IBNU ARABI

14
IBNU ARABI (560 .H/1164 M <dalam buku lain 1165 M> – 638 H/1240 M) Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i al-Hatimi

description

IBNU ARABI. (560 .H/1164 M < dalam buku lain 1165 M> – 638 H/1240 M ) Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i al-Hatimi. Profil Ibnu Arabi. 8 tahun pindah ke Lisbon  awal petualangan intelektualnya Pernah menjadi Gubernur Sevilla 20 tahun  menggeluti dunia sufisme - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of IBNU ARABI

Page 1: IBNU ARABI

IBNU ARABI

(560 .H/1164 M <dalam buku lain 1165 M> – 638 H/1240 M)

Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn al-‘Arabi al-Tha’i

al-Hatimi

Page 2: IBNU ARABI

Profil Ibnu Arabi

• 8 tahun pindah ke Lisbon awal petualangan intelektualnya

• Pernah menjadi Gubernur Sevilla• 20 tahun menggeluti dunia sufisme• Filsuf mistis

Page 3: IBNU ARABI

Dua Karya Terbesar

• Futuhat al-Makiyyah/teosofis• Fushus al-Hikam/teosofis

Page 4: IBNU ARABI

Karakteristik Pemikiran

• Penggabungan nalar dengan dzauq (intuisi)• Pengalaman mistik dengan uraian

filosofis/menfilsafatkan pengalaman mistis pendekatatan mistis• Penyeimbangan Imanensi(tasybih-

hadir dalam batin manusia) dan transendensi(tanzih)

Page 5: IBNU ARABI

Imanensi dan Transidensi• Imanensi Tuhan memperlihatkan diri-

Nya lewat manifestasi nama-nama-Nya, yang merupakan kualitas yang melekat pada wujud-Nya

• Transidensi Dia Yang Maha Tersembunyi mencerminkan bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang tidak terjangkau, berada di luar persepsi dan pemahaman.

Page 6: IBNU ARABI

Pendekatan

• Mistik• Irfan Ilmu bahasa kesadaran mistis

(Hairi Yazdi)

Page 7: IBNU ARABI

Wihdatu al-WujudKesatuan dan Kemunculkan Alam• Tuhan ingin melihat diri-Nya di luar diri-Nya

dan oleh karena itu ia menciptakan alam. Di kala Ia ingin melihat diri-Nya, maka ia melihat alam karena tiap-tiap makhluk hidup yang ada di alam terdapat sifat ketuhanan. Dengan demikian, alam merupakan cermin bagi Tuhan. Dalam cermin itu diri-Nya kelihatan banyak, tetapi sebenarnya hanya satu. Di sinilah muncul paham kesatuan.

Page 8: IBNU ARABI

Metafisika

• Wihdatul Wujud/Pantheisme tidak ada maujud selain Allah dan semua yang tampak hanyalah semu sebagai pancaran Tuhan (meminjam wujud Tuhan)

• Semua yang wujud memiliki aspek dhahir/sifat kemakhlukan dan bathin/sifat ketuhanan dengan aspek bathin yang terpenting

Page 9: IBNU ARABI

Puncak ekstase dan tuduhan kesesatan wihdatu al-wujud

• Pengalaman batin kesadaran manusiawi meresap pada kesadaran ketuhanan (penyatuan) terbatasnya sarana/kata dalam membahasakan pengalaman sehingga menjadi tidak bermakna dan cenderung dianggap sesat oleh mereka yang tidak paham Ibnu Arabi mencoba membahsakannya dengan filsafat

Page 10: IBNU ARABI

Epistemologi • Rasio• Intuisi/praktek spiritual (kasyf)

pengalaman batin Kedudukan akal melakukan transisi

dari pengetahuan tentang yang gaib ke pengetahuan intekelektual dunia fenomena seperti itu mengkomunikasikan pengalaman gaib pada realitas empiris.

Page 11: IBNU ARABI

Tiga macam pengetahuan• Pengetahuan intelektual (‘Ilm al-Aql, The Science of

reason)diperoleh melalui pendekatan investigatif serta bersifat demonstratif. Pengetahuan jenis ini bisa merujuk pada objek empiris atau objek yang sudah dikenal oleh akal.

• Pengetahuan tentang kesadaran akan keadaan-keadaan batin (The Science of States, Ahwal)Jenis pengetahuan ini lebih menekankan pada kemampuan merasa sehingga tidak ada jalan untuk mengkomunikasikan keadaan-keadaan yang sudah melampaui batas-batas nalar selain merasakan sendiri jenis “keadaan-keadaan” tersebutakal tidak bisa dijadikan acuan untuk membuktikan kebenaran “keadaan-keadaan” dalam penyaksian batin.

• Pengetahuan tentang yang gaib (Knowledge is The Sciences of The Mysteries. ‘ilm al-asrar)pengetahuan model ini bercorak intelektual transenden, bentuk mengetahui lebih tergantung pada pencerahan yang bersumber dari cahaya Ilahiah atau pancaran ruh suci kedalam pikiran. Pengetahuan model ini hanya ada atau dimiliki oleh mereka yang mencapai maqam tertinggi seperti para Nabi ataupun orang-orang suci.

Page 12: IBNU ARABI

Tiga instrumen mencapai pengetahuan Ilahiah (alat komunikasi rohani)

• Hati (Qolb) untuk mengetahui Tuhan• Ruh mencintai Tuahan• Jiwa terdasar (sirr) Merenungi-Nya

Page 13: IBNU ARABI

Wihdatu al-Adyan

• Berangkat dari teori wihdatu al-wujud• Allah ada pada segala sesuatu (tiada maujud

selain Allah)• Persaudaraan cinta dan iman• Semua agama menuju kebahagiaan hanya saja

berbeda dalam membahasakan sesuai keadaan dan tuntutan yang mempengaruhi

• Tidak ada beda antara muslim dan non-muslim

Page 14: IBNU ARABI

Pemikiran Ketuhanan

• Tidak butuh pembuktian, karena Dzat-Nya adalah bukti bagi wujud-Nya

• Wajib al-wujud bi Zatihi• Tuhan Mutlak , abstrak dan tak berhingga• Tidak membutuhkan pembuktian Wujud

Allah adalah dalil atas Dzat-Nya. Cz tidak ada maujud kecuali Allah