HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA … · dapat di simpulkan bahwa penelitian ini...
-
Upload
trinhhuong -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA … · dapat di simpulkan bahwa penelitian ini...
1
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SMA N 3 PALANGKA RAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Disusun oleh:
TRI YULIATUN
10.22.122885
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2014
2
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN
HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SMA N 3 PALANGKA RAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh:
TRI YULIATUN
10.22.122885
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2014
3
4
5
6
ABSTRAK
Tri Yuliatun. 2014: Hubungan Minat Belajar Dan Perhatian Orang Tua Dengan
Hasil Belajar Ekonomi Pada SMAN-3 Palangka Raya tahun Pelajaran
2013/2014. Skripsi. Program studi pendidikan ekonomi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Pembimbing: (I)
Drs. H. Bulkani, M.Pd, Pembimbing (II) Dr. Sonedi, M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Koefisien hubungan antara
Minat Belajar dengan Hasil belajar Ekonomi peserta didik; (2) Koefisien
hubungan antara Perhatian orang Tua dengan Hasil Belajar Ekonomi peserta
didik; (3) Koefisien hubungan antara Minat Belajar dan Perhatian Orang
Tuadengan Hasil Belajar Ekonomipeserta didik.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N-3 Palangka Raya, jalan G. Obos
No. 12 Palangka Raya dengan menggunakan Metode Penelitian Kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 162 orang yang di ambil dari jumlah
keseluruhan peserta didik kelas XI IPS, sedangkan sampelnya berjumlah 118
orang. Instrumen penelitian dan Pengambilan data yang digunakan adalah angket
dan tes dengan rincian: angket minat belajar sebanyak 25 butir soal, angket
perhatian orang tua sebanyak 24 butir soal dan tes sebanyak 20 butir soal.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1). Ada hubungan positif antara minat
belajar dengan hasil belajar ekonomi pada mata pelajaran ekonomi peserta didik
di SMA N-3 Palangka Raya nilai rh>rt atau0,609> 0,304 dengan keeratan variabel
yang sangat kuat. Koefisien korelasinya sebesar 0,609, tabel r dengan N = 118.
Karena rhitung> rtabel maka Ho ditolak. 2). Ada hubungan positif antara perhatian
orang tua dengan hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya,
nilai rh>rt atau 0,592> 0,304 dengan keeratan variabel. koefisien korelasi sebesar
0,592 dan pada tabel nilai ( r ) dengan N = 118. Dengan demikian rhitung> rtabel
yang menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara perhatian orang tua(X2) dan
hasil belajar Ekonomi peserta didik (Y). 3). Ada hubungan positif antara minat
belajar dan perhatian orang tua pada mata pelajaran ekonomi dengan hasil belajar
ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya, nilai rh>rt atau 0,500> 0,304
dengan keeratan. Koefisien korelasinya sebesar (R) = 0,500. Dengan demikian
dapat di simpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan adanya hubungan positif
antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi peserta
didik SMAN 3 Palangka Raya.
Kata kunci: minat belajar, perhatian orang tua, hasil belajar
7
ABSTRACT
Tri Yuliatun. 2014: Relationship of interest learning and attention parents in
economy learning outcomes student of SMA N-3 lessons Palangka Raya year
2013/2014. Thesis. Faculty of teacher training and education University of
Muhammadiyah Palangka Raya. Supervisor: (I) Drs. H. Bulkani, M.Pd, (II) Dr.
Sonedi, M.Pd.
This study aimed to determine: 1. The cooefficient of relationship between
interest learning with economy earning outcomes learnes. 2. The cooefficient of
relationship between attention parents with economy earning outcomes learners.
3. The cooefficient of relationship between interest learning and attention parents
with to the learning outcomes economy of students.
This research was conducted at SMA N-3 Palangka Raya, G. Obos road
No.12 Palangka Raya using quantitative research methods. The population
numbered 162 people were taken from the total number of students in class XI
IPS, while the sample a mounted to 118 people. Data collection and research
instrument used was a questionnaire and test with the details: interest learning
questionnaire items were as much as 25, attention parents questionnaire items
were as much as 24 and 20 test items were.
The results of this study are: 1. There is a positive relationship between
interest learning with the results of the economy study. In studying economy
students of in SMA N-3 Palangka Raya, the value rh > rt or 0,609 > 0,304 with
the closeness of the variables that a very strong. 2. There is a positive relationship
attention parents with the results of the economy study. Students of in SMA N-3
Palangka Raya, the value rh > rt or 0,592 > 0,304 with the closeness of the
variables, correlation cooefficient of 0,592 and in table values (r) with N=118,
thus r hitung > r table with indicates that here is a positive correlation between
self cooefficient (x2) and students learning outcomes economy. 3. There is a
positive relationship between a interest learning and attention parents that study
economy with the results of the economy study. Students in SMA N-3 Palangka
Raya, a value rh > rt or 0,500 > 0,304 with the closeness.
The coefficient of correlation (R) = 0,500. Thus in can be concluded that
this study generates a positive relationsip between a interest learning and attention
parents with the results of the economy study of students in SMA N-3 Palangka
Raya.
Keywords: interest learning, attention parents, learning outcomes economy
8
Halaman Persembahan
Ku ucapkankan terimakasih untuk semua yang tidak dapat saya sebutkan satu-satu dalam halaman persembahan ini., terimakasih pada:
Allah Swt, karena atas berkat Nikmat & karunianya yang diberikan pada saya
Pamanda (Giman, S.sos) & Tantenda (Tumiyem) yang telah memberikan kesempatan pada saya
Alm..Kakek yang tercinta (Iro Karto) yang telah memberikan kasih sayangnya pada saya dan mamak bapak yang telah membesarkan saya dan juga memberikan dukungannya serta kakak, adek dan keluarga
Pembimbing I dan II yang sangat berperan penting dalam penyusunan skripsi saya
Almamater Teman-teman semua yang selalu men-support, thank u for all Pada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Berbagilah senyummu untuk semua orang, tapi bagilah air matamu
hanya untuk yang peduli terhadapmu..
“Tiada kata terlambat selangi masih tetap mencoba untuk yang terbaik”
9
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya telah memberikan kemampuan dan kesungguhan
pada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul
“Hubungan Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar
Ekonomi pada SMA 3 Palangka Raya.
Dalam kesempatan ini peneliti banyak-banyak mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu atas terselesainya skripsi ini. Peneliti
ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama pembuatan skripsi
ini. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih dan kepada yang
terhormat :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas segala kebijaksanaan,
perhatian, dan dorongan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. Bulkani, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr.
Sonedi, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang selama ini banyak membantu,
mengarahkan, serta membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat selesai.
3. Bapak Drs. M. Ramli, M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Ekonomi
4. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga yang telah membantu
kelancaran selama penelitian.
5. Ibu kepala sekolah SMA N3 Palangka Raya, bapak/ibu guru staf pengajar,
seluruh pegawai administrasi, dan seluruh peserta didik di SMA N-3 Palangka
Raya yang telah membantu kelancaran selama saya penelitian.
6. Orang tua beserta keluarga yang telah memberikan semangat dan do’a
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas
muhammadiyah palangka Raya dan berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan moril sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
10
Ahir kata penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan
dalam penulisan skripsi ini dan tidak sesuai dengan hati para pembaca sekalian.
Palangkaraya, Juli 2014
Peneliti
Tri Yuliatun
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
ABSTRACT
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...............................................................................8
C. Pembatasan Masalah ..............................................................................8
D. Rumusan Masalah ..................................................................................9
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................9
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoretis ........................................................................................11
1. Hasil Belajar .....................................................................................11
a. Pengertian Hasil Belajar ..............................................................11
b. Pengertian hasil belajar ekonomi ...............................................11
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
ekonomi .......................................................................................13
2. Minat Belajar ....................................................................................15
a. Pengertian Minat Belajar .............................................................15
b. FungsiMinatBelajar .....................................................................16
c. Ciri-ciriminat ...............................................................................17
d. Macam-macam minat belajar ......................................................18
e. Aspek-aspek minat belajar .........................................................19
12
f. Indikator minat belajar ...............................................................20
3. Perhatian Orang Tua .........................................................................21
a. Pengertian Perhatian Orang Tua ..................................................21
b. Faktor-faktoryang mempengaruhi perhatian ..............................21
c. Tugas dan fungsi orang Tua .......................................................23
d. Ciri-ciri Perhatian Orang Tua .....................................................24
B. Penelitian yangRelevan ..........................................................................29
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................29
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat .................................................................................33
1. Waktu ................................................................................................33
2. Tempat ..............................................................................................34
B. Metode Penelitian ...................................................................................34
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................34
1. Populasi ............................................................................................34
2. Sampel ..............................................................................................35
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .........................................37
1. Variabel Penelitian ............................................................................37
2. Definisi Operasional .........................................................................38
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen .............................................39
1. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................39
2. Instrumen Penelitian ........................................................................42
3. Uji Coba Instrumen ..........................................................................43
F. Teknik Analisis Data ..............................................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................................51
1. Minat Belajar .....................................................................................51
2. Perhatian Orang Tua ..........................................................................56
13
3. Hasil Belajar ......................................................................................61
B. UjiHipotesis ............................................................................................66
1. Hubungan Minat Belajar dengan hasil Belajar Ekonomi ..................66
2. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Ekonomi ......69
3. Hubungan Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Hasil
Belajar Ekonomi................................................................................72
4. Pembahasan hasil Penelitian .............................................................74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................76
B. Saran .....................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang dianggap penting dan
dianggap pokok didalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan
manusia dapat memperoleh pengetahuan dan juga kecerdasan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sumber daya manusia dapat mengembangkan
kamampuan, sikap serta tingkah lakunya. Dalam ilmu pendidikan pada
dasarnya adalah proses transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-
ketrampilan didalam dan diluar lembaga-lembaga pendidikan yang
berlangsung secara berkesinambungan dari generasi ke generasi.
Menurut Driyarkara (Dwi Siswoyo dkk, 2008:28) mengatakan bahwa:
“ pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan
manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa dimana ada kehidupan manusia,
bagaimanapun juga disitu pasti ada pendidikan”.
Berdasarkan pendapat di atas, pendidikan bertujuan untuk
menciptakan manusia yang unggul serta berkualitas. Pendidikan yang dimiliki
manusia mampu menberikan manfaat bagi lingkungan, karena manusia
memiliki keahlian dan kemampuan di dalam bidang tertentu yang disertai
dengan etika dan moral yang baik. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran
yang sangat utama bagi sumber daya manusia untuk meningkatkan mutu serta
kualitas dalam pendidikan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia.
1
2
Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berpotensi dalam berkontribusi
untuk kemajuan pendidikan.
Salah satu pendidikan yang dibutuhkan oleh manusia adalah
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya dalam bidang ekonomi.
IPS ekonomi merupakan konsep pembelajaran tentang aktivitas kehidupan
manusia khususnya dalam bidang usaha agar bisa mengolah sumber daya yang
ada.
Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan UU RI No.20 Tahun 2003
pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu dan cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Tujuan pendidikan nasional di atas, diperkuat juga menurut Soekidjo
Notoatmodjo (2013:68) tujuan pendidikan menanamkan
pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan
persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia ialah
mencerdaskan kehidupan anak bangsa, meningkatkan mutu pendidikan yang
berkualitas dan menciptakan tenaga pendidik yang kreatif dan personal dalam
mengajar serta menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Guru sebagai
seorang pendidik mempunyai tugas yang paling utama dalam kegiatan belajar
mengajar dan anak sebagai seorang peserta didik atau pelajar juga memiliki
3
kewajiban untuk belajar. Tugas utama dari seorang peserta didik dalam
kegiatan belajar ialah belajar untuk mencapai hasil yang optimal sesuai
dengan yang diinginkan. Dari kegiatan belajar mengajar, hasil belajar yang
akan diperoleh peserta didik pasti akan memiliki perbedaan, dan perbedaan
inilah yang dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penyebab dari hasil belajar
peserta didik yang berbeda-beda. Menurut Ngalim (dalam Marini, 2010:2)
menyatakan bahwa:
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor
individual) ialah faktor kematangan seperti pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan faktor yang berasal dari
luar peserta didik (faktor sosial) ialah faktor keluarga atau keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan
dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan
motivasi sosial.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peranan, tugas
dan tanggung jawab terhadap peserta didik untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, tanggung keterampilan, nilai-nilai dan sikap melalui proses
belajar mengajar. Dalam setiap jenjang pendidikan, baik itu tingkat dasar,
menengah dan tinggi pasti memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai setelah
selesai menempuh pendidikan tersebut. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan
tersebut adalah untuk menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang
berkualitas dilihat dari kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti tingkat pendidikan
yang lebih lanjut dan dapat menjadi panutan yang baik bagi generasi yang
akan datang.
4
Pendidikan terbagi menjadi (3) tiga komponen yaitu pendidikan formal,
pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal
pendidikan yang di adakan oleh sekolah. Sekolah dikatakan sebagai pendidikan
formal karena sekolah memiliki peranaan, tugas serta tanggung jawab terhadap
peserta didik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Didalam dunia pendidikan telah digambarkan dengan jelas guru
merupakan seorang pendidik yang memiliki tugas utama dalam belajar
mengajar sedangkan anak sebagai peserta didik yang belajar untuk mencapai
keberhasilan. Dari kegiatan belajar mengajar, hasil belajar yang diperoleh
setiap peserta didik sangatlah berbeda-beda dan perbedaan inilah adanya
faktor-faktor penyebab dari hasil belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Menurut Ngalim (dalam Marini, 2010:2) menyatakan bahwa:
Faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua
golongan yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor
individual) ialah faktor kematangan seperti pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan faktor yang berasal dari
luar peserta didik (faktor sosial) ialah faktor keluarga atau keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan
dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yeng tersedia dan
motivasi sosial.
Pendidikan ekonomi merupakan salah satu peran yang sangat penting
karena dalam kehidupan sehari-hari tidak akan pernah lepas dari kegiatan
ekonomi. Pembelajaran pendidikan ekonomi dimulai dari jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sampai
selanjutnya. Supaya dapat mengetahui betapa pentingnya ekonomi bagi
kehidupan seperti mempelajari tentang pentingnya SDA dan bagaimana SDM
dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
5
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
salah satu guru pendidikan ekonomi kelas XI IPS Palangka Raya didapat data
awal hasil belajar ekonomi seperti pada tabel berikut:
Tabel 1
Hasil Belajar Ekonomi kelas XI IPS
No Kelas Jumlah Peserta Didik
Tuntas Tidak
Tuntas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 XI IPS-1 18 13 12 19 31
2 XI IPS-2 18 14 12 20 32
3 XI IPS-3 19 14 13 20 33
4 XI IPS-4 19 15 14 20 34
5 XI IPS-5 16 16 16 18 32
Jumlah 90 72 65 97 162
Sumber : SMAN 3 Palangka Raya
Hasil belajar merupakan salah satu proses kegiatan untuk menyimpulkan
apakah tujuan instruksional suatu program telah dicapai dengan cara
melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kesesuaian antara tujuan
instruksional yang telah ditetapkan dengan prestasi yang diperoleh melalui tes.
Dari tabel hasil belajar peserta didik diatas dapat disimpulkan bahwa masih
banyak peserta didik yang belum tuntas dalam pembelajaran ekonomi karena
kurangnya perhatian orang tua terhadap peserta didik. Dan dari tabel diatas
dapat dilihat bahwa dari 162 peserta didik yang belum tuntas dalam mata
pelajaran ekonomi sebanyak 98 peserta didik.
Minat belajar dalam pendidikan juga sangat dibutuhkan bagi individu
karena dapat menjadi motivasi bagi diri individu sendiri untuk mencapai tujuan
seperti yang diharapkan sebelumnya, khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
Karena minat belajar merupakan keinginan yang berasal dari dalam diri
6
sendiri terhadap sesuatu yang dilihat dan bisa membuat diri semakin penasaran
dan rasa keingintahuan yang besar terhadap sesuatu yang diminatinya. Minat
dan perhatian orang tua sangat penting bagi peserta didik untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan salah satu guru bidang studi ekonomi dan salah satu peserta
didik kelas XI IPS di SMA-N 3 Palangka Raya bahwa peserta didik memiliki
minat belajar ekonomi yang cukup tinggi dan selalu ingin tahu tentang apa
yang menarik untuk dipelajari namun perhatian orang tua yang masih kurang
sehingga mempengaruhi hasil belajar peserta didik atau menjadi kurang
maksimal. Minat belajar peserta didik dapat dilihat dari peserta didik yang
mengambil jurusan IPS dan perhatian orang tua dapat dilihat dari hasil belajar
peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan
juga wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan peerta didik. Selain minat
belajar yang dimiliki peserta didik, perhatian orang tua juga memiliki
pengaruh pada hail belajar peserta didik karena dengan adanya perhatian orang
tua yang terfokus pada anak, anak akan menjadi termotivasi dalam belajarnya
seingga hasil belajar yang diharapkan sebelumnya akan tercapai. Karena masih
banyak dari orang tua mereka kurang memberikan perhatian ataupun motivasi
saat belajar di rumah mungkin karena kesibukan dari orang tua dan mungkin
faktor lain. Karena dari orang tua mereka masih ada yang beranggapan bahwa
pelajaran ekonomi itu hanya mempelajari sesuatu yang tidak telihat dan
berorientasi pada ke masa depan yang belum pasti, apalagi pada pokok bahasan
akutansi. Pada mata pelajaran akutansi hanya mempelajari sesuatu yang tidak
7
terlihat juga, sama halnya dengan mempelajari ekonomi hanya
memperhitungkan kearah masa depan. Bagi orang tua peserta didik berpikir
bahwa hanya orang-orang yang berpengetahuan yang luas terhadap
perekonomian saja yang mampu belajar maupun menguasai tentang
perekonomian sehingga muncullah kurangnya perhatian orang tua untuk
peserta didik. Jadi dalam hal ini dapat menghambat minat belajar peserta didik
untuk mempelajari tentang ekonomi akutansi dan karena itulah proses
pembelajaran untuk peserta didik menjadi pasif dan mempengaruhi hasil
belajarnya sehingga hasilnya kurang maksimal.
Sedangkan di dalam pembelajaran perhatian orang tua itu memiliki
pengaruh yang cukup kuat untuk peserta didik, apa lagi dengan hasil
belajarnya. Meskipun orang tua sudah memberikan secara materi, tetapi
dukungan ataupun motivasi pada peserta didik masih kurang itu juga dapat
mempengaruhi pada hasil belajar peserta didik. Karena perhatian orang tua
juga berperan penting bagi anak didik mereka untuk mencapai hasil belajar
yang sesuai dengan harapan sebelumnya. Perhatian orang tua merupakan suatu
bentuk dari kesadaran jiwa seseorang yang disengaja dan ditujukan pada suatu
objek tertentu maupun sekumpulan objek terhadap aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang. Perhatian orang tua terhadap hasil belajar peserta didik dapat
ditunjukkan berupa: adanya perhatian orang tua terhadap belajar peserta didik,
agar peserta didik merasa mendapatkan motivasi yang cukup kuat terhadap
dirinya sehingga hasil belajarnya dapat meningkat karena dorongan daari
8
dalam diri berupa minat dan juga perhatian orang tua yang ditujukan kepada
peserta didik terhadap pembelajaran ekonomi.
Jadi, berdasarkan uraian di atas dan juga permasalahan yang telah
ditemukan oleh peneliti maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Hubungan Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan
Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik SMA-N 3 Palangka Raya”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat di identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Peserta didik masih malas mengerjakan tugas dan sulit dalam memahami
materi mengenai ketenagakerjaaan pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Kurangnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran ekonomi. .
3. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pembelajaran ekonomi peserta
didik.
4. Rendahnya hasil belajar ekonomi peserta didik pada pembahasan
ketenagakerjaan rata-rata dibawah KKM.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari luasnya masalah yang dikaji, maka penulis
memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Minat belajar peserta didik yang diteliti adalah peserta didik dari kelas XI
IPS 1 – XI IPS 5 di SMA N-3 Palangka raya.
9
2. Perhatian orang tua peserta didik yang diteliti adalah orang tua peserta
didik dari kelas XI IPS 1 – XI IPS 5 di SMA N-3 Palangka raya.
3. Hasil belajar yang di teliti dibatasi hanya pada ranah kognitif.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan kedalam rumusan masalah yaitu:
1. Apakah ada hubungan positif antara minat belajar dengan hasil belajar
ekonomi pada peserta didik kelas XIIPS di SMA N-3 Palangka Raya.
2. Apakah ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan hasil
belajar peserta didik mata pelajaran ekonomi kelas XIIPS di SMA N-3
Palangka Raya.
3. Apakah ada hubungan positif antara minat belajar dan perhatian orang tua
terhadap hasil belajar peserta didik kelas XIIPS di SMA N-3 Palangka
Raya.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar
ekonomi peserta didik SMAN 3 Palangkaraya.
2. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil
belajar ekonomi peserta didik SMAN 3 Palangkaraya.
3. Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan perhatian orang tua
dengan hasil belajar ekonomi peserta didik SMAN 3 Palangkaraya.
10
E. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan oleh penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kegunan Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berupa
pengetahuandan memperbaiki juga meningkatkan mutu pendidikan yang
berkualitas khususnya dalam ilmu ekonomi untuk mencapai tujuan yang
berkualitas.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi kepala sekolah, Sebagai sumbangan pengetahuan dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan menjadi lebih berkualitas khususnya
pada bidang studi ekonomi sehingga dapat mencetak generasi-
generasi penerus bangsa yang berkualitas serta dapat memperbaiki
proses belajar mengajar agar menjadi lebih efektif.
b. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan sarana informasi dan juga dapat
meningkatkan kreatifitas dan kemampuan dalam penguasaan materi.
c. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan minat
belajarnya agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.
d. Bagi orang tua, diharapkan lebih memperhatikan peseta didik supaya
peserta didik lebih termotivasi dalam belajarnya agar mendapatkan
hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoretis
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:176) “Hasil belajar
menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah
perolehan peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran yang
ditetapkan”. Sedangkan menurut Daryanto (2010:131) bahwa:
Hasil belajar sebagai proses kegiatan untuk menyimpulkan
apakah tujuan instruksional suatu program telah dicapai
dengan cara melakukan pengukuran dan penilaian terhadap
kesesuaian antara tujuan instruksional yang telah ditetapkan
dengan prestasi yang diperoleh melalui tes.
Jadi, berdasarkan menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar ialah suatu bentuk perubahan yang terjadi pada peserta
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara melakukan
pengukuran dan penilaian terhadap kesesuaian tujuan instruksional
yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pengertian Hasil Belajar Ekonomi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:186) menyatakan
bahwa:
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih
baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
11
12
Sedangkan menurut Purwanto (2011:46) mengatakan
bahwa:
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat
belajar, perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai
penugasan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam
proses belajar mengajar. Lebih lanjutnya ia mengatakan
bahwa hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Jadi, dari menurut beberapa para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa keberhasilan belajar adalah hasil belajar
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang dapat
menghasilkan perubahan dan pembentukan tingkah laku. Dapat
dinyatakan bahwa proses belajar dapat dikatakan berhasil apabila
setiap guru memiliki pandangan masing-masing yang sejalan
dengan filsafatnya untuk mencapai tujuan instruksional berupa
perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya hasil belajar
mengajar guru dapat melihat melalui tes-tes pembelajaran pada
peserta didik ataupun pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
setelah pembelajaran usai.
Tes hasil belajar yang diujikan harus berkaitan erat dengan
pembelajaran yang diajarkan pada peserta didik, yang terutama
pada isi tes harus sesuai dengan pengajaran yang diselenggarakan.
Keberhasilan dalam belajar maupun kegagalan dalam kegiatan
proses belajar mengajar merupakan suatu ukuran atas proses
13
pembelajaran apabila merujuk pada rumusan operasional
keberhasilan belajar.
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, asal kata “Oikos dan
Nomos” yang artinya tata laksana rumah tangga. Menurut Adam
Smith, ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab
adanya kekayaan negara. Sedangkan menurut Abraham Maslow
dalam MT Ritongga dan Firdaus (2007:12) ekonomi antara lain:
Salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan
masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui
pengembangan segala ekonomi yang ada dengan berasaskan
prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang
dianggap efektif dan efisien.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi adalah
salah satu bidang yang mengkaji tentang kebutuhan manusia yang
merupakan kekayaan negara dalam bidang pengkajian untuk
menyelesaikan masalah-masalah keperluan manusia yang
berasaskan prinsip serta teori tertentu yang dianggap efektif dan
efisien.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Ekonomi
Berkaitan dengan keberhasilan belajar ekonomi, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi peserta didik untuk mencapai
prestasi dalam belajar ekonomi.
14
Menurut Djamarah (2008:176-202) menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat
dibagi menjadi 4 (empat) antara lain:
1. Faktor Lingkungan
a) Lingkungan alami Lingkungan hidup; b) Lingkungan
Sosial Budaya
2. Instrumental
a) Kurikulum; b) Program; c) Sarana dan fasilitas; d) Guru
3. Fisiologis
a) Kondisi fisiologis; b) Kondisi panca indra
4. Psikologis
a) Minat; b) Kecerdasan; c) Bakat; d) Motivasi; e)
Kemampuan kognitif
Sedangkan menurut Slameto (2010:5) mengatakan
bahwa:
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi
(2) dua macam yaitu faktor yang berasal dari diri siswa (intern)
dan faktor yang berasal dari luar siswa (ekstern).
1. Faktor internal
a. Faktor jasmani
1) Kesehatan; 2) Cacat tubuh
b. Faktor psikologi
Faktor psikologi yang mempengaruhi keberhasilan
belajar ini meliputi: 1) intelegensi; 2) perhatian; 3)
minat; 4) bakat; 5) motif; 6) kematangan; 7) kesiapan;
dan cara belajar.
c. Faktor kelelahan
d. Faktor Eksternal
1) Faktor keluarga
a) Cara mendidik anak; b) Relasi antara keluarga;
c) Keadaan ekonomi keluarga; d) Latar belakang
kebudayaan tingkat pendidikan atau kebiasaan
didalam keluarga mempengauhi sikap anak dalam
belajar.
15
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik ada
beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal, merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri
peserta didik tanpa dipengaruhi oleh orang lain maupun lingkungan.
Yaitu, Faktor psikologis, minat, bakat, kecerdasan dan kemampuan
kognitif peserta didik.
2. Faktor internal merupakan dorongan yang berasal dari luar diri
peserta didik atau keinginan yang dipengaruhi oleh lingkungan
seperti, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga, latar belakang
keluarga, fisiologis peserta didik dan lain sebagainya.
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan
secara lebih aktif dengan sesuatu yang lebih menarik minatnya. Jika
minat itu akan semakin bertambah dalam suatu kegiatan yang dirasa
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
Minat juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil
belajar karena, bila yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta
didik maka peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya bila
peserta didik memiliki minat yang tinggi maka peserta didik akan
melakukan sesuai dengan yang diminatinnya.
16
Menurut Slameto (Djamarah, 2008:191) mengungkapkan
bahwa:
Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut semakin besar minatnya.
Menurut Luwzee (2008; 8 Mei 2014) mengatakan bahwa:
Minat belajar adalah suatu “Proses terjadinya yang didahului
oleh perasaan senang dan perhatian terhadap suatu objek,
sehingga terjadi kecenderungan untuk berbuat sesuatu atas
objek tersebut”.Minat belajar itu sendiri dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Minat pembawaan, minat muncul dengan tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain, baik itu kebutuhan maupun
lingkungan. Minat semacam ini biasanya muncul
berdasarkan bakat yang ada.
2. Minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar,
maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya
pengaruh dari luar, seperti: lingkungan, orang tua atau
bahkan gurunya.
Jadi, pengertian secara umum dapat di simpulkan bahwa minat
belajar adalah keinginan yang berasal dari diri sendiri terhadap sesuatu
yang dilihat dan bisa membuat diri semakin tertarik sehingga dapat
menimbulkan rasa keingintahuan yang besar terhadap sesuatu yang
diminatinya.
b. Fungsi Minat Belajar
Fungsi minat belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu
sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Menurut N.
Indah Sari (2010:24) menyatakan fungsi minat adalah sebagai berikut:
17
1. Sebagai pendorong yang mengarahkan perbuatan seseorang
dalam beraktivitas.
2. Membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan
seseorang dalam mencapai suatu kematangan dan
kedewasaan serta cita.
3. Membantu memusatkan perhatian terhadap masalah yang
dihadapi.
Sedangkan menurut Hurlock dalam Wahid (2004:57)
mengatakan bahwa fungsi minat adalah sebagai berikut:
1. Minat mempengaruhi intensitas dan cita-cita
2. Minat sebagai pendorong yang kuat
3. Hasil/prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas
4. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering
terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
Jadi dari menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
fungsi minat belajar keinginan yang berasal dari dalam diri yang
dipengaruhi oleh adanya cita-cita yang mengarah pada aktivitas
seseorang untuk memusatkan perhatian terhadap sesuatu yang
diminatinya dari awal karena minat yang dimiliki membawa kepuasan
tersendiri.
c. Ciri-ciri Minat Belajar
Menurut Slameto (2012:58) siswa yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebaga berikut:
1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari
secara terus-menerus.
2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu
yang diminati.
4. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang
diminati.
5. Lebih menyukai hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya.
18
6. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan
kegiatan.
Sedangkan menurut Djaali (2007:121) ciri-ciri siswa yang
berminat belajar sebagai berikut:
1. Keputusan diambil dengan mempertahankan seluruh
kepribadian
2. Sifatnya irasional
3. Berlaku perseorangan dan pada suatu situasi
4. Melakukan sesuatu terbit dari lubuk hati
5. Melaksanakan sesuatu dengan senang hati
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah keinginan yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam pada
sesuatu hal yang dianggap menarik melalui aktivitas-aktivitas yang
cenderung mengarah ke hal-hal yang positif dan bersifat irasional
dalam pengambilan keputusan tersebut mempertahankan kepribadian
dalam situasi apapun.
d. Macam-macam Minat Belajar
Menurut Syamsudin dalam Sutopo (2011:26) bahwa macam-
macam minat dapat ditinjau dari segi timbul atau terjadinya yang
terbagi atas dua macam yaitu:
a. Minat spontan, yaitu minat yang timbul dengan sendirinya
secara spontan.
b. Minat yang disengaja, yaitu minat yang dipunyai karena
dibangkitkan atau ditimbulkan.
Menurut Witherington, H. C (2008:53) mengatakan bahwa
minat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Minat primitif atau biologis, minat yang timbul dari
kebutuhan-kebutuhan jasmani yang berkisar pada soal
makanan, comfort, dan aktivitas. Ketiga hal ini meliputi
19
kesadaran tentang kebutuhan yang terasa akan sesuatu
yang dengan langsung dapat memuaskan dorongan untuk
mempertahankan organisme.
b. Minat kultural atau soaial, minat yang berasal dari
perbuatan belajar yang tinggi tarafnya. Orang yang benar-
benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar-
benar luas terhadap hal-hal yang bernilai.
Jadi dari menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
macam-macam minat ada yang dari dalam diri langsung (spontan)
tanpa disadari atau pembawaan dan juga ada yang disengaja yaitu
yang berasal dari luar diri melalui apa yang dilihat sehingga
menimbulkan minat kearah yang mendidik, penilaian dalam aspek
minat belajar peserta didik berupa aspek kognitif dan aspek afektif.
e. Aspek-Aspek Minat Belajar
Seperti yang dikemukakan oleh para ahli minat adalah
suatu bentuk ketertarikan terhadap suatu objek yang kemudian
dapat mendorong individu untuk mempelajari serta menekuni
segala hal yang berkaitan dengan minatnya yang dimiliki.
Minat yang telah dimiliki karena adanya suatu proses
belajar yang dikembangkan melalui proses menilai terhadap suatu
objek yang kemudian dapat menghasilkan suatu bentuk penilaian
tertentu terhadap objek yang dapat menimbulkan minat seseorang
menjadi muncul.
Menurut Taufani (2008:39) mengatakan bahwa:
Aspek minat terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif.
Aspek kognitif berupa konsep positif terhadap suatu objek
dan berpusat pada manfaat dari objek tersebut. Aspek
20
afektif tampak rasa suka atau tidak senang terhadap objek
tersebut.
f. Indikator Minat Belajar
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia indikator adalah alat
yang digunakan untuk memantau sesuatu yang dapat memberikan
petunjuk/keterangan. Kaitannya dengan minat belajar peserta didik
yaitu alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk pada minat
belajar peserta didik.
Indikator peserta didik yang memiliki minat belajar Menurut
menurut Usman Effendi dan Juhaya S. Praja (2011:72) berpendapat
bahwa minat itu dapat ditimbulkan dengan cara sebagai berikut:
a. Membangkitkan suatu kebutuhan misalnya, kebutuhan
untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaaan dan sebagainya.
b. Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang
lampau.
c. Memberikan kesempatan mendapatkan hasil yang baik
“Nothing succes like succes” atau mengetahui sukses yang
diperoleh individu itu sebab succes akan memberikan rasa
puas.
Sedangkan menurut Rasyid (2010:31) merumuskan bahwa:
(1). Bergairah untuk belajar, (2) tertarik pada pelajaran, (3)
tertarik pada guru, (4) mempunyai inisiatif, (5) kesegaran
dalam belajar, (6) konsentrasi dalam belajar, (7) teliti dalam
belajar, (8) punya kemauan dalam belajar, (9) ulet dalam
belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapaat disimpulkan
bahwa, indikator dalam minat belajar adalah bergairah untuk belajar,
tertarik pada pelajaran, tertarik pada guru, mempunyai inisiatif,
21
kesegaran dalam belajar, konsentrasi dalam belajar, teliti dalam
belajar, memiliki kemauan dalam belajar serta ulet dalam belajar.
3. Perhatian Orang Tua
a. Pengertian perhatian orang tua
Menurut Sumadi Suryabrata (2004:14) terdapat dua
pengertian perhatian “Yang pertama, perhatian merupakan
pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek. Yang kedua,
perhatian merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
suatu aktivitas yang dilakukan”.
Menurut Slameto (2010:105) menyatakan bahwa perhatian
adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan.
Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa
perhatian adalah suatu bentuk dari kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang secara sengaja yang tertuju pada suatu objek maupun
sekumpulan objek terhadap suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua
Menurut Dakir (2012:114) mengatakan bahwa:
a. Ditinjau dari hal-hal yang bersifat objektif, yaitu
rangsangan yang kuat mendapatkan perhatian, kualitas
rangsangan yang mempengaruhi perhatian, objek yang
menarik perhatian, begitu pula rangsangan dapat menarik
perhatian.
b. Ditinjau dari hal-hal yang secara subjektif , yaitu hal-hal
yang bersangkut paut dengan pribadi subjek, misalnya:
22
beberapa rangsangan yang sesuai dengan bakatnya lebih
menarik perhatian daripada hal yang lain.
Sedangkan menurut Patty, dkk (2012:96) berpendapat
bahwa hal-hal yang mempengaruhi perhatian ada 2 (dua) faktor
yaitu faktor objektif dan faktor subjektif.
Yang termasuk faktor objektif, adalah:
a. Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian
b. Perangsang yang luar biasa
c. Perangsang yang tiba-tiba
d. Benda yang mempunyai bentuk tertentu
e. Benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar
Sedangkan faktor subjektif, adalah:
a. Pekerjaan yang sedang kita laksanakan
b. Keinginan yang sedang kita laksanakan
c. Minat
d. Perasaan
e. Mode, dan
f. Kebiasaan
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua ada faktor
objektif dan faktor subjektif. Faktor objektif yaitu berbentuk
rangsangan-rangsangan perhatian dorongan dari orang tua pada
peserta didik yang bertujuan untuk memberikan sesuatu yang
dibutuhkan oleh anaknya yang bersifat secara terus-menerus untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik yang menuju
pada hal-hal positif. Faktor subjektif yaitu keadaan dari lingkungan
ataupun kebiasaan orang tua yang dapat mempengaruhi psikologis
peserta didik sehingga peserta didik mudah terpengaruh akan
kebiasaan orang tuanya tetapi orang tua memiliki keinginan untuk
23
anaknya agar mengikuti trend (mode) yang saat ini berkembang
dikalangan masyarakat.
c. Tugas dan Fungsi Orang Tua
Orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan juga merawat anak agar dapat mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan. Orang tua memiliki tugas yang penting dalam
keluarga yaitu mendidik dan membimbing anaknya karena didalam
keluarga itulah pendidikan anak yang paling utama dalam sistem
belajar.
Menurut Fuad Hasan (2008:64), tugas dan fungsi orang tua
adalah sebagai berikut:
a. Memelihara dan membesarkan, tanggung jawab ini
merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena
anak memerlukan makan, minum, perawatan agar ia agar
tetap hidup secara berkelanjutan.
b. Melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara
jasmani maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit
atau bahaya lingkungan atau bahaya dirinya.
c. Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang berguna bagi hidupnya, sehingga apabila
ia telah dewasa ia mampu berdiri sendiri dan mampu
membantu orang lain.
d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan
memberinya pendidikan agama yang sesuai dengan
ketentuan Allah sebagai tujuan ahir hidup manusia.
Sedangkan menurut Ahmat Sofiyan (2010:19) tugas dan
fungsi orang tua adalah:
a. Mendidik anak, merupakan tugas orang tua untuk mendidik
anak-anaknya untuk mengembangkan kepribadian serta
sikap orang tua harus bisa memberi contoh kepada
anaknya. Sebaiknya anak diajarkan untuk mengenal
24
peraturan-peraturan adanya disiplin dalam keluarga supaya
memudahkan pergaulannya dimasyarakat kelak.
b. Mengasuh anak, yaitu karena orang tualah yang
bertanggung jawab untuk mengasuh dan merawat anak-
anaknya dari mulai menyiapkan makan, minum, pakaian
dan pendidikan serta dengan kebutuhan anak lainnya.
c. Memberikan bimbingan, yaitu merupakan suatu bantuan
yang diberikan orang tua kepada anak supaya anak dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya dan
mengatasi persoalan-persoalannya sehingga anak
bertanggung jawab tanpa tergantung pada orang lain.
d. Memberikan perhatian, karena anak memerlukan perhatian
dari orang tua. Disaat anak memerlukan bantuan orang
tuanya tetapi terkadang orang tua jarang memberikan
perhatian kepada anak karena faktor kesibukan diluar
rumah sehingga anak merasa orang tua jarang memberikan
perhatian kepada mereka.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa tugas dan tanggung jawab orang tua adalah sebagai
pendidik, melindungi, membahagiakan serta memberikan perhatian
pada anak supaya anak bisa mengembangkan potensi-potensi yang
ada dalam diri untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
d. Ciri-ciri Perhatian Orang Tua
1) Menyediakan Fasilitas belajar
Soesilo (dalam Sonokarso 2008:5) mengatakan bahwa
“Perhatian orang tua terhadap anak dalam belajar pertama-tama
adalah perhatian dalam menyediakan fasilitas belajar”.fasilitas
belajar yang dimaksud meliputi: pensil, pena, penghapus, mistar,
buku tulis, kalkulator, buku-buku pelajaran, meja, kursi dan
kamar belajar. Di dalam kegiatan belajar anak pasti
membutuhkan fasilitas-fasilitas itu, maka orang tua yang
25
bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kesuksesan studi
anaknya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2) Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah
Membiasakan anak untuk belajar merupakan salah satu
faktor penting dalam mencapai suatu keberhasilan. Kebiasaan
dari saat ke saat akan banyak menguntungkan bagi orang tua
maupun anak itu sendiri. Setiap orang tua mengharapkan agar
anaknya berhasil dalam belajar dan untuk mewujudkan harapan
tersebutsebagai orang tua yang bijaksana harus mengikuti taraf
kemampuan yang dimiliki anaknya.
Bagi orang tua yang sibuk dengan pekerjaan akan
dirasakan cukup berat untuk mengawasi kegiatan belajar anak di
rumah namun bagi orang tua yang cukup sadar akan tanggung
jawabnya akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk
mewujudkan tanggung jawabnya tersebut. Sebagai anak akan
belajar bila disuruh orang tuanya demikian pula ada anak yang
dari rumah yang memiliki tujuan kesekolah atau ada yang
disekolah anak tidak memperhatikan apa yang diajarkan
gurunya dan kadang-kadang ada peserta didik yang sulit
memahami apa yang diajarkan gurunya.
Hal tersebut disebabkan karena proses pengajaran yang
terjadi bukan kegiatan yang menarik dan sangat membosankan.
Kondisi yang seperti inilah yang perlu diperhatikan orang tua
26
dengan mengawasi kegiatan belajar anaknya. Menurut Keeves
(dalam Sonokarso 2008:7) mengatakan bahwa “Selama anak
berada di tingkat pendidikan dasar, perhatian terhadap aktivitas
belajarnya merupakan hal yang lebih penting dari sekedar
menyediakan fasilitas di rumah”. Dengan alasan kesibukan dan
kecapean orang tua tidak sempat mengawasi penggunaan waktu
belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa adanya
disiplin diri, khususnya dalam belajar akan memudahkan
kelancaran belajar anak, karena dengan adanya disiplin maka
rasa segan, rasa malas dan rasa menentang dapat dengan mudah
diatasi dengan adanya pengawasan dari orang tua maka anak
akan menjadi terlatih untuk disiplin dalam penggunaan waktu
belajarnya. Dalam melaksanakan disipin serta belajar yang
teratur maka hasil belajar anak akan lebih baik dan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
3) Mengontrol Hasil Belajar
Menurut Sudari (2003:87) mengatakan bahwa
“Kegiatan lain yang harus dilakukan oleh orang tua setelah
pengawasan belajar anak di rumah adalah mengontrol nilai yang
diperoleh anaknya”. Dengan adanya pengontrolan nilai, orang
tua akan dapat melihat sejauh mana kemampuan dan kesulitan
yang dialami oleh anaknya dalam menyelesaikan pekerjaan
27
rumah (PR) atau ulangan harian yang diberikan oleh gurunya.
Hal ini sangat berarti dalam ragka mencarikan atau memberikan
bantuan yang lebih terfokus pada kesulitan-kesulitan yang
diperoleh anaknya.
Kemudian yang lebih pentingnya lagi dalam melihat
nilai atau hasil yang diperoleh anaknya orang tua harus mampu
berbuat lebih bijaksana dalam artian apabila nilai anaknya jelek
maka orang tua harus memberikan nasehat atau motivasi kepada
anaknya untuk tetap rajin belajar dan jangan mengabaikannya
dan memberikan beban pada anaknya.
4) Menanyakan Mendengarkan Kesulitan yang dialami Anak
dalam Belajar
Orang tua perlu mengenal kesulitan anak dalam belajar,
karena dengan mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar
maka orang tua dapat membantu anak untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sobur
(2004:150) yang mengatakan bahwa “Disamping mengatur jadwal
belajar anak orang tua pun harus dapat mengenali kesulitan belajar
yang dialami anaknya”.
Dengan cara mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam
belajar orang tua dapat melakukan dengan cara langsung bertanya
kepada anaknya, apakah ada pelajaran di sekolah yang sulit untuk
28
diikuti atau juga bertanya kepada guru disekolah mengenai materi-
materi pelajaran yang sulit di ikuti oleh anaknya.
5) Membantu Memecahkan Kesulitan yang di Hadapi Anak
dalam Belajar
Jika orang tua berusaha mambantu mengawasi kesulitan-
kesulitan anak dalam belajar berarti orang tua berusaha untuk
memotivasi anak agar anak berhasil dalam belajar serta dapat
mencapai tujuan. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut
orang tua dapat melakukannya dengan cara memberikan
keterangan-keterangan yang diperlukan oleh anaknya pada waktu
si anak mengalami kesulitan dalam belajarnya atau meminta
bantuan orang lain yang dipandang mampu memberikan
bimbingan belajar kepada anaknya.
Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti dapat
menyimpulkan indikator perhatian orang tua adalah sebagai
berikut:
b) Menyediakan fasilitas belajar
c) Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah
d) Mengontrol hasil belajar
e) Memberikan pertanyaaan dan mendengarkan kesulitan yang
dalami anak dalam belajar
f) Membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar.
29
B. Penelitian Yang Relevan
1. Noor Rohmah Hidayati (2010) menyimpulkan bahwa minat belajar dan
perhatian orang tua dengan hasil belajar geografi di SMP negeri 1 Kalasan
terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar secara statistik.
2. Annalia (2013) menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dengan hasil
belajar matematika di SD N-1 Menteng terdapat hubungan positif antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara minat belajar dan hasil belajar ekonomi pada
peserta didik
Minat merupakan keinginan yang berasal dari dalam jiwa
seseorangyang dipusatkan pada suatu objek yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan adanya
minat yang ada dalam diri peserta didik mampu mendorong keinginan
peserta didik dalam pembelajaran ekonomi untuk menghasilkan nilai yang
optimal sesuai dengan yang diinginkan. Dengan demikian dapat dilihat
bahwa minat peserta didik yang tinggi dalam mempelajari ilmu ekonomi
mampu menghasilkan nilai yang optimal.
2. Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar
Ekonomi Peserta Didik
Perhatian orang tua merupakan suatu kesadaran dari jiwa seseorang
yang ditunjukkan pada suatu objek tertentu yang berada dalam diri
30
maupun diluar diri. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar
peserta didik sangat amat penting hal tersebut dapat diwujudkan dengan
memberikan perhatian pada anaknya supaya prestasi dalam kegiatan
belajar dapat tercapai secara maksimal. Dengan adanya perhatian orang
tua terhadap diri peserta didik untuk mempelajari ekonomi sehingga
peserta didik termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.
3. Hubungan antara Minat Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan
Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik
Minat belajar merupakankeinginan yang berasal dari dalam jiwa
seseorangyang dipusatkan pada suatu objek yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Perhatian orang tua merupakan suatu kesadaran dari jiwa seseorang
yang ditunjukkan pada suatu objek tertentu yang berada dalam diri
maupun diluar diri. Perhatian orang tua pada minat belajar ekonomi
peserta didik juga mempengaruhi hasil belajar peserta didik karena
dengan dukungan dari orang tua maka peserta didik menjadi semakin
bergairah untuk mendalami ilmu ekonomi sehingga nilai yang dihasilkan
peserta didik dapat menjadi optimal sesuai dengan yang diinginkan.
Minat serta perhatian merupakan komponen yang amat sangat
penting untuk menunjang proses pembelajaran, jika belajar tanpa adanya
minat dan juga perhatian maka hasil yang didapat kurang optimal atau
tidak sesuai dengan yang diinginkan. Minat dan juga perhatian terhadap
mata pelajaran ekonomi itu sangatlah penting karena tidak banyak yang
31
menggangap sebelah mata bahwa ekonomi itu kurang penting. Padahal
bila dilihat dari segi kehidupan sehari-hari bahwa kehidupan itu tidak
pernah lepas dari ekonomi. Minat dan perhatian terhadap peserta didik itu
sangat berperan penting dalam kegiatan pembelajaran, tidak dapat
dipungkiri juga bahwa peserta didik yang melakukan pembelajaran sangat
membutuhkan perhatian dari kedua orang tuanya untuk mencapai
keberhasilan belajarnya.
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu minat dan perhatian terhadap peserta didik.
meskipun minat dan perhatian itu sangat berperan penting dalam belajar,
namun terkadang peserta didik kurang memperhatikan disaat belajar
berlangsung.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu keadaan atau peristiwa yang diharapkan dan
menyangkut hubungan variabel-variabel penelitian. Pengertian hipotesis
menurut Sanjaya (2006:203) “Hipotesis ialah jawaban sementara dari
suatu permasalahan yang sedang dikaji”.
Adapun hipotesis yang dimaksud adalah: “terdapat hubungan antara
minat belajar dan perhatian orang tua dengan hasil belajar peserta didik
mata pelajaran ekonomi pada SMA N-3 Palangka raya.
32
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir diatas dapat
dirumuskan kedalam hipotesis sebaga berikut:
1. Ada hubungan positif antara minat belajar dan hasil belajar ekonomi
pada peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya.
2. Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA N-3 Palangka
Raya.
3. Ada hubungan positif antara minat belajar dan perhatian orang tua
terhadap hasil belajar peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Tabel 2
Jadwal Penelitian
Keterangan Juli Agustus September Oktober November Desember
A. Perencanaan
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi x x
2. Pengajuan
Judul x x
3. Penyusunan
Proposal x x x x x x x
4. Seminar
proposal dan
revisi proposal
x x
B. Pelaksanaan
Penelitian
1. Pengumpulan
dan analisis
data penelitian
x x x
2. Penyusunan
skripsi x x
3. Ujian dan
revisi skripsi x
4. Penyerahan
skripsi
33
34
2. Tempat penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMAN-3 Palangka Raya No.12
Jalan G.obos.
B. Metode Penelitian
Menurut Arikunto dalam (Atiek Isnawati 2010:30) penelitian
korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila
ada, berapa erat hubungan itu. Sedangkan menurut Sudijono dalam ( Atiek
Isnawati 2010:30) mengatakan bahwa teknik analisis korelasi adalah
teknik analisis statistik mengenai hubungan antara satu variabel atau lebih.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian korelasional adalah penelitian untuk mengetahui
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sudarwan Danim 2004:87 (dalam sugiyono:55)
menyatakan bahwa populasi adalah universum, dimana universum itu
dapat berupa orang, benda atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti.
Pendapat ini di perkuat oleh pendapat Sugiyono (2006:55) yang
menyatakan bahwa :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
35
Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah
keseluruhan peserta didik kelas XI IPS1, XI IPS2, XI IPS3, XI IPS4,
dan XI IPS5 SMA N 3 Palangka raya sebanyak 163 orang. Dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3
Populasi Penelitian
No
Kelas
Jumlah
1 XI IPS1
31
2 XI IPS2
32
3 XI IPS3
33
4 XI IPS4
34
5 XI IPS5
32
Jumlah 162
Sumber Data: Absensi Peserta Didik Kelas XI IPS1, XI IPS2,
XI IPS3, XI IPS4, dan XI IPS5 SMA N-3 Palangka Raya
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang di jadikan objek
penelitian. Sugiyono (2006:56) menyatakan bahwa sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sedangkan menurut Bulkani (2007:118) menyatakan bahwa:
Terdapat beberapa cara eksak yang dapat di gunakan untuk
menentukan besar kecilnya ukuran sampel yang harus di ambil dari
suatu populasi. Salah satu metode yang banyak di gunakan dalam
penelitian sosial-pendidikan adalah metode Kredjie-Morgan. Salah
satu kelebihan metode ini adalah kemampuannya untuk
memperhitungkan karakteristik populasi dalam penentuan ukuran
sampel tersebut.
Berikut adalah Formula pengukuran sampel menurut Kredjie-Morgan:
36
n =
Keterangan:
n = Ukuran sampel yang ingin di tentukan
x2 = Nilai Chi Kuadrat pada derajat bebas = 1 dan taraf signifikan
N = Ukuran atau Jumlah populasi
P = Proposrsi karakteriktik tertentu dalam populasi
D = Derajat akurasi yang di peroleh dengan menetapkan tingkat
kesalahan yang di tolerir
Sampel penelitian ini adalah 118 berdasarkan tabel penentuan
sampel Kredjie-Morgan. Menurut Lola Novita Sari (2012, 22 April 2014)
menyatakan bahwa:
Proporsional random sampling adalah Teknik yang menghendaki
cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan
memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara
ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat
dipertanggungjawabkan daripada apabila tanpa memperhitungkan
besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi. Apabila
teknik proporsional sampling disertai random maka disebut
proportional random sampling. Sampel yang diperoleh dengan
teknik ini disebut proporsional sampel.
Berdasarkan pendapat di atas, maka untuk pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik proporsional random sampling.
37
Berikut tabel sampel yang di peroleh dalam penelitian ini:
Tabel 4
Sampel Penelitian
No Kelas Proporsional
Sampel
1 XI IPS1 23
2 XI IPS2 23
3 XI IPS3 24
4 XI IPS4 25
5 XI IPS5 23
JUMLAH 118
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel bebas
dan 1 (satu) variabel terikat. Hal ini dapat digambarkan dalam bentuk
bagan-bagan berikut:
(Sugiyono, 2007: 6)
Gambar 1:
Gambar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Y
X2
X
38
Keterangan :
X1 = Minat Belajar
X 2 = Perhatian Orang Tua
Y = Hasil belajar ekonomi
2. Definisi Operasional
a. Minat Belajar ( X1)
Minat belajar merupakan kesediaan jiwa untuk memusatkan
perhatian terhadap suatu objek tertentu tujuannya untuk mendapatkan
sesuatu yang diinginkan atau dengan kata lain behwa minat itu
mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan. Indikator minat belajar adalah
bergairah untuk belajar, tertarik pada pelajaran, tertarik pada guru,
mempunyai inisiatif, kesegaran dalam belajar, konsentrasi dalam
belajar, teliti dalam belajar, memiliki kemauan dalam belajar serta ulet
dalam belajar.
b. Perhatian Orang Tua (X2)
Perhatian orang tua merupakan salah satu bentuk dari kegiatan yang
dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dengan secara sengaja yang
tertuju pada suatu objek maupun sekumpulan objek terhadap suatu
aktivitas. Indikator perhatian adalah menyediakan fasilitas belajar,
mengawasi kegiatan belajar anak di rumah, mengontrol hasil belajar,
menanyakan dan mendengarkan kesulitan yang dialami anak dalam
belajar, membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar.
39
c. Hasil Belajar Ekonomi ( Y )
Hasil belajar ekonomi adalah nilai yang diperoleh peserta didik
dari aktivitas belajarnya yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan yang dapat diwujudkan dengan adanya perubahan
sikap dan tingkah laku pada umumnya yang dinyatakan dalam bentuk
huruf ataupun dalam bentuk angka. Dimana hasil belajar peserta didik
berupa kemampuan untuk menjawab pertanyaan selama dalam kegiatan
belajar mengajar dalam periode tertentu yang menentukan hasil belajar
peserta didik.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka dilakukan prosedur pengumpulan data antara lain:
a. Angket
“Angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya” (Suharsimi Arikunto,
2006:151). Sedangkan menurut Nasution 2004 (dalam Suharsimi
Arikunto 2006:128) menyatakan bahwa “angket atau Questionaire
adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan dibawah pengawasan
penelitian”.
Menurut jenis penyusunan item-itemnya, angket minat belajar
peserta didik dan angket perhatian orang tua merupakan angket tipe
40
memilih yang berbentuk Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu
(RR), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).
Tabel 5
Penskoran Angket Minat Belajar
Pertanyaan/Pernyataan SS S RR TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Tabel 6
Penskoran Angket Perhatian Orang Tua Peserta didik
Pertanyaan/Pernyataan SS S RR TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
b. Tes
Soal tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil
belajar peserta didik di kelas XI IPS-1, XI IPS-2, XI IPS-3, XI IPS-4,
dan XI IPS-5 SMAN 3 Palangka Raya berjumlah 30 butir soal.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:150) menyatakan bahwa:
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi,kemampuan atau bakat yang di miliki oleh individu
atau kelompok.
Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti membuat soal yang
di gunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik
dalam menguasai suatu pelajaran yang hasilnya di nyatakan dalam
bentuk nilai (angka).
41
2. Instrumen Penelitian
a. Kisi-kisi Angket Minat Belajar dan Pengertian Orang Tua
Tabel 7
Kisi-kisi Minat Belajar
No
Indikator
No. Butir Soal
Jumlah Positif Negatif
1 Bergairah untuk belajar 1,2 3 3
2 Tertarik pada pelajaran 4,5 6,7 4
3 Tertarik pada guru 8,9 10,11 4
4 Mempunyai inisiatif 12,13,14 15 4
5 Kesegaran dalam belajar 16,17 2
6 Konsentrasi dalam belajar 18,19,20 21 4
7 Teliti dalam belajar 23 22 2
8 Punya kemauan dalam belajar 24,25 26,27 4
9 Ulet dalam belajar 28,29 30 3
Total 30
Tabel 8
Kisi-kisi Angket Perhatian Orang Tua
No Indikator No. Butir Soal
Jumlah Positif Negatif
1. Menyediakan fasilitas belajar 1,2,3,4,7
5 7
2. Mengawasi kegiatan belajar anak di
rumah
6,8,9,10,11,
12,13,14,15
8
3. Mengontrol hasil belajar 16,17,18,
19,20,21
6
4. Menanyakan dan mendengarkan
kesulitan yang dialami anak dalam
belajar
22,23,24.25,
26
5
5. Membantu memecahkan kesulitan
yang dihadapi anak dalam belajar
27,28,29,30 4
Total 30
42
b. Kisi-kisi Tes
Berikut ini adalah Kisi-kisi Instumen Tes :
Tabel 9
Kisi-kisi Instumen Tes Hasil Belajar Ekonomi
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XI/I
Mata Pelajaran : Ekonomi
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Nomor
Butir Soal
Banyak
Soal
1.1 Mendeskripsikan
ketenagakerjaan dan
pengangguran
Pengertian
ketenagakerjaan
dan konsep
dasar
ketenagakerjaan
Pembangunan
dan
Pertumbuhan
ekonomi.
Dampak
Pengangguran
dan Cara
Mengatasinya
Menjelaskan
ketenagakerjaan.
Menyebutkan konsep
ketenagakerjaan
Menjelaskan pengertian
pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan ekonomi
menurut ahli.
Menjelaskan dampak dari
pembangunan ekonomi dan
perkembangan ekonomi.
Menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi.
Menjelaskan UU tentang
pembangunan ekonomi.
Menyebutkan beberapa
pengertian dari
pengangguran.
Menyebutkan sebab-sebab
1,2,3,6,7
9,15,
13,19,20,2
2,27, 28
16,30
25,29
11,24
17
12,26
4,5,8,10,14
7
13
10
43
terjadinya pengangguran.
Menyebutkan dan
menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi
pengangguran.
18,21,23
3. Uji Coba Instrumen
a. Validitas Isi
Validitas isi merupakan pengujian instrumen penelitian dengan
menelaah apakah isi-isi instrumen tersebut sesuai dengan indikator
yang telah di tentukan, di mana item yang terdapat dalam alat ukur
mencakup seluruh kawasan objek yang di ukur.
b. Validitas Konstruksi
Untuk pengujian validitas konstruk, maka dapat di gunakan
pendapat para ahli. Setelah pengujian konstruk dengan para ahli maka
selanjutnya di lakukan uji coba instrumen dengan terlebih dahulu
mencari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara
keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir soal dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan menggunakan
rumus Person Product Moment sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
44
Keterangan:
rhitung = koefisien korelasi
X = Jumlah skor pernyataan/item
Y = Jumlah skor total
N = Jumlah Responden
Harga r hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan rtabel, pada
taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (db = n-1) dengan ketentuan:
jika rhitung> rtabel, berarti valid dan sebaliknya jika rhitung< rtabel dinyatakan
tidak valid (gugur). Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria
penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Arikunto (2007:
75) sebagai berikut:
0,80 r < 1,00 = Sangat Tinggi
0,60 r < 0,80 = Tinggi
0,40 r < 0,60 = Cukup Tinggi
0,20 r < 0,40 = Rendah
0,00 r < 0,20 = Sangat Rendah
Untuk menghitung validitas instrumen berupa tes peneliti menggunakan
Indeks Kesukaran (P) dan Daya Pembeda (D). Rumus Indeks kesukaran
soal yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
P = Js
B Suharsimi Arikunto (2007: 208)
45
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan kriteria
0,00 P < 0,30 Soal Sukar
0,30 P < 0,70 Soal Sedang
0,70 P 1,00 Soal Mudah
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang mempunyai
indeks kesukaran 0,30 ≤ p < 0,70.
Sedangkan untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal penulis
menggunakan rumus sebagai berikut:
D = JB
BB
JA
BA Suharsimi Arikunto (2007:213)
Keterangan:
D = Daya pembeda soal
BA = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Banyaknya siswa kelompok atas
JB = Banyaknya siswa kelompok bawah
Dengan kriteria daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2007:
218) adalah:
0,00 D< 0,20 Jelek
0,20 D< 0,40 Cukup
46
0,40 D< 0,70 Baik
0,70 D 1,00 Baik sekali
D = Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Validitas soal
yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki daya
pembeda > 0,30.
c. Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat konsisten
(keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan.
Untuk memperoleh reliabilitas instrumen berupa angket, peneliti
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11 =
2
2
11
t
b
k
k
Suharsimi Arikunto (2006:196)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah varians butir soal
2
t = Varians total
Untuk memperoleh reliabilitas instrumens berupa tes peneliti
menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2006: 188)
47
Keterangan:
= Reliabilitas angket
p = Proporsi siswa yang mendapat angka 1 pada suatu butir, yaitu
banyaknya siswa yang mendapat angka 1 dibagi oleh banyaknya
siswa
q = 1- p
k = Banyaknya butir soal yang valid
= Varians total
Kriteria reliabilitas instrumen butir soal menurut adalah :
0,00 r11< 0,20 Sangat Rendah
0,20 r11< 0.40 Rendah
0,40 r11< 0,60 Sedang
0,60 r11 < 0,80 Tinggi
0,80 r11 1,00 Sangat Tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah:
1. Ho1 : Tidak ada hubungan antara minat belajar peserta didik dengan hasil
belajar Ekonomi peserta didik.
Ha1 : Ada hubungan positif antara minat belajar peserta didik dengan
hasil belajar Ekonomi peserta didik.
2. Ho2 : Tidak ada hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil
belajar Ekonomi peserta didik.
48
Ha2 : Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan hasil
belajar Ekonomi peserta didik.
3. Ha3 : Tidak ada hubungan antara minat belajar peserta didik dan
perhatian orang tua dengan hasil belajar Ekonomi peserta didik.
Ha3 : Ada hubungan positif antara minat belajar dan perhatian orang tua
dengan hasil belajar Ekonomi peserta didik.
Adapun untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan
analisis korelasi Product Moment Pearson (Sudjana, 2005: 369)
sebagaiberikut:
Keterangan:
rXY = koefisien korelasi ( antara X dan Y)
∑Xi = jumlah skor variabel X
∑Y = jumlah skor variabel Y
N = besar sampel
Kemudian di bandingkan dengan r tabel yang memiliki kriteria:
r hitung ≥ r tabel, maka Ho di tolak
r hitung < r tabel, maka Ho di terima
Adapun untuk pengujian hipotesis ketiga digunakan rumus korelasi ganda
(Sudjana, 2005: 385) sebagai berikut:
49
Keterangan:
= koefisien korelasi ganda
= koefisien antara x1 dan y
= koefisien antara x2 dan y
= koefisien korelasi antara x1 dan x2
Adapun untuk pengujian hipotesis ketiga digunakan rumus korelasi ganda
(Sudjana, 2005: 385) sebagai berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi ganda
= koefisien antara x1 dan y
= koefisien antara x2 dan y
= koefisien korelasi antara x1 dan x2
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa penelitian ini melibatkan 3
(tiga) variable yaitu variable bebasnya (X) adalah Minat Belajar (X1) dan
Perhatian Orang Tua (X2) sedangkan varibel terikatnya (Y) adalah Hasil
belajar ekonomi.
1. Minat Belajar
Berdasarkan hasil penyebaran angket tentang minat belajar yang
dilakukan oleh peneliti di SMA N-3 Palangka Raya dengan jumlah item
sebanyak 25 butir soal dan jumlah peserta didik sebanyak 44 orang dan
diperoleh skor yang tertinggi 73 dan skor terendah 41. Berikut adalah
sebaran data tentang minat belajar:
Tabel 10
Data Hasil Angket minat Belajar
No Kode Peserta
Didik
Skor
1 001 47
2 002 48
3 003 63
4 004 70
5 005 73
6 006 66
7 007 68
8 008 58
9 009 63
10 010 57
11 011 54
12 012 41
13 013 44
51
51
Berdasarkan hasil angket minat belajar peserta didik kelas XI IPS
SMA N-3 Palangka Raya sebagaimana tersebut pada tabel 10 dapat
direkap kedalam frekuensi skor yang diperoleh sebagai berikut:
14 014 56
15 015 46
16 016 57
17 017 61
18 018 55
19 019 52
20 020 48
21 021 66
22 022 73
23 023 58
24 024 62
25 025 60
26 026 50
27 027 67
28 028 56
29 029 55
30 030 43
31 031 57
32 032 64
33 033 48
34 034 58
35 035 41
36 036 46
37 037 52
38 038 48
39 039 48
40 040 41
41 041 41
42 042 47
43 043 48
44 044 49
52
Tabel 11
Distribusi Interval Skor hasil Minat Belajar Peserta Didik
Kelas XI IPS SMA N-3 Palangka Raya
No Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Kumulatif
Titik
tengah
(X1)
F.X1 F.X1 2
1 41-45 6 6 43 258 66564
2 46-30 12 18 48 576 331776
3 50-55 7 25 53 371 137641
4 56-60 9 34 58 522 272484
5 61-65 5 39 63 315 99225
6 66-70 4 43 68 272 73984
7 71-75 2 45 73 146 21316
∑=45 ∑=2460 ∑=1002990
Berdasarkan analisis di atas maka dapat dibagi dalam beberapa
kategori sebagai berikut:
Tabel 12
Kategori Minat belajar
Interval Skor f Persentase Kategori
(x1 + SD1) ke atas > 63 7 12,2 % Tinggi
(x1 – SD1) s.d (x1 + SD1) 52 s.d 63 21 61,1 % Sedang
(x1 – SD1) ke bawah < 52 16 26,7 % Rendah
Jumlah 44 100 % -
Berdasarkan tabel di atas maka diagram batangnya sebagai berikut:
53
Gambar 2
Diagram Batang Minat Belajar Peserta Didik
Dari tabel di atas maka diketahui bahwa minat belajar 7 peserta
didik (12,2 %) dalam kategori tinggi, 21 peserta didik (61,1 %) dalam
kategori sedang dan 16 peserta didik (26,7 %) dalam kategori rendah.
2. Perhatian Orang Tua
Berdasarkan hasil penyebaran angket tentang Perhatian Orang Tua
dengan jumlah item sebanyak 24 dan jumlah peserta didik sebanyak 44
orang dan diperoleh skor yang tertinggi 72 dan skor terendah 31. Berikut
adalah sebaran data tentang Perhatian Orang Tua.
0
5
10
15
20
25
Rendah 26,7% Sedang 61,1% Tinggi 12,2%
Frekuensi
Persentase
Kategori
54
Tabel 13
Data Hasil Angket Perhatian Orang Tua
No Kode Peserta
Didik
Skor
1 001 38
2 002 53
3 003 56
4 004 58
5 005 53
6 006 51
7 007 53
8 008 58
9 009 55
10 010 64
11 011 64
12 012 57
13 013 61
14 014 68
15 015 55
16 016 60
17 017 62
18 018 59
19 019 66
20 020 53
21 021 63
22 022 56
23 023 59
24 024 52
25 025 54
26 026 65
27 027 59
28 028 54
29 029 51
30 030 42
31 031 59
32 032 48
33 033 66
34 034 55
55
35 035 48
36 036 37
37 037 60
38 038 53
39 039 72
40 040 60
41 041 33
42 042 61
43 043 61
44 044 46
Berdasarkan hasil angket Perhatian Orang Tua peserta didik kelas
XI IPS SMA N-3 Palangka Raya sebagaimana tersebut pada tabel 10 dapat
direkap kedalam frekuensi skor yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 14
Distribusi Frekuensi Skor Perhatian Orang Tua
Kelas XI IPS N-3 Palangka Raya
No Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Kumulatif
Titik
tengah
(X2)
F.X1 F.X1 2
1 30-35 1 1 32,5 32,5 105625
2 36-40 2 3 38 76 5776
3 41-45 1 4 43 43 1849
4 46-50 3 7 48 144 20736
5 51-55 13 20 53 689 474721
6 56-60 13 33 58 754 568516
7 61-65 7 40 63 441 194481
8 66-70 3 43 68 204 41616
9 71-75 1 44 23 23 529
∑ = 44 ∑ = 24065 ∑=1413849
Berdasarkan analisis di atas maka dapat dibagi dalam beberapa
kategori sebagai berikut:
Tabel 15
56
Kategori Perhatian Orang Tua
Interval Skor F Persentase Kategori
(x1 + SD1) ke atas > 59 19 26,7 % Tinggi
(x1 – SD1) s.d (x1 + SD1) 46 s.d 59 21 61,1 % Sedang
(x1 – SD1) ke bawah < 46 4 12,2 % Rendah
Jumlah 44 100 % -
Berdasarkan tabel di atas maka diagram batangnya sebagai berikut:
Gambar 3
Diagram Batang Perhatian Orang Tua
0
5
10
15
20
25
Rendah 13,3% Sedang 62% Tinggi 24,7%
Frekuensi
Persentase
Kategori
Dari tabel di atas maka diketahui bahwa Perhatian Orang Tua 19
orang (24,7%) dalam kategori tinggi, 21 orang (62 %) dalam kategori
sedang dan 4 orang (13,3 %) dalam kategori rendah.
57
3. Hasil Belajar Ekonomi
Berdasarkan hasil penyebaran Tes tentang Hasil Belajar Ekonomi
dengan jumlah item sebanyak 20 soal dan jumlah peserta didik sebanyak
44 orang dan diperoleh skor yang tertinggi 9,5 dan skor terendah 60.
Berikut adalah sebaran data tentang Tes Hasil Belajar Ekonomi.
Tabel 16
Data Hasil Tes Hasil Belajar Ekonomi
No Kode Peserta
Didik
Skor
1 001 85
2 002 75
3 003 70
4 004 95
5 005 90
6 006 70
7 007 70
8 008 75
9 009 75
10 010 70
11 011 65
12 012 80
13 013 75
14 014 70
15 015 75
16 016 80
17 017 75
18 018 70
19 019 80
20 020 75
21 021 85
22 022 65
23 023 65
24 024 80
25 025 75
26 026 95
58
27 027 75
28 028 70
29 029 80
30 030 75
31 031 90
32 032 90
33 033 75
34 034 65
35 035 70
36 036 70
37 037 90
38 038 80
39 039 70
40 040 65
41 041 70
42 042 65
43 043 70
44 044 75
Berdasarkan hasil tes hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI
IPS SMA N-3 Palangka Raya sebagaimana tersebut pada tabel 17 dapat
direkap kedalam frekuensi skor yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Skor Tes Hasi Belajar
Kelas XI IPS N-3 Palangka Raya
No Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Kumulatif
Titik
tengah
(X1)
F.X1 F.X1 2
1 65-70 18 18 67,5 32,5 105625
2 71-75 12 30 73 76 5776
3 76-80 6 36 78 215 46225
4 81-85 2 38 83 480 230400
5 86-90 4 42 88 371 137641
6 91-95 2 44 93 522 272484
∑ = 44 504 254016
59
Berdasarkan analisis di atas maka dapat dibagi dalam beberapa
kategori sebagai berikut:
Tabel 18
Kategori Tes Hasil Belajar Ekonomi
Interval Skor F Persentase Kategori
(x1 + SD1) ke atas > 85 8 12,2 % Tinggi
(x1 – SD1) s.d (x1 + SD1) 75 s.d 85 20 61,1 % Sedang
(x1 – SD1) ke bawah < 75 18 12,2 % Rendah
Jumlah 44 100 % -
Berdasarkan tabel di atas maka diagram batangnya sebagai
berikut:
Gambar 4
Diagram Batang Hasil Belajar Ekonomi
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Rendah 34% Sedang 57% Tinggi 9%
Frekuensi
Persentase
Kategori
60
Dari tabel di atas maka diketahui bahwa hasil Belajar 8 orang (9
%) dalam kategori tinggi, 20 orang (57 %) dalam kategori sedang dan 18
orang (34 %) dalam kategori rendah.
B. Uji Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka hipotesis
penelitian terlebih dahulu dinyatakan dalam hipotesis statistic
sebagai berikut:
Jika rh (rhitung) ≥ rh (rtabel), maka Ha ditolak dan Ho
Jika rh (rhitung) ≥ rh (rtabel), maka Ho ditolak dan Ha
1. Uji Hipotesis I (X1 dan Y)
Adapun uji hipotesis sebagai berikut:
61
Ha : Ada hubungan positif antara minat belajar dengan hasil
belajar ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka
Raya
Ho : Tidak ada hubungan positif antara minat belajar
dengan hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA
N-3 Palangka raya
Dari data yang telah terkumpul selanjutnya akan di
analisis dengan menggunakan uji statistik korelasi product
moment dari pearson sekaligus untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat diatas.
Dari hasil data di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:
Diketahui:
N = 44
∑ X1 = 2436
∑ Y = 3330
∑ X1 2
= 138278
∑ Y2
= 254950
∑ X1 Y =184970
62
Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
rumus korelasi product moment tunggal untuk menguji minat
belajar dengan hasil belajar ekonomi peserta didik sebagai
berikut:
Pada penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian
sebanyak 44 peserta didik dari kelas XI IPS. Variabel
penelitian yang dikorelasikan sebanyak 2 buah yaitu minat
belajar dengan hasil belajar ekonomi. Jadi, nr = 2, maka
diperoleh nilai df = 44 – 2 = 42, dengan melihat tabel r
product moment maka dapat diketahui bahwa df sebesar 42
diperoleh r product moment pada taraf signifikan 5% =
63
0,304. Jika dikonsultasikan dengan r hitung terhadap r tabel
maka rh > rt atau 0,609 > 0,304, sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Jadi, ini berarti bahwa ada hubungan positif antara
minat belajar dengan hasil belajar peserta didik di SMA N-3
Palangka Raya. Hubungan positif yang dimaksud yaitu jika
minat belajar peserta didik tinggi, maka akan berdampak baik
pada perolehan hasil belajar ekonomi y paling tinggi.
Artinya, semakin tinggi minat belajar peserta didik maka
akan semakin tinggi pula hasil belajar ekonomi peserta didik
yaitu pada kelas XI IPS di SMA N-3 Palangka Raya.
2. Uji Hipotesis II (X2 dan Y)
Adapun uji hipotesis sebagai berikut:
Ha : Ada hubungan positif antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA
N-3 Palangka Raya
Ho : Tidak ada hubungan positif antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA
N-3 Palangka raya.
Dari data yang telah terkumpul selanjutnya akan di
analisis dengan menggunakan uji statistik korelasi product
moment dari pearson sekaligus untuk menguji hipotesis yang
telah dibuat diatas.
64
Dari hasil data di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:
Diketahui:
N = 44
∑X2 = 2448
∑ Y= 3330
∑X2 2 = 140134
∑Y2 = 254950
∑X2 Y = 185985
Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
rumus korelasi product moment tunggal untuk menguji minat
belajar dengan hasil belajar ekonomi peserta didik sebagai
berikut:
65
Pada penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian
sebanyak 44 peserta didik dari kelas XI IPS. Variabel
penelitian yang dikorelasikan sebanyak 2 buah yaitu
perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi. Jadi, nr =
2, maka diperoleh nilai df = 44 – 2 = 42, dengan melihat tabel
r product moment maka dapat diketahui bahwa df sebesar 42
diperoleh r product moment pada taraf signifikan 5% = 0,304.
Jika dikonsultasikan dengan r hitung terhadap r tabel maka rh >
rt atau 0,592 > 0,304, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
Jadi ini berarti bahwa ada hubungan positif antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar peserta didik di
SMA N-3 Palangka Raya. Hubungan positif yang dimaksud
yaitu jika perhatian orang tua peserta didik tinggi, maka akan
berdampak baik pada perolehan hasil belajar ekonomi y
paling tinggi. Artinya, semakin tinggi perhatian orang tua ke
peserta didik maka akan semakin tinggi pula hasil belajar
ekonomi peserta didik yaitu pada kelas XI IPS di SMA N-3
Palangka Raya.
66
3. Uji Hipotesis III
Adapun uji hipotesis sebagai berikut:
Ha : Ada hubungan positif minat belajar dan perhatian orang
tua dengan hasil belajar ekonomi di SMA N-3 Palangka
Raya.
Ho : Tidak ada hubungan positif minat belajar dan perhatian
orang tua dengan hasil belajar ekonomi di SMA N-3
Palangka Raya.
Nilai-nilai dari hasil uji hipotesis setiap variabel di
masukkan ke dalam rumus product moment berganda untuk
menguji HIII dengan rumus sebagai berikut:
Diketahui:
ryx1 = 0,609
ryx2 = 0,592
ryx1x2 = 0,500
Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Rx1x2y =
67
=
=
=
=
=
= 0,693
Pada penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian
sebanyak 44 orang peserta didik yaitu kelas XI IPS N-3
Palangka Raya. Variabel yang dikorelasikan sebanyak 2 buah
yaitu minat belajar dengan hasil belajar ekonomi. Jadi, nr = 2,
maka diperoleh nilai df = 44 -2 = 42, dengan melihat tabel r
product moment pada taraf signifikan 5% = 0,304. Jika
dikonsultasikan dengan r hitung terhadap r tabel maka rh > rt
atau 0,693 > 0,304, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
Jadi, ada hubungan positif antara minat belajar dengan
hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka
Raya. Yang artinya bila semakin tinggi minat belajar peserta
68
didik serta kuatnya perhatian oraang tua maka akan semakin
tinggi pula hasil belajar ekonomi peserta didik kelas XI IPS di
SMA N-3 Palangka Raya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisis data dari masing-masing variabel
diperoleh hasil penelitian untuk minat belajar diperoleh sebanyak kurang dari
16 peserta ddik dengan persentase 26,7% peserta didik mendapat skor di
bawah rata-rata, ini menunjukkan bahwa lebih banyak siswa yang memiliki
minat belajar yang tinggi. Untuk perhatian orang tua peserta didik diperoleh
data sebanyak kurang dari 4 peserta didik dengan persentase 12,2% mendapat
skor di bawah rata-rata, ini berarti bahwa lebih banyak peserta didik yang
mendapat perhatian orang tua yang tinggi atau di atas rata-rata. Pada hasil
belajar ekonomi peserta didik didapat data sebanyak 18 peserta didik dengan
persentase sebesar 12,2% peserta didik mempunyai skor di bawah rata-rata,
ini berarti bahwa lebih banyak peserta didik yang minat belajar yang tinggi.
Oleh karena itu maka, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat
belajar peserta didik yang tinggi dan juga perhatian orang tua yang tinggi
memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil belajar peserta didik. Dari
uraian di atas menunjukkan adanya minat belajar peserta didik dan perhatian
orang tua memiliki hubungan yang sangat penting dalam hasil belajar
ekonomi peserta didik jika dari kedua variabel tersebut saling dilengkapi
serta seimbang yaitu antara minat belajar dan perhatian orang tua, maka hasil
69
belajar peserta didik akan semakin tinggi dengan adanya minat belajar dan
adanya perhatian orang tua terhadap peserta didik.
Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian terdahulu yang
telah di lakukan oleh:
1. Noor Rohmah Hidayati (2010) menyimpulkan bahwa minat belajar dan
perhatian orang tua dengan hasil belajar geografi di SMP Negri 1 Kalasan
terdapat hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar secara statistic.
2. Annalia (2013) menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dengan hasil
belajar matematika di SD N-1 Menteng memiliki hubungan positif antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan positif antara minat belajar dengan hasil belajar
ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya dengan koefisien
korelasinya sebesar 0,609. Artinya pada populasi penelitian, ada
hubungan positif antara minat belajar dengan hasil belajar ekonomi, hal
ini berarti minat belajar peserta didik semakin tinggi maka hasil
belajar ekonomi peserta didik di SMAN 3 Palangka Raya akan
semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
2. Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan hasil belajar
ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka Raya dengan koefisien
korelasinya sebesar 0,592. Artinya pada populasi penelitian, ada
hubungan positif antara perhatian orang tua dengan hasil belajar
ekonomi, hal ini berarti jika perhatian orang tua semakin besar pada
pada peserta didik maka hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA N
3 Palangka Raya akan semakin tinggi pula, begitupun sebaliknya.
3. Ada hubungan positif antara minata belajar dan perhatian orang tua
dengan hasil belajar ekonomi peserta didik di SMA N-3 Palangka
Raya dengan R(rX1X2Y) = 0,693. Artinya pada populasi, ada hubungan
70
71
positif antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan hasil
belajar ekonomi, hal ini berarti apabila minat belajar dan perhatian
orang tua peserta didik semakin tinggi maka hasil belajar ekonomi
peserta didik di SMA N 3 Palangka Raya akan semakin tinggi pula,
begitupun sebaliknya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
1. Secara teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
berupa pengetahuan dan memperbaiki juga meningkatkan mutu
pendidikan yang berkualitas khususnya dalam ilmu ekonomi untuk
mencapai tujuan yang berkualitas.
2. Kegunaan Praaktis
a. Bagi kepala sekolah, Sebagai sumbangan pengetahuan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan menjadi lebih berkualitas
khususnya pada bidang studi ekonomi sehingga dapat mencetak
generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas serta dapat
memperbaiki proses belajar mengajar agar menjadi lebih efektif.
b. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan sarana informasi dan juga
dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan dalam
penguasaan materi.
72
c. Bagi orang tua, diharapkan lebih memperhatikan peserta didik
supaya peserta didik lebih termotivasi dalam belajarnya dan agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
d. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan minat
belajarnya agar mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
73
DAFTAR PUSTAKA
Amir M.S. 2005. Ekspor Impor & Penerapannya. Jakarta: PPM.
Annalia (2013) Perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika di SD N-1
Menteng. Skripsi. UniversitasMuhammadiyahPalangkaraya.
Ahmadi, (2004). Psikologi Umum Jakarta: PT Rineka Cipta.19.
Bulkani.2007. Penentuan Ukuran Sampel dengan Metode Krejcie
Morgan,AnteriorJurnal Volume 7 Nomor 1.Palangkaraya: Universitas
Muhammadiyah Palangkarya.
Dakir (2012).Faktor-faktor-mempengaruhi-perhatian-orang-tua.http://cocom
komar.wordpress.com/2014/05/05
Djamarah Syaiful Bahri, (2011), Hasil Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional
Djaali, (2007). Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dalyono, (2009), Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta
Daryanto, (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung, CV. Yrama Widya
Dimyati & Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Djiwandono, S, E, W, (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo
Driyakarya (2008) Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo
Fuad Hasan (2008:64). Tugas-dan-Fungsi-orang-tua.http//cocomkomar.
wordpress.com/2014/050/.
Hakim, Abdul. 2013. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: EKONESIA Fakultas
Ekonomi UII.
Kemendiknas, (2010). Ciri-ciri Pembelajaran Aktif di Kelas, (http://jasa
pembuatan web.co.id/2013/05/2013)
Luwzee (2008) MinatBelajardanKonsepBelajar.PT.Grasindo
Maman Abdurahman dkk, (2011). Dasar-dasar metode statistic untuk penelitian.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
74
Nana Sudjana & Ibrahim, (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Ngalim, (dalam Marini, 2010:2).Faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil-
belajarpeserta-didik.http://cocomkomar.wordpress.com/2013/10/24/.
Noor Rohmah Hidayati (2010) Minat belajar dan perhatian orang tua dengan
hasil belajar geografi di SMP negeri 1 Kalasan. Skripsi. Universitas Negri
Semarang.
Patty, dkk (2012).lets-belajar. Blogspot.pengaruh-perhatian-orang-tua-
dan.http://Blogspot.com/2012/0/25/.
Purwadarminta, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Purwanto,(2011:46).Pengertian-hasil-
belajar.http://cocomkomar.wordpress.com/2013/10/24/.
Riyanto, Y, (2012), “makalah tentang bahan mata kuliah landasan
pembelajaran”.
Ritongga & Firdaus, Y, (2007). Ekonomi dan Akuntansi SMA. Jakarta: PT.
Phibeta Aneka Gama
Sanjaya, W, (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Bandung: Kencana
Sari.Lola.N.2012.sampel-populasi-dan-teknik-
sampling.http://Blogspot.com/2014/04/03/.
Salmeto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Syah Muhibin, (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Soesilo (dalamSonokarso 2008:5) ciri-ciri-perhatian-orang-tua..http://cocom
komar.wordpress.com/2013/10/23/
SoekidjoNotoatmodjo, (2013:68).Pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli-
definisi-tujuan-unsur-jalur-faktor.http://cocomkomar.wordpress.com/2013/
10/24/.
Sugiono, 2007. Stastika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
75
Suharsimi Arikunto, (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Rasyid (2010:31). Indikator-minat-belajar.Suara-nurani-guru-minat-dalam-
belajar-siswa.http:// Wordpress. Com/2011/12/01/.
Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (2012). Buku Pedoman
Penulisan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya: tidakditerbitkan.
Usman Effendi danJuhaya S. (2010).Suara-nurani-guru- minat-dalam-belajar-
siswa.http:// Wordpress. Com/2011/12/01/.
Widjajanta, Bambang, Aristanti Widyaningsih, dan Heraini Tanuatmojo. 2009.
BSE Ekonomi: Mengasah Kemampuan Ekonomi 2 untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.