HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

84
1 HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN MINAT BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 15 WAJO SKRIPSI NURPAISAH 105391103616 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA 2021

Transcript of HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

Page 1: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

1

HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN MINAT

BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 15 WAJO

SKRIPSI

NURPAISAH

105391103616

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 2: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

i

HUBUNGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN MINAT

BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 15 WAJO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pndidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh

NURPAISAH

105391103616

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

Page 3: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

ii

Page 4: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

iii

Page 5: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

iv

Page 6: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

v

Page 7: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Berangkatlah, baik merasa berat tau ringan. Dan

berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah.”

(QS. At Taubah: 41)

“Lambat lulus bukan berarti gagal kita hanya dituntut untuk lebih

kerja keras dan hargai perjungan..”

(Penulis)

“Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang,

kau harus terus bergerak”

(Albert Einstein)

Hasil karya ini kupersembahkan untuk ibunda dan ayahanda, yang

selalu memberikan motivasi dalam hidupku. Terimakasih karena

selalu membiarkan saya mengejar inpian saya apapun itu . Sahabat-

sahabat terbikku yang selalu merangkulku disetiap saya terjatuh, dan

keluarga besar yang selalu mendukung dan medo’akan yang terbaik.

Terima kasih atas semuanya.

Page 8: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

vii

ABSTRAK

Nurpaisah. 2020. Hubungan Penggunaan Pembelajaran Daring Dengan Minat Belajar

Fisika Peserta Didik SMA Negeri 15 Wajo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I

Nurlina dan pembimbing II Ana Dhiqfaini Sultan.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan antara

penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri

15 Wajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan

pembelajaran daring dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi yang dilaksanakan di

SMA Negeri 15 Wajo mulai pada bulan Oktober 2020. Metode pengumpulan data

digunakan dengan memberikan angket/kuesioner dan wawancara. Subjek penelitian

adalah seluruh peserta didik SMA Negeri 15 Wajo khususnya MIPA. Sampel penelitian

diambil dengan teknik simple random sampling dengan menggunakan rumus Slovin

sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini dengan jumlah responden sebanyak 136

orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penggunaan pembelajaran daring

dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo dalam pembelajaran

fisika dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar = 0,750 atau 75,0%, data tersebut

berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

positif antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar fisika peserta didik

SMA Negeri 15 Wajo. Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yang lebih baik

lagi, guru harus menciptakan pembelajaran fisika yang lebih menarik, guru juga di

tuntut untuk mengusai internet dan mampu memberikan pembelajaran yang maksimal

selama pandemi Covid-19

Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Minat Belajar, Pembelajaran Fisika

Page 9: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Allah Maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk

mewakili atas segala karunia dan nikmat-nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas

anugerah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-

Mu, Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari deretan berkah-Mu.

Skripsi dengan judul “Hubungan Penggunaan Pembelajaran Daring Dengan

Minat Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 15 Wajo.” diajukan sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang

kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan

fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghiang dari pandangan, bagai pelangi

yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati. Demikian juga tulisan

ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam

keterbatasan.

Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terima kasih yang

tulus kepada ayahanda Muh.said dan Ibunda Nuraini atas segala pengorbanan dan do’a

restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu sejak kecil

sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadikan

kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Page 10: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

ix

Dengan pertolongan Allah SWT, yang hadir lewat uluran tangan serta

dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih yang

tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan kepada

ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd, dan Ibu Ana Dhiqfaini Sultan, S.Si., M.Pd selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan

bimbingan, arahan dan semangat kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga

terselesainya skripsi ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

setingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, selaku Dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd , selaku Ketua dan

Sekertaris Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah mengajar dan mendidik mulai dari semester awal hingga

penulis menyelesaikan studinya .

Page 11: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

x

5. Bapak Sultan, S.Pd., M.Pd selaku Kepala UPT SMA Negeri 15 Wajo yang telah

memberikan izin penulis mengadakan penelitian sehingga penulis

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Baso Sawal, S. Pd, selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 15 Wajo

sekaligus sebagai pamong yang selalu memberikan arahan serta masukan yang

membangun selama pelaksanaan penelitian di sekolah.

7. Sahabat-sahabatku Hikmayanti, Neni Indrawati, Anggi Ambarwati, Adelin Osti,

Sudarti dan Kiki Reskiani yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat

dalam proses penyelesian skripsi ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 program studi pendidikan fisika

terkhusus rekan-rekan Dispersi B, yang telah bersama-sama penulis menjalani

masa-masa perkuliahan, atas sumbangsi dan motivasinya selama ini. Semoga

persaudaraan kita tetap terajut untuk selamanya.

9. Peserta didik SMA Negeri 15 Wajo atas kesediaannya menjadi subjek penelitian

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Hal ini

tidak mengurangi rasa terima kasih saya atas segala bantuannya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia yang tak

luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan

saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalam

Makassar, januari 2021

Page 12: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

xi

Penulis

Nurpaisah

Page 13: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia,

karena melalui pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif

dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang

lebih baik. Pendidikan diharapkan dapat mencetak manusia menjadi lebih baik dan

bermartabat. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu pendidikan nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3).

Dalam ayat al’quraan Allah berfirman:

كنتم ل ت علمون فاسألوا أهل الذكر إن وما أرسلنا من ق بلك إلا رجالا نوحي إليهم Artinya: Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang

mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (An-Nahl:43).

Dalam ayat tersebut dijelaskan betapa pentingnya kita belajar apabila kita

tidak mengetahui suatu pengetahuan. Manusia yang berpendidikan akan

mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada yang tidak berpendidikan. Allah

SWT mengistimewakan bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Begitu

penting pendidikan sehingga harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan

bangsa, oleh karena itu diperlukan mutu yang lebih baik sehingga tercipta proses

pendidikan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan kompetitif.

Page 14: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

2

Era globalisasi adalah era dimana segala sesuatu selalu berkembang dan

mengalami kemajuan sehingga memudahkan manusia untuk beraktivitas. Salah

satu bidang kemajuan di era ini adalah kemajuan bidang teknologi internet.

Perkembangan teknologi internet akan dapat mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek pendidikan (Arsyad,2006:7).

Saat ini Indonesia telah dikejutkan dengan wabahnya suatu penyakit yang

disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah

Covid-19 (Corona virus disease-19). Virus corona atau Covid-19 adalah virus yang

menyerang sistem pernapasan. Virus corona ini bisa menyebabkan gangguan

ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pimpinan dunia menerapkan

kebijakan yang super ketat untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Social

Distancing merupakan pilihan kebijakan dari pemerintah untuk pencegahan

penyebaran Covid-19 yang memiliki dampak positif dan negatif bagi kehidupan

masyarakat. Termasuk bidang pendidikan di seluruh dunia juga terdampak

kebijakan ini. Di Indonesia pemerintah meliburkan atau memindahkan proses

pembelajaran peserta didik dari sekolah menjadi di rumah. Peralihan cara

pembelajaran ini memaksakan berbagai pihak untuk mengikuti alur agar

pembelajaran tetap berlangsung. Salah satu cara agar proses pembelajaran tetap

berlangsung maka guru dan peserta didik memanfaatkan teknologi internet.

Pembelajaran ini disebut dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Namun jika

dilihat dari kondisi negara Indonesia saat ini, penggunaan pembelajaran daring

Page 15: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

3

kurang efektif dalam pelaksanaannya, karena penguasaan teknologi yang masih

rendah, keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet dan biaya.

Keadaan ini tentu saja memberikan dampak pada kualitas pembelajaran,

peserta didik dan guru yang sebelumnya berinteraksi secara langsung dalam

ruangan kelas sekarang harus berinteraksi dalam ruang virtual yang terbatas. Guru

dituntut untuk memberikan pengajaran yang baik, menciptakan suasana yang

kondusif, kreatif dan inovatif dalam menggunakan media belajar yang menarik

agar siswa dapat memahami materi yang di sampaikan oleh guru.

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui

jaringan web. Setiap pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman video

atau slideshow, dengan tugas-tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas

waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian (Bilfaqih,

2012:5). Pembelajaran daring bukan sekedar materi yang dipindahkan melalui

media internet, bukan juga sekedar tugas dan soal-soal yang di kirimkan melalui

aplikasi social media. Pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan, serta

dievaluasi sama halnya yang terjadi di kelas.

Hasil observasi yang dilakukan melalui wawancara guru fisika SMA Negeri

15 Wajo menyatakan bahwa selama penggunaan pembelajaran daring diterapkan di

SMA Negeri 15 Wajo banyak mengalami perubahan, salah satunya minat belajar

peserta didik menurun, bahkan pada saat proses pembelajaran daring di mulai

kebanyakan peserta didik tidak aktif (online) dan hanya sebagian besar peserta

didik yang mengikuti proses pembelajaran. Hal di karenakan peserta didik

terkendala pada data seluler dan jaringan. Bahkan saat ini sudah banyak peserta

Page 16: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

4

didik yang mengeluh untuk kembali belajar secara langsung atau tatap muka.

Selain itu, minat belajar merupakan hal penting bagi keberhasilan belajar yang

dimiliki oleh peserta didik. Minat belajar peserta didik itu muncul dalam diri

peserta didik itu sendiri. Minat juga berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2009:152).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu, gairah atau keinginan. Secara umum, minat

merupakan perhatian yang mengandung unsur-unsur peerasaan. Minat ini

merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu.

Minat termasuk faktor intrinsik yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar

seseorang. Apabila dia berminat pada suatu mata pelajaran, maka akan cenderung

bersungguh-sungguh dalam mempelajari pelajaran tersebut. Sebaliknya, seseorang

yang kurang berminat terhadap suatu pelajaran, maka ia akan cenderung tidak

mempelajari pelajaran (Wahyudin, 2010:59). Dalam penelitian (Ria & Umi,

2020:232) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar

Siswa pada Masa Covid-19. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran daring pada masa Covid-19 sangat berpengaruh terhadap minat

belajar siswa, siswa merasa bosan karena tidak bertemu dengan teman dan gurunya

secara langsung.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti ingin mencoba sebuah

metode pembelajaran fisika melalui suatu penelitian dengan judul” Hubungan

Pengunaan Pembelajaran Daring Dengan Minat Belajar Fisika Peserta Didik

SMA Negeri 15 Wajo”

Page 17: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah, maka permasalahan yang

diungkap pada penelitian ini ialah Apakah terdapat hubungan penggunaan

pembelajaran daring dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15

Wajo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, adapun tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan penggunaan pembelajaran daring

dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis, yaitu diharapkan mampu menghasilkan temuan baru yang

bermanfaat tentang penggunaan pembelajaran daring terhadap minat belajar fisika

peserta didik SMA Negeri 15 Wajo pada masa pandemi Covid-19.

2. Manfaat Praktis

Selain dari manfaat secara teoritis juga terdapar manfaat secara praktis bagi peserta

didik, guru maupun bagi sekolah itu sendiri, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi peserta didik

Diharapkan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik dan meningkatkan

kemampuan peserta didik melalui penggunaan pembelajaran daring.

b. Bagi guru

Page 18: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

6

Untuk memberikan gambaran tentang penggunaan pembelajaran daring di SMA

Negeri 15 Wajo.

c. Bagi Sekolah

Untuk memberikan informasi tentang penggunaan pembelajaran daring sebagai

salah satu metode pembelajaran yang inovatif yang dapat diaplikasikan dalam

pembelajaran secara umum.

d. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman langsung dalam mengeksplorasi ilmu dan pelaksanaan

pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran daring pada mata pelajaran

fisika.

Page 19: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Minat Belajar

a. Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki

arti” berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian

bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

Menurut R. Gagne (1989) menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman.

Menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993:4), belajar dapat

diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi

antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga

mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut

Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh

perilaku melalui pengalaman.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar

untuk memperoleh suatu konsep, pamahaman, atau pengetahuan baru sehingga

memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam

berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Page 20: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

8

b. Pengertian minat belajar

Minat belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk

keberhasilan belajar yang di miliki siswa, minat muncul dari dalam diri siswa itu

sendiri. Faktor dari luar minat belajar yaitu bagaimana cara tersebut mengajar.

Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya

dengan cara mengajar yang menyenangkan, memberikan motivasi yang

membangun (Riamin, 2016). Minat belajar merupakan sikap ketaatan dalam

kegiatan proses belajar, baik yang menyangkut perencanaan jadwal belajar yang

dimilikinya maupun inisiatif dirinya sendiri melakukan usaha tersebut dengan

bersungguh-sungguh dalam belajar (Andriani & Rasto,2019).

Menurut Hilgard dalam Slameto (2010) berpendapar bahwa minat adalah

kecenderungan seseorang untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Menurut Belly (Djaali, 2006) minat adalah keinginan yang didorong

oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta

mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Menurut Ricardo &

Meilani (2017) minat belajar adalah suatu rasa untuk menyukai atau juga tertarik

pada suatu hal dan aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar.

Minat belajar juga merupakan faktor pendorong untuk siswa dalam belajar yang

didasari atas ketertarikan atau juga rasa senang keinginan siswa itu untuk belajar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar

merupakan keterlibatan sepenuhnya seorang siswa dan rasa suka atau ketertarik

Page 21: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

9

terhadap suatu hal dan aktifitas seseorang yang mendorong untuk melakukan

suatu kegiatan.

c. Aspek Minat Belajar

1) Aspek Kognitif

Aspek kognitif didasari pada konsep perkembangan di masa anak-anak

mengenai hal-hal yang menghubungkannya dengan minat.

2) Aspek Afektif

Aspek afektif atau emosi yang mendalam merupakan konsep yang

menampakkan aspek kognitif dari minat yang ditampilkan dalam sikap

terhadap aktifitas yang diminatinya.

3) Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau

pelaksanaan, sebagai tindak lanjut dari nilai yang didapat melalui aspek

kognitif dan diinternalisasikan melalui aspek afektif sehingga

mengoorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata melalui aspek

psikomotor.

d. Klasifikasi Minat

Menurut Dewi Suhartini (2001) mengemukakan bahwa minat

diklasifikasikan menjadi emapat jenis berdasarkan bentuk pengeksperinya dari

minat, antara lain:

1) Expressed interest, minat yang dieksperisikan melalui verbal yang

menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak suatu objek atau

aktifitas.

Page 22: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

10

2) Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada

suatu kegiatan tertentu.

3) Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau

keterampilan dalam suatu kegiatan.

4) Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau

daftar aktifitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.

e. Indikator Minat Belajar

Menurut Safari (2005) indikator minat belajar ada empat yaitu:

1) Perasaan senang. Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka

terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari

ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk

mempelajari bidang tersebut.

2) Ketertarikan siswa. Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk

cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa

pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

3) Perhatian siswa. Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap

pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari pada

itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan sendirinya akan

memperhatikan objek tersebut.

4) Keterlibatan Siswa. Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang

mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau

mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.

Page 23: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

11

Minat belajar juga mempunyai indikator-indikator di dalamnya yaitu

sebagai berikut:

1) Adanya perasaan tertarik dan senang untuk belajar

2) Adanya partisipasi yang aktif

3) Adanya kecenderungan untuk memperhatikan

4) Daya konsentrasi yang besar

5) Memiliki perasaan positif dan kemauan belajar yang terus meningkat

6) Adanya kenyamanan pada saat belajar

2. Penggunaan Pembelajaran Daring

a. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik.

Secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai aktifitas

menyampaikan informasi dari pengajar kepada pelajar. Munurut Azhar (2011)

menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa

informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik

dengan peserta didik. Sedangkan menurut Sagala (2010) pembelajaran adalah

membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Page 24: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

12

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik untuk

mendapatkan informasi dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

b. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran Daring sangat dikenal di kalangan masyarakat dan akademik

dengan istilah pembelajaran online (online learning). Istilah lain yang sangat

umum diketahui adalah pembelajaran jarak jauh (learning distance).

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam

jaringan dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung.

Menurut Isma (2016) pembelajaran daring adalah pemanfaatan jaringan internet

dalam proses pembelajaran. Menurut Mostofa et al (2019) menyatakan bahwa

pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan

sekumpulan metoda pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang

dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.

Sedangkan menurut Meidawati, dkk (2019) pembelajaran daring learning

ini sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh

sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada dilokasi terpisah

sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interakrif untuk menghubungkan

keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung

Page 25: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

13

antara guru dan peserta didik tapi dilakukan melalui online yang menggunakan

jaringan internet.

c. Manfaat Pembelajaran Daring

Kemajuan teknologi akan berdampak pada perubahan peradaban dan

budaya manusia. Perubahan yang tengah dialami oleh seluruh pihak yang terkait

dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini adalah bagaimana menggunakan

teknologi secara total sebagai media utama dalam pembelajaran daring.

Menurut Meidawati, dkk (2019) manfaat pembelajaran daring learning

dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru

dengan murid, kedua siswa saling berinteraksi dan berdiskusi antara siswa yang

satu dengan siswa yang lainnya tanpa melalui guru, ketiga dapat memudahkan

interaksi antara siswa, guru, dengan orang tua, keempat sarana untuk ujian

maupun kuis, kelima guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada

siswa berupa gambar dan video selain itu guru dapat mengunduh bahan ajar

tersebut, keenam dapat memudahkan guru untuk membuat soal dimana saja dan

kapan saja tanpa batas waktu.

Pembelajaran daring juga memberikan metode pembelajaran yang efektif,

seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait, mengambungkan kaloborasi

kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan

kebutuhan siswa yang menggunakan simulasi dan permainan (Ghirardini, 2011).

Pembelajaran daring juga dapat mendorong siswa bertantang dengan hal-

hal baru yang mereka peroleh selama proses belajar, baik teknik interaksi dalam

Page 26: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

14

pembelajaran maupun penggunaan media-media pembelajaran yang beraneka

ragam.

d. Prinsip Pembelajaran Daring

Menurut Munawar (2013) di dalam Padjar, dkk (2019) perencenaan sistem

pembelajaran daring harus mengacu pada 3 prinsip yang harus dipenuhi yaitu:

1. Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk di pelajari

2. Sistem pembelajaran harus dibuat personal sehingga pemakai sistem tidak

saling bergantung.

3. Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atau menjawab soal dari

hasil perencangan sistem yang di kembangkan.

Sedangkan menurut Rusman dkk (2011:264) e-leaning memiliki

karakteristik yaitu:

1. Interactivity (Interaktivitas)

2. Independen (Kemandirian)

3. Accessibility (aksesibilitas)

4. Enrichment (Pengayaan).

B. Kerangka pikir

Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang

paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan

banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dimiliki oleh peserta

didik. Masing-masing peserta didik memiliki minat belajar yang berbeda-beda.

Kemampuan peserta didik dalam menangkap pelajaran tergantung dari minat belajar

dan metode yang digunakan oleh guru.

Page 27: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

15

Selama adanya virus Covid-19, banyak guru yang harus mengganti

model/metode pembelajarannya dengan metode penggunaan pembelajaran daring.

Penggunaan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara

online, dengan menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.

Banyak peserta didik minat belajarnya kurang dan tujuan pembelajaran yang

diharapkan tidak bisa tercapai, karena pada saat proses pembelajaran daring peserta

didik tidak paham atas penjelasan guru dikarenakan waktu yang terbatas, bahkan

banyak peserta didik merasa kesulitan dengan proses pembelajaran daring. Maka

dari itu seorang pendidik mampu mendesain situasi pembelajaran yang mampu

mengeksplorasi kemampuan peserta didik dan mampu meningkatkan minat belajar

peserta didik agar dalam proses pembelajaran peserta didik lebih mudah memahami

pelajaran yang dijelaskan oleh pendidik, menyenangkan, dan bisa membuat peserta

didik tidak malas untuk belajar, sehingga mempermudah pencapaian pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dan kajian pustaka ditarik suatu kerangka dengan

bagan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Penggunaan Pembelajaran

Daring

Minat Belajar Fisika

Peserta Didik

1. Kemandirian

2. Interaktif

3. Pengayaan

4. Aksesbilitas

1. Ketertarikan

2. Kenyamanan

3. Senang belajar

4. Partisipasi aktif

5. Perhatian

6. Daya konsentrasi

Page 28: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

16

C. Hipotesis Penelitian

Ha = Terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat

belajar peseta didik SMAN 15 Wajo.

Ho = Tidak terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan

minat belajar peserta didik SMAN 15 Wajo.

Page 29: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Expost

Facto yang bersifat kuantitatif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan tanpa

adanya rekayasa maupun perlakuan terhadap variabel ataupun yang diteliti

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini yaitu SMAN 15 Wajo.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik SMA Negeri 15

Wajo dengan jumlah peserta didik sebanyak 205 dengan rincian yaitu terdiri

dari 7 kelas, mulai dari kelas X, XI, dan XII MIPA.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik

simple random sampling. Penarikan sampel pada teknik ini menggunakan

rumus Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 5% (Bambang

Prasetyo, 2012). Sampel pada penelitian ini sebanyak 136 peserta didik.

n =

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Perkiraan tingkat kesalahan (dipakai 5%)

Page 30: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

18

C. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti

berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

X = Penggunaan Pembelajaran Daring

Y = Minat Belajar

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas

Penggunaan pembelajaran daring dalam penelitian ini merupakan suatu

cara yang digunakan pendidik/guru dalam melakukan proses belajar mengajar

untuk membantu peserta didik tetap aktif belajar selama proses pembelajaran

berlangsung secara online dengan menggunakan media-media pembelajaran

yang beraneka ragam.

2. Variabel Terikat

Minat belajar dalam penelitian ini yaitu ketertarikan peserta didik

terhadap suatu pelajaran yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar yang

dapat dilihat berdasarkan inidikator yaitu; (1) perasaan senang, (2) ketertarikan

peserta didik (3) perhatian peserta didik, (4) kenyamanan peserta didik, (5)

partisipasi aktif, (6) daya konsentrasi.

X Y

Page 31: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

19

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yakni:

1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan

sebagai berikut:

a. Melakukan komunikasi dengan kepala sekolah untuk meminta izin

melakukan penelitian terhadap peserta didik SMAN 15 Wajo.

b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran fisika untuk mengetahui tentang

keadaan peserta didik, dan waktu pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun instrumen penelitian di mana instrumen penelitian yang

digunaan untuk memperoleh data penggunaan pembelajaran daring dan

minat belajar

d. Melakukan uji validasi instumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Sebelum membagikan instrumen penelitian kepada peserta didik, peneliti

menjelaskan terlebih dahulu jenis penelitian yang akan dilakukan dan

menjelaskan jenis angket yaitu angket penggunaan pembelajaran daring

dan angket minat belajar, serta memberikan petunjuk pengerjaannya.

b. Membagikan instrumen angket penggunaan pembelajaran daring dan

angket minat belajar fisika peserta didik

c. Mengumpulkan dan mendata instrumen hasil angket penggunaan

pembelajaran daring dan minat belajar peserta didik untuk selanjutnya

dilakukan analisis.

Page 32: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

20

3. Tahap Akhir

Setelah semua pelaksanaan penelitian selesai, maka selanjutnya peneliti

menganalisis semua data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui hubungan

penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar peserta didik dan untuk

mengetahui seberapa besar hubungan antara kedua vaiabel tersebut.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen berupa angket

penggunaan pembelajaran daring yang terdiri dari 4 indikator yaitu kemandirian,

interaktif, pengayaan, dan aksesbilitas. Angket minat belajar terdiri atas 6 indikator

yaitu ketertarikan, kenyamanan, senang belajar, partisipasi aktif, perhatian, dan

daya konsentrasi.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan instrumen adalah sebagai

berikut:

1. Tahap awal

a. Menyusun instrumen angket untuk penggunaan pembelajaran daring dalam

bentuk skala likert sebanyak 30 item pernyataan.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penggunaan Pembelajaran Daring

Indikator Nomor Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Kemandirian 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12 12

Interaktif 14,15,16,17,19,20 12,18,21 9

Pengayaan 22,23,25,27 24,26,28 7

Aksesbilitas 30 29 2

b. Menyusun instrument angket untuk minat belajar peserta didik dalam

bentuk skala likert sebanyak 36 item pernyataan.

Page 33: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

21

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar

Indikator Nomor Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Ketertarikan 1,2,4,5 3,6 6

Kenyamanan 7,8,10,11 9,12 6

Senang belajar 13,14,16,17 15,18 6

Partisipasi aktif 19,20,22,23 21,24 6

Perhatian 25,26,28,29 27,30 6

Daya konsentrasi 31,32,34,35 33,36 6

2. Tahap kedua

Memerikasa instrumen yang telah dibuat kepada dosen pembimbing

kemudian divalidasi oleh validator yang terdiri dari dua orang dosen ahli.

Instrumen yang valid artinya alat ukur yang digunakan dalam menghasilkan

data (mengukur) itu valid. Valid artinya instrumen tersebut layak digunakan

dalam mengukur apa yang seharusnya diukur oleh Sugiyono (2018:121).

Validitas instrumen pada penelitian ini diuji dengan menggunakan construct

validty dengan meminta pendapat dari (para ahli). Dari hasil validasi oleh para

ahli tersebut kemudian dianalisis menggunakan Uji Gregory yang bertujuan

agar mengetahui bahwa instrumen tersebut layak untuk di gunakan untuk

penelitian dengan kriteria peneliannya jika r ≥ 0,75. Adapun rumus uji Gregory

adalah sebagai berikut:

Retnawati (2016: 97-98)

Page 34: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

22

Atau dengan bantuan tabel tabulasi silang 2x2 sepeti dibawah ini:

Tabel 3.3 Tingkat Tabulasi 2 × 2

Rater 1

Kurang sangat

relevan skor 1-2

Sangat relevan

skor 3-4

Rater 2 Kurang relevan skor

1-2 A B

Sangat relevan skor

3-4 C D

Dengan:

Vi = Validitas konstruk

A = Kedua rater tidak setuju

B = Rater I setuju, rater II tidak

setuju

C = Rater II setuju, rater I tidak

setuju

D = Kedua rater setuju

Sebelum instrument digunakan terlebih dahulu dilakukan pengujian

instrument yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh

kualitas instrument yang telah dibuat. Prosedur pengujian instrument dilakukan

dengan melakukan uji validasi dan uji realibilitas. Uji validasi digunakan untuk

melihat apakah instrument yang dipergunakan dapat mengukur dengan cermat

atau tidak. Uji realibilitas juga menunjukkan pada tingkat kemampuan suatu alat

ukur.

Langkah pertama untuk validasi instrument penelitian dengan

menentukan validasi angket (uji Gregory). Validasi instrument yang digunakan

pada penelitian dengan menggunakan validitas konstruksi dengan

Page 35: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

23

mempertimbangkan validasi instrumen oleh validator ahli sebelum melakukan

penelitian. Hasil validasi ahli diperoleh nilai sebesar 1,00 yang menunjukkan

bahwa valid karena lebih besar dari 0,75 yang artinya instrument tersebut valid.

3. Tahap Ketiga

Kemudian angket yang dibagikan kepada peserta didik akan dianalisis

sebelumnya dilakukan uji validitas dan uji realibilitas.

4. Tahap Ke-empat

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk

memastikan apakah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

variabel penelitian reliabel atau tidak. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika

jawaban peserta didik terhadap soal atau pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan data

yang bisa dipercaya. (Arikunto, 2014:222). Uji reliabililitas akan dilakukan

menggunakan bantuan program SPSS versi 16 dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α).

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item

Rentang Kriteria

> 0,80 Sangat Tinggi

0,70 < 𝑟 ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < 𝑟 ≤ 0,70 Sedang

0,20 < 𝑟 ≤ 0,40 Rendah

≤ 0,20 Sangat Rendah

(Sugiyono, 2016:186)

Page 36: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

24

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas maka diperoleh

instrumen angket penggunaan pembelajaran daring sebanyak 30 item

pernyataan dari 30 item pernyataan yang telah di uji Gregory dan angket minat

belajar peserta didik diperoleh 36 item pernyataan dari 40 item pernyataan

yang dibuat.

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS versi 16

menggunakan uji statistik chronbach alpha didapatkan nilai Chronbach alpha

sebesar 0,799 > 0,60 maka berdasarkan dasar pengambilan keputusan dalam uji

reliabel dapat disimpulkan bahwa dari 30 item pernyataan penggunaan

pembelajaran daring adalah reliabel atau konsisten, dan untuk minat belajar

didapatkan nilai Chronbach alpha sebesar 0,781 > 0,60 maka berdasarkan

dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabel dapat disimpulkan bahwa dari

36 item pernyataan adalah reliabel atau konsisten, dilihat berdasarkan tabel

kriteria reliabilitas instrumen penggunaan pembelajaran daring dan minat

belajar berada pada kategori tinggi. Lebih rincinya dilihat pada lampiran 6

halaman 52

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan Wawancara

Melakukan wawancara dengan guru fisika SMA Negeri 15 Wajo dengan

tujuan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran

Page 37: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

25

dan keadaan-keadaan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan

penggunaan pembelajaran daring selama Covid-19

b. Angket

Seperangkat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada peserta didik.

Tujuan pemberian angket yaitu untuk mengetahui hubungan penggunaan

pembelajaran daring dan minat belajar peserta didik dengan skala

pengukuran instrumen yang digunakan yaitu skala likert untuk melihat

penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar yang dimiliki oleh

peserta didik.

H. Teknik Analisis Data

Data yang ditelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dengan

menggunakan teknik statistik dan dibantu dengan peangkat SPSS versi 16.

Pengolahan data yang dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu analisis satistik untuk

pengembangan instrumen dan analisis statatistik pengolahan data hasil penelitian.

1. Analisis Deskriptif

a. Menghitung Kategori Persen

P =

Keterangan:

Mx = Nilai rata-rata hitung (Mean) skor X

SD = Standar Deviasi

N = Number of cases

Ʃx2 =Jumlah skor X setelah terlebih dahulu dikuadratka

(Anas Sudijono, 2012)

2. Analisis Inferensial

a. Uji Prasyarat Analasis

1) Uji Normalitas

Page 38: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

26

Uji normalitas data dilakukan terlebih dahulu sebelum

dilakukan uji hipotesis. Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi variabel terikat dan variabel

bebas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Uji

nomalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov. Perhitungan nomalitas data dibantu dengan

menggunakan perangkat SPSS versi 16. Pengambilan keputusan

untuk uji nomalitas bahwa data dikatakan normal apabila

signifikansi yang diperoleh > 0,05 dan juga dapat diperkuat

dengan melihat tes stattistik pada tabel kolmogorov smirnov.

2) Uji linearitas

Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan

apakah data yang diperoleh sesuai dengan garis linear atau tidak.

Uji linearitas dilakukan untukik mengetahui apakah variabel

independen memiliki hubungan yang linear dengan variabel

dependen. Dalam penelitian ini uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan perangkat SPSS versi 16 dengan melihat hasil uji F

yang diperoleh untuk baris Deviation from linearty dengan tabel

distribusi F, dan jika diperoleh nilai Sig ≥ α (0,05) maka terdapat

hubungan antara dua variabel tersebut yang linear secara

signifikan (Setyawarno, 2016: 63).

3) Pengujian Hipotesis

Page 39: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

27

Untuk mengetahui tingkat hubungan dari data korelasi

yantu variabel (X) dan variabel terikat (Y) dengan bentuk data

interval atau rasio menggunakan uji Pearson product moment

untuk mengetahui hubungan antara penggunaan pembelajaran

daring dengan minat belajar fisika peserta didik. Penilaian

hipotesis didasarkan pada analogi berikut:

Ha = Terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan

minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo

Ho = Tidak terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring

dengan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo.

Dasar pengambilan tersebut berdasarkan pada probalititas yaitu:

1. Jika nilai < 0,05 Ha diterima, Ho ditolak

2. Jika nilai r > 0,05 Ho diterima, Ha ditolak

Pengolahan data korelasi antar variabel dilakukan dengan bantuan

perangkat SPSS versi 16.

Korelasi pearson product moment dilambangkan dengan (r) dimana

tedapat ketentuan nilai r tidak lebih dai harga (-1 r + 1). Jika r = -1

maksudnya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi,

dan r =1 artinya bahwa korelasinya positif sempurna (sangat kuat).

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan pada tabel interprestasi nilai r

berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

Page 40: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

28

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

(Riduwan, 2016: 228)

Page 41: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

penggunaan pembelajaran daring terhadap minat belajar fisika peseta didik SMA

Negeri 15 Wajo

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil penggunaan

pembelajaran daring dan minat belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo

yang berjumlah 136 peserta didik yang dianalisis dengan menggunkan bantuan

program pengolahan data Microsoft Excel 2016 sehingga diperoleh hasil

perhitungan analisis statistik deskriptif untuk variabel penggunaan pembelajaran

daring dan minat belajar fisika peserta didik yang dapat di lihat pada tabel

sebagai berikut.

a. Penggunaan Pembelajaran Daring Peserta didik

Tabel 4.1 Statistik deskriptif Skor Penggunaan Pembelajaran Daring

Statistik Skor

Jumlah responden

Skor maksimum

Skor minimum

Rata-rata

Rentang

Standar Deviasi

Skor Ideal

136

98

53

72,50

45

9,813

120

Berdasarkan Tabel 4.1 hasil analisis statistik deskriprif penggunaan

pembelajaran daring menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran daring

Page 42: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

30

memiliki skor maksimum sebesar 98, skor minimum yaitu sebesar 53, skor

ideal yaitu sebesar 120 dan untuk rentangnya memiliki 45.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Pembelajaran Daring

Rentang Frekuensi Persentase(%)

53-60

61-68

69-76

77-84

85-92

93-98

Jumlah

20

32

39

27

15

3

136

15

23

29

20

11

2

100

Berdsarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa penggunaan pembelajaran

daring peserta didik SMAN 15 Wajo, memiliki nilai tertinggi dengan

persentase sebesar 29% yaitu sebanyak 39 dari 136 peserta didik, kemudian

terdapat juga beberapa peserta didik dengan persentase 23% yaitu sebanyak

32 peserta didik, untuk persentase 20% yaitu sebanyak 27 peserta didik,

untuk persentase 11% yaitu sebanyak 15 peserta didik dan untuk persentase

2% yaitu sebanyak 3 dari 136 peserta didik. Dari hasil diatas menunjukkan

bahwa penggunaan pembelajaran daring SMAN 15 Wajo perlu di tingkatkan

karena akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Dari Tabel 4.2 diatas diagram distribusi tingkat penggunaan

pembelajaran daring peserta didik di tunjukkan pada diagram batang berikut:

Page 43: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

31

Gambar 4.1 Diagram Penggunaan Pembelajaran Daring

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada awal proses

pembelajaran dimulai dengan penggunaan pembelajaran daring peserta

didik masih semangat untuk mengikuti pembelajaran dilihat pada rentang

53-60 dengan persentasenya 15%, kemudian pada rentang 69-76 dimana

tingkat penggunaan pembelajaran daring peserta didik semakin

meningkat dengan persentasenya sebesar 29%. Semakin berjalan proses

pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran daring tingkat

penggunaannya semakin rendah dengan persentasenya sebesar 2% dilihat

pada rentang 93-98. Hal ini terjadi di karenakan peserta didik pada awal

masih tertarik dan semangat tetapi semakin lama pembelajaran dilakukan

dengan online atau daring peserta didik mulai ada bosan, jenuh, capek

dengan tugas-tugas, lingkungan sekitar kurang efektif pada saat belajar

dan terkendala pada data seluler (kouta) serta jaringan.

15%

23%

29%

20%

11%

2%

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-98

Frek

uen

si

Rentang

Page 44: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

32

b. Minat Belajar Fisika

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Skor Minat Belajar Fisika Peserta Didik

Statistik Skor Statisktik

Jumlah responden

Skor maksimum

Skor minimum

Rentang

Rata-rata

Deviasi Standar

Skor Ideal

136

114

83

31

98,00

5,376

144

Berdasarkan Tabel diatas dari hasil analisis statistic deskriptif minat

belajar fisika peserta didik SMA Negeri 15 Wajo menunjukkan bahwa minat

belajar fisika peserta didik memiliki skor ideal sebesar 144, skor maksimum

yaitu sebesar 114, skor minimum sebesar 83 dan rentang minat belajar

memiliki skor sebesar 31.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penggunaan Pembelajaran Daring

Rentang Frekuensi Persentase(%)

83-90

91-98

99-106

107-114

Jumlah

14

61

56

5

136

10

45

41

4

100

Berdsarkan Tabel 4.4 diatas diketahui bahwa minat belajar fisika

peserta didik SMAN 15 Wajo, memiliki nilai tertinggi berada pada rentang

91-98 dengan persentase 45% yaitu sebanyak 61 peserta didik, kemudian

peserta didik yang memiliki rentang 99-106 dengan persentase 41% yaitu

sebanyak 56 peserta didik, untuk peserta didik yang memiliki rentang 83-90

Page 45: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

33

dengan persentase 10% yaitu sebanyak 14 peserta didik, dan peserta didik

yang memiliki rentang 107-114 dengan persentase 4% yaitu sebanyak 5

peserta didik.

Dari Tabel 4.4 diatas diagram distribusi tingkat minat belajar fisika

peserta didik di tunjukkan pada diagram batang berikut:

Gambar 4.2 Diagram Minat Belajar Fisika Peserta Didik

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa minat belajar

fisika peserta didik pada awal proses pembelajaran, minat belajar fisika

peserta didik masih tinggi dilihat pada rentang 83-90 dengan

persentasenya 10%, kemudian rentang 91-98 dan 99-106 tingkat minat

belajar fisika peserta didik semakin meningkat dengan persentasenya

sebesar 45% dan 41%. Kemudian pada rentang 107-114 dengan

persetasenya sebesar 4% minat belajar fisika peserta didik semakin

menurun. Hal ini di sebabkan karena beberapa hal seperti minat peserta

didik dalam belajar mulai ada rasa bosan, jenuh, dan rasa capek karena

terlalu banyak tugas dari guru.

10%

45% 41%

4%

0

10

20

30

40

50

60

70

83-90 91-98 99-106 107-114

Fre

ku

en

si

Rentang

Page 46: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

34

2. Analisis inferensial

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

yaitu untuk mecari hubungan antara penggunaan pembelajaran daring

dengan minat belajar peserta didik. Adapun langkah-langkah yang

digunakan untuk menguji keberanaran hipotesis ini sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk melihat apakah data yang

diperoleh berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas pada

penelitian ini dimaksudkan untuk menguji variabel penelitian yaitu

penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar peserta didik.

Pengujian normal atau tidaknya data yang diperoleh pada penelitian ini

menggunakan bantuan perangkat pengolah data yaitu dengan uji

Kolmogorov smirnov

Uji Kolmogorov smirnov digunakan untuk menguji perbedaan antara

data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Dasar

pengambilan keputusan untuk uji Kolmogorov smirnov dinyatakan bahwa

jika nilai Sig. > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

data yang diuji dengan data nomal baku artinya bahwa data tersebut

normal.

Berikut adalah hasil analisis uji nomalitas keteampilan proses sains

dan kemampuan kolaborasi peserta didik menggunakan uji Kolmogorov

smirnov.

Page 47: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

35

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Variabel penelitian Test

statistik Sig. Keterangan

Penggunaan pembelajaran daring 0,073 0,461 Normal

Minat belajar fisika 0,093 0,153 Normal

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov smirnov diperoleh data nilai signifikan

untuk variabel penggunaan pembelajaran daring yaitu sebesar 0,461

sementara untuk minat belajar fisika yaitu sebesar 0,153. Hasil yang

diperoleh dari kedua variabel tersebut > 0,05 artinya bahwa data yang

diperoleh berdistribusi secara normal. Lebih rincinya dapat dilihat pada

lampiran 8 halaman 54

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

data yang dimiliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Uji linearitas

dilakukan untuk mengetahui apakah variabel penggunaan pembelajaran

daring memiliki hubungan yang linear dengan variabel minat belajar. Uji

linearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 16. Kaidah pengambilan keputusan digunakan jika Deviation

from linearty

(sig) > 0,05 maka terdapat hubungan yang linear secara signifikan antara

penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar (Fhitung < Ftabel)

Page 48: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

36

maka hubungan kedua variabel tersebut dapat dikatakan linear.

Kesimpulan hasil uji lineritas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas

Variabel F Sig. Keterangan

XY 1,028 0,442 Linear

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji lineritas penggunaan pembelajaran

daring dengan minat belajar fisika peserta didik diperoleh Deviasion from

linearty(sig) sebesar 0,442 > 0,05 dan F hitung diperoleh sebesar 1,028 < F

tabel dengan nilai df yaitu 1,541 yang berarti bahwa terdapat hubungan

linear antara penggunaan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar

fisika (Y) peserta didik SMAN 15 Wajo. Lebih rincinya dapat dilihat pada

lampiran 9 halaman 55.

c. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dihitung melalui korelasi produk moment dengan

bantuan perangkat pengolah data SPSS versi 16.

Ha = Terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dengan

minat belajar fisika peserta didik.

Ho = Tidak terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran daring

dengan minat belajar fisika peserta didik.

Tabel 4.7 Korelasi Penggunaan Pembelajaran Daring Dengan Minat

Belajar Fisika

Page 49: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

37

Variabel Korelasi Person Sig Keterangan

XY 0,750 0,000 Korelasi

Dari hasil output correlations SPSS versi 16 diatas di peroleh data

koefisien korelasi (r) sebesar = 0,750. Karena nilai korelasi tidak sama dengan

0, maka Ha diterima dan H0 tidak terdapat hubungan ditolak. Interpertasi

terhadap nilai r = 0,750 berdasarkan tabel 3.5 halaman 26 maka kedua variabel

memiliki korelasi rendah secara positif dengan koefisien determinasi yaitu r =

(0,750)2 x 100% =56,25%. Hal ini menunjukan tinggi keeratan kedua variabel

sebesar 56,25%. Berdasarkan nilai sig (2-tailed) dan hasil output correlations

SPSS versi 16 di atas diketahui nilai sig. (2-tailed) penggunaan pembelajaran

daring (X) dengan minat belajar fisika (Y) sebesar 0,000 < 0,05 artinya ada

korelasi yang signifikan penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar

fiska peserta didik SMAN 15 Wajo.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa

dari 136 peserta didik SMAN 15 Wajo menunjukkan bahwa tingkat penggunaan

pembelajaran daring memiliki nilai tertinggi dengan persentase sebesar 29% yaitu

sebanyak 39 dari 136 peserta didik, kemudian terdapat juga beberapa peserta didik

dengan persentase 23% yaitu sebanyak 32 peserta didik, untuk persentase 20%

yaitu sebanyak 27 peserta didik, untuk persentase 11% yaitu sebanyak 15 peserta

didik dan untuk persentase 2% yaitu sebanyak 3 dari 136 peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari hasil analisis deskriptif

menunjukkan bahwa dari 136 peserta didik SMAN 15 Wajo menunjukkan bahwa

Page 50: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

38

tingkat minat belajar fisika peserta didik berada rentang 91-98 dengan persentase

45% yaitu sebanyak 61 peserta didik, kemudian peserta didik yang memiliki

rentang 99-106 dengan persentase 41% yaitu sebanyak 56 peserta didik, untuk

peserta didik yang memiliki rentang 83-90 dengan persentase 10% yaitu sebanyak

14 peserta didik, dan peserta didik yang memiliki rentang 107-114 dengan

persentase 4% yaitu sebanyak 5 peserta didik.Dari hasil analisis tersebut dapat

dikatakan bahwa minat belajar fisika peserta didik SMAN 15 Wajo berada pada

kategori cukup dengan rentang 91-98 dengan persentase 45%.Hasil pengujian

hipotesis terkait korelasi antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat

belajar fisika peserta didik SMAN 15 Wajo menunjukkan bahwa dari hasil analisis

dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16 ada hubungan antara penggunaan

pembelajaran daring dan minat belajar fisika dengan nilai koefisien korelasinya

adalah r = 0,750 atau 75,0 yang menandakan bahwa data yang diperoleh berada

pada kategori tinggi dimana kedua variabel memiliki korelasi secara positif yang

signifikan antara variabel penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar

fisika. Kontribusi atau sumbangan variabel penggunaan pembelajaran daring

terhadap minat belajar fisika yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 56,25%

dan sisanya 47,75%.

Berdasarkan fakta empiris yang diperoleh tersebut dikatakan bahwa semakin

bagus atau semakin meningkat penggunaan pembelajaran daring yang dilakukan

oleh guru maka akan mengikuti minat belajar peserta didik. Hal ini berarti jika

penggunaan pembelajaran daring cukup bagus atau menarik untuk peserta didik

maka minat belajar fisika peserta didik juga cukup bagus tergantung dari cara atau

Page 51: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

39

penyajian guru dalam melaksakan proses belajar mengajar. Oleh karena itu

penggunaan pembelajaran daring perlu di terapkan dalam proses pembelajaran

untuk menunjang minat belajar peserta didik yang lebih baik. Karena pembelajaran

daring memberikan dampak positif bagi setiap individu.

Page 52: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

40

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan oleh

peneliti, maka dapat dijadikan kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara

penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar dalam pembelajaran fisika

dengan nilai koefisian korelasi (r) sebesar =0,750 atau 75,0 % yang menandakan

bahwa data yang di dapat berada pada kategori tinggi dan selebihnya disebabkan

oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam peneitian ini.

B. Saran

1. Bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik yang memiliki minat belajar yang masih kurang,

sebaiknya ditingkat belajarnya agar prestasinya juga meningkat.

2. Bagi Guru

Untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yang lebih baik lagi, guru

harus menciptakan pembelajaran fisika yang lebih menarik, guru juga di tuntut

untuk mengusai internet dan mampu memberikan pembelajaran yang maksimal

selama pandemi Covid-19.

3. Bagi Orang Tua

Sebagai orang tua peserta didik sebaiknya lebih memperhatikan anak-

anaknya selama masih belajar di rumah. Karena peran orang tua dan orang-

orang disekitarnya juga mempengaruhi semangar peserta didik dalam belajar.

Page 53: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

41

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Arikunto, S. (2014). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Adriani, R. &. (2019). Motivasi Belajar Sebagai Determinasi Hasil Belajar Siswa.

Jurnal Pendidikan Manejemen Perkantoran, 4(1) 80.

Ananda, R. &. (2018). Statistik Pendidikan (Teori dan Praktik Dalam Pendidikan).

Medan: CV. Widya Puspita.

Bilfaqih, Y. (2012). Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta:

Deepublish.

Hanifah, R. Y. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Siswa

Pada Masa Covid-19 . Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 2 No 3.

Ismail. (2016). Pembelajaran Moda Dalam Jaringan (MODA JARINGAN). ISBN: 978-

602-361-0457.

Pohan, A. E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah. Jawa

Tengah: CV. Sarnu Untung.

Ricardo, R. &. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Siswa. Jurnal Pendidikan Manejemen Perkantoran, 2(2) 79.

Retnawati, H. (2016). Validitas Rhabilitas dan Karakter Butir. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riamin. (2016). Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. 14 April.

Rusman, d. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Salim, P. S. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern

English.

Syaputra, E. (2020). Snowball Throwing Tingkatan Minat dan Hasil Belajar. Yayasan

Kita Menulis.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Page 54: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

42

Sudijono, A. (2000). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, A. (2016). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenamedia Grup.

Syah, M. (2019). Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers.

Sutikno, W. (2010). Keefektifan Multimedia Berbantuan Multimedia Menggunakan

Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman siswa.

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, (Online) diakses 19 Juli 2020.

Page 55: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

43

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 56: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

44

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN HUBUNGAN PENGGUNAAN

PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK

SMA NEGERI 15 WAJO

MINAT BELAJAR FISIKA

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Ketertarikan Ketertarikan peserta didik terhadap

pembelajaran fisika 1,2 3 3

Ketertarikan peserta didik terhadap

penyajian materi oleh guru 4,5 6 3

Kenyamanan Kenyamanan lingkungan fisik kelas 7,8 9 3

Kenyamanan lingkungan eksternal kelas 10,11 12 3

Senang

belajar

Rasa senang terhadap materi

pembelajaran fisika 13,14 15 3

Rasa senang dengan cara penyajian oleh

guru 16,17 18 3

Partisipasi

aktif

Partisipasi aktif dalam mengemukakan

dan menjawab pertanyaan 19,20 21 3

Partisipasi aktif dalam mengerjakan

evaluasi atau tugas pembelajaran 22,23 24 3

Perhatian Menyimak atau mengamati

rangkaian proses pembelajaran 25,26 27 3

Mengingat atau mencatat hal-hal penting

selama proses pembelajaran 28,29 30 3

Daya

konsentrasi

Selalu bersikap aktif dengan bertanya

dan memberikan argumentasi mengenai

materi pelajaran yang disampaikan guru

31,32 33 3

Dapat merespon dan memahami materi

pelajaran yang diberikan 34,35 36 3

Jumlah keseluruhan 36

Page 57: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

45

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DARING

Indikator Keterangan Pernyataan Jumlah

item Positif Negatif

Kemandirian Melatih sikap kemandirian

peserta didik dalam belajar 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12 12

Interaktif Adanya timbal balik

pembelajaran antara peserta

didik dan guru

14,15,16,17,19,20 12,18,21 9

Pengayaan Adanya fasilitas yang dapat

memantapkan materi

pelajaran

22,23,25,27 24,26,28 7

Aksesbilitas Apakah pembelajaran daring

dapat lebih mudah di akses

oleh pengguna

30 29 2

Jumlah keseluruhan 30

Page 58: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

46

Lampiran II

INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN HUBUNGAN PENGGUNAAN

PEMBELAJARAN DARING DENGAN MINAT BELAJAR FISIKA PESERTA

DIDIK SMA NEGERI 15 WAJO

Nama :

Nis :

Kelas/Semester

Tanggal/Hari :

Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DARING

No Pernyataan STS TS S SS

1 Belajar fisika secara daring membuat saya lebih mandiri

2 Saya bersemangat mengikuti pembelajaran fisika secara

daring

3 Belajar fisika secara daring membuat saya menemukan

hal-hal baru

4 Belajar fisika secara daring dapat mengeksplorasi diri

saya sendiri

5 Dengan belajar secara daring waktu yang saya gunakan

lebih efisien

6 Belajar fisika secara daring membuat saya lebih aktif

dalam belajar

7 Dengan belajar secara daring membantu saya lebih

mengerti pelajaran fisika

8 Saya kesulitan memahami materi fisika ketika belajar

secara daring

9 Saya tidak suka belajar secara daring diterapkan

disekolah.

10 Saya merasa bosan ketika belajar fisika secara daring

11 Saya kurang semangat belajar secara daring

12 Belajar fisika secara daring membuat saya tidak bisa

mengemukakan pendapat

Page 59: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

47

13 Saya tidak suka belajar fisika secara daring karena

membuat saya tidak bisa berkomunikasi langsung dengan

guru

14 Belajar fisika secara daring membuat materi lebih mudah

diingat

15 Belajar secara daring membuat pelajaran fisika lebih

menarik untuk dipelajari

16 Saya selalu memperhatikan penjelasan guru ketika belajar

secara daring

17 Dengan belajar secara daring saya dapat belajar dengan

baik sehingga memperoleh nilai yang memuaskan

18 Dengan belajar secara daring, saya tidak perlu bertatap

muka dengan guru setiap hari.

19 Saya lebih suka belajar fisika secara daring karena

membuat saya lebih berkomunikasi langsung dengan guru

20 Saya selalu merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru

21 Saya tidak pernah memperhatikan guru saat menjelaskan

materi

22 Saya selalu menyiapkan fasilitas yang digunakan pada

saat belajar fisika secara daring

23 Selama belajar fisika secara daring guru selalu

memberikan fasilitas yang digunakan untuk

mempermudah pembelajaran, seperti kouta

24 Selama belajar secara daring saya tidak pernah

menyiapkan fasilitas apapun, seperti kouta.

25 Selama belajar secara daring, saya selalu diberikan tugas

tambahan oleh guru

26 Selama belajar secara daring, saya tidak mampu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

27 Selama belajar secara daring, saya mampu mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru

28 Selama belajar secara daring, saya selalu diberikan tugas

tambahan oleh guru

29 Selama belajar secara daring saya lebih mudah mengakses

materi pelajaran fisika

30 Selama belajar secara daring, saya mudah mengakses

internet mengenai materi pelajaran fisika

Page 60: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

48

MINAT BELAJAR FISIKA

Nama :

Nis :

Kelas/Semester

Tanggal/Hari :

Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda

No Pernyataan

Pilihan jawaban

STS TS S SS

1 Fisika adalah pelajaran yang menarik dan menantang

bagi saya

2 Saya tertarik pada pelajaran fisika

3 Saya kurang tertarik dengan pembelajaran fisika

karena selalu diberi tugas/PR

4 Saya selalu berusaha belajar mencari materi fisika

yang diajarkan oleh guru

5 Saya tertarik mempelajari materi fisika karena cara

guru menyampaikan materi menarik dan bagus

6 Saya kurang tertarik belajar fisika karena fisika sulit

dan tidak mudah dipahami

7 Saya nyaman belajar di dalam kelas karena gurunya

tidak membosankan dalam menyampaikan materi

8 saya mengikuti pembelajaran fisika dengan baik

karena keadaan lingkungan di dalam kelas bersih dan

membuat saya lebih nyaman untuk belajar

9 Saya tidak nyaman mengikuti pembelajaran fisika

karena metode yang digunakan oleh guru kurang

menyenangkan

Page 61: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

49

10 Saya nyaman berada di luar kelas karena bisa ketemu

teman dari kelas lain

11 Saya nyaman berada di luar kelas ketika jam istirahat

12 Saya tidak nyaman berada di luar kelas karena

lingkungannya kotor

13 Saya senang berdiskusi tentang pelajaran fisika

14 Saya senang belajar fisika karena mengetahui

kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

15 saya kurang senang ketika pembelajaran fisika sudah

dimulai

16 Saya senang belajar fisika karena cara guru

menyampaikan meteri menarik

17 Saya senang belajar fisika karena guru fisika

membuat suasana kelas lebih menyenangkan dan

lebih menarik

18 Saya kurang senang ketika guru memberikan

pertanyaan mengenai materi fisika

19 Saya berpartisipasi saat pelajaran fisika berlangsung

20 Saya selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru

21 saya kurang aktif saat proses pembelajaran fisika

dimulai

22 Saya mengerjakan tugas /PR yang diberikan oleh

guru

23 Saya selalu aktif dalam mengerjakan tugas kelompok

24 Saya selalu menunda dalam mengerjakan tugas/PR

yang diberikan guru.

25 Saya mendengarkan penjelasan dari guru tentang

Page 62: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

50

konsep fisika dengan baik

26 Saya melihat penjelasan tentang cara menggunakan

rumus fisika yang baru dengan baik

27 Saya tidak memusatkan pikiran saya pada guru,

ketika guru memberikan contoh soal fisika,

walaupun mata saya memandang guru

28 Saya mencatat materi fisika yang telah disampaikan

oleh guru dengan singkat dan runtut

29 Saya mengamati guru ketika guru menggunakan

tabel pada saat pelajaran fisika untuk memperjelas

suatu konsep

30 Saya baru meringkas, ketika guru menyuruh

membuat ringkasan fisika

31 Saya selalu aktif selama proses pembelajaran fisika

dimulai

32 Saya selalu mengemukakan pendapat mengenai

materi fisika yang dijelaskan oleh guru

33 Saya tidak pernah aktif belajar fisika selama proses

pembelajaran dimulai

34 Saya memahami materi fisika yang dijelaskan oleh

guru

35 Saya selalu merespon pertanyaan mengenai materi

fisika yang diberikan oleh guru

36 Saya lebih memilih diam apabila tidak memahami

pelajaran yang dijelaskan guru dibandingkan saya

harus bertanya

Lampiran III

Page 63: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

51

UJI GREGORY

Menentukan kelayakan instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji Gregory menggunakan rumus: r =

. Jika r ˃ 0,75, maka

instrument dapat digunakan.

r =

r =

r = 1,00 (layak digunakan)

Lampiran IV

Bidang

Telaah Kriteria

Validator

Keterangan V1 V2

Format

A 3 4 D

B 4 4 D

C 4 4 D

D 4 4 D

Isi

A 3 4 D

B 4 4 D

C 3 4 D

Bahasa

A 3 4 D

B 4 4 D

C 3 4 D

Page 64: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

52

DATA SISWA SMA NEGERI 15 WAJO

Nama Siswa Jumlah skor X Jumlah Skor Y

Aiman asraf 85 106

Andi kurniawan 80 103

Andi Rafli 80 101

Andi rasti mashuri 75 103

Andini 66 99

Arya 82 100

Besse armayanti 75 100

Fika Febrianti 72 97

Fikri haikal 66 100

Firman 67 85

Hasra 60 83

Hasrina daju 55 100

Haerul 68 97

Hikma Juliana 59 93

Indo amang 58 97

Miftahul janna 71 89

Muh. Anas 74 98

Muh. Nuzul fitra 98 106

Muh. Renaldi 78 100

Muh. Dimas imam 62 88

Muh. Haris bur 74 98

Muh. Nizal bur 59 95

Muh. Rifqi said 65 94

Nur hikma 72 96

Nurhikmah 88 111

Page 65: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

53

Olivia 75 96

Salma ayu nengsi 69 95

Selviani 66 98

Silvi arnis 89 107

Sitti nursia 71 96

Taswin daju 83 108

Adil afrisal 81 104

Andi faizal 94 106

Andika saputra 68 97

Aslinda husada 88 103

Atira 66 96

Baso andi saputra 82 95

Baso ferdi 56 88

Baso fikrul islam 68 94

Baso multazam 73 99

Besse bua rigading 60 95

Besse darmawati 69 90

Besse desinta 57 95

Fitriani 84 103

Frenti sinta 68 95

Hasnidar 64 91

Hermawan aprisal 69 97

Jusman 62 94

Mirda yanti 64 95

Muh, asrul 53 86

Muh. Caesar saputra 75 102

Muh. Danil 56 96

Nadya reski 67 95

Page 66: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

54

Nur mawar 65 97

Nursahika 90 114

Reski wahyuni 68 100

Riswandi 59 90

Saiful bahrun 77 102

Sryfaqiha 69 99

Sulfikli 60 96

Syarina 76 100

Yusmi 62 93

Reski 87 103

Apriani 62 93

Saskia 84 103

Lampiran V

UJI VALIDASI

Page 67: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

55

1. Penggunaan Pembelajaran daring

2. Minat Belajar Fisika

Lampiran VI

UJI REALIBILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 136 100.0

Excludeda 0 .0

Total 136 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 136 100.0

Excludeda 0 .0

Total 136 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 68: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

56

1. Penggunaan Pembelajaran Daring

2. Minat Belajar

Lampiran VII

DESKRIPTIF STATISTIK

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.799 30

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.781 36

Page 69: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

57

(Penggunaan Pembelajaran Daring dan Minat Belajar)

Lampiran VIII

UJI NORMALITAS

Statistics

Penggunaan

Pembelajaran

daring

Minat Belajar

Fisika

N Valid 136 136

Missing 0 0

Mean 72.50 98.00

Median 73.00 98.00

Mode 75 97a

Std. Deviation 9.813 5.376

Variance 96.296 28.904

Range 45 31

Minimum 53 83

Maximum 98 114

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 70: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

58

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penggunaan

Pembelajaran

daring

Minat Belajar

Fisika

N 136 136

Normal Parametersa Mean 72.50 98.00

Std. Deviation 9.813 5.376

Most Extreme Differences Absolute .073 .097

Positive .073 .066

Negative -.046 -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .853 1.134

Asymp. Sig. (2-tailed) .461 .153

a. Test distribution is Normal.

Lampiran IX

Page 71: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

59

UJI LINEARITAS

Lampiran X

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Minat Belajar

Fisika *

Penggunaan

Pembelajaran

daring

Between

Groups

(Combined) 2651.462 36 73.652 5.831 .000

Linearity 2196.795 1 2196.795

173.91

1 .000

Deviation from

Linearity 454.667 35 12.990 1.028 .442

Within Groups 1250.538 99 12.632

Total 3902.000 135

Page 72: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

60

UJI KORELASI

Correlations

Penggunaan

Pembelajaran

daring

Minat Belajar

Fisika

Penggunaan Pembelajaran

daring

Pearson Correlation 1 .750**

Sig. (2-tailed) .000

N 136 136

Minat Belajar Fisika Pearson Correlation .750** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 136 136

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 73: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

61

Lampiran XI

\

1. PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

2. BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL

3. LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL

4. SURAT PERSETUJUAN JUDUL

5. SURAT KETERANGAN VALIDASI

6. PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

7. SURAT KETERANGAN SELESAI

PENELITIAN

8. KARTU KONTROL SKRIPSI

Page 74: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

62

Page 75: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

63

Page 76: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

64

Page 77: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

65

Page 78: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

66

Page 79: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

67

Page 80: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

68

Page 81: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

69

Page 82: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

70

Page 83: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

71

Page 84: HUBUNGAN PENGGUNAAN PEBELAJARAN DARING DENGAN …

72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nurpaisah, lahir pada tanggal 10 Juli

1997 bertempat di Benteng Luwu, Kabupaten Wajo,

Sulawesi Selatan. Sebagai anak tunggal dari pasangan

Ayahanda Muh. Said dan Ibunda Nuraini. Penulis

memulai jenjang pendidikan formal di SD 329

Alewadeng pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

di SMP Negeri 3 Sajoanging dan lulus pada tahun 2013. Selanjutnya menempuh

pendidikan SMA Negeri 15 Wajo dan lulus pada tahun 2016. Kemudian pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan di tingkat Universitas yaitu di Universitas

Muhammadiyah Makassar dengan mengambil jurusan Pendidikan Fisika Program

Strata (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Penulis sangat

bersyukur diberikan kesempatan oleh sang pencipta Allah SWT untuk bisa menimbah

ilmu yang menjadi bekal dimasa depan. Penulis berharap ilmu yang didapatkan selama

menempuh

pendidikan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, agama, bangsa

maupun negara.