GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts (1).docx
-
Upload
azmulfauzi13 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
Transcript of GRI Reporting Process Phase III Define focus efforts (1).docx
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE FOCUS EFFORTS
Fokus Dan Kelengkapan Dalam Standar GRI
Kelengkapan mencakup dimensi ruang lingkup, batasan dan waktu. Konsep
kelengkapan bisa juga merujuk kepada praktek-praktek dalam mengumpulkan informasi
(sebagai contoh, menjamin data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil darisemua
lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah penyajian informasi sudah tepat dan
masuk akal. Topik ini berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan secara lebih
detail dalam Prinsip Ketepatan.
Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik keberlanjutan yang tercakup dalam
laporan. Jumlah dari topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi untuk
menggambarkan dampak yang signifikan terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam
menentukan apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi, organisasi harus
mempertimbangkan baik hasil dari proses pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan
masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul dalam proses pelibatan pemangku
kepentingan tersebut.
‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya perusahaan anak, usaha patungan,
subkontraktor dan lain sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.Dalam
menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi harus mempertimbangkan jangkauan
entitas dimana organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan organisasi’ dan
terkait dengan deifinisi yang digunakan dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di
mana organisasi memiliki pengaruh (biasa disebut ‘batasan operasi’). Dalam menilai
pengaruh, organisasi perlu mempertimbangkan kemampuannya mempengaruhi entitas di hulu
(misalnya rantai pasokan) serta di hilir (misalnya distributor dan pengguna produk dan
jasanya). Batasan dapat berbeda berdasarkan aspek khusus atau jenis informasi yang
dilaporkan.
‘Waktu’ merujuk pada kebutuhan untuk memilih informasi yang harus dilengkapi
dalam periode waktu yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan, aktivitas, kejadian, dan
dampak harus disajikan dalam periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan. Di
dalamnya termasuk melaporkan aktivitas yang menghasilkan dampak minimal jangka pendek
tetapi diduga dalam jangka pendek itu akan memiliki efek kumulatif yang signifikan dan
masuk akal serta tidak dapat dihindari atau diubah (misalnya bioakumulasi atau polusi yang
terus-menerus). Dalam membuat estimasi dari dampak masa depan (baik yang positif maupun
negatif), informasi yang dilaporkan harus didasarkan pada estimasi yang dipertimbangkan
secara baik, yang menggambarkan ukuran, sifat, dan ruang lingkup dampak. Meskipun
estimasi tersebut tidak pasti, namun dapat memberikan informasi yang berguna dalam
membuat kebijakan sepanjang dasar dan keterbatasan estimasinya diungkapkan dan
dinyatakan secara jelas. Pengungkapan sifat dan kemungkinan dari dampak tersebut bahkan
jika hanya menjadi material di masa depan harus konsisten dengan tujuan penyajian laporan
yang seimbang dan masuk akal mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari
organisasi.
Alat Penguji:
1. Laporan dikembangkan dengan memperhitungkan seluruh rantai entitas di hulu dan
hilir serta mencakup dan memprioritaskan semua informasi yang harus
dipertimbangkan atas dasar prinsip materialitas,konteks keberlanjutan, dan pelibatan
pemangku kepentingan.
2. Laporan memasukkan semua entitas yang memenuhi kriteria dapat dikendalikan atau
dipengaruhi secara signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan berbeda.
3. Informasi dalam laporan memasukkan semua tindakan atau peristiwa signifikan
dalam periode laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap estimasi dampak di
masa depan atau kejadian di masalalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara
masuk akal serta tidak dapat dihindari atau tidak dapat diubah.
4. Laporan tidak mengabaikan informasi relevan yang dapat mempengaruhi kebijakan
atau penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat menggambarkan dampak
siginifikan terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan dalam batasannya semua entitas yang
menghasilkan dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau potensial) dan atau
semua entitas di mana organisasi memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait praktek
dan kebijakan operasi dan keuangannya. Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan
baik indikator kinerja operasi, indikator kinerja manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif.
Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan entitas berikut dalam
laporannya melalui pendekatan berikut:
Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus tercakup oleh Indikator Kinerja
Operasi
Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh signifikan harus tercakup dalam
Pengungkapan Pendekatan Manajemen.
Batasan pengungkapan narasi harus memasukkan entitas di mana organisasi tidak
memiliki kendali/pengaruh signifikan, akan tetapi memiliki keterkaitan dengan tantangan
utama yang dihadapi organisasi karena dampak yang ditimbulkannya signifikan. Laporan
harus mencakup semua entitas dalam batasan laporannya. Dalam proses penyiapan laporan,
organisasi dapat memilih untuk tidak mengumpulkan data terkait entitas atau kelompok
entitas tertentu atas dasar efisiensi, dalam artian kebijakan tersebut tidakakan memberikan
perubahan hasil akhir dari sebuah Pengungkapan atau Indikator.
Parameter Laporan dalam hal fokus dan kelengkapan:
Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk didalamnya:
- Menetapkan materialitas;
- Topik prioritas dalam laporan; dan
- Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi untuk
menggunakan laporan. Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai
bagaimana organisasi telah menerapkan ‘Panduan dalam Menetapkan Isi Laporan’
dan prinsip yang terkait.
Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan,
usaha patungan,pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk panduan lebih lanjut.
Pohon Kebijakan Untuk Menetapkan Batasan
Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan. Jika batasan dan ruang
lingkup tidak ditujukan untuk menjangkau semua dampak material organisasi terhadap
ekonomi, lingkungan dan sosial, maka nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan
dalam mencakup ruang lingkup secara keseluruhan.
Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan,
operasi yang dioutsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan,
sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara
organisasi.
Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan
teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan
informasi lainnya dalam laporan.Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau
berbeda secara substansi dengan Protokol Indikator GRI.
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam
laporan sebelumnya,serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya
karena merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat
usaha,metode pengukuran).
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan,
atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.
Panduan untuk Pengungkapan Pendekatan Manajemen (DMA)
DMA dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organisasi untuk menerangkan
bagaimana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkaitan dengan
Aspek Material. Aspek Material ditetapkan oleh organisasi menggunakan Prinsip-Prinsip
Pelaporan untuk Menentukan Konten Laporan (lihat Panduan untuk G4-18 dalam Panduan
Penerapan hlm. 31-40). Aspek Material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial organisasi yang signifikan; atau yang secara substantif memengaruhi
asesmen dan pengambilan keputusan para pemangku kepentingan. DMA merupakan
informasi naratif tentang bagaimana organisasi mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon
dampak aktual maupun potensial dari material ekonomi, lingkungan, dan sosial. DMA juga
memberikan konteks untuk kinerja yang dilaporkan oleh Indikator.
Menata Informasi
DMA disediakan untuk Aspek GRI, untuk melaporkan praktik manajemen spesifik.
Jika pendekatan manajemen yang dilakukan organisasi atau komponen-komponennya (seperti
kebijakan atau tindakan khusus) berlaku secara umum bagi lebih dari satu Aspek GRI, DMA
tersebut boleh dibuat satu kali saja dalam laporan, kemudian tidak perlu diulang sepanjang
laporan untuk setiap Kategori, Aspek, atau Indikator GRI. Bila DMA digabungkan untuk
sekelompok Aspek, laporan menyatakan dengan jelas Aspek mana yang tercakup dalam
setiap pengungkapan.
Macam Pengungkapan terkait Pendekatan Manajemen
Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua jenis: Panduan Generik dan Spesifik-Aspek.
Panduan DMA Generik dirancang untuk digunakan dengan Aspek mana pun. Panduan DMA
spesifik-Aspek dirancang untuk memberikan rincian tambahan tentang informasi yang akan
dilaporkan untuk Aspek tersebut. Saat melaporkan pendekatan manajemen, organisasi
memulai dengan membahas Panduan DMA Generik. Jika Panduan spesifik-Aspek tersedia,
organisasi akan menggunakannya untuk melaporkan pendekatan manajemen mereka untuk
Aspek tersebut secara lebih rinci. Panduan DMA spesifik-Aspek belum dikembangkan untuk
setiap Aspek dalam Pedoman ini. Panduan DMA spesifik-Aspek tersedia untuk Aspek
berikut:
1. Dampak Ekonomi Tidak Langsung
2. Praktik Pengadaan
3. Energi
4. Keanekaragaman Hayati
5. Emisi
6. Asesmen Pemasok atas Lingkungan
7. Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
8. Kepegawaian
9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
10. Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki
11. Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan
12. Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan
13. Investasi
14. Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama
15. Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia
16. Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia
17. Masyarakat Lokal
18. Anti-korupsi
19. Kebijakan Publik
20. Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat
21. Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat
22. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
23. Pelabelan Produk dan Jasa
Untuk panduan tentang DMA Generik, yang dapat diterapkan untuk setiap Aspek
Material, dan untuk DMA spesifik-Aspek, yang dirancang untuk memberikan detail
tambahan ke laporan tentang Aspek khusus, lihat hlm. 64 dan hlm. 66 di Panduan
Penerapan.
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Generik
DMA harus berisi informasi yang memadai untuk menjelaskan tanggapan organisasi
terhadap aspek material. Proses pemilihan aspek material diuraikan di Panduan untuk G4-18,
Panduan Penerapan hlm. 31-40. Organisasi harus melapor jika informasi yang diberikan
untuk DMA tidak mencakup Boundary yang teridentifikasi untuk Aspek Material dalam
Pengungkapan Standar Umum G4-20 dan G4-21 DMA meliputi Pengungkapan Standar
sebagai berikut:
a. Laporkan mengapa Aspek tersebut material. Laporkan dampak yang membuat Aspek
ini material.
b. Laporkan cara organisasi mengelola Aspek Material atau dampak dari Aspek tersebut.
c. Laporkan evaluasi pendekatan manajemen, termasuk:
Mekanisme untuk mengevaluasi keefektifan pendekatan manajemen yang
dilakukan
Hasil evaluasi pendekatan manajemen
Perubahan-perubahan yang dilakukan terkait dengan pendekatan manajemen
Berikan informasi yang memadai untuk pengguna laporan untuk dapat memahami
pendekatan organisasi untuk mengelola aspek material dan dampaknya. Jelaskan apakah
pendekatan manajemen ditujukan untuk menghindari, mengurangi, atau memulihkan dampak
negatif, atau meningkatkan dampak positif. Jika ada aspek material yang pendekatan
manajemennya tidak dimiliki organisasi, identifikasikan rencana apa pun untuk menerapkan
pendekatan manajemen, atau alasan untuk belum memilikinya. Jelaskan komponen
pendekatan manajemen. Walaupun pedoman berikut ini tidak sepenuhnya lengkap,
komponen pendekatan manajemen dapat mencakup (tanpa urutan tertentu):
Kebijakan
Berikan informasi tentang kebijakan yang digunakan untuk memandu pendekatan
organisasi untuk mengelola Aspek Material. Termasuk di dalamnya abstrak, ringkasan,
atau tautan ke kebijakan yang tersedia untuk publik yang membahas Aspek Material.
Berikan informasi kebijakan tersebut:
1. Rentang enititas yang dicakup dalam kebijakan dan lokasinya
2. Identifikasi orang atau komite yang bertanggung jawab untuk menyetujui
kebijakan
3. Referensi tentang standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas
4. Tanggal penerbitan dan tanggal reviu terakhir
Komitmen
Berikan pernyataan yang diujukan untuk mengelola dampak dari aspek material. Bila
tidak terdapat pernyataan semacam itu yang tersedia, jelaskan:
1. Posisi organisasi terhadap Aspek Material
2. Apakah komitmen untuk mengelola Aspek Material didasarkan pada kepatuhan
terhadap peraturan atau melebihi hal itu
3. Kepatuhan terhadap standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas
terkait dengan Aspek ini
Tujuan dan target
Jelaskan:
1. Garis dasar dan konteks untuk sasaran dan target
2. Rentang entitas yang dicakup dalam tujuan dan target beserta lokasinya
3. Hasil yang diharapkan (kuantitatif atau kualitatif )
4. Tata waktu yang diharapkan untuk mencapai setiap tujuan dan target
5. Apakah tujuan dan target merupakan kewajiban (berdasarkan perundang-
undangan) atau sukarela, dan jika memang kewajiban, cantumkan perundang-
undangan yang relevan
Tanggung jawab
Identifikasi:
1. Siapa yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola Aspek Material
2. Apakah tanggung jawab dihubungkan pada asesmen kinerja atau mekanisme
insentif
Untuk Panduan tentang pengungkapan tanggung jawab badan tata kelola tertinggi,
lihat bagian ‘Tata Kelola’ pada ‘4.1 Pengungkapan Standar Umum’ di Panduan
Penerapan (hlm. 52-59).
Sumber daya
Identifikasi sumber daya yang dialokasikan untuk mengelola Aspek Material, seperti
keuangan, manusia, atau teknologi, dan jelaskan dasar pemikiran untuk pengalokasian
tersebut.
Tindakan khusus
Identifikasi tindakan khusus yang terkait dengan Aspek Material dan jelaskan
tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan dan target. Tindakan khusus mungkin
mencakup:
1. Proses
2. Proyek
3. Program
4. Inisiatif
Untuk setiap tindakan khusus yang diidentifikasi, organisasi dapat mencoba
menjelaskan:
1. Rentang entitas yang dicakup berdasarkan tindakan dan lokasinya
2. .Apakah tindakan tersebut merupakan ad hoc atau sistemik
3. Apakah tindakan tersebut berjangka pendek, menengah atau panjang
4. Bagaimana tindakan diprioritaskan
5. Apakah tindakan khusus merupakan bagian dari proses uji tuntas dan ditujukan
untuk menghindari, mengurangi atau memulihkan dampak negatif Aspek
Material
6. Apakah tindakan diinformasikan melalui norma atau standar internasional (seperti
Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional, Melindungi, Menghormati,
dan Memulihkan: Kerangka Kerja untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB dan
Prinsip-prinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB).
Sumber:
GRI: G4 Pedoman Laporan Berkelanjutan, Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan
Standar
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE
FOCUS EFFORTS
Oleh Kelompok 10:
Zahrotul Azizah (125020300111051)
Luluk Farida (125020300111071)
Indah Ayu Fauria Rachma (125020307111038)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014/2015