Hand Out 5 Pembelahan Sel
description
Transcript of Hand Out 5 Pembelahan Sel
-
1
Oleh :Oleh :Ade Salimah, Ir.Ade Salimah, Ir.
Erni Suminar, S.P.Erni Suminar, S.P.
FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARANUNIVERSITAS PADJADJARAN
20072007
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
SUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASAN
1.1. PendahuluanPendahuluan2.2. MitosisMitosis3.3. MeiosisMeiosis4.4. Penyimpangan MitosisPenyimpangan Mitosis5.5. Kariotipe & Perubahan KariotipeKariotipe & Perubahan Kariotipe6.6. PoliploidiPoliploidi
P
EM
B
EL
A
HA
N
S
E
L
AMITOSIS FRAGMENTASI=
MITOSIS = HOMOIOTYPIC DIVISION
MEIOSIS = HETEROTYPIC DIVISION
Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan 2 inti sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti sel induknya
Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel alat kelamain yang menghasilkan 4 inti sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengan jumlah
kromosom induknya
Pembelahan sel secara langsung, yang menghasilkan 2 sel anak atau lebih yang sifatnya : belum tentu sama dengan induknya
-Inti sel langsung membelah menjadi dua bagian atau lebih yang :- belum tentu sama ukuran besarnya- belum tentu sama sifatnya
contoh : Ganggang Perang (Phaeophyceae),Ganggang Hara (Charophyceae)Lili-lilian (Liliaaceae)
1. PENDAHULUAN1. PENDAHULUAN
Organ-organ suatu organisme
Satu sel
Pertumbuhan sel&
Perbanyakan sel
Dua sel
Bertambah besar&
Bertambah banyak
Empat sel
Beribu-ribu sel
Berjuta-juta sel
dengan adanya
maka akan menjadi
Zygot (2n)
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Pembelahan selPembelahan sel
Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar
pada pertumbuhan dan reproduksi selpada pertumbuhan dan reproduksi sel
Pembelahan selPembelahan sel
Dimulai dengan pembelahan inti, Dimulai dengan pembelahan inti, diikuti dengan pembelahan sitoplasmadiikuti dengan pembelahan sitoplasma
Pembentukan jaringan baruPembentukan jaringan baru
Tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan selTidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan sel
PENDAHULUANPENDAHULUAN
INTERFASE
PROFASE AWAL
PROFASE AKHIR
METAFASE AKHIR
METAFASE AWAL
ANAFASE AWAL
ANAFASE AKHIR
TELOFASE AWAL
TELOFASE AKHIR
A
B
C
D
E
F
G
I
H
2. MITOSIS2. MITOSIS
-
2
INTERFASE
PROFASE AWAL
Fase istirahat / persiapan Inti belum mulai membelah
Kromosom belum nampak Inti giat mengadakan metabolisme
Terbentuk butiran-butiran kecil Inti menjadi keruh
Butiran-butiran kecil menjadi : benang-benang halus, pipih,
memanjang tak menentu benang-benang kromatin
Benang-benang kromatin membelah rangkap dua
Terjadi dehidrasi Terbentuk pengendapan asam nukleat
..
A
B
2. MITOSIS2. MITOSIS
METAFASE AWAL
PROFASE AKHIR
Benang-benang kromatin memendek dan menebal seperti :
batang kromosom
Masing-masing kromosom terdiri dari 2 belahan seperti spiral
2 kromatid Kromosom berada di tengah-tengah
inti
Membran nukleus lenyap Nukleolus lenyap
Kromosom berada di tengah-tengah sel dalam sitoplasma
Dalam sitoplasma terbentuk 2 sentriol
Dari sentriol keluar : benang plasma (fragmoplas)
berbentuk gelendong disebut fase gelendong inti
.
D
C
2. MITOSIS2. MITOSIS
METAFASEAKHIR
ANAFASEAWAL
Gelendong inti makin jelas berbentuk
kumparan Semua kromosom berada di bidang
ekuator disebut fase papan inti atau papan metafase
Sentromer tepat di ekuator Kromosom sangat jelas berbentuk
seperti bintang Disebut Fase Bintang (Stadium Aster)
Sentromer membelah Kromatid terpisah
Masing-masing kromatid ditarik kekutub oleh benang-benang tarik
Kutub dengan kutub dihubungkan oleh
benang penyokong(benang peluncur) Benang-benang tersusun dari suatu
berkas halus yang disebut fibrilla
.
F
E
2. MITOSIS2. MITOSIS
ANAFASEAKHIR
TELOFASEAWAL
Kedua kromatid saling menjauhiibidang ekuator, menuju kutub
Di tengah-tengah inti seperti ada 2 bentuk bintang maka disebut
stadium diaster
Kromatid (belahan kromosom) berada pada kutub gelendong intii
Mulai membentuk dinding inti baru(membran inti baru)
Kromosom bersatu mulai membentukbenang tak tentu bentuk
Kadar air bertambah, nukleo protein berkurang
..
H
G
..
2. MITOSIS2. MITOSIS
TELOFASEAKHIR
Terbentuk 2 inti baru (inti anak) Terbentuk dinding inti baru
Fragmoplas di ekuator menebal, membentuk dinding sel baru
Dari satu sel induk
terjadi dua sel anak
dengan jumlah kromosom masing-masingsama dengan jumlah kromosom induknya
I
2. MITOSIS2. MITOSISDIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS
..
2. MITOSIS2. MITOSIS
-
3
DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS
2. MITOSIS2. MITOSIS
METAFASE
ANAFASE AWAL
DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS
2. MITOSIS2. MITOSIS
ANAFASE AKHIR
TELOFASE AWAL
DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS
2. MITOSIS2. MITOSIS
S
G1
G2
Mitosis
I. Periode Interfase
1. Tahap G1 (First Gap Phase) :Terjadi sintesis RNA dan Protein
2. Tahap S (Synthetic Phase) :
7 8 jam
Terjadi sintesis DNA
Pembentukan Histon
Sintesis RNA
3. Tahap G2 (Second Gap Phase) :
2 5 jam
Terjadi sintesis RNA
II. Periode Pembelahan Mitosis : 1 jam
Tidak terjadi sintesis RNA
karena DNA terkondensasi
Lamanya siklus sel
Beberapa jam Berbulan-bulan
Beberapa hari Bertahun-tahun
Siklus Sel
2. MITOSIS2. MITOSIS
MEIOSIS I
PROFASE I
METAFASE I II I
ANAFASE I
TELOFASE I
( 5 Tahap)
MEIOSIS II ANAFASE II
TETRADE
METAFASE II
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
MEIOSIS I
PROFASE I
METAFASE I
ANAFASE I
TELOFASE I
LEPTONEMA
ZYGONEMA
DIPLONEMA
PAKHINEMA
DIAKINESE
Reduksi Kromosom
.
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
-
4
MEIOSIS II
METAFASE II
ANAFASE II
TETRADEPembentukan Sel Kelamin
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
Dari satu sel induk diploid (2n)
terbentuk empat sel anak haploid (n)
Tempat berlangsungnya Meiosis :
- Spermatophyta :
- Bakal biji (ovulum) : sel induk kandung lembaga
Terbentuk Gamet betina : Sel telur (ovum)
Kepala sari (anthera) : sel induk benang sari
Terbenuk Gamet jantan : Sel sperma
(spermatozoid)
- Pteridophyta
Arkhegonium (gametangium betina)
Antheridium (gametangium jantan)
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSIS I
PROFASE - I
LEPTONEMA
ZYGONEMA
PAKHINEMA
Dalam inti terbentuk :benang-benang halus tak menentu
Terbentuk benang-benang kromosom Kromosom homolog berpasangan
membentuk geminus Sinapsis dimulai dari sentromer
Pembentukan geminus telah sempurna Dalam inti tampaknya seperti terdapat
setengah jumlah khromosom
..
A
1
2
3
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
DIPLONEMA
Kromosom masing-masing geminusmembelah membujur
Dari masing-masing geminus terbentuk 4 kromatid
Terdapat hiasma. Dua kromatid sebelah dalam bersilang
DIAKENESE Kromosom lebih tebal Letak geminus belum teratur
4
5
PROFASE - IA
PEMBELAHAN MEIOSIS I
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
METAFASE-I
Membran nukleus dan nukleolusmenghilang
Terbentuk benang-benang fragmoplas
Geminus dan sentromer menempatkan diri pada bidang
ekuator
ANAFASE-I Tiap setengah geminus bergerak
ke kutub
Geminus berkumpul pada kutub
PROFASE - I
PEMBELAHAN MEIOSIS I
( 5 Tahap)
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
TELOFASE-I
Terbentuk dua inti dalam selnya Masing-masing inti anak
mengandung n kromosom
Interkinese
PEMBELAHAN MEIOSIS I
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
-
5
METAFASE-II
ANAFASE-II
TETRADE
PEMBELAHAN MEIOSIS II
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
DIAGRAM MEIOSIS
.
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
.
DIAGRAM MEIOSIS
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
.
DIAGRAM MEIOSIS
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
DIAGRAM MEIOSIS
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
DIAGRAM MEIOSIS
3. MEIOSIS3. MEIOSIS
-
6
1. PEMBELAHAN INTI BEBAS* Inti sel membelah beberapa kali;
- tanpa diikuti pembelahan selnya, tetapi - sifat inti baru, sama dengan sifat inti induknya
* Dalam satu sel terdapat beberapa inti (coenocyt)* Contoh :
a. Pada tumbuhan tingkat rendah : Cladophora sp
Di sekitar inti terdapat butir-butir pirenoid- ..
kloroplas
Inti sel
Sel Cladophora sp.
4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS
1. PEMBELAHAN INTI BEBAS
a. Pada tumbuhan tingkat rendah :Cladophora sp.) b. Pada tumbuhan tingkat tinggi
Pembentukan saccus embryonalis (kandung lembaga) pada bakal bijiSpermatophyta
- Inti sel induk kandung lembaga (2n) ------- menjadi 4 inti anak (n) :3 inti -- berdegenerasi -- mati
mitosis mitosis mitosis1 inti --------------- 2 inti ---------------- 4 inti ---------------- 8 inti
- Dalam satu sel induk kandung lembaga (2n) -----
terdapat 8 inti bebas kandung lembaga (n)
4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS
2.2. PENONJOLAN SELPENONJOLAN SEL Sel membuat tonjolan berupa tunas selSel membuat tonjolan berupa tunas sel
Inti sel membelah Inti sel membelah -------- 2 inti anak2 inti anak
Salah satu inti anak bergerak ke tunas selSalah satu inti anak bergerak ke tunas sel Terbentuk dinding pemisah Terbentuk dinding pemisah ------ terjadi sel baruterjadi sel baruContoh :Contoh :
Pembelahan sel ragi (Pembelahan sel ragi (SaccharomycesSaccharomyces cerevisiaecerevisiae))
Tunas sel (budding)
Sel Saccharomyces sp.
Pembentukan konidia pada fungiPembentukan konidia pada fungi
4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS
3. PEMBENTUKAN SEL BEBAS 3. PEMBENTUKAN SEL BEBAS
Pembentukan Sel Askus :Pembentukan Sel Askus :
membelah bebasmembelah bebas Inti spora sel ascus Inti spora sel ascus -------------------------------------------- 8 buah inti anak8 buah inti anak
Salah satu ujung inti mengeluarkan benang plasmaSalah satu ujung inti mengeluarkan benang plasma
Benang plasma Benang plasma -------- memanjang memanjang -------- mengelilingi inti mengelilingi inti ------ujungujung-- ujungnya bertemu ujungnya bertemu ---------- terbentuk dinding intiterbentuk dinding inti
Terbentuk 8 sel ascospora dalam satu sel ascus Terbentuk 8 sel ascospora dalam satu sel ascus
Plasma sel ascus (periplasma) mengelilingi/merendam Plasma sel ascus (periplasma) mengelilingi/merendam ke 8 ascosporake 8 ascospora
4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS
PERUBAHAN
KARIOTIPE
Perubahan Struktural
Fragmentasi/Pematahan (Fragmentation)
Defisiensi/Pengurangan(Deficiency, Deletion)
Duplikasi, Penggandaan Faktor(Duplication)
Inversi/Pembalikan (Inversion)
Translokasi, Pemindahan (Translocation)
.
1
5. PERUBAHAN KARIOTIPE5. PERUBAHAN KARIOTIPE
Penambahan / Pengurangan Jumlah Kromosom
Penambahan / Pengurangan Genom
-Poliploidi (3n, 4n, dst)-Partenogenesis
2
3
5. PERUBAHAN KARIOTIPE5. PERUBAHAN KARIOTIPE
-
7
Definisi PoliploidiDefinisi Poliploidi
Gejala pada tumbuhan yang selGejala pada tumbuhan yang sel--selnya mempunyai jumlah kromosom selnya mempunyai jumlah kromosom
berlebih dari biasa atau mempunyai lebih dari dua set kromosomberlebih dari biasa atau mempunyai lebih dari dua set kromosom
Prosesnya disebut EndomitoseProsesnya disebut Endomitose
Pada sel diploid (2n) sewaktu mitosis,
pembelahan membujur dari kromosom
tidak diikuti pembelahan intinya
Dalam inti terdapat kromosom 4 n (tetraploid)
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
MutasiMutasi
Terjadinya perubahan bentuk, struktur ataupun jumlah kromosom karena Terjadinya perubahan bentuk, struktur ataupun jumlah kromosom karena
adanya perubahan urutan bentuk, struktur ataupun jumlahnyaadanya perubahan urutan bentuk, struktur ataupun jumlahnya
MutagenMutagen
Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga
menyebabkan terjadinya suatu mutasimenyebabkan terjadinya suatu mutasi
MutantMutant
TumbuhTumbuh--tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun
jumlahnyajumlahnya
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)
A.A. Temperatur yang berbeda dari biasaTemperatur yang berbeda dari biasa
-- Temperatur tinggi Temperatur tinggi
-- Temperatur rendahTemperatur rendah
BB. . ZatZat--zat kimiazat kimia
-- KolhisinKolhisin
-- AsenaftinAsenaftin
-- DigitoninDigitonin
C.C. Anastaesia Anastaesia
-- EterEter
-- KloroformKloroform
D. D. Penggunaan Larutan Makanan Penggunaan Larutan Makanan
E.E. Penggunaan Sinar Penggunaan Sinar
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)
A.A. Temperatur yang berbeda dari biasaTemperatur yang berbeda dari biasa
Penggunaan temperatur tinggi : Randolph (1932) Penggunaan temperatur tinggi : Randolph (1932)
Contoh : Tanaman Zea Contoh : Tanaman Zea
Diberi perlakauan suhu tinggi, maka diperoleh tanaman poliploidiDiberi perlakauan suhu tinggi, maka diperoleh tanaman poliploidi
Penggunaan Temperatur rendah : Gerassimon (1902)Penggunaan Temperatur rendah : Gerassimon (1902)
Contoh :Tanaman Ganggang SpirogyraContoh :Tanaman Ganggang Spirogyra
Diberi perlakuan suhu rendah, maka diperoleh jumlah khromosom Diberi perlakuan suhu rendah, maka diperoleh jumlah khromosom
2x lipat pada waktu mitosis2x lipat pada waktu mitosis
Khromosom masih dapat membelah, tetapi pembelahan inti selnya Khromosom masih dapat membelah, tetapi pembelahan inti selnya
tidak dapat berlangsungtidak dapat berlangsung
Dengan Anaestesia seperti eter dan kloroformDengan Anaestesia seperti eter dan kloroform diperolehdiperoleh hasil yang samahasil yang sama
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)BB. . ZatZat--zat kimiazat kimia
-- Contoh Tanaman : Contoh Tanaman : Datura, Phlox, PetuniaDatura, Phlox, Petunia
-- Pada Biji :Pada Biji :
* Biji* Biji--biji sebelum disemai,biji sebelum disemai,
direndam selama 1direndam selama 1--6 hari dalam larutan kolkhisin 0.05 6 hari dalam larutan kolkhisin 0.05 0.2% 0.2%
-- Pada KecambahPada Kecambah
* Biji* Biji--biji dikecambahkan dulu pada kertas saring basahbiji dikecambahkan dulu pada kertas saring basah
* Disediakan bejana berisi air larutan kolkhisin* Disediakan bejana berisi air larutan kolkhisin
* Kecambah yang tumbuh diletakkan terbalik dalam bejana* Kecambah yang tumbuh diletakkan terbalik dalam bejana
* Hanya ujung batang yang terendam dalam larutan,* Hanya ujung batang yang terendam dalam larutan,
karena akarkarena akar--akar muda mudah rusak oleh air kolkhisinakar muda mudah rusak oleh air kolkhisin
-- Pada tanamanPada tanaman
* Titik* Titik--titik tumbuh tanaman, ditutup kapas yang telah dicelupkan dalam larutan titik tumbuh tanaman, ditutup kapas yang telah dicelupkan dalam larutan
kolkhisinkolkhisin
-- Pada kebanyakan tanaman : Pada kebanyakan tanaman :
* Sel dari titik tumbuh yang diberi larutan kolkhisin, * Sel dari titik tumbuh yang diberi larutan kolkhisin,
akan mengalami akan mengalami poliploidi, poliploidi,
tetapi ada bagiantetapi ada bagian--bagian tertentu yang diploid.bagian tertentu yang diploid.
METODE KOLKHISIN (Blakeslee & Avery, 1939)METODE KOLKHISIN (Blakeslee & Avery, 1939)
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
Mekanisme Penggunaan KolchisinMekanisme Penggunaan Kolchisin : (Blakeslee & Avery, 1939): (Blakeslee & Avery, 1939)-- Contoh : Tanaman : Datura, Phlox, Petunia, dllContoh : Tanaman : Datura, Phlox, Petunia, dll
-- Diperoleh jumlah kromosom 2x lipat pada waktu mitosisDiperoleh jumlah kromosom 2x lipat pada waktu mitosis
* Khromosom mengadakan pembelahan membujur, * Khromosom mengadakan pembelahan membujur,
gelendong inti tdk dapat terbentuk, gelendong inti tdk dapat terbentuk, Diperoleh Diperoleh sentromer membelah juga, sentromer membelah juga, Tanaman 4nTanaman 4n
kedua kromosom anak letaknya kedua kromosom anak letaknya lepas lepas
-- Jika penggunaan kolkhisin lebih lama atau konsentrasinya lebih pekat Jika penggunaan kolkhisin lebih lama atau konsentrasinya lebih pekat
maka mitosis bisa berlangsung berulangmaka mitosis bisa berlangsung berulang--ulang ulang (Levan, 1938)(Levan, 1938)
-- Contoh :Tanaman Contoh :Tanaman Allium cepa Allium cepa
-- SelSel--sel normal mengandung 16 khromosom,sel normal mengandung 16 khromosom,
dapat diperoleh sel yang mengandung : 32, 64, 128 khromosomdapat diperoleh sel yang mengandung : 32, 64, 128 khromosom
Penggunaan Asenafin, DigitoninPenggunaan Asenafin, Digitonin-- Hasilnya tidak sebaik kolchisinHasilnya tidak sebaik kolchisin
-- Bahan yang sukar larut dalam air bekerja lebih baik dari bahan yang Bahan yang sukar larut dalam air bekerja lebih baik dari bahan yang
mudah larut (Levan & Ostergen, 1943)mudah larut (Levan & Ostergen, 1943)
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
-
8
-- Protonema lumut : haploid Protonema lumut : haploid -------------------------------- diploiddiploid
-- Tanaman lumut normal : haploidTanaman lumut normal : haploid
C.C. Anastaesia (Fvon Wettstein, 1924)Anastaesia (Fvon Wettstein, 1924)
PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)
AnastaesiaAnastaesia
D. D. Penggunaan Larutan Makanan (Marchal, 1910)Penggunaan Larutan Makanan (Marchal, 1910)
-- Bagian sporogonium (2n) lumut Bagian sporogonium (2n) lumut Amblystegium Amblystegium
-- Ditanam dalam larutan makanan teradi regenerasiDitanam dalam larutan makanan teradi regenerasi
-- Diperoleh protonema dan tumbuhan lumut diploid (2n)Diperoleh protonema dan tumbuhan lumut diploid (2n)
E.E. Penggunaan SinarPenggunaan Sinar : :
-- Conoh :Conoh : DrosophilaDrosophila sp.sp.
-- Perubahan jumlah energi sinar dapat menyebabkan poliploidiPerubahan jumlah energi sinar dapat menyebabkan poliploidi
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
JENIS POLIPLOIDIJENIS POLIPLOIDI1.1. Autopoliploidi :Autopoliploidi :
Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari satu atau beberapa tanaman Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari satu atau beberapa tanaman dalam satu species.dalam satu species.
Autopoliploidi hanya mempunyai genomAutopoliploidi hanya mempunyai genom--genom dari satu species yang samagenom dari satu species yang sama
2.2. Allopoliploidi :Allopoliploidi : Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari dua atau lebih species tanaman. Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari dua atau lebih species tanaman.
Allopoliploidi mempunyai genomAllopoliploidi mempunyai genom--genom dari dua atau lebih species.genom dari dua atau lebih species.
Contoh : Contoh : Raphanus sativus (2n = 18)
Brassica oleracea (2n = 18)Hibrid :
Raphanobrassica (2n=18)meiosismeiosis
Raphanobrassica Raphanobrassica ------------------------------------------------ tidak bersinapsistidak bersinapsis
------------------------------------------------ tidak terjadi sel kelamintidak terjadi sel kelamin
Dalam beberapa sel : Khromosom 4nDalam beberapa sel : Khromosom 4n
------------------ dapat menghasilkan sel kelamindapat menghasilkan sel kelamin
---------------- terjadi sedikit bijiterjadi sedikit biji
------------------ tanaman fertil (3n = 36)tanaman fertil (3n = 36)
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
PENYEBARAN POLIPLOIDI PADA TUMBUHAN : 30 PENYEBARAN POLIPLOIDI PADA TUMBUHAN : 30 35%35%
Chlorophyta Chlorophyta : : Cladophora, CharaCladophora, CharaBryophytaBryophyta : : AmblystegiumAmblystegium
PteridophytaPteridophyta : : Psilotum, Selaginella, PolypodiumPsilotum, Selaginella, PolypodiumGymnospermaeGymnospermae : Sequioa, Podocarpus, Ephedra: Sequioa, Podocarpus, Ephedra
AngiospermaeAngiospermae ::Familia : Polygonaceae, CrassulaceaeFamilia : Polygonaceae, Crassulaceae
RosaceaeRosaceae MalvaceaeMalvaceaePoaceaePoaceae IridaceaeIridaceae
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
Sifat tumbuhan poliploidi : lebih dari yang normalSifat tumbuhan poliploidi : lebih dari yang normal
Kelebihan Sifat Tumbuhan PoliploidiKelebihan Sifat Tumbuhan Poliploidi# Ukurannya lebih dari yang normal# Ukurannya lebih dari yang normal
# Sel# Sel--selnya lebih besarselnya lebih besar# Daun# Daun--daunnya lebih lebardaunnya lebih lebar
# Tumbuhannya lebih tinggi dan besar# Tumbuhannya lebih tinggi dan besar
# Hasil produksinya lebih tinggi# Hasil produksinya lebih tinggi
Kelemahan Sifat Tumbuhan PoliploidiKelemahan Sifat Tumbuhan Poliploidi# Umurnya lebih pendek# Umurnya lebih pendek
# Tumbuhannya lebih lemah# Tumbuhannya lebih lemah
# Lebih mudah terserang hama dan penyakit# Lebih mudah terserang hama dan penyakit# Lebih tidak tahan terhadap faktor luar yang ekstrim : dingin, panas, kering# Lebih tidak tahan terhadap faktor luar yang ekstrim : dingin, panas, kering
# Fertilitasnya berkurang# Fertilitasnya berkurang* Penyebab berkurangnya fertilitas* Penyebab berkurangnya fertilitas
-- ButirButir--butir serbuk gagal mencapai bakal biji butir serbuk gagal mencapai bakal biji -- Butir serbuk dalam stylus tidak dapat tumbuh ke bawah,Butir serbuk dalam stylus tidak dapat tumbuh ke bawah,
sehingga sehingga tidak terjadi pembuahantidak terjadi pembuahan
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI
6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI