GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts (1).docx

16
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE FOCUS EFFORTS Fokus Dan Kelengkapan Dalam Standar GRI Kelengkapan mencakup dimensi ruang lingkup, batasan dan waktu. Konsep kelengkapan bisa juga merujuk kepada praktek- praktek dalam mengumpulkan informasi (sebagai contoh, menjamin data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil darisemua lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah penyajian informasi sudah tepat dan masuk akal. Topik ini berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan secara lebih detail dalam Prinsip Ketepatan. Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik keberlanjutan yang tercakup dalam laporan. Jumlah dari topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi untuk menggambarkan dampak yang signifikan terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam menentukan apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi, organisasi harus mempertimbangkan baik hasil dari proses pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul dalam proses pelibatan pemangku kepentingan tersebut. ‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya perusahaan anak, usaha patungan, subkontraktor dan lain sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.Dalam menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi harus mempertimbangkan jangkauan entitas dimana organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan organisasi’ dan terkait dengan deifinisi yang digunakan dalam laporan

Transcript of GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts (1).docx

Page 1: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE FOCUS EFFORTS

Fokus Dan Kelengkapan Dalam Standar GRI

Kelengkapan mencakup dimensi ruang lingkup, batasan dan waktu. Konsep

kelengkapan bisa juga merujuk kepada praktek-praktek dalam mengumpulkan informasi

(sebagai contoh, menjamin data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil darisemua

lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah penyajian informasi sudah tepat dan

masuk akal. Topik ini berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan secara lebih

detail dalam Prinsip Ketepatan.

Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik keberlanjutan yang tercakup dalam

laporan. Jumlah dari topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi untuk

menggambarkan dampak yang signifikan terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam

menentukan apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi, organisasi harus

mempertimbangkan baik hasil dari proses pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan

masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul dalam proses pelibatan pemangku

kepentingan tersebut.

‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya perusahaan anak, usaha patungan,

subkontraktor dan lain sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.Dalam

menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi harus mempertimbangkan jangkauan

entitas dimana organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan organisasi’ dan

terkait dengan deifinisi yang digunakan dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di

mana organisasi memiliki pengaruh (biasa disebut ‘batasan operasi’). Dalam menilai

pengaruh, organisasi perlu mempertimbangkan kemampuannya mempengaruhi entitas di hulu

(misalnya rantai pasokan) serta di hilir (misalnya distributor dan pengguna produk dan

jasanya). Batasan dapat berbeda berdasarkan aspek khusus atau jenis informasi yang

dilaporkan.

‘Waktu’ merujuk pada kebutuhan untuk memilih informasi yang harus dilengkapi

dalam periode waktu yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan, aktivitas, kejadian, dan

dampak harus disajikan dalam periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan. Di

dalamnya termasuk melaporkan aktivitas yang menghasilkan dampak minimal jangka pendek

tetapi diduga dalam jangka pendek itu akan memiliki efek kumulatif yang signifikan dan

masuk akal serta tidak dapat dihindari atau diubah (misalnya bioakumulasi atau polusi yang

terus-menerus). Dalam membuat estimasi dari dampak masa depan (baik yang positif maupun

Page 2: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

negatif), informasi yang dilaporkan harus didasarkan pada estimasi yang dipertimbangkan

secara baik, yang menggambarkan ukuran, sifat, dan ruang lingkup dampak. Meskipun

estimasi tersebut tidak pasti, namun dapat memberikan informasi yang berguna dalam

membuat kebijakan sepanjang dasar dan keterbatasan estimasinya diungkapkan dan

dinyatakan secara jelas. Pengungkapan sifat dan kemungkinan dari dampak tersebut bahkan

jika hanya menjadi material di masa depan harus konsisten dengan tujuan penyajian laporan

yang seimbang dan masuk akal mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari

organisasi.

Alat Penguji:

1. Laporan dikembangkan dengan memperhitungkan seluruh rantai entitas di hulu dan

hilir serta mencakup dan memprioritaskan semua informasi yang harus

dipertimbangkan atas dasar prinsip materialitas,konteks keberlanjutan, dan pelibatan

pemangku kepentingan.

2. Laporan memasukkan semua entitas yang memenuhi kriteria dapat dikendalikan atau

dipengaruhi secara signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan berbeda.

3. Informasi dalam laporan memasukkan semua tindakan atau peristiwa signifikan

dalam periode laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap estimasi dampak di

masa depan atau kejadian di masalalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara

masuk akal serta tidak dapat dihindari atau tidak dapat diubah.

4. Laporan tidak mengabaikan informasi relevan yang dapat mempengaruhi kebijakan

atau penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat menggambarkan dampak

siginifikan terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan dalam batasannya semua entitas yang

menghasilkan dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau potensial) dan atau

semua entitas di mana organisasi memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait praktek

dan kebijakan operasi dan keuangannya. Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan

baik indikator kinerja operasi, indikator kinerja manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif.

Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan entitas berikut dalam

laporannya melalui pendekatan berikut:

Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus tercakup oleh Indikator Kinerja

Operasi

Page 3: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh signifikan harus tercakup dalam

Pengungkapan Pendekatan Manajemen.

Batasan pengungkapan narasi harus memasukkan entitas di mana organisasi tidak

memiliki kendali/pengaruh signifikan, akan tetapi memiliki keterkaitan dengan tantangan

utama yang dihadapi organisasi karena dampak yang ditimbulkannya signifikan. Laporan

harus mencakup semua entitas dalam batasan laporannya. Dalam proses penyiapan laporan,

organisasi dapat memilih untuk tidak mengumpulkan data terkait entitas atau kelompok

entitas tertentu atas dasar efisiensi, dalam artian kebijakan tersebut tidakakan memberikan

perubahan hasil akhir dari sebuah Pengungkapan atau Indikator.

Parameter Laporan dalam hal fokus dan kelengkapan:

Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk didalamnya:

- Menetapkan materialitas;

- Topik prioritas dalam laporan; dan

- Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi untuk

menggunakan laporan. Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai

bagaimana organisasi telah menerapkan ‘Panduan dalam Menetapkan Isi Laporan’

dan prinsip yang terkait.

Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan,

usaha patungan,pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk panduan lebih lanjut.

Pohon Kebijakan Untuk Menetapkan Batasan

Page 4: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan. Jika batasan dan ruang

lingkup tidak ditujukan untuk menjangkau semua dampak material organisasi terhadap

ekonomi, lingkungan dan sosial, maka nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan

dalam mencakup ruang lingkup secara keseluruhan.

Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan,

operasi yang dioutsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan,

sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara

organisasi.

Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan

teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan

informasi lainnya dalam laporan.Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau

berbeda secara substansi dengan Protokol Indikator GRI.

Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam

laporan sebelumnya,serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya

karena merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat

usaha,metode pengukuran).

Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan,

atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.

Panduan untuk Pengungkapan Pendekatan Manajemen (DMA)

DMA dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organisasi untuk menerangkan

bagaimana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkaitan dengan

Aspek Material. Aspek Material ditetapkan oleh organisasi menggunakan Prinsip-Prinsip

Pelaporan untuk Menentukan Konten Laporan (lihat Panduan untuk G4-18 dalam Panduan

Penerapan hlm. 31-40). Aspek Material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi,

lingkungan, dan sosial organisasi yang signifikan; atau yang secara substantif memengaruhi

asesmen dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan. DMA merupakan

informasi naratif tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon

dampak aktual maupun potensial dari material ekonomi, lingkungan, dan sosial. DMA juga

memberikan konteks untuk kinerja yang dilaporkan oleh Indikator.

Menata Informasi

Page 5: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

DMA disediakan untuk Aspek GRI, untuk melaporkan praktik manajemen spesifik.

Jika pendekatan manajemen yang dilakukan organisasi atau komponen-komponennya (seperti

kebijakan atau tindakan khusus) berlaku secara umum bagi lebih dari satu Aspek GRI, DMA

tersebut boleh dibuat satu kali saja dalam laporan, kemudian tidak perlu diulang sepanjang

laporan untuk setiap Kategori, Aspek, atau Indikator GRI. Bila DMA digabungkan untuk

sekelompok Aspek, laporan menyatakan dengan jelas Aspek mana yang tercakup dalam

setiap pengungkapan.

Macam Pengungkapan terkait Pendekatan Manajemen

Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua jenis: Panduan Generik dan Spesifik-Aspek.

Panduan DMA Generik dirancang untuk digunakan dengan Aspek mana pun. Panduan DMA

spesifik-Aspek dirancang untuk memberikan rincian tambahan tentang informasi yang akan

dilaporkan untuk Aspek tersebut. Saat melaporkan pendekatan manajemen, organisasi

memulai dengan membahas Panduan DMA Generik. Jika Panduan spesifik-Aspek tersedia,

organisasi akan menggunakannya untuk melaporkan pendekatan manajemen mereka untuk

Aspek tersebut secara lebih rinci. Panduan DMA spesifik-Aspek belum dikembangkan untuk

setiap Aspek dalam Pedoman ini. Panduan DMA spesifik-Aspek tersedia untuk Aspek

berikut:

1. Dampak Ekonomi Tidak Langsung

2. Praktik Pengadaan

3. Energi

4. Keanekaragaman Hayati

5. Emisi

6. Asesmen Pemasok atas Lingkungan

7. Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan

8. Kepegawaian

9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

10. Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki

11. Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan

12. Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

13. Investasi

14. Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama

15. Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia

16. Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia

Page 6: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

17. Masyarakat Lokal

18. Anti-korupsi

19. Kebijakan Publik

20. Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat

21. Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat

22. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

23. Pelabelan Produk dan Jasa

Untuk panduan tentang DMA Generik, yang dapat diterapkan untuk setiap Aspek

Material, dan untuk DMA spesifik-Aspek, yang dirancang untuk memberikan detail

tambahan ke laporan tentang Aspek khusus, lihat hlm. 64 dan hlm. 66 di Panduan

Penerapan.

Pengungkapan Pendekatan Manajemen Generik

DMA harus berisi informasi yang memadai untuk menjelaskan tanggapan organisasi

terhadap aspek material. Proses pemilihan aspek material diuraikan di Panduan untuk G4-18,

Panduan Penerapan hlm. 31-40. Organisasi harus melapor jika informasi yang diberikan

untuk DMA tidak mencakup Boundary yang teridentifikasi untuk Aspek Material dalam

Pengungkapan Standar Umum G4-20 dan G4-21 DMA meliputi Pengungkapan Standar

sebagai berikut:

a. Laporkan mengapa Aspek tersebut material. Laporkan dampak yang membuat Aspek

ini material.

b. Laporkan cara organisasi mengelola Aspek Material atau dampak dari Aspek tersebut.

c. Laporkan evaluasi pendekatan manajemen, termasuk:

Mekanisme untuk mengevaluasi keefektifan pendekatan manajemen yang

dilakukan

Hasil evaluasi pendekatan manajemen

Perubahan-perubahan yang dilakukan terkait dengan pendekatan manajemen

Berikan informasi yang memadai untuk pengguna laporan untuk dapat memahami

pendekatan organisasi untuk mengelola aspek material dan dampaknya. Jelaskan apakah

pendekatan manajemen ditujukan untuk menghindari, mengurangi, atau memulihkan dampak

negatif, atau meningkatkan dampak positif. Jika ada aspek material yang pendekatan

manajemennya tidak dimiliki organisasi, identifikasikan rencana apa pun untuk menerapkan

pendekatan manajemen, atau alasan untuk belum memilikinya. Jelaskan komponen

Page 7: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

pendekatan manajemen. Walaupun pedoman berikut ini tidak sepenuhnya lengkap,

komponen pendekatan manajemen dapat mencakup (tanpa urutan tertentu):

Kebijakan

Berikan informasi tentang kebijakan yang digunakan untuk memandu pendekatan

organisasi untuk mengelola Aspek Material. Termasuk di dalamnya abstrak, ringkasan,

atau tautan ke kebijakan yang tersedia untuk publik yang membahas Aspek Material.

Berikan informasi kebijakan tersebut:

1. Rentang enititas yang dicakup dalam kebijakan dan lokasinya

2. Identifikasi orang atau komite yang bertanggung jawab untuk menyetujui

kebijakan

3. Referensi tentang standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas

4. Tanggal penerbitan dan tanggal reviu terakhir

Komitmen

Berikan pernyataan yang diujukan untuk mengelola dampak dari aspek material. Bila

tidak terdapat pernyataan semacam itu yang tersedia, jelaskan:

1. Posisi organisasi terhadap Aspek Material

2. Apakah komitmen untuk mengelola Aspek Material didasarkan pada kepatuhan

terhadap peraturan atau melebihi hal itu

3. Kepatuhan terhadap standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas

terkait dengan Aspek ini

Tujuan dan target

Jelaskan:

1. Garis dasar dan konteks untuk sasaran dan target

2. Rentang entitas yang dicakup dalam tujuan dan target beserta lokasinya

3. Hasil yang diharapkan (kuantitatif atau kualitatif )

4. Tata waktu yang diharapkan untuk mencapai setiap tujuan dan target

5. Apakah tujuan dan target merupakan kewajiban (berdasarkan perundang-

undangan) atau sukarela, dan jika memang kewajiban, cantumkan perundang-

undangan yang relevan

Tanggung jawab

Identifikasi:

1. Siapa yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola Aspek Material

2. Apakah tanggung jawab dihubungkan pada asesmen kinerja atau mekanisme

insentif

Page 8: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

Untuk Panduan tentang pengungkapan tanggung jawab badan tata kelola tertinggi,

lihat bagian ‘Tata Kelola’ pada ‘4.1 Pengungkapan Standar Umum’ di Panduan

Penerapan (hlm. 52-59).

Sumber daya

Identifikasi sumber daya yang dialokasikan untuk mengelola Aspek Material, seperti

keuangan, manusia, atau teknologi, dan jelaskan dasar pemikiran untuk pengalokasian

tersebut.

Tindakan khusus

Identifikasi tindakan khusus yang terkait dengan Aspek Material dan jelaskan

tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan dan target. Tindakan khusus mungkin

mencakup:

1. Proses

2. Proyek

3. Program

4. Inisiatif

Untuk setiap tindakan khusus yang diidentifikasi, organisasi dapat mencoba

menjelaskan:

1. Rentang entitas yang dicakup berdasarkan tindakan dan lokasinya

2. .Apakah tindakan tersebut merupakan ad hoc atau sistemik

3. Apakah tindakan tersebut berjangka pendek, menengah atau panjang

4. Bagaimana tindakan diprioritaskan

5. Apakah tindakan khusus merupakan bagian dari proses uji tuntas dan ditujukan

untuk menghindari, mengurangi atau memulihkan dampak negatif Aspek

Material

6. Apakah tindakan diinformasikan melalui norma atau standar internasional (seperti

Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional, Melindungi, Menghormati,

dan Memulihkan: Kerangka Kerja untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB dan

Prinsip-prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB).

Page 9: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

Sumber:

GRI: G4 Pedoman Laporan Berkelanjutan, Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan

Standar

Page 10: GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts  (1).docx

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE

FOCUS EFFORTS

Oleh Kelompok 10:

Zahrotul Azizah (125020300111051)

Luluk Farida (125020300111071)

Indah Ayu Fauria Rachma (125020307111038)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014/2015