HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN DIET … · 2020. 7. 11. · Kualitas diet,...
Transcript of HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN DIET … · 2020. 7. 11. · Kualitas diet,...
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN
DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEDAYU 2
BANTUL
Melysa 1
, Sofyan Indrayana 2, Ratna W. Rosyida
3
INTISARI
Latar belakang: Jumlah kunjungan pasien diabetes melitus Tipe II di Puskesmas
Sedayu 2 pada tahun 2016 sejumlah 580 kali kunjungan dan meningkat menjadi
739 kali kunjungan pada tahun 2017. Pada tahun 2018 sampai dengan bulan
September diperoleh data kunjungan sejumlah 470 kunjungan. Studi pendahuluan
terhadap 7 orang pasien DM tipe II didapatkan informasi bahwa 6 orang belum
mengetahui tentang manajemen diet DM, sedangkan 1 orang pernah mendengar
manajemen diet DM namun belum melaksanakannya. Dari 7 orang 5 orang
diantaranya kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya dalam mengelola
makanan selama menderita DM tipe II dan 2 orang mendapatkan perhatian yang
cukup dari keluarganya untuk mengelola makanan sesuai dengan kebutuhan
penderita DM tipe II.
Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan manajemen diet pada
pasien diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu 2.
Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien DM
tipe II yang periksa di Puskesmas Sedayu 2 yang berjumlah 44 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam
penelitian ini 44 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Kendal tau.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil dukungan
keluarga paling banyak pada kategori baik berjumlah 52,28% atau 23 responden
dan untuk manajemen diet paling banyak masuk dalam kategori manajemen diet
cukup sebanyak 23 responden dengan persentasi 52,28%. Sedangkan hubungan
dukungan keluarga yang mengalami dukungan keluarga dengan manajemen diet
yaitu baik 18 responden dengan persentasi 78,3%. Hasil uji statistik Kendall Tau
menggunakan SPSS didapatkan hasil menunjukan nilai P=0,00 sehingga nilai P
lebih kecil dari signifikansi <0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan menajemen diet
pada pasien diabetes melitus tipe II di pukesmas Sedayu II.
Kata Kunci: Diabetes melitus tipe II, manajemen diet, dukungan keluarga,
Puskesmas Sedayu II
1 Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta
2 Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Alma Ata Yogyakarta
3 Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Alma Ata Yogyakarta
ii
THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT
AND DIET MANAGEMENT OF DIABETES MELLITUS PATIENTS IN
PUSKESMAS SEDAYU 2
BANTUL
Melysa1, Sofyan Indrayana
2, Ratna W. Rosyida
3
ABSTRACT
Background: The number of patient visits of Type II diabetes mellitus at Sedayu 2
Health Center in 2016 was 580 visits and increased to 739 visits in 2017. In 2018
up to September, visit data were obtained for 470 visits. A preliminary study of 7
patients with type II DM obtained information that 6 people did not know about
DM diet management, whereas 1 person had heard of DM diet management but
had not yet implemented it. Of the 7 people 5 of them received less attention from
their families in managing food while suffering from type II DM and 2 people
received enough attention from their families to manage food according to the
needs of patients with type II DM.
Purpose: To find out the relationship between family support and diet
management in patients with type II diabetes mellitus in the Sedayu Public Health
Center 2.
Method: This type of research uses quantitative descriptive methods with cross
sectional design. The population in this study were all DM type II patients who
examined at Puskesmas Sedayu 2, amounting to 44 people. The sampling
technique uses total sampling. The number of samples in this study were 44
people. Data analysis was performed using Kendal Tau.
Research Results: Based on the statistical test results obtained the most family
support results in both categories amounted to 52.28% or 23 respondents and for
diet management the most included in the category of diet management was
enough as many as 23 respondents with a percentage of 52.28%. While the
relationship of family support that experienced family support with diet
management is good 18 respondents with a percentage of 78.3%. Kendall Tau
statistical test results using SPSS obtained the results show the value of P = 0.00
so that the P value is smaller than the significance <0.05.
Conclusion: There is a relationship of family support with diet management in
patients with type II diabetes mellitus in the Sedayu II Community Health Center.
Keywords: Type II diabetes mellitus, diet management, family support, Sedayu II
Health Center.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring berkembangnya zaman dan gaya hidup modern masyarakat
saat ini menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat itu sendiri baik di
Indonesia bahkan di dunia. Perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas
fisik mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit, salah satunya
adalah penyakit dengan gangguan metabolisme yaitu diabetes melitus (DM).
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik dengan kejadian
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi diabetes melitus pada
populasi dewasa seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 35% dan
menjangkiti 300 juta orang dewasa pada tahun 2025. Secara garis besar DM
terdiri dari 3 tipe yaitu tipe 1 atau DM juvenile yang sering terjadi pada anak-
anak, DM tipe II dan DM gestational. Sebanyak 90% pasien DM tipe II
erat kaitannya dengan obesitas, aktivitas fisik yang kurang dan diet yang
tidak sehat (1).
Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah
populasi yang terkena diabetes mellitus pada tahun 2017 yaitu 424,9 juta
dari keseluruhan penduduk dunia dan diperkirakan pada tahun 2045 akan
meningkat menjadi 628,6 juta. Angka kejadian diabetes melitus di Indonesia
pada tahun 2017 mencapai 16,7 juta jiwa (3,93%). Berdasarkan jumlah
penderita diabetes melitus, Indonesia menempati urutan ke enam dengan
jumlah 8,5 juta penderita setelah Cina, India, Amerika, Brazil, Rusia,
2
Meksiko, Jerman dan Jepang (2). Fenomena peningkatan prevalensi penyakit
degeneratif seperti penyakit diabetes, yang juga merupakan 5 dari 10
penyebab utama kematian berkaitan dengan stres karena perencanaan makan.
Selain itu kurangnya peran serta keluarga dalam penatalaksanaan diet DM
terutama dalam manajemen diet pada pasien DM menyebabkan peningkatan
penderita DM (7).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) kementrian
kesehatan RI pada tahun 2018, prevalensi diabetes melitus berdasarkan hasil
diagnosis dokter pada penduduk berusia lebih dari 15 tahun mencapai 4,79
persen. Angka tersebut bahkan meningkat dibanding hasil riset lima tahun
sebelumnya atau pada 2013 yaitu 3,4 persen. Jika dibanding rata-rata
nasional, maka prevalensi penderita diabetes melitus di Kota Yogyakarta
mencapai lebih dari dua kali lipat dibanding prevalensi nasional yaitu 2%.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2017, terdapat
sejumlah 1.859 kunjungan dengan kasus diabetes melitus tipe II (4). Penderita
DM tipe I mempunyai penderita lebih sedikit dari pada penderita DM tipe II,
dimana DM tipe II mencapai 90-95% atau hampir keseluruhan dari penderita
diabetes, penderita DM tipe II sering terjadi pada usia >45 tahun (5).
Diabetes melitus tipe II merupakan jenis penyakit yang ditandai dengan
adanya resistensi insulin perifer, gangguan Hepatic Glucosa Production, dan
penurunan fungsi sel β (betha). Diabetes melitus adalah penyakit yang
berhubungan dengan gaya hidup, sehingga berhasil tidaknya pengelolaan DM
sangat bergantung dari pasien sendiri dalam mengubah perilakunya.
3
DM tipe II merupakan penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan
tetapi sangat potensial untuk dicegah dan dikendalikan melalui empat pilar
pengelolaan DM yang meliputi edukasi DM, manajemen diet, olah raga dan
terapi pengobatan (5).
Manajemen diet diabetes melitus merupakan pengaturan pola makan
bagi penderita diabetes melitus berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal
pemberian makanan. Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi
dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi
mekanisme pengaturan glukosa darah (15). Diet standar yang dianjurkan
adalah makanan dengan komposisi yang seimbang diantaranya meliputi
karbohidrat 46%, protein 10-20%, lemak 20-25%, Dianjurkan jumlah
kandungan kolestrol tidak melebihi 300mg/hari serta menghindari
penggunaan asam lemak jenuh. Penggunaan serat yang sangat dianjurkan
adalah serat yang larut dengan jumlah 25%. Penggunaan gula dapat diberikan
sampai 5% kebutuhan kalori (16).
Salah satu komponen yang cukup penting dalam manajemen diet adalah
penatalaksanaan diet DM, yang diarahkan untuk mempertahankan kadar
glukosa darah agar tetap terkontrol dan dipertahankan mendekati normal,
mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal, memberi cukup
energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal, menangani
atau menghindari komplikasi akut pasien dan meningkatkan derajat kesehatan
secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. Pasien diabetes menunjukkan
kesulitan untuk mengatur sendiri perilaku diet mereka yang mendukung
4
keberhasilan pengobatan penderita DM dalam hal ini ketaatan dalam pola
makan, perlu adanya dukungan sosial salah satunya adalah dukungan dari
keluarga penderita DM itu sendiri (30). Hasil penelitian Dewi (2013)
menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam melaksanakan
program diet diabetes mellitus tipe II yaitu pemahaman tentang instruksi,
kualitas interaksi dan dukungan keluarga (6).
Dampak manajemen diet yang tidak dikelola dengan baik dan tepat
dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi pada organ tubuh seperti
mata, jantung, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan membahayakan
jiwa. Komplikasi yang didapat pada seseorang karena lamanya DM yang
diderita menimbulkan sifat akut maupun kronis (6). Hal yang sangat penting
ditekankan adalah pola makan yang di siplin dalam jadwal makan, jenis dan
jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3J (15).
Dukungan keluarga merupakan sikap, tindakan, dan penerimaan
keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan terapi di rumah
sakit maupun di rumah akan menjadi sia-sia apabila tidak ditunjang oleh
peran serta dukungan keluarga. Dukungan ini dapat memiliki hubungan
dengan manajemen diet pasien. Mendukung keberhasilan pengobatan
penderita DM dalam hal ini ketaatan dalam pola makan atau manajemen diet,
perlu adanya dukungan sosial salah satunya adalah dukungan dari keluarga
penderita DM. Dukungan keluarga yang diberikan berupa dukungan
informasional, dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan
penghargaan (8). Penelitian Arifin (2015) menunjukkan ada hubungan
5
signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet DM tipe II,
dimana responden yang mempunyai dukungan keluarga kategori tinggi
(55,1%), memiliki kepatuhan diet DM Tipe II yang tinggi (55,1%) (9).
Dampak dari dukungan keluarga terhadap kesehatan dan kesejahteraan
berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang
kuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah
sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Penderita
diabetes melitus sangat membutuhkan dukungan yang berasal dari keluarga
sehingga diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan (10). Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Astuti et (2016) diperoleh hasil bahwa
dukungan keluarga responden berpengaruh terhadap kepatuhan dalam
menjalani terapi diet DM tipe 2.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizani (2014), menyatakan ada
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan ketaatan pola
makan penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Sei Besar Banjar baru.
Penderita DM untuk senantiasa meningkatkan ketaatan dalam program
pengobatan dan pengelolaan diet (pola makan) sehingga glukosa darah bisa
terkontrol dan dapat dipertahankan dalam batas yang normal (11).
Penelitian yang dilakukan oleh gardiarini et (2017) menyatakan
pengendalian glukosa darah yang buruk, dapat memperparah terjadinya
penyakit DM. Kualitas diet merupakan faktor penting dalam pengendalian
glukosa darah. Pengendalian glukosa darah yang baik dapat menghindarkan
penderita DM dari kemungkinan komplikasi lebih lanjut.
6
Kualitas diet, sosio-demografi dan dukungan keluarga akan berdampak
terhadap manajemen diet penyakit DM (12).
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan, memiliki peranan yang
strategis dalam pelaksanaan manajemen diet pasien diabetes melitus dengan
memberikan pemahaman yang benar dan memberdayakan keluarga dan
pasien, perawat berperan dalam mengidentifikasi kebutuhan gizi, memberikan
pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet. Sebagai pendidik pasien,
perawat membantu pasien meningkatkan kesehatannya melalui pemberian
pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medis yang
diterima sehingga pasien keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap
hal-hal yang diketahuinya. Perawat juga dapat melakukan kolaborasi dengan
tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana maupun
pelaksanaan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan pasien. Selain
itu perawat juga bisa menjadi motivator pelaksana diet. Perawat mengadakan
invasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan
keterampilan klien keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dalam berhubungan
dengan pasien dan cara memberikan perawatan kepada pasien (17).
Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Sedayu II Bantul, jumlah
kunjungan pasien diabetes melitus tipe II pada tahun 2016 sejumlah 580 kali
kunjungan dan meningkat menjadi 739 kali kunjungan pada tahun 2017.
Hasil studi pendahuluan terhadap 7 orang pasien DM tipe II didapatkan
informasi bahwa 6 orang belum mengetahui tentang manajemen diet DM,
7
sedangkan 1 orang pernah mendengar manajemen diet DM namun belum
melaksanakannya. Dari 7 orang yang diwawancarai, 5 orang diantaranya
kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya dalam mengelola makanan
selama menderita DM tipe II dan 2 orang mendapatkan perhatian yang cukup
dari keluarganya untuk mengelola makanan sesuai dengan kebutuhan
penderita DM tipe II. Selama ini program - program yang telah dijalankan
puskesmas Sedayu 2 untuk penanggulangan penyakit tidak menular atau
Program Pengelolaan Penyakit kronis (Prolanis) seperti DM tipe II meliputi
senam, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan hal yang diuraikan pada latar belakang diatas, maka
dirumuskan masalah penelitian yaitu” Apakah ada hubungan dukungan
keluarga dengan manajemen diet pada pasien diabetes melitus tipe II di
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu 2?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan
keluarga dengan manajemen diet pada pasien diabetes melitus tipe II di
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu 2.
8
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui karakteristik responden pada pasien DM tipe II
Pada umur, jenis kelamin (laki-laki, perempuan), lama menderita,
tingkat pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Bantul
b. Untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga terhadap pasien
diabetes mellitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Bantul
c. Untuk mengetahui manajemen diet pada pasien diabetes melitus tipe
II di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Bantul
d. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara dukungan keluarga
dengan manajemen diet pada pasien diabetes melitus tipe II.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk
memperluas wawasan tentang hubungan dukungan keluarga dengan
manajemen diet pada pasien diabetes melitus tipe II”
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi institusi pelayanan kesehatan
Menambahkan pustaka dan bahan kajian ilmiah, sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pembaca khususnya
mahasiswa peguruan tinggi dan institusi lain mengenai hubungan
dukungan keluarga dengan manajemen diet pada pasien DM tipe II.
9
b. Bagi peneliti
Meningkatkan aplikasi ilmu peneliti mengenai hubungan dukungan
keluarga dengan manajemen diet pada pasien DM tipe II.
c. Manfaat bagi masyarakat dan responden
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya
penderita DM tipe II yaitu menambah informasi, pengetahuan, dan
keterampilan perilaku manajemen diet. Harapannya petugas kesehatan
dapat memberikan edukasi kepada pasien sesuai dengan komponen
manajemen diet DM itu sendiri.
d. Bagi instansi Puskesmas Sedayu II Bantul
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan sebagai masukan untuk peningkatan mutu dan
kualitas pelayanan Puskesmas Sedayu II Bantul.
e. Manfaat bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat menjadi referensi dari penelitian lain yang ingin
mengambil judul yang sama atau mendekati dengan judul yang diteliti,
metode yang berbeda dengan memberikan penyuluhan tentang upaya
dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat DM tipe II.
10
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Peneliti
No Judul Nama Peneliti Metode dan
Sampling
Hasil Persamaan Perbedaan
1 Faktor – faktor yang
mempengaruhi
kepatuhan dalam
menjalankan diet pada
penderita diabetes
melitus tipe II (Studi
Kasus dipuskesmas
kedungmundu
Kota Semarang)
Siti Yulia (2015)
(18)
Penelitian analitik
observsional dengan
pendekatan cross
sectional.dengan
teknik pengambilan
sampel accidental
sampling.
Faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan menjalankan diet pada
penderita DM tipe II adalah
pendidikan, pengetahuan, persepsi,
motivasi diri, lama menderita,
dukungan keluarga dukungan
tenaga kesehatan. Faktor yang
paling dominan berhubungan
dengan kepatuhan diet diabetes
melitus adalah dukungan keluarga.
Variabel yang diteliti
yaitu kepatuhan
(manajemen) diet DM
tipe II. Pendekatan
waktu cross sectional
1. Teknik pengambilan
sampel, penelitian
sekarang
menggunakan total
sampling . Penelitian
sebelumnya
menggunakan teknik
accidental sampling
11
No Judul Nama Peneliti Metode dan
Sampling
Hasil Persamaan Perbedaan
2 Hubungan dukungan
keluarga dengan
kepatuhan diet dan
minum obat pada
pasien diabetes
melitus Diwilayah
kerja Puskesmas
Pandak 2 Bantul
Yogyakarta.
Nur Maulinda
Fajrin (2017)
(19)
Penelitian deskriptif
kolerasi dengan
rancangan cross
sectional dengan uji
statistik
mengunakan
spearman rank
Hasil penelitian diperoleh data ada
hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan diet dengan hasil
p value (0,030), ada hubungan
dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat dengan hasil
p value (0,018) sehingga nilai p
value lebih kecil dari nilai a=
0,05(p<0,05)
Variabel yang diteliti
yaitu dukungan keluarga
dan kepatuhan
(manajemen) diet DM
tipe II. Pendekatan
waktu cross-sectional
1. Teknik sampling
yang digunakan pada
peneliti sebelumnya
mengunakan
purposive sampling
sedangkan pada
penelitian ini
mengunakan total
Sampling
2. Uji statistik
menggunakan uji
korelasi Kendal-
Tau
3 Hubungan dukungan
keluarga
dengan kepatuhan
menjalankan diabetes
self care manajemen
pada pasien diabetes
Arif Munandar
2018
(20)
Penelitian ini
mengunakan jenis
penelitian deskriptif
dengan
menggunakan
rancangan cross
sectional sampel
Hasil uji statistik mengunakan uji
chisqure dengan nilai keeratan
mengunakan uji koefisiensi
kontigensi sebesar 0,533 dengan
katagori hubungan sedang
Variabel yang diteliti
yaitu dukungan keluarga
dan kepatuhan
(manajemen) diet DM
tipe II. Pendekatan
waktu cross-sectional
1. Teknik sampling yang
digunakan pada
peneliti sebelumnya
mengunakan
purposive sampling
sedangkan pada
penelitian ini
12
melitustipe II Di
RSUD Penambangan
Senopati Bantul.
penelitian
mengunakan tehnik
Cross Sectional
mengunakan total
Sampling
2. Uji statistik
menggunakan uji
korelasi Kendall
Tau
51
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyono, Marcellus & Setiati. 2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, edisi VI Jilid III, Jakarta: Jakarta
Interna Publishing
2. Internasional Diabetes Federation (IDF). Atlas Eight Edition; 2017. Tersedia
online di:http://www.idf.org/component/attachments/html. Diakses pada
tanggal 5 September 2018.
3. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes). Laporan Hasil Riset Dasar 2013. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI ; 2013. Tersedia online
di:www.depkes.go.id/resources/dowload/generasi/Hasil%20Riskesdas%20201
3.pdf. Diakses tanggal 13 Agustus 2018.
4. Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2017. Diakses melalui
:http://dinkes.bantulkab.go.id/data/hal/1/8/23/41-profil-kesehatan.Diakses
Tangal 5 september 2018.
5. Soeyono, S., Waspadji, S., Soegondo, S., Soewondo, Subeksti, I., Semiardji,
G., dkk. 2014. Penatalaksanaan Diabetes Militus Terpadu. Jakarta: FKUI
6. Dewi, R.P. Faktor resiko perilaku yang berhubugan dengan kadar Glukosa
darah pada penderita diabetes millitus tipe II di RSUD Kabupaten Karangayar.
Skripsi. Semaan: FKM UNDIP. 2013.
7. Aini, N., Fatmaningrum, W., Yusuf, A.Upaya Meningkatkan Perilaku Pasien
Dalam Tatalaksana Diabetes melitus Dengan Pendekatan Teori Model
Behavioral System Dorothy E. Johnson. Jurnal Ners Vol. 6 No. 1FK Unair
Surabaya [Internet]; Tersedia online dihttp://lib.unair.ac.id. Diakses pada
tanggal 15 Agustus 2018.
8. Friedman. 2014. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik :
ECG.
9. Arifin, 2015. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet diabetes
melitus Tipe II Di Poli Penyakit Dalam RSUP DR. Soeradji
Tirtonegoroklaten, Jurnal Keperawatan Respati, Vol. II Nomor 2.
10. Setiadi. 2013. Konsep dan praktek penulisan riset keperawatan (Ed.2)
Yogyakarta: Graha. Ilmu.
11. Rizani kH. Suroto., Rizani, A, dkk .2014. Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Ketaatan Pola Makan Penderita Diabetes melitus Di Wilayah Kerja
52
Puskesmas Sei Besar Banjarbaru. [Jurnal]Skala Kesehatan Volume 5 No. 2;
2014.
12. Gardiarini, Praseptia, Toto Sudargo, I Dewa Putu Pramantara. 2017.
Hubungan Antara Kualitas Diet, Sosio-Demografi, Dan Dukungan Keluarga
Terhadap Pengendalian Glukosa darah Pada Penderita Diabetes melitus Tipe 2
Di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. [Jurnal].
Tersedia online di
https://ejournal.persagi.org/index.php/Gizi_Indon/article/view/237/196.
Diakes pada tanggal 5 Maret 2019.
13. Senuk, A., Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes melitus Di Poli Klinik RSUD Kota Tidore
Kepulauan Provinsi Maluku Utara. [Jurnal] 2013. Tersedia online di:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2159 Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2018.
14. Susanti, M.L. 2014.Hubungan Dukungan Meningkatkan Kepatuhan Diet
pasien Diabetes melitus di Ruang Inap RS baktis Kediri. [Jurnal] Tersedia
onlinedi:puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/stikes/article/view/18840/1857
Diakses pada tanggal 27 September 2018.
15. Prayugo, Suprihatin dan Putro JS. 2015. Pola Diet Tepat Jumlah, Jadwal, Dan
Jenis Terhadap Kadar Glukosa darah Pasien Diabetes melitus Tipe II. [Jurnal]
Diakses pada tanggal 27 September 2018.
16. Nani, Yuniawati. 2018. Analisis Penggunaansimvastatin Dan Atorvastatin
Berdasarkan Peresepan Obat Rawat Jalan Dengan METODEATC/DDD (Studi
di RumahSakitBhayangkara Hasta Brata Kota Batu). [Jurnal] University of
Muhammadiyah Malang. Tersedia online di: http://eprints.umm.ac.id/41360/.
Diakses pada tanggal 5 Maret 2019.
17. David Saputra Dan Popy Hidayah. 2016. Peran Perawat Dalam Pelaksanaan
Diet. Makalah Gizi. Program Studi D. III Keperawatan STIKES
Mercubaktijaya Padang.
18. Siti Yulia. 2015. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dalam
Menjalankan Diet Pada Penderita Diabetes melitus Tipe II (Studi Kasus di
Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. [Jurnal].
19. Fajryn. M. Nur. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet dan
Minum Obat Pada Lansia Diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas
Pandak II Bantul Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Alma Ata;
2017.
53
20. Munandar, Arif. 2018. Hubungan Dukungan keluarga Dengan kepatuhan
menjalankan diabetes self care manajemen pada pasien diabetes melitus tipe II
Di RSUD Penambangan Senopati Bantul. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas
Alma Ata.
21. Buraerah, H. 2014. Analisis Faktor Risiko Diabetes melitus Tipe II Di
Puskesmas Tanrutedong Sidenreg Rappan. [Jurnal]. Tersedia online di
http://www.scolar.ac.id. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2018.
22. PERKENI.Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes melitus tipe II di
Indonesia. [Jurnal] Tersedia online di http://repository.usu.ac.id. Diakses pada
tanggal 28 Oktober 2018.
23. ADA. Diagnosing Diabetes And Learning About Prediabetes, diabetes care.
[Jurnal] 2012. Tersedia online di http://repositori.usu.ac.id. Diakses pada
tanggal 1 Desember 2018.
24. Restyana Noor Fatimah. 2015. Diabetes melitus Tipe 2.J MAJORITYVolume
4 Nomor 5.Fakultas Kesehatan Universitas Lampung.
25. Syamiah, Najah. 2014. Faktor Risiko Kejadian Diabetes melitus Tipe 2 pada
Wanita di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta.
26. Fitri dan Wirawanni Y. 2014. Hubungan Konsumsi Karbohidrat, Konsumsi
Total Energi, Konsumsi Serat, Beban Glikemik Dan Latihan Jasmani Dengan
Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes melitus Tipe II. [Jurnal].
Semarang.
27. Stefania Widya S, Luthfan Budi P, Martalena Br Purba. 2015. Konseling gizi
mempengaruhi kualitas diet pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUP
Dr.Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik IndonesiaVol. 3, No. 1, :31-
40. Tersedia online di https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article.
Diakses pada tanggal 5 Maret 2019.
28. Sholehah, Dianatus. 2015. Peran Keluarga Terhadap Prinsip Diit Pada Pasien
Diabetes melitus (Studi Kasus Pada Ny. E Dengan Diabetes melitus Tipe II Di
Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Tahun 2015). Other thesis,
University of Muhammadiyah Malang.Tersedia online di
http://eprints.umm.ac.id/23986/. Diakses pada tanggal 5 maret 2019.
29. Efendi ferry, Makhfudli. 2013.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktek dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
54
30. Bekti P. Bubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien
Lansia Penderita Diabetes melitus diPuskesmas Minggir Sleman 2017;
tersedia online di: http//digilib.unisayogyakarta.ac.id//2515/1/NASKA
BUKLIK BEKTIS PUDYASTI 201310201012.pdf. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2018.
31. Yusra A. 2014. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Pasien Diabetes melitus Tipe II di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Pusat Fatmawati [Internet] 2011. Tersedia online di:
https//scholar?hl=enassdt=0%2C5&q=aini+yusra+2014&btnG=&oq=Aini=Yu
sra. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018.
32. Rizani, H.K., 2014. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Ketaatan Pola
Makan Penderita Diabetes melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Besar
Banjarbaru, Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014
33. Elmiani, Nurfadillah Sewang, Sri Darmawan. 2014, Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepatuhan DalamMenjalankan Diet Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah KerjaPuskesmas Larompong Kabupaten Luwu, Jurnal
Ilmiah KesehatanDiagnosis, Volume 4 Nomor 4, ISSN12302-1721. Tersedia
online di :http://www.ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/650.
Diakses pada tanggal 28 Oktober 2018.
34. Iswanti, Indah Dwi, 2012, Pengaruh Terapi Perilaku Modeling Partisipan
Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Klien Penatalaksanaan Regimen
Terapeutik Tidak Efektif Di RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang,
Tesis, Universitas Indonesia, Depok
35. Puspitasari, Atika Wahyu, 2012, Analisis Efektifitas Pemberian Booklet
ObatTerhadap Tingkat Kepatuhan Ditinjau dari Kadar HemoglobinTerglikasi
(HbA1c) dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS)-8Pada Pasien
Diabetes melitus Tipe 2 Di Puskesmas Bakti Jaya KotaDepok, Tesis,
Universitas Indonesia, Depok