HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD...
Transcript of HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD...
-
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD
(KECURANGAN)
(Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Filfridus Alberto Wanggur
NIM : 112114041
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD
(KECURANGAN)
(Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Filfridus Alberto Wanggur
NIM : 112114041
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Berpikir beruntung maka kamu akan diuntungkan.
(Anonim)
Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.
(Mother Teresa)
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Dan kepada
Kedua orang tua, Verianus Warung dan Fera Feronika
Rampengan
Adik-adikku: ricad, veren, dan veron
Canisie dan teman-temanku…………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD
(KECURANGAN) Studi Kasus di PT. Oilfield Services Balikpapan
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Filfridus Alberto Wanggur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Filfridus Alberto Wanggur
NIM : 112114041
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD
(KECURANGAN)
Studi Kasus di PT. Oilfield Services Balikpapan
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media lain untuk
kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Filfridus Alberto Wanggur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Auditor Internal dengan Pencegahan
Fraud”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun proposal penelitian ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
3. Kepada orang tua tercinta Verianus Warung dan Fera Feronika Rampengan
serta adik-adik tersayang ricad, veren, veron yang selalu memberi dukungan,
semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Beate Canisie, yang selalu membuat cerita indah bersama penulis selama
menyelesaikan studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
5. Herman Pane selaku Inspection Manager dan para responden PT.OMS
Oilfield Service Balikpapan yang telah meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner data penelitian.
6. Sahabat-sahabat kos beo ivan, frim, asto, bang agi, bang dika, dani, heron,
dole, dan martin yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Kawan-kawanakuntansi 2011 yang tak terlupakan dedi, putra, ana, tara, karte,
gala, dita, tora, libert, owen,wawan, jefri dan lain-lain yang tak pernah lelah
memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Filfridus Alberto Wanggur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………. vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… .. xii
ABSTRAK ……………………………………………………………….….. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………….... 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………….... 4
E. Sistematika Penulisan ……………………………………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Auditing ……………………………………………............ 7
B. Internal Auditing ..…………………………………………. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
C. Fraud (Kecurangan) …………………………………………. 14
D. Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud …………………... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………………………… 20
B. Subjek dan Objek Penelitian …….……………………….. 20
C. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………..….. 20
D. Populasi dan Sampel ..……………………………………... 20
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya………………….... 21
F. Deskripsi Variabel Penelitian ……………………………… 21
G. Teknik Pengumpulan Data………………………………... 23
H. Statistik Deskriptif Penelitian …………………………….. 23
I. Teknik Analisis Data……………………………………….. 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan …………………………………………. 26
B. Sejarah Perusahaan ……………………………………….. 26
C. Visi ………………………………………………………... 27
D. Misi ………………………………………………………... 27
E. Struktrur Organisasi ……………………………………….. 27
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden ………………………………………. 34
B. Statistik Deskriptif Hasil Penelitian ......…………………… 36
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………………. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 44
B. Keterbatasan Penelitian ………………………………….. 44
C. Saran ………………………………………………………. 44
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 46
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya ….….. 21
Tabel 3.2 : Tabel Penilaian. ………………………………………… 23
Tabel 3.3 : Interpretasi Hubungan antara Variabel ………………… 25
Tabel 5.1 : Jenis Kelamin Responden ………………………………. 34
Tabel 5.2 : Jabatan/Posisi …………………………………………… 35
Tabel 5.3 : Lama Bekerja …………………………………………… 36
Tabel 5.4 : Statistik Deskriptif Auditor Internal …………................. 37
Tabel 5.5 : Statistik Deskriptif Auditor Internal …………................. 37
Tabel 5.6 : Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud ….…………........ 38
Tabel 5.7 : Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud ….…………........ 38
Tabel 5.8 : Hasil Uji Validitas Auditor Internal …………….............. 40
Tabel 5.9 : Hasil Uji Validitas Pencegahan Fraud ……………………. 40
Tabel 5.10 : Hasi Uji Reliabilitas …………………………………….... 41
Tabel 5.11 : Hasil Uji Korelasi Rank Spearman ………………………. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Perusahaan …………………………. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRAK
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD
(KECURANGAN)
(Studi Kasus di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)
Filfridus Alberto Wanggur
NIM: 112114041
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan auditor internal
dengan pencegahan fraud pada PT. OMS Oilfield Services Balikpapan. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai auditor internal dengan
pencegahan fraud.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dan auditor internal yang terlibat dalam
proses audit internal perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi
rank spearman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan auditor internal dengan
pencegahan fraud masuk dalam tingkat hubungan cukup kuat. Hubungan auditor
internal dengan pencegahan fraud di perusahaan sudah cukup kuat.
Kata kunci: auditor internal, kecurangan, pencegahan kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF INTERNAL AUDITOR AND FRAUD
PREVENTION
(A Case Study at PT. OMS Oilfield Services Balikpapan)
Filfridus Alberto Wanggur
NIM: 112114041
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this study is to determine the relationship between internal
auditor and prevention fraud at PT. OMS Oilfield Services Balikpapan. This research
is expected to provide knowledge about the internal auditor and fraud prevention.
The sampling technique in this research was purposive sampling. Sample in
this research are emplyoees and the internal auditor who are involved in the company
internal audit process. Data analysis technique used is spearman rank correlation.
The result showed that the relationship between internal auditor and fraud
prevention fall under the relationship is strong enough. The relationship of internal
auditor with fraud prevention in the company is strong enough.
Keywords: internal auditor, fraud, fraud prevention.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan berkembanganya perusahaan menjadi satu kesatuan yang
relatif besar, maka semakin kompleks pula masalah-masalah perusahaan yang
timbul. Salah satu masalah yang timbul yaitu terbatasnya kemampuan
pimpinan dalam mengawasi operasional perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan memerlukan alat yang dapat membantu dalam hal pengendalian
untuk pencapaian tujuan perusahaan, seperti adanya audit internal.
Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang
independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu
organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang
sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance (SPAI, 2004).
Pengendalian intern yang memadai dalam suatu perusahaan akan
membantu manajemen menjaga Keamanan harta milik perusahaan dan dapat
mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan yang dapat
merugikan perusahaan. Pengendalian internal tersebut tidak dimaksudkan
untuk menghilangkan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
penyelewengan, melainkan bahwa pengendalian internal yang baik akan
dapat menekan terjadinya kesalahan dan kecurangan (fraud). Jika terjadi
kesalahan dan kecurangan maka hal itu dapat terdeteksi dengan cepat dan
tentu saja akan dapat diatasi dengan cepat.
Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan (pressure) untuk
melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan
(opportunity) yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum)
terhadap tindakan tersebut. Kecurangan (fraud) sering juga disebutkan dalam
istilah yang lebih umum seperti pencurian, pemerasan, penggelapan,
penggelapan, pemalsuan, dan lainnya.
Audit internal merupakan audit yang dilaksanakan dengan
pemeriksaan yang sistematis atas catatan-catatan, prosedur, dan operasi
perusahaan. Sehingga penyimpangan yang material dapat dihindarkan dalam
suatu sistem akuntansi. Di samping itu, audit internal merupakan alat bantu
bagi manajemen untuk mengamankan aktiva perusahaan, untuk mengetahui
sejauh mana efektivitas suatu perusahaan telah tercapai, dan sejauh mana hal
tersebut ditaati oleh suatu perusahaan.
Sistem pengawasan auditor internal pada aktiva milik perusahaan,
dokumen-dokumen penting, data-data keuangan, meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam mencapai laba dan yang paling penting mampu mengambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
langkah untuk mengantisipasi setiap kecurangan yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang dan saran perbaikan dari auditor internal akan sangat
membantu manajemen untuk mencegah kecurangan terjadi dalam kegiatan
operasional perusahaan.
Auditor internal dalam perusahaan berfungsi sebagai pengawas
perusahaan terhadap tiap proses yang dilakukan dan semua pihak yang terkait
dengan pelaksanaan proses tersebut. Auditor internal harus bisa memastikan
tujuan dan kebijakan perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan
memberikan laporan kepada manajemen maupun pimpinan perusahaan.
Auditor internal menjadi sangat penting dikarenakan tidak semua transaksi
yang terjadi dapat diawasi langsung oleh pihak manajemen maupun pimpinan
perusahaan. Auditor internal juga berperan sebagai monitor terhadap kinerja
perusahaan. Peran auditor internal tidak hanya focus pada fungsi pengawasan
atau semata – mata mencari kesalahan dan melaporkan kepada pimpinan,
tetapi pada penyelesaian masalah yang terjadi secara independen dan obyektif
(Soeharmoro, 2012)
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “HUBUNGAN AUDITOR
INTERNAL DENGAN PENCEGAHAN FRAUD”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka masalah yang akan diteliti:
Bagaimanakah hubungan auditor internal dengan pencegahan fraud?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan auditor internal dengan pencegahan fraud.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa
Unviersitas Sanata Dharma, khusunya yang tertarik dalam bidang internal
audit.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori dan ilmu
pengetahuan yang selama ini didapatkan baik selama perkulihan maupun
dari buku-buku khusnya mengenai internal audit.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai audit
internal dalam mencegah kecurangan (fraud).
4. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan masukan pada perusahaan agar mampu
mengupayakan tindakan anti-fraud yang nyata dan diharapkan segala
bentuk tindakan fraud dapat dihindari ataupun dapat dieleminasi
keterjadiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
E. Sistematika Penulisan
Penulisan ini merupakan gambaran keseluruhan dalam penulisan proposal
penelitian ini. Adapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berhubungan
dengan pokok pembahasan dalam penelitian.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang: jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel
penelitian dan pengukurannya, deskripsi variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis sampel dan variabel penelitian, dan
teknik analisi data.
4. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memaparkan mengenai objek yang diteliti yaitu PT. OMS Oilfield
Services
5. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang data responden, statistik deskriptif peran
auditor internal dan pencegahan fraud, uji validitas, uji reliabilitas, dan
pembahasan hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
6. BAB VI KESIMPULAN
Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan pada
PT. OMS Oilfield Service.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Auditing
1. Pengertian Auditing
Beberapa pengertian auditing menurut beberapa sumber:
Mulyadi (1998: 7):
“Auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang kejadian ekonomi dengan
tujuan menetapkan tingkat kesesuain atas peratanyaan-pertanyaan tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada
pemakai yang bekepentingan”
Jusup (2001: 11):
“Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan”.
2. Jenis-Jenis Auditing
Mulyadi dan Puradiredja (1998: 28-30) membagi Auditing dalam 3 (tiga) golongan
yaitu:
a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independent
terhadap laporan keuangan disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
b. Audit Kepatuhan (Complience Audit)
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang
diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tersebut. Hasil audit kepatuhan
umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria.
c. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi atau
bagian dari padanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.
Tujuan audit operasional:
1) Mengevaluasi kinerja
2) Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan
3) Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut
Menurut Mulyadi dan Puradiredja (1998: 26-28) ditinjau dari tipe auditor yang
melaksanakan audit dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan:
a. Auditor Independen adalah auditor professional yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan
keuangan yang dibuat oleh klennya. Audit tersebut terutama ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan para pemakai informasi keuangan yaitu: kreditur,
investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah.
b. Auditor Pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah dengan tugas pokok melalukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah
atau pertanggungjawaban yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah, namun
umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di
instansi pemerintah.
c. Auditor Intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan
Negara ataua swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah
dipahami, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi,
serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian
organisasi.
B. Internal Auditing
1. Pengertian Internal Auditing
The Institute of Internal Auditors (IIA) (1995) mengadopsi Internal Audit sebagai
berikut:
“Audit Internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi
yang dirancang untuk member nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi.
Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan
pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengolaan organisasi”.
Sedangkan menurut Sawyers (2003: 10) definisi Audit Internal sebagai berikut:
“Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam
organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah
akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah
diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis; (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan
tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi
dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2. Tujuan Internal Auditing
Internal Auditing merupakan suatu aktivitas penilaian independen yang dibentuk
dalam suatu organsisasi yang melaksanakan kegiatannya bagi organisasi. Tujuan dari
Internal Auditing adalah untuk membantu anggota organisasi dalam pelaksanaan
yang efektif dari tanggung jawab mereka. Untuk maksud tersebut, Internal Auditing
menyediakan anggota organisasi analis, penilaian, rekomendasi, nasehat, dan
informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa hal-hal berikut ini termasuk dalam
lingkup internal audit:
a. Cukup tidaknya pengendalian internal;
b. Kualitas pelaksaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan;
c. Reliabilitias, integritas informasi keuangan dan operasional, yaitu untuk
membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung
jawabnya secara efektif;
d. Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, hokum, dan pengaturan;
e. Verifikasi dan perlindungan hartal;
f. Keekonomisan dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya (Tugiman
1996: 16)
3. Pelaksanaan kegiatan Internal Auditing
Langkah kerja pelaksanaan kegiatan internal auditing menurut Tugiman (1997: 53-
78) sebagai berikut:
a. Perencanaan Pemerikasaan
1) Penetapan tujuan pemerikasaan dan lingkup pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
2) Memperorleh informasi dasar (background information) tentang kegiatan yang
akan diperiksa.
3) Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan.
4) Pemberitahuan kepada berbagai pihak yang terkait dengan pemeriksaan.
5) Melakasanakan survei untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan yang
akan diperiksa, risiko-risiko, dan pengawasan, untuk mengidentifikasi area
audit serta memperoleh saran dari pihak yang akan diperiksa.
6) Penulisan program audit.
7) Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit disampaikan.
8) Memperoleh persetujuan tentang rencana kerja audit.
b. Menguji dan mengevaluasi infornasi: Internal Auditing harus mengumpulkan,
menganalisa, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk
mendukung hasil audit.
c. Menyampaikan hasil audit
1) Laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pengujian
terhadap audit. Laporan sementara dapat dibuat secara tertulis atau lisan dan
diserahkan secara formal atau informal.
2) Internal auditing harus mendiskusikan berbagai kesimpulan dan rekomendasi
dengan manajemen sebelum mengeluarkan laporan akhri.
3) Laporan harus objektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu.
4) Laporan harus berisi tentang tujuan, lingkup, hasil pelaksanaan audit dan
pendapat auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
5) Laporan harus mengemukakan rekomendasi perkembangan yang dicapai,
kegiatan yang meluas, dan tindakan korektif.
6) Kesimpulan dan rekomendasi dari pihak yang diperiksa.
7) Pimpinan atau staf audit internal harus mereview dan menyetujui laporan audit
akhir.
d. Tindak lanjut hasil audit
Internal auditing harus terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut
(follow up) untuk memastikan terhadap temuan audit yang dilaporakan telah
dilakukan tindakan yang tepat.
4. Auditor Internal
Tugiman (1996: 11) mengemukakan bahwa fungsi internal auditor adalah suatu
fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari
dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada
manajemen. Tujuannya adalah membantu semua tingkatan manajemen agar
tanggungjawabnya dapat dilaksanakan secara efektif.
Peran Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut:
“Internal Auditor bertanggungjawab untuk menyediakan data analisis dan evaluasi,
memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen
satuan usaha dan dewan komisaris atau pihak lain yang setara wewenang dan
tanggung jawabnya.
Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan
obyektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya” (Tugiman 1996:
24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
Fungsi Internal Auditor menurut Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut:
“Tanggung jawab penting fungsi Internal Audit adalah memantau kinerja
pengendalian satuan usaha. Pada waktu auditor berusaha memahami struktur
pengendalian intern yang cukup untuk mengindetifikasi aktivitas audit intern yang
relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk
memahami bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut” (Tugiman
1996: 25-26)
Tugiman (1999: 17-18) mengemukakan bahwa Internal Auditor merupakan suatu
profesi yang memiliki peran tertentu yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan
dan mentaati kode etik. Untuk menjadi internal auditor yang profesional, seseorang
harus memahami kumpulan pengetahuan yang umum dalam bidang internal audit
yang dipandang penting sehingga ia dapat melaksanakan kegiatan dalam area yang
cukup luas dengan hasil kerja yang memuaskan.
Konsep kemitraan merupakan pendefinisan ulang yang radikal terhadap hubungan
antara auditor internal dengan manajemen. Pada kenyataanya, konsep kemitraan telah
memberikan arah yang harus ditempuh oleh auditor internal apabila ia ingin
memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut oleh hubugan pelaporannya yang baru,
sehingga ia dapat menempatkan dirinya secara efektif dalam lingkungan auditnya.
Internal auditor bukan lagi merupakan pihak luar di dalam perusahaan, yang
ditakuti dan kurang dipercaya oleh sebagian besar orang di dalam perusahaan.
Konsep ini mengandung arti bahwa sasaran yang ingin dicapai oleh pihak manajemen
dan internal auditor adalah sama yaitu kinerja organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
C. Fraud (Kecurangan)
1. Pengertian fraud
Berdasarkan definisi dari Association of Certifed Fraud Examiner (ACFE) dalam
Karyono (2013) mendefinisikan Fraud sebagai “Fraud is an intentional untruth or
dishonest scheme used to take deliberate and unfair advantage of another person or
gruoup of person it included any mean, such cheats another: Fraud (kecurangan)
berkenaan dengan adanya keuntungan yang diperoleh seseorang dengan menghadirkan
sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Di dalamnya termasuk
unsur-unsur tak terduga, tipu daya, licik dan tidak jujur yang merugikan orang lain.
2. Fraud Triangle
Albercht, dkk. (2009:33), ada tiga elemen kunci yang menyebabkan seseorang
melakukan fraud yang biasa dikenal dengan fraud triangle. Ketiga komponen tersebut
adalah:
a. Tekanan keuangan (pressure)
Tekanan atau tuntutan yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud dapat
dibagi menjadi lebih spesifik:
1) Tekanan keuangan
Tekanan keuangan merupakan hal umum yang mendorong seseorang
melakukan fraud, hal ini dapat berupa:
a) Keserakahan
b) Hidup dibawah kehendak orang lain
c) Banyak hutang
d) Kegiatan ekonomi pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
e) Kebutuhan uang yang mendadak
2) Kebiasaan buruk
Motivasi melakukan fraud dapat disebabkan karena kegemaran berjudi, obat-
obatan terlarang, kecanduan alkohol, serta biaya hidup keluarga yang mahal
3) Tekanan berkaitan dengan pekerjaan
Seseorang dapat melakukan fraud karena merasa hasil pekerjaannya kurang
dihargai oleh perusahaan, takut kehilangan pekerjaan, tidak puas dengan
pekerjaan, takut tidak mendapat promosi jabatan, dan merasa kurang dihargai
secara ekonomi.
4) Tekanan lainnya
Tekanan lain bisa berupa keinginan pasangan yang ingin hidup mewah, ingin
membahagiakan orang tua, serta tekanan lain yang tidak tercakup dalam tiga
poin di atas.
b. Peluang (opportunity)
Fraud tidak hanya tejadi jika ada tekanan, tetapi juga ketika calon pelaku fraud
melihat adanya peluang untuk melakukan kecurangan. Ada beberapa faktor utama
yang dapat meningkatkan peluang yang mendorong seseorang untuk melakukan
fraud yaitu:
1) Kurangnya pengendalian untuk mencegah dan mendeteksi perilaku yang
menyimpang
2) Ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja dengan tepat
3) Kegagalan dalam mendisiplinkan pelaku fraud
4) Kurangnya informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
5) Ketidakpedulian, apatis, dan ketidakmampuan
6) Kurangnya jejak audit
c. Rasionalisasi (rationalization)
Kecenderungan pelaku fraud adalah membenarkan tindakan yang dilakukannya
dengan pola pikir tertentu seperti “tidak akan ada yang dirugikan,” “perusahaan
berhutang kepada saya,” “semua orang juga melakukan hal yang sama,” dan
alasan-alasan lain.
3. Pencegahan kecurangan (fraud)
Kecurangan (fraud) terjadi kerena ada keadaan atau kondisi dan peluang/kesempatan
yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud. Berbagai kondisi dan cara tersebut
harus dicegah supaya tidak terjadi atau setidak-tidaknya dapat dikurangi. Mencegah
fraud merupakan segala upaya untuk menangkal pelaku potensial, mempersempit
ruang gerak dan mengidentifikasi kegiatan yang berisiko tinggi terjadinya kecurangan
(fraud). Pencegahan fraud bertujuan untuk:
a. Prevention: Mencegah terjadinya fraud
b. Deference: Menangkal pelaku potensial
c. Description: Mempersulit gerak langkah pelaku fraud
d. Recertification: Mengidentifikasi kegiatan berisiko tinggi dan kelemahan
pengendalian intern
e. Civil Action Prosecution: Tuntutan kepada pelaku.
Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang
murah. Upaya pencegahan fraud akan memberi penghematan yang besar karena
biaya deteksi, investigasi dan proses peradilan dapat ditekan, bahkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
ditiadakan. Tindak fraud cenderung meningkat, oleh karena itu upaya pencegahan
harus didukung oleh seluruh pelaku organisasi baik para manajer maupun seluruh
karyawan. Di lingkungan organisasinya juga herus tercipta suasan kerja yang
kondusif dalam menangkal fraud dari segi pengendalian intern, sistem penggajian
dan sistem penghargaan terhadap kinerja dan prestasi kerja. Segala bentuk
kecurangan yang terdeteksi harus segera ditindaklanjuti secara tuntas tanpa
pandang bulu siapa pelakunya agar mempunyai daya kerja prevention (mencegah).
D. Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud
Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan kecurangan
adalah berupaya untuk menghilangkan atau meminimalkan sebab-sebab timbulnya
kecurangan tersebut. Karena pencegahan terjadinya suatu perbuatan curang akan lebih
mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut (Amrizal: 2004)
Hasil penelitian Kwatingtyas (2014) menunjukkan auditor internal memiliki
pengaruh signifikan dalam upaya pencegahan fraud, sehingga dapat diartikan bahwa
semakin baik peran auditor internal dalam aktivitas audit internal perusahaan maka upaya
pencegahan fraud akan semakin efektif.
Menurut Amrizal (2004) cara yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
fraud adalah sebagai berikut:
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk
mengendalikan jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan yang telah
ditetapkan top manajemen dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan
kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah
kecurangan.
2. Mengefektikan aktivitas Pengendalian
a. Review Kinerja
Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas kinerja sesungguhnya
dibandingkan dengan anggaran, prakiraan, atau kinerja periode sebelumnya,
menghubungkan satu rangkaian data yang berbeda operasi atau keuangan satu
sama lain, bersama dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan
dan perbaikan; dan review atas kinerja fungsional atau aktivitas seseorang
manajer kredit atas laporan cabang perusahaan tentang persetujuan dan
penagihan pinjaman.
b. Pengolahan Informasi
Berbagai pengendalian untuk mengecek ketepatan, kelengkapan, dan otorisasi
transaksi. Dua pengelompokan luas aktivitas pengendalian sistem informasi
adalah pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum
biasanya mencakup pengendalian atas operasi pusat data, pemerosesan dan
pemeliharaan perangkat lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan
pemeliharaan sistem aplikasi.
c. Pengendalian Fisik
Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan fisik aktiva, penjagaan yang
memadai terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan
catatan; otorisasi untuk akses ke program komputer dan data files; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
perhitungan secara periodik dan pembandingan dengan jumlah yang tercantum
dalam catatan pengendalian.
d. Pemisahan Tugas
Pembebanan tanggungjawab ke orang yang berbeda untuk memberikan
otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan penyimpanan aktiva
ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi seseorang dalam posisi baik
untuk berbuat kecurangan dan sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan
ketidakberesan dalam menjalankan tugasnya dalam keadaan normal.
3. Meningkatkan Kultur Organisasi
Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain
agar dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien,
menghasikan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para
pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
4 Mengefektifkan fungsi Audit Internal
Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi,
namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga
diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-
saran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh fakta-fakta mengenai fenomena yang ada di dalam objek penelitian dan
mencari keterangan secara aktual dan sistematis.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal dan
karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal. Objek penelitian adalah opini auditor
internal dan karyawan yang mengetahui aktivitas audit internal tentang upaya pencegahan
kecurangan (fraud).
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di PT. OMS Oilfield Services pada bulan Juli 2015 hingga
Agustus 2015.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat langsung pada aktivitas
perusahaan dan terlibat dalam proses audit internal. Metode pengambilan sampel adalah
dengan purposive sampling, yaitu mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria
tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu para karyawan dan auditor internal
yang terlibat proses audit internal. Jumlah responden yang ditetapkan oleh perusahaan
sebanyak 30 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Judul penelitian yang dikemukakan yaitu “Auditor Internal dalam Pencegahan Fraud”,
maka variabel yang diteliti adalah Auditor Internal (X) sebagai Variabel Independen dan
Pencegahan Fraud (Y) sebagai Variabel Dependen. Definisi variabel dan indikator
pengukuran variabel dapat dilihat di tabel 3.1:
Tabel 3.1 Definisi Variabel Penelitian dan Pengukurannya
F. Deskripsi Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Auditor Internal. Auditor Internal
memiliki peran yang penting dalam membantu manajemen mencapai kinerja
perusahaan yang baik dan ditujukan untuk dengan memperkenalkan pendekatan yang
sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengendalian intern
No. Variabel Definisi Variabel Indikator Pengukuran
Variabel
Instrumen
dan Skala
Pengukuran
1. Auditor
Internal (X)
(SPAI,
Tugiman)
Seseorang yang
berkualifikasi dan diakui
untuk melakukan semua
atau sebagai pekerjaan
audit.
1. Independensi dan Objektif 2. Keahlian dan Kecermatan
Profesional
3. Perencanaan penugasan 4. Pelaksanaan penugasan 5. Komunikasi hasil penugasan
Kuesioner
dan Ordinal
2 Pencegahan
Fraud (Y)
(Forensic
Fraud,
Pusdiklatwas)
Pencegahan fraud
merupakan segala upaya
untuk menangkal pelaku
potensial, mempersempit
ruang gerak dan
mengidentifikasi
kegiatan yang berisiko
tinggi terjadinya
kecurangan (fraud).
1. Penetapan kebijakan anti fraud
2. Komitmen melaksanakan kebijakan anti fraud yang
ditetapkan
3. Prosedur pencegahan 4. Pengendalian internal 5. Pemisahan tugas 6. Media pendukung
operasional
7. Evaluasi berkala
Kuesioner
dan Ordinal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
serta memberikan catatan atas kekurangan yang ditemukan selama melakukan
evaluasi. Menurut Andayani (2008), auditor internal berperan untuk membantu
manajemen dalam beberapa hal, yaitu:
a. Memonitor aktivitas manajemen puncak yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh
manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. Semua organisasi menetapkan
manajemen risiko dengan melakukan pendekatan yang holistic meliputi semua
risiko pada perusahaan, yang berasal dari hukum poltik dan pembuat peraturan.
c. Melindungi manajemen dalam bidang teknis. Auditor internal harus tahu data
berasal, bagaimana memrosesnya, dan pengamanan data-data perusahaan.
d. Membantu membuat proses keputusan.
e. Mereview aktivitas perusahaan tidak hanya masa lalu, tetapi juga masa depan.
f. Membantu manajer membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan
mengendalikan masalah.
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan fraud (kecurangan).
Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang murah.
Upaya pencegahan fraud akan memberi penghematan yang besar karena biaya
deteksi, invetigasi dan proses peradilan dapat ditekan, bahkan dapat ditiadakan.
Tindak fraud cenderung meningkat, oleh karena itu upaya pencegahan harus
didukung oleh seluruh pelaku organisasi baik para manajer maupun seluruh
karyawan. Di lingkungan organisasi juga harus tercipta suasana kerja yang kondusif
dalam menangkal fraud dari segi pengendalian intern, sistem penggajian, dan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
penghargaan terhadap kinerja dan prestasi kerja. Pencegahan fraud dilakukan dengan
mengeliminasi faktor-faktor pendorong dan penyebabnya dan menerapkan good
corporate governance serta penerapan manajemen risiko. Pencegahan fraud juga
dilakukan dengan mengeliminasi faktor-faktor pendorongnnya dengan mengurangi
kesempatan, tekanan, perbaikan moral dan ibadah agama serta penerapan aturan yang
tegas terhadap pelakunya. Penerapan manajemen risiko terutama dalam hal
pengendalian risiko fraud. Sedangkan, penerapan good corporate governance
terutama berupa penerapan prinsip-prinsip dasarnya dan penerapan secara konsistem
fungsi organ GCG.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner
kepada auditor internal dan karyawan tetap yang mengetahui audit internal perusahaan.
Skala pengukuran jawaban dari kuesioner yang disebar menggunakan skala Likert. Tabel
pengukuran dapat diliat pada tabel 3.2:
Tabel 3.2 Tabel Penilaian
Alternatif Jawaban Skor Penilaian
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Agak Tidak Setuju (ATS) 3
Ragu-ragu (R) 4
Agak Setuju (AS) 5
Setuju (S) 6
Sangat Setuju (SS) 7
H. Statistik Deskriptif Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai responden
penelitian dan deskripsi variabel penelitian. Data yang akan ditampilkan antara lain: jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
kelamin, jabatan/posisis, lama bekerja, data variabel auditor internal dan pencegahan
fraud.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur akurasi suatu instrument pengukuran.
Instrument tersebut dapat mengukur konstrak sesuai dengan yang diharapkan.
(Indriantoro dan Supomo, 1999: 181). Penelitian ini menggunakan metode korelasi
produck moment pearson dengan bantun software SPSS 22 dan hasil dibadingkan
dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid. Skor tiap butir
pernyataan per variabel dimasukkan disertai dengan jumlah skor tiap butir
pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diukur melalui pendekatan reliabilitas konsistensi internal (internal
cocsistency reliability). Dilakukan untuk melihat konsistensi diantara butir-butir
pernyataan dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan atau
pernyataan dalam suatu instrumen untuk mengukur konstrak tertentu menunjukkan
tingkat reliabilitas konsisten internal instrument yang bersangkutan (Indriantoro dan
Supomo, 1999: 181. Pengujian dilakukan pada tiap butir pernyataan pervariabel.
Suatu konstrak atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nila cronbach’s
alpha > 0,60.
3. Korelasi Rank Spearman
Korelasi rank spearman digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel
yang tidak berdasarkan pada pasangan nilai data yang sebenarnya, tetapi berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
ranking atau peringkatnya (Yamin, Rachmach dan Kurniawan, 2011: 223). Uji
korelasi rank spearman akan menggunakan program SPSS 22. Untuk melihat
interpretasi hubungan antara variabel, maka dapat digunakan pedoman sebagai
berikut (Sarwono, 2006):
Tabel 3.3 Interpretasi Hubungan antara Variabel
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 Tidak ada korelasi
0-0,25 Sangat lemah
0,25-0,5 Cukup kuat
0,5-0,75 Kuat
0,75-0,99 Sangat kuat
1 Sempurna
4. Pembahasan
Hal yang penting dianalisis dalam penelitian ini adalah auditor internal dalan
pencegahan fraud. auditor internal sebagai variabel independen (X) dan pencegahan
fraud sebagai variabel dependen (Y). Korelasi rank spearman digunakan untuk
menguji apakah terdapat korelasi antara variabel x dan variabel y dan untuk menilai
hubungan antar variabel tersebut digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi.
Dari hasil penilaian hubungan, akan dapat disimpulkan hubungan antara peran auditor
internal dalam pencegahan fraud. Wawancara juga akan dilakukan untuk
mendapatkan data-data tambahan yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
Nama : PT. OMS OILFIELD SERVICES BALIKPAPAN
Lokasi : Jalan Mulawarman RT. 23, No. 115, Batakan Kecil, Balikpapan, Kalimantan
Timur
B. Sejarah Perusahaan
OMS Oilfield Services Pte Ltd didirikan pada tahun 1976 dan berbasis di Singapura.
Pada tanggal 30 juni 2010, Sumitomo Corporation telah mengakuisisi seluruh saham
OMS Oilfield Services dan pada tanggal 01 juli 2010, OMS Service Oilfield Services
telah resmi menjadi anak perusahaan dari Sumitomo Corporation. Sumitomo Corporation
merupakan salah satu perusahaan perdagangan dunia dan korporasi dengan berbagai
bisnis. Perusahaan ini didirikan tahun 1919 dan merupakan bagian dari Grup Sumitomo.
Fokus utama Sumitomo Corp adalah industri perusahaan dagang. Kegiatan usaha
Sumitomo corporation meliputi penjualan berbagai produk dan layanan di jepang, impor
dan ekspor, perdagangan trilateral, dan investasi bisnis dosmetik dan internasional
PT. OMS Oilfield Service Balikpapan mempunyai 150 orang karyawan yang
tersebar dalam beberapa divisi. OMS Oilfield Services Pte Ltd mempunyai 11 fasilitas di
7 negara yang berbeda, antara lain: Singapura, Malaysia, Indonesia, Australia, Arab
Saudi, Thailand, dan Brunei Darussalam yang menyediakan layanan untuk berbagai
pelanggan termasuk perusahaan minyak, kontraktor pengeboran, dan perusahaan jasa.
OMS Oilfield Service menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai
standard. Ini merupakan unsur penting kesuksesan OMS Oilfield Service.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
C. Visi
Untuk menjadi pemimpin pasar dan melayani pelanggan dengan kualitas tertinggi, paling
responsif dan solusi inovatif.
D. Misi
Perbaikan terus-menerus, dengan fokus pada kualitas, kesehatan, keselamatan dan
lingkungan. faktor-faktor ini penting untuk keberhasilan serta OMS mengusung nilai
tambah kepada pelanggan.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada PT. OMS Oilfield Services Balikpapan dapat dilhat pada gambar
dibawah. Penjelasannya sebagai berikut:
1. General Manager
Tugas dan wewenang:
a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang
b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam
perusahaan.
c. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan
kebijakan perusahaan.
d. Memperbaiki dan menyempurnaka segenap segi penataan agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
e. Membimbing bawahan dan medelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan
bawahan secara jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
2. Senior Operations Manager
Operations Manager merupakan pimpinan dalam divisi operasi yang bertugas untuk
mengutur, mengendalikan dan melaksanakan tugas operasional.
Tugas dan wewenang:
a. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.
b. Merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan operasi dalam
pengembangan perusahaan sampai tuntas.
c. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan di bidang
pengembangan.
Operations Manager membawahi:
a. Head Of Sales dan sales enginer
Head of Sales membuat target penjualan dan Strategi penjualannya dan Sales
engineer mencari klien yang memungkinkan untuk memberi keungtungan bagi
perusahaan.
b. Purchasing Coordinator dan Purchasing Officer
Mempunyai tugas dan wewenang untuk menyediakan material
c. Production Manager, Prod & Maintenance Supervasior, dan Shift Supervisor
1) Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang telah ditentukan.
2) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
3. QA Manager
Membantu management dalalam upaya pemberdayaan sumber daya, kualitas
manusia, kualitas produk, serta proses kerja perusahaan untuk mencapai tingkat
kualitas efisiensi yang maksimal.
Tugas dan wewenang:
a. Menyusun kebijakan kualitias perusahaan, prosedur kerja, prosedur kerja,
intruksi kerja, dan kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan proses
pelaksanaan sistem kualitas perusahaan.
b. Mengkomunikasian serta mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan data di
lingkup perusahaan maupun data yang diperoleh dari pelanggan.
c. Menyusun sistem dan rencana yang diinginkan oleh pelanggan dan diterapkan
dalam lingkup perusahaan.
d. Membantu proses analisa dari suatu masalah yang terjadi dan mendiskusikan
hasil temuan masalah tersebut kepada pihak management.
QA Manager membawahi:
a. QA Coordinator
b. HSE Officer
HSE Officer merupakan bagian yang bertanggung jawab atas kesehatan dan
keselamatan para tenaga kerja diperusahaan. HSE Officer harus mengawasi dan
memastikan tenaga kerja bekerja sesuai dengan SOP agar kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja bekerja sesuai dengan SOP dapat terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
Tugas dan wewenang:
1) Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian.
2) Memastikan berjalannya program SMK3 dan membuat dokumentasikana.
3) Melakukan peninjauan resiko assessment, SOP/SWP dan JSA
4) Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan
tenaga kerja serta lingkunga kerja.
5) Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.
6) Mampu melakukan pengagulangan kecelakaan kerja dan melakukan
penyelidikan penyebabnya.
7) Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP
8) Meninjau dan mengarahkan keryawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai
dengan sistem operasi perusahaan.
4. HR Manager
Tugas dan Wewenang:
a. Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan.
b. Menjadi penghubung antara manajemen dan karyawannya
c. Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan penempatan
karyawan baru.
d. Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian dan
mengarahkan prosedur kedisplinan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
HR Manager membawahi:
a. HR Admin
b. Receptionist
c. Govt. Relations Officer
5. Finance Manager
Tugas dana Wewenang:
a. Manajer keuangan berkerja sama dengan manajer lain, bertugas
merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan
termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.
b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan
berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan
tersebut.
c. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda
kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama
dengan manajer lainnya.
Finance Manager membawahi:
a. Senior Accountant
b. Accounts Executive
c. Accounts Assistant
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Gambar 4.1
Strukur Organisasi Perusahaan
Senior Operations
Manager
General Manager
After Market Servies
Manager
Operations Manager QA Manager HR Manager Finance Manager
HSE Officer QA
Coordinator
Head Of Sales Purchasing
Coordinator
Production
Manager
1.HR Admn
2. Receptionist
3. Govt.
Relations
Officer
1.Senior.
Accoutant
2. Senior
Accountant
3. Account
Executive
4. Accounts
Assistant
Sales Engineer Purchasing
Officer
1.Prod &
Maintenance
Supervisor
2. Shift
Supervisor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian. Hasil yang dilaporkan meliputi: deskripsi
responden, analisis kuesioner, uji validitas, uji reliabilitas dan korelasi antara variabel.
A. Deskripsi Responden
Responden yang ditetapkan oleh perusahaan sebanyak 30 orang. Responden yang mengisi
kueisoner adalah auditor internal dan karyawan yang terlibat dalam proses audit internal.
Berikut ini adalah beberapa tabel pengelompokkan data:
1. Jenis Kelamin
Pengelompokkan data berdasarkan jenis kelamin, bertujuan untuk mengetahui berapa
jumlah responden laki – laki dan perempuan yang digunakan dalam penelitian. Data
responden dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Wanita 7 23,3 23,3 23,3
Pria 23 76,7 76,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat jumlah responden wanita sebanyak 7 (tujuh)
atau 23,3% (dua puluh tiga koma tiga persen) dan jumlah responden pria sebanyak 23
(dua puluh tiga) atau 76,7% (tujuh puluh enam koma tujuh persen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
2. Jabatan/Posisi
Pengelompokan data berdasarkan jabatan dalam perusahaan digunakan untuk mengetahui
jabatan responden di dalam objek yang diteliti. Dengan demikian dapat menunjukkan
bahwa responden merupakan bagian dari objek yang diteliti. Data jabatan/posisi dapat
dilihat di Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Jabatan/Posisi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Manajer 2 6,7 6,7 6,7
Auditor
Internal 1 3,3 3,3 10,0
Adm,TS,dll 27 90,0 90,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditampilkan pada Tabel 5.2,
menunjukkan bahwa sebanyak 2 (dua) manajer atau 6,7% responden adalah manajer, 1
(satu) atau 3,3% responden adalah auditor internal, dan 27 (dua puluh tujuh) atau 90%
(sembilan puluh persen) responden adalah karyawan di perusahaan. Dari hasil
perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah
karyawan.
3. Lama Bekerja
Pengelompokan berdasarkan lama bekerja di dalam perusahaan digunakan untuk
mengetahui berapa lama responden yang diteliti telah bekerja. Dengan demikian dapat
menunjukkan bahwa responden merupakan bagian yang diteliti. Data lama bekerja
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Tabel 5.3 Lama Berkerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 - 2 th 10 33,3 33,3 33,3
3 - 5 th 14 46,7 46,7 80,0
> 10 th 6 20,0 20,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Berdasarkan hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 5.3, sebanyak 10
(sepuluh) responden atau 33,3% (tiga puluh tiga koma tiga persen) telah bekerja antara
satu sampai dua tahun. Responden yang telah bekerja tiga sampai lima tahun sebanyak 14
(empat belas) atau 46,7% (empat puluh enam koma tujuh persen). Responden yang telah
bekerja lebih dari sepuluh tahun sebanyak 6 (enam) atau 20% (dua puluh persen).
B. Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
Auditor internal dan pencegahan fraud diukur menggunakan 29 (dua puluh Sembilan)
jawaban responden terhadap kuesioner penelitian. Responden yang mengisi merupakan
auditor internal dan karyawan tetap PT.OMS Oilfield Services.
Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif untuk peran auditor internal dan pencegahan
fraud di dalam PT. OMS Oilfield Services.
1. Analisis Data Auditor Internal
Auditor internal diukur menggunakan 17 (tujuh belas) jawaban responden. Tabel auditor
internal dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Tabel 5.4 Statistik Deskriptif Auditor Internal
Pertanyaan N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
6
4
4
4
5
5
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
6,10
6,23
6,50
6,40
6,27
6,37
6,47
6,50
6,50
6,37
6,60
6,27
6,27
6,33
6,43
6,30
6,67
,885
,935
,682
,675
,740
,669
,571
,777
,630
,765
,498
,828
,740
,802
,679
,651
,479
Tabel 5.5 Statistik Deskriptif Auditor Internal
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Peran Auditor Internal 30 88 119 108,57 10,190
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat nilai minimum sebesar 4 (empat) dan nilai
maximum sebesar 7 (tujuh). Nilai minimum sebesar 4 (empat), didalam kuesioner
mempunyai alternatif jawaban “Ragu-ragu”. Didalam skala likert, ragu-ragu berada
diantara jawaban “agak tidak setuju” dan “agak setuju” sehingga dalam hal ini dapat
diartikan, bahwa responden bersikap netral dari pernyataan yang ada di dalam kuesioner
peran auditor internal. Nilai maksimum sebesar 7 (tujuh), didalam kuesioner mempunyai
alternatif jawaban “sangat setuju”. Hal ini dapat diartikan bahwa para responden sangat
setuju dengan pernyataan yang ada didalam kuesioner. Adapun nilai mean tertinggi ada
pada P17 sebesar 6.67. P17 berbunyi: “Auditor internal menemukan solusi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
mengatasi penyimpangan dan direkomendasikan kepada manajemen”. Artinya,
responden sangat setuju bahwa auditor internal di perusahaan membantu manajer
membuat perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan masalah sudah
berjalan dengan baik.
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat nilai minimum sebesar 88 (delapan puluh
delapan) dan nilai maksimum sebesar 119. Adapun nilai mean sebesar 108.9 (seratus
delapan koma sembilan).
2. Analisis Data Pencegahan fraud
Pencegahan fraud diukur dengan 12 (dua belas) jawaban responden. Tabel pencegahan
fraud dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud
Pertanyaan N Minimum Maximu
m
Mean Std.
Deviation
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
3
3
4
4
3
3
2
3
4
2
1
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
5,87
5,90
5,90
5,77
5,67
5,63
5,77
5,87
5,97
5,97
5,30
1,408
1,094
,995
1,194
1,296
1,273
1,547
1,252
1,066
1,273
1,725
Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Peran Auditor Internal
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pencegahan fraud 30 52 84 70,67 10,956
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat nilai minimum sebesar 1 (satu) dan nilai
maximum sebesar 7 (tujuh). Nilai minimum sebesar 1 (satu), didalam kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
mempunyai alternatif jawaban “Sangat Tidak Setuju”. Dalam hal ini dapat diartikan,
bahwa responden tidak setuju dengan pernyataaan yang ada di dalam kuesioner. Nilai
maxsimum sebesar 7 (tujuh), didalam kuesioner mempunyai alternatif jawaban “sangat
setuju”. Hal ini dapat diartikan bahwa para responden sangat setuju dengan pernyataan
yang ada didalam kuesioner. Nilai mean tertinggi ada pada pernyataan P9. Nilai mean P9
sebesar 5.97. P9 berbunyi:” ada evaluasi berkala pada setiap aktivitas operasi di masing-
masing unit” artinya responden sangat setuju, jika evaluasi berkala dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan tabel 5.17 dapat diketahui nilai minimum sebesar 52 (lima puluh
dua) dan nilai maximum sebesar 84 (delapan puluh empat). Adapaun nilai mean sebesar
70.67 (tujuh puluh koma enam tujuh).
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner,
apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang
diukur. Kuesioner dikatakan valid jika hasil r hitung > r tabel. Hasil dari r-hitung
diperoleh menggunakan metode korelasi product moment pearson dengan
menggunakan bantuan SPSS 22. Jumlah resonden (n) adalah 30, sehingga degree of
freedom (df) adalah 28 (n-2= 30-2). Pengujian satu sisi dengan taraf signifikasi yang
digunakan adalah 0,05. Maka diperoleh besarnya r-tabel adalah 0,374.
Dalam penelitian ini, terdapat 29 pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang
terdiri dari 17 pertanyaan mengenai auditor internal dan 12 pertanyaan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
pencegahan fraud di dalam perusahaan. Berikut ini merupakan tabel yang
menampilkan pengujian validitas:
Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Auditor Internal
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,923 0,374 Valid
P2 0,847 0,374 Valid
P3 0,791 0,374 Valid
P4 0,824 0,374 Valid
P5 0,858 0,374 Valid
P6 0,803 0,374 Valid
P7 0,841 0,374 Valid
P8 0,812 0,374 Valid
P9 0,760 0,374 Valid
P10 0,893 0,374 Valid
P11 0,732 0,374 Valid
P12 0,893 0,374 Valid
P13 0,775 0,374 Valid
P14 0,849 0,374 Valid
P15 0,860 0,374 Valid
P16 0,893 0,374 Valid
P17 0,838 0,374 Valid
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P1 0,824 0,374 Valid
P2 0,794 0,374 Valid
P3 0,674 0,374 Valid
P4 0,748 0,374 Valid
P5 0,801 0,374 Valid
P6 0,818 0,374 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Pencegahan fraud
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
P7 0,826 0,374 Valid
P8 0,821 0,374 Valid
P9 0,820 0,374 Valid
P10 0,719 0,374 Valid
P11 0,525 0,374 Valid
Berdasarkan Tabel 5.8 dan 5.9 uji validitas auditor internal dan tabel uji
validitas pencegahan fraud, semua pernyataan untuk mengukur auditor internal dan
pencegahan fraud telah mampu digunakan sebagai alat ukur yang relevan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat konsistensi diantara butir-butir pertanyaan
dalam suatu instrumen. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengukur
konsitensi internal yaitu Cronbach’s alpha dengan menggunakan bantuan SPSS 22.
Suatu konstrak atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s
alpha > 0,60. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini:
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel yang diukur Cronbach’s
Alpha
Standarized
Alpha
Keterangan
Auditor Internal
(Variabel X)
0,971 0,60 Reliabel
Pencegahan fraud
(Variabel Y)
0,923 0,60 Reliabel
Berdasarkan Tabel 510, maka dapat dinyatakan indikator dalam penelitian yang
disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dapat digolongkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
sebagai data penelitian yang reliabel. Dengan hasil perhitungan Cronbach alpha’s
untuk variabel auditor internal sebesar 0,971 dan variabel pencegahan fraud sebesar
0,923. Dengan demikian semua variabel mempunyai Cronbach’s alpha > 0,60 dan
dinyatakan reliabel.
2. Hubungan Antara Auditor Internal dengan Pencegahan Fraud
Uji korelasi rank spearman digunakan untuk melihat hubungan diantara dua variabel.
Berikut ini merupakan hasil uji korelasi rank spearmen antara auditor internal dan
pencegahan fraud:
Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Auditor Internal dan
Pencegahan Fraud
Auditor Internal Pencegahan
fraud
Auditor Internal Correlation
Coeeficient
Sig. (2-tailed)
N
Pencegahan fraud Correlation
Coeeficient
Sig. (2-tailed)
N
1.000
30
.493**
.006
30
.493**
.006
30
1.000
30
Berdasarkan tabel 5.11, terlihat bahwa angka koefisien korelasi adalah 0,493.
Apabila nilai koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel 3.3 pedoman interpretasi
koefisien korelasi maka masuk ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Jadi terdapat
hubungan cukup kuat antara auditor internal dengan pencegahan fraud di PT.OMS
Oilfield Services.
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian korelasi Rank Spearman menunjukkan nilai sebesar 0.493 dan
apabila dibandingkan dengan pedoman interpretasi koefesien korelasi maka masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
ke dalam tingkat hubungan cukup kuat. Dari hasil pengujian tersebut dapat
disimpulkan bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield Services mempunyai
hubungan cukup kuat dengan pencegahan fraud. Hasil pengujian ini, didukung oleh
hasil wawancara dan pertanyaan terbuka yang telah dilakukan kepada auditor
internal perusahaan juga diketahui bahwa auditor internal PT. OMS Oilfield
mempunyai aturan yang ketat dalam mencegah kecurangan oleh karyawan yang
salah satu nya adalah melakukan pengecekkan inventory secara berkala.
Lebih jauh auditor internal perusahaan ini juga menyatakan bahwa auditor
internal yang handal dan berani diharapkan dapat membantu pihak manajemen
perusahaan dalam upaya mengamankan asset perusahaan, pengamanan dokumen
penting, dan mengantisipasi setiap tindakan kecurangan yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Hal ini tampaknya konsisten dengan pernyataan P17 yang
mendapatkan nilai mean tertinggi sebsar 6,67. P17 berbunyi: “auditor internal
menemukan solusi untuk mengatasi penyimpangan dan direkomendasikan kepada
manajemen”. Adapun pernyataan P4 yang berbunyi: “Auditor internal mengkaji
Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada setiap unit perusahaan” sesuai dengan salah
satu cara yang dikemukakan oleh Amrizal (2014) untuk mencegah terjadinya fraud,
yaitu: Membangun struktur pengendalian intern yang baik.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Kwatingtyas (2014).
Kwatingtyas menyimpulkan bahwa auditor internal memiliki pengaruh signifikan
dalam upaya pencegahan fraud. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa
semakin baik peran auditor internal dalam aktivitas audit internal perusahaan maka
upaya pencegahan fraud akan semakin efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan di PT. OMS Oilfield Services Balikpapan yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara auditor internal dengan pencegahan fraud. Hasil perhitungan
menggunakan korelasi rank spearman menunjukkan bahwa hubungan antara auditor internal
dengan pencegahan fraud sudah cukup kuat. Hasil uji korelasi rank spearman, menunjukkan
nilai sebesar 0,493. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, nilai ini berada dalam 0,27 sampai
0,5 masuk dalam tingkat hubungan cukup kuat.
B. Keterbatasan Penelitian
Ukuran sampel yang sedikit, yaitu 30 (tiga puluh) dan penyebaran kuesioner yang hanya
dapat disebar kebeberapa divisi di dalam perusahaan.
C. Saran
1. Untuk mengembangkan penelitian, peneliti selanjutnya disarankan dapat
mengembangkan penelitian ini, misalnya dengan menambah variabel penelitian seperti:
pendeteksian fraud dan investigasi fraud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
2. Untuk perusahaan, disarankan agar mengembangkan kualitas karyawannya dengan cara
memberi pelatihan dan pendidikan supaya kecurangan (fraud) di dalam perusahaan dapat
diminimalkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, W.S., Albrecht, C. O., Albrecht, C. C., dan Zimbelman, M. F. 2009 Fraud
Exmination. Belmont, CA: Cengangi Learning.
Amrizal. 2004. Pencegahan dan Pendektesian Kecurangan oleh Auditor Internal.
http://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pd
f diakses tanggal 29 Juni 2016
Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. BPFE: Yogyakarta.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. 2008. Fraud Auditing. Edisi Kelim.
Bogor: Pusdiktatwas BPKP.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Standar Profesional Akuntans Publi. Jakarta:
Salemba Empat
Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Jusup, Haryono (2001) Auditing (Pengauditan) Buku I. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
Karyono. 2013. Forensic Fraud. Andi Offset: Yogyakarta.
Kumaat. Valery G. 2010. Internal Audit. Erlangga: Jakarta.
Kusumah, Ihsan. (2008). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan
(Fraud) pada PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama, Bandung. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Widyatama, Jawa Barat.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal.
Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit
Kwatingtyas, Lidia P.A. (2014) Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya
Pencegahan, Pendeteksian, dan Investigasi Fraud pada Rumah Sakit Panti Rapih.
Skripsi. Yogyakarta: FE-USD
Luayyi, Sri. (2012). Peranan Auditi Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi Adanya
Kecurangan Fraud di CV. Sarana Optikal Terpadu. Jurnal Cendekian Vol 10
Nomor 3 Sept. 2012, ISSN: 1693:6094
Mulyadi, Kanaka Puradiredja (1998). Auditing, Edisi kelima, Jakarta: Salemba Empat
Novieyanty, Emanuela D. (2006). Persepsi Karyawan Terhadap Auditor Internal pada
Pelayanan Kesehatan St. Carolus Jakarta. Skripsi. Yogyakarta: FE-USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pdfhttp://bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pdf
-
47
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sawyer, Lawrence B. (2003). Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat
Senduk, Ketty R. (2014). Peran Auditor Internal dalam Mendeteksi fraud dan
Meningkatkan Good Corporate Governance pada Lion Hotel dan Plaza Manadoo,
Sulawesi Utara. Skripsi. Yogyakarta: FE- USD
Soeharmoro, (2012). Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksian dan Pencegahan
Kecurangan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No 3.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
The Institute of Internal Auditors, 1995. Standars for The Practices of Internal Auditing,
Florida: The Institute of Internal Auditors USA.
Tugiman, Hiro. (1996). Pandangan Baru Internal Auditing. Yogyakarta.
Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta
Tugiman, Hiro (1999). Metode Penilaian Kinerja Perusahaan. Bandung: Yayasan
Pendidikan Internal Audit Graha Sucifindo.
Yamin, Rachmach dan Kurniawan. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Gengagaman
Anda. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Kuesioner
PERANANAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN
(FRAUD)
I. Data Responden
(Berilah tanda X pada jawaban sesuai dengan keadaan yang anda alami saat ini)
1. Nama:__________________________________________(boleh tidakdi isi)
2. JenisKelamin:
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Berapa usia anda?
a. 55 th
4. Jabatan/Posisi anda?
a. Direktur b. Auditor
Internal
c. Supervisor d. Lainnya:…………….
5. Berapa lama anda bekerja di perusahaan?
a. 1-2 th b. 3-5 th c. 6-10 th d. > 10 th
(Digunakan untuk mengetahui berapa lama responden telah bekerja pada objek
yang diteliti)
6. Berapa pendapatan anda tiap bulannya?
a. 1-2 th b. 3-5 th c. 6-10 th d. > 10 th
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
II. AUDITOR INTERNAL (fraud)
(Berikan penilaian dari 1 – 7 dalam kotak yang disediakan dengan memberi tanda (X))
Keterangan:
1 :Sangat Tidak Setuju (STS)
2 :Tidak Setuju (TS)
3 :Agak Tidak Setuju (ATS)
4 : Ragu – ragu (R)
5 :Agak Setuju (AS)
6 :Setuju (S)
7 :Sangat Setuju (SS)
A. AUDITOR INTERNAL
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS R AS S SS
1. Auditor internal melakukan survey pendahuluan sebelum melakukan audit.
2. Audit internal membuat perencanaan audit secara matang.
3. Auditor internal memeriksa Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap
aktivitas persuahaan.
4. Auditor internal mengkaji Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada setiap unit
perusahaan
5. Auditor internal memeriksa perencanaan operasi perusahaan yang dilakukan
manajer
6. Auditor internal melakukan evaluasi kebijakan-kebijakan yang ditetapkan
manajer
7. Auditor internal melakukan penilainkualitas pekerjaan manajer yang disesuikan
dengan standar yang ada.
8. Auditor internal memiliki tanggungjawab professional atas pemeriksaan/audit
pada setiap unit perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS R AS S SS
9. Audit internal bersikap objektif pada setiap pekerjaan audit.
10. Auditor internal melakukan pemeriksaan sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
11. Auditor internal memeriksa tujuan dan capaian perusahaan.
12. Auditor internal mendikusikan hasil temuan audit bersama anggota tim audit.
13. Auditor internal menyampaikan hasil temuan secara transparan kepada auditee
14. Auditor internal melaporkan hasil pemeriksaan kepada dewan direksi dan
komite audit.
15. Auditor internal mencari penyebab terjadinya penyimpangan.
16. Auditor internal mengkaji dampak penyimpangan yang terjadi pada tiap unit.
17. Auditor internal menemukan solusi untuk mengatasi penyimpangan dan
direkomendasikan kepada manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
B. UPAYA PENCEGAHAN FRAUD (KECURANGAN)
No. Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
STS TS ATS R AS S SS
1. Perusahaan menetapkan aturan anti
fraud (kecurangan)
2. Sebagai karyawan, saya
berkomitmen untuk melaksanakan
aturan anti fraud (kecurangan) yang
ditetapkan perusahaan
3. Perusahaan menetapkan sanksi yang
tegas bagi pelaku fraud
(kecurangan).
4. Ada sistem pengendalian internal
yang memadai untuk pencegahan
fraud (kecurangan)
5. Ada pemisahan fungsi yang jelas
sesuai dengan tanggungjawab
masing-masing unit.
6. Ada media untuk menampung
informasi yang berkaitan dengan
fraud (kecurangan)
7. Ada tim khusus yang dibentuk
untuk pencegahan fraud
(kecurangan)
8. Ada tindak lanjut yang cepat atas
temuan fraud (kecurangan)
9. Ada evaluasi berkala pada setiap
aktivitas operasi di masing-masing
unit.
10. Ada manajemen pengawasan untuk
setiap aktivitas operasional
perushaan.
11. Ada kebijakan untuk melakukan
rotasi pegawai secara berkala.
12. Ada aturan cuti yang harus diambil
oleh karyawan.
(sumber: Lidia Pascalia Ayu Kwatingtyas, 2014. Pengaruh Peran Auditor Internal
Terhadap Upaya Pencegahan, Pendeteksian, dan Investigasi Fraud)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
III. PERTANYAAN TERBUKA
(Berika 3 jawaban yang relevan dan tulis hal yang paling penting mulai dengan angka1)
A. Menurut saudara prosedur audit apa yang paling efektif dilakukan untuk indentifikasi
fraud (kecurangan)?
1.
2.
3.
B. Menurut saudara cara apa yang paling tepat untuk mencegah terjadinya Employee
Fraud (Kecurangan oleh karyawan)?
1.
2.
3.
C. Menurut saudara prosedur audit apa yang paling efektif dilakukan untuk identifikasi
fraud (kecurangan) berkaitan dengan penyalahgunaan asset perusahaan?
1.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Uji Korelasi Rank Spearman
Correlations
Peran_AI
Pencegahan_Fr
aud
Peran_AI Pearson Correlation 1 .616**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Pencegahan_Fraud Pearson Correlation .616** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
Hasil Statistik Deskriptif Pencegahan Fraud
Hassil Statistik Deskriptif Auditor Internal
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
Peran_AI 30 31 88 119 108.57 1.860 10.190 103.840
Valid N (listwise) 30
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
Pencegahan_Fraud 30 32 52 84 70.67 2.000 10.956 120.023
Valid N (listwise) 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
Uji Validitas Variabel X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
57
Uji Validitas Variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
58
Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.971 17
Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.923 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK