Health and wellness tourism tugas individu

17
1 Tugas Individu Issu Terkini Pariwisata TANGGAL: 20 JANUARI 2011 JUDUL TUGAS: Konsep dan Trend Health and Wellness Tourism NAMA KARYASISWA: I GUSTI BAGUS RAI UTAMA DOSEN PENILAI: DR. IR. A.A.G. SURYAWAN W, MSC NIM. 1090771010 PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNUD Konsep dan Trend Health and Wellness Tourism Abstrak Di tengah rutinitas dan kesibukan, manusia berusaha ingin keluar dari rutinitas dengan mengadakan perjalanan untuk mendapatkan kesehatan dan kebugaran, baik yang dilakukan di negaranya sendiri maupun lintas Negara. Bagi masyarakat modern, terapi kesehatan dan juga sarana untuk memanjakan diri menjadi suatu kebutuhan bahkan telah menjadi trend saat ini, termasuk juga langganan datang ke Spa atau therapy untuk memulihkan tubuh dari rasa lelah menjadi gaya hidup masyarakat dan semakin berkembang pesat. Wellness tourism adalah sebuah produk berupa jasa pariwisata yang dapat dikembangkan atau dikreasikan ragamnya sesuai dengan kondisi sebuah destinasi baik dari sisi sosial maupun lingkungan pada sebuah destinasi atau kawasan. Aktualiasi diri seiring dengan peningkatan kesejahteraan hidup manusia juga mendorong terciptanya gaya hidup lifestyle” modern, kecenderungan ingin tampil beda dengan tubuh yang senantiasa segar dan sehat, dan health and wellness tourism berkembang seiring dengan adanya permintaan diimbangi beragam jenis produknya, telah mendorong pesatnya tingkat persaingan antara supplier atau penyedia jasa. Keyword: lifestyle, health, wellness, tourism, leisure, gaya hidup, spa, therapy, modern

Transcript of Health and wellness tourism tugas individu

Page 1: Health and wellness tourism tugas individu

1

Tugas Individu Issu Terkini Pariwisata

TANGGAL: 20 JANUARI 2011 JUDUL TUGAS:

Konsep dan Trend Health and Wellness

Tourism

NAMA KARYASISWA:

I GUSTI BAGUS RAI UTAMA

DOSEN PENILAI:

DR. IR. A.A.G. SURYAWAN W, MSC

NIM. 1090771010 PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA

UNUD

Konsep dan Trend Health and Wellness Tourism

Abstrak

Di tengah rutinitas dan kesibukan, manusia berusaha ingin keluar dari

rutinitas dengan mengadakan perjalanan untuk mendapatkan kesehatan dan

kebugaran, baik yang dilakukan di negaranya sendiri maupun lintas Negara.

Bagi masyarakat modern, terapi kesehatan dan juga sarana untuk

memanjakan diri menjadi suatu kebutuhan bahkan telah menjadi trend saat

ini, termasuk juga langganan datang ke Spa atau therapy untuk memulihkan

tubuh dari rasa lelah menjadi gaya hidup masyarakat dan semakin

berkembang pesat.

Wellness tourism adalah sebuah produk berupa jasa pariwisata yang

dapat dikembangkan atau dikreasikan ragamnya sesuai dengan kondisi

sebuah destinasi baik dari sisi sosial maupun lingkungan pada sebuah

destinasi atau kawasan.

Aktualiasi diri seiring dengan peningkatan kesejahteraan hidup manusia

juga mendorong terciptanya gaya hidup “lifestyle” modern, kecenderungan

ingin tampil beda dengan tubuh yang senantiasa segar dan sehat, dan health

and wellness tourism berkembang seiring dengan adanya permintaan

diimbangi beragam jenis produknya, telah mendorong pesatnya tingkat

persaingan antara supplier atau penyedia jasa.

Keyword: lifestyle, health, wellness, tourism, leisure, gaya hidup, spa,

therapy, modern

Page 2: Health and wellness tourism tugas individu

2

Latar Belakang

Menurut teori kebutuhan Maslow, dimana kebutuhan menusia bukanlah hanya

sekedar kebutuhan dasar saja namun lebih daripada itu, manusia juga membutuhkan

rasa aman, pengakuan sosial, merindukan sebuah penghargaan, menginginkan sebuah

prestasi dan akhirnya ingin melakukan aktualisasi diri.

I have travelled so much because travel has enabled me to arrive at

unknown places within my clouded self . (Sir Laurens Van der Post,

quoted in 1994:99)

Jika sebagian besar manusia tidak dapat mewujudkan pemenuhan kebutuhan

psikologisnya, itu semua karena keterpaksaan semata, bukan dari hati nurani seorang

manusia, artinya kebutuhan manusia itu memang menjadi hasrat semua manusia di

dunia ini. Pada segmen kebutuhan psikologis ini, leisure activities memegang

peranan pentingnya.

Sependapat dengan Cohen tentang tipologi pelaku leisure (dalam Pitana:2005)

dimana pelaku leisure dapat dibedakan menjadi lima kelompok utama, yakni:

1. Existensial: Mereka adalah pelarian dari rutinitas kehidupan sehari hari,

mereka bergabung pada kelompok pencari aktivitas leisure yang bersifat

spiritual.

2. Experimental: Mereka mencari gaya hidup yang berbeda, sangat extreme dari

kehidupannya sehari-hari.

3. Experiental: Mereka mencari makna hidupnya pada komunitas yang berbeda

dan membandingkannya, pencarian sebuah pengalaman dari budaya yang

berbeda.

Page 3: Health and wellness tourism tugas individu

3

4. Diversionary: Mereka yang berlari dari kehidupan rutin, mencari penyegaran

tubuh maupun mental “refress”.

5. Recreational: Mereka yang melakukan kegiatan leisure sebagai bagian untuk

menghibur diri atau relaksasi.

Pendapat yang hampir sama mengacu pada teori motivasi seseorang melakukan

kegiatan leisure. Jika dilihat dari motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan

leisure, McIntosh dan Murphy (dalam Pitana:2005), mengelompokkannya kedalam

empat kelompok, yang terdiri dari:

1. Physical Motivation: Orang-orang “mereka” yang terdorong ber-leisure oleh

karena alasan fisik; relaksasi, kesehatan, kenyamanan, olahraga, santai dan

sebagainya.

2. Cultural Motivation: Mereka Ingin mengenang dan mengenal budaya lain,

mereka seolah-olah akan berada di dunia lain dalam kontek waktu atau

zaman.

3. Social Motivation: Mereka termotivasi oleh kegiatan sosial seperti

mengunjungi keluarga di kampung “pulang kampung” mengunjungi teman,

atau bahkan menjengung orang sakit.

4. Fantasy Motivation: Mereka yang berusaha mewujudkan sesuatu yang telah

atau sedang mereka hayalkan, berusaha lepas dari rutinitas kesehariannya.

Konseptual Model Health and Wellness Tourism

Menurut Kaspar (dalam Mueller dan Kaufmann , 2007), Wellness tourism

pada konsep bisnis pariwisata adalah sub bagian dari health tourism sederajat dengan

bisnis pariwisata lainnya. Heath tourism dikategorikan menjadi illness prevention

tourism dan spa/convalescence tourism. Health and wellness tourism termasuk pada

illness prevention tourism yang didalamnya terkategori menjadi jasa kesehatan dan

jasa kebugaran, lebih jelasnya dapat dilihat pada figure dibawah ini,

Page 4: Health and wellness tourism tugas individu

4

Figure: Demarcation of wellness tourism in terms of demand, (sumber:

Mueller, 2007)

Konsep di atas akan menjadi sangat penting jika wellness tourism dipahami

sebagai sebuah konsep ilmiah yang akan digali untuk dipelajari dan dikembangkan

menjadi konsep baru yang lebih relevan dari sisi permintaan maupun penawaran. Jika

dilihat dari sisi penawaran, wellness tourism adalah sebuah produk berupa jasa

pariwisata yang dapat dikembangkan atau dikreasikan ragamnya sesuai dengan

kondisi sebuah destinasi baik dari sisi sosial maupun lingkungan. Kaspar (dalam

Mueller dan Kaufmann , 2007)

Current trends towards “health and wellness” in Western society are

actively promoting values that emphasize a proactive approach where

individuals improve and maintain personal well being through a variety

of services and activities. In the words of a recent Canadian Tourism

Commission (CTC) advertising campaign, these activities “soothe the

soul and invigorate the mind.” (CTC, 2004)

Page 5: Health and wellness tourism tugas individu

5

Dari sisi permintaan, health and wellness tourism saat ini telah menjadi trend

masyarakat dunia untuk mewujudkan kebugaran dan kesehatan “health prevention”

dan mendapatkan kepuasan diri dan selanjutnya konsumen health and wellness

tourism tidak terbatas pada wisatawan asing saja tetapi telah menjadi “lifestyle”

khususnya masyarakat “konsumen” perkotaan dalam negeri (www.tpdco.org).

Perbedaan Medical dan Health Tourism

Health Tourism adalah perjalanan dengan motivasi kesehatan ( health

tourism) pada hakekatnya dilakukan sehubungan dengan kesehatan, seperti

pemeriksaan kesehatan (medical check-up), pemeliharaan, seperti mandi uap, mandi

lumpur, mandi air panas, pijat refleksi, pijat kebugaran dan spa yang dewasa ini

sedang marak di Indonesia, pengobatan, pemulihan dan selanjutnya. (Rogayah, 2007)

health-tourism dan medical-tourism adalah dua hal yang berbeda,

dimana health tourism dapat diartikan sebagai pariwisata kesehatan berupa perjalanan

untuk pemeliharaan dan atau pemulihan kesehatan yang pada hakekatnya dilakukan

oleh orang yang sehat, tidak menderita suatu penyakit, atau orang yang baru sembuh

dari perawatan. Sedangkan medical tourism lebih condong menyangkut tindakan

medik pengobatan (cure), operasi dan atau tindakan medik lainnya, yang dilakukan

terhadap penderita suatu penyakit atau kelainan kondisi kesehatannya.

Page 6: Health and wellness tourism tugas individu

6

“medical tourism, which focuses more on surgical procedures, health

tourism is a much broader concept centered mainly around resorts

designed to pamper or improve the body and relax the mind” Medical

tourism (also known as Health Tourism) is the practice of traveling

abroad to obtain healthcare services. (discovermedicaltourism, 2010)

Menurut Discovermedicaltourism (2000), medical tourism lebih terfokus

pada “surgical procedures” namun health tourism lebih banyak dihubungkan dengn

konsep sebuah resort yang dirancang untuk tujuan relaksasi, mencari ketenangan,

serta peningkatan kebugaran tubuh. Namun antara istilah medical dan health tourism

sebenarnya dianggap dua hal yang tidak jauh berbeda menurut anggapan para

konsumen atau wisatawan.

Jenis dan Bentuk Produk Health and Wellness Tourism

Menurut Kaspar (dalam Mueller dan Kaufmann , 2007), kebutuhan akan

produk health and wellness akan terus berkembang dan menjadi beragam tergantung

pada faktor sosial dan kepekaan lingkungan. Jika manusia masih memiliki rasa untuk

memanjangan diri “self responsibility” maka pasti akan membutuhkan jasa health

and wellness tersebut. Health and Wellness produk dapat dikategorikan pada

beberapa kelompok yakni; (1) mind mental activity/education, (2) health nutrion/diet,

(3) body physical fitness/beauty care, dan (4) relaxation rest/meditation. Lebih

jelasnya dapat digambarkan pada figure dibawah ini,

Page 7: Health and wellness tourism tugas individu

7

Figure1: Expanded wellness model 3, Wellness tourism is regarded as a sub-

category of health tourism (Kaspar, 2007)

Trend Health and WellnessTourism

Trend yang semakin meningkat bagi pertumbuhan dan perkembangan Health

and wellness Tourism tidak dapat diragukan lagi. Pada tingkat global dan regional

untuk health and wellness (medical service, leisure and recreation Spas, medical

surgical clinic, medical wellness centers or spa) tourism menyebar hampir merata di

beberapa kawasan seperti Eropa, Amerika, Asia, dan Australia serta Selandia Baru.

Page 8: Health and wellness tourism tugas individu

8

Figure International Analysis of Health and Wellness Assets. Source : Smith and Puczk ó (2009)

Pada sisi lainnya, seperti nampak pada figure di atas, kebutuhan atau

permintaan akan destinasi yang alami dan mampu menjadi tempat untuk melakukan

“healing” atau penyembuhan justru menjadi trend yang merata hampir di semua

kawasan dunia.

Menurut Smith dan Puczk ó, (2009: p253) health and wellness tourism dapat

dikembangkan berdasarkan bahan-bahan atau asset yang telah tersedia pada suatu

destinasi (Existing assets for health and wellness tourism) dan atau diadakan

berdasarkan kebutuhan atau permintaan (Use of existing assets).

Yang termasuk dalam Existing assets for health and wellness tourism adalah

(1) Natural healing assets, (2) Indigenous healing traditions, (3) medical service, (4)

Page 9: Health and wellness tourism tugas individu

9

nature,dan (5) spiritual traditions. Sedangkan yang termasuk pada use existing assets

adalah (1) leisure and recreation spas, (2) medical/ therapeutic hotel/clinic spas, (3)

medical/surgical clinic or hospital, (4) medical wellness center or spas, (5)holistic

retreats, dan (6) Hotel and resort spa.

Natural healing asset tersebar hamper merata di beberaa kawasan seperti

Eropa Utara, Barat dan tengah, Eropa Selatan. Sementara pada kawasan Amerika

tersebar di dua kawasan yakni Amerika Tengah dan selatan. Begitu juga dengan

kawasan Afrika dan kawasan fasifik juga kaya dengan natural healing assets,

sementara di kawasan Timur tengah dan asia tenggara tidak termasuk dalam kawasan

yang kaya dengan natural healing asset kecuali asia timur jauh, hal ini dimungkinkan

karena pada saat penelitian ini dilakukan, ke dua kawasan tersebut belum

mengeksplorasi hal tersebut sebagai asset yang bisa dijadikan natural healing asset.

Indegenous Healing tradition menyebar merata di kawasan Amerika, Afrika,

Asia Tenggara dan timur jauh, dan kawasan fasifik. Kawasan Eropa justru dianggap

tidak memiliki indigenous healing tradition yang berarti hal ini mungkin saja terjadi

karena sebagaian besar kawasan ini telah tersentuh modernisasi yang hamper tidak

meninggalkan lagi unsure-unsur ketradisonalannya, sangat berbeda dengan kawasan

asia, fasifik, dan amerika yang masih sangat mudah ditemukan budaya indigenous

healing tradiosional seperti misalnya yoga di India, Tai Chi di China, pengobatan

alternative di Indonesia, dan sejenisnya.

Page 10: Health and wellness tourism tugas individu

10

Medical services menyebar hampir di semua kawasan kecuali di kawasan

fasifik, hal ini dimungkinkan karena kawasan fasifik terletak cukup jauh dari

kawasan-kawasan yang lainnya sehingga secara internasional kawasan fasifik tidak

sepopuler kawasan lainnya seperti eropa, amerika, dan asia.

Nature menyebar merata di seluruh kawasan kecuali di kawasan asia tenggara

dan eropa bagian tengah dan timur. khusus untuk kawasan asia tenggara belum

dianggap kawasan yang populer dengan sumber nature untuk asset health and

wellness tourism dimungkinkan belum dilakukan eksplorasi atau pengembangan

sumber nature untuk peruntukan bisnis health and wellness tourism.

Spritual Tradition hanya ditemukan pada kawasan asia tenggara dan asia

timur jauh hal ini dimungkinkan karena kawasan ini paling eksis dalam memelihara

budaya spiritual yang masih original atau lebih dikenal dengan spiritual tradition

seperti contohnya; penyembuhan dengan senam yoga, senam yang berbasis aliran Yin

dan Yang di China, dan sebagainya.

Sangat mengherankan, sebaran untuk use of existing assets justru menyebar

pada kawasan Asia tenggara dan asia timur jauh untuk semua jenisnya seperti; leisure

and recreation spa, terapi hotel spa and clinic, medical clinic and hospital, medical

wellness center and spa, holistic retreats, dan hotel and resorts spa. Hal yang sama

juga terdapat pada kawasan eropa selatan dan kawasan fasifik.

Page 11: Health and wellness tourism tugas individu

11

Health and Wellness di Indonesia

Sejauh ini, untuk perkembangan health and wellness tourism belum banyak

disadari sebagai potensi bisnis yang sangat potensial di Indonesia, padahal Indonesia

memiliki potensi yang sangat besar untuk ke dua jenis asset untuk pengembangan

health and wellness tourism tersebut.

Menurut Rogayah, (2007) hampir di setiap wilayah Indonesia dapat

ditemukan pariwisata kesehatan yang sudah dikembangkan; hal tersebut dapat

dipahami mengingat Indonesia merupakan kepulauan yang kaya akan alam dan

pegunungan yang tersebar baik di lima pulau terbesar di Indonesia maupun di beribu

pulau kecil lainnya. Namun sayang sekali data tentang keberadaan pariwisata

kesehatan yang belum dikembangkan dan masih sangat alami belum dapat diketahui

dengan pasti.

Tabel berikut menunjukan beberapa potensi health and wellness tourism atau

pariwisata kesehatan yang telah dikemas dan dikembangkan di Indonesia,

Nama Lokasi Jenis Penyakit

yang disembuhkan

Fasilitas yang

tersedia

1 Hot Spring Lau

Debuk-debuk

Sumatera

Utara

1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1. Kolam renang

2. Restaurant

3. Street vendour

4. Parking area

5. Steambath

therapy

6. Hot waterfall

Page 12: Health and wellness tourism tugas individu

12

2 Simpang Balek Aceh 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Hot spinning pools

2.Restaurants

3.Play grounds

3 Danau Laut Tawar Aceh 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Hot spinning pools

2.Restaurants

3.Play grounds

4 Pemali Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Kolam renang

2.Restaurant

3.Street vendour

4.Parking area

5.Steambath therapy

6.Hot waterfall

5 Suban Hot Spring Bengkulu 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Kolam renang

2.Restaurant

3.Street vendour

4.Parking area

5.Steambath therapy

6.Hot waterfall

6 Air Terjun Kepala

Carup

Bengkulu 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Hot waterfall

7 Taman Sari Jakarta Natural spa

products

1.Executive rooms

2.Treatment rooms

3.salon and beauty

care

4.fitness cebtre

5.meditation room

6.concultation room

7.steam and sauna

rooms

8.whirlpool

9.swimming pools

10.multipurpose ball

room

8 Guci Hot Spring Tegal 1.Penyakit kulit

2.Relaxation

1.Kolam renang

2.Restaurant

3.Street vendour

4.Parking area

5.Steambath therapy

6.Hot waterfall

Page 13: Health and wellness tourism tugas individu

13

9 Hot Spring

Songgoriti

Malang 1.Penyakit

kulit

2.Relaxation

1.Beautiful view

2.High sulphur

3.Restaurants

4.Hot-cold

bathrooms

10 Way Belerang Lampung 1.Penyakit

kulit

2.Relaxation

1.Beautiful view

2.High sulphur

3.Restaurants

4.Hot-cold

bathrooms

11 Tirta Tapta Hot

Spring

Bangka 1.Penyakit

kulit

2.Relaxation

3.Cancer

4.Rematics

1.Kolam renang

2.Restaurant

3.Street vendour

4.Parking area

5.Steambath therapy

6.Hot waterfall

7.Flora dan fauna

8.Danau

pemancingan

12 Semurup Hot Spring Jambi Berbagai

penyakit

Warm water

13 Kali Bancin Jambi 1.Penyakit

kulit

2.Rematics

3.Fatigue

Mineral water

14 Karumenga Hot

Spring

Menado Berbagai

penyakit

Mineral water

15 Air Panas Kalimantan

Tengah

Berbagai

penyakit

Warm water

16 Otak Kokok Gading Nusa

Tenggara

Berbagai

penyakit

Spa gulp

Milk bath

Sumber: Berbagai sumber di Perpustakaan STBA YapariABA Bandung: 2006

Page 14: Health and wellness tourism tugas individu

14

Health and Wellness sebagai Gaya Hidup Masyarakat Kota

Selama ini health and wellness khususnya Spai, lebih identik untuk

kecantikan dan kebugaran tubuh, namun seiring dengan berkembangnya kreatifitas

dan inovasi para penyedia jasa, dengan digabungkannya Spa dan herbal teraphy

selain mendapat cantik, seseorang juga mendapat banyak manfaat untuk

penyembuhan berbagai penyakit (Sugianto, 2010)

Seiring dengan hal di atas, kehidupan di kawasan perkotaan seperti Jakarta,

Surabaya dan juga Denpasar yang sarat dan padat dengan aktivitas berdampak pada

badan dan raga menjadi lelah dan letih. Kondisi ini memunculkan bisnis Spa yang

menawarkan pemulihan dan kebugaran sehingga seberat apa pun aktivitas sesesorang

dengan spa akan kembali bugar dan siap untuk kembali melakukan aktivitas yang

padat tersebut.

Bagi masyarakat modern, semua itu menjadi hal yang dihadapi setiap harinya.

Pada saat-saat demikian terapi kesehatan dan juga sarana untuk memanjakan diri

menjadi suatu kebutuhan bahkan telah menjadi trend saat ini, termasuk juga

langganan datang ke Spa untuk memulihkan tubuh dari rasa lelah dan lambatlaun

telah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. (Everyday spa, 2010)

Senada dengan hal di atas, adanya tuntutan kesehatan dan kebugaran telah

berubah menjadi aktualiasi diri seiring dengan peningkatan kesejahteraan hidup

Page 15: Health and wellness tourism tugas individu

15

manusia juga mendorong terciptanya gaya hidup modern. Keinginan tampil beda

dengan tubuh yang senantiasa segar dan sehat, dan health and wellness tourism

berkembang seiring dengan adanya permintaan dan terciptanya beragam jenis produk

health and wellness mengiringi pesatnya tingkat persaingan antara supplier atau

penyedia jasa.

Page 16: Health and wellness tourism tugas individu

16

Daftar Pustaka

Finn, Emanuel, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23,

Friday, June 28, 2002

Hadinoto, Kusudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi

Pariwisata. Jakarta; Penerbit Universitas Idonesia.

Health Tourism. 2010. Retrive from

http://www.discovermedicaltourism.com/health-tourism/

I Gde. Pitana dan Gayatri,2005. Sosiologi Pariwisata. Jogyakarta: Penerbit

Andi

Karen (2005). Different kinds of leisure activities at the weekends in Bristol.

Bristol Research Paper.

Mueller dan Kaufmann. 2007. Wellness Tourism: Market analysis of a

special health tourism segment and implications for the hotel industry .

Research Institute for Leisure and Tourism, University of Berne,

Engehaldenstrasse 4, CH-3012 Bern, Switzerland

Mill, Robert Cristie.2000. Tourism, The International Business.Jakarta: PT

Raya Grafindo Persada.

Mlesnita, Radu Adrian, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23,

Friday, June 28, 2002

Oka A. Yoeti, 1996, Anatomi Pariwisata, Bandung: PT Angkasa

Pendit, Nyoman S., 2002, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pt. Pradnya Paramita.

Rogayah, Iim D. 2007. Pariwisata Kesehatan di Jawa Barat, Retrieved on 02

November 2009 from

http://irdanasputra.blogspot.com/2009/11/pariwisata-kesehatan.html

Page 17: Health and wellness tourism tugas individu

17

Smith, Melanie dan Puczkó, László. (2009). Health and Wellness Tourism. Butterworth-Heinemann is an imprint of Elsevier, Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP, UK 30 Corporate Drive, Suite 400, Burlington, MA 01803, USA, Retrive from http://www.download-it.org/learning-resources.php?promoCode=&partnerID=&content=story&storyID=1719

Spillane, James J. 1987.Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Stenden, University (2008). Catalog of MAILTS Program. Leeuwarden:

Internal publisher.

Sugianto, Agy. 2010. Spa Jadi gaya hidup masyarakat kota. Retrive from

http://bataviase.co.id/node/310818