Hand Out 5 Pembelahan Sel

8
1 Oleh : Oleh : Ade Salimah, Ir. Ade Salimah, Ir. Erni Suminar, S.P. Erni Suminar, S.P. FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2007 2007 PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN SEL SUB POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN 1. 1. Pendahuluan Pendahuluan 2. 2. Mitosis Mitosis 3. 3. Meiosis Meiosis 4. 4. Penyimpangan Mitosis Penyimpangan Mitosis 5. 5. Kariotipe & Perubahan Kariotipe Kariotipe & Perubahan Kariotipe 6. 6. Poliploidi Poliploidi P E M B E L A H A N S E L AMITOSIS FRAGMENTASI = MITOSIS = HOMOIOTYPIC DIVISION MEIOSIS = HETEROTYPIC DIVISION Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan 2 inti sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti sel induknya Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel alat kelamain yang menghasilkan 4 inti sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengan jumlah kromosom induknya Pembelahan sel secara langsung, yang menghasilkan 2 sel anak atau lebih yang sifatnya : belum tentu sama dengan induknya -Inti sel langsung membelah menjadi dua bagian atau lebih yang : - belum tentu sama ukuran besarnya - belum tentu sama sifatnya contoh : Ganggang Perang (Phaeophyceae), Ganggang Hara (Charophyceae) Lili-lilian (Liliaaceae) 1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN Organ-organ suatu organisme Satu sel Pertumbuhan sel & Perbanyakan sel Dua sel Bertambah besar & Bertambah banyak Empat sel Beribu-ribu sel Berjuta-juta sel dengan adanya maka akan menjadi Zygot (2n) PENDAHULUAN PENDAHULUAN Pembelahan sel Pembelahan sel Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar pada pertumbuhan dan reproduksi sel pada pertumbuhan dan reproduksi sel Pembelahan sel Pembelahan sel Dimulai dengan pembelahan inti, Dimulai dengan pembelahan inti, diikuti dengan pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembelahan sitoplasma Pembentukan jaringan baru Pembentukan jaringan baru Tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan sel Tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan sel PENDAHULUAN PENDAHULUAN INTERFASE PROFASE AWAL PROFASE AKHIR METAFASE AKHIR METAFASE AWAL ANAFASE AWAL ANAFASE AKHIR TELOFASE AWAL TELOFASE AKHIR A B C D E F G I H 2. MITOSIS 2. MITOSIS

description

pembelahan sel

Transcript of Hand Out 5 Pembelahan Sel

  • 1

    Oleh :Oleh :Ade Salimah, Ir.Ade Salimah, Ir.

    Erni Suminar, S.P.Erni Suminar, S.P.

    FAKULTAS PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARANUNIVERSITAS PADJADJARAN

    20072007

    PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL

    SUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASAN

    1.1. PendahuluanPendahuluan2.2. MitosisMitosis3.3. MeiosisMeiosis4.4. Penyimpangan MitosisPenyimpangan Mitosis5.5. Kariotipe & Perubahan KariotipeKariotipe & Perubahan Kariotipe6.6. PoliploidiPoliploidi

    P

    EM

    B

    EL

    A

    HA

    N

    S

    E

    L

    AMITOSIS FRAGMENTASI=

    MITOSIS = HOMOIOTYPIC DIVISION

    MEIOSIS = HETEROTYPIC DIVISION

    Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel somatis yang menghasilkan 2 inti sel anak yang sifatnya persis sama dengan sifat inti sel induknya

    Pembelahan inti sel secara tak langsung, terjadi pada sel-sel alat kelamain yang menghasilkan 4 inti sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengan jumlah

    kromosom induknya

    Pembelahan sel secara langsung, yang menghasilkan 2 sel anak atau lebih yang sifatnya : belum tentu sama dengan induknya

    -Inti sel langsung membelah menjadi dua bagian atau lebih yang :- belum tentu sama ukuran besarnya- belum tentu sama sifatnya

    contoh : Ganggang Perang (Phaeophyceae),Ganggang Hara (Charophyceae)Lili-lilian (Liliaaceae)

    1. PENDAHULUAN1. PENDAHULUAN

    Organ-organ suatu organisme

    Satu sel

    Pertumbuhan sel&

    Perbanyakan sel

    Dua sel

    Bertambah besar&

    Bertambah banyak

    Empat sel

    Beribu-ribu sel

    Berjuta-juta sel

    dengan adanya

    maka akan menjadi

    Zygot (2n)

    PENDAHULUANPENDAHULUAN

    Pembelahan selPembelahan sel

    Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar Merupakan suatu bagian proses yang penting dan mendasar

    pada pertumbuhan dan reproduksi selpada pertumbuhan dan reproduksi sel

    Pembelahan selPembelahan sel

    Dimulai dengan pembelahan inti, Dimulai dengan pembelahan inti, diikuti dengan pembelahan sitoplasmadiikuti dengan pembelahan sitoplasma

    Pembentukan jaringan baruPembentukan jaringan baru

    Tidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan selTidak akan dapat berlangsung tanpa adanya pembelahan sel

    PENDAHULUANPENDAHULUAN

    INTERFASE

    PROFASE AWAL

    PROFASE AKHIR

    METAFASE AKHIR

    METAFASE AWAL

    ANAFASE AWAL

    ANAFASE AKHIR

    TELOFASE AWAL

    TELOFASE AKHIR

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    G

    I

    H

    2. MITOSIS2. MITOSIS

  • 2

    INTERFASE

    PROFASE AWAL

    Fase istirahat / persiapan Inti belum mulai membelah

    Kromosom belum nampak Inti giat mengadakan metabolisme

    Terbentuk butiran-butiran kecil Inti menjadi keruh

    Butiran-butiran kecil menjadi : benang-benang halus, pipih,

    memanjang tak menentu benang-benang kromatin

    Benang-benang kromatin membelah rangkap dua

    Terjadi dehidrasi Terbentuk pengendapan asam nukleat

    ..

    A

    B

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    METAFASE AWAL

    PROFASE AKHIR

    Benang-benang kromatin memendek dan menebal seperti :

    batang kromosom

    Masing-masing kromosom terdiri dari 2 belahan seperti spiral

    2 kromatid Kromosom berada di tengah-tengah

    inti

    Membran nukleus lenyap Nukleolus lenyap

    Kromosom berada di tengah-tengah sel dalam sitoplasma

    Dalam sitoplasma terbentuk 2 sentriol

    Dari sentriol keluar : benang plasma (fragmoplas)

    berbentuk gelendong disebut fase gelendong inti

    .

    D

    C

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    METAFASEAKHIR

    ANAFASEAWAL

    Gelendong inti makin jelas berbentuk

    kumparan Semua kromosom berada di bidang

    ekuator disebut fase papan inti atau papan metafase

    Sentromer tepat di ekuator Kromosom sangat jelas berbentuk

    seperti bintang Disebut Fase Bintang (Stadium Aster)

    Sentromer membelah Kromatid terpisah

    Masing-masing kromatid ditarik kekutub oleh benang-benang tarik

    Kutub dengan kutub dihubungkan oleh

    benang penyokong(benang peluncur) Benang-benang tersusun dari suatu

    berkas halus yang disebut fibrilla

    .

    F

    E

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    ANAFASEAKHIR

    TELOFASEAWAL

    Kedua kromatid saling menjauhiibidang ekuator, menuju kutub

    Di tengah-tengah inti seperti ada 2 bentuk bintang maka disebut

    stadium diaster

    Kromatid (belahan kromosom) berada pada kutub gelendong intii

    Mulai membentuk dinding inti baru(membran inti baru)

    Kromosom bersatu mulai membentukbenang tak tentu bentuk

    Kadar air bertambah, nukleo protein berkurang

    ..

    H

    G

    ..

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    TELOFASEAKHIR

    Terbentuk 2 inti baru (inti anak) Terbentuk dinding inti baru

    Fragmoplas di ekuator menebal, membentuk dinding sel baru

    Dari satu sel induk

    terjadi dua sel anak

    dengan jumlah kromosom masing-masingsama dengan jumlah kromosom induknya

    I

    2. MITOSIS2. MITOSISDIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS

    ..

    2. MITOSIS2. MITOSIS

  • 3

    DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    METAFASE

    ANAFASE AWAL

    DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    ANAFASE AKHIR

    TELOFASE AWAL

    DIAGRAM MITOSISDIAGRAM MITOSIS

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    S

    G1

    G2

    Mitosis

    I. Periode Interfase

    1. Tahap G1 (First Gap Phase) :Terjadi sintesis RNA dan Protein

    2. Tahap S (Synthetic Phase) :

    7 8 jam

    Terjadi sintesis DNA

    Pembentukan Histon

    Sintesis RNA

    3. Tahap G2 (Second Gap Phase) :

    2 5 jam

    Terjadi sintesis RNA

    II. Periode Pembelahan Mitosis : 1 jam

    Tidak terjadi sintesis RNA

    karena DNA terkondensasi

    Lamanya siklus sel

    Beberapa jam Berbulan-bulan

    Beberapa hari Bertahun-tahun

    Siklus Sel

    2. MITOSIS2. MITOSIS

    MEIOSIS I

    PROFASE I

    METAFASE I II I

    ANAFASE I

    TELOFASE I

    ( 5 Tahap)

    MEIOSIS II ANAFASE II

    TETRADE

    METAFASE II

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    MEIOSIS I

    PROFASE I

    METAFASE I

    ANAFASE I

    TELOFASE I

    LEPTONEMA

    ZYGONEMA

    DIPLONEMA

    PAKHINEMA

    DIAKINESE

    Reduksi Kromosom

    .

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

  • 4

    MEIOSIS II

    METAFASE II

    ANAFASE II

    TETRADEPembentukan Sel Kelamin

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    Dari satu sel induk diploid (2n)

    terbentuk empat sel anak haploid (n)

    Tempat berlangsungnya Meiosis :

    - Spermatophyta :

    - Bakal biji (ovulum) : sel induk kandung lembaga

    Terbentuk Gamet betina : Sel telur (ovum)

    Kepala sari (anthera) : sel induk benang sari

    Terbenuk Gamet jantan : Sel sperma

    (spermatozoid)

    - Pteridophyta

    Arkhegonium (gametangium betina)

    Antheridium (gametangium jantan)

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    PEMBELAHAN MEIOSIS I

    PROFASE - I

    LEPTONEMA

    ZYGONEMA

    PAKHINEMA

    Dalam inti terbentuk :benang-benang halus tak menentu

    Terbentuk benang-benang kromosom Kromosom homolog berpasangan

    membentuk geminus Sinapsis dimulai dari sentromer

    Pembentukan geminus telah sempurna Dalam inti tampaknya seperti terdapat

    setengah jumlah khromosom

    ..

    A

    1

    2

    3

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    DIPLONEMA

    Kromosom masing-masing geminusmembelah membujur

    Dari masing-masing geminus terbentuk 4 kromatid

    Terdapat hiasma. Dua kromatid sebelah dalam bersilang

    DIAKENESE Kromosom lebih tebal Letak geminus belum teratur

    4

    5

    PROFASE - IA

    PEMBELAHAN MEIOSIS I

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    METAFASE-I

    Membran nukleus dan nukleolusmenghilang

    Terbentuk benang-benang fragmoplas

    Geminus dan sentromer menempatkan diri pada bidang

    ekuator

    ANAFASE-I Tiap setengah geminus bergerak

    ke kutub

    Geminus berkumpul pada kutub

    PROFASE - I

    PEMBELAHAN MEIOSIS I

    ( 5 Tahap)

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    TELOFASE-I

    Terbentuk dua inti dalam selnya Masing-masing inti anak

    mengandung n kromosom

    Interkinese

    PEMBELAHAN MEIOSIS I

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

  • 5

    METAFASE-II

    ANAFASE-II

    TETRADE

    PEMBELAHAN MEIOSIS II

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    DIAGRAM MEIOSIS

    .

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    .

    DIAGRAM MEIOSIS

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    .

    DIAGRAM MEIOSIS

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    DIAGRAM MEIOSIS

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

    DIAGRAM MEIOSIS

    3. MEIOSIS3. MEIOSIS

  • 6

    1. PEMBELAHAN INTI BEBAS* Inti sel membelah beberapa kali;

    - tanpa diikuti pembelahan selnya, tetapi - sifat inti baru, sama dengan sifat inti induknya

    * Dalam satu sel terdapat beberapa inti (coenocyt)* Contoh :

    a. Pada tumbuhan tingkat rendah : Cladophora sp

    Di sekitar inti terdapat butir-butir pirenoid- ..

    kloroplas

    Inti sel

    Sel Cladophora sp.

    4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS

    1. PEMBELAHAN INTI BEBAS

    a. Pada tumbuhan tingkat rendah :Cladophora sp.) b. Pada tumbuhan tingkat tinggi

    Pembentukan saccus embryonalis (kandung lembaga) pada bakal bijiSpermatophyta

    - Inti sel induk kandung lembaga (2n) ------- menjadi 4 inti anak (n) :3 inti -- berdegenerasi -- mati

    mitosis mitosis mitosis1 inti --------------- 2 inti ---------------- 4 inti ---------------- 8 inti

    - Dalam satu sel induk kandung lembaga (2n) -----

    terdapat 8 inti bebas kandung lembaga (n)

    4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS

    2.2. PENONJOLAN SELPENONJOLAN SEL Sel membuat tonjolan berupa tunas selSel membuat tonjolan berupa tunas sel

    Inti sel membelah Inti sel membelah -------- 2 inti anak2 inti anak

    Salah satu inti anak bergerak ke tunas selSalah satu inti anak bergerak ke tunas sel Terbentuk dinding pemisah Terbentuk dinding pemisah ------ terjadi sel baruterjadi sel baruContoh :Contoh :

    Pembelahan sel ragi (Pembelahan sel ragi (SaccharomycesSaccharomyces cerevisiaecerevisiae))

    Tunas sel (budding)

    Sel Saccharomyces sp.

    Pembentukan konidia pada fungiPembentukan konidia pada fungi

    4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS

    3. PEMBENTUKAN SEL BEBAS 3. PEMBENTUKAN SEL BEBAS

    Pembentukan Sel Askus :Pembentukan Sel Askus :

    membelah bebasmembelah bebas Inti spora sel ascus Inti spora sel ascus -------------------------------------------- 8 buah inti anak8 buah inti anak

    Salah satu ujung inti mengeluarkan benang plasmaSalah satu ujung inti mengeluarkan benang plasma

    Benang plasma Benang plasma -------- memanjang memanjang -------- mengelilingi inti mengelilingi inti ------ujungujung-- ujungnya bertemu ujungnya bertemu ---------- terbentuk dinding intiterbentuk dinding inti

    Terbentuk 8 sel ascospora dalam satu sel ascus Terbentuk 8 sel ascospora dalam satu sel ascus

    Plasma sel ascus (periplasma) mengelilingi/merendam Plasma sel ascus (periplasma) mengelilingi/merendam ke 8 ascosporake 8 ascospora

    4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS4. PENYIMPANGAN DARI MITOSIS

    PERUBAHAN

    KARIOTIPE

    Perubahan Struktural

    Fragmentasi/Pematahan (Fragmentation)

    Defisiensi/Pengurangan(Deficiency, Deletion)

    Duplikasi, Penggandaan Faktor(Duplication)

    Inversi/Pembalikan (Inversion)

    Translokasi, Pemindahan (Translocation)

    .

    1

    5. PERUBAHAN KARIOTIPE5. PERUBAHAN KARIOTIPE

    Penambahan / Pengurangan Jumlah Kromosom

    Penambahan / Pengurangan Genom

    -Poliploidi (3n, 4n, dst)-Partenogenesis

    2

    3

    5. PERUBAHAN KARIOTIPE5. PERUBAHAN KARIOTIPE

  • 7

    Definisi PoliploidiDefinisi Poliploidi

    Gejala pada tumbuhan yang selGejala pada tumbuhan yang sel--selnya mempunyai jumlah kromosom selnya mempunyai jumlah kromosom

    berlebih dari biasa atau mempunyai lebih dari dua set kromosomberlebih dari biasa atau mempunyai lebih dari dua set kromosom

    Prosesnya disebut EndomitoseProsesnya disebut Endomitose

    Pada sel diploid (2n) sewaktu mitosis,

    pembelahan membujur dari kromosom

    tidak diikuti pembelahan intinya

    Dalam inti terdapat kromosom 4 n (tetraploid)

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    MutasiMutasi

    Terjadinya perubahan bentuk, struktur ataupun jumlah kromosom karena Terjadinya perubahan bentuk, struktur ataupun jumlah kromosom karena

    adanya perubahan urutan bentuk, struktur ataupun jumlahnyaadanya perubahan urutan bentuk, struktur ataupun jumlahnya

    MutagenMutagen

    Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga Zat kimia ataupun kedaan fisik yang berinteraksi dengan DNA sehingga

    menyebabkan terjadinya suatu mutasimenyebabkan terjadinya suatu mutasi

    MutantMutant

    TumbuhTumbuh--tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun tumbuhan yang kromosomnya telah berubah bentuk, struktur ataupun

    jumlahnyajumlahnya

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)

    A.A. Temperatur yang berbeda dari biasaTemperatur yang berbeda dari biasa

    -- Temperatur tinggi Temperatur tinggi

    -- Temperatur rendahTemperatur rendah

    BB. . ZatZat--zat kimiazat kimia

    -- KolhisinKolhisin

    -- AsenaftinAsenaftin

    -- DigitoninDigitonin

    C.C. Anastaesia Anastaesia

    -- EterEter

    -- KloroformKloroform

    D. D. Penggunaan Larutan Makanan Penggunaan Larutan Makanan

    E.E. Penggunaan Sinar Penggunaan Sinar

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)

    A.A. Temperatur yang berbeda dari biasaTemperatur yang berbeda dari biasa

    Penggunaan temperatur tinggi : Randolph (1932) Penggunaan temperatur tinggi : Randolph (1932)

    Contoh : Tanaman Zea Contoh : Tanaman Zea

    Diberi perlakauan suhu tinggi, maka diperoleh tanaman poliploidiDiberi perlakauan suhu tinggi, maka diperoleh tanaman poliploidi

    Penggunaan Temperatur rendah : Gerassimon (1902)Penggunaan Temperatur rendah : Gerassimon (1902)

    Contoh :Tanaman Ganggang SpirogyraContoh :Tanaman Ganggang Spirogyra

    Diberi perlakuan suhu rendah, maka diperoleh jumlah khromosom Diberi perlakuan suhu rendah, maka diperoleh jumlah khromosom

    2x lipat pada waktu mitosis2x lipat pada waktu mitosis

    Khromosom masih dapat membelah, tetapi pembelahan inti selnya Khromosom masih dapat membelah, tetapi pembelahan inti selnya

    tidak dapat berlangsungtidak dapat berlangsung

    Dengan Anaestesia seperti eter dan kloroformDengan Anaestesia seperti eter dan kloroform diperolehdiperoleh hasil yang samahasil yang sama

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)BB. . ZatZat--zat kimiazat kimia

    -- Contoh Tanaman : Contoh Tanaman : Datura, Phlox, PetuniaDatura, Phlox, Petunia

    -- Pada Biji :Pada Biji :

    * Biji* Biji--biji sebelum disemai,biji sebelum disemai,

    direndam selama 1direndam selama 1--6 hari dalam larutan kolkhisin 0.05 6 hari dalam larutan kolkhisin 0.05 0.2% 0.2%

    -- Pada KecambahPada Kecambah

    * Biji* Biji--biji dikecambahkan dulu pada kertas saring basahbiji dikecambahkan dulu pada kertas saring basah

    * Disediakan bejana berisi air larutan kolkhisin* Disediakan bejana berisi air larutan kolkhisin

    * Kecambah yang tumbuh diletakkan terbalik dalam bejana* Kecambah yang tumbuh diletakkan terbalik dalam bejana

    * Hanya ujung batang yang terendam dalam larutan,* Hanya ujung batang yang terendam dalam larutan,

    karena akarkarena akar--akar muda mudah rusak oleh air kolkhisinakar muda mudah rusak oleh air kolkhisin

    -- Pada tanamanPada tanaman

    * Titik* Titik--titik tumbuh tanaman, ditutup kapas yang telah dicelupkan dalam larutan titik tumbuh tanaman, ditutup kapas yang telah dicelupkan dalam larutan

    kolkhisinkolkhisin

    -- Pada kebanyakan tanaman : Pada kebanyakan tanaman :

    * Sel dari titik tumbuh yang diberi larutan kolkhisin, * Sel dari titik tumbuh yang diberi larutan kolkhisin,

    akan mengalami akan mengalami poliploidi, poliploidi,

    tetapi ada bagiantetapi ada bagian--bagian tertentu yang diploid.bagian tertentu yang diploid.

    METODE KOLKHISIN (Blakeslee & Avery, 1939)METODE KOLKHISIN (Blakeslee & Avery, 1939)

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    Mekanisme Penggunaan KolchisinMekanisme Penggunaan Kolchisin : (Blakeslee & Avery, 1939): (Blakeslee & Avery, 1939)-- Contoh : Tanaman : Datura, Phlox, Petunia, dllContoh : Tanaman : Datura, Phlox, Petunia, dll

    -- Diperoleh jumlah kromosom 2x lipat pada waktu mitosisDiperoleh jumlah kromosom 2x lipat pada waktu mitosis

    * Khromosom mengadakan pembelahan membujur, * Khromosom mengadakan pembelahan membujur,

    gelendong inti tdk dapat terbentuk, gelendong inti tdk dapat terbentuk, Diperoleh Diperoleh sentromer membelah juga, sentromer membelah juga, Tanaman 4nTanaman 4n

    kedua kromosom anak letaknya kedua kromosom anak letaknya lepas lepas

    -- Jika penggunaan kolkhisin lebih lama atau konsentrasinya lebih pekat Jika penggunaan kolkhisin lebih lama atau konsentrasinya lebih pekat

    maka mitosis bisa berlangsung berulangmaka mitosis bisa berlangsung berulang--ulang ulang (Levan, 1938)(Levan, 1938)

    -- Contoh :Tanaman Contoh :Tanaman Allium cepa Allium cepa

    -- SelSel--sel normal mengandung 16 khromosom,sel normal mengandung 16 khromosom,

    dapat diperoleh sel yang mengandung : 32, 64, 128 khromosomdapat diperoleh sel yang mengandung : 32, 64, 128 khromosom

    Penggunaan Asenafin, DigitoninPenggunaan Asenafin, Digitonin-- Hasilnya tidak sebaik kolchisinHasilnya tidak sebaik kolchisin

    -- Bahan yang sukar larut dalam air bekerja lebih baik dari bahan yang Bahan yang sukar larut dalam air bekerja lebih baik dari bahan yang

    mudah larut (Levan & Ostergen, 1943)mudah larut (Levan & Ostergen, 1943)

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

  • 8

    -- Protonema lumut : haploid Protonema lumut : haploid -------------------------------- diploiddiploid

    -- Tanaman lumut normal : haploidTanaman lumut normal : haploid

    C.C. Anastaesia (Fvon Wettstein, 1924)Anastaesia (Fvon Wettstein, 1924)

    PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)PENYEBAB POLIPLOIDI (MUTAGEN)

    AnastaesiaAnastaesia

    D. D. Penggunaan Larutan Makanan (Marchal, 1910)Penggunaan Larutan Makanan (Marchal, 1910)

    -- Bagian sporogonium (2n) lumut Bagian sporogonium (2n) lumut Amblystegium Amblystegium

    -- Ditanam dalam larutan makanan teradi regenerasiDitanam dalam larutan makanan teradi regenerasi

    -- Diperoleh protonema dan tumbuhan lumut diploid (2n)Diperoleh protonema dan tumbuhan lumut diploid (2n)

    E.E. Penggunaan SinarPenggunaan Sinar : :

    -- Conoh :Conoh : DrosophilaDrosophila sp.sp.

    -- Perubahan jumlah energi sinar dapat menyebabkan poliploidiPerubahan jumlah energi sinar dapat menyebabkan poliploidi

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    JENIS POLIPLOIDIJENIS POLIPLOIDI1.1. Autopoliploidi :Autopoliploidi :

    Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari satu atau beberapa tanaman Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari satu atau beberapa tanaman dalam satu species.dalam satu species.

    Autopoliploidi hanya mempunyai genomAutopoliploidi hanya mempunyai genom--genom dari satu species yang samagenom dari satu species yang sama

    2.2. Allopoliploidi :Allopoliploidi : Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari dua atau lebih species tanaman. Bentuk poliploidi buatan yang didapatkan dari dua atau lebih species tanaman.

    Allopoliploidi mempunyai genomAllopoliploidi mempunyai genom--genom dari dua atau lebih species.genom dari dua atau lebih species.

    Contoh : Contoh : Raphanus sativus (2n = 18)

    Brassica oleracea (2n = 18)Hibrid :

    Raphanobrassica (2n=18)meiosismeiosis

    Raphanobrassica Raphanobrassica ------------------------------------------------ tidak bersinapsistidak bersinapsis

    ------------------------------------------------ tidak terjadi sel kelamintidak terjadi sel kelamin

    Dalam beberapa sel : Khromosom 4nDalam beberapa sel : Khromosom 4n

    ------------------ dapat menghasilkan sel kelamindapat menghasilkan sel kelamin

    ---------------- terjadi sedikit bijiterjadi sedikit biji

    ------------------ tanaman fertil (3n = 36)tanaman fertil (3n = 36)

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    PENYEBARAN POLIPLOIDI PADA TUMBUHAN : 30 PENYEBARAN POLIPLOIDI PADA TUMBUHAN : 30 35%35%

    Chlorophyta Chlorophyta : : Cladophora, CharaCladophora, CharaBryophytaBryophyta : : AmblystegiumAmblystegium

    PteridophytaPteridophyta : : Psilotum, Selaginella, PolypodiumPsilotum, Selaginella, PolypodiumGymnospermaeGymnospermae : Sequioa, Podocarpus, Ephedra: Sequioa, Podocarpus, Ephedra

    AngiospermaeAngiospermae ::Familia : Polygonaceae, CrassulaceaeFamilia : Polygonaceae, Crassulaceae

    RosaceaeRosaceae MalvaceaeMalvaceaePoaceaePoaceae IridaceaeIridaceae

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    Sifat tumbuhan poliploidi : lebih dari yang normalSifat tumbuhan poliploidi : lebih dari yang normal

    Kelebihan Sifat Tumbuhan PoliploidiKelebihan Sifat Tumbuhan Poliploidi# Ukurannya lebih dari yang normal# Ukurannya lebih dari yang normal

    # Sel# Sel--selnya lebih besarselnya lebih besar# Daun# Daun--daunnya lebih lebardaunnya lebih lebar

    # Tumbuhannya lebih tinggi dan besar# Tumbuhannya lebih tinggi dan besar

    # Hasil produksinya lebih tinggi# Hasil produksinya lebih tinggi

    Kelemahan Sifat Tumbuhan PoliploidiKelemahan Sifat Tumbuhan Poliploidi# Umurnya lebih pendek# Umurnya lebih pendek

    # Tumbuhannya lebih lemah# Tumbuhannya lebih lemah

    # Lebih mudah terserang hama dan penyakit# Lebih mudah terserang hama dan penyakit# Lebih tidak tahan terhadap faktor luar yang ekstrim : dingin, panas, kering# Lebih tidak tahan terhadap faktor luar yang ekstrim : dingin, panas, kering

    # Fertilitasnya berkurang# Fertilitasnya berkurang* Penyebab berkurangnya fertilitas* Penyebab berkurangnya fertilitas

    -- ButirButir--butir serbuk gagal mencapai bakal biji butir serbuk gagal mencapai bakal biji -- Butir serbuk dalam stylus tidak dapat tumbuh ke bawah,Butir serbuk dalam stylus tidak dapat tumbuh ke bawah,

    sehingga sehingga tidak terjadi pembuahantidak terjadi pembuahan

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI

    6. POLIPLOIDI6. POLIPLOIDI