1 Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh
hak 1
description
Transcript of hak 1
-
86 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014
PENDAHULUAN
Dalam melayani kesehatan di rumah sakit ada
3 (tiga) pelaku utama yang berperan dan masing-
masing memiliki hak dan kewajiban. Ketiga pelaku
utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit.
Pengaturan hak dan kewajibannya telah ditentukan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan
antara lain Permenkes No.159b tahun 1988 tentang
rumah sakit dan surat Edaran Dirjen Pelayanan
Medik No.YM.01.04.3.5.2504 tentang pedoman hak
dan kewajiban pasien, dokter dan rumah sakit serta
Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang rumah
sakit mempunyai kewajiban memberikan informasi
yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat, informasi yang benar, jelas dan jujur
GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN
KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
Tina Ferawati1, Sri Sugiarsi2, Sri Wahyuningsih3
Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2,3
[email protected], [email protected] !"#$%&'($)*+,%'-./0,3
ABSTRAK
Pasien mempunyai hak atas informasi medis dalam menerima pelayanan praktik kedokteran. Hak atas
informasi medis adalah hak pasien untuk mendapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatannya secara lengkap. Berdasarkan survei pendahuluan dapat diketahui bahwa terdapat 60%
pasien tidak percaya terhadap hak dan kewajiban pasien rawat inap tentang pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Sukoharjo.
Jenis penulisan adalah deskriptif . Instrument penulisan adalah kuesioner. Variabel penulisan ini adalah sikap
pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap. Populasi penulisan adalah pasien rawat inap bangsal cempaka
atas dengan sampel 30 menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisoner, uji
validitas menggunakan product moment dan uji realibilitas menggunakan kuisoner, Teknik pengambilan data
menjadi tabel dan diagram pie. Analisis data pasien yang digunakan adalah analisis diskriptif.
Hasil penulisan menunjukkan bahwa responden Sikap pasien rawat inap atas informasi medis pada kategori
baik sebanyak 22 (73%) dan kategori kurang sebanyak 8 (27%).Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan
tindakan pada kategori baik sebanyak 21 (70%) dan kategori kurang sebanyak 9 (30%).Sikap pasien rawat inap
atas disimpan rahasia penyakitnya pada kategori baik sebanyak 24 (73%) dan kategori kurang sebanyak 6 (20%).
Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak 25 (83%)
dan kategori kurang sebanyak 5(17%).Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi publik pada kategori baik
sebanyak 23 pasien (77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien (23%).Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah
baik sejumlah 24 (80%) dan kurang sujumlah 6 (20%).
Gambaran sikap pasien tentang hak dan kewajiban pasien rawat inap sebagian besar bersikap baik. Diharapkan
RSUD Sukoharjo selalu membeikan informasi medis mengenai hak dan kewajiban pasien.
Kata kunci : Gambaran Sikap Pasien, Hak dan Kewajiban Pasien
Kepustakaan : 13 (1996-2010)
-
87Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...
mengenai hak dan kewajiban pasien, menghormati dan
melindungi hak-hak pasien dan melaksanakan etika
rumah sakit (Sumerta, 2010).
Hak dan kewajiban pasien diatur dalam undang-
undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Macam- macam hak pasien meliputi; hak atas infomasi,
hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia
kedokteran dan hak atas pendapat kedua. Sedangkan
kewajiban pasien adalah memberikan informasi yang
benar kepada dokter, mematuhi anjuran dokter atau
perawat, memberi imbalan jasa yang layak dan pasien
juga mempunyai kewajiban untuk tidak memaksakan
keinginannya agar dilaksanakan oleh dokter apabila
berlawanan dengan kebebasan dan keluhuran profesi
dokter. Hak dan kepentingan pasien sebagai konsumen
juga dilindungi oleh undang-undang konsumen nomor 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga
pasien berhak menyampaikan keluhannya terhadap
pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan pelayanan
di rumah sakit.
Secara formal penyedia pelayanan kesehatan
khususnya rumah sakit mengakui bahwa pasien
mempunyai hak dan kewajiban, tetapi kebanyakan
pasien dan petugas kesehatan tidak mengetahui
hak-hak dan kewajiban pasien. Hanya sebagian kecil
pasien menyadari hak-haknya, tetapi tidak merasa
percaya diri untuk mengemukakannya. Sebaliknya,
petugas kesehatan mengerti hak-hak konsumen tidak
mau peduli, dengan alasan keterbatasan petugas atau
fasilitas yang tidak memadai. Berdasarkan hasil survei
pendahuluan pasien yang bersikap tidak percaya
terhadap hak dan kewajiban tentang pelayanan rumah
sakit sebesar sebesar 60%, dan 40% menyatakan percaya
terhadap hak dan kewajiban pasien dari 30 responden.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian ini adalah diskriptif, yaitu
suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas (Sugiyono, 2010). Penelitian ini
menggambarkan tentang sikap pasien terhadap hak dan
kewajiban pasien di RSUD Sukoharjo. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap
bangsal cempaka atas di Rumah Sakit Umum daerah
Sukoharjo. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
mengunkaan teknik accidental sampling atau sampling
isidental adalah teknik penetuan sampel berdasarkan
kebetulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30
orang. Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengukur variabel yang diteliti. (Sugiyono,
2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto S, 2006). Kuesioner
yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner
tertutup merupakan kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih
(Arikunto, 2010). Kuesioner berisi daftar pertanyaan
tentang mutu pelayanan RSUD Sukoharjo.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner terdiri 15 pertanyaan tertutp
dengan alternative jawaban dari sangat setuju, Setuju,
Kurang setuju, tidak setuju. Berdasarkan hasil uji
validitas instrument sebaqnyak 15 pertanyaan yang
diberikan kepada 30 responden diperoleh harga tabel
dengan interval kepercayaan 95% adalah 0,361. Harga
tersebut kemudian dibandingkan dengan harga xy
per
item soal. Misalnya harga xy
terkecil yaitu 0.422 pada
soal nomor 1, kemudian dibandingkan dengan harga
tabel dimana harga
xy lebih besar
tabel (0.422 > 0.361).
Oleh karena itu 15 item soal tersebut dikatakan valid.
Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data maka
dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus
alpha, karena skornya bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2010).
-
88 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014
Hasil uji realibilitas dengan rumus alpha diperoleh harga
r_11 sebesar 0.945 yang kemudian dibandingkan dengan
harga tabel
yaitu 0.361. Instrumen tersebut dikatakan
reliable jika harga tabel
kurang dari sama dengan harga
r_11 (0.361
-
89Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...
Berdasarkan gambar 7 diketahui bahwa
menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia
kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien
(73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%).
4. Sikap pasien rawat inap terhadap ketertiban
informasi public.
73%
27%
Sikap pasien rawat inap
terhadap ketertiban
informasi public
tahu
tidak
tahu
Gambar 4. Sikap pasien rawat inap terhadap
ketertiban informasi public
Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa
menurut sikap pasien rawat inap atas rahasia
kedokteran pada kategori Tahu sebanyak 22 pasien
(73%), Tidak tahu sebanyak 8 pasien (27%).
5. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban
pasien terhadap rumah sakit.
90%
10%
Sikap pasien rawat inap
terhadap kewajiban
pasien tarhadap rumah
sakit.
tahu tidak tahu
Gambar 5 Sikap Pasien Rawat Inap Berdasarkan
Kewajiban Pasien Terhadap Rumah Sakit
Berdasarkan gambar 8 diketahui bahwa
menurut sikap pasien rawat inap terhadap
kewajiban pasien terhadap rumah sakit pada
kategori Tahu sebanyak 27 pasien (90%), Tidak
tahu sebanyak 3 pasien (27%). Berdasarkan Rata-
rata keseluruhan.
6. Berdasarkan Rata-rata keseluruhan
tahu
83%
tidak
tahu
17%
Rata-rata keseluruhan
Gambar 6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap
Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil
keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien
(83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%).
PEMBAHASAN
1. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Atas
Informasi Medis.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap
pasien rawat inap terhadap hak katas informasi
medis di RSUD Sukoharjo, diketahui pasien yang
menyatakan baik sejumlah 25 pasien (83%).
Aspek-aspek yang termasuk dalam hak adalah
pasien medapatkan informasi dari dokter tentang
hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya.
Akan tetapi dalam penelitian ini ada 5 pasien
(17%) merasa kurang baik dengan beberapa
hal yang meliputi informasi medis berdasarkan
sikap tenaga kesehatan di RSUD Sukoharjo,
dapat diketahui hasil jawaban dari pasien adalah
pertanyaan kuesioner nomor tiga yaitu Saya
yakin rumah sakit akan memberikan informasi
yang benar tentang pelayanan rumah sakit yang
diberikan.
2. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap Hak Untuk
Memberikan Persetujuan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap
pasien rawat inap menurut hak untuk memberikan
-
90 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014
persetujuan tindakan di RSUD Sukoharjo,
diketahui pasien yang baik sejumlah 28 pasien
(93%).. Pernyataan baik ini dilihat dari Informasi
medis yang perlu disampaikan kepada pasien
menurut Permenkes No.290/MENKES/PER/
III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran
pasal 8.
Keberadaan sebanyak 2 pasien (7%) yang
menyatakan kurang baik terhadap hak atas
pemberian persetujuan tindakan medis dapat
diketahui hasil jawaban terbanyak dari pasien
adalah pertanyaan kuesioner nomor lima yaitu
saya merespon tata cara pelaksanaan tindakan apa
yang akan dialami pasien sebelum dan sesudah
diberikan tindakan
3. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap hak untuk
disimpan rahasia penyakitnya
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
sikap pasien rawat inap terhadap hak untuk
disimpan rahasia di RSUD Sukoharjo, diketahui
pasien yang menyatakan baik sejumlah 22
pasien (73%). Pernyataan baik ini dilihat dari
Kerahasiaan adalah suatu pertimbangan penting
tetapi jangan dijadikan satu-satunya faktor dalam
pengembangan kebijakan pemerintah dalam
pengeluaran informasi.
Menteri Kesehatan menerbitkan peraturan
tentang rekam medis yaitu PP nomor 10 tahun
1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
yang pada penjelasannya disebutkan bahwa:
setiap orang harus dapat meminta pertolongan
kedokteran dengan perasaan aman dan bebas.
Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%) yang
menyatakan kurang baik dengan hak atas disimpan
rahasia penyakitnya dapat diketahui hasil jawaban
terbanyak dari pasien adalah pertanyaan kuesioner
nomor tujuh yaitu Saya yakin bahwa dokter akan
merahasiakan penyakitnya yang saya derita.
4. Sikap Pasien Rawat Inap Terhadap terhadap
ketertiban informasi publik di Rumah Sakit
umum Daerah Sukoharjo.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap
pasien rawat inap terhadap ketertiban informasi
publik, diketahui pasien yang menyatakan baik
sejumlah 22 pasien (73%). Pernyataan baik
dilihat dari UU nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Dalam
pasal 2 ditentukan bahwa setiap informasi publik
bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap
pengguna informasi publik dan hanya informasi
publik tertentu atau terbatas yang dikecualikan
atau dirahasiakan yang bersifat ketat.
Keberadaan sebanyak 7 pasien (27%)
yang menyatakan kurang baik dengan hak atas
ketertiban informasi publik dapat diketahui hasil
jawaban terbanyak dari pasien adalah pertanyaan
kuesioner nomor sembilan yaitu Saya yakin
pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur professional.
5. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap sikap
pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien
terhadap rumah sakit di RSUD Sukoharjo,
diketahui pasien yang menyatakan baik sejumlah
27 pasien (90%). Pernyataan baik ini dilihat dari
Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter
dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajiban
tersebut, telah ditentukan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan antara lain Undang-Undang
Praktek Kedoktetan, Undang-Undang Kesehatan,
Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159
b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran
Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien,
Dokter dan Rumah Sakit.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus
diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang
atau suatu badan hukum. Di bidang pelayanan
-
91Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...
kesehatan di rumah sakit ada 3 (tiga) pelaku utama
yang berperan, yang masing-masing mempunyai
hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama tersebut
adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan
hak dan kewajiban tersebut, telah ditentukan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan
antara lain Undang-Undang Praktek Kedoktetan,
Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang
Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang
Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan
Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah
Sakit.
Mengacu kepada Undang- Undang
Keterbukaan Informasi Publik, maka sudah
seharusnya pelaku utama pelayanan kesehatan di
rumah sakit yaitu pasien, dokter dan rumah sakit
secara terbuka mengetahui hak dan kewajibannya
masing-masing yang mungkin selama ini belum
diketahui secara utuh.
a. Kewajiban Pasien di Rumah Sakit
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban
untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib yang berlaku di Rumah Sakit.
2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi
segala instruksi dokter dan perawat
dalam pengobatan.
3) Pasien berkewajiban memberikan
informasi dengan jujur dan selengkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada
dokter yang merawat.
4) Pasien dan atau penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi atau
memberikan imbalan jasa atas pelayanan
rumah sakit atau dokter.
5) Pasien dan atau penanggungnya
berkewajiban memenuhi hal-hal yang
telah disepakati atau perjanjian yang
telah dibuatnya.
b. Kewajiban Dokter
1) Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai
dengan hubungan hukum antara dokter
tersebut dengan rumah sakit.
2) Memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar profesi dan standar
prosedur aperasianal serta kebutuhan
medis pasien.
3) Merujuk pasien ke dokter atau dokter
gigi lain, yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik,
apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
4) Memberikan kesempatan kepada pasien
agar senantiasa dapat berhubungan
dengan keluarga dan dapat menjalankan
ibadah sesuai keyakinannya.
5) Merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.
6) Melakukan pertolongan darurat atas
dasar perikemanusiaan, kecuali bila
ia yakin ada orang lain bertugas dan
mampu melakukannya.
7) Memberikan informasi yang adekwat
tentang perlunya tindakan medik yang
bersangkutan serta risiko yang dapat
ditimbulkannya.
8) Membuat rekam medis yang baik secara
berkesinambungan berkaitan dengan
keadaan pasien.
9) Menambah ilmu pengetahuan dan
mengikut i pe rkembangan i lmu
kedakteran atau kedakteran gigi.
10) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati
atau perjanjian yang telah dibuatnya.
11) Bekerjasama dengan profesi dan pihak
lain yang terkait secara timbal balik
dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.
-
92 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.1, Maret 2014
12) Mengadakan perjanjian tertulis dengan
pihak rumah sakit.
c. Kewajiban Rumah Sakit
1) R u m a h s a k i t w a j i b m e m a t u h i
perundangan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah..
2) Rumah sakir wajib memberikan
pelayanan kepada pasien tanpa
membedakan suku,ras,agama,seks,dan
status sosial pasien.
3) Rumah sakit wajib merawat pasien
s e b a i k - b a i k n y a d e n g a n t i d a k
membedakan kelas perawatan (duty of
one)
4) Rumah sakit wajib menjaga mutu
perawatan dengan tidak membedakan
kelas perawatan (quality of one).
5) Rumah sakit wajib memberikan
pertolongan pengobatan di unit gawat
darurat tanpa meminta jaminan materi
terlebih dauhulu.
6) Menyediakan sarana dan prasarana
umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana
untuk orang cacat, wanita menyusui,
anak-anak dan lanjut usia.
7) Rumah sakit wajib menyediakan
sarana dan prasarana medic (medical
equipment) sesuai dengan standar yang
berlaku.
8) Rumah saki wajib menjaga agar semua
sarana dan peralatan senantiasa dalam
keadaan siap pakai (ready for use)
9) Rumah sakit wajib merujuk pasien
kepada rumah sakit lain apabila tidak
memiliki sarana, prasarana, peralatan
dan tenaga yang diperlukan
10) Rumah sakit wajib melindungi dokter dan
memberikan bantuan administrasi dan
hokum bilamana dalam melaksanakan
tugas dokter tersebut mendapat
perlakuan tidak wajar atau tuntutan
hokum dari pasien atau keluarganya.
11) Rumah sakit wajib mengusahakan adanya
sistem,sarana dan prasarana pencegahan
kecelakaan dan penangulangan bencana
12) Rumah sakit wajib mengadakan
perjanjian tertulis dengan para dokter
yang bekerja di rumah sakit tersebut.
13) Rumah sakit wajib membuat standard
an prosedur tetap baik pelayanan
medik,penunjang medik,non medik.
(Wijono D, 2000).
Keberadaan sebanyak 3 pasien (10%) yang
menyatakan kurang baik dengan kewajiban
pasien terhadap rumah sakit dapat diketahui
hasil jawaban terbanyak dari pasien adalah
pertanyaan kuesioner nomor lima belas yaitu Saya
berkewajiban memberikan informaasi dengan
jujur dan lengkap tentang penyakit yang di derita
kepada dokter yang merawat.
6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap
Berdasarkan gambar 6 rata-rata hasil
keseluruhan sikap adalah tahu sejumlah 25 pasien
(83%), dan tidak tahu sujumlah 5 pasien (17%).
SIMPULAN
1. Sikap pasien rawat inap atas informasi medis
pada kategori baik sebanyak 22 pasien (73%) dan
kategori kurang sebanyak 8 pasien (27%).
2. Sikap pasien rawat inap terhadap persetujuan
tindakan pada kategori baik sebanyak 21 pasien
(70%) dan kategori kurang sebanyak 9 pasien
(30%).
3. Sikap pasien rawat inap atas disimpan rahasia
penyakitnya pada kategori baik sebanyak 24 pasien
-
93Gambaran Sikap Pasien Terhadap Hak Dan Kewajiban ...
(73%) dan kategori kurang sebanyak 6 pasien
(20%).
4. Sikap pasien rawat inap terhadap kewajiban pasien
terhadap rumah sakit pada kategori baik sebanyak
25 pasien (83%) dan kategori kurang sebanyak 5
pasien (17%).
5. Sikap pasien rawat inap atas ketertiban informasi
publik pada kategori baik sebanyak 23 pasien
(77%) dan kategori kurang sebanyak 7 pasien
(23%).
6. Rata-rata hasil keseluruhan sikap adalah baik
sejumlah 24 pasien (80%) dan kurang sujumlah 6
pasien (20%)..
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan
dan Praktik). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar,S 1996. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________. Sikap dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.
yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depkes RI. 2004. pedoman Penyelenggaraan Dan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta:
Depkes RI
________. 2004. Undang-undang No. 8 Tahun 2004
tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta:
Depkes RI
________.2004. Undang-undang No.29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran. Jakarta :Depkes RI
________.2004. Undang-undang No.36 tahun 2004
tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
________.2004. Undang-undang No. 44 Tahun 2004
tentang Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI
Jabir M. 2009. Hak Pasien Atas Informasi. Diakses
pada tangga 13 Nopember 2010.http://hak dan
keawjiban.com.
KKI. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: KKI.
Notoatmodjo,S.2003.Pengertian Sikap. Diakses 7 mei
2013. http://resources.unpad.ac.id/unpad
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung:
CV. Alfabeta.
Sumerta IN, Tanpa tahun. Perlunya Mengetahui Hak
dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah
Sakit Menjelang Berlakunya undang-undang
Keterbukaan Informasi Publik. Diakses 12 mei
2013, http://www.sanglahhospitalbali.com
Wijono D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan. Surabaya: Airlangga University
Press.