Gudang Ilmu Fisika 2
-
Upload
rickyrefandi -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Gudang Ilmu Fisika 2
Gudang Ilmu Fisika Gratis
Gudang Ilmu Fisika Gratis Home About Kontak Lisensi BlogrollAngka Penting
Saturday Aug 2,2008 11:34 AM
By san
In Besaran dan SatuanAngka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.
Bila kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm (mempunyai batas ketelitian 0,5 mm) dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu 114,5 mm. Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong (jangka sorong mempunyai batas ketelitian 0,1 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm, dan jika diukur dengan mikrometer sekrup (Mikrometer sekrup mempunyai batas ketelitian 0,01 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka penting, misalnya 113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran. Makin banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Tentu saja pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup lebih teliti dari jangka sorong dan mistar.
Pada hasil pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam bilangan penting yang mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak/pasti karena dapat dibaca pada skala, sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh :2,0067 memiliki lima angka penting.
3. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
4. Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32.
5. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0
Ketentuan perkalian dan pembagian angka penting :Hasil akhir dari perkalian atau pembagian harus memiliki bilangan sebanyak angka dengan jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam perkalian atau pembagian tersebut
Contoh perkalian :Contoh 1 :
3,4 x 6,7 = ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 punya dua angka penting)
Hasil perkaliannya adalah 22,78. Hasil ini harus dibulatkan menjadi 23 (dua angka penting)
3,4 x 6,7 = 23
Contoh 2 :
2,5 x 3,2 = ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2 punya dua angka penting)
Kalo kita hitung pakai kalkulator, hasilnya adalah 8. Harus ditambahkan nol.
2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka penting)
Contoh 3 :
1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2
Pembagiannya juga mirip seperti perkalian
Contoh pembagian :Contoh 1 :
2,0 : 3,0 = . ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Kalo anda pakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,66666666666666666 dan seterusnya harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting :
2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka penting, yakni 6 dan 7)
Contoh 2 :
2,1 : 3,0 = . ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Kalo anda pakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,7 harus ditambahkan nol sehingga terdapat dua angka penting :
2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka penting, yakni 7 dan 0)
Ketentuan penjumlahan dan pengurangan angka penting :Dalam penjumlahan atau pengurangan, hasilnya tidak boleh lebih akurat dari angka yang paling tidak akurat.
Contoh 1 :
3,7 0,57 = ? (3,7 paling tidak akurat)
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 3,13. Hasil ini lebih akurat dari 3,7 karenanya harus dibulatkan menjadi : 3,1
3,7 0,57 = 3,1
Contoh 2 :
10,24 + 32,451 = ? (10,24 paling tidak akurat)
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 42,691. Hasil ini lebih akurat dari 10,24 karenanya harus dibulatkan menjadi : 42,69
10,24 + 32,451 = 42,69
Contoh 3 :
10,24 + 32,457 + 2,6 = . ? (2,6 paling tidak akurat)
Kalau dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil ini lebih akurat dari 2,6 karenanya harus dibulatkan menjadi : 45,3
10,24 + 32,457 + 2,6 = 45,3
Banyak atau sedikitnya angka penting dalam hasil penjumlahan atau pengurangan gak ngaruh Contohnya sudah gurumuda bahas. Nah, dirimu bisa mengembangkannya.
Rumus praktis matematika
Silahkan meminta bantuan om google di bawah (Pencarian khusus untuk blog gurumuda)
Top of Form
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Submitbutton.1 Bottom of Form
Maaf kalo pertanyaanmu tidak dijawab n ada komentar yang tidak dibalas. Saat ini saya sedang mengusahakan adanya tentor online di blog ini... Biar diriku bisa fokus nulis materi fisika dan anggota tim gurumuda.com membantu diriku tuk membimbingmu lebih intensif. Dirimu tetap bimbel gratis di blog ini tapi mereka (anggota tim) akan dibayar. Dan diriku sedang berjuang untuk itu... Saya jarang online karena sedang menggarap sesuatu. Harap dimaklumi adikku, jalanku memang penuh terjal dan berduri.. wakakakak ;)
RSS feed for comments on this post TrackBack URI16 Comments
gunawanwe says:
2 August 2008 at 7:15 pmwah.. jadi inget waktu sekolah dulu Balas komentar ini
masway says:
2 August 2008 at 9:31 pmiya, bapak ini jadi mengingatkan saya kalo harus masuk ruang perpustakaan SMU untuk mengulang pelajaran, hehe..
Balas komentar ini
San says:
2 August 2008 at 10:08 pmwaduh, saya masih mahasiswa mas. jadi malu,,, hahaha. keep the spirit. salam kenal.
Balas komentar ini
Hery says:
3 August 2008 at 4:53 pmLuar biasa. Masih mahasiswa tapi pemikirannya udah melampaui statusnya. Kalau ada 1000 pendidik seperti Mas San di Indonesia , saya yakin pendidikan Indonesia tidak kalah dengan Singapura. Maju terus, jangan puas dengan kondisi sekarang
Balas komentar ini
rudyhilkya says:
3 August 2008 at 10:36 pmbagus niy, jadi modul online nanti tautan RPP-nya langsung ke sini aja .
Balas komentar ini
nung says:
4 August 2008 at 10:17 amrespect sekali anesip..
kunjungan balik
Balas komentar ini
San says:
4 August 2008 at 1:22 pm@ Hery : Terima kasih pak dah mampir n ngasih komentar
@ Rudy : Monggo pak hehe
@ Nung : makasih dah main ke blogku
Balas komentar ini
Eri says:
22 August 2008 at 6:40 pmHuwaaaa~~~~ Akhirnya~~~ Ketemu juga artikel bgini. Saya butuh nich bwt ulangan. Thanx bgt bwt yg pasang nich artikel Balas komentar ini
riska says:
5 November 2008 at 11:36 ammksih yaQ jd ngrsa lbih ngerti tntng angka pntingn mg2 Q bsok bs ngrjain ulngan za
tmbh sipppp ja za]
@ yupz.. moga sukses n dapat nilai biru Balas komentar ini
G-Yonk says:
26 July 2009 at 6:59 pmmakasih,. jd Q bisa ngerjain tugas,??!! n bisa ngerti tntang angka penting,.. sekali lg thankz??!!
Balas komentar ini
Septian Willy J.P says:
31 July 2009 at 10:26 amseptian willy jaya putraSMK CANDA BHIRAWA PARE-KEDIRIJAWA TIMUR
Balas komentar ini
Tom says:
2 August 2009 at 9:01 ammas, saya bingung kalo pengalian/pembagian/pengakaran bilangan penting yang gitu.. kan katanya hasilnya harus gmna gtu.. bantuin dong, saya selasa ini ulangan Balas komentar ini
san says:
5 August 2009 at 2:48 pmSudah gurumuda tambahkan TOm
Balas komentar ini
gusma says:
5 August 2009 at 3:18 pmhi,kak san aq mau nanya ttng pengukuran. klo u/ menimbang 1 karung beras pke neraca apa yach. blz yach please..
Balas komentar ini
Doniarta says:
10 August 2009 at 12:46 pmLha Mr San kalo alat ukurnya digital truz ngitung angka pentingnya gmana?? bals ya thank4u
Balas komentar ini
san says:
11 August 2009 at 7:36 amKetelitian pengukuran ditentukan oleh banyaknya jumlah pengukuran. Semakin banyak jumlah pengukuran semakin teliti hasilnya. Misalnya kita menentukan periode menggunakan stopwatch selama beberapa kali (sebut saja n kali) dan menghasilkan ketidakpastian 0,1 sekon. Jika kita ingin memperoleh ketelitian yang lebih baik, misalnya 10 kali lebih teliti dari pengukuran sebelumnya (0,01), maka kita bisa memperbanyak jumlah pengukuran. Jumlah pengukuran yang harus dilakukan bisa ditentukan menggunakan persamaan
Untuk menghasilkan ketelitian sebesar 0,01 maka jumlah pengukuran harus 100 kali lebih banyak dari jumlah sebelumnya.Hasil pengukuran sebanyak n kali bisa dilaporkan sebagai
xi = hasil pengukurann = jumlah pengukuran yang dilakukan
Balas komentar ini
Tinggalkan pesan
Top of Form
Nama(Wajib diisi) Email (Wajib Diisi) Website (Tidak wajib)
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1 Bottom of Form
Postingan terbaru dan ebook fisika SMA (KTSP) akan dikirim kepada anggota Newsletter. Silahkan mendaftar...
Top of Form
Nama :
Email :
HTMLCONTROL Forms.HTML:Reset.1
Bottom of Form
Saya sangat menghargai privasi anda. Anda bisa berhenti kapan saja.
Top of Form
HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Text.1
HTMLCONTROL Forms.HTML:Submitbutton.1 Bottom of Form
_1312614408.unknown
_1312614412.unknown
_1312614414.unknown
_1312614415.unknown
_1312614413.unknown
_1312614410.unknown
_1312614411.unknown
_1312614409.unknown
_1312614404.unknown
_1312614406.unknown
_1312614407.unknown
_1312614405.unknown
_1312614400.unknown
_1312614402.unknown
_1312614403.unknown
_1312614401.unknown
_1312614398.unknown
_1312614399.unknown
_1312614396.unknown
_1312614397.unknown
_1312614395.unknown
_1312614393.unknown