HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
-
Upload
aggifitiyaningsih -
Category
Documents
-
view
257 -
download
4
Transcript of HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
1/76
KAJIAN TENTANG ILMU,METODE ILMIAH DANHAKIKAT BERFIKIR
ILMIAHdr. Lucy Widasari,MSi
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
2/76
TUJU N PEMBEL J R N
Pengertian Ilmu dan Filsafat
Landasan ilmu (ontologi, epistemologi
dan aksiologi) Pengertian Metode Ilmiah
Kriteria dan langkah Metode Ilmiah
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
3/76
PENDAHULUAN
MANUSIA PUNYA TUJUAN DAN CITA-CITA HIDUP
MANUSIA MELAKUKAN AKTIVITAS:
1. MENCIPTAKAN
2. MENELITI
3. MEREFLEKSI
4. MEMPERCAYAI DAN MEYAKINI
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
4/76
HASIL AKTIVITAS MANUSIA
MENCIPTA
MENELITI
MEREFLEKSI
MEMPERCAYAI/
MEYAKINI
BUDAYA
ILMU
PENGETAHUAN
FILSAFAT
KEPERCAYAAN/ AGAMA
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
5/76
ILMU PENGETAHUAN
adalah keseluruhan bentuk upayakemanusiaan seperti perasaan pikiran,pengalaman, panca indra dan intuisi
untuk mengetahui sesuatu. Pengetahuan ada 2 jenis :
1. Knowledge = tanpa memperhatikan objek,cara dan kegunaannya.
2. Science = memperhatikan objek, cara dankegunaannya.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
6/76
PENGETAHUAN
Keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep danpemahaman yang dimiliki manusia tetang dunia dansegala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya
ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan yang telah dibakukan secara sistematik
Pengetahuan umum dan spontan.
Ilmu sistematik dan reflektif
Sistematisasi pengetahuan dan dipertanggung jawabkan ilmu
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
7/76
SYARAT ILMU PENGETAHUAN
BEROBJEKMaterial (BAHAN): Harus ada atau harus diuji keberadaannya.
Formal (SUDUT PANDANG)
BERMETODE
Cara atau sistem pendekatan
BERSISTEM
Merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, tersusunsecara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
BERSIFAT UNIVERSAL
Kebenaran bersifat menyeluruh dan berlaku disemua tempatruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
8/76
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
9/76
FILSAFAT SEBAGAI ILMU
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang kenyataan yang paling umun dan kaidahrealitas serta hakekat manusia dalam segalaaspek perilakunya seperti : logika, etika,estetika dan teori pengetahuan
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
10/76
FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN Filsafat Ilmu Pengetahuan adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yangmenyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu
dengan segala segi kehidupan manusia. Cabang filsafat untuk memahami hakikat ilmu
pengetahuan dan menjembatani ilmu yang satu denganyang lainnya.
Objek material dari filsafat ilmu adalah ilmupengetahuan
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
11/76
CARA MENDAPATKAN
PENGETAHUAN
Common sense
Trial and error
Intuisi Metode ilmiah
Wahyu
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
12/76
Common sense (akal sehat)
Pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman
secara tidak sengaja yang bersifat sporadikdan kebetulan
Karakteristik akal sehat:
- karena landasannya berakar adat dan tradisi
maka akal sehat cenderung berupa kebiasaandan pengulangan
- karena landasannya kurang kuat maka akalsehat cenderung bersifat kabur dan samar-
samar - kesimpulan yang ditarik sering berdasarkan
asumsi yang tidak dikaji lebih lanjut pengetahuan yang tidak teruji
- Diperlukan untuk kebutuhan hidup sehari-hari
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
13/76
TRIAL & ERROR Adanya permasalahan dicoba berkali-kali
kesalahan suatu saat benar
Lebih banyak berdasar akal sehat
Tidak mendalam
Tidak efisien
INTUISI Proses mendapatkan pengetahuan secara tiba-tiba
dan spontan, mungkin tidak sadar
Tanpa melalui proses penalaran
Bersifat personal tidak bisa diramalkan
WAHYU Diturunkan Tuhan kepada Nabi
Bersifat supernatural dan transenden
Berangkat dari keprcayaan dan keyakinan
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
14/76
Kebenaran Non Ilmiah
Kebetulan
WahyuIntuitif
Trial and Error Wibawa
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
15/76
ILMU (SCIENCE)
Terminology
Ilmu (Science)
Ilmu Pengetahuan (ScientificKnowledge)
Sains
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
16/76
ILMU
Bagian Pengetahuan manusia yang
mempunyai karakteristik tertentu. Bagaimana membedakan ILMU dari
PENGETAHUAN lain ???
Dapat dilihat dari 3 aspek:
Aspek Ontologik – Metafisik
Aspek Epistemologik
Aspek Aksiologik
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
17/76
1. ASPEK ONTOLOGIK – METAFISIK
Hakekat ilmu: pengetahun yang bersifat rational, reflektif,
dibuktikan kebenarannya.
Batas penjelajahan ilmu : sebatas pengalaman manusia
(empirik) aspek ontologik adalah objek ilmu dan
hubungan subjek dengan objek
Secara ontologik:
Aspek Rasional : ide kebenaran telah ada dan bukan
ciptaan manusia. Rasionalisme memberi kerangka berfikir .
Aspek Empirik : kembali ke alam mengamati untuk tahu.
Metoda keilmuan, gabungan rasionalisme/deduktif dan
empirisme/induktif.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
18/76
PEMBAGIAN METAFISIKA
UMUM:
ONTOLOGI
KHUSUS:
KOSMOLOGI
THEODICEA (TEOLOGI METAFISIK)
FILS. MANUSIA (ANTROPOLIGI
METAFISIK)
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
19/76
2. Aspek Aksiologik
Ilmu teknologi pemenuhan
kebutuhan praktis manusia
Ilmu dalam tujuan kognitif (science is for
science) – Aksiologi : manfaat, tujuan,
hubungan ilmu dengan nilai, apa nilai dari
pengetahuan itu ? c/ kepribadian, sikap,
perilaku
Ilmu untuk meningkatkan harkat manusia
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
20/76
3. Aspek Epistemologik
Berasal dari kata episteme (pengetahuan / kebenaran)
dan logos (ilmu) (Lasiyo dan Yuwono, 1985)
Artinya : cara mendapatkan pengetahuan yang benar
(Suriasumantri, 2005) Epistemiologi/teori ttg mengetahui, bgmn cara
mendapatkan pengetahuan
G Kemeny: Ilmu adalah semua pengetahuan yang
dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah Ada aspek pembuktian (verifikasi)
Teori kebenaran ilmiah
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
21/76
Epistemologi sangat penting sebagai tahapan dalam
proses berpikir memecahkan masalah, sehingga suatu
fenomena dapat menjadi bagian ilmu.
Proses berpikir, menurut Dewey (1933)
1. Felt need timbul rasa sulit
2. The problem identifikasi masalah
3. The hypothesis mereka-reka/berteori
4. Collection of the data as evidence pengumpulan data
untuk memecahkan masalah
5. Concluding belief menguatkan ide dengan percobaan
6. Summary of the true solution (reflection) kesimpulan
(Notoatmodjo, 2005; Suriasumantri, 2005)
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
22/76
PENATALAKSANAAN NYERI MUSKULOSKELETAL DI
INDONESIA
Tahap mistis :
Pegal linu adalah penyakit umum dan tidak berbahaya.
Secara empiris, gejala dapat hilang dengan jamu, pijat, atau
dengan kerokan sehingga kulit menjadi merah ke-hitaman
maka anginnya sudah keluar dan artinya penyembuhan
sudah berhasil.
Beberapa alasan seseorang menyukai penatalaksanaan
nyeri muskuloskeletal tradisional khas Indonesia :
• Jamu bersifat alami dan murah
• Pijat yang dilakukan holistik (walaupun bagian yang
sakit hanya lokal) dan murah
• Tukang pijat pandai bercerita
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
23/76
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
24/76
Proses Epistemologi Akupunktur vs.
Penatalaksanaan Nyeri Muskuloskeletal khas
Indonesia
Proses kegiatan ilmiah
dimulai ketika manusia
mengamati sesuatu dantimbul ketertarikan
mengapa suatu
fenomena dapat terjadi
(Why ).
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
25/76
Cerita tentang akupunktur:
pada ribuan tahun SM ada
prajurit Cina purba yangterkena benda tajam di
kakinya, ternyata beberapa
penyakit yang dideritanya
sembuh penemuan yangbersifat pengalaman
pribadi yang kemudian
dikembangkan (common
sense / sense experience)
(Lasiyo dan Yuwono, 1985;
Lasiyo, 2006);
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
26/76
Fenomena kesembuhan ini adalah cikal bakal
dari penemuan titik akupunktur yang sampai
sekarang sudah berkembang menjadiratusan titik akupunktur,
Pengetahuan jaman dahulu umumnya
menggunakan metode tradisional yaitu: (1)metode trial and error , (2) kekuasaan
(otoritas), (3) pengalaman pribadi dan (4)
jalan pikiran (rasionalisme, metode deduksi-
induksi) (Notoatmodjo, 2005).
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
27/76
Akupunktur makin berkembang karena
manusia selalu ingin tahu bagaimana(How ) dapat terjadi kesembuhan serta
menghubungkannya dengan teori
terjadinya penyakit berdasarkanpengetahuan dan pengalaman yang
sudah ada (rasionalisme/ melalui jalan
pikiran) (Rukmono, 2004)
Pengobatan tradisional Cina
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
28/76
Pengobatan tradisional Cina tubuh manusia sebagai suatumikrokosmos, mengandungberbagai unsur alamiah (panas-
dingin, logam, air, kayu dsb).
Untuk mendapatkan kesehatanyang optimal perlukeseimbangan
Teori Unsur alamiah yangmudah diterapkan adalah panas-dingin (yin-yang ).
Ketidakseimbangan penyakit;Penyakit yang terapi beruparamuan obat atau penusukantitik akupunktur yang bersifat yin(Suvow, 2005) .
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
29/76
Kemajuan akupunktur didunia pada beberapadekade akhir-akhir ini luar biasa sudah banyakpenelitian medis dilakukan dan akhirnya dapatdikembangkan sebagai ilmu akupunkturkedokteran
Sejak 1800 akupunktur sudah dikenal di AmerikaSerikat, tetapi baru sejak tahun 1990an masuksecara resmi sebagai ilmu pengobatan denganpersetujuan World Health Organization (WHO)(Shang, 1999).
Penelitian mengenai akupunktur saat itu telahmenggunakan cara modern, yaitu metode ilmiah,sehingga dapat berkembang sebagai ilmuakupunktur kedokteran.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
30/76
Metode Ilmiah (Notoatmodjo, 2005).
Bahasan metode ilmiah paling tidakmencakup dua hal: menyangkut kriteriadan langkah-langkah.
Hal yang menyangkut kriteria adalah:(1) berdasarkan fakta,
(2) bebas dari prasangka,
(3) menggunakan prinsip analisis,(4) menggunakan hipotesis dan
(5) menggunakan ukuran obyektif.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
31/76
Langkah-langkah umum yang digunakan
dalam metode ilmiah mencakup:
(1) identifikasi masalah, (2) menetapkan tujuan penelitian,
(3) studi literatur,
(4) merumuskan kerangka konsep penelitian,(5) merumuskan hipotesis,
(6) merumuskan metode penelitian,
(7) pengumpulan data,
(8) mengolah dan menganalisis data dan
(9) membuat laporan (Notoatmodjo, 2005 )
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
32/76
Metode ilmiah penelitian akupunktursudah tersusun dengan baik
persyaratan epistemologi akupunkturdari fenomena kesembuhan ataupengalaman yang terjadi, menjadi suatu
disiplin ilmu sudah terpenuhi
Walau butuh waktu ribuan tahun,akupunktur sudah diakui sebagaicabang ilmu kedokteran, yaitu ilmuakupunktur kedokteran (medicalacupuncture) (Shang, 1999).
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
33/76
Pemecahan/langkah-langkah agar pijat tradisional khas
Indonesia dapat menjadi suatu ilmu ?
HARUS DAPAT DITELITI DENGAN METODE ILMIAH
BAGAIMANA PERMASALAHAN /KENDALANYA ??
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
34/76
Masyarakat di Indonesia unik, sangatmenurut pada anjuran orang yang dianggap
tua (otoritas), misalnya bayi 2 bulan diberipisang hijau, walau dilarang oleh Puskesmasibu si bayi lebih menurut pada neneknya.
sangat masuk akal bila pola pengobatannyeri muskuloskeletal di Indonesia lebihkearah tradisional, seperti: pijat, kerokanminum jamu pegel-linu atau tolak angin.
Sesuai ungkapan ”the king can do no wrong ”atau ”the master says always the truth”, bilatidak mengikuti anjuran orang tua akan”kualat tujuh turunan”.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
35/76
Akibatnya, kebenaran ilmu di masyarakattradisional sulit diterapkan, apalagimengajarkan penatalaksanaan medis nyerimuskuloskeletal pada masyarakat dan ahli
pijat tradisional.
Sehingga pemikiran untuk meningkatkan senipijat tradisional menjadi ilmu pijat /penatalaksanaan nyeri muskuloskeletal khasIndonesia harus dimulai dari para ahli pijat itusendiri.
Akib t d i t it b k d h
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
36/76
Akibat dari otoritas bukan yang sudahterbukti secara ilmiah saja lebih layak untukdikonsumsi, tetapi menurut pengalamanpribadi.
Di Indonesia atau bbrp negara lain, menurutkepercayaan tradisional dokter dianggaphanya pandai mengobati penyakit infeksi,
penyakit non-infeksi dan kronis lebih baikdirawat ahli pengobatan tradisional (Foster dan
Anderson, 1986).
Fenomena ini mrp salah satu penghambatpenelitian ilmiah pengobatan tradisionalIndonesia kebanyakan masyarakat tidakmerasa membutuhkan bukti ilmiah, khususnyanyeri muskuloskeletal yang dianggap penyakitumum dan sifatnya kronis .
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
37/76
Pola ingin tahu, melakukan percobaan (trial
and error ) yang akhirnya menuju kebenaran juga terjadi di masyarakat Indonesia.Misalnya bila lehernya kaku (tengeng , Jawa),orang tua-tua selalu berkata itu karena salahtidur, bantal atau bahkan kasurnya perlu
dijemur.
Dahulu waktu kita masih kecil menurut sajakarena ada faktor otoritas, orang tua selalu
benar; kekurangan dari otoritas adalah oranghanya menerima saja tanpa mengujikebenarannya dan menjadi kurang kritis(Rukmono, 2004).
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
38/76
Tinjauan ilmiah fenomena ini ada benarnya,dahulu bantal dan kasur berisi bahan kapuk
yang bila sudah dipakai terlalu lama menjadikempes dan akan mengembang bila dijemur.
Sudah sejak turun-temurun prosedur
menjemur bantal dan kasur ini berhasilmenghilangkan tengeng sehingga dapatdisebut pengetahuan praktis, tetapi tentusaja belum dapat sebagai ilmu.
Bila dihubungkan dengan ilmu kesehatankhususnya ilmu ortopedi bantal dan kasuryang kempes tidak ergonomis lagi karenamembuat badan tertekuk spasme otot
yang bermanifestasi sebagai tengeng .
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
39/76
Masalah lain adalah masyarakat Indonesia lebihsenang mengadaptasi pengetahuan khususnya yangberhubungan dengan nyeri muskuloskeletal dari
negara lain daripada mengembangkan seni pijat danpengobatan tradisional sendiri sehingga menjadi ilmupijat dan pengobatan dengan melakukan penelitian-penelitian.
Ahli pijat tradisional akan bangga bila belajarakupresur (tusuk jari) atau shiatsu, karena merasalangganannya senang dengan yang berbau luarnegeri. Sebaliknya, Jepang mengadaptasi teknikakupunktur dengan jari sehingga dengan bangga
mereka sebut sebagai shiatsu.
kriteria pijat tradisional khas Indonesia sulitditentukan
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
40/76
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
41/76
Kekurang terbukaan dalam memaparkan
pengetahuan menghambat penelitian ilmiahsehingga seni pengobatan tersebut lebihbanyak dapat diterima dalam masyarakatscience oriented .
Penyampaian lisan antar guru-murid ahli pijatitu merugikan: tidak terlepas adanya faktorlupa atau kurang lengkap
Ada rasa takut bagi guru akan kalah pandaidari muridnya sehingga tidak ada buku ajarbaku; akibatnya seni pijat tersebut makinlama makin habis atau dimodifikasi secara
asal-asalan.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
42/76
Tidak beritikad mengembangkan teknik pijat
tradisional secara empiris karena banyakkonsumen yang sudah cukup puas
Sebaliknya ada pula tukang pijat yg
cenderung mengadopsi pengetahuan darinegara lain; sehingga pijat tradisional yangasli Indonesia sendiri menjadi kabur / rancu
Hubungan sosial / empati yang kuat antara
konsumen dengan tukang pijat sudahbanyak pelanggan, buat apa meneliti
Sebagai kesimpulan permasalahan proses
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
43/76
Sebagai kesimpulan, permasalahan proses
epistemologi ilmu pijat tradisional khas Indonesia
sulit terlaksana o.k :
• Masih mempercayai otoritas : orang tua, atasan,guru (termasuk guru pemijat) selalu benar. Bila
meneliti dianggap tidak percaya ajaran guru
tidak kritis
• Tingkat pendidikan tukang pijat yang kurang sulit berkomunikasi secara ilmiah dengan
ilmuwan
• Tukang pijat memperoleh ketrampilan teknik
memijat secara turun-temurun tanpa adanyadokumentasi, selain itu tidak ada/kurangnya
keterbukaan untuk memaparkannya pada orang
lain sulit dibakukan
ILMU (SCIENCE)
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
44/76
ILMU (SCIENCE)
PENGETAHUAN ILMIAH
(SCIENTIFIC KNOWLEDGE)
PROSES
ILMU
PROSEDUR PRODUK
Segitiga Ilmu (The Liang Gie)
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
45/76
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
46/76
Ciri Metoda Ilmiah
1.Tersusun secara logis dan sistematis
2. Kebenaran teruji secara empiris.
3. Siklus uji terus menerus
4. Terbuka dan tersurat
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
47/76
LANDASAN BERPIKIR
POLA PROSEDURAL Deduksi : cara berpikir berdasarkan
teori yg bersifat umum c/ Semua mahluk hidup pasti mati
Manusia adalah mahluk hidup
Maka manusia pasti mati
Induksi : khusus
Verifikasi Logico – Hypotetico – Verificatif ilmu yg dapat
dipertanggungjawabkan bagi manusia
Pembuktian Hipotesis
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
48/76
METODE ILMIAH TATA LANGKAH:
Masalah berpikir deduktif Landasan teori hipotesis
rancangan penelitianBerpikir induktif Pembuktian empirik
Verifikasi
Hipotesis diterima atau ditolak
DEDUKTO-HIPOTETIKO- VERIFIKATIF
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
49/76
TEORI KEBENARAN
Koherensi : sesuatu dikatakan benar
berdasarkan pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar (landasan teori)
Korespodensi : sesuatu dikatakan benar apabilapernyataannya sesuai dengan fakta (uji
hipotesis)
Pragmatisme : sesuatu dikatakan benar bila
dapat digunakan secara praktis (manfaatpenelitian )
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
50/76
PENYUSUNAN
KERANGKA
BERFIKIR
KASANAH
PENGETAHUAN
ILMIAH
PENGUJIAN
HIPOTESIS
PERUMUSAN
HIPOTESIS
PERUMUSAN
MASALAH
DITERIMA DITOLAK
DEDUKSI
KOHERENSI
INDUKSI
KORESPONDENSI
PRAGMATISME
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
51/76
METODOLOGI PENELITIAN
METHOD : Cara/strategi/kiat Prosedur
LOGI/LOGOS : Ilmu
RESEARCH : Re
kembaliTo search
mencari
Penelitian/research = mencari kembalikebenaran
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
52/76
Penelitian adalah suatu upaya mengetahui
melalui pencarian atau percobaan yangcermat yang ditujukan pada penemuanatau penafsiran pengetahuan baru.
Metoda ilmiah merupakan suatu tata caradan teknik yang sistematis yangditerapkan dalam melakukan penyelidikan
atau percobaan yang ditargetkan untukmemperoleh pengetahuan baru.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
53/76
Tahapan Penelitian1. Identifikasi Masalah, Pemilihan Masalah,
Perumusan Masalah, dan Judul Penelitian2. Penelaahan Kepustakaan3. Kerangka Konseptual
4. Hipotesis Penelitian5. Klasifikasi dan Definisi Operasional6. Pemilihan Instrumen7. Rancangan Penelitian8. Penentuan Sampel9. Pengumpulan Data10. Analisis Data11. Interpretasi Hasil12. Kesimpulan
13. Laporan Penelitian
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
54/76
Identifikasi Masalah, Pemilihan Masalah, Perumusan
Masalah, dan Judul Penelitian
Masalah : Kesenjangan antara yang seharusnyaterjadi dan kenyataan yang ada
Misal : - informasi
- SDM- dll Sumber Masalah:
1. Bacaan
2. Pertemuan ilmiah3. Pengalaman4. Pengamatan5. Pemegang otoritas
6. Intuisi
1
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
55/76
Rumusan Masalah, Penting Untuk PenuntunLangkah Selanjutnya.
Rumusan Masalah yang Baik : Kalimat bertanya Padat makna Petunjuk pengumpulan data
Sinkron dengan judul penelitian Rumusan Masalah ada Dua Macam:
Deskriptif
Inferensial
Perumusan Masalah
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
56/76
Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan Masalah Deskriptif:
Tanpa Hipotesis
Tanpa Uji Statistika Inferensial
Contoh : Apakah Jenjang Pendidikan Nasabah BNI 46?
Berapakah Tingkat Hunian Hotel Lombok Raya?
Apakah Harga Perlu Dinaikkan?
Apakah Iklan yang Ada Perlu Diubah?
Apakah Produk Baru Harus Diluncurkan?
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
57/76
Rumusan Masalah Inferensial Rumusan Masalah Inferensial
Ada Hipotesis Ada Uji Statistika Inferensial
Ada Pengaruh atau Hubungan Variabel satu denganLainnya
Contoh :
Apakah Upah, Pendidikan Dan Masa KerjaBerpengaruh Terhadap Produktivitas?
Apakah Terdapat Perbedaan Kinerja Sebelum danSesudah Diberi Pelatihan?
Apakah Harga, Layanan, dan Fasilitas Berpengaruh
Terhadap Tingkat Hunian Hotel? Apakah Harga, Layanan, dan Lokasi Berpengaruh
Terhadap Keberhasilan Supermarket?
J d l P li i
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
58/76
Judul Penelitian
Usulan, Laporan, dan Karya Ilmiah Lain PertamaDibaca Judul
Perannya Sangat Penting
Syarat judul penelitian yang baik :
Informatif (padat makna)
Dalam Bahasa Indonesia < 12 Kata
Dalam Bahasa Inggris < 10 Kata
Bila Terpaksa Pakai Anak Judul
Hindari : Penggunaan kata Pendahuluan, Studi, Analisis
dll.
Jangan ada singkatan
2
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
59/76
Penelaahan Kepustakaan Merupakan syarat penulisan makalah ilmiah yang baik
Landasan Teoritik dan EmpirikPenelitian tanpa tinjauan pustaka berarti coba-coba.
Sumber: Buku Teks, Jurnal, Tesis, Disertasi, Internetdll.
Sistem Vancouver : Sistem penomoran
Kutipan ditulis dg nomor, menurut urutan pertama kali kutipan
keluar
Dimulai dari pendahuluan Tips : tulis lebih dahulu nama bukunya,
jika sudah jadi baru diberi nomor 1, 2, dstnya Jika referensi dari buku no 1,2,3 maka tulis 1-3
Diletakkan setelah tanda . (titik) : c/ Hipoksia yang lama dapat
menyebabkan hipertrofi intima kapiler.17-19,33
Sistem Harvard : Sistem alfabet
2
2
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
60/76
Penelaahan Kepustakaan Merupakan syarat penulisan makalah ilmiah yang baik
Landasan Teoritik dan Empirik
Penelitian tanpa tinjauan pustaka berarti coba-coba.
Sumber: Buku Teks, Jurnal, Tesis, Disertasi, Internet dll.
Sistem Vancouver : Sistem penomoran
Kutipan ditulis dg nomor, menurut urutan pertama kali kutipankeluar
Dimulai dari pendahuluan Tips : tulis lebih dahulu nama bukunya,
jika sudah jadi baru diberi nomor 1, 2, dstnya
Jika referensi dari buku no 1,2,3 maka tulis 1-3
Diletakkan setelah tanda . (titik) : c/ Hipoksia yang lama dapatmenyebabkan hipertrofi intima kapiler.17-19,33
Sistem Harvard : Sistem alfabet : menggunakan nama penulis &
tahun publikasi dgn urutan pemunculan berdasarkan nama penulis
secara alfabetis
2
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
61/76
Kerangka teori : diagram yang memperlihatkan kajian
studi berdasarkan literatur
Kerangka konsep: diagram yang memperlihatkan
berbagai variabel dan hubungan antar variabel yangditeliti
Memudahkan Pemahaman Hipotesis
Penyusunan Kerangka Teori &
kerangka konsep3
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
62/76
Hipotesis Penelitian
Kata Hipo : - Lemah Tesis : - Pernyataan
Hipotesis Tidak Selalu Ada
Hipotesis Yang Baik :
Pernyataan tanpa diawali kata diduga Informatif
Dapat diuji
Sinkron dengan rumusan masalah
I s i : Pengaruh
Hubungan
Perbedaan
Penulisan tidak boleh bentuk H0 dan H1
4
Kl ifik i d D fi i i O i l
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
63/76
Klasifikasi, dan Definisi Operasional
Variabel
Variabel suatu konsep yang
nilainya bervariasi.
Fungsi:
Variabel sebab
Variabel penghubung Variabel tergantung
5
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
64/76
Klasifikasi Variabel
SEBAB ANTARA AKIBAT
Variabel Bebas
Variabel
Moderator Variabel Antara Variabel Tergantung
Variabel Kendali
Variabel Random
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
65/76
Contoh:
GAYA PERILAKU PRODUKTIVITAS
KEPEMIMP. KERJA
Gaya Kepemimpinan : - Variabel Bebas
Perilaku Kerja : - Variabel Antara
Produktivitas : - Variabel Tergantung
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
66/76
Metode Skoring Variabel Kualitatif Menurut
Likert
• Contoh:
LOKASI DAN LAYANAN
YANG BERPENGARUH
TERHADAPKEBERHASILAN
SUPERMARKET
INDIKATOR
SKOR
1 2 3 4 5
JARAK TEMPUH
KEMUDAHAN
KEAMANAN
Variabel Lokasi
INDIKATORSKOR
1 2 3 4 5
KERAMAHAN
KECEPATAN
Variabel Layanan
Variabel kualitatif menjadisemi kuantitatif, sering pakai
metode Likert
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
67/76
Pemilihan Instrumen
Syarat instrumen adalah valid danreliabel
Valid: fokus & efektif menilai hal yang
ingin diteliti Reliabel: konsistensi dari hasil nilai
ukurnya jika dilakukan berkali-kali
pada subyek yang berkarakter sama
6
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
68/76
Jenis dan Rancangan
a) Eksperimental dan Non
Eksperimental
b) Longitudinal atau Cross Sectionalc) Deskriptif dan Inferensial
7
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
69/76
8
Populasi: -Totalitas Unit yang diteliti
Sampel : - Bagian Populasi
- Proses Sampling
Populasi: - Finit
- Infinit
SELURUH POPULASI SENSUS
Alasan Sampling :• Biaya
• Tenaga
• Waktu
• Ketelitian
•Kelestarian
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
70/76
2
2
d
p.qZn
p.qZNd
p.qZNn 22
2
DATA KONTINU 222
d.Zn
222
22
.ZNd
.ZNn
DATA PROPORSI
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
71/76
Metode Pengambilan Sampel (Sampling)
SAMPLING: I. Prob. Sampling II. Non Prob. Sampling
PROB. SAMPLING
1. Simple Random Sampling 2. Sistematic Sampling 3. Stratified Random Sampling 4. Cluster Random Sampling
NON PROB. SAMPLING
Quota Sampling Axidental Sampling Purposive Sampling Saturation Sampling Snowball Sampling
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
72/76
Metode Pengumpulan Data
1. METODE OBSERVASI:PARTISIPASI
NON PARTISIPASI
2. METODE WAWANCARA
TERSTRUKTURTAK TERSTRUKTUR
3. METODE ANGKET
TERTUTUP
TERBUKAKOMBINASI TERBUKA DAN TERTUTUP
4. METODE DOKUMENTER
9
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
73/76
Data (Datum)
CIRI YANG DIPUNYAI INDIVIDU SUMBER :
DATA PRIMER
DATA SEKUNDER
CARA : DATA DISKRET
DATA KONTINU
SKALA PENGUKURAN:
DATA RASIO / NISBAH
DATA INTERVAL / SELANG DATA ORDINAL / JENJANG
DATA NOMINAL / KATEGORIAL
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
74/76
SKALA DATA
SKALA CIRI-CIRI CONTOH
Rasio - Absolut - Berat (kg)- Jenjang - Tinggi (cm)
- Interval - Luas (ha)- Tertinggi - Produktivitas(unit)
Interval - Interval - Nilai mentah- Urutan
Ordinal - Jenjang - Nilai Mutu- Lomba
Nominal - Kategori - Agama- Kelamin
- Pekerjaan
STATISTIKA PARAMETRIK STATISTIKA NONPARAMETRIK
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
75/76
STATISTIKA PARAMETRIK STATISTIKA NONPARAMETRIK
1. Uji t 1. - Uji Tanda
- Uji Wilcoxon
- Uji Mann Whitney
2. Anova (Uji F) 2. - Uji Kruskal Wallis
- Uji Friedman
3. Regresi Linier
- Berganda
- Sederhana
3.- Regresi Ordinal
- Regresi Logistik (Berganda &
Sederhana)
4. Korelasi Pearson4. Korelasi Spearman
5. Korelasi Berganda 5. Korelasi Kendall
Korelasi Partial - W
- T
6. Uji x 2
- Koef. Phi
- Koef. Cramer C.
-
8/18/2019 HAKIKAT BERPIKIR ILMIAH
76/76