HUKUM MEDIK PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
-
Upload
ukht-marutu -
Category
Documents
-
view
84 -
download
0
description
Transcript of HUKUM MEDIK PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
HUKUM MEDIK PENANGANAN PASIEN
GAWAT DARURAT
BINSAR SILALAHI
FLORENCE NIGHTINGALE(PD II)
ERA FLORENCE NIGHTINGALE:
Merawat luka
Memberikan obat
Menyiapkan dan menyuap makanan
Menghibur, membuat semangat pasien
Tahun 1950 – 1970:
Vena sectie
Bilas lambung
Pernapasan buatan
Bantu narkose
Tensi/Temp.
Pekerjaan mulia
Menolong sesama
Berbudi luhur
Ramah dan sopan
Banyak orang tua berkeinginan menantu perawat
Era teknologi maju:
Perawat mahir neonatus
Perawat mahir menangani intoksikasi peroral
Perawat mahir rawat pasien sakit jantung (ECG, dll.)
Perawat mahir trauma capitis
Perawat mahir rawat hemiplegi
PENGERTIAN PROFESI
Profesi dokter:AnamnesePemeriksaan (Lab, Rontgen, USG, dll.)DiagnosaTerapi/Tindakan (Bedah, dll.)PrognosaRehabilitasi
PERAWAT
Profesi dokter Sertifikasi (Perawat
mahir)
Asuhan Perawat
PERAWAT‘Prolonged arm doctrine’
(Kepanjangan tangan dokter)
Syarat yang harus dipenuhi untuk delegasi tindakan medis yaitu:
1. Penegakan diagnosis, pemberian atau penentuan terapi serta penentuan indikasi, harus dipastikan dokter itu sendiri. Pengambilan keputusan tersebut tidak dapat didelegasikan.
2. Delegasi tindakan medis itu hanya diperbolehkan jika dokter tersebut sudah sangat yakin bahwa perawat yang menerima delegasi itu sudah mampu untuk melaksanakannya dengan baik.
3. Pendelegasian itu harus dilakukan secara tertulis, termasuk instruksi yang jelas tentang pelaksanaannya, bagaimana harus bertindak jika timbul komplikasi, dsb.
‘Prolonged arm doctrine’
Syarat yang harus dipenuhi untuk delegasi tindakan medis yaitu:
4. Harus ada bimbingan atau pengawasan medik pada pelaksanannya. Pengawasan tersebut tergantung kepada tindakan yang dilakukan, apakah dokter itu harus berada di tempat itu atau ia dapat dipanggil dan dalam waktu singkat berada di tempat.
5. Orang yang didelegasikan itu berhak untuk menolak apabila ia merasa tidak mampu untuk melakukan tindakan medis tersebut (Leenen).
‘Prolonged arm doctrine’
Tindakan yang boleh dilakukan oleh perawat yaitu:
1. Tindakan dalam rangka penerusan observasi dan bimbingan pasien selama di rumah sakit.
2. Tindakan perawatan dan pengurusan pasien (Verpleging en vergozing)
3. Tindakan di bidang medis yang berhubungan dengan aktivitas diagnostik dan terapi dari dokter dan yang dilaksanakan atas instruksinya (gawat).
Dalam keadaan gawat darurat, perawat dapat melakukan tindakan
yang dilakukan dokter sesuai S.O.P.
DOKTER PERAWAT
SALING MEMBUTUHKAN
DOKTER PERAWATTUMPANG TINDIH
KESALAHAN PERAWAT YANG TIDAK SESUAI DENGAN PROTAP
Ringan
Sedang
Berat
PERDATA (delik pengaduan)} PIDANA
Kesalahan dari atasan
Direksi, instruksi dokter.
(Vicarius Liability)
Adakah malpraktek perawat?
Atheroma, lipoma, dll.
Coughlin’s dictionary:
“Malpractice is professional misconduct on the part of a professional person, such as physician, dentist, veterinarian. Malpractice may be the result of ignorance, neglect, or lack of skill, or fidelity in the performance of professional duties; intentional wrongdoing; or illegal or unethical practice.”
Ringan
Sedang
Berat
} PERDATA (delik pengaduan)
PIDANA (KUHP Pasal 359, 360)
(KUH Perdata 1365, 1366, 1367)