Hakikat Bangsa Dan Negara
-
Upload
rizkysultanmaulana -
Category
Documents
-
view
8 -
download
1
description
Transcript of Hakikat Bangsa Dan Negara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk
hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah
tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-
masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan
berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu bangsa.
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu juga,
perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan
yang berlaku di negara yang ditempatinya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, sebuah bangsa terdiri dari beragam
masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu
perpecahan antar masyarakat dalam bangsa pada suatu negara.
Oleh sebab itu, penulis membuat makalah yang berjudul “Hakekat Bangsa dan
Negara”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bisa memahami tentang hakikat bangsa
dan negara.
1
B. Alasan Memilih Judul
Saya memilih judul “HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA” dengan alasan
bahwa dalam makalh ini dibahas mengenai Hakekat Bangsa Dan Negara dan agar
lebih mengenal apa sebenarnya Hakekat Bangsa Dan Negara itu sebenarnya.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakan di atas, bebrapa masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini antara lain :
Apakah makna dari Manusia, Masyarakat, Bangsa dan Negara ?
Bagaimana proses pembentukan bangsa-negara ?
Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?
Bagaimana proses terbentuknya negara ?
Apa saja bentuk-bentuk kenegaraan ?
Apa sajakah fungsi dan tujuan negara ?
Bagaimana menerapkan semangat kebangsaan di kalangan anak muda ?
Bagaimanakah sikap yang sesuai dan tidak sesuai dengan prinsip patriotisme dan
nasionalisme ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna manusia, masyarakat-bangsa, dan negara
1. Manusia
Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan dan
martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan-Nya. Manusia diberikan
akal dan pikiran sehingga dalam kondisi tertentu mampu memenuhi hasrat dan
kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka
dan mempunyai haik serta martabat yang sama.
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan
berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam pergaulan
hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah
seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul,
bermasyarakat.
a) Manusia Sebagai Mahkluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada ciri khas yang dimiliki
manusia yang membedakan dirinya dengan makhluk lainnya. Hal itu karena manusia
dilahirkan ke dunia ini memiliki sifat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, manusia
memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ciri manusia yang merupakan kepribadian,
yaitu sifat khas yang dimiliki seseorang, sikap, tempramen, watak (karakter), tipe,
dan minat.
3
Manusia sebagai makhluk individu adalh bebas. Manusia bebas menentukan
apa yang ingin dilakukannya, dipikirkannya, dan dikatakannya. Namun manusia juga
harus bertanggunga jawab terhadap semua yang diperbuatnya.
b) Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang memiliki kemampuan,
kebutuhan, dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berhubungan, serta berorganisasi
dengan manusia lain. Aristoteles mengatakan bahwa manusia sebagai zoon politicon.
Dengan kata lain, manusia merupakan homo socius. Homo artinya manusia, dan
socius berarati kawan. Jadi manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan orang lain. Segala
kebutuhan manusia tidak akan tercapai apabila manusia tidak menjalin kerja sama
yang baik dengan manusia lain. Manusia bekerja sama memenuhi kebutuhan hidup,
baik materil maupun spiritual dalam melanjutkan kehidupannya dan mempertinggi
derajat kemanusiaan.
Hubungan kerjasama antarmanusia itu akan membentuk satu kelompok.
Pengelompokan antarmanusia ini didasarkan pada kemampuan berkomunikasi,
mengungkapakan rasa, dan kemampuan bekerja sama. Akibatnya, manusia akan
memiliki nilai solidaritas, nilai berorganisasi, dan nilai kebersamaan. Pengelompokan
manusia tersebut akan membentuk suatu masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang hidup bersama dan terikat adanya kepentingan, serta saling
memengaruhi. Masyarakat yang terbentuk lama-kelamaan akan menciptakan suatu
bangsa dan negara.
4
2. Masyarakat – Bangsa
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda –
beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara.
Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a) Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga,
suami-istri (gemeinschaft)
b) Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan, perkumpulan
ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian, dan
olahraga (gezelschaft).
c) Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan hidup atau ideology,
partai politik, perkumpulan agama, bangsa, dan Negara.
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal – hal berikut.
a) cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b) perasaan senasib sepenanggungan
c) karakter yang sama
d) adat istiadat / budaya yang sama
e) satu kesatan wilayah
f) teroganisir dalam satu wilayah hukum
5
3. Negara
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state
(inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut
bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat
tinggal.
Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa
yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan
diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga
legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan
bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur,
memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memliki aparatur Negara
dengan wewenangnya
B. Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model
ortodoks dan model mutakhir.
1. Model Ortodoks.
Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk
kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi
berupaya mendirikan negara Israel.
6
Ciri-ciri model Ortodoks :
a. Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu bangsa membentuk suatu
Negara.
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya membentuk struktur
pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru.
c. Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara.
d. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi
nasional.
2. Model mutakhir.
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku
bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun
1776.
Ciri-ciri Model Mutakhir:
a. Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa
menjadi satu bangsa.
b. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang
identitas cultural yang baru.
c. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal
terbentuknya bangsa Negara.
7
d. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari
proses integrasi nasional.
C. Proses Terbentuknya Bangsa
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat
ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut
pengamatan Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel, bangsa
merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya
dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang dibayangkan?
Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak kenal satu
sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau
penduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas.
Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat,
merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan
atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
1. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku
bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.
b. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga keterkaitannya
dapat membentuk bangsa negara.
c. Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan misi-misi bangsa.
8
d. Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat
penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).
e. Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
f. Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat yang lain.
g. Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan
berbagai kepentingan di kalangan masyarakat.
2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi
a. Negara sebagai Organisasi Kekuasaan
b. Negara sebagai Organisasi Politik
c. Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan
d. Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat
D. Proses Terbentuknya Negara
1. Unsur-unsur Negara
Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheim dan Lauterpacht, tiga
unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a. rakyat atau masyarakat
b. wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan
syarat mutlak).
c. Pemerintah yang berdaulat
9
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur negara tersebut.
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara.
Pengelompokan Rakyat.
Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan wilayah
dan Negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomosili
tetap di dalam wilayah Negara (menetap). Bukan Penduduk adalah mereka yang
berada didalam wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara
itu. Termasuk kedalam golongan bukan penduduk antara lain wisata asing yang
sedang melakukan perjalanan wisata didalam wilayah.
Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungannya dengan
pemerintah Negara). Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang diakui sebagai warga
Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah mereka yang mengakui Negara
lain sebagai negaranya.
b. Wilayah
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena menyangkut
pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti hal-hal berikut :
berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya
10
berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam wilayah
tersebut bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian Wilayah :
Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut.
- Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah.
- Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.
- Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan , bujur timur / barat.
Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai yang
berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus
berpedoman kepada hukum laut internasional.
Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi kalautan
yang bertentangan, yaitu sebagai berikut.
Masalah Kelautan
o Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilkki oleh Negara karena tidak ada yang
memlikinya.
o Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia. Oleh
karena itu, tidak dapat dimilkki oleh Negara manapun.
Udara
11
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran
pemikiran yang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :
Aliran Udara Bebas
Aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu :
- Kebebasan ruang udara tanpa batas.
- Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong.
- Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra kolong untuk
dapat dilaksanakan.
Aliran Kedaulatan atas Udara di Atas Wilayah Negaranya
Aliran ini membagi diri ke dalam tiga pendapat, yaitu:
- Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu.
- Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing.
- Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang berbendera negara
tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-pesawat terbang yang sedang
mengangkasa di atas lautan bebas di bawah identitas negara tertentu dan tempat atau
gedung perwakilan diplomatik suatu negara tertentu.
c. Pemerintahan yang Berkedaulatan
Pemerintahan yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
12
Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintahan yang Berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara yang
memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara tesebut. Pemerintah
tersebut memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar. Kedaulatan ke dalam
berarti Negara memiliki kekuasaan untuk ditaati oleh rakyatnya . kedaulatan ke luar
artinya Negara mampu mempertahankan diri dari serangan Negara lain.
2. Teori terjadinya Negara.
Beberapa teori terjadinya Negara adalah sebagai berikut :
1) Teori hukum alam.
Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa pelato
dan aristoteles. Menurut teori hokum alam, terjadinya Negara adalah suatu yang
alamiah. Negara terjadi secara alamiah , bersumber dari manusia sebagai makhluk
social yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk
mencapai kebutuhan hidupnya.
2) Teori ketuhanan.
Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama beasar di dunia yaitu islam
dan Kristen. Menurut teori ketuhanan terjadinya Negara adalah karena kehendak
tuhan, didasari kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari tuhan dan terjadi atas
13
kehendak tuhan. Pemimpin dalam suatu Negara adalah sebagai wakil tuhan. Teori ini
dikemukakan oleh : Freiderich Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus.
3) Teori perjanjian
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan
tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan
baik bagaimana terjadinya Negara.
Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas Hobbes, John Locke,
J.J. Rouseau, dan Montesquieu.
E. Bentuk-Bentuk Kenegaraan
Negara Kesatuan (Unitarusme)
Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya ada satu
pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk negara kesatuan sebagai
berikut :
- Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara
itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah
tinggal melaksanakannya.
- Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan kesempatan
dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri
(otonomi daerah0 disebut pula daerah swatantra.
14
Negara Serikat (Federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan dari
beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya, suatu negara yang merdeka
dan berdaulat serta berdiri sendiri kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara
serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya
kepada negara serikat itu.
Bentuk Kenegaraan Lainnya
Bentuk kenegaraan lainnya di dunia di antaranya sebagai berikut :
Negara Dominion
Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan Inggris
yang telah merdeka dan berdaulat, termasuk menguru politik ke dalam dan ke luar
negeri.
Negara Protektorat
Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan (to
protect = melindungi) negra pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri
dan pertahanan.
Negara Uni
Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing merdeka dan
berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.
Mandat dan Trust
15
Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh Dewan
Perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam Perang Dunia II,
kemudian diatur oleh pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi Mandat PBB
disebut negara Mandat. Sedangkan negara-negara yang pemerintahannya diawasi
Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.
F. Fungsi dan Tujuan Negara.
Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
Negara bias dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan
yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Menurut Montesquieu Negara memiliki 3 fungsi yaitu:
1. Fungsi Legislatif (Membuat undang-undang.)
2. Fungsi Eksekutif (Melaksanakan undang-undang.)
3. Fungsi Yudikatif (Mengawasi agar semua peraturan ditati.)
Ketiga fungsi ini popular dengan sebutan Trias Politika.
Sedangkan menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai berikut.
1) Negara bertidak sebagai stabilisator.
Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
pemberontakan dalami masyarakat.
2) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Fungsi ini dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang.
3) Pertahanan.
16
Fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar
4) Menegakkan keadilan.
Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Di bawah ini adalah beberapa tujuan Negara menurut para ahli.
1. Roger H. Soltau.
Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan
daya ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laski.
Tujuan Negara ialah menciptakan keasaan dimana rakyatnya dapat mencapai
terkabulnya keinginan-keinginan secara meksimal.
3. Plato
Tujuan Negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun
sebagai mekhluk social.
G. Semangat Kebangsaan
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan prinsip-
prinsip patriotisme dan nasionalisme.
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara atas kesadaran keanggotaan / warga negara yang secara potensial bersama-
17
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas,
kemakmuran, dan kekuatan bangsanya.
Nasionalisme dalam arti sempit
Nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap bangsanya secara
berlebih-lebihan sehingga memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya.
Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut jingoisme atau chauvinisme.
Nasionalisme dalam arti luas
Nasionalisme dalam pengertian inu dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan bangga
terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang bangsa lain lebih rendah dari
bangsa dan negaranya.
2. Patriotisme
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk
berkorban / rela berkorban demi nama suatu bangsa atau negara.
Keteladanan dapat diberikan di berbagai lingkungan kehidupan, seperti di lingkungan
kehiduan keluarga, masyarakat, sekolah, instansi pemerintah ataupun swasta.
o SIKAP YANG SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME
Menjaga persatuan dan kesatuan bagsa
Setia memakai produk dalam negeri
Rela berkorban demi bangsa dan negara
Bangga sebagai bangsa dan bernegara Indonesia
18
Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
Menjaga nama baik bangsa dan negara
Berprestasi dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama bangsa.
Setia kepada bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya dampak
negatif globalisasi ke Indonesia
o SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN
PATRIOTISME :
EGOISME :
Sikap mementingkan diri sendiri.
EKSRIMISME :
Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan pribadi.
TERORISME :
tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan
suasana tidak aman dalam masyarakat.
PRIMORDIALISME
Sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan sendiri.
SEPARATISME :
Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI
PROPINSIONALISME :
19
Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan
kepentingan propinsi lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan berakal
budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam pergaulan hidupnya
ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah seorang filsuf
yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul, bermasyarakat.
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki cita-cita bersama yang
mengikat dan menjadi satu kesatuan, perasaan senasib sepenanggungan, karakter
yang sama, adat istiadat / budaya yang sama, satu kesatan wilayah, teroganisir dalam
satu wilayah hukum.
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state (inggris),
I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman).
20
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut
bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat
tinggal.
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model
ortodoks dan model mutakhir.
Unsur-unsur negara antara lain rakyat atau masyarakat, wilayah / daerah, meliputi
udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan syarat mutlak) dan pemerintah
yang berdaulat.
Beberapa teori terjadinya negara adalah Teori hukum alam, Teori ketuhanan dan
Teori perjanjian
Bentuk-Bentuk Kenegaraan antara lain negara Kesatuan (Unitarusme), dan negara
Serikat (Federal). Dan bentuk kenegaraan Lainnya yaitu negara Dominion, negara
Protektorat, negara Uni, Mandat dan Trust.
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan
prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme.
Sikap yang sesuai dengan patriotisme dan nasiolisme adalah menjaga persatuan
dan kesatuan bagsa, setia memakai produk dalam negeri, rela berkorban demi bangsa
dan negara, bangga sebagai bangsa dan bernegara Indonesia, mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, menjaga nama baik
bangsa dan negara, berprestasi dalam berbagai bidang untuk mengharumkan nama
21
bangsa, dan setia kepada bangsa dan negara terutama dalam menghadapi masuknya
dampak negatif globalisasi ke Indonesia
Sikap yang tidak sesuai dengan nasiolisme dan patriotisme antara lain egoisme,
eksrimisme, terorisme, primordialisme, separatisme,
Propinsionalisme.
B. Kritik dan Saran
Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik, namun masih
banyak memiliki kekurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu penulis
mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca agara kelak penulis dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen
Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
Buku MEMBANGUN WAWASAN KEWARGANEGARAAN 1
www.google.com
http://www.google.co.id/search?q=makalah+hakikat+bangasa+dan+negara&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://halil-materipkn.blogspot.com/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-negara.html
http://www.slideshare.net/azizazea2/tugas-makalah-hakikat-bangsa-dan-negara
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-
sert.html
22
23