Hakikat Bangsa Dan Negara

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu bangsa. Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini 1

description

KEPENTINGAN MASYARAKAT

Transcript of Hakikat Bangsa Dan Negara

Page 1: Hakikat Bangsa Dan Negara

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk

hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah

tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-

masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan

berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu bangsa.

Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu juga,

perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan

yang berlaku di negara yang ditempatinya.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam

masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu

perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.

Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul “Hakekat Bangsa dan

Negara”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang hakikat bangsa

dan negara.

1

Page 2: Hakikat Bangsa Dan Negara

B.   Alasan Memilih Judul

Saya memilih judul “HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA” dengan alasan

bahwa dalam makalh ini dibahas mengenai Hakekat Bangsa Dan Negara dan agar

lebih mengenal apa sebenarnya Hakekat Bangsa Dan Negara itu sebenarnya.

C.   Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakan di atas, bebrapa masalah yang akan di bahas dalam

makalah ini antara lain :

  Apakah makna dari Manusia, Masyarakat, Bangsa dan Negara ?

  Bagaimana proses pembentukan bangsa-negara ?

  Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?

  Bagaimana proses terbentuknya negara ?

  Apa saja bentuk-bentuk kenegaraan ?

  Apa sajakah fungsi dan tujuan negara ?

  Bagaimana menerapkan semangat kebangsaan di kalangan anak muda ?

  Bagaimanakah sikap yang sesuai dan tidak sesuai dengan prinsip patriotisme dan

nasionalisme ?

2

Page 3: Hakikat Bangsa Dan Negara

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Makna manusia, masyarakat-bangsa, dan negara

1.    Manusia

Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan dan

martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan-Nya. Manusia diberikan

akal dan pikiran sehingga dalam kondisi tertentu mampu memenuhi hasrat dan

kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka

dan mempunyai haik serta martabat yang sama.

  Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan

berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam pergaulan

hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah

seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul,

bermasyarakat.

a)      Manusia Sebagai Mahkluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada ciri khas yang dimiliki

manusia yang membedakan dirinya dengan makhluk lainnya. Hal itu karena manusia

dilahirkan ke dunia ini memiliki sifat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, manusia

memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ciri manusia yang merupakan kepribadian,

yaitu sifat khas yang dimiliki seseorang, sikap, tempramen, watak (karakter), tipe,

dan minat.

3

Page 4: Hakikat Bangsa Dan Negara

Manusia sebagai makhluk individu adalh bebas. Manusia bebas menentukan

apa yang ingin dilakukannya, dipikirkannya, dan dikatakannya. Namun manusia juga

harus bertanggunga jawab terhadap semua yang diperbuatnya.

b)      Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang memiliki kemampuan,

kebutuhan, dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berhubungan, serta berorganisasi

dengan manusia lain. Aristoteles mengatakan bahwa manusia sebagai zoon politicon.

Dengan kata lain, manusia merupakan homo socius. Homo artinya manusia, dan

socius berarati kawan. Jadi manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan orang lain. Segala

kebutuhan manusia tidak akan tercapai apabila manusia tidak menjalin kerja sama

yang baik dengan manusia lain. Manusia bekerja sama memenuhi kebutuhan hidup,

baik materil maupun spiritual dalam melanjutkan kehidupannya dan mempertinggi

derajat kemanusiaan.

Hubungan kerjasama antarmanusia itu akan membentuk satu kelompok.

Pengelompokan antarmanusia ini didasarkan pada kemampuan berkomunikasi,

mengungkapakan rasa, dan kemampuan bekerja sama. Akibatnya, manusia akan

memiliki nilai solidaritas, nilai berorganisasi, dan nilai kebersamaan. Pengelompokan

manusia tersebut akan membentuk suatu masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan

manusia yang hidup bersama dan terikat adanya kepentingan, serta saling

memengaruhi. Masyarakat yang terbentuk lama-kelamaan akan menciptakan suatu

bangsa dan negara.

4

Page 5: Hakikat Bangsa Dan Negara

2.    Masyarakat – Bangsa

Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.

Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda –

beda tingkatannya.

Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara.

Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a)    Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga,

suami-istri (gemeinschaft)

b)   Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan, perkumpulan

ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian, dan

olahraga (gezelschaft).

c)    Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan hidup atau ideology,

partai politik, perkumpulan agama, bangsa, dan Negara.

Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal – hal berikut.

a)    cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan

b)   perasaan senasib sepenanggungan

c)    karakter yang sama

d)   adat istiadat / budaya yang sama

e)    satu kesatan wilayah

f)    teroganisir dalam satu wilayah hukum

5

Page 6: Hakikat Bangsa Dan Negara

3.    Negara

Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state

(inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman).

Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut

bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat

tinggal.

Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa

yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan

diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur.

Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga

legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan

bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur,

memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan

berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memliki aparatur Negara

dengan wewenangnya

B.   Proses Pembentukan Bangsa-Negara

Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model

ortodoks dan model mutakhir.

1.       Model Ortodoks.

Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk

kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi

berupaya mendirikan negara Israel.

6

Page 7: Hakikat Bangsa Dan Negara

Ciri-ciri model Ortodoks :

a.       Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu bangsa membentuk suatu

Negara.

b.      Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya membentuk struktur

pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru.

c.       Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara.

d.      Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi

nasional.

2.       Model mutakhir.

Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk

melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku

bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun

1776.

Ciri-ciri Model Mutakhir:

a.       Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa

menjadi satu bangsa.

b.      Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang

identitas cultural yang baru.

c.       Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal

terbentuknya bangsa Negara.

7

Page 8: Hakikat Bangsa Dan Negara

d.      Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari

proses integrasi nasional.

C.     Proses Terbentuknya Bangsa

Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat

ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut

pengamatan Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel, bangsa

merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya

dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang dibayangkan?

Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak kenal satu

sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau

penduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas.

Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat,

merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan

atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.

1.      Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas

a.       Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku

bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.

b.      Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan

ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga keterkaitannya

dapat membentuk bangsa negara.

c.       Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk

mewujudkan misi-misi bangsa.

8

Page 9: Hakikat Bangsa Dan Negara

d.      Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat

penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).

e.       Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat

mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.

f.       Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai

kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan

masyarakat yang lain.

g.      Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan

berbagai kepentingan di kalangan masyarakat.

2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi

a.       Negara sebagai Organisasi Kekuasaan

b.      Negara sebagai Organisasi Politik

c.       Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan

d.      Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat

D.     Proses Terbentuknya Negara

1.    Unsur-unsur Negara

Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheim dan Lauterpacht, tiga

unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut:

a.       rakyat atau masyarakat

b.      wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan

syarat mutlak).

c.       Pemerintah yang berdaulat

9

Page 10: Hakikat Bangsa Dan Negara

Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur negara tersebut.

a.       Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau

menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara.

Pengelompokan Rakyat.

Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan wilayah

dan Negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomosili

tetap di dalam wilayah Negara (menetap). Bukan Penduduk adalah mereka yang

berada didalam wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara

itu. Termasuk kedalam golongan bukan penduduk antara lain wisata asing yang

sedang melakukan perjalanan wisata didalam wilayah.

Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungannya dengan

pemerintah Negara). Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum

merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang diakui sebagai warga

Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah mereka yang mengakui Negara

lain sebagai negaranya.

b.      Wilayah

Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena menyangkut

pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti hal-hal berikut :

  berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya

10

Page 11: Hakikat Bangsa Dan Negara

  berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam wilayah

tersebut bila tidak izin dari Negara itu.

Pembagian Wilayah :

  Daratan

Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut.

-          Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah.

-          Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.

-          Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan , bujur timur / barat.

  Lautan

Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai yang

berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus

berpedoman kepada hukum laut internasional.

Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi kalautan

yang bertentangan, yaitu sebagai berikut.

Masalah Kelautan

o   Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilkki oleh Negara karena tidak ada yang

memlikinya.

o   Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia. Oleh

karena itu, tidak dapat dimilkki oleh Negara manapun.

  Udara

11

Page 12: Hakikat Bangsa Dan Negara

Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran

pemikiran yang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :

Aliran Udara Bebas

Aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu :

-          Kebebasan ruang udara tanpa batas.

-          Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong.

-          Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra kolong untuk

dapat dilaksanakan.

Aliran Kedaulatan atas Udara di Atas Wilayah Negaranya

Aliran ini membagi diri ke dalam tiga pendapat, yaitu:

-          Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu.

-          Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing.

-          Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.

  Wilayah Ekstrateritorial

Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah

ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang berbendera negara

tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-pesawat terbang yang sedang

mengangkasa di atas lautan bebas di bawah identitas negara tertentu dan tempat atau

gedung perwakilan diplomatik suatu negara tertentu.

c. Pemerintahan yang Berkedaulatan

Pemerintahan yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :

12

Page 13: Hakikat Bangsa Dan Negara

         Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan

yudikatif.

         Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.

Pemerintahan yang Berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara yang

memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara tesebut. Pemerintah

tersebut memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar. Kedaulatan ke dalam

berarti Negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya . kedaulatan ke luar

artinya Negara mampu mempertahankan diri dari serangan Negara lain.

2.    Teori terjadinya Negara.

Beberapa teori terjadinya Negara adalah sebagai berikut :

1)       Teori hukum alam.

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa pelato

dan aristoteles. Menurut teori hokum alam, terjadinya Negara adalah suatu yang

alamiah. Negara terjadi secara alamiah , bersumber dari manusia sebagai makhluk

social yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk

mencapai kebutuhan hidupnya.

2)       Teori ketuhanan.

Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama beasar di dunia yaitu islam

dan Kristen. Menurut teori ketuhanan terjadinya Negara adalah karena kehendak

tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas

13

Page 14: Hakikat Bangsa Dan Negara

kehendak tuhan. Pemimpin dalam suatu Negara adalah sebagai wakil tuhan. Teori ini

dikemukakan oleh : Freiderich Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus.

3)    Teori perjanjian

Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan

tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan

baik bagaimana terjadinya Negara.

Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas Hobbes, John Locke,

J.J. Rouseau, dan Montesquieu.

E.     Bentuk-Bentuk Kenegaraan

    Negara Kesatuan (Unitarusme)

Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya ada satu

pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk negara kesatuan sebagai

berikut :

-        Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara

itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah

tinggal melaksanakannya.

-        Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan kesempatan

dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri

(otonomi daerah0 disebut pula daerah swatantra.

14

Page 15: Hakikat Bangsa Dan Negara

    Negara Serikat (Federal)

Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan dari

beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya, suatu negara yang merdeka

dan berdaulat serta berdiri sendiri kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara

serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya

kepada negara serikat itu.

        Bentuk Kenegaraan Lainnya

Bentuk kenegaraan lainnya di dunia di antaranya sebagai berikut :

  Negara Dominion

Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan Inggris

yang telah merdeka dan berdaulat, termasuk menguru politik ke dalam dan ke luar

negeri.

  Negara Protektorat

Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan (to

protect = melindungi) negra pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri

dan pertahanan.

  Negara Uni

Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing merdeka dan

berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.

  Mandat dan Trust

15

Page 16: Hakikat Bangsa Dan Negara

Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh Dewan

Perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam Perang Dunia II,

kemudian diatur oleh pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi Mandat PBB

disebut negara Mandat. Sedangkan negara-negara yang pemerintahannya diawasi

Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.

F.      Fungsi dan Tujuan Negara.

Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi

Negara bias dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan

yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Menurut Montesquieu  Negara memiliki 3 fungsi yaitu:

1.      Fungsi Legislatif (Membuat undang-undang.)

2.      Fungsi Eksekutif (Melaksanakan undang-undang.)

3.      Fungsi Yudikatif (Mengawasi agar semua peraturan ditati.)

Ketiga fungsi ini popular dengan sebutan Trias Politika.

Sedangkan menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai berikut.

1)      Negara bertidak sebagai stabilisator.

Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah

pemberontakan dalami masyarakat.

2)      Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Fungsi ini dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.

3)      Pertahanan.

16

Page 17: Hakikat Bangsa Dan Negara

Fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar

4)      Menegakkan keadilan.

Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.

Di bawah ini adalah  beberapa tujuan Negara menurut para ahli.

1.       Roger H. Soltau.

Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan

daya ciptanya sebebas mungkin.

2.       Harold J. Laski.

Tujuan Negara ialah menciptakan keasaan dimana rakyatnya dapat mencapai

terkabulnya keinginan-keinginan secara meksimal.

3.       Plato

Tujuan Negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun

sebagai mekhluk social.

G.    Semangat Kebangsaan

Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan prinsip-

prinsip patriotisme dan nasionalisme.

1.      Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan

negara atas kesadaran keanggotaan / warga negara yang secara potensial bersama-

17

Page 18: Hakikat Bangsa Dan Negara

sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas,

kemakmuran, dan kekuatan bangsanya.

  Nasionalisme dalam arti sempit

Nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap bangsanya secara

berlebih-lebihan sehingga memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya.

Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut jingoisme atau chauvinisme.

  Nasionalisme dalam arti luas

Nasionalisme dalam pengertian inu dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan bangga

terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang bangsa lain lebih rendah dari

bangsa dan negaranya.

2.      Patriotisme

Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk

berkorban / rela berkorban demi nama suatu bangsa atau negara.

Keteladanan dapat diberikan di berbagai lingkungan kehidupan, seperti di lingkungan

kehiduan keluarga, masyarakat, sekolah, instansi pemerintah ataupun swasta.

o   SIKAP YANG SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME

         Menjaga persatuan dan kesatuan bagsa

         Setia memakai produk dalam negeri

         Rela berkorban demi bangsa dan negara

         Bangga sebagai bangsa dan bernegara Indonesia

18

Page 19: Hakikat Bangsa Dan Negara

         Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi

         Menjaga nama baik bangsa dan negara

         Berprestasi dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama bangsa.

        Setia kepada bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya dampak

negatif globalisasi ke Indonesia

o   SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN

PATRIOTISME :

EGOISME :

Sikap mementingkan diri sendiri.

EKSRIMISME :

Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk

mencapai tujuan pribadi.

TERORISME :

tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan

suasana tidak aman dalam masyarakat.

PRIMORDIALISME

Sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan sendiri.

SEPARATISME :

Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI

PROPINSIONALISME :

19

Page 20: Hakikat Bangsa Dan Negara

Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan

kepentingan propinsi lain.

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

  Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan berakal

budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam pergaulan hidupnya

ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah seorang filsuf

yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul, bermasyarakat.

Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki cita-cita bersama yang

mengikat dan menjadi satu kesatuan, perasaan senasib sepenanggungan, karakter

yang sama, adat istiadat / budaya yang sama, satu kesatan wilayah, teroganisir dalam

satu wilayah hukum.

  Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state (inggris),

I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman).

20

Page 21: Hakikat Bangsa Dan Negara

Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut

bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat

tinggal.

  Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model

ortodoks dan model mutakhir.

  Unsur-unsur negara antara lain rakyat atau masyarakat, wilayah / daerah, meliputi

udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan syarat mutlak) dan pemerintah

yang berdaulat.

  Beberapa teori terjadinya negara adalah Teori hukum alam, Teori ketuhanan dan

Teori perjanjian

  Bentuk-Bentuk Kenegaraan antara lain negara Kesatuan (Unitarusme), dan negara

Serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan Lainnya yaitu negara Dominion, negara

Protektorat, negara Uni, Mandat dan Trust.

  Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan

prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme.

  Sikap yang sesuai dengan patriotisme dan nasiolisme adalah menjaga persatuan

dan kesatuan bagsa, setia memakai produk dalam negeri, rela berkorban demi bangsa

dan negara, bangga sebagai bangsa dan bernegara Indonesia, mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, menjaga nama baik

bangsa dan negara, berprestasi dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama

21

Page 22: Hakikat Bangsa Dan Negara

bangsa, dan setia kepada bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya

dampak negatif globalisasi ke Indonesia

  Sikap yang tidak sesuai dengan nasiolisme dan patriotisme antara lain egoisme,

eksrimisme, terorisme, primordialisme, separatisme,

Propinsionalisme.

B.   Kritik dan Saran

Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik, namun masih

banyak memiliki kekurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis

mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca agara kelak penulis dapat

membuat makalah yang lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

  Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen

Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.

  Buku MEMBANGUN WAWASAN KEWARGANEGARAAN 1

  www.google.com

 http://www.google.co.id/search?q=makalah+hakikat+bangasa+dan+negara&ie=utf-

8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://halil-materipkn.blogspot.com/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-negara.html

  http://www.slideshare.net/azizazea2/tugas-makalah-hakikat-bangsa-dan-negara

 http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-

sert.html

22

Page 23: Hakikat Bangsa Dan Negara

23