Hama Lapang Pada Komoditas Kacang Tanah

5
Hama Lapang pada Komoditas Kacang Tanah Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak dan termasuk kedalam ordo Leguminase, Famili Papilionaceae, Genus Arachis. Jenis tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu : Tipe tegak, jenis kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya serempak. Kacang tanah menjadi salah satu tanaman pangan di Indonesia. Tanaman kacang tanah bisa dipanen antara umur 100 - 110 hari, dengan tanda tanda : kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji tipis mengkilat dan tidak berair serta sebagian besar daun telah rontok. Selama masa tanam tersebut terdapat banyak hama yang dapat menyebabkan penurunan pada produksi tanaman kacang tanah. Berikut adalah beberapa hama tanaman kacang tanah pada umumnya : 1. Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. 2. Ulat berwarna, gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. 3. Ulat jengkal, gejala: menyerang daun kacang tanah. 4. Sikada, gejala: menghisap cairan daun.

description

Pertanian Hama dan Penyakit

Transcript of Hama Lapang Pada Komoditas Kacang Tanah

Page 1: Hama Lapang Pada Komoditas Kacang Tanah

Hama Lapang pada Komoditas Kacang Tanah

Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak dan termasuk kedalam

ordo Leguminase, Famili Papilionaceae, Genus Arachis. Jenis tanaman yang ada di

Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu : Tipe tegak, jenis kacang ini tumbuh lurus atau

sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya

pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya serempak. Kacang tanah menjadi salah

satu tanaman pangan di Indonesia. Tanaman kacang tanah bisa dipanen antara umur

100 - 110 hari, dengan tanda tanda : kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman,

polong berisi penuh, kulit biji tipis mengkilat dan tidak berair serta sebagian besar

daun telah rontok. Selama masa tanam tersebut terdapat banyak hama yang dapat

menyebabkan penurunan pada produksi tanaman kacang tanah. Berikut adalah

beberapa hama tanaman kacang tanah pada umumnya :

1. Uret

Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu

dan mati.

2. Ulat berwarna, gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering.

3. Ulat jengkal, gejala: menyerang daun kacang tanah.

4. Sikada, gejala: menghisap cairan daun.

5. Kumbang daun, gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga

makan pucuk bunga.

Terserangnya tanaman kacang tanah dapat menurunkan produksi tanaman.

Intensitas terserang hama yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan. Kerusakan

hama dapat berupa gejala korokan yang disebabkan Biloba subsecivella

(Lepidoptera:Gelechiidae), daun menggulung yang disebabkan Lamprosem indicate

(Lepidoptera:Pyralidae), Grigitan yang disebabkan Oxya sp. (Orthoptera:Acrididae)

dan daun menggulung yang disebabkan Spodoftera litura (Lepidoptera:Noctuidae).

Tanaman kacang tanah yang sudah terserang hama harus segera dikendalikan, karena

jika tidak segera dikendalikan akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Salah

satu cara pengendalian paling aman adalah dengan cara Pengendalian Hama Terpadu

Page 2: Hama Lapang Pada Komoditas Kacang Tanah

(PHT). Sistem pengendalian hama terpadu ini lebih dikaitkan dengan konsep

ekosistem. Setiap bagian dalam ekosistem saling berkaitan erat dan saling

mempengaruhi.

Sistem PHT akan membantu untuk: Mengurangi penggunaan sumber daya dan

produk yang mahal, karena lahan akan “merawat” dirinya sendiri secara terus

menerus, serta sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak berasal dari sumber daya

lokal, memperbaiki kualitas tanah, tumbuhan dan lingkungan, meningkatkan produksi

dari tanah secara keseluruhan, meningkatkan keanekaragaman dan daya tahan

terhadap hama, penyakit dan cuaca ekstrim dan meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat sekitarnya. Terdapat empat prinsip dalam PHT, yaitu (1) budi daya

tanaman sehat, (2) pelestarian dan pemanfaatan musuh alami, (3) pengamatan

periodik atau secara berkala, dan (4) petani mampu menjadi manajer dalam usaha

tani. PHT menggabungkan berbagai macam cara pengendalian hama, untuk:

Mencegah kemungkinan terjadinya permasalahan hama, mengurangi jumlah

permasalahan hama jika sudah terjadi dan menggunakan pengendalian alami untuk

mengatasi permasalahan yang sudah terjadi. Pengelolaan tanaman yang baik,

meliputi:

a. Rotasi tanaman

b. Mengisi unsur hara dalam tanah

c. Pola-pola alami untuk berbagai macam bentuk kebun

d. Mencegah serangan hama

e. Tanaman campuran, bukan monokultur

f. Mengurangi jumlah perkembangan hama

g. Tanaman penghambat hama

h. Memperlambat serangan berbagai macam hama

i. Penanaman berpasangan

j. Tanaman akan saling membantu satu sama lain

k. Membuat & menggunakan umpan serta perangkap

l. Menjaga rendahnya jumlah hama

Page 3: Hama Lapang Pada Komoditas Kacang Tanah

m. Menggunakan binatang untuk mengontrol hama

n. Metode yang efektif dan efisien untuk mengontrol hama

o. Membuat & menggunakan pestisida alami

p. Mendukung lingkungan yang lebih sehat

q. Kontrol biologis

r. Mekanisme pengontrolan hama alami dalam skala yang lebih luas

Pada tanaman kacang tanah telah diketahui bahwa hama yang pada umumnya

adalah uret, ulat berwarna, ulat jengkal, sikada, dan kumbang daun. Pada

pengendaliannya dapat menggunakan pengendalian yang telah disebutkan diatas.

Namun, terdapat cara sendiri agar pengendalian yang dilakukan menjadi sangat

ampuh, yaitu sebagai berikut :

Uret, pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman

terserang dicabut dan uret dimusnahkan.

Ulat Berwarna, pengendalian: penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C,

Sevin 85 S atau Sevin 5 D. c) Ulat grayak Gejala: ulat memakan epidermis

daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma,

menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L,

Azodrin 15 W5C.

Ulat Jengkal, pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin

15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.

Sikada, pengendalian: (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2)

penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin

85 S, Supraciden 40 EC.

Kumbang daun, pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan

Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

Farida, Rani, dkk. 2010. Laporan Praktikum Lapang Pengendalian Hama Terpadu

pada Komoditas Kacang Tanag di Desa Carang Pulang. [diakses on line].

http://irmau07.student.ipb.ac.id/files/2011/02/laporan1.pdf. (6 April 2016).