Hotel Bisnis
-
Upload
ronald-sinaga -
Category
Documents
-
view
38 -
download
0
description
Transcript of Hotel Bisnis
-
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini, kota Medan telah berubah menjadi kota metropolis dengan
berdirinya gedung-gedung yang mengesankan. Salah satu kawasan yang menjadi ikon Kota
Medan adalah kawasan Kesawan. Pada masa sekarang ini, kawasan Kesawan yang
terletak pada jalan Ahmad Yani telah berdiri bangunan-bangunan baru dan megah. Dengan
berdirinya bangunan baru, yang mana tidak menerapkan konsep pemanfaatan bangunan
lama sehingga mengakibatkan bangunan tersebut menjadi terbengkalai.1
Fungsi baru yang akan diajukan pada proposal ini adalah hotel, dimana memanfaatkan
bangunan lama yang tidak digunakan lagi menjadi sebuah hotel dengan menggabungkan
bangunan lama dan bangunan baru. Pada masa sekarang ini, turis yang melalukan
perjalanan ke daerah-daerah, lebih mengharapkan fasilitas-fasilitas hotel yang tidak hanya
sekedar menawarkan kenyamanan, tetapi mereka mencari sesuatu yang berbeda dari
tampilan dan suasana dari hotel-hotel ternama. Adapun turis yang mencari penginapan yang
sekaligus menyediakan fasilitas-fasilitas yang wah bersamaan dengan penginapan yang
memiliki konsep tradisional, seperti boutique hotel,
Namun, di kawasan Kesawan ini masih tersisa sejumlah bangunan tua bersejarah.
Bangunan yang dimaksudkan diantaranya Rumah Tjong Afie, Kantor Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Sumut, Rumah Makan Tip Top, Gedung PT London Sumatera, Gedung eks
Dep. Tenaga Kerja yang terletak di persimpangan jalan Hindu dan Ahmad Yani VII.
Bangunan-bangunan yang disebutkan di atas, hendaknya dilakukan konservasi maupun
pelestarian. Konservasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : preservasi,
restorasi, konversi, rehabilitasi, adaptasi, rekonstruksi dan revitalisasi. Di negera-negara
maju, pelestarian terhadap bangunan tua dilakukan dengan cara konversi, yaitu
mengadaptasi bangunan lama untuk tujuantujuan selain dari fungsi bangunan tersebut
pada awalnya. Konversi, dipandang sebagai salah cara untuk mengurangi pertumbuhan
yang tidak terkendali. Akan lebih efisien dan tanggung jawab apabila mengembangkan
bangunan lama daripada membangun suatu konstruksi bangunan baru di lahan kosong
yang semestinya dijadikan taman kota.
2
1 harian Kompas Jumat, 19 Juni 2009, Medan Belum Memiliki Konsep Wisata Heritage 2 http://www.hospitalitynet.org/news/4010409.search?query=lucienne+anhar+boutique+hotel
sehingga dipilihlah boutique hotel.
Boutique hotel sudah mulai berkembang dan diminati di Indonesia seperti di Yogya, terdapat
Universitas Sumatera Utara
-
2
Rumah Mertua Boutique hotel, The Ardjuna Boutique hotel di Bandung, Golden Boutique
hotel di Jakarta, dan lain-lain. Awalnya boutique hotel pertama kali dibuka pada tahun 1981,
The Blakes Hotel di South Kensington, London (didesain oleh Anouska Hempel) dan The
Bedford di Union Square, San Francisco dan pada tahun 1984, Ian Schrager membuka
boutique hotel pertamanya di Bukit Murray di kota New York, dan the Morgans Hotel
didesain oleh Andree Putnam.
Pada tabel 1.1 di bawah ini berupa lampiran hotel-hotel yang terdapat di kota Medan, antara
lain :
Tabel 1.1 Hotel-hotel yang terdapat di Sumatera Utara3
KLASIFIKASI HOTEL HOTEL LOKASI
* Hotel Elbruba Jl. Perintis Kemerdekaan No. 19 Hotel Sumatra Jl. Sisingamangaraja No. 35 Medan Hotel Waiyat Jl. Asia No. 44 Medan Hotel Garuda Citra Jl. Sisingamangaraja No. 27 Medan Hotel Petisah Jl. Nibung II/22-38 Medan Hotel Ananta Boga Jl. Jamin Ginting KM.14 Medan Hotel Labana Inn Jl. Abdullah Lubis No. 67 Medan Hotel Dhaksina Jl. Sisingamangaraja Medan Hotel Ibunda Jl. Sisingamangaraja Medan Hotel Sri Deli Jl. Sisingamangaraja Medan
** Hotel Sumatera Indah Resort Jl. Letjend. Jamin Ginting KM.11,2 Medan Hotel Royal Perintis Jl. Perintis Kemerdekaan Medan
*** Hotel Emerald Garden Jl. K.L. Yos Sudarso No.1 Medan Hotel Sahid Jl. Sisingamangaraja KM 7,5/11 Hotel Garuda Plaza Jl. Sisingamangaraja No.18 Mdn Hotel Natour Dharma Deli Jl. Balai Kota No. 2 Medan Hotel Semarak Jl. Sisingamangaraja No.50 Mdn Hotel Pardede Intl. Jl. Ir. H. Juanda No. 14 Medan Hotel Grand Antares Jl. Sisingamangaraja Medan Hotel Madani Jl. Sisingamangaraja Medan
**** Hotel Tiara Jl. Cut Mutia Medan Hotel Asean International Jl. H. Adam Malik No. 5 Medan Hotel Novotel Soechi Jl. Cirebon No. 76A Medan Hotel Quality Suites Jl. Listrik No. 15 Medan Hotel Polonia Jl. Jend. Sudirman No. 14 Medan Hotel Danau Toba Intl. Jl. Imam Bonjol No. 17 Medan Hotel Travellers Suites Jl. Listrik Medan
***** Hotel Grand Angkasa Jl. Sutomo No. 1 Medan Hotel JW. Mariott Jl. Putri Hijau Medan Hotel Grand Swiss Bel Jl. S. Parman Medan Hotel Grand Aston City Hall Jl. Balai Kota Medan Hotel Arya Duta Jl. Kapten Maulana Lubis Medan Hotel Citi International Jl. Sun Yat Sen Medan
3 http://www.pemkomedan.go.id/infodata_hotel.php
Universitas Sumatera Utara
-
3
Gambar 1.1 Jumlah kunjungan wisman & devisa yang dihasilkan
Dari data yang diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa belum adanya boutique hotel di kota
Medan.
Secara kumulatif (Januari November) 2009, jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Indonesia mencapai 5.70 juta orang atau naik 1.32 persen dibandingkan
dengan jumlah wisatawan mancanegara pada periode yang sama pada tahun 2008 yang
hanya sebanyak 5.62 juta orang.
Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang datang ke Sumatera Utara melalui tiga pintu masuk Bandara
Polonia, Pelabuhan Tanjung Balai dan Pelabuhan Belawan pada tahun 2006 hingga 2009 (orang)4
Tahun 2009 2008 2007 2006
Wisman 162.985 152.294 134.130 121.846 Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara, Medan Dalam Angka 2009
Secara keseluruhan, wisman yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui 3 pintu masuk
pada tahun 2008 sebanyak 152.294 orang dan pada tahun 2009 sebanyak 162.985 orang
atau naik sekitar 7 persen. (tabel 1.2) Dengan adanya peningkatan arus wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara makan akan dibutuhkan perkembangan
dari segi fasilitas pariwisata. Sehingga dengan adanya MEDAN BOUTIQUE HOTEL akan
menambah fasilitas pendukung pariwisata yang ada di kota Medan.
Dari gambar 1.1 di samping, Depbudpar
memperkirakan pada tahun 2010, jumlah
turis mancanegara yang berkunjung ke
Indonesia akan bertambah, sedangkan
dari segi anggaran belanja turis akan
mengalami penurunan menjadi
US$ 1.000/kunjungan/wisma. 5
MEDAN BOUTIQUE HOTEL dengan
standar bintang lima sudah seharusnya
didirikan di kota Medan melihat hotel
bintang lima (*****) lebih diminati wisman dan wisnus yang berkunjung ke Medan, melihat
Sehingga
secara tidak langsung, dapat ditarik
kesimpulan bahwa wisman tetep akan
melakukan perjalanan, akan tetapi lebih
mencari sesuatu yang ekonomis dan
mendapatkan fasilitas yang lebih.
4 sumber : Berita Resmi Statistik - Badan Pusat Statistik 5 Harian Bisnis Indonesia, Selasa, 19 Januari 2010, Pemerintah didesak bentuk BPPI
Universitas Sumatera Utara
-
4
perkiraan yang dilakukan oleh Departemen Budaya & Pariwisata, serta belum adanya hotel
dengan konsep boutique hotel di kota Medan yang sudah mulai berkembang di kota-kota
lain di Indonesia dan luar negeri.
1.2 Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek MEDAN BOUTIQUE HOTEL
adalah:
1. Dengan adanya MEDAN BOUTIQUE HOTEL diharapkan dapat menampung wisatawan
mancanegara maupun turis domestik yang berkunjung ke kota Medan sehingga dapat
meningkatkan devisa negara.
2. Mengupayakan pelestarian bangunan bersejarah dengan tetap mempertahankan ciri
bangunan tersebut.
3. Untuk menghidupkan kembali gedung eks Depnaker yang telah lama ditinggalkan.
1.3 Perumusan Masalah dan Batasan Proyek
Pada kasus proyek ini, fungsi bangunan adalah sebagai tempat untuk mengakomodasi
pengunjung, baik turis domestic maupun mancanegara yang berkunjung ke kota Medan,
dengan memberikan konsep yang berbeda daripada hotel berbintang pada umumnya.
Sedangkan, masalah-masalah yang akan timbul pada saat perancangan antara lain :
1. Bagaimana mengatasi peralihan ruang luar (public) dengan ruang dalam (privat)?
2. Bagaimana menghubungkan bangunan lama dengan bangunan baru yang akan
direncanakan pada lokasi site ?
3. Bagaimana menerapkan tema yang telah dipilih untuk diterapkan dalam perencanaan
dan perancangan kasus ?
4. Bagaimana menghidupkan kembali kawasan lokasi yang dipilih?
Lingkup batasan proyek yang menjadi batasan perancangan dalam studi proyek ini adalah :
1. Penerapan konsep bangunan yang sesuai dengan konteks bangunan lama
2. Penyediaan ruang-ruang yang sesuai dengan aktivitas-aktivitas yang ada dan dapat
memberikan kenyamana pada pengunjung
3. Fungsi dan Kegiatan Medan Boutique Hotel sebagai sarana akomodasi yang dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas seperti :
a. Restoran
b. Bar
c. SPA & Sauna
d. Fitness
Universitas Sumatera Utara
-
5
e. Galeri & Souvenir shop
f. Lounge
g. Retail
h. Shopping Street
1.4 Lingkup Bahasan Proyek
Medan Boutique Hotel ditujukan untuk wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara yang berkunjung ke kota Medan. Hotel ini menyajikan konsep yang berbeda dari
hotel pada umumnya. Dimana hotelnya sendiri terletak di kawasan bersejarah, daerah
konservasi, sehingga menyajikan sebuah atmosfir yang berbeda.
Pada kasus proyek ini lingkup permasalahan yang akan dibahas antara lain mengenai
aspek-aspek fisik dan non fisik dalam proses perancangan yang menyangkut pemakai,
pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, sirkulasi dalam maupun luar, perancangan tapak,
massa bangunan, serta potensi yang ada pada lokasi.
1.5 Pendekatan
Adapun pendekatan-pendekatan dalam menyelesaikan masalah pada perancangan
dilakukan dengan berbagai cara seperti :
1. Melakukan studi pustaka maupun studi literature yang berkaitan langsung dengan judul
dan tema yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan data berupa literatur yang
sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
2. Melakukan studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan
pendekatan perancangan dengan mencari data pada keadaan yang telah ada, sumber
berupa buku, majalah, internet, koran,dan sumber-sumber yang dianggap penting.
3. Melakukan studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik
serta menganalisa potensi dan permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar.
4. Melakukan wawancara dengan instansi terkait, prakitsi, maupun orang-orang yang ahli
dan mengetahui tentang kasus dan tema yang diangkat untuk pengenalan masalah dan
dapat menghasilkan criteria umum bagi perancangan studi proyek.
1.6 Asumsi-asumsi
Pada kasus studi ini bersifat fiktif, sehingga dilakukan beberapa asumsi-asumsi untuk
mendukung proses perencanaan dan proses perancangan seperti :
1. Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta yang diperuntukkan sebagai
sarana penginapan, dan rekreasi.
Universitas Sumatera Utara
-
6
2. Pada bagian barat dari tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi
persyaratan fungsi bangunan sesuai RUTRK kota Medan.
3. Lokasi tapak yang terletak pada kawasan bersejarah, kawasan Kesawan, dengan
bangunan-bangunan lama di sekeliling lahan, diasumsikan dapat menjadi suatu objek
wisata budaya sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
4. Diasumsikan bahwa sungai Deli telah ditata kembali dan kawasan permukiman kumuh
dipinggiran sungai Deli telah direlokasi sesuai dengan vision plan kota Medan 2016.
Universitas Sumatera Utara
-
7
1.7 Kerangka Berpikir
Adapun kerangka berpikir dalam, tugas akhir ini. (Diagram 1.1)
Latar Belakang:Melestarikan bangunan lama bersejarah yang
terbengkalai, salah satunya kantor eks.DepnakerMeningkatkan pariwisata di kota Medan
Maksud & Tujuan:Mengupayakan pelestarian bangunan bersejarah dengan tetap
mempertahankan ciri bangunan yang adaMenggabungkan bangunan lama dengan bangunan baru melalui
suatu fungsi yang baru.Untuk menghidupkan kembali kantor eks Depnaker yang telah
lama ditinggalkan
Kasus: "Medan Boutique Hotel"
Tema : Arsitektur Kontekstual
Perumusan Masalah :
Bagaimana mengatasi peralihan antara ruang luar dengan ruangdalam?
Bagaimana menerapkan tema yang dipilih untuk diterapkandalam perencanaan dan perancangan kasus?
Bagaimana menghidupkan kembali kawasan lokasi yang dipilih?
Analisa :
Analisa kondisi tapakAnalisa FungsionalAnalisa PotensiPrinsip tema dalam desain
Konsep Perancangan :
Konsep dasarKonsep Perancangan TapakKonsep Perancangan BangunanKonsep Strukstur BangunanKonsep Utilitas Bangunan
Pra-Perancangan :
Pendekatan StrukturPendekatan teori arsitektur
Desain akhir
Data Perencanaan : Data Tapak Studi Literatur Studi Banding Survei
Lapangan Wawancara
Feedback
Diagram 1.1 Kerangka berpikir
Universitas Sumatera Utara
-
8
BAB I PENDAHULUAN
1.8 Sistematika Laporan
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan
batasan , pendekatan, asumsi-asumsi , kerangka berpikir , dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek
sejenis, tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung
proyek secara umum.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan
judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang
sejenis.
BAB IV ANALISA
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi,
prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar
pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan
persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar
maupun dalam.
BAB VI HASIL PERANCANGAN
Berisi gambar hasil perancangan berupa gambar kerja.
LAMPIRAN
Berisi lampiran berupa data eksisting bangunan dan foto maket serta perspektif suasana.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
Universitas Sumatera Utara