HUBUNGAN PERHATIAN IBU BERKARIER TERHADAP...
Transcript of HUBUNGAN PERHATIAN IBU BERKARIER TERHADAP...
1
HUBUNGAN PERHATIAN IBU BERKARIER
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
(Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair)
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M /1430 H
OLEHABKORIAH102017023971
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul : “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap Hasil
Belajar Matematika” yang disusun oleh Abkoriah, Nomor Induk Mahasiswa
102017023971, Jurusan Pendidikan Matematika. telah melalui bimbingan
dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasyah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Fakultas.
Jakarta, 20 Januari
2009
Yang Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Afidah Mas’ud Dr.A. Kadir, M.PdNIP :150 228 775 NIP: 150 265 632
3
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: “Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Terhadap HasilBelajar Matematika” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasyah pada tanggal 26 Oktober 2009 di hadapan dewan penguji. Karenaitu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang PendidikanMatematika.
Jakarta, 26 Oktober 2009
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan
Maifalinda Fatra, M.PdNIP : 19700528199603 2 002 ……………………. …………………..
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Otong Suhyanto, M.SiNIP : 150 293 239 …………………….. …………………Penguji I
Maifalinda Fatra, M.PdNIP : 19700528199603 2 002 …………………….. …………………
Penguji II
Abdul Muin, M.PdNIP : 19751201200604 1 003…………………… …………………
Mengetahui:Dekan,
Prof. Dr.H. Dede Rosyada, MANIP :1957100 5198703 1 003
4
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Abkoriah
NIM : 102017023971
Jurusan / Semester : Pendidikan Metematika
Angkatan Tahun : 2002
Alamat : Jl. Menjangan IV RT 001/03 Pondok Ranji Ciputat Timur
Tangerang Selatan Banten
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN PERHATIAN IBU
BERKARIER TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA”
Adalah benar hasil karya sendiri dibawahg bimbingan dosen :
Nama : Dra. Afidah Mas’ud
NIP : 150 228 775
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Alamat : Taman Kedaung Jl.Melati No. 14 Blok D No 5/18
Pamulang
Dan
Nama : Dr. A. Kadir, M.Pd
NIP : 150 265 632
Dosen Jurusan : Pendidikan Matematika
Alamat : Vila pamulang Blok DH 4 No 22 Pamulang
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima konsekwensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya
sendiri.
Jakarta, 20 Januari 2009Yang menyatakan
(Abkoriah )
5
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah perhatian ibu berkarier (X) dan variabel
terikatnya adalah hasil belajar matematika (Y). penelitian ini dilakukan di
Mts. Jam’iyyatul Khair Ciputat pada tahun ajaran 2006/2007. Metode
pelitian ini adalah survei dengan teknik korelasi subjek penelitian
berjumlah 38 siswa, teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik
random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala perhatian ibu
berkarier dan skala hasil bealajar matematika. Data dianalisis dengan
menggunakan korelasi
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif
antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika atau makin
tinggi perhatian ibu berkarier makin baik pula hasil belajar matematika
siswa dan sebaliknya. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil
belajar matematika siswa dapat ditingkatkan melalui perbaikan perhatian
ibu berkarier.
6
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Penguasa alam semesta atas ridho dan kenikmatan lahir dan batin
yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman.
Penulis dalam menyelesikan skripsi ini banyak mendapat kesulitan dan
hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan serta masukan-masukan positif
atas karya ilmiah ini semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
sekaligus Dosen Penasihat Akademik.
4. Ibu Dra Afidah Mas’ud, Dosen Pembimbing I yang secara sabar dan ikhlas
memberikan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga selesainya
skripsi ini.
7
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan
serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga
ilmu bapak dan ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT, amin.
7. Bapak Drs. Maman Sukirman, selaku Kepala Sekolah Mts. Jam’iyyatul
Khair Ciputat Timur yang telah membantu dan memberikan kesempatan
melaksanakan penelitian ini.
8. Kepada Pimpinan dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan dan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang telah
memberikan fasilitas kepada penulis untuk menelaah serta meminjamkan
sumber literatur yang diperlukan.
9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, ayahanda Busro dan ibunda Sati
yang tak henti-hentinya mendoakanku, selalu sabar dan limpahan kasih
sayangnya dan memberikan dukungan moril serta materil. Hanya Allah
SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang
terbaik untuk kalian.
10. Kakaku Sofiah dan adik-adikku (Adah, Mamay, Siska, Fadlah, Fahmi)
yang selalu memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis.
11. Suamiku tercinta (Abdul Kholik S.Pd.I) yang tak henti-hentinya
mendo’akanku, selalu sabar dan limpahan kasih sayangnya, memberikan
dukungan moril dan materil hanya Allah SWT yang dapat membalasnya.
8
12. Anakku tercinta (Siti Humaerotul Bariyah) yang selalu memberikan
senyuman manis sebagai penghibur dikala kesepian, ketenangan dikala
susah, semoga menjadi anak yang shalihah amin.
13. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2002, Iis, Kokom, Alfi, Ipat,
Endang, Sule, Anjan, Khaeriah, Elawati dan teman-teman mahasiswi yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berjuang keras melewati
hari-hari kuliah yang penuh suka duka.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, mudah-
mudahan bantuan, bimbingan, arahan dan do’a yang telah diberikan menjadi amal
shalih dan diterima oleh Allah SWT serta mendapat balasan yang berlipat ganda,
Amin. Semoga karya tulis ini bisa bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan umumnya. Wassalam.
Jakarta, Januari 2009
Penulis
9
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................ i
Kata Pengantar..................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................. v
Daftar Tabel......................................................................................... vii
Daftar Gambar ..................................................................................... x
Daftar Lampiran .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 8
A. Landasan Teori......................................................................... 8
1. Pengertian Matematika ....................................................... 8
2. Pengertian Belajar .............................................................. 10
3. Hasil Belajar....................................................................... 12
4. Tipe-Tipe Hasil Belajar ...................................................... 14
5. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 18
B. Perhatian ibu berkarier ............................................................. 21
1.Pengertian Perhatian.............................................................. 21
2. Pengertian ibu berkarier........................................................ 22
3. Perhatian ibu berkarier.......................................................... 25
4. Ciri-Ciri Ibu Berkarier .......................................................... 27
5. Faktor-Faktor Penyebab Ibu Berkarier ................................ 28
6. Nilai Karier Bagi Seorang Ibu .............................................. 30
7. Problematika Ibu Berkarier................................................... 31
C. Kerangka Berfikir.................................................................... 32
D. Hipotesis penelitian ................................................................. 34
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 35
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 35
B. Populasi Dan sampel Penelitian................................................ 35
C. Metode penelitian..................................................................... 35
D. Instrumen Penelitian................................................................. 36
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 47
F. Teknik Analisa Data................................................................. 48
G. Hipotesis Statistik..................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................... 52
A. Deskripsi Data.......................................................................... 52
B. Analisis Data............................................................................ 57
1. Uji Normalitas.................................................................... 57
2. Uji linearitas....................................................................... 57
C. Pengujian Hipotesis.................................................................. 59
BAB V KESIMPULAN dan SARAN ................................................. 61
A. Kesimpulan .............................................................................. 61
B. Saran........................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 63
LAMPIRAN ........................................................................................ 66
11
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan Product Momen ............... . 38Tabel 2 Validitas Instrument Tes Matematika ................................................................. 41Tabel 3 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal........................................................... 45Tabel 4 Daya Pembeda Soal ........................................................................................... 46Tabel 5 Teknik Pengumpulan Data Untuk Setiap Variabel .............................................. 47Tabel 6 Skor Perhatian Ibu Berkarier .............................................................................. 53Tabel 7 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Perhatian Ibu Berkarier........................ 54Tabel 8 Skor Tes Matematika ......................................................................................... 55Tabel 9 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Tes Matematika ................................... 57Tabel 10 Anava Regresi ................................................................................................. 59Tabel 11 Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas................. 66Tabel 12 Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier DenganProduct Momen .............................................................................................................. . 71Tabel 13 Perhitungan validitas Instrumen Perhatian Ibu Berkarier setelah drop(yang valid) .................................................................................................................... 72Tabel 14 Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Angket Perhatian IbuBerkarier......................................................................................................................... 73Tabel 15 Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas ................ 75Tabel 16 Cuplikan Kurikulum Matematika Mts ............................................................. 85Tabel 17 Reliabilitas Instrument Tes Matematika ........................................................... 86Tabel 18 Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas............................. 95Tabel 19 Pengujian Instrument Penelitian Matematika .................................................... 96Tabel 20 Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier ........................................ 99Tabel 21 Perhitungan Uji Normalitas Tes Matematika .................................................... 100Tabel 22 Hasil Pengamatan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil BelajarMatematika..................................................................................................................... 103Tabel 23 Rekapitulasi Data Nilai Siswa .......................................................................... 105Tabel 24 Nilai- Nilai r Product Moment.......................................................................... 106Tabel 25 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ..................................................................... 107
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Polygon Dan Histogram Instrument Perhatian Ibu Berkarier................................... 53
Gambar 2 : Polygon Dan Histogram Instrument Tes Matematika ............................................. 56
Gambar 3 : Diagram Pancar Hubungan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil
Belajar Matematika.................................................................................................................. 58
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas .................. 66Lampiran 2 : Angket Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas........................................ 68Lampiran 3 : Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan
Product Moment.................................................................................................. 71Lampiran 4: Perhitungan validitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier setelah drop
(yang valid) ......................................................................................................... 72Lampiran 5: Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier ...................... 73Lampiran 6 : Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier ............................... 74Lampiran 7: Kisi-Kisi Instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas .................... 75Lampiran 8: Angket Instrument Perhatian Ibu Berkarier sesudah Uji Validitas ....................... 77Lampiran 9: Tes Matematika Sebelum Uji Validitas ............................................................... 80Lampiran 10: Cuplikan Kurikulum Matematika Mts kelas VII ................................................. 85Lampiran 11:Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika ................................ 86Lampiran 12: Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika ......................................... 87Lampiran 13: Tes Matematika Sesudah Uji Validitas .............................................................. 88Lampiran 14: Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas ............................. 92Lampiran 15: Pengujian Instrument Penelitian Matematika ..................................................... 93Lampiran 16: Perhitungan Interval Perhatian Ibu Berkarier ..................................................... 94Lampiran 17: Perhitungan Interval Tes Matematika ................................................................ 95Lampiran 18: Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier .......................................... 96Lampiran 19: Perhitungan Uji Normalitas Tes Matematika ..................................................... 97Lampiran 20: Penentuan Persamaan Regresi ........................................................................... 98Lampiran 21: Perhitungan Uji linearitas regresi ...................................................................... 99Lampiran 22: Tabel Rekapitulasi Data Nilai Siswa ................................................................. 102Lampiran 23: Perhitungan Koefesien Korelasi ....................................................................... 103Lampiran 24: Perhitungan Koefesien Determinasi ................................................................... 104Lampiran 25: Kunci Jawaban Instrument Tes Matematika ...................................................... 105Lampiran 26: Nilai- nilai r Product Moment ........................................................................... 106Lampiran 27: Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ...................................................................... 107Lampiran 28: Daftar Luas Distribusi Normal Standar .............................................................. 108Lampiran 29: Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F ........................................................... 109Lampiran 30: Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi X2.......................................................... 113Lampiran 31: Surat Bimbingan Skripsi ................................................................................... 114Lampiran 32: Surat Keterangan Penelitian .............................................................................. 115
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu agenda penting nasional dalam
rangka penciptaan dan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas
yang terus menerus dilaksanakan. Dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan nasional perlu dilakukan pembenahan dalam unsur yang terkait
dengan pendidikan, di antaranya penyediaan buku-buku pelajaran, sarana
dan prasarana, pembinaan tenaga guru yang profesional, serta perbaikan
kurikulum sekolah.
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud
membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan
untuk menjadi manusia. Ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika
ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga bukan menjadi pohon
jambu.
Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia mengandung
banyak asfek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya sangat
kompleks itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk
menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan
yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda
yang satu dari yang lainnya. Perbedaan tersebut.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena
proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan
sistemik dan karena berlangsung semua situasi kondisi.
15
Sabda Rasulullah SAW:
اطلبواالعلم ولو بسني فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم
) والبيهقىابن عدى رواه (
Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di Negeri Cina, dan
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam” (H.R Ibnu
‘Adiy dan Baihaqi)
Proses belajar mengajar adalah aspek dari lingkungan sekolah yang
terorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar
terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan turut menentukan
dan lingkungan itu turut membantu kegiatan belajar mengajar. Lingkungan
belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para
siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai
tujuan yang diharapkan. Proses belajar mengajar akan memperoleh
kesuksesan apabila guru yang mengajar adalah orang yang benar-benar
mampu dalam melaksanakan tugasnya, baik dari segi ilmu atau
kemampuan yang dimiliki maupun kharisma yang dimiliki oleh guru
tersebut.
Untuk meningkatkan kehidupannya, manusia akan selalu berusaha
untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru, usaha tersebut kita
sebut pendidikan.
Mencermati kondisi di era sekarang ini, khususnya di abad dua
puluh satu manusia sedang mengalami tantangan hidup yang semakin
kompleks, sehingga manusia dituntut untuk lebih kreatif dan inisiatif untuk
melakukan perubahan menuju perbaikan yang sebelumnya yang telah
16
dilakukan. Penigkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan rangkaian
upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat indonesia
seluruhnya, yaitu mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan
maupun sebagai sumberdaya pembangunan. Penekananya adalah pada
harkat, martabat, hak dan kewajiban manusia. Hak tersebut tercermin
dalam nilai-nilai yang terkandung dalam diri manusia, baik etika, estetika
maupun logika. Hal yang akan menjadi fokus masalah atau objek
penelitian adalah tentang budaya keilmuan ibu dengan segala dimensi dan
indikasinya yang akan dijabarkan dalam bab berikutnya.
Salah satu dari tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia
yang ingin mencerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan
diselenggarakannya pendidikan yang saat ini umumnya berbentuk sebagai
lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar.
Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa itulah pendidikan nasional
yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan dalam UU
Sisdiknas (UUSPN) Bab II pasal 3, disebutkan bahwa : “Pendidikan
nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa-bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangannya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan
yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.1
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu
mewujudkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, serta
mampu menciptakan program pendidikan yang dapat meningkatkan
prestasi para peserta didik. Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama
dan utama tak kalah pentingnya berperan untuk mencetak generasi yang
berkualitas. Generasi yang berkualitas dalam keimanannya mau pun
1 UU RI. NO 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas (System Pendidikan Nasional).(Bandung :Citra Umbara)h.7
17
intelektualnya didukung oleh kehidupan keluarga yang berjalan dengan
baik dan harmonis.
Lembaga pendidikan yang ada untuk merealisasikan tujuan
pendidikan nasional tersebut merupakan tumpuan dan harapan orang tua,
siswa diharapkan memperoleh pengetahuan keterampilan, sikap dan sifat-
sifat kepribadian utama. Sebagai sarana pengembangan karier.
Peningkatan status sosial dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.2
“Sering kali kedua orang tua bekerja sehari penuh, akibatnya para guru
menggantikan fungsi seorang ibu. Jelaslah bahwa pengganti ibu tersebut
tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan emosional dan kejiwaan anak-
anak. Hampir setiap anak-anak memiliki potensi yang tak terbatas, mereka
membutuhkan kasih sayang, perlindungan dan bimbingan dari seorang
ibu.3
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena
proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambung sistemik
dan karena berlangsung semua situasi kondisi sistematis oleh karena
proses pendidikan melalui tahap-tahap bersinambungan dan sistemik oleh
karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan
yang saling mengisi.4 rapor yang diberikan oleh guru merupakan suatu hal
yang dituju dan ingin dicapai oleh orang tua dan lembaga pendidikan di
mana anak tersebut belajar bahkan hal itu juga merupakan suatu yang
ingin dicapai dan diketahui oleh siswa itu sendiri.
Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang
sudah dewasa, dan bagi mereka yang sudah atas usaha sendiri. Kedua-
duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Bayi yang baru lahir
2 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,1998).
3 Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, (Jakarta : CV.Firdaus 1992). Cet. Ke-1, h. 22
4 Umar Tirta harja , pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT.Rineka Cipta 2000). h.34
18
kepribadiannya belum terbentuk, belum pempunyai warna dan corak
kepribadian yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu
pribadi. Untuk menjadi suatu pribadi perlu mendapat bimbingan, latihan-
latihan dan pengalaman melalui bergaul dengan lingkungannya, khususnya
dengan lingkungan pendidikan.
Banyak faktor yang dijadikan tolok ukur keberhasilan. Pendidikan
dapat dikatakan berhasil salah satunya dengan melihat hasil belajarnya di
sekolah baik atau buruk, yang bisa diketahui melalui hasil belajar siswa.
Siswa yang memiliki hasil belajar baik dikatakan berhasil dalam
pendidikanya, sedangkan siswa yang hasil belajarnya kurang baik
dianggap tidak berhasil dalam pendidikanya.
Hasil belajar siswa yang kurang baik menyebabkan masalah bagi
dunia pendidikan, sehingga perlu kita teliti apa penyebab rendahnya hasil
belajar matematika siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara
optimal. Hasil belajar sebagai tolok ukur keberhasilan siswa dapat
dipengaruhi dua faktor, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal meliputi: kesiapan mental dan fisik, kecemasan, sikap terhadap
pendidikan, kebiasan belajar, motivasi kesehatan, umur dan jenis kelamin.
Sedangkan faktor eksternal meliputi: guru, lingkungan dan keluarga (ibu).
Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yang sangat penting salah satunya adalah faktor keluarga (ibu) artinya
untuk mendapatkan hasil belajar yang baik diperlukan suasana yang
menyenangkan. Matematika salah satu bidang studi yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, bahkan
sering disebut sebagai sentral ilmu pengetahuan, matematika menurut
sebagian besar siswa masih dianggap sebagai mata pelajaran yang
membosankan. Sebabnya, matematika penuh dengan rumus-rumus dan
memerlukan konsentrasi sempurna dalam mempelajarinya.
Peranan seorang ibu memang sangat menentukan tumbuh kembang
seorang anak, berbagai penelitian membuktikan bahwa terpisahnya ibu
dari anaknya pada tahap perkembangan awal banyak merusak anak itu
19
secara intelektual, emosional, sosial, bahkan juga fisiknya.5 Konsep diri
seseorang mula-mula terbentuk dari perasaan apakah ia diterima dan
diinginkan kehadirnnya oleh keluarganya, melalui perlakuan yang
berulang-ulang dan setelah menghadapi sikp-sikap tertentu seorang ibu
ataupun orang lain di lingkungan kehidupannya, akan berkembanglah
konsep diri seseorang.konsep diri ini yang pada mulanya berasal dari
perasaan dihargai atau tidak dihargai .perasaan inilah yang menjadi
landasan dari pandangan, penilaian, atau bayangan seseorang mengenai
dirinya sendiri yang keseluruhanya di sebut konsep diri. 6
Kaitannya dengan hasil belajar dalam sebuah buku membahas
tentang pendidikan tersebut bahwa terdapat banyak hal yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar seorang anak, di antaranya
faktor lingkungan, keluarga, sekolah, teman sepermainan, atau organisasi
pemuda yang telah disebut di atas, bahkan karena faktor yang berasal dari
dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikis. Masalahnya apakah
perhatian ibu berkarier khususnya mengenai perhatian dan kepedulian
terhadap pendidikan anaknya itu dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam meningkatkan hasil belajar anaknya, dan apakah
perhatian ibu berkarier itu dapat tergolong ke dalam faktor yang sangat
berpengaruh dengan hasil belajar matematika anak.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas penulis
tertarik menyusun skripsi yang berjudul: “Hubungan Perhatian Ibu
Berkarier Terhadap Hasil Belajar Matematika Di Mts Jam’iyyatul
Khair Cempaka Putih Ciputat”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan dalam skripsi ini, maka yang
akan dibahas dibatasi. Dengan batasan-batasan sebagai berikut:
5 Conny Semiawan , et, al, Kifrah Wanita Islam Dalam Keluarga Karier DanMasyarakat, (Jakarta, Pustaka Antar ,1996), Cet, Ke-2, h.79
6 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara 2007). Cet. Ke-1,h.130
20
1. Perhatian ibu berkarier
Yang diteliti disini asfek yang menunjang hasil belajar anak, berupa
kelebihan-kelebihan yang dimiliki ibu berkarier, misalnya keteladanan
perilaku dan pengetahuan.
2. Hasil belajar matematika
Hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dalam
mempelajari suatu materi dan yang diambil dalam penelitian ini adalah
nilai hasil tes dengan mengunakan instrumen yang dibuat peneliti.
3. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah siswa. Siswa disini adalah siswa Madrasah
Tsanawiyah kelas VIII.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah
sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara perhatian ibu berkarier
dengan hasil belajar matematika siswa?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.Memberikan masukan-masukan kepada para ibu berkarier agar lebih
memperhatikan anaknya.
2.Menambah khazanah intelektual.
3.Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang pentingnya
memberikan perhatian lebih kepada putra-putrinya.
Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah buku pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007 dan petunjuk dari dosen-dosen pembimbing
baik formal maupun informal.
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Matematika
Istilah Mathematics (Inggris), Mathematik (Jerman),Mathematique (Prancis), berasal dari bahasa latin mathematica yangmulanya diambil dari perkataan yunani, mathematike yang berarti”relating to learning”. Perkatan itu mempunyai akar kata mathema yangberarti pengetahuan atau ilmu (knowledge science). Perkataan matematikaberhubungan sangat erat dengan sebuah kata lain yang serupa yaitumathanein yang berarti (belajar berfikir).7
Berbagai pendapat muncul, tentang pengertian matematika, baikdipandang dari ilmu pengetahuan maupun pengalaman masing-masingyang berbeda. Berdasarkan ertimologis (Elea Tinggi, 1972; 5), Matematikaberarti: “Ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara bernalar”. Iniberarti dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio(penalaran), matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yangberhubungan dengan proses dan penalaran Russefendi (ET, 1980 :148).8
Lebih lanjut dalam buku strategi pembelajaran matematika
kontemporer Suherman mengemukakan beberapa pengertian matematika
menurut para tokoh antara lain:
1. James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa
matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan,
besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang
lainya dengan jumlah banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu
aljabar, analisis dan geometri.
2. Menurut Jhonson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan
bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan,
7 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),h. 16-17
8 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),h. 15
22
pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan
akurat representasinya dengan simbol yang padat lebih dari bahasa
symbol mengenai ide dari pada bunyi.9
Jhonson dan Myklebust menyatakan bahwa matematika adalahbahasa simbolis yang fungsi praktisinya untuk mengekpresikan hubungankuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya ialah untukmemudahkan berfikir. Sedangkan menurut Hudoyono ,”Matematikaberkenaan dengan ide-ide struktur, dan hubungan yang diatur secara logis,sehingga matematika berkaitan dengan yang diatur secara logis, sehinggamatematika berkaitan dengan konsep abstrak yang tersusun secara hirarkisdan dengan penalaran dedukatif. 10
Palling menyatakan bahwa ide manusia berbeda-beda tergantungpada pengalaman dan pengetahuan masing-masimg. Selanjutnya Pallingmengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukanjawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; atau cara menggunakaninformasi, mengunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,mengunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang terpenting adalahpemikiran dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakanhubungan-hubungan. 11
Berkaitan dengan hasil belajar, Bruner mendefinisikan belajar
matematika adalah:12
a. Belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
terdapat didalam materi pelajaran.
b. Mencari hubungan-hubungan tentang konsep-konsep dan struktur-
struktur matematika.
Loughin dan Lewis, membagi 3 aspek bidang kecakapan
matematika, antara lain:
9 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),h..15-16
10 Herman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Kontemporer, (Jakarta: Jica, 2002),h..17
11 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), h. 252
12 Soejono, pengajaran matematika untuk sekolah menengah , (Jakarta: DepartemenKebudayaan RI), h. 90
23
1. Computation Skill, yaitu suatu kecakapan yang mengacu kepada
kemampuan siswa menggunakan perhitungan dalam mengerjakan
soal.
2. Problem Solving Skill, suatu kecakapan yang mengacu kepada
kemampuan siswa menggunakan perhitungan untuk memecahkan
masalah.
3. Application Skill, suatu kecakapan berhitung dan kecakapan
menyelesaikan masalah-masalah dalam situasi kehidupan nyata.13
Ada beberapa alasan mengapa matematika perlu diajarkan kepada
siswa. Alasan ini dikemukakan oleh Cornelius:
a. Sarana berpikir yang jelas dan logis
b. Sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari
c. Sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman
d. Sarana untuk mengembangkan kreatifitas.
e. Sarana meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah pola fikir, pembuktian yang logis yang didalamnya
memuat logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak
terbagi dalam tiga bidang, yaitu : aljabar, analisis dan geometri.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab didengar oleh semua
lapisan masyarakat, setiap orang dimulai sejak manusia lahir tidak lepas
dari belajar untuk dapat menghasilkan suatu perubahan dalam tingkah
laku, pikiran dan perasaan serta untuk memperoleh hidup yang lebih baik
lagi dari sebelumnya, baik proses belajar itu sendiri maupun tidak disadari.
13 Joula Ekaningsih Paimin, Agar Anak Pintar Matematika, (Jakarta :Puspa Swara, 1998)h.14
14 Joula Ekaningsih Paimin, Agar Anak Pintar Matematika, (Jakarta :Puspa Swara, 1998)h.15
24
Dikalangan ahli psikologi teradapat keragaman dalam cara
menjelaskan/mendefinisikan makna belajar (leraning). Namun secara
eksplisit maupun secaara implisit pada akhirnya terdapat pada kesamaan
maknanya, ialah bahwa definisi manapun konsep belajar itu selalu
menunjukaan kepada suatu pengalaman tertentu.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh asfek tingkah laku. Pengetian
belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya sendiri .15 menurut umar tri taraharjo belajar diartikan
sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada
kemampuan diri belajar dari bawaan bimbingan pengajar.16
Menurut James O Whittaker,” belajar merupakan proses dimanatingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan ataupengalaman”.17Howard L Kingskey mengatakan bahwa” belajar adalahproses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubahmelalui praktek atau latihan ”.Sedangkan menurut Dr Slameto,” belajaradalah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatutingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanindividu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.18
Menurut Morgan seperti yang dikutip Ngalim Purwanto,mendefinisikan bahwa:”belajar adalah setiap perubahan yang relatifmenetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihanatau pengalaman”. Menurut Crowand alice Crow, berpendapat bahwa”
15 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2003), h. 2
16 Dewa Ketut Sukardi, bimbingan dan konseling sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta2002), h.40
17 Syaiful Bahri Djamrah, psikologi belajar, (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 2018 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), h. 27
25
belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikapbelajar disini merupakan proses.”19
Gogne dalam teori belajarnya memberikan dua definisi tentang
belajar antara lain:
a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan.
b. Perubahan terjadi melalui latihan dan pengalaman20.
Dari berbagai macam pengertian belajar, tercangkup beberapadimensi belajar:
a. Aktivitas mental psikis, belajar merupakan kegiatan internal yang tidak
dapat dilihat dari luar. Suatu hasil belajar tidak dapat dihasilkan
kecuali jika individu tersebut merubah suatu perilaku seperti yang
diharapkan dari belajar.
b. Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, baik dengan
individu lain, benda atau dalam menghadapi suatu peristiwa.
Individu yang sedang mengalami proses belajar harus aktif, bukan
hanya dalam gerak badan, juga proses mental seperti pemikiran atau
perasaan yang ikut bermain (belajar).
c. Belajar yang dilakukan menghasilkan perubahan-perubahan. perubahan
yang dimaksud adalah perubahan dari tahap belum mengetahui sampai
mengetahui perubahan dari tingkah laku yang kurang baik. 21
Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, apektif dan psikomotor.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakekatnya adalah “perubahan” yang terjadi
didalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.22
19 Rostiyah N.K, Masalah-Masalah Keguruan, (Jakarta : Bina Aksara, 1986), h.14820 Syaiful Bahri Djamrah, dkk, psikologi belajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 2021 W. S Wingkel, Psikologi Pengajaraan, (Jakarta: Grasindo, 1991), h.53-54
26
Hasil belajar sebagaimana yang dituliskan dalam kamus besar Bahasa
Indonesia Kontemporer, yaitu penguasaan pengetahuan keterampilan
terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes.23 Ali Suparman
mengemukakan, bahwa hasil belajar adalah penilaian keberhasilan siswa
dalam mencapai perilaku yang berada didalam dirinya dan tergantung pada
tingkah laku yang dapat diterima atau dicapai oleh siswa secara
sempurna.24
Menurut Gogne hasil belajar merupakan kapabilitas atau
kemampuan yang diperoleh dari proses belajar dapat dikategorikan dalam
4 macam, yaitu:
a.Keterampilan motorik dalam hal ini perlu adanya koordinasi dari
beberapa gerak badan
b.Informasi verbal. Seseorang dapat menjelaskan sesuatu dengan
berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini untuk mengemukakan
sesuatu perlu intelegensi.
c.Kemampuan intelektual, seseorang mampu berinteraksi dengan dunia
luar dan dirinya sendiri. Dengan menggunakan simbol-simbol atau dalam
bentuk representasi.
d.Strategi kognitif. Strategi kognitif adalah keterampilan intelektual
khususs yang berkenaan dengan tingkah laku seseorang apa yang telah
dipelajarinya.25
David Ausubel berpendapat sebagaimana dikutip oleh Ratna WilisDahar bahwa hasil belajar bermakna suatu proses yang mengaitkaninformasi baru dengan konsep relevan yang terdapat dalam strukturkognitif seseorang.26 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, bahwa hasilbelajar adalah hasil setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah lakuitu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur.27
22 Syaiful Bahri Djamrah, dkk, strategi belajar menajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h.20
23 Peter Salim Dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:Modern English, 1991), h.45
24 Alwi Suparman, Desain Instruksional, (Jakarta: Pendidikan UT, 1996)h. 2625Syaiful Bahri Djamrah, dkk, psikologi belajar , (Jakarta Rineka Cipta, 2002), h. 2226 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1989), h.1127 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1993),
h. 133
27
Hasil pengalaman yang dicapai dari hasil usaha seseorang dalam
belajar dapat menyebabkan perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah
proses belajar menurut afektif (sikap) dan ranah psikomotoris
(keterampilan).Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c)
sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan
bahan yang telah di tetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b)
keterampilan intelektual, (c) stategi kognitif, (d) sikap, ( e) ketermpilan
motoris.dalam sisitim pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membagi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotoris. 28
Dari semua hal tentang belajar dapat dikemukan bahwa hasil
belajar perubahan. Perubahan yang disadari dan timbul akibat praktik,
pengalaman dan latihan bukan secara kebetulan. Perubahan dari hasil
belajar salah satunya adalah terbentuknya tingkah laku. Terbentuknya
tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai 3 pokok:29
1. Tingkah laku baru itu berupa kemampuan aktual dan potensial.
2. Kemampuan itu berlaku dalam waktu yang cukup lama.
3. Kemampuan baru diperoleh melalui usaha.
4. Tipe-Tipe Hasil Belajar
Tipe hasil belajar sebagai tujuan yang ingin dicapai ada 3 bagian,
antara lain: bidang kognitif, afektif, dan bidang psikomotorik.
28Nana Sujana, Penilaian Hasil Proser Belajar mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 1995), h. 22
29 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proser Belajar mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 1995), h. 22
28
Bidang tersebut tidak bisa berdiri serndiri, namun merupakan satu
kesatuan yng tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan hasil belajar
disekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian unsur-ensur terdapat
3 bidang yaitu:
1). Hasil Belajar Bidang Kognitif
a. Tipe hasil belajar pengetahuan (know ledge)
Yaitu: Tingkat kemampuan yang hanya meminta responden untuk
mengenal atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti, menilai atau dapat menggunakannya. Kata kerja oprasional yang
digunakan untuk mengukur jenjang penguasaan tipe ini antara lain:
menyuebutkan, menunjukan dan lain-lain.
b. Tipe hasil belajar pemahaman ( komprehensif)
Yaitu : Tingkat kemampuan yang mengharapkan teste (responden)
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang ketahuinya,
teste tidak hanya hafal serta verbalitas, tetapi memahami konsep dari fakta
atau masalah yang ditanyakan kata kerja oprasional yang digunakan untuk
mengukur tipe ini antara lain: membedakan, menjelaskan, memberi
contoh, mendemonstrasikan dan lain-lain.
c. Tipe hasil belajar penerapan (aplikasi)
Yaitu: Kemampuan yang mengharapkan responden mampu untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dalam situasi
yang baru baginya. Kata kerja oprasional yang digunakan untuk
mengukurnya antara lain: menggunakan penerapan, menghubungkan dan
lain-lain.
d. Tipe hasil belajar analisis
Yaitu: Tingkat kemampuan responden untuk menganalisis atau
menguraikan suatu integritas atau situasi tertentu kedalam komponen atau
unsur pembentukannya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur
penguasaan jenjang analisis ini antara lain: membedakan,
mengklasifikasikan, membandingkan, mengkategorikan dan lain-lain.
29
e. Tipe hasil belajar sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis adalah penyatuan unsur atau
bagian-bagian kedalam suatu bentuk menyeluruh. Jadi kemampuan
sintesis adalah: kemampuan yang menuntut responden untuk dapat
menemukan hubungan kasual atau urutan tertentu, atau menemukan
abstraksinya yang berupa integritas. Kata kerja oprasional yang digunakan
untuk mengukurnya antara lain: menghubungkan, menggabungkan,
menyimpulkan, mengklasifikasikan dan lain-lain.
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Yaitu: Kemampuan yang menuntut responden untuk dapat memuat
suatu penilaian tentang suatu pernyatan, konsep, situasi, suatu kriteria
tertentu. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur kemampuan jenjang
evaluasi ini antara lain: membandingkan, menilai, memutuskan dan lain-
lain.30
2). Hasil Belajar Afektif
Tipe ini berkenaan dengan sikap dan nilai yang condong atau
mengacu kepada berbagai tingkah laku, seperti contoh perhatian terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar dan lain-lain.
a. Recevling / attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan dari luar yang datang pada siswa
b. Responding yaitu reaksi yang diberikan terhadap rangsangan dari luar
c. Valuing / penilaian yaitu segala yang berkenaan dengan nilai atau
kepercayaan terhadap suatu gejala
d. Organisasi yaitu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan
30 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2004), cet. Ke-12, h. 44-47
30
e. Arakteristik nilai, yaitu keterpaduan dari semua system nilai yang
dimilki seseorang.31
3). Hasil Belajar Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik tampak pada bentuk keterampilan
(skill) kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini meliputi antara
lain:
a. Persepsi (Perception)
Level ini berkenaan dengan penggunaan organ indra untuk
menangkap isyarat yang membimbing aktivitas gerak. Contoh pada level
ini seperti: siswa dapat membedakan beberapa warna.
b. Kesiapan Set
Level ini menunjukan pada kesiapan untuk melakukan tindakan
tertentu yang meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi. Contohnya
seperti: siswa dapat menyusun langkah- langkah untuk membuat suatu
prakarya.
c. Gerak Terbimbing (Guided Respone)
Level ini merupakan tahapan awal dalam mempelajari
keterampilan yang kompleks, hal ini meliputi peniruan (mengulang suatu
gerakan yang didemonstrasikan oleh instruktur) serta trial dan eror.
Contohnya: siswa dapat mengikuti langkah instrutur dalam memperagakan
sesuatu.
d. Gerak Terbiasa
Gerak yang berkenaan dengan kinerja dimana respon siswa telah
menjadi terbiasa dan gerakan-gerakan yang dilakukan penuh dengan
keyakinan dan kecakapan. Contoh: siswa mampu secara mandiri
mengaktifkan computer dan menggunakannya.
31 Nana Sujana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar BaruAlgesindo, 1998), h.55
31
e. Gerak Kompleks
Merupakan gerak yang sangat terampil dengan pola-pola gerak
yang sangat kompleks, keahlianya terindikasi dengan geraknya yang
lancar, cepat, akurat tanpa keraguan.
f. Gerak Penyesuaian
Gerak ini berkenaan dengan keterampilan yang dikembangkan
dengan baik sehingga siswa dapat memodifikasikan pola-pola gerak untuk
menyesuaikan tuntutan tertentu atau situasi tertentu.
g. Kreatifitas
Level ini merujuk kepada penciptaan pola-pola gerak baru untuk
menyesuaikan situasi tertentu atau problem khusus, hasil belajar ini
menekankan kreativitas yang didasarkan pada keterampilan yang sangat
hebat (piawai). Contoh: siswa dapat mendemonstrasikan suatu gerak
dengan kombinasi tertentu.
Secara garis besar tipe-tipe hasil belajar diatas dapat disimpulkan
bahwa tipe-tipe hasil belajar mempunyai tiga tujuan yang ingin dicapai
yaitu:
1. Bidang kognitif, yaitu berkenaan dengan kemampuan intelegensi (IQ).
2. Bidang apektif, yaitu berkenaan dengan siksap dan nilai yang mengacu
kepada tingkah laku.
3. Bidang psikomotorik, yaitu hasil belajar yang tampak pada bentuk
keterampilan (skill) kemampuan bertindak.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut
Muhibin syah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dirumuskan
kedalam 3 kelompok, yaitu:
1. Faktor internal siswa yang meliputi aspek psiokologis dan aspek
fisiologis (intelegensi, sikap, siswa, bakat, minat siswa dan motivasi
siswa)
32
2. Faktor eksternal siswa yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan
non sosial.
3. Faktor pendekatan belajar.32
Menurut Gunarsa dan Surya Brata, secara garis besar faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar digolongkan sebagai
berikut33:
a. Faktor psikologis adalah yang berhubungan dengan jasmani dan panca
indra.
b. Faktor eksogen adalah bahan yang dipelajarinya lingkungan alami, dan
sosial, instrument (kurikukum, program, sarana atau fasilitas dan guru /
tenaga pengajar).
Menurut Semiawan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
anak adalah34:
1. Pemenuhan kebutuhan psikologis anak yang meliputi kebutuhan primer,
pangan, sandang, dan perumahan serta kasih sayang. Penghargaan
terhadap dirinya serta peluang untuk mengaktualisasikan dirinya.
2. Kemampuan Intelektual, meliputi:
a. Kemampuan intelektual kognitif berupa intelegensi
b.Kemampuan intelektual non kognitif berupa emosi, motivasi,
kepribadian serta pengaruh lingkungan
3. Pengembangan Kreatifitas
Menurut Roesgiantiasy dan Illyas menyebutkan bahwa yang
mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah pribadi siswa, pribadi
guru, struktur jaringan, sekolah sesuai dengan situasi dan faktor-faktor
situasional.35
32 Muhibin Syah, Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. h. 6933 Mexitalia Setiawati, et all, Hubungan Kecerdasan Emosional Status Gizi Dengan
Prestasi Belajar, (semarang :Fakultas kedoteran , Universitas Dipenogoro, laporan penelitian ,oktober, 2002 ), h.2
34 Cony R Semiawan, Belajar Dan Pembelajaran Taraf Pendidikan Usaia Dini, (Jakarta:Pereihollindo, 2002), h.11-12
35 Ilyas, Peran MotivasiMengajar Guru Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa,(Medan: Juki dan Sons, Dinamika, vol II no 2, 2004), h. 172
33
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua macam,
yaitu:yang berasal dari diri orang yang belajar dan ada dari luar dirinya.
1. Faktor dari dalam diri
a. Kesehatan
Apabila seoarang selalu sakit mengakibatkan orang tidak bergairah
belajar dan secara psikologi sering mengalami gangguan pikiran dan
perasaan kecewa karena konflik
b. Itelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar
c. Minat dan Motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal terbesar
untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan dorongan diri sendiri,
umumnya karena kesadran akan pentingnya sesuatu. Motivasi juga dapat
berasal dari luar dirinya yaitu dorongan dari lingkungan, misalnya guru
dan orang tua
d. Cara belajar
Perlu diperhatikan teknik belajar, bagaimana bentuk catatan yang
dipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas lainya.
2. Faktor dari luar diri
a. Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta family) sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan
orang tua, setatus ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan
orang tua, perkataan, dan bimbingan orang tua, mempengruhi
pencapaian hasil belajar anak.
b. Sekolah tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument
pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru murid perkelas,
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
34
c. Masyarakat
Apabila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas
orang-orang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak
lebih giat belajar.
d. Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat- tempat
yang sejuk dapat menunjang proses belajar.
Berdasarkan pendapat- pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua faktor
yaitu: faktor dari dalam dan faktor dari luar.Faktor dari dalam meliputi:
kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar
meliputi: situasi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
B. Perhatian Ibu Berkarier
1. Pengertian Perhatian
Secara bahasa perhatian dapat diartikan sebagai minat, apa yang
disukai atau yang disenangi. Secara istilah perhatian berarti keaktifan jiwa
yang diarahkan kepada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinya.36
Dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsang yang datang dari lingkungan sekitar.37 Dalam
keterangan lain disebutkan bahwa perhatian adalah upaya mencurahkan
waktu dan ruang seiring dengan perkembangan anak baik secara fisik
maupun mental spiritual disamping memfokuskan pembinaan kepada
perkembangan jasmani serta daya intelektualnya.
Perhatian menurut ahli psikologi dibagi menjadi dua macam yaitu:
36 Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), cet, ke -2, h.145
37 Slameto , Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,(Jakarta:Rineka Cipta,1991), Cet, ke-2, h. 105
35
a. perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.
b.Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyerupai suatu
aktivitas yang dilakukan.
Dalam konteks Islam perhatian yang dimaksud lebih ditekankan
kepada kemampuan memonitor atau mengontrol moralitas agar terhindar
dari ancaman hukuman neraka. Dengan kata lain perhatian yang diberikan
lebih kepada tanggung jawab Ilahi. Hal ini tercermin dalam firman Allah
SWT (Q.S At-Tahrim: 6)
ياايها الذين أمنوا قوانفسكم واهلكم نارا وقودهااناس واحلجارة
) 6: التحرمي (Artinya: “Hai orang- orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu.” (At-Tahrim : 6)
Dari definisi-definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
perhatian merupakan suatu keadaan, sikap dimana kesadaran jiwa
dipusatkan kepada suatu objek tertentu baik dari dalam maupun dari luar
dirinya dengan disertai reaksi-reaksi organisme yang dapat memungkinkan
adanya perlakuan khusus terhadap objek tesebut.
2. Pengertian ibu berkarier
Pengertian ibu menurut kamus besar bahasa Indonesia Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) halaman 365 pengertian ibu adalah:
1.Orang perempuan yang telah melahirkan seorang anak
2.Sebutan seorang wanita yang telah bersuami
3.Panggilan yang takzim kepada wanita yang sudah / belum bersuami
4.Bagian yang pokok (besar, asal dan sebagainya)
5.Yang utama diantara beberapa yang lain yang terpenting (negeri)
36
Menurut Websters New Dictionary ”karier” adalah suatu pekerjaanatau profesi yang membutuhkan suatu keterampilan dan mengikat dirisebagai suatu panggilan atau pekerjaan tetap.38
Menurut Wjs, Puswadarminta dalam kamusnya mengatakan”karier” adalah kemajuan dalam kehidupan, perkembangan dan kemajuandalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya. Misalnya karier itu dicapaidengan kerja keras dan berdisiplin yang tinggi.39
Membicarakan ibu berkarier, penekanannya justru pada ”karier”
itu sendiri meskipun dalam banyak hal mempunyai implikasi finansial,
tetapi bukan merupakan tujuan utama. Karier dikonotasikan dengan
tangga, hirarkhi dan stuktur organisasi, melibatkan perencanaan yang
matang dan memungkinkan bagi individu yang potensial untuk
meningkatkan posisi dan jabatanya dilingungan kerja. Artinya, tidak setiap
ibu yang berkerja diluar rumah dapat disebut atau mengklaim dirinya
sebagai ibu karier. Karier adalah profesi yang ditekuni secara serius dan
total untuk mencapai setatus setinggi-tingginya dalam hirarkhi organisasi
dilingkungan kerja. Mereka yang berorientasi karier, memandang
keberhasilan kerja tidak hanya diukur dengan capaian materi, semisal gaji
atau upah, melainkan juga ditentukan oleh prestasi kerja yang pada
giliranya mengatarkan individu kejenjang tertinggi dalam organisasi atau
atau pun prestige sosial lainnya.
Ibu berkarier adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan
profesi seperti bidang usaha, perkantoran dan sebagainya dilandasi
pendidikan keahlian seperti keterampilan, kejujuran dan sebagainya yang
menjanjikan untuk mencapai kemajuan. Ibu berkarier biasanya memiliki
pendidikan atau pengalaman khusus, menjalani profesi sebagai suatu
panggilan dan menekuninya seumur hidup melalui jenjang- jenjang
peningkatan tertentu dan melakukanya secara fulltime. 40
38 Websters New Dictionary, United Staties Of America, tp, tth, h.20839 Wjs Puswadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1976)
h114740 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
ke-1, h.29
37
Dari dua pengertian diatas menggambarkan adanya upaya untuk
mengetahui perbedaan yang jelas antara kecendrungan wanita dan laki-laki
dan sekaligus pula menjelaskan bahwa isu untuk memposisikan perbedaan
peran wanita dan laki-laki dalam interaksi sosial mereka di masyarakat.
Seorang wanita untuk menyandang predikat karier itu tidaklah mudah,
dalam arti bukan merupakan suatu yang secara tiba-tiba diraihnya. Tetapi
pada umumnya harus melalui usaha keras disertai kesabaran, ketekunan
dan kontinyuitas yang panjang, kalau memang seseorang sudah dapat
membentengi akan berbagai hal yang semula tidak dibayangkan, maka
jalan menuju garis harapan akan segera terwujud.
Sedangkan yang dimaksud ibu berkarier menurut Prof. Dr.Maftuhah Yusuf: “Ibu berkarier, adalah ibu yang atas kemauan, asfirasiserta keinginan mendapatkan kepuasan dari berkerja diluar rumah tangga,dengan suatu fropesi yang mempersyaratkan keahlian, ketekunan dandedikasi tertentu.41
Menurut Prof. Dr.M. YunanYusuf ibu berkarier adalah ibu yangberkerja diluar rumah yang dalam pekerjannya memerlukan pengetahuandan keahlian khusus untuk berkerja dibidang profesinya.42
Berkarier adalah berkerja untuk mengembangkan kemajuan diri
dalam pekerjaan. Jadi, berkarier dapat juga dikaitkan dengan harapan yang
didalamnya ada standar keunggulan tertentu.
Sebagaimana didefinisikan oleh Dr. Muri’ah ibu berkarier adalahibu yang menekuni atau mencintai suatu atau beberapa pekerjaan secarapenuh dalam waktu yang relatif lama, untuk suatu kemajuan dalam hidup,pekerjaan atau jabatan. Umumnya karier, ditempuh oleh ibu diluar rumahsehingga ibu karier tergolong mereka yang berkifrah di sekolah publik.Disamping itu untuk berkarier, ibu harus menekuni propesi tertentu yangmembutuhkan kemampuan kapasitas dan keahlian dan acap kali hanyabisa diraih dengan persyaratan telah menempuh pendidikan tertentu.43
41 Maftuhah Yusuf, Problematika Wanita Karier, makalah seminar. IIQ 1986.42 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
ke-1, h.1643 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
ke-1, h.30
38
Jadi, suatu pekerjaan baru dikatakan sebagai karier, apabila
pekerjaan itu diperoleh atau dilakukan berdasarkan pendidikan khusus atau
keterampilan, dan merupakan suatu program tetap yang membutuhkan
keseriusan dalam pengembanganya. Disini yang paling menentukan adalah
ada keahlian tertentu yang dimiliki dan tidak bersifat sampingan yakni
merupakan pekerjaan tetap serta ada ambisi untuk maju dalam
pekerjaanya.
Untuk mencapai puncak karier yang diinginkan seorang harus
menyiapkan dirinya, baik yang bersifat materi maupun moril. Hal ini
sangat jelas, sangat diperlukan oleh ibu berkarier, karena dalam meniti
karier kadang-kadang harus melalui perjalanan yang cukup panjang dan
terjal, sehingga untuk dapat melangkah ke jenjang kenaikan karier yang
dicita-citakan adalah merupakan suatu perjuangan tersendiri. Disamping
itu seseorang bisa saja naik turun dalam kariernya.
Dari definisi- definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ibu berkarier
adalah ibu yang berkecimpung dalam kegiatan fropesi.kegiatan seperti
bidang usaha, keterampilan, kejujuran, dan sebagainya yang menjajikan
untuk kemajuan.
3. Perhatian Ibu Berkarier
Perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya seorang ibu
berkarier mncurahkan waktunya yang sedikit dengan penuh kesadaran
dengan cara mengawasi dan membinanya guna mendorong anak
mendapatkan hasil belajar dan harmonis untuk belajar anak dirumah.
Dalam praktiknya perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: kebutuahan kewajiban, pembawaan, latihan, keadaan jasmani,
suasana jiwa dan sekitar kita kuat tidakanya rangsangan dari objek itu
sendiri.44
Dalam teori psikologi dijelaskan beberapa faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diberikan ibu terhadap
44 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta,1999), Cet, ke-1, h.145-150
39
anaknya. Secara umum faktor-faktor yang dimaksud bergantung pada 2
aspek:45
Pertama : aspek internal, meliputi kondisi jasmani rohani dan
intelektual ibu selaku pemberi perhatian merupakan hal terpenting adalam
aspek ini. Contoh: ibu berkarier yang keadaan jasmaninya dan rohaninya
lemah tentu tidak dapat memberikan perhatian yang lebih besar, karena
mereka sendiri memiliki keterbatasan tersebut dapat dikarenakan antara
lain: bodoh, gila, cacat, sering sakit dan lain-lain.
Kedua: asfek eksternal, yaitu kondisi-kondisi diluar ibu berkarier
selaku pemberi perhatian seperti keadaan ekonomi, budaya sekitar,
rangsangan dari objek itu sendiri dan lain-lain.
Berdasarkan intensitasnya perhatian dibagi menjadi dua:
1) Perhatian insentif
2) Perhatian tidak insentif
Berdasarkan
Semakin tinggi kesadaran dan kesiapan yang menyertai suatu
aktivitas atau pengalaman, berarti semakin insentif perhatiannya. Dalam
hal ini membantu suksesnya aktivitas yang dilakukan tersebut.46
Perhatian ibu berkarier guna mendorong anak untuk mendapatkan
hasil belajar yang diinginkan secara aktif mengatur dan memonitor waktu
anak.
Khususnya di Indonesia gerakan emansipasi menuntut apa yang
disebut peran ganda wanita. Wanita boleh memasuki bidang dan tugas
yang seharusnya untuk kaum laki-laki, karena konstitusinya tidak
melarang yang lain. Selain itu wanita tetap mengemban atau
mempertahankan kodrat kewanitaannya, yaitu tetap menjalankan tugas-
tugas kewanitaan, seperti hamil, menyusui, merawat anak dan mengurus
45 Fuaddin, Pengasuh Anak Dalam Keluarga Islam, (Jakarta: Lembaga kajia Agama danGender, 1999), h.65
46 Humaidi Surya Barata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo 2002), Cet, ke-7h.14
40
rumah tangga. Disamping melayani suami, jadi wanita harus memainkan
kariernya ia harus meraih 2 sukses sekaligus yaitu:
1. Sukses dengan tugas kewanitaanya yang sesuai dengan kodratnya.
2. Sukses dalam berkarier.47
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan perhatian ibu berkarier adalah sikap atau upaya
seorang ibu berkarier mencurahkan waktunya yang sedikit untuk
mengawasi dan membina serta mendorong anaknya untuk mendapat kan
hasil yang baik
4. Ciri–Ciri Ibu Berkarier
Berkarier adalah bekerja untuk mengembangkan kemajuan diri
dalam pekerjaan. Membicarakan ibu berkarier, penekananya justru pada
‘karier’ itu sendiri meskipun dalam banyak hal mempunyai implikasi
finansial, tetapi bukan merupakan tujuan utama.
Menurut Siti Musdah Mulia ciri- ciri umum ibu berkarier adalah
memiliki konsep diri yang lebih positif, mandiri , profesional, dan bakat
kepemimpinan yang baik.ketika masih kanak-kanak, mereka pada
umumnya memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan minat yang
luas.pengaruh orang tua sangat dominan dalam menumbuhkan dan
merangsang minat anak.48
Sementara itu Hafidz Anashary memberikan ciri-ciri ibu berkarier
sebagai berikut:
a. Aktif melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Kegiatan yang dilakukan itu merupakan kegiatan profesional sesuai
dengan bidang yang ditekuninya, baik dibidang politik, ekonomi,
pemerintahan, ilmu pengetahuan, ketentaraan, dan lai-lain.
47 Ibnu Ahmad Dahniri, Peran Ganda Wanita Modern, (Jakarta:Cv Pustaka Al- Kausar,1991)h. 12-13
48 Mulia Siti Musdah Dan Marzani Anwar, Keadilan Dan Kesetaraan Jender (PerspektifIslam), (Jakarta:Departemen Agama, 2001), h.45
41
b.Bidang-bidang yang ditekuni ibu berkarier dapat mendatangkan
kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan atau jabatan dan sebagainya49
Menurut G. Alper ciri-ciri ibu berkarier yang baik yakni:50
1.Menyukai situasi kerja yang menunutut tanggung jawab pribadi, sebagai
tantangan untuk maju
2.Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan
karier
3.Catatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mengharapkan cepat
memperoleh umpan balik
4.Senang berkerja sendiri dan bersaing untuk menunjukkan kemajuan
prestasinya.
Ibu berkarier biasanya memiliki pendidikan dan pengalaman
khusus, menjalani profesi sebagai suatu panggilan dan menekuninya
seumur hidup melalui jenjang-jenjang penigkatan tertentu dan
melakukannya secara full time.51
Berdasarkan pendapat- pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
cirri-ciri ibu berkarier adalah: aktif melakukan kegiatan, kegiatan yang
dilakukan merupakan kegiatan yang professional, sesuai bidang yang
ditekuni, dan bidang yang ditekuninya dapat mendatangkan kemajuan.
5. Faktor-Faktor Pendukung Ibu Berkarier
Seorang doktor filsafat wanita Indonesia yang lulus cumlaud.
Teoty Heraty Noerhadi, kini menjabat sebagai ketua jurusan filsafat sastra
universitas Indonesia dalam suatu wawancara di TPI (Televisi Pendidikan
Indonesia) mengatakan; bahwa gejala kaum wanita bekerja diluar rumah
49 Hafidz, Wardah dan Tatif Kirnawati , Perempuan Dan Pengembangan StudyKebijakan Pemerintah dan Islam Dalam Program Pengembangan Perempuan,(Jakarta :tnp1988), h. 30
50 G. Alper¸ Women and Islam, Antihistorical and Theological Inquiry, TerjemahanYaziar Radianti, (Bandung: Pusaka, 1994), h.70
51 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,ke-1, h.30
42
merupakan kenyataan yang tidak bias diingkari, karena itu masyarakat kita
tidak bisa menolak gejala tersebut.
Adapun beberapa faktor yang mendorong kaum ibu terjun kedunia
karier antara lain:
1. Pendidikan, kesempatan yang diberikan kepada kaum wanita
merupakan faktor yang paling dominan. Sebagaimana pendidikan
dirasakan mampu melahirkan ibu berkarier dalam berbagai lapangan
pekerjaan. Pendidikan bagi kaum wanita tidak hanya untuk
menghilangkan status dan derajat serta menghilangkan anggapan
bahwa wanita itu makhluk yang lemah dan sebagainya
Rosulullah Salallahu’alaihi Wasallam bersabda :
قل رسول اهللا ص م طلب العلم :عن ابن عمر رضي اهللا عنه قال
فريضة على مسلم و مسلمة Artinya: “Dari Umar RA. Rosulullah SAW bersabda: “Menuntut
ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan muslim
perempuan”.52
2. Ekonomi, Seorang ibu yang karena penghasilan suaminya tidak
mencukupi terpaksa turut bekerja.
3. Sebagai alternatif, ibu bekerja bukan semata-mata karena uang, tetapi
tidak betah tinggal dirumah terlalu lama, sedangkan penghasilan
suaminya cukup untuk menghidupi keluarganya
Menurut Dr. Muri’ah Faktor pendukung terbesar dari ibu berkarieritu adalah pengertian dan dukungan suami. Bila seorang suami mendukungkarier istri maka akan diperolah kesuksesan dalam berkarier tersebut.Sebaliknya bila dukungan suami tidak ada maka disana akan munculkonflik yang pada giliran berikutnya bisa berakibat fatal.53
52 Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Darrul Al- Fikr Al-Araby Qohirah, Tth, juz.1, h. 18153 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,
ke-1, h.27
43
Secara garis besar motif yang mendasari para ibu berkarier dapat
dibedakan menjadi dua motif:
1.Motif ekonomi Seorang istri yang karena penghasilan suaminya tidak
mencukupi kebutuhan sehari- hari
2.Motif sebagai alternaif Seorang ibu yang menganggap bahwa karier
bukan cuma dambaan kaum pria, tetapi serang ibu juga
mendambakannya
6. Nilai Karier Bagi Seorang Ibu
Karier mempunyai nilai positif bagi seoarang ibu. Nilai-nilai
positif bagi ibu berkarir dapat dilihat dari berbagai perspektif berikut ini:54
1. Ekonomi
Berkarir berarti menekuni sutu pekerjaan yang menghasilkan
intensif ekonomi dalam bentuk upah atau gaji.dengan hasil itu,wanita
dapat membantu mencukupi kebutuhan keluarganya.
2. Psikologis
Berkarir umumnya diasosiasikan dengan kebutuhan ekonomis-
produktif. Namun sebenarnya ada kebutuhan lain bagi setiap individu,
termasuk wanita yang dapat dipenuhi dengan berkerja.diantara kebutuhan
itu adalah kebutuhan akan pengakuan, penghargaan,dan aktualisasi diri.
3. Sosiologis
Acapkali dapat dijumpai di perusahaan, adanya pegawai atau
karyawan yang menolak di pindahkan atau diberhentikan bukan karena
khawatir kehilangan upah atau fasilitas tertentu, tetapi karena tidak ingin
berpisah dengan teman kerjanya.bahkan ia rela tetep dibayar rendah,
sedang ditempat yang baru gajinya lebih tinggi.ini menunjukan bahwa
motif ekonomi bukan satu-satunya faktoryang melatarbelakangi seseorang
berkerja dan menekuni karier.
54 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,ke-1, h.39-41
44
4. Religius
Berkaitan dengan perspektif pertama (ekonomi), karier bagi wanita
dapat bernilai religius; sebagai wujud ibadah atau amal saleh. Jika seorang
ibu berkarier untuk mencukupi kebutuhan hidup anaknya dan keluarganya,
melakukanya dengan penuh ketulusan, dan menghindari hal-hal yang
dilarang oleh agama, maka ia telah melakukuan kebajikan.
Semantara itu nilai karier terbesar yang diperoleh dari karier adalah
meningkatnya penghasilan keluarga. Tidak jarang dan bukan rahasia
umum lagi banyak rumah tangga dewasa ini yang biayanya itu diupayakan
oleh istri
Oleh karena itu para wanita harus memikul tugas sebagai ibu
rumah tangga sekaligus memburu karier itulah di Indonesia maka dikenal
istilah peran ganda wanita Indonesia harus menggapai dua sukses
sekaligus, yaitu:
1. Sukses dalam mengatur rumah tangga: hamil, melahirkan, merawat
anak anak dan mengatur rumah tangga
2. Sukses dalam berkarier,yaitu mampu berperan mengerjakan pekerjaan
sektor publik, yang selama ini menjadi dunia kaum laki-laki.
7. Problematika Ibu Berkarier
Namun fungsi sebagai ibu berkarier ini ternyata tidak sepi dari
dari problema. Ia banyak mengadung persoalan.persoalan itu antara lain:55
Tentang pengasuhan anak, secara emosional anak lebih dekat pada
ibunya, ketimbang pada ayahnya.oleh sebab itu, ketergantungan anak
terhadap ibu sebagai pengasuh, pendidik, serta yang mengawasi anak
banyak diletakan pada ibu.
a.Tentang kerumahtanggaan.dengan istri berkarier sering diasumsikan
akan mengganggu keharmonisan rumah tangga. Meninggalkan rumah
karena sibuk berkerja, bisa memicu konflik rumah tangga.
55 Hj. Siti Muri’ah, Wanita Karir Dalam Bingkai Islam, (Bandung :Angkasa, 2004), cet,ke-1, h.27
45
b.Tentang kecemburuan sosial rekan sekerja wanita sendiri, tiadak dapat
dihindari persaingan didunia kerja juga melanda kehidupan berkarier.
sedang tantangan yang paling berarat dirasakan oleh ibu berkarier
adalah pengembangan diri dan pengoptimalan prestasi kerja.
Pengembangan diri memerlukan keluangan waktu,dukungan
lingkungan serta aktivitas yang harus dilipatgandakan. Hal ini juga
sejalan dengan pengoptimalan prestasi kerja.
Dr. Kasy Kareel penah berbicara tentang keluarnya seorang ibu
kelapangan pekerjaan dapat mengesampingkan tugas utamanya, yaitu
menjadi ibu dan mengasuh anaknya.56
C. Kerangka Berfikir
Perhatian ibu berkarier adalah dorongan untuk sesuatu yang sebaik
mungkin dengan mencapai suatu keberhasilan atau keunggulan yang
digambarkan melalui indikator; tanggung jawab, kreatif, inovatif,
keinginan menjadi yang terbaik, memperhatikan umpan balik tentang
perbuatannya, mengorbankan waktu dan mempertimbangkan resiko.
Perhatian ibu berkarier perlu ditumbuh kembangkan didalam
peningkatan belajar karena dengan siswa memiliki perhatian ibu berkarier
yang tinggi maka ia akan bersungguh-sungguh untuk belajar tanpa merasa
terpaksa dan hasil yang diperoleh akan lebih optimal. Ada banyak faktor
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar matematika,
diantaranya adalah faktor dari seorang ibu. Memberikan perhatian kepada
anak mealakukan salah satu langkah awal yang harus dilakukan seorang
ibu dalam mendidik dan memberikan pengajaran.
Memberikan perhatian adalah dorongan untuk mencapai sesuatu
dengan sebaik mungkin demi mencapai suatu keberhasilan atau
keunggulan yang digambarkan melalui indikator tanggung jawab, kreatif,
inovatif, keinginan menjadi yang terbaik, memperhatikan umpan balik
56 Dawas,Abdullah,A, Dilema Wanita Karier menuju keluarga Sakinah, (Yogyakarta:Ababil,1996), h.25
46
tentang perbuatannya, mengorbankan waktu, dan mempertimbangkan
resiko.
Ibu berkarier merupakan ibu yang mempunyai keahlian dan
memiliki kepribadian yang kuat, sehingga dengan perhatian yang dimiliki
ibu akan mudah dalam membentuk interaksi kepada anak-anaknya untuk
belajar dengan baik. Ucapan-ucapan ibu akan mudah diperhatikan dan
diikuti oleh anaknya, sehingga disiplinpun akan dilaksanakan dirumah.
Perhatian ibu berkarier adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki
terhadap anak-anaknya dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan,
dimana dengan kelebihan-kelebihan itu anak akan mengakui, menerima,
tunduk dan menghormati terhadap kehendak ibu secara sukarela tidak
karena terpaksa. Kelebihan-kelebihan itu digambarkan melalui indikator;
memilki pengetahuan yang luas, sikap pada saat mengajar, moral yang
baik, disiplin dan performance.
Pendidikan keluarga (ibu) adalah fundamental (dasar) dari
pendidikan anak dimasa selanjutnya, hasil yang diperoleh anak dalam
keluarga menentukan pendidikan anak itu di sekolah maupun
dimasyarakat. Sekolah merupakan lembaga atau institusi masyarakat,
didirikan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu
dalam rangka mempersiapkan anggota masyarakat sebagaimana yang
diharapkan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud didalamnya termasuk
Pemerintah atau Negara, lembaga-lembaga pemberi kerja serta lembaga-
lembaga sosial yang berkepentingan dengan hasil pendidikan.
Oleh karena itu fungsi sekolah terikat dengan target atau sasaran-
sasaran yang dibutuhkan masyarakat. Masyarkat yang dimaksud
masyarakat sebagai faktor lingkungan disini adalah bukan dari segi
kemampuan orang-orangnya, tetapi dari segi karya manusianya,
budayanya, sistem-sistemnya, serta pemimpin-pemimpin masyarakat baik
formal maupun nonformal, termasuk didalamnya juga kemampuan
organisasi pemuda dan sebagainya.
47
Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa ibu berkarier dapat
meningkatkan hasil belajar anak dalam belajar matematika. Hasil belajar
siswa dalam belajar matematika disekolah-sekolah sangat kurang, hal ini
terjadi karena siswa merasa tidak senang, takut untuk belajar matematika
dan mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang menakutkan
dan membosankan.
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis penelitian sebagai
berikut:
”Terdapat korelasi positif yang signifikan antara perhatian ibu berkarier
dengan hasil belajar matematika.”
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul
Khair, Ciputat Timur. Penelitian ini dilakukan pada semester II, yaitu
bulan Januari sampai bulan Februari 2006.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi terbatas
Populasi terbatas dalam penelitian ini adalah siswa MTs.
Jam’iyatul khair Ciputat timur, pada tahun ajaran 2006-2007 yang berada
di kelas VII yang terdiri dari dua kelas.
2. Sampel
Sampel yang diambil dari populasi terbatas yang
pengambilannya dengan menggunakan teknik random sampling
(pengambilan secara acak sederhana) dari 60 siswa yang memiliki ibu
berkarier diambil sampel sebanyak 38 siswa.
C. Metode penelitian
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode survei
dengan teknik korelasi, di mana dalam penelitian tersebut peneliti tidak
melakukan pengondisian dan mengendalikan variabel yang diteliti.
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh
fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan
secara faktual.
Teknik korelasi digunakan untuk mengukur kadar hubungan antara
perhatian ibu berkarier (x) dengan hasil belajar (y). Hubungan antara dua
49
Variabel di dalam teknik korelasi dalam arti keeratan hubungan antara
kedua variabel.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini secara pokok melibatkan dua macam data, yaitu data
yang berkenaan dengan perhatian ibu berkarier (X) dan hasil belajar (Y).
1. Perhatian Ibu Berkarier
a. Definisi konseptual perhatian ibu berkarier
Perhatian ibu berkarier adalah perhatian-perhatian yang dimiliki
seorang ibu berkarier terhadap anak-anaknya dalam usaha pencapaian
tujuan pendidikan, dimana dengan perhatian-perhatian itu anak mengakui,
menerima dan menghormati terhadap kehendak seorang ibu berkarier.
Perhatian-perhatian itu digambarkan melalui indikator: perhatian terhadap
anak dan perkembangannya, perhatian terhadap sarana belajar anak,
perhatian dan gemar terhadap hal-hal yang memiliki nilai edukatif atau
yang berhubungan dengan pendidikan.
b. Definisi oprasional
Perhatian ibu berarier adalah skor yang diperoleh siswa dalam
mengisi angket tentang perhatian ibu berkarier yang didalamnya membuat
indikator, keteladanan dan pengetahuan. Pengukurannya menggunakan
skala nilai dengan nilai 1-4 skor 4 sampai 1 untuk pernyataan positif dan
sebaliknya 1 sampai 4 untuk pernyataan negatif.
2. Hasil Belajar Matematika
a. Definisi konseptual
50
Hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh siswa dalam
mempelajari suatu materi. Dan yang diambil dalam penelitian ini adalah
nilai hasil tes dengan menggunakan instrument yang dibuat peneliti. Hasil
belajar yang digambarkan melalui indikator, menyatakan masalah sehari-
hari dalam bentuk himpunan dan mendata anggotanya, menyatakan
himpunan dalam diagram venn, menentukan irisan dan gabungan dari
himpunan, menyelesaikan masalah yang menggunakan konsep himpunan.
b. Definisi oprasional
Hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa dalam
mengisi instrumen tes matematika yang didalamnya memuat indikator-
indikator, menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk himpunan dan
mendata anggotanya, menyatakan himpunan dalam diagram venn
menentukan irisan dan gabungan dari himpunan, menyelesaikan masalah
yang menggunakan konsep himpunan skor yang digunkan adalah nilai
satu untuk jawaban yang benar dan jawaban yang salah diberi nilai nol.
3. Uji Validitas Instrumen
a. Uji validitas instrument angket
Untuk mengetahui validitas instrumen angket maka digunakan
validitas konstruk. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan
indikator-indikator perhatian ibu berkarir dan hasil belajar anak sehingga
lebih mudah dalam penilaiannya. Pengujian validitas menggunakan
product momen sebagai berikut:57
rxy =
YXXY
YYXX2222
57 Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara),cet,V, hal 72
51
N: Jumlah Responden
X: Skor Butir Soal
Y: Skor Total
Tabel 1
Tabel validitas instrument perhatian ibu berkarier
No Soal X Y X2 Y2 XY rtabel rhitung keterangan
1 142 136 544 18496 19343 0,320 0,436 Valid
2 153 136 639 18496 20971 0,320 0,455 Valid
3 132 136 480 18496 17982 0,320 0,324 Valid
4 148 137 614 18769 20285 0,320 0,589 Valid
5 152 135 630 18225 20624 0,320 0,093 Drop
6 145 137 599 18769 19988 0,320 0,356 Valid
7 161 136 711 18496 21978 0,320 0,473 Valid
8 173 135 811 18225 23500 0,320 0,189 Drop
9 130 136 470 18496 17752 0,320 0,426 Valid
10 128 136 460 18496 17490 0,320 0,425 Valid
11 136 138 522 19241 18865 0,320 0,569 Valid
12 106 137 322 18769 14523 0,320 0,488 Valid
13 158 136 670 18496 21490 0,320 0,351 Valid
14 135 135 511 18225 18307 0,320 0,046 Drop
15 119 136 409 18496 16232 0,320 0,279 Drop
16 148 137 614 18769 20285 0,320 0,589 Valid
17 98 137 278 18769 13482 0,320 0,632 Valid
52
18 117 137 391 18769 16033 0,320 0,506 Valid
19 140 136 528 18496 19042 0,320 0,322 Valid
20 106 137 322 18769 14523 0,320 0,488 Valid
21 130 136 470 18496 17752 0,320 0,426 Valid
22 161 136 711 18496 21978 0,320 0,473 Valid
23 118 137 398 18769 16175 0,320 0,518 Valid
24 87 136 219 18496 11898 0,320 0,385 Valid
25 134 136 502 18496 18340 0,320 0,527 Valid
26 121 136 403 18496 16473 0,320 0,288 Drop
27 149 136 603 18496 20304 0,320 0,413 Valid
28 141 136 555 18496 19192 0,320 0,240 Drop
29 110 134 352 17956 14842 0,320 0,170 Drop
30 133 136 497 18496 18145 0,320 0,344 Valid
Validitas dihitung dengan menggunakan rumus r product moment.
Dari hasil analisa statistika terhadap 30 item instrumen perhatian ibu
berkarier, diperoleh 23 item yang valid dan 7 item yang tidak valid (Drop).
b. Uji validitas instrument tes matematika
53
Untuk uji validitas instrument tes matematika alat ukur dilakukan
dengan menggunakan korelasi biserial, dengan rumus sebagai berikut :58
instrument tes hasil belajar matematika menggunakan rumus
koefisien korelasi biserial dari 25 item instrument hasil beljar matematika
diperoleh 20 item yang valid dan 5 item yang tidak valid
q
p
S
MM
t
tppbi
keterangan
pbi = Koefisien Korelasi Biserial
pM = Rerata Skor Dari Subyek Yang Menjawab Betul Bagi Item
Yang Dicari Validitasnya
tM = Rerata Skor Total
tS = Standar Deviasi Dari Skor Total
p = Provorsi Siswa Yang Menjawab Benar
q = Provorsi Siswa Yang Menjawab Salah
(q = 1- p)
Tabel 2
TABEL VALIDITAS INSTRUMENT TES MENGGUNAKAN KORELASIBISERIAL
58 Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara),cet,V, hal 79
54
Nosoal
Mp Mt SDt p q Keterangan
1 16,40 15,13 6,31 0,67 0,34 0,405 Valid2 17,88 15,13 6,31 0,84 0,16 0,621 Valid3 16,22 15,13 6,31 0,60 0,40 0,333 Drop4 16,25 15,13 6,31 0,53 0,47 0,294 Drop5 18,26 15,13 6,31 0,76 0,24 0,601 Valid6 17,40 15,13 6,31 0,79 0,21 0,462 Valid7 18,00 15,13 6,31 0,74 0,26 0,593 Valid8 16,82 15,13 6,31 0,79 0,21 0,606 Valid9 19,20 15,13 6,31 0,84 0,16 0,752 Valid10 18,00 15,13 6,31 0,87 0,26 0,593 Valid11 16,56 15,13 6,31 0,53 0,47 0,347 Drop12 19,31 15,13 6,31 0,74 0,26 0,669 Valid13 15,60 15,13 6,31 0,33 0,67 0,121 Drop14 17,40 15,13 6,31 0,33 0,67 0,324 Drop15 19,38 15,13 6,31 0,68 0,32 0,678 Valid16 17,55 15,13 6,31 0,76 0,24 0,693 Valid17 18,11 15,13 6,31 0,68 0,32 0,706 Valid18 16,29 15,13 6,31 0,79 0,21 0,433 Valid19 17,44 15,13 6,31 0,68 0,32 0,574 Valid20 16,32 15,13 6,31 0,79 0,21 0,474 Valid21 17,16 15,13 6,31 0,74 0,26 0,553 Valid22 16,71 15,13 6,31 0,79 0,21 0,625 Valid23 16,17 15,13 6,31 0,79 0,21 0,528 Valid24 17,67 15,13 6,31 0,81 0,19 0,619 Valid25 16,13 15,13 6,31 0,71 0,29 0,471 Valid
Instrument tes hasil belajar matematika menggunakan rumus
koefisien korelasi biserial dari 25 item instrument hasil beljar matematika
diperoleh 20 item yang valid dan 5 item yang tidak valid.
4). Uji Reabilitas Instrumen
a. Uji reliabilitas instrument tes
55
Reabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi/alat ukur.
Untuk uji relibilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan rumus Kr-
20,59 dengan rumus sebagai berikut:
r 11 =
2
2
1 s
pqs
k
k
dengan S2 =n
n
xx
2
2)(
keterangan:
r 11 = realiabilitas tes secara keseluruhan
n = jumlah item pertanyaan
S2 = varians kelompok
P = proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir (proporsi subjek
yang mendapat skor 1).
N = jumlah siswa
Langkah I mencari nilai S2
S 2 =
n
nx
2
2
=
38
38575
98672
=38
66,87009867
= 30,693
59 Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara),cet,V, hal 101
56
Langkah II mencari nilai r11 :
r11 =
693,30
623,3693,30
120
20
= 8819,00528,1
= 0,92
Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa soal-soal tes
matematika yang diberikan kepada siswa mempunyai reliabilitas yang
tinggi.
b. Uji reliabilitas instrument angket
Untuk mengetahui tingkat reabilitas instrument angket dilakukan
dengan menggunakan rumus rumus alpha cronbach yaitu60 :
r 11 =
t
b
k
k2
2
11
Keterangan
r 11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
b2 = Jumlah variens butir
t2 = Varians total
Diperoleh :
b2 = 10.382
t2 = 35.86
K = 23
60 Suharsimi Artikunto, Dasar-Dasar Ev aluasi Pendidikan, (Jakarta :Bumi Aksara),cet,V, hal 109
57
Maka :
r 11= 86.068,89
73.151
123
23
Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa item-item instrument
perhatian ibu berkarier yang diberikan keap[ada siswa mempunyai
reliabilitas yang tinggi.
Selain memenuhi persyaratan validitas dan relibilitas, instrumen tes
yang baik dapat dilihat dari indeks kesukaran dan daya pembeda dari butir-
butir soal.
a). Indeks kesukaran
untuk mengetahui indeks kesukaran butir-butir soal digunakan
rumus sebagai berikut61:
p = B
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Dengan klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah
sebagai berikut:IK=0,00 : soal terlalu sukar
0,00 <IK < 0,30 = soal sukar
0,30< IK < 0,70 = soal sedang
0,70 < IK < 1,00 = soal mudah
IK 1,00 = soal terlalu mudah
61 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia) hal.113
58
Tabel 3
TABEL INDEKS KESUKARAN BUTIR SOAL
No soal B P=B/JS Keterangan1 20 0,67 Sedang2 18 0,57 Sedang3 16 0,60 Sedang4 22 0,53 Sedang5 15 0,73 Mudah6 15 0,50 Sedang7 16 0,50 Sedang8 22 0,53 Sedang9 15 0,73 Mudah
10 16 0,50 Sedang11 16 0,53 Sedang12 16 0,53 Sedang13 13 0,53 Sedang14 10 0,43 Sedang15 10 0,33 Sedang16 13 0,33 Sedang17 13 0,43 Sedang18 20 0,67 Sedang19 18 0,60 Sedang20 22 0,73 Mudah21 19 0,63 Sedang22 21 0,70 Sedang23 24 0,80 Mudah24 18 0,60 Sedang25 23 0,77 Mudah
Klasifikasi derajat kesukaran (p)
0,0 – 0,3 : Sukar
0,31 - 0 ,7 : Sedang
0,71 – 1,0 : Mudah
b). Daya pembeda
59
Daya pembeda tiap-tiap butir soal ditentukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut62:
DP=JB
BB
JA
BA
Keterangan:
BA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.
BB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JA= banyaknya peserta kelompok atas
JB= banyaknya peserta kelompok bawah
DP= daya pembeda.
. Tabel 4
TABEL DAYA PEMBEDA SOAL
NoSoal
BA BB JA JB PA PB D Ket
1 12 8 15 15 0,80 0,53 0,27 Cukup2 13 4 15 15 0,87 0,27 0,60 Baik3 10 8 15 15 0,67 0,53 0,13 Buruk4 9 7 15 15 0,60 0,47 0,13 Buruk5 11 8 15 15 0,73 0,27 0,47 Baik6 10 4 15 15 0,67 0,33 0,33 Cukup7 12 8 15 15 0,80 0,27 0,53 Baik8 15 4 15 15 1,00 0,47 0,53 Baik9 12 5 15 15 0,80 0,20 0,6053 Baik10 12 4 15 15 0,80 0,27 0,27 Baik11 10 7 15 15 0,67 0,40 0,47 Cukup12 10 3 15 15 0,67 0,20 0,27 Baik13 7 4 15 15 0,47 0,20 0,27 Cukup14 7 6 15 15 0,47 0,20 0,47 Cukup15 10 3 15 15 0,67 0,20 0,67 Baik16 15 3 15 15 1,00 0,33 0,67 Baik17 14 3 15 15 0,93 0,27 0,20 Baik18 12 5 15 15 0,80 0,60 0,40 Cukup19 12 4 15 15 0,80 0,40 0,27 Cukup20 13 9 15 15 0,87 0,60 0,47 Cukup21 12 6 15 15 0,80 0,33 0,47 Baik22 13 9 15 15 0,87 0,40 0,27 Baik
62 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia) hal.134
60
23 14 6 15 15 0,93 0,67 0,27 Cukup24 13 5 15 15 0,87 0,3367 0,53 Baik25 13 10 15 15 0,87 0, 0,20 Cukup
Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah:
DP= 0,00 : soal terlalu sukar
0,00< DP < 0,20 : soal sukar
0,20 < DP < 0,40 : soal sedang
0,40 < DP < 0,70 : soal mudah
0,70 < DP < 1,00 : soal terlalu mudah.
E.Teknik Pengumpulan Data
Didalam pengumpulan data, peneliti menggunakan angket untuk
instrumen perhatian ibu berkarier dalam bentuk skala. Skala merupakan
salah satu skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang
terhadap objek tertentu. Skala ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan
untuk dinilai responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya
melalui rentang nilai tertentu. Pernyataan yang diajukan dibagi kedalam
dua kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Sedangkan
dalam pengumpulan data instrumen hasil belajar matematika siswa
digunakan instrumen tes. Instrumen tes ini terdiri dari 20 pilihan ganda
dengan 4 pilihan jawaban pada pokok bahasan himpunan, skor yang
dijawab benar diberi skor 1, sedangkan soal yang dijawab salah diberi skor
0
Tabel 5
Teknilk Pengumpulan Data Untuk Setiap Variabel
No VariabelTeknik
pengumpulan dataRentang skor Sumber data
61
1 X Angket 1-4 Siswa
2 Y Tes 0-1 Siswa
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah analisis korelasional yang
bertujuan mengolah data hasil dari penelitian. Penelitian korelasional
untuk menguji ada atau tidaknya hubungan dan mengungkapkan seberapa
besar hubungan antara dua variabel. Adapun uji analisis datanya sebagai
berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa (mendeteksi)
kenormalan distribusi populasi darimana data sampel diambil, pengujian
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilifors. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut63:
a. Pengamatan X1 , X2 ,.....Xn dijadikan bilangan baku Z1 , Z2 ,.....Zn
dengan menggunakan rumus Zi = (
si dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku mengunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang )()( ii ZZPZF
c. Hitung proporsi Z1, Z2, .....Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika
proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka S(Zi)=
n
ZyangZbanyaknyaZ i......, ,21
d. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga terbesar dari harga-harga mutlak tersebut dan diberi nama
Lo.
f. Kriteria uji : Lo< Ltabel , maka data berdistribusi normal
Lo > Ltabel, maka data tidak berdistribusi normal
63 Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito 2005) h.466 - 467
62
2. Uji Linearitas
Untuk mencari hubungan fungsional antara dua variabel
digunakan analisis regresi sederhana. Hubungan fungsional ini akan
dituliskan dalam bentuk persamaan parametrik yang disebut dengan
persamaan regresi. Model atau persamaan regresi yang digunakan
adalah:64
bXaY ˆ
Keterangan
Y Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Jarak titik nol garis potong antara antara variabel Y dan garis fungsi
linier
b = Besarnya perubahan variabel Y dan variabel X naik satu unit.
Sedangkan untuk mencari nilai b digunkan rumus :
22
ii
iiii
XXn
YXYXnb
Sehingga :
XbYa Dengan
Y rata-rata skor hasil belajar matematika
X rata-rata skor perhatian ibu berkarier.
Setelah ditentukan persamaan regresinya, akan diuji kelenieran hubungan
antara variable X terhadap Variabel Y dengan menggunakan tabel ANAVA,65
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah kuadrat regresi a (JKa )
64 Nana Sujana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito 2005) h.312
65 M. Subana ; Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia 2000), Cet,III hal. 172
63
JK a =
b. Menentukan jumlah kuadrat regresi b terhadap a (JKb/a)
JKb/a = b
c. Menentukan jumlah residu (JKr)
JKr =
d. Menentukan jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk)
JKkk =
e. Menentukan kebebasan kekeliruan (dbkk)
dbkk = n – k
f. Menentukan derajat kebeabasan kekeliruan (dbTC)
dbTC = k – 2
g. Menentukan jumlah ketidakcocokan (JKTC)
JKTC = JKr - JKkk
h. Menentukan rerata kuadrat kekeliruan (RKkk)
RKkk =
i. Menentukan rerata kuadrat ketidakcocokan (RKTC)
RKTC =
j. Menentukan F ketidakcocokan (FTC)
FTC =
3). Uji Koefisien Korelasi Product Moment
64
Untuk menentukan nilai koefesien korelasi (r) antara kedua
variabel dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment
yang dirumuskan oleh pearson, dengan rumus sebagai berikut: 66.
2222
YYXX
YXXYrxy
Keterangan:
xyr Koefisien korelasi variabel X dan variabel Y
X = Jumah skor perhatian ibu berkarier
Y = Jumlah skor hasil bealajar matematika
N = Jumlah subjek
G. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Keterangan :
0: Ho : Tidak terdapat korelasi antara perhatian ibu berkarier dengan
hasil belajar matematika.
0: Ha : Terdapat korelasi positif antara perhatian ibu berkarier dengan
hasil belajar matematika siswa
66 M. Subana ; Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia 2000), Cet,III hal. 146-147
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dari penelitian yang telah dilakukan di MTs. Jam’iyyatul Khair
Ciputat, diambil kelas VII. Dari 60 siswa dimbil sampel terpilih sebanyak
38 siswa. Semua diberikan dua instrumen berupa angket perhatian ibu
berkarier dan instrument tes matematika yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Instrumen angket perhatian ibu berkarier terdiri dari 23
butir pertanyaan dan instrumen tes matematika terdiri dari 20 butir
pertanyaan.
1. Perhatian ibu berkarier
Data-data perhatian ibu berkarier terhadap hasil belajar matematika
diperoleh dengan menggunakan instrumen perhatian ibu berkarier dalam
bentuk angket. Uji coba instrumen perhatian ibu berkarier diberikan
kepada 38 siswa dengan jumlah item sebanyak 30 item yang mencakup 3
indikator: perhatian terhadap anak dan perkembangannya, perhatian
terhadap sarana belajar anak, perhatian dan gemar terhadap hal-hal yang
memilki nilai edukatif atau yang berhubungan dengan pendidikan.
Dari hasil uji coba instrumen perhatian ibu berkarier, diperoleh
sebanyak 23 item perhatian ibu berkarier yang valid untuk dijadikan
instrumen penelitian dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,86. Dari hasil
pengiian tersebut diperoleh data-data perhatian ibu berkarier yang
ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan diagram histogram
sebagai berikut :
66
Tabel 6
Nilai Perhatian Ibu Berkarier
No Interval fi xi fk Frel
1 60-65 6 61,5 6 15,78 %
2 66-71 2 67,5 18 5,26 %
3 72-77 17 72,5 25 44,37 %
4 78-83 6 79,5 31 15,78 %
5 84-89 3 85,5 34 7,89 %
6 90-95 4 91,5 38 10,52 %
Adapun penyajian histogram dan poligon frekuensi sebagi berikut :
Diagram 1
Histogram dan poligon frekuensi
Instrumen Perhatian Ibu Berkarier
67
Dari data-data diatas diperoleh rata- rata nilai perhatian ibu
berkarier sebesar 73,94 dan simpangan baku 13, 53. untuk mengetahui
tingkat perhatian ibu berkarier terhadap hasil belajar matematika di
lakukan pengkriteriaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Skor : Tinggi
: Sedang
: Rendah
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh 5,26%
siswa memiliki perhatian ibu berkarier rendah, 81% siswa memiliki
perhatian ibu berkarier sedang, dan 13,15% siswa memiliki perhatian ibu
berkarier tinggi. Dari pegkriteriaan tersebut dapat disimpulkan perhatian
ibu berkarier terhadap hasil belajar matematiak berada pada tingkat
sedang.
Tabel 7
frekuensi perhatian ibu berkarier
IntervalFrekuensi
KeteranganAbsolut Relatif
Skor > 87 5 13,15 % Perhatian ibu berkarier tinggi
61 < Skor < 87 31 81 % Perhatian ibu berkarier sedang
Skor < 61 2 5,26 % Perhatian ibu berkarier rendah
2. Hasil belajar matematika siswa
Untuk memperoleh data-data hasil belajar matematika siswa
digunakan instrumen tes matemtika. Dari hasil uji coba instrumen tes
matematika yang diberikan kepada 38 siswa dengan jumlah soal sebanyak
25 soal pilihan ganda. Diperoleh 20 soal pilihan ganda yang diterima
untuk dijadikan instrumen penelitian setelah diujikan validitas, reliabilitas,
daya pembeda dan taraf kesukaran soal.
68
Instrumen tes matematika ini berisi soal-soal pada pokok bahasan
himpunan yang kemudian diberikan kepada 38 siswa yang menjadi
sampel penelitian. Dari hasil tes matematika tersebut diperoleh data-
data yang ditampilkan dalam distribusi frekuensi dan daiagram
histrogram sebagai berikut :
Tabel 8
Nilai Tes Matematika
No Interval fi xi fk Frel
1 40 - 45 5 42,5 5 13,15 %
2 46 – 51 4 48,5 9 10,52 %
3 52 – 57 0 54,5 9 0 %
4 58 – 63 5 60,5 14 13,15 %
5 64 – 70 18 66,5 32 47,36 %
6 71 – 76 0 73,5 32 0 %
7 77 – 83 3 79,5 35 7,89 %
8 84 - 89 0 86,5 35 0 %
9 90 - 95 3 92,5 38 7,89 %
69
Adapun penyajian histogram dan poligon frekuensi sebagi berikut :
Diagram 2
Histogram dan poligon frekuensi
Instrumen hasil belajar matematika
Dari data-data diatas diperoleh rata-rata hasil belajar matematika
siswa sebesar 66,5 dan simpangan baku sebesar 12,91. Untuk mengetahui
tingkat hasil belajar matematika dilakukan pengkreterianaan diatas, dari
hasil perhitungan didapat 22,5 % siswa memilki hasil belajar matematika
rendah, 60,52 % siswa memiliki hasil belajar matematika sedang dan
15,78 siswa memilki hasil belajar matematika tinggi. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil belajar matematika berada pada tingkat sedang.
Penyajian data tersebut akan ditampilkan dalam bentuik table sebagai
berikut:
70
Tabel 9
Distribusi frekuensi hasil belajar matematika
IntervalFrekuensi
KeteranganAbsolut Relatif
Skor > 79 6 15,78 % Hasil belajar tinggi
54 < Skor < 79 23 60,52 % Hasil belajar sedang
Skor < 54 9 23,68 % Hasil belajar rendah
B. Analisis Data
Analisis yang digukan adalah
1. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk megetahui apa data sampel berasal
dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan uji liliefors. Hasil pengujian normalitas untuk skala perhatian ibu
berkarier Lhitung = 0,1067 dengan n = 38 dan = 0,05 dari daftar nilai uji
lilifors didapat Ltabel = 0,150 yang lebih besar dari Lhitung = 0,1067.
Sedangkan hasil pengujian normalitas untuk hasil belajar matematika
didapat Lhitung = 0,1246 dengan n = 36 dan = 0,05 dari daftar nilai uji
lilifors didapat Ltabel 0,150 yang lebih besar dari Lhitung = 0.1246. Dari
kedua pengujian normalitas tersebut didapat Lhitung < dari Ltabel sehingga
hipotesis nol ( Ho ) diterima dan kedua populasi berdistribusi normal
dengan demikian pengujian persyaratan analisis data berdistribusi normal
dipenuhi.
2.Uji linearitas
Analisis regresi yang digunakan adalah regresi linieritas yang
didasarkan pada hubungan fungsional antara perhatian ibu berkarier
dengan hasil belajar matematika. Persamaan regresi linear sederhahna
ba .
71
Untuk menentukan persamaan tersebut perlu dicari terlebih dahulu
nilai a dan b, dengan perhitungan sebagai berikut:
b=
22
b =)7896100()211437(38
)2470)(2810()186697(38
b = 110,1138506
153786
a = Y - b X
=
382810
110,138
2470
= 65 – 82,081
= - 17,081
Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai a = -17,081 dan nilai b = 1,110
sehingga didapat persamaan regresi liniernya adalah Y= -17,081 + 1,110 X. Dari
persamaan tersebut dapat dibuat gerafik model regresi linier sebagai berikut:
Diagram 3
Diagram pancar pengaruh perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar
matematika
100
90
80
70
60
50
40
30
20
20 30 40 50 60 70 80
y = a + bx
Perhatian ibu berkarir
Has
il be
laja
r m
etem
atik
a
72
Pada diagram pancar diatasdapat dilihat bahwa letak titik- titik
regresi X dan Y terletak disekitar garis lurus persamaan regresi, sehingga
dapat diduga bahwa regresi linier
Tahap kedua, uji linearitas dengan menggunakan tabel ANAVA.
Dari hasil perhitungan regresi linear diperoleh data-data sebagai berikut:
Tabel 10
Tabel Anava Regresi
Sumber
variasidk JK RJK Fhit Ftab
Total 38 168450
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
36
160550
4492,17
3407,83
160550
4492,17
89,68
50,9 4,11
Tuna cocok
Kekeliruan
7
29
621,89
27585,94
88,84
96,06
0,924 2,35
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa Fhit = 0,924 pada
0,05 dengan dk pembilang7 dan dk penyebut 29, dari daftar distribusi F
diperoleh F tabel = F(1-0,05)(7,29) =2,35 Hasil tesebut menunjukan Fhitung < F
tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya linier. Dengan
demikian pengujian prasyarat analisis yaitu data berregresi linier
terpenuhi.
C.Pengujian Hipotesis
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Ho : 0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu
berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
Ha : 0 : Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu
berkarier dengan hasil belajar matematika siswa.
73
Untuk pengujian hipotesis diatas dilakukan dengan menggunakan
rumus Korelasi Product Momen. Berdsarkan rekapitulasi data nilai siswa
yang telah dikumpulkan diperoleh data- data sebagai berikut:
= 2810 2=211437
= 2470 2=168450
=186697
Dari data diatas, maka koefisien korelasi dapat ditentukan sebagai berikut :
rxy =
2222
rxy =
61009001684503878960021143738
2470281018669738
=52,203910
153786
= 0,76
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh r hitung = 0,76 (korelasi
positif ) artinya semakin tinggi variabel perhatian ibu berkarier (X)
semakin tinggi variabel hasil belajar (Y). pada = 0,05 dan db = N-2 =
38 – 2 = 36 didapat r tabel = r(5%)(36)= 0,329 karena rhitung = 0,76 dan rtabel =
0,329, maka dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel, berarti Ho ditolak dan
Ha diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu
berkarier dengan hasil belajar siswa.
Untuk pengetahuan kontribusi antara variabel X dan variabel Y
atau antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa
dilakukan perhitungan koefisien determinasi, yang besarnya adalah
kuadrat dari koefisien korelasi (r2) x 100%. Dari perhitungan diatas
didapat r = 0,76 maka r2nya adalah 0,57.
74
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang apakah terdapat hubungan
antara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika siswa pada
siswa MTs. Jamiyyatul Khair Ciputat Timur diperoleh hasil-hasil penelitian
sebagai berikut: dari hasil perhitungan diperoleh rhitung =0,76 (korelasi
positif) artinya semakin tinggi perhatian ibu berkarier (X) semakin tinggi
pula hasil belajar matematika (Y). sehingga terdapat korelasi yang
signifikan anatara perhatian ibu berkarier dengan hasil belajar matematika
siswa.
B. SARAN
Dengan demikian karena hasil belajar matematika siswa yang diberikan
perhatian ibu berkarir tinggi memberikan umpan balik pada belajar
matematika lebih tinggi dibandingkan dengan perhatian ibu berkarir rendah
maka penulis dapat memberikan saran sebagai-berikut:
1. Ibu diharapkan memberikan suasana keluarga nyaman dan
menyenangkan agar anak pada saat ingin memulai suatu pelajaran merasa
nyaman dengan pelajaran yang akan pelajari.
2. Ibu berkarier sebaiknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk
membantu anaknya belajar matematika agar para anak tetap menyukai
pelajaran matematika dan terus berprestasi.
3. Kepada siswa diharapkan agar lebih kreatif dalam belajar, berusaha
memiliki tanggung jawab yang tinggi, menjadi yang terbaik, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
75
Lampiran 1
Table 7
Kisi-Kisi instrument Perhatian Ibu Berkarier Sebelum Uji Validitas
Variable Dimensi Indikator No1 Perhatian ibu 1. perhatian
terhadap belajaranak danperkembangannya
2. perhatianterhadap saranabelajar anak.
a.mengawasi dan mengingatkan jambelajar anak dirumah.b. menemani belajar anak dirumahc. menayakan perkembangan prestasi anakke sekolahd. membimbing dalam mengerjakan PR.e. membantu mengatasi kesulitan belajar(memberikan arahan dan bimbingan)f. menegur jika melihat anaknya malasuntuk belajarg. menanyakan hasil ulangan atau tesanaknyah. mengingatkan jadual belajar anaknya dirumahi. menanyakan atau konsultasi kepadagurunya yang terkait tentang kesulitanbelajar yang dialami anakj. menanyakan perkembangan anakkesekolahk.menyuruh untuk sering berlatih soal-soal matematikal. identitas tentang pekerjaanm. menayakan pelajaran yang sudahdiajarkann. membimbing dalam mengerjakan soalo. memberikan tugas tambahan soalmatematika
a. memperbaiki / mengganti sarana belajaranakc. memberikan apa yang dibutuhkan olehanak untuk belajard. memberikan buku pelajaran wajib gunakebutuhan belajar anaknyae. memperhatikan dan peduli terhadapsituasi tempat belajar anak
6
1423
79
3
5
16
17
4
11
124
2526
27
2
8
10
76
2 Hasil belajaranak
3. perhatian dangemar terhadaphal-hal memilkinilai edukatif atauyang berhubungandenganpendidikan.
Hasil tes
f. menganjurkan untuk mengikuti les ataubimbingan belajarg.mengabaikan jam belajar dirumah
a. mengikut sertakan dalaam perlombaanguna mengasah otaknyab. menyediakan berbagai buku atau
bahkan perpustakaan mini di rumah gunabelajar bersamac. adanya permainan yang mengarahkependidikan (seperti komputer, laptop,sempoa dan lain-laind. memberikan tauladan tepat waktudalam segala hale. memberikan arahan atau bimbingankepada anak dalam menyelesikan soal-soalf. sering berbincang tentangperkembangan belajar matematika anakg. apakah ibu mengatur strategi dalambelajar untuk mencapai nilai yangdiinginkanh.pendidikan terakhir ibui.menasehati atau memarahi ketika sedangasyik bermain kemudian lupa waktubelajar
19
22
28
15
30
29
21
13
12
2018
77
Lampiran 2
ANGKET INSTRUMEN PERHATIAN IBU BERKARIR SEBELUM UJIVALIDITAS
Nama Responden :…………………………….Kelas :…………………………….
Angket ini tidak mempengaruhi nilai dan adik-adik yang manis kakak harapangket ini semua dijawab dengan jawaban sejujur-jujurnya!
1. Apa pekerjaan ibu anda ?
a. Kariyawan b. Pegawai negeri c. Wiraswasta d.Guru
2. Apakah ibu anda pernah menyediakan perlengkapan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah ibu anda pernah menegur jika melihat anda malas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4.Apakah ibu anda pernah menanyakan perkembangan belajar anda disekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5.Apakah ibu anda pernah menayakn hasil tes matematika atau ulangan
matematika ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6.Apakah ibu anda mengawasi atau mengingatkan jam belajar anda di rumah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7.Apakah ibu anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam
mengerjakanya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8.Apakah ibu anda tidak pernah membelikan buku matematika untuk belajar
anda?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9.Apakah ibu anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10.Apakah ibu anda peduli terhadap situasi tempat belajar anda ?
78
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11.Apakah ibu anda selalu meminta atau menyuruh anda untuk sering berlatih
menyelesikan soal-soal latihan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12.Apakah ibu anda pernah mengatur strategi belajar untuk mencapai nilai yang
diinginkan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13.Apakah ibu anda sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika
anda?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14.Apakah ibu anda selau menemani belajar anda bersama-sama ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15.Apakah ibu anda menyediakan buku-buku pengetahuan dan sebagainya atau
bahkan perpustakaan mini di rumah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16.Apakah ibu anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
17.Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah ibu anda mengkonsultasikan
hal tersebut kepada guru anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18.Ketika anda sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar, apakah ibu
anda memarahi atau menasehati anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19.Apakah ibu anda pernah mengajarkan anda untuk mengikuti les, bimbingan
belajar dan lain-lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
20. Apa pendidikan terakhir ibu anda ?
a. Universitas b. SMA c. SMP d. SD
21. Apakah ibu anda memberikan bimbingan dalam mengerjakan soal-soal
matematika ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
79
22. Apakah ibu anda mengabaikan jam belajar anda di rumah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
23. Apakah ibu anda pernah menanyakan tentang prestasi anda ke sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
24.Apakah ibu anda pernah menanyakan sejauhmana pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
25. Apakah ibu anda pernah membimbing dalam mengerjakan tugas-tugas
matematika ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
26. Apakah ibu anda tidak pernah memberikan soal tambahan matematika anda
dirumah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
27. Apakah ibu anda tidak pernah mengganti pasilitas belajar yangtelah
rusak/tidak terpakai lagi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
28. Apakah ibu anda tidak pernah mengikutsertakan anda dalam
perlombaan/cerdas cermat ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
29. Apakah ibu anda pernah menyuruh anda dalam menyelesikan tugas harus
tepat waktu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
30.Apakah ibu anda tidak pernah memberikan mainan yang mengarah
kependidikan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
80
Lampiran 6
Perhitungan Reliabilitas Instrument Perhatian Ibu Berkarier Dengan
Menggunakan Rumus Alpha Cronbach Berikat:
r 11 =
t
b
k
k2
2
11
Keterangan
r 11 = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
b2 = Jumlah variens butir
t2 = Variens total
Diperoleh :
b2 = 10.382
t2 = 35.86
K = 23
Maka :
r 11= 86.068,89
73.151
123
23
Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa item-item instrument perhatian
ibu berkarier yang diberikan keap[ada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi.
81
Lampiran 7
Table 11Kisi-Kisi instrument Perhatian Ibu Berkarier Sesudah Uji Validitas
Variable Dimensi Indikator No1 Perhatian ibu 1. perhatian
terhadap belajaranak danperkembangannya
2. perhatianterhadap saranabelajar anak.
3. perhatian dangemar terhadaphal-hal memilkinilai edukatif atauyang berhubungan
a. mengawasi dan mengingatkan jambelajar anak dirumah.
c. menayakan perkembangan prestasi anakke sekolah
d. membimbing dalam mengerjakan PR.e. membantu mengatasi kesulitan belajar
(memberikan arahan dan bimbingan)f. menegur jika melihat anaknya malas
untuk belajarg. mengingatkan jadual belajar anaknya di
rumahh. menanyakan atau konsultasi kepada
gurunya yang terkait tentang kesulitanbelajar yang dialami anak
i. menanyakan perkembangan anakkesekolah
j.menyuruh untuk sering berlatih soal-soal matematika
k. identitas tentang pekerjaanl. menayakan pelajaran yang sudah
diajarkanm. membimbing dalam mengerjakan soal
a. memperbaiki / mengganti sarana belajaranak
b. memberikan apa yang dibutuhkan olehanak untuk belajar
c. memperhatikan dan peduli terhadapsituasi tempat belajar anak
d. menganjurkan untuk mengikuti les ataubimbingan belajar
e.mengabaikan jam belajar dirumaha. adanya permainan yang mengarah
kependidikan (seperti komputer, laptop,sempoa dan lain-lain
b. memberikan arahan atau bimbingankepada anak dalam menyelesikan soal-
6
23
79
3
16
17
4
11
124
25
27
2
10
19
2230
21
82
2 Hasil belajaranak
denganpendidikan.
Hasil tes
soalc. sering berbincang tentang
perkembangan belajar matematika anakd. apakah ibu mengatur strategi dalam
belajar untuk mencapai nilai yangdiinginkan
e.pendidikan terakhir ibuf.menasehati atau memarahi ketika sedang
asyik bermain kemudian lupa waktubelajar
13
12
2018
83
Lampiran 8
ANGKET INSTRUMEN PERHATIAN IBU BERKARIR SETELAH UJIVALIDITAS
Nama Responden :…………………………….Kelas :…………………………….
Angket ini tidak mempengaruhi nilai dan adik-adik yang manis kakak harapangket ini semua dijawab dengan jawaban sejujur-jujurnya!
1. Apa pekerjaan ibu anda ?
a. Kariyawan b. Pegawai negeri c. Wiraswasta d.Guru
2. Apakah ibu anda pernah menyediakan perlengkapan belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah ibu anda pernah menegur jika melihat anda malas ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4.Apakah ibu anda pernah menanyakan perkembangan belajar anda disekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5.Apakah ibu anda mengawasi atau mengingatkan jam belajar anda di rumah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Apakah ibu anda selalu memeriksa PR dan membantu (membimbing) dalam
mengerjakanya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7.Apakah ibu anda ikut mengatasi kesulitan belajar anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8.Apakah ibu anda peduli terhadap situasi tempat belajar anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9.Apakah ibu anda selalu meminta atau menyuruh anda untuk sering berlatih
menyelesikan soal-soal latihan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10.Apakah ibu anda pernah mengatur strategi belajar untuk mencapai nilai yang
diinginkan?
84
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11.Apakah ibu anda sering berbincang tentang perkembangan belajar matematika
anda?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12.Apakah ibu anda selalu mengingatkan anda untuk selalu rajin belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13.Ketika anda mengalami kesulitan belajar, apakah ibu anda mengkonsultasikan
hal tersebut kepada guru anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14.Ketika anda sedang asyik bermain kemudian lupa waktu belajar, apakah ibu
anda memarahi atau menasehati anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15.Apakah ibu anda pernah mengajarkan anda untuk mengikuti les, bimbingan
belajar dan lain-lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Apa pendidikan terakhir ibu anda ?
a. Universitas b. SMA c. SMP d. SD
17. Apakah ibu anda memberikan bimbingan dalam mengerjakan soal-soal
matematika ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Apakah ibu anda mengabaikan jam belajar anda di rumah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Apakah ibu anda pernah menanyakan tentang prestasi anda ke sekolah ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
20.Apakah ibu anda pernah menanyakan sejauhmana pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru anda ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
21. Apakah ibu anda pernah membimbing dalam mengerjakan tugas-tugas
matematika ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
85
22. Apakah ibu anda tidak pernah mengganti pasilitas belajar yangtelah
rusak/tidak terpakai lagi ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
23.Apakah ibu anda tidak pernah memberikan mainan yang mengarah
kependidikan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
86
Lampiran : 11
Table 13
Cuplikan Kurikulum Matematika MtsKelas VII
Kompetensidasar Hasil belajar Indikator
Menerapkankonsep himpunanuntukmemecahkanmasalah
Siswa menunjukankemampuan :
Mengenalipengertian himpunan
Siswa dapat :Menyatakan maslah sehari-haridalam bentuk himpunan danmendata anggotanya.Menyebutkan anggota dan bukananggota himpunan sertanotasinya.Mengenal himpunan berhinggadan tak berhingga.
Menentukanhimpunan bagian
Membedakan himpunan kosongdan nol serta notasinya.Menentukan himpunan bagian danmenentukan banyak himpunanbagian suatu himpunan.Mengenal pengertian himpunansemesta, serta dapat menyebutkananggotanya.
Menyatakanhimpunan dengandiagram venn
Menyatakan himpunan dalamdiagram vennMenjelaskan pengertian irisan dangabungan himpunan.Menentukan irisan dan gabungandari himpunan.Menggambar irisan dan gabungandalm diagram venn.Menyelesaikan maslah yangmenggunakan konsep punan.
87
Lampiran : 9
Instrumen Tes Matematika Sebelum Uji Validitas
Nama :…………………………………Hari \ Tanggal :…………………………………Kelas :…………………………………Nilai :…………………………………
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang(X) pada hurup didepan jawaban yang tersedia !
1. Diantara kumpulan- kumpulan berikut, kumpulan yang tidak dapat membentuk
suatu himpunan adalah…….
1. kumpulan lukisan indah 2. Kumpulan siswa jam’iyatul khair ciputat
3. Kumpulan minuman segar 4. kumpulan hewan berkaki empat
a. 1dan 2 b.1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3
2. Perhatikan himpuana – himpunan berikut, yang merupakan himpunan tak
terhingga adalah………
a. S adalah himpunan hirup vocal dalam abjad
b. T adalah himpunan pulau- pulau di Indonesia
c. H adalah himpunan bilangan prima
d. V adalah himpunan warna- waran lampu rambu lalu lintas
3. S = {nama-nama bulan dalam satu tahun yang lamanya 30 hari }. Pernyataan
yang benar adalah….
a. januari S b. Maret S
c. Juni S d.November S
4. Diketahui A = {bilangan asli kurang dari 10 } dan B = {Bilangan ganjil antara
5 dan 15 }. Maka A B adalah…………
a. {7, 9 } b. {5, 7, 9 }
c. {5, 7, 9, 11 } d. {7, 9, 11, 13 }
88
5. Diketahui himpunan A = { χ | 10 < χ ≤ 2, χ ∉ bilangan prima } . Maka
(A) = ……..
a. 2 b. 3 c. 3 d. 4
6. P = (a, b, c ). Banyaknya himpunan bagian dari p adalah…..
a.4 b. 6 c. 8 d. 10
7. Jika n (A) = 50, n (B) = 65, dan ( A B ) = 35. Maka n ( A D) adalah
a. 0 b. 80 c. 100 d. 115
8. Dari sekolompok siswa yang terdiri atas 16 orang ,10 gemar melukis, 12
siswa gemar mengarang, 8 siswa gemar keduanya. Siswa yang tiadak gemar
melukis dan mengarang sebanyak…….
a. 6 siswa b. 5 siswa c. 4 siswa d. 2 siswa
9.Daerah yang diarsir pada pada diagram dibawah dapat dinyatakan dengan……
a. B ( A C ) c. ( A B ) C
b. ( A C ) B d. A ( C B )
10. Pasagan berikut ini yang ekuivalen adalah………….
a. {p, i, a, n ,o} dengan {t, e, r, o, m, p, e, t }
b. {b, i, o, l, a } dengan {p, i, a, n, o }
c. {b, i, o, l, a} dengan {k, e, y, b, o, a, r, d}
d. {k, e, y, b, o, a, r, d} dengan {o, r, k, e, s}
11. X adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 5 dan kurang atau sama
dengan 15. Notasi pembentuk himpunan X adalah
a. X = {x| 5 < x ≤ 15 ; x ∊ A } c. X = {x| 5 ≤ x ≤ 15 ; x ∊ A }
b. X = {x|5 <x < 5 ; x ∊ A} d. X = {x| 5 ≤ x < 15 ; x ∊ A }
89
12. Anggota himpunan A B C adalah………
a.{c, e, g } c. {d, f }
b. {g, h, I } d.{m, n }
13. Diketahui M = { x| 1 ≤ x ≤ 10 ; x ∊ bilangan ganjil }
N = { n| 3 ≤ n ≤ 10 ; x ∊ bilangan genap }. Maka M N adalah……….
a. {1, 3, 5, 7, 9 } b. {3, 4, 5, 6, 7} c. {2, 3, 5, 7 } d. {⊘}
14. S {huruf pada kata MUTIARA }
A { huruf pada kata TIMUR }
B { huruf pada kata RATU }
Banyaknya anggota dari ( A B) adalah ……..
a.3 b. 4 c. 5 d.6
15.Diketahui ada pelanggan Koran dan majalah sebanyak 35 orang. Yang
berlangganan majalah saja sebanyak 15 orang, yang berlangganan Koran saja 10
orang. Jumlah pelanggan seluruhnya adalah :….
a. 60 orang b. 50 orang c. 45 orang d. 30 orang
16. Yang merupakan himpunan lima bilangan prima yang pertama adalah :…….
a. { 1,3,5,7,9 } b. { 2,3,5,7,9 }
c. { 1,3,5,7,11 } d. { 2,3,5,7,11 }
17. Jika { n I -4 dengan mendaftar anggota-
anggotanya, menjadi….
a. { -3,-2,-10,1,2,3 } b. { -3,-2,-10,1,2,3,4 }
c. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3 } d. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4 }
18. diketahui A = { bilangan prima } dan pernyataan-pernyataan berikut…………
( i ) 1 ( ii ) 2 A ( iii ) 3 A ( iv ) 9 A
Dari pernyataan - pernyataan diatas, yang benar adalah…..
90
a.(i) dan (ii) b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii) d. (iii) dan (iv)
19. Diketahui P = { 7,9,11,13,…..,29} dan pernyataan-pernyataan berikut :
( i ) 13 P ( ii ) 25 P
( iii ) 27 P ( iv ) 30 P
Dari pernyataan-pernyataan diatas, yang benar adalah ……
a.( i ) dan ( ii ) b. ( i ) dan ( iii )
c. ( ii ) dan ( iii ) d. ( iii ) dan ( iv )
20. S = { 1,2,3,4,5,6, } A = { 1,2,4,6 } B= { 2,3,5 }. Diagram Venn untuk
himpunan-himpunan tersebut adalah……
a. b.
c. d.
21. Diketahui E = { bilangan asli genap yang kurang dari 10 }dan F = { bilangan
asli ganjil kurang dari 10 , maka E F adalah :……..
a.{ 2,4,6,8 } b. { 1,2,3,4,6 } c. { 1,3,5,7,9 } d. {
1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
22. Diketahui K = { bilangan prima kurang dari 12 } dan L = { bilangan ganjil
antara 2 dan 8 }. Maka K L adalah : ……
a. { 1,3,5,7 } b. { 3,5,7 } c. { 2,3,5,7,9,11 } d. { 2,3,5,7,9 }
23. dalam suatu kelas terdapat 25 anak gemar IPA, 30 anak gemar IPS dan 20
anak gemar kedua-duanya. Berapa banyak anak dalam kelas itu ?.......
91
a. 20 b. 30 c. 45 d. 35
24. Dalam sebuah kelas terdapat 40 anak, ternyata 25 anak gemar minum susu, 35
anak gemar minum the dan yang gemar keduanya minum tersebut sebanyak x
anak. Berapa anak yang keduanya minum tersebut ?.........
a. 10 b. 15 c. 20 d. 25
25. diketahui C = { i,n,a } dan D = { a,n,I }, maka C D adalah…….
a. { n,n,a } b. { a,n,i } c. { a,n,a } d. { i,a,i }
92
Lampiran: 10
Table 12TABEL VALIDITAS INSTRUMENT TES MENGGUNAKAN KORELASI
BISERIAL
Nosoal
Mp Mt SDt p q Keterangan
1 16,40 15,13 6,31 0,67 0,34 0,405 Valid2 17,88 15,13 6,31 0,84 0,16 0,621 Valid3 16,22 15,13 6,31 0,60 0,40 0,333 Drop4 16,25 15,13 6,31 0,53 0,47 0,294 Drop5 18,26 15,13 6,31 0,76 0,24 0,601 Valid6 17,40 15,13 6,31 0,79 0,21 0,462 Valid7 18,00 15,13 6,31 0,74 0,26 0,593 Valid8 16,82 15,13 6,31 0,79 0,21 0,606 Valid9 19,20 15,13 6,31 0,84 0,16 0,752 Valid10 18,00 15,13 6,31 0,87 0,26 0,593 Valid11 16,56 15,13 6,31 0,53 0,47 0,347 Drop12 19,31 15,13 6,31 0,74 0,26 0,669 Valid13 15,60 15,13 6,31 0,33 0,67 0,121 Drop14 17,40 15,13 6,31 0,33 0,67 0,324 Drop15 19,38 15,13 6,31 0,68 0,32 0,678 Valid16 17,55 15,13 6,31 0,76 0,24 0,693 Valid17 18,11 15,13 6,31 0,68 0,32 0,706 Valid18 16,29 15,13 6,31 0,79 0, 21 0,433 Valid19 17,44 15,13 6,31 0,68 0,32 0,574 Valid20 16,32 15,13 6,31 0,79 0,21 0,474 Valid21 17,16 15,13 6,31 0,74 0,26 0,553 Valid22 16,71 15,13 6,31 0,79 0,21 0,625 Valid23 16,17 15,13 6,31 0,79 0,21 0,528 Valid24 17,67 15,13 6,31 0,81 0,19 0,619 Valid25 16,13 15,13 6,31 0,71 0,29 0,471 Valid
93
Lampiran 14
Perhitungan Reliabilitas Instrument Tes Matematika Dengan
Mennggunakan Rumus KR-20
r 11 =
2
2
1 s
pqs
n
n
Langkah I mencari nilai S2
S 2 =
n
nx
2
2
=
38
38575
98672
=38
66,87009867
= 30,693
Langkah II mencari nilai r11 :
r11 =
693,30
623,3693,30
120
20
= 8819,00528,1
= 0,92
Berdasarkan rentang nilai yang ada, bahwa soal-soal tes matematika yang
diberikan kepada siswa mempunyai reliabilitas yang tinggi.
94
Lampiran 15
Table 16
Kisi-Kisi Instrument Tes Matematika Sesudah Uji Validitas
Pokok bahasan Indikator Item soal
Himpunan
Himpuan
Hubungan / relasi
Faktor bilangan
Bilangan
1,8,13,16,17,19,20
7,11
2
3,4,5,6,9,10,12,14,15,18
Jumlah soal 20
95
Lampiran :15
Instrumen Tes Matematika Sesudah Uji Validitas
Nama :…………………………………Hari \ Tanggal :…………………………………Kelas :…………………………………Nilai :…………………………………
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan member tanda silang(X) pada hurup didepan jawaban yang tersedia !
1. Diantara kumpulan- kumpulan berikut, kumpulan yang tidak dapat membentuk
suatu himpunan adalah…….
1. kumpulan lukisan indah 2. Kumpulan siswa jam’iyatul khair ciputat
3. Kumpulan minuman segar 4. kumpulan hewan berkaki empat
a. 1dan 2 b.1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3
2. Perhatikan himpunan – himpunan berikut, yang merupakan himpunan tak
terhingga adalah………
a. S adalah himpunan hirup vocal dalam abjad
b. T adalah himpunan pulau- pulau di Indonesia
c. H adalah himpunan bilangan prima
d. V adalah himpunan warna- waran lampu rambu lalu lintas
3. S = { nama-nama bulan dalam satu tahun yang lamanya 30 hari }. Pernyataan
yang benar adalah….
a. Januari S b. Maret S
c. Juli S d.November S
4. Diketahui A = {bilangan asli kurang dari 10 } dan B = {Bilangan ganjil antara
5 dan 15 }. Maka A B adalah…………
a. {7, 9 } b. {5, 7, 9 }
c. {5, 7, 9, 11 } d. {7, 9, 11, 13 }
96
5. Diketahui himpunan A = { χ | 10 < χ ≤ 2, χ ∉ bilangan prima } . Maka
(A) = ……..
a. 2 b. 3 c. 3 d. 4
6. P = (a, b, c ). Banyaknya himpunan bagian dari p adalah…..
a.4 b. 6 c. 8 d. 10
7. Jika n (A) = 50, n (B) = 65, dan ( A B ) = 35. Maka n ( A D) adalah
a. 0 b. 80 c. 100 d. 115
8. Dari sekolompok siswa yang terdiri atas 16 orang ,10 gemar melukis, 12
siswa gemar mengarang, 8 siswa gemar keduanya. Siswa yang tiadak gemar
melukis dan mengarang sebanyak…….
a. 6 siswa b. 5 siswa c. 4 siswa d. 2 siswa
9.Daerah yang diarsir pada pada diagram dibawah dapat dinyatakan dengan……
a. B ( A C ) c. ( A B ) C
b. ( A C ) B d. A ( C B )
10. Pasagan berikut ini yang ekuivalen adalah………….
a. {p, i, a, n ,o} dengan {t, e, r, o, m, p, e, t }
b. {b, i, o, l, a } dengan {p, i, a, n, o }
c. {b, i, o, l, a} dengan {k, e, y, b, o, a, r, d}
d. {k, e, y, b, o, a, r, d} dengan {o, r, k, e, s}
11. X adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 5 dan kurang atau sama
dengan 15. Notasi pembentuk himpunan X adalah
a. X = {x| 5 < x ≤ 15 ; x ∊ A } c. X = {x| 5 ≤ x ≤ 15 ; x ∊ A }
b. X = {x|5 <x < 5 ; x ∊ A} d. X = {x| 5 ≤ x < 15 ; x ∊ A }
97
12. Anggota himpunan A B C adalah………
a.{c, e, g } c. {c,d, f }
b. {g, h, I } d.{m, n }
13. Diketahui M = { x| 1 ≤ x ≤ 10 ; x ∊ bilangan ganjil }
N = { n| 3 ≤ n ≤ 10 ; x ∊ bilangan genap }. Maka M N adalah……….
a. {1, 3, 5, 7, 9 } b. {3, 4, 5, 6, 7} c. {2, 3, 5, 7 } d. {⊘}
14. S {huruf pada kata MUTIARA }
A { huruf pada kata TIMUR }
B { huruf pada kata RATU }
Banyaknya anggota dari ( A B) adalah ……..
a.3 b. 4 c. 5 d.6
15.Diketahui ada pelanggan Koran dan majalah sebanyak 35 orang. Yang
berlangganan majalah saja sebanyak 15 orang, yang berlangganan Koran saja 10
orang. Jumlah pelanggan seluruhnya adalah :….
a. 60 orang b. 50 orang c. 45 orang d. 30 orang
16. Yang merupakan himpunan lima bilangan prima yang pertama adalah :…….
a. { 1,3,5,7,9 } b. { 2,3,5,7,9 }
c. { 1,3,5,7,11 } d. { 2,3,5,7,11 }
17. Jika { n I -4 dengan mendaftar anggota-
anggotanya, menjadi….
a. { -3,-2,-10,1,2,3 } b. { -3,-2,-10,1,2,3,4 }
c. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3 } d. { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4 }
18. diketahui A = { bilangan prima } dan pernyataan-pernyataan berikut…………
( i ) 1 ( ii ) 2 A ( iii ) 3 A ( iv ) 9 A
Dari pernyataan - pernyataan diatas, yang benar adalah…..
98
a.(i) dan (ii) b. (i) dan (iii)
c. (ii) dan (iii) d. (iii) dan (iv)
19. Diketahui P = { 7,9,11,13,…..,29} dan pernyataan-pernyataan berikut :
( i ) 13 P ( ii ) 25 P
( iii ) 27 P ( iv ) 30 P
Dari pernyataan-pernyataan diatas, yang benar adalah ……
a.( i ) dan ( ii ) b. ( i ) dan ( iii )
c. ( ii ) dan ( iii ) d. ( iii ) dan ( iv )
20. S = { 1,2,3,4,5,6, } A = { 1,2,4,6 } B= { 2,3,5 }. Diagram Venn untuk
himpunan-himpunan tersebut adalah……
a. b.
c. d.
99
Lampiran 17
Pembuatan daftar distribusi frekuensi
Instrument perhatian ibu berkarier
1. Membuat Distribusi Frekuensi
a. Distribusi frekuensi
60 60 63 65 65 66 66 66 66 67
68 68 68 68 68 68 68 71 76 76
76 76 76 76 76 77 78 78 81 83
83 85 85 87 87 91 95 95
b. Menentukan banyaknya kelas (B) dengan aturan sturgess
Banyak kelas (B) = 1+3,3 Log n
=1+3,3 (1,580)
=6,2
Kita bisa membuat daftar distribusi dengan banyak kelas 6 buah
c. Menentukan rentang kelas (R)
Rentang kelas (R) = data terbesar – data terkecil
= 96 - 60
=36
d. Menentukan panjang kelas interval (P)
Panjang kelas (P) =B
R
=2,6
36
= 5,80
Kita ambil panjang kelasnya 6
100
e. Tabel frekuensi
Table 17
Inteval Batasbawah
Batasatas
xi fi f k fi k i
60-65 59,5 65,5 62,5 5 5 312,566-71 65,5 71,5 68,5 13 18 890,572-77 71,5 77,5 74,5 8 26 59678-83 77,5 83,5 80,5 5 31 402,584-89 83,5 89,5 86,5 4 35 34690-95 89,5 95,5 92,5 3 38 277,5
Jumlah 38 2828
2. Modus (Mo) = pbb
bb
21
1
= 65,5 + 658
8
= 70,1
3. Median (Me) = pf
Fnb
2
1
= 626
18382
1
5,71
= 71,7
Lampiran 18
101
PEMBUATAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
INSTRUMENT TES MATEMATIKA
1. Membuat Table Distribusi Frekuensi
a. Distribusi frekuensi
40 40 45 45 45 50 50 50 50 60
60 60 60 60 65 65 65 65 65 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
70 70 80 80 80 90 90 95
b. Menentukan banyaknya kelas (B) dengan aturan sturgess
Banyak kelas (B) = 1+3,3 Log n
=1+3,3 (1,580)
=6,2
Kita bisa membuat daftar distribusi dengan banyak kelas 6 buah
c. Menentukan rentang kelas (R)
Rentang kelas (R) = Data Terbesar – Data Terkecil
= 95 - 40
= 55
d. Menentukan panjang kelas interval (P)
Panjang kelas (P) =B
R
=2,6
55
= 8.8
Kita ambil panjang kelasnya 9
f. Tabel frekuensi
102
Table 18
Inteval Batasbawah
Batasatas
xi fi f k fi k i
40-45 39,5 45,5 42,5 5 5 212,546-51 45,5 51,5 48,5 4 9 19552-57 51,5 57,5 54,5 0 9 058-63 57,5 63,5 60,5 5 14 302,564-70 63,5 70,5 66,5 18 32 119771-76 70,5 76,5 73,5 0 32 077-83 76,5 83,4 79,5 3 35 238,584-89 83,5 89,5 86,5 0 35 090-95 89,5 95,5 92,5 3 38 277,5
Jumlah 38 2423
2. Modus (Mo) = pbb
bb
21
1
= 63,5 + 91813
13
= 67,27
3. Median (Me) = pf
Fnb
2
1
= 918
14382
1
5,63
= 65,16
Lampiran 19Table 19
103
TABEL INDEKS KESUKARAN BUTIR SOAL
No soal B P=B/JS Keterangan1 20 0,67 Sedang2 18 0,57 Sedang3 16 0,60 Sedang4 22 0,53 Sedang5 15 0,73 Sedang6 15 0,50 Sedang7 16 0,50 Sedang8 22 0,53 Sedang9 15 0,73 Sedang
10 16 0,50 Sedang11 16 0,53 Sedang12 16 0,53 Sedang13 13 0,53 Sedang14 10 0,43 Sedang15 10 0,33 Sedang16 13 0,33 Sedang17 13 0,43 Sedang18 20 0,67 Sedang19 18 0,60 Sedang20 22 0,73 Sedang21 19 0,63 Sedang22 21 0,70 Sedang23 24 0,80 Sedang24 18 0,60 Sedang25 23 0,77 Sedang
Klasifikasi derajat kesukaran (p)
0,0 – 0,3 : Sukar
0,31 - 0 ,7 : Sedang
0,71 – 1,0 : Mudah
Lampiran 20
104
Table 20
TABEL DAYA PEMBEDA SOAL
NoSoal
BA BB JA JB PA PB D Ket
1 12 8 15 15 0,80 0,53 0,27 Cukup2 13 4 15 15 0,87 0,27 0,60 Baik3 10 8 15 15 0,67 0,53 0,13 Buruk4 9 7 15 15 0,60 0,47 0,13 Buruk5 11 8 15 15 0,73 0,27 0,47 Baik6 10 4 15 15 0,67 0,33 0,33 Cukup7 12 8 15 15 0,80 0,27 0,53 Baik8 15 4 15 15 1,00 0,47 0,53 Baik9 12 5 15 15 0,80 0,20 0,6053 Baik10 12 4 15 15 0,80 0,27 0,27 Baik11 10 7 15 15 0,67 0,40 0,47 Cukup12 10 3 15 15 0,67 0,20 0,27 Baik13 7 4 15 15 0,47 0,20 0,27 Cukup14 7 6 15 15 0,47 0,20 0,47 Cukup15 10 3 15 15 0,67 0,20 0,67 Baik16 15 3 15 15 1,00 0,33 0,67 Baik17 14 3 15 15 0,93 0,27 0,20 Baik18 12 5 15 15 0,80 0,60 0,40 Cukup19 12 4 15 15 0,80 0,40 0,27 Cukup20 13 9 15 15 0,87 0,60 0,47 Cukup21 12 6 15 15 0,80 0,33 0,47 Baik22 13 9 15 15 0,87 0,40 0,27 Baik23 14 6 15 15 0,93 0,67 0,27 Cukup24 13 5 15 15 0,87 0,3367 0,53 Baik25 13 10 15 15 0,87 0, 0,20 Cukup
Lampiran 21
105
Table 21
Pengujian Instrument Penelitian Matematika
Soal Validitas Reliabilitas Dayapembeda
Tarafkesukaran
Keterangan
1 Valid Reliabel Cukup Sedang Terima2 Valid Reliabel Baik Sedang Terima3 TidakValid Reliabel Buruk Sedang Tolak4 TidakValid Reliabel Buruk Sedang Tolak5 Valid Reliabel Baik Mudah Terima6 Valid Reliabel Cukup Sedang Terima7 Valid Reliabel Baik Sedang Terima8 Valid Reliabel Baik Sedang Terima9 Valid Reliabel Baik Mudah Terima1 Valid Reliabel Baik Sedang Terima
11 TidakValid Reliabel Cukup Sedang Tolak12 Valid Reliabel Baik Sedang Terima13 TidakValid Reliabel Cukup Sedang Tolak14 TidakValid Reliabel Cukup Sedang Tolak15 Valid Reliabel Baik Sedang Terima16 Valid Reliabel Baik Sedang Terima17 Valid Reliabel Baik Sedang Terima18 Valid Reliabel Cukup Sedang Terima19 Valid Reliabel Cukup Sedang Terima20 Valid Reliabel Cukup Mudah Terima21 Valid Reliabel Baik Sedang Terima22 Valid Reliabel Baik Sedang Terima23 Valid Reliabel Cukup Mudah Terima24 Valid Reliabel Baik Sedang Terima25 Valid Reliabel Cukup Mudah Terima
Dari hasil pengjian instrument tes matematika. Didapat 20 soal diterima
untuk dijadikan instrument penelitian dan 5 soal lagi ditolak untuk dijadikan
instrument penelitian.
Lampiran 22
106
Perhitungan Interval Instrument Perhatian Ibu Berkarier
Untuk perhitungan interval perhatian ibu berkarier digunakan rumussebagi berikut:
Skor > X + SD = Tinggi
X - SD < Skor < X + SD = Sedang
Skor < X – SD = Rendah
Rata-rata perhatian ibu berkarier : 73,94
Simpangan baku : 13,53
Skor > 73,94 + 13,53 = 87,47 skor > 87 = Tinggi
73,94 + 13,53 < skor < 73,94 + 13,53 61 < skor < 87 = Sedang
Skor < 73,94 – 13,53 = 60,41 Skor < 61 = Rendah
Dari perhitungan diatas dapat dibuat table interval perhatian terhadapbelajar matematika sebagi berikut:
IntervalFrekuensi
KeteranganAbsolut Relatif
Skor > 87 5 13,15 % Perhatian ibu berkarier tinggi
61 < Skor < 87 31 81 % Perhatian ibu berkarier sedang
Skor < 61 2 5,26 % Perhatian ibu berkarier rendah
Lampiran 23
107
Perhitungan Interval Instrument Tes Matematika
Untuk perhitungan interval tes matematika digunakn rumus sebagaiberikut :Skor > X + SD = Tinggi
X - SD < Skor < X + SD = Sedang
Skor < X – SD = Rendah
Rata-rata tes matematika : 66,5
Simpangan baku : 12,91
Skor > 66,5 + 12,91 = 79,41 skor > 79 = Tinggi
66,5 – 12,91 < skor < 66,5 + 12,91 54 < skor < 79 = Sedang
Skor < 66,5 – 12,91 = 53,59 Skor < 54 = Rendah
Dari perhitungan diatas dapat dibuat table interval prestasi belajarmatematika sebagi berikut:
IntervalFrekuensi
KeteranganAbsolut Relatif
Skor > 79 6 15,78 % Hasil belajar tinggi
54 < Skor < 79 23 60,52 % Hasil belajar sedang
Skor < 54 9 23,68 % Hasil belajar rendah
Lampiran 24
108
Tabel 22Perhitungan Uji Normalitas Perhatian Ibu Berkarier
X f fki Zi F(Z < Zi ) S (fki) F(Z < Zi ) – S (fki)60 2 2 -1,43 0,0674 0,0526 0,014865 4 6 -0,92 0,1788 0,1578 0,021066 6 12 -0,81 0,2090 0,3157 0,106768 7 19 -0,61 0,2709 0,5000 0,029176 6 25 0,21 0,5832 0,6578 0,074678 2 27 0,41 0,6591 0,7105 0,051483 4 31 0,93 0,8238 0,8157 0,008187 3 34 1,34 0,9099 0,8947 0,015295 4 38 2,27 0,9884 0,1000 0,0110
Jml 38
Dari daftar diatas didapat L0 = 0,1067 dengan n = 38 dan = 0,05. dari daftar
nilai uji liliefors didapat Ltabel = 0,150 yang lebih besar dari L0 =0,1067 sehingga
hipotesis nol diterima bahwa populasi distribusi normal.
Lampiran 25
109
Tabel 23Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
X f fki Zi F(Z < Zi ) S (fki) F(Z < Zi ) – S (fki)40 2 2 -1,93 0,0268 0,05 0,023245 3 5 -1,55 0,0606 0,13 0,064450 4 9 -1,17 0,1210 0,23 0,104060 4 13 -0,47 0,3192 0,33 0,005865 6 19 -0,14 0,4840 0,48 0,009070 13 32 0,54 0,7054 0,83 0,124680 3 35 1,10 0,8643 0,93 0,060790 2 37 1,85 0,9664 0,98 0,008695 1 38 2,23 0,9875 1,00 0,0125
Jml 38
Dari kolom terakhir dalam daftar diatas didapat L0 = 0,1246 dengan n = 38
dan = 0,05. dari daftar nilai uji liliefors didapat L = 0,150, yang lebih besar dari
L0 = 0,1246. sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi distribusi normal.
Lampiran 26
110
Penentuan Persamaan Regresi
Untuk menentukan persamaan digunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1.bentuk persamaan regresi
bentuk persamaan regresi yang dicari adalah : Y = a + b X
dengan a = konstanta
b = koefisien
X = skor perhatian ibu berkarier
2. menentukan nilai a dan b yang dicari dengan rumus :
22 )()(
))((
XXn
YXXYnb
b= 2)2810()211437(38
)2470)(2810()1666797(38
b= 110,1138506
153786
a = Y – b X
=
38
2810)110,1(
38
2470
= 65 -82,081
= - 7,081
3. persamaan regresi yang didapat : Y = 17,081 +1,110
Lampiran 26
111
Perhitungan Uji Linieritas Regresi
Dalam membuat table ANAVA diatas, dilakukan langkah-langkah sebagaiberikut:
1. Menentukan jumlah sample n = 38
2. 1684502 TOTALJKY
3.
16055038
2470 22
)(
n
YJK AREG
4. 17,449238
)2470)(2810(186697110,1)/(
n
YXXYbJK abreg
5. 83,340716055017,4492168450)()/(2 aregabregres JKJKYJK
6. 160550)()( aregareg JKKT
7. 17,4492)/()/( abregabreg JKKT
8. 66,9436:83,3407)2(: nJKKT resres
9. 45,4766,94
17,4492)/()/(
res
abregabreg KT
KTF
10.
n
YYEJK x
22)(
112
Tabel 24
Hasil Pengamatan Perhatian Ibu Berkarier Dengan Hasil Belajar
Matematika
X Y X Y X Y X Y60 50 66 45 68 45 83 7060 45 66 45 76 70 83 7065 40 66 65 76 65 83 7065 60 68 65 76 70 83 8065 65 68 60 76 70 87 8065 65 68 60 76 70 87 8066 60 68 70 76 70 87 7066 50 68 40 78 65 96 9566 50 68 40 78 65 96 9566 65 68 50 78 70 96 93
JK (E) =
94,2785
2
93959395
3
708080708080
4
8070707080707070
2
70657065
6
707070706570707070706570
7
4550407060606545504070606065
6
654545655060654545506065
4
6565604065656040
2
45504550
222
2222
22222
222
222222
22222222
2222222
22222
222
11 . 06,9629
94,2785
)(
)()(
Edk
EJKEKT
12. 89,62194,278583,3407)()( EJKJKTCJK res
113
13 . 84,887
89,621
)(
)()(
TCdk
TCJKTCKT
14. 924,006,96
84,88
)(
)(
EKT
TCKTFTC
15. kriteria hasil : Fhit < F table , maka regresi linier
Ftabel = F(1-a)(dk)(TC), dk (E)
Ftabel = F(1-0,05)(9,29) = 2,35
Dari hasil perhitungan diatas, didapat Fhit = 0,924 dan Ftabel = 2,35. maka
Fhit < Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa regresinya linier.
114
Lampiran 28Tabel 25
Rekapitulasi Data Nilai Siswa
Resp X Y X2 Y2 XYS1 76 65 5776 4225 4940S 2 77 65 5929 4225 5005S 3 67 65 4489 4225 4355S 4 68 60 4624 3600 4086S 5 65 60 4225 3600 3900S 6 66 60 4356 3600 3960S 7 68 60 4624 4900 4086S 8 76 70 5776 4900 5320S 9 71 70 5041 4900 4970S 10 78 70 4614 4900 5460S 11 68 70 6889 4900 4760S 12 83 70 6889 4900 5810S 13 83 70 6561 4900 5810S 14 81 70 7569 4900 5670S 15 87 70 7225 4900 6090S 16 85 80 7569 6400 6800S 17 87 80 7225 6400 6960S 18 85 80 9801 6400 6800S 19 99 90 8281 8100 8910S 20 91 90 9261 8100 8190S 21 96 95 4624 9025 9120S 22 68 40 3969 1600 2720S 23 63 40 4356 1600 2520S 24 66 50 4624 2500 3300S 25 68 50 3600 2500 3400S 26 60 50 3721 2500 3000S 27 60 50 4624 2025 3050S 28 68 45 4356 2025 3060S 29 66 45 4356 2025 2970S 30 66 45 5929 2025 2970S 31 78 70 5329 4900 5390S 32 76 70 5329 4900 5110S 33 76 70 5226 4900 5110S 34 76 70 5226 4900 5320S 35 76 65 4356 4225 4420S 36 68 65 4625 4225 4290S 37 65 65 3969 4225 4095S 38 65 70 5041 4900 4970Jml 2810 2470 211437 168450 186697
115
Lampiran 28
Perhitungan Koefisien Korelasi
Berdasarkan data rekapitulasi nilai yang telah dikumpulkan, maka
koefisien korelasi dapat ditentukan sebagai berikut:
2222
xyr
22 )2420()168450(38)2810()211437(38
)2470)(2810()186697(38
xyr
300200138506
69402007094486
= 76,052,203910
154286
Pada taraf signifikan 5 % diperoleh nilai rtabel = 0,329. karena nilai rhitung =
0,76, maka di dapat rhitung > rtabel sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian ibu berkarier dengan hasil
belajar matematika siswa.
116
Lampiran 29
Jadi variabel perhatian ibu berkarier berkontribusi terhadap skor hasil
belajar matematika siswa sebesar 57 %
Lampiran: 31
KUNCI JAWABAN
INSTRUMENT HASIL BELAJAR MATEMATIKA
(pokok bahasan himpunan)
1.B 6.A 11.A 16.A
2.C 7.A 12.C 17.C
3.D 8.D 13.D 18.B
4.B 9.D 14.C 19.C
5.C 10.B 15.A 20.A
117
Lampiran 28Tabel 25
Rekapitulasi Data Nilai Siswa
Resp X Y X2 Y2 XYS1 76 65 5776 4225 4940S 2 77 65 5929 4225 5005S 3 67 65 4489 4225 4355S 4 68 60 4624 3600 4086S 5 65 60 4225 3600 3900S 6 66 60 4356 3600 3960S 7 68 60 4624 4900 4086S 8 76 70 5776 4900 5320S 9 71 70 5041 4900 4970S 10 78 70 4614 4900 5460S 11 68 70 6889 4900 4760S 12 83 70 6889 4900 5810S 13 83 70 6561 4900 5810S 14 81 70 7569 4900 5670S 15 87 70 7225 4900 6090S 16 85 80 7569 6400 6800S 17 87 80 7225 6400 6960S 18 85 80 9801 6400 6800S 19 99 90 8281 8100 8910
118
S 20 91 90 9261 8100 8190S 21 96 95 4624 9025 9120S 22 68 40 3969 1600 2720S 23 63 40 4356 1600 2520S 24 66 50 4624 2500 3300S 25 68 50 3600 2500 3400S 26 60 50 3721 2500 3000S 27 60 50 4624 2025 3050S 28 68 45 4356 2025 3060S 29 66 45 4356 2025 2970S 30 66 45 5929 2025 2970S 31 78 70 5329 4900 5390S 32 76 70 5329 4900 5110S 33 76 70 5226 4900 5110S 34 76 70 5226 4900 5320S 35 76 65 4356 4225 4420S 36 68 65 4625 4225 4290S 37 65 65 3969 4225 4095S 38 65 70 5041 4900 4970Jml 2810 2470 211437 168450 186697
Lampiran 9
Tabel 121. Pengkategorian Perhatian Tinggi (Skor 54 – 65)
No Responden Nilai Kategori nilai1 R 19 90 Tinggi2 R 20 90 Tinggi3 R 21 95 Tinggi4 R 16 80 Tinggi5 R 17 80 Tinggi6 R 18 80 Tinggi7 R 10 70 Tinggi8 R 13 70 Tinggi9 R 32 70 Tinggi
10 R 33 70 Tinggi11 R 39 70 Tinggi12 R 80 80 Tinggi
119
2. Pengkategorian Perhatian Rendah (Skor 30 – 36)
No Responden Nilai Kategori nilai1 R 1 65 Rendah2 R 30 45 Rendah3 R 31 70 Rendah4 R 3 65 Rendah5 R 4 60 Rendah6 R 5 60 Rendah7 R 7 60 Rendah8 R 28 45 Rendah9 R 2 65 Rendah
10 R 6 60 Rendah11 R 25 50 Rendah12 R 22 40 Rendah