Home Visit Asma
-
Upload
roully-azhars -
Category
Documents
-
view
58 -
download
14
description
Transcript of Home Visit Asma
STATUS PASIEN HOME VISITUPTD PUSKESMAS ULEE KARENG
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. P
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Siswa
Alamat : Ds. Ceurih, Ulee Kareng
Status Perkawinan : Belum Menikah
Berat Badan : 24 kg
Tinggi Badan : 138 cm
BMI :
Tanggal Kunjungan : 24 November 2013
II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Sesak
b. Keluhan Tambahan : Bersin-bersin, gatal di kulit telapak kaki
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan sering mengalami sesak nafas. Sesak timbul
biasanya akibat pasien kelelahan setelah beraktivitas. Terkadang sesak juga
dapat timbul saat cuaca terasa dingin ataupun setelah pasien makan coklat
ataupun makan daging ayam. Sesak dapat berkurang bila pasien tidur
dengan posisi kepala lebih tinggi atau setelah minum obat. Pasien juga
mengeluhkan sering bersin-bersin saat pagi hari yang tak lama kemudian
akan menyebabkan pasien sesak. Selain itu pasien juga mengeluhkan gatal-
gatal di telapak kaki yang timbul saat sesak muncul
Laki-lakiPerempuanPasien
Meninggal atau
Asma Bronkial
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami sesak dan sudah didiagnosa dengan asma
bronkial. Pasien alergi terhadap coklat dan daging ayam.
e. Riwayat Kebiasaan Sosial
Pasien suka tidur dengan mengarahkan kipas angin langsung ke arah
pasien. Pasien juga suka makan coklat
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek dari ayah pasien juga mengalami hal yang sama
Family Genogram
g. Riwayat Pemakaian Obat
Tusselix (elixir) syrup
h. Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi
- Umur
- Jenis kelamin
- Riwayat Atopi
i. Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi
- Paparan terhadap pemicu
- Kebiasaan menggunakan kipas angin
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : -
Frekuensi Jantung : 90 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperatur : 36,5 oC
b. Status General
Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Kembali cepat
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Oedema : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocephali
Rambut : Berwarna hitam dan putih, sukar dicabut
Mata : Cekung (-), refleks cahaya (+/+), sklera
ikterik (-/-)
Telinga : Sekret (-/-), perdarahan (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), perdarahan (-/-), NCH (-/-)
Mulut
Bibir : Pucat (-), Sianosis (-)
Gigi geligi : Karies (-)
Lidah : Beslag (-), Tremor (-)
Mukosa : Basah (+)
Tenggorokan : Tonsil dalam batas normal (T1/T1)
Faring : Hiperemis (-)
Leher
Bentuk : Kesan simetris
Kel. Getah Bening : Kesan simetris, Pembesaran KGB (-)
Peningkatan TVJ : Tidak dinilai
Thorax
1. Thoraks depan
Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Kesan simetris
Tipe pernafasan : Thorako-abdominal
Retraksi : (-)
PalpasiStem Fremitus Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Normal NormalLap. Paru tengah Normal Normal
Lap.Paru bawah Normal Normal
PerkusiParu kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor SonorLap. Paru tengah Sonor SonorLap.Paru bawah Sonor Sonor
Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Vesikuler VesikulerLap.Paru tengah
VesikulerVesikuler
Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Rh(-) , Wh(+) Rh(-) , Wh(+)Lap. Paru tengah Rh(-) , Wh(+) Rh(-), Wh(+)Lap. Paru bawah Rh(-) , Wh(+) Rh(-), Wh(+)
2. Thoraks Belakang
Inspeksi
Bentuk dan Gerak : Kesan simetris
Tipe pernafasan : Thorako-abdominal
Retraksi : (-)
PalpasiStem premitus Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Normal NormalLap. Parutengah Normal NormalLap.Paru bawah Normal Normal
Perkusi
Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Sonor SonorLap. Parutengah Sonor SonorLap.Paru bawah Sonor Sonor
Auskultasi
Suara pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Bronkovesikuler BronkovesikulerLap.Paru tengah Vesikuler VesikulerLap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Paru kanan Paru kiriLap. Paru atas Rh(-) , Wh(+) Rh(-), Wh(+)Lap. Paru tengah Rh(-) , Wh(+) Rh(-), Wh(+)Lap. Paru bawah Rh(-) , Wh(+) Rh(-), Wh(+)
Jantung- Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea axilaris anterior
- Perkusi : Batas atas : ICS III sinistra
Batas kanan : Linea parasternalis dextra
Batas bawah : ICS V lines axilaris anterior
- Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen
- Inspeksi : Kesan simetris, distensi (-)
- Palpasi : Distensi abdomen (-), Nyeri tekan (-),
Lien tidak teraba, hepar tidak teraba
- Perkusi : Tympani usus (+), pekak hati (-), asites (-)
- Auskultasi : peristaltik usus (N)
Genetalia : tidak diperiksa
Anus : tidak diperiksa
EkstremitasEkstremitas Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan KiriSianotik - - - -Edema - - - -Ikterik - - -Gerakan Aktif Aktif Aktif AktifTonus otot Normotonu
sNormotonus Normotonus Normotonus
Sensibilitas N N N NAtrofi otot - - - -
IV. DIAGNOSIS
Asma Bronkial
V. RENCANA PENGOBATAN
1. Edukasi
Memberikan edukasi pada pasien tentang penyakit Asma Bronkial,
dari definisi, dan tanda serta gejala dari penyakit Asma Bronkial
Hindari paparan terhadap pemicu timbulnya sesak
Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang komplikasi asma
dan bagaimana cara mencegah terjadinya komplikasi
Memberikan nasehat kepada penderita agar mau mengubah
kebiasaan sosialnya sehingga mendapatkan hidup yang lebih baik
Memberikan motivasi/penghargaan atas hasil pola hidup yang
dicapai dalam mengendalikan penyakit
2. Pengobatan
Tujuan pengobatan penderita asma ialah untuk mengurangi efek
dari keadaan klinis yang dihadapi oleh penderita dan mengontrol agar
tidak terjadi sesak. Kedua hal ini penting dikarenakan
VI. PENCEGAHAN DAN ANJURAN
Langkah penting dalam mencegah dan pengobatan hipertensi adalah
gaya hidup sehat. Kita dapat menurunkan tekanan darah dengan perubahan
gaya hidup berikut ini :
1. Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas.
2. Makan makanan yang sehat, makan lebih banyak buah, sayuran, dan
produk susu rendah lemak, kurang lemak jenuh dan lemak total
3. Mengurangi jumlah natrium dalam diet kurang dari 1.500 miligram per
hari.
4. Olahraga yang teratur
5. Hindari penyebab hipertensi : penggunaan obat-obatan seperti golongan
kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa
obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat
meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi
dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung
alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan
terjadinya tekanan darah tinggi.
Perubahan gaya hidup harus dilakukan, kapanpun memungkinkan, pada
semua pasien termasuk yang memerlukan pengobatan. Tujuannya adalah untuk
menurunkan TD, mengontrol factor risiko lain dan mengurangi jumlah atau dosis
obat antihipertensi. Perubahan gaya hidup juga disarankan pada subjek TD normal
tinggi dan factor risiko tambahan untuk menurunkan risiko terkenna hipertensi.
Banda Aceh, Maret 2013
Dokter Pembimbing I Dokter Pembimbing II
dr. Nur Amilawaty Lubis dr. Rosa Wardini
NIP. 19651018 200604 2 002 Peg.800/SPK/056/2013
DisetujuiKepala Puskesmas Ulee Kareng
Elfira Wahyuni, SKMNIP. 19630620 198303 2 001
Dokumentasi