Gutta Percha

14
BAB I PENDAHULUAN Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara lain: preparasi saluran akar yang meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran akar.Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan, bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik. Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke dalam saluran akar melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang tertinggal, mencegah masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal karena dapat sebagai media bakteri, dan menciptakan lingkungan biologis yang sesuai untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisian saluran akar yang kurang baik tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Salah satu bahan pengisi saluran akar adalah gutta percha (Soedjono,2009)

Transcript of Gutta Percha

Page 1: Gutta Percha

BAB I

PENDAHULUAN

Perawatan saluran akar merupakan salah satu jenis perawatan yang bertujuan

mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Tahap perawatan saluran akar antara

lain: preparasi saluran akar yang meliputi pembersihan dan pembentukan (biomekanis),

disinfeksi, dan pengisian saluran akar.Keberhasilan perawatan saluran ini dipengaruhi

oleh preparasi dan pengisian saluran akar yang baik, terutama pada bagian sepertiga

apikal. Tindakan preparasi yang kurang bersih akan mengalami kegagalan perawatan,

bahkan kegagalan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang kurang baik.

Pengisian saluran akar dilakukan untuk mencegah masuknya mikro-organisme ke

dalam saluran akar melalui koronal, mencegah multiplikasi mikroorganisme yang

tertinggal, mencegah masuknya cairan jaringan ke dalam pulpa melalui foramen apikal

karena dapat sebagai media bakteri, dan menciptakan lingkungan biologis yang sesuai

untuk proses penyembuhan jaringan. Hasil pengisian saluran akar yang kurang baik tidak

hanya disebabkan teknik preparasi dan teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga

disebabkan oleh kualitas bahan pengisi saluran akar. Salah satu bahan pengisi saluran

akar adalah gutta percha (Soedjono,2009)

Page 2: Gutta Percha

BAB II

PEMBAHASAN

A. Komposisi Gutta percha

Gutta percha telah digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar selama lebih dari

100 tahun. Terdapat dua jenis gutta percha point yang telah diproduksi yaitu standardised

point atau cone dan nonstandardized atau accessory point. Nonstandardized point

mempunyai ukuran yang bervariasi seperti extra fine, fine atau medium, tergantung dari

buatan pabrik. Perbedaan kedua jenis point ini adalah nonstandardized point lebih tapered

(Messing dan Stock, 1988).

Material gutta percha yang sudah lama dijadikan bahan pengisi saluran akar ini

terbuat dari olahan karet dari beberapa jenis pohon tropikal. Gutta percha secara alami

mengandung 1,4 polyisoprene dan lebih keras, lebih rapuh dan lebih elastik daripada

karet biasa. Cones gutta percha modern untuk material pengisi saluran akar mengandung

sekitar 20% gutta-percha, zinc oxide 60-75%, dan sisanya 5%-10% berupa beberapa jenis

resin, wax dan garam metal. Gutta percha antiseptik dengan agen mikrobial telah

diusulkan, namun tidak ada informasi mengenai efek dari bahan aditifnya. Material cone

gutta percha memiliki ketebalan 1 mm dan bersifat radiopak (Cohen dan Hargreaves,

2006).

Persentase komposisi gutta percha:

Gutta percha 19% - 22 %

Zinx oxide 59% -75% (untuk kekentalan)

Metal sulphates 1.5% - 17% (untuk radiopak)

Waxes/resins 1% - 4% (materi handling)

Colouring agent <1% (untuk kontras visual)

(Ford, 2002)

Page 3: Gutta Percha

B. Sifat Gutta Percha

Sebagian besar kegagalan perawatan saluran akar disebabkan pengisian yang tidak

hermetis dapat mengakibatkan mudahnya mikroorganisme masuk ke jaringan periapikal.

Maka sangat perlu mengetahui sifat-sifat gutta percha sebagai bahan pengisian saluran

akar. Berikut ini adalah berbagai sifat dari gutta percha point :

1. Sifat Biologis

Gutta percha memiliki sifat tidak mengiritasi jaringan lunak dan pulpa,

tidak berbau sebagai bahan pengisian saluran akar. Bahan ini mudah disterilkan

dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri/ aktivitas anti bakteri dengan

menggunakan desinfektan dingin seperti larutan metafen tak berwarna atau

senyawa amonium kuartener seperti zefiran, larutan tiomersal 0,1 % dan etil

alcohol 60 %. Kombinasi zinc oxide eugenol dan ikatan acrylic diameter 160 µ

tidak memberikan efek negatif pada periodonsium sedangkan calcium hydroxide

dapat efek rangsangan penutupan pada apeks saluran akar (Grossman, 1995;

Harty, 1992; Grossman, 1978).

2. Sifat Fisik

Gutta percha point dikenal dengan sifat plastisitas. Untuk medapatkan sifat

plastisitas digunakan teknik melalui pemanasan (thermoplasticied guttapercha

technique) dan secara kimiawi (kloroperca, eucaperca).

Dengan cara thermoplastik menggunakan lebih banyak panas untuk

menaikkan plastisitas gutta percha dan sedikit tekanan sedangkan dengan

menggunakan pelarut kimiawi mengurangi viskositas gutta percha pada keadaan

yang lebih cair dan menaikkan plastisitasnya melebihi plastisitas pada keadaan

thermoplastik. Bentuk molekul trans linear dan sifat kristalnya lebih cepat

sehingga mengakibatkan gutta percha lebih keras dan kaku sehingga lebih mudah

patah serta kurang elastik dari pada getah murni (Grossman, 1995; Nicholls,

1984; Grossman, 1952).

3. Sifat Thermis

Page 4: Gutta Percha

Karakteristik temperatur gutta percha berdasarkan proses terjadinya

kristalisasi dibagi atas 2 bentuk yaitu alpha dan beta. Bentuk fase beta melunak

sekitar 98,60F (370C) berubah menjadi bentuk kristal ke fase alfa sekitar 107,60F-

111,20F (420C- 440C) dan akhirnya mengerut, berbentuk amorphous. Gutta

percha mengalami 60% kristalisasi dan 40% memiliki bentuk amorphous.

Hasil pembentukan fase alpha dapat mengalami pengerutan sedikit akan

tetapi kompaksi tekanan serta penggunaan teknik yang baik dapat mengurangi

proses pengerutan.

Gutta percha dapat dilunakkan dengan pelarut kimia untuk meningkatkan

adaptasi dalam persiapan pengisian saluran akar. Akan tetapi proses pengerutan

dapat terjadi dan jaringan periradikuler dapat mengalami iritasi oleh karena proses

penguapan bahan pelarut. Hal ini disebabkan karena bahan pelarut sulit

menjangkau saluran gigi atau kurang kehati-hatian di dalam menumpatkan

sejumlah gutta percha yang lunak ke dalam jaringan periradikuler (Cohen, 1998;

William, 1979).

4. Sifat Kimia

Struktur kimia gutta percha secara alamiah berasal dari polimer Isoprene

(C5H8) yang merupakan molekul polimer organik yang ditandai suatu atom ikatan

rantai kovalen. Struktur isomer gutta percha adalah trans -1, 4-poly isoprene, di

mana memiliki struktur yang teratur yang dapat mengalami kristalisasi sehingga

tampak keras dan kaku (Cohen, 1998; William, 1979).

C. Bentuk gutta percha

1. Guttap cone

Berbentuk cone (conus) sebagai bahan pengisi utama. Ukuran gutta-

percha pengisi yang sama dengan ukuran jarum endodontik, dari besaran 15

s a m p a i 1 4 0 , s e s u a i d e n g a n s t a n d a r d A D A d a n I S O , g u t t a

p e r c h a i n i d a p a t disterilkan dengan alkohol 70%, chlorhexidine 2%, atau

sodium hipoklorit (5%).

Page 5: Gutta Percha

2. Guttap point 

Bentuk sesuai dengan standard ISO dengan penambahan diameter

keruncingan 2% per mm.

3. Guttappoint protaper 

Dengan penambahan keruncingan 4%, 6%, 12% per mm. Namun

demikian masih banyak sistem keruncingan yang berbeda karena

tergantung pada merek misalnya: core filler gutta percha, gutta percha point, yang

menggunakan inti dari resin (www.scribd.com).

Gutta percha untuk keperluan endodontik dijual sebagai cone dalam berbagai

bentuk dan ukuran. Sekarang pengusaha mengeluarkan cone gutta percha dalam bentuk

tapper yang sesuai dengan instrument tapper yang lebih besar (#.02, #.04, #.06). Dua tipe

cone dapat ditemukan dari cont point digunakan sebagai master cone dan auxiliary point

digunakan sebagai kondensasi lateral. Standar internasional telah ditetapkan untuk gutta

percha point (misalnya master cone) adalah sama dengan ukuran dan bentuk file

endodontik (ANSI no.78).

Auxiliary point mempunyai tapper yang lebih besar dan lebih tajam dibanding

cone standar. Meskipun auxiliary point juga standar namun mengikuti sistem yang

berbeda. Point ini dapat ditemui dalam ukuran fine, fine-medium, medium-fine, dan

medium-large. Cone gutta percha ini sering digunakan sebagai aksesori pada waktu

kondensasi lateral. Walaupun core point sering digunakan sebagai master cone untuk

obturasi, auxiliary cone lebih sesuai digunakan untuk tujuan yang sama (Cohen, 2006).

Figure 7.9Gutta percha points in ISO sizes

Figure 7.7Gutta percha manufactured to correspond to

the Greater Taper files (Dentsply), in tapers 0.06, 0.08,

0.10, 0.12.

Page 6: Gutta Percha

D. Sediaan Gutta percha

Bentuk sediaan terkini dari gutta percha adalah:

- Solid core gutta percha points (Standardized dan Non standardized)

- Thermo mechanical compactible Gutta-percha

- Thermo plasticized Gutta-percha (Solid core system dan injectable form)

- Medicated Gutta-percha

(Prakash et al)

E. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Gutta percha

Tujuan dari pengisian saluran dengan gutta percha adalah untuk mengisi

sistem saluran akar secara keseluruhan dan mengisolasi saluran akar dari kebocoran

(leakage) dari arah koronal maupun apical.

Kelebihan dari penggunaan material gutta-percha ini antara lain:

Inert

Berdimensi stabil

Tidak menyebabkan alergi

Antibakteri

Figure 7.11A customized cone has been

rolled on a glass slab.

Figure 7.8Accessory gutta percha points in

sizes A-D.

Page 7: Gutta Percha

Tidak menyebabkan

pewarnaan pada dentin

Radiopak

Dapat dilunakkan dengan panas

Dapat dilunakkan dengan larutan organik

Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila

diperlukan

Selain itu, penggunaan material ini juga memiliki kerugian yaitu:

Kurang kaku

Tidak berikatan secara adesi dengan dentin

(Ford, 2004)

.

Page 8: Gutta Percha

BAB III

KESIMPULAN

- Gutta percha merupakan material pengisi saluran akar yang umum digunakan di

kedokteran gigi

- Terdapat beberapa bentuk gutta percha :

1. Guttap cone

2. Guttap point 

3. Guttap point protaper 

- Gutta percha tersedia dalam bentuk solid, plastis, maupun kombinasi keduanya.

- Gutta percha dapat diaplikasikan dengan beberapa teknik dalam pengisian saluran akar.

Page 9: Gutta Percha

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Cohen S. 1998. Pathways of Pulp, 7th ed. Philadelphia : Mosby Inc.

Cohen S, dan Hargreaves KM. 2006. Pathways of The Pulp, 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier.

Ford TRP. 2004. Endodontics in Clinical Practice. 5th edition. London : King’s college.

Grossman LI. Dental Formulas and Aids to Dental Practice. Philadelphia : Lea and Febiger

Company Ltd.

Grossman IL. 1978. Endodontic Practice, 6th ed. Philadelphia : Toppen Company Ltd

Grossman IL. 1995. Ilmu Endodontik dalam Praktek. edisi 11. Alih bahasa : Abyono R. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Harty FJ. 1992. Endodonti Klinis, edisi 3. Jakarta : Hipocrates.

MessingJJ dan Stock CJR. 1988. A Colour Atlas of Endodontics. London: Wolfe Medical

Publications Ltd.

Nicholls E. 1984. Endodontics. 3th edition. Bristol : J Wright and Sons Ltd.

Soedjono P, Latief M, dan Laksmiari S. Penutupan apeks pada pengisian saluran akar dengan

bahan kalsium oksida lebih baik dibanding kalsium hidroksida. Jurnal Persatuan Dokter

Gigi Indonesia. Vol. 58, No. 2, Mei 2009, hal. 1-5.

Page 10: Gutta Percha

Wiliams DF dan Cunningham J. 1979. Material in Clinical Dentistry. New York : Oxford

University Press.

Page 11: Gutta Percha

Makalah Biomat 3