HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA
Transcript of HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA
HIBAH PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA
PERBEDAAN EFEK HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) DANMODERATE INTENSITY AEROBIC TRAINING (MIAT) TERHADAP NILAIVO2 MAX SECARA QUANTITATIF DAN PERBAIKAN PROFIL LIPID PADA
ATLET BOLA BASKET SMKN 1 KUTA SELATAN, DI KABUPATENBADUNG
dr. I Putu Adiartha Griadhi, M.Fis., AIFO
dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, M.Biomed.
Latar Belakang
■ Kesehatan dan Kebugaran Fisik adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan ini.
■ Sehat (Healthy) adalah kondisi terbebas dari sakit dan penyakit dan berada dalam
kondisi sosial yang baik.
■ Kebugaran Fisik (Physical fitness) adalah kondisi dimana seseorang mampu
melaksanakan tugasnya sehari-hari dan masih memiliki cadagan energy untuk
aktivitas lain dan rekreasi.
■ Indikator kebugaran fisik dasar terdiri dari kapasitas sistem kardio-respirasi,
komposisi tubuh, kemampuan otot (kekuatan dan kelenturan otot).
■ Pelatihan Fisik (Olahraga) Kebugaran Fisik
Latar Belakang
PELATIHAN FISIK
• Rekomendasi klasik : aktivitas erobik
intensitas sedang, 30 menit, 3 x mgg
MIAT.
• Trend saat ini High Intensity Interval
Training , 15 menit, 3 x mgg HIIT.
• Memiliki mekanisme adaptasi yang
berbeda :
• Intensitas Perbedaan Overload
• Durasi Sumber energy
Rumusan Masalah
HIIT
MIAT
• Kebugaran Fisik
Erobik (VO2Max)
• Profil Lipid
Tinjauan Pustaka
Moderate Intensity
Aerobic Training
(MIAT)
High Intensity
Interval Training
(HIIT)
• 60 – 70 VO2Max
• 30 menit
• 2 – 3 kali / mgg
OKSIDASI LEMAK >>
UTILISASI GLUKOSA <<
OVERLOAD SISTEM
KARDIOVASKULER &
RESPIRASI
KEBUGARAN EROBIK
(VO2Max)
MOBILISASI LEMAK >>
• 80- 85 VO2Max
• 15 menit
• 2 – 3 kali / mgg
PROFIL LIPID
Tujuan Penelitian
UNTUK MENGETAHUI PERBEDAAN EFEK HIIT DAN MIAT thd:
1. Nilai VO2Max secara kuantitatif.
2. Profil lipid (HDL, LDL, TG)
3. Tingkat oksidasi lemak tubuh (MDA).
Metode Penelitian
P S
O1
O3
O2
O4
P1
P2
RRA
n = 11
HIIT
MIAT
Pelaksanan Pelatihan HIIT dan MIAT
■ Pelatihan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok HIIT dan MIAT.
■ Kelompok HIIT mendapatkan latihan erobik dengan intensitas tinggi (80 – 85 %
VO2Max) pada interval waktu tertentu yang diikuti oleh interval istirahat, dengan
variasi gerakan jumping jack, yang dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu
dengan prinsip pembebanan progresif selama penelitian.
■ Kelompok MIAT mendapatkan pelatihan kebugaran erobik dengan bentuk pelatihan
intensitas sedang (60 – 70 % VO2Max) yang dilakukan secara kontinyu selama 30
menit, dalam bentuk jogging, yang dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu
dengan prinsip pembebanan progresif selama penelitian.
Hasil Penelitian
14.513.5
11.8 11.8
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
HIIT* MIAT
PERSENTASE LEMAK TUBUH
PRE POST
Hasil Penelitian
35.3
36.0
39.1
37.6
33.0
34.0
35.0
36.0
37.0
38.0
39.0
40.0
HIIT* MIAT
VO2MAX
PRE POST
Hasil Penelitian
59.4
67.0
58.0
61.4
52.0
54.0
56.0
58.0
60.0
62.0
64.0
66.0
68.0
HIIT MIAT *
BERAT BADAN
PRE POST
Hasil Penelitian
-18.2
10.9
-10.0
4.5
-20.0
-15.0
-10.0
-5.0
0.0
5.0
10.0
15.0
LEMAK * VO2MAX *
Persentase Perubahan
HIIT MIAT
Diskusi
■ Topik yang menarik di komunitas olahraga adalah bagaimana cara untuk
mengoptimalkan hasil latihan dengan waktu dan usaha yang minimal. (Farland,
2015)
■ Hasil penelitian sejalan dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa Latihan
interval tinggi menghasilkan peningkatan VO2max lebih besar dibandingkan dengan
moderate training dengan peningkatan 7,2 % dibandingkan 5,5 %. Mekanisme
Karena peningkatan isi sekuncup 10 % setelah latihan interval (Helgerud, 2007).
■ Penelitian lain memperoleh hasil yang berbeda dimana tidak terdapat peningkatan
spesifik dari latihan dengan intensitas tinggi pada orang dewasa non atlet yang
sehat (Farland, 2015).
Diskusi
■ Mekanisme adaptasi yang terjadi pada HIIT belum diketahui dengan jelas. Adaptasi
yang diperkirakan berperan adalah intensitas latihan yang mendekati ambang
VO2max, rekrutmen serabut otot yang lebih banyak, dan jalur enzimatik pada
signalling selama latihan.
■ Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah mitokondria otot dan
potensi peningkatan adaptasi setelah HIIT dalam 2 minggu.
■ Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan oksidasi lemak dibandingkan
dengan latihan moderat atau submaksimal.
Diskusi
■ HIIT dapat meningkatkan kapasitas aerobik dibandingkan latihan submaksimalkarena kontribusi metabolisme erobik dan anaerobik sebagai adaptasi terhadapkebutuhan energi yang pada akhirnya akan menyediakan ATP lebih besar pada otot.
■ Bukti peningkatan kapasitas erobik terlihat dari adanya peningkatan jenis ototmerah, kapilarisasi, dan enzim oksidatif. (Laursen & Jenkins, 2002:56).
■ Pada subyek yang tidak terlatih, hipokesia seluler akibat latihan meningkatkanaliran darah, transport oksigen, kemampuan penggunaan olsigen dan metabolismelemak pada otot yang aktif bekerja selama larihan erobik moderate.
■ Namun demikian adaptasi ini tidak terjadi pada atlet yang memiliki kapasitas enzim3 sampai dengan 4 kali lebih besar, 3 kali jumlah kapiler dan komposisi otot merahyang lebih banyak. (:55)
Kesimpulan
■ Pelatihan HIIT dapat memberikan penurunan persentase lemak tubuh
secara signifikan dibandingkan dengan pelatihan MIAT pada atlet bola
basket SMKN 1 Kuta Selatan.
■ Pelatihan HIIT dapat memberikan peningkatan VO2Max secara
signifikan dibandingkan dengan pelatihan MIAT pada atlet bola basket
SMKN 1 Kuta Selatan.
Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian
TERIMA KASIH