HUBUNGAN POLIMORFISME GEN INTERLEUKIN-10-1082G/A …...RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari tahun...
Transcript of HUBUNGAN POLIMORFISME GEN INTERLEUKIN-10-1082G/A …...RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari tahun...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
HUBUNGAN POLIMORFISME GEN INTERLEUKIN-10-1082G/A
DENGAN KETULIAN AKIBAT OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA
PENDERITA MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Biomedik
Oleh
Dramora Nepy Asmara
S501208043
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan anugerah-Nya sehingga tesis yang berjudul “Hubungan
Polimorfisme Gen Interleukin-10-1082G/A Dengan Ketulian Akibat Obat
Anti Tuberkulosis Penderita Multi Drug Resistant Tuberculosis” ini dapat
diselesaikan sebagai bagian persyaratan akhir Program Pendidikan Dokter
Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan dalam menyelesaikan pendidikan dan tesis
ini selain dari berkat anugerah Tuhan Yang Maha Esa, tentunya tidak lepas dari
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari para guru, keluarga, teman sejawat
residen paru, karyawan medis dan non medis, serta para pasien selama penulis
menjalani pendidikan.
Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. MS
Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, MPd
Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Prof. Dr. A.A. Subiyanto, dr., MS
Selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, FISR
Guru besar program studi PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai
penguji tesis. Penulis mengucapkan terimakasih telah memberikan
bimbingan, memberikan ilmu dan pengetahuan selama menjalani pendidikan
dan sebagai pengujitelah memberikan petunjuk, bimbingan, saran,
kemudahan, dukungan, dan kritik yang membangun dalam menyelesaikan
penelitian ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v
5. Dr. Harsini, dr., Sp.P(K), FISR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pembimbing I yang
telah memberikan petunjuk, bimbingan, saran, kemudahan, dukungan, dan
kritik yang membangun dalam menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih
atas ilmu dan pengetahuan yang telah beliau berikan kepada penulis dalam
menjalani pendidikan di bagian Pulmonologi.
6. Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), FISR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pembimbing II
yang telah dengan penuh kesabaran dalam memberikan petunjuk, bimbingan,
saran, kemudahan, dukungan, dan kritik yang membangun dalam
menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih atas ilmu dan pengetahuan yang
telah beliau berikan kepada penulis dalam menjalani pendidikan dbagian
Pulmonologi.
7. Hadi Sudrajad, Sp.THT-KL(K), Msi.Med
Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau sebagai pembimbing III
yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, saran, kemudahan, dukungan,
dan kritik yang membangun dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), FISR
Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan motivasi dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis
ini. Terimakasih atas bimbingan dan motivasi kepada penulis selama
menjalani pendidikan dibagian Pulmonologi.
9. Ana Rima Setijadi, dr., Sp.P(K), FISR
Ketua Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
motivasi dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih atas
bimbingan dan motivasi kepada penulis selama menjalani pendidikan
dibagian Pulmonologi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
10. Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P(K) FISR
Penulis mengucapkan terimakasih telah memberikan bimbingan dengan
penuh kesabaran serta memberikan ilmu dan pengetahuan selama menjalani
pendidikan.
11. Dr. Hadi Subroto, Sp.P(K),MARS
Penulis mengucapkan terimakasih atas nasihat dan saran beliau terhadap
kemajuan ilmu Pulmonologi dan telah memberikan bimbingan selama
menjalani pendidikan.
12. Jatu Aphridasari, dr., Sp.P(K), FISR
Penulis mengucapkan terimakasih kepada beliau sebagai pengajar dibagian
Pulmonologi yang selalu memberikan ilmu-ilmu terbaru dan membimbing
selama menjalani pendidikan
13. Farih Raharjo, dr., Sp.P, M.Kes
Penulis mengucapkan terimakasih kepada beliau sebagai pengajar dibagian
Pulmonologi yang telah membimbing selama menjalani pendidikan.
14. Dewi Nurul Makhabah, dr., Sp.P, M.Kes
Penulis mengucapkan terimakasih kepada beliau sebagai pengajar dibagian
Pulmonologi yang telah membimbing selama menjalani pendidikan.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur RSU Dr. Moewardi Surakarta
2. Direktur Pasca Sarjana UNS Surakarta
3. Dekan Fakultas Kedokteran UNS Surakarta
4. Kepala Bagian Bedah RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
5. Kepala Bagian Penyakit Dalam RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
6. Kepala Bagian Radiologi RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
7. Kepala Bagian Kardiologi RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
8. Kepala Bagian Kesehatan Anak RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
9. Kepala Bagian Anestesi RSU Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
10. Kepala Instalasi Gawat Darurat RSU Dr. Moewardi Surakarta
11. Direktur Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Ngawen Salatiga
12. Direktur Rumah Sakit Umum Sragen
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii
13. Kepala BALKESMAS Semarang
14. Kepala BALKESMAS Ambarawa
15. Kepala BALKESMAS Pati
16. Kepala BALKESMAS Magelang
Beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama
penulis mengikuti tugas pendidikan.
Penghargaan, penghormatan, dan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya
penulis sampaikan kepada ayahanda tercinta Untung Soetarto dan ibunda tercinta
Indragini serta mama haji yang tidak henti-hentinya mendukung dalam doa, dan
pengorbanan yang tiada tara dan tak terhingga kepada ananda, sehingga membawa
ananda sampai pada titik ini. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada istri tercinta Rachmi fatmawati dengan penuh cinta, kesabaran,
dukungan, dan doa kepada kakanda hingga dapat menyelesaikan pendidikan.
Dukungan yang sangat besar juga diberikan oleh jagoan-jagoan kecilku yang
gagah R. Rama Fadra Asmara dan R. Bima Nefa Bintang Asmara yang selama
papi pendidikan selalu menjadi penyemangat saat papi merasa lelah dan lemah.
Rasa hormat dan terimakasih penulis sampaikan kepada senior yang telah
lebih dulu menyelesaikan pendidikan dan seluruh rekan PPDS Pulmonologi dan
Kedokteran Respirasi FK UNS/RS Dr. Moewardi Surakarta, terutama kepada
“UNTHULERS JULI’12 (Ari, Umar, Artrien, Ida, Hendras, Ita, Sisca) terima
kasih atas perjuangan bersama jatuh bangun dalam upaya mencapai cita-cita demi
masa depan yang lebih baik.
Penghargaan dan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pasien,
semua rekan perawat poli paru (Bu Krisni, Pak Ranto, Mas Sigit), poli paru MDR
(Mas Andre, Pak Tri, mas Dinding), poli TB-DOTS (Pak Kuswanto), serta rekan
kerja di SMF paru (Mas Waluyo, Mas Arif, Mbak Yamti, Mbak Anita, Mbak
Nanda, Mba Dea), juga kepada Mas Harnoko atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf dan sangat mengharapkan
saran serta kritik dalam rangka perbaikan penulisan tesis ini. Semoga dengan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
dengan rahmat dan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas ilmu dan
pengalaman yang penulis miliki dapat bermanfaat bagi sesama.
Surakarta, 9 September 2017
Penulis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix
Dramora Nepy Asmara, 2017. Tesis. Hubungan Polimorfisme Gen Interleukin-
10-1082G/A Dengan Ketulian Akibat Obat Anti Tuberkulosis Penderita
Multi Drug Resistant Tuberculosis. Supervisor I: Dr. Harsini, dr., Sp.P(K), FISR,
II: Dr. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), FISR, III: Hadi Sudrajad, dr.,
Sp.THT-KL(K), Msi.Med. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga,
Program Pascasarjanana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
RINGKASAN
HUBUNGAN POLIMORFISME GEN INTERLEUKIN-10-1082G/A
DENGAN KETULIAN AKIBAT OBAT ANTI TUBERKULOSIS
PENDERITA MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS
Dramora Nepy Asmara
Pendahuluan: Permasalahan penanggulanan tuberkulosis (TB) semakin
kompleks dengan adanya resistensi kuman MTb terhadap OAT yang disebut
MDR-TB.Polimorfisme gen IL-10-1082G/A berhubungan dengan sekresi
interleukin 10 (IL-10) sebagai sitokin anti-inflamasi turut berperan dalam
patogenesis infeksi MDR-TB. Tatalaksana MDR-TB menggunakan obat anti TB
(OAT) aminoglikosida menimbulkan efek ototoksisitas sehingga terjadi ketulian.
Peran protektif IL-10 dari genotip IL-10-1082G/A terhadap ketulian akibat OAT
kanamisin masih menjadi kontroversi.
Metode: Studi kohort retrospektif pada penderita MDR-TB yang berobat di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari tahun 2011-2015.
Hasil: Subjek penelitian 81 penderita MDR-TB dengan polimorfisme genotip IL-
10-1082G/A. Proporsi polimorfisme genotip IL-10-1082G/A genotip AA 9,9%,
GG 4,9%, dan GA 69%. Penderita MDR-TB dalam terapi OAT kanamisin yang
mengalami ketulian 55,5% dengan p=0.899 tidak bermakna secara statistik.
Derajat audiometri telinga kanan p=0,375 sedangkan telinga kiri p=0,416
menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna dengan polimorfisme genotip IL-
10-1082G/A. Rerata onset ketulian ketiga kelompok polimorfisme yaitu
2,51±2,88 bulan setelah mendapatkan injeksi aminoglikosida tidak bermakna
secara statistik p=0,758 dengan polimorfisme genotip IL-10-1082G/A.
Polimorfisme genotip GA (55,1%) cenderung mengalami ototoksisitas lebih
rendah dibandingkan genotip AA (62,5%). Genotip GA menunjukkan efek
protektif terhadap ketulian dibanding genotip lain.
Kesimpulan: Polimorfisme genotip IL-10-1082G/A tidak berhubungan dengan
proteksi terhadap ketulian akibat injeksi kanamisin pada tatalaksana MDR-TB.
Derajat audiometri dan onset ketulian tidak berhubungan dengan polimorfisme
genotip IL-10-1082G/A. Genotip GA menunjukan efek protektif terhadap ketulian
dibanding genotip lain.
Kata kunci: MDR-TB, polimorfisme genotip IL-10-1082G/A, ketulian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
Dramora Nepy Asmara, 2017. Thesis. The Association Of Interleukin-10-
1082G/A Genes Polymorfism With Hearing Loss In Pulmonary Multidrugs
Resistant-Tuberculosis Patients. . 1st Supervisor: DR. Dr. Harsini, Sp.P(K),
FISR. 2nd
Supervisor: DR. Dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P(K), FISR. 3rd
Supervisor: Dr. Hadi Sudrajad, Sp.THT-KL(K), Msi.Med. Master Program in
Family Medicine, Postgraduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.
ABSTRACT
THE ASSOCIATION OF INTERLEUKIN-10-1082G/A GENES
POLYMORFISM WITH HEARING LOSS IN PULMONARY
MULTIDRUGS RESISTANT-TUBERCULOSIS PATIENTS
Dramora Nepy Asmara
Introduction: Problems of tuberculosis (TB) eradication were increased with the
presence of Mycobacterium tuberculosis (MTb) resistance to anti-TB drugs called
MDR-TB. Genotype IL-10-1082G/A polymorphisms associated with the secretion
of interleukin 10 (IL-10) as an anti-inflammatory cytokine play important role in
the pathogenesis of MDR-TB infection. Management of MDR-TB using OAT
kanamycin cause the effects of ototoxicity resulting in deafness. The IL-10
protective role of IL-10-1082G/A genotype against deafness due to kanamycin
remains controversial.
Methods: Observational studies of cohort retrospective analysis of patients with
MDR-TB treated at RSUD Dr. Moewardi Surakarta in 2011-2015.
Results: There were 81 subjects MDR-TB patients with genotype IL-10-1082G/A
polymorphism. The proportion of IL-10-1082G/A paired allele genotypes were
AA 9.9%, GG 4.9%, and GA 69%. Patients with MDR-TB with kanamycin
therapy who experienced deafness were 55.5% with p=0.899 did not statistically
significant. The degree of right ear audiometry p=0.375 whereas the left ear
p=0.416 shows no significant association with IL-10-1082G/A genotype
polymorphism. The mean onset of deafness of the three groups of polymorphisms
was 2.51 ± 2.88 months after injection obtaining a statistically insignificant
p=0.758 with IL-10-1082G/A genotype polymorphism. Polymorphisms in the GA
genotype (55.1%) tend to had lower ototoxicity than the AA genotype (62.5%).
GA genotype showed protective effect against deafness compared to other
genotypes.
Conclusions: IL-10-1082G/A genotype polymorphisms were not associated with
protection against deafness of OAT kanamycin in the treatment of MDR-TB. The
degrees of audiometry and onset of deafness were not associated with IL-10-
1082G/A genotype polymorphisms. GA genotype showed a protective effect
against deafness compared to other genotypes.
Keywords: MDR-TB, polymorphism, genotype IL-10-1082G/A, deafness
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 3
C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................................. 3
1.Tujuan umum ................................................................................................ 3
2.Tujuan khusus ............................................................................................... 3
D. MANFAAT PENELITIAN.............................................................................. 3
1. Manfaat keilmuan ........................................................................................ 3
2. Manfaat praktis ............................................................................................ 4
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................. 5
A. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5
IMUNOPATOGENESIS MDR-TB ................................................................ 6
PENATALAKSANAAN PEDOMAN MDR TB TERBARU ...................... 11
EFEK SAMPING OAT MDR ....................................................................... 13
KETULIAN ................................................................................................... 16
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
AMINOGLIKOSIDA KAPREOMISIN DAN KANAMISIN ...................... 17
PATOGENESIS KETULIAN ....................................................................... 20
INTERLEUKIN-10 ....................................................................................... 21
PERAN IL-10 PADA KETULIAN ............................................................... 23
GENETIKA KETULIAN AKIBAT AMINOGLIKOSIDA.......................... 29
POLIMORFISME GEN IL-10 TERHADAP KETULIAN ........................... 32
B. KERANGKA TEORI .................................................................................. 36
C. KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................... 39
D. HIPOTESIS .................................................................................................. 41
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 42
A. RANCANGAN PENELITIAN ................................................................... 42
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .................................................. 42
C. POPULASI PENELITIAN ......................................................................... 42
D. PEMILIHAN SAMPEL .............................................................................. 43
E. BESAR SAMPEL ......................................................................................... 43
F. KRITERIA INKLUSI, EKSKLUSI DAN DROPOUT ............................ 43
Kriteria Inklusi: .............................................................................................. 43
Kriteria Ekslusi : ............................................................................................ 43
Kriteria drop out: ........................................................................................... 43
G. VARIABEL PENELITIAN ......................................................................... 44
H. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN ....................... 44
I. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA ..................................................... 44
J. INSTRUMEN DAN TEKNIK PENELITIAN ........................................... 45
K. ETIKA PENELITIAN ................................................................................. 47
L. ANALISIS DATA ........................................................................................ 47
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
M. ALUR PENELITIAN .................................................................................. 48
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 49
A. HASIL ........................................................................................................... 49
1. Karakteristik dasar sampel ......................................................................... 49
2. Hubungan Polimorfisme Gen Interleukin-10-1082G/A dengan Ketulian . 50
3. Hubungan Polimorfisme Gen Interleukin-10-1082G/A dengan Onset
Ketulian .......................................................................................................... 51
B. PEMBAHASAN ........................................................................................... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
Lampiran 1 .......................................................................................................... 63
Lampiran 2 .......................................................................................................... 64
Lampiran 3 .......................................................................................................... 67
Lampiran 4 .......................................................................................................... 69
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Remodelling dinding sel Mycobacterium tuberculosis ......................... 8
Gambar 2. Patogenesis infeksi TB ........................................................................ 10
Gambar 3. Proporsi penderita mengalami efek samping akibat aminoglikosida. . 14
Gambar 4. Struktur molekul kanamisin. ............................................................... 18
Gambar 5. Struktur molekul kapreomisin. ............................................................ 19
Gambar 6. Kerusakan sel rambut koklea akibat pelepasan IFNγ mencit defisiensi
IL-10. ..................................................................................................................... 24
Gambar 7. Ekspresi IL-10 pada fibrosit koklea. .................................................. 27
Gambar 8. Pemeriksaan genetik mutasi gen SNHL ............................................. 31
Gambar 9. Struktur HLA pada kromosom 6. ........................................................ 34
Gambar 10. Kerangka teori ................................................................................... 38
Gambar 11. Kerangka konseptual ......................................................................... 41
Gambar 12. Alur penelitian ................................................................................... 48
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Golongan OAT MDR-TB ....................................................................... 12
Tabel 2. Derajat frekuensi ketulian ....................................................................... 16
Tabel 3. Karakteristik Dasar Sampel Penelitian ................................................... 50
Tabel 4. Hubungan Polimorfisme Gen IL-10-1082G/A dengan Ketulian ............ 51
Tabel 5. Hubungan Polimorfisme Gen IL-10-1082G/A dengan Onset Ketulian.. 51
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvi
DAFTAR SINGKATAN
(CD)-4+ : cluster differentiation 4
µg/ml : mikrogram per mililiter
18s : 18S rRNA
Ag : antigen
AHL : acute hearing loss
AM : alveolar macrophages
Am : amikasin
AN : auditory nerve
APC : antigen-presenting cells
aphC : alkyl hydroperoxide reductase
ASHA : The American Speech-Language-Hearing Association
Bdq : bedaquilin
BTA : basil tahan asam
Cfz : klofazimin
CHL : conductive hearing loss
Cm : kapreomisin
Cs : sikloserin
dB : desi Bell
Dlm : delamanid
DM : diabetes melitus
DNA : deoxyribonucleic acid
DOTS : Directly Observed Treatment Short Course
E : etambutol
EBV : Epsteinn-Barr Virus
Eto : etionamid
Gfx : gatifloxacin
H : isoniazid
HIV : human immunodefisiency virus
HLA : human leukocyte antigen
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
HMOX1 : hemoxygenase-1
HRV : human rhinovirus
HSP-70 : heat shock protein 70
Hz : Hertz
IBD : inflammatory bowel disease
IFN-γ : interferon-gamma
Ig : imunoglobulin
IGRA : interferon-gamma release assay
IL : interleukin
IL-10R : reseptor IL-10
inhA : inhibin alpha subunit
Ipm : imipenem
ISTC : International Standard for TB Care
katG : catalaseperoxidase
KHz : kilo Hertz
Km : kanamisin
KP : Koch Pulmonum
LAM : lipoarabinomannan
Lfx : levofloxacin
LM : lipomannan
LPS : lipopolisakarida
Lzd : linezolid
mAB : monoklonal antibodi
mAGP : mycolyl arabinogalactan-peptidoglycan
Man-LAM : mannose-capped lipoarabinomannan
MAPK : mitogen activated protein kinase
MCP-1 : monocyte chemotactic protein-1
Mfx : moxifloxacin
mg/kgBB : miligram per kilogram berat badan
MHC : major histocompatibility complex
Mpm : meropenem
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xviii
mRNA : mesengger ribonucleic acid
MTb : Mycobacterium tuberculosis
MTPTRO : Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat
MTX : metothrexate
N. VIII : nervus vestibulo-cochlearis
NFκβ : nuclear factor κβ
NK : natural killer
NRF2 : nuclear derived factor eritroid 2
NTHi : intratympanic injection of live NTHi
OAT : obat anti TB
OC : otic capsule
OMA : otitis media akut
OW : oval window
oxyR : oxidative stress regulator
PAS : asam para-amino salisilat
PCR : polymerase chain reaction
PIM : phosphalidylmyo-inositol mannosided
PMDT : Programatic Management of Drug resitant TB
PMN : polimorfonuklear
Pto : protionamid
R : rifampisin
RFLP : restriction fragment length polymorphism
RNA : ribonucleic acid
RNS : reactive nitrogen species
RO : resiten obat
ROS : reactive oxygen species
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RSV : respiratory syncytial virus
RT PCR : real time polimerase chain reaction
RW : round window
S : streptomisin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
SD : standar deviasi
SLE : Systemic Lupus Eritematosus
SLF : spiral ligament fibrocytes
SNHL : sensory neural hearing loss
ST : skala timpani
SV : skala vestibuli
TAK : tim ahli klinis
TB : Tuberkulosis
MDR-TB TB : multi drug resistant
TB-XDR : extensively drug resistant TB
TCD : sel T cluster differentiation
Th1 : T helper-1
Th2 : T helper 2
TLR : toll like receptor
TNF-α : tumor necrosis factor-alpha
Trd : terizidon
Treg : sel T regulator
TST : tuberculin skin test
WHO : World Health Organization
WT : wild-type
Z : pirazinamid
α/β : alpha/beta