Heaven of Borneo

29

description

foto perjalanan 3 minggu berteman keramahan masyarakat dayak iban

Transcript of Heaven of Borneo

Page 1: Heaven of Borneo
Page 2: Heaven of Borneo
Page 3: Heaven of Borneo

3 minggu berteman keakraban masyarakat Dayak Iban

Widhi[bek]

edisi ketiga - Explore the beauty of Indonesia

Page 4: Heaven of Borneo

14/05/2010Penerbangan dari jakarta pontianak berlangsung cukup lancar. dengan menggunakan taksi bandara segera saya membelah kota pontianak menu-ju sekretariat Riak Bumi

15/05/2010 19.00 dengan terburu buru kami memasukan tas ransel kami ke dalam bagasi bus SJS yang akan membawa kami menuju Sintang. Perjalanan panjang akan segera dimulai..

16/05/2010 15.00 Perahu boat yang akan mengantar kami sudah bersandar di tepian sungai Kapuas. Sempat terlihat senyum pak Itam lepas melihat kedatan-gan kami. Tak terasa ini perjalanan ke 6 menuju Danau Sentarum.

Malam ini kami akan tidur di atas kapal bandung yang bersandar di Selimbau. Semoga banyak bintang nanti malam..

Setelah makan malam bubur lemak, makanan enak bikinan pak Itam dan kamipun mulai masuk ke dalam kelambu masing masing.. zzzz

17/05/2010Kampung pertama yang kami tuju adalah Pengerak, Desa Kenasau. Disini kami akan tinggal selama 2 hari.

18/05/2010Bahasa dayak iban pertama yang saya pelajari di Pengerak adalah “makai”.. yg artinya makan hehehedan yang kedua adalah “nyamai” yg artinya enak dan yang ketiga adalah “maboak” yg artinya mabuk :p

Siang itu udara cukup panas, saya diajak masuk ke salah satu rumah keluarga teman pak Heri. Tanpa basa basi gelas berisi cairan putih sedikit keruh dituangkan. Ngirup nak..

4 gelas dengan 3 tingkatan grade yang berbeda tak berasa sudah saya cicipi.. grade III dengan rasa manis, grade II dengan rasa asam yg cukup membuat hidung mengernyit dan grade I, putih kental dan aroma alkohol yang cukup kuat. siang itu kami tidur nyenyak sekali.....

malam harinya ada upacara pengobatan untuk salah satu anggota ma-syarakat yang sakit....

19/05/20101 jam perjalanan dengan perahu bermesin dan sampailah kami ke kam-pung Kepiat. Sungai di sini berwarna lebih coklat, mungkin karena lebih dekat ke arah hulu sungai.

tidak ada sinyal disini.. jadi tidak bisa update status di FB :p

20/05/2010Bangun pagi dan sempat berjalan-jalan di deket SD. hari ini libur jadi sekolah terlihat sepi.

09.00 berombongan kami kembali ke Pengerak karena hari ini ada acara Gawe, upacara untuk meminta kesembuhan bagi yang sakit kemarin.

Gawe berlangsung lumayan besar.. tuak yang dalam adat dayak merupak-an “spirit drink” biasanya digunakan untuk memulai upacara. Tuak diang-gap minuman sejak jaman panggau (khayangan) dan digunakan untuk mengundang roh roh nenek moyang untuk hadir.

Menjelang sore kami kembali ke kampung Kepiat dengan kepala berat.

21/05/2010Kampung ketiga yang kami kunjungi berada di hulu sungai Jaung. Rumah panjang di sini bertingkat 2. berbeda dengan 2 rumah panjang yang saya datangi kemarin.

22/05/2010Hari ini bersiap untuk melakukan perjalanan cukup panjang dengan perahu bermotor. Sungai Jaung - Pengerak - Semalah - Sungai Pelaik.

Sungai Pelaik merupakan salah satu tempat favorit saya bila berkunjung ke Danau Sentarum. Dengan sungai sedalam kurang lebih 30 cm dan mengalir dari pegunungan membuat sungai ini menjadi semacam fasilitas bintang 5 di Danau Sentarum. Air dingin, segar dan berwarna jernih.. siapa yang bisa menolak ajakan berendam lama di sini.

23/05/2010Niat awal yang hanya semalam di Sungai Pelaik kami revisi menjadi 2 malam setelah bernegosiasi cukup alot dengan Nina sebagai kepala perjalanan. Waktu yang cukup berharga untuk merefreshingkan jiwa dari sibuknya aktivitas sehari hari di kota besar. Terima kasih Nin !

Dulu di Sungai Pelaik terdapat micro hidro untuk fasilitas listrik 24 jam. tapi karena beberapa kali bendungan penampungan air rusak sehingga sekarang listrik kembali memakai genset.

24/05/2010Kedungkang, kampung kelima yang kami datangi cukup besar dengan 2 rumah panjang yang terpisah.

“Besok siang kita ke sungai sebentar melihat lokasi micro hidro ?” tanya pak Heri minta persetujuan.. “bisa buat mandi ?” balasku. dan akhirnya diputuskan besok siang kami akan menegok sungai sembari pulangnya mandi di sungai.

25/05/2010Selepas melihat lokasi micro hidro, kami bertiga tidak melepaskan kesem-patan mandi di sungai Kedungkang. Menikmati kesegaran alam mem-basuh raga kami. walau dibayar cukup mahal dengan ketelodaran saya sehingga HP nokia terjatuh di pinggiran sungai dan matot.. :(

menjelang sore kami sampai ke Lanjak untuk berbelanja perbekalan untuk perjalanan ke beberapa lokasi berikutnya.

10 hari miskin sinyal dan setelah di Lanjak full sinyal tapi Hp gw error.. nasib2 :p

26/05/2010Perjalanan dengan menggunakan kapal bermotor berahkir. Saatnya meneruskan perjalanan ke Keluwin dengan menggunakan mobil off road.

Buset !!! sampe Keluwin dikira rombongan dari Sarawak cari istri.. wkwkwk

Upacara penyambutan tamu kecil kecilan di kebun. Ikan bakar hasil tang-kapan di sungai ditambah tuak dari aren hasil panjatan.. Mantap !

27/05/2010Perjalanan 1.5 km ke Ente Buluh dengan berjalan kaki di waktu hujan. Ente Buluh merupakan kampung terahkir di hulu sungai Labian.

28/05/2010Bangun pagi dan menikmati sejuknya udara pagi hari di sungai.

Air terjun ditambah ikan besar dan manis ditawarkan pak Heri supaya kami tertarik untuk perjalanan ke ujung hulu sungai ke esok harinya

Malam ini tidur sembari menunggu ibu ibu selesai menonton sinetron di Rumah Panjang.

29/05/2010Rencana ke hulu gagal total. Hujan deras sepanjang malam dan sampai menjelang pukul 10 pagi belum ada tanda akan mereda membuyarkan impian bermalam di ujung hulu. Boring to the max !!

Menjelang siang diputuskan untuk kembali ke Ente Buluh dan langsung menuju ke kampung berikutnya, Bakul.

30/05/2010Perjalanan Ukit - Ukit menuju Mataso, jarak sejauh +- 20 km ditempuh dalam waktu 4 jam dengan bus umum. Melintasi jalur utara Kalimantan yang ternyata ancur abis.. padahal ini jalur menuju kota kabupaten Putus-sibau... malamnya kami sampai ke kampung Sadap.

01/06/2010Perjalanan menuju air terjun Telijan Mawan, menembus lebatnya hutan hujan tropis tapi terbayar dengan keindahan lokasi nya, ke depan harusnya bermalam di sekitar lokasi air terjun.

02/06/2010Dari Sadap kami menggunakan mobil sewaan menuju Apan. Rumah pan-jang terahkir tujuan kami.

03/06/2010Perjalanan menuju Putussibau dengan bus umum... akhir perjalanan sudah di depan mata..

Page 5: Heaven of Borneo
Page 6: Heaven of Borneo

DAYAK IBANDayak atau Daya adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya terestrial (daratan, bukan budaya maritim). Sebu-tan ini adalah sebutan umum karena orang Daya terdiri dari beragam budaya dan bahasa.> wikipedia- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - seperti Dayak Iban dan Dayak Kayan, tato merupakan wujud penghormatan kepada leluhur dan penguasa alam, sekaligus untuk menangkal roh jahat, penyakit, atau roh kematian. Seiring dengan kosmologi Dayak yang membagi alam menjadi atas, tengah, dan bawah, simbol tato pun berbeda. Simbol kosmos atas terlihat pada motif tato bu-rung enggang, bulan, dan matahari. Dunia tengah, tempat hidup manusia, disimbolkan dengan pohon kehidupan. Ular naga adalah motif yang merepresentasikan dunia bawah. > Tempo online | 12 April 2010 | Melestarikan Rajah Purba

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rumah panjang masih dianggap sebagai pusat kegiatan kebudayaan masyarakat Dayak. Di rumah panjang, ma-syarakat melakukan berbagai aktivitas seperti menenun, memahat, mengukir, menari, dan yang paling utama melaksanakan upacara adat.

Bagi masyarakat Dayak Iban, upacara adat harus tetap dilaksanakan di rumah panjang. Misalnya, upacara Gawai Kenyalang, pesta syukuran atas panen padi yang meru-pakan gawai terbesar dalam masyarakat Dayak Iban. Gawai ini diadakan tiga hari-tiga malam, bahkan tujuh hari-tujuh malam di rumah panjang, yang melibatkan semua warga rumah panjang.> KOMPAS | 04 Feb 1998 | Robert Adhi Ksp/Jannes Eudes Wawa

Page 7: Heaven of Borneo
Page 8: Heaven of Borneo
Page 9: Heaven of Borneo
Page 10: Heaven of Borneo
Page 11: Heaven of Borneo

culture

Page 12: Heaven of Borneo
Page 13: Heaven of Borneo
Page 14: Heaven of Borneo

Kalimantan.. zamrud khatulistiwayang menyimpan pesona keindahan alam yang abadi

liuk aliran sungai membelah lembabnya daratan yang dipenuhi pepohonan hijau khas tropistajuk pepohonan menjulang ke angkasa menutupi dedaunan yang terserak di permukaan tanah

waktu seakan berhenti mencoba untuk merengkuh semua yang alam berikan

tapi..suara burung berlahan menghilang terganti gemuruh chain saw mencacah tubuh kekar pepohonan

ketamakan manusia seakan tergurat jelas di setiap luka yang tergores di bumi ini

akankah suatu hari nanti, kita hanya bisa menggambarkan keindahan hutan tropis ini kepada anak cucu kita melalui foto ?

selamatkan Kalimantan kita yang tersisa. . . . .

Page 15: Heaven of Borneo
Page 16: Heaven of Borneo
Page 17: Heaven of Borneo
Page 18: Heaven of Borneo
Page 19: Heaven of Borneo
Page 20: Heaven of Borneo
Page 21: Heaven of Borneo
Page 22: Heaven of Borneo
Page 23: Heaven of Borneo
Page 24: Heaven of Borneo
Page 25: Heaven of Borneo
Page 26: Heaven of Borneo

Tak terasa 3 minggu perjalanan menikmati keindahan dan keramahan Kalimantan.Ada banyak kesan mendalam.. ada cerita lucu, perasaal kesal, pegalnya badan, dan juga tawa bahagia.

Melihat bagaimana orang lain yang belum kita kenal bisa menerima kita apa dengan tangan terbuka.Persahabatan dan kekeluargaan yang mungkin mulai jarang bisa kita rasakan di kota besar. Menerima kenyataan bahwa terkadang sesuatu tidak bisa sesuai dengan yang kita rencanakan dan bisa menikmatinya.Keindahan alam yang menawarkan kemurnian dan kontemplasi untuk pematangan jiwa kita.Mensyukuri bahwa Tuhan memang maha segalanya.

Perjalanan yang saya yakin akan menorehkan banyak catatan positif dalam buku hidup saya kelak.

Terima kasih buat teman teman di Kampung Pengerak, Kepiat, Sungai Jaung, Sungai Pelaik, Kedungkang, Keluwin, Ente Buluh, Bakul, Sadap dan Apan.Pak Heri, Nina, Ancak, Pak Burung dan banyak lagi yang sudah menjadi teman terbaik selama perjalanan.

Page 27: Heaven of Borneo
Page 28: Heaven of Borneo
Page 29: Heaven of Borneo