Histoteknik Dasar
-
Upload
zulham-yamamoto -
Category
Education
-
view
10.219 -
download
2
Transcript of Histoteknik Dasar
![Page 1: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/1.jpg)
ZULHAMDEPARTEMEN HISTOLOGI FKUSU
DISAMPAIKAN PADAKULIAH PASCASARJANA ILMU BIOMEDIK FKUSU
8 OKTOBER 2009
Histoteknik Dasar
histologi.usu.ac.id
![Page 2: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/2.jpg)
Tujuan Pertemuan
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta diharapkan:
Mampu melaksanakan tissue processing;Mampu melaksanakan pewarnaan HE.
![Page 3: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/3.jpg)
Histoteknik adalah metoda membuat sajian histologi dari spesimen tertentu melalui suatu rangkaian proses hingga menjadi sajian yang siap untuk dianalisis.
Sumber Jaringan:
3.Manusia
4.Hewan
![Page 4: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/4.jpg)
Rangkaian Proses
• Pengawetan (Fixation);• Dehidrasi (Dehydration);• Pembeningan (Clearing);• Pembenaman (Infiltration/Impregnation/Embedding);• Pengecoran (Blocking/Casting);• Pengirisan Jaringan (Sectioning);• Pewarnaan (Staining);• Perekatan (Mounting);• Pelabelan (Labelling)
![Page 5: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Pengawetan
Efek fiksasi terhadap jaringan yang diproses:2. Menghambat proses pembusukan dan autolisis3. Pengawetan jaringan4. Pengerasan jaringan5. Pemadatan koloid6. Differensiasi optik 7. Pengaruh terhadap pewarnaan
Cara melakukan fiksasi:10.Supravital/intravital;11.Merendam dalam larutan fiksatif.
![Page 6: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/6.jpg)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam fiksasi jaringan histologi adalah:2.Tebal irisan. 3.Volume larutan pengawet. 4.Jenis larutan pengawet.
![Page 7: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/7.jpg)
Kelompok Zat Pengawet
Formaldehyde Formaldehyde (Formalin), Paraformaldehyde, Glutaraldehyde,
Picrates Picric Acid → Bouin’s Solution
Mercurials Helly ‘s Fluid (Zenker Formol)
Oxidizing Agents Osmium tetroxide
Alcohol Methanol, Alcohol (etanol)
Potassium Dichromate Muller
![Page 8: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/8.jpg)
JENIS CAIRAN FIKSATIF
FORMALIN MULLER BOUIN CARNOY ZENKER FORMAL (CAIRAN HELLY) ETANOL ASAM ASETAT-ALKOHOL-FORMALIN
(TELLYESNICZKY) dll
![Page 9: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/9.jpg)
FORMALIN
Yg digunakan adalah bentuk monomer: dibuat dengan menetralkan/alkalis larutan
Mengakibatkan crosslink protein Formal saline, formal calcium, 10% neutral buffered
formalin, buffer formalin sukrosa Kelebihan dan kekurangan
![Page 10: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/10.jpg)
Human, 10% Formalin, HE 612x
![Page 11: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/11.jpg)
BOUIN
Mengandung asam pikrat, meledak kalau kering Mudah dikenali saat pemotongan → warna kuning Mempunyai daya penetrasi yang cepat dan merata Jaringan mengalami pengerutan
![Page 12: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/12.jpg)
Rat, Bouin’s Solution,HE, Testis 400x
![Page 13: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/13.jpg)
Zenker Formol (Cairan Helly)
Mengandung merkuri klorida Daya fiksasinya cepat dan kuat, tetapi kecepatan
penetrasinya berkurang setelah meresap sejauh beberapa milimeter pertama dan potongan jaringan yang melebihi ketebalan 5 mm pada umumnya cenderung untuk menjadi keras (rapuh), overfixed di bagian pinggir sementara di bagian tengah menjadi lunak karena underfixed
Fiksatif ini sangat baik untuk fiksasi sumsum tulang dan limpa, mitochondria.
![Page 14: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/14.jpg)
Rat, Helly Fluid, HE 162x
![Page 15: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/15.jpg)
Etanol
Cytological fixatives Etanol 95% Digunakan untuk Pap test, swab Mempertahankan antigenisitas → cocok IHC
![Page 16: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/16.jpg)
![Page 17: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/17.jpg)
LARUTAN CARNOY
mengawetkan substansia Nissl dan glikogen daya penetrasi yang cepat Fiksasi ini sering digunakan apabila suatu
diagnosis perlu ditegakkan dengan cepat, misalnya untuk diagnosis kanker pada saat pembedahan. Fiksasi umumnya selesai setelah 1-2 jam,sedangkan potongan kecil selesai difiksasi dalam 15 menit.
efek pengerutan: kuat
![Page 18: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/18.jpg)
Mus musculus, Carnoy, Liver
![Page 19: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/19.jpg)
Pasca fiksasi, jaringan yang keras mendapat perlakuan khusus•Tulang: dekalsifikasi → formic acid 8%•Kulit: teknik lendrum
• Cuci dengan air kran mengalir/alkohol 90%• Fenol 4% dalam akuades (v/v) selama 1 -3 hari
![Page 20: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/20.jpg)
dehidrasi
Tahapan dehidrasi Cara I
Alkohol 70% 3 hari ( 3x ganti) Alkohol 95% 3 hari ( 3x ganti) Alkohol 100% 3 hari ( 3x ganti)
Cara II Alkohol 70%, 80%, 90%, masing-masing 1 hari; Alkohol 95% 2 hari ( 2x ganti); Alkohol 100 % 2 hari ( 2x ganti).
Sukrosa 20% (untuk cryostat): Sukrosa 20% selama 2 hari; Metanol: jarang digunakan tetapi dapat digunakan seperti etanol; Aseton : 3 x 20 menit.
![Page 21: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/21.jpg)
PEMBENINGAN (CLEARING)
Bahan yang digunakan : Cedar wood oil; Chloroform; Benzene/benzol; Benzyl benzoat; Methyl benzoat; Xylene/xylol; Toluene
![Page 22: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/22.jpg)
Cedar Wood Oil
Keuntungan Sifat clearing-nya paling baik. Tak mengeraskan jaringan
Jaringan yang halus sangat baik. Kadang digunakan untuk jaringan keras (kulit dan jaringan
ikat padat)
Dapat disimpan dalam waktu lama (berbulan-bulan)
![Page 23: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/23.jpg)
Chloroform
Keuntungan : Paling sering dipakai
Bersifat toleran (dapat disimpan semalaman tanpa menjadi keras)
Kerugian Titik akhir tak dapat dilihat dengan mata
Saat menjadi bening dan transparan tak jelas Cara mengatasi : waktu pembeningan diperpanjang
Lebih mahal dari xylene dan benzene tetapi lebih murah dari cedar wood oil.
![Page 24: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/24.jpg)
Benzyl Benzoate
Metoda : Benzyl benzoat I selama 24 jam hingga jaringan
tenggelam. Jaringan menjadi bening dan transparan. Benzyl benzoat II selama 2-3 jam. Benzol-Paraffin selama ½ - 1 jam. Campuran benzol
dan paraffin cair dengan perbandingan sama. Masukkan ke dalam paraffin cair.
![Page 25: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/25.jpg)
Methyl Benzoate
Metode : Methyl benzoat I sampai jaringan tenggelam.
Daya penetrasi lebih cepat dari benzol benzoat; Jaringan mudah rapuh.
Methyl benzoat II selama 1-2 jam. Benzol-Paraffin. Campuran benzol dan paraffin
dengan perbandingan sama. Masukkan ke dalam paraffin cair.
![Page 26: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/26.jpg)
Benzene dan Xylene
Keuntungan Waktu clearing cepat : ½ - 1 jam. Benzene lebih lambat dari xylene tetapi kerapuhan jaringan lebih
berkurang dibanding xylene Kerugian
Karsinogenik Metode
Direndam dalam xylol 2 kali @ 1 menit hingga bening dan transparan Volume 50 – 1000 kali volume jaringan Setelah itu masukkan ke dalam paraffin cair
![Page 27: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/27.jpg)
Toluene
Sama dgn xylene tetapi lebih lambat Menimbulkan sedikit pengerasan dan distorsi
jaringan Mudah menguap
![Page 28: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/28.jpg)
PEMBENAMAN
Impregnasi adalah proses pengeluaran cairan pembening (clearing agent) dari jaringan dan menggantikannya dengan paraffin.
Dilakukan dengan menggunakan paraffin oven Clearing agent yang tersisa dapat mengkristal dalam
jaringan sehingga saat dipotong dengan mikrotom jaringan akan robek.
Teknik Pembenaman Paraffin/ paraplast I selama 2 jam; Paraffin/ paraplast II selama 1 jam; Paraffin/ paraplast III selama 2 jam.
Setelah pembenaman, proses dilanjutkan dengan pengecoran (blocking).
![Page 29: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/29.jpg)
PENGECORAN (BLOCKING/CASTING)
Alat Cetak : Besi potongan berbentuk L (Leuckhart) Susun 2 buah potongan besi si atas lembaran logam sehingga
membentuk ruang kubus; Tuangkan sedikit paraffin cair di bagian pinggir agar tidak bocor; Letakkan jaringan sesuai dengan keinginan saat jaringan diiris; Tuangkan paraffin secukupnya agar menutupi jaringan seluruhnya; Hindarkan terbentuknya air bubble. Histoplate dari plastik (casette) dan piringan logam (mold). Spatula untuk melekatkan blok paraffin. Beri label identitas jaringan saat blocking.
![Page 30: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/30.jpg)
PENGIRISAN JARINGAN (SECTIONING)
Persiapan:- Microtome knive vs Microtome blade (disposable)Letakkan pisau pada mikrotom dengan sudut tertentu. Rekatkan blok paraffin yang akan dipotong pada holder dengan menggunakan spatula atau scalpel blade yang panas. Letakkan holder berikut blok preparat pada tempatnya di mikrotom.- Siapkan coated slides:
Albumin (putih telur);Gelatin;SuperFrostPoly-L-Lysine
- Waterbath berisi air hangat 55oC;- Sengkelit.
![Page 31: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/31.jpg)
![Page 32: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/32.jpg)
Teknik Pemotongan ketebalan + 5 – 10 µm (disesuaikan kebutuhan) Atur jarak preparat yang dipegang oleh holder ke arah
pisau sedekat mungkin; Gerakkan rotor (putaran) pada mikrotom secara ritmis, Buang pita-pita paraffin awal yang tanpa jaringan; Setelah potongan mengenai jaringan, potong blok preparat
secara hati-hati; pindahkan secara hati-hati dengan sengkelit ke atas air di
dalam waterbath yang diatur pada suhu 55oC; Setelah pita paraffin terkembang dengan baik, tempelkan
paraffin ke kaca objek; Simpan kaca objek berisi potongan paraffin dan jaringan
sampai saatnya untuk diwarnai.
![Page 33: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/33.jpg)
![Page 34: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/34.jpg)
Pewarnaan (Staining)
![Page 35: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/35.jpg)
Pertimbangan Pewarnaan
Unsur yang akan didemonstrasikan Pigmen pengganggu
Mis: melanin → bleaching
Fixing fluid/fixatives Muller fluid → jaringan dicuci dgn air mengalir selama 24 jam Zenker → lugol’s iodine → larutan hypo
![Page 36: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/36.jpg)
Jenis Pewarnaan
Hematoxylin & Eosin (Rutin) Khusus
PAS, PTAH, Impregnasi perak Sudan → lipid
Sitologik Pap test Blood smear Swab mucosa
Imunohistokimia
![Page 37: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/37.jpg)
![Page 38: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/38.jpg)
Hematoxylin dan Eosin
Paling banyak digunakan → rutin HE dapat menunjukkan sebagian besar struktur
histologi Demonstrasi nuklei adalah penting Variasi dalam hasil
![Page 39: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/39.jpg)
Hematein (oxidized hematoxylin) adalah zat warna Nucleus mengandung RNA dan DNA (bersifat asam) Hematoxylin mewarnai nuclei Afinitas hematein thd nuclei adalah jelek bila tanpa mordant.
Mordant adalah penghubung haematoxyllin dan DNA Logam: Al, Fe, tungsten, molybdenum, lead Tipe mordant mempengaruhi tipe jaringan yang terwarnai dan hasil akhir
pewarnaan Klasifikasi didasarkan jenis mordant yg digunakan
Al; Iron; Tungsten haematoxyllin, etc & tanpa mordant
![Page 40: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/40.jpg)
Natural ripening vs artificial ripening Artificial ripening: penggunaan mordant (Al, Fe, atau
Pb) Warna pertama adalah merah gelap, menjadi biru
(blueing) bila diperlakukan dgn alkali lemah (air kran atau lithium carbonate)
Methods are regressive Progressive causing pale nuclei or colour cytoplasm Counterstain (IHC)
![Page 41: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/41.jpg)
Hematoxylin
Penggunaan Pewarnaan Nuclei Struktur selain nuclei
Jenis formula hematoxylin untuk pewarnaan nuclei
1. Dellafield (1885)2. Ehrlich (1886)3. Heidenhains (1896)4. Harris (1900)5. Mayer (1903)6. Weigert (1904) 7. Carazzi (1911)8. Cole (1943)
![Page 42: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/42.jpg)
Haematoxyllin Mixtures
Connective tissue Mallory phosphotungstic acid haematoxyllin
Elastic fibers Verhoeff’s method
Myelin Kultschitzky Loyez Spielmeyer Weigert
Copper and lead Mallory Parker
Mucin Mayer’s mucihematein
![Page 43: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/43.jpg)
PEWARNAAN (STAINING)
Formula Hematoxylin Mayer Haematoxylin kristal 1 gr Akuades 1000 ml Sodium Iodate 0,2 gr Ammonium/potassium alum 50 gr Citric acid 1 gr Chloral hydrate 50 gr
Cara pembuatan Hematoxylin Mayer Larutkan ammonium/potassium alum di dalam akuades. Tambahkan hematoxylin dan campurkan secara baik (aduk). Tambahkan sodium iodate, citric acid dan chloralhydrate. Campur dan aduk hingga seluruhnya tercampur dengan baik. Biarkan semalam dan saring dengan kertas saring besoknya.
![Page 44: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/44.jpg)
Eosin
Zat warna xanthene Ikatan Van der Waals Paling cocok dikombinasikan dgn alum haematoxyllin Memiliki nilai kemampuan differensiasi sendiri untuk
membedakan antara sitoplasma dari tipe sel dan serabut jaringan ikat yang berbeda
Differensiasi terjadi selama dehidrasi oleh alkohol Jenis eosin
Eosin Y (yellowish), water soluble Eosin B (Bluish) Ethyl Eosin (eosin S, eosin alkohol absolut)
![Page 45: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/45.jpg)
Eosin Y
water soluble Paling banyak digunakan Zat warna asam sehingga berikatan dgn protein (basa) Dapat berpenetrasi pada struktur padat dan bersifat
metakromatik Terdapat dalam 2 bentuk
Monomer: merah Dimer : oranye-merah
Hasil pewarnaan Sitoplasma: merah Eritrosit : oranye-merah Nukleus piknotik: ungu Nucleolus: merah
![Page 46: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/46.jpg)
Eosin
Formula Eosin Eosin-alkohol Stok 1% Eosin y ws 1 gr Distilled water 20 ml Larutkan dan tambahkan alkohol 95% 80 ml
Working Eosin Solution Eosin-alkohol stok 1 bagian Alkohol 80% 3 bagian Dibuat sesaat sebelum digunakan dan tambahkan asam asetat glasial
0,5 ml untuk setiap 100 ml larutan dan aduk dengan baik.
![Page 47: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/47.jpg)
Mewarnai Preparat
Deparafinisasi dengan xylol (2 x 2 menit); Hidrasi dengan alkohol 100% (2x2 menit) – 95% (2 menit) – 90%(2 menit)
– 80% (2 menit) – 70% (2 menit) – air kran (3 menit); Jaringan yang difiksasi dengan larutan yang mengandung merkuri klorida
mengandung presipitat merkuri yang berwarna hitam. Deposit merkuri dapat dihilangkan sebelum pewarnaan. Irisan diinkubasi dalam larutan iodine 0,5% dalam etanol 70% selama 5 – 10 menit. Irisan dibilas dengan air lalu diinkubasi dalam sodium thiosulphate 5% selama 5 menit dan dicuci dengan air kran mengalir.
Inkubasi dalam larutan hematoxylin Mayer selama beberapa menit; Cuci dalam air mengalir selama 15-20 menit; Observasi di bawah mikroskop, Counterstaining dengan eosin working
solution selama beberapa menit. Dehidrasi dalam serial alkohol dengan gradasi meningkat
Inkubasi dalam xylol 2x2 menit. mounting dengan entelan/balsam kanada. labelling
![Page 48: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/48.jpg)
![Page 49: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/49.jpg)
![Page 50: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/50.jpg)
Acid Alcohol Rinse
Mengurangi warna biru hematoxyllin (to differentiate nuclear staining)
0.25 % acid rinse Akuades 975 ml HCl 25 ml
HCl 1% dalam alkohol 70% (v/v)
![Page 51: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/51.jpg)
Blueing
Air kran (yang alkalis) Jakarta: pH air kran adalah 7.8
Lithium carbonate Lithium carbonate……………….... 0,5 gr Akuades……………………………… 1000 ml Campurkan dengan baik.
![Page 52: Histoteknik Dasar](https://reader030.fdocument.pub/reader030/viewer/2022012400/5594f61d1a28aba81c8b45d7/html5/thumbnails/52.jpg)
TERIMA KASIH
PRAKTIKUM HISTOTEKNIK DASAR14 DAN 15 OKTOBER 2009