaya berat
ke sumbu x dan y
tidak benar.
- Tidak
menggambarkan
tanda gaya gesek
statis.
- Salah dalam
menentukan sudut Ө
- Terdapat keterangan
massa benda yang
menggunakan tanda
panah (tanda yang
sama dengan tanda
gaya)
5
- Panjang tanda gaya
tidak benar
- Penguraian gaya berat
ke sumbu x dan y
tidak benar.
- Tidak
menggambarkan
tanda gaya gesek
statis.
- Salah dalam
menentukan sudut Ө
- Terdapat keterangan
massa dan berat
benda yang
menggunakan tanda
panah (tanda yang
sama dengan tanda
gaya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.2.4 Identifikasi Gambar Siswa pada Soal Uraian Terstruktur
Tabel 4.19. Tabel Identifikasi Gambar Siswa pada Soal
Uraian Terstruktur
No. Gambar Siswa Gambar yang benar Keterangan
1
- Tidak ada tanda
gaya.
2
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Titik jatuh gaya
tidak pada pusat
massa
- Tidak ada tanda
gaya berat dan gaya
normal.
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Titik jatuh gaya
tidak pada pusat
massa
Tidak ada tanda gaya
berat dan gaya
normal.
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Titik jatuh gaya
tidak pada pusat
massa
- Tidak ada tanda
gaya berat dan gaya
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Titik jatuh gaya
tidak pada pusat
massa
- Tidak ada tanda
gaya berat dan gaya
normal.
- Tidak ada
penguraian gaya F
pada sumbu x dan
y.
4
- Panjang tanda
gaya tidak benar
- Penguraian gaya
berat tidak benar
- Tidak ada gaya F
yang bekerja.
- Salah dalam
menentukan sudut
Ө
- Panjang tanda
gaya tidak benar
- Penguraian gaya
berat tidak benar
- Tidak ada
penguraian gaya F.
- Tidak ada tanda
panah (arah) pada
gaya berat, gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
normal dan
penguraian gaya
beratnya.
- Panjang tanda
gaya tidak benar
- Penguraian gaya
berat tidak benar.
- Tidak ada
penguraian gaya F.
- Salah dalam
menentukan sudut
Ө.
- Tidak ada
keterangan simbol
gaya berat.
5
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Tidak ada tanda
panah (arah) gaya.
- Penguraian gaya
berat tidak benar.
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Penguraian gaya
berat tidak benar.
- Tidak ada
keterangan simbol
gaya berat.
- Panjang tanda gaya
tidak benar.
- Arah gaya berat
- Penguraian gaya
berat tidak benar.
- Tidak ada
keterangan simbol
gaya berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.3. Pembahasan
4.3.1. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams
pada Tes Uraian Terbatas
Dari hasil penelitian diperoleh Kemampuan Siswa SMA
Menggambar Free Body Diagrams pada Tes Uraian Terbatas
Kemampuan siswa SMA menggambar free body diagrams pada tingkat
Needs improvement (Butuh peningkatan) untuk menyelesaikan soal
nomor satu sebanyak 20 (61%), untuk soal no 2 sebanyak 21 (64%),
untuk soal no 3 sebanyak 25 (76%), untuk soal no 4 sebanyak 18 (55%),
untuk soal no 5 sebanyak 20 (61%). Kemampuan siswa SMA
menggambar free body diagrams pada tingkat inadequate untuk
menyelesaikan soal no 1 sebanyak 8 (24%), Soal no 2 sebanyak 7
(21%), Soal no 3 sebanyak 4 (12%), Soal no 4 sebanyak 7 (21%), Soal
no 5 sebanyak 8 (24%). Kemampuan siswa SMA menggambar free
body diagrams pada tingkat adequate untuk menyelesaikan soal no 1
sebanyak 5 (15%), soal no 2 sebanyak 5 (15%), soal no 3 sebanyak 4
(12%), soal no 4 sebanyak 8 (24%), soal no 5 sebanyak 5 (15%).
Sehingga pada soal uraian terbatas ini, kemampuan siswa SMA
menggambar free body diagrams persentase terbanyak masuk pada
tingkat Needs improvement (Butuh peningkatan). Selain itu juga, masih
ada siswa yang masuk dalam kategori inadequate.
Faktor yang mempengaruhi siswa tidak mencapai tingkat
adequate dalam menyelesaikan soal adalah tidak menggambarkan tanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
gaya yang dialami benda, titik jatuh tanda gaya, kurang lengkap dalam
menggambarkan tanda gaya, keterangan yang memakai tanda yang
sama dengan tanda gaya, panjang gaya, yang tidak sesuai dengan
besarnya gaya, penguraian gaya kea rah sumbu x dan y yang tidak
benar, dan tidak lengkap dalam pemberian simbol gaya.
Hal-hal di atas dapat ditunjukkan dengan gambar hasil kerja
siswa sebagai berikut.
1. Free body diagrams pada soal 1 uraian terbatas
Gambar 4.1.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1
Uraian Terbatas
Gambar 4.1.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1
Uraian Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Free body diagrams pada soal 2 uraian terbatas
Gambar 4.2.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2
Uraian Terbatas
Gambar 4.2.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2
Uraian Terbatas
3. Free body diagrams pada soal 3 uraian terbatas
Gambar 4.3.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3
Uraian Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.3.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3
Uraian Terbatas
Gambar 4.3.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3
Uraian Terbatas
Gambar 4.3.d. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3
Uraian Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4. Free body diagrams pada soal 4 uraian terbatas
Gambar 4.4. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4
Uraian Terbatas
5. Free body diagrams pada soal 5 uraian terbatas
Gambar 4.5.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5
Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.5.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5
Uraian
Gambar 4.5.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 5
Uraian
4.3.2. Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body Diagrams
pada Tes Uraian Terstruktur
Dari hasil penelitian diperoleh Kemampuan Siswa SMA
Menggambar Free Body Diagrams pada Tes Uraian Terstruktur
Kemampuan siswa SMA menggambar free body diagrams pada tingkat
Needs improvement (Butuh peningkatan) untuk menyelesaikan soal
nomor satu sebanyak 20 (61%), soal nomor 2 sebanyak 23 (70%), soal
nomor 3 sebanyak 21 (64%), soal nomor 4 sebanyak 11 (33%), soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
nomor 5 sebanyak 20 (61%). Kemampuan siswa SMA menggambar
free body diagrams pada tingkat inadequate untuk menyelesaikan soal
no 1 sebanyak 9 (27%), soal nomor 2 sebanyak 8 (24%), soal nomor 3
sebanyak 9 (27%), soal nomor 4 sebanyak 20 (61%), soal nomor 5
sebanyak 8 (24%). Kemampuan siswa SMA menggambar free body
diagrams pada tingkat adequate untuk menyelesaikan soal no 1
sebanyak 4 (12%), soal nomor 2 sebanyak 2 (6%), soal nomor 3
sebanyak 3 (9%), soal nomor 4 sebanyak 2 (6%), soal nomor 5 sebanyak
5 (15%). Sehingga pada soal uraian terstruktur ini, kemampuan siswa
SMA menggambar free body diagrams persentase terbanyak masuk
pada tingkat Needs improvement (Butuh peningkatan), kecuali soal
nomor 4. Selain itu juga, masih ada siswa yang masuk dalam kategori
inadequate.
Faktor yang mempengaruhi siswa tidak mencapai tingkat
adequate dalam menyelesaikan soal adalah tidak menggambarkan tanda
gaya yang dialami benda, titik jatuh tanda gaya, kurang lengkap dalam
menggambarkan tanda gaya, keterangan yang memakai tanda yang
sama dengan tanda gaya, panjang gaya, yang tidak sesuai dengan
besarnya gaya, penguraian gaya kearah sumbu x dan y yang tidak benar,
dan tidak lengkap dalam pemberian simbol gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hal-hal di atas dapat ditunjukkan dengan gambar hasil kerja
siswa sebagai berikut.
1. Free body diagrams pada soal 1 uraian terstruktur
Gambar 4.6. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 1
Uraian Terstruktur
2. Free body diagrams pada soal 2 uraian terstruktur
Gambar 4.7.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2
Uraian Terstruktur
Gambar 4.7.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2
Uraian Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.7.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 2
Uraian Terstruktur
3. Free body diagrams pada soal 3 uraian terstruktur
Gambar 4.8. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 3
Uraian Terstruktur
4. Free body diagrams pada soal 4 uraian terstruktur
Gambar 4.9.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4
Uraian Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.9.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4
Uraian Terstruktur
Gambar 4.9.c. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal 4
Uraian Terstruktur
5. Free body diagrams pada soal 5 uraian terstruktur
Gambar 4.10.a. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal
5 Uraian Terstruktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.10.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal
5 Uraian Terstruktur
Gambar 4.10.b. Free Body Diagrams Hasil Kerja Siswa Soal
5 Uraian Terstruktur
4.3.3. Tingkat Kemampuan Siswa SMA Menggambar Free Body
Diagrams pada Tes Uraian Terbatas dan Terstruktur
Dalam menyelesaikan tes uraian terstruktur jika di lihat pada
level Adequate hasil persentase siswa lebih sedikit dalam menggambar
free body diagrams dibandingkan dalam menyelesaikan tes uraian
terbatas. Hal tersebut dikarenakan soal uraian terstruktur lebih kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dibandingkan soal uraian terbatas. Pada uraian terbatas dan terstruktur
dari soal pertama sampai soal kelima siswa seluruhnya menggambar
free body diagrams jadi tidak ada yang masuk dalam kriteria (no
evidence of) dimana pada tingkat ini siswa tidak menggambarkan free
body diagrams.
Pada tingkat inadequate pada tes uraian terbatas lebih sedikit
daripada tes uraian terstruktur dimana siswa sudah mampu
menggambarkan free body diagrams tetapi belum mampu menganalisis
gaya-gaya yang bekerja pada benda yang ditinjau.
Tingkat needs improvement yaitu tingkat dimana siswa sudah
mampu menggambarkan free body diagrams dan mampu menganalisis
gaya-gaya yang bekerja pada benda yang ditinjau, tetapi belum mampu
menentukan panjang vektor gaya dan penamaan gayanya dan tingkat
adequate yaitu tingkat dimana siswa sudah mampu menggambar free
body diagrams dengan benar lebih banyak pada tes uraian terbatas
daripada tes uraian terstruktur. Tingkat needs improvement yang mana
siswa sudah mampu menggambar free body diagrams tetapi siswa
belum mampu membedakan panjang vektor gayanya. Siswa yang
termasuk dalam tipe ini lebih jelas menggambarkan free body diagrams
langsung pada gambarnya. Siswa tidak dapat membayangkan keadaan
benda. Dilihat dari penyelesaiannya siswa sudah benar dalam
menyelesaikan soal, walaupun siswa terdapat kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menentukan panjang vektor gaya normal yang seharusnya sama panjang
dengan vektor gaya berat.
Pada tingkat adequate dimana siswa sudah mampu
menggambarkan free body diagrams dengan benar. termasuk pada
tingkat inadequate lebih banyak pada tes uraian terbatas daripada tes
uraian terstruktur. Pada tingkat adequate yang mana siswa sudah
mampu menggambar free body diagrams dengan benar. Hal ini
dikarenakan siswa sudah mampu membayangkan keadaan benda tanpa
harus digambar langsung pada bendanya. Ciri-ciri perkembangan
kognitif remaja yang berumur dari 12-20 tahun dimana pada tahap ini
remaja sudah mampu membedakan hal-hal yang abstrak dan konkret,
sehingga siswa mampu membayangkan hal-hal secara abstrak
(Hariyanto, 2011).
Selain itu juga, dengan menggambarkan free body diagrams di
luar benda yang ditinjau membuat siswa lebih jelas melihat gaya-gaya
yang bekerja pada benda yang ditinjau. Hal ini terlihat pada jawaban
siswa, walaupun siswa masih kurang benar dalam menentukan panjang
vektor gaya normal yang seharusnya sama panjang dengan vektor gaya
berat dan siswa masih belum mampu membedakan koefisien gesek
statis dan dinamis, sehingga siswa salah dalam perhitungannya.
Walaupun pada usia 12-20 tahun seharusnya siswa sudah mampu
membayangkan hal-hal secara abstrak, tetapi tidak semua remaja
mengalami perkembangan intelektual yang sama. Perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
intelektual seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas dan faktor
lingkungan (Dahlan, 2014).
Selain itu, faktor hereditas seseorang yaitu sejak di dalam
kandungan dimana kemampuan intelektual seseorang bergantung pada
gen yang dimiliki dan kemampuan intelektual seseorang dapat
berkembang atau tidaknya bergantung pada lingkungan di sekitar yang
membatasi atau tidak perkembangan intelektual seseorang (Dahlan,
2014). Faktor lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan keluarga
dan sekolah.
Dari hasil test soal uraian terbatas dan uraian terstruktur dalam
menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda, dari jenis soal
representasi Free-body diagrams baik itu bidang datar atau bidang
miring siswa tidak bisa menggambarkan uraian vector ke sumbu x dan
y. Hal ini karena metode pembelajaran, minat, media pembelajaran dan
situasi serta kondisi dapat menjadi salah satu penyebab siswa dapat
mengalami kesulitan dan dapat menyebabkan siswa melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal dan tidak bisa menentukan gaya
normal yang bekerja pada benda. Hal ini juga dikemukakan oleh
(Carvalho & Sousa 2005) Pada materi dinamika, kesulitan yang dialami
siswa bukan pada analisis masalah matematis, tetapi pada analisis gaya-
gaya yang bekerja pada suatu sistem. Upaya untuk melatih kemampuan
siswa dalam menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda agar lebih
baik hendaknya guru pada proses pembelajaran lebih sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
memberikan latihan berupa penguraian-penguraian gaya. Selain itu
menurut guru, materi dasar tentang vector pada pelajaran matematika di
berikan di kelas xii.
Pada masalah mekanika, salah satu solusi yang dikemukakan
oleh Kersch dan McDonald, J. (1991) yang merekomendasikan siswa
untuk membuat diagram atau gambar pada tahap memahami masalah-
masalah, gambar tersebut dibuat untuk membantu siswa dalam proses
pemecahan masalah selanjutnya misalnya dalam mengkontruksi
persamaaan matematis. Adapun upaya untuk melatih kemampuan
menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda guru hendaknya
dalam proses pembelajaran lebih sering menggunakan gambar agar
siswa terlatih menyelesaikan soal yang berkaitan dengan gambar dan
banyak gaya.
Dalam ilmu fisika, siswa perlu memahami konsep fisis dan
konsep matematisnya. Ketidakpahaman siswa terhadap konsep fisis dan
matematis menyebabkan banyak siswa yang mengeluh karena sering
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal fisika yang diberikan
oleh guru sehingga sering salah dalam mengerjakan soal yang
mengakibatkan siswa memperoleh nilai yang kurang memuaskan.
Kurniasari (dalam Ulifa, 2014) menyatakan bahwa kesalahan
merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar,
prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu
yang diharapkan. Sari dkk (2013) menyatakan bahwa kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
merupakan hal yang wajar terjadi pada siswa yang sedang belajar, akan
tetapi kesalahan-kesalahan yang muncul dapat diminimalisasikan.
Suroso(2013) menyatakan bahwa kesalahan merupakan hal yang wajar,
akan tetapi apabila dibiarkan saja tujuan dari pembelajaran fisika tidak
dapat tercapai secara optimal. Kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal merupakan bentuk ketidakberhasilan proses pembelajaran. Etkina
(2009) dengan melakukan penelitian terhadap mahasiswa pada materi
mekanika dan listrik dan magnet. Hasil yang didapat adalah ketika
memecahkan masalah beberapa siswa memecahkan masalah free body
diagram tidak hanya untuk mengidentifikasi masalah tetapi juga
membantu mengkontruksi persamaan matematis. Adapun upaya yang
dilakukan guru adalah untuk bisa membimbing siwa agar tidak terbiasa
menghapal rumus. Guru hendaknya memberikan latihan soal yang
menuntut siswa memahami konsep dan tidak menghapal rumus saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak ada responden yang masuk pada tingkat level No evidence of dalam
menggambarkan free body diagrams baik pada soal uraian terbatas maupun
uraian terstruktur.
2. Pada soal uraian terbatas persentase responden terbanyak masuk pada level
needs improvement dan untuk kelima soal tersebut rata-rata persentase terkecil
masuk pada level adequate.
3. Pada soal uraian terstruktur persentase responden terbanyak masuk pada level
needs improvement dan untuk kelima soal tersebut rata-rata persentase terkecil
masuk pada level adequate.
4. Pada kategori adequate persentase responden dalam mengerjakan tes uraian
terbatas lebih besar dibandingkan dalam mengerjakan tes uraian terstruktur,
hal tersebut dikarenakan tes uraian terstruktur lebih kompleks dibandingkan
dengan tes uraian terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5.2. SARAN
Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberi saran:
1. Dalam mempelajari konsep yang berhubungan dengan FBD, pembelajaran
harus dapat diarahkan pada peningkatan pengetahuan, pemahaman, sehingga
siswa memiliki kemampuan merepresentasikan konsep dalam bentuk verbal,
grafik, diagram, dan matemaik sebagai syarat pengetahuan dalam konsep
fisika sehingga pebelajar dapat memecahkan masalah fisika dengan tepat.
2. Dibutuhkan penelitian yang mengkaji perilaku dan kebiasaan siswa dalam
menjawab soal dalam physics problem solving dari konteks atau materi yang
telah ditentukan oleh peneliti.
3. Untuk membuat Free Body Diagrams dengan benar, siswa diantaranya harus
mengetahui konsep tentang vector terlebih dahulu, dalam penelitian ini peneliti
mengalami kesulitan karena beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam
konsep vector sehingga belum maksimal menerima konsep tentang Free Body
Diagrams, maka bagi peneliti selanjutnya dianjurkan untuk mengulas konsep
tentang vector terlebih dahulu.
4. Hendaknya guru dalam proses pembelajaran mampu menggunakan berbagai
jenis format representasi agar setiap jenis kemampuan yang dimiliki siswa
berbeda-beda dapat tergali dengan optimal; guru perlu memberikan bantuan
untuk siswa dalam menganalisis sesuatu menggunakan representasi visual agar
siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep dalam
menyelesaikan masalah secara kuantitatif; guru harus memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mencoba berbagai konsep melalui berbagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
representasi agar konsep yang dipahami dapat bertahan lama.
5. Secara spesifik, dalam menggambarkan garis gaya seringkali siswa tidak
konsisten pada titik tangkap gaya. Semestinya titik tangkap pada gaya-gaya
yang bekerja pada benda tersebut digambarkan pada satu titik, atau jika titik
masih berada di sepanjang garis gaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Ainsworth S, Labeke V.N, & Peevers G. 2001. Learning with Multiple.
Representations. Diakses 15 Februari 2012 dari
http://www.psychology.nottingham.ac.uk.
Alfred, G., dan Louis, S. G. 2011. Goodman and Gilman's The Pharmacological
Basis of Therapeutics. New York : The McGraw-Hill.
Aprilyawati., dan Payudi. 2008. Limitation Of Representation Mode In Learning
Gravitational Concept and Its Influence Toward Student Skill Problem
Solving. Proceeding of The 2nd International Seminar on Science
Education. PHY-31:373-377.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ayesh, N., Qamhleh, N., and Abdelfattah, F. 2010. The Effect of Student Use of
Free Body Diagram Representation On Their Performance.(online).
International Research Journals, (http://click.infospace.com diakses 12
Mei 2018).
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang. Republik Indonesia
Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Departemen
Pendidikan Nasional.
Djamarah, S. B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fadilah, S. 2008. Representasi Dalam Pembelajaran Matematik (Online),
(http://fadilahatick.blogspot.com/2013//07, diakses 16 Juli 2018).
Heckler, Andrew F. 2010. Some Consequences of Prompting Novice Physics
Students to Construct Force Diagrams. International Journal of Science
Education, (http://eric.ed.gov/?id=EJ894951.com diakses 12 Mei 2018).
Hikmat, M. M. 2011. Metode Komunikasi Suatu Pengantar : Bandung : Graha
Ilmu
Kanginan, M. 2006. FISIKA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Mulyono. A. 2000. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Novianti. F., Irianti M., dan Azhar. 2010. Analisis Kemampuan Representasi Free
Body Diagrams Dalam Menyelesaikan Soal Soal Aplikasi Hukum Newton
Pada Siswa Ma Darel Hikmah Pekanbaru. Jurnal Pendidikan 1 (1): 1-9
Pasaribu., dan Simandjutak. 2003. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Transitu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Rahmaniar. 2016. Identifikasi Tingkat Kemampuan Siswa Sma Dalam
Menggambar Free Body Diagrams Untuk Menyelesaikan Tes Uraian
Terbatas Dan Tersrtuktur Pada Materi Gaya. Skripsi S1. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Robbins, S. P, dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba.
Rosengrant, D., Etkina, E., dan Heuvelen, A.V. 2007. An Overview of Recent
Research on Multiple Representations Rutgers. The State University of
New Jersey
Rosengrant, D., Etkina, E., dan Heuvelen, A.V. 2009. Do Students Use And
Understand Free-Body Diagrams. Journal Physics Education Research 1:
01
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.
Sudjana, N 1991. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta : FEUI.
Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Angkasa
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sunardi dan Irawan, E. I. 2007. Fisika Bilingual. Bandung: Yrama Widya.
Tholib. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Studia Press
Tim Pustaka Phoenix. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Phoenix.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN
Jawablah setiap pertanyaan tersebut dengan cara
menginterpretasikan persoalan ke dalam sebuah GAMBAR
terlebih dahulu kemudian memberikan keterangan pada gambar.
1. Benda jatuh bebas (tanpa gesekan)
Bola tenis jatuh dari ketinggian 20 m. Kecepatan bola tersebut saat
menyentuh tanah adalah .... (g = 10 m/s2)
2. Benda diam di atas bidang datar
Balok diam di atas permukaan bidang datar. Massa balok (m) = 1 kg,
percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2. Besar dan arah gaya normal (N)
adalah ….
3. Benda bergerak di atas bidang datar
Suatu balok bermassa 10 kg berada di atas papan yang licin sempurna.
Balok tersebut ditarik mendatar oleh suatu gaya sebesar 40 N, maka
percepatan yang dialami oleh balok tersebut adalah ....
4. Benda diam di atas bidang miring
Suatu balok dengan massa 10 kg di atas bidang miring dengan
kemiringan 300 terhadap bidang datar. Supaya benda tersebut tetap
diam berapa besar gaya gesek minimal antara balok dengan bidang
miring...
5. Benda bergerak diatas bidang miring
Sebuah balok yang massanya 6 kg meluncur ke bawah pada sebuah
papan licin yang dimiringkan 30° dari lantai. Jika jarak lantai dengan
balok 10 m dan besarnya percepatan gravitasi di tempat itu adalah 10
ms-2, maka tentukan percepatan dan waktu yang diperlukan balok
untuk sampai di lantai.
V = √2 𝑔 ℎ
W = m g
∑ 𝐹 = 0 → W – N = 0
∑ 𝐹 = 𝑚 𝑎
∑ 𝐹 = 0
Sin 300 = 1
2 ; Cos 300 =
1
2 √3
∑ 𝐹 = 𝑚 𝑎
Sin 300 = 1
2 ; Cos 300 =
1
2 √3
S = V0 t + 1
2 a t2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Benda jatuh bebas (tanpa gesekan)
Sebuah benda dijatuhkan dari atas gedung tanpa kecepatan awal (jatuh
bebas). Setelah 10 detik benda tersebut baru sampai ke tanah.
Berapakah tinggi gedung tersebut? Berapakah kecepatan benda saat
menyentuh tanah? (asumsikan g = 10 m/s2)
7. Benda diam di atas bidang datar
Balok bermassa 2 kg meluncur ke arah kanan dengan percepatan 2
ms-2. Jika gaya yang bekerja pada balok tersebut adalah F1 = 10 N ke
arah kanan; F2 = 20 N ke arah kiri; dan F3 ke arah kanan. Tentukan
besar gaya F3 ...
8. Benda bergerak di atas bidang datar
Seorang anak menarik mobil-mobilan yang masanya 2 kg dengan
gaya 2 N, antara tali dengan mobil-mobilan membentuk sudut 37°
terhadap lantai. Hitunglah berapa gaya normal dan percepatan yang
dialami oleh mobil-mobilan tersebut.
9. Benda diam di atas bidang miring
Suatu balok dengan massa 10 kg di atas bidang miring sangat licin
dengan kemiringan 300 terhadap bidang datar. Jika ada gaya F
mendatar yang menahan supaya benda tersebut tetap diam seperti
gambar di bawah. berapa besar gaya F tersebut
10. Benda bergerak diatas bidang miring
Suatu balok bermassa 200 gram berada di bidang miring dengan
kemiringan 30° terhadap bidang datar. Jika koefisien gesek statis dan
kinetis antara balok dan bidang miring 0,25 dan 0,1 serta nilai
percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tentukan gaya gesek yang bekerja
pada balok ....
F
h = V0 t + 1
2 g t2
∑ 𝐹 = 𝑚 𝑎
∑ 𝐹 = 𝑚 𝑎
Sin 370 = 0,6 ; Cos 370 = 0,8
∑ 𝐹 = 0
Sin 300 = 1
2 ; Cos 300 =
1
2 √3
∑ 𝐹 = 𝑚 𝑎
Sin 300 = 1
2 ; Cos 300 =
1
2 √3
Fs = µs . N
Fk = µk . N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nama :
No. Absen :
Interpretasikan setiap soal ke dalam sebuah GAMBAR terlebih dahulu dan berikan keterangan
pada gambar tersebut kemudian selesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI