HKI MIFTAH 3 MODUL PEMBENTUKAN KARAKTER...
Transcript of HKI MIFTAH 3 MODUL PEMBENTUKAN KARAKTER...
MIFTAHUNNI’MAHSUSENO081221252407
[email protected]@gmail.com
PROGRAMSTUDIPSIKOLOGIFAKULTASILMUSOSIALDANHUMANIORA
UINSUNANKALIJAGAYOGYAKARTA
MODULPEMBENTUKANKARAKTERSPIRITUALMODULPEMBENTUKANKARAKTERSPIRITUALSPIRITUALCHARACTERBUILDINGMODULE
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
PENGANTAR
Spiritualitasberasaldarikatadasarspirityangberasaldarikatabendabahasa
Latin spiritus yang berarti nafas dan kata kerja spirare yang artinya bernafas
(Anderson,2000;Elkins,Hedstrom,Hughes,Leaf,&Saunders,1988;Hill,etal.,2000).
Spirit merupakan keyakinan tradisional terhadap adanya prinsip vital atau kekuatan
penggerak bagimakhluk hidup; sesuatu yang tak berwujuddan tak terlihat; sesuatu
yangsesungguhnyaatausebenarnyaatausesuatuyangberartiataupenting(Conger,
1994).Spiritdiartikansebagaikekuatanoranguntukbertahanhidupdanmemperkuat
makna bahwa seseorangmemiliki hubungan yang kuat dengan dirinya danmemiliki
kesadaranterhadaprealitaskehidupanmanusia(Fairholm,1997).
Literatur tentang spiritualitas sampai saat ini telah menawarkan berbagai
pengertian spiritualitas (Giacalone & Jurkiewicz, 2003). Umumnya spiritualitas
mengacu pada perhatian atau kaitannya denganmakhluk transenden dan seringkali
mencakuppencarianindividuuntuktujuanakhirdalamkehidupan(Fry,2003).Mitroff
dan Denton (1999) mendefinisikan spiritualitas sebagai keinginan dasar untuk
menemukan makna dan tujuan utama dalam kehidupan seseorang dan untuk
menjalanikehidupanyangterpadu.
Definisi spiritualitassebagaipengertianumumdijelaskansebagaimenemukan
arti hidup atau makna dari eksistensi akan sesuatu dan hubungan dengan sesama
manusia (Barnum, 1996; Giacalone & Jurkiewicz, 2003, McNulty, Livneh, & Wilson,
2004;O'Brien,2003;Simoni,Martone,&Kerwin,2002;Verghese,2008;),tujuanhidup
dankepuasanhidup(McNultyetal.,2004;Taliaferro,2009;Verghese,2008).Beberapa
ahli juga berpendapat bahwa spiritualitas merupakan kebutuhan dasar manusia
menemukanmakna hidup dan tentang hubungan dengan sesuatu yang lebih besar,
suci,transendental,Tuhan(Elkins,etal.,1998;King&Crowther,2004;Koenig,2009;
Milliman,etal.,2009;Smith&Rayment,2007;Verghese,2008).
PaloutziandanPark (2005)mengumpulkanbeberapadefinisi spiritualitasdan
menyederhanakan dengan membuat kesimpulan bahwa spiritualtias adalah: (1)
merasakan kehadiran Tuhan dan respon manusia pada-Nya; (2) pencarian akan
eksistensi diri menuju kesadaran berdimensi transenden, terutama yang terkait
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
dengannilai,makna,kehormatandiri,hidupdanpertimbanganpuncak;(3)jalanhidup
yang terkait dengan keimanan dan kehidupan sehari-hari serta cara individu
berhubungandengankondisipuncaknya; (4)dimensi transenden terkaitpengalaman
manusia, yang karenanya ditemukan momen di mana individu mempertanyakan
maknadari keberadaanpribadi danusahamenempatkandiri dalamkontekontologi
lebihluas.
Spiritualitas dapat dideskripsikan sebagai sebuah proses transformasi dan
pertumbuhanatauperkembanganmanusia,baiksebagaiindividumaupunmasyarakat,
yang bersifat dinamismaupun organik. Spiritualitas adalah sebuah eksplorasi dalam
prosesmenjadimanusia,atausebuahupayauntuktumbuhdalamsensitifitasterhadap
diri,oranglain,makhluklain,danterhadapTuhanyangberadadidalamdanmengatasi
totalitas dunia. Spiritualitas adalah sebuah kekuatan yang bersifat integral, holistik,
dandinamisdalamkehidupandanberbagaiurusanmanusia(Rohmaniyah,2008).
Coyte (2007) mengungkapkan bahwa spiritualitas adalah proses seseorang
dalampencariantujuandanmaknahidup,menentukansikaphidup,danmenemukan
jatidirihidup.Coyte(2007)membagispiritualitasdalamlimaaspek,yaitu:
1. Makna (meaning).Makna terkait dengan ontologi keberartian hidup;merasakan
situasihidup;danmemperoleharaheksistensinya.
2. Nilai (value). Nilai terkait dengan kepercayaan dan standar yang digunakan;
menikmatiyangberhubungandengankebenarandankecantikandaripikirandan
perilaku.
3. Transendental(transcendental).Transendenadalahpengalamandanpenghargaan
darisuatudimensidi luardiri;menyadariketerbatasandiriagarberubahmenjadi
lebihbaik. Transendensiberperanmemberikanmaknayangmengarahkan tujuan
hidupmanusia.Nilai-nilai transendentalketuhanan inilahyangakanmembimbing
manusiamenujunilai-nilaikeluhuranuniversal.
4. Keterhubungan (connecting). Keterhubungan adalah relasi diri dengan orang lain
danpadaTuhanZatPenguasaAlam.Relasi inididasarkanatas ikatanyangpenuh
cinta,kesetiaan,komitmen,sertamenjagainteraksikomunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
5. Proses Menjadi (becoming). Proses menjadi merupakan rangkaian hidup yang
merefleksikan tuntutan dan pengalaman kehidupan; yang meliputi perasaan
mengetahui “siapa jati diri” ini dan “ bagaimanamengetahuinya”. Dalam proses
menjadi selalu meyakini bahwa tidak ada apapun didunia ini tetap kecuali
perubahanatauprosesmenjadi.
Coyte (2007) juga menjelaskan ada empat faktor yang mempengaruhi
spiritualitasseseorang,yaitufaktordari luar,darioranglain,dariduniafisik,dandari
dalamdiri.Faktor-faktortersebutdijelaskansebagaimanapadagambardibawahini:
ESENSI DIRI-SPIRITUAL:
•Meaning•Value
•Transcendence•Connecting•becoming
DariLuar•Tuhan(God)•Filsafat(philosophy )•Sistemkepercayaan(belief systems)
DariOrangLain•Keluarga(family)•Teman(friends)•Kolega(colleagues)•Jaringanygmendukung(network ofsupport)
DariDiriSendiri• Identitas(identity)• Kesadarandiri(self-awareness)
•Nilaiintidalamdiri• Keseimbangannilaiyangadadenganprosesmenjadi
DariDuniaFisik•Daratan•Laut•Fauna•Flora•Mineral
Berdasarkan5aspekspiritualitasmenurutCoyte(2007)yaitumakna(meaning),
nilai (value), transendental (transcendental),keterhubungan (connecting),danproses
menjadi (becoming) maka dikembangkan sebuah modul intervensi berupa modul
pelatihan pembentukan karakter spiritual. Pembentukan karakter spiritual (spiritual
character building) adalah program yang disusun dalam bentuk pelatihan yang
bertujuan untuk membangun karakter berbasis spiritual. Pelatihan dilaksanakan
selama3 hari dandibagi dalam7 sesi,masing-masing harimemiliki durasi selama8
jamsehinggatotalpelaksanaanpelatihanadalah24jamefektif.
Manfaat adanya pengembangan karakter berbasis pada spiritualitas adalah
meningkatkan hidup beragama, dengan menghayati spiritualitas dapat menjadikan
seseorang menjadi orang spiritual yaitu orang yang mengahayati roh Allah dalam
hidup nyata sehari-hari sesuai dengan panggilan dan peran hidupnya. Ia menyerap
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
seluruh nilai spiritual dan mengarahkan diri serta hidupnya berdasarkan nilai-nilai
spiritualitasdanmenciptakangayahidupsertaperilakumenurutnilai-nilaispiritualitu
(Hardjana,2005).
Dapatdisimpulkanbahwaspiritualitasmemilikimanfaatpadaseseorangyaitu
menjadikan individu seorang untuk memiliki sikap positif dalam menghadapi setiap
kejadianyangdatang, tidakkenalputusasa,pantangmenyerah,mampumengontrol
sikap dan perilakunya, menghindarkan dari sifat negatif seperti malas dan tidak
percaya diri, serta menjadikan seseorang menjadi orang spiritual yang menyerap
seluruh nilai spiritual dan mengarahkan diri serta hidupnya berdasarkan nilai-nilai
spiritualitasdanmenciptakangayahidupsertaperilakumenurutnilai-nilaispiritualitu.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
UJIVALIDITASMODUL Uji coba modul penting untuk dilakukan untuk menguji tingkat validitas isi
(contentvalidity)darimateri-materiyangakandisampaikandalampelatihanSpiritual
Character Building. Pengujian validitas isi modul melibatkan 2 orang ahli di bidang
pelatihan dan kajian karakter spiritual dalam proses professional judgment. Hasil
catatanmasukandariprosesprofessionaljudgmentmenjadidasardilakukanperbaikan
isimodulpelatihan.
Setelahmelalui proses uji validitas isi modul selanjutnya dilakukakn uji coba
pelaksanaan isi modul untuk mendapatkan data ketepatan pembagian waktu
pelaksanaan,metodeyangdigunakan,dan lembarkerjayang telahdisiapkan.Proses
uji coba modul ini akan melibatkan subjek sebanyak 5 remaja, trainer sebanyak 1
orangdanasistentrainersebanyak2orang.Traineryangdilibatkanadalahyangsudah
berpengalamanatautersertifikasidalambidangspiritualitasdanasistentraineradalah
mahasiswa.
Pengujian validitas modul baik dari sisi isi maupun praktik sudah memenuhi
syarat sehingga modul pelatihan pembentukan karakter spiritual ini siap digunakan
dalam proses intervensi maupun penelitian. Salah satu penelitian yang sudah
menggunakanmoduliniadalahpenelitianyangdilakukanSuseno(2013)dengantema
“EfektivitasPembentukanKarakterSpiritualuntukMeningkatkanOptimismeTerhadap
MasaDepanAnakYatimPiatu”.PublikasihasilpenelitianinidapatdilihatpadaJurnal
Intervensi Psikologi, Vol. 5, Nomor 1, Juni 2013, hal 1–30. ISSN:2085-4447
http://www.jurnal.uii.ac.id/index.php/intervensipsikologi/article/view/3965/3539.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
RUNDOWNPELATIHANHarike- Materi/Aspek UraianKegiatan JPL
I Pengantar 1. Pretest2. Perkenalan3. KontrakPelatihan
2
Makna(meaning) 1. Keberartianhidup2. Merasakan situasi hidup dengan
menyikapikesuksesandankegagalan3. Mendapatkanmisi, arah dan tujuan
eksistensikehidupan
3
Nilai(value) 1. Kepercayaanhidup2. Acuanhidup3. Standardannormahidup(kebenaran
dankecantikan)4. Nilai-nilai puncak yang menjadi
orientasihidupkelak
3
II Review 1. Refleksiharipertama2. IceBreaking
2
Transendental(transcendence)
1. Kesadaranakanketerbatasandiri2. Penghargaandiluardiri3. Pengalaman di luar diri, termasuk
pengalamanpuncak
3
Keterhubungan(connecting)
1. Keterhubungan dengan orang lainmelalui cinta, kesetiaan, komitmen,intensitaskomunikasi
2. Keterhubungan dengan Tuhanmelalui cinta, kesetiaan, komitmen,intensitaskomunikasi
3
III Review 1. Refleksiharike22. IceBreaking
2
ProsesMenjadi(becoming)
1. Reflesi tuntutan hidupmenuju lebihbaik
2. Refleksipengalamanhidup(siapajatidiri)menujulebihsempurna
3
ActionPlan 1. MembuatRencanaAksiIndividual2. MembuatRencanaAksiKelompok
2
Penutup 1. Posttest2. Evaluasi3. Penutupan
1
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MATERI,AKTIVITAS,DANTUJUAN
PEMBENTUKANKARAKTERSPIRITUAL
HariPertama
Sesi Materi Aktivitas TujuanI Pengantar - BallGame
- PohonHarapan
- SelfAwareness- PentingnyaKarakter
Spiritual
- Pesertasalingmengenalsatudenganyanglain
- Pesertamengungkapkanharapanmengikutipelatihan
- Pesertamengetahuikelebihandankelemahandirinya.
- Pesertamenemukanpentingnyakarakterberbasisspiritual.
II Makna(meaning)
- Keberartianhidup
- Kesuksesandankegagalan
- Misi,arahdantujuan
eksistensikehidupan
- Pesertamemahamiartipentinghidupsaatini.
- Pesertamampumengekspolarasipotensidirisaatinidandiriidealyangdiharapkan.
- PesertamampumerefleksikandirimengapaAllahmenciptakandirinya.
III Nilai(value) - Kepercayaanhidup- Acuanhidup- Standardannorma
hidup- Nilai-nilaipuncak
yangmenjadiorientasihidupkelak
- Pesertamampumengeksplorasikehidupanyangdijalanisaatini
- Pesertamenemukanapaselamainiyangmenjadiacuandalamhidupnya
- Pesertamengetahuibatasankesuksesanduniadanakherat
- Pesertamelakukananalisisdiridarisisifisik,emosi,pikiran,perilakudanspiritual
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
HariKedua
Sesi Materi Aktivitas TujuanIV Transendental
(transcendence)- Kesadaranakan
keterbatasandiri- Penghargaandiluar
diri- Pengalamandiluar
diri,termasukpengalamanpuncak
- Pesertamemahamiketerbatasanpotensimanusiadalammencapaitujuanhidup.
- PesertamenemukanperanAllahdalamhidupnya.
- Pesertamampumerumuskantujuanhidupnyadarisisipengembanganspiritual.
V Keterhubungan(connecting)
- Keterhubungandenganoranglainmelaluicinta,kesetiaan,komitmen,intensitaskomunikasi
- KeterhubungandenganTuhanmelaluicinta,kesetiaan,komitmen,intensitaskomunikasi
- Pesertamampumerefleksikandiribagaimanapengalamandalammenjalinrelasidenganoranglain
- PesertamampumerefleksikandiribagaimanapengalamandalammenjalinrelasidenganAllah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
HariKetiga
Sesi Materi Aktivitas TujuanVI ProsesMenjadi
(becoming)- Refleksituntutan
hidupmenujulebihbaik
- Refleksipengalamanhidupmenujulebihsempurna
- Pesertamampumerefleksikandirinyabagaimanaperjalananhidupnyadarimasalaluhinggasaatini.
- Pesertamampuuntukmenemukanhikmahdariperjalananhidupyangsudahdilalui.
VII ActionPlan - MembuatRencanaAksiIndividual
- MembuatRencana
AksiKelompok
- Pesertamampumenyusunrencanapengembangandiridanspiritualitasbaikjangkapendekmaupunjangkapanjang.
- Pesertamampumenyusunrencanakelompokuntukmelakukanaksipengembangansosialdalambidangspiritual.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI1:
PENGANTAR
TujuanSesi:
1. Pesertasalingmengenalsatudenganyanglain
2. Pesertamengungkapkanharapanmengikutipelatihan
3. Pesertamengetahuikelebihandankelemahandirinya.
4. Pesertamenemukanpentingnyakarakterberbasisspiritual.
Waktu:2X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja1:TokohIdola
AlurSesi:
1. BallGame
2. PohonHarapan
3. SelfAssessment
4. Brainstorming
Prosedur:
No Aktivitas AlokasiWaktu(Menit)
1
BallGame:- Trainer memperkenalkan diri dan tujuan
pelatihan- Perkenalan: Minta peserta membuat nama
sejelasmungkinpadakertas label,mintaagarnamaitudikenakanpadadadapeserta.
- Minta masing-masing pesertamemperkenalkan diri dengan menyebutkannamalengkap,namapanggilandanbendaapayang bisa diasosiasikan dengan dirinya sertamengapa benda tersebut. (Tekankan bahwasetiapindividuadalahkhasdanunik).
- Peserta diminta untuk melemparkan bola
25
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
kepada temannya sambil menyebutkanidentitas diri sendiri dan menyebutkanidentitasdaritemanyangakandilemparibola.
2 PohonHarapan- Minta peserta mengembangkan harapan
terhadap kelas ini, tuliskan pada selembarpostit. Kemudian tempelkan catatan tersebutpada kertas plano yang sudah digambaripohon.Setelahsemuapesertamenempelkan,bacakansatupersatuharapantersebut.
- Bahas mana yang bisa dipenuhi, mana yangtidak mungkin (bila ada), dan tunjukkankondisi-kondisi apa yang harus terjadi(harapan trainer) agar apa yang merekaharapkanbisaterjadidikelas.
15
3 SelfAssessment- Peserta diminta untuk menilai diri sendiri
mengenaikonsep”whoami?”danmenuliskanpada lembar HVS secara bebas boleh dalambentuknarasiataugambar.
- Peserta menjelaskan tentang siapa dirinyadengan media self assessment yang sudahdibuat, peserta lain boleh mengomentaridengandifasilitasiolehtrainerdenganbatasanmemberikankomentaryangpositif.
- Setelah semua peserta mengenalkan siapadirinya, trainer memberikan afirmasi positifbahwa semakinmengenal siapa dirinyamakaakansemakinmengenalAllah
- Trainer memberikan materi tentangpentingnyaselfawarenes.
30
4 Brainstorming- Peserta dibagi dalam 2 kelompok, diberikan
kertas plano dan spidol. Kemudian dimintauntukmenuliskan siapa saja tokoh idola yangdianggap sukses oleh masing-masing pesertadan menuliskan alasan mengapa tokoh idolatersebutdapatmeraihkesuksesan.
- Peserta diminta untuk memilih salah satupresentator yang akan mempresentasikanhasildiskusikelompok.Kemudianpresentatordiminta untuk menjelaskan hasil diskusi,kelompok lain diberi kesempatan untukmemberikanfeedback.
30
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
- Setelahselesaipresentasi,trainermemberikanapresiasi terhadap hasil kerja kelompok danmenyimpulkan apa yang telahdipresentasikan.
- Trainer mulai merumuskan denganmengklasifikasikan alasan atau penyebab-penyebanb yang membuat tokoh idolatersebut sukses dari sisi potensikognitif/intelektual/IQ, afektif/emosional/EQdanspiritual/SQ.
- Secara teoritis, hasil yang akan mendominasiadalahfaktorspiritual, jikayangditemukandikelas sesuai dengan teori maka trainermenyimpulkan pentingnya spiritual dalammendukungkesuksesanseseorang.
- Trainer menyampaikan materi pentinyakarakterberbasisspiritual.
BahanDiskusi:KarakterSebagaiModalMenjadiPribadiTangguh
“Character Matters, more than intellegence and abilities” begitu kira-kira
Goleman yang pakar emosi ini pernah mengatakan. Selanjutnya ahli perubahan
perilakudanpengembangandirimengatakanbahwakarakteryangkuattidakberasal
dari polesankarenabelajar caraberjalandanbericara yangbaik,namunmerupakan
hasil didikan yang terus menerus sabar dan memang mengutamakan pengasahan
karakter.
Karakter adalah watak, bukan riasan luar, sehingga sisi-sisi positifnya akan
bertahanlamadalamberbagaisituasi.Darisinitentukitaberharap,kitalebihmemiliki
banyaksisipositifdalamkarakterkita.Yangmenjadipekerjaankitaselanjutnyaadalah
memikirkanhalini:Bagaimanakemudiankitatahutentangkarakterkita?Jikaadayang
kurangbagusbagaimanameningkatkannya?
Karakter berbasis pada spiritualitas memiliki esensi bahwa karakter-karakter
yang berkembang didasari oleh nilai-nilai luhur dari spiritual, artinya karakter
terbentuk dalam dimensi intrapersonal, interpersonal dan transpersonal. Karakter
spiritual yang berkembang pada diri seseorang akan membuatnya positif dalam
menilaidirisendiri,bersikapdenganoranglaindanjugabersikapterhadapTuhannya.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja1:TokohIdola
LEMBARKERJA1TOKOHIDOLA
Marikitalakukanaktivitasberikutini.1. Tuliskanlahtokohidolaandadanapayangmembuattokohidolaandaitumenjadi
orangyangberhasil?
2. Diskusikandengan temananda, tentang tokoh idola tersebut yang telahberhasil
dalamkehidupannya.
3. Bersama teman anda coba rumuskan hal-hal apa saja yang kuat pada diri tokoh
tersebut.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI2:
MAKNA(MEANING)
TujuanSesi:
1. Pesertamemahamiartipentinghidupsaatini.
2. Peserta mampu mengekspolarasi potensi diri saat ini dan diri ideal yang
diharapkan.
3. PesertamampumerefleksikandirimengapaAllahmenciptakandirinya.
Waktu:3X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja2:DiriIdealdanNyata
AlurSesi:
1. MateriKarakterSpiritual
2. SelfAssessment
3. Diskusi
4. Refleksi
Prosedur:
No Aktifitas AlokasiWaktu(Menit)
1 MateriKarakterSpiritual- Trainermenegaskankembali tentangpentingnya
karakterberbasis spiritualdalampengembanganpotensidiri.
- Trainer memberikan gambaran kesuksesanseseorangtidak lepasdariprosesperkembanganspiritualitasdalamdiriseseorang.
- Trainer mengajak peserta untuk mengingatkembali hasil diskusi pada sesi 1 sebagai contohkongkret tentang pentingnya spiritualitas dalamdiriseseorang.
- Trainermemberikankesempatankepadapesertauntukmengajukanpertanyaan.
30
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
2 SelfAssessment- Peserta diminta untuk mengisi lembar kerja 2
yaitu denganmenginventarisir kondisi diri nyatasaatinidandiriidealyangdiharapkan.
- Pesertadimintauntukmenilaidirisendiriapakahada kesesuaian atau ketidaksesuaian antara diriidealdandirikenyataaan,pesertadimintauntukmemberikan tanda√padakolomsesuai jikaadakesesuaian antara diri ideal dan diri nyata, danmemberikantanda√padakolomtidaksesuaijikaantara diri ideal dan diri nyata terjadiketidaksesuaian.
- Peserta diminta untukmenghitung apakah lebihbanyakyangsesuaiatautidaksesuai.
- Peserta diminta untuk menuliskan mengapaterjadidemikian.
- Peserta diminta untuk menuliskan langkah apayangakandilakukanagarmencapaidiriideal.
- Setelah semua peserta selesai mengerjakanlembar kerja 2, selanjutnya trainer memintapeserta untuk mendiskusikan hasilnya dalamkelompokbesar.
45
3 Diskusi- Pesertasatupersatudimintauntukmenceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikankomentarpositif.
- Trainer menyimpulkan hasil diskusi danmenyampaikan materi tujuan penciptaanmanusia.
- Trainer menegaskan bahwa Allah menciptakanmanusia dengan segala potensi yang dimilikinyauntuk mencapai diri ideal dalam konsepspiritualitas.
45
4 Refleksi- Peserta merefleksikan diri dengan menuliskan
apayangdirasakan saatadakesenjanganantaradiri ideal dan diri nyata, dan langkah apa yangakandilakukanuntukmencapaidiriideal.
- Peserta menemukan konsep diri ideal sesuaidengantujuanAllahmenciptakanmanusia.
- Peserta menemukan cara atau langkah untukmengembangkanspiritualitasdalamdirinya.
30
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
BahanDiskusi:Apaituspiritualitasdanbagaimanamembangunspiritualitas?
Kesibukan telahmembuat kita secara tidak sadarmembangunkan kesadaran
akanspiritualitasyangdirasasemakinpenting.Halituakansemakinterasaketikakita
sudah melakukan banyak hal but we get nothing unless “fatigue” (kita hanya
mendapatkan rasa capai dan bosan). Atau mungkin kita pernah merasa ingin
menyerah pada suatu keadaan, atau kita merasa sangat kecil, tidak berdaya dan
merasakan kesia-siaan dalam hidup.Mungkin itulah titik dimana kitamembutuhkan
maknadalamkehidupan,kitarindumendapatkanartidalamkehidupanini.Nahinilah
yang dimaksud dengan kesadaran akan spiritualitas. Kesadaran akan spiritualitas itu
yangmembuatkitaharusnyamulaimerasaperlubagaimanakitabisamenyatukannya
dalamjadwal-jadwalkita,semuaaktifitaskita,belajarkita,organisasi.
Apa sih sebenarnya spiritualitas? Spiritualitas adalah penemuan atas diri kita
yang sebenarnya atau bisa dikatakan penemuan hakekat diri kita secara utuh dan
mendalam tentang siapa sih kita, untuk apa kita dihadirkan didunia. Siapa diri kita
dalam makna yang lebih dalam, jauh lebih dalam dari sekedar mengetahui emosi,
pikiran,perasaandankepribadian.Pertanyaanseputarspiritualitasmelibatkanaspek-
aspek terkait diri kita dan bagaimana hal tersebutmantap di dalamdiri. Untuk bisa
memahami diri maka langkah pertama adalah menyucikan diri. Adz-Dzakiey (2007)
memperkuat bahwa untuk bisa memahami hakikat diri maka ia harus mampu
membukatabirdengancaramenyucikandiri.Kitaketahuibahwakesalahan-kesalahan
yang kita lakukan akan menjadi titik-titik dalam hati sehingga akan menjadi tabir /
pembatasantaradirinyadenganAllahyangtelahmenciptakandirinya.AllahlahYang
Maha Mengetahui hakekat dirinya karena Ia adalah pencipta kita. Kemudian kita
mencoba melakukan disidentifkasi terhadap tubuh, emosi dan pikiran. Kita bisa
melakukannya dengan cara kita membangkitkan dan mengasah kesadaran kita
terhadap hal-hal yangmembuat diri kita seperti saat ini danmenyadari bagaimana
hakekatdirikita.
Totalitas dari pikiran dan pengalaman masa lalu, bawaan genetis telah
menciptakan rasa suka-tidak suka, minat, bakat, kebiasaan dan sikap dan seringkali
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
kitamenyebutnyasebagaidirikita.Prinsipnyaadalahkitamembangunkesadarandiri
dan menerima kondisi yang membuat diri kita apapun. Kita harus melakukan
instrospeksi terhadap perilaku, pikiran, emosi kebiasaan dan keinginan kita. Dengan
menerimanya kita akan perlahan- lahan mengurangi kendali atas diri kita (lebih
memunculkansikap tawakaldanberserahdirikepadaAllah)danpadaakhirnyaakan
hilang.
Seiringterbukanyapenderitaandanpengalamankitamakakitaakanberubah.
Tidak ada jarak antara kita dan siapa diri kita. Kita akan tidak lagi reaktif, tidak lagi
dikendalikan oleh insting, keinginan dan hasrat. Ketika isi pikiran terurai maka kita
menjadi lebih tenang, fokus dan memiliki harmoni antara jiwa, pikiran, emosi dan
tubuh. Hidup menjadi lebih bermakna dan bertujuan dan kita mampu menyatukan
semuapengalamanhidupmenjadipolayangdapatkitapahami.
Alamsemestasendirijugaterlibatdalamprosespembentukantentangdirikita.
Sehingga kita pun harus membangun hubungan dengan alam semesta. Spiritualitas
total terjadi manakala kita mampu menyatu dengan Allah SWT, sehingga Ia akan
membimbing kita agar meyatu dengan sesama, menyatu dengan makhluq lainnya
termasukbinatang,tumbuhan,oksigen,air,udaradanlainsebagainyasehinggamuncul
harmonidalamkehidupankita.
Sebenarnya tidak heran jika kita melupakan sisi spiritualitas kita dalam
keseharianmembuatkitamudahcapek,mengapa?Allahsebagai intidarispiritualitas
kitaadalahTHEULTIMATESOURCEOFENERGYmakaketikakitaterputusdenganNYa
membuat kita kelelahan. Logikanya adalah misalkan kita pakai motor untuk
beraktifitas,makasemakinseringkitagunakanmakaakansemakinseringkitaharuske
pom bensin supaya motor kita tetap bisa jalan. Nah seperti itulah kita, kita sering
menggunakandiri, pikiran, jiwadanbadan kita untukmenjalani kehidupan sehingga
kitapunharusconnect terussamayangMahaPunyaEnergy.Sehingga, semakinkita
sibuk idealnya ibadahkitamenjadimeningkat jugatapiyangterjaditerkadangmalah
sebaliknyakesibukankitamenyitamoment-momentuntukmeningkatkanspiritualitas
kitasemisalsholat,sholatkitajaditerburu-buruataulebihparahnyakitasholatsambil
ingettugassekolahkita.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja2:DiriIdealdanNyata
LEMBARKERJA2DIRIIDEALDANNYATA
NAMA :CITA-CITA :
DIRIIDEAL DIRIKENYATAAN SESUAI TIDAKSESUAI
JUMLAH
Apakahbanyakkesesuaian/ketidaksesuaian?
Mengapa: Apayangakandilakukanagarbisamencapaidiriideal?
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI3:
NILAI(VALUE)
TujuanSesi:
1. Pesertamampumengeksplorasikehidupanyangdijalanisaatini
2. Pesertamenemukanapaselamainiyangmenjadiacuandalamhidupnya
3. Pesertamengetahuibatasankesuksesanduniadanakherat
4. Pesertamelakukananalisisdiridarisisifisik,emosi,pikiran,perilakudanspiritual
Waktu:3X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja3:AnalisisDiri
AlurSesi:
1. SelfAssessment
2. Diskusi
3. MateriAnalisisDiri
4. Refleksi
Prosedur:
No Aktivtas AlokasiWaktu(Menit)
1 SelfAssessment- Peserta diminta untuk mengisi lembar kerja 3
yaitu menuliskan kekuatan, kelemahan, peluangdantantangandarisisiaspekfisik,emosi,pikiran,perilakudannspiritual.
- Peserta diminta untuk menganalisis diri sendiridenganpendekatanSWOTtersebut.
- Peserta diminta untuk menuliskan langkah apasaja (action plan) yang akan dilakukan untukmengembangkanpotensidirinya.
- Setelah semua peserta selesai mengerjakanlembar kerja 3, selanjutnya trainer memintapeserta untuk mendiskusikan hasilnya dalamkelompokbesar.
45
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
2 Diskusi- Pesertasatupersatudimintauntukmenceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikankomentarpositif.
- Trainer menyimpulkan hasil diskusi danmenyampaikan pentingnya melakukan penilaianatau analisis diri agar dapat segera menyusunlangkahstrategisuntukpengembangandirinya.
- Trainer menegaskan pentingnya spiritualitasdalamprosespengembangandiri.
45
3 MateriPemahamanNilaiDiri- Trainermenegaskankembali tentangpentingnya
melakukan analisis diri dalam pengembanganpotensidiri.
- Trainer mengajak peserta untuk mampumemahami diri dengan segala kekuatan,kelemahanyangadadalamdirinyadanmengajakpeserta untuk melihat peluang dan tantanganyangada.
- Trainer menyampaikan langkah-langkah yangdapat dilakukan untuk mengembangkan dirisecaraterusmenerussetelahmelakukananalisisdiri.
- Trainer menyampaikan bahwa kesuksesan tidakhanya dibatasi di dunia saja namun adakesuksesan akherat yang harus dikembangkandalamdiripeserta.
- Trainermemberikankesempatankepadapesertauntukmengajukanpertanyaan.
30
4 Refleksi- Trainermemintapesertauntukmerefleksikandiri
denganmenceritakanapayangdirasakansetelahmelakukananalisisdiridanmenyusunactionplanpengembangandirinya.
- Trainer menyimpulkan hasil refleksi danmenegaskan kembali pentingnyapengembanganspiritualitas untuk mencapai kesuksesan duniadanakherat.
30
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
BahanDiskusi:PentingnyaAnalisisDiri
Hampir semua yangmerasamanusia pastimemiliki kekurangan.Mengetahui
dirikitamemilikikelebihanadalahlebihmudahdibandingmenerimakekurangandiri.
Tapijustrukelebihanmanusiadalahiabisamengetahuidanmenerimakekurangannya
dengan lebih bijaksana. Sebagaimana Allah yangmenerima kekurangan kita, karena
kitakesurgabukankarenakelebihanamalkita tapihanyakarenakasihsayangAllah
lahkitadiijinkanmemasukisurganya.DanrahmatAllahituuntukmerekayangmampu
bersyukurdanbersabardengansegalapemberianAllahtanpamelupakanbahwaAllah
menciptakanduniainiuntukmelihatsiapakahyangterbaikdalamberamal.
Bagaimanakitaakanberamaldenganbaik, salahsatunyadenganmengetahui
kelebihan,kekurangan,peluangdantantangankita.KitatidakpernahmendengarBilal
bin Rabahmasuk surga karena kedermawanannya (karena ia memang bukan orang
kaya)tapiiamasuksurgakarenaiasholathabiswudhu,Bilaltahubenarapakelebihan
dan kelemahannya. Ia tidak memaksakan kelemahan itu menjadi kelebihan yang ia
lakukanadalahmemupukkelebihannyasehinggakelemahannyaakantertutupi.
Langkah-langkahdalammelakukananalisisdiriyaitu
1. Mengevaluasiataumenganalisiskekurangandankelebihandiridariapayangtelah
dilakukan.HalinidapatdilakukandenganmelakukanSWOTdiri.
2. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus (continous
improvement)
3. Merancang aktivitas ke depan yang lebih baik dengan rencana aksi (action plan)
yangdidasariolehpotensiyangdimiliki.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja3:AnalisisDiri
LEMBARKERJA3ANALISISDIRI
ASPEK KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG TANTANGAN
FISIK
EMOSI
PIKIRAN
PERILAKU
SPIRITUAL
Action Plan : denganmempertimbangkanAnalisisDirimakaakuberjanjipadadirikuuntukmengembangkandiridenganlangkah:........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI4:
TRANSENDENTAL(TRANSENDENCE)
TujuanSesi:
1. Pesertamemahamiketerbatasanpotensimanusiadalammencapaitujuanhidup.
2. PesertamenemukanperanAllahdalamhidupnya.
3. Pesertamampumerumuskantujuanhidupnya.
Waktu:3X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja4:TujuanHidup
AlurSesi:
1. MateriTransendental
2. SelfAssessment
3. Diskusi
4. Refleksi
Prosedur:
No Aktivitas AlokasiWaktu(Menit)
1 MateriProsesTransendensi- Trainer mengajak peserta untuk menyadari
keterbatasan dirinya sehingga membutuhkanorang lain sebagai manifestasi manusia sebagaimakhluk sosial dan membutuhkan Allah sebagaimanifestasimanusiaspiritual.
- Trainer mengajak peserta untuk memahamipentingnyamerumuskan tujuan hidup, terutamadalam aspek pribadi yaitu akademik, sebagaimakhluksosialdanmakhlukspiritual.
- Trainer memberikan kesempatan kepada pesertauntukmengajukanpertanyaan.
30
2 SelfAssessment- Pesertadimintauntukmengisilembarkerja4yaitu
menuliskan keterbatasan diri apa saja yang ingin
45
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
segeradiubahagarmenjadilebihbaiklagi.- Peserta diminta untuk menuliskan tujuan hidup
yangingindicapaidarisisiaspek,tahundantujuanhidupnya.
- Peserta menuliskan tujuan dan kapan akanmencapainyabaik itutujuandariaspekakademik,sosialdanspiritual.
- Peserta diminta untuk menuliskan nilai positifdalam dirinya yang akan dioptimalkan untukmendekatkan diri kepada Allah agar tujuannyatercapai.
- Setelahsemuapesertaselesaimengerjakanlembarkerja4,selanjutnyatrainermemintapesertauntukmendiskusikanhasilnyadalamkelompokbesar.
2 Diskusi- Peserta satu persatu diminta untukmenceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikankomentarpositif.
- Trainer menyimpulkan hasil diskusi danmenyampaikan pentingnya merumuskan tujuanhidup secara berimbang dari sisi pribadi, sebagaimakhluksosialdanmakhlukspiritual.
- Trainermenegaskanpentingnyaspiritualitasdalamprosesmencapaitujuanhidup.
45
4 Refleksi- Trainermeminta peserta untukmerefleksikan diri
denganmenceritakan apa yang dirasakan setelahmelakukan analisis diri dan menyusun tujuanhidupnya.
- Trainer menyimpulkan hasil refleksi danmenegaskan kembali pentingnya pengembanganspiritualitasuntukmencapaitujuanhidup.
30
BahanDiskusi:TujuanHidup(GoalSetting)
PersonalGoalSettingmerupakanprogrampengembangansoftskilltahapawal
yang bertujuan agar individu menyadari profil dirinya, mampu mengidentifikasi
tantangan dan peluang yang dihadapi, mampumenetapkan sasaran jangka panjang
dan merumuskan rencana umum pengembangan dirinya, dan mampu menerapkan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
sebagiandarirencanatersebut,khususnyapadatahapawalgunamenitikesuksesandi
masadepan.
Kesuksesan di masa depan di awali dengan penetapan visi pribadi. Banyak
definisi mengenai visi. Salah satunya VISI merupakan sasaran mulia dan misi dapat
dikatakan tugasmulia, Senge dalam bukunya The Fifth Discipline, membedakan visi
danmisi. Visi adalah thewhat, yakni gambaranmasa depan yang ingin diciptakan,
sedangkan misi adalah the why, yakni alasan mengapa organisasi/ seseorang ingin
menjadiinthefirstplace.
Adapulayangmengartikanbahwavisiadalahimpian,harapan,gambaranideal,
perspektif jangka panjang, orientasi prestasi, dll.Dari semua arti mengenai visi,
terdapatkesamaanbahwavisiberorientasimasadepandanmenjadiarahhidupbagi
seseorangataupunorganisasi.
Setiappribadiyang inginsuksesharusmilikivisihidupyang jelas.Orangyang
mempunyaivisihidupyangjelas,hidupnyaakanterarahdanmempunyaitujuanyang
jelas. Ia juga berani menanggung resiko dalam setiap langkah menuju visinya itu,
karenaiayakinsuatusaatvisinyaharustercapai.Namun,tentutidakberartikitaharus
ambisius,hinggaterlaluberani,melanggaraturanAllah.Karenaitu,visihidupseorang
muslim tidak boleh hanya berorientasi pada kesuksesan dunia semata, tapi harus
berujungpadakebahagiaanduniaakhirat.
Setelahmengenaldiri sendiri, tentukita jugamengenalmimpiyang inginkita
wujudkan.Apayang ingin saya capaidalamhidup ini?Apayangmenarikminat saya
untuk saya perjuangkan dalam hidup ini? Ingin dikenang sebagai apakah diri kita
kelak?Namunmimpiakantetapmenjadimimpibilatidakdisertaitindakan.Tindakan
yang terencana akan membantu mewujudkan mimpi menjadi sebuah kenyataan di
masadepan.Untukitulahsoalsettingdiperlukan.
Goal Setting adalah sebuah mekanisme yang harus dipenuhi agar individu
memilikifokusdankendalidalamhidup.Goalsettingmenjadiroadmapindividuuntuk
menggapai impian. Salah satu prinsip penting dalam penentuan goal setting pribadi
adalahmerujukpadatujuanakhir.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
Menurut Stephen R. Covey merujuk kepada tujuan akhir, adalah salah ciri
pribadidanorganisasiyangefektif.Merujukpadatujuanakhirberartimemulaidengan
pengetahuanyang jelas tentangtujuanhidupyang ingindicapai,posisi saat ini, jalan
yang akan dilalui dan nilai-nilai apa yang paling bermakna dalam kehidupan pribadi.
Sehingga dengan demikian kita tahu bahwa langkah-langkah yang kita ambil selalu
beradapadaarahyangbenar.
Setiap individumemilikimultiperan,misalnyaperansebagaianak,orangtua,
saudara, karyawan, pelajar, anggotamasyarakat, profesi tertentu, dsb. Setiap peran
sangatmungkinmemilikigoalmasing-masing.Contoh,sebagaiseorangayah/ibu,saya
ingindikenangmenjadiorangtuayangsepertiapa;sebagaimuslim,sayainginmenjadi
muslimyangbagaimana,sebagaiahli/profesional,sayaingindikenangsepertiaba,dll.
Kehidupan yang efektif menuntut keseimbangan dalam hubungan berbagai peran-
peranpentingsertaaktifitaspribadisesuaidenganmisihidupkita.
Salah satu cara untukmenetapkan goal/ sasaran yang efektif adalah dengan
menggunakanmetodeSMART.PenetapansasaranyangmengacupadakriteriaSMART
berartibahwasasarantersebut:
Spesific :jelas,khususdanterarah
Measurable :dapatdiukur(bilamanasasarantercapai)
Achievable :menantang,menimbulkansemangatuntukmencapainya.
Realistic :melihatpotensidankemampuandiri
TimeBond :adabataswaktu(targetwaktupencapaiansasaran)
Hal yang penting dalam upaya mewujudkan goal adalah memvisualkan goal
yang telah ditetapkan dalam pikiran kedalam tulisan atau pernyataan. Untuk
memudahkanpencapaian tujuanhidup tersebut, dapat kita pecahmenjadi tahapan-
tahapandenganjangkawaktuyanglebihpendek.Prosesinidapatmembantuindividu
untukmembuatperencanaantindakandanmelihatsertamengevaluasikembaliposisi
individudalamrangkapencapaiantujuanhidupnya.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja4:TujuanHidup
LEMBARKERJA4TUJUANHIDUPKU
Berdasarkananalisisdiri yanng telahdilakukan,keterbatasandiri apa sajayang inginsegeradiubahmenjadilebihbaik?Apatujuanhidupyangingindicapai?
ASPEK TAHUN TUJUANAKADEMIK
MAKHLUKSOSIAL
SPIRITUAL
NilaipositifdalamdiriyangakandioptimalkanuntukmendekatkandirikepadaTuhanagartujuanhiduptercapaiadalah:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI5:
KETERHUBUNGAN(CONNECTING)
TujuanSesi:
1. Pesertamampumerefleksikan diri bagaimana pengalaman dalammenjalin relasi
denganoranglain
2. Pesertamampumerefleksikan diri bagaimana pengalaman dalammenjalin relasi
denganAllah
Waktu:3X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja5:RelasiDiri
AlurSesi:
1. SelfAssessment
2. Diskusi
3. MateriKeterhubungan(Connecting)
4. Refleksi
Prosedur:
No Aktifitas AlokasiWaktu(Menit)
1 SelfAssessment- Pesertadimintauntukmengisi lembarkerja5yaitu
menuliskan cerita tentang bagaimana hubunganyang selama ini sudah terjalin baik dengan oranglaindandenganAllah
- Peserta diminta untuk menyimpulkan danmenuliskan landasan yang selama ini digunakandalammenjalinrelasitersebut
- Setelah semuapeserta selesaimengerjakan lembarkerja 5, selanjutnya trainermemintapeserta untukmendiskusikanhasilnyadalamkelompokbesar.
45
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
2 Diskusi- Peserta satu persatu diminta untuk menceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikankomentarpositif.
- Trainer menyimpulkan hasil diskusi danmenyampaikanpentingnya relasi diri denganoranglaindandenganAllahsebagaimediakoneksitasdiri.
45
3 MateriKeterhubungan- Trainer mengajak peserta untuk memahami
pentingnya menjaga relasi dengan orang lain dandenganAllah.
- Trainer mengajak peserta untuk menyadaripentingnya landasan hubungan dengan orang laindan dengan Allah yang berlandaskan adanyakomitmen, kecintaan, kesetiaan dan komunikasidalamprosesmembangunrelasi.
- Trainer memberikan kesempatan kepada pesertauntukmengajukanpertanyaan.
30
4 Refleksi- Trainer meminta peserta untuk merefleksikan diri
dengan menceritakan apa yang dirasakan setelahmengikutisesiketerhubungan.
- Trainer menyimpulkan hasil refleksi danmenegaskan kembali unsur komitmen, kecintaan,kesetiaan dan komunikasi dalam prosesmembangun relasi dengan orang lain dan denganAllah.
30
BahanDiskusi:Keterhubungan
Keterhubunganatau relasiharusdipahamidalamkonteks sosialdanspiritual,
artinyaterjadinyaketerhubunganituadalahantaradirikitadenganoranglainmaupun
denganAllah.Pengembangankemampuanmembangunrelasidapatdilakukandengan
melihatfaktorberikutini:
A.KNOWLEDGE – Pengetahuan tentangdiri sendiri (SELF) danorang lain (OTHERS),
meliputi:
1. Bagaimanasayamenurutsaya,bagaimanasayamenurutoranglaindanAllah?
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
2. Apadanbagaimanaperbedaansayadenganoranglaindalamhalnilaihidup,sikap
terhadap sesuatu hal, emosi, dan bagaimana semua itu mempengaruhi cara
pandangmerekaterhadapsesuatu,pengambilankeputusandanmotivasimereka?
3. Bagaimana sikap dan perilaku saya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang
lain?
B. COMPETENCY – Menerapkan pengetahuan tersebut diatas ke dalam tindakan
(perilaku).
1. Memilikikesadarandiri,mampumenyesuaikandiridenganlingkungan,senantiasa
melakukanselfmonitoringberdasarkanpenilaiandiridanumpanbalikdariorang
lain.
2. Memahami dan menerima adanya perbedaan individu sebagai sesuatu yang
bersifat unik dan dapat berinteraksi secara efektif, kooperatif dan berkompetisi
secarasehat
3. Menggunakan prinsip-prinsip motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain dan
menyesuaikan diri dengan organisasi tempat kerjanya sehingga memiliki kinerja
yangoptimal,baiksebagaiindividumaupundalamkelompok.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja5:RelasiDiri
LEMBARKERJA5RELASIDIRI
Ceritakanbagaimanarelasi/hubunganyangselamainisudahterjalin:
ORANGLAIN
TUHANKesimpulan,relasiyangsudahterjalindilandasioleh:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI6:
PROSESMENJADI(BECOMING)
TujuanSesi:
1. Pesertamampumerefleksikan dirinya bagaimana perjalanan hidupnya darimasa
laluhinggasaatini.
2. Peserta mampu untuk menemukan hikmah dari perjalanan hidup yang sudah
dilalui.
Waktu:3X50menit
Alat:KertasPlano,kertaspostit,spidol,selotip,lembarkerja6:ProsesHidupku
AlurSesi:
1. SelfAssessment
2. Diskusi
3. MateriProsesMenjadi(Becoming)
4. Refleksi
Prosedur:
No Aktivitas AlokasiWaktu(Menit)
1 SelfAssessment- Peserta diajak relaksasi untuk membayangkan
perjalananhidupnyadarikecilsampaidengansaatini,baikituperistiwamenyenangkanmaupuntidakmenyenangkan.
- Pesertadiajakuntukmemahamibahwaperubahanhidupituselaluterjadidarimasakemasa.
- Pesertadimintauntukmengisilembarkerja6yaitumenuliskanbagaimanaprosesperjalananhidupnyadimasalalusampaidengansaatini
- Setelahsemuapesertaselesaimengerjakanlembarkerja6,selanjutnyatrainermemintapesertauntukmendiskusikanhasilnyadalamkelompokbesar.
45
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
2 Diskusi- Peserta satu persatu diminta untukmenceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikankomentarpositif.
- Trainer menyimpulkan hasil diskusi danmenyampaikan pentingnya memahami prosesmenjadi yaitu perubahan-perubahan dalam hidupyangakanmembentukpribadiyangbaru.
45
3 MateriProsesMenjadi(Becoming)- Trainer menyampaikan materi dan mengajak
peserta untuk memahami pentingnya menikmatiperubahandirisebagaibagiandariprosesmenjadi.
- Trainer menyampaikan materi dan mengajakpeserta untuk menyadari pentingnya menjalanidanmenikmatiproseshidup.
- Trainer memberikan kesempatan kepada pesertauntukmengajukanpertanyaan.
30
4 Refleksi- Trainermeminta peserta untukmerefleksikan diri
denganmenceritakan apa yang dirasakan setelahmengikutisesiprosesmenjadi.
- Trainer menyimpulkan hasil refleksi danmenegaskankembalipentingnyamenikmatiproseshidup sebagai langkah perubahan diri menjadilebihbaik.
30
BahanDiskusi:ProsesMenjadi
“Changeistheonlyevidenceof life”,kataesayistEvelynWaugh.Benarsekali,
perubahanadalahsatu-satunyabuktikehidupan.Jadiperubahanmustinyaadalahhal
yang biasa bagi manusia. Hanya saja, kita seringkali tidak menyadari sesuatu telah
berubah, bahkanmendiamkannya, alias tidakmeresponsnya sama sekali. Di tengah-
tengah kemacetan lalu lintas kita diberi kesempatan oleh yang Maha Kuasa untuk
berpikir,mencarijalanbaru,tetapikebanyakankitamendiamkannya,pasrahberadadi
tengah-tengah jalantol.Kitatelahmembunuhspiritkehidupanyangutama:curiosity
dancreativity.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
Dengansemangatcuriositydancreativity,pelaut-pelautdariSpanyol,Portugis
danBelandamencaritahujalanmenujupusatrempah-rempahdiAsia,sejakBizantium
jatuh ke tangan kerajaan Arab dan Turki sehingga hubungan Eropa dengan Laut
Tengah terputus.Tanpacreativity dancuriosity suatubangsaakanmatidandikuasai
bangsa lain.Lantasapayangdimaksuddenganparatokohpolitikyangakhir-akhir ini
menyuarakan semangat mereka untuk menciptakan perubahan? Apakah perubahan
itu semata-mata perubahan pemimpinnya saja, atau juga kepemimpinannya?
Keduanyamengandungakarkatayangsama,tetapihasilnyaakanberbedasamasekali.
Kepemimpinan menyangkut bagaimana seseorang menggunakan energynya
bersama-samadenganorang-orang lainuntukmenggerakkanataumerubahsesuatu.
Hanya kepemimpinan yang kuat lah yangbisamenciptakanperubahan.Orang-orang
lamaselalumenyatakanbahwamanusiapadadasarnyaengganuntukberubah(resist
to change). Yang benar sesungguhnya, manusia itu mau dan bisa berubah namun
engganataubahkantidakmau“dirubah”.Olehkarenaitulahperubahanmemerlukan
manajemendantidakdapatbergulirdengansendirinya.KataBillClinton,“Caraterbaik
untuk menciptakan perubahan adalah dengan menjadikan perubahan itu sebagai
teman,bukansebagaipenjahatataumusuh”.Tulisaninisengajasayabuatserialuntuk
membantusiapasajayangakanmelakukanperubahan.
Kapan Sebaiknya Perubahan Dilakukan? Sebagian besar kita beranggapan
perubahan itu barubolehdilakukan kalau adamasalah. Bahkan kebanyakan strategi
perubahan (turn arround) diluncurkan saat memasuki tahap krisis. Kata para ahli,
untuk menciptakan perubahan dibutuhkan perasaan-perasaan tidak puas terhadap
kondisisekarang.Tetapisekarangkitasudahmelihatdengansangatjelashampirtidak
mungkin, atau katakanlah mustahil melakukan perubahan pada tahapan itu.
Perubahanpadasaatsedangberadadititikrendahsangatrawan.Sebabpadasaatitu,
anda sudah tak punya energy dan resources sama sekali untuk mengangkatnya
kembali. Beranjak dari itu, para ahli manajemen mulai melihat strategi perubahan
terbaik seharusnya dilakukan pada saat anda sedang mengalami masa “senang-
senang”.Yaitusaatpenjualanandasedangbagusdansemuaorangbanggaterhadap
lembaganya. Tapi celakanya, justru pada saat ini manusia-manusia itu tidak tertarik
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
untuk berubah. Mereka mengatakan, “Kalau tidak ada yang rusak, mengapa harus
dirubah”.Tetapiandaharusdenganberanimengatakan,“Kalautidaksegeradiperbaiki
iniakanrusak!”
Inilahsenistrategiperubahan.Andabekerjadenganparadox,yaituparadoxof
change, yang kurang lebih artinya begini. ”Pada saat perubahan harus dilakukan,
orang-orang merasa tak ada kebutuhan sama sekali, sebaliknya, pada saat anda
dituntut untuk berubah, anda sudah tak punya daya sama sekali.” Lantas, apakah
dengansendirinyapadasaatdayatakada,perubahantakbisadilakukansamasekali?
Tentu saja tidak begitu, ada yang bisa dan adapula yang tidak berhasil. Kuncinya
terletakdariadaatautidakadanyapemimpinstrategik,bahkanpemimpinoperasional.
Dengankatalaindibutuhkanseorangpemimpinyangbukansekadarpemimpinbiasa.
Bukan sekedar penjaga pintu gerbang yang berdiri statik di muka pintu mengawasi
orangkeluarmasuk.
PemimpinitudisebutJimCollinssebagaiseorangdengandrajatkepemimpinan
tingkat lima yang dengan berani menghadang dan menghadapi tindakan-tindakan
brutal dan populis dari berbagai pihak. Dengan kata lain ia memimpin dengan
”character” dan ”profesionalisme”. Saya akan membahas kepemimpinan perubahan
lengkapdengancontoh-contohpelaku-pelakunya (thechangemakerminggudepan),
tetapibaiklahkitakembalipadaparadoxofchangedulu.
Dengan demikian, ada baiknya anda yang sedang menikmati kesenangan
jangan buru-buru puas diri. Sebab pada saat ini anda justru dituntut untuk segera
berubah.Perubahanmemerlukan langkah-langkah strategis seperti penciptaan sense
ofurgencydanclimate forchange.Perubahantidakakanmungkindilakukandengan
hanya merubah sistem tanpa memperhatikan kesiapan manusia-manusianya. Saya
berkeyakinan manusia sesungguhnya bukan enggan berubah, melainkan perlu
menyadari perubahan itu justru menjadi tuntutan bagi dirinya. Kata Johann Von
Goethe,”Lifebelongstotheliving,andhewholivesmustbepreparedforchanges.”
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja6:ProsesHidupKu
LEMBARKERJA6PROSESHIDUPKU
Ceritakanbagaimanaprosesperjalanan/pengalamanhidupmudimasalaluhinggasaat
ini..
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
MODULSESI6:
RENCANAAKSI(ACTIONPLAN)
TujuanSesi:
1. Peserta mampu menyusun rencana pengembangan diri dan spiritualitas baik
jangkapendekmaupunjangkapanjang.
2. Peserta mampu menyusun rencana kelompok untuk melakukan aksi
pengembangansosialdalambidangspiritual.
Waktu:2X50menit
Alat:KertasPlano,spidol,selotip,lembarkerja7:ActionPlan
AlurSesi:
1. SelfAssessment
2. Diskusi
Prosedur:
No Aktivitas AlokasiWaktu(Menit)
1 SelfAssessment- Pesertadimintauntukmengisi lembarkerja7yaitu
menuliskan aksi pengembangan diri dan spiritualdalam target waktu tertentu antara lain; besok, 1pekanyangakandatang,1bulanyangakandatang,6 bulan yang akan datang, 1 tahun yang akandatang, 5 tahun yang akan datang dan 10 tahunyangakandatang.
- Setelah semuapeserta selesaimengerjakan lembarkerja 7, selanjutnya trainermemintapeserta untukmendiskusikanhasilnyadalamkelompokbesar.
40
2 Diskusi- Peserta satu persatu diminta untuk menceritakan
apa yang sudah ditulis kepada orang lain dalamkelas.
- Peserta lain dipersilahkan untuk memberikan
60
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
komentarpositif.- Trainer menyimpulkan hasil diskusi dan
menyampaikan pentingnyamenyusun rencana aksisecaradetaildanditargetkanpencapaiannya.
- Trainer menekankan bahwa rencana aksi pentingmelibatkanunsurspiritualitas.
- Trainermembagikelompokmenjadi2,danmemintapesertauntukberdiskusiberasamakelompokuntukmembuat rencana aksi secara kelompok dalampengembangan spiritualitas di panti, kemudianmenuliskandalamkertasplano.
- Pesertamempresentasikanhasildiskusi.- Trainer menyimpulkan dan menegaskan agar ada
proses tindak lanjut dari apa yang direncakan olehkelompok
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
LembarKerja7:RencanaAksi(ActionPlan)
LEMBARKERJA7ACTIONPLAN
TARGETWAKTU AKSIPENGEMBANGANDIRI–SPIRITUALBESOK
1PEKANYANGAKANDATANG
1BULANYANGAKANDATANG
6BULANYANGAKANDATANG
1TAHUNYANGAKANDATANG
5TAHUNYANGAKANDATANG
10TAHUNYANGAKANDATANG
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
EVALUASIPELATIHAN
EVALUASIKEGIATANPELATIHAN
A.Tuliskanlima(5)materiyangtelahadik-adikpahamidaripelatihanini.Urutkanmenurut
peringkatkepentingan.Peringkat Materi
1
2
3
4
5
B.Sebutkandua(2)materiyangtelahAndapelajaridarihasilpelatihaniniyangPASTIakan
adik-adikterapkandalamkehidupansehari-hari!Peringkat Materi
1
2
C.Tingkatkepuasanterhadapaspekpelatihanini(beritanda√)
Aspek SangatPuas
Puas CukupPuas
KurangPuas
TidakPuas
MateriPelatihan KemampuanPelatih Pelaksanaan Konsumsi
D.Tingkatkemanfaatanyangdirasakanpadapelatihanini(beritanda√)
Aspek SangatManfaat
Manfaat CukupManfaat
KurangManfaat
TidakManfaat
PelatihanSpiritualCharacterBuilding
E.Saranperbaikan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
REFERENSI
Anderson,P. (2000).Thisplacehurtsmyspirit! Journal forQualityandParticipation,23(4),16-17.
Barnum,B. S. (1996).Spirituality innursing: From traditional tonewage.NewYork:SpringerPublishingCompany.
Conger,J.A.(1994).Spiritatwork.SanFrancisco:Jossey-Bass.Coyte,M.E.(ed.).2007.Spirituality,valuesandmentalhealth,Jewelsforthejourney.
London:JessicaKingsleyPublishers.Elkins, D., Hedstrom, L., Hughes, L., Leaf, J., & Saunders, C. (1988). Toward a
humanistic phenomenological spirituality: Definition, description, andmeasurement.JournalofHumanisticPsychology,28(4),5–18.
Fairholm,G.W.(1997).Capturingthehearthofleadership:SpiritualityandcommunityinthenewAmericanworkplace.Wesport,CT.:Praeger.
Freidmann,M.,Mouch, J., & Racey, T. (2002). Nursing the spirit: the framework ofsystemicorganization.TheJournalofAdvancedNursing,39,325–332.
Fry,L.W.(2003).Towardatheoryofspiritualleadership.TheLeadershipQuarterly,14,693–727.doi:10.1016/j.leaqua.2003.09.001.
Giacalone, R. A., & Jurkiewicz, C. L. (2003).Handbook of workplace spirituality andorganizationalperformance.Armonk,NY:M.E.Sharpe.
Hardjana,A.M.2005.Religiositas,agamadanspiritualitas.Yogyakarta:Kanisius.Hill,P.C.,Pargament,K.I.,Hood,R.W.,Jr.,McCullough,M.E.,Swyers,J.P.,Larson,D.
B.,&Zinnbauer,B. J. (2000).Conceptualizing religionandspirituality:Pointsofcommonality,pointsofdeparture.JournalfortheTheoryofSocialBehaviour,30,51–77.
King, J. E.,&Crowther,M.R. (2004). Themeasurementof religiosity and spiritualityexamples and issues from psychology. Journal of Organizational ChangeManagement,17(1),83-101.
Koenig,H.(2009).Researchonreligion,spirituality,andmentalhealth:Areview.TheCanadianJournalofPsychiatry.54(5),283-291.
McNulty,K., Livneh,H.,&Wilson, L.M. (2004).Perceiveduncertainty, spiritualwell-being,andpsychosocialadaptationinindividualswithmultiplesclerosis.JournalofRehabilitationPsychology,49(2),91-99.
Milliman,J.,Ferguson,J.J.,Trickett,D.&Condemi,B.(2009).SpiritandcommunityatSouthwestAirlines:Aninvestigationofaspiritualvalues-basedmodel.JournalofOrganizationalChangeManagement,Vol.12(3);pp.221-233.
Mitroff,I.I.,&Denton,E.A.(1999).AspiritualauditofcorporateAmerica:Ahardlookatspirituality,religion,andvaluesintheworksplace.SanFrancisco:Jossey-Bass.
O’Brien, M. E. (2003). Spirituality in nursing: Standing on holy ground (2nd ed.).Boston:JonesandBartlettPublishers.
Paloutzian, R.F & Park, C.L. (2005). Handbook of the psychology of religion andspirituality.NewYork:TheGuilfordPress.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)
Simoni, J. M., Martone, M. G., & Kerwin, J. F. (2002). Spirituality and psychosocialadaptationamongwomenwithHIV/AIDS:implicationsforcounseling.JournalofCounselingPsychology,49,139–147.
Smith, J.A.,&Rayment, J. J. (2007).TheglobalSMP fitness framework -Aguide forleaders exploring the relevance of spirituality in the workplace.ManagementDecision,45(2),217-234.
Suseno,M.N. (2013).Efektivitaspembentukankarakterspiritualuntukmeningkatkanoptimismeterhadapmasadepananakyatimpiatu.JurnalIntervensiPsikologi.5(1),1-24.
Taliaferro,L.A.,Rienzo,B.A.,PiggJr,R.,Miller,M.D.,Dodd,V.J.(2009).Spiritualwell-beingandsuicidalideationamongcollegestudents.JournalofAmericanCollegeHealth,58(1),83-90.
Verghese,A.(2008).Spiritualityandmentalhealth.IndianJournalofPsychiatry.50(4),233-237.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (18.10.2019)