HUBUNGAN SELF-ESTEEMDALAM KONTEKS ORGANISASI DAN … · organisasi dan stres kerja pada karyawan...
Transcript of HUBUNGAN SELF-ESTEEMDALAM KONTEKS ORGANISASI DAN … · organisasi dan stres kerja pada karyawan...
HUBUNGAN SELF-ESTEEMDALAM KONTEKS ORGANISASI DAN
STRES KERJA PADA DEWASA AWAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Disusun oleh :
Yunis Mega Saputri
119114094
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAI{ DOSEN PEMBI}IBING
HUBUNGAN SELF.ESTEEM I}ALAM KONTEKS ORGANISASI DAN
STRES KERIA PADA I}EWASA AWAL
Dosen Pembimbing Skripsi,
$"rffi# *'"ffi u*os4 S"# "'_#*ffiffi E${ // f::, | *il,,"\\ hH #:ffiJff:A\ ru?.Wtr
? relal, a$.*,,iui oteh' --)
ffi,P. HenrieuaP. D. A. D. S." S.psi." M.A. ranggal: Hr9 OCf mi$
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALA}TAN PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN .SELT:^ESTEEM N ALAM KONTEKS ORGANISASI DAN
STRES KERJA PADA DEWASA AWAL
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yunis Mega Saputri
NIM: 119114094
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada Tanggal 19 Agustus 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunaa Panitia Fenguji
Narna Lengkap
Penguji 1 : P" HenriettaP. D. A. D. S., S.psi., M.A.
Penguji 2 : Minto Istono, M.Si.
Penguji 3 : C. Siswa Widyatrnoko, M.Si.
Yogyakart4 l$ OCT 2016
Fakultas Psikolosi
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“You shouls be thankful for the journey of life. You only
make this journer once in your life time”
-Lailah Gifty Akita-
Percayalah bahwa apapun yang terjadi didalam
hidup ini semua akan indah pada waktunya,
yang tepenting adalah kita mau berusaha,
pantang menyerah dan terus berdoa
-anonym-
Cobalah untuk tidak menjadi seseorang
yang SUKSES, tapi jadilah seseorang yang
bernilai
-Albert Einstein-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan kepada:
Allah SWT, yang selalu memberikan berkah dan selalu menunjukkan jalan yang terbaik
melalui orang-orang yang luar biasa disekitar saya.
Kedua orang tua yang sangat aku sayang, yang selalu mendoakan dan memberikan
support tanpa lelah, dan kesabaran yang tak terhingga, sehingga aku bisa
menyelesaikan gelar sarjanaku. I love you ma, pa...
Kakak-kakaku tersayang, terimakasih atas nasehat, dukungan, dan doa. Kalian
merupakan salah satu penyemangat untuk aku bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih atas waktu kalian untuk mau mendengarkan celotehanku.
Dosen pembimbing, yang selalu sabar, mendorong, membimbing, dan berusaha untuk
meluangkan waktunya.
Mba Anis dan Mas Hen, terimakasih sudah banyak membantu dan mendukungku selama
di Jogja.
Sahabat-sahabat ku tercinta, Chacha, Yosi, dan Natia. Terimakasih atas semua
kebahagian, kecerian, tawa dan canda kalian ^ _^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuatkarya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 24 Juli 2016
Penulis,
t
/u/n/ h/ )-/ 'ln ftA/tl'ltrAI II"
tr
Yunis Mega Saputri
Vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN SELF-ESTEEM DALAM KONTEKS ORGANISASI DAN
STRES KERJA PADA DEWASA AWAL
Yunis Mega Saputri
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada karyawan dewasa awal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif signifikan antara self-esteem dalam konteks organisasidan stres kerja. Penelitian ini berjumlah 131 karyawan yang bekerja didaerah Sleman, Yogyakarta dan Karanggede, Boyolali dengan rentan usia antara 20 – 40 tahun dan masa kerja minimal 1 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala Likert pada kedua variabel.Penelitian ini menggunakan adaptasi skala self-esteem dalam konteks organisasi 10 aitem dari Pierce, dkk (1989) dan skala stres kerja terdiri dari 30 aitem. Pengujian realibilitas pada skala self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja masing-masing diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dalam SPSS for windows versi 17.00. Kriteria korelasi antar aitem yang digunakan dalam penelitian ini sebesar rix ≥ 0,3. Realibitas pada skala self-esteem dalam konteks organisasi sebesar 0,888 dan reliabilitas pada skala stres kerja sebesar 0,925. Berdasarkan hasil uji asumsi, data self-esteem dalam konteks organisasidan stres kerja termasuk dalam distribusi yang tidak normal, namun linier. Uji hipotesis data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Sperman rho. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,304 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-esteem dalam konteks organisasidan stres kerja pada dewasa awal.
Kata Kunci : self-esteem dalam konteks organisasi, stres kerja, dewasa awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-ESTEEM IN AN ORGANIZATIONAL CONTEXT AND JOB STRESS TOWARD YOUNG
ADULT
Yunis Mega Saputri
ABSTRACT
This research aimed to determine about the correlation between self-esteem in an organizational contextand job stress toward young adult. The hypothesis proposed in this research there was a negative correlation between between self-esteem in an organizational context and job stress. Subjects in this research involved 131 employees around Sleman, Yogyakarta and Karanggede, Boyolali with a vulnerable age between 20-40 years and who have worked for minimun one year. Data collected by use Likert scale for both variables. This study used 10-item between self-esteem in an organizational context scale adaptation from Pierce, et al (1989) and job stress scale of 30 items. Reliability of between self-esteem in an organizational context scale and job stress tested by Alpha Cronbach in SPSS for windows version 17.00. Inter-item correlation criteria used in this study amounted to rix≥ 0.3. Reliability of between self-esteem in an organizational context scale amounted 0,888 and reliability of job stress amounted 0,925. Based on the assumptions test, between self-esteem in an organizational context scale and job stress scale were abnormal, but linier. Hypothesis test conducted in this research were using Sperman rho correlation technique. The result from hypothesis test showed that correlation amounted -0,304 with p = 0,000 (p < 0,05). This result indicates that there is a significant negative correlation between between self-esteem in an organizational contextand job stress.
Keywords : Self-esteem in an organizational context, job stress, young adult.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharrna
Nama
Nomor Mahasiswa
: Yunis Mega Saputri
:119114094
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
TIUBUNGAN,SEIF-E^S T E E M D ALAM KONT EKS ORGANI SAS I
DAN STRES KERJA PADA DEWASA AWAL
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis,
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : Juli 2016
Yang menyatakan,
1X
Yunis Mega Saputri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini
disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam
proses penyusunan skripsi tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya
dorongan, bimbingan, dukungan, serta bantuan dari beberpa pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. T Priyo Widiyanto, M.si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.si, selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Debri Pristinella, S.psi., M.si, Selaku Dosen pembimbingan Akademik.
Terimakasih bu, selama 4 tahun lebih ibu telah mendukung, mendorong,
membimbing saya. Terimakasih ibu sudah menjadi Dosen pembing akademik
yang luar biasa. Semoga apa yang telah ibu berikan kepada saya menjadi bekal
saya.
4. Ibu P. Henrietta P.D.A.D.S.,M.A, selaku Wakil Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing skripsi yang
selalu sabar, membantu, dan selalu membimbing dengan sabar. Terimakasih
untuk segala ilmu berharga yang telah diberikan, serta waktu yang diberikan.
Terimakasih atas perhatian dan motivasi yang telah diberikan selama proses
skripsi. Semoga Tuhan selalu melindungi dan memberikan kesehatan untuk
mba Etta.
5. Bapak R. Landung E.P.,Mp.si, terimakasih atas kebijaksanaan, ilmu dan
nasehat yang bapak berikan. Secara tidak langsung bapak berperan atas skripsi
saya. Terimakasih banyak atas waktu yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, Terimakasih atas ilmu, perhatian, dan dinamika
selama saya menempuh perkuliahan. Saya sangat bangga bisa bertemu Bapak
dan Ibu. Semoga ilmu yang diberikan bisa berguna dana saya terapkan.
7. Wakil Rektor 1, terimakasih telah memberikan izin kepada penulis untuk
menyebarkan skala pada karyawan Universitas Sanata Dharma. Terimakasih
atas keramahan dan bantuan yang diberikan.
8. Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, dan Pak Gie, terimakasih atas bantuan,
dan kerjasama yang telah diberikan.
9. Mas Gabi selaku pemilik Yamie Panda dan Kafe Aliveyang telah memberikan
kesempatan pada saya untuk dapat menyebarkan skala penelitian.
10. Mba Santi, selaku HRD dari management Yamie Panda yang telah banyak
membantu dalam menyebarkan skala penelitian. Terimakasih mba atas waktu
dan bantuan yang telah diberikan.
11. Gunam, Mas Gerry, Mba Yovie dan Elis, terimakasih kalian telah bersedia
untuk membantu saya menyebarkan skala penelitian. Semoga kalian selalu
didalam lindungan Tuhan.
12. Om Bero, Mas ook, Mba Yoan, Mba Bety, terimakasih sudah bersedia
membantu untuk menyebarkan skala.
13. Seluruh responden yang berpartisipasi dalam pengisian skala, terimakasih atas
waktu, kesedian dan kerjasamanya. Semoga Tuhan bisa membalas kebaikan
kalian.
14. Orang tuaku tersayang, penyemangat dan motivasiku. Terimakasih tak
terhingga atas apa yang telah kau berikan, Terimakasih atas doa, dukungan dan
kasih sayang yang luar biasa yang diberikan. Terimakasih telah mendukung
apapun pilihan yang aku pilih. Aku sangat menyangi kalian. Semoga aku bisa
menjadi anak kebanggaan dan semoga Allah selalu memberikan kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
untuk kalian, sehingga kalian bisa selalu mendampingiku. Maaf skripsi ini baru
aku bisa persembahkan sekarang. I Love U So Much.
15. Kakak-kakaku tersayang, Mba Ita, Mba Ina, Mas Arie, dan Mas Rifki,
terimakasih atas dukungan, bantuan, serta doa yang diberikan kepadaku.
Terimakasih sudah mau mendengarkan keluh kesahku. Aku bangga punya
kalian.
16. Keponakanku tercinta, Alexi dan Aira, kalian penyemangatku disaat aku lelah
mengerjakan skripsi. Terimakasih atas kecerian, keluguan, dan kelucuan
disetiap tingkah laku kalian. Semoga kalian tumbuh menjadi anak yang
membanggakan.
17. Sahabatku, Natia, Yosi dan Chacha, terimakasih atas dukungan dan nasehat
kalian. Terimakasih sudah mewarnai masa-masa kuliahku. Terimakasih kalian
selalu ada disaat aku membutuhkan kalian. Terimakasih kalian mau menjadi
pendengar yang baik disaat aku lelah. Semoga kita bisa selalu bersama,
meskipun nanti kita tidak satu kota lagi. Aku sayang kalian.
18. Mba Dita dan Mba Ntonk, terimakasih atas kesempatan yang kalian berikan
kepadaku. Terimakasih atas pelajaran yang begitu berharga. Aku sangat
bersyukur bisa diberikan kesempatan dan pengalaman yang tidak pernah aku
lupakan.
19. Teman-teman masdha 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang tidak bisa aku
sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dinamika bersama kalian. Terimakasih
atas cerita yang begitu indah bersama kalian.
20. Mas Anju dan Vincent, terimakasih sudah memberikan aku pelajaran yang
berharga, meskipun diawal kita sering salah paham, tapi pada akhirnya kita
bisa menyelesaikan kesalah pahaman itu. Kita luar biasa.
21. Buat mandana makasih sudah mau jadi teman untuk bergosip ria dan selalu mensupport kalau aku pasti bisa menyelesaikan skripsi secepat mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Hahaha dan untuk mas Ucil, terimakasih sudah bersedia meluangkan waktunya
untuk membantuku.
21. Temen-temen padepokan mba Etta, Yosi, Natia, Aji, Sica, Anoy, Rara, Ayik,
Ika, Lia, Awang, betrik dan juga anak 2012 (maaf ga bisa sebutin satu
persatu, hehe). Terimakasih sudah mau menjadi tempat berkeluh kesah
tentang skripsi dan terimakasih juga atas bantuan kalian.
22. Seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2011, terimakasih atas bantuan dan
kerjasama kalian. Terimakasih untuk kebersamaan yang begitu luar biasa.
23. Seluruh pihak yang teribat secara langsung maupun tidak langsung,
terimakasih atas bantuan yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian
ini. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka akan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar karya ilmiah ini semakin baik. Semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Terima kasih.
Yogyakarta, 20 Juli 2016
Penulis
Yunis Mega Saputri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii
BAB 1: PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 11
1. Manfaat Teoritis .............................................................................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Manfaat Praktis ............................................................................................... 11
BAB II: LANDASAN TEORI ......................................................................................... 13
A. Stres Kerja ........................................................................................................... 13
1. Definisi Stres Kerja ......................................................................................... 13
2. Gejala Stres Kerja ............................................................................................ 15
3. Sumber Stres Kerja ......................................................................................... 18
B. Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ............................................................... 21
1. Definisi Self-Esteem ........................................................................................ 21
2. Komponen Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ....................................... 24
3. Dampak Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ........................................... 26
C. Dewasa Awal ....................................................................................................... 28
D. Dinamikan Hubungan Antara Stres Kerja dan OBSE ......................................... 30
E. Skema Penelitian .................................................................................................. 33
F. Hipotesis ............................................................................................................... 34
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 35
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 35
B. Variabel Penelitian ............................................................................................... 35
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 35
1. Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ........................................................... 35
2. Stres Kerja ....................................................................................................... 36
D. Subjek Penelitian ................................................................................................. 36
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ................................................ 39
2. Skala Stres Kerja ............................................................................................. 41
F. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................... 42
1. Validitas .......................................................................................................... 42
2. Seleksi Item ..................................................................................................... 43
a. Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ........................................... 44
b. Skala Stres Kerja ........................................................................................ 44
3. Reliabilitas ....................................................................................................... 45
G. Metode Analisis Data .......................................................................................... 46
1. Uji Asumsi ...................................................................................................... 46
a. Uji Normalitas ............................................................................................ 47
b. Uji Linieritas .............................................................................................. 47
2. Uji Hipotesis .................................................................................................... 47
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 49
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 49
B. Deskripsi Subjek .................................................................................................. 49
C. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................................... 50
D. Hasil Penelitian .................................................................................................... 53
1. Uji Asumsi ....................................................................................................... 53
a. Uji Normalitas ............................................................................................ 53
b. Uji Linieritas .............................................................................................. 55
2. Uji Hipotesis .................................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3. Analisis Tambahan .......................................................................................... 59
E. Pembahasan .......................................................................................................... 63
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 67
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 67
B. Saran .................................................................................................................... 67
1. Bagi Subjek Penelitian .................................................................................... 67
2. Bagi Intansi atau Perusahaan ........................................................................... 68
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 70
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi .......................................... 40
Tabel 2. Penilaian Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi .......................... 40
Tabel 3. Sebaran Aitem Skala Stres Kerja .............................................................. 41
Tabel 4. Penilaian Skala Stres Kerja ....................................................................... 42
Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Stres Kerja Setelah Try Out .................................... 45
Tabel 6. Kategorisasi Nilai Korelasi ....................................................................... 48
Tabel 7. Identitas Jenis Kelamin dan Lama Bekerja ............................................... 49
Tabel 8. Data Mean Teoritis dan Mean Empiris ..................................................... 51
Tabel 9. Hasil Uji One Sample t-test Self-esteem Dalam Konteks Organisasi ....... 51
Tabel 10. Hasil Uji One Sample t-test Stres Kerja .................................................... 52
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Self-esteem dan Stres Kerja .................................... 54
Tabel 12. Hasil Uji Linieritas Self-esteem dan Stres Kerja ....................................... 56
Tabel 13. Hasil Uji Korelasi Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dan Stres Kerja
................................................................................................................... 58
Tabel 14. Hasil Analisis Tambahan Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dengan
Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan .................................................. 59
Tabel 15. Hasil Analisis Tambahan Stres Kerja dengan Jenis Kelamin Laki-laki dan
Perempuan ................................................................................................. 60
Tabel 16. Hasil Analisis TambahanSelf-esteemdengan Masa Kerja ...................... 61
Tabel 17. Hasil Analisis Tambahan Stres Kerja dengan Masa Kerja ....................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Histogram dan Kurva Variabel Self-esteem Dalam Konteks Organisasi
................................................................................................................. 54
Grafik2. Histogram dan Kurva Variabel Stres Kerja ............................................ 55
Grafik 3. Scatterplot Hasil Uji Linieritas ............................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Asli dari Pierce, dkk (1989) ......................................................... 76
Lampiran 2. Skala Tryout ........................................................................................... 77
Lampiran 3. Reliabilitas Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi .................... 87
Lampiran 4. Reliabilitas dan Seleksi Aitem Skala Stres Kerja ................................... 89
Lampiran 5. Skala Final .............................................................................................. 94
Lampiran 6. Hasil Uji Beda Mean One Sample T-Test .............................................102
Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas dan Uji Linieritas Skala Self-esteem Dalam Konteks
Organisasi dan Stres Kerja ................................................................... 104
1. Hsil Uji Normalitas Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dan Stres
Kerja ................................................................................................. 104
2. Hasil Uji Linieritas ........................................................................... 105
Lampiran 8. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 107
Lampiran 9. Hasil Anlisis Tambahan ....................................................................... 108
1. Hasil Uji-U antara Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dengan
Jenis Kelemin ................................................................................... 108
2. Hasil Uji-U antara Stres Kerja dengan Jenis Kelamin ..................... 109
3. Hasil Uji-U antara Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dengan
Masa Kerja ....................................................................................... 110
4. Hasil Uji-u antara Stres Kerja dengan Masa Kerja .......................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Suatu
pekerjaan mampu membuat individu dewasa awal memiliki kemandirian
pribadi, ekonomi serta mampu mengembangkan karir mereka (Santrock, 1995).
Selain itu, Santrock (1995) menyatakan dengan bekerja individu akan memulai
peran dan tanggung jawab yang baru.
Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan kerja sebagai sesuatu yang
harus dilakukan individu untuk mencapai tujuannya, sehingga dibutuhkan
kesadaran diri individu, baik secara fisik maupun psikologis. Kerja adalah
beban, kewajiban, sumber penghasilan, kesenangan, gengsi dan aktualisasi diri
(Supriyadi, 2003). Sedangkan, Brown, (dalam Anoraga, 1998) lebih menyoroti
kerja sebagai penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa
tujuan yang produktif.
Sebuah pekerjaan akan mampu membuat individu mandiri secara
ekonomi. Dalam kehidupan individu, pekerjaan mampu mempengaruhi secara
finansial, tempat tinggal, pertemanan, dan kesehatan (Allen, 2013). Sebuah
pekerjaan juga mampu mempengaruhi gaya hidup seseorang, serta menjadi
penentu kuat status individu dalam masyarakat (Brown, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ketika individu dewasa mulai memasuki dunia kerja, terkadang mereka
tidak sadar bahwa mereka menghabiskan sepertiga waktunya untuk bekerja,
sehingga hal tersebut memunculkan kondisi yang tidak menyenangkan.
Individu harus segera beradaptasi dengan kondisi yang tidak menyenangkan
tersebut, jika individu gagal, maka akan memicu stres pada individu dewasa.
Stres didefinisikan sebagai suatu kondisi ketegangan, sehingga hal tersebut
berdampak pada emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko,
2001). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rivai dan Mulyadi (2012) yang
mengatakan bahwa stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan keterpaksaan seseorang dalam
menanggapi kondisi yang melebihi kemampuannya terhadap suatu tuntutan
eksternal (lingkungan).
Cox (dalam Susiyatri, 2004) lebih menyoroti stres sebagai hasil dari
interaksi antara stimulus dan respon, dengan interaksi tersebut terjadi beberapa
ketidakseimbangan antara seseorang dan lingkungannya. Pernyataan tersebut
sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh National Institute of
Ocupational Safety and Health (1999) bahwa stres merupakan akibat dari
persyaratan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan, sumber
daya dan kebutuhan, sehingga membahayakan fisik dan psikis pekerja
Menurut Braham (dalam Harianto, Wiguna & Rakhmad, 2008), dampak
dari stres adalah gangguan pada fisik, emosional, intelektual dan interpersonal.
Seseorang yang mengalami stres pada fisik akan mengalami gangguan, seperti
gangguan pada tidur, sakit kepala, perubahan pola makan, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Gangguan pada emosional mengakibatkan individu menjadi mudah marah,
sensitif dan mudah tersinggung, gelisah, cemas, dan lain sebagainya. Stres
yang mempengaruhi intelektual dapat menyebabkan, daya ingat menurun, sulit
untuk berkonsentrasi, dan suka melamun berlebihan. Sedangkan, gangguan
pada interpersonal terlihat ketika individu mudah menyalahkan orang lain,
senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata,
kepercayaan pada orang lain menurun, dan mudah mengingkari janji. Schultz
dan Schultz (2010) berpendapat bahwa, seseorang yang mengalami stres akan
mengalami gangguan yang melibatkan sistem kekebalan tubuh mereka,
sehingga jika seorang pekerja yang mengalami stres pada tingkat yang tinggi
akan lebih mudah terserang penyakit, dibandingkan dengan pekerja yang tidak
mengalami stres atau dengan tingkat stres yang rendah.
Stres dapat memberikan pengaruh positif saat stres mampu meningkatkan
kualitas kinerja seseorang. Seseorang justru akan merasa bosan dan tidak puas
terhadap pekerjaannya, ketika tidak dihadapkan dengan tantangan. Seperti
pernyataan Looker (2005), tuntutan dan tantangan yang terlampau sedikit dapat
menyebabkan kebosanan, frustasi, dan perasaan bahwa tidak sedang
menggunakan kemampuan-kemampuan secara penuh. Pada kenyataannya,
tingkat tertentu dari stres sangat diperlukan untuk motivasi, pertumbuhan,
perkembangan, dan perubahan, atau yang biasa dikenal dengan eustress (Selye,
dalam Cooper, Dewe, & O’Driscoll 2001).
Hager (1999) mengatakan bahwa stres bersifat merusak bila tidak ada
keseimbangan antara daya tahan mental individu dengan beban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dirasakannya. Distress merupakan respon terhadap stres yang bersifat tidak
sehat, negatif, dan destruktif (Quick & Quick,dalam Waluyo 2013). Menurut
Luthan (dalam Noviansyah & Zunaidah 2011), mengatakan ketika seseorang
tidak mampu mengahadapi tekanan-tekanan yang terjadi dalam dirinya, maka
hal tersebut akan menimbulkan frustasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah
yang merupakan tipe-tipe dasar stres.
Di Indonesia stres menjadi salah satu kondisi yang memprihatinkan, hal
tersebut dikarenakan stres mampu mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
individu. Pada tahun 2009, Dr. Ratna Mardiyati dari Rumah Sakit Soeharto
menyatakan 1 – 3 persen warga DKI Jakarta mengalami tingkat stres akut yang
disebabkan oleh masalah pekerjaan (www.kompasiana.com). Jajak pendapat
terhadap 3.000 orang dewasa menemukan sebanyak 72% karyawan yang
berusia di bawah 30-an sering terserang penyakit setidaknya satu hari dalam
sebulan, dibandingkan 46% karyawan berusia diatas 55 tahun. Riset yang sama
juga menunjukkan seperempat karyawan muda cenderung mengambil cuti
akibat stres daripada satu dari enam karyawan yang lebih senior dan sekitar
86% karyawan umur 18 – 29 tahun merasakan stres di tempat kerja
dibandingkan karyawan yang lebih tua (www.life.viva.co.id).
Survei yang dilakukan oleh Regus pada tahun 2012 pada 16.000 orang
pekerja profesional di seluruh dunia, menemukan bahwa lebih dari setengah
pekerja di Indonesia (64%) mengalami stres. Beberapa penyebab utama stres
kerja di Indonesia disebabkan oleh pekerjaan (73%), manajemen perusahaan
(39%), dan keuangan pribadi (36%). Sedangkan, berdasarkan jajak pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kompas terhadap 614 responden dari beberapa kota besar di Indonesia yang
dilakukan melalui telepon pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mayoritas
atau sebanyak 43,5% mengalami stres karena diakibatkan pekerjaan yang
menumpuk (www.mri-research-ind.com). Fillipo Sarti, CEO, Regus Asia
mengatakan bahwa pekerja yang megalami stres akan membuat seseorang
menjadi tidak bahagia dan tidak sehat (www.tnol.co.id).
Selain itu, survei nasional di Amerika menyatakan 55% orang dewasa
yang stres cenderung kinerja mereka akan menurun (American Psychological
Association, 2007). Hasil survei yang dilakukan oleh Canada Life terhadap
1.100 karyawan menunjukkan dampak dari stres yang dialami oleh para
pekerja. Hasil survei tersebut menunjukkan sekitar 22% pekerja mengaku
terlalu takut untuk meminta bantuan kepada rekan dan atasannya. Hampir
setengah (48%) mengakui bahwa stres berdampak negatif terhadap kehidupan
kerja mereka, sehingga mereka memilih untuk cuti dari pekerjaan sebagai
akibatnya dan sekitar 31% pekerja mengaku produktivitas dan konsentrasi
mereka menurun (www.portalhr.com).
Stres pada pekerja tidak hanya berdampak pada individu saja, melainkan
memiliki dampak pada organisasi. Seperti survei yang dilakukan oleh Jamal
(2007) pada 630 pekerja di Malaysia dan Pakistan, menemukan bahwa tingkat
stres yang tinggi ditempat kerja menyebabkan prestasi kerja yang rendah,
tingginya ketidakhadiran pekerja, dan meningkatnya keinginan untuk keluar
dari pekerjaan. Schultz dan Schultz (2010) juga memaparkan bahwa stres
ditempat kerja sangat berharga bagi suatu perusahaan, dikarenakan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
berdampak pada produktivitas pekerja yang menurun, motivasi pekerja yang
rendah, dan meningkatnya kesalahan dan kecelakaan kerja. Selain itu, stres
pada pekerja memungkinkan terjadinya perilaku kontraproduktif, seperti
mencuri, penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Di Indonesia terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan stres
kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Susiyatri (2004) pada 60 karyawan PT.
Java Gloves Perdana menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara
stres kerja dan produktivitas karyawan, artinya semakin tinggi stres kerja yang
dialami oleh karyawan, maka semakin rendah produktivitasnya. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Susiyatri, penelitian lain menunjukkan bahwa
stres kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. BRI Cabang Kebumen, artinya semakin tinggi stres kerja
maka semakin rendah kinerja karyawan (Hidayati, Purwanto, & Yuwono,
2008).
Luthans (1992), memaparkan bahwa penyebab stres terdiri dari empat hal.
Pertama, extra organizational stressor, yang berkaitan diluar bidang pekerjaan,
seperti: perubahan sosial/teknologi, keadaan ekonomi dan keuangan, ras dan
kelas, keluarga, serta keadaan komunitas atau tempat tinggal. Kedua,
organizational stressor, sumber stres ini berkaitan dengan hal-hal yang berlaku
pada sebuah organisasi, seperti: kebijakan, struktur, keadaan fisik dalam
organisasi, dan proses yang terjadi dalam organisasi. Ketiga, group stressor
yang berasal dari hubungan interpersonal, seperti dukungan sosial dan konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
intraindividu. Keempat, individual stressors yaitu sumber dari individu itu
sendiri, seperti pola kepribadian, self-efficacy dan daya tahan psikologis.
Hasil survei dari American Psychological Association (2007), menemukan
faktor utama penyebab stres pekerja, seperti gaji yang rendah (44%),
kurangnya kesempatan untuk berkembang (42%), Ketidakpastian dalam
bekerja (40%), dan waktu bekerja yang panjang (39%). Papalia dan Olds
(1986), memaparkan beberapa pemicu stres pada individu dewasa dalam
bekerja, yaitu: kurangnya promosi dan naik jabatan, rendahnya gaji, pekerjaan
yang monoton, tidak memiliki andil dalam membuat keputusan, beban kerja
yang berat dan overtime, deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, memiliki
masalah dengan atasan, bos yang tidak mendukung, ketidakmampuan atau
kesengganan untuk mengekspresikan frustasi dan rasa marah, adanya batasan
dalam produktifitas, waktu istirahat yang tidak sesuai, dan pelecehan seksual.
Soewondo (dalam Waluyo 2013) meneliti 300 karyawan swasta di Jakarta,
menemukan hasil bahwa penyebab stres terdiri dari: kondisi dan situasi
pekerjaan, pekerjaan itu sendiri, job requirement, dan hubungan interpersonal.
Dari beberapa penyebab stres yang telah dipaparkan, penyebab stres
disebabkan oleh faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor individu.
Penyebab stres ditempat kerja perlu mempertimbangkan faktor pribadi
individu yang bisa membuat karyawan rentan terhadap stres. Tidak semua
keseluruhan stressor (sumber stres) pada pekerjaan akan memberi dampak
yang sama pada karyawan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
stres pada karyawan yaitu faktor kepribadian. Faktor kepribadian memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
hubungan terhadap toleransi seseorang pada stres (Schultz & Schuktz, 2010).
Schultz dan Schuktz (2010), memaparkan variabel-variabel yang dapat
menjelaskan perbedaan individu dalam kerentanan seseorang terhadap stres,
yaitu: hardiness, the big five factors, self efficacy, locus of control,
organizational-based self-esteem, self control, dan negative affectivity.
Harga diri (self-esteem) didefinisikan sebagai sikap individu tentang
dirinya sendiri, yang melibatkan evaluasi diri bersama dimensi positif dan
negatif (Baron & Byrne, 1991). Coopersmith (1967) mengatakan self-esteem
merupakan evaluasi yang dilakukan oleh individu dan berkaitan dengan
dirinya, seperti mengungkapkan sikap persetujuan dan menunjukkan sejauh
mana seorang individu percaya bahwa dirinya mampu, beharga, berhasil dan
penting. Pada umumnya self-esteem mengacu pada evaluasi secara positif
secara keseluruhan (Gecas, 1982).
Koman (1976), menjabarkan harga diri sebagai evaluasi dari nilai
keseluruhan diri dan sejauh mana individu melihat dirinya sendiri sebagai
“individu yang mampu memuaskan kebutuhannya”. Self-esteem adalah sikap
tentang diri dan berkaitan dengan kepercayaan seseorang tentang keterampilan,
kemampuan, hubungan sosial, dan pengaruhnya dimasa depan (Heatherton &
Wyland, 2003). Individu yang memiliki self-esteem tinggi akan lebih sehat
secara psikologis, karena mampu memandang dirinya lebih positif
dibandingkan individu yang memiliki self-esteem rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Korman (1976) mengungkapkan bahwa sebuah organisasi memainkan
secara penuh dalam pembentukan self-esteem pada karyawan, pembentukan
tersebut ditentukan dari sikap dan perilaku dalam konteks organisasi. Hal ini
didukung juga oleh pernyataan Pierce, dkk (1989), yang menyatakan bahwa
self-esteem dalam konteks organisasi akan terbentuk, ketika pekerja yang
memiliki pengalaman dengan sebuah organisasi, yang akan juga
mempengaruhi perilaku-perilaku dan sikap yang berhubungan dengan
organisasi.
Penemuan empiris menunjukkan bahwa self-esteem dalam konteks
organisasi berhubungan dengan meningkatnya kenyamanan seseorang dan
mendukung komitmen yang berkelanjutan selama dalam perubahan yang
radikal (Hui & Lee, 2000). Self-esteem dalam konteks organisasi juga
merupakan kunci dari munculnya kepuasan dalam bekerja, komitmen
organisasi, kinerja, dan organizational citizinship (Pierce, dkk., 1989, 1993,
1998). Hal tersebut mampu memberikan bukti bahwa keberadaan self-esteem
dalam sebuah organiasi sangat berperan penting dalam kesuksesan sebuah
organisasi.
Self-esteem mampu memotivasi seseorang dengan persepsi bahwa dirinya
positif. Karyawan yang memiliki self-esteem tinggi mempunyai perasaan yang
kuat terhadap self-efficacy (Bandura, dalam Pierce, dkk 1989). Hal ini
cenderung membuat seseorang memiliki harapan yang kuat bahwa mereka
dapat melakukan perilaku yang dibutuhkan dalam mencapai prestasi pada
pekerjaan (Pierce, dkk 1989). Beberapa penelitian telah menunjukkan asosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang positif antara self-esteem dan kepuasan hidup secara umum (Diener,
dalam Kenning & Hill, 2012), popularitas atau integrasi sosial (Demo, dkk,
dalam Kenning & Hill, 2012), dan asosiasi negatif antara self-esteem terhadap
alkohol atau narkoba (Dielman, dalam Kenning & Hill, 2012).
Menurut Korman (1976), menyatakan seseorang yang memiliki skor tinggi
pada self-esteem dalam konteks organisasi cenderung merasa puas akan
kebutuhannya melalui perannya dalam sebuah organisasi. Pekerja juga percaya
bahwa diri mereka dapat dipercaya, bernilai, dan dapat berkontribusi sebagai
anggota dalam sebuah organisasi (Pierce, Gardner, Dunham, & Cummings,
1989). Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa seorang pekerja yang
memiliki skor tinggi pada self-esteem dalam konteks organisasi lebih memiliki
motivasi yang besar dalam bekerja (Pierce, dkk., 1989), memiliki motivasi
intrinsic (Hui & Lee, 2000), dan memiliki kinerja tinggi dalam mencapai
kesuksesan (Van Dyne & Pierce, 2003). Carson, Carson, Lanford & Roe
(1997) menyatakan bahwa individu dengan self-esteem tinggi akan memiliki
orientasi karir yang lebih besar dan cenderung tidak memperlambat dalam
menyelesaikan pekerjaan mereka. Selain itu, individu dengan self-esteem
tinggi akan lebih mampu menghormati diri sendiri, memiliki rasa kebanggan
terhadap diri sendiri, memiliki kemampuan dalam penerimaan diri dan lebih
menyukai diri sendiri, sehingga hal tersebut akan cenderung membuat tingkat
stres kerja mereka jauh lebih rendah (Bernard, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut
mengenai hubungan self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada
dewasa awal.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan
self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada dewasa awal”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pada ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi yang
berkaitan dengan self-esteem dalam konteks organisasi dengan stres kerja.
Penelitian ini juga diharapkan mampu mendukung penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan self-esteem dan stres kerja.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi seorang
karyawan bahwa self-esteem merupakan hal yang perlu dikembangkan, agar
dapat menyikapi stres pada pekerjaan secara tepat dan bijaksana, khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pada individu dalam masa dewasa awal. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat membantu instansi atau perusahaan untuk dapat memahami hubungan
self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja, sehingga dapat
merancang program untuk meminimalisir tingkat stres kerja agar mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stres Kerja
1. Definisi Stres Kerja
Stres adalah reaksi psikologi terhadap kejadian yang dianggap
mengancam atau berat (Riggio, 2009). Mendukung pernyataan tersebut,
Krantz, dkk (dalam Colligsn & Higgins, 2005) mendefinisikan stres sebagai
perubahan keadaan fisik atau mental seseorang dalam menanggapi stressor
yang menimbulkan tantangan atau ancaman. Pengertian stres dari kedua ahli
tersebut lebih menekankan bahwa stres timbul karena adanya suatu keadaan
yang tidak menyenangkan, sehingga memberikan dampak bagi individu.
Disisi lain, Rae (2008) mengatakan stres kerja adalah respon fisik dan
emosional yang terjadi ketika pernyaratan dari suatu pekerjaan tidak sesuai
dengan kemampuan, sumber daya, atau kebutuhan dari pekerja. Stres juga
didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang menyadari
adanya tekanan didalam diri mereka atau sebagai situasi yang lebih luas,
yang tidak mampu ditangani, jika situasi tersebut terjadi dalam jangka
waktu yang lama tanpa adanya jarak, maka akan terjadi masalah mental dan
fisik (Mansoor, dkk, 2011). Pengertian stres tersebut lebih menyoroti
sebagai suatu kondisi yang tidak mampu di tangani oleh seseorang, sehingga
akan memberikan dampak, baik pada fisik maupun psikologisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sedangkan, terdapat dua ahli yang lebih menekankan stres sebagai suatu
kondisi yang menegangkan bagi individu, sehingga individu tidak mampu
mengatasinya, yang berpengaruh pada fisik dan psikis individu. Rivai dan
Mulyadi (2012) mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan keterpaksaan seseorang dalam
menanggapi kondisi yang melebihi kemampuannya terhadap suatu tuntutan
eksternal (lingkungan). Hal serupa juga disampaikan oleh Handoko (2008),
yang mendefinisikan stres sebagai kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan.
Dampak positif pada stres mampu memotivasi, membawa perubahan,
mengembangkan dan membawa pertumbuhan bagi seseorang, stres tersebut
dikenal dengan eustress (Selye, dalam Cooper, Dewe, & O’Driscoll, 2011).
Sedangkan, stres membawa dampak negatif apabila berdampak pada
kesehatan dan psikologis seseorang. Distress merupakan stres yang bersifat
tidak sehat, negatif, dan destruktif (Quick & Quick, dalam Waluyo, 2013).
Beberapa pekerjaan menuntut para pekerjanya untuk dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam menyelesaikan tuntutan yang ada, sehingga, hal
tersebut menuntut individu untuk dapat mengerahkan segala keahlian dan
kemampuanya. Namun terkadang, dalam dunia kerja, tuntutan yang muncul
diluar ekspektasi individu. Individu yang mampu menyelesaikan tuntutan
pekerjaan dengan baik, maka ia akan mampu bertahan. Sedangkan, individu
yang kurang mampu menyelesaikan tuntutan pekerjaan dengan baik, ia akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
merasakan berbagai tekanan, baik dari dalam diri individu itu sendiri atau
tekanan dari luar diri individu. Terdapat beberapa ahli yang mengatakan
bahwa stres kerja muncul karena adanya ketidakseimbangan antara tuntutan
dengan kemampuan individu. Stres pekerja muncul karena adanya
ketidaksesuaian antara keterampilan seseorang, kemampuan dan tuntutan
pekerjaan (French, dkk, dalam Riggio, 2009). Stranks (2005),
mendefinisikan stres kerja sebagai kondisi psikologis yang dihasilkan dari
ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kemampuan subjek untuk
mengatasi berbagai tuntutan yang muncul.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa stres kerja adalah ketidakseimbangan reaksi individu dalam
menghadapi suatu kondisi yang muncul, dikarenakan adanya berbagai
tuntutan, sehingga memberikan dampak bagi individu baik secara fisik,
psikologis maupun pada perilaku individu.
2. Gejala Stres Kerja
Beehr dan Newman (dalam Waluyo, 2013) mengelompokkan gejala stres
menjadi tiga, yaitu:
a. Gejala Psikologis
Stres kerja mampu memberikan dampak pada psikis pekerja.
Pekerja akan menunjukkan emosi yang lebih negatif ketika mereka
sedang mengalami stres, seperti mudah marah, mudah merasa
tersinggung, dan lebih sensitif. Ketika dihadapkan pada suatu masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
individu cenderung kurang percaya diri dalam menyelesaikannya.
Mereka juga cenderung cepat merasa bosan ketika bekerja dan merasa
tidak puas dalam bekerja. Individu yang mengalami stes kerja akan
menunjukkan perilaku seperti mudah merasa cemas, bingung, tegang,
komunikasi mereka tidak efektif dan cenderung menarik diri dari
pergaulan. Selain itu, gejala stres pada psikologi juga dapat terlihat dari
berkurangnya spontanitas dan kreativitas seseorang.
b. Gejala Fisiologis
Stres kerja juga mampu memberikan dampak pada fisik pekerja. Pekerja
yang mengalami stres akan mengalami kelelahan fisik. Mereka juga
cenderung lebih sering mengalami luka fisik dan kecelekaan ditempat
kerja. Imun tubuh pada pekerja yang mengalami stres lebih rendah,
sehingga menyebabkan individu lebih sering mengalami gangguan
kesehatan seperti gangguan pada lambung, pernafasan, sakit kepala, sakit
punggung, tegang otot, meningkatnya denyut jantung dan mengalami
tekanan darah tinggi. Selain itu, individu juga akan mengalami gangguan
pada pola tidur mereka.
c. Gejala Perilaku
Seseorang yang mengalami stres kerja akan cenderung menunda
atau bahkan menghindari pekerjan mereka, bahkan beberapa diantaranya
lebih memilih untuk absen bekerja. Pekerja yang mengalami stres akan
menunjukkan agresivitas yang tinggi dan melakukan sabotase dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pekerjaan mereka. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada prestasi
dan produktivitas pekerja.
Sejalan dengan pendapat Beehr dan Newman, Anoraga (1992)
mengemukakan bahwa stres kerja dibagi menjadi tiga gejala, yaitu:
a. Gejala Fisiologis
Karyawan yang mengalami stres kerja akan menunjukkan tanda-tanda,
seperti: sakit kepala, mudah kaget, sakit maag, sering mengalami
keringat dingin, mengalami gangguan pola tidur, mudah lesu dan letih,
mengalami kaku leher dari belakang sampai punggung, dada terasa
panas/neyeri, mengalami gangguan makan, sering merasakan mual
sampai muntah, bagi wanita sering mengalami gangguan mestruasi dan
keputihan, pingsan, dan mengalami kejang-kejang.
b. Gejala Emosional
Perilaku yang ditunjukkan karyawan pada gejala emosional, yaitu:
pelupa, sulit untuk berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, mudah
merasa cemas, selalu merasa kuatir, sering mengalami mimpi buruk,
mudah marah, mudah menangis, gelisah, sering melamun, dan memiliki
pemikiran untuk bunuh diri.
c. Gejala Sosial
Perilaku-perilaku yang ditunjukkan seroang karyawan pada gejala sosial,
yaitu: minum-minuman beralkohol, menjadi perokok aktif, sering
menarik diri dari pergaulan sosial, sering berkonflik dengan rekan kerja,
dan melakukan tindakan kriminal, seperti membunuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa indikator stres kerja terdiri dari gejala psikologis, gejala fisiologis
dan gejala perilaku.
3. Sumber Stres Kerja
Luthans (1992) membedakan bahwa sumber stres (stressor) kerja terjadi
dikarenakan faktor individu, faktor lingkungan baik yang terjadi didalam
organisasi maupun diluar organisasi. Sumber stres (stressor) dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu:
a. Extra Organizatinal Stressor, sumber stres ini terjadi karena adanya
berbagai perubahan atau konflik yang terjadi diluar organisasi, seperti
perubahan sosial/teknologi, keadaan ekonomi dan keuangan, relokasi,
keluarga, adanya permasalahan dengan ras dan kelas, serta keadaan
komunitas atau tempat tinggal.
b. Organizatinal Stressors, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur
organisasi, keadaan fisik dalam organisasi dan proses yang terjadi dalam
organisasi.
c. Group Stressors, sumber stres ini berkaitan dengan hubungan individu
terhadap karyawan lain, seperti kurangnya kebersamaan dalam grup,
kurang adanya dukungan sosial, terjadi konflik intraindividu,
interpersonal, dan intergrup.
d. Individual Stressors, terjadi karena adanya konflik dan keridakjelasan
peran. Selain itu, sumber stres ini berkaitan dengan kepribadian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
psikologis individu, yakni disposisi individu seperti pola kepribadian
Tipe A, kontrol diri, lerned helplesness, self-efficacy, dan daya tahan
psikologis.
Selain itu, Darvis dan Newstom (dalam Afrizal, Musadieq, & Ruhana,
2014) menjabarkan penyebab stres menjadi sembilan kategori, yaitu:
a. Adanya tugas yang terlalu banyak. Stres akan muncul apabila banyaknya
tugas tidak seimbang dengan kemampuan fisik ataupun keahlian dan
waktu yang dimiliki karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
b. Supervisor yang kurang berkompeten.
c. Terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan.
d. Kurang mendapatkan tanggung jawab yang memadai. Faktor ini berkaitan
dengan hak dan kewajiban karyawan.
e. Ambiguitas peran
f. Perbedaan nilai dengan organisasi.
g. Frustasi
h. Perubahan tipe pekerjaan, khususnya terjadi jika hak tersebut tidak
umum. Situasi ini timbul akibat mutasi yang tidak sesuai dengan keahlian
dan jenjang karir yang dilalui ataupun mutasi pada perusahaan lain.
i. Konflik peran, terdapat dua tipe umum konflik peran. Pertama, konflik
peran intersender, berkaitan dengan harapan organisasi terhadap seorang
karyawan yang tidak konsisten dan tidak sesuai. Kedua, konflik peran
intrasender, yaitu konflik yang kebanyakan terjadi pada karyawan atau
manajer yang menduduki di dua struktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Aamodt (2010) juga menyatakan banyak peristiwa dan faktor mampu
menimbulkan stres, namun, yang mampu menentukan apakah suatu stressor
mampu mempengaruhi individu yaitu tergantung seberapa penting dan
bagaimana individu mampu mengendalikan stres yang dirasakan. Aamodt
(2010) membagi sumber stres menjadi tiga kelompok, yaitu personal dan
occupational.
a. Personal Stressor, sumber stres ini berkaitan dengan masalah diluar
pekerjaan, seperti keluarga, pernikahan, perceraian, permasalahan dengan
kesehatan, keuangan, dan masalah yang berkaitan dengan anak.
b. Occupational Stressor, sumber stres yang terjadi dalam lingkungan
pekerjaan. Cordes & Dougherty (1993) membagi occupational stressor
menjadi dua kategori, yaitu job characteristics dan organizatinal
characteristics.
1). Job Characteristics
Tiga karakteristik utama yang menyebabkan stres, pertama, role
conflict berkaitan dengan ketidaksesuaian harapan individu terhadap
pekerjaan mereka, namun, mereka harus tetap melakukan pekerjaan
tersebut. Kedua, role ambiguity, ketika terjadi ketidakjelasan dalam
tugas pekerjaan dan harapan dari suatu kinerja yang tidak jelas.
Ketiga, role overload, hal ini terjadi ketika individu merasa kurang
mampu pada kemampuannya atau individu tidak mampu
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu yang telah ditentukan.
2). Organizatinal Characteristics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Faktor-faktor yang menyebabkan stres dalam karakteristik organisasi
yaitu: person-organization fit, faktor ini mengacu pada seberapa baik
faktor seperti keterampilan, pengetahuan, kemampuan, harapan,
kepribadian, nilai-nilai, dan sikap individu seduai dengan organisasi.
Organizational change, kontribusi terbesar dalam organizatinal stres
yaitu adanya perubahan yang sering terjadi dari adanya perampingan
maupun restrukturisasi. Hubungan dengan orang lain, para pekerja
lain dan pelanggan mampu menjadi sumber utama dari stres kerja, hal
ini dikarenakan stres berkaitan dengan konflik, berurusan dengan para
pelanggan yang marah, bekerja dengan orang-orang yang kurang
mampu untuk bekerjasama, dan perasaan bahwa tidak diperlakukan
secara adil. Organizatinal politics, berkaitan dengan perilaku
melayani diri sendiri yang digunakan karyawan untuk meningkatkan
kemungkinan hasil yang positif didalam organisasi.
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penyebab timbulnya stres kerja terdiri dari tiga faktor, yaitu: faktor individu,
faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan
B. Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi
1. Definisi Self-Esteem
Self-esteem atau harga diri merupakan keseluruhan evaluasi diri dari
individu terhadap kompetensi-kompetensi yang dimilikinya (Rosenberg,
1965). Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Coorpersmith (dalam Heartherton & Wyland, 2003) yang mengatakan self-
esteem sebagai hasil evaluasi individu yang lazimnya berkaitan dengan
dirinya sendiri, seperti mengungkapkan sikap persetujuan dan menunjukkan
sejauh mana individu percaya bahwa dirinya mampu, berharga, berhasil dan
penting.
Disisi lain, terdapat dua ahli yang mendefinisikan self-esteem sebagai
hasil dari evaluasi diri yang akan mempengaruhi cara individu menjalani
kehidupannya. Self-esteem merupakan variabel dari kepribadian yang
mampu mempengaruhi bagaimana individu berpikir, merasakan dan
berperilaku (Brockner, 1988). Sejalan dengan pendapat Brockner, Korman
(1970) mengemukakan bahwa self-esteem sebagai evaluasi dari nilai
keseluruhan diri dan sejauh mana individu melihat dirinya sendiri sebagai
“individu yang mampu memuaskan kebutuhannya”.
Self-esteem merupakan komponen yang bertindak sebagai mediator atau
zona penyangga antara diri dan dunia nyata (Ziller, dkk, 1969). Hal ini akan
mempengaruhi bagaimana individu bertindak didalam lingkungan sosialnya
dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada kehidupan individu
dimasa depan. Self-esteem adalah sikap tentang diri dan berkaitan dengan
kepercayaan seseorang terhadap keterampilan, kemampuan, hubungan
sosial, dan pengaruhnya dimasa depan (Heatherton & Wyland, 2003).
Self-esteem terbentuk karena adanya pengaruh dan pengalaman individu
terhadap lingkungan sekitarnya. Self-esteem dikembangkan dari akumulasi
pengalaman individu yang melampaui tujuan mereka pada beberapa dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penting (James 1980). Coopersmith (1967) mendefinisikan self-esteem
sebagai evaluasi yang dilakukan oleh individu mengenai dirinya sendiri,
evaluasi diri tersebut merupakan hasil interaksi antara individu dengan
lingkungannya serta perlakuan orang lain terhadap dirinya. Selain itu,
Menurut Heatherton dan McDavitt (2006), self-esteem dapat mengacu pada
diri secara keseluruhan atau pada aspek tertentu dari diri, sepeerti
bagaimana individu merasa tentang posisi mereka dalam lingkungan sosial,
kelompok ras atau etnis, ciri-ciri fisik, keterampilan atletik, pekerjaan atau
akademik, dan sebagainya.
Dalam kehidupan, self-esteem memiliki peran penting bagi kesehatan
mental individu. Individu yang memiliki self-esteem tinggi secara psikologis
akan lebih sehat dan bahagia (Branden, 1994; Taylor & Brown, 1988).
Selain itu, individu yang memiliki self-esteem tinggi akan memberikan
lebih banyak manfaat pada diri mereka, seperti individu lebih positif
terhadap dirinya sendiri, individu lebih mampu mengatasi tantangan dan
umpan balik yang negatif secara efektif, dan individu lebih mampu untuk
menghormati nilai-nilai yang dimiliki orang lain (Heatherton & Wyland,
2003). Sedangkan, individu yang memiliki self-esteem rendah akan
cenderung melihat dunia melalui filter yang lebih negatif.
Self-esteem dibagi menjadi dua tipe, yaitu: global self-esteem dan specific
self-esteem. Global self-esteem mengacu pada keseluruhan evaluasi yang
lebih luas tentang pengalaman pribadi (Epstien, 1980). Specific self-esteem
mengacu pada evaluasi diri pada domain yang lebih sempit (Rosenberg,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1979). Rosenberg, dkk (dalam Lannakita, 2012) mengatakan, bahwa kedua
jenis self-esteem tersebut penting, namun dengan alasan serta cara yang
berbeda. Self-esteem global lebih sesuai diterapkan kepada hal-hal yang
berkaitan dengan kesejahteraan psikologis, sedangkan self-esteem spesifik
lebih sesuai diterapkan dalam hal-hal yang berkaitan dengan perilaku.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa self-esteem adalah keseluruhan evaluasi diri sendiri terhadap nilai
keseluruhan diri yang merupakan hasil interaksi antara individu dengan
lingkungan serta perlakuan orang lain terhadap dirinya. Hal tersebut
mencakup kompetensi-kompetensi yang dimiliki individu, seperti percaya
bahwa dirinya mampu, berharga, berhasil dan penting.
2. Komponen Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi
Konstruk self-esteem dalam konteks organisasi disusun oleh Pierce, dkk
(1989) berdasarkan self-consistency motivational theory yang di jabarkan
oleh Korman pada tahun 1976. Korman (1976) melihat self-esteem dan self-
consistency dibentuk karena adanya pengalaman dan sentral dalam
menjelaskan motivasi, perilaku dan sikap karyawan. Berdasarkan hal
tersebut Pierce, dkk (1989) menjabarkan tiga komponen dalam menyusun
aitem self-esteem dalam konteks organisasi. Ketiga komponen tersebut,
yaitu:
a. Sinyal-sinyal implisit yang ditunjukkan oleh struktur lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan yang telah dilakukan oleh Korman, Pierce, dkk (1989)
berteori bahwa segala bentuk kontrol perilaku sistem yang dipaksakan,
atau sistem kontrol eksternal, disertai dengan asumsi tentang
ketidakmampuan individu dalam self-direct dan self-regulate, salah satu
konsekuensi dari sistem yang sangat terstruktur dan dikendalikan
cenderung membuat karyawan tidak kompeten dalam organisasi.
Karyawan yang memiliki pengalaman dengan tingkat yang lebih tinggi
pada self-expression dan kontrol personal, memiliki kecenderung
meningkat pada atribut-atribut positif didalam diri karyawan.
b. Pesan yang dikirimkan dari orang yang signifikan dalam lingkungan
sosial individu.
Pengertian self-esteem dalam komponen ini adalah kontruksi sosial yang
dibentuk berdasarkan pesan tentang diri individu yang didapatkan dari
guru, mentor atau orang-orang yang mengevaluasi kinerja individu.
c. Perasaan individu dalam mencapai keberhasilan dan kompetensi yang
berasal dari pengalaman lansung dan pribadi.
Individu mampu memiliki gambaran positif terhadap diri sendiri ketika
mereka memiliki pengalaman akan keberhasilan dalam suatu hal.
Pengalaman keberhasilan dalam suatu organisasi akan meningkatkan
self-esteem individu, sedangkan pengalaman kegagalan akan memiliki
dampak sebaliknya. Individu yang memiliki pengalam berhasil dan
memiliki atribut keberhasilan pada diri sendiri akan lebih cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengalami peningkatan dalam self-efficacy, sehingga hal tersebut akan
berdampak pada peningkatan self-esteem (Gardner & Pierce, 2001).
3. Dampak Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi
Beberapa penelitian menunjukkan, individu yang memiliki Self-esteem
tinggi akan memberikan dampak positif baik terhadap kinerja maupun
perannya didalam sebuah organisasi. Karyawan dengan skor Self-esteem
tinggi memiliki keyakinan bahwa diri mereka dapat dipercaya, dihargai, dan
berkontribusi didalam organisasi (Pierce, dkk, 1993; Gardner & Pierce,
1998). Korman (1966, 1970, 1971, 1976) juga berpendapat seorang
karyawan yang memiliki skor self-estem tinggi memiliki rasa puas terhadap
kebutuhan mereka melalui perannya didalam organisasi.
Carson, dkk (1997) mengatakan bahwa individu dengan skor Self-esteem
tinggi mampu menunjukkan orientasi karir yang lebih kuat dan kurang
tertarik untuk memperlambat pekerjaannya, dibandingkan dengan individu
dengan skor Self-esteem rendah. Individu dengan skor Self-esteem tinggi
juga mampu menunjukkan bahwa mereka tidak dipengaruhi oleh perasaan
serta tindakan terhadap evaluasi yang negatif dari manajer atau terhadap
kondisi kerja yang tidak menyenangkan (Brockner, 1983).
Individu dengan harga diri yang tinggi akan mengembangkan dan
mempertahankan sikap kerja yang menguntungkan, seperti kepuasan kerja,
dan akan menunjukkan perilaku produktif pada tingkatan yang lebih tinggi,
dikarenakan perilaku merupakan hal yang konsisten terhadap sikap individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang kompeten (Pierce, dkk, 1989). Hollenbeck dan Brief (1987)
menyatakan individu dengan self-esteem tinggi akan memiliki tujuan kinerja
yang lebih dibandingkan individu dengan self-esteem rendah.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Self-esteem
memberikan dampak pada aspek-aspek dalam dunia kerja. Penelitian yang
dilakukan oleh Pierce, dkk (1989) dan Hui dan Lee (2000) dapat
menunjukkan bahwa Self-esteem memiliki korelasi yang positif terhadap
intrinsic motivation. Beberapa penilitian menunjukkan adanya hubungan
positif antara Self-estem dengan kepuasan kerja (Pierce, dkk, 1989),
komitmen (Borycki, dkk, 1989; Covin, dkk, 1992; Gardner & Pierce, 1998,
2001; Holdnak, dkk, 1990; Lee, 2003; Tang, Kim, dkk, 2000; Van Dyne &
Pierce, 2004), dan organizational identifacation (Bowden, 2000). Penelitian
lain juga menunjukkan bahwa adaptation to organizational change
(Staehle-Moody, 1998), Citizinship Behavior (Tang, dkk, 2000;
Chattopadhyay & George, 2001; Lee, 2003), dan Performance (Carson,
dkk, 1997, 1998; Aryee, 2003) memiliki korelasi yang positif terhadap self-
esteem dalam konteks organisasi.
Sedangkan, Perce dan Gardner (1989) menyebutkan individu dengan
self-esteem yang rendah akan mengembangkan dan mempertahankan sikap
kerja yang tidak menguntungkan dan perilaku kerja yang tidak produktif,
sehingga sikap mereka menunjukkan secara konsisten bahwa mereka
memiliki kompetensi rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
C. Dewasa Awal
Dewasa awal merupakan masa transisi seorang individu dari remaja
menuju masa dewasa. Masa transisi ini membuat individu mengalami berbagai
perubahan, baik dari segi fisik, kognitif maupun psikologisnya. Beberapa
ilmuan perkembangan berpendapat dimulainya individu masuk dalam masa
dewasa awal yaitu masa ketika individu tidak lagi remaja, tetapi belum
sepenuhnya dewasa (Arnett, 2004 & Furstenberg, dkk, 2005). Menurut
Hurlock (1999) mengatakan, masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
sampai umur 40 tahun, saat terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik
maupun psikologis. Sedangkan, terdapat ahli yang mengkategorikan individu
masuk kedalam masa dewasa awal dimulai sejak individu umur 20-40 tahun
(Dariyo, 2003)
Pada masa dewasa awal, individu mencapai tahap pencapaian (achieving
stage) pada perkembangan kognitifnya. Individu tidak lagi mendapatkan
informasi hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi mereka gunakan informasi
tersebut untuk mengejar target, seperti karir (Schaie & Willis, 2000). Selain itu,
masa dewasa awal merpakan masa pembentukan kemandirian pribadi, ekonomi
serta perkembangan karir, yang dimulai sejak individu berada pada akhir
belasan dan berakhir pada usia tigapuluh tahun (Santrock, 1995). Mortimer
(1996) berpendapat, pendidikan dan pekerjaan merupakan pencapaian yang
penting bagi individu di masa dewasa awal. Hal tersebut ditandai dengan
mendapatkan pekerjaan paruh waktu yang kurang lebih tetap (Santrock, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pada masa dewasa awal, individu mulai bertanggung jawab atas
kehidupannya dengan bekerja, sehingga mereka akan mandiri secara ekonomi.
Santrock (1995) berpendapat individu akan memulai peran dan tanggung jawab
yang baru, ketika individu memasuki sebuah pekerjaan. Bekerja mampu
menetapkan seseorang secara mendasar (Highhouse & Schimitt, 2013;
Motowidlo & Kell, 2013). Dalam kehidupan individu, pekerjaan mampu
mempengaruhi secara finansial, tempat tinggal, pertemanan, dan kesehatan
(Allen, 2013). Sebuah pekerjaan juga mampu mempengaruhi gaya hidup
individu, seta menjadi penentu kuat status individu dalam masyarakat (Brown,
2002). Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh individu tidak hanya akan
mengubah kehidupannya secara finansial saja, melainkan juga mengubah
tatanan hidup individu didalam masyarakat.
Individu akan memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang sesuai
dengan dirinya. Super (1976) mengatakan, bahwa seseorang akan sangat
berperan pokok dalam pemilihan karir mereka. Terkadang, individu akan
memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan karakter dan pribadinya. Individu
akan membangun karir mereka pada bidang tertentu (Santrock, 2014). Bahkan
beberapa dari orang dewasa muda akan bekerja pada serangkaian pekerjaan
dan banyak bekerja pada pekerjaan yang berjangka pendek (Greenhouse,
2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Dinamika Hubungan Antara Stres Kerja dan Self-Esteem Dalam Konteks
Organisasi
Self-esteem memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang individu.
Hal tersebut dikarenakan Self-esteem merupakan komponen yang bertindak
sebagai mediator atau zona penyangga antara diri dan dunia nyata (Ziller,
dkk, 1969). Hal tersebut menjadikan self-esteem sebagai perantara individu
untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan produktif (Heatherton &
Wyland, 2003).
Menurut Heatherton dan McDavitt (2006), self-esteem dapat mengacu
pada diri secara keseluruhan atau pada aspek tertentu dari diri, seperti
bagaimana individu merasa tentang posisi mereka dalam lingkungan sosial,
kelompok ras atau etnis, ciri-ciri fisik, keterampilan atletik, pekerjaan atau
akademik, dan sebagainya. Sedangkan, Coopersmith (dalam Heartherton &
Wyland, 2003) berpendapat bahwa self-esteem merupakan hasil dari evaluasi
individu yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Hal tersebut dapat berupa
sikap persetujuan dan menunjukkan sejauh mana individu percaya dirinya
mampu, berharga, berhasil dan penting (Heatherton & McDavitt, 2006)
Individu yang memiliki self-esteem tinggi cenderung lebih bahagia dan
sehat secara psikologis (Branden, 1994; Taylor &Brown, 1988). Hal ini
dikarenakan individu memiliki penilaian yang positif terhadap diri mereka
sendiri, secara efektif individu mampu mengatasi tantangan serta umpan balik
negatif, dan individu memiliki kepercayaan bahwa orang-orang disekitar
mampu menghormati dan menghargai keberadaan mereka. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
individu yang memiliki self-esteem tinggi cenderung lebih optimistik,
menyukai tantangan karena percaya pada kemampuan mereka, dan memiliki
keyakinan terhadap kesuksesan (Buss, 2012).
Salah satu peranan penting self-esteem bagi individu yaitu dalam bidang
organisasi. Penelitian-penelitian self-esteem dalam konteks organisasi
menemukan hubungan positif antara self-esteem dan aspek-aspek dalam dunia
kerja, seperti: motivasi (Hui & Lee, 2000), kepuasan kerja (Stark dkk, 2000;
Ragins dkk, 2000; Riordan dkk, 2001; Van Dyne & Pierce, 2004), komitmen
(Tang, Singer & Roberts, 2000; Philips & Hall, 2001; Lee, 2003) turnover
(Vecchio, 2000; Gardner & Pierce, 2001; Bowden, 2002), performansi
(Marion & Landais, 2000; Wiesenfeld dkk, 2000; Aryee, 2003), dan
citizenship behavior (Chattopadhyay & George, 2001; Tang dkk, 2002).
Menurut Schultz & Scultz (2010) self-esteem dalam konteks organisasi
merupakan salah satu prediktor yang mampu membedakan individu dalam
menghadapi stres kerja. Stres kerja adalah kondisi ketegangan yang
memunculkan ketidakseimbangan fisik dan psikis, sehingga mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi individu (Rivai, 2010). Stres yang sudah
tidak mampu ditangani oleh individu akan menyebabkan gejala negatif pada
psikologis, fisiologis dan perilaku individu.
Gejala psikologis mengakibatkan individu mudah merasa cemas, tegang,
bingung, merasa tidak percaya diri, dan sebagainya. Gejala fisik dapat terlihat
dari kesehatan individu, individu yang mengalami stres kerja akan lebih
banyak mengeluhkan kesehatan mereka dibandingkan individu dengan stres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kerja rendah. Sedangkan, gejala perilaku individu terlihat dari seringnya
individu menunda, absen dari pekerjaan atau bahkan menghindar dari
pekerjaan mereka. Selain itu, prestasi serta produktivitas individu akan
menurun.
Ketika individu dengan self-esteem tinggi dihadapkan dengan stressor,
maka individu akan lebih efektif dan asertif dalam menghadapi berbagai
tuntutan dalam pekerjaan. Mereka memiliki kepercayaan bahwa tuntutan
dalam pekerjaan, akan mampu mengasah kemampuan mereka. Mereka juga
tidak akan segan-segan untuk bertanya atau meminta pertolongan kepada
rekan kerja ketika mereka mengalami kesulitan. Mereka juga mampu untuk
mengemukakan pendapat mereka dengan efektif. Karyawan dengan perilaku-
perilaku tersebut akan lebih merasa memiliki tuntutan atau beban kerja yang
lebih ringan, sehingga mereka akan lebih memiliki stres yang rendah.
Sebaliknya, individu yang memiliki self-esteem rendah cenderung
menghadapi stressor dengan negatif. Hal ini dikarenakan mereka kurang
memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka. Ketika dihadapkan
dengan berbagai tuntutan, mereka cenderung pasif dan mudah merasa cemas,
sehingga kurang mampu menyelesaikan suatu masalah dengan efektif dan
efisien. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk menarik diri dalam
lingkungan sosial pekerjaan. Selain itu, mereka kurang mampu
menyampaikan pandangan atau pendapat terhadap suatu masalah. Perilaku-
perilaku tersebut akan membuat karyawan memiliki beban atau tuntutan yang
lebih berat, sehingga stres kerja yang dirasakan akan jauh lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Skema Penelitian
Self-Esteem dalam Konteks
Organisasi
Self-esteem Rendah
Perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan:
1. Tidak memiliki keyakinanan terhadap kemampuannya.
2. Tidak memiliki rasa percaya diri terhdap kesuksesan.
3. Kurang mampu menerima diri.
4. Kurang mampu memberikan perintah dan petunjuk kepada orang lain.
5. Kurang memiliki kemampuan berkomunikasi.
6. Kurang mampu mengemukakan perasaan dan pendapat secara efektif.
7. Kurang berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.
Karyawan merasa beban/ tuntutan pekerjaan lebih berat
Stres Kerja Tinggi
Stres Kerja Rendah
Karyawan merasa beban/ tuntutan pekerjaan lebih ringan
Perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan:
1. Memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki.
2. Memiliki rasa percaya diri terhadap kesuksesan.
3. Mampu menerima diri apa adanya.
4. Mampu memberikan perintah atau petunjuk kepada orang lain.
5. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
6. Mampu mengemukakan perasaan dan pendapat secara efektif.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi
Self-esteem Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut: “ada hubungan negatif yang signifikan antara self-
esteem dalam konteks organisasi dengan tingkat stres kerja pada karyawan”.
Semakin tinggi self-esteem, maka semakin rendah tingkat stres kerja.
Sebaliknya semakin rendah self-esteem, maka semakin tinggi tingkat stres
kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penilitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2009).
Metode penelitian ini akan menggunakan metode korelasi, yaitu metode
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, yakni
sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain (Noor, 2011).
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi
2. Variabel Tergantung : Stres Kerja
C. Definisi Operasional
1. Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi
Self-esteem dalam konteks organisasi adalah keseluruhan evaluasi
seorang karyawan terhadap nilai keseluruhan diri yang merupakan hasil
interaksi antara seorang karyawan dengan lingkungan kerja serta
perlakuan orang lain terhadap dirinya. Self-esteem dalam konteks
organisasi akan diukur dengan menggunakan skala yang terinspirasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
skala Pierce, dkk (1989) sebanyak 10 aitem dengan menggunakan skala
likert 1 sampai 4. Semakin tinggi skor total yang diperoleh individu,
maka individu memiliki self-esteem tinggi. Sebaliknya semakin rendah
skor total yang diperoleh individu, maka individu memiliki self-esteem
rendah.
2. Stres Kerja
Stres kerja adalah ketidakseimbangan reaksi seorang karyawan
dalam menghadapi suatu kondisi yang muncul, dikarenakan adanya
berbagai tuntutan di tempat kerja, sehingga memberikan dampak bagi
karyawan baik secara fisik, psikologis maupun pada perilaku karyawan
individu.
Stres kerja akan diukur menggunakan skala stres kerja yang
disusun oleh peneliti. Skala stres kerja disusun berdasarkan tiga gejala
stres kerja dari Beehr dan Newman, yaitu gejala psikologis, gejala
fisiologis, dan gejala pada perilaku. Semakin tinggi skor total pada skala
stres kerja menunjukkan bahwa individu memiliki stres kerja tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala stres kerja
menunjukkan bahwa individu memiliki stres kerja yang rendah.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan laki-laki maupun
perempuan dari beberapa perusahaan. Penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling, teknik tersebut merupakan pengambilan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2014). Jenis sampling yang digunakan
adalah convenience sampling, pengambilan sampling tersebut dengan cara
subjek penelitian diambil karena kebetulan bertemu dengan peneliti dan
cocok dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan oleh peneliti
(Noor, 2011). Peneliti menggunakan beberapa karakteristik dalam
menentukan subjek penelitian. Pertama, Subjek penelitian merupakan
seorang karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan atau instansi.
Kedua, subjek penelitian merupakan karyawan yang telah bekerja minimal
1 tahun, dengan asumsi bahwa karyawan tersebut sudah mampu mengenali
budaya didalam organisasinya dan memiliki pengalaman yang cukup
terhadap tugas-tugas pekerjaan. Ketiga, subjek penelitian merupakan
karyawan yang memiliki rentang usia antara 20 – 40 tahun, yang termasuk
didalam kategori dewasa awal. Pada rentang usia dewasa awal tersebut
merupakan usia produktif. Selain itu, pada masa tersebut, individu mencapai
tahap pencapaian, yaitu menggunakan informasi yang dimiliki untuk
mengejar target, seperti karir (Schaie & Willis, 2000).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menyebarkan skala. Penyebaran skala akan dilakukan dengan cara bertemu
langsung dengan responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisikan skala
mengenai variabel yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Penyusunan skala self-esteem dalam penelitian ini terinpirasi dari skala
yang disusun oleh Pierce, dkk (1989) yang berjumlah 10 item. Alasan
peneliti mengacu pada skala dari Pierce, dkk (1989) karena skala tersebut
sudah diadaptasi di Asia dan memiliki realibilitas yang cukup tinggi.
Penelitian Fan (2008) menemukan reliabilitas sebesar 0.91 pada skala
Pierce, dkk (1989) dengan 111 karyawam tetap di Hongkong. Penelitian
pada 190 karyawan di Pakistan menunjukkan skala dari Pierce, dkk (1989)
memiliki nilai reliabilitas sebesar 0.91 (Shahbaz dan Shakeel, 2013).
Penelitian yang juga dilakukan oleh Ibarahin (2014) menunjukkan bahwa
Skala dari Pierce, dkk (1989) memiliki realiabilitas sebesar 0.91 dengan
subjek berjumlah 190 pada pegawai negeri dan swasta di Penang, Malaysia.
Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa realiabilitas pada skala
yang di susun oleh Pierce, dkk (1989) memiliki nilai reliabilitas yang baik.
Sedangkan Skala stres kerja merupakan skala yang dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan landasan teori yang dikemukakan oleh Beehr dan
Newman (dalam Waluyo, 2013). Peneliti akan menggunakan tiga indikator
stres kerja. Indikator tersebut terdiri dari gejala psikologi, gejala fisik dan
gejala prilaku. Skala stres kerja terdiri dari 48 aitem.
Metode penskalaan yang digunakan oleh peneliti untuk skala self-esteem
dalam konteks organisasi dan skala stres kerja adalah skala Likert. Skala
Likert berisi pernyataan-pernyataan, di mana subjek diminta untuk
menyatakan persetujuan-ketidaksetujuan pada kontinum terhadap
pernyataan-pernyataan yang disusun oleh peneliti (Supratiknya, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Peneliti memberikan empat pilihan jawaban yang terdiri dari empat respon,
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS). Peneliti hanya menggunakan 4 skala dalam penelitian ini,
dikarenakan peneliti ingin melihat kecenderungan subjek penelitian kearah
Sangat Setuju (SS) atau Sangat Tidak Setuju (STS). Jika terdapat jawaban
dengan kategori netral, maka kategori jawaban tersebut akan menghilangkan
banyak informasi dari subjek penelitian (Hadi, dalam Paramitasari 2011).
Selain itu, peneliti ingin menghindari adanya central tendency effect pada
subjek penelitian (Supratiknya, 2014).
Aitem pada kedua skala dalam penelitian ini berupa aitem favorable dan
unfavorable. Aitem favorable merupakan item yang berisi penryataan-
pernyataan yang jika subjek setuju dengan pernyataan yang ada, maka hal
tersebut menunjukkan sikap positif atau suka terhadap objek yang menjadi
sasaran perhatian (Anderson dalam Supratiknya, 2014). Sedangkan, aitem
unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang apabila subjek setuju, maka
hal tersebut menunjukkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang
menjadi sasaran perhatian (Anderson dalam Supratiknya, 2014).
1. Skala Self-Esteem dalam konteks organisasi
Skala self-esteem dalam konteks organisasi bertujuan untuk mengukur
tingkat self-esteem karyawan pada suatu organisasi. Penyusunan skala self-
esteem mengacu pada skala dari Pierce, dkk (1989) yang berjumlah 10
aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 1
Skala Self-Esteem Dalam Konteks Oraganisasi
No. Aitem
1. Saya selalu dianggap serius
2. Saya adalah orang yang dapat dipercaya
3. Saya dianggap penting diperusahaan
4. Saya dapat membawa perubahan
5. Saya merasa berharga
6. Saya suka menolong
7. Saya adalah orang yang diperhitungkan didalam
organisasi
8. Saya dapat bekerjasama
9. Orang-orang yakin dengan kinerja saya
10. Saya dapat bekerja secara efisien
Berikut tabel penilaian Skala Self-Esteem dalam konteks organisasi
Tabel 2
Penilain Skala Self-esteem Dalam Konteks Organisasi
Respon Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Skala Stres Kerja
Skala stres kerja bertujuan untuk mengukur tingkat stres yang dimiliki
oleh karyawan. Skala stres kerja akan disusun dengan menggunakan tiga
gejala dari Beehr & Newman yaitu gejala psikologis, gejala fisiologis, dan
gejala perilaku. Berikut tabel sebaran aitem Skala Stres Kerja:
Tabel 3
Sebaran aitem Skala Stres Kerja
Gejala Favorable Unfavorable Jumlah
Gejala Psikologis 5, 6, 13, 23, 27,
31, 40, 44
8, 12, 26, 30,
32, 37, 42, 48,
16 aitem
(33,33%)
Gejala Fisik 10, 15, 16, 19,
20, 29, 43, 46,
1, 4, 7, 9, 28,
33, 35, 45,
16 aitem
(33,33%)
Gejala perilaku 3, 21, 24, 25, 34,
39, 41, 47,
2, 11, 14, 17,
18, 22, 36, 38,
16 aitem
(33,33%)
Berikut tabel penilaian Skala Stres Kerja:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4
Penilaian Skala Stres Kerja
Respon Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 1 4
Setuju 2 3
Tidak Setuju 3 2
Sangat Tidak Setuju 4 1
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan suatu alat ukut
penelitian benar-benar mengukur apa yang akan diukur, atau dengan kata
lain validitas merupakan suatu akurasi dari suatu instrumen (Noor, 2011).
Jenis validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi. Evidensi terkait isi merupakan kesesuaian antara isi dan konstruk
yang akan diteliti (Supratiknya, 2014), dalam penelitian ini konstruk yang
akan diteliti adalah stres kerja dan self-esteem dalam konteks organisasi.
Pada Skala self-esteem dalam konteks organisasi peneliti terinpirasi
dari skala Pierce, dkk (1989) yang berjumlah 10 item. Proses validasi
aitem dilakukan dengan cara Expert Judgment yang dilakukan oleh dosen
pembimbing skripsi. Peneliti juga akan melakukan back-translation yang
dibantu oleh dosen pembimbing skripsi. Selain itu, back-translation juga
dibantu oleh seorang sarjana dari pendidikan Bahasa Inggris dan sarjana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Psikologi. Skala self-esteem dalam konteks organisasi diterjemahkan ke
dalam bahasa indonesia karena subjek yang akan digunakan peneliti
adalah karyawan lokal, selain itu agar tidak terjadi kesalah pahaman
terhadap pengertian dari skala self-esteem dalam konteks organisasi.
Skala stres kerja akan disusun oleh peneliti dengan menggunakan
tiga indikator yaitu, gejala psikologi, gejala fisik dan gejala perilaku.
Validasi item akan dilakukan oleh expert judgment yaitu dosen
pembimbing skripsi. Jumlah aitem yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 48 aitem.
2. Seleksi Item
Seleksi aitem bertujuan untuk memilih aitem-aitem yang akan
membentuk sebuah skala agar lebih homogen, sehingga memiliki daya
diskriminasi yang tinggi (Supratiknya, 2014). Seleksi aitem digunakan
dengan cara melakukan analisis kuantitatif terhadap parameter-parameter
aitem dengan menggunakan program SPSS. Daya diskriminasi aitem
yang baik apabila seluruh aitem tes berkorelasi positif dengan skor total
(Gregory dalam Supratiknya, 2014). Pada penelitian ini, kriteria korelasi
antar item total yang digunakan oleh peneliti sebesar rix ≥ 0,3, karena
pada umumnya daya beda dianggap memuaskan apabila mencapai angka
0,30. Jika dengan batasan tersebut jumlah aitem yang dibutuhkan tidak
tercukupi, maka dapat dipertimbangkan untuk untuk menurunkan batas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kriteria menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang dibutuhkan terpenuhi
(Azwar, 2009).
Peneliti melakukan uji coba skala pada tanggal 19 – 22 Juni 2016.
Peneliti menyebarkan kuesioner penelitian sebanyak 70 kuesioner,
namun yang kembali hanya 43 dan kuesioner yang dapat diolah datanya
hanya 40.
a. Skala Self-Esteem dalam konteks organisasi
Uji coba skala self-esteem dalam konteks organisasi terdiri dari 10
aitem dari skala yang telah disusun oleh Pierce, dkk (1989) menunjukkan
nilai reliabilitas sebesar 0,888. Hasil menunjukkan aitem-aitem pada
skala self-esteem dalam konteks organisasi memiliki nilai koefisien
korelasi dengan rentang nilai 0,438 – 0,793. Hal tersebut menunjukkan
bahwa keseluruhan aitem pada skala self-esteem dalam konteks
organisasi dinyatakan lolos seleksi.
b. Skala Stres Kerja
Uji coba Skala Stres Kerja terdiri dari 48 aitem yang meliputi 16
aitem pada gejala psikologis, 16 aitem pada gejala fisiologis, dan 16
aitem pada gejala perilaku. Pada skala stres kerja memiliki rentang
nilai rix -0,152 – 0,705. Hasil uji coba menunjukkan aitem-aitem yang
memiliki nilai rix < 0,30 berjumlah 14 aitem. Peneliti sengaja
menggugurkan 2 aitem pada aspek fisiologis, yaitu pada aitem nomer
1 dan aitem nomer 45. Selanjutnya, peneliti juga menggugurkan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
aspek pada aspek perilaku, yaitu pada aspek nomer 18 dan aitem
nomer 22 .Aitem yang sengaja digugurkan oleh peneliti merupakan
aitem-aitem dengan nilai rix terendah. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan nilai reliabiltas pada skala stres kerja.
Berikut tabel sebaran aitem Skala Stres Kerja :
Tabel 5
Sebaran Aitem Skala Stres Kerja Setelah Try Out
Aspek
No Aitem Total Favorable Unfavorable
Gejala Psikologis
5, 6, 13*, 23, 27,
31*, 40, 44*
8*, 12, 26*, 30,
32, 37, 42*, 48,
16 Aitem
Gejala Fisologis 10, 15, 16, 19,
20*, 29, 43, 46,
(1),(4), 7, 9, 28*,
33*, 35, 45*,
16 Aitem
Gejala Perilaku 3, 21*, 24, 25*,
34, 39, 41, 47,
2*, 11*, 14, 17,
(18), (22), 36, 38,
16 Aitem
Total 14 14 28 Keterangan:
* : Aitem yang gugur
( ) : Aitem yang digugurkan
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur
mampu dipercaya atau diandalkan (Noor, 2011). Artinya, apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
maka hasilnya tetap konsisten (Noor, 2011). Penelitian ini akan
menggunakan konsistensi internal Alpha Cronbach dalam menguji
reliabel atau tidak skala yang dibuat oleh peneliti. Konsisten internal,
yaitu konsistensi antar bagian-bagian dalam suatu tes (Klein dalam
Supratiknya, 2014). Koefisien konsisten internal minimun yang
dipandang memuaskan apabila r > 0,60 (Noor, 2011). Metode untuk
menguji reliabel tidaknya aitem-aitem pada skala penelitian ini dengan
menggunakan SPSS for windows versi 17.00. Menurut Sekaran (dalam
Priyatno, 2014) pengujian reliabilitas dengan menggunakan Alpha
Cronbach dikatakan kurang baik apabila r < 0,6, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan r ≥ 0,8 adalah baik.
Nilai reliabilitas pada skala self-esteem dalam konteks organisasi
adalah 0,888. Pada aitem skala self-esteem dalam konteks organisasi
tidak ada yang digugurkan karena tidak ada nilai aitem yang berada
dibawah nilai 0,30. Sedangkan nilai reliabitas pada skala stres kerja
sebelum dilakukan uji seleksi aitem adalah 0,902. Setelah dilakukan
seleksi aitem, nilai koefisien reliabilitas meningkat menjadi 0,924.
Setelah peneliti melakukan penguguran manual sebanyak 4 aitem,
koefisien reliabilitas meningkat menjadi 0,925.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diambil oleh peneliti berasal dari populasi dengan sebaran normal atau
tidak (Noor, 2011). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu teknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS.
Suatu alat ukur dapat dikatakan signifikan apabila α = 0,05 (Noor,
2011). Artinya, jika nilai p > 0,05, maka sampel yang digunakan oleh
peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Namun
sebaliknya, jika nilai p < 0,05, maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lainnya (Noor, 2011). Pada program SPSS,
peneliti akan menggunakan teknik Test for Linearity dengan taraf
signifikansi sebesar 0,05 untuk menguji linearitas pada kedua variabel.
Suatu variabel dapat dikatakan linear dengan variabel lainnya apabila
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan sebaliknya suatu dua
variabel tidak linier apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(Priyatno, 2014).
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini akan menggunakan analisis korelasi untuk menguji
hipotesis yang telah disusun oleh peneliti. Hal tersebut dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
penelitian ini ingin mencari hubungan antar variabel. Selain itu, analisis
korelasi mampu menyatakan derajat keeratan hubungan antar variabel
(Trihendradi, 2008). Apabila didapatkan hasil uji yang normal dan linear,
maka peneliti menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment.
Namun, jika hasil yang didapat tidak normal dan linear maka pengujian
korelasi akan dilakukan dengan menggunakan teknik Sperman Brown.
Kategorisasi koefisien korelasi yang digunakan menurut Sarwono
(2009), adalah:
Tabel 6
Kategorisasi Nilai Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0
0 – 0,25
0,25 – 0,5
0,5 – 0,75
0,75 – 0,99
1
Tidak Ada Korelasi
Korelasi Lemah
Korelasi Cukup
Korelasi Kuat
Korelasi Sangat Kuat
Korelasi Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 24 Juni 2016 sampai dengan 15 Juli
2016. Proses pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara bertemu dengan
subjek penelitian secara langsung. Peneliti menyebarkan skala penelitian di
daerah Sleman, Yogyakarta dan Karanggede, Boyolali. Peneliti menyebarkan
sebanyak 220 skala, namun yang kembali 161. Skala yang dapat diolah datanya
dan sesuai dengan kriteria penelitian sebanyak 131. Skala yang gugur
disebabkan subjek penelitian tidak mengisi dengan lengkap, serta beberapa
diantaranya usia subjek dibawah 20 tahun atau lebih dari 40 tahun.
B. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada suatu
instansi atau perusahaan baik laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia
antara 20 – 40 tahun dan sudah bekerja minimal 6 bulan pada instansi atau
perusahaan di tempat bekerja saat ini, berikut hasil data identitas subjek:
Tabel 7
Identitas Jenis Kelamin dan Lama Bekerja
Kriteria Jumlah Subjek Presentase
Jenis Kelamin Laki-laki 73 55,7%
Perempuan 58 44,3%
Total 131 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lama Bekerja 1 tahun – 3 tahun 84 64,1%
< 3 tahun 47 35,9%
Total 131 100%
Usia 20 tahun – 30 tahun 82 62,6%
31 tahun – 40 tahun 49 37,4%
Total 131 100%
Diketahui dari hasil yang telah diolah oleh peneliti bahwa jumlah jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah kelamin perempuan, yaitu
jenis kelamin laki-laki berjumlah 73 (55,7%), sedangkan jumlah jenis kelamin
perempuan berjumlah 58 (44,3%). Selain itu dilihat dari lama bekerja subjek,
peneliti mendapatkan sebanyak 85 subjek yang bekerja diantara kisaran 6 bulan
sampai 3 tahun dan sebanyak 46 subjek yang bekerja lebih dari 3 tahun. Pada
penelitian ini, peneliti mendapatkan subjek penelitian yang sesuai dengan
kriteria penelitian, yaitu pada dewasa awal. Peneliti mendapatkan jumlah
sebesar 82 subjek. untuk usia 20 tahun – 30 tahun, sedangkan pada usia 31
tahun – 40 tahun peneliti mendapatkan sebanyak 49 subjek.
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya
self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada subjek. Deskripsi
data dilakukan dengan cara mencari mean empiris dan mean teoritis.
Perhitungan pada mean teoritis dilakukan dengan cara perhitungan secara
manual yang bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata skor alat ukur
penelitian. Sedangkan, perhitungan mean empiris dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 17.00. Selain itu,
deskripsi data pada penelitian ini juga menggunakan uji one sample t-test yang
bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara mean
teoritis dengan mean empiris.
Tabel 8
Data Mean Teoritis dan Mean Empiris
Jenis
Skala N
Teoritis Empiris SD
Xmin Xmax Mean Xmin Xmax Mean
Self-
esteem 131 10 40 25 19 40 29,69 3,827
Stres
Kerja 131 30 120 75 39 91 65,97 9,184
Tabel 9
Hasil Uji One Sample t-test Self-esteem dalam konteks organisasi
One-Sample Test
Test Values = 25
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Self-
esteem
14.017 130 .000 4.687 4.03 5.35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 10
Hasil Uji One Sample t-test Stres Kerja
One-Sample Test
Test Values = 75
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Stres
Kerja -11.255 130 .000 -9.031 -10.62 -7.44
Berdasarkan tabel 8 dan tabel 9 diketahui bahwa nilai signifikansi pada
self-esteem dalam konteks organisasi sebesar 0,000 pada 131 subjek dengan
mean empiris sebesar 29,69 dan standar deviasi (SD) sebesar 3,827, sedangkan
mean teoritisnya sebesar 25. Hal tersebut menunjukkan bahwa mean empiris
pada skala self-esteem dalam konteks organisasi lebih tinggi dibandingkan
dengan mean teoritis, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek pada
penelitian ini memiliki kecenderungan self-esteem dalam konteks organisasi
yang tergolong tinggi.
Pada tabel 8 dan tabel 10 ditemukan nilai signifikansi pada stres kerja
sebesar 0,000 pada 131 subjek dengan mean empiris sebesar 65,97 dan standar
deviasi (SD) sebesar 9,184, sedangkan mean teoritis sebesar 75. Dapat
disimpulkan dari data yang telah ditemukan bahwa nilai mean empiris dari
skala stres kerja lebih rendah dibandingkan dengan mean teoritis, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dapat dikatakan bahwa subjek pada penelitian ini memiliki kecenderungan
tingkat stres kerja yang rendah.
D. HASIL PENELITIAN
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada
penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak. Suatu
data dikatakan normal apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar
dari 0,05 (p > 0,05). Sedangkan, data dikatakan tidak normal apabila nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Pada penelitian ini, uji
normalitas menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov dengan bantuan
program SPSS for windows versi 17.00. Teknik Kolmogrov Smirnov
bertujuan untuk membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap
distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang
sama, atau dengan kata lain uji ini bertujuan untuk mengetahui kenormalan
distribusi beberapa data (Siregar, 2013).
Berikut hasil uji normalitas Self-esteem dalam konteks organisasi
dan Stres Kerja :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 11
Hasil Uji Normalitas Self-esteem dan Stres Kerja
Test of Normality
Kolmorov-Smirnov* Saphiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Self-
esteem
.124 131 .000 .968 131 .004
Stres
Kerja
.078 131 .048 .987 131 .255
a. Lilliefors Significance Correction * This is a lower bound of the true significance
Berdarkan hasil tabel 11, diketahui bahwa nilai signifikansi skor
Self-esteem dan skor stres kerja masing-masing adalah 0,000 dan 0,048.
Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa data dalam penelitian ini tidak
normal karena memiliki nilai signisikansi lebih kecil dari 0,05.
Grafik 1
Histogram dan Kurva Variabel Self-esteem Dalam Konteks Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan grafik 1 menunjukkan bahwa kurva pada persebaran aitem
tidak sesuai dengan kurva normal, sehingga hal tersebut semakin
mempertegas bahwa sebaran data Self-esteem dalam konteks oraganisasi
tidak normal.
Grafik 2
Histogram dan Kurva Variabel Stres Kerja
Pada grafik 2 kurva persebaran aitem pada data stres kerja tidak
menunjukkan kurva normal. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa data
pada stres kerja memiliki sebaran aitem yang tidak normal
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas pada suatu
data, yaitu apakah dua variabel mempunya hubungan yang linier atau tidak.
Pada penelitian ini uji linieritas menggunakan Test for Linierity dengan
bantuan program SPSS for windows versi 17.00 dengan taraf signifikansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05) dan sebaliknya dua variabel tidak
mempunyai hubungan yang linier apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p
> 0,05).
Berikut hasi uji linieritas pada data Self-esteem dalam konteks
organisasi dan Stres Kerja :
Tabel 12
Hasil Uji Linieritas Self-esteem dalam konteks organisasi dan Stres Kerja
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Squares F Sig.
Self-
esteem * Stres
Kerja
Between
Groups
(Combined) 2427.123 20 121.356 1.564 .076
Linearity 1106.064 1 1106.064 14.252 .000
Deviation
from
Linierity
1321.058 19 69.529 .896 .896
Within
Groups
8536.755 110 77.607
Total 10963.878 130
Berdasarkan tabel 12 didapatkan nilai F sebesar 14.252 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel, yaitu variabel self-
esteem dalam konteks organisasi dengan variabel Stres Kerja.
Grafik 3
Scatterplot Hasil Uji Linieritas
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi, didapatkan hasil sebaran data yang tidak
normal dan linier, maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan
teknik korelasi Sperman Brown dengan bantuan program SPSS for windows
versi 17.00.
Berikut tabel hasil uji korelasi pada data self-esteem dalam konteks
organisasi dan stres kerja :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 13
Hasil Uji Korelasi Self-esteem dalam konteks organisasi dan Stres Kerja
Correlations
OBSE
Stres
Kerja
Spearman’s
rho
Self-
esteem
Correlation
Coefficient
1.000 -.304
Sig. (1-tailed) . .000
N 131 131
Stres
Kerja
Correlation
Coefficient
-.304** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 131 131
** Correlation is signidicant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil analisi berdasarkan tabel 13 menunjukkan koefisien korelasi
sebesar r = -0,304 dengan nilai signifikansi hitung p = 0,000 (p < 0,05),
sehingga hasil analisis menunjukkan bahwa self-esteem dalam konteks
organisasi dan stres kerja terdapat hubungan korelasi yang negatif dan
cukup kuat. Dengan demikian, semakin tinggi self-esteem dalam konteks
organisasi maka tingkat stres kerja pada karyawan semakin rendah dan
sebaliknya semakin rendah self-esteem dalam konteks organisasi maka
tingkat stres kerja pada karyawan semakin tinggi. Hasil tersebut dapat
membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3. Analisis Tambahan
Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis tambahan dengan
menggunakan teknik uji peringkat Mann-Whitney Test (uji U), teknik
tersebut bertujuan untuk menguji dua sampel yang indipendent dengan data
berjenis ordinal (Siregar, 2013) yang bertujuan untuk melihat perbedaan
antara self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Selain itu, analisis tambahan juga akan
dilakukan melihat perbedaan antara self-esteem dalam konteks organisasi
dan stres kerja pada masa kerja karyawan yang terbagi menjadi dua kategori
yaitu 1 tahun – 3 tahun dan masa kerja lebih dari 3 tahun.
Berikut hasil analisis tambahan pada self-esteem dalam konteks
organisasi dan stres kerja :
Tabel 14
Hasil Analisis Tambahan Self-esteem dalam konteks organisasi dengan Jenis Kelamin Laki-laki dan perempuan
Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Self-
esteem
Laki-laki 73 63.25 4617.50
Perempuan 58 69.46 4028.50
Total 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Test Statistic*
Self-esteem
Mann-Whitney U 1916.500
Wileoxon W 4617.500
Z -.935
Asymp Sig. (2-tailed) .350
a. Grouping Variabel : Jenis Kelamin
Tabel 15
Hasil Analisis Tambahan Stres Kerja dengan Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan
Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Stres
Kerja
Laki-laki 73 68.31 4987.50
Perempuan 58 63.08 3658.50
Total 131
Test Statistic*
Stres Kerja
Mann-Whitney U 1947.500
Wileoxon W 3658.500
Z -.786
Asymp Sig. (2-tailed) .432
a. Grouping Variabel : Jenis Kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pada tabel 14 diketahui bahwa hasil Uji U pada variabel self-esteem
dalam konteks organisasi memperoleh nilai p = 0,350 (p > 0,05). Hasil
tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
self-esteem yang dimiliki oleh jenis kelamin laki-laki dan self-esteem yang
dimiliki jenis kelamin perempuan. Sejalan dengan hasil yang telah
ditemukan pada Uji U variabel self-esteem, variabel stres kerja memperoleh
nilai p = 0,432 (p > 0,05), yang menunjukkan bahwa variabel stres kerja
tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin laki-laki
maupun jenis kelamin perempuan.
Tabel 16
Hasil Analisis Tambahan Self-esteem dalam konteks organisasi dengan Masa Kerja
Ranks
Masa Kerja N Mean Rank Sum of
Ranks
Self-
esteem
1 tahun – 3 tahun 84 66.50 5586.00
> 3 tahun 47 65.11 3060.00
Total 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Test Statistic*
OBSE
Mann-Whitney U 1932.000
Wileoxon W 3060.000
Z -.203
Asymp Sig. (2-tailed) .839
a. Grouping Variabel : Masa Kerja
Tabel 17
Hasil Analisis Tambahan Stres Kerja dengan Masa Kerja
Ranks
Masa Kerja N Mean Rank Sum of
Ranks
Stres
Kerja
1 tahun – 3 tahun 84 72.48 6088.50
> 3 tahun 47 54.41 2557.50
Total 131
Test Statistic*
Stres Kerja
Mann-Whitney U 1429.500
Wileoxon W 2557.500
Z -.2.615
Asymp Sig. (2-tailed) .009
a. Grouping Variabel : Masa kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 16 ditemukan hasil uji U pada variabel self-esteem
dalam konteks organisasi sebesar p = 0,839 (p > 0,05). Dapat disimpulkan
dari hasil yang telah ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara self-esteem dalam konteks organisasi terhadap masa kerja.
Sedangkan, hasil uji U pada variabel stres kerja sebesar p = 0,009 (p <
0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara stres kerja terhadap masa kerja.
E. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-esteem dalam
konteks organisasi dan stres kerja pada dewasa awal. Penelitian ini
menggunakan teknik Sperman dalam menguji hipotesis dikarenakan ditemukan
data tidak terdistribusi dengan normal namun linier. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa hasil koefisen korelasi antara self-esteem dalam
konteks organisasi dengan stres kerja sebesar r = -0,304 dengan nilai
signifikansi sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Korelasi antara self-esteem dalam
konteks organisasi dan stres kerja termasuk dalam kategori korelasi cukup kuat
karena berada dalam rentang 0,25 – 0,5 (Sarwono, 2009). Hasil tersebut
menyatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang cukup kuat dan signifikan
antara self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja. Dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi self-esteem dalam konteks oraganisasi, maka semakin
rendah tingkat stres kerja pada karyawan dewasa awal. Sebaliknya, semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
rendah self-esteem dalam konteks oraganisasi, maka semakin tinggi tingkat
stres kerja yang dialami karyawan pada dewasa awal. Hal ini membuktikan
bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian ini diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Tang dan Ibrahim (1998) pada 155 pekerja di Departmen of Mental Health dan
Mental Retardation di Southeadtern U.S dan 378 polisi dan personel militer di
Asia Tengah (Mesir dan Saudi Arabia), yang menemukan bahwa terdapat
korelasi yang negatif terhadap self-esteem dalam konteks organisasi dan stres
kerja. Hasil tersebut juga mendukung pernyataan Schultz dan Schultz (2006)
yang menyatakan bahwa karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organiasa rendah akan cenderung lebih mudah mengalami stres kerja
dibandingkan dengan karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organisasi tinggi. Hal tersebut disebabkan karyawan yang memiliki self-esteem
dalam konteks organisasi rendah cenderung lebih pasif dalam mengahadapi
stres kerja. Seseorang dengan self-esteem dalam konteks organisasi rendah
ketika dihadapkan pada kondisi yang tidak menyenangkan mereka cenderung
menyalahkan diri sendiri dan pasif dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan
serta tekanan lingkungan (Bernard, 1991).
Selain itu, karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organisasi rendah akan cenderung lebih rentan terhadap efek dari konflik peran
dan karyawan tersebut akan memiliki dukungan yang lebih rendah dari atasan
mereka, dibandingkan karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organisasi tinggi. Ganster dan Schaubroeck (dalam Glendon, Clarke, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Mckenna, 2006) juga menyatakan bahwa individu dengan self-esteem dalam
konteks organisasi rendah akan lebih reaktif dalam menghadapi kondisi yang
merugikan karena individu tersebut lebih merespon terhadap isyarat yang
berasal dari eskternal, mereka juga mengalami ketidakpastian mengenai apa
yang mereka pikirkan, cenderung selalu meminta persetujuan sosial dan lebih
kritis terhadap diri sendiri, sehingga mereka menggunakan strategi coping stres
yang lebih pasif.
Karyawan memiliki self-esteem dalam konteks oraganisasi yang tinggi,
cenderung memiliki pemikiran yang lebih positif terhadap dirinya,
dibandingkan dengan karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organisasi rendah, sehingga individu tersebut akan lebih mudah untuk
melakukan coping stres. Karyawan yang memiliki self-esteem dalam konteks
organisasi tinggi mampu mengahadapi stressor dengan baik dikarenakan
mereka cenderung lebih efektif, aktif dan asertif dalam menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan (Bernard, 1991). Selain itu, karyawan yang
memiliki self-esteem dalam kontek organisasi tinggi lebih mudah untuk
mengemukakan pendapat mereka, sehingga mampu menyampaikan apa yang
menjadi keresahan dan ketakutan mereka secara efektif (Santrock, 1998).
Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa nilai p = 0,432 (p > 0,05),
hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
stres kerja dengan jenis kelamin. Hasil tersebut bertolak belakang dengan
survey yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA)
mengenai stres dan jenis kelamin yang menyebutkan bahwa sekitar 65% pria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mampu mengelola stres dengan baik, dibandingkan dengan wanita yang hanya
sekitar 53% untuk mampu mengelola stres. Hal tersebut sejalan dengan
pernyataan Schultz dan Schultz (2006), yang menyatakan bahwa wanita lebih
banyak mengalami gejala stres, seperti sakit kepala, memiliki kecemasan
tinggi, depresi, gangguan tidur, dan gangguan makan dibandingkan dengan
pria, sehingga karyawan wanita memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi.
Hasil analisis tambahan lain yang ditemukan adalah tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara self-esteem yang dimiliki oleh jenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Hal tersebut diperkuat dengan hasil Uji U yang
memperoleh nilai p = 0,350 (p > 0,05). Selain itu, ditemukan juga dari hasil Uji
U bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara self-esteem dengan
masa kerja, yaitu dengan nilai p = 0,839 (p > 0,05). Namun, hasil lain
menunjukkan nilai p = 0,009 (p < 0,05), yang mempertegas bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara stres kerja dengan masa kerja. Hasil tersebut
bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadialis dan
Nugrohoseno (2014) yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan antara stres
kerja dengan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi Sperman’s Rho, hasil menunjukkan korelasi (r) sebesar -0,314
dengan taraf signifikansi (p) 0,000. Hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan,
bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu semakin
tinggi self-esteem dalam konteks organisasi, maka semakin rendah stres kerja
pada karyawan dewasa awal. Sebaliknya, semakin rendah self-esteem dalam
konteks organisasi, maka semakin tinggi stres kerja pada karyawan dewasa
awal.
Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan terhadap self-esteem (p = 0,350) dan Stres Kerja (p = 0,432) pada
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Selain itu, hasil analisis tambahan
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap self-esteem
( p = 0,839) pada masa kerja, namun terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap Stres Kerja pada masa kerja 1 tahun – 3 tahun dan lebih dari 3 tahun.
B. SARAN
1. Bagi Subjek Penelitian
Bagi karyawan khususnya pada dewasa awal untuk mampu lebih
mengenali diri lebih dalam dan mengenali gejala-gejala stres kerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dirasakan, sehingga mampu merefleksikan diri secara baik agar mampu
meminimalisir dampak negatif dari stres kerja.
2. Bagi Intansi atau Perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara
self-esteem dalam konteks organisasi dan stres kerja pada dewasa awal,
yaitu semakin tinggi nilai self-esteem dalam konteks organisasi pada diri
karyawan, maka semakin rendah tingkat stres kerja yang dirasakan oleh
karyawan. Hasil tersebut mampu membuktikan bahwa self-esteem dalam
konteks organasisasi memiliki peranan yang cukup penting bagi perusahaan.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan karyawan yang masih bekerja
antara 1 – 3 tahun memiliki mean rank sebesar 72,48, sedangkan karyawan
yang bekerja lebih dari 3 tahun memiliki mean rank sebesar 54,41. Hal
tersebut menyatakan bahwa tingkat stres kerja pada karyawan yang masih
bekerja antara 1 – 3 tahun memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi
dibandingkan dengan karyawan yang telah bekerja lebih dari 3 tahun.
Diharapkan instansi atau perusahaan dapat memberikan perhatian penuh
terhadap karyawan yang masih bekerja antara 1 – 3 tahun agar dapat
meminimalisir tingkat stres kerja yang mereka rasakan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan proses dan hasil penelitian, peneliti menyadari bahwa
terdapat kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa data yang diambil oleh peneliti tidak terdistribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
secara normal, hal tersebut menunjukkan bahwa data yang diambil oleh
peneliti tidak mewakili populasi. Data penelitian berdasarkan jenis
pekerjaan subjek yang didapatkan oleh peneliti bersifat heteregon, sehingga
hal tersebut mempengaruhi tingkat stres kerja yang dirasakan. Diharapkan
peneliti selanjutnya dapat mengambil sampel dengan cakupan yang lebih
luas dan fokus pada jenis pekerjaan tertentu saja, sehingga data penelitian
dapat merepresentasikan tingkat stres kerja yang lebih mewakili populasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Aamodt, Michael G. (2010). Industrial/Organizational Psychology An Applied Approach (sixth Edition). Nelson Education, Ltd. United States.
Afrizal, P. R., Musadieq, M. Al, Ruhana, I. (2014). Pengaruh Konflik Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja (Studi pada Karyawan PT. TASPEN (PERSERO) Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 8 No. 1.
Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baron, R. A., Byrne, D (1991). Social Psychology: Understanding Human Interraction (6th Edition). Boston. State University of New Work.
Brown, Duane, Associates. (2002). Career Choice And Development Forth Edition. Jhon Wiley & Sons Inc. San Francisco.
Buss, Arnold H. (2012). Pathways to Individuality: Evolution and Development of Personality Traits. American Psychological Association. United States of America.
Carson, K. D., Carson, P. P., Lanford, A. & Roe, C. W. (1997). The Effects of Organizational-Based Self-Esteem on Workplace Outcomes: An Examination of Emergency Medical Technicians. Public Personnel Management. 139-155.
Cooper, C. L.,Dewe, P. J., O’Driscoll, M. P., 2001. Organizational Stress (A Review and Critique of Theory, Research, and Application). Sage Publication Inc. United States of America.
Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self-esteem. San Francisco: Freeman.
Elloy, D., Patil, V. (2012). Exploring The Relationship Between Organization-Based Self-Esteem and Burnout: A Preliminary Analysis. International Journal of Business and Social Science. Vol. 3 No. 9.
Fan, Tang Lai. (2008). The Mediating Role of Organizational-Based Self Esteem in Training-Commitment Relationship. Thesis. Hong Kong Baptist University Libary.
Gardner, Donald G., Pierce, Jhon L. (2015). Organizational-Based Self-Esteem in Work Teams. Journal of Group Processes & Intergroup Relations. 1 – 5.
Gecas, V. (1982). The self concept. Annual Review of Sociology, 1-33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Glendon, A. Ian, C., Sharon G., Mckenna, E. F., (2006). Human Safety and Risk Management : Second Edition. Taylor & Francis Group. New York.
Haar, J. M., Brougham, D. (2011). Organizational-Based Self Esteem And Work Outcomes: A Within Country Comparison. Marsden Grant.
Harianto, F., Wiguna, P. A. Rakhmad, D. (2008). Pengaruh stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Pada Proyek Mall Yani Golf di Surabaya. Jurnal IPTEK. Vol. 11 No.3.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen personalia & Sumberdaya Manusia Cetakan ke-15. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Heatherton, T. F., & Wyland, C.L. (2003). Assessing self-esteem. Positive psychological assessment: A handbook of models and measures, 219-233.
Hidayati, R., Purwanto, Y., Yuwono, S. (2008). Kecerdasan Emosi, Stres Kerja, Dan Kinerja Karyawan. Jurnal Psikologi. Volume 2, No. 1.
http://portalhr.com/berita/tingkat-stress-karyawan-meningkat/. Diakses pada tanggal 1 November 2015.
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-kerja-menurut-para-ahli.html. Diakses pada tgl 22 September 2015.
http://www.tnol.co.id/psikologi-kesehatan/15984-penelitian-pekerja-indonesia-banyak-tertekan-dan-stres.html. Diakses pada tgl 16 Oktober 2016
http://www.mri-research-ind.com/berita-281-pekerjaan-menumpuk-tingkatkan-penderita-stres.html. Diakses pada tgl 16 Oktober 2016
http://life.viva.co.id/news/read/250909-survei-karyawan-muda-lebih-rentan-stres. Diakses pada tgl 16 Oktober 2016
Hui, C., Lee, C. (2000). Moderating Effects of Organizational-based Self-Esteem on Organizational Uncertainty: Employee Respomse Relationship. Journal of Management. Vol. 26 No. 2.
Jamal, Muhammad. (2011). Job Stress, Job Performance and Organizational Commitment in a Multinational Company: An Empirical Study in Two Countries. International Journal of Business and Social Science. Vol. 2 No. 20.
Ibrahim, Hazril Izwar. 2014. The Relationship Between Job Stress, Co-Worker Support and Organization-Based Self-Esteem; A Survey Across Different Occupations. International Refereed Research Journal. Vol. 5 No. 2.
Kanning, U. P., Hill, A. (2012). Organization-Based Self-Esteem Scale-Adaptation In An International Context. Journal of Business and Media Psychology. Issue 1, 13-21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Korman, A. K. (1967). Hypothesis of work behavior revisited and an extension. Academy of Management Review. 50-63
McAllister, Daniel J., Bigley, Gregory A. (2002). Work Context and The Definition Of Self: How Organizational Care Influences Organization-Based Self-Esteem. Academy of Management Journal. Vol. 45 No. 5.
Nadialis, E. C., Nugrohoseno, D. (2014). Hubungan Usia, Masa Kerja dan Beban Kerja dengan Stres Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 2.
Noor, Juliansyah. (2011). Metode Penelitian. Jakarta : Kencana Putra Utama.
Noviansyah, Zunaidah. (2011). Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.9 No. 18.
Orth, U., Trzeniewski, K. H., Robbins, R. W. (2010). Self-Esteem Development From Young Adulthood to Old Age: A Cohort-Sequential Longitudinal Study. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 98 No. 4.
Papalia, Diane E., Old, S. W., Feldman, R. D.. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan Edisi kesembilan). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Papalia, Diane E., Olds, S. W. (1986). Human Development. McGraw-Hill Book Company. United States.
Park, Jungwee. (2007). Work Stress and Job Performance. Perspective Statistic Canada. Catalogue no. 75-001-XIE.
Pierce, J. L., Gardner, D. G. (2004). Self-Esteem Within The Work and Organizational Context; A Review of The Organization Based Self-Esteem Literature. Journal Of Management. Vol 30. No.5
Pierce, J. L., Gardner, D. G., Cummings, L. L., Dunham, R. B., (1989). Organization-Based Self-Esteem: Construct Definition, Measurement, and Validation. Academy of Management Journal. Vol. 32 No. 3.
Priyatno, D. (2014). SPPS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Andi Offset. Yogyakarta.
Rae, A. (2008). Organizational Behavior Pearson International Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.
Riggio, Ronald E. (2009). Introduction To Industrial/Organization Psychology (Fifth Edition). Pearson Education Inc. New Jersey.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rivai, V. & Mulyadi, D. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Rajawali Pers. Jakarta.
Santrock, John W. (1995). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Santrock, Jhon W. (1995). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Santrock, Jhon W. (2014). Essentials of Life-Span Development (Third Edition). McGraw-Hill Education. New York.
Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah. Yogyakarta. ANDI
Schultz, D, Schultz, S. E.. (2006). Psychology and Work Today (Ninth Edition). Pearson Education Inc. United States.
Schultz, D., Schultz, S. E. (2010). Psychology and Work Today (Tenth Edition). Pearson Education Inc. United States.
Shahbaz, W., Shakeel, A. 2013. Role Ambiguity and Employee Organization Based Self Esteem: Moderating Effect of Workplace Spirituality. International Conference on Business Management. ISBN: 978-969-9368-07-3.
Srivastava, Dr R., Joshi, Dr. S. (2014). Relationship Between Self-concept and Self-esteem in Adolescents. International Journal Of Advanced Research. Vol 2 Issue 2, 36—43.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Susiyatri, A. (2004). Hubungan Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Karyawan. Skripsi. Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Tang, T. L. & Ibrahim, A. H. (1998). Antecedents of Organizational Citizenship Behaviour: Public Personnel in The United States and in The Middle East. Public Personnel Mannagement, 23, 127 – 134.
Waluyo, Minto. (2013). Psikologi Industri. Akademia Permata. Jakarta
Wardhani, M. D. (2009). Hubungan Antara Konformitas dan Harga diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wells, L. E., Marwell, G. (1976). Self-Esteem Its Conceptualization and Measurment. Sage Publication. Baverly Hills. London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Yungsiana, I., Widyarini, I., Silviandari, I. A. 2014. Pengaruh Psychological Capital dan Oragnizational-Based Self-Esteem Terhadap Work Engagement. Program Studi Psikologi Univesitas Brawijaya. Malang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 1
Skala Asli dari Pierce, dkk (1989)
No. Aitem
1. I am taken seriously
2. I am trusted
3. I am important
4. I can make a difference
5. I am valuable
6. I am helpful
7. I count around here
8. I am cooperative
9. There is faith in me
10. I am efficient
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 2
Skala Try Out
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh
Yunis Mega Saputri
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Yogyakarta, Juni 2016
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi
Dengan hormat,
Saya Yunis Mega Saputri mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Saya saat ini sedang mengadakan penelitian untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana. Saya bermaksud untuk memohon
bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk merelakan waktu dalam rangka mengisi
kuesioner penelitian ini.
Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan
menjadi 2 skala, yaitu Skala 1 dan Skala 2. Dalam merespon pernyataan-
pernyataan pada kuesioner tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisi dengan sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujur-jujurnya
sesuai dengan keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini dan semua
tanggapan yang diberikan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i akan sangat terjaga
kerahasiannya.
Demikian harapan saya. Atas kesediaan, bantuan, dan kerja sama yang
telah diberikan, saya mengucapkan terimakasih
Peneliti
Yunis Mega Saputri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*coret yang tidak perlu)
Lama bekerja di perusahaan sekarang :
Saya menyatakan kesediaan untuk menjadi responden dalam penelitian
ini. Saya juga menyatakan bahwa saya terlibat dengan sukarela tanpa adanya
unsur paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya memberikan ijin agar
jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah.
Menyetujui
(Paraf Tanpa Nama)
PETUNJUK PENGERJAAN
Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Skala I terdiri dari 48 aitem
dan Skala II terdiri dari 10 aitem. Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
rasakan dan alami di kehidupan kerja sehari-hari anda. Tidak ada jawaban benar
atau salah karena jawaban setiap pernyataan mencerminkan diri anda sendiri.
Anda diminta untuk memilih salah satu pernyataan-pernyataan yang
disajikan dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang paling
mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Pada setiap pernyataan, ada
empat pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut:
SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan
TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu bersemangat dalam
bekerja
X
Apabila anda ingin mengganti jawaban, Anda bisa memberikan tanda
sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Anda ganti. Kemudian berilah tanda
silan (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan atau kondisi Anda
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu bersemangat dalam
bekerja
X X
Selamat mengerjakan ^_^
Skala 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu dipandang serius
2. Saya adalah orang yang dapat
dipercaya
3. Saya dianggap penting
diperusahaan
4. Saya dapat membawa perubahan
5. Saya berharga
6. Saya suka menolong
7. Saya adalah orang yang
diperhitungkan didalam organisasi
8. Saya dapat bekerjasama
9. Orang-orang yakin dengan kinerja
saya
10. Saya dapat bekerja secara efisien
Skala 2
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya tidak pernah mengalami
gejala darah tinggi, seperti: pusing,
pandangan kabur, mimisan, sakit
pada kepala, kesemutan, sesak
nafas
2. Saya memilih untuk beristirahat,
daripada mengonsumsi obat-
obattan atau minum-minuman
beralkohol untuk menghilangkan
penat setelah seharian bekerja
3. Saya berkeinginan untuk pindah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pekerjaan lain
4. Saya tidak mengalami gangguan
perut meskipun deadline pekerjaan
sudah dekat
5. Saya menjadi kurang percaya diri
ketika mendapat teguran tentang
kinerja saya
6. Banyaknya pekerjaan yang harus
saya selesaikan membuat saya
frustasi
7. Saya merasa badan saya tetap
bugar meskipun banyak pekerjaan
yang harus saya kerjakan
8. Saya tetap merasa puas dalam
bekerja meskipun keadaan
perusahaan tidak sesuai dengan
harapan saya
9. Saya tidak mengalami kelelahan
secara fisik meskipun seharian
bekerja
10. Leher atau otot punggung saya
terasa kaku setelah seharian bekerja
11. Saya selalu masuk kerja meskipun
suasana kantor kurang
menyenangkan
12. Saya tidak merasa tertekan
meskipun saya harus lembur untuk
menyelesaikan pekerjaan
13. Saya merasa cemas tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dengan baik
14. Saya akan segera menyelesaikan
pekerjaan, meskipun deadline
masih lama
15. Saya sulit tidur ketika banyak
pekerjaan yang harus saya
selesaikan
16. Denyut jantung saya meningkat
ketika ada pekerjaan yang tidak
beres
17. Saya mampu mengendalikan
amarah ketika ada pekerjaan yang
tidak beres ditempat kerja
18. Saya dapat bekerja secara cepat
dan efisien
19. Saya sering merasakan sakit kepala
selama bekerja
20 Saya merasa sesak nafas ketika
tugas-tugas pekerjaan tidak
kunjung selesai
21. Kebiasaan makan saya berubah
ketika banyak pekerjaan yang harus
saya selesaikan
22. Saya tetap menjalin komunikasi
dengan rekan kerja meskipun tugas
kantor menumpuk
23. Saya sulit berkonsentrasi ketika
harus menyelesaikan beberapa
pekerjaan secara bersamaan
24. Saya sering melakukan kesalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ketika harus menyelesaikan
beberapa pekerjaan secara
bersamaan
25. Saya sering mengonsumsi obat-
obattan atau minum-minuman
beralkohol untuk menghilangkan
penat setelah seharian bekerja
26. Saya tetap merasa tenang,
meskipun tugas pekerjaan sudah
mendekati deadline
27. Saya merasa tertekan dengan
tanggung jawab yang diberikan
oleh perusahaan
28. Pola tidur saya tetap normal,
meskipun banyak pekerjaan
ditempat kerja yang harus saya
selesaikan
29. Mengerjakan pekerjaan yang sulit
membuat perut saya terasa mulas
30. Tuntutan tugas yang memberatkan
justru membuat saya bersemangat
untuk segera menyelesaikannya
31. Saya enggan menceritakan masalah
saya karena banyak teman kantor
yang tidak mendukung saya
32. Saya tetap mampu berkonsentrasi
meskipun harus menyelesaikan
beberapa tugas kantor secara
bersamaan
33. Setelah saya selesai bekerja leher
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
atau otot punggung saya tidak
terasa kaku
34. Saya sering menunda untuk
menyelesaikan tugas kantor
walaupun deadline sudah dekat
35. Denyut jantung saya tetap normal,
meskipun saya harus menentukan
keputusan ditempat kerja
36. kebiasaan makan saya tetap normal
meskipun banyak pekerjaan yang
harus saya selesaikan
37. Saya tetap percaya diri meskipun
mendapat teguran atau kritikan atas
kinerja saya
38. Saya tidak berkeinginan untuk
pindah pekerjaan lain
39. Saya menjadi mudah marah ketika
bekerja
40. Saya cepat merasa bosan ketika
bekerja dikantor
41. Saya sering merasa enggan untuk
berangkat kerja
42. Saya merasa keberadaan saya
diterima dengan baik diperusahaan
43. Saya cepat merasa lelah sewaktu
bekerja
44. Saya merasa kerja keras saya tidak
sebanding dengan apa yang saya
dapatkan
45. Saya tidak mengalami gangguan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pernafasan meskipun banyak
pekerjaan yang harus saya
selesaikan
46. Saya sering merasa kurang sehat
ketika banyak pekerjaan yang
mendekati deadline
47. Ketika banyak tugas pekerjaan
yang harus saya selesaikan, saya
menjadi jarang berkomunikasi
dengan rekan kerja lainnya
48. Saya merasa senang meskipun
harus lembur untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan
Terimakasih ^_^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 3
RELIABILITAS SKALA SELF-ESTEEM DALAM KONTEKS
ORGANISASI
Hasil Realibitas OBSE
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 26.93 18.994 .438 .889
Aitem2 26.30 17.856 .622 .878
Aitem3 26.60 17.169 .721 .870
Aitem4 26.60 17.682 .542 .884
Aitem5 26.38 16.856 .702 .872
Aitem6 26.13 18.215 .624 .878
Aitem7 26.50 16.359 .793 .864
Aitem8 26.05 18.767 .519 .884
Aitem9 26.38 16.804 .757 .867
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 26.93 18.994 .438 .889
Aitem2 26.30 17.856 .622 .878
Aitem3 26.60 17.169 .721 .870
Aitem4 26.60 17.682 .542 .884
Aitem5 26.38 16.856 .702 .872
Aitem6 26.13 18.215 .624 .878
Aitem7 26.50 16.359 .793 .864
Aitem8 26.05 18.767 .519 .884
Aitem9 26.38 16.804 .757 .867
Aitem10 26.30 18.574 .522 .884
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 4
RELIABILITAS DAN SELEKSI AITEM SKALA STRES KERJA
Hasil Realibilitas Stres Kerja Sebelum Seleksi Aitem
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.902 48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 106.05 167.792 .332 .901
Aitem2 106.60 173.579 .192 .902
Aitem3 105.85 165.362 .526 .898
Aitem4 105.90 170.503 .334 .901
Aitem5 105.70 167.856 .468 .899
Aitem6 105.90 162.759 .705 .896
Aitem7 105.75 167.679 .485 .899
Aitem8 105.55 174.203 .129 .903
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Aitem9 105.48 170.871 .324 .901
Aitem10 105.43 169.789 .395 .900
Aitem11 106.15 173.515 .216 .902
Aitem12 105.88 167.240 .629 .898
Aitem13 105.07 176.379 .005 .905
Aitem14 106.02 168.076 .533 .898
Aitem15 105.50 169.179 .323 .901
Aitem16 105.30 167.344 .486 .899
Aitem17 105.95 171.895 .382 .900
Aitem18 106.07 172.584 .329 .901
Aitem19 106.15 169.669 .536 .899
Aitem20 106.05 174.613 .098 .904
Aitem21 105.18 174.302 .110 .904
Aitem22 106.18 171.994 .381 .900
Aitem23 105.40 161.887 .661 .896
Aitem24 105.77 166.794 .541 .898
Aitem25 106.48 179.128 -.152 .906
Aitem26 105.52 172.820 .172 .903
Aitem27 106.00 166.923 .635 .897
Aitem28 105.65 172.336 .207 .903
Aitem29 105.93 169.353 .383 .900
Aitem30 106.00 169.026 .458 .899
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Aitem31 105.93 177.610 -.062 .905
Aitem32 105.82 167.020 .620 .898
Aitem33 105.50 173.487 .201 .902
Aitem34 106.07 170.020 .406 .900
Aitem35 105.63 171.061 .386 .900
Aitem36 105.55 169.536 .422 .900
Aitem37 105.85 170.849 .455 .900
Aitem38 105.85 170.285 .412 .900
Aitem39 106.07 166.994 .599 .898
Aitem40 105.98 165.358 .596 .897
Aitem41 106.15 165.823 .653 .897
Aitem42 106.13 173.394 .235 .902
Aitem43 106.05 167.228 .660 .897
Aitem44 105.85 170.541 .321 .901
Aitem45 106.00 172.462 .268 .901
Aitem46 106.02 167.358 .627 .898
Aitem47 105.95 169.638 .463 .899
Aitem48 105.85 166.900 .593 .898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil Realibilitas Skala Stres Kerja Setelah Seleksi Aitem
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.925 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 65.9000 110.913 .500 .923
VAR00005 65.7500 111.885 .513 .923
VAR00006 65.9500 107.433 .768 .919
VAR00007 65.8000 113.190 .430 .924
VAR00009 65.5250 114.974 .326 .925
VAR00010 65.4750 114.615 .359 .925
VAR00012 65.9250 112.635 .581 .922
VAR00014 66.0750 112.994 .513 .923
VAR00015 65.5500 112.408 .390 .925
VAR00016 65.3500 111.054 .558 .922
VAR00017 66.0000 115.692 .400 .924
VAR00019 66.2000 114.472 .497 .923
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
VAR00023 65.4500 106.921 .704 .920
VAR00024 65.8250 112.866 .457 .923
VAR00027 66.0500 111.741 .640 .921
VAR00029 65.9750 114.384 .341 .925
VAR00030 66.0500 113.331 .471 .923
VAR00032 65.8750 111.856 .621 .921
VAR00034 66.1250 113.343 .481 .923
VAR00035 65.6750 115.610 .349 .925
VAR00036 65.6000 114.246 .397 .924
VAR00037 65.9000 114.451 .510 .923
VAR00038 65.9000 114.195 .440 .924
VAR00039 66.1250 111.292 .643 .921
VAR00040 66.0250 109.769 .646 .921
VAR00041 66.2000 110.010 .721 .920
VAR00043 66.1000 112.451 .625 .921
VAR00046 66.0750 111.148 .713 .920
VAR00047 66.0000 113.949 .468 .923
VAR00048 65.9000 111.118 .644 .921
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 5
SKALA FINAL
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh
Yunis Mega Saputri
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2016
Yogyakarta, Juni 2016
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
Yang turut berpartisipasi
Dengan hormat,
Saya Yunis Mega Saputri mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Saya saat ini sedang mengadakan penelitian untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana. Saya bermaksud untuk memohon
bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk merelakan waktu dalam rangka mengisi
kuesioner penelitian ini.
Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan
menjadi 2 skala, yaitu Skala 1 dan Skala 2. Dalam merespon pernyataan-
pernyataan pada kuesioner tersebut, saya sangat berharap Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
untuk mengisi dengan sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujur-jujurnya
sesuai dengan keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i dalam kehidupan kerja sehari-hari.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini dan semua
tanggapan yang diberikan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i akan sangat terjaga
kerahasiannya.
Demikian harapan saya. Atas kesediaan, bantuan, dan kerja sama yang
telah diberikan, saya mengucapkan terimakasih
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Yunis Mega Saputri
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Inisial :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*coret yang tidak perlu)
Lama bekerja di perusahaan sekarang :
Saya menyatakan kesediaan untuk menjadi responden dalam penelitian
ini. Saya juga menyatakan bahwa saya terlibat dengan sukarela tanpa adanya
unsur paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya memberikan ijin agar
jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk penelitian ilmiah.
Menyetujui
(Paraf Tanpa Nama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PETUNJUK PENGERJAAN
Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Skala I terdiri dari 48 aitem
dan Skala II terdiri dari 10 aitem. Isilah skala berikut sesuai dengan apa yang anda
rasakan dan alami di kehidupan kerja sehari-hari anda. Tidak ada jawaban benar
atau salah karena jawaban setiap pernyataan mencerminkan diri anda sendiri.
Anda diminta untuk memilih salah satu pernyataan-pernyataan yang
disajikan dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang paling
mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Pada setiap pernyataan, ada
empat pilihan jawaban yang tersedia sebagai berikut:
SS : Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan
S : Bila Anda Setuju dengan pernyataan
TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu bersemangat dalam
bekerja
X
Apabila anda ingin mengganti jawaban, Anda bisa memberikan tanda
sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Anda ganti. Kemudian berilah tanda
silan (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan atau kondisi Anda
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu bersemangat dalam
bekerja
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Selamat mengerjakan ^_^
Skala 1
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya selalu dipandang serius
2. Saya adalah orang yang dapat
dipercaya
3. Saya dianggap penting
diperusahaan
4. Saya dapat membawa perubahan
5. Saya berharga
6. Saya suka menolong
7. Saya adalah orang yang
diperhitungkan didalam organisasi
8. Saya dapat bekerjasama
9. Orang-orang yakin dengan kinerja
saya
10. Saya dapat bekerja secara efisien
Skala 2
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya berkeinginan untuk pindah
pekerjaan lain
2. Saya menjadi kurang percaya diri
ketika mendapat teguran tentang
kinerja saya
3. Banyaknya pekerjaan yang harus
saya selesaikan membuat saya
frustasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Saya merasa badan saya tetap
bugar meskipun banyak pekerjaan
yang harus saya kerjakan
5. Saya tidak mengalami kelelahan
secara fisik meskipun seharian
bekerja
6. Leher atau otot punggung saya
terasa kaku setelah seharian bekerja
7. Saya tidak merasa tertekan
meskipun saya harus lembur untuk
menyelesaikan pekerjaan
8. Saya akan segera menyelesaikan
pekerjaan, meskipun deadline
masih lama
9. Saya sulit tidur ketika banyak
pekerjaan yang harus saya
selesaikan
10. Denyut jantung saya meningkat
ketika ada pekerjaan yang tidak
beres
11. Saya mampu mengendalikan
amarah ketika ada pekerjaan yang
tidak beres ditempat kerja
12. Saya sering merasakan sakit kepala
selama bekerja
13. Saya sulit berkonsentrasi ketika
harus menyelesaikan beberapa
pekerjaan secara bersamaan
14. Saya sering melakukan kesalah
ketika harus menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
beberapa pekerjaan secara
bersamaan
15. Saya merasa tertekan dengan
tanggung jawab yang diberikan
oleh perusahaan
16. Mengerjakan pekerjaan yang sulit
membuat perut saya terasa mulas
17. Tuntutan tugas yang memberatkan
justru membuat saya bersemangat
untuk segera menyelesaikannya
18. Saya tetap mampu berkonsentrasi
meskipun harus menyelesaikan
beberapa pekerjaan secara
bersamaan
19. Saya sering menunda untuk
menyelesaikan pekerjaan walaupun
deadline sudah dekat
20 Denyut jantung saya tetap normal,
meskipun saya harus menentukan
keputusan ditempat kerja
21. kebiasaan makan saya tetap normal
meskipun banyak pekerjaan yang
harus saya selesaikan
22. Saya tetap percaya diri meskipun
mendapat teguran atau kritikan atas
kinerja saya
23. Saya tidak berkeinginan untuk
pindah pekerjaan lain
24. Saya menjadi mudah marah ketika
bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
25. Saya cepat merasa bosan ketika
bekerja
26. Saya sering merasa enggan untuk
berangkat kerja
27. Saya cepat merasa lelah sewaktu
bekerja
28. Saya sering merasa kurang sehat
ketika banyak pekerjaan yang
mendekati deadline
29. Ketika banyak tugas pekerjaan
yang harus saya selesaikan, saya
menjadi jarang berkomunikasi
dengan rekan kerja lainnya
30. Saya merasa senang meskipun
harus lembur untuk menyelesaikan
pekerjaan
Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan
Terimakasih ^_^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 6
HASIL UJI BEDA MEAN ONE SAMPLE T-TEST
1. Hasil Uji Beda Mean OBSE
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
OBSE 131 29.69 3.827 .334
One-Sample Test
Test Value = 25
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
OBSE 14.017 130 .000 4.687 4.03 5.35
2. Hasil Uji Beda Mean Stres Kerja
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
StresKerja 131 65.97 9.184 .802
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
One-Sample Test
Test Value = 75
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
StresKerja -11.255 130 .000 -9.031 -10.62 -7.44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 7
HASIL UJI NORMALITAS DAN UJI LINIERITAS SKALA SELF-
ESTEEM DALAM KONTEKS ORGANISASI DAN STRES KERJA
1. Hasil Uji Normalitas Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dan Stres Kerja
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
OBSE .124 131 .000 .968 131 .004
StresKerja .078 131 .048 .987 131 .255
a. Lilliefors Significance Correction
Histogram Self-esteem Dalam Konteks Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Histogram Stres Kerja
2. Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df
StresKerja * Self-
esteem
Between Groups (Combined) 2427.123 20
Linearity 1106.064 1
Deviation from
Linearity
1321.058 19
Within Groups 8536.755 110
Total 10963.878 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ANOVA Table
Mean Square F
StresKerja *
OBSE
Between Groups (Combined) 121.356 1.564
Linearity 1106.064 14.252
Deviation from Linearity 69.529 .896
Within Groups 77.607
ANOVA Table
Sig.
StresKerja *
OBSE
Between Groups (Combined) .075
Linearity .000
Deviation from Linearity .589
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
StresKerja * OBSE -.318 .101 .471 .221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 8
HASIL UJI HIPOTESIS
Hasil Uji Korelasi antara Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dan Stres Kerja
Correlations
OBSE StresKerja
Spearman's rho Self-esteem Correlation Coefficient 1.000 -.304**
Sig. (1-tailed) . .000
N 131 131
StresKerja Correlation Coefficient -.304** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 131 131
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN 9
HASIL ANALISIS TAMBAHAN
1. Hasil Uji-U antara Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dengan Jenis
Kelamin
Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
OBSE Laki-laki 73 63.25 4617.50
Perempuan 58 69.46 4028.50
Total 131
Test Statisticsa
OBSE
Mann-Whitney U 1916.500
Wilcoxon W 4617.500
Z -.935
Asymp. Sig. (2-tailed) .350
a. Grouping Variable: JenisKelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Hasil Uji-U antara Stres Kerja dengan Jenis Kelamin
Ranks
JenisKelamin N Mean Rank Sum of Ranks
Stres
Kerja
Laki-laki 73 68.32 4987.50
Perempuan 58 63.08 3658.50
Total 131
Test Statisticsa
StresKerja
Mann-Whitney U 1947.500
Wilcoxon W 3658.500
Z -.786
Asymp. Sig. (2-tailed) .432
a. Grouping Variable: JenisKelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Hasil Uji-U antara Self-esteem Dalam Konteks Organisasi dengan Masa Kerja
Ranks
Lama
Bekerja N Mean Rank Sum of Ranks
OBSE 6 bln – 3 thn 84 66.50 5586.00
>3 tahun 47 65.11 3060.00
Total 131
Test Statisticsa
OBSE
Mann-Whitney U 1932.000
Wilcoxon W 3060.000
Z -.203
Asymp. Sig. (2-tailed) .839
a. Grouping Variable: LamaBekerja
4. Hasil Uji-U antara Stres Kerja dengan Masa Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Ranks
Lama
Bekerja N Mean Rank Sum of Ranks
Stres Kerja 6 bln – 3 thn 84 72.48 6088.50
>3 tahun 47 54.41 2557.50
Total 131
Test Statisticsa
StresKerja
Mann-Whitney U 1429.500
Wilcoxon W 2557.500
Z -2.615
Asymp. Sig. (2-tailed) .009
a. Grouping Variable: LamaBekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI