Hasil Wawancara Di Lebak

6
Wawancara dengan Pak Ibak (Sekdes) - Petani memiliki masalah yaitu hama ganjur (tanaman menjadi hangus seperti terbakas dan membusuk) - Di Desa …………… tidak ada kekurangan pangan, raskin dibagikan rata ke setiap KK sebesar 7 kg - Raskin sebesar 7,5 ton per bulan, harga Rp 2000/kg - Jumlah KK miskin 503 keluarga - Jumlah BOS 10% dari keseluruhan jumlah penduduk - 14 kriteria penerima BLT menurut BPS 1. Rumah kurang dari 8 m perkapita 2. Makan 1x atau 2x sehari 3. Kamar tidak berjendela 4. Beli baju setahun sekali 5. Lantai tanah 6. Makan protein hewani seminggu sekali 7. Dinding rumah dari bamboo, rumbia 8. Tidak memiliki jamban sendiri atau menggunakan jamban bersama 9. Rumah tidak ada listrik 10. Sumber air dari sumur atau mata air tak terlindungi 11. Bahan bakar masak dari kayu bakar 12. Tidak sanggup bayar biaya puskesmas 13. Sumber penghasilan KK petani dengan luas lahan 0,5 ha/buruh tani, bangunan, nelayan dengan penghasilan Rp 600.000 14. Pendidikan tertinggi KK tidak sekolah atau tidak tamat SD - Kriteria bos (10%) 1. Memiliki warung yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti alat tani, obat, material dll 2. Memiliki alat angkut mobil - Tidak ada gizi buruk - Kegiatan kelompok tani berupa bantuan bibit dan obat- obatan, sistemnya hibah atau koperasi. Jika tanaman puso/gagal maka petani tidak perlu mengganti - Ketua kelompok tani (GAPOKTAN), H Aden (085283748607) - Harga hasil tani yang dijual ke tengkulak (penduduk asli dan kakaknya pak sekdes)

Transcript of Hasil Wawancara Di Lebak

Page 1: Hasil Wawancara Di Lebak

Wawancara dengan Pak Ibak (Sekdes)

- Petani memiliki masalah yaitu hama ganjur (tanaman menjadi hangus seperti terbakas dan membusuk)

- Di Desa …………… tidak ada kekurangan pangan, raskin dibagikan rata ke setiap KK sebesar 7 kg

- Raskin sebesar 7,5 ton per bulan, harga Rp 2000/kg- Jumlah KK miskin 503 keluarga- Jumlah BOS 10% dari keseluruhan jumlah penduduk- 14 kriteria penerima BLT menurut BPS

1. Rumah kurang dari 8 m perkapita2. Makan 1x atau 2x sehari3. Kamar tidak berjendela4. Beli baju setahun sekali5. Lantai tanah6. Makan protein hewani seminggu sekali7. Dinding rumah dari bamboo, rumbia8. Tidak memiliki jamban sendiri atau menggunakan jamban bersama9. Rumah tidak ada listrik10.Sumber air dari sumur atau mata air tak terlindungi11.Bahan bakar masak dari kayu bakar12.Tidak sanggup bayar biaya puskesmas13.Sumber penghasilan KK petani dengan luas lahan 0,5 ha/buruh tani, bangunan,

nelayan dengan penghasilan Rp 600.00014.Pendidikan tertinggi KK tidak sekolah atau tidak tamat SD

- Kriteria bos (10%)1. Memiliki warung yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat seperti

alat tani, obat, material dll2. Memiliki alat angkut mobil

- Tidak ada gizi buruk- Kegiatan kelompok tani berupa bantuan bibit dan obat-obatan, sistemnya hibah atau

koperasi. Jika tanaman puso/gagal maka petani tidak perlu mengganti- Ketua kelompok tani (GAPOKTAN), H Aden (085283748607)- Harga hasil tani yang dijual ke tengkulak (penduduk asli dan kakaknya pak sekdes)

Kelapa 500/butir, Pisang 1500/sisir dijual ke JakartaEuleum (karet olahan kering) Rp 7500/kg

- Petani karet menghasilkan 5 kg euleum /hari dan bekerja 5x/minggu- Penghasilan musim hujan lebih sedikit dan harga turun- Karet dijual ke Lampung dan Rangkas- Petani: karet, sawah dan palawija yang dikonsumsi sendiri serta buah-buahan- 80-90% mpenduduk kerja di kebun karet dan setiap keluarga memiliki karet sebanyak

500 pohon- Rata-rata besar anggota keluarga adalah 4-5 orang

Page 2: Hasil Wawancara Di Lebak

- 100 KK janda- Beeras bukan komoditas utama

Wawancara dengan Ibu Asiah

- Kelompok tani Cuma pernah ada satu kali tahun 2009 berupa penyuluhan saja dan praktiknya tidak ada

- Biaya makan Rp 10.000/hari untuk sekeluarga sebanyak 4 orang- Beras tidak beli- Makanan yang biasa dikonsumsi tempe, tahu, ikan asin, daun singkong

Kesesuaian menu yang telah dibuat:- Kembang kol tidak ada- Pepaya hanya dijadikan sayur (tidak sampai matang dan dikonsumsi sebagai buah)- Buah yang sering dikonsumsi adalah pisang- Tukang buah (sisa) setiap hari berjualan, harga buah murah tapi sedikit busuk- Tukang sayur hanya ada setiap sore (sayuaran sudah sedikit layu)- Jarak pasar terdekat adalah 15 km- Harga sayur mahal- Ubi jalar 1500/kg, setiap hari ada- Tidak ada telur bebek- Telur ayam 1500/butir- Rambutan musiman- Jambu batu banyak- Daging dikonsumsi hanya saat lebaran- Ikan segar biasa beli Rp 15.000/kg- Ayam kampung tidak bisa dikonsumsi seminggu sekali (jarang mengkonsumsi)- Ikan segar: tongkol (Rp15.000/kg), kembung (Rp14.000/kg), layur (5000-7000/buah)- Beras Rp4500/liter- Setiap hari menghabiskan 1,5 liter beras untuk 4 orang- Tempe Rp1000- Jajan Rp 5000- Recall:

Tempe Rp 2000Gula Rp5000/0,5 kg untuk 4 hariKopi Rp 5000/0,25 kg untuk 5 hariSusu indomilk kaleng untuk 4-5 hari atau susu sachet atau susu bantal

- Ibu Asiah 45 tahun, suami 55 tahun, Anak 1 (17 tahun) dan anak 2 (6 tahun)- Balita BGM masih ada sebanyak 4 orang dari 35 balita yang datang ke Posyandu- Tidak ada PMT sejak 2 tahun lalu

Page 3: Hasil Wawancara Di Lebak

Wawancara dengan Pak Iwan (Banjarsari)

- Maro, 50:50- Besar keluarga 5 orang (Pak Iwan, istri, 2 anak dan 1 Ibu)- Anak 1 (8 tahun), anak 2 (3 tahu)- Beras baru beli jika persediaan (hasil panen)habis- Hasil panen dijual- Pekerjaan maro, kurang menghasilkan- Kebiasaan makan: ikan asin (usam ongong Rp15000/kg), tempe, tahu- Uang belanja Rp10000/hari tanpa beli beras- Harga beras Rp5500/kg- Ada raskin tiap bulan tapi kadang telan sampai 3 bulan- Dapat 5 liter tiap KK Rp 2000/liter- Beras beli di warung terdekat- Sayuran juga ada: kangkung Rp500/ikat kecil dan biasanya beli 3 ikat- Makan 2x sehari (pagi-sore)- Istri pak Iwan jualan bakwan, tahu isi, tape, petis dan cireng- Harga ikan asin usam Rp3500/0,25 kg- Sayur bening (bayam dan labu siam)- Memiliki bebek 10 (9 betina dan 1 jantan) bertelur setiap hari, saat paceklik berhenti

bertelur, setiap hari diberi keong mas dan dikurung terus- Harga jual telur bebek Rp1000/butir- Ikan laut jarang mengkonsumsi- Ikan kembung jarang mengkonsumsi- Ikan tongkol banyak dijual tapi jarang beli- Susu tidak pernah mengkonsumsi- Tidak ada buah-buahan setiap hari, hanya musisman seperti rambutan, durian, duku- Daun singkong jarang mengkonsumsi- Singkong rebus/kukus mengkonsumsi jika diberi orang lain- The manis jarang mengkonsumsi- Kecap suka mengkonsumsi

Wawancara dengan Pak Endin

- Nama lengkap: Sahrudin (50 tahun)- Istri: Nining Rumsinah (30 tahun)- Anak 5: ke 1 (17 tahun), ke 2 (14 tahun), ke 3 (11 tahun), ke 4 (9 tahun), ke 5 (2

tahun 7 bulan- Recall:

Nasi (beras 3 liter untuk 1 keluarga/hari)Ikan asin 1 bungkus kecil Rp 2000: ongong. Japuh, teri,Tempe 2x Rp 1000Tahu 2x Rp 2500

Page 4: Hasil Wawancara Di Lebak

Sayur: daun tangkil dan daun singkong metik di kebun dan saayur sop tanpa daging beli di tukang sayurHarga beras Rp 5500/kg atau Rp 4500/liter

- Pengeluaran mencapai Rp 40.000/hariMakanan Rp10.000Jajan anak Rp15.000Rokok Rp 6000/hari (Gudang Garam)Kopi cap kupu-kupu Rp 1000/3 bungkus/hari

- Maro, penghasilan tergantung besar hasil panen- Lahan, 5 petak sawah- Tidak ikut kelompok tani- Bibit padi beli di Pak Mantri Rp25,000/kantong- Kesesuaian menu:

Beli buah jarang, tapi kalo anaknya suka jajan buah-buahan, yaitu mangga dan jeruk (Rp 500 yang asem dan Rp 1000 yang manis), salak tergantung penjualTelur ayam 0,5 kg dikonsumsi 1xseminggiDaging ayam 0,5 kg/mingguJarang mengkonsumsi susu karena mahalTukang sayur jualan setiap hari pagi, siang dan soreKembang kol ada dijual dan suka beli Rp2000/bungkilGula pasir 0,25 kg untuk 4 hariKopi beli cap kupu-kupu Rp1000/3 buah/hari atau membuat sendiri

- 1 tahun panen 2x - 1x hasil panen sukup untu 4-6 bulan, jika habis baru beli beras- Istri membantu dengan menjual hasil tanaman palawija seperti kacang panjang Rp

4000/ikat- Tiap hari beli sayur sop- Memiliki 1 ekor bebek, menghasilkan telur, telurnya dikonsumsi sebagian dan

sebagian lagi ditetaskan- Telur ayam Rp 700/butir- Telur bebek Rp1000/butir- Ikan segar: banyar (Rp2000/buah), tongkol (Rp3000/buah), bandeng (Rp2500/buah)- Kebiasaan makan:

Konsumsi ikan segar 1x seminggu, atau 1x/ 2 mingguIkan asin 0,5 kg untuk 1 mingguIkan mas Rp20000/kg jarang dikonsumsiKurang suka oncomSingkong ngambil dari kebun sendiriRambutan, mengkonsumsi pas musimnyaTerigu, dianggap mahal beli seminggu sekali Rp 2500/0,25 kgPapaya, memiliki pohon sendiri, mengkonsumsi buahnya pada saat berbuah saja, tidak beliMakan 3x sehari dan jajan (anak2nya)

Page 5: Hasil Wawancara Di Lebak

Memelihara ayam kampung 3 ekor, telurnya sebagian dikonsumsi dan sebagian ditetaskan.

-