HUBUNGAN ANTARA BUDAYA MEMBACA DAN FASILITAS...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA BUDAYA MEMBACA DAN FASILITAS...
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA MEMBACA DAN
FASILITAS PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA
SISWA DI SD NEGERI ANGGASWANGI KECAMATAN
GODONG KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
NAILIL FADHILATUR ROHMANIAH
NIM 115 14 112
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
”خيرالناس انفعهم للناس““Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”
(H.R Ahmad)
PERSEMBAHAN
Sebuah karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Moh.Zaenuri dan Ibu Siti Halimah tercinta yang senantiasa
membimbing, merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang sedari
kecil sampai sekarang, semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur
panjang dan rezeki yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.
2. Kakakku tercinta Miftahun Niam yang selalu memberi dukungan lahir
batin, semoga Allah SWT selalu menyayangimu.
3. Adikku An Harul Huda yang selalu memberikan do’a dan dukungan
terbaik.
4. Bapak K.H Zumri RWS (Alm.) dan Ibu Nyai Hj. Latifah selaku Pengasuh
Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-falah yang kami tunggu-tunggu
barokah ilmunya.
5. Bapak dan Ibu dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran.
6. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu mendukung dan mendo’akan dalam
pengerjaan skripsi ini.
7. Teman-teman PPL di MI Kutowinangun yang telah membantu kelancaran
dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Teman-teman KKN tercinta yang sudah mensupport demi terselesainya
skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2014 yang sudah mendo’akan dan membantu
terselesainya skripsi ini.
10. Teman-temanku (Risa, Chuzna, Dafin, Mufida, Hanifah, Liza, Rodiyah,
Aisyah, Kuni, Miladil, Uswatun, Fitriya, Imroatul, Fatma, Salis)
11. Keluarga besar Al-Falah yang telah memberikan motivasi untukku.
vii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرمحن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke
jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata
guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“HUBUNGAN ANTARA BUDAYA MEMBACA DAN FASILITAS
PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI
ANGGASWANGI KEC.GODONG KAB.GROBOGAN TAHUN PELAJARAN
2017/2018”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si. selaku Ketua Prodi PGMI IAIN Salatiga.
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat
viii
berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PGMI IAIN
Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan
kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
6. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan
memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amin ya robbal
‘alamin.
Salatiga, 8 Maret 2018
Penulis,
NAILIL FADHILATUR R
115 14 112
ix
ABSTRAK
Rohmaniah, Nailil Fadhilatur. 2018. Hubungan Antara Budaya Membaca dan
Fasilitas Perpustakaan Dengan Minat Baca Siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec. Godong Kab. Grobogan Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Budaya Membaca, Fasilitas Perpustakaan, Minat Baca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya
membaca dan fasilitas perpustakaan dengan minat baca siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec. Godong Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)
Bagaimana budaya membaca SD Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ? (2) Bagaimana fasilitas
perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong Kabupaten
Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ? (3) Bagaimana minat baca siswa SD
Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2017/2018 ? (4) Adakah hubungan anatara budaya membaca dan fasilitas
perpustakaan dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
Berdasarkan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif dipakai untuk memahami hubungan antara variabel bebas
yakni budaya membaca dan fasilitas perpustakaan dengan variabel terikat yakni
minat baca siswa. Metode pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan
angket dan dokumentasi. Langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan anlisis
dengan cara: (1) Analisis pendahuluan dengan perhitungan persentase. (2)
Analisis lanjutan dengan perhitungan rumus kolerasi product moment.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Budaya
membaca di sekolah di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi tinggi. Terbukti 62,8%
dari 43 siswa yaitu 27 siswa dalam kondisi tinggi. (2) Fasilitas perpustakaan di SD
Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
pada umumnya dalam kondisi tinggi. Terbukti 67,4% dari 43 siswa yaitu 29 siswa
dalam kondisi tinggi. (3) Minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam
kondisi tinggi. Terbukti 90,7% dari 43 siswa yaitu 39 siswa dalam kondisi tinggi.
(4) Berdasarkan penghitungan data kolerasi ganda, nilai 1 2y x xR
sebesar 0,735
yang mana nilai r terletak pada peringkat antara 0,70 – 0,900 yang berarti kolerasi
kuat atau tinggi. Maka hipotesis penelitian ini yang menyebutkan bahwa budaya
membaca dan kelengkapan fasilitas perpustakaan berhubungan dengan minat baca
siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran
2017/2018 diterima.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 7
D. Rumusan Hipotesis Penelitian ...................................... 8
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 8
F. Telaah Pustaka .............................................................. 9
G. Definisi Operasional ..................................................... 12
H. Metode Penelitian ......................................................... 14
I. Sistematika Penulisan ................................................... 22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Budaya Membaca di Sekolah ....................................... 24
1. Pengertian Budaya Membaca ................................ 24
xi
2. Perintah Membaca ................................................. 26
3. Tujuan Orang Membaca ........................................ 29
4. Manfaat Orang Membaca ..................................... 31
B. Fasilitas Perpustakaan .................................................. 32
1. Pengertian Fasilitas ............................................... 32
2. Pengertian Perpustakaan ....................................... 34
3. Jenis-Jenis Fasilitas Perpustakaan ......................... 35
4. Tujuan Perpustakaan Sekolah ............................... 36
5. Manfaat Fasilitas Perpustakaan ............................. 37
C. Minat Baca .................................................................... 39
1. Pengertian Minat Baca .......................................... 39
2. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca ............. 41
3. Upaya Meningkatkan Minat Baca ......................... 42
D. Hubungan Antara Budaya Membaca dan Fasilitas
Perpustakaan dengan Minat Baca Siswa ...................... 45
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Anggaswangi ................. 49
1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Anggaswangi ........ 49
2. Profil Sekolah ........................................................ 49
3. Daftar Pendidik ..................................................... 50
4. Pengurus ................................................................ 50
5. Visi Misi dan Tujuan Sekolah ............................... 51
6. Sarana Prasarana ................................................... 52
7. Rombongan Belajar dan Kurikulumnya................ 53
8. Pembiasaan ............................................................ 54
xii
9. Ekstrakulikuler ...................................................... 55
B. Gambaran Umum Perpustakaan SD Negeri
Anggaswangi ................................................................ 56
1. Sejarah berdiri ........................................................ 56
2. Struktur Organisasi ................................................ 56
3. Koleksi Perpustakaan............................................. 57
4. Pelayanan Perpustakaan......................................... 58
5. Tata Tertib Perpustakaan ....................................... 58
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan .................................................... 60
1. Analisis Data tentang Budaya Membaca ................. 60
2. Analisis Data tentang Fasilitas Perpustakaan.......... 65
3. Analisis Data tentang Minat Baca Siswa ................. 70
4. Analisis Hubungan Antara Budaya dengan Minat
Baca Siswa ...................................................................... 75
5. Analisis Hubungan Antara Fasilitas Perpustakaan
Dengan Minat Baca Siswa ....................................... 78
6. Analisis Hubungan Antara Budaya Membaca dan
Fasilitas Perpustakaan dengan Minat Baca Siswa ... 82
7. Uji Hipotesis.......................................................... 83
B. Pembahasan .................................................................. 85
1. Budaya Membaca di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan ..................................... 85
2. Fasilitas Perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan ..................................... 87
xiii
3. Minat Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan ..................................... 88
4. Hubungan Antara Budaya Membaca Dengan Minat
Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan ..................................... 89
5. Hubungan Antar Fasilitas Perpustakaan Dengan
Minat Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan ..................................... 90
6. Hubungan Antara Budaya Membaca dan Fasilitas
Perpustakaan Dengan Minat Baca Siswa di SD
Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan .. 91
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 93
B. Saran ............................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Kelasnya...................................... 15
Tabel 1.2 Indikator Budaya Membaca ............................................................... 18
Tabel 1.3 Indikator Fasilitas Perpustakaan ......................................................... 19
Tabel 1.4 Indikator Minat Baca Siswa ................................................................ 20
Tabel 3.1 Tenaga Pendidik dan Jabatanya .......................................................... 50
Tabel 3.2 Rombongan Belajar dan Kurikulum ................................................... 53
Tabel 3.3 Klasifikasi Buku Perpustakaan SD N Anggaswangi .......................... 57
Tabel 3.4 Jadwal Pinjam Buku ........................................................................... 58
Tabel 4.1 Hasil Angket Variabel X1 ................................................................... 61
Tabel 4.2 Interval Budaya Membaca .................................................................. 63
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Budaya Membaca .............................................. 64
Tabel 4.4 Hasil Angket Variabel X2 ................................................................... 66
Tabel 4.5 Interval Fasilitas Perpustakan ............................................................. 68
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Fasilitas Perpustakaan ....................................... 69
Tabel 4.7 Hasil Angket Variabel Y ..................................................................... 71
Tabel 4.8 Interval Minat Baca Siswa .................................................................. 73
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Minat Baca Siswa .............................................. 74
Tabel 4.10 Tabel Kerja Koefisien Variabel X1 dan Y .......................................... 75
Tabel 4.11 Tabel Kerja Koefisien Variabel X2 dan Y .......................................... 79
Tabel 4.12 Pedoman Interpretasi Koefisien Kolerasi ........................................... 83
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Skripsi
Lampiran 4 Surat Ijin Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 6 Lembar SKK
Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Daftar Nama Responden
Lampiran 9 Angket
Lampiran 10 Uji Validitas
Lampiran 11 Uji Reabilitas
Lampiran 12 Pernyataan Publikasi Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan hal yang sangat dekat dengan peserta didik
maupun setiap orang baik yang berada di dalam lingkungan dunia
pendidikan maupun yang berada di lingkungan dunia umum. Karena
membaca merupakan aktivitas harian yang ringan yang memberikan
berjuta manfaat bagi orang yang melakukanya.
Membaca bukanlah aktivitas yang menyita waktu banyak. Namun
bukan berarti membaca itu tidak membutuhkan waktu. Karena membaca
dapat dilakukan dengan melakukan aktifitas lain yang tidak bisa
ditinggalkan. Sebagai contohnya ketika berada dalam perjalanan jauh
maka untuk mengisi kejenuhan selama diperjalan, dapat dimanfaatkan
waktunya untuk membaca.
Membaca tak hanya berpacu pada membaca buku. Karena dunia
cemakin canggih maka membaca dapat dilakukan dengan media apa saja
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan. Seperti smartphone,
laptop, tablet dll. Dengan adanya kecanggihan teknologi ini, semakin
memudahkan seseorang untuk mengakses hal yang diinginkan. Banyak
buku yang dapat dibaca tanpa harus kerepotan dan keberatan
membawanya kemana-mana.
Selain itu, membaca seharusnya menjadi suatu kegiatan yang
paling dekat dengan peserta didik ataupun setiap orang yang berada di
2
lingkungan pendidikan. Karena membaca dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang, yang dapat menghantarkan pembaca menjadi
semakin cerdas dan menjauhkan dari jurang kebodohan. Selain itu,
membaca merupakan hal yang positif yang memberi banyak manfaat serta
memberi pengetahuan-pengetahuan baru yang sebelumnya belum
dimengerti oleh seseorang.
Membiasakan diri membaca buku, surat kabar, majalah maupun
media lain, membuat seseorang berwawasan luas, karena banyak informasi
yang dapat diperoleh dari membaca tersebut. Bahkan ada selogan yang
sudah sering terdengar yaitu “buku merupakan jendela dunia”. Artinya,
seseorang yang banyak membaca buku, akan banyak pula dalam
memperoleh informasi. Bukan hanya informasi yang ada di sekelilingnya
saja, namun juga dapat mengetahui informasi seluruh dunia. Slogan
tersebut memberikan makna penting bagi kegiatan membaca, karena
membaca merupakan upaya peningkatan kualitas diri.
Kebiasaan membaca ini, seharusnya sudah diberikan serta
diajarkan sejak dini untuk anak-anak supaya mengakar di otak anak dan
akhirnya akan menjadi budaya yang baik yang dapat diturunkan untuk
generasi selanjutnya.
Kegiatan membaca ini juga harus didukung dengan adanya
perpustakaan. Karna perpustakaan adalah tempat menyimpan serta
mengarsipkan buku-buku. Perpustkaan merupakan fasilitas yang
disediakan untuk mendukung adanya peningkatan minat baca. Karena
3
perpusutakaan adalah tempat untuk mengumpulkan dan mengorganisir
buku untuk menunjang kebutuhan dalam dunia pendidikan.
Kenyamanaan serta fasilitas yang disediakan dalam perpuskaan
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung perpustakaan. Kebanyakan
pengunjung akan sering berkunjung ke perpustakaan, apabila perpustakaan
menjadi tempat yang nyaman dan tenteram untuk membaca ataupun
sekedar mencari buku. Kenyaman tersebut juga bisa didapat dari
pelayanan yang diberikan petugas. Petugas yang baik, ramah serta
bersahabat dengan pengunjung merupakan daya tarik tersendiri dari seluk-
beluk perpustakaan. Hal tersebut berarti, sesorang akan senang membaca
serta sering berkunjung di perpustakaan, apabila pelayanan yang diberikan
petugas memuaskan pengunjung.
Selain itu, perpustakaan akan menjadi pilihan seseorang untuk
menghabiskan waktu luangnya, apabila fasilitas yang disediakan juga
lengkap. Seperti koleksi bukunya banyak, tempat yang disediakan untuk
membaca luas serta fasilitas pendukungnya juga tepenuhi. Kebersihan
terjaga, dan pelayanan memuaskan.
Perpustakaan merupakan daya dukung yang sangat penting untuk
dapat menjadikan generasi penerus bangsa yang berkompeten. Buku
merupakan jendela dunia, dan buku-buku tersebut harus diarsipkan dan
dijaga dengan baik untuk menyimpan serta menjaga ilmu yang dapat
diwariskan kepada para calon generasi penerus bangsa. Apabila buku-
buku terarsip dengan baik, serta banyak generasi muda yang senang dan
4
sering berkunjung ke perpustakaan maka banyak ilmu yang dapat
diperoleh para generasi muda. Serta dapat menjadikan generasi muda
penerus bangsa yang berkompeten dan berwawasan luas.
Menurut Idris Apandi dalam artikelnya, Indonesia mengalami
darurat literasi. Karena melihat kondisi rendahnya minat baca masyarakat
Indonesia saat ini. Aktivitas membaca belum mendapat tempat dalam hati
masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih terbiasa dengan
budaya lisan alias mengobrol. Rendahnya minat baca masyarakat
Indonesia tidak dapat dipandang sebagai masalah yang sepele, karena
budaya membaca merupakan salah satu ciri yang berperadapan modern.
Untuk itu asumsi penulis bahwasanya membaca merupakan hal
yang sangat penting yang harus dibudayakan atau dibiasakan kepada anak
mulai sejak dini. Apabila sejak usia dini anak sudah dikenalkan dan
dibiasakan dengan kegiatan membaca, maka anak akan mulai tertanam
sikap cinta terhadap koleksi buku dan akan mulai terbiasa dengan kegiatan
membaca. Karena membaca merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas diri manusia supaya dapat mengikuti
perkembangan zaman, serta menciptakan generasi penerus bangsa yang
berkompeten serta berwawasan luas.
Namun sayangnya, kebiasaan membaca ini belum banyak
diterapkan oleh para guru kepada muridnya maupun para orangtua kepada
anak-anaknya. Kegiatan membaca ini seharusnya menjadi hal yang telah
membudaya atau menjadi kebiasaan yang turun-temurun dari nenek
5
moyang kita, apalagi untuk para umat Islam sendiri. Karna wahyu yang
pertama kali turun yaitu perintah untuk membaca.
Kegiatan membaca ini juga harus didukung dengan adanya
perpustakaan. Perpustakaan adalah tempat menyimpan dan mengarsipkan
buku-buku. Perpustakaan merupakan fasilitas yang disediakan untuk
mendukung adanya peningkatan minat baca. Dua hal tersebut merupakan
hal yang perlu diperhatikan dengan serius. Mengingat kebiasaan serta
minat baca para peserta didik yang sangat rendah, maka perlu adanya
upaya yang dilakukan untuk meningkatakan minat baca peserta didik.
Survey awal yang peneliti lakukan pada November 2017 di SD
Negeri Anggaswangi, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, lembaga
sekolah dasar tersebut merupakan lembaga pendidikan yang
memperhatikan adanya budaya membaca serta meperhatiakan fasilitas
perpustakaan sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca peserta
didiknya. Namun perpustakaan yang telah tersedia dengan fasilitasnya
tersebut kurang dimanfaatkan dengan maksimal oleh siswa yang berada di
lingkungan sekolah. Pada saat waktu istirahat hanya sedikit siswa yang
berkunjung ke perpustakaan jika dibandingkan dengan siswa yang
berkunjung ke kantin sekolah.
Bagaimana terselenggaranya budaya membaca, upaya apa saja
yang dilakukan pihak sekolah, strategi yang dilakukan guru dalam
peningkatan minat baca tersebut serta kendala yang dialami sekolah dalam
proses peningkatan minat baca peserta didik perlu dikaji melalui kegiatan
6
penelitian ini. Untuk menyikapi masalah tersebut, penulis menawarkan
solusi kepada pihak sekolah untuk memperlengkap fasilitas perpustakaan
sebagai daya dukung peningkatan minat baca peserta didik. Kelengkapan
fasilitas ini bisa berupa koleksi bukunya, maupun fasilitas yang disediakan
lainya, seperti kursi dan meja. Selain itu pelayanan perpustakaan juga
harus diperhatikan dengan sungguh. Petugas perpustakaan dapat melayani
dengan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun). Karena pelayanan yang
baik membuat peserta didik senang berkunjung ke perpustakaan. Selain
itu, petugas perpustakaan juga bisa membuat jadwal berkunjung di
perpustakaan.
Kemudian untuk masalah budaya membaca di sekolah, guru harus
menerapkan budaya membaca ini kepada peserta didiknya. Di bangku
sekolah dasar, peserta didik harus dibiasakan untuk senang membaca dan
sering berkunjung ke perpustakaan. Budaya membaca ini bisa disiasati
dengan menugaskan peserta didik untuk berkunjung ke perpustakkan.
Selain itu, guru juga dapat menyuruh peserta didiknya untuk selalu
mencari bahan rujukan di perpustakaan. Budaya membaca ini juga dapat
disiasati dengan memasang selogan-selogan yang berkaitan dengan dunia
pendidikan di semua sudut kelas, ataupun sekolah dapat membuat jadwal
pembuatan mading sekolah secara bergilir antar kelas. Mading ini dapat
diisi dengan kreasi cerita pendek, artikel, gambaran,dan lain sebagainya
sesuai ide yang ada pada peserta didik sebagai sarana penyalur bakat serta
minatnya.
7
Dengan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis , maka
penulis bermaksud mengadakan penelitian di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dengan judul “Hubungan Antara
Budaya Membaca Dan Fasilitas Perpustakaan Dengan Minat Baca Siswa
Di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis
membuat beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
2. Bagaimana fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
3. Bagaimana minat baca siswa SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
4. Adakah hubungan antara budaya membaca dan fasilitas perpustakaan
terhadap minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, sebagai tujuan penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui budaya membaca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
8
2. Untuk mengetahui fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Untuk mengetahui minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
4. Untuk mengetahui hubungan antara budaya membaca dan fasilitas
perpustakaan dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Rumusan Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian (Darmawan,2014:120). Dari pengertian hipotesis tersebut maka
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara budaya membaca dan fasilitas perpustakaan
dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua kalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya memberikan
manfaat kepada peserta didik di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan
antara lain sebagai berikut :
1) Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan bagi SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, agar lebih memperhatikan
9
betapa besarnya manfaat dari membudayakan membaca serta
memperhatikan fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan minat baca
siswa.
Sebagai salah satu acuan untuk masyarakat umum akan
pentingnya membudayakan membaca sejak dini dan begitu besar
manfaat dari kegiatan membaca.
2) Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini, apabila ternyata ada hubungan yang positif
antara budaya membaca dan fasilitas perpustakaan dengan minat baca
siswa, maka diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembaca agar
membudayakan membaca dan meningkatkan fasilitas perpustakaan agar
dapat meningkatakan minat belajar peseta didik.
F. Telaah Pustaka
Kajian tentang hubungan antara budaya membaca dan fasilitas
perpustakaan terhadap minat baca siswa memang bukan pertama kali oleh
para penulis, terutama penelitian jurnal maupun skripsi. Sejauh peneliian
yang dilakukan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh budaya membaca di sekolah dan kelengkapan fasilitas
perpustakaan terhadap minat baca siswa, berikut kajian penelitian yang
relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis sebagai acuan.
Pertama, penelitian yang berkaitan dengan kelengkapan fasilitas
perputakaan terhadap minat baca, penulis merujuk pada skripsi yang
ditulis oleh Devi Diah Kurniawati mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu
10
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2015 yang
berjudul “Pengaruh kelengkapan fasilitas perpustakaan terhadap minat
baca siswa kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015”. Kemudian setelah diuji menggunakan metode kuantitatif,
populasi penelitian sebanyak 30 responden dengan menggunakan dengan
menggunakan teknik pengambilan teknik stratified populasi sampling.
dan untuk sampelnya berjumlah 30 siswa dari keseluruhan populasi.
Pengambilan data dengan menggunakan instrumen angket, wawancara,
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
positif antara kelengkapan fasilitas perpustakaan terhadap minat baca
siswa di SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta. Skripsi penulis memiliki
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh saudari Devi Diah
Kurniawati yakni sama-sama membahas tentang pengaruh kelengkapan
fasilitas perpustakaan terhadap minat baca siswa. Namun ada pula yang
membedakannya, yaitu terletak pada pengaruh budaya membaca di
sekolah terhadap minat baca siswa, sedangkan pada skripsi saudari Devi
Diah Kurniawati hanya membahas pengaruh kelengkapan fasilitas
perpustakaan terhadap minat baca siswa.
Kajian kedua, penulis merujuk pada skripsi saudari Magdalena,
Mahasiswi Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010 yang
berjudul “Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat dan
Kebiasaan Membaca Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
11
70 Jakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti
menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan metode survey.
Dengan populasi siswa kelas XI-XII SMAN 70 Jakarta dengan sampel
secara acak. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
perpustakaan sekolah di SMAN 70 Jakarta sudah berperan aktif dalam
upaya peningkatan minat baca dan kebiasaan membaca siswa.Skripsi
penulis memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
saudari Magdalena yakni sama-sama membahas tentang perpustakaan,
serta minat baca. Namun ada pula yakni yang membedakannya terletak
pada penulis menileliti budaya membaca yang tentunya sangat berbeda
dengan kebiasaan membaca. Budaya membaca lebih dari sekedar
kebiasaan, budaya membaca adalah kebiasaan membaca yang sering
dilakukan dan ditanamkan sejak dini hingga mengakar sampai dewasa
bahkan tua. Selain itu, penulis cenderung meneliti pengaruh kelengkapan
fasilitas perpustakaan terhadap minat baca, bukan peran perpustakaan
terhadap minat baca.
Kajian yang ketiga, penulis merujuk pada skripsi saudari Dewi
Cahyani Purwaningsih, Mahasiswi Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang tahun 2015 yang berjudul
“Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan Perpustakaan terhadap
Minat Membaca Siswa Kelas XI di Perpustakaan SMK N 1 Kendal”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan data cross section. Dengan populasi siswa
12
kelas XI SMK N 1 Kendal dengan sampel menggunakan rumus Slovin.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara
simultan antara fasilitas perpustakaan dan pelayanan perpustakaan
terhadap minat membaca siswa kelas XI di Perpustakaan SMK N 1 Kendal
sebesar 55,1%. Sehingga kenaikan fasilitas perpustakaan dan pelayanan
perpustakaan akan mempengaruhi kenaikan minat membaca siswa kelas
XI di perpustakaan SMK N 1 Kendal. Skripsi penulis memiliki persamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh saudari Dewi Cahyani
Purwaningsih yakni sama-sama membahas tentang kelengkapan fasilitas
perpustakaan, serta minat baca. Namun ada pula yakni yang
membedakannya terletak pada penulis juga meneliti budaya membaca
yang dapat mempengaruhi minat baca siswa. Jadi bukan fasilitas
perpustakaan saja.
G. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman pada judul skripsi di atas, maka
penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut :
Sub-sub istilah yang didefinisikan secara operasional :
1. Budaya membaca
2. Fasilitas perpustakaan
3. Minat baca
1. Budaya membaca
Budaya merupakan pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang
sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah (KBBI,2008: 169).
13
Sedangkan membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang
ditulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau
melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, meramalkan,
memperhitungkan, dan memahami (KBBI,2008: 83).
Budaya membaca merupakan suatu kebiasan yang dilakukan
secara terus menerus dalam proses memahami kata-kata atau bahasa
tulisan. Dalam kegiatan membaca juga perlu memiliki kondisi fisik
yang baik sehinnga konsentrasi tercurahkan sepenuhnya kepada teks
atau tulisan yang sedang dibaca.
2. Fasilitas perpustakaan
Fasilitas adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja yang
berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam melaksanakan
pekerjaan atau segala sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati, dan
dinikmati oleh orang pengguna (Moenir, 2001:119). Sedangkan
perpustakaan suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau
gedung tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan
diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca
(Sutarno, 2006:11 12).
Dari uraian tersebut, kelengkapan fasilitas perpustakaan
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan pengunjung yang dapat
menunjang kegiatan membaca. Perpustakaan merupakan daya dukung
yang sangat penting untuk meningkatkan minat baca peserta didik
14
dengan segala fasilitas penunjangnya, maka kelengkapan fasilitas
yang ada di perpustakaan pun harus diperhatikan.
3. Minat baca
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2009:152). Sedangkan
membaca merupakan kegiatan kompleks dan disengaja, berupa proses
berpikir yang di dalamnya terdiri dari berbagai aksi pikir yang bekerja
secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna
paparan tertulis secara keseluruhan (Bafadal, 2009:193).
Minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan
penuh ketekuan dan cenderung menetap dilakukan secara sadar dan
tanpa paksaan apapun, dalam rangka membangun pola komunikasi
dengan diri sendiri. Agar pembaca dapat menemukan makna tulisan
dan memperoleh informasi untuk mengembangkan intelektualitas dan
pembelajaran sepanjang hayat.
H. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode, antara lain:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
15
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:8).
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah
Korelasional, dikarenakan peneliti ingin membuktikan “Hubungan
Antara Budaya Membaca Dan Fasilitas Perpustakaan Dengan
Minat Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.”
2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan, yang dilaksanakan pada November 2017
sampai Maret 2018.
3. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang menjadi
sasaran penelitian dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.
Populasi itu bisa manusia dan bukan manusia (Arikunto, 2005: 93).
Berdasarkan penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian
adalah seluruh siswa di SD Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan yang berjumlah kurang lebih 171 siswa, dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah peserta didik berdasarkan kelasnya
Kelas L P Total
Kelas 1 18 11 29
Kelas 2 13 7 20
16
Kelas 3 20 10 30
Kelas 4 15 18 33
Kelas 5 16 11 27
Kelas 6 17 15 32
Total 89 82 171
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki. Dalam
menentukan sampel, apabila populasi kurang dari 100, maka harus
diambil semua, apabila populasi menunjukkan jumlah lebih dari 100,
maka dapat diambil 10%, 20%, 25%, atau lebih. Sedangkan menurut
Arikunto sampel adalah sebagian/wakil populasi yang akan diteliti
(Hadi, 1998: 221). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel
25% dari sampel yang berjumlah kurang lebih 171 peserta didik yakni
didapati sebanyak 43 peserta didik yang akan dijadikan sampel.
Peneliti memilih peserta didik yang ada di SD Negeri Anggaswangi
sebagai sampel.
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling (sampling
bertujuan), yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika
peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
pengambilan sampelnya (Arikunto, 2005: 97). Alasan mengapa
peneliti menggunakan teknik purposive sampling, karena jumlah
responden yang diteliti banyak, sehingga disesuaikan dengan
kemampuan peneliti yaitu pengambilan secara acak.
17
4. Metode Pengumpulan Data
Agar penelitian sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis
menggunakan metode pengumpulan data, yaitu:
a. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia
memberikan respon dengan permintaan pengguna (Arikunto, 2005:
103). Model angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup,
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan
oleh peneliti.
Metode ini peneliti gunakan untuk mencari data tentang
budaya membaca, fasilitas perpustakaan serta minat baca siswa.
b. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan atau peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 240). Metode ini
digunakan penulis untuk memperoleh data mengenai gambaran
umum lokasi penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sisematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2005: 101).
18
Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitiannya berupa angket
untuk masing-masing variabel.
Ada tiga alat ukur yang akan dibuat peneliti yaitu angket budaya
membaca di sekolah, fasilitas perpustakaan dan minat baca siswa. Adapun
instrumen penelitian (angket) yang peneliti buat, mengacu pada variabel-
variabel di bawah ini:
a. Variabel X1:
Angket I digunakan untuk mengetahui budaya membaca yang
mencakup indikator:
1) Terbiasa membaca buku.
2) Menghabiskan waktu luang dengan membaca.
3) Membaca buku dimanapundan kapanpun.
4) Berkunjung ke perpustakaan sekolah
Tabel 1.2
Indikator Budaya Membaca
No Indikator No.Item Jumlah
1 Terbiasa membaca buku 1,2,3,4,6 5
2 Menghabiskan waktu luang dengan
membaca.
5,7,8 3
3 Membaca buku dimanapun dan kapanpun 9,10,14 3
4 Berkunjung ke perpustakaan sekolah 11,12,13,,15 4
b. Variabel X2 :
Angket II digunakan untuk mengetahui fasilitas perpustakaan
yang mencakup indikator:
19
1) Kelengkapan koleksi buku.
2) Pelayanan baik
3) Kebersihan terjaga
4) Fasilitas Pendukung
5) Didukung dengan teknologi modern
Tabel 1.3
Indikator Fasilitas Perputakaan Sekolah
No Indikator No. Item Jumlah
1 Kelengkapan koleksi buku 1,2,3,4,5,6 6
2 Pelayanan baik 7,8,9, 3
3 Kebersihan terjaga 10,11,12,13 4
4 Fasilitas pendukung 14,15,16,17,18, 5
5 Didukung dengan teknologi
modern
19,20 2
c. Variabel Y :
Angket III digunakan untuk mengetahui minat baca siswa yang
mencakup indikator:
1) Gemar membaca
2) Membaca buku saat belajar
3) Buku sebagai sahabat sehari-hari.
4) Mempunyai banyak koleksi buku.
5) Menabung untuk membeli buku
20
Tabel 1.4
Tabel Indikator Minat Baca Siswa
No Indikator No. Item Jumlah
1 Gemar membaca 1,2,3,4,5 5
2 Membaca buku saat belajar 8,12,13 3
3 Buku sebagai sahabat sehari-hari 6,7,9,10,11 5
4 Mempunyai banyak koleksi buku 19,20,14 3
5 Menabung untuk membeli buku 15,16,17,18 4
6. Analisis Data
Data yang kita perlukan melalui pengumpulan data pada dasarnya
adalah untuk menguji hipotesis atau sekurang-kurangnya menjawab
pertanyaan penelitian. Artinya, data itu diperlukan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa data secara
sengaja diupayakan agar mendukung dan membenarkan hipotesis
sekalipun kenyataannya data tersebut bertolak belakang dengan hipotesis.
Data tetap bagaimana adanya (Arikunto, 2005:132).
a. Analisis data pendahuluan
Dalam penelitian ini unuk mengetahui masing-masing
variabel digunakan rumus:
Keterangan:
P : Presentasi
F : Frekuensi
21
N : Jumlah Responden (Sugiyono, 2010:250)
b. Analisis data lanjut
Analisis selanjutnya yang penulis lakukan antara variabel x
dan variabel y yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product
moment yang ditemukan oleh Karel Pearson. Rumus ini dapat
digunakan apabila data variabel berupa data kuantitas (Hadjar,
2014:139). Dalam penelitian ini, data yang dimaksud ialah data
dengan variabel x1, x2 dan variabel y, di mana variabel x1 adalah
budaya membaca di sekolah, variabel x2 adalah kelngkapan fasilitas
perpustakaan sedangkan variabel y adalah minat baca siswa di SD
Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan. Penggabungan
antara variabel x1 dan variabel y digunakan rumus product moment
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Dan untuk penggabungan antara variabel x2 dan y digunakan
rumus product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
: Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
22
Y : Jumlah variabel Y
: Kuadrat dari variabel X
: Kuadrat dari variable Y
N : Banyaknya sampel penelitian
XY: Product dari variable X dan Y
Ʃ : Jumlah
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan skripsi ini, penulis
menggunakan sistematika sebagai berikut:
Bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka,
definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II menguraikan landasan teori yang digunakan peneliti untuk
melakukan penelitian agar mendapat gambaran yang jelas mengenai
masalah yang akan diteliti. Penulis membagi kedalam empat bagian.
Bagian pertama mengenai budaya membaca (pengertian, perintah, tujuan
serta manfaat membaca). Bagian kedua mengenai fasilitas perpustakaan
(pengertian, jenis-jenis, serta manfaat fasilitas perpustakaan). Bagian
ketiga mengenai minat baca (pengertian minat baca, faktor penyebab
rendahnya minat baca serta upaya meningkatkan minat baca). Bagian
keempat mengenai hubungan antara budaya membaca di sekolah dan
kelengkapan fasilitas perpustakaan dengan minat baca siswa di sekolah.
23
Bab III merupakan hasil penelitian yang berisi gambaran umum SD
Negeri Anggaswangi Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Penulis
membagi menjadi dua bagian. Bagian pertama mengenai gambaran umum
SD Negeri Anggaswangi (sejarah berdirinya, profil sekolah, kepala
sekolah, kepengurusan, visi misi dan tujuan, sarana prasarana,rombongan
belajar dan kurikulumnya, pembiasaan, serta ekstrakulikuler). Bagian
kedua mengenai gambaran umum perpustakaan di SD Negeri
Anggaswangi.
Bab IV merupakan analisis data, meliputi analisis data deskriptif
(tiap variabel), penyajian hipotesis, dan pembahasan.
Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan, saran serta
penutup.
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Budaya Membaca
1. Pengertian Budaya Membaca
Budaya merupakan pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang
sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah (KBBI,2008: 169).
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang terus-menurus dilakukan oleh
sekelompok manusia dan dipercayai sebagai hal yang harus dilakukan
hingga mengakar kepada masyarakat keturunannya.
Membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis
melaluli kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1990:47). Hal ini dilakukan
agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam
suatu pandangan skilas dan agar makna kata-kata secara individual dapat
diketahui. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi, maka pesan yang tersurat
dan yang tersirat tidak akan dapat dipahami, dan proses membaca
tersebut tidak terlaksana dengan baik.
Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf
untuk membuka ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas dan
mendalam dalam bentuk karya cetak atau karya tulis”. (Mudjito,
2011:62). Membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta
25
dipergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Sesungguhnya membaca bukan sekedar aktivitas menelusuri
deretan huruf yang tercetak rapi diatas kertas saja, tetapi lebih dari itu,
membaca sesungguhnya juga dapat diajdikan sebagai salah satu tolak
ukur yang menentukan kualitas dan kemajuan hidup, baik hidup
seseorang maupun masyarakat secara luas.
Menurut Ngainun (2013:11-12) Ada beberapa hal mendasar yang
perlu ditekankan mengapa membaca buku itu merupakan sebuah
kegiatan yang penting, diantaranya :
1) Arus globalisasi. Sekarang ini merupakan zaman yang serba cepat.
Arus informasi menyebar begitu dahsyatnya tanpa bisa dibendung.
Segala sesuatu bisa dengan cepat tersebar luas dalam hitungan detik.
Hal ini merupakan suatu yang tidak pernah terbayangkan pada
masa-masa sebelumnya.
2) Jumlah buku yang berkembang pesat. Jumlah buku yang terbit setiap
tahun di Indonesia memang masih kalah jauh dibandingkan dengan
beberapa negara tetangga, apalagi dibandingkan dengan negara-
negara maju. Namun buku-buku yang ada sesungguhnya melebihi
jumlah cukup untuk dibaca. Oleh kerena itu, hal tersebut merupkan
hal yang mubadzir manakala buku yang terus-menerus terbit setia
waktu tidak dibaca dengan baik.
26
3) Internet. Jika memang ada kesulitan dalam mengakses buku secara
cepat, masyarakat sudah semakin mudah mengakses bacaan lewat
dunia maya. Internet sekarang ini menjadi media penyebaran
informasi secara cepat dan luas. Lewat media internet, orang tidak
hanya bisa saling bertukar berita atau informasi, tetapi juga bisa
mengunduh berbagai catatan penting yang berkaitan dengan
kebutuhan setiap orang.
4) Koran. Jumlah koran dan persebaranya, walaupun tidak seluas
internet, juga sudah sangat banyak dan mudah untuk ditemukan.
Dari beberapa pengertian, penulis mengambil kesimpulan bahwa
membaca merupakan suatu kegiatan secara sadar berupa proses berfikir
yang timbul dari dorongan diri sendiri untuk mengetahui sesuatu dengan
tujuan memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan.
2. Perintah Membaca
Membaca merupakan hal yang sangat penting bagi umat islam.
Karena wahyu yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW
adalah Q.S Al-Alaq 1-5 yaitu perintah untuk membaca. Hal tersebut
merupakan pertanyaan besar untuk para umat islam, mengenai wahyu
yang pertama kali turun. Seberapa pentingkah membaca itu, sehingga
Allah pertama kali memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk
membaca.
27
Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al-Alaq ayat 1-5 :
نسان من علق )1اق رأ باسم ربك الذي خلق ) ( اق رأ وربك 2( خلق ال
نسان ما لم ي علم )4علم بالقلم )( الذي 3الكرم ) (5( علم ال
Artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah,
4. Yang mengajar manusia dengan pena,
5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya,
(Departemen Agama RI. 2011.597)
Dari ayat tersebut, Allah pertama kali memerintahkan kepada
Nabi Muhammad adalah untuk membaca.Allah memberikan wahyu yang
pertama bukan perintah mengerjakan sholat. Padahal sholat merupakan
pokok Islam atau tiang agama yang harus dikerjakan oleh umat muslim
sampai sekarang. Allah juga tidak menurunkan wahyu pertama untuk
melakukan rukun-rukun islam yang lain.
Dari Q.S Al-Alaq (1-5) tersebut dapat diketahuai betapa
pentingnya kegiatan membaca. Sehingga wahyu pertama yang diterima
oleh nabi Muhammad adalah perintah membaca. Membaca merupakan
hal dasar yang perlu dipelajari untuk melakukan sesuatu. Aplikasinya,
dalam mengucapkan syhadat seseorang juga harus bisa membaca. Untuk
dapat melaksanakan sholat, seseorang juga harus dapat membaca, dll.
Dalam ayat ke 4 Allah berfirman,“Yang mengajar manusia
dengan pena” Dalam Tafsir Jalalain karangan Jalaluddin Asy-Syuyuthi &
28
Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy ”(Yang mengajar)
manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan
memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.” (Hidayat, 2009:257) Ini
semakin mempertegas kepada kita bahwasanya Allah telah mengajarkan
untuk menuntut ilmu dengan membaca serta senulis sejak sebelum nabi
Muhammad lahir. Nabi Idris lebih dahulu menulis dengan menggunakan
pena. Artinya Allah telah mengajarkan kepad Nabi Idris untuk
mengarsipkan ilmunya dengan menulisnya. Hal tersebut berarti, ilmu
merupakan hal yang sangat penting yang harus dipelajari oleh siapapun.
Dalam ayat ke 5 juga mengajarkan manusia tentang arti penting
berilmu. Ditafsirkan pada ayat ke 5, Allah mengajarkan manusia tentang
apa yang belum diketahuinya. Hal ini berarti Allah memerintahkan
manusia secara samar untuk mencari tentang segala sesuatu yang belum
diketahuinya. Hal tersebut tentunya dapat dilakukan dengan cara
membaca. Karna dari membacalah seseorang akan mendapatkan
pengetahuan serta wawasan yang sebelumnya belum diketahuinya. Jadi
sudah sangat jelas bahwa membaca merupakan hal yang banyak memberi
manfaat.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al-Israa’ ayat 14 :
بنفسك اليوم عليك حسيبااقرأ كتابك كفى
Artinya : Bacalah kitab (suratan amalmu) cukuplah engkau sendiri
pada hari ini menjadi perhitungan terhadap dirimu (tentang segala yang
telah engkau lakukan) (Departemen Agama RI. 2011.283)
29
Allah menyebut pertama kali dalam ayat ini adalah kata membaca.
Mengingat begitu pentingnya membaca sebagai kunci dari segala ilmu
dan dasar amal. Ayat ini menjadi dasar untuk perintah membaca sebagai
penegas ayat Al-Alaq. Begitu pentingnya kegiatan membaca, sehingga
Allah menurunkan beberapa ayat sebagai perintah untuk membaca.
Dalam islam, membaca kitab (Al-Qur’an) merupakan kewajiban sebagai
pedoman untuk hidup manusia. Sehingga sudah seharusnya kita
membudayakan membaca dan terbiasa membaca sebagai rasa taat kita
terhadap perintah agama.
3. Tujuan Orang Membaca
Orang membaca buku memiliki berbagai tujuan. Secara sederhana
ada empat tipologi orang membaca, khususnya membaca buku,
diantaranya :
1) Pembaca buku knowledgable, yaitu pembaca yang menelaah isi
buku dengan tujuan murni semata-mata untuk menelaah,
mendalami, dan memahami isi buku yang tengah dibacanya. Bagi
pembaca yang masuk dalam katagori ini, yang terpenting adalah
menguasai dengan baik isi buku tersebut. Hal ini dilakukan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang yang tengah
ditekuninya. Mereka yang melakukan telaah buku dalam katagori
ini umumnya dalah para mahasiswa atau ilmuan dalam suatu
bidang tertentu. Pembaca buku dalam model ini biasanya akan
30
menjadi seorang ahli dengan penguasaan yang cukup mendalam
atas bidang yang ditekuninya.
2) Membaca karena keingintahuan. Pembaca model seperti ini lebih
mengejar rasa keingintahuan atas fenomena secara mendalam.
Persoalan isi dan subtansi buku sama sekali lepas dari perhatian.
3) Membaca sebagai sarana mencari hiburan. Tidak sedikit orang
yang membaca buku sekedar sebagai sarana menghibur diri.
Mereka yang termasuk dalam katagori ini biasanya mencari buku-
buku ringan yang sesuai dengan seleranya. Orientasi hiburan
menjadikan membaca sebagai sebuah aktivitas yang umumnya
sebatas pemuasan dan rasa senang semata.
4) Membaca sebagai kebutuhan. Pembaca sejenis ini menjadikan
membaca sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak hanya bersifat materi
semata, tetapi juga kebutuhan rohani dan spiritual. Kebutuhan
rohani diperoleh dari makanan, sementara kebutuhan rohani dapat
dipenuhui dengan membaca buku-buku yang bermutu. Membaca
akan dapat memperkaya rohani. Dengan membaca seseorang akan
semakin kaya jiwanya, luas pengetahuanya, dan memiliki
perspektif yang semakin matang dalam memandang setiap
fenomena dan persoalan hidup.
31
4. Manfaat Membaca
Manfaat membaca menurut Soekarman (2001:6), dapat
berpengaruh pada pribadi yang bersangkutan diantaranya :
a. Dapat mendalami suatu masalah dengan mendalami suatu persoalan,
sehingga dapat menambah pengetahuan yang berhubungan dengan
peningkatan kecakapan.
b. Dapat menambah pengetahuan secara umum tentang suatu
persoalan.
c. Untuk mengisi waktu luang dengan menikmati seni sastra maupun
cerita-cerita fiksi yang bermutu.
Dalam kegiatan belajar di sekolah, membaca bermanfaat dalam
hal membantu siswa memahami berbagai mata pelajaran di sekolah.
Karena sesungguhnya dengan membaca, siswa menambah, memperluas
dan memperdalami pelajaran yang diberikan dikelas (Sinaga ,1998:101).
Sedangkan menurut Gray dan Rogers sebagai mana dikutip oleh
Mudjito (2001:62) ada delapan manfaat membaca, yaitu :
a. Mengisi waktu luang
b. Mengetahui hal-hal aktual yang terjadi di lingkungannya
c. Memuaskan pribadi yang bersangkutan
d. Memenuhi tuntutan praktis kehidupan sehari-hari.
e. Meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut.
f. Meningkatkan pengembangan diri sendiri
g. Memuaskan tuntutan intelektual
32
h. Memuaskan tuntutan spiritual
Dengan demikian banyak sekali manfaat dari membaca, diantaranya
yaitu :
a. Membaca buku-buku yang bermutu, akan menjadi “amunisi” penting
untuk membangun dan mengembangkan berbagai potensi yang
dimiliki dalam diri.
b. Membaca juga akan memperkaya jiwa dan memberikan kekayaan
kata-kata.
c. Dengan membaca, berbagai hal yang tidak ketahui akan dapat
diketahui.
d. Dengan membaca, banyak hal-hal baru yang akan didapatkan.
e. Dengan membaca, banyak pengalaman berharga yang dapat diambil
hikmah atau Ibrahnya.
B. Fasilitas Perpustakkan
1. Pengertian Fasilitas
Fasilitas adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan
pelayanan fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu
dalam melaksanakan pekerjaan atau segala sesuatu yang digunakan,
dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh orang pengguna
(Moenir,2001:119). Penjelasan lain mengenai fasilitas adalah prasarana
perpustakaan adalah fasilitas penunjang utama bagi terselenggaranya
kegiatan pelayanan perpustakaan (Prastowo,2012:297). Sarana dan
prasarana perpustakaan itu kecenderunganya disebutkan secara lebih
33
terperinci dengan istilah-istilah seperti ruang perpustakaan, sarana
perpustakaan, perabot perpustakaan, perlengkapan perpustakaan, dan
peralatan perpustakaan.
Perpustakaan merupakan wadah yang tepat sebagai tempat
berkumpulnya masyarakat dalam upayanya memenuhi kebutuhan bahan
bacaan mereka, sehingga perpustakaan merupakan tempat strategis yang
menyediakan bahan pustaka yang digunakan sebagai sarana belajar
mandiri (Supriyanto, 2006:143).
Adanya fasilitas yang memenuhi di perpustakaan sekolah
memudahkan pengguna memaksimalkan fungsi dari perpustakaan
tersebut. Pendapat lain yang menyatakan bahwa “Perpustakaan adalah
suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung tersendiri yang
berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa,
sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh pembaca” (Sutarno, 2006:11 12).
Berdasarkan beberapa pengertian dari fasilitas dan perpustakaan
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas perpustakaan
merupakan segala sesuatu yang dipergunakan dan dinikmati guna
menunjang pengorganisasian koleksi buku pustaka dan terbitan lain yang
diatur sesuai dengan perlengakapan dan peralatan yang ada serta tata
susunan dalam suatu ruangan yang nyaman.
34
2. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat menyimpan dan mengarsipkan
buku-buku. Perpustkaan merupakan fasilitas yang disediakan untuk
mendukung adanya peningkatan minat baca. Perpusutakaan berarti
mengumpulkan dan mengorganisir buku untuk menunjang tujuan
pendidikan dan kurikulum, sehingga pada waktunya perpustakaan akan
terangkat menjadi education and research function yaitu sebagai pusat
kegiatan dan aktifitas ilmiah”, terdapat dalam Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Pondok Pesantren yang diterbitkan Departemen Agama
Islam (2003).
Perpustakaan merupakan sarana yang paling tepat untuk
menumbuhkan minat membaca masyaraakat secara luas. perpustakaan
merupakan sarana strategis untuk membangun kualitas bangsa. Di dalam
perpustakaan terdapat beragam buku dan karya menarik yang sangat
banyak (Ngainun, 2013:69). Adanya perpustakaan memudahkan
masyarakat manambah pengetahuan karena tidak perlu mengeluarkan
biaya banyak. Dengan demikian, perpustakaan merupakan tempat
mengasah dan mencari sumber pengetahuan bagi seluruh masyarakat.
Kebutuhan pembaca akan bacaan dapat terpenuhi melalui perpustakaan.
Perpustakaan sekolah merupakan tempat dimana para peserta didik
dapat mengeksplore (mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas)
terhadap berbagai subyek secara mandiri dan demokratis terhadap apa
35
yang dikaji agar memperoleh pengetahuan lebih dalam dari sekedar apa
yang diperoleh pada ruang kelas (Purnomo, 2006:123)
Perpustakkan merupakan daya dukung yang sangat penting untuk
menumbuhkan minat baca di masyarakat. Buku merupakan jendela dunia,
dan buku-buku tersebut harus diarsipkan dan dijaga dengan baik untuk
menyimpan serta menjaga ilmu yang dapat diwariskan kepada para calon
generasi penerus bangsa supaya berwawasan yang luas.
3. Jenis-Jenis Fasilitas Perpustakaan
Perpustakaan membutuhkan sarana dan prasarana atau fasilitas
untuk menunjang aktivitas dan pekerjaan didalamnya. Sarana prasarana
ataupun fasilitas merupakan salah satu kebutuhan pokok di dalam
perpustakaan sekolah (Prastowo, 2012:297). Sarana dan prasarana
berhubungan erat dengan pelayanan perpustakaan. Penggolongan jenis
sarana dan prasarana itu berbeda. Sarana itu lebih tertuju pada arti alat-
alat yang dibutuhkan langsung dan keseharian dari pelayan perpustakaan
tersebut. Alat alat tersebut misalnya: pensil, pensil warna, pena, kertas,
buku catatan, blangko surat, amplop, karbon, kertas marmer, penggaris,
stempel, dan lain sebagainya dan sifatnya itu habis pakai.
Prasarana perpustakaan merupakan fasilitas penunjang utama bagi
terselenggaranya kegiatan pelayanan perpustakaan. Seperti perlengkapan
rak buku, rak surat kabar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet, kereta
buku, ruang perpustakaan dan lain sebagainya.
36
Moenir (2001:119-121) menjelaskan sarana kerja ditinjau dari segi
kegunaannya ada tiga golongan:
a. Peralatan kerja
Peralatan kerja ini, termasuk jenis benda yang berfungsi
langsung sebagai alat produksi untuk menghasilkan barang atau
berfungsi memproses suatu barang menjadi barang lain yang berlainan
fungsi dan gunanya. Dalam kegiatan di perpustakaan misalkan ruang
perpustakaan, komputer, printer yang ada di perpustakaan membantu
pustakawan melakukan pencatatan dan sirkulasi apabila ada proses
peminjaman.
b. Perlengkapan kerja
Semua jenis benda yang berfungsi sebagai alat bantu tidak
langsung dalam produksi, mempercepat proses, dan menambah
kenyamanan dalam bekerja. Misalkan perlengkapan yang ada dalam
perpustakaan yang berfungsi sebagai alat bantu yaitu: pena, koleksi
buku, kertas, spidol, LCD, komputer, dan lain sebagainya.
c. Perlengkapan bantu atau fasilitas
Fasilitas merupakan benda yang membantu kelancaran gerak
dalam pekerjaan. Misalkan, AC, kipas angin, mesin absensi, dan lain
sebagainya.
4. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah dapat bermanfaat apabila benar-benar
memperlancar pencapaian tujuan proses belaja mengajar di sekolah.
37
Tujuan perpustakaan sekolah menurut Mudjito (2001:74) terdiri dari
tujuan umum dan khusus, yaitu :
a. Tujuan umum
Perpustakaan bertujuan untuk memberikan kelengkapan sarana
belajar mengajar yang berupa bahan tercetak dan bahan terekam
untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Sebagai wadah
siswa, dalam menggali pengetahuan yang dibutuhkan.
b. Tujuan khusus
1) Meletakan dasar-dasar untuk belajar mandiri.
2) Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca
pada khususnya.
3) Mendidik siswa untuk mempelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara efektif dn efesien.
4) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah atas
usaha dan tanggung jawab sendiri.
5) Mengembangkan penghargaan pada pengalaman imajinatif
6) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari,
menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi.
5. Manfaat Fasilitas Perpustakaaan
Fasilitas yang ada di perpustakaan yang membantu proses dan
kegiatan di perpustakaan akan mendatangkan manfaat apabila berfungsi
secara optimal. Oleh karena itu, fasilitas perpustakaan harus diciptakan
sedemikian rupa agar membantu kemudahan para pemakai perpustakaan
38
supaya mendapatkan kenyamanan secara maksimal. Fungsi dari sarana
prasarana atau fasilitas perpustakaan yaitu sebagai pendukung terhadap
pelayanan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah.
Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang telah diberikan
sekolah untuk pengguna baik siswa, guru, kepala sekolah, staf pegawai,
maupun masyarakat sekitar sekolah. Perpustakaan yang dirawat dan
dijaga dengan baik akan memberikan manfaat apabila fungsinya berjalan
secara maksimal. Menurut Bafadal (2009:5) manfaat perpustakaan
sekolah adalah :
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid murid
terhadap membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-
murid.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaaan belajar mandiri
akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses pengguasaan teknik
membaca.
e. Dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
g. Dapat membantu memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan
tugas-tugas sekolah.
39
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru, dan
anggota staf sekolah lainya dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
C. Minat Baca
1. Pengertian Minat Baca
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah,2009:152). Minat yang
timbul dari diri seseorang akan mempengaruhi pencapaian sesuatu yang
mereka inginkan, seperti halnya mengenai membaca. Apabila seseorang
menaruh minat dalam kegiatan membaca mereka akan lebih banyak
melakukan kegiatan tersebut dan melakukanya dengan senang hati tanpa
paksaan.
Minat ditandai dengan rasa suka dan terkait pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Artinya, harus ada kerelaan dari
seseorang untuk melakukan sesuatu yang disukai sehingga timbul minat.
Minat terjadi karena adanya penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Semakin kuat atau semakin besar
hubungan tersebut maka semakin dekat minat seseorang.
Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu akan memberikan
perhatian lebih besar terhadap benda tersebut. Misalnya, seseorang yang
menyukai sesuatu aktivitas, biasanya akan termotivasi dan mau
40
melakukan aktivitas tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa minat
menjadi kekuatan tersendiri untuk melakukan sesuatu kegiatan.
Minat itu timbul tidak secara spontan, melainkan timbul akibat dari
partisipasi, pengalaman, kebiasaan, pada waktu belajar atau bekerja
(Sardiman,2014:76). Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan
menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini kemudian
mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.
Membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan disengaja, dalam hal ini
berupa proses berpikir yang di dalamnya terdiri dari berbagai aksi pikir
yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu
memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan
(Bafadal,2009:193).
Minat membaca pada anak tidak muncul begitu saja, tetapi
melalui proses yang panjang dan tahapan perubahan yang muncul secara
teratur dan berkesinambungan. Seperti halnya telah penulis uraikan di atas
bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu kegiatan atau aktivitas yang di tunjukan dengan keinginan atau
kecenderungan untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa ada yang
menyuruh, dilakukan dengan kesadarannya dan diikuti dengan rasa
senang.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
membaca adalah suatu rasa lebih suka dan rasa lebih ketertarikan pada
kegiatan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis (bacaan) yang
41
ditunjukan dengan keinginan, tanpa ada yang menyuruh atau dilakukan
dengan kesadaranya, diikuti dengan rasa senang serta adanya usaha-usaha
seseorang untuk membaca tersebut dilakukan karena adanya motivasi dari
dalam diri.
2. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
Menurut Ngainun (2013: 10) ada tiga faktor yang menjadi penyebab
rendahnya atau tidak adanya minat baca, diantaranya:
1) Kondisi warisan dari orang tua. Mulai dari kakek nenek jika memang
tidak suka membaca berarti sudah mengakar dalam DNA-nya
sampai saat ini. Sifat ini diwarisi dan diteruskan dari generasi ke
generasi berikutnya. Hal ini dinamakan dengan determinisme
genetis.
2) Seseorang tidak senang membaca karena memang sejak kecil
dibesarkan dengan orang tua yang tidak pernah mendekatkan dirinya
pada bacaan. Dan tidak senang membaca karena tidak diberi teladan
oleh orang tuanya. Pengasuhan dan pengalaman masa kanak-kanak
pada dasarnya membentuk kecenderungan pribadi dan susunan
karakter. Itulah sebabnya seseorang tidak senang membaca. Hal ini
disebut dengan determinisme psikis.
3) Seseorang tidak suka membaca karena teman-teman, dan orang-
orang disekitarnya tidak suka membaca. Disamping itu, jika
disekolah, dirumah maupun di lingkungan sekitar tidak tersedia
perpustakaan atau tidak adanya peraturan yang mengharuskan
42
seseorang untuk membaca. Seseorang atau sesuatu yang ada
dilingkungan bertanggungjawab atas tidak adanya minat membaca
pada diri seseorang. Hal ini disebut dengan determinisme
lingkungan.
3. Upaya Meningkatkan Minat Baca
Menurut Ngainun (2013:45) upaya yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan minat baca pada seseorang ada beberapa, diantaranya :
a. Memulainya sejak dini
Membangun tradisi membaca idealnya dilakukan secara
intensif dalam keluarga dan sekolah. Dalam keluarga, seyogyanya
anak dikenalkan dengan berbagai macam buku sejak usia dini.
Buku-buku tentang petualangan, dongeng, atau buku semacam
kisah nabi dan rasul bisa membangkitkan imajinasi dan
keingintahuan pada diri anak-anak.
Membaca biasanya mulai dipelajari dari sekolah. Dari hal
yang paling rendah yaitu dengan mengenalkan pada huruf-huruf,
kemudian dirangkai menjadi kata, kalimat dan paragraf. Untuk itu,
untuk menumbuhkan minat baca dapa anak, sejak dini anak sudah
dibiasakan dengan membaca buku-buku dan dikenalkan dengan
dunia baca dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Guru
dapat membina siswanya untuk gemar membaca dan berkunjung ke
perpustakaan untuk menambah wawasan siswa.
43
b. Menumbuhkan kecintaan pada buku
Untuk membangun minat membaca harus dimulai dari
membangun kepribadian individu. Kecintaan atau rasa senang
terhadap sesuatu akan membuat seseorang tidak merasakan bosan,
capek atau segan. Membaca yang dilakukan karena dorongan rasa
senang akan menjadikan membaca sebagai aktivitas yang tidak
menjenuhkan. Rasa senang menjadi landasan yang cukup kokoh
untuk menumbuh suburkan kecintaan, termasuk kecintaan pada
buku. Bagi pecinta buku, apapun akan dilakukan demi buku. Uang
tidak akan menjadi perhitungan atau pertimbangan.
c. Menyediakan bahan bacaan
Untuk meningkatkan minat baca pada masyarakat luas,
dibutuhkan usaha-usaha konkrit yang lebih aplikatif dan mampu
memberikan dampak secara nyata. Untuk itu, penyediaan bahan
bacaan menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Dalam hal
tersebut, dibutuhkan sumber-sumber yang menyediakan bahan
bacaan secara luas. beberapa hal penting yang berkompeten bagi
tersedianya bahan bacaan adalah :
1) Toko buku
Toko buku menjadi media pemasaran yang paling efektif
untuk menumbhkan minat baca pada masyarakat. Di tempat
ini berbagai jenis buku hadir, dipajang, dikunjungi, dicermati
dan akhirnya dipilih dan dibeli. Di berbagai toko buku,
44
banyak orang yang membaca sambil berdiri, kemauan
membaca ini yang akan menjadi pemicu orang untuk
membeli buku.
2) Perpustakaan
Adanya jam khusus bagi tiap kelas untuk berkunjung ke
perpustakaan. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan
perpustakaan. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pustakawan
yang dibantu oleh guru kelas, dalam rangka memperkenalkan
siswa dengan dunia perpustakaan.
3) Pameran
Menghadirkan banyak distributor dan penerbit buku dalam
sebuah pameran menjadi saran yang sangat efektif dalam
membangun minat baca secara luas. Pameran akan
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengetahui buku-buku produksi berbagai penerbit. Melalui
pameran masyarakat akan mengetahui lebih banyak lagi
buku-buku yang diterbitkan. Dengan memberi potongan
harga, diharapkan siswa tertarik untuk membacanya dan
membelinya.
4) Internet
Internet belakangan ini telah menjadi bagian yang erat dalam
kehidupan. Berbagai fasilitas disediakan oleh jaringan
45
komunkasi dunia maya ini. Sehingga setiap orang bisa
memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan. Informasi di
internet yang sangat luas merupakan sebuah sumber belajar
yang tidak habis. Jika seseorang mempunyai dana yang
terbatas untuk membeli buku, maka internet menjadi salah
satu alternatif penting untuk meningkatkan minat baca.
Dalam konteks membaca, internet telah memberikan
keterampilan baru bagi penggunanya. Keterampilan baru
yang dimaksud adalah keterampilan mencari informasi,
mencari berbagai pengetahuan, dan berbagai model
pembacaan lainya. Keterampilan semacam ini jarang
diperoleh di sekolah. Dengan berselancar di internet, orang
harus melakukan seleksi secara tepat terhadap data yang
dibutuhkan. Hal ini berarti mendorong pengguna internet
untuk mendayagunakan otaknya secara intensif. Internet
menjadikan penggunanya sebagai aktor yang aktif.
D. Hubungan Antara Budaya Membaca dan Fasilitas Perpustakaan Dengan
Minat Baca Siswa
Budaya membaca merupakan suatu kegiatan secara sadar berupa
proses berfikir yang timbul dari dorongan diri sendiri untuk mengetahui
sesuatu dengan tujuan memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan.
Yang dilakukan secara terus-menerus yang akan menjadi suatu kebiasaan.
46
Budaya membaca inilah yang akan mempengaruhi seseorang untuk
tertarik atau berminat dalam membaca. Berawal dari kebiasaan yang
diturunkan dari seseorang akan mengakar dan menjadi kesenangan. Atau
secara singkat bermula dari budaya akan menjadikan minat.
Selain bermula dari suatu kebiasaan, kegiatan membaca ini juga harus
didukung dengan adanya perpustakaan. Karena perpustakaan sekolah
merupakan tempat di mana para peserta didik dapat mengeksplore
(mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas) terhadap berbagai subyek
secara mandiri dan demokratis terhadap apa yang dikaji agar memperoleh
pengetahuan lebih dalam dari sekedar apa yang diperoleh pada ruang kelas
(Purnomo, 2006:123)
Untuk itu, perlu diperhatikan kegunaan perpustakaan sekolah serta
dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat mempermudah siswa dalam
menggali ilmu. Kegiatan membaca tidak dapat lepas dari keberadaan dan
ketersediaanya bahan bacaan yang memadai baik dalam segi jumlah maupun
dalam kualitas bacaanya. Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat
sentral dalam meningkatkan minat baca.
Menurut Darmono (2004:188-189) peran yang dapat dilakukan oleh
perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya minat baca dilingkungan
sekolah adalah sebagai berikut :
1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakan.
2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) dikaitkan
dengan tugas-tugas di perpustakaan.
47
3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang
menarik bagi pengguna perpustakaan.
4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna
perpustakaan, untuk merangsang anak dalam mencari dan menemukan
sendiri bacaan yang sesuai minatnya.
5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar penggina merasa nyaman
saat berkunjung ke perputakaan.
6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepad masyarakat
berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan
peningkatan minat baca pada siswa.
7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa
membaca merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan,
terutama dalam mencapai keberhasilan perpustakaan sekolah.
8. Melakukan berbagi kegiatan seperti pameran buku diperpustakaan.
9. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam
buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya sekali dalam
satu tahun.
Tidak hanya peran perpustakaan yang perlu diperhatikan, namun juga
fasilitas yang disediakan. Fasilitas dalam perpustakaan merupakan hal yang
tak kalah penting yang perlu diperhatikan. Karena kelengkapan fasilitas
perpustakaan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung
perpustakaan. Fasilitas perpustakaan merupakan daya penunjang yang dapat
48
membuat kenyamanan serta kecintaan pengunjung untuk selalu berkunjung
ke perpustakaan.
Kelengkapan fasilitas perpustakaan dapat berupa kelengkapan koleksi
buku-buku yang tersedia, tempat baca yang luas serta nyaman, serta fasilitas
pendukung lain yang dapat menarik perhatian serta menciptakan kenyamanan
kepada pembaca seperti pendingin ruangan, koneksi internet dll. Sehingga
pengunjung akan selalu tertarik untuk berkunjung keperpustakan serta akan
membiasakan dirinya untuk membaca. Rasa nyaman yang timbul inilah yang
akhirnya dapat memicu seseorang untuk meningkatkan minat baca pada
dirinya sendiri.
49
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Anggaswangi
1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Anggaswangi
SD Negeri Anggaswangi berdiri pada tahun 1996. Dahulu sebelum
berdirinya SD tersebut, lokasi yang sekarang ditempati SD Negeri
Anggaswangi adalah balai desa. Kebijakan yang diambil oleh kepala desa
setempat yaitu memindahkan lokasi balai desa serta mewakafkan tanahnya
untuk lokasi SD Negeri Anggaswangi banyak mengalami pro dan kontra
dari masyarakat setempat. Kepala desa dianggap terlalu cepat mengambil
kebijakan dan tidak memusyawarahkan kepada masyarakat umum kala itu.
Akan tetapi, karena kepala desa mempunyai kewenangan,
kebijakan tersebut tetap dilaksanakan dan dilanjutkan untuk membangu
SD di lokasi balai desa tersebut. Dan akhirnya pembangunanpun tetap
dilaksanakan dan berdirilah SD Negeri Anggaswangi.
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri Anggaswangi
NPSN : 20337932
Tahun Berdiri : 1966
Tanggal SK Berdiri : 01-04-1966
Tgl Sk ijin Operasonal : 01-01-1985
Status Madrasah : Negeri
Status Akreditasi : B
Tahun Akreditasi : 2012
Alamat Madrasah : RT.2 RW.2
50
Desa/ Kelurahan : Anggaswangi
Kecamatan : Godong
Kabupaten : Grobogan
Kode Pos : 58162
No. Telp / Hp : 081325694817
Alamat email : [email protected]
Latitude *) : -7,0565 Longitude *) : 110,773
3. Daftar Pendidik
Tabel 3.1
Daftar Pendidik dan Jabatanya
No Nama NIP Jabatan
1 Agustina Hikmawati
Guru Kelas III
2 Dwi Murdianti
Guru Mapel
3 Fenny Puspitosari
Tenaga Administrasi Sekolah
4 Haryanto 198403302014091002 Guru Kelas VI
5 Heni Saraswati 197609112014092001 Guru Kelas II
6 Izul Afwa
Guru Mapel
7 Juwanti Rektionowati 198408102014092001 Guru Kelas IV
8 Moh Ichwani 196205161982011001 Guru Mapel
9 Mus Dwi Aryanto 196109261980121001 Kepala Sekolah
10 Sapuan 196103071990031063 Tenaga Administrasi Sekolah
11 Siswindyani 196803121988102002 Guru Kelas V
12 Sri Dwi Astuti 196911142007012009 Guru Kelas I
4. Pengurus
a. Koordinator Bendahara : - Sri Dwi Astuti S.Pd
b. Koordinator Bidang : - Feny Puspita S.Pd
Perpustakaan
- Bidang Koperasi Madrasah - Siswindiyani S.Pd
51
c. Koordinator Bidang : - Agustina Himawati A.Md, S.Pd
Kesiswaan
- Bidang UKS - Moch Ihwani S.Pd
- Bidang Ekskul Pramuka - Haryanto S.Pd
5. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
a. Visi
Berdasarkan Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan yang
Berbunyi “ Terwujudnya Pendidikan di Grobogan yang Berkualitas”
Maka Visi SD Negeri Anggaswangi adalah :
“Bina Cipta Bersih, Indah, Aman, Cerdas, Inisiatif, Berprestasi dan
Taqwa”
b. Misi
1. Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih, sehat dan selalu menata
lingkungan.
2. Mencegah setiap adanya gangguan yang mengancam keamanan
sekolah.
3. Menumbuhkan semangat belajar yang tinggi dan membudayakan
sikap disiplin dalam belajar dan berprestasi, tertib dalam
pembelajaran untuk memacu prestasi dengan melaksanakan
pembelajaran secara efektif, intensif dan menyenangkan, senang
bersaing secara positif .
4. Membentuk sikap percaya diri, santun kepada keluarga serta
masyarakat.
52
5. Membentuk sikap taat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
meninggalkan larangannya.
c. Tujuan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 dalam Bab II Pasal 3
menyebutkan bahwa, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, dan bertaqwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meningkatkan atau meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia serta
ketrampilan, untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
6. Sarana Prasarana
SD Negeri Anggaswangi terletak RT. 2 RW.2 Desa Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Adapun sarana dan prasarana
yang ada di SD Negeri Anggaswangi adalah antara lain:
a. Ruang kelas : 6 ruang
b. Ruang guru dan kepala sekolah : 2 ruang
c. Kamar mandi/ wc : 3 ruang
d. Ruang ibadah : 1 ruang
53
e. Ruang UKS : 1 ruang
f. Ruang Perpustakaan : 1 ruang
7. Rombongan Belajar dan Kurikulumnya
Untuk rombongan kelas yang terdapat di SD Negeri Anggaswangi
terdiri dari enam kelas reguler yang masing-masing kelas menempati
ruang kelasnya sendiri-sendiri. Dengan wali kelas serta sarana-
prasarananya yang sudah tersedia. Masing-masing rombongan belajar
mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan jadwal yang sudah disediakan.
Kurikulum di SD Negeri Anggaswangi masih menggunakan
kurikulum campuran, yaitu kurikulum 2013 untuk kelas 1 dan kelas 4,
sedangkan kelas yang lain masih menggunakan kurikulum lama yaitu
KTSP.
Untuk lebih jelasnya rombongan belajar ini di sajikan berupa tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rombongan Belajar beserta Kurikulum di SD Negeri Anggaswangi
No Nama
Rombel Tingkat Kelas
Jumlah Siswa Wali Kelas Kurikulum
L P Total
1 Kelas 1 1 18 11 29 Sri Dwi Astuti 2013
2 Kelas 2 2 13 7 20 Heni Saraswati KTSP
3 Kelas 3 3 10 19 29 Agustina Hikmawati KTSP
4 Kelas 4 4 15 18 33 Juwanti Rektionowati 2013
5 Kelas 5 5 16 11 27 Siswindyani KTSP
6 Kelas 6 6 17 15 32 Haryanto KTSP
54
8. Pembiasaan
1. Upacara Bendera Setiap Hari Senin
Upacara bendera di SD Negeri Anggaswangi dilaksanakan
setiap hari senin dimulai pukul 07.00 – 07.30 WIB dilanjutkan dengan
kegiatan musfakhah (salam-salaman) siswa siswi kelas 1 hingga VI
kepada guru-guru lainnya. Dalam upacara ini siswa ditanamkan sikap
disiplin dan cinta kepada tanah air.
2. Pelaksanaan Pembacaan Asmaul Husna dan Doa Bersama
Setiap hari selasa sampai hari kamis dan hari sabtu di SD Negeri
Anggaswangi sebelum pembelajaran dimulai semua siswa-siswi
berkumpul dan berbaris di depan kelasnya masing-masing, untuk
melakukan baris dan bersalaman kepada wali kelasnya. Kemudian
masuk satu persatu dengan bersalaman kepada wali kelasnya.
Kemudian siswa secara bersama-sama melafalkan asmaul husna
dengan dikoordinasi satu siswa yang membaca menggunakan
microfon di dalam kantor. Kemudian setiap siswa mengikutinya di
dalam masing-masing kelasnya. Setelah membaca asmaul husna,
dilanjutkan dengan membaca doa sebelum belajar secara bersama-
sama.
3. Pelaksanaan Senam Sehat
Setiap hari jum’at, siswa siswi, serta seluruh guru-guru di SD
Negeri Anggaswangi melaksanakan kegiatan senam pagi. Siswa siswi
55
berkumpul di lapangansekolah dan bersiap diri untuk melaksanakan
senam bersama. Senam di mulai pukul 07.00 sampai 07.30 WIB.
9. Ekstra Kulikuler
1. Pramuka
Di SD Negeri Anggaswangi terdapat kegiatan ekstrakurikuler,
yaitu kegiatan pramuka. Kegiatan pramuka untuk siaga dan
penggalang dilakukan setiap hari jum’at pada pukul 13.00 WIB
sampai 15.00 WIB secara bergantian setiap minggunya. Kegiatan ini
dibina oleh Bapak Haryanto S.Pd .
Untuk pramuka Siaga diantaranya adalah belajar tentang
PBB (Pelatihan Baris berbaris) serta tali temali dengan materi ajar
sebagai berikut,
PBB yang diajarkan untuk pramuka siaga antara lain :
a) posisi siap
b) istirahat di tempat
c) jalan di tempat
d) hadap kanan/kiri
e) balik kanan
f) maju jalan
Tali temali yang diajarkan untuk siaga antara lain:
a) Simpul hidup
b) Simpul mati
c) Simpul anyam
56
Untuk kegiatan pramuka penggalang diantaranya adalah
a) PBB
b) Sandi morse
c) Tali temali
d) Mendirikan Tenda
B. Gambaran Umum Perpustakaan SD Negeri Anggaswangi
1. Sejarah Berdiri
Perpustakaan yang berada di SD Negeri Anggaswangi dahulu
menempati di ruang yang paling ujung. Dengan ruangan yang sempit dan
fasilitas seadanya. Buku yang tersediapun juga kurang lengkap. Dengan
pengelolaan yang kurang maksimal.
Sejak tahun 2014 pihak sekolah mendapat bantuan dari
pemerintah untuk membuat gedung perpustakaan. Sejak itulah gedung
perpustakaan berdiri di tempat yang strategis yaitu dekat dengan ruang
kelas. Pengelolaan perpustakaan sekarang sudah berbeda dengan dahulu.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
berubah-ubah sesuai dengan pergantian tahun. Adapun struktur
organisasi yang masih berlaku sebagai berikut :
Pembina Perpustakaan : Mus Dwi Aryanto, S.Pd
Kepala Perpustakaan : Feny Puspita S.Pd
Pengadaan Buku Pustaka : Sri Dwi Astuti S.Pd
57
Pengelolaan Buku Pustaka : Heni Saraswati A.Md, S.Pd
- Inventarisasi : Agustina Himawati A.Md, S.Pd
- Klasifikasi : Moch Ihwani S.Pd
- Katalogisasi : Siswindiyani S.Pd
Penyusun Buku Pustaka : Agustina Himawati A.Md, S.Pd
Referensi : Juwanti Rektionowati A.Ma.Pd, S.Pd
Sirkulasi : Haryanto S.Pd
- Pembantu Layanan : 1.Heni Saraswati A.Md, S.Pd
: 2.Haryanto S.Pd
: 3.Moch Ihwani S.Pd
Membaca : Siswindiyani S.Pd
Pelayanan : 1. Juwanti Rektionowati A.Ma.Pd, S.Pd
: 2. Agustina Himawati A.Md, S.Pd
: 3. Juwanti Rektionowati A.Ma.Pd, S.Pd
3. Koleksi Perpustakaan
Klasifikasi buku perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Klasifikasi Buku Perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
No Muatan/ Isi Buku Devisi Jumlah
1 Karya Umum 000-099 22
2 Ilmu Filsafat 100-199 8
3 Agama 200-299 49
4 Ilmu-ilmu Sosial 300-399 78
58
5 Bahasa 400-499 5
6 Ilmu-ilmu Murni 500-599 201
7 Tekhnologi 600-699 144
8 Kesenian 700-799 65
9 Kesastraan 800-899 102
10 Geografi dan Sejarah 900 136
11 Majalah - 30
4. Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan peminjaman serta penggunaan perpustakaan dijadwalkan
untuk masing-masing kelas. Adapun jadwal pelayanan perpustakaan
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Jadwal Pinjam Buku Perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
No Hari Kelas Petugas Pendamping
1 Senin III Juwanti Rektionowati A.Ma.Pd, S.Pd
2 Selasa IV Sri Dwi Astuti S.Pd
3 Rabu I Heni Saraswati A.Md, S.Pd
4 Kamis V Siswindiyani S.Pd
5 Jum’at II Agustina Himawati A.Md, S.Pd
6 Sabtu VI Haryanto S.Pd
5. Tata Tertib Perpustakaan
Tata tertib yang terdapat di perpustakaan SD Negeri Anggaswangi
sebagai berikut :
59
1. Pengunjung wajib mengisi buku kunjungan
2. Pengunjung wajib berpaikaian rapi, sopan dan mematuhi jam kunjung
3. Pengunjung tidak boleh membuat gaduh ruang perpustakaan
4. Peminjaman hanya diberikan bagi yang mempunyai kartu anggota
perpustakaan
5. Peminjaman buku maksimal hanya dua buku dalam sekali meminjam
6. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda
7. Buku yang rusak selama peminjaman dikenakan denda biaya
penggantian
8. Kartu peminjaman tidak boleh digunakan oleh oran lain
9. Jika kartu hilang, segera laporkan dan minta ganti
10. Perpustakaan buka pada pukul 08.00 sampai dengan 12.00 pada hari
efektif masuk sekolah
11. Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang
perpustakaan
12. Dilarang membawa tas dalam ruangan
13. Dilarang mencoret-coret atau membuat kotor tembok
60
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Pendahuluan
Analisis hubungan antara budaya membaca dan fasilitas
perpustakaan dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Setelah data terkumpul, maka penulis tempuh selanjutnya adalah
menganalisis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari
pokok permasalahan yang dipertanyakan. Secara berturut-turut penulis
menganalisis data yang terkumpul sebagai berikut:
1. Analisis Data tentang Budaya Membaca
Untuk mengetahui data budaya membaca penulis
menggunakan instrumen angket yang terdiri dari lima belas
pernyataan, dari masing-masing pernyataan angket tersedia 4 alternatif
jawaban sebagai berikut:
a. Kriteria jawaban SS (Sangat Sesuai) memiliki nilai 4 dengan
kategori sangat tinggi
b. Kriteria jawaban S (Sesuai) memiliki nilai 3 dengan kategori
tinggi
c. Kriteria jawaban TS (Tidak Sesuai) memiliki nilai 2 dengan
kategori sedang
61
d. Kriteria jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) memiliki nilai 1
dengan kategori rendah
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka,
maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Angket Variabel X1 (Budaya Membaca di Sekolah)
Resp No.Angket
JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 48
2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 51
3 4 3 3 3 4 2 3 4 1 2 1 3 3 2 4 42
4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 40
5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 50
6 3 2 4 2 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 42
7 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 41
8 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 36
9 3 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 49
10 3 4 4 4 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 49
11 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 51
12 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 51
13 2 3 3 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 3 4 40
14 3 2 4 2 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 43
15 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 39
16 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 40
17 3 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 42
18 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 49
19 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 47
20 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 51
21 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 51
22 3 2 4 2 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 42
23 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 39
24 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
25 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37
26 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 47
62
Dalam menentukan intervalnya, peneliti menggunakan rumus: I =
Keterangan:
I = Interval
R = Range atau batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
K = Jumlah kelas
Berdasarkan nilai hasil tentang budaya membaca, nilai tertinggi
adalah 60 dan nilai terendah adalah 15, kemudian memasukkan angka
tersebut dalam rumus, maka dapat dicari interval sebagai berikut:
I =
I = 11,5 (12)
27 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 38
28 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 47
29 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 56
30 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 53
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 40
32 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 30
33 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54
34 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 2 33
35 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 40
36 2 2 4 2 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 39
37 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 2 47
38 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 53
39 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 49
40 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 1 1 42
41 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 44
42 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 41
43 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 43
63
Tabel 4.2
Interval Budaya Membaca
No Nilai Interval Katagori Jumlah siswa (f)
1 15– 27 Rendah 0
2 28– 40 Sedang 14
3 41–53 Tinggi 27
4 54–60 Sangat Tinggi 2
Jumlah 43
Setelah diketahui beberapa banyak siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dicari
persentase masing-masing kategori dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Sampel
Sehingga diketahui sebagai berikut:
a. Persentase budaya membaca interval 15 – 27 adalah:
P =
x 100%
P = 0%
Artinya budaya membaca kategori rendah yaitu 0%
64
b. Persentase budaya membaca interval 28 - 40 adalah:
P =
x 100%
P = 32,6%
Artinya persentase budaya membaca kategori sedang yaitu
32,6%
c. Persentase budaya membaca interval 41 - 53 adalah:
P =
x 100%
P = 62,8%
Artinya persentase budaya membaca kategori tinggi yaitu
62,8%
d. Persentase budaya membaca interval 54 - 60 adalah:
P =
x 100%
P = 4,6%
Artinya persentase budaya membaca kategori sangat tinggi
yaitu 4,6%. Untuk lebih jelas, peneliti menguraikan ke dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi tentang budaya membaca di
sekolah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Budaya Membaca
No Tingkatan Variabel X1 Interval Frekuensi Prosentase
1 Rendah 15–27 0 0%
2 Sedang 28–40 14 32,6%
65
3 Tinggi 41–52 27 62,8%
4 Sangat Tinggi 54–60 2 4,6%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan pada umumnya dalam kondisi tinggi. Terbukti 4,6%
dari 43 siswa yaitu 2 sisiwa dalam kondisi sangat tinggi, 62,8%
dari 43 siswa yaitu 27 siswa dalam kondisi tinggi, kemudian 32,6
% dari 43 siswa yaitu 14siswa dalam kondisi sedang, dan 0% atau
bisa dikatakan tidak ada siswa yang budaya membacanya rendah.
2. Analisis Data tentang Fasilitas Perpustakaan
Untuk mengetahui data fasilitas perpustakaan penulis
menggunakan instrumen angket yang terdiri dari dua puluh
pernyataan, dari masing-masing pernyataan angket tersedia 4 alternatif
jawaban sebagai berikut:
a. Kriteria jawaban SS (Sangat Sesuai) memiliki nilai 4 dengan
kategori sangat tinggi
b. Kriteria jawaban S (Sesuai) memiliki nilai 3 dengan kategori
tinggi
c. Kriteria jawaban TS (Tidak Sesuai) memiliki nilai 2 dengan
kategori sedang
66
d. Kriteria jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) memiliki nilai 1
dengan kategori rendah
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka,
maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Angket Variabel X2 ( Fasilitas Perpustakaan)
Re
sp No.Angket
Jmlh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 2 70
2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 70
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 61
4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 66
5 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 67
6 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 58
7 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 58
8 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 53
9 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 53
10 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 53
11 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 52
12 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 53
13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 74
14 2 2 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 2 1 3 1 3 3 1 51
15 3 1 3 4 3 4 4 3 3 4 1 4 2 3 4 1 4 1 4 1 57
16 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 52
17 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 52
18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 73
19 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 68
20 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 70
21 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 70
22 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 68
23 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 56
24 2 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 4 59
25 2 4 3 1 4 3 2 1 3 4 2 1 4 3 2 4 3 1 4 2 53
26 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 70
27 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 4 64
28 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 2 3 57
67
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 77
30 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 63
31 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
32 3 3 4 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 54
33 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 4 1 4 4 2 59
34 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 1 1 4 1 2 3 4 51
35 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 1 2 2 4 2 3 4 4 63
36 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 1 57
37 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 70
38 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 66
39 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 4 65
40 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 1 1 4 4 4 4 1 64
41 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 63
42 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 68
43 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 59
Dalam menentukan intervalnya, peneliti menggunakan rumus: I =
Keterangan:
I = Interval
R = Range atau batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
K = Jumlah kelas
Berdasarkan nilai hasil tentang fasilitas perpustakaan, nilai tertinggi
adalah 80 dan nilai terendah adalah 20, kemudian memasukkan angka
tersebut dalam rumus, maka dapat dicari interval sebagai berikut:
I =
I = 15
68
Tabel 4.5
Interval Fasilitas Perpustakaan
No NilaiInterval Katagori Jumlah siswa (f)
1 20– 35 Rendah 0
2 36–51 Sedang 2
3 52–67 Tinggi 29
4 68–80 Sangat Tinggi 12
Jumlah 43
Setelah diketahui beberapa banyak siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dicari
persentase masing-masing kategori dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Sampel
Sehingga diketahui sebagai berikut:
a. Persentase fasilitas perpustakaan interval 20 – 35 adalah:
P =
x 100%
P = 0%
69
Artinya fasilitas perpustakaan kategori rendah yaitu 0%
b. Persentase fasilitas perpustakaan interval 36 – 51 adalah:
P =
x 100%
P = 4,7%
Artinya persentase fasilitas perpustakaan kategori sedang yaitu
4,7%
c. Persentase fasilitas perpustakaan interval 52 - 67 adalah:
P =
x 100%
P = 67,4%
Artinya persentase fasilitas perpustakaan kategori tinggi yaitu
67,4%
d. Persentase fasilitas perpustakaan interval 68 - 80 adalah:
P =
x 100%
P = 27,9%
Artinya persentase fasilitas perpustakaan kategori sangat tinggi
yaitu 27,9%. Untuk lebih jelas, peneliti menguraikan ke dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi tentang fasilitas perpustakaan
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Fasilitas Perpustakaan
No Tingkatan Variabel X1 Interval Frekuensi Prosentase
1 Rendah 20 – 35 0 0%
70
2 Sedang 36 – 51 2 4,7%
3 Tinggi 52 – 67 29 67,4%
4 Sangat Tinggi 68 – 80 12 27,9%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan pada umumnya dalam kondisi tinggi.
Terbukti 27,9% dari 43 siswa yaitu 12 sisiwa dalam kondisi sangat
tinggi, 67,4% dari 43 siswa yaitu 29 siswa dalam kondisi tinggi,
kemudian 4,7 % dari 43 siswa yaitu 2 siswa dalam kondisi sedang,
dan 0% atau bisa dikatakan bahwa tidak ada kelengkapan fasilitas
perpustakaan yang tergolong sangat rendah.
3. Analisis Data tentang Minat Baca Siswa
Untuk mengetahui data minat baca siswa penulis
menggunakan instrumen angket yang terdiri dari dua puluh
pernyataan, dari masing-masing pernyataan angket tersedia 4 alternatif
jawaban sebagai berikut:
a. Kriteria jawaban SS (Sangat Sesuai) memiliki nilai 4 dengan
kategori sangat tinggi
b. Kriteria jawaban S (Sesuai) memiliki nilai 3 dengan kategori
tinggi
71
c. Kriteria jawaban TS (Tidak Sesuai) memiliki nilai 2 dengan
kategori sedang
d. Kriteria jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) memiliki nilai 1
dengan kategori rendah
Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka,
maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Angket Variabel Y (Minat Baca Siswa)
Resp
No.Angket Jmlh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 64
2 3 4 2 3 1 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 62
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 2 3 61
5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 67
6 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 63
7 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 4 2 2 55
8 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 53
9 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 56
10 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 55
11 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 4 55
12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 56
13 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 62
14 3 2 3 1 3 3 1 4 2 2 2 4 3 3 2 4 3 1 2 3 51
15 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 57
16 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 4 2 54
17 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 54
18 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 68
19 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 65
20 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 68
21 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 69
22 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 56
23 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 59
24 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 56
72
25 3 3 3 2 3 1 4 3 3 4 3 4 1 3 2 4 3 3 4 4 60
26 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 62
27 2 2 2 3 1 3 2 3 3 4 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 52
28 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 2 57
29 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 66
30 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 2 65
31 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 64
32 2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 54
33 3 3 3 3 1 2 4 1 3 2 2 3 4 1 2 4 3 3 2 3 52
34 2 2 3 2 3 3 1 1 3 1 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 56
35 1 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 59
36 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 53
37 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 60
38 4 4 4 2 1 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 1 2 62
39 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 61
40 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 57
41 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 55
42 2 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 57
43 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 55
Dalam menentukan intervalnya, peneliti menggunakan rumus: I =
Keterangan:
I = Interval
R = Range atau batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
K = Jumlah kelas
Berdasarkan nilai hasil tentang minat baca siswa, nilai tertinggi
adalah 80 dan nilai terendah adalah 20, kemudian memasukkan angka
tersebut dalam rumus, maka dapat dicari interval sebagai berikut:
I =
I = 15
73
Tabel 4.8
Interval Minat Baca Siswa
No NilaiInterval Katagori Jumlah siswa (f)
1 20– 35 Rendah 0
2 36–51 Sedang 1
3 52–67 Tinggi 39
4 68–80 Sangat Tinggi 3
Jumlah 43
Setelah diketahui beberapa banyak siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dicari
persentase masing-masing kategori dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Sampel
Sehingga diketahui sebagai berikut:
a. Persentase minat baca siswa interval 20 – 35 adalah:
P =
x 100%
P = 0%
74
Artinya minat baca siswa kategori rendah yaitu 0%
b. Persentase minat baca siswa interval 36 – 51 adalah:
P =
x 100%
P = 2,3%
Artinya persentase minat baca siswa kategori sedang yaitu
2,3%
c. Persentase minat baca siswa interval 52 - 67 adalah:
P =
x 100%
P = 90,7%
Artinya persentase minat baca siswa kategori tinggi yaitu
90,7%
d. Persentase minat baca siswa interval 68 - 80 adalah:
P =
x 100%
P = 7%
Artinya persentase minat baca siswa kategori sangat tinggi
yaitu 7%. Untuk lebih jelas, peneliti menguraikan ke dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi tentang minat baca siswa
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Minat Baca Siswa
No Tingkatan Variabel X1 Interval Frekuensi Prosentase
1 Rendah 20 – 35 0 0%
75
2 Sedang 36 – 51 1 2,3%
3 Tinggi 52 – 67 39 90,7%
4 Sangat Tinggi 68 – 80 3 7%
Jumlah 43 100%
Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dijelaskan
bahwa minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan pada umumnya dalam kondisi tinggi. Terbukti 7%
dari 43 siswa yaitu 3 siswa dalam kondisi sangat tinggi, 90,7% dari
43 siswa yaitu 39 siswa dalam kondisi tinggi, kemudian 2,3 % dari
43 siswa yaitu 1 siswa dalam kondisi sedang, dan 0% atau bisa
dikatakan bahwa tidak adasiswa yang tidak mempunyai minat
baca.
4. Analisis Hubungan Antara Budaya Membaca dengan Minat Baca
Siswa
Tabel kerja untuk mencamtumkan koefisien antara variabel
X1 (budaya membaca) dan variabel Y (minat baca siswa), sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Tabel Kerja Koefisisen Variabel X1 dan Variabel Y
No X1 Y XY X2 Y
2
1 48 64 3072 2304 4096
2 51 62 3162 2601 3844
3 42 60 2520 1764 3600
76
4 40 61 2440 1600 3721
5 50 67 3350 2500 4489
6 42 63 2646 1764 3969
7 41 55 2255 1681 3025
8 36 53 1908 1296 2809
9 49 56 2744 2401 3136
10 49 55 2695 2401 3025
11 51 55 2805 2601 3025
12 51 56 2856 2601 3136
13 40 62 2480 1600 3844
14 43 51 2193 1849 2601
15 39 57 2223 1521 3249
16 40 54 2160 1600 2916
17 42 54 2268 1764 2916
18 49 68 3332 2401 4624
19 47 65 3055 2209 4225
20 51 68 3468 2601 4624
21 51 69 3519 2601 4761
22 42 56 2352 1764 3136
23 39 59 2301 1521 3481
24 35 56 1960 1225 3136
25 37 60 2220 1369 3600
26 47 62 2914 2209 3844
27 38 52 1976 1444 2704
28 47 57 2679 2209 3249
29 56 66 3696 3136 4356
30 53 65 3445 2809 4225
31 40 64 2560 1600 4096
32 30 54 1620 900 2916
33 54 52 2808 2916 2704
34 33 56 1848 1089 3136
35 40 59 2360 1600 3481
36 39 53 2067 1521 2809
37 47 60 2820 2209 3600
38 53 62 3286 2809 3844
39 49 61 2989 2401 3721
40 42 57 2394 1764 3249
41 44 55 2420 1936 3025
42 41 57 2337 1681 3249
77
43 43 55 2365 1849 3025
N ∑X1 ∑Y ∑X1Y ∑X2 ∑Y
2
43 1901 2533 112568 85621 150221
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh distribusi frekuensi koefisien
korelasi variabel X1 (Budaya Membaca) dan variabel Y (Minat Baca Siswa)
sebagai berikut:
N = 43
∑X1 = 1.901
∑Y = 2.533
∑X1Y = 112.568
∑X2 = 85.621
∑Y2 = 150.221
Untuk mengetahui korelasi antara variabel X1 (budaya
membaca) dengan variabel Y (minat baca siswa), maka variabel X
dan variabel Y dimasukkan dalam rumus product moment sebagai
berikut:
Rx1y =
√ –
Keterangan :
rx1y = Koefisien korelasi antara x1 dan y
x1 = Variabel 1
y = Variabel 3
N = Jumlah sampel
78
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 (budaya
membaca di sekolah) dengan variabel Y (minat baca siswa), nilai-
nilai yang telah diperoleh pada analisa pendahuluan dimasukkan ke
dalam rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:
rx1y =
√
rx1y =
√( – ) –
rx1y =
√( – ) –
rx1y =
√
rx1y =
√
rx1y =
rx1y= 0,463
5. Analisis Hubungan Antara Fasilitas Perpustakaan dengan
Minat Baca Siswa
Tabel kerja untuk mencamtumkan koefisien antara variabel
X2 (fasilitas perpustakaan) dan variabel Y (minat baca siswa),
sebagai berikut:
79
Tabel 4.11
Tabel Kerja Koefisisen Variabel X2 dan Variabel Y
No X2 Y X2Y X2 Y
2
1 70 64 4480 4900 4096
2 70 62 4340 4900 3844
3 61 60 3660 3721 3600
4 66 61 4026 4356 3721
5 67 67 4489 4489 4489
6 58 63 3654 3364 3969
7 58 55 3190 3364 3025
8 53 53 2809 2809 2809
9 53 56 2968 2809 3136
10 53 55 2915 2809 3025
11 52 55 2860 2704 3025
12 53 56 2968 2809 3136
13 74 62 4588 5476 3844
14 51 51 2601 2601 2601
15 57 57 3249 3249 3249
16 52 54 2808 2704 2916
17 52 54 2808 2704 2916
18 73 68 4964 5329 4624
19 68 65 4420 4624 4225
20 70 68 4760 4900 4624
21 70 69 4830 4900 4761
22 68 56 3808 4624 3136
23 56 59 3304 3136 3481
24 59 56 3304 3481 3136
25 53 60 3180 2809 3600
26 70 62 4340 4900 3844
27 64 52 3328 4096 2704
28 57 57 3249 3249 3249
29 77 66 5082 5929 4356
30 63 65 4095 3969 4225
31 62 64 3968 3844 4096
32 54 54 2916 2916 2916
33 59 52 3068 3481 2704
34 51 56 2856 2601 3136
80
35 63 59 3717 3969 3481
36 57 53 3021 3249 2809
37 70 60 4200 4900 3600
38 66 62 4092 4356 3844
39 65 61 3965 4225 3721
40 64 57 3648 4096 3249
41 63 55 3465 3969 3025
42 68 57 3876 4624 3249
43 59 55 3245 3481 3025
N ∑X2 ∑Y ∑X2Y ∑X2 ∑Y
2
43 2649 2533 157114 165425 150221
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh distribusi frekuensi koefisien
korelasi variabel X2 (Fasilitas Perpustakaan) dan variabel Y (Minat Baca
Siswa) sebagai berikut:
N = 43
∑X2 = 2.649
∑Y = 2.533
∑X2Y = 157.114
∑X22 = 165.425
∑Y2 = 150.221
Untuk mengetahui korelasi antara variabel X2 (fasilitas
perpustakaan) terhadap variabel Y (minat baca siswa), maka
variabel X dan variabel Y dimasukkan dalam rumus product
moment sebagai berikut:
Rx2y =
√ –
81
Keterangan :
rx2y = Koefisien korelasi antara x1 dan y
x2 = Variabel 2
y = Variabel 3
N = Jumlah sampel
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X2 (fasilitas
perpustakaan) dengan variabel Y (minat baca siswa), nilai-nilai
yang telah diperoleh pada analisa pendahuluan dimasukkan ke
dalam rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:
rx2y =
√
rx2y =
√( – ) –
rx2y =
√( – ) –
rx2y =
√
rx2y =
√
rx2y =
rx2y= 0.712
82
6. Analisis Hubungan Antara Budaya Membaca dan Fasilitas
Perpustakaan dengan Minat Baca Siswa
Untuk mencari kolerasi antara variabel X1 (budaya membaca
siswa) dan variabel X2 (fasilitas perpustakaan) dengan variabel Y
(minat baca siswa), maka menggunakan rumus kolerasi product
moment ganda sebagai berikut:
1 2 1 2 1 2
1 2
1 2
2 2
2
2
1
yx yx yx yx x x
y x x
x x
r r r r rR
r
Keterangan :
1 2y x xR : kolerasi ganda antara variabel x1 x2 terhadap y
1yxr : kolerasi product moment antar x1 dengan y
2yxr : Kolerasi product moment antar x2 dengan y
1 2x xr : Kolerasi product moment antara x1 dengan x2
1 2 1 2 1 2
1 2
1 2
2 2
2
2
1
yx yx yx yx x x
y x x
x x
r r r r rR
r
1 2
2 2
2
( ,463) (0,712) 2(0,463)(0,712)(0,417)
1 (0,417)y x x
oR
1 2
0,214369 0,506944 0,274933104
1 0,173889y x xR
83
1 2
0,721313 0,274933104
0,826111y x xR
1 2
0,446379896
0,826111y x xR
1 20,540338842y x xR
1 20,7350774395y x xR
1 20,735y x xR
7. Uji Hipotesis
Setelah diperoleh nilai rx1y, untuk dapat menginterpretasikan
hubungan antar variabel, digunakan pedoman untuk memberikan
interpretasi terhadap korelasional yang diperoleh pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval
koefisien “r”
Tingkat Hubungan (Interpretasi)
0,00 – 0,200 Korelasi antara variable X dengan Y
sangat lemah/rendah, sehingga dianggap
tidak ada korelasi
0,200 – 0,400 Korelasi lemah atau rendah
0,400 – 0,700 Korelasi sedang atau cukup
84
0,70 – 0,900 Korelasi kuat atau tinggi
0,900 – 1,000 Korelasi sangat kuat atau sangat tinggi
Berdasarkan tabel koefisien korelasi tersebut (Arikunto
2014:319), dengan nilai rx1y sebesar 0,463 yang mana nilai r terletak
terletak pada peringkat antara 0,400 –0,700 yang berarti korelasi
sedang atau cukup. Maka hipotesis penelitian ini yang menyebutkan
bahwa budaya membaca berhubungan dengan minat baca siswa di SD
Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan diterima.
Dengan demikian, nilai korelasional 0,463 bernilai positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi budaya membaca maka semakin
tinggi pula minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan.
Nilai rx2y sebesar 0,712 yang mana nilai r terletak pada peringkat
antara 0,70 – 0,900 yang berarti korelasi kuat atau tinggi. Maka
hipotesis penelitian ini yang menyebutkan bahwa fasilitas
perpustakaan berhubungan dengan minat baca siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan diterima.
Dengan demikian, nilai korelasional 0,712 bernilai positif
menunjukan bahwa semakin tinggi fasilitas perpustakaan maka
semakin tinggi pula minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan .
85
Nilai 1 2y x xR sebesar 0,735 yang mana nilai r terletak pada
peringkat antara 0,70 – 0,900 yang berarti kolerasi kuat atau tinggi.
Maka hipotesis penelitian ini yang menyebutkan bahwa budaya
membaca dan fasilitas perpustakaan berhubungan dengan minat baca
siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
diterima.
Dengan demikian nilai korelasional 0,735 bernilai positif
menunjukan bahwa semakin tinggi budaya membaca siswa di sekolah
dan semakin tinggi fasilitas perpustakaan maka akan semakin tinggi
pula minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan.
B. Pembahasan
1. Budaya Membaca Siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Gobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang terus-menurus
dilakukan oleh sekelompok manusia dan dipercayai sebagai hal yang
harus dilakukan hingga mengakar kepada masyarakat keturunannya.
Sedangkan membaca merupakan suatu kegiatan secara sadar berupa
proses berfikir yang timbul dari dorongan diri sendiri untuk mengetahui
sesuatu dengan tujuan memahami makna paparan tertulis secara
keseluruhan (Tarigan, 1990:47).
Dengan kata laian kebiasaan membaca ini memberikan banyak
sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh orang yang melakukanya baik
86
secara langsung maupun tidak langsung. Diantaranya dapat menambah
wawasan serta pengetahuan diri. Budaya membaca sudah seharusnya
diterapkan pada seseorang sejak dini, supaya mereka terbiasa dengan
membaca buku dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa
budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam
kondisi tinggi. Terbukti 4,6% dari 43 siswa yaitu 2 sisiwa dalam
kondisi sangat tinggi, 62,8% dari 43 siswa yaitu 27 siswa dalam kondisi
tinggi, kemudian 32,6 % dari43 siswa yaitu 14 siswa dalam kondisi
sedang, dan 0% atau bisa dikatakan tidak ada siswa yang budaya
membaca di sekolahnya rendah.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni
sebanyak 27 responden (62,8%) terletak pada interval 41 – 53. Dengan
demikian budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam katagori
tinggi.
2. Fasilitas Perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Gobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
Fasilitas merupakan prasarana perpustakaan dan fasilitas
penunjang utama bagi terselenggaranya kegiatan pelayanan
perpustakaan (Prastowo,2012:297). Sarana dan prasarana perpustakaan
87
itu kecenderunganya disebutkan secara lebih terperinci dengan istilah-
istilah seperti ruang perpustakaan, sarana perpustakaan, perabot
perpustakaan, perlengkapan perpustakaan, dan peralatan perpustakaan.
Perpustakaan merupakan wadah yang tepat sebagai tempat
berkumpulnya masyarakat dalam upayanya memenuhi kebutuhan bahan
bacaan mereka, sehingga perpustakaan merupakan tempat strategis
yang menyediakan bahan pustaka yang digunakan sebagai sarana
belajar secara mandiri (Supriyanto, 2006:143).
Berdasarkan analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa fasilitas
perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi tinggi.
Terbukti 27,9% dari 43 siswa yaitu 12 sisiwa dalam kondisi sangat
tinggi, 67,4% dari 43 siswa yaitu 29 siswa dalam kondisi tinggi,
kemudian 4,7 % dari 43 siswa yaitu 2 siswa dalam kondisi sedang, dan
0% atau bisa dikatakan bahwa tidak ada kelengkapan fasilitas
perpustakaan yang tergolong sangat rendah.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori sangat tinggi
yakni sebanyak 29 responden (67,4%) terletak pada interval 52 – 67.
Dengan demikian fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam
katagori tinggi.
88
3. Minat Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Gobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
Minat baca merupakan kecenderungan atau keinginan yang
besar terhadap membaca.Minat timbul tidak secara spontan, melainkan
timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan, pada waktu
belajar atau bekerja (Sardiman,2014:76). Minat baca merupakan suatu
ketertarikan pada kegiatan penafsiran yang bermakna terhadap bahasa
tulis (bacaan) yang ditunjukan dengan keinginan, tanpa ada yang
menyuruh atau dilakukan dengan kesadaranya, diikuti dengan rasa
senang serta adanya usaha-usaha seseorang untuk membaca tersebut
dilakukan karena adanya motivasi dari dalam diri.
Berdasarkan analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa minat
baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi tinggi.
Terbukti 7% dari 43 siswa yaitu 3 siswa dalam kondisi sangat tinggi,
90,7% dari 43 siswa yaitu 39 siswa dalam kondisi tinggi, kemudian 2,3
% dari 43 siswa yaitu 1 siswa dalam kondisi sedang, dan 0% atau bisa
dikatakan bahwa tidak adasiswa yang tidak mempunyai minat baca.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni
sebanyak 39 responden (90,7%) terletak pada interval 52 – 67. Dengan
demikian minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
89
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam katagori
tinggi.
4. Hubungan Antara Budaya Membaca Dengan Minat Baca Siswa di
SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Gobogan Tahun
Pelajaran 2017/2018
Budaya membaca merupakan suatu kegiatan secara sadar berupa
proses berfikir yang timbul dari dorongan diri sendiri untuk mengetahui
sesuatu dengan tujuan memahami makna paparan tertulis secara
keseluruhan. Yang dilakukan secara terus-menerus yang akan menjadi
suatu kebiasaan.
Budaya membaca inilah yang akan mempengaruhi seseorang
untuk tertarik atau berminat dalam membaca. Berawal dari kebiasaan
yang diturunkan dari seseorang akan mengakar dan menjadi
kesenangan. Atau secara singkat bermula dari budaya akan menjadikan
minat.
Berdasarkan uraian koefisien korelasi, dengan nilai rx1y sebesar
0,463 yang mana nilai r terletak terletak pada peringkat antara 0,400 –
0,700 yang berarti korelasi sedang atau cukup. Maka hipotesis
penelitian ini yang menyebutkan bahwa budaya membaca
berhubungan dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.GroboganTahun Pelajaran 2017/2018 diterima.
Dengan demikian, nilai korelasional 0,463 bernilai positif
menunjukkan bahwa semakin tinggi budaya membaca di sekolah
90
maka semakin tinggi pula minat baca siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec.Godong Kab,Grobogan Tahun Pelajaran
2017/2018.
5. Hubungan Antara Fasilitas Perpustakaan Dengan Minat Baca
Siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Gobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kegiatan membaca, selain bermula dari suatu kebiasaan juga
harus didukung dengan adanya perpustakaan. Karena perpustakaan
sekolah merupakan tempat di mana para peserta didik dapat
mengeksplore (mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas)
terhadap berbagai subyek secara mandiri dan demokratis terhadap apa
yang dikaji agar memperoleh pengetahuan lebih dalam dari sekedar apa
yang diperoleh pada ruang kelas (Purnomo, 2006:123)
Untuk itu, perlu diperhatikan kegunaan perpustakaan sekolah
serta dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat mempermudah siswa
dalam menggali ilmu. Kegiatan membaca tidak dapat lepas dari
keberadaan dan ketersediaanya bahan bacaan yang memadai baik dalam
segi jumlah maupun dalam kualitas bacaanya. Perpustakaan
mempunyai peranan yang sangat sentral dalam meningkatkan minat
baca.
Berdasarkan uraian data korelasi diatas, nilai rx2ysebesar 0,712
yang mana nilai r terletak pada peringkat antara 0,70 – 0,900 yang
berarti korelasi kuat atau tinggi. Maka hipotesis penelitian ini yang
91
menyebutkan bahwa fasilitas perpustakaan berhubungan dengan minat
baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018 diterima.
Dengan demikian, nilai korelasional 0,712 bernilai positif
menunjukan bahwa semakin tinggi kelengkapan fasilitas perpustakaan
maka semakin tinggi pula minat baca siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran
2017/2018.
6. Hubungan Antara Budaya Membaca dan Fasilitas Perpustakaan
Dengan Minat Baca Siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Gobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
Kegiatan membaca tidak dapat lepas dari penyediaan buku serta
fasilitas lain yang dapat mendukungnya. Membaca merupakan suatu
hal komplek yang melibatkan seluruh indra demi memahami sebuah
makna. Kegiatan membaca yang sering dilakukan secara terus
menerus akan menciptakan budaya baru yang sangat bermanfaat.
Berdasarkan penghitungan data kolerasi ganda, nilai 1 2y x xR
sebesar 0,735 yang mana nilai r terletak pada peringkat antara 0,70 –
0,900 yang berarti kolerasi kuat atau tinggi. Maka hipotesis penelitian
ini yang menyebutkan bahwa budaya membaca dan fasilitas
perpustakaan berhubungan dengan minat baca siswa di SD Negeri
Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018
diterima.
92
Dengan demikian nilai korelasional 0,735 bernilai positif
menunjukan bahwa semakin tinggi budaya membaca dan semakin
tinggi fasilitas perpustakaan maka akan semakin tinggi pula minat
baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan
Tahun Pelajaran 2017/2018.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa hasil penelitian menggunakan angket serta rumusan
masalah penelitian ini maka diambil kesimpulan bahwa:
1. Budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi
tinggi. Terbukti 4,6% dari 43 siswa yaitu 2 sisiwa dalam kondisi sangat
tinggi, 62,8% dari 43 siswa yaitu 27 siswa dalam kondisi tinggi,
kemudian 32,6 % dari43 siswa yaitu 14siswa dalam kondisi sedang, dan
0% atau bisa dikatakan tidak ada siswa yang budaya membaca di
sekolahnya rendah.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni sebanyak
27 responden (62,8%) terletak pada interval 41 – 53. Dengan demikian
budaya membaca di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam katagori tinggi.
2. Fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi
tinggi. Terbukti 27,9% dari 43 siswa yaitu 12 sisiwa dalam kondisi
sangat tinggi, 67,4% dari 43 siswa yaitu 29 siswa dalam kondisi tinggi,
kemudian 4,7 % dari 43 siswa yaitu 2 siswa dalam kondisi sedang, dan
94
0% atau bisa dikatakan bahwa tidak ada kelengkapan fasilitas
perpustakaan yang tergolong sangat rendah.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori sangat tinggi yakni
sebanyak 29 responden (67,4%) terletak pada interval 52 – 67. Dengan
demikian kelengkapan fasilitas perpustakaan di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam
katagori tinggi.
3. Minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 pada umumnya dalam kondisi
tinggi. Terbukti 7% dari 43 siswa yaitu 3 siswa dalam kondisi sangat
tinggi, 90,7% dari 43 siswa yaitu 39 siswa dalam kondisi tinggi,
kemudian 2,3 % dari 43 siswa yaitu 1 siswa dalam kondisi sedang, dan
0% atau bisa dikatakan bahwa tidak adasiswa yang tidak mempunyai
minat baca.
Dari uraian diatas tentang persentase masing-masing kategori, terlihat
bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni sebanyak
39 responden (90,7%) terletak pada interval 52 – 67. Dengan demikian
minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 berada dalam katagori tinggi.
4. Ada hubungan antar budaya membaca dengan fasilitas perpustakaan
dengan minat baca siswa dengan nilai 1 2y x xR
sebesar 0,735. Yang
mana nilai r terletak pada peringkat antara 0,70 – 0,900 yang berarti
95
kolerasi kuat atau tinggi. Maka hipotesis penelitian ini yang
menyebutkan bahwa budaya membaca dan fasilitas perpustakaan
berhubungan dengan minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi
Kec.Godong Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 diterima.
Dengan demikian nilai korelasional 0,735 bernilai positif menunjukan
bahwa semakin tinggi budaya membaca siswa di sekolah dan semakin
tinggi kelengkapan fasilitas perpustakaan maka akan semakin tinggi pula
minat baca siswa di SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong
Kab.Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Saran
1. Untuk SD Negeri Anggaswangi
a. Kebersihan merupakan nilai tinggi yang harus diterapkan oleh pihak
sekolah untuk peserta didiknya. Kebersihan juga merupakan sebagian
dari iman. Untuk itu, alangkah baiknya jika sekolah mengajarkan serta
membiasakan hidup bersih kepada peserta didik agar terbiasa hidup
bersih teratur serta sehat.
b. Untuk meningkatkan setiap prestasi maupun hasil belajar peserta
didik, harus diimbangkan dengan pemenuhan fasilitas yang memadai
serta mengikuti arus globalisasi. Pemenuhan setiap fasilitas belajar
akan berpengaruh baik untuk hasil yang dapat dicapai oleh peserta
didik.
96
c. Untuk meningkatkan minat baca siswa, pihak sekolah juga harus
mencipkan budaya membaca yang baik serta meberikan contoh untuk
para peserta didiknya.
2. Untuk peserta didik
a. Disiplin waktu merupakan pelajaran berharga yang senantiasa harus
diterapkan sejak dini, supaya menjadi pribadi yang bertanggung
jawab.
b. Membiasakan diri untuk membaca serta memanfaatkan fasilitas yang
telah disediakan oleh sekolah tidak akan merugikan diri sendiri, justru
akan sebaliknya. Membiasakn diri membaca akan memberikan
banyak manfaat untuk diri sendiri.
c. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan akan ada tindak lanjut baik
bagi SD Negeri Anggaswangi Kec.Godong Kab.Grobogan, maupun
bagi peneliti-peneliti lain untuk lebih mengembangkan penelitian
sejenis demi membangun generasi muda yang cerdas dalam bidang
ilmu pengetahuan, maupun spiritual yang kelak menjadi tonggak
utama pembangunan bangsa dan Negara Indonesia untuk siap
bersaing serta siap menghadapi tantangan global.
DAFTAR PUSTAKA
Apandi, Idris. 2016. Indonesia Darurat Literasi. https://www.kompasiana.com .
diakese pada hari sabtu 24 maret 2018 (11.27 WIB)
Arikunto, Suharsimi. 2005a. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantiatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Darmono. 2004. Menejemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta :
Grasindo.
Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta : Raja
Publishing
Departemen Agama Islam. 2003. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
Pondok Pesantren. Jakarta : Departemen Agama Islam.
Hidayat, Dani. 2009. Terjemah TAFSIR JALALAIN(Jalaluddin Asy-Syuyuthi &
Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy) Tasikmalaya : Pustaka
Al-Hidayah
Kurniwati, Diah. 2015. Pengaruh kelengkapan fasilitas perpustakaan terhadap
minat baca siswa kelas V SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Magdalena. 2010. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Minat dan
Kebiasaan Membaca Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
70 Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Mudjito. 2001. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka
Naim, Ngainun. 2013. The Power of Reading (Menggali Kekuatan Membaca
untuk Melejitkan Potensi Diri). Yogyakarta : Aura Pustaka
Prastowo, Andi (Ed). 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional.
Yogyakarta: DIVA Press
Purnomo, Pungki. 2006. “Pembekalan Live Long Learning di Madrasah
Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan” Dalam Buku
Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagagsan Untuk
Pengembangan Perpustakaan Madrasah : Jakarta. Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Purwaningsih, Dewi. 2015. Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Pelayanan
Perpustakaan terhadap Minat Membaca Siswa Kelas XI di Perpustakaan
SMK N 1 Kendal. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sinaga, Dian. 1998. Remaja dan Minat Baca. Jakarta : Kompas, 17 Oktober,
hal.5.
Soekarman. 2002. “Peran Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca
Masyarakat” dalam Buku Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuanitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta
Supriyanto (Ed). 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta:
Ikatan Pustakawan Indonesia
Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Sagung Seto
---------. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta: Sagung
Seto Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta :
PT Gramedia.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nailil Fadhilatur Rohmaniah
Tempat/Tanggal lahir : Grobogan / 28 April 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : RT/RW: 02/01, Desa Anggaswangi, Kec. Godong
Kab. Grobogan
No. Hp : 085725796118
Riwayat Pendidikan :
1. SD N Anggaswangi , lulus tahun 2008
2. MTs Yatpi Godong, lulus tahun 2011
3. MA Yafalah Gubug, lulus tahun 2014
Riwayat Organisasi:
1. IMADISA
2. Elzufla
3. Poskestren PPTI Al-Falah
4. Pengurus Masa Bakti 2017/2019 PPTI Al-Falah
Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nailil Fadhilatur Rohmaniah
NIM : 115-14-112
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Progdi : PGMI
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
KETERANGAN NILAI
1. Sertifikat “OPAK
STAIN Salatiga 2014”
19/08/ 2014
Peserta 3
2. Sertifikat “OPAK
TARBIYAH 2014”
21/08/2014
Peserta 3
3. Sertifikat “Orientasi
Dasar Keislaman”
21/08/2014
Peserta 2
4. Sertifikat
“Achievement
Motivation Training”
(CEC JQH)
23/08/2014 Peserta 2
5. Sertifikat “Pengakraban
Mahasiswa Baru PGMI
STAIN Salatiga”
27/08/2014
Peserta 2
6. Sertifikat “UPT
Perpustakaan” STAIN
28/08/2014 Peserta 2
Salatiga
7. Piagam Penghargaan
”Seminar Pendidikan”
(HMI)
19/11/2014 Peserta 2
8. Sertifikat “
International Seminar
ASEAN Economic
Community 2015;
Prospects and
Challenges for islamic
Higher Education”
28/02/2015 Peserta 8
9. Sertifikat “Seminar
Nasional Pemuda,
Peradaban Islam dan
Kemandirian”
(KARIMA)
02/09/2015 Peserta 8
10 Sertifikat “MAPABA”
(PMII)
20/09/2015 Peserta 2
11. SURAT KEPUTUSAN
“Pengesahan Pengurus
Pos Kesehatan Pondok
Pesantren (
POSKESTREN) Al
Falah Salatiga
17/02/2016 Pengurus 4
12. Sertifikat “The
Exclusive One Day
Workshop Become A
Successful
Enterpreneur”
23/04/2016
Peserta 2
13. Sertifikat “Dialog
Interaktif Peran UU
Sisdiknas dan
Permendikbud dalam
Penerapan Kurikulum
02/05/2016
Peserta 2
2013” (SEMA FTIK)
14. Sertifikat “ Nusantara
Mengaji 300.000
Khataman Al-Qur’an”
(JQH)
08/05/2016 Peserta 2
15. Sertifikat “Pelatihan
Ilmu Falak”
18/06/2016 Peserta 2
16. Sertifikat “Pelatihan
Ilmu Falak”
17/09/2016
Panitia 3
17. Sertifikat “Seminar
Internasional Petani
untuk Negeri”
18/09/2016
Peserta 2
18. Sertifikat “Dialog
Interaktif Peneguhan
Kaum Intelektual
dalam Menolak Pham
Radikalisme dan
Intoleransi” (SEMA
DEMA)
31/10/2016 Peserta 2
19. Sertifikat “Penyuluhan
Kesehatan Remaja”
05/03/2017 Panitia 3
20. Sertifikat “Pelatihan
Posyandu Remaja
Pondok Pesantren”
10/03/2017 Peserta 2
21. Sertifikat “Rapat Tri
Wulan Walisantri PPTI
Al Falah”
01/08/2017 Panitia 3
22. Sertifikat “Penyuluhan
Kesehatan Paru-paru”
01/08/2017
Panitia 3
23. Sertifikat “Seminar
Nasional Pasar Modal
Syariah Menumbuhkan
Semangat Berinventasi
Kaum Santri, Menuju
Kemandirian Ekonomi”
(PPTI Alfalah)
04/09/2017 Peserta 8
24. Sertifikat “Seminar
Nasional Penguatan
Ekonomi Syariah di
Indonesia untuk
Menyongsong Generasi
Milenium” (DEMA
FEBI)
26/10/2017 Peserta 8
25. SURAT KEPUTUSAN
“Pengesahan Pengurus
Pondok Pesantren
Tarbiyatul islam Al
Falah Salatiga Masa
Khidmat 2018 – 2020
04/11/2017 Pengurus 4
26. Sertifikat “Seminar
Nasional Inovasi
Pembelajaran dan
Media Pembelajaran
Matematika Berbasisi
IT” (HMJ Tadris
Matematika)
11/11/2017
Peserta 8
27. Sertifikat “Seminar
Nasional Pengelolaan
Biro Haji dan Umrah,
Bisnis atau Ibadah”
(HMJ Manajemen
Dakwah)
16/11/2017 Peserta
8
28. Setifikat “Seminar
Nasional Reaktualisasi
Cantik Dhohir dan
Batin dalam Kacamata
Islam”(LDK)
18/11/2017 Peserta 8
JUMLAH
108
Dokumentasi
Perpustakaan SD Negeri Anggaswangi
Bagian dalam perpustakaan
Suasana ketika jam kosong
Suasana pembelajaran di dalam kelas
Daftar Nama Responden
No Nama Kelas Alamat
1 Isa Nur Utafian V Kerep
2 Muh Handi Supriyanto IV Anggaswangi
3 Bayu Agusta IV Kerep
4 Alfian Rizky V Grengseng
5 An Hasan VI Anggaswangi
6 Mahzun IV Anggaswangi
7 Ferry Firman Syah V Anggaswangi
8 Ahmad Hasan V Anggaswangi
9 Naifa Tika Irawati V Anggaswangi
10 Raihana Atha Fadhilla V Anggaswangi
11 Rodli Fardiansyah V Anggaswangi
12 Siska Wulandari V Anggaswangi
13 Bela V Anggaswangi
14 Fauzi V Kerep
15 Rehan V Kerep
16 Monika Riza IV Anggaswangi
17 Yielda Yuni VI Kopek
18 Deni IV Grengseng
19 Devi Ana VI Manggihan
20 Erpan VI Grengseng
21 Aziz VI Anggaswangi
22 Mahendra IV Guci
23 Novita Wahyu Sukma IV Grengseng
24 Ardani Syubhan IV Anggaswangi
25 Gilang IV Anggaswangi
26 Kholifatul Isnaini IV Anggaswangi
27 Desti Dita IV Grengseng
28 Kholid IV Anggaswangi
29 Indah V Manggihan
30 Muhammad Fari V Anggaswangi
31 Kholis V Kerep
32 Kholifatul Fatimah V Grengseng
33 Nurul V Kerep
34 Nadiya Ulya Dila IV Grengseng
35 Anastasya Putri Larasati IV Grengseng
36 Agus V Manggihan
37 Zahra IV Manggihan
38 Nuke Dwi Ariyanti IV Anggaswangi
39 Putri Dwi Lestari IV Kerep
40 Nain IV Manggihan
41 Alifah Putri Riyanti VI Kerep
42 Dika VI Anggaswangi
43 David V Kerep
Validitas
Correlations
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 Item_15
Skor_tota
l
item_
1
Pearson
Correlation 1 ,364
* ,251 ,331
* ,063 -,042 ,411
** ,516
** ,165 ,227 ,305
* ,249 ,249 -,016 -,115 ,502
**
Sig. (2-
tailed)
,016 ,105 ,030 ,688 ,789 ,006 ,000 ,290 ,143 ,047 ,108 ,107 ,919 ,464 ,001
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
2
Pearson
Correlation ,364
* 1 ,067 ,634
** -,447
** ,491
** ,326
* ,390
** ,297 ,484
** ,406
** ,287 ,251 ,092 ,350
* ,662
**
Sig. (2-
tailed) ,016 ,668 ,000 ,003 ,001 ,033 ,010 ,053 ,001 ,007 ,062 ,105 ,558 ,022 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
3
Pearson
Correlation ,251 ,067 1 ,222 -,052 -,004 ,089 ,118 ,094 -,026 ,123 ,301
* ,063 ,013 -,047 ,260
Sig. (2-
tailed) ,105 ,668 ,152 ,739 ,982 ,572 ,451 ,549 ,867 ,433 ,050 ,690 ,933 ,767 ,093
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
4
Pearson
Correlation ,331
* ,634
** ,222 1 -,565
** ,493
** ,378
* ,339
* ,288 ,353
* ,379
* ,105 ,151 -,028 ,247 ,578
**
Sig. (2-
tailed) ,030 ,000 ,152 ,000 ,001 ,013 ,026 ,061 ,020 ,012 ,503 ,333 ,860 ,111 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
5
Pearson
Correlation ,063 -,447
** -,052 -,565
** 1 -,294 -,022 ,070 ,033 -,005 -,166 ,086 -,022 ,193 -,182 -,068
Sig. (2-
tailed) ,688 ,003 ,739 ,000 ,055 ,891 ,657 ,835 ,975 ,288 ,585 ,889 ,214 ,244 ,663
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
6
Pearson
Correlation -,042 ,491
** -,004 ,493
** -,294 1 ,304
* ,220 ,340
* ,623
** ,513
** ,185 ,288 ,156 ,358
* ,618
**
Sig. (2-
tailed) ,789 ,001 ,982 ,001 ,055 ,047 ,155 ,026 ,000 ,000 ,235 ,061 ,319 ,019 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
7
Pearson
Correlation ,411
** ,326
* ,089 ,378
* -,022 ,304
* 1 ,393
** ,372
* ,414
** ,200 ,353
* ,422
** ,069 ,053 ,615
**
Sig. (2-
tailed) ,006 ,033 ,572 ,013 ,891 ,047 ,009 ,014 ,006 ,199 ,020 ,005 ,659 ,737 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
8
Pearson
Correlation ,516
** ,390
** ,118 ,339
* ,070 ,220 ,393
** 1 ,391
** ,256 ,185 ,244 ,245 ,174 ,220 ,614
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,010 ,451 ,026 ,657 ,155 ,009 ,010 ,097 ,235 ,114 ,114 ,265 ,157 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
9
Pearson
Correlation ,165 ,297 ,094 ,288 ,033 ,340
* ,372
* ,391
** 1 ,450
** ,352
* ,199 ,124 ,186 ,178 ,573
**
Sig. (2-
tailed) ,290 ,053 ,549 ,061 ,835 ,026 ,014 ,010 ,002 ,020 ,201 ,430 ,232 ,252 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
10
Pearson
Correlation ,227 ,484
** -,026 ,353
* -,005 ,623
** ,414
** ,256 ,450
** 1 ,473
** ,208 ,415
** ,097 ,391
** ,712
**
Sig. (2-
tailed) ,143 ,001 ,867 ,020 ,975 ,000 ,006 ,097 ,002 ,001 ,181 ,006 ,534 ,009 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
11
Pearson
Correlation ,305
* ,406
** ,123 ,379
* -,166 ,513
** ,200 ,185 ,352
* ,473
** 1 ,301
* ,311
* -,006 ,187 ,614
**
Sig. (2-
tailed) ,047 ,007 ,433 ,012 ,288 ,000 ,199 ,235 ,020 ,001 ,049 ,043 ,968 ,229 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
12
Pearson
Correlation ,249 ,287 ,301
* ,105 ,086 ,185 ,353
* ,244 ,199 ,208 ,301
* 1 ,693
** ,185 ,423
** ,620
**
Sig. (2-
tailed) ,108 ,062 ,050 ,503 ,585 ,235 ,020 ,114 ,201 ,181 ,049 ,000 ,236 ,005 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
13
Pearson
Correlation ,249 ,251 ,063 ,151 -,022 ,288 ,422
** ,245 ,124 ,415
** ,311
* ,693
** 1 ,100 ,512
** ,631
**
Sig. (2-
tailed) ,107 ,105 ,690 ,333 ,889 ,061 ,005 ,114 ,430 ,006 ,043 ,000 ,522 ,000 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_
14
Pearson
Correlation -,016 ,092 ,013 -,028 ,193 ,156 ,069 ,174 ,186 ,097 -,006 ,185 ,100 1 ,253 ,239
Sig. (2-
tailed) ,919 ,558 ,933 ,860 ,214 ,319 ,659 ,265 ,232 ,534 ,968 ,236 ,522 ,102 ,122
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Item_
15
Pearson
Correlation -,115 ,350
* -,047 ,247 -,182 ,358
* ,053 ,220 ,178 ,391
** ,187 ,423
** ,512
** ,253 1 ,516
**
Sig. (2-
tailed) ,464 ,022 ,767 ,111 ,244 ,019 ,737 ,157 ,252 ,009 ,229 ,005 ,000 ,102 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Skor_t
otal
Pearson
Correlation ,502
** ,662
** ,260 ,578
** -,068 ,618
** ,615
** ,614
** ,573
** ,712
** ,614
** ,620
** ,631
** ,239 ,516
** 1
Sig. (2-
tailed) ,001 ,000 ,093 ,000 ,663 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,122 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Correlations
item_1
item_2
item_3
item_4
item_5
item_6
item_7
item_8
item_9
item_10
item_11
item_12
item_13
item_14
item_15
item_16
item_17
item_18
item_19
item_20
skor_total
item_1 Pearson Correlati
on 1
,505**
,343*
,401**
,288 ,183 ,406
** ,531
** ,005 ,402** ,274 ,162 ,048 ,157 ,222 ,256 ,265 ,298 ,460** ,190 ,667**
Sig. (2-tailed)
,001 ,024 ,008 ,061 ,241 ,007 ,000 ,973 ,008 ,076 ,300 ,761 ,314 ,152 ,097 ,086 ,052 ,002 ,222 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_2 Pearson Correlati
on
,505*
* 1 ,229 ,166 ,273 ,000 ,096
,302*
,093 ,178 ,540** -,039 ,261 ,258 ,042 ,437** ,156 ,368* ,309* ,301 ,572**
Sig. (2-tailed)
,001 ,140 ,288 ,077 1,00
0 ,540 ,049 ,553 ,255 ,000 ,805 ,091 ,095 ,791 ,003 ,317 ,015 ,044 ,050 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_3 Pearson Correlati
on ,343* ,229 1 ,232 ,002
-,082
,048 ,084 ,165 -,127 ,175 ,302* ,185 ,191 ,077 -,093 ,202 ,303* ,074 ,092 ,323*
Sig. (2-tailed)
,024 ,140 ,134 ,990 ,599 ,758 ,593 ,292 ,416 ,261 ,049 ,236 ,219 ,623 ,555 ,194 ,049 ,638 ,556 ,035
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_4 Pearson Correlati
on
,401*
* ,166 ,232 1
-,061
,330*
,271 ,655
** ,058 ,201 ,229 ,463** -,065 ,285 ,117 -,001 ,117 ,424** ,225 ,138 ,541**
Sig. (2-tailed)
,008 ,288 ,134 ,697 ,031 ,079 ,000 ,714 ,197 ,139 ,002 ,677 ,064 ,454 ,996 ,455 ,005 ,147 ,376 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_5 Pearson Correlati
on ,288 ,273 ,002
-,061
1 ,298 ,098 ,025 ,083 ,388* ,119 -,183 ,053 -,136 -,039 ,143 ,158 ,079 ,473** -,098 ,276
Sig. (2-tailed)
,061 ,077 ,990 ,697 ,052 ,530 ,872 ,598 ,010 ,447 ,239 ,735 ,384 ,805 ,362 ,311 ,616 ,001 ,530 ,073
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_6 Pearson Correlati
on ,183 ,000
-,082
,330*
,298 1 ,350
* ,221 ,168 ,238 ,103 ,101 ,091 ,132 ,114 -,043 ,120 ,143 ,286 -,036 ,374*
Sig. (2-tailed)
,241 1,00
0 ,599 ,031 ,052 ,021 ,154 ,280 ,124 ,513 ,518 ,563 ,398 ,468 ,783 ,442 ,360 ,063 ,818 ,013
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_7 Pearson Correlati
on
,406*
* ,096 ,048 ,271 ,098
,350*
1 ,457
** ,129 ,152 ,008 ,163 -,037 ,164 ,403** ,042 ,145 ,230 ,420** ,367* ,541**
Sig. (2-tailed)
,007 ,540 ,758 ,079 ,530 ,021 ,002 ,411 ,332 ,957 ,295 ,816 ,294 ,007 ,789 ,354 ,138 ,005 ,015 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_8 Pearson Correlati
on
,531*
* ,302
* ,084
,655**
,025 ,221 ,457
** 1
-,069
,229 ,284 ,344* ,004 ,294 ,288 ,201 ,099 ,509** ,344* ,334* ,667**
Sig. (2-tailed)
,000 ,049 ,593 ,000 ,872 ,154 ,002 ,662 ,139 ,065 ,024 ,979 ,055 ,061 ,196 ,528 ,000 ,024 ,029 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_9 Pearson Correlati
on ,005 ,093 ,165 ,058 ,083 ,168 ,129
-,069
1 ,236 ,354* ,275 ,408** ,262 ,113 ,128 ,216 ,215 ,324* -,017 ,410**
Sig. (2-tailed)
,973 ,553 ,292 ,714 ,598 ,280 ,411 ,662 ,127 ,020 ,074 ,007 ,090 ,471 ,413 ,164 ,166 ,034 ,914 ,006
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_10 Pearson Correlati
on
,402*
* ,178
-,127
,201 ,388
* ,238 ,152 ,229 ,236 1 ,050 ,112 ,011 ,179 ,126 ,263 ,395** -,008 ,619** -,149 ,454**
Sig. (2-tailed)
,008 ,255 ,416 ,197 ,010 ,124 ,332 ,139 ,127 ,751 ,473 ,943 ,251 ,419 ,088 ,009 ,958 ,000 ,341 ,002
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_11 Pearson Correlati
on ,274
,540**
,175 ,229 ,119 ,103 ,008 ,284 ,354
* ,050 1 ,054 ,344* ,183 -,049 ,436** -,009 ,614** ,102 ,202 ,514**
Sig. (2-tailed)
,076 ,000 ,261 ,139 ,447 ,513 ,957 ,065 ,020 ,751 ,729 ,024 ,239 ,756 ,003 ,956 ,000 ,514 ,194 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_12 Pearson Correlati
on ,162
-,039
,302*
,463**
-,183
,101 ,163 ,344
* ,275 ,112 ,054 1 ,211 ,165 ,243 ,003 ,098 ,241 ,098 ,048 ,398**
Sig. (2-tailed)
,300 ,805 ,049 ,002 ,239 ,518 ,295 ,024 ,074 ,473 ,729 ,175 ,289 ,116 ,986 ,532 ,120 ,532 ,758 ,008
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_13 Pearson Correlati
on ,048 ,261 ,185
-,065
,053 ,091 -
,037 ,004
,408**
,011 ,344* ,211 1 ,530** ,139 ,185 ,150 ,043 ,046 ,263 ,410**
Sig. (2-tailed)
,761 ,091 ,236 ,677 ,735 ,563 ,816 ,979 ,007 ,943 ,024 ,175 ,000 ,375 ,235 ,336 ,782 ,769 ,089 ,006
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_14 Pearson Correlati
on ,157 ,258 ,191 ,285
-,136
,132 ,164 ,294 ,262 ,179 ,183 ,165 ,530** 1 ,476** -,144 ,445** ,053 ,197 ,362* ,558**
Sig. (2-tailed)
,314 ,095 ,219 ,064 ,384 ,398 ,294 ,055 ,090 ,251 ,239 ,289 ,000 ,001 ,356 ,003 ,737 ,204 ,017 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_15 Pearson Correlati
on ,222 ,042 ,077 ,117
-,039
,114 ,403
** ,288 ,113 ,126 -,049 ,243 ,139 ,476** 1 -,321* ,514** -,112 ,100 ,208 ,426**
Sig. (2-tailed)
,152 ,791 ,623 ,454 ,805 ,468 ,007 ,061 ,471 ,419 ,756 ,116 ,375 ,001 ,036 ,000 ,475 ,522 ,180 ,004
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_16 Pearson Correlati
on ,256
,437**
-,093
-,001
,143 -
,043 ,042 ,201 ,128 ,263 ,436** ,003 ,185 -,144 -,321* 1 -,213 ,403** ,302* ,258 ,338*
Sig. (2-tailed)
,097 ,003 ,555 ,996 ,362 ,783 ,789 ,196 ,413 ,088 ,003 ,986 ,235 ,356 ,036 ,170 ,007 ,049 ,094 ,027
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_17 Pearson Correlati
on ,265 ,156 ,202 ,117 ,158 ,120 ,145 ,099 ,216 ,395** -,009 ,098 ,150 ,445** ,514** -,213 1 -,066 ,287 -,002 ,439**
Sig. (2-tailed)
,086 ,317 ,194 ,455 ,311 ,442 ,354 ,528 ,164 ,009 ,956 ,532 ,336 ,003 ,000 ,170 ,675 ,062 ,988 ,003
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_18 Pearson Correlati
on ,298
,368*
,303*
,424**
,079 ,143 ,230 ,509
** ,215 -,008 ,614** ,241 ,043 ,053 -,112 ,403** -,066 1 ,207 ,236 ,531**
Sig. (2-tailed)
,052 ,015 ,049 ,005 ,616 ,360 ,138 ,000 ,166 ,958 ,000 ,120 ,782 ,737 ,475 ,007 ,675 ,182 ,128 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_19 Pearson Correlati
on
,460*
* ,309
* ,074 ,225
,473**
,286 ,420
** ,344
* ,324
* ,619** ,102 ,098 ,046 ,197 ,100 ,302* ,287 ,207 1 -,033 ,595**
Sig. (2-tailed)
,002 ,044 ,638 ,147 ,001 ,063 ,005 ,024 ,034 ,000 ,514 ,532 ,769 ,204 ,522 ,049 ,062 ,182 ,833 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_20 Pearson Correlati
on ,190 ,301 ,092 ,138
-,098
-,036
,367*
,334*
-,017
-,149 ,202 ,048 ,263 ,362* ,208 ,258 -,002 ,236 -,033 1 ,435**
Sig. (2-tailed)
,222 ,050 ,556 ,376 ,530 ,818 ,015 ,029 ,914 ,341 ,194 ,758 ,089 ,017 ,180 ,094 ,988 ,128 ,833 ,004
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
skor_total
Pearson Correlati
on
,667*
* ,572
** ,323
* ,541
** ,276
,374*
,541**
,667**
,410**
,454** ,514** ,398** ,410** ,558** ,426** ,338* ,439** ,531** ,595** ,435** 1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,035 ,000 ,073 ,013 ,000 ,000 ,006 ,002 ,000 ,008 ,006 ,000 ,004 ,027 ,003 ,000 ,000 ,004
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
item_1
item_
2
item_
3
item_
4
item_
5
item_
6
item_
7
item_
8
item_
9
item
_10
item_
11
item_
12
item_
13
item_
14
item_
15
item_
16
item_
17
item_
18
item_
19
item_
20
skor_t
otal
item_1
Pearson Correlation 1 ,678** ,332* ,003 ,265 ,222 ,103 ,475**
-
,079 ,474** ,385* ,194 ,210 ,101 -,327* ,247 ,003 ,238 -,108 -,111 ,664**
Sig. (2-tailed) ,000 ,030 ,986 ,086 ,153 ,513 ,001 ,615 ,001 ,011 ,213 ,177 ,518 ,032 ,110 ,983 ,124 ,490 ,479 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_2 Pearson Correlation ,678** 1 ,088 -,001 ,104 ,209 ,338* ,374* ,045 ,392** ,324* ,095 ,175 -,009 ,007 ,186 ,052 ,139 -,094 -,134 ,604**
Sig. (2-tailed) ,000 ,573 ,995 ,507 ,179 ,027 ,013 ,777 ,009 ,034 ,546 ,260 ,954 ,965 ,232 ,742 ,374 ,549 ,393 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_3 Pearson
Correlation ,332* ,088 1 ,081 -,067 ,056 ,076 ,104
-
,214 ,033 -,069 ,185 ,074 ,016 -,219 ,313* -,054 ,071 -,055 ,159 ,295
Sig. (2-tailed) ,030 ,573 ,606 ,668 ,719 ,630 ,507 ,169 ,832 ,661 ,236 ,636 ,921 ,158 ,041 ,729 ,651 ,726 ,308 ,055
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_4 Pearson
Correlation ,003 -,001 ,081 1 ,060 ,380* -,083 -,080 ,000 ,078 -,077 ,003 ,120 -,128 ,189 -,299 -,001 ,217 ,037 -,048 ,214
Sig. (2-tailed) ,986 ,995 ,606 ,701 ,012 ,597 ,612
1,00
0 ,621 ,622 ,985 ,445 ,413 ,224 ,052 ,994 ,162 ,812 ,758 ,169
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_5 Pearson
Correlation ,265 ,104 -,067 ,060 1 ,147 -,091 ,236 ,071 ,217 ,206 -,043 ,104 ,471** ,027 ,187 ,116 ,002 ,104 -,183 ,468**
Sig. (2-tailed) ,086 ,507 ,668 ,701 ,346 ,563 ,127 ,649 ,163 ,184 ,786 ,508 ,001 ,864 ,231 ,461 ,991 ,508 ,241 ,002
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_6 Pearson
Correlation ,222 ,209 ,056 ,380* ,147 1 -,268 ,238
-
,096 -,088 ,084 ,043 ,252 -,122 ,201 -,050 ,117 ,070 -,234 -,061 ,291
Sig. (2-tailed) ,153 ,179 ,719 ,012 ,346 ,083 ,124 ,538 ,573 ,590 ,786 ,103 ,437 ,197 ,748 ,453 ,654 ,131 ,697 ,058
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_7 Pearson
Correlation ,103 ,338* ,076 -,083 -,091 -,268 1 -,052
,328
* ,144 ,072 -,113 -,121 -,033 ,161 ,228 ,159 ,389** ,026 ,025 ,363*
Sig. (2-tailed) ,513 ,027 ,630 ,597 ,563 ,083 ,742 ,032 ,357 ,645 ,471 ,439 ,833 ,302 ,141 ,308 ,010 ,871 ,872 ,017
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_8 Pearson
Correlation ,475** ,374* ,104 -,080 ,236 ,238 -,052 1 ,000 ,481** ,189 -,060 -,414** ,128 ,111 ,045 ,108 -,151 -,110 -,137 ,375*
Sig. (2-tailed) ,001 ,013 ,507 ,612 ,127 ,124 ,742
1,00
0 ,001 ,225 ,704 ,006 ,412 ,478 ,774 ,489 ,334 ,482 ,382 ,013
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_9 Pearson
Correlation -,079 ,045 -,214 ,000 ,071 -,096 ,328* ,000 1 -,041 ,127 -,086 -,126 ,204 ,093 -,044 ,347* ,366* -,042 ,000 ,283
Sig. (2-tailed) ,615 ,777 ,169 1,000 ,649 ,538 ,032 1,000 ,794 ,416 ,586 ,421 ,190 ,552 ,782 ,023 ,016 ,789 1,000 ,066
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_10 Pearson
Correlation ,474** ,392** ,033 ,078 ,217 -,088 ,144 ,481**
-
,041 1 ,351* ,093 -,135 ,135 -,164 ,128 ,192 ,203 ,071 -,257 ,510**
Sig. (2-tailed) ,001 ,009 ,832 ,621 ,163 ,573 ,357 ,001 ,794 ,021 ,553 ,386 ,388 ,292 ,412 ,218 ,191 ,650 ,096 ,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_11 Pearson
Correlation ,385* ,324* -,069 -,077 ,206 ,084 ,072 ,189 ,127 ,351* 1 -,062 ,152 ,259 ,008 ,000 -,094 ,512** ,024 -,277 ,474**
Sig. (2-tailed) ,011 ,034 ,661 ,622 ,184 ,590 ,645 ,225 ,416 ,021 ,694 ,330 ,093 ,961 1,000 ,550 ,000 ,879 ,072 ,001
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_12 Pearson
Correlation ,194 ,095 ,185 ,003 -,043 ,043 -,113 -,060
-
,086 ,093 -,062 1 ,227 ,068 -,307* ,357* ,054 -,071 -,031 ,152 ,259
Sig. (2-tailed) ,213 ,546 ,236 ,985 ,786 ,786 ,471 ,704 ,586 ,553 ,694 ,142 ,665 ,045 ,019 ,729 ,651 ,843 ,331 ,094
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_13 Pearson
Correlation ,210 ,175 ,074 ,120 ,104 ,252 -,121
-
,414**
-
,126 -,135 ,152 ,227 1 -,116 -,303* ,088 -,055 ,108 -,100 -,199 ,140
Sig. (2-tailed) ,177 ,260 ,636 ,445 ,508 ,103 ,439 ,006 ,421 ,386 ,330 ,142 ,457 ,048 ,576 ,728 ,489 ,522 ,201 ,370
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_14 Pearson
Correlation ,101 -,009 ,016 -,128 ,471** -,122 -,033 ,128 ,204 ,135 ,259 ,068 -,116 1 ,012 ,043 -,010 ,069 ,048 ,047 ,353*
Sig. (2-tailed) ,518 ,954 ,921 ,413 ,001 ,437 ,833 ,412 ,190 ,388 ,093 ,665 ,457 ,941 ,786 ,949 ,661 ,761 ,763 ,020
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_15 Pearson
Correlation -,327* ,007 -,219 ,189 ,027 ,201 ,161 ,111 ,093 -,164 ,008 -,307* -,303* ,012 1 -,390** ,230 ,050 ,214 -,008 ,069
Sig. (2-tailed) ,032 ,965 ,158 ,224 ,864 ,197 ,302 ,478 ,552 ,292 ,961 ,045 ,048 ,941 ,010 ,139 ,750 ,168 ,960 ,661
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_16 Pearson
Correlation ,247 ,186 ,313* -,299 ,187 -,050 ,228 ,045
-
,044 ,128 ,000 ,357* ,088 ,043 -,390** 1 ,103 -,144 -,088 ,040 ,309*
Sig. (2-tailed) ,110 ,232 ,041 ,052 ,231 ,748 ,141 ,774 ,782 ,412 1,000 ,019 ,576 ,786 ,010 ,509 ,359 ,576 ,801 ,044
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_17 Pearson
Correlation ,003 ,052 -,054 -,001 ,116 ,117 ,159 ,108
,347
* ,192 -,094 ,054 -,055 -,010 ,230 ,103 1 ,100 -,304* -,104 ,274
Sig. (2-tailed) ,983 ,742 ,729 ,994 ,461 ,453 ,308 ,489 ,023 ,218 ,550 ,729 ,728 ,949 ,139 ,509 ,523 ,047 ,508 ,075
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_18 Pearson
Correlation ,238 ,139 ,071 ,217 ,002 ,070 ,389** -,151
,366
* ,203 ,512** -,071 ,108 ,069 ,050 -,144 ,100 1 ,155 -,130 ,483**
Sig. (2-tailed) ,124 ,374 ,651 ,162 ,991 ,654 ,010 ,334 ,016 ,191 ,000 ,651 ,489 ,661 ,750 ,359 ,523 ,322 ,407 ,001
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_19 Pearson
Correlation -,108 -,094 -,055 ,037 ,104 -,234 ,026 -,110
-
,042 ,071 ,024 -,031 -,100 ,048 ,214 -,088 -,304* ,155 1 ,068 ,101
Sig. (2-tailed) ,490 ,549 ,726 ,812 ,508 ,131 ,871 ,482 ,789 ,650 ,879 ,843 ,522 ,761 ,168 ,576 ,047 ,322 ,663 ,519
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
item_20 Pearson
Correlation -,111 -,134 ,159 -,048 -,183 -,061 ,025 -,137 ,000 -,257 -,277 ,152 -,199 ,047 -,008 ,040 -,104 -,130 ,068 1 -,007
Sig. (2-tailed) ,479 ,393 ,308 ,758 ,241 ,697 ,872 ,382
1,00
0 ,096 ,072 ,331 ,201 ,763 ,960 ,801 ,508 ,407 ,663 ,964
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
skor_total Pearson
Correlation ,664** ,604** ,295 ,214 ,468** ,291 ,363* ,375* ,283 ,510** ,474** ,259 ,140 ,353* ,069 ,309* ,274 ,483** ,101 -,007 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,055 ,169 ,002 ,058 ,017 ,013 ,066 ,000 ,001 ,094 ,370 ,020 ,661 ,044 ,075 ,001 ,519 ,964
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
Validitas XI
Jika Nilai Signifikan lebih dar 0,301 maka angket dinyataan valid. Namun jika nilai
signifikan kurang dari 0,301 maka angket tidak valid.
Item Nilai Signifikan Keterangan
1 0,502 Valid
2 0,662 Valid
3 0,26 Tidak Valid
4 0,578 Valid
5 -0,068 Tidak Valid
6 0,618 Valid
7 0,615 Valid
8 0,614 Valid
9 0,573 Valid
10 0,712 Valid
11 0,614 Valid
12 0,62 Valid
13 0,631 Valid
14 0,239 Tidak Valid
15 0,516 Valid
Validitas X2
Jika nilai signifikan lebih dar 0,301 maka angket dinyataan valid. Namun jika nilai
signifikan kurang dari 0,301 maka angket tidak valid.
Item Nilai Signifikan Keterangan
1 0,667 Valid
2 0,572 Valid
3 0,323 Valid
4 0,541 Valid
5 0,276 Tidak Valid
6 0,374 Valid
7 0,541 Valid
8 0,667 Valid
9 0,41 Valid
10 0,454 Valid
11 0,514 Valid
12 0,398 Valid
13 0,41 Valid
14 0,558 Valid
15 0,426 Valid
16 0,338 Valid
17 0,439 Valid
18 0,531 Valid
19 0,595 Valid
20 0,435 Valid
Validitas Y
Jika nilai signifikan lebih dar 0,301 maka angket dinyataan valid. Namun jika nilai
signifikan kurang dari 0,301 maka angket tidak valid.
Item Nilai Signifikan Keterangan
1 0,664 Valid
2 0,604 Valid
3 0,295 Tidak Valid
4 0,214 Tidak Valid
5 0,468 Valid
6 0,291 Tidak Valid
7 0,363 Valid
8 0,375 Valid
9 0,283 Tidak Valid
10 0,51 Valid
11 0,474 Valid
12 0,259 Tidak Valid
13 0,14 Tidak Valid
14 0,353 Valid
15 0,069 Tidak Valid
16 0,309 Valid
17 0,274 Tidak Valid
18 0,483 Valid
19 0,101 Tidak Valid
20 -0,007 Tidak Valid
UJI REABILITAS
Variabel X1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 43 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 43 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,806 15
Jika nilai Alpa lebih besar dari r tabel maka angket reliabel atau konsisten. Nilai
Alpha sebesar 0,806 lebih besar dari r tabel yang sebesar 0,301. Maka
kesimpulanya angket variabel x1 reliabel atau konsisten.
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 40,37 28,953 ,408 ,796
item_2 40,23 27,087 ,576 ,783
item_3 39,95 30,855 ,159 ,810
item_4 40,33 27,891 ,479 ,790
item_5 40,07 33,400 -,197 ,838
item_6 40,47 27,350 ,521 ,787
item_7 40,65 27,566 ,523 ,787
item_8 40,53 27,350 ,515 ,787
item_9 41,00 28,190 ,482 ,790
item_10 40,74 26,766 ,637 ,778
item_11 40,40 27,150 ,509 ,787
item_12 40,56 27,395 ,525 ,787
item_13 40,72 27,873 ,551 ,786
item_14 41,37 31,715 ,203 ,807
Item_15 40,47 27,683 ,381 ,799
Variabel X2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 43 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 43 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,817 20
Jika nilai Alpa lebih besar dari r tabel maka angket reliabel atau konsisten. Nilai
Alpha sebesar 0,817 lebih besar dari r tabel yang sebesar 0,301. Maka
kesimpulanya angket variabel x2 reliabel atau konsisten.
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 58,33 46,082 ,599 ,798
item_2 58,14 47,599 ,499 ,804
item_3 57,86 51,313 ,267 ,815
item_4 58,30 47,692 ,460 ,806
item_5 58,51 51,113 ,196 ,818
item_6 58,60 50,054 ,293 ,814
item_7 58,63 47,334 ,453 ,806
item_8 58,49 45,875 ,596 ,797
item_9 58,70 49,740 ,332 ,812
item_10 58,37 49,525 ,384 ,810
item_11 58,40 48,388 ,437 ,807
item_12 58,51 49,542 ,311 ,813
item_13 58,63 49,049 ,312 ,813
item_14 58,88 47,153 ,473 ,805
item_15 59,12 48,153 ,309 ,815
item_16 58,37 49,763 ,230 ,818
item_17 59,02 48,214 ,331 ,813
item_18 58,49 47,875 ,449 ,806
item_19 58,42 47,154 ,520 ,802
item_20 58,72 47,825 ,314 ,815
Variabel Y
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 43 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 43 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,558 20
Jika nilai Alpa lebih besar dari r tabel maka angket reliabel atau konsisten. Nilai
Alpha sebesar 0,558 lebih besar dari r tabel yang sebesar 0,301. Maka
kesimpulanya angket variabel y reliabel atau konsisten.
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 55,84 19,473 ,557 ,478
item_2 55,93 20,352 ,500 ,496
item_3 55,98 22,452 ,150 ,550
item_4 55,93 23,019 ,057 ,565
item_5 56,19 20,774 ,309 ,521
item_6 55,86 22,599 ,163 ,548
item_7 56,23 21,707 ,196 ,543
item_8 55,79 21,884 ,237 ,537
item_9 55,91 22,515 ,133 ,553
item_10 55,98 20,785 ,380 ,512
item_11 55,77 21,135 ,344 ,519
item_12 55,84 22,711 ,112 ,556
item_13 56,00 23,571 -,013 ,575
item_14 56,12 21,962 ,204 ,542
item_15 55,77 24,040 -,069 ,580
item_16 55,91 22,372 ,167 ,548
item_17 55,93 22,733 ,149 ,550
item_18 56,07 21,257 ,364 ,518
item_19 56,00 23,857 -,052 ,581
item_20 56,21 24,788 -,174 ,604