HISOBI

4
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Prevalensi obesitas pada anak cenderung meningkat, baik di negara maju maupun di negara berkembang (Tantisira dkk., 2003). Penelitian oleh Himpunan Obesitas Indonesia (Hisobi) di sejumlah SD di Jakarta menunjukkan prevalensi obesitas pada anak mencapai 20% (Rahmawati, 2008). Beberapa kelainan mekanisme pernapasan dihubungkan dengan obesitas (Sala dkk., 2009). Obesitas pada anak berhubungan dengan abnormalitas fungsi pernapasan, meningkatkan stres pernapasan selama latihan fisik dan dapat menimbulkan gangguan fungsi paru (Wulandari dan Edo, 2007). Hubungan signifikan antara obesitas dengan adanya mengi didapatkan pada penelitian Cassol dkk. (2005). Menurut Deane dan Thompson (2006), pada obesitas terdapat napas yang pendek, mengi dan batuk karena meningkatnya respon jalan napas dan respons yang rendah terhadap bronkodilator. Schachter dkk. (2001) melaporkan peningkatan risiko terjadinya asma pada obesitas. Uji fungsi paru dapat memberikan informasi yang berharga mengenai keadaan paru (Madina, 2002). Pada obesitas terjadi penurunan fungsi paru (Bottai dkk., 2002). Pada asma juga terjadi penurunan fungsi paru (Sears, 2007). Saat ini belum ada penelitian yang membuktikan penurunan fungsi paru pada anak asma yang obesitas. Arus Puncak Ekspirasi (APE) adalah salah satu parameter yang

description

OBESITAS INDONESIA

Transcript of HISOBI

Page 1: HISOBI

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Prevalensi obesitas pada anak cenderung meningkat, baik di negara maju

maupun di negara berkembang (Tantisira dkk., 2003). Penelitian oleh Himpunan

Obesitas Indonesia (Hisobi) di sejumlah SD di Jakarta menunjukkan prevalensi

obesitas pada anak mencapai 20% (Rahmawati, 2008).

Beberapa kelainan mekanisme pernapasan dihubungkan dengan obesitas

(Sala dkk., 2009). Obesitas pada anak berhubungan dengan abnormalitas fungsi

pernapasan, meningkatkan stres pernapasan selama latihan fisik dan dapat

menimbulkan gangguan fungsi paru (Wulandari dan Edo, 2007). Hubungan

signifikan antara obesitas dengan adanya mengi didapatkan pada penelitian Cassol

dkk. (2005).

Menurut Deane dan Thompson (2006), pada obesitas terdapat napas yang

pendek, mengi dan batuk karena meningkatnya respon jalan napas dan respons

yang rendah terhadap bronkodilator. Schachter dkk. (2001) melaporkan

peningkatan risiko terjadinya asma pada obesitas.

Uji fungsi paru dapat memberikan informasi yang berharga mengenai

keadaan paru (Madina, 2002). Pada obesitas terjadi penurunan fungsi paru (Bottai

dkk., 2002). Pada asma juga terjadi penurunan fungsi paru (Sears, 2007). Saat ini

belum ada penelitian yang membuktikan penurunan fungsi paru pada anak asma

yang obesitas. Arus Puncak Ekspirasi (APE) adalah salah satu parameter yang

Page 2: HISOBI

2

sering digunakan pada uji fungsi paru (Voter dan McBride, 1996). Oleh karena itu

perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan APE antara anak asma dengan

obesitas dan APE pada anak asma tanpa obesitas.

B. Rumusan Masalah.

Dari latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Prevalensi anak dengan obesitas meningkat baik di negara maju dan

negara berkembang menimbulkan banyak permasalahan kesehatan,

diantaranya fungsi pernapasan,

2. Obesitas berhubungan dengan penurunan APE,

3. Pada penderita asma terjadi penurunan APE,

4. Belum ada bukti penelitian tentang penurunan APE pada anak asma yang

obesitas,

5. Perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan APE antara anak asma

dengan obesitas dan APE pada anak asma tanpa obesitas.

C. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah dapat dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Apakah APE anak asma dengan obesitas lebih rendah dibanding APE anak asma

tanpa obesitas?

Page 3: HISOBI

3

D.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bahwa APE pada anak asma dengan obesitas lebih

rendah dibanding APE anak asma tanpa obesitas.

E.Manfaat Penelitian

1. Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

dengan fungsi paru pada pasien asma.

2. Dengan diketahui perbedaan APE antara anak asma yang obesitas dengan

APE pada pasien asma tanpa obesitas dapat dipakai sebagai pencegahan

dalam penatalaksanaan pasien asma.

3. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh

obesitas terhadap asma, misalnya:

a. apakah anak asma dengan obesitas akan mengalami serangan asma

yang lebih berat daripada anak asma tanpa obesitas?

b. apakah tatalaksana anak asma dengan obeitas lebih sulit daripada anak

asma tanpa obesitas?

F. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa telah dilakukan yaitu:

1. Association of body mass with pulmonary function in the Childhood

Asthma Management Program (CAMP) oleh Tantisira dkk pada tahun

2003.

Page 4: HISOBI

4

Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan antara peningkatan IMT dengan

insidensi dan prevalensi asma.

Desain Penelitian : Cross sectional

Subyek Penelitian: 1041 pasien asma anak.

Hasil Penelitian : Peningkatan IMT berhubungan dengan peningkatan

Peak Flow dan peningkatan IMT berhubungan dengan penurunan ratio

FEV1/FVC.

2. Spirometric Parameter In Malnourished Girls With Anorexia Nervosa.

Penelitian ini dilakukan oleh Ziora dkk pada tahun 2008. Dalam penelitian

ini didapatkan korelasi antara spirometri dan IMT dengan r= -0,37.

3. Airway inflammatory and spirometric measurements in obese children.

Dilakukan oleh Chow dkk pada tahun 2009. Hasilnya adalah adanya

korelasi antara IMT dan APE (r=-0,378 p=0,052)

Pada penelitian Tantisira dkk, tidak membandingkan antara obesitas dan tidak

obesitas pada pasien asma, tetapi mencari korelasi antara IMT dengan fungsi paru

pada pasien asma. Pada penelitian Ziora dkk, dan Chow dkk, dilakukan pada

pasien yang tidak menderita asma.