HIS IDK - Syok Anafilaktik
-
Upload
rahayufatmawati -
Category
Documents
-
view
266 -
download
10
Transcript of HIS IDK - Syok Anafilaktik
SYOK ANAFILAKTIKSAFITRI MS 1310211086
AWAL MULA•Richet dan Portier menyuntikkan bisa
anemon laut pada anjing-anjing•Suntikan pertama tidak terjadi reaksi•Suntikan berikutnya (dosis lebih kecil,
beberapa kali)•Reaksi sistemik akut•mati
•REAKSI ANAFILAKTIKRespon penderita yang sensitif akan benda asing , shg menyebabkan terjadinya manifestasi penyakit alergi tipe I, dapat lokal maupun sistemik
•REAKSI ANAFILAKTOIDreaksi dengan gejala yang sama dengan reaksi anakfilaktik, namun penyebabnya non imunologik atau idiopatik
Perbedaan anafilaktik dana anafilaktoidANAFILAKSIS ANAFILAKTOIDPerlu sensitisasi Tidak perlu sensitisasiReaksi terjadi saat pajanan berulang
Reaksi terjadi saat pajanan pertama
Jarang (<5%) Sering (>5%)Dosis pemicu kecil Tergantung dosisMungkin diikuti dg riwayat keluarga
Mungkin tidak ditemukan riwayat keluarga
Pengaruh fisiologis sedang Pengaruh fisiologis kuatSel efektor mediator : mast & basofil
Sel efektor mediator : mast
Tahapan syok :• Nonprogresif (terkompensasi)
Tubuh masih mampu mengkompensasi, sehingga terjadi pemulihan yang sempurna tanpa bantuan terapi dari luar. Terjadi aktivasi mekanisme kompensasi refleks dan pertahanan perfusi organ vital.
• Progresifdiawali dengan hipoperfusi jaringan dan muncul awal manifestasi, memburuknya sirkulasi dan metabolik. Tanpa terapi, syok bisa jadi memburuk
• Irreversibel tubuh mulai jejas sel jaringan yg berat. Semua bentuk terapi tidak dapat menolong pasien, meskipun pasien masih hidup
epidemiologi•RX ANAFILAKTIK▫1:2700 pada paisen rawat inap, karena obat▫Karena suntik serum bisa ular 3-54% muncul,
40%mati▫Penisilin obat pemicu paling sering
1 kematian : 7,5juta injeksi 0,7-10% reaksi tidak fatal
•RX ANAFILAKTOID▫1-2% pada pelaksanaan prosedur radio kontras
yodin▫1:100.000 kematian pada pielografi intravena
Etiologi reaksi anafilaktikObat Antibiotik : penisilin, streptomisin, dll
Vitamin : tiamin, asam folatSerum anti : tetanus, difteriHormon : insulin, ACTHAnestesi : prokain, lidokain, suksinil kolin, tubokurarinEkstrak alergen : telur, kacang, susu, ikan lautDekstranAnalgetik : aspirin, morfin, ibuprofen, dllZat diagnostik :radio kontras iodin, bromsulfofaleinKomponen darah : imunoglobulin IV
Bisa tawon, serangga lain, ular, laba – laba, ubur – uburKegiatan jasmaniCairan vesika seminalisidiopatik
Etiologi anafilaktoidObat Antibiotik, aspirin, AINS, vaksin, obat
perioperasi, antisera, opiatHormon Insulin progesteronDarah/ produk darah
Ig i.v
Enzim StreptokinaseLain Makanan, venom, kontras, membran dialisa, ekstrak
imunoterapi, protamin, airan seminal manusiaBlm diket
Patogenesis•Diperantarai imun :▫IgE + matosit => IgE-mastosit + antigen
=> degranulasi mediator kimia => efek•Tidak diperantarai imun :▫Transfusi IgA, obat, radiokontras yodin,
etiologi lain => merangsang sel mast => degranulasi mediator kimia => efek
Mediator primerMedia Efek Histamin H1 : peningkt. Permeabilitas vaskular, vasodilatasi,
kontraksi otot polosH2 : Sekresi mukosa gaster, aritmia jantungH3 : efek SSPH4 : Eosinofil
ECF Kemotaksis eosinofilNCF Kemotaksis netrofilProtease Sekresi mukus bronkial, degradasi membran basal PD,
pembentukan produk pemecahan komplemenHidrolase asam
Degradasi matriks ekstraselular
PAF Agregasi dan degranulasi trombosit, Proteoglikan Heparin, mencegah komplemen mminimbulkan
koagulasi
Mediator sekunderMedia EfekLT (SRS-A) Peningkt. Permeabilitas vaskular, vasodilatasi, sekresi
mukus, kontraksi otot polos paru, kemotaktik netrofilPG Vasodilatasi, kontraksi otot polos paru, agregasi
trombosit, kemotaktik netrofil, potensiasi mediator lain
Bradikinin Peningkt. Permeabilitas kapiler, vasodilatasi, kontraksi otot polos, stimulasi ujung saraf nyeri
IL-1 & TNF Anafilaksis , peningkt. Ekspresi CAM di venulaIL-4 IL-3 Penigktan produksi IgEIL-4 PMN TNF
Aktivasi monosit, eosinofi, demam
FGF FibrosisLipoksin BronkokontriksiPAF Kemotaksis (utamanya eosinofil), brokospasmeLeukotrien Kontraksi otot polos jngka lama, meningkt.
Permeabilitas, kemotaksis, sekresi mukus
Manifestasi •Prodromal :▫Perasaan tidak enak▫Lemah▫Gatal hidung dan palatum▫Rasa tidak enak di dada
•Gejala mungkin timbul bersamaan, shg menyebabkan panik.
Saluran napas
Rinitis, bersin, gatal di hidung atau palatum, sasme bronkus, serak, sesak napas, apnea
Kardiovaskular
Takikardi, palpitasi, hipotensi, renjatan, pingsan., EKG dengangelombang T mendatar atau terbalik, aritmia, fibrilasi atrium (mungkin jadi infark miokard), asistol
Kulit Pruritus, urtikaria, angioedema, kulit pucat dan dingin
Manifestasi
Alergen Gambaran
anafilaksis Obat, serum, bisa, kacang
Edema, peningkatan permeabilitas vaskular, oklusi trakea, kolaps sirkulasi, resiko meninggal
Urtikaria akut
Sengatan serangga, makanan
Bentol dan merah di daerah sengatan, bisa timbul reaksi tipe IV
Rinitis alergi
Polen, tungau, debu rumah,
Edema dan iritasi mukosa nasal
Asma Polen, tungau, debu rumah
Kontriksi bronkial, peningkt. Muus, inflamasi sal. napas
Ekzem atopi
Polen, tungau, debu rumah, makanan
Inflamasi di kulit shg terasa gatal, merah, dan kadang vesikular
Gastrointestinal
Nausea, muntah, sakit perut, diare, disfagia
mata Gatal dan lakrimasi
Diagnosis•Manifestasi muncul setelah terpapar
sesuatu•Punya Riwayat alergi sebelumnya di rpd
Diagnosis Banding•Reaksi vasovagal
(+) Setelah di suntik : pingsan, pucat, berkeringat, nadi lambat
(-) tidak ada sianosis, TD turun lebih ringan• Infark miokard akut
(+) nyeri dada dg/tanpa penjalaran, sesak, (-) tidak ada obstruksi sal napas
•Reaksi hipoglikemik(+) lemah, pucat, penurunan kesadaran, TD mungkin
turun(-) tidak ada obstruksi sal,. napas
•Reaksi histeris(+) pingsan(-) tidak ada gagal napas, hipotensi, ataupun sianosis
Pencegahan •Ketahui penyebab alergi (evaluasi)•Menjauhi sebisa mungkinpenyebab alergi•Bawa selalu kit alergi : suntik adrenalin,
antihistamin oral, turniket•Pemakaian tanda pengenal•Ut bisa tawon, lakukan terapi
hiposensitisasi alergen racun tawon•Harus sudah edukasi pasien dan
keluarganya
Tata laksana1. Baringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala.Fungsi : meningkt. Alitan balik vena, meningkt. Curah jantung
2. Suntikkan adrenalin (epinephrine) 0,3 ml dalam larutan dg erbandingan 1 :1000 i.m di lengan atas. Pemberian bisa diulang tiap 10-15 menit, umumnya butuh 1-4 suntikan.vasokontriksi dan bronkodilatasi
3. Pemasangan turniket pada proksimal bekas injeksi alergen. Untuk menghambat absorpsi alergen + infiltrasi dengan adrenalin 0,1 ml 1:1000.turniket dikendurkan tiap 10 menit, dan dilepas jika reaksi sudah terkendali
4. Selalu memantau tanda vital
5. Memperhatikan sal. napas. Jika pasien tidak sadar, lakukan gerak triple (ekstensi kepala, buka mulut, dorong mandibula ke depan).Jika ada edema laring, intubasi trakeaKeadaan tdk mungkin untuk intubasi : krikotiroidotomi, pungsi membran krikotiroid dg jarum besar, trakeostomi.
6. Spasme bronkus yg tidak mempan dengan adrenalin :aminofilin i.v dosis 5mg/kgBB perlahan selama 10-15 menitdosis pemeliharaan : 0,5-0,9 mg/kgBB/jamdanoksigenasi 4-6 lt/menit
7. Hipotensi dan kolaps vaskular yg tidak mempan dg adrenalin :cairan (garam fisiologis atau larutan koloid) : dekstran, plasmajika tetap tidak teratasi :obat vasopressor (co. NE) 1-2mg dalam 500ml cairan infus, 20-40 tetes/menit samapai Tdsistol 80-100mmHg
8. Terapi penggantianPlasma turun : transfusi plasmaDehidrasi : larutan elektrolit
9. Kortikosteroid saat reaksi berkepanjanganco. Hidrokortison 5mg/kgBB diulang tiap 4-6jamdosis jenis lain yg ekuivalen
10. Antihistamin saat reaksi ringan atau berat.Co. Klorfenhidramin 50mg/kali, 2 atau 3 kali sehari
11. Adrenalin yang diencerkan diberikan secara iv 1:10.000 secara perlahan, jika sudah reaksi berat.
12. Obat glukokortikoid- sevcara penelitian, meningkt. Kekuatan jantung saat syok tjd- menstabilkan lisosom sel agar tidak lepas ke sitoplasma- membantu metabolisme glukosa sel yg rusak
13. Henti jantung : kejut jantung, resusitasi kardiopulmonal
REFERENSI•FISIOLOGI GUYTON•PATOFISIOLOGI SIBERNAGL•PATOFISIOLOGI SYLVIA•PATOLOGI ROBIN KUMAR• IPD UI JILID 2• IMUNOLOGI UI